Presentasi Kajian Penelitian Dar1

Preview:

Citation preview

REVIEW JOURNAL PENELITIAN

DIVERSIFIKASI DAN KINERJA PERUSAHAAN : SUATU EVALUASI EMPIRIS

Anil M Pandya dan Narendar V RaoNortheastern Illinois University

Journal of Financial and Strategic DecisionsVolume 11 Number 2 Fall 1998

ABSTRAK

Diversifikasi - pilihan strategic manajer Tingkatkan kinerja perusahaan

LANJUTAN…

Penelitian akan buktikan tingkat diversifikasi berdampak pd kinerja.

LANJUTAN…

Penelitian akan buktikan diversifikasi tunjukkan kinerja lebih baik

PENDAHU LUAN

2 fakta tak selaras :1. Diversifikasi = strategi pertumbuhan perusahaan, 2. Diversifikasi menguras keuangan perusahaan.

Diversifikasi berarti suatu upaya perusahaan memperluas bisnis inti pada pasar produk lain (Aaker 1980, Andrews 1980,Berry 1975,Chandler 1962,Gluck 1985).

Rumelt (1986) menemukan pd th 1974 hanya 14% perusahaan Fortune 500 beroperasi sebagai bisnis tunggal dan 86 % beroperasi sebagai bisnis yang mendiversifikasi. Beberapa peneliti menemukan semakin banyak perusahaan melakukan diversifikasi (Datta, Rajagopalan dan Rasheed 1991, Hoskisson dan Hitt 1990).

Manajer perusahaan Eropa mendukung & aktif menuntut diversifikasi ( Kerin, Mahajan dan Varadarajan 1990 ). Perusahaan habiskan dana besar utk diversifikasi produk inti melalui internal R&D mereka.

Perusahaan AS semangat utk diversifikasi & mengkonsolidasikannya pd bisnis inti mereka. Kecenderungan ini belum berdampak luas pd perusahaan di Asia utk lakukan diversifikasi .

Dalam ilmu ekonomi, Diversifikasi berhubungan dengan cost (biaya) dan benefits (perolehan)

Diversifikasi dpt perbaiki kapasitas hutang, kurangi peluang bangkrut dgn buat produk / pasar baru. (Higgins dan Schall 1975, Lewellen 1971) & perbaiki perkembangan asset dan profitabilitas (Teece 1982, Williamson 1975).

KAJIAN EMPIRIS DAN HIPOTESIS Dampak diversifikasi pd kinerja perusahaan

berlainan. 3 kajian baru simpulkan : a)Bukti empiris tdk meyakinkan b)Model, perspektif & hasil berbeda, berdasar pd

perspektif yg peneliti c) Hubungan diversifikasi & kinerja kompleks , sebab

variable intervening & kontingen seperti diversifikasi berhubungan & tdk berhubungan , jenis hubungan , kemampuan manajer puncak, struktur industri & pola diversifikasi.

Banyak studi temukan diversifikasi produk berhubungan buat untung lebih tinggi dr pd diversifikasi produk tdk berhubungan (Christensen &

Montgomery 1981, Keats 1990, Michel & Shaked 1984, Rumelt 1974, 1982, 1986 ).

Strategi berhubungan lebih baik dari pada tdk berhubungan. Prahalad dan Bettis 1986 , klarifikasi visi manajemen puncak dlm memilih strategi diversifikasi yg benar , kunci keberhasilan diversifikasi.

HYPOTESIS

H0 : Perusahaan yg mendiversifikasi tinggi akan berkinerja rendah dari pada perusahaan yg mendiversifikasi sedang dan produk tunggal.

H1 : perusahaan yg mendiversifikasi menunjukkan kinerja lebih baik pada perbandingan pengukuran keuntungan & resiko , daripada perusahaan yg kurang mendiversifikasi.

METODE PENELITIAN

Tersedianya database Compustat memungkinkan penelitian sample yang luas pada beberapa tahun & pendekatan permasalahan dari perspektif makro.

