varicella presentasi

Embed Size (px)

Citation preview

Oleh : Ayu Febriyanti Puji Lestari, S.Ked. 201010401011071

Pembimbing : dr. Bambang Dwi Hayunanto, Sp.KK dr. Andri Catur Jatmiko, Sp.KK dr. Harry Subagijo

Varicella Adalah infeksi akut primer yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di daerah sentral tubuh. Penyebab : virus Herpes varicella ,atau disebut juga varicella-zoster virus ( VZV ) VZV : primer pada anak (tersering) varisela - reaktivasi infeksi endogen pada periode laten VZV, dewasa dg defisiensi imun herpes zoster pada

Sangat menular sekret sal. pernapasan, percikan ludah (droplet infection), terjadi kontak dg lesi cairan vesikel, pustula, & secara transplasental

Tanpa perbedaan ras dan jenis kelamin Penularan terjadi sejak 24 jam sebelum timbul lesi sampai terjadi lesi krusta/keropeng di kulit ( 7-8 hari) atau sampai semua krusta lepas Menyerang semua gol.umur : paling sering anak 90% < 10 tahun (terbanyak 5-9 th)

Virus VZV mukosa sal.nafas atas, orofaring : replikasi menyebar pembuluh darah dan limfe (viremia pertama ) berkembang biak di sel RES. Satu minggu kmd kembali menyebar melalui pemb.darah ( viremia ke II ) timbul demam, malaise. Penyebaran ke seluruh tubuh tu.kulit dan mukosa. Lesi muncul tidak bersamaan. Siklus ini berlangsung 3 hari. Komplikasi pneumoni / penyulit lain karena kegagalan respon imun mengatasi replikasi dan penyebaran virus.

Stadium prodromal Demam tidak tinggi,malaise. Anak besar/dewasa: didahului demam 2-3 hari, demam bisa mencapai 40 41C, menggigil,

malaise, nyeri kepala, anoreksi, nyeri punggung, nyeri tenggorok, batuk.

Stadium erupsi Ruam kulit di muka, kulit kepala, ke badan, ekstrimitas. ( > badan/ yg tertutup, jarang pd telapak tangan dan kaki ). Penyebaran lesi sentrifugal Gambaran lesi cepat : makula-papula-vesikel-pustulakrusta Gambaran vesikel khas : superfisial, dinding tipis, seperti tetesan air (tear drop), 2-3 mm,elips sejajar garis lipatan kulit. 3 4 hari lesi baru masih timbul Polimorfik

Jarang diperlukan Tzank smear

Kultur virus jarang karena sulit dan mahal

Komplikasi anak (jarang), dewasa lebih sering. Anak yg imunokompeten infeksi sekunder bakterial pd lesi kulit Stafilokokus impetigo, selulitis, erisipelas atau furunkel sering menyebabkan parut tp jarang terjadi sepsis. Pd dewasa pneumonia (paling sering), otitis media, ensepalitis, dan meningitis supurativa.

Istirahat Topikal

Bedak asidum salisilikum Salep antibiotika : untuk yang erosi : salep sodium fusidate

Sistemik AntivirusAsiklovir: sebaiknya sedini mungkin (1 3 hr pertama) Oral: dewasa: 5 x 800mg/hari (7 10 hr) Anak: 20 mg/KgBB/kali sampai 800 mg 4x/hr selama 5 hr Valacyclovir: 3x 1000 mg /hari (7hr) utk dewasa dan 20 mg/kgBB 3x/hari (5hr) utk anak Farmcyclovir : 3X 250 mg /hari (7hr)

Antipiretik

bila ada panas

Dewasa : Metampiron 500 mg 3x/hr Paracetamol : 500 mg 4x/hr Anak : Paracetamol : 10 mg/kg/dosis , 4x/hr

Anti histamin

bila ada gatal Antibiotika bila ada 2nd infeksiDicloxacilline : 12,5 50 mg/kg/hr Erythromycin : 250 500 mg

