View
194
Download
18
Category
Tags:
Preview:
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
www.kalbe.co.id
LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT
PELAKSANAAN YANG PRIMAEXCELLENCE IN EXECUTION
Daftar IsiContents
08 Visi, Misi dan Nilai Vision, Mission and
Values
• DivisiObatResep Prescription
Pharmaceuticals Division
•DivisiProdukKesehatan Consumer Health Division
• DivisiNutrisi Nutritionals Division
• DivisiDistribusidanKemasan
Distribution and Packaging Division
• LaporanTataKelolaPerusahaan
Corporate Governance Report
• TanggungJawabSosialPerusahaan
Corporate Social Responsibility
• AnalisisdanDiskusiManajemenManagement Discussion and Analysis
•LaporanKeuanganKonsolidasiConsolidated Financial Statements
•RisetdanPengembangan
Research and Development
• PengelolaanRantaiPasokan
Supply Chain Management
• PortofolioBisnisyangDisempurnakan
Enhanced Business Portfolio
• SumberDayaManusia Human Resources
09 SekilasKalbe Kalbe at a Glance
10 TonggakSejarah Milestones
11 Prestasi& Penghargaan Recognitions &
Awards
12 PeristiwaPentingTahun2009
Event Highlights in 2009
16 IkhtisarKeuangan Financial Highlights
18 IkhtisarSaham Stock Highlights
20 LaporanDewanKomisaris
Report from the Board of Commissioners
24 LaporanDireksi Report from the
Board of Directors
30 Tinjauan Usaha Business Review
48 Tinjauan Operasional
Operational Review
64 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
• DewanKomisaris Board of Commissioners
• Direksi Board of Directors
• KomiteAudit Audit Committee
• KepalaUnitAudit Internal Head of Internal Audit Unit
• SekretarisPerusahaan Corporate Secretary
• StrukturOrganisasi Organization Structure
• StrukturGrupKalbe Kalbe Group Organization Structure
• AnakPerusahaan Subsidiaries
• TanggungJawabPelaporanTahunan
Responsibility for Annual Reporting
• InformasiPerseroan Corporate Information
96 213 Tinjauan Keuangan Financial Review
Data Perseroan Corporate Data
1PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
“Pelaksanaan yang Prima” menggambarkan tema utama kegiatan Kalbe di tahun 2009 dalam melaksanakan program kerja dan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan. Dengan semangat “ONE Kalbe”, seluruh unit bisnis strategis PT Kalbe Farma Tbk kini telah beroperasi sebagai satu entitas bisnis yang mampu bekerja sama dengan selaras dan terpadu. Meskipun masih terpengaruh krisis keuangan global di semester pertama tahun 2009, Kalbe mampu melaksanakan strategi peningkatan produktivitas dan inovasi guna memperkuat arus kas (Productivity-Innovation-Cash Flow) sehingga memberikan hasil yang sangat mengesankan.
“Excellence in Execution” portrays the key theme and represents Kalbe’s 2009 initiatives to implement a long-term development plan and program. With our “ONE Kalbe” spirit, the strategic business units at PT Kalbe Farma Tbk presently operate as a single cohesive business entity and work with perfect alignment and integration. While the shadows of the global financial crunch dominated throughout the first semester of 2009, Kalbe was able to execute a strategy designed to improve productivity and innovation to strengthen cash flow (Productivity-Innovation-Cash Flow), yielding impressive results in spite of all.
Pelaksanaan yang PrimaExcellence in Execution
2 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
3PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Meningkatkan ProduktivitasPromoting Productivity
Langkah perbaikan dalam pengelolaan rantai pasokan yang telah dimulai di Grup Kalbe sejak tahun 2008 serta implementasi Continuous Improvement, 5R dan Lean Manufacturing secara menyeluruh telah menjadikan Kalbe mampu melakukan perencanaan dan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Hasilnya, Kalbe mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan di tahun 2009 tanpa melakukan investasi fasilitas produksi maupun penambahan karyawan secara besar-besaran.Improvements in supply chain management, initially introduced in 2008, and comprehensive implementation of Continuous Improvement, 5R and Lean Manufacturing have enabled Kalbe to do planning and production processes more effectively and efficiently. Kalbe was consequently able to drive productivity higher in 2009 without substantial investments in new production facilities or staff recruitment.
4 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
5PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Melanjutkan tradisi inovasi yang telah melekat semenjak Grup Kalbe berdiri empat dasawarsa lalu, di tahun 2009 kami terus meningkatkan riset dan pengembangan produk-produk kesehatan baru dengan nilai tambah yang tinggi. Saat ini Kalbe adalah pelopor riset teknologi medis tingkat lanjut, seperti riset molekular dan sel punca di Indonesia.To build on the tradition of innovation, which has been integral to the identity of Kalbe Group since its inception four decades ago, in 2009 we continued to progress in research and development efforts toward new and high-added-value products. Today, Kalbe is a pioneer in the research of advanced medical technology in Indonesia, particularly in molecular and stem cell research.
Inovasi BerkelanjutanSustainable Innovation
6 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
7PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Kerja keras dan ketekunan dalam membenahi alur produksi dan distribusi Grup Kalbe yang melibatkan seluruh karyawan, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam bentuk peningkatan arus kas secara signifikan sehingga memperkuat kondisi keuangan Grup Kalbe. Hard work and perseverance of our employees in revamping production and distribution flows at Kalbe Group yielded an outstanding financial performance in terms of optimal cash flow generation, building the overall soundness of our business.
Memperkuat Arus KasStrengthening Cash Flow
8 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Visi, Misi dan NilaiVision, Mission and Values
Menjadi Perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul
To be dominant in the healthcare business in Indonesia and exist in the global market with strong brands, enabled by excellent management, science and technology
Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik
To Improve Health for a Better Life
Visi
Misi
The Scientific Pursuit of Health for a Better Life
Motto
Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
Gigih Untuk Mencapai yang Terbaik
Kerjasama yang Kokoh
Inovasi
Lincah
Integritas
Giving the Best to Customer
Striving for Excellence
Strong Team Work
Innovation
Agility
Integrity
Nilai Values
Vision
Mission
9PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Sekilas KalbeKalbe at a Glance
PT Kalbe Farma Tbk (“the Company” or “Kalbe”) was incorporated in 1966 and emerged as a public company in 1991 upon listing of its shares in the Indonesia Stock Exchange. Today, total market capitalization is over US$ 1.4 billion while total sales exceed Rp 9 trillion. Headquartered in Jakarta, Kalbe is the largest publicly-listed pharmaceutical manufacturer in Southeast Asia with market coverage in 9 countries having combined total population of 570 million people.
Kalbe Group has focused its business in 4 product and health service categories which provide relatively balanced contribution to the Group’s total earnings in 2009: prescription pharmaceutical (contribution of 25%), consumer health products (contribution of 19%), nutritionals (contribution of 21%) and distribution & packaging (contribution of 35%).
Supported by over than 10,000 employees inclusive of 4,000 sales and marketing professionals, Kalbe maintains its coverage over 70% of general practitioners, 90% of specialists, 100% of hospitals and 100% pharmacies in Indonesia for prescription pharmaceuticals market and 80% of consumer health market or amounting to 150,000 outlets throughout Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk (“Perseroan” atau “Kalbe”) didirikan pada tahun 1966 dan menjadi perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai kapitalisasi pasar pada saat ini di atas US$ 1,4 miliar dan penjualan melebihi Rp 9 triliun. Berkantor pusat di Jakarta, Kalbe adalah perusahaan publik farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan pasar yang tersebar di 9 negara yang memiliki total populasi mencapai 570 juta jiwa.
Grup Kalbe memiliki fokus bisnis di 4 kategori produk dan jasa kesehatan yang masing-masing memberikan kontribusi yang relatif seimbang terhadap total pendapatan Grup di tahun 2009, yaitu kategori obat resep (kontribusi 25%), produk kesehatan (kontribusi 19%), produk nutrisi (kontribusi 21%) serta bisnis distribusi & kemasan (kontribusi 35%).
Didukung lebih dari 10.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, Kalbe mampu mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit dan 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% pasar produk kesehatan atau sejumlah 150.000 outlet di seluruh wilayah Indonesia.
Expansion in alliances with international partners has grown Kalbe’s businesses into international markets and its participation in sophisticated research and development projects as well as delivering meaningful benefits in new health and pharmaceutical discoveries, including stem cell and cancer research.
Excellent execution of PIC (Productivity-Innovation-Cash Flow) strategy in 2009 has successfully driven sustainable productivity and innovation, thus eventually maximizing the Company’s cash flow. At present, Kalbe’s optimal cash reserves enable extensive flexibility in its business development initiatives for many years to come.
Pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong bisnis Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker.
Pelaksanaan secara prima strategi PIC (Productivity -Innovation- Cash Flow) pada tahun 2009 berhasil meningkatkan produktivitas dan inovasi secara berkesinambungan, yang pada akhirnya telah memperkuat arus kas Perseroan. Posisi kas yang sangat baik saat ini memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan bisnis Kalbe di masa mendatang.
10 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tonggak SejarahMilestones
Pendirian Perseroan dengan nama PT Kalbe Farma
Incorporation of the Company under the name PT Kalbe Farma
PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories melakukan Penawaran Umum Perdana
PT Igar Jaya and PT Dankos Laboratories conducted their Initial Public Offering
Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia
Divestment of remaining 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia
Penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH
Divestment of glass packaging division to Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH
Akuisisi merek Woods’
Acquisition of Woods’ brand
Akuisisi 80% saham PT Saka Farma Laboratories
Acquisition of 80% ownership in PT Saka Farma Laboratories
1966
1994
2005
2006
1995
1997
2007
2008
1977
1989
Akuisisi PT Dankos Laboratories
Acquisition of PT Dankos Laboratories
PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana
PT Kalbe Farma conducted its Initial Public Offering
Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah
Spin-off the distribution business to PT Enseval to comply with government regulations
Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan ini
Acquisition of PT Sanghiang Perkasa and consolidation of nutritional business into this subsidiary
Konsolidasi Grup Kalbe
Consolidation of Kalbe Group
Memperluas cakupan regional
Expand regional footprint
Membangun merek dan infrastruktur global
Build global brands and infrastructure
Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi
Scale up through mergers and acquisitions
Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses transformasi
Launch of new corporate logo as part of transformation process
Produk-produk memasuki semua negara ASEAN kecuali Laos
Products enter all ASEAN countries except Laos
Pembukaan Stem Cell dan Cancer Institute
Opening of the Stem Cell and Cancer Institute
Implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh
End-to-end supply chain management improvements implemented
Sistem teknologi informasi yang terintegrasi
Information technology systems integrated
1981
1991
1985
1993
Akuisisi PT Bintang Toedjoe dan PT Hexpharm Jaya
Acquisition of PT Bintang Toedjoe and PT Hexpharm Jaya
Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss
Entry into energy drink market with the launching of Extra Joss
Dilusi 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia yang bergerak dalam bisnis makanan
Dilution of 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia which engaged in the food business
PT Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana
PT Enseval Putera Megatrading conducted its Initial Public Offering
Meningkatkan pengembangan penemuan obat
Intensify proprietary drug development
Membangun jaringan dan kemitraan global
Establish global partnerships and networks
Pendirian PT Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kesehatan
Establishment of PT Renalmed Tiara Utama which engaged in trading of medical devices
Perolehan izin edar TheraCIM di Indonesia dan Filipina
TheraCIM secured its registration approval in Indonesia and the Philippines
Peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di Cikarang
Inauguration of the first outlet of Mitrasana Clinic in Cikarang
11PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Prestasi dan PenghargaanRecognitions & Awards
2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan
2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan
Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies dari The Wall Street Journal Asia
Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies from The Wall Street Journal Asia
Top Brand Award 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix dan Extra Joss
Top Brand Award 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix and Extra Joss
Top Brand Award For Kids 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Entrostop
Top Brand Award For Kids 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Entrostop
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum dari SWA dan MARS untuk Promag, Cerebrovit dan Cerebrofort
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum from SWA and MARS for Promag, Cerebrovit and Cerebrofort
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden dari SWA dan MARS untuk Milna dan Prenagen
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden from SWA and MARS for Milna and Prenagen
Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand dari SWA dan MARS untuk Neo Entrostop
Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand from SWA and MARS for Neo Entrostop
Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand dari SWA dan MARS untuk Mixagrip dan Fatigon
Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand from SWA and MARS for Mixagrip and Fatigon
Indonesia Best Brand Award dari SWA dan MARS untuk Komix dan Extra Joss
Indonesia Best Brand Award from SWA and MARS for Komix and Extra Joss
Indonesia Customer Satisfaction Award dari Frontier dan SWA untuk Promag, Komix dan Extra Joss
Indonesia Customer Satisfaction Award from Frontier and SWA for Promag, Komix and Extra Joss
The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip, Komix dan Extra Joss
The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance from SWA, MIX, QASA for Mixagrip, Komix and Extra Joss
The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip
The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index from SWA, MIX, QASA for Mixagrip
Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand dari Onbee Marketing Research dan SWA untuk Promag dan Fatigon
Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand from Onbee Marketing Research and SWA for Promag and Fatigon
The 3rd Best of the Best Packaging untuk Woods’ Sirup Obat Batuk
The 3rd Best of the Best Packaging for Woods’ Cough Syrup
Gold Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk QCP Teartep – Bintang Toedjoe
Gold Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for QCP Teartep – Bintang Toedjoe
Silver Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk SS Super Mixer – Bintang Toedjoe
Silver Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for SS Super Mixer – Bintang Toedjoe
Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 dari PMMI – IQMA untuk QCC Flavettes – Bintang Toedjoe
Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 from PMMI – IQMA for QCC Flavettes – Bintang Toedjoe
12 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Peristiwa Penting Tahun 2009Event Highlights in 2009
PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), sebuah institusi pemberi sertifikasi terbesar yang telah diakui di dunia.
PT Bintang Toedjoe obtained ISO 9001:2000 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), one of the world’s largest and most reputable certification agencies.
January04:
21:Kalbe Berbagi mengadakan kegiatan sosial membangun infrastruktur berupa jalan dan talud di Nepen, Yogyakarta.
Kalbe Cares held a social program for building infrastructure, including roads and talud in Nepen, Yogyakarta.
February02:Penandatanganan kerja sama antara Kalbe dengan Universitas Indonesia dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Signing of agreement between Kalbe and the University of Indonesia in the areas of education, research and social services.
February12:Kegiatan sosial Kalbe Berbagi Gesit Entrostop untuk membantu korban banjir di Kelurahan Sawah Besar, Semarang.
Social program named Gesit Entrostop by Kalbe Cares helped flood victims in Sawah Besar, Semarang.
29:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
PT Bintang Toedjoe obtained ISO 14001:2004 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
March01:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
PT Bintang Toedjoe obtained OHSAS 18001:2007 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
March28-31:Kalbe membuka posko bersama untuk membantu korban jebolnya tanggul di Situ Gintung, yang terletak di Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini didukung oleh segenap tim Gerakan Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (anak perusahaan Kalbe) dan tim dokter dari Kalbe.
Kalbe and other parties jointly operate a relief center to assist victims of a collapsed dam in Situ Gintung, located in Cirendeu, East Ciputat, South Tangerang. This activity was supported by the teams from Gerakan
Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (a Kalbe’s subsidiary) and the medical staff team from Kalbe.
February 12
March 28-31
January 21
13PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
August12:Kalbe meningkatkan kepemilikan atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk sebesar 25,45% melalui Penawaran Tender.
Kalbe increased share ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk by 25.45% through a Tender Offer.
31:Kalbe melakukan pembelian saham PT Saka Farma Laboratories sebesar 20% melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Toedjoe.
Kalbe completed the purchase of 20% shares of PT Saka Farma Laboratories through its subsidiary company PT Bintang Toedjoe.June
05:Kalbe menerima enam penghargaan dalam The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA Magazine.
Kalbe received six awards in The Most Powerful Distribution Performance 2009 from SWA Magazine.
June28:Kalbe melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sejumlah Rp 300 miliar.
Kalbe has repaid Kalbe Farma I Bonds 2006 amounting to Rp 300 billion.
14:Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The holding of Annual General Shareholders’ Meeting.
May04:Peluncuran E-Juss di Gedung Bintang Toedjoe.
Launching of E-Juss at the Bintang Toedjoe Building.
April03-05:Kalbe melalui Innogene Kalbiotech berpartisipasi dalam 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 yang diselenggarakan di Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapura dengan mengedepankan produk Nimotuzumab (telah dipasarkan di Indonesia dengan nama dagang TheraCIM®).
Kalbe through Innogene Kalbiotech participated in the 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 which was held in Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapore by showcasing Nimotuzumab (which is marketed in Indonesia under the brand name TheraCIM®).
02:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
PT Bintang Toedjoe received Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
April01:Mead Johnson telah kembali menyetujui dan memperpanjang kontrak distribusi dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk untuk mendistribusikan produk susu bayi dan anak-anak milik mereka di Indonesia.
Mead Johnson has agreed and executed an extension of its distribution contract with PT Enseval Putera Megatrading Tbk for the distribution of its baby formula and children milk products in Indonesia.
May 04 June 05
May 14
14 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
29:Kalbe menerima penghargaan Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies oleh The Wall Street Journal Asia di Beijing, Cina.
Kalbe was awarded as Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies by The Wall Street Journal Asia in Beijing, China.
31:Grand launching produk RG Choline® & Cationorm® di Hotel Borobudur, Jakarta.
Grand launching of RG Choline® & Cationorm® products at Borobudur Hotel, Jakarta.
October07:Penyelenggaraan Customer Day Kalbe Farma dimana para manager beserta Direktur Kalbe dari Divisi Obat Resep turun menyapa para pelanggan Kalbe di beberapa rumah sakit dan apotek.
The holding of Kalbe Farma Customer Day in which the Director and managers of Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division meet and greet Kalbe’s consumers in hospitals and pharmacies.
October13:Penyelenggaraan Program Donor Darah dengan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia untuk memberikan kepedulian kepada sesama manusia yang membutuhkan darah, khususnya bagi para korban gempa Padang di Sumatera Barat.
The Blood Donor Program was held in cooperation with the Red Cross of Indonesia in order to provide assistance for those in need of blood supply, particularly for the victims of the earthquake in Padang, West Sumatera.
October01:PT Enseval Putera Megatrading Tbk dengan PT Nyonya Meneer dan PT Meredian Investara menandatangani perjanjian untuk mendistribusikan produk-produk mereka.
PT Enseval Putera Megatrading Tbk signed an agreement with PT Nyonya Meneer and PT Meredian Investara to distribute their products.
03-10:Kalbe Berbagi memberikan bantuan bagi warga korban bencana alam di Padang, Sumatera Barat.
Kalbe Cares distributed relief for victims of natural disasters in Padang, West Sumatera.
September10:Memperingati Ulang Tahun Kalbe ke-43 dengan menyelenggarakan Public Expose 2009 dan Acara Buka Puasa Bersama di Bursa Efek Indonesia.
Commemorating the 43rd Anniversary of Kalbe by holding Public Expose 2009 and Fast-Breaking Gathering at the Indonesia Stock Exchange.
September 10
October 07
12-15:Kalbe menerima penghargaan 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kalbe obtained 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan in Kuala Lumpur, Malaysia.