Dlm kontek strategi bisnis, kita dpt menguji kinerja perusahaan yg mendiversifikasi tanpa mengacu pada strategi tertentu, seperti jenis, lingkup, pola dan industri telah konsisten dan dapat diprediksi pengaruhnya pada kinerja.

Studi awal pada diversifikasi digunakan data cross sectional, sample kecil dan pengukuran kinerja tunggal.

Pengujian sample besar pada perusahaan dengan data lebih dari tujuh tahun. Memakai data 2000 perusahaan dan pengukuran kinerja multiple.

Th 1984 data awal tersedia di Compustat data base Specialization Ratio ( penerimaan dari suatu segmen perusahaan yang luas dari keseluruhan penerimaan total ) sebagai variable dependen yang mengukur diversifikasi.

Akuntansi & keuntungan pasar variabilitas , koefisien variasi, & Sharpe Index = variable kinerja independent. Studi juga uji kekuatan pada klasifikasi perusahaan berdasar SR rasio.

DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL Diversifikasi = variable independent. Sebagai variable kebijakan manajer dapat mengendalikan permintaan diversifikasi, & kinerja adalah variable dependen

Penelitian gunakan SR (Specialization Ratio) utk mengklasifikasi perusahaan dalam 3 tingkatan diversifikasi.

SR = rasio penerimaan perusahaan tahunan dr diskrit yg terluas.

N dari SR jadi cara utk ukur diversifikasi, yg mudah dipahami & dihitung.

Tabel 1Nilai pada SR dalam skema Rumelt’s dan skema

klasifikasi kitaSR Values in Rumelt’s Scheme

SR Values in Our Scheme

Undiversified, single product FirmsModerately Diversified FirmsHighly Difersified Firms

SR ≥ 0,95 0,7 < SR ≤ 0,95 SR < 0,7

SR ≥ 0,95 0,5 < SR ≤ 0,95 SR < 0,5

Tabel 1 bandingkan skema klasifikasi :1) perusahaan produk tunggal dgn SR ≥ 0,95 2) perusahaan berdiversifikasi sedang dgn 0,7 < SR ≤ 0,95 & 3) perusahaan berdiversifikasi tinggi SR < 0,7 termasuk konglomerat. Perusahaan berhubungan terbatas & berhubungan terkait.

Rumelt : perusahaan yg berdiversifikasi sedang, jika penjualan bisnis dominant antara 95% dan 70 % dari total penjualan, & perusahaan berdiversifikasi tinggi jika penjualan bisnis dominan mencapai 70%.

Studi kita pakai skema alternative: kategori produk tunggal = SR ≥ 0,95 ; diversifikasi sedang 0,5 < SR ≤ 0,95 & diversifikasi tinggi SR < 0,5.

Peneliti keuangan & manajemen mempunyai perbedaan arti ketika mereka meneliti perusahaan yang mendiversifikasi.

Kinerja Peneliti manajemen cenderung ukur kinerja : Return on Equity (ROE), Return On Investment (ROI) & Return On Assets (ROA), sepanjang variabilitas dpt ukur resiko.

Hitung return termasuk biaya depresiasi & persediaan & pengaruhnya pd perolehan. Nilai asset juga dicatat . Bila terdapat variable yg tidak reliable, bagian keuangan lebih suka gunakan return pasar / arus kas utk ukur kinerja.

ROA lebih sering digunakan ukur kinerja dlm banyak penelitian. ‘Net income’ dibagi dgn nilai buku pd total asset. Kita juga hitung rata-rata return on equity (AROA) .

DISKUSI DAN HASIL Pada tabel 1

dibandingkan antara klasifikasi Rumelt & versi modifikasi. Pakai Compustat data base kita dapat mengklasifikasi 2637 perusahaan menggunakan skema Klasifikasi Rumelt untuk tahun 1981 sampai 1990.