Pemberian vaksin Varicella Virus Vaccine (OKA strain) Indikasi : umur 12 bulan yang belum pernah terkena

infeksi VZV primer (melindungi 20 tahun), misalkan pd yg menikah & belum pernah terkena varisela perlu divaksinasi utk mencegah varisela pd wkt hamil

Dg perawatan yg teliti & memperhatikan higiene, prognosis penyakit baik

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Agama Status Perkawinan Pendidikan Terakhir Pekerjaan Suku Bangsa Nomor RM Tanggal Pemeriksaan

: An. Azarine Aisyah : Perempuan : 7 tahun : Jombang : Islam :: TK : Pelajar SD : Jawa : 068032 : Kamis, 10 Maret 2011

Keluhan Utama :.Timbul bintil-bintil berisi air di seluruh badan

Riwayat Penyakit Sekarang :Timbul bintil berisi air di badan, wajah, tangan, & kaki sudah 3 hari. Awalnya px mengeluh panas badan & terasa lemas pada hari Minggu. Hari Senin pagi sewaktu bangun tidur, timbul bintil yg berisi air. Bintil ini dirasakan bertambah banyak. Bintil ini pertama kali timbul di badan lalu menyebar ke wajah, tangan dan kaki. Rasa gatal kadang dirasakan px tp tdk mengganggu. Px menjelaskan kalau bintil ini pernah pecah & kemudian ada yg timbul baru lagi. Px tertular dari teman sekolahnya yang menderita penyakit yg sama.

Riwayat Atopik : Tidak ada. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada. Riwayat Pengobatan : Puskesmas acyclovir (tablet dan salep) & utk mengurangi demam diberi pamol syrup.

St t s Generalis Tampak baik, c mpos me tis, a/i/c/ : -/-/-/-, adi dbn, pulmo dbn, jantung dbn, gizi cukup.

Statu Lokalis Pada regio facialis dan colli makula eritematosa batas tidak jelas, papula eritematosa dan vesikel.

Pada regio thorax & abdomen macula eritematosa batas tdk jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula, bekas vesikel yg pecah dg krusta hiperpigmentasi. Pada regio ekstremitas superior macula eritematosa batas tdk jelas, papula eritematosa, vesikel.

Pada regio punggung macula eritematosa batas tidak jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula.

Pada regio ekstremitas inferior terdapat makula eritematosa batas tidak jelas serta terdapat vesikel.

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Timbul gejala prodormal: badan terasa panas & lemas pd awal penyakit. Ada sumber penularan (kontak dg orang lain yg menderita penyakit serupa. Effloresensi: Pd regio wajah, badan, tangan, dan kaki terdapat makula eritematosa batas tdk jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula, bekas vesikel yg pecah dg krusta hiperpigmentasi

Diagnosis Diagnosis kasus pada pasien ini adalah Varisela (Cacar Air / Chicken Pox). Diagnosis Banding Variola Herpes Zoster Herpes Simplek Hand, Foot and Mouth Disease Impetigo Kontagiosa

Planning Diagnosa Pemeriksaan sediaan apus secara Tzanck Kultur virus dari cairan isi vesikel Planning Terapi R/ Amoxan 250 mg No. XX S 4 dd I tab R/ ST 1% 50 gr No. I S u.e Obat dari Puskesmas diteruskan (Acyclovir tablet dan Pamol syrup)

Planning Monitoring Lesinya Sekunder infeksi Penyulit Efek terapi & ES terapi Planning Education Beri penjelasan penyakit, penyebabnya, faktor pencetus, penularannya, pencegahan, penatalaksanaan & prognosisnya. Istirahat yg cukup. Jangan digaruk vesikel tdk pecah. Menganjurkan px utk minum banyak air. Kontrol bila obat habis atau 4 hari lagi mengevaluasi hasil pengobatan & kemajuan penyakit (keluhan subyektif & tanda obyektif).