Peristiwa Penting Tahun 2009Event Highlights in 2009
15PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009.
Kalbe participated in the Investor Summit and Capital Market Expo 2009.
December02: 31:
PT Enseval Putera Megatrading Tbk memperoleh sertifikasi Good Distribution
Practice untuk Regional Distribution Center serta gudang bahan baku di Jakarta dan Surabaya.
PT Enseval Putera Megatrading Tbk received certification for Good Distribution Practice for Regional Distribution Center and raw material warehousing facilities in Jakarta and Surabaya.
October 3-10 October 31
October 29
04-06:Stand Grup Kalbe, Juara Harapan 1 Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45.
Kalbe Group’s booth, 1st runner up at the Exhibition of the 45th National Health Day.
30:Stem Cell and Cancer Institute (SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada penelitian sel punca dan kanker, menerima sertifikasi United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).
Stem Cell and Cancer Institute (SCI), a research unit under Kalbe with focus on stem cell and cancer research, received certification of United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).
December 02
16 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa InggrisNumerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Juta Rupiah, kecuali bila disebutkan lain 2009 2008 2007 2006 2005 Million Rupiah, except stated otherwise
Laporan Laba Rugi Statements of Income
Penjualan Bersih 9,087,347 7,877,366 7,004,910 6,071,550 5,870,939 Net Sales
Beban Pokok Penjualan 4,575,407 4,073,726 3,453,279 2,972,908 2,907,625 Cost of Good Sold
Laba Kotor 4,511,940 3,803,640 3,551,631 3,098,642 2,963,314 Gross Profit
Beban Usaha 2,946,065 2,660,928 2,422,276 2,027,371 1,903,300 Operating Expenses
Laba Usaha 1,565,875 1,142,712 1,129,355 1,071,271 1,060,014 Operating Profit
Penghasilan (Beban) Lain-lain (94,803) 35,309 29,313 18,810 (44,449) Other Income (Charges)
Laba Bersih 929,004 706,822 705,694 676,582 626,117 Net Income
Jumlah Saham yang Beredar 9,577.2 9,755.3 10,090.0 10,156.0 10,156.0 Number of Shares Outstanding
Laba Bersih per Saham (Rp) 97 72 70 67 62 Earnings per Share (Rp)
Neraca Balance Sheets
Aktiva Lancar 4,701,893 4,168,055 3,760,008 3,321,278 3,559,836 Current Assets
Jumlah Aktiva 6,482,447 5,703,832 5,138,212 4,624,619 4,633,399 Total Assets
Kewajiban Lancar 1,574,137 1,250,372 754,629 658,760 903,516 Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 340,678 405,504 314,118 378,590 1,019,747 Total Debts
Jumlah Kewajiban 1,691,512 1,358,990 1,121,188 1,080,171 1,821,584 Total Liabilities
Modal Kerja Bersih 3,127,755 2,917,683 3,005,379 2,662,518 2,656,320 Net Working Capital
Jumlah Ekuitas 4,310,438 3,622,399 3,386,862 2,994,817 2,333,172 Total Equity
Rasio-rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%)
Marjin Laba Kotor 49.65 48.29 50.70 51.04 50.47 Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Aktiva 14.33 12.39 13.73 14.63 13.51 Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas 21.55 19.51 20.84 22.59 26.84 Return on Equity
Rasio Lancar 298.70 333.35 498.26 504.17 394.00 Current Ratio
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas 7.88 11.19 9.27 12.64 43.71 Debt to Equity
Rasio Pinjaman terhadap Aktiva 5.24 7.11 6.11 8.19 22.01 Debt to Assets
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
17PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Penjualan BersihNet SalesMiliar Rupiah Billion Rupiah
9,087
7,877
7,005
6,0725,871
05
05
05
05
05
05
05
05
06
06
06
06
06
06
06
06
07
07
07
07
07
07
07
07
08
08
08
08
08
08
08
08
09
09
09
09
09
09
09
09
Laba Bersih per SahamEarnings per ShareRupiah
97
727067
62
1,566
1,1431,1291,0711,060
Laba UsahaOperating ProfitMiliar Rupiah Billion Rupiah
%
Rasio Laba terhadap EkuitasReturn on Equity
26.84
21.5519.51
20.8422.59
929
707706677
626
Laba BersihNet IncomeMiliar Rupiah Billion Rupiah
%
Rasio Pinjaman terhadap EkuitasDebt to Equity
7.8811.19
9.27
12.64
43.71
05
05
06
06
07
07
08
08
09
09
18 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Kalbe di Bursa Efek Indonesia Kalbe on the Indonesia Stock Exchange
Dividen untuk Tahun Buku 2008 2007 Dividend for Financial Year
Dividen Tunai (Rp) 12.5 10 Cash Dividend (Rp)
Harga SahamShare Price
Volume yang DiperdagangkanTrading Volume
RpLembar SahamShares
Ikhtisar SahamStock Highlights
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
DecNovOctSepAugJulJunMayAprMarFebJan0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2008-2009 2008-2009 Quarterly Share Price and Trading Volume
Tertinggi Highest
(Rp)
Terendah Lowest
(Rp)
Penutupan Closing
(Rp)
Volume Rata-rata Transaksi Harian Average Daily Trading Volume
(Unit)
2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008
Triwulan Pertama First Quarter
680 1,270 405 950 620 980 11,911,122 11,433,005
Triwulan KeduaSecond Quarter
1,100 970 610 850 1,010 850 12,374,950 6,447,872
Triwulan KetigaThird Quarter
1,380 850 970 630 1,330 650 8,512,294 4,268,239
Triwulan KeempatFourth Quarter
1,350 620 1,200 355 1,300 400 12,015,017 9,438,867
19PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
2009 2008
Jumlah Lembar Saham % Jumlah Lembar Saham %
PT Gira Sole Prima 953,574,577 10.17 952,184,979 9.94
PT Santa Seha Sanadi 901,929,368 9.62 901,929,368 9.43
PT Diptanala Bahana 899,594,088 9.49 875,004,088 9.13
PT Lucasta Murni Cemerlang 887,979,088 9.47 887,979,088 9.27
PT Ladang Ira Panen 864,590,588 9.22 863,540,588 9.01
PT Bina Arta Charisma 821,674,808 8.77 822,924,808 8.59
Publik / Public 4,054,181,905 43.26 4,275,653,003 44.63
Saham yang Diperoleh Kembali / Treasury Stock 782,490,000 - 576,798,500 -
Total 10,156,014,422 100.00 10,156,014,422 100.00
Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)
Jumlah SahamNumber of Shares
Listing on the Indonesia Stock Exchange(previously Jakarta and Surabaya Stock Exchange)
30 Juli 1991Penawaran Umum dan Pencatatan Terbatas
20,000,000 July 30, 1991Initial Public Offering and Partial Listing
23 April 1992 - BEJ22 Mei 1992 - BESPencatatan Seluruh Saham
30,000,000 JSX - April 23, 1992SSX - May 22, 1992
Company Listing
10 November 1992 - BES17 November 1992 - BEJSaham Bonus
50,000,000 SSX - November 10, 1992JSX - November 17, 1992
Bonus Shares
4 Mei 1993Penawaran Umum Terbatas
8,000,000 May 4, 1993Right Issue
15 Juli 1994 - BES18 Juli 1994 - BEJSaham BonusDividen Saham
75,600,00032,400,000
SSX - July 15, 1994JSX - July 18, 1994
Bonus SharesDividend Stock
7 Oktober 1996Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham
216,000,000 October 7, 1996Change in the nominal value of shares
from Rp 1,000 to Rp 500 per share (Stock Split)
24 Agustus 1999Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 500 menjadi Rp 100 per saham 1,728,000,000
August 24, 1999Change in the nominal value of shares
from Rp 500 to Rp 100 per share (Stock Split)
6 Desember 2000Saham Bonus 1,900,800,000
December 6, 2000Bonus Shares
19 Desember 2003Pemecahan saham dari nilai nominalRp 100 menjadi Rp 50 per saham 4,060,800,000
December 19, 2003Change in the nominal value of shares
from Rp 100 to Rp 50 per share (Stock Split)
16 Desember 2005Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha 2,034,414,422
December 16, 2005Additional issuance of shares in connection with the merger
Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Overview
Pemegang Saham Shareholders (Per 31 Desember / As of December 31)
Kronologis Pencatatan Obligasi Chronological Bonds Overview
Tanggal PenerbitanListing Date
Jumlah (Rp)Amount (Rp)
Bunga / Jangka WaktuInterest / Period
Obligasi Kalbe Farma I Kalbe Farma Bonds I
June 28, 2006 Rp 300,000,000,000 13.625% p.a / 3 years
20 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan hasil kinerja operasional yang mengesankan pada tahun 2009.
We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and rolled out through subsequent higher platforms, the benefits are now evident as seen in the achievement of impressive operating performance in 2009.
Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner
The Board of Commissioners is pleased to report the achievement
of a favorable level of performance by Kalbe for 2009. Net sales
grew to Rp 9,087.3 billion in 2009, a 15.4% growth over that of
2008, while net profit recorded was Rp 929.0 billion, increasing by
31.4% relative to the previous year.
Going into 2009, the global economic recession continued to cast
a shadow over businesses in Indonesia brought on by the financial
crisis in the United States. We are fortunate in that the Indonesian
economy is relatively isolated from the negative developments of
global economies, and instead recorded a modest growth figure
of 4.5% in 2009.
Supporting factors for economic growth in 2009 included domestic
consumption from households, along with sustained purchasing
power, thanks to a stabilized inflation rate which was controlled at
an average of 2.78% in 2009.
This favorable economic climate also influenced Kalbe’s
performance as the leader in the pharmaceutical industry and
health products producer in Indonesia, with 95% of its sales
Dewan Komisaris berbesar hati dapat melaporkan pencapaian
yang mengesankan Kalbe pada tahun 2009. Penjualan bersih
tumbuh 15,4% dibandingkan tahun 2008, menjadi Rp 9.087,3
miliar pada tahun 2009, sementara laba bersih tercatat sebesar
Rp 929,0 miliar, meningkat 31,4% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Memasuki tahun 2009, dunia usaha di Indonesia berada di
bawah bayang-bayang berlanjutnya resesi perekonomian global
yang dipicu oleh krisis sektor keuangan di Amerika Serikat. Patut
kita syukuri bahwa perekonomian Indonesia relatif terisolasi dari
perkembangan negatif perekonomian global dan mampu tumbuh
sebesar 4,5% pada tahun 2009.
Faktor penunjang pertumbuhan ekonomi tahun 2009 antara lain
adalah konsumsi domestik dari sektor rumah tangga dan daya
beli masyarakat yang terpelihara, dikarenakan tingkat inflasi yang
mampu dijaga di kisaran 2,78% pada tahun 2009.
Kinerja perekonomian nasional yang baik tersebut juga berimbas
pada pencapaian Kalbe sebagai pemuka dalam industri farmasi
dan produsen kesehatan di Indonesia yang 95% penjualannya
21PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
bertumpu pada konsumsi domestik. Ada dua faktor penting yang
menunjang pencapaian ini. Faktor pertama bersifat eksternal yaitu
harga bahan baku, termasuk bahan kimia dan susu, di pasar
internasional yang mengalami tren penurunan selama tahun 2009,
setelah terus menerus naik mencapai puncaknya di akhir tahun
2008, serta penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang
asing pada semester kedua tahun 2009. Faktor kedua, yang lebih
penting, bersifat internal yaitu pelaksanaan secara prima oleh
Direksi atas rencana-rencana perbaikan menyeluruh Perseroan
di tahun 2009, baik dalam segi struktur organisasi, sistem
manajemen, kegiatan operasional hingga peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus
berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan
hasil. Direksi pada tahun 2009 secara serius melakukan
perbaikan Pengelolaan Rantai Pasokan secara end-to-end dari
tahap pembelian bahan baku, persediaan bahan jadi, produksi,
pengaturan persediaan produk hingga distribusi. Hasilnya adalah
peningkatan arus kas yang signifikan dan berkurangnya rata-rata
perputaran persediaan, tanpa mengurangi standar layanan kepada
pelanggan dan insiden out-of-stock.
sourced from domestic consumption. There are two critical
supporting factors to such performance. The first factor is
external in nature: the prices of raw materials, including chemicals
and milk, in the international markets experienced a downward
trend throughout 2009 after continuously climbing to a peak at
year-end 2008, a result of the relative strength of the Indonesian
Rupiah during the second semester of 2009, compared to other
currencies. The second, and more important factor, is internal
and represents the excellent execution by the Board of Directors
of the comprehensive corporate improvement plans for 2009,
in the areas of organizational structure, management systems,
operational activities and quality upgrading of human resources.
We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and
rolled out through subsequent higher platforms, the benefits
are now evident. In 2009, the Board of Directors made serious
efforts to fine-tune the end-to-end Supply Chain Management,
proceeding from raw material procurement, inventory, production,
product inventory management and distribution. The result has
been a significant increase in cash flow and reduction of average
days of inventory, all without compromising service standards and
out-of-stock incidents.
22 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Farid Anfasa MoeloekKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Jozef Darmawan AngkasaKomisarisCommissioner
Kiri ke Kanan Left to Right
Tonggak keberhasilan lain adalah dalam bidang inovasi. Selama
ini Kalbe dikenal sebagai perusahaan yang inovatif dalam
pengembangan produk farmasi dan kesehatan. Untuk melangkah
lebih jauh, sekaligus menjamin keberlanjutan Perseroan di masa
depan, Direksi mencanangkan prakarsa inovasi di lingkungan
Perseroan. Melalui mobilisasi Conim (Continuous Improvement)
seluruh karyawan dirangsang dan dipacu untuk mengusulkan
gagasan dan inovasi di proses kerja setiap karyawan.
Peran Komisaris dalam mengawasi tugas-tugas Direksi berjalan
dengan baik di tahun 2009 yang secara garis besar mencakup dua
fungsi, yaitu pengawasan kegiatan yang berjalan saat ini melalui
tim audit, serta pengawasan kegiatan di masa depan melalui
keterlibatan dalam proses perencanaan jangka menengah dan
panjang, antara lain dalam penentuan anggaran tahun 2010.
Sebagai wakil pemegang saham, termasuk juga pemegang saham
publik, Dewan Komisaris berupaya agar segala sesuatu yang
disajikan Direksi adalah benar dan akurat, demi menjamin asas
transparansi sebagai salah satu pilar Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (GCG).
Another milestone is that of innovation. To date, Kalbe has been
identified as an innovative company in developing health and
pharmaceutical products. To advance further whilst ensuring
the Company’s sustainable operation in the future, the Board
of Directors has formulated an ‘Innovation Initiative’ within the
Company. Through the mobilization of Conim (for Continuous
Improvement), all employees are encouraged and driven to propose
suggestions and innovation in their respective work processes.
The role of the Commissioners in supervising the duties of the Board
of Directors progressed well in 2009, which in a broad coverage
included two basic functions: oversight of current activities
performed by audit teams, and supervising future activities through
involvement in the process of medium and long-term corporate
planning, including formulating a budget for 2010.
As representatives of the shareholders (including public
shareholders), the Board of Commissioners functions to ensure
that all information presented by the Board of Directors is fair and
accurate, as an assurance of the implementation of the principle of
transparency, one of the pillars of Good Corporate Governance.
Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner
Ferdinand AryantoKomisarisCommissioner
Santoso OenKomisaris Commissioner
John Aristianto PrasetioKomisaris IndependenIndependent Commissioner
23PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Pada tahun 2009, kami mencanangkan tonggak penting di bidang
pengawasan melalui penandatanganan Piagam Audit Internal
antara Dewan Komisaris dan Direksi yang memberi wewenang
kepada Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan tanpa dibatasi
dan menyampaikan laporan audit secara berkala langsung kepada
Dewan Komisaris. Dengan peran Komite Audit yang lebih luas
lagi, kami berupaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan
mengingat bertambahnya kompleksitas di Grup Kalbe yang kini
telah menaungi lebih dari 20 entitas bisnis.
Langkah maju lain pada tahun 2009 adalah dimulainya aktivitas
manajemen risiko di seluruh lingkungan Grup Kalbe. Seluruh
departemen dan subsidiari telah selesai melakukan identifikasi
risiko-risiko dan menyusun Risk Profile, yang akan dilanjutkan
di tahun 2010 dengan penyusunan program antisipasi untuk
mengurangi risiko-risiko tersebut
Pencanangan Piagam Audit Internal dan manajemen risiko
merupakan aspek penting dalam langkah besar Kalbe menerapkan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang tidak sekedar untuk
konsumsi publik, namun harus sungguh-sungguh melebur dan
tertanam dalam budaya internal dan nilai-nilai perusahaan. Kalbe
meyakini bahwa praktik bisnis yang sehat adalah kunci keberhasilan
yang telah diraih dan prasyarat pertumbuhan yang berkelanjutan.
Fungsi komite-komite yang dimiliki Perseroan, meliputi Komite
Audit, Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Risiko Usaha
dan Komite Good Corporate Governance (GCG) telah berjalan
baik dan terus meningkat cakupan perannya, sebagaimana
tercermin dari dua perkembangan yang kami sampaikan di atas.
Tidak terdapat perubahan di jajaran Dewan Komisaris pada
tahun 2009.
Memasuki tahun 2010, kami optimis bahwa kondisi perekonomian
global dan Indonesia akan lebih baik. Namun tantangannya, dunia
kini bergerak dan berubah sangat cepat, dan bila tidak direspon
dengan cepat, niscaya kita akan tertinggal di dalam perubahan.
Kami menaruh kepercayaan yang tinggi, bahwa Kalbe akan mampu
mengolah peluang-peluang masa depan, dan membangun titik
pertumbuhan baru di luar pasar yang dikuasai di Indonesia.
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang tulus dan
mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan
Perseroan atas dedikasi dan kerja keras mereka di tahun 2009.
Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepercayaan
dan kerja sama dari pemegang saham dan segenap pemangku
kepentingan. Kami meyakini bahwa kebersamaan di antara kita
dapat terus ditingkatkan demi memacu prestasi dan pertumbuhan
di masa mendatang.
In 2009, we have reached an important turning point in our
supervisory function with the signing of the Internal Audit Charter by
the Board of Commissioners and the Board of Directors, granting
authority to the Audit Committee to conduct reviews without
limits and to submit periodic audit reports directly to the Board
of Commissioners. With this broader role of the Audit Committee,
we have strived to improve oversight quality given the increasing
complexity of Kalbe Group, with its current engagement in more
than 20 business entities.
Another highlight in 2009 has been the roll out of risk management
initiatives throughout the entire Kalbe Group. All departments and
subsidiaries have completed the risk identification process and
formulated a Risk Profile, which will be followed up in 2010 by
setting up anticipatory programs to mitigate these risks.
The Internal Audit Charter and risk management initiatives represent
major steps by Kalbe in the implementation of Good Corporate
Governance, not merely for public consumption but rather truly
ingraining and embedding the Group’s corporate culture and
values. Kalbe believes that exercising sound business practices is
the key to the success that we have thus far attained and also a
prerequisite to sustainable growth.
Committees of the Company, consisting of the Audit Committee,
the Nomination Committee, the Remuneration Committee, the
Business Risk Committee and the Good Corporate Governance
(GCG) Committee, have functioned effectively and continue to
improve working coverage, as reflected in the two developments
mentioned above. During 2009, there were no changes in the
composition of the Board of Commissioners.