Tabel 2 Kinerja berdasar pada skema klasifikasi SR Rumelt :ROE 1981-1990

N AROE SD CV

Undiversified Firms ( SR≥0,95) 1663 3,8 277,9 73,1

Moderately Diversified (0,7 < SR ≤ 0,95) 371 2,3 181,2 78,78

Highly Diversified (SR < 0,7) 603 9,9 100,9 10,25

Tabel 2 tunjukan 3 kategori diversifikasi berdasar nilai SR. N= jumlah perusahaan dlm kelompok yg sama (1981-90), AROE = rata-rata ROE pd N perusahaan. SD = standar deviasi pd AROA, & CV =koefisien varian diberikan oleh rasio SD dibagi AROE, Yang menunjukkan resiko per unit average return.

Tabel 2 jelaskan AROE & standart deviasi gunakan klasifikasi Rumelt. Saat kita hitung AROA & MKTRT tdk berhasil karena terdapat data yg hilang. Th 1984-1990 beri data lebih baik & dapat digunakan utk skema klasifikasi alternative pd 3 variable kinerja.

Gunakan Compustat database kita mengklasifikasi 2188 perusahaan dlm 3 kelompok:

Single Product Firms (SR > 0,95) Moderately Diversified Firms (0,5 ≤ SR ≤0,95) &

Highly Diversified Firms ( SR < 0,5), Utk tiap 7 tahun (1984 – 1990). Kemudian kita

menghitung 3 variable kinerja = ROE , ROA & MKTRET th 1984 -1990, & rata-ratanya utk 3 kelompok perusahaan antara th 1984 - 1990. Dimulai dgn rata-rata selama 7 tahun dan rata-rata pada tahun pengumpulan data, dgn standar deviasi & koefisien variasi.

PROSEDUR STATISTIKA Uji H0 tunjukkan uji persamaan setiap klasifikasi

kelompok, & utk tiap variable kinerja. Penelitian gunakan analisis varian (ANOVA ) yg gunakan 3 asumsi yaitu :

1. Pengujian diawali dengan normalitas, 2. Homogenitas varian adalah penting dan 3. Kesalahan menjadi rata-rata kelompok yg tergantung/

independent. Hartley’s test dr persamaan pd varian tiap variable

kinerja. engujian menjelaskan 3 kelompok mempunyai varian yg tdk sama pd variable kinerja. Uji Cochran tunjukkan bahwa H0 pd persamaan berarti kita harus menolak H0 jika t observasi lebih dari t kritis pd tingkat signifikansi yg dipilih.

HASILMetode klasifikasi : Perbandingan dan Pengujian Kekuatan

N AROE SD CV

Undiversified 1844 -1,6 323,3 NA

Moderately Diversified 315 32,7 409,4 12,52

Highly Diversified 23 14,6 9,8 0,67

Tabel 3 tunjukkan hasil pakai skema kita dgn data 1984 -1990. juga tunjukkan hubungan derajat diversifikasi & kinerja kelompok yg diukur oleh ROE. Sampel terdiri 1844 perusahaan Single product dengan SR >=0,95 , rata-rata ROE pada perusahaan pada periode tujuh tahun adalah 1,6 % dgn SD 323,3.

Tabel 3 Kinerja sebagai : Return On Equity (AROE 1984-1990)

Kelompok “moderated diversified” dgn 0,5 ≤ SR ≤0,95 ditemukan pd 315 perusahaan. AROE kelompok sama dg 32,7 % & SD sama dg 409,4 sedang AROE kelompok ini paling tinggi. , & tunjukkan perbaikan resiko pengembalian.