Anak perempuan usia 7 tahun.

Menyerang anak, orang dewasa yg blm pernah terkena sebelumnya. Penyakit ini menyerang anak usia sekolah dasar < 10 thn & terbanyak pd usia 5 9 thn. 90 95% anak berumur 2-10 thn. Di Australia 83% kasus anak yg terjangkit penyakit ini di usia 1014 thn. Tdk ada perbedaan jenis kelamin & ras.

Kasus

Teori

KASUS

Pasien tertular dari teman sekolah pasien yang mengalami hal yang serupa.

TEORI

Penyakit sangat menular 75 %. Masa penularan 1 hari sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya gejala. Penularan: sekret saluran pernapasan, percikan ludah (droplet infection), kontak dengan lesi dan secara transplasental. Masa inkubasi : 2-3 minggu

KASUS

Didapatkan bahwa sebelum timbul bintilbintil berisi air pasien merasa tubuhnya panas dan terasa lemas.

TEORI

Stadium prodormal : 10-21 hari setelah masa inkubasi selesai. Lebih berat pada orang dewasa. Gejala: Demam dengan kenaikan suhu yang tidak terlalu tinggi selama 1-3 hari, mengigil, tidak enak pada perut, batuk kering (sore throath), malaise, sakit kepala, dan anorexia.

ANAMNESA KASUS Satu hari kemudian, timbul bintil yg berisi air. Bintil ini dirasakan bertambah banyak. Bintil ini pertama kali timbul di badan lalu menyebar ke wajah, tangan dan kaki. Rasa gatal kadang dirasakan oleg px tp tdk begitu mengganggu. Px menjelaskan kalau bintil ini pernah pecah & kemudian ada yg timbul baru lagi

TEORI Akhir masa prodromal kulit makula dan papula berukuran 2-4 mm yang disertai rasa gatal. Dengan cepat (beberapa jam kemudian) lesi ini berkembang menjadi vesikel jernih dengan dasar eritematosa seperti tetesan embun (tear drops) berukuran milierlentikuler. Pola penyebarannya sentrifugal (berawal di daerah sentral tubuh lalu menyebar ke wajah dan ekstremitas). Setelah 8-12 jam cairan di vesikel menjadi lebih keruh (pustula), kemudian menjadi krusta. Perubahan vesikel menjadi pustula lalu krusta berlangsung selama 2-12 hari dengan rata-rata 6 hari. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru, selama 3-5 hari, sehingga memberikan gambaran polimorfik.

PEMERIKSAAN FISIK KASUS Pd regio wajah, badan, tangan, dan kaki terdapat makula eritematosa batas tdk jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula, bekas vesikel yg pecah dg krusta hiperpigmentasi

TEORI Ruam kulit di muka, kulit kepala, badan, ekstrimitas. ( > badan/ yg tertutup, jarang pd telapak tangan dan kaki ). Penyebaran lesi sentrifugal Gambaran lesi cepat : makula-papulavesikula-pustulakrusta. Gambaran vesikel khas : superfisial, dinding tipis, seperti tetesan air (tear drops), 2-3 mm,elips sejajar garis lipatan kulit.

DIAGNOSA KASUS Diagnosis pada kasus ini adalah Varisela.

TEORI Diagnosis Varisela: Anamnesa ada riwayat kontak dg pasien Varisela lain atau pasien herpes zooster. Pemeriksaan fisik lesi yang polimorfik (terdapat semua stadium lesi) mulai dari vesikel di dasar kulit yang eritematosa, pustula, sampai adanya krusta.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan apusan Tzanck Pemeriksaan kultur virus

Diagnosis banding Definisi

Variola penyakit virus yg disertai keadaan umum yg buruk, dpt menyebabkan kematian, lebih berat & memberikan gambaran yg monomorf Makulo - papular eritematosa terutama di muka & ekstremitas, monomorf. (tdk tumbuh lesi baru), Vesikula, pustula.