Going into 2010, we are optimistic that the global and local
economic landscape will be more conducive. Nonetheless, the
challenge now is a world which moves and changes with speed,
dynamism and unpredictability. An untimely response may cause
us to be left behind in the march of progress. We strongly believe
that Kalbe will be able to work on future opportunities and build
new growth areas outside of the Indonesian market.
Finally, we would like to express our sincere gratitude and
appreciation to the Board of Directors and employees for their
dedication and hard work throughout 2009. We also wish to
thank the shareholders and other stakeholders for their continued
support, trust and cooperation. We are confident that together we
shall continue to build on our present achievements and growth for
many years to come.
Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner
Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners
24 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Melalui pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk meningkatkan arus kas, kinerja operasional Kalbe menjadi semakin mantap.
Through excellence in execution, business strategies are directed to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash flow, Kalbe’s operational performance has never been stronger.
Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang atas
karuniaNya, diiringi kerja keras dan ketekunan seluruh
karyawan, Kalbe dapat memperoleh hasil dan pencapaian yang
mengesankan serta mempertahankan posisi pemimpin pasar
dengan produk-produk farmasi dan kesehatan yang senantiasa
menjadi unggulan.
Pada tahun 2009, penjualan bersih Kalbe tumbuh sebesar
15,4% menjadi Rp 9.087,3 miliar, sementara laba usaha dan laba
bersih tercatat sebesar Rp 1.565,9 miliar dan Rp 929,0 miliar,
atau meningkat 37,0% dan 31,4% berturut-turut dibandingkan
tahun 2008. Pencapaian ini diiringi dengan peningkatan di aspek
operasional dan manajemen seperti tercermin dari membaiknya
marjin laba operasional dari 14,5% menjadi 17,2% di tahun 2009,
serta penurunan rata-rata perputaran persediaan yang signifikan
menjadi 123 hari, dari rata-rata 142 hari di tahun 2008. Peningkatan
kualitas aspek operasional ini secara langsung berdampak positif
dalam memperkuat posisi keuangan Kalbe sehingga mampu
menghasilkan arus kas bersih dari aktivitas operasi senilai
Rp 1.363,6 miliar pada akhir tahun 2009 atau meningkat 68,8%
dari Rp 807,7 miliar di akhir tahun 2008.
With grateful thanks and by the grace of God, we are pleased to
report that through the hard work and commitment of all employees,
Kalbe has achieved impressive results and achievements, as well
as sustaining its position as a market leader, with a lineup of
winning pharmaceutical and health brands.
In 2009, Kalbe’s net sales grew by 15.4% to Rp 9,087.3 billion,
while operating profit and net profit were respectively Rp 1,565.9
billion and Rp 929.0 billion, for an increase of 37.0% and 31.4%,
respectively, over 2008 results. This accomplishment was
combined with improvements in operations and management as
reflected in a higher operating margin, increasing from 14.5% in
2008 to 17.2% in 2009, and in the significant reduction in average
days of inventory to 123, from an average of 142 days in 2008.
Such operational improvement had a direct positive impact on
Kalbe’s financial position and enabled it to generate a net operating
cash flow of Rp 1,363.6 billion at end of 2009, up by 68.8% from
Rp 807.7 billion at year-end 2008.
25PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Kinerja membanggakan yang dicapai dalam bayang-bayang
krisis keuangan global di semester pertama ini secara tepat
menggambarkan “Pelaksanaan Yang Prima” yang menjadi tema
Kalbe selama tahun 2009. Beragam program penyelarasan
organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan sumber
daya manusia yang dilakukan sejak konsolidasi Grup Kalbe pada
akhir tahun 2005 kini semakin memperlihatkan hasilnya. Melalui
pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada
peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk
meningkatkan arus kas – atau yang dikenal sebagai strategi
Productivity, Innovation and Cash Flow (PIC) – kinerja operasional
Kalbe menjadi semakin mantap.
Pada tahun 2009, keempat divisi usaha Kalbe yaitu Divisi
Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi serta
Divisi Distribusi dan Kemasan terus mengalami pertumbuhan
yang menggembirakan. Untuk produk farmasi, Kalbe berhasil
mempertahankan pangsa pasar dominan sebesar 14% di pasar
yang terfragmentasi oleh banyaknya pemain. Peningkatan
penjualan tertinggi dicapai oleh Divisi Obat Resep sebesar 17,5%.
Di pasar produk konsumer kesehatan, penjualan Kalbe tumbuh
sekitar 17,1% dan kini menguasai 15% pangsa pasar obat bebas
This outstanding performance, which was achieved in the shadows
of the global financial crisis in the first semester, rightly depicts
the “Excellence in Execution” which is Kalbe’s chosen theme for
2009. Various programs, initiated following the consolidation of
Kalbe Group at the end of 2005 (the objective of which was the
alignment of the organization, operations, management systems
and human resources), have now shown promising results.
Through excellence in execution, business strategies are directed
to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash
flow – better known as the Productivity, Innovation and Cash Flow
(PIC) Strategy: Kalbe’s operational performance has never been
stronger.
In 2009, Kalbe’s four business lines – Prescription Pharmaceuticals,
Consumer Health, Nutritionals and Distribution and Packaging –
continued to record favorable growth rates. For pharmaceutical
products, Kalbe successfully sustained its dominance, with a 14%
share in a market that is fragmented into many players. The highest
sales growth was recorded by Prescription Pharmaceuticals
Division at 17.5%. In Consumer Health, Kalbe sales grew by about
26 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Herman WidjajaDirektur Director
Budi Dharma WreksoatmodjoDirektur Director
VidjongtiusDirektur Director
Johannes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden Direktur Vice President Director
serta 31% pangsa pasar minuman energi. Penjualan produk
nutrisi meningkat sekitar 12,0% di tengah kompetisi yang semakin
ketat. Pada bidang Distribusi dan Kemasan tercatat pertumbuhan
sebesar 15,1%, didorong oleh penjualan alat kesehatan dan
diagnostik yang mengalami pertumbuhan pesat mencapai 34,0%
di tahun 2009.
Melanjutkan tradisi kesempurnaan tahun-tahun yang lalu, pada
tahun 2009 beberapa produk Kalbe seperti Extra Joss, Promag,
Cerebrovit dan Cerebrofort kembali meraih penghargaan Best
Brand Platinum dari Indonesia Best Brand Award yang diakui
sebagai merek-merek yang memiliki posisi yang dominan di pasar
dan benak konsumen, berdasar survei lembaga independen dan
majalah pemasaran terkemuka.
Untuk memperkuat keunggulannya, Kalbe telah melakukan upaya-
upaya perluasan dan penajaman portofolio bisnis menjadi 10 unit
bisnis strategis. Dengan adanya portofolio yang lebih lengkap,
17.1%, with control of 15% of the over-the-counter market and
31% of energy drinks. Sales of nutritional products increased by
about 12.0%, despite more intensive competition in the industry.
For Distribution and Packaging, growth reached 15.1%, partially
driven by sales of diagnostic and medical devices – which grew
rapidly, by 34.0%, in 2009.
Carrying on the tradition of excellence of past years, for 2009
a number of Kalbe products were again awarded “Best Brand
Platinum” certification from Indonesia Best Brands Awards, as an
acknowledgement of these leading trademarks, long dominating
the market and the minds of consumers. Kalbe winners included
Extra Joss, Promag, Cerebrovit and Cerebrofort, and their
supremacy was confirmed by a survey from a leading marketing
publication and an independent agency.
To further strengthen its competitive advantage, Kalbe has
undertaken efforts for the expansion and focus of its business
portfolio, into 10 strategic business units. With such a
Kiri ke Kanan Left to Right
Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden Direktur President Director
27PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
maka Kalbe dapat memantapkan posisinya sebagai perusahaan
kesehatan kelas dunia.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan portofolio bisnis,
Perseroan pada tahun 2009 telah melakukan proses Penawaran
Tender atas saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk yang
dimiliki publik, sehingga berhasil meningkatkan kepemilikannya
dari 58,19% menjadi 83,75%. Selain itu, Kalbe kini memiliki,
secara langsung dan tidak langsung, 100% saham PT Saka
Farma Laboratories (“Saka Farma”), menyusul pembelian 20%
saham Saka Farma oleh PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan
yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Saka Farma mempunyai
beberapa produk unggulan yaitu Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver
dan Sakatonik ABC.
Dalam menjalankan misi Kalbe untuk menyalurkan produk
kesehatan yang dapat dijangkau secara ekonomis oleh semua
strata masyarakat, sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai
sebuah bisnis baru dengan nama “Klinik Mitrasana” yakni fasilitas
pelayanan kesehatan yang meliputi klinik, apotek, laboratorium,
dan mini market dengan harga terjangkau. Dalam waktu lima
tahun mendatang, Kalbe telah menargetkan pengembangan
fasilitas pelayanan kesehatan ini dalam konsep jaringan (chain
multi-service medical facility) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kalbe memiliki komitmen tinggi pada bidang inovasi serta riset dan
pengembangan karena meyakini bahwa inovasi selalu dibutuhkan
untuk membawa Kalbe bertumbuh, selain juga karena secara
historis, inovasi merupakan perhatian utama pendiri Kalbe. Pada
tahun 2009 Kalbe mengeluarkan Rp 78,8 miliar untuk riset dan
pengembangan (R&D) yang bila dibandingkan dengan total
penjualan Rp 9.087,3 miliar maka persentase R&D terhadap
penjualan bersih Kalbe adalah 0,9%.
Dalam bidang R&D farmasi Kalbe menganut prinsip kolaborasi
dengan institusi yang memiliki keahlian khusus atau telah lebih
dulu merintis riset bidang tertentu, sehingga dapat mempercepat
proses komersialisasi produk baru. Hasil dari kolaborasi bidang
R&D tersebut antara lain adalah obat anti kanker dengan merek
dagang TheraCIM yang telah dipasarkan di tiga negara.
Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force)
yang dibentuk tahun 2008 untuk merevitalisasi strategi rantai
pasokan Grup Kalbe telah memberikan hasil menggembirakan
pada tahun 2009. Penyelarasan rantai pasokan dari penyediaan
bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, distribusi dan
logistik ini memiliki dampak besar mengingat Kalbe memiliki lebih
dari 2.000 jenis produk yang disalurkan melalui 64 cabang yang
melayani langsung sekitar 150.000 outlet di seluruh Indonesia.
comprehensive business portfolio, Kalbe can strengthen its
position as a world-class healthcare enterprise.
As part of its business portfolio improvement strategy, in 2009 the
Company completed the Tender Offer for publicly-owned shares of
PT Enseval Putera Megatrading Tbk, thus increasing its ownership
from 58.19% to 83.75%. Also, Kalbe now controls, directly and
indirectly, 100% of the shares in PT Saka Farma Laboratories
(“Saka Farma”), following the takeover of 20% ownership in Saka
Farma by PT Bintang Toedjoe, a wholly-owned subsidiary of the
Company. Saka Farma has a number of leading brands, including
Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and Sakatonik ABC.
In realizing its mission to distribute healthcare products affordable
for all levels of society, Kalbe has since 2008 established a new
business model of a multi-service economical medical facility,
comprised of a clinic, pharmacy, laboratory and mini market called
“Mitrasana Clinic”. Within the next five years, Kalbe has targeted
the development of this business model into a chain of multi-
service medical facilities, located all over Indonesia.
Kalbe maintains its full commitment to innovation and research &
development because we believe that innovation is essential to
constantly drive Kalbe’s growth, a belief which is also a legacy, as
innovation has been a constant focus of Kalbe’s founders. In 2009,
Kalbe spent a total of Rp 78.8 billion for research & development
(R&D). This figure for R&D represents approximately 0.9% of
Kalbe’s Rp 9,087.3 billion in net sales.
For pharmaceutical R&D, Kalbe applies collaborative efforts
with other institutions known for their specialized expertise or
acknowledged experience in a particular area of research, so Kalbe
can accelerate the process of commercialization of new products.
The R&D collaboration resulted in TheraCIM, an anti-cancer drug
that has been marketed in three countries.
The Supply Chain Task Force, which was established in 2008
to revitalize the supply chain strategy of Kalbe Group, has
generated positive results in 2009. Alignment of the supply chain
– from provision of raw materials, production, marketing, sales,
distribution and logistics – has had a substantial impact, especially
considering that Kalbe has more than 2,000 items distributed
through 64 branches, which directly serve 150,000 outlets
throughout Indonesia.
28 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Peningkatan kapabilitas manajemen risiko untuk meningkatkan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik pada tahun 2009 telah menghasilkan
dokumen Risk Profile dan Risk Register dari seluruh unit bisnis
Grup Kalbe. Dokumen ini menjadi landasan bagi pengembangan
program-program antisipatif untuk mengurangi risiko dan
mengendalikan dampak negatif yang potensial menghambat
kegiatan operasional dan kinerja Perseroan di masa depan. Upaya
kini diarahkan untuk melibatkan 15.000 karyawan Grup Kalbe
untuk lebih sadar dan peduli terhadap aspek risiko dalam bekerja,
demi membangun budaya kerja yang lebih produktif dan efisien,
yang selaras dengan misi dan tujuan Perseroan dalam kerangka
dan semangat “One Big Kalbe Family”.
Sebagai bagian inti dari pelaksanaan kebijakan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, Perseroan terus meningkatkan program
Corporate Social Reponsibility (CSR) sebagai wujud tanggung
jawab sosial perusahaan di bawah payung program Kalbe
Berbagi. Selama tahun 2009, Kalbe Berbagi melakukan berbagai
inisiatif untuk menyalurkan bantuan bagi warga masyarakat yang
tertimpa bencana, antara lain korban bencana banjir di Semarang,
musibah Situ Gintung, Tangerang Selatan serta bencana gempa
di Padang, Sumatera Barat. Fokus Kalbe dalam meningkatkan
pemeliharaan lingkungan juga tercermin dalam berbagai inovasi
yang berkelanjutan di bidang pengurangan limbah pabrik.
Kalbe melakukan beberapa aksi korporasi pada tahun 2009 untuk
terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Diantaranya
adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp 12,5 per lembar
saham pada tanggal 14 Agustus 2009, pelunasan Obligasi Kalbe
Farma I Tahun 2006 yang telah jatuh tempo senilai Rp 300 miliar,
dan pelaksanaan Pembelian Kembali Saham.
Kami optimistis menghadapi tahun 2010 yang diprediksi oleh
berbagai kalangan sebagai tahun kebangkitan dengan stabilitas
perekonomian yang terjaga di tingkat global dan di Indonesia.
Momentum keberhasilan di tahun 2009 akan terus dijaga dan
dikembangkan lebih optimum. Peningkatan produktivitas melalui
penyempurnaan proses kerja serta inovasi produk dan layanan
baru akan tetap menjadi strategi pertumbuhan dan daya saing
Perseroan sebagai perusahaan farmasi dan produk kesehatan
Enhancements in risk management capabilities as part of the
Good Corporate Governance implementation agenda in 2009
have produced a Risk Profile and Risk Register, submitted by all
business units within Kalbe Group. These documents serve as the
reference for developing anticipatory programs to mitigate risks
and to control potential adverse effects, ones that could threaten
the continuity of operations and performance of the Company in
the future. Efforts are currently directed to involve approximately
15,000 employees of Kalbe Group, with the aim of increasing
awareness and attention to risks in their working environment, all
in order to nurture a more productive and efficient work culture, in
line with the corporate mission and objectives within the framework
and in the spirit of “One Big Kalbe Family”.
As a core part of the implementation of Good Corporate
Governance, the Company continued to enhance Corporate Social
Responsibility under the umbrella program of ‘Kalbe Berbagi’
(Kalbe Cares). During 2009, Kalbe Cares undertook various
initiatives to channel assistance to natural disaster victims, such as
flood victims in Semarang, the Situ Gintung disaster of Tangerang,
and earthquake victims in Padang, West Sumatra. Kalbe’s focus
on efforts in environmental sustainability and improvement were
highlighted by continuous innovation to reduce waste from
manufacturing.
Kalbe completed a number of corporate actions during 2009
with the objective of continuously enhancing shareholder value.
These exercises included: a cash dividend payment of Rp 12.5 per
share on 14 August 2009, repayment of the matured Kalbe Farma
Bonds I Year 2006, with a principal amount of Rp 300 billion, and
continuation of the Share Buyback program.
We are optimistic in welcoming the year 2010, which has been
projected by many as the year of revival, accompanied with
economic stability throughout the world and in Indonesia. The
momentum of success in 2009 shall be maintained and further
optimized. Productivity improvement through better work
processes and innovation in products and services will remain as
the Company’s growth and competitive strategy, set forth by a
Company which is unmatched as a pharmaceutical and healthcare
29PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya yaitu
“meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”.
Sebagai penutup, kami menyampaikan terima kasih kepada
seluruh pemegang saham, para mitra, pelanggan dan segenap
karyawan Kalbe, kepada segenap pemangku kepentingan atas
kepercayaan, kontribusi dan dukungan selama tahun 2009
sehingga Kalbe mampu meningkatkan kinerja dan meraih hasil
dan pencapaian yang membanggakan. Mari kita terus berkarya
bersama untuk menjadi “perusahaan produk kesehatan Indonesia
terbaik yang unggul dalam daya inovasi dan merek yang kuat serta
didukung manajemen yang prima.”
company, all toward attaining our mission of “improving health for
a better life”.
In closing, the Board of Directors would like to convey many thanks
to the shareholders, partners, customers and employees of Kalbe,
as well as to other stakeholders, for their trust, contributions and
support throughout 2009, allowing Kalbe to improve performance
and attain results and achievements that we can all be proud of.
Let us continue to work together to become “the best Indonesian
healthcare company, leading in innovation with strong brand value
and empowered by excellent management.”
Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director
Atas nama dan mewakili DireksiFor and on behalf of the Board of Directors
30 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan UsahaBusiness Review
31PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
inovatif untuk memberi
Innovative solution to provide best results
Solusi
hasil terbaik
32 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Membuat Lebih Terjangkau
Divisi Obat ResepPrescription Pharmaceuticals Division
Kalbe memproduksi lebih dari 30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan.Kalbe produces a comprehensive line of more than 30 high-quality and affordable generic drug products in various dosages and packaging.
Driving Affordability
33PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
General Review
The prescription pharmaceutical market in Indonesia experienced
a 13.3% growth rate in 2009, based on data from IMS Health
2009. Market growth is dominated by the pharmacy segment,
though in nominal terms the growth of the hospital segment is
comparatively higher. The prescription pharmaceutical market
is highly fragmented, with over 200 competing pharmaceutical
companies.
Operational Performance
Net sales of the Prescription Pharmaceuticals Division grew 17.5%,
rising from Rp 1,884.3 billion in 2008 to Rp 2,213.8 billion in 2009.
This reflected a contribution of 24.4% to total sales of the Company
in 2009, up from 23.9% in 2008.
In 2009, the Prescription Pharmaceuticals Division, fully-equipped
with organizational infrastructure and a sales force specifically
focused in each individual segment, was able to serve all market
segments for prescription pharmaceutical products. Kalbe offered
a fully array, starting from the generic segment up to highly-
specialized drugs, such as novel ones for cancer treatment. By
the end of 2009, the Company had launched 14 new products in 5
therapeutic categories, thus creating a full-fledged portfolio of 359
prescription pharmaceutical labels in 16 therapeutic classes.