Kelompok ke3 yg diversifikasi tinggi SR paling kecil SR < 0,5 terdapat pd 23 perusahaan. AROE sebesar 14,6 /setengah dr kelompok sama dg 32,7 % & SD sama dg 409,4 sedang ke 2 dg SD 9,8 lebih rendah dr kelompok pertama & kedua. CV terendah pd 0,67 kira-kira 1/20 dr kelompok moderate.

pd tabel 2 dan 3 tunjukkan hasil sesuai harapan . Kelompok yg diversifikasi tinggi mempunyai AROE tertinggi & SD terendah dibanding pada 2 kelompok lainnya. Perbandingan dua skema klasifikasi menunjukkan konsistensi tertentu dalam 2 kelompok ekstrim buktikan kinerja cenderung menjadi tidak bervariasi pd klasifikasi rendah.

Tabel 4Kinerja sebagai : Return On Assets (AROA -1984-1990)

N AROA SD CV

Undiversified 1848 -1,9 38,2 NA

Mederately Diversified 316 4,0 5,0 1,25

Highly Diversified 24 5,8 2,7 0,47

Hasil statistic tunjukkan kelompok perusahaan yg tdk mendiverensiasi menuju kelompok perusahaan yg berdifersikasi tinggi, maka AROA meningkat, variabilitas ROA yg disumbang oleh SD menurun. Dan CV atau resiko per unit return menurun. Tabel 4 signifikan pd tingkat 1% dgn menolak H0 (hipotesis nol).

Kinerja sebagai Return On Assets dan

Variabilitasnya

Tabel 4 tunjukkan hubungan derajat diversifikasi & kinerja kelompok berdasar ROA. Sampel 1848 perusahaan Single Product dg SR >= 0,95. AROA pd perusahaan lebih dari periode tujuh tahun 1,9 % dg SD = 38,2.

Kelompok diversifikasi moderate dg SR antara 0,95 dan 0,5 terdapat 316 perusahaan , AROA sama dengan 4% , SD 5% . AROA kelompok tertinggi daripada perusahaan yg Undiversified & punyai SD terendah 5,0% CV pd 1,25 tunjukkan perbaikan resiko keuntungan.

Kelompok ketiga termasuk 24 perusahaan, dg AROA 5,8 & SD 2,7; nilai ini lebih rendah dr kelompok pertama & kedua. CV kelompok ini tinggi pd 0,47 menjadi 38 % pd kelompok moderate.

Sebagai Return Market ( Perolehan

Pasar)

Tabel 5 paparkan kinerja Market Return. Dg sample sebesar 1195 perusahaan dlm kategori single product, 280 & 23 perusahaan pd tingkat moderate & tinggi. Sampel tiap kelompok terkecil dr AROA & AROE sebab kita membatasi perusahaan yg informasinya tdk lengkap untuk periode sebelum penelitian.

Kelompok diversifikasi Moderate dg SR antara 0,95 & 0,5 pada 280 perusahaan. AMKTRET mereka sama dengan 13,2 % & SD = 40,8 %. AMTKRET kelompok ini tertinggi, variabilitas tertinggi dibanding kelompok pertama. CV tertinggi 3,08 & Sharpe Index kelompok moderate ini adalah 0,1443 yg sesuai dgn tujuan.

Kelompok ke3 terdapat 23 perusahaan AMTKRET = 16,3 dg SD pd 10,1 lebih rendah dari kelompok pertama & kedua. CV pada 0,67 Sharpe Index menunjukkan resiko lebih baik dari pada kelompok moderate, namun kelompok moderate lebih baik daripada perusahaan single product.

Tabel 5Kinerja sebagai Market Return (AMKRET 1984-1990)

N AMKR

ET

SD CV SI

Undiversified 1195 8,2 21,1 2,57 0,0421

Moderately Diversified 280 13,2 40,8 3,08 0,1443

Highly Diversified 23 16,3 10,1 0,67 0,8900

Analisis Hasil Penelitian

Analisis statistic tabel 3,4, & 5 dilaporkan pd tabel 6 yg tunjukkan kinerja perusahaan yg diukur oleh semua variable dlm kelompok yg tdk mendiversifikasi, ditandai dg kelompok perusahaan diversifikasi tinggi & hasil ini siginifikan secara statistic.