Herpes Zoster penyakit rekuren yg terjadi krn reaktivasi VZV yg tadinya laten di ganglion sensoris dorsalis kemudian bereplikasi & menyebar melalui persyarafan ke kulit. gerombolan vesikel di atas kulit yg eritematosa sedang kulit diantara gerombolan tetap normal, usia lesi pd satu gerombolan sama sedangkan usia lesi dg gerombolan lain tdk sama.

Herpes Simplek infeksi akut yg disebabkan oleh virus herpes simples (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II

Hand, foot and mouth disease Peradangan kulit pd daerah sekitar mulut, tangan & kaki.

Effloresensi

vesikel yg berkelompok di atas kulit yg sembab dan eritematosa pd daerah dekat mukokutan

lesi berbentuk oval terbatas di ekstremitas & kadang ke bokong, bukan vesikel di atas dasar yang eritematosa. Pola penyebaran lebih akral, mukosa lebih banyak terkena

Gambar

Diagnosis banding Definisi

Impetigo kontangiosa Penyakit infeksi pogenik pd kulit superfisial & menular disebabkan oleh Staphylococcus dan atau streptococcus.

Effloresensi

Vesikel/bula berdinding tipis diatas kulit yg eritema yg cepat memecah, sehingga yang terlihat adalah krusta tebal berwarna kuning/keemasan seperti madu .

Gambar

PENATALAKSANAAN KASUS R/ Amoxan 250 mg No. XX S 4 dd I tab R/ ST 1% 50 gr No. I S u.e Obat dari Puskesmas diteruskan (Acyclovir tablet dan Pamol syrup) Istirahat Topikal

TEORI

Bedak asidum salisilikum Salep antibiotika : untuk yang erosi : salep sodium fusidate

Sistemik AntivirusAsiklovir: sebaiknya sedini mungkin (1 3 hr pertama) Oral: dewasa: 5 x 800mg/hari (7 10 hr) Anak: 20 mg/KgBB/kali sampai 800 mg 4x/hr selama 5 hr Valacyclovir: 3x 1000 mg /hari (7hr) utk dewasa dan 20 mg/kgBB 3x/hari (5hr) utk anak Farmcyclovir : 3X 250 mg /hari (7hr)

Antipiretik bila ada panasDewasa : Metampiron 500 mg 3x/hr Paracetamol : 500 mg 4x/hr Anak : Paracetamol : 10 mg/kg/dosis , 4x/hr

Anti histamin bila ada gatal Antibiotika bila ada 2nd infeksiDicloxacilline : 12,5 50 mg/kg/hr Erythromycin : 250 500 mg

Telah dilaporkan kasus Varisela seorang anak perempuan yaitu An. A yang berusia 7 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa Timbul bintil-bintil berisi air di badan, wajah, tangan, dan kaki sudah 3 hari. Pasien tertular dari teman sekolah px yg menderita penyakit yg sama. Pemeriksaan fisik: Effloresensi yaitu pd regio wajah, badan, tangan, dan kaki

terdapat makula eritematosa batas tdk jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula, bekas vesikel yg pecah dg krusta hiperpigmentasi.

Tx : Amoxan 250 mg (Amoxisilin) yg diminum sebanyak 4x/hr dan ST 1% 50 gr. Dan obat dari puskesmas diteruskan yaitu Acyclovir tablet dan pamol syrup Umumnya prognosis penyakit baik. Edukasi:

Beri penjelasan penyakit, penyebabnya, faktor pencetus, penularannya, pencegahan, penatalaksanaan & prognosisnya. Istirahat yg cukup. Jgn digaruk agar vesikel tdk pecah. Menganjurkan pasien utk minum banyak air. Kontrol bila obat habis atau bila keluhan tdk berkurang evaluasi hasil pengobatan & kemajuan penyakit (keluhan subyektif & tanda obyektif).