Tinjauan Umum
Pasar obat resep Indonesia mengalami pertumbuhan 13,3% di
tahun 2009 berdasarkan data IMS Health 2009. Pertumbuhan
pasar ini didominasi dari segmen apotek, walaupun nilai nominal
pertumbuhan segmen rumah sakit lebih tinggi dibandingkan
segmen apotek. Pasar obat resep sangat terfragmentasi dengan
lebih dari 200 perusahaan farmasi.
Kinerja Operasional
Penjualan bersih Divisi Obat Resep meningkat 17,5% dari
Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 2.213,8 miliar di
tahun 2009, yang mencerminkan kontribusi sebesar 24,4% dari
total pendapatan Perseroan di tahun 2009, meningkat dari 23,9%
di tahun 2008.
Pada tahun 2009, Divisi Obat Resep telah mampu untuk melayani
seluruh segmen pasar untuk obat-obatan resep, mulai dari
segmen obat generik hingga obat khusus seperti obat kanker,
lengkap dengan infrastruktur organisasi dan tenaga penjualan yang
fokus di masing-masing segmen. Hingga akhir 2009, Perseroan
meluncurkan 14 produk baru di 5 kelas terapi, sehingga Perseroan
secara total kini memproduksi 359 produk obat resep di 16 kelas
terapi.
dr. Hanun Ernatyaswati, MARSDirektur Rumah Sakit Swasta di JakartaDirector of Private Hospital in Jakarta
“Variasi obat generik dari Kalbe cukup lengkap, selalu tersedia dan harganya ekonomis sehingga dapat memenuhi kebutuhan persediaan obat rumah sakit secara tepat waktu dalam melayani baik pasien umum maupun pasien dari perusahaan-perusahaan pelanggan.”
“The variety of Kalbe’s generic drugs is complete – they’re always available and the price is affordable, so they can meet the needs for hospital medications in a timely manner, in serving both public patients and patients from corporate customers.”
34 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Beberapa produk baru seperti Nocid, obat penderita gagal ginjal
kronik untuk pemakaian jangka panjang serta Pionix, obat oral
anti diabetik, memiliki prospek cerah mengingat tren peningkatan
prevelansi penyakit diabetes di Indonesia.
Kalbe Vision, unit bisnis bidang perawatan mata meluncurkan
produk baru diantaranya RG Choline dan Cationorm; sementara
Innogene Kalbiotech, unit bisnis pengembangan obat bidang
onkologi juga meluncurkan TheraCIM, sejenis anti-EGFR
monoclonal antibody untuk terapi kanker kepala dan leher serta
tumor otak dan sedang dikembangkan untuk terapi tumor lainnya.
Disamping di Indonesia, Filipina dan Kamboja, TheraCIM telah
disetujui di 20 lebih negara termasuk Jepang, Korea dan beberapa
negara di Eropa. Kedua unit bisnis Perseroan berlokasi di Singapura
ini, yang didirikan untuk menembus pasar dunia melalui kerja sama
dengan perusahaan riset dunia, telah memperlihatkan hasil-hasil
yang menjanjikan di tahun 2009.
Kalbe turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan
obat-obatan generik untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Melalui Divisi Generik, Kalbe memproduksi lebih dari
30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis
dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan. Dengan adanya
program pemerintah tersebut, permintaan masyarakat akan obat
generik terus meningkat, sehingga penjualan obat Generik Kalbe
di tahun 2009 tumbuh dengan pesat. Obat Generik Kalbe memiliki
distribusi yang luas dan tersebar di rumah sakit, apotek, puskemas
dan klinik di seluruh Indonesia, sehingga lebih mudah terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat.
Several new products, such as Nocid, a long-term drug for
treatment of chronic kidney failure, and Pionix, an oral anti-diabetic
medicine, are expected to have lasting prospects, considering the
increasing prevalence of diabetes in Indonesia.
Kalbe Vision, the Group’s eye care business arm, launched new
products, among others being RG Choline and Cationorm; at the
same time, Innogene Kalbiotech, the business unit charged with
developing oncological treatments, also introduced TheraCIM,
an anti-EGFR monoclonal antibody for the therapy of head and
neck cancers and brain tumors, with a number of expanded
applications for other tumors in process. In addition to Indonesia,
the Philippines and Cambodia, TheraCIM has been approved in
20 other nations, including Japan, Korea and several other countries
in Europe. These two business units are located in Singapore
and charged with the mission to penetrate international markets
through collaboration with world-class research companies; they
already showed promising results in 2009.
Kalbe is supporting government programs in the provision of
generic medicines to improve the health of the general population.
Through its Generic Division, Kalbe produces a comprehensive line
of more than 30 high-quality and affordable generic drug products
in various dosages and packaging. Through such government
programs, demand for generic medicines continues to rise: thus,
sales of the Generic Division grew rapidly in 2009. Kalbe’s generic
drugs maintain a wide distribution of its products in hospitals,
pharmacies, health centers and clinics throughout Indonesia, and
are thus more affordable by all levels of society.
35PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Dengan portofolio produk yang lebih lengkap yang ditargetkan
kepada seluruh lapisan masyarakat, Divisi Obat Resep Kalbe
mampu mempertahankan posisi dominan peringkat pertama
di pasar obat resep di Indonesia, dengan pangsa pasar 13% di
tahun 2009. Di samping itu, pertumbuhan Divisi Obat Resep Kalbe
tercatat lebih tinggi 4,2% di atas pertumbuhan pasar obat resep
di Indonesia.
Menghadapi dinamika perkembangan bisnis farmasi yang diwarnai
semakin ketatnya persaingan dan perubahan perilaku konsumen,
Divisi Obat Resep di tahun 2009 mulai merintis bentuk pelayanan
komprehensif atau holistik kepada konsumen. Pengobatan holistik
tak hanya mencakup obat-obatan saja, namun secara lengkap
mulai dari diagnostik, obat-obatan, produk nutrisi hingga suplemen
untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien, serta disertai
program edukasi dan konseling untuk para pasien. Sampai saat ini,
Kalbe telah mulai menyediakan layanan pengobatan holistik untuk
penyakit mata, kanker, ginjal, dan anti-penuaan.
Strategi promosi untuk meningkatkan penjualan pada tahun
2009 antara lain adalah mengembangkan merek dagang yang
kuat melalui kegiatan ilmiah seperti seminar dan pameran, serta
kerjasama lebih erat antara Divisi Obat Resep dengan unit bisnis
Kalbe lainnya melalui pembentukan pelayanan komprehensif atau
holistik kepada konsumen.
Prospek Masa Depan
Pada tahun 2010, pasar farmasi Indonesia terutama obat resep
diprediksi masih cukup baik. Pengembangan produk-produk baru
akan diarahkan ke produk-produk penyembuhan luka dan produk
dasar seperti cairan untuk infus. Strategi meningkatkan penjualan
akan tetap dilanjutkan melalui kegiatan ilmiah serta peluncuran
produk baru.
With a comprehensive product portfolio targeted to all different
market segments, the Prescription Pharmaceuticals Division in
Kalbe is able to sustain its top-ranking position in the prescription
pharmaceuticals market in Indonesia, holding a market share of
13% in 2009. Further, the growth of this Division was recorded
4.2% higher than the growth of the Indonesian prescription
pharmaceuticals market in general.
In response to the increasing dynamics of the pharmaceutical
business, particularly responding to more intense competition
and shifting consumer behavior, the Prescription Pharmaceuticals
Division began to initiate comprehensive (or holistic) care service to
consumers in 2009. Holistic healthcare is not limited to providing
medicine, but extends coverage across a more comprehensive
level, starting with diagnostics, drugs, nutritional and supplemental
products – all to increase the quality of patient care, as well as
supporting educational and counseling programs for patients.
Today, Kalbe offers a lineup of holistic care for eye conditions,
cancer, kidney problems and anti-aging.
The promotional strategy to increase sales in 2009 included
developing strong brand values through scientific activities such
as seminars and exhibitions, as well as nurturing closer working
relationships between the Prescription Pharmaceuticals Division
and other Kalbe business units. This was accomplished through
the initiation of comprehensive (or holistic) care to consumers.
Future Prospects
In 2010, the pharmaceuticals industry in Indonesia is projected to
remain favorable – particularly the prescription pharmaceuticals
segment. The development of new products is directed towards
wound management and basic products such as intravenous
solutions. Strategies to push sales will continue to proceed with
scientific activities as well as through new product launches.
36 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
Memanjakan Konsumen dengan Produk yang Sehat dan Praktis Pampering Consumers with Healthy and Convenient Products
Kalbe terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan baru yaitu produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi, serta memiliki cita rasa yang enak.Kalbe will continue its innovation in developing and marketing new consumer health products that are easy and convenient to consume in a wide variety of delicious flavors.
37PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
When I first try E-Juss, it really taste of grape. It turns out that they use real grapes... No wonder it is so refreshing... E-Juss is also good for my stamina... It’s really refreshing.”
Armando SiallaganBrand Manager Perusahaan Swasta di JakartaBrand Manager of Private Company in Jakarta
General Review
The pharmaceutical market in Indonesia is made up of two product
categories: prescription pharmaceuticals and over-the-counter
(OTC) drugs, each of which is nearly equivalent in market size.
While prescription pharmaceuticals’ market size is still larger than
that of OTC drugs, the growth rate of the OTC market has in fact
tended to be higher than that for prescription pharmaceuticals:
from 2005 to 2009, OTC sales grew by approximately 13.2%.
Operational Performance
Kalbe’s Consumer Health Division consists of two product
categories: OTC and energy drinks. In each market segment,
Kalbe is a market leader with a lineup of strong brands.
Sales of the Consumer Health Division reached a turning point in
2009, following a downward trend over the past few years, and
regained positive growth of 17.1%, rising from Rp 1,475.0 billion
in 2008 to Rp 1,727.2 billion in 2009. Consumer Health Division
accounted for 19.0% of the Company’s total sales for 2009.
In the OTC market, Kalbe occupied the top-ranked position, with
control of a 16% share of the market in Indonesia.
The Company produces 6 therapeutic classes for OTC. These
products consist of self-medication alternatives (available without a
doctor’s prescription) that are used for treatment of minor illnesses
and enhancement of one’s general well-being, effectively but at
an affordable cost. For treatment of dyspepsia, Kalbe’s Promag
Tinjauan Umum
Di pasar farmasi Indonesia terdapat dua kategori produk yaitu
obat resep dan obat bebas (OTC) yang hampir berimbang porsi
nilai pasarnya. Walau nilai pasar obat resep lebih besar dari
pasar obat bebas, namun sejak tahun 2005 tren menunjukkan
bahwa pertumbuhan obat bebas selalu lebih tinggi dibanding
pertumbuhan obat resep. Selama periode tahun 2005 hingga
2009, pertumbuhan pasar obat bebas tercatat sekitar 13,2%.
Kinerja Operasional
Divisi Produk Kesehatan Kalbe terdiri dari dua kategori produk
yaitu obat bebas dan minuman energi, yang di masing-masing
kategori selama ini merupakan pemimpin di pasar dengan merek
dagang kuat.
Penjualan Divisi Produk Kesehatan di tahun 2009 mengalami titik
balik mulai bertumbuh kembali setelah beberapa tahun terakhir
mengalami tren penurunan, yaitu tumbuh 17,1% dari Rp 1.475,0
miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.727,2 miliar di tahun 2009.
Divisi Produk Kesehatan menyumbang 19,0% dari total penjualan
Perseroan pada tahun 2009.
Dalam pasar obat bebas, Kalbe berada di urutan pertama dengan
penguasaan 16% pangsa pasar di Indonesia.
Perseroan memproduksi 6 kelas terapi obat bebas, jenis obat-
obatan yang bebas tersedia dan dijual tanpa resep dokter
dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit ringan serta
meningkatkan kesehatan masyarakat luas secara efektif dengan
biaya terjangkau. Di kelas terapi obat maag dengan produk
“Waktu pertama kali minum E-Juss, rasa anggurnya kok jauh lebih terasa. Setelah saya tanya, ternyata anggurnya asli... pantesan seger bener. E-Juss juga menambah stamina... benar-benar menyegarkan.”
38 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
and Waisan brands dominate a combined 84% of the market; for
therapy of diarrhea, Neo Entrostop has 45% of the market share; a
selection of cough medications, including Komix, Woods’, Mextril
and Mixadin, account for 41% of the market; and for alleviation
of symptoms of the common cold with Mixagrip, Mixagrip Flu &
Batuk and Procold, Kalbe controls 37% of the market. These four
therapeutic classes are the major base in supporting the sales
of over-the-counter products. In anti fungi therapeutic class, the
Company has Kalpanax and Mikorex as top products that are
dominant in their respective markets. Further, the Company offers
health supplement products, including multivitamins and vitamin
C, under Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik and Xon-Ce brands, with
45% of market share in this category.
To promote sales, the Company has taken measures to revitalize a
number of OTC brands in 2009, among others with the launching
of Cerebrofort Strawberry, a new flavor of Cerebrofort, multivitamins
for children, as well as introducing new packaging for Neo
Entrostop, a solid and leading diarrhea therapy for over 25 years.
Product revitalization through technology upgrading led to Kalbe
replacing ginseng in Fatigon Spirit with nano ginseng, which can be
absorbed faster by the human body and benefits from Branched-
Chain Amino Acids or BCAA and L-Carnitine to supply and reserve
more energy. In response to the threat of avian influenza in 2009,
Kalbe has relaunched and marketed Handy Clean, an easy-to-
use antiseptic product. In the effort to strengthen its healthy drink
portfolio, in 2008 Kalbe also introduced a new isotonic drink
product, known as Fatigon Hydro+, made from natural coconut
water with delicious flavor.
In recent years, Extra Joss has faced major challenges and suffered
a setback in market share figures, due to sharp competition
and higher growth of the ready-to-drink energy drink market.
Kalbe’s overall performance has now increased as the result of
improvements and enhancements in various aspects of products,
distribution and marketing in 2009. Extra Joss still ranks among
the best sellers in the energy drink market, holding a market share
of 31%.
Promag dan Waisan, Kalbe menguasai 84% pangsa pasar; di
kelas terapi obat diare Perseroan memiliki produk Neo Entrostop
dengan 45% pangsa pasar; sementara di kelas terapi obat batuk
terdapat produk Komix, Woods’, Mextril dan Mixadin dengan 41%
pangsa pasar; serta kelas terapi obat flu dengan produk Mixagrip,
Mixagrip Flu & Batuk dan Procold, Kalbe menguasai 37% pangsa
pasar. Empat kelas terapi tersebut merupakan penopang utama
dari penjualan produk obat bebas. Pada kelas terapi anti jamur,
Perseroan memiliki Kalpanax dan Mikorex yang merupakan
produk unggulan yang dominan di pasarnya. Selain itu, Perseroan
mempunyai produk suplemen kesehatan seperti multivitamin dan
vitamin C dengan produk Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik dan Xon-
Ce yang menguasai 45% pangsa pasar di kategorinya.
Untuk meningkatkan tingkat penjualan, Perseroan melakukan
revitalitasi atas beberapa merek obat bebas di tahun 2009 antara
lain melalui peluncuran produk Cerebrofort Strawberry, varian
rasa baru dari Cerebrofort, multivitamin untuk anak-anak; serta
peluncuran kemasan baru Neo Entrostop, obat diare yang kokoh
selama lebih 25 tahun berjaya di pasar. Revitalisasi produk melalui
pemanfaatan teknologi formulasi juga dilakukan yaitu dengan
mengganti kandungan ginseng dalam Fatigon Spirit dengan
nano ginseng sehingga lebih cepat terabsorpsi oleh tubuh dan
penambahan kandungan Branched-Chain Amino Acids atau BCAA
untuk menjaga tenaga tahan lebih lama serta tambahan L-Carnitine
untuk menyiapkan cadangan tenaga. Menjawab peningkatan
risiko endemi flu burung pada tahun 2009 telah diluncurkan
dan dipasarkan kembali Handy Clean, produk antiseptik yang
praktis digunakan. Upaya untuk memperkuat portofolio minuman
kesehatan juga dilakukan pada tahun 2008 dengan meluncurkan
produk baru minuman isotonik Fatigon Hydro+ yang terbuat dari
air kelapa alami dengan cita rasa yang enak.
Di segmen minuman energi, Extra Joss yang dalam tahun-tahun
terakhir mengalami tekanan dan penurunan pangsa pasar akibat
meningkatnya persaingan dan pertumbuhan pasar minuman energi
siap minum, mulai bertumbuh kembali sebagai hasil perbaikan
dan pembenahan di tahun 2009 dalam berbagai aspek produk,
distribusi dan pemasaran. Extra Joss masih menduduki jajaran
posisi atas dalam pasar minuman energi dengan pangsa pasar
sebesar 31%.
39PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
To capitalize on its growth momentum in 2009, Kalbe launched a
new extension of Extra Joss called E-Juss, a powdered version of
the energy drink made with real fruit extract. Kalbe will continue
its innovation in developing and marketing new consumer health
products in line with developments in health trends for consumers,
which has included health products that are easy and convenient
to consume in a wide variety of delicious flavors.
Future Prospects
Going up against even tighter competition in 2010, Kalbe will
continue to pursue innovation and development of the consumer
health portfolio. On top of launching new products and engaging
effective promotional programs, Kalbe will take strategic measures
through collaboration with a number of international-caliber
companies as necessary steps to support growth of the consumer
health business inside and outside of Indonesia.
In line with the herbal medical treatment trend, the Company
continues to develop consumer health products created with all-
natural ingredients. The Company believes that in the future these
products will be able to be the growth drivers of the Consumer
Health Division. The Company’s several brands with natural
ingredients are Bintangin, Mensana and Remufit.
Continuous improvement in internal process was also evident
in the optimization of supply chain management, beginning with
the supply of raw materials, the production process to product
distribution – so product penetration will become more effective
(deeper) and appeal to a broader target market. In product
development, the Company will continue to apply Product Life
Cycle Management to improve its product development process
and in monitoring new products.
Memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun 2009, diluncurkan
produk baru ekstensi Extra Joss yaitu E-Juss berupa serbuk
minuman energi yang dibuat dengan kandungan sari buah asli.
Perseroan akan terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan
baru sesuai dengan tren kesehatan masyarakat dewasa ini yaitu
produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi,
serta memiliki cita rasa yang enak.
Prospek Masa Depan
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di tahun 2010,
Perseroan akan terus melakukan inovasi dan pengembangan
portofolio produk kesehatan. Di samping akan meluncurkan
produk-produk baru dan kegiatan promosi yang efektif, Perseroan
mengambil langkah strategis melalui kolaborasi dengan perusahaan
bertaraf internasional sebagai langkah nyata Perseroan untuk
menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan Kalbe di dalam
maupun luar Indonesia.
Pengembangan produk kesehatan berbasis natural juga terus
dikembangkan seiring dengan meningkatnya tren pengobatan
herbal. Perseroan berharap di masa mendatang hal tersebut
mampu menjadi salah satu motor pertumbuhan yang menjanjikan
di Divisi Produk Kesehatan. Merek-merek yang telah dimiliki oleh
Perseroan dengan bahan baku herbal antara lain adalah Bintangin,
Mensana, dan Remufit.