Hasil juga tunjukkan kinerja perusahaan tingkat diversifikasi moderate lebih baik daripada perusahaan tdk mendiversifikasi yg signifikan. Pengukuran AROA, Sharpe Index & CV hasil sesuai tujuan & signifikan, tapi pengukuran dg AROE & SD serta AMKRET & SD hasilnya tdk jelas.

Tabel 6Analisis statistic pada Variabel Kinerja

Statistic AROA AROE AMKRET

N

F max(3,n)

F12

F23

F13

t12

t23

t13

729,33

20,17*

58,37*

3,43*

200,17*

6,29*

2,91

7,38*

727,33

1747,78*

0,67*+

1747,78*

1088,33*

1,41****

1,86***

2,08***

499,33

16,32*

0,27+

16,32*

4,45*

1,99**

0,96*+

3,07**Signifikan pada 0,01 atau kurang.**signifikan pada 0,025 ***signifikan pada0,05 **** signifikan pada 0,1 *+signifikan pada 0,25 + tidak signifikan

Hasil penelitian sarankan kita dpt menolak H0 & terima H1, yg derajat diversifikasinya lebih tinggi, rata-rata kinerja lebih baik, mengukur resiko return.

Analisis pd Hasil dgn Tingkatan Kinerja

Diperoleh 9 tingkat, 3 utk tiap level diversifikasi. Terdapat AROE yg tinggi, rata-rata & rendah pd perusahaan yg highly diversified, jadi lebih tinggi dari pada kinerja 3 group perusahaan yg moderate diversified, yg lebih tinggi AROE nya dibanding tiap 3 group perusahaan Undiversified.

Terdapat hipotesis terbaik , kelompok kinerja rata-rata. & menengah menunjukkan pola kinerja berlawanan dg 3 kelompok diversifikasi pd dimensi resiko & return.

Hasil penelitian ada yg sesuai & tidak sesuai dgn tujuan, perusahaan kinerja rendah & rata-rata ke 2 nya dlm batas resiko & return diversifikasi sesuai tujuan, Tapi hasil pd group kinerja tinggi ditemukan pd resiko sedang , return berlawanan dg tujuan.

Tingkat ‘kinerja buruk’ AROE perusahaan Undiversified -59,53 & SD=103,16. AROE meningkat -5,78 & SD turun 5,58 pd group perusahaan moderate. Untuk group perusahaan ‘highly diversified’ AROE menjadi +2 & SD = 0,72.

Tingkat ‘kinerja menengah’ AROE group Undiversified = 2,46 & SD = 6,87. group ‘moderate diversified’ ROE naik jadi 4,21 & SD turun 2,91. group ‘highly diversified’ AROE naik 5,27 & SD turun 1,60. Hasil 2 kinerja sub-tingkatan konsisten dg hasil yg ditemukan pd tabel 3.

Tingkat ‘ kinerja baik’ tunjukkan hasil menarik, AROE kelompok ‘undiversified’ = 35,28 & SD= 36,44. AROE kelompok ‘moderate diversified’ menurun 12,59; SD = 3,3. Kelompok ‘highly diversified’ AROE turun 9,52 dekati kelompok undiversified ke 4, & SD turun jadi 0,87 .

Hasil penelitian sarankan perusahaan yg beroperasi dg kompetensi inti & berada di lingkungan yg sedikit persaingan akan lebih baik berkonsentrasi pada satu segmen bisnis.

RINGKASAN & KESIMPULAN Penelitian diawali

dgn pertanyaan yg bertentangan dalam kajian empiris & teoritis terhadap hubungan diversifikasi perusahaan dan kinerja.

Hasil penelitian sarankan kinerja rata-rata pd perusahaan yg mendiversifikasi ( ‘highly diversified’ ) berkinerja baik pada resiko ‘return’ dlm pandangan pasar.