Pembenahan proses internal juga dilaksanakan secara
berkesinambungan antara lain optimalisasi pengelolaan rantai
pasokan mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, hingga
distribusi produk sehingga penetrasi produk dapat ditingkatkan
dan lebih menyebar. Dalam hal pengembangan produk, Perseroan
akan terus menerapkan Product Life Cycle Management untuk
memperbaiki proses pengembangan produk dan memantau
produk baru.
40 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Divisi Nutrisi Nutritionals Division
Menciptakan Keluarga SehatMaking Families Healthy
Produk Kalbe meliputi seluruh lifecycle dengan brand architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat.Kalbe portfolio covers the entire lifecycle with strong brand architecture and is combined with public education on the importance of a healthy life, speaking to each customer and to the general public.
41PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Emilya Chua Relationship Manager Bank Swasta di JakartaRelationship Manager of Private Bank in Jakarta
“Dari sejak bayi hingga kini berusia 4 tahun, anak saya selalu mengkonsumsi produk-produk Kalbe Morinaga yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhannya menjadi lebih sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.”
“From infancy up to the age of 4, my son has always consumed Kalbe Morinaga products; we give them to him because of their high quality in supporting healthier growth and strengthening his immune system.”
General Review
A healthy lifestyle is now becoming more appealing to the people,
and has become an acceptable ritual, including adopting an active
and selective preference for high-nutrition food and drinks. The
nutritionals market in 2009 expanded by 6.1%, based on AC
Nielsen 2009 estimates, and as a newcomer Kalbe Nutritionals has
managed to compete strongly with multinational producers who
have had longer exposure in the nutrition market.
Operational Performance
Sales of products from the Nutritionals Division increased by
12.0%, rising to Rp 1,935.8 billion in 2009 from Rp 1,728.2 billion
in the previous year. In aggregate terms, the Nutritionals Division
accounted for 21.3% of total sales of the Company in 2009.
Today, Kalbe showcases a complete range of nutritional products,
including milk formula for all age groups, starting from infants,
toddlers, children, teenagers, pregnant and lactating women
as well as offerings for special-needs consumer groups. Kalbe
dominates the segment of pregnant and lactating mothers through
its Prenagen brand, with a total market share of 52%, diabetic
foods and beverages with Diabetasol products, which make up
71% of the market, as well as infant and toddler foods with its Milna
lineup taking 68% of the market.
Tinjauan Umum
Gaya hidup sehat kini semakin menguat dan telah menjadi
keseharian, termasuk dalam sikap aktif dan selektif memilih
makanan dan minuman bernutrisi tinggi. Pasar nutrisi di tahun
2009 tumbuh sebesar 6,1% berdasarkan data AC Nielsen 2009,
dimana Kalbe Nutritionals sebagai pendatang baru telah mampu
bersaing dengan produsen-produsen multinasional yang sudah
lebih awal menggarap pasar nutrisi.
Kinerja Operasional
Penjualan Divisi Nutrisi meningkat sebesar 12,0% menjadi
Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.728,2 miliar pada
periode sebelumnya. Secara agregat Divisi Nutrisi menyumbang
21,3% terhadap total pendapatan Perseroan pada tahun 2009.
Saat ini Kalbe memiliki rangkaian lengkap produk nutrisi, terutama
produk susu bubuk, untuk seluruh lapisan usia mulai dari bayi,
balita, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta konsumen
berkebutuhan khusus. Kalbe mendominasi pasar susu ibu hamil
dan menyusui melalui produk Prenagen dengan pangsa 52%;
pasar makanan-minuman diabetik melalui produk Diabetasol yang
memiliki pangsa 71% serta makanan bayi dan balita melalui produk
Milna dengan pangsa 68%.
42 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Portofolio produk nutrisi Perseroan mencakup 12 merek yang
dipasarkan di bawah payung merek Kalbe Nutritionals guna lebih
mendekatkan diri dengan konsumen dan mempertegas posisi
setiap merek di kategori masing-masing sebagai bagian dari
Kalbe, perusahaan yang memiliki reputasi dan komitmen tinggi
dalam bidang kesehatan. Untuk mempromosikan misi Kalbe
Nutritionals telah dibuka gerai Nutrition for Life (NFL) Center
di Pondok Indah Mall 2 sebagai wahana untuk meningkatkan
pengetahuan konsumen terhadap masalah kesehatan. NFL secara
rutin mengadakan berbagai kegiatan berbagi pengetahuan dan
gaya hidup sehat yang dikemas secara menarik. Di samping NFL,
Kalbe Nutritionals juga mempunyai aktivitas pemasaran dengan
gerakan “Aku Bisa”. Aktivitas pemasaran tersebut melibatkan
seluruh anggota keluarga dan dapat memberikan semangat bagi
setiap keluarga Indonesia untuk hidup sehat dan selalu berpikir
positif. Penyelenggaraan berbagai kegiatan edukasi ke pelanggan
untuk meningkatkan kesadaran akan hidup sehat yang berkualitas
tersebut dinilai sangat penting bagi Kalbe Nutritionals.
Divisi Nutrisi memfokuskan pertumbuhan pada produk-produk
premium dengan tujuan meningkatkan pendapatan. Untuk itu
Perseroan harus bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan
multinasional yang telah lebih memiliki pangsa pasar kuat di segmen
produk nutrisi premium. Setelah melalui tahap pengembangan
secara matang, pada tahun 2009 Kalbe meluncurkan susu
Prenagen siap minum dalam kemasan siap saji dengan tujuan
memudahkan para konsumen untuk meminum susu Prenagen
tersebut. Produk baru yang juga diluncurkan pada akhir tahun
2009 adalah produk minuman susu merek KidZee dan Zee
yang ditujukan untuk segmen anak-anak dan remaja, sekaligus
melengkapi portofolio produk susu Perseroan dari segmen bayi,
anak, remaja, dewasa dan usia tua.
Kalbe’s nutritional portfolio encompasses 12 distinct brands,
marketed under the umbrella brand of Kalbe Nutritionals, in order
to nurture closer relationships with consumers and to emphasize
the positioning of each brand as distinguishing attributes of Kalbe,
a company with solid reputation and commitment to health and
healthcare. To promote Kalbe Nutritionals’ missions, the Nutrition
for Life (NFL) Center has opened in Pondok Indah Mall 2, serving
as the base for increasing consumer knowledge of health issues.
NFL routinely holds a wide variety of interesting events for sharing
information and promoting a healthy lifestyle. In addition to NFL,
Kalbe Nutritionals also consolidated marketing activities under the
“I Can” campaign, a marketing initiative that seeks the involvement
of all family members and encourages all families in Indonesia to
maintain a healthy lifestyle and positive thinking. Kalbe Nutritionals
views these educational gatherings with consumers as vital in
increasing awareness for a high-quality and healthy life.
The Nutritionals Division focuses growth within the segment of
premium products with the aim of driving its revenue. For this
purpose, Kalbe must compete rigorously with multi-national
corporations who have secured strong market share with their
premium nutrition products. After firmly completing its development
stage, in 2009 Kalbe launched its ready-to-drink Prenagen milk
in handy packaging that provide ease and convenience for
consumers. Other new launchings completed in the end of 2009
were milk products under the KidZee and Zee brands, targeted
for children and teenagers, simultaneously complementing Kalbe’s
comprehensive milk portfolio from infancy through children and
teenagers to adults and senior consumers.
43PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Prospek Masa Depan
Pada tahun 2010, Divisi Nutrisi akan terus berinovasi dalam
meluncurkan produk-produk baru untuk melengkapi produk
Kalbe Nutritionals yang meliputi seluruh lifecycle dengan brand
architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya
hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat. Perseroan
juga akan terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak
prinsipal dan vendor penyedia bahan baku, serta membuka
peluang bagi inovasi dari pihak luar untuk bekerja sama dalam
mengembangkan inovasi.
Future Prospects
In 2010, the Nutritionals Division will forge ahead with innovation
in new products designed to further complete the Kalbe
Nutritionals portfolio, which covers the entire lifecycle with strong
brand architecture and is combined with public education on the
importance of a healthy life, speaking to each customer and to
the general public. Kalbe will also continue to expand partnership
with principals and vendors of raw materials, as well as opening
innovation for third parties to collaborate in advancing the
innovation.
44 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Divisi Distribusi dan KemasanDistribution and Packaging Division
Meningkatkan Pelayanan dan Perluasan Jaringan DistribusiImproving Services and Expansion of Network Distribution
Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal dan pelanggan.Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business relies on delivering excellent service for principals and customers.
45PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Priyanti Sartika PurbaAsisten Apoteker di JakartaAssistant Pharmacist in Jakarta
“Selama ini pelayanan dari Enseval cukup bagus dan memuaskan. Pihak Enseval sigap dalam merespon permintaan pengiriman obat-obatan sehingga dapat kita terima tepat pada waktunya.”
“Enseval has always provided good and satisfying service level. They responded promptly to our item ordering so that we receive the required drugs on time. “
General Review
The geography of the Indonesian archipelago presents its own
challenges for the distribution of pharmaceutical products. A strong
distribution capability covering millions of outlets – from hospitals,
clinics, community health centers, drugstores, shops and down to
conventional stalls – is as important as the quality of the products
themselves.
Operational Performance
Revenues for the Distribution and Packaging Division in 2009
reached Rp 3,210.5 billion, increasing 15.1% from Rp 2,789.9
billion in the previous year, which represents a total contribution of
35.3% to overall Company revenues for 2009. For the distribution
segment, approximately 72% of the revenue was generated from
the sale of principal products of the Kalbe Group, whereas revenues
for packaging were mostly received from third party principals.
As the largest pharmaceutical corporation, Kalbe, through
PT Enseval Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) and its
subsidiaries, has the most extensive distribution reach in all of
Indonesia, supported by 2 Regional Distribution Centers in Jakarta
and Surabaya as well as by 64 branches with direct and indirect
coverage of 1,000,000 outlets throughout Indonesia. Apart from the
distribution of Kalbe Group products, the Company also handles
logistic requirements for some of the most formidable international
health corporations. To further enhance access to consumers,
Enseval has opened 4 new branches during 2009, located in South
Jakarta, Bengkulu, Gorontalo and Palangkaraya. This move has
established Enseval as the largest distribution and logistic provider
for health products in Indonesia.
Tinjauan Umum
Kondisi geografis negara kepulauan Indonesia adalah tantangan
dalam distribusi produk farmasi. Kemampuan distribusi yang
tangguh ke jutaan outlet – dari rumah sakit, klinik, puskesmas,
apotek, toko hingga warung – sama pentingnya dengan kualitas
produk yang disalurkan.
Kinerja Operasional
Pendapatan Divisi Distribusi & Kemasan pada tahun 2009
mencapai Rp 3.210,5 miliar atau meningkat 15,1% dari Rp 2.789,9
miliar pada tahun sebelumnya, yang secara total menyumbang
35,3% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2009. Untuk
segmen distribusi, 72% dari pendapatan diperoleh dari penjualan
produk-produk prinsipal dari Grup Kalbe, sedangkan pada
segmen kemasan, pendapatan terutama diperoleh dari prinsipal
pihak ketiga.
Sebagai perusahaan farmasi terbesar, melalui PT Enseval Putera
Megatrading Tbk (“Enseval”) dan anak perusahaannya, Kalbe
memiliki jaringan distribusi paling luas di Indonesia didukung
oleh 2 Pusat Distribusi Regional di kota Jakarta dan Surabaya,
serta 64 cabang sehingga mampu menjangkau 1.000.000
outlet di seluruh Indonesia secara langsung dan tidak langsung.
Selain mendistribusikan produk-produk Grup Kalbe, Perseroan
juga mendistribusikan produk-produk perusahaan kesehatan
terkemuka bertaraf internasional. Dalam rangka mendekatkan diri
ke konsumen, selama tahun 2009 Enseval membuka 4 cabang baru
yaitu di Jakarta Selatan, Bengkulu, Gorontalo dan Palangkaraya.
Hal tersebut menjadikan Enseval sebagai perusahaan distribusi
dan logistik produk kesehatan yang terbesar di Indonesia.
46 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Selama tahun 2009, Kalbe melakukan berbagai perbaikan
sistem manajemen, perluasan dan perbaikan infastruktur dan
sarana pergudangan guna menjaga komitmen Perseroan
dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh
prinsipal dan pelanggan, yang hasilnya berdampak positif pada
pertumbuhan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga melakukan
peremajaan armada distribusi dan peningkatan sistem teknologi
informasi dengan memperbarui fitur-fitur sistem Oracle sehingga
dapat menampung peningkatan kapasitas dan kompleksitas bisnis
Perseroan. Kalbe juga mulai merintis integrasi sistem teknologi
informasi di salah satu pelanggan di cabang Solo.
Pemasaran dan distribusi peralatan kesehatan dan diagnostik telah
dipisahkan menjadi unit bisnis tersendiri karena potensi pasar yang
sangat besar, dan di tahun 2009 telah menjadi motor pertumbuhan
baru dengan pertumbuhan sekitar 34,0%. Dalam model bisnis
yang baru ini, Kalbe tidak sekedar melakukan penjualan namun
juga melakukan pemasaran secara aktif, termasuk di kemudian hari
akan mengeluarkan merek dagang untuk peralatan diagnostik.
Komitmen Kalbe untuk meningkatkan pelayanan kepada prinsipal
semakin nyata di tahun 2009 dengan bergabungnya beberapa
prinsipal baru alat kesehatan dan diagnostik antara lain GE
Healthcare, 3M, Bellco, Boston Scientific, Cardinal dan Covidien.
Langkah memperluas kemitraan juga terus berkembang di tahun
2009 dengan bergabungnya produk-produk Ny Meneer, produsen
herbal berkualitas buatan Indonesia dalam distribusi Kalbe. Selain
itu dua prinsipal kami, yaitu produsen perawatan pribadi L’Oreal
dan produsen farmasi Interbat, telah menambah portofolio produk-
produk untuk ditangani distribusinya oleh Kalbe.
Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis
distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal
dan pelanggan. Melalui perluasan jaringan distribusi, peningkatan
ketersediaan produk dan pemenuhan pesanan secara tepat waktu
di tahun 2009, telah semakin memantapkan posisi Kalbe sebagai
jaringan distribusi dan tenaga pemasaran produk farmasi terbesar
di Indonesia.
Throughout the year, Kalbe made significant improvements in
management system, expanding and improving infrastructure
and warehouse facilities in order to maintain its commitment to
providing quality services to all principals and customers which
result in positive impact towards the Company’s growth. In addition,
the Company also refurbished its distribution fleet and improved
its information technology systems by updating the features of
its Oracle systems to accommodate the increased capacity and
complexity of the Company’s business. Kalbe has also began
pioneering the integration of its information technology system with
its customers in Solo branch.
Marketing and distribution of diagnostic and medical devices have
been separated into an independent business unit because of the
large market potential, as indicated in 2009 when it became the
newest growth driver, with around 34.0% increase. Within the new
business model, Kalbe not only engages in sales, but also handles
marketing more actively, including projecting future expansion
plans into its own brand of diagnostic equipment.
In line with Kalbe’s commitment to improve services to principals,
the year 2009 saw the entry of a number of new medical device
and diagnostic principals, including GE Healthcare, 3M, Boston
Scientific, Cardinal and Covidien.
Business collaboration was also expanded in 2009 with Ny Meneer,
one of Indonesia’s quality herbal producers, joined the list of Kalbe’s
distribution principals. In addition, two existing principals, L’Oreal
personal-care producer and Interbat pharmaceuticals, have added
a number of new product lines from their portfolios for distribution
by Kalbe.
Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business
relies on delivering excellent service for principals and customers.
Through expansion in distribution network coverage, increased
product availability, and on-time delivery of orders, Kalbe in 2009
succeeded in maintaining and further strengthening its position as
the largest pharmaceuticals distribution and marketing company
in Indonesia.
47PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Portofolio bisnis baru yang terus dikembangkan adalah fasilitas
pelayanan kesehatan terintegrasi terdiri dari klinik, apotek,
laboratorium dan mini market, yaitu Klinik Mitrasana, yang pada
tahun 2009 telah dibuka di 14 lokasi di wilayah Jabodetabek,
meningkat dari 4 lokasi di tahun 2008. Salah satu tujuan
pembangunan klinik Mitrasana adalah penyediaan perawatan
kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang berada di sekitar
lokasi klinik.
Divisi Kemasan Kalbe memiliki kemampuan memasok kebutuhan
kemasan kotak, kemasan fleksibel, kemasan stripping, kemasan
blister serta composite can. Selain memenuhi kebutuhan internal
Grup Kalbe, Divisi Kemasan juga mendukung kebutuhan kemasan
untuk industri farmasi, makanan dan kosmetik serta industri bahan
bangunan, obat hewan dan makanan ternak.
Prospek Masa Depan
Menghadapi persaingan yang semakin tinggi di masa mendatang,
Divisi Distribusi dan Kemasan akan melakukan berbagai program
peningkatan fasilitas serta teknologi informasi di setiap Pusat
Distribusi guna memberi pelayanan yang lebih baik dan cepat.
Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis secara selektif
serta menjalin kerja sama strategis dengan prinsipal-prinsipal
baru.
A new business model currently under development is the integrated
health care facility, made up of a clinic, pharmacy, laboratory and
minimarket, namely Mitrasana Clinic, which in 2009 was operated
in 14 locations spread throughout Jabodetabek, increasing from its
network of 4 locations in 2008. One of the missions for Mitrasana
clinics is to provide affordable health care, for people in the vicinity
of the clinics’ service coverage.
Kalbe’s Packaging Division has the ability to supply boxed and
flexible packaging as well as stripping and blister packages and
composite cans. In addition to providing internal service to the
entire Kalbe Group, the Packaging Division also caters to packaging
requirements for the pharmaceutical, food and cosmetics sectors
as well as construction materials, veterinary pharmaceutical and
feedstock industries.
Future Prospects
To more effectively counter increasing competition in the future,
the Distribution and Packaging Division will continuously implement
programs for improvement of facilities and information technology
in each Distribution Center, thus delivering better and faster service
for customers. Business expansion will also be pursued more
selectively through strategic collaboration with new principals.
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
48 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan OperasionalOperational Review
Selaras dalam
Harmony in a solid teamwork
kerja sama yang kokoh
49PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
50 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Riset dan Pengembangan Research and Development
Kalbe terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai tinggi.Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in the development of new products which are more advanced and highly-valued.
Mengembangkan Teknologi Kesehatan Masa DepanDeveloping the Future of Healthcare Technology
51PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Innovation and entrepreneurial spirit have formed the characteristic
identity of Kalbe since its incorporation more than 40 years ago.
In 2009, Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in
the development of new products, which are more advanced
and highly-valued. Advances in strategic capability are intensively
pursued by the Company through internal research, under license
from third parties or in collaboration and alliance with local and
international partners, such as research institutions, universities
and other companies, or, in other words, covering academic,
business and government aspects.
Kalbe’s investment in research and development (R&D) for 2009
amounted to Rp 78.8 billion, for an increase of 8.4% over total
investment of Rp 72.7 billion incurred in 2008. The Company’s
R&D costs in 2009 are equivalent to approximately 0.9% of total
consolidated sales.
In its research, Kalbe independently develops products to
take advantage of market opportunities. In 2009, a total of 24
prescription pharmaceutical products were launched, of which 3
work via a Drug Delivery System. Kalbe has successfully developed
several medications that use fast dispersible tablet technology to
facilitate ingestion, where the tablet will easily dissolve in water
before getting swallowed, oral dispersible tablet technology to
make the tablet easily dissolved in the oral cavity without the use
of drinking water, enhanced dissolution formulation technology to
increase the dissolution rate of the effective substance for higher
effectiveness and lower toxicity, as well as controlled released
formulation technology to release the substances at specific times
or locations for longer effective treatment.
A significant breakthrough was also accomplished by the Stem
Cell and Cancer Institute (SCI), a specialized research unit under
Kalbe. Stem cells have vast potential as therapy in the future, in
place of conventional drugs that are currently widely-prescribed.
In 2009, SCI Research in stem cells proceeded into clinical
testing for therapy to alleviate burn injuries and chronic wounds,
myocardial infarction, osteoarthritis as well as critical limb ischemia
or deficiencies in the blood circulation to the tibia (which may result
in damage to the tibia’s tissues). In fact, SCI has successfully
obtained a patent for “CellGrow”, a complete medium to stimulate
production of peripheral blood mononuclear-derived endothelial
progenitor cells.
Inovasi dan semangat wirausaha telah menjadi ciri khas Kalbe
sejak berdirinya lebih dari 40 tahun yang lalu. Di tahun 2009, Kalbe
terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator
dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai
tinggi. Pengembangan kapabilitas strategis ini dilakukan Perseroan
melalui riset sendiri, di bawah lisensi pihak ketiga atau kerja sama
dan aliansi dengan mitra-mitra lokal maupun internasional, seperti
institusi riset, universitas dan perusahaan lain, atau dengan kata
lain meliputi unsur akademis, bisnis dan pemerintahan.
Investasi Kalbe dalam riset dan pengembangan (R&D) pada
tahun 2009 mencapai Rp 78,8 miliar atau meningkat 8,4% dari
investasi Rp 72,7 miliar yang dilakukan pada tahun 2008. Biaya
R&D Perseroan tahun 2009 setara dengan sekitar 0,9% dari total
penjualan konsolidasi.
Dalam riset secara mandiri, Kalbe mengembangkan produk-produk
untuk mengisi peluang pasar. Pada tahun 2009 telah diluncurkan
total 24 produk resep dimana 3 produk diantaranya menggunakan
Teknologi Penghantaran Obat (Drug Delivery System). Kalbe telah
berhasil mengembangkan beberapa produk yang menggunakan
teknologi fast dispersible tablet untuk memudahkan dalam
mengkonsumsi dimana tablet akan cepat terdispersi dalam air
sebelum ditelan, teknologi oral dispersible tablet dimana tablet
dengan cepat akan terdisolusi di dalam rongga mulut sehingga
memudahkan menelan tanpa menggunakan air minum, teknologi
enhanced dissolution formulation untuk meningkatkan laju disolusi
zat efektif obat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
menurunkan kadar toksin, dan teknologi controlled released
formulation dimana zat dilepaskan pada waktu atau lokasi yang
spesifik sehingga pengobatan menjadi lebih efektif.
Pencapaian signifikan dicapai oleh Stem Cell and Cancer Institute
(SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada riset
sel punca dan kanker. Sel punca memiliki potensi yang sangat
besar menjadi terapi masa depan, menggantikan peran obat-
obatan konvensional saat ini. Riset SCI dalam bidang sel punca
di tahun 2009 telah memasuki uji klinis terapi pengobatan luka
bakar dan luka kronis, infark miokard, osteoartritis serta critical
limb ischemia atau kurangnya peredaran darah ke tungkai yang
dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada tungkai. Bahkan,
SCI berhasil memperoleh paten untuk produk penumbuh sel
progenitor endotel dari sel darah tepi mononuklear yang dinamakan
“CellGrow”.
52 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Dalam riset penyakit kanker, SCI mendapatkan 3 paten yang
berhubungan dengan bahan anti kanker dari artocarpin,
ekstrak daun Cassia alata dan Piper crocatum. Penemuan ini
memperlihatkan bahwa Indonesia dengan keragaman hayatinya
dapat digunakan sebagai pengobatan kanker. Dalam kegiatan
riset genetik kanker, SCI telah mempelajari beberapa oncogene
dan tumor suppressor gene pada pasien kanker Indonesia.
Kemudian pada tahun 2009, SCI membentuk unit bisnis Kalbe
Genomics (KalGen) sebagai laboratorium diagnostik molekular
canggih yang pertama di Indonesia. KalGen kini memfokuskan
pada layanan pemeriksaan molekular untuk melihat profil gen dari
sel kanker pada pasien sehingga bisa diberikan obat dengan tepat
(Farmakogenetik). KalGen telah memiliki 13 layanan pemeriksaan
farmakogenetik hingga akhir 2009. Pemeriksaan genetik ini akan
terus dikembangkan, tidak hanya pada kanker saja, tapi pada
penyakit-penyakit lain juga. Dalam kegiatannya, KalGen selalu
berkolaborasi dengan berbagai laboratorium, lembaga-lembaga
riset dan perguruan tinggi serta akan mengembangkan layanan ke
tingkat regional.
Pada tahun 2009 SCI telah mendapatkan sertifikasi United Kingdom
National External Quality Assessment Service (UKNEQAS) untuk
pemeriksaan gen K-Ras. Pemeriksaan gen K-Ras sangat penting
dalam kaitannya dengan pemilihan obat untuk terapi beberapa
kanker, terutama pada kanker kolorektal dan paru. Sertifikasi
tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan di
SCI untuk gen K-Ras tersebut telah dapat dilakukan dengan
prosedur dan hasil yang tepat. Sertifikasi ini akan mendukung
KalGen, sehingga unit usaha yang menjual layanan pemeriksaan
gen ini dapat kemudian menyatakan pemeriksaan telah tervalidasi.
Di samping itu, untuk memperkuat bisnisnya, KalGen juga akan
membangun kerjasama yang erat dengan beberapa perusahaan
diagnostik yang ternama.
Selain TheraCIM, Kalbe juga melakukan pengembangan produk
berbasis riset dan teknologi di bidang bioteknologi. Berkolaborasi
dengan perusahaan pengembangan obat di Spanyol, Kalbe tengah
mempersiapkan pengujian klinis tahap III terhadap Racotumomab
yang ditujukan untuk terapi beberapa jenis kanker seperti non-
small cell lung cancer (NSCLC), small cell lung cancer (SCLC),
kanker payudara dan melanoma, sejenis kanker kulit. Pengujian
klinis tahap III akan melibatkan lebih dari 1.000 pasien di delapan
negara di Asia dan Amerika Latin. Kalbe akan melaksanakan
pengujian klinis di Singapura, Korea Selatan, Taiwan dan India.
Sebaliknya, Kalbe memiliki hak pemasaran atas Racotumomab di
Asia Tenggara (kecuali Vietnam), Korea Selatan, Taiwan dan India.
For cancer research, SCI obtained 3 patents regarding the anti-
cancer properties of artocarpin, leaf extracts of Cassia alata
and Piper crocatum. These findings show that Indonesia’s huge
biological diversity can be utilized for the treatment of cancers. In
cancer genetic research, SCI has investigated some oncogenes
and tumor suppressor genes in Indonesian patients. Then, in 2009,
SCI established Kalbe Genomics (KalGen), as the first sophisticated
molecular diagnostic laboratory in Indonesia. Today, KalGen focuses
on its molecular detection services to identify the genetic profile of
cancer cells, in order to confirm appropriate treatment and select
effective medication (Pharmacogenetics). As of end-2009, KalGen
maintains thirteen pharmacogenetic detection services. KalGen
continues to actively expand capabilities into other diagnoses, not
only for cancer, but for other diseases as well. In its activity, KalGen
always collaborates with laboratories, research institutions and
universities; Kalgen also steadily develops its operational coverage
on a regional level.
In 2009, SCI obtained certification from the United Kingdom National
External Quality Assessment Service (UKNEQAS) for K-Ras gene.
K-Ras gene examination is important in relation to the selection of
medication for the treatment of cancer, especially colorectal and lung
cancers. This certifies that the K-Ras genetic detection procedures
conducted by SCI have been carried out according to accepted
procedures with correct results. The certification will support
KalGen until such future time that this gene detection business
unit can declare its service validated. In addition, to strengthen its
business, KalGen will establish close working relationships with a
number of well-known diagnostic companies.
In addition to TheraCIM, Kalbe also pursued research and
developed technology-based products in the field of biotechnology.
In collaboration with a drug development company based in
Spain, Kalbe has been preparing to conduct phase III clinical trials
for Racotumomab, which is intended for the treatment of some
cancers, such as non-small cell lung cancer (NSCLC), small cell
lung cancer (SCLC), breast cancer, and melanoma, a type of skin
cancer. Phase III clinical trials will involve more than 1,000 patients
in eight countries in Asia and Latin America. Kalbe will conduct the
clinical trial at various sites in Singapore, South Korea, Taiwan and
India. In return, Kalbe has the right to commercialize Racotumomab
in Southeast Asia (excluding Vietnam), South Korea, Taiwan, and
India.
53PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Sejak tahun 2008, Kalbe telah merintis riset kerja sama dengan
para peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (“FKUI”)
dan RS Kanker Dharmais, Jakarta dalam mengembangkan
formulasi produk dan uji klinis atas produk nutrisi yang ditujukan
bagi penderita kanker.
Banyak penderita kanker menderita malnutrisi dan penurunan
kualitas hidup sebagai dampak dari pengobatan-pengobatan
yang harus dijalankan, sehingga diperlukan tambahan asupan gizi
yang memiliki nilai protein yang tinggi dan juga zat-zat tertentu
dalam jumlah yang tepat untuk dapat meningkatkan nafsu makan
penderita kanker. Dengan asupan yang baik, diharapkan organ-
organ tubuh yang sakit bisa lebih berfungsi dan tubuh dapat
merespon lebih baik atas pengobatan yang diberikan.
Dengan mengandalkan pengalaman Kalbe dalam riset dan
pengembangan produk dan para peneliti FKUI serta didukung
dengan pengalaman dan jaringan RS Kanker Dharmais dalam
uji klinis produk, Kalbe akan meluncurkan produk baru hasil
kerjasama, NutriCan pada awal tahun 2010. Produk ini sedianya
akan melengkapi portofolio produk-produk onkologi Kalbe di Divisi
Obat Resep sebagai bagian dari strategi Divisi Obat Resep untuk
menyediakan solusi lengkap (holistic solution) bagi pasien yang
meliputi obat-obatan yang bersifat kuratif, suplemen dan nutrisi
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pada tahun 2010, Kalbe merencanakan untuk meluncurkan unit
bisnis baru di bidang sel punca yaitu “Regenerative and Cell
Therapy” atau ReGeniC. ReGeniC adalah suatu unit usaha yang
nantinya ditempatkan untuk memberikan layanan pemrosesan sel
punca ataupun sel lainnya dalam kaitannya untuk terapi berbagai
penyakit. Studi klinis sel punca untuk pengobatan osteoartritis dan
infark miokard akan menjadi portofolio pengolah sel di ReGeniC.
Dalam dunia bioteknologi serta kedokteran yang semakin
berkembang maju, melalui SCI, KalGen dan unit bisnis lain yang
akan dikembangkan di masa depan, Kalbe mendukung kalangan
ilmuwan dan dokter di Indonesia untuk mengambil peran aktif
dalam memajukan perkembangan riset dan teknologi medis di
tingkat nasional, regional dan internasional. Sehingga dengan
demikian Indonesia dapat tampil sebagai salah satu pelaku utama
dalam perkembangan teknologi pengobatan masa depan.
Starting in 2008, Kalbe has pioneered research in collaboration
with researchers from the Medicine Faculty of Universitas Indonesia
(“FKUI”) and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, in developing and
embarking on clinical trials of a nutritional product dedicated to
treatment of cancer patients.
As a result of the therapy undertaken by cancer patients, many
suffer malnutrition and deterioration of their quality of life, and
therefore require additional high-protein nutrition ; a specific
amount of certain vitamins and minerals must be consumed by
patients. Through a proper and nutritious intake, damaged internal
organs can perform better and the overall body can respond to the
treatment.
Exploiting Kalbe’s experience in research and development, FKUI
scientists, together with Dharmais Cancer Hospital’s experience
and networking in clinical trials, collaborate with Kalbe in launching
a new joint research product, called ‘NutriCan’, in early 2010. This
product will expand Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division
oncology portfolio products as part of the Division’s strategy to
provide holistic / comprehensive solutions to patients, covering
curative drugs to supplements and nutritional products dedicated
to increase a patient’s quality of life.
In 2010, Kalbe has plans to launch a new stem cell business unit
called “Regenerative and Cell Therapy” or ReGeniC; it would later
be positioned to provide service in processing stem cells or even
other cell types for the benefit of treatment of various illnesses.
Stem cell clinical studies for the medication of osteoarthritis and
myocardial infarction will complement the cell processing portfolio
of ReGeniC.
In the world of biotechnology and medicine, where developments
continue to accelerate, Kalbe, through SCI, KalGen and other
businesses that it intends to develop in the future, continues to
support scientists and doctors in Indonesia to take an active role
in promoting the development of research and medical technology
at national, regional and international levels. Hence, Indonesia can
participate as one of the major initiators in therapeutic technological
advances for the future.
54 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Arus Produk yangLancar dan EfisienEfficient and Smooth Product Flow
Implementasi pengelolaan rantai pasokan Kalbe secara menyeluruh yang intensif adalah bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang.Intensive implementation of the end-to-end supply chain management is a part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.
55PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Pengelolaan rantai pasokan merupakan salah satu aktivitas kunci dalam menunjang keberhasilan bisnis di era ekonomi terbuka dan persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Aspek ini juga menjadi perhatian utama bagi Perseroan, yang memiliki lebih dari 2.000 item produk serta proses dan fasilitas produksi yang beragam. Sejalan dengan strategi Perseroan yaitu strategi PIC – Productivity, Innovation and Cash Flow, fokus Perseroan dalam memperbaiki pengelolaan rantai pasokan telah membuahkan hasil dalam peningkatan arus kas secara signifikan. Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan aliran dana tunai operasional sebesar Rp 555,9 miliar atau meningkat 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008.
Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force) yang dibentuk pada awal tahun 2008 terus meningkatkan cakupan dan intensitas kegiatannya selama tahun 2009. Upaya merevitalisasi strategi rantai pasokan Grup Kalbe secara menyeluruh (end-to-end) dan menyelaraskan setiap komponen rantai pasokan yang dimulai dari bagian penyediaan bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan logistik, telah memberikan hasil-hasil yang menggembirakan.
Rata-rata perputaran persediaan Kalbe menurun 19 hari dari 142 hari di tahun 2008 menjadi 123 hari di tahun 2009, sementara siklus operasional bersih menurun 25 hari dari 158 hari di tahun 2008 menjadi 133 hari di 2009. Perbaikan kinerja operasional ini secara nyata telah meningkatkan aliran dana tunai dari aktivitas operasi sebesar 68,8% dari Rp 807,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.363,6 miliar pada akhir 2009.
Perbaikan rata-rata perputaran persediaan selama 19 hari di tahun 2009 dapat dicapai tanpa mengurangi kualitas layanan, dimana Perseroan bahkan mampu meningkatkan pemenuhan pemesanan, pengantaran tepat waktu, dan mengeliminasi terjadinya kondisi stock-out.
Penyempurnaan pengelolaan rantai pasokan di tahun 2009 dilakukan di sejumlah aspek penting melalui sentralisasi pembelian bahan baku terutama dengan pemasok-pemasok besar melalui metode VMI (Vendor Managed Inventory) yang lebih efisien; sentralisasi PPIC (Production Planning Inventory Control); serta penataan proses produksi obat-obat bervolume tinggi yang difokuskan di satu lini atau pabrik tertentu, sementara obat-obat yang volume produksinya relatif sedikit diproduksi di lini atau pabrik lain. Selain itu, dilakukan pula sentralisasi dan perbaikan perencanaan permintaan dari cabang-cabang, serta peningkatan pengelolaan gudang dan transportasi.
Implementasi pengelolaan rantai pasokan Perseroan secara menyeluruh atau end-to-end yang telah dilakukan secara intensif di tahun 2009 akan terus dilanjutkan di masa-masa mendatang sebagai bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang.
Supply chain management is a key initiative in supporting business success in an era of deregulated economies and tighter competition; it is consequently accorded constant concern by the Company as Kalbe carries over 2,000 items on its product list and a wide range of production facilities and processes for its operational activities. In line with the Company’s PIC strategy - Productivity, Innovation and Cash Flow, the focus of the Company to improve supply chain management has resulted in significant increase of cash flow. In 2009, Kalbe has generated operating cash flow amounted to USD 555.9 billion, an increase of 68.8% compared to 2008.
The Supply Chain Task Force was established in early 2008 and was actively engaged in fine-tuning the coverage and intensity of activities throughout 2009. Overall, efforts to both revitalize the supply chain from end-to-end within Kalbe Group as well as to align every component of the supply chain – starting from procurement of raw materials, production, marketing, sales, and up to distribution and logistics – have added to streamlining processes.
Kalbe’s average days of inventory dropped by 19 days, going from 142 days in 2008 to 123 days in 2009, whereas its net operating cycle was reduced by 25 days, from 158 days in 2008 to 133 days in 2009. Better operational performance has clearly accounted for higher net operating cash flow, swelling by 68.8%, from Rp 807.7 billion in 2008 to Rp 1,363.6 billion in 2009.
Improvement in the average days of inventory by 19 days for 2009 was achieved without any compromise to overall service quality. In fact, the Company managed to increase fulfillment of orders, on-time delivery and elimination of stock-out incidents.
Enhancements in supply chain management during 2009 were applied on several critical aspects, including centralized raw material procurement, especially with large suppliers through the more efficient VMI (Vendor Managed Inventory) mechanism; we also implemented centralization of PPIC (Production Planning Inventory Control), and production management of high-volume drugs into one particular line or factory, as against products with a relatively low production volume which are pooled in another line or manufacturing facility. Also, Kalbe has instituted centralization and upgrades in the order planning process for branches, as well as upgrading warehousing and transportation management.
Intensive implementation of the end-to-end supply chain management in 2009 will be continuously refined in coming years as part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.
56 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Portofolio Bisnis yang DisempurnakanEnhanced Business Portfolio
Menyediakan Solusi Kesehatan Lengkap Provide Comprehensive Healthcare Solution
Kalbe menyediakan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan.Kalbe provides comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices.
57PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
In maintaining its position as the nation’s largest pharmaceutical company, Kalbe must uphold continual innovation in its business to achieve competitive advantage over the long run. As such, Kalbe has developed and enhanced its business portfolios in line with the strategic corporate objective to remain focused on the business of healthcare. The goal is to offer comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices, including primary medical services.
Kalbe’s main business portfolio is prescription pharmaceuticals, the nucleus of the Company’s operations established in 1966. The second portfolio is consumer health products, encompassing over-the-counter medications, energy drinks and health drinks. The third is made up of nutritional products, mainly baby formula and milk for expectant as well as lactating mothers, and also special-need products for particular illnesses such as diabetes, liver malfunction and heart problems. The fourth is the business of marketing diagnostic and medical devices, one with impressive growth prospects.