Manajer cenderung gunakan ukuran kinerja dgn ROE, ROA & utk kemampuan pasar gunakan ukuran MKTRET.

Hasil penelitian tunjukkan dgn 2 jenis ukuran kinerja pd kelompok yg mendiverensiasi cenderung punya kinerja lebih baik. Data tunjukkan dg menaikkan derajat diversifikasi, AROA, AROE & AMKTRET , tingkatkan & turunkan rata-rata resiko per-rata-rata unit ‘return’.

Mengacu pada hasil sangat bantu manajer & pekerja, tapi manfaat bagi pemegang saham tidak ada kepastian. Dari hasil pada koefisien varian diimplikasikan kinerja pada perusahaan ‘highly diversified’ cenderung jadi lebih baik dari perusahaan yg ‘undiversified’.

Penelitian ini ada keterbatasan. Seperti periode 1984 - 90 yg tdk sama dg penelitian sebelumnya. Jika diversifikasi sebagai suatu strategi , tdk ada masalah terkait dg periode waktu. Pengumpulan data ‘time series’ & temukan hasil konsisten dg harapan.

Meskipun SR ukur kinerja yg diterima dlm diversifikasi, namun mungkinan perlu ukuran diversifikasi dg cara multiple utk penelitian berikutnya.

OPINI THDP JOURNAL

PENELITIAN

• DIVERSIFIKASI & KINERJA PERUSAHAAN :

• SUATU EVALUASI EMPIRISAnil M Pandya dan Narendar V Rao

Northeastern Illinois UniversityJournal of Financial and Strategic Decisions

Volume 11 Number 2 Fall 1998

1. Masalah dan Tujuan Penelitian• Persoalan yg

dikaji hingga kini masih relefan, walau sudah 10 th

• Masalah Diversifikasi sampai kapan pun, selama bisnis masih jalan, tetap relefan

Latar belakang • penelitian ini memang nyata adanya

• didukung banyak teori mapan

• didukung fakta-fakta lapangan

• Ketepatan/ketajaman perumusan masalah CUKUP BAIK

• perumusan tujuan tidak terlihat eksplisit

• Orisinalitas dan kebaruan penelitian LUMAYAN

2. Manfaat Penelitian

• Penelitian ini besar manfaatnya secara teoritik, guna kembangkan teori ttg perusahaan perthankan eksistensinya

• penelitian ini bermanfaat secara praktis, karena hasilnya bisa digunakan oleh dunia bisnis

3. Kajian Teori

• Keakuratan teori penelitian ini cukup baik

• Relevansi teori penelitian ini sangat baik

• Kedalaman kajian penelitian ini BAIK

• hipotesis penelitian ini tepat

Kemutakhiran pustaka

Dari 65 pustaka acuan, 1. 8 acuan terbit sblm

th 1980 2. 32 acuan terbit

antara th 1980 – 1989,

3. 15 acuan terbit diatas th 1990, penelitian ini dilakukan th 1998.

4. Metode Penelitian

• Tersedianya database Compustat memungkinkan sample yang luas

• penelitian cukup baik, • teknik pengumpulan

data dg menganalisa data yang sudah ada di data base

• instrumen penelitian cukup baik

5. Hasil Penelitian dan Pembahasan• Paparan Data

penelitian ini jelas• Analisis Data yang

dilakukan tajam• Hasil penelitian

menyarankan perusahaan beroperasi dgn kompetensi inti & berada di sedikit persaingan lebih baik berkonsentrasi di satu segmen bisnis

• Perusahaan yg memiliki ‘return’ tertinggi tidak mendiversifikasi resiko pasar. Perusahaan itu mungkin menginvestasi sumberdayanya pada bisnis lain.

• perusahaan di pasar yg bersaing dan memiliki lebih banyak kompetensi, atau tidak terdapat dominasi pasar, lebih baik melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko & menaikkan return rata-rata.

TERIMA KASIH