The fifth and sixth portfolios cover Kalbe’s service businesses, specifically the health product distribution operation (a competitive advantage of the Company), as well as trading in pharmaceutical raw materials; finally, there is the health service unit, called the Mitrasana Clinic, incorporating four services under one roof: a clinic, pharmacy, laboratory and mini market.
The seventh portfolio is the pioneering business built by Kalbe to anticipate the development of medical technology and biopharmacy as the new paradigm of future targeted therapy. Within the scope of the new business is stem cell research, which holds promise for the cure of various diseases, as well as a molecular diagnostic service for treatment of cancer – which leads to Personalized Medicine.
The eighth portfolio is the holistic eye care service, under Singapore-based Kalbe Vision, Pte. Ltd., which markets eye solutions, contact lenses, surgical equipment and eye care support products.
The ninth portfolio is the packaging business, one which was initially started for the internal requirements of Kalbe Group but today has expanded to serve external principals engaged in the food, cosmetics and numerous other sectors.
The tenth portfolio is Kalbe International, Pte. Ltd., based in Singapore, which spearheads activities in regional markets. Through this international business unit, Kalbe has spread its wings through ASEAN nations, Nigeria and Sri Lanka and simultaneously established a joint venture company in the Philippines.
Through these 10 enhanced business portfolios, the Company is correctly positioned to develop strategic capabilities and advantages for the present whilst expanding growth opportunities and exploring potential for the future, in line with the rapid development of medical technology.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai perusahaan farmasi nasional terbesar di Indonesia, Kalbe dituntut untuk terus melakukan inovasi bisnis dalam rangka meraih keunggulan kompetitif jangka panjang. Untuk itu, Kalbe telah mengembangkan dan menyempurnakan portofolio bisnis, sejalan dengan sasaran strategis Perseroan untuk tetap fokus di bisnis kesehatan (healthcare) dalam pengertian yang luas melalui penyediaan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer.
Portofolio bisnis utama Kalbe adalah bisnis obat resep, yang merupakan awal mula bisnis Perseroan di tahun 1966. Portofolio kedua adalah produk kesehatan konsumer meliputi obat-obatan bebas, minuman energi serta minuman kesehatan. Yang ketiga adalah produk-produk nutrisi, terutama susu untuk bayi dan ibu hamil menyusui, dan produk khusus penderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, hati dan lain-lain. Yang keempat yaitu pemasaran peralatan kesehatan dan diagnostik, yang memiliki potensi pertumbuhan besar.
Portofolio kelima dan keenam mencakup bisnis layanan (service) yaitu bisnis distribusi produk kesehatan yang juga merupakan keunggulan Perseroan serta perdagangan bahan baku industri farmasi; kemudian bisnis pelayanan kesehatan melalui Klinik Mitrasana yang menggabungkan 4 layanan di bawah satu atap yaitu klinik, apotek, laboratorium dan mini market.
Portofolio ketujuh adalah bisnis pionir yang dikembangkan Kalbe sebagai antisipasi perkembangan teknologi medis dan paradigma pengobatan masa depan targeted therapy, yaitu bisnis biofarmasi. Di dalam lanskap bisnis baru ini tercakup penelitian sel punca untuk pengobatan berbagai penyakit, serta layanan diagnostik molekular untuk pengobatan kanker yang mengarah ke Personalized Medicine.
Portofolio kedelapan adalah layanan holistik perawatan mata, dengan wadah perusahaan Kalbe Vision, Pte. Ltd. berbasis di Singapura, yang memasarkan obat mata, lensa kontak, peralatan operasi dan produk-produk penunjang kesehatan mata.
Portofolio kesembilan adalah bisnis kemasan yang mulanya dibangun untuk kebutuhan internal Grup Kalbe, dan kini juga melayani kebutuhan eksternal Kalbe seperti industri makanan, kosmetik dan lain sebagainya.
Portofolio kesepuluh adalah Kalbe International, Pte. Ltd. berbasis di Singapura yang merupakan ujung tombak untuk melangkah ke pasar regional. Melalui unit bisnis internasional ini, Kalbe telah mengembangkan pasar di negara-negara ASEAN, Nigeria dan Sri Lanka serta membentuk perusahaan patungan di Filipina.
Melalui 10 portofolio bisnis yang telah disempurnakan ini, Perseroan berada dalam posisi strategis yang tepat untuk mengembangkan kapabilitas dan keunggulan saat ini serta di saat bersamaan mengembangkan potensi-potensi dan peluang pertumbuhan masa depan yang hadir seiring berkembangnya teknologi medis.
58 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development
Menyiapkan Pemimpin untuk Pertumbuhan Bisnis Masa DepanBuilding Leaders for Future Business Growth
Kalbe mengembangkan sumber daya manusia dengan menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui proses pendampingan, pelatihan dan konseling.Human resource development at Kalbe applies the approach of “a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring, training and counseling.
59PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
In line with Kalbe’s development and the increasing challenges
faced by the organization, people hold a critical role in supporting
business sustainability. Kalbe’s Human Resource Development
(HRD) Division is a strategic partner, supporting management in
formulating corporate strategies to prepare future leaders as well
as developing and implementing an HRD system consistent with
corporate strategies.
Furthermore, Kalbe continues to roll out improvements in
organizational capabilities to recruit, retain and develop employees.
This is accomplished with a balanced nurturing of a conducive
working environment, based on trust and open communication at
every level within the organizational structure.
Corporate Management System
Kalbe encourages involvement of all employees through the
implementation of a Corporate Management System. Based on
the basic principles of structured organizational management,
the work mechanism and framework provide functions to
support the alignment of business strategies with horizontal and
vertical implementation. This Management System facilitates the
formulation and development of corporate strategies, as well as
translating them into clearly-defined individual work plans that can
be easily comprehended and implemented by each employee.
A Management System activity that has been successfully
implemented is the “Continuous Improvement” or Conim program.
Through various Conim initiatives, which include Individual
Improvement/Suggestion System (SS), Team Improvement/
Quality Control Circle (QCC) and Cross Functional Improvement/
Quality Control Projects (QCP), Kalbe has carried out its corporate
strategies and competency improvement of the people and
the organization through fine-tuning of process performance
and productivity; the Company seeks active participation of all
employees, on an individual basis as well as in groups.
During 2009, Kalbe Group has intensively implemented a total of
6,831 improvement initiatives, consisting of 6,592 in the Suggestion
System, 188 Quality Control Circles and 51 Quality Control
Projects. Furthermore, Kalbe also held the Conim convention as
a competitive medium, as well as a formal appreciation ceremony
for participating employees, whilst at the same time establishing
Conim as an essential element of Kalbe Group culture.
Seiring perkembangan Kalbe dan meningkatnya tantangan yang
dihadapi, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam
mendukung kesinambungan usaha. Divisi pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) Kalbe adalah mitra strategis yang membantu
manajemen menyusun strategi korporasi untuk mempersiapkan
kader-kader pemimpin serta mengembangkan dan menerapkan
sistem SDM yang selaras dengan strategi perusahaan.
Selain itu, Kalbe terus berupaya meningkatkan kemampuan untuk
merekrut, mempertahankan dan mengembangkan karyawan. Hal
tersebut juga diimbangi dengan membina lingkungan kerja yang
kondusif berlandaskan kepercayaan dan komunikasi yang terbuka
pada setiap jenjang organisasi.
Sistem Manajemen Perusahaan
Kalbe mendorong keterlibatan seluruh karyawan melalui penerapan
Sistem Manajemen Perusahaan. Berbasis prinsip-prinsip dasar
pengelolaan organisasi yang terstruktur, kerangka dan mekanisme
kerja tersebut menunjang keselarasan strategi bisnis dengan
implementasi secara horizontal maupun vertikal. Sistem Manajemen
memfasilitasi proses penyusunan dan pengembangan strategi
perusahaan sekaligus penjabarannya dalam bentuk rencana kerja
individu yang jelas sehingga mudah dimengerti dan diterapkan
oleh setiap karyawan.
Salah satu kegiatan Sistem Manajemen yang telah berhasil
diterapkan adalah Continuous Improvement (Conim), yaitu program
perbaikan yang berkesinambungan. Melalui beragam inisiatif
Conim yang terdiri dari Individual Improvement/Suggestion System
(SS), Team Improvement/Quality Control Circle (QCC) dan Cross
Functional Improvement/Quality Control Project (QCP), Kalbe
merealisasikan strategi perusahaan dan peningkatan kompetensi
SDM dan organisasi melalui penyempurnaan kinerja proses dan
produktivitas yang melibatkan partisipasi aktif semua karyawan,
baik secara individu maupun kelompok.
Sepanjang tahun 2009, Grup Kalbe secara intensif melakukan
implementasi sejumlah 6.831 inisiatif perbaikan, yang terdiri dari
6.592 Suggestion System, 188 Quality Control Circle dan 51 Quality
Control Project. Selanjutnya, Kalbe juga melaksanakan konvensi
Conim sebagai ajang kompetisi dan apresiasi bagi karyawan yang
turut berpartisipasi, sekaligus mengukuhkan Conim sebagai salah
satu elemen penting dalam budaya Grup Kalbe.
60 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Program Pelatihan dan Pengembangan
Kalbe beraspirasi untuk senantiasa meraih tingkat kompetensi
dan kinerja sumber daya manusia yang optimal dalam rangka
membentuk generasi penerus yang mampu melanjutkan
keberhasilan Kalbe di masa mendatang. Pengembangan SDM di
Kalbe menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui
proses pendampingan, pelatihan dan konseling. Hal tersebut
dicapai melalui pelaksanaan program yang terstruktur serta
mekanisme People Review yang diselenggarakan setiap tahun
untuk mengidentifikasi talenta berdasarkan kinerja dan potensi
karyawan yang ada.
Komitmen Kalbe untuk terus mengembangkan kompetensi
karyawan juga diwujudkan dengan senantiasa mengikutsertakan
karyawan dalam program pelatihan internal maupun eksternal.
Fokus pengembangan yang ditekankan mencakup tiga bidang yaitu
kompetensi dasar, kemampuan fungsional dan kepemimpinan.
Sepanjang tahun 2009, total biaya pelatihan dan pengembangan
Perseroan mencapai Rp 14,2 miliar.
Kalbe mengaplikasikan best practice sharing untuk membangun
budaya belajar di lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan secara
internal antar perusahaan dan antar karyawan Grup Kalbe. Selain
itu, Perseroan juga mengundang pihak luar yang memiliki keahlian
khusus atau menyelenggarakan studi banding dengan berbagai
perusahaan lain. Seluruh inisiatif pembelajaran tersebut dilakukan
dalam rangka berbagi pengetahuan, pengalaman kerja terbaik,
pertukaran ide dan inovasi terbaru yang digunakan sebagai acuan
bagi karyawan dan Perseroan untuk menjadi yang terbaik di
bidangnya.
Training and Development Program
Kalbe aspires to continually optimize the competency and
performance of its people in order to build a future generation of
leaders, individuals who will drive Kalbe’s continued success in
coming years. HR development at Kalbe applies the approach of
“a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring,
training and counselling. This is applied through a structured
program and a People Review approach that is carried out on an
annual basis, to identify talent based on performance and potential
of each employee.
Kalbe’s commitment to continually develop this competency is
also realized by encouraging active employee participation in
internal and external training programs. Focus for development is
emphasized in three areas: basic competency, functional capability
and leadership. Throughout 2009, the Company’s total training
and development costs reached Rp 14.2 billion.
Kalbe implements best-practice sharing to nurture a learning
culture within the Group’s environment. This is conducted internally
among companies as well as among employees of Kalbe Group.
Further, the Company also invites external experts in particular
areas and hosts comparative studies in conjunction with many other
companies. All learning initiatives are designed for sharing both
knowledge and best working experience, as well as exchanges of
ideas and latest innovations for use as references by employees
and the Company in order to be the best in the field.
Data Karyawan Berdasarkan PendidikanEmployee Statistic by Education
SD | Elementary S1 I UndergraduateSMP | Junior High School S2 | Post GraduateSMA | Senior High School S3 | DoctorateDiploma
2008 2009
1,922 1,853
3,129 3,102
145 1469 8
4,455 4,366
401 385188 175
Data Karyawan Berdasarkan GolonganEmployee Statistic by Position
Staf dan Non Staf | Staff and Non StaffOfficer/SupervisorManagerJajaran Eksekutif | Executives
2008 2009
71 90519 532
1,638 1,655
7,553 7,300
61PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Kompensasi dan Kesejahteraan Karyawan
Setiap tahun Kalbe melakukan evaluasi sistem kompensasi
yang terdiri dari gaji, tunjangan dan komponen lainnya. Dengan
menggunakan laporan survei kompensasi dari konsultan
independen sebagai referensi, diharapkan sistem kompensasi
yang diberikan kepada karyawan senantiasa kompetitif dan sejalan
dengan perkembangan pasar.
Secara berkala Perseroan juga menyelenggarakan Employee and
Family Gathering sebagai wadah untuk mempererat hubungan
antara manajemen, karyawan dan keluarga karyawan.
Sebagai penghargaan terhadap karyawan atas masa baktinya,
Kalbe juga memberikan pembekalan kepada karyawan yang akan
memasuki masa pensiun melalui program Masa Persiapan Pensiun
berupa pelatihan yang mencakup persiapan mental menjelang
pensiun, pengelolaan keuangan keluarga, hidup sehat di masa
pensiun, info usaha dan kiat-kiat berwirausaha.
Compensation and Employee Welfare
Each year, Kalbe performs an evaluation of its compensation
system, which consists of salaries, benefits and other components.
Using a compensation survey from an independent consultant as
a reference, the compensation package provided to employees
is maintained as competitive and consistent with changes in the
market.
On a regular basis, the Company also holds Employee and Family
Gatherings to foster a closer relationship between Management,
employees and their families.
As a token of appreciation to employees for their service to
the Company, Kalbe also provides training for those who are
approaching retirement, through the Pre-Retirement Preparation
program, which consists of life-adjustment training as pre-retirement
preparation, management of household finances, healthy living in
retirement, as well as information and tips on entrepreneurship.
Data Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Statistic by Age
18 – < 25 Tahun | Year> 55 Tahun | Year26 – < 35 Tahun | Year
36 – < 45 Tahun | Year
46 – < 55 Tahun | Year
2008 2009
846 853
17 19
2,6032,773
5,526 5,257
1,257 1,133
Data Karyawan Berdasarkan StatusEmployee Statistic by Status
Tetap | PermanentNon Tetap | Non Permanent
2008 2009
3,6563,938
9,466 9,309
62 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009
Tanggal PelatihanDate
PenyelenggaraInstitution
TopikProgram
TempatPlace
15 January Gapmmi Seminar Outlook Industri Pangan 2009 Jakarta
16 - 17 January PERMI, PATPI, UGM Seminar International Lactic Acid Bacteria & Culture Collection Yogyakarta
20 January GPFI Seminar Tantangan Bisnis Farmasi & Pengadaan Bahan Baku Tahun 2009
Jakarta
23 - 24 January Markplus Marketing Plan for Pharmaceutical Industry Jakarta
29 January PPM Seminar Developing Capital in Challenging Jakarta
25 - 28 February People Sight Couching & Counseling Effectively Bandung
10 - 12 March PPM Training for Trainer Jakarta
20 - 21 March Value Consult Strategic Performance Management Jakarta
23 - 25 March Iverson Technology Open Office Training Jakarta
31 March Isicom Legal Aspect of Governance for BOD and BOC Jakarta
15 April - 1 July Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta
29 - 30 April Ms. ExpertGym LAB BI (Bisnis Intellegence) Jakarta
16 May - 8 August Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta
19 - 20 May SGS Indonesia Sustainability Report Assurance (SRA) Jakarta
25 - 26 May YPIA Enterprise Risk Management (ERM) Jakarta
26 - 28 May Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak Jakarta
27 - 28 May PT. Softindo - Exac Tax Treaty dan International Tax Planning Jakarta
30 May Ortax Manajemen dan Pemeriksaan PPN Jakarta
12 - 14 May SHP Kalbe Nutritionals Management System Jakarta
1 - 12 June SHP HRODP Jakarta
1 - 12 June NUS General Management Programme Singapura
4 June PPM Enriching Secretary’s Competencies Jakarta
5 June - 18 September
GML Performance Consulting Certified Strategy Execution Professional (CSEP) Jakarta
8 - 10 June YPIA Psikologi dan Komunikasi Audit Jakarta
8 - 19 June YPIA Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II Jakarta
9 - 10 June Palladium Executing Strategy with The Balanced Score Card Jakarta
11 June LKDI Effective Whistle Blowing System (WBS) Jakarta
16 - 18 June YPIA Seminar Nasional Internal Audit 2009 Jakarta
22 - 26 June Oracle Oracle R12 Financial Application Overview Jakarta
1 - 3 July Nettrain Informatika IT Project Management Jakarta
6 - 16 July PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Dasar-dasar Audit Jakarta
13 - 17 July PT. Mitra Integrasi Informatika Customize Implementing Windows Server 2003 Clustering, SQL Server 2005 and IIS 6.0
Jakarta
14 - 16 July IIRI Certified Investor Relations (CIR) Jakarta
1 August PT Integral Data Prima (ORTAX) Kupas Tuntas Pemotongan dan Pelaporan PPH Ps 21 Jakarta
10 - 11 August Value Consult Strategic ManPower Planning Jakarta
13 August RS Gading Seminar Hukum Medik (Apa yg akan terjadi apabila hukum memasuki kedokteran)
Jakarta
13 - 14 August PT Samchad Consulting Indonesia
Project Management Jakarta
13 - 14 August IIA Indonesia Internal Auditing for Fraud Workshop Jakarta
15 - 16 August Nusantara Professional Education
Pelatihan Hukum Penyusunan Kontrak Bisnis Jakarta
19 - 20 August Prasetya Mulya Winning Marketing Strategies Jakarta
20 August PB & Co Wajah Baru PPh Jakarta
26 - 27 August Prima Target Training Creative Accounting & Tax Management Jakarta
1 - 2 September Prasetya Mulya Building Powerful Brand Jakarta
7 - 8 September Formasi Updated Peraturan Pajak 2009 Konsep dan Aplikasi bagi Wajib Pajak
Jakarta
29 - 30 September Singapore Human Capital Summit
Singapore Economic Development Board Singapura
63PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009
Tanggal PelatihanDate
PenyelenggaraInstitution
TopikProgram
TempatPlace
5 - 6 October Palladium Climbing Out: How to Turn Your Management System Jakarta
5 - 9 October Terradata Computindo Sysbase System and Database Admininstration ASE 11.x Jakarta
5 - 10 October PPM Project Management Jakarta
6 - 7 October JFPS HR Revolution Jakarta
12 - 13 October Prima Target Training Tax Management & Creative Accounting Jakarta
13 - 14 October Dunamis Knowledge Management Jakarta
13 - 15 October Marcus Evans 3-Days MBA Jakarta
16 - 17 October Universitas Gadjah Mada International Conference On Biological Yogyakarta
16 - 21 October PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Diklat Khusus bagi Kepala SPI Sukabumi
17 October - 21 November
Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta
20 - 22 October PPM Strategic Planning Jakarta
21 - 23 October Dunamis Leadership Greatness Ciawi
28 October Value Consult Assertive Communication Skills Jakarta
28 - 29 October Jakarta Consulting Group Holding Company Management Jakarta
2 - 3 November IIA Indonesia IIA Indonesia 2009 National Conference Bandung
5 November Prima Target Training Grey Area Dalam Fokus Pemeriksaan Tahun 2009 Jakarta
7 - 8 November MUC Smart Strategy for 360 degree GCG: How to build GCG Culture
Jakarta
9 - 13 November AIM Strategic Finance Manila
9 - 20 November YPIA Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II Jakarta
9 - 20 November NUS General Management Programme Singapura
10 - 11 November Prasetya Mulya Integrated New Product Development & Innovation Jakarta
23 November Propero Creative Accounting & Tax Management Jakarta
24 - 25 November GML Performance Consulting World Class E-learning Design Jakarta
24 - 26 November USJP Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – C Jakarta
24 - 26 November USJP Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – A Jakarta
28 - 30 November Universitas Diponegoro International Seminar and Workshop on Modern Biology and Its Applications
Semarang
3 - 4 December Human Capital Indonesia Treasury Risk Management: An Introduction to the Best in Managing Treasury Risk
Jakarta
4 - 6 December RSUP Dr. Sardjito Workshop & Symposium Toward Personalized Medicine in Oncology
Yogyakarta
7 December PT Kaba Media Internusa Workshop Menulis News Release Bandung
7 - 8 December Insight Consulting Penggunaan Software IDEA Jakarta
8 December Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
Perkembangan Praktik UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Dalam Dunia Usaha
Jakarta
10 - 11 December Human Capital Indonesia Integrated Enterprise Risk Management Jakarta
11, 14 - 17 December
Iverson Technology IT Project Management Jakarta
11 - 17 December PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Diklat Risk Based Audit Sukabumi
14 - 17 December Nettrain Informatika Microsoft Certified Desktop Technician (MCDST) Jakarta
15 - 16 December Warta Training Peran dan Kontribusi In-House Legal Counsel Bagi Perusahaan
Jakarta
15 - 17 December Advanced NLP Approach High Impact Supervisory Jakarta
15 - 22 December PT. Silka Teguh Sejahtera (SCIENCOM)
Linux Full Package Administrator Jakarta
15 December ISPE Indonesia Seminar Practical ERP System Validation Jakarta
22 - 23 December PT Phitagoras Global Duta Principles of Good Laboratory Practices (GLP) Jakarta
64 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
65PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Peduli dalam menjaga
Caring in maintaining trust
kepercayaan
66 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report
Landasan PertumbuhanBerkelanjutanA Platform for Sustainable Growth
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bekal utama untuk memperkokoh pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.Good Corporate Governance implementation is a key asset that promotes the Company’s continuous growth over the long term.
67PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Good Corporate Governance implementation has been a critical
element of the culture that has been embedded within Kalbe
Group. Kalbe is strongly committed to ensure that all risks and
challenges are handled and mitigated through a comprehensive,
efficient and effective mechanism, particularly in serving its role
and responsibility as part of the pharmaceutical and healthcare
industries that affect the general public.
Implementation of Good Corporate Governance practices is a
means to facilitate comprehensive and optimal management of
risks through a framework, infrastructure, systems and working
procedures. For its governance practices, Kalbe continually upholds
5 basic principles of Good Corporate Governance implementation,
which encompass:
a. Transparency: that is, establishing communication with all
stakeholders in an accurate, timely, clear and consistent
manner.
b. Accountability: that is, demanding that all parties act in
accordance with their designated rights, responsibilities and
authority.
c. Responsibility: that is, complying with all Standard Operating
Procedures and corporate policies as well as applicable law
and regulations.
d. Independence: that is, acting independently without
compromise for maintaining cooperation; and
e. Fairness: that is, constantly upholding equity for all.
Furthermore, improvement in Good Corporate Governance
implementation is a permanent agenda which is addressed by
benchmarking against best international practices. In 2009,
Kalbe realizes its commitment for continual improvement of Good
Corporate Governance principles and practices through the
following work programs:
1. Evaluating and assessing the application of corporate
governance principles by the Company’s employees,
2. Publishing and distributing Pocket Book of Corporate
Governance Guidelines to each employee,
3. Increasing the effectiveness of work by the Committees under
the Board of Commissioners, and
4. Formally establishing the Internal Audit Charter based on
stipulations of Bapepam and LK Regulation No. IX.I.7.
At Kalbe, we believe that Good Corporate Governance
implementation is a key asset that promotes trust of consumers,
sharpens the competitive advantage of our business operations,
increases value for shareholders and stakeholders alike, as well as
driving growth over the long term.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah menjadi bagian penting dari
budaya yang dibangun dalam lingkungan Grup Kalbe. Komitmen
Kalbe senantiasa menjaga agar berbagai risiko dan tantangan
yang dihadapi dapat dikelola secara lebih komprehensif, efisien
dan efektif, terutama tanggung jawab sebagai bagian dari industri
farmasi dan kesehatan yang melibatkan hajat hidup masyarakat
yang amat luas.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik memberikan
wadah pengelolaan setiap risiko secara optimal melalui kerangka,
infrastruktur, sistem dan prosedur kerja yang komprehensif dan
kuat. Dalam pelaksanaan praktek tata kelola, Kalbe senantiasa
berpedoman pada 5 dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik terkait:
a. Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi dengan
pihak yang berkepentingan secara akurat, tepat waktu, jelas
dan konsisten.
b. Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masing-masing pihak
bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang telah
ditetapkan.
c. Responsibilitas, yaitu mematuhi Standar Prosedur Operasional
dan aturan Perusahaan serta ketentuan perundangan yang
berlaku.
d. Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa
mengabaikan kerjasama yang baik; dan
e. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan.
Selain itu penyempurnaan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik menjadi agenda yang berkesinambungan dengan
mengacu pada praktik-praktik terbaik tingkat internasional.
Pada tahun 2009, komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan
implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
diwujudkan melalui berbagai program kerja, antara lain:
1. Melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan prinsip-
prinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan,
2. Menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata
Kelola Perusahaan kepada seluruh karyawan,
3. Meningkatkan efektivitas kerja komite-komite yang berada
dibawah Dewan Komisaris, dan
4. Mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.7.
Kalbe memandang bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik merupakan bekal utama yang akan mengantarkan
Perseroan dalam memperkokoh kepercayaan konsumen,
meningkatkan daya saing operasional, meningkatkan nilai bagi
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan
pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka
panjang.
68 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Governance Structure
General Meeting of Shareholders (GMS)
The General Meeting of Shareholders (GMS) has the highest
authority within the governance structure of Kalbe. The GMS has
the right to approve amendments to the Articles of Association, to
appoint and dismiss the Commissioners and Directors, to endorse
the Board of Directors’ annual report, to appoint the Company’s
external auditor and to make other decisions related to corporate
action, conflict of interest and other strategic decisions submitted
by the Board of Directors.
In 2009, Kalbe convened the Annual General Meeting of
Shareholders (AGM) on May 14, 2009, which approved the
following resolutions:
1. Approved and received the Company’s Annual Report for the
financial year of 2008;
2. Ratified and endorsed the Financial Statements for the financial
year of 2008, comprising of the Balance Sheet and Statements
of Income for the financial year of 2008 and discharged members
of the Board of Directors and the Board of Commissioners from
all their responsibilities (acquit et decharge) for performance
of their management and supervisory duties for the financial
year of 2008, for as long as their actions are reflected in the
Financial Statements and Annual Report for the financial year
of 2008;
3. a. Approved the appropriation of the Company’s net profit for
the financial year of 2008 as follows:
i. Distributed as a cash dividend the amount of Rp 12.5
(twelve point five rupiah) per share to the shareholders
whose names are recorded in the Company’s register
of shareholders on the recording date to be determined
by the Board of Directors, not inclusive of shares which
have been repurchased by the Company.
ii. The amount of Rp 7,068,221,462 is allocated and
recorded as reserve funds.
iii. The remaining amount is recorded as retained
earnings to be used as additional working capital for
the Company.
b. Delegated authority upon the Board of Directors to take
all necessary actions with respect to the resolutions above
and in accordance with prevailing rules and regulations.
4. Authorized the Board of Commissioners, with due consideration
to recommendations of the Remuneration Committee, to
determine the salaries and other benefits for the members of
the Board of Directors and the Board of Commissioners of the
Company.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki otoritas tertinggi
dalam susunan tata kelola perusahaan di Kalbe. RUPS berhak
memutuskan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan,
pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi
perusahaan, pelaporan kinerja tahunan Direksi, penetapan auditor
Perseroan serta pengambilan keputusan terkait aksi korporasi,
benturan kepentingan dan keputusan-keputusan strategis lainnya
yang diajukan oleh Direksi.
Pada tahun 2009, Kalbe telah melaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 14 Mei 2009,
dengan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan
tahun buku 2008;
2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan tahun buku
2008 yang diantaranya meliputi Neraca dan Perhitungan
Laba Rugi Perseroan tahun buku 2008 serta memberikan
pembebasan dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan
yang dilakukan pada tahun buku 2008, sepanjang tindakan-
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan
Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2008;
3. a. Menyetujui penggunaan keuntungan/laba bersih Perseroan
tahun buku 2008 sebagai berikut:
i. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 12,5,-
(duabelas koma lima rupiah) per saham kepada para
pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah
dibeli kembali oleh Perseroan, yang tercatat pada
daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal
pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan
oleh Direksi.
ii. Sebesar Rp 7.068.221.462,- dialokasikan dan
dibukukan sebagai dana cadangan.
iii. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan
digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut
diatas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan
dengan memperhatikan masukan/rekomendasi Komite
Remunerasi Perseroan, untuk menetapkan jumlah gaji dan/
atau tunjangan lainnya anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris Perseroan.
69PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
5. Authorized the Board of Directors, subject to approval of the
Board of Commissioners, to appoint an Independent Public
Accountant to audit the Company’s financial statements for
the financial year of 2009, and to determine the fees and terms
for such appointment.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners is charged with duties to oversee
management of the Company by the Board of Directors. The Board
of Commissioners also provides input to the Board of Directors
pertaining to their management of the Company, particularly
related to good corporate governance practices, internal control
and compliance with applicable rules and regulations.
Duties and Responsibilities
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners
include:
1. To perform oversight on the management of the Company
by the Board of Directors and to approve and endorse the
Company’s annual budget and business plan.
2. To meet periodically and discuss the management of the
Company’s business operation.
3. To oversee the management of the Company based on policies
set forth by the Board of Directors and to provide advice as
required.
4. To appoint nominees for the Board of Commissioners and the
Board of Directors to be proposed to and approved by the
AGM.
5. To determine the remuneration package for members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors, with the
authority delegated by the AGM.
6. To appoint members of the Audit Committee.
Composition of the Board of Commissioners
As at December 31, 2009, the members of the Board of
Commissioners of Kalbe are the following:
President Commissioner : Johannes Setijono
Commissioners : Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
Independent Commissioners : John Aristianto Prasetio
Farid Anfasa Moeloek
Independent Commissioners
From a total of 6 (six) members of the Board of Commissioners,
approximately 33% or 2 (two) are Independent Commissioners.
Board of Directors
The Board of Directors undertakes to manage the Company by
formulating a set of policies and by carrying out implementation
and monitoring of the execution of these policies.
5. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan
persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit laporan
keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009, dan menetapkan
honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas
pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan
Komisaris juga memberikan saran kepada Direksi sehubungan
pengelolaan yang dijalankan, khususnya terkait tata kelola
perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain
mencakup:
1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan
oleh Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan
atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan.
2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk
membahas pengelolaan operasional Perseroan.
3. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika
diperlukan.
4. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris
dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPST.
5. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, berlandaskan pada wewenang yang diberikan
dalam RUPST.
6. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.
Komposisi Dewan Komisaris
Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan
Komisaris Kalbe adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Johannes Setijono
Komisaris : Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
Komisaris Independen : John Aristianto Prasetio
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen
Dari 6 (enam) anggota Dewan Komisaris Kalbe, sekitar 33% atau 2
(dua) adalah Komisaris Independen.
Direksi
Direksi melaksanakan pengelolaan atas Perseroan dengan
merumuskan berbagai kebijakan dan melakukan implementasi dan
monitoring atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut.
70 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab dengan pembagian
tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris dan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh RUPS.
Komposisi Direksi
Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Direksi Kalbe
adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Wakil Presiden Direktur : Johanes Berchman Apik Ibrahim
Direktur : Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi secara terpisah mengadakan rapat
Dewan Komisaris dan rapat Direksi secara rutin dalam rangka
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas fungsi pengawasan
dan pengelolaan perusahaan yang dijalankan. Rapat Dewan
Komisaris diselenggarakan minimal satu kali dalam setiap tiga
bulan, sedangkan Rapat Direksi dilakukan setidaknya satu kali
dalam satu bulan. Selain itu, secara bersama-sama juga diadakan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai wadah
untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal yang bersifat
lebih strategis serta evaluasi kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities
The Board of Directors has duties and responsibilities which
have been assigned to them based on a decision of the Board
of Commissioners and the Company’s Articles of Association as
authorized by the GMS.
Composition of the Board of Directors
As at December 31, 2009, the members of the Board of Directors
of Kalbe are the following:
Presiden Director : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Vice President Director : Johanes Berchman Apik Ibrahim
Director : Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius
Meeting of the Board of Commissioners and the Board of
Directors
The Board of Commissioners and the Board of Directors separately
convene routine meetings of the Board of Commissioners and
meetings of the Board of Directors in discharging their oversight
and management duties respectively. A meeting of the Board of
Commissioners is convened at least once in three months, whereas
a meeting of the Board of Directors is convened at least once every
month. In addition, there are also Joint Meetings of the Boards
which serve as the medium for coordination and discussion of
issues that are predominantly strategic in nature and for the Board
of Commissioners to assess the Board of Directors’ performance.
Kehadiran dalam Rapat Komisaris-Direksi | Attendance in BOC-BOD Meetings
NamaName
Rapat KomisarisBOC Meeting
Rapat DireksiBOD Meeting
Rapat Komisaris-Direksi BOC-BOD Meeting
Jumlah Rapat | Number of Meetings
4 24 4
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Johannes Setijono 4 4
Santoso Oen 1 1
Jozef Darmawan Angkasa 4 4
Ferdinand Aryanto 3 3
John Aristianto Prasetio 3 3
Farid Anfasa Moeloek 4 4
Direksi | Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady 22 4
Johannes Berchman Apik Ibrahim 22 4
Budi Dharma Wreksoatmodjo 18 4
Herman Widjaja 24 4
Vidjongtius 23 4Catatan: ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas.Note: non-attendance in meetings is normally due to participants being out of town on assignment
71PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Remuneration for the Boards
The Board of Commissioners and the Board of Directors receive
remuneration for their service to the Company. For 2009, the
remuneration for the Boards was determined by the Board of
Commissioners, under the authority provided by the Company’s
GMS.
Training for the Boards
The Board of Commissioners and the Board of Directors at
Kalbe actively participate in training and education programs and
seminars to promote consistent alignment of knowledge and
competency with the latest developments in the pharmaceutical
industry, in technology and in the current regulatory framework. In
2009, the training programs included the following:
1. General Management Programme, January 1-12 and
November 9-20, 2009 in Singapore
2. Singapore Economic Development Board, September 29-30,
2009 in Singapore
3. Strategic Finance, November 9-13, 2009 in Manila
4. Couching & Counseling Effectively, February 25-28, 2009 in
Bandung
Share Option
At present, the Company does not offer share options to the Board
of Commissioners and the Board of Directors, executive officers
nor to other employees.
Committees
Audit Committee
The Audit Committee functions to support the Board of
Commissioners in performing its oversight duties on the
Company’s management. The duties and responsibilities of the
Audit Committee are:
1. To support the implementation of an effective internal control
system.
2. To carry out an evaluation of the financial statements based on
accounting principles and applicable regulations.
3. To review the scope and consistency of the external audit, the
honorarium for the external audit as well as the independency
and objectivity of the external auditor.
4. To prepare a description of the duties and responsibilities of
the Audit Committee for the current fiscal year, as required by
the external auditor.
The members of the Audit Committee at the end of 2009 are as
follows:
Chairman : Farid Anfasa Moeloek
Members : Ichsan Gunawan
Dianawati Sugiarto
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi atas jasanya
kepada Perseroan. Pada tahun 2009, jumlah remunerasi yang
diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Dewan
Komisaris, sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS.
Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi Kalbe secara aktif mengikuti
berbagai seminar dan program pelatihan dan pembelajaran untuk
senantiasa menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi dengan
perkembangan dalam industri farmasi, teknologi serta ketentuan
dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2009,
program pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. General Management Programme, 1-12 Januari dan 9-20
November 2009 di Singapura
2. Singapore Economic Development Board, 29-30 September
2009 di Singapura
3. Strategic Finance, 9-13 November 2009 di Manila
4. Couching & Counseling Effectively, 25-28 Februari 2009 di
Bandung
Opsi Saham
Saat ini, Perseroan tidak memberlakukan opsi saham yang
ditawarkan kepada Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif
maupun pegawai lainnya.
Komite-Komite
Komite Audit
Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan
Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas
pengelolaan Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
adalah:
1. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang
baik.
2. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan berdasarkan
peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
3. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal,
honorarium audit eksternal serta kemandirian dan obyektivitas
auditor eksternal.
4. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite
Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan
kebutuhan auditor eksternal.
Susunan keanggotaan Komite Audit sampai pada akhir tahun
2009 adalah sebagai berikut:
Ketua : Farid Anfasa Moeloek
Anggota : Ichsan Gunawan
Dianawati Sugiarto
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (Rp miliar) | Remuneration of the Board of Commissioners and Directors (Rp billion)
2009 2008
Rp 22.22 Rp 39.15
72 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria
independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam
berbagai peraturan yang berlaku.
Selama tahun 2009, Komite Audit menyelenggarakan Rapat
Komite Audit sebanyak 4 (empat) kali, yang keseluruhannya telah
dihadiri secara lengkap oleh ketua dan anggota Komite.
Dalam rapat Komite Audit telah dibahas antara lain mengenai laporan
keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan dan hasil
dari proses pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan, sistem dan implementasi Tata
Kelola Perusahaan yang Baik.
Biografi anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data
Perseroan.
Komite Remunerasi
Komite Remunerasi bertanggung jawab untuk menentukan
kebijakan remunerasi serta menentukan jumlah remunerasi yang
diberikan kepada para Komisaris dan Direktur Perseroan.
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi sampai pada akhir
tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
All members of the Audit Committee have fulfilled criteria of
independency, professional experience, and integrity as prescribed
by applicable laws and regulations.
During 2009, the Audit Committee convened a total of 4 (four) Audit
Committee Meetings, which were attended in full by the chairman
and all members of the Committee.
In the meetings, the Committee discussed issues related to
the Company’s financial statements, internal control system,
implementation and results of the internal control processes, risk
management, compliance with the law and other regulations, as well
as Good Corporate Governance system and its implementation.
For biographies of the members of the Audit Committee, refer to
the Corporate Data section.
Remuneration Committee
The Remuneration Committee is responsible for formulating
remuneration policies and determining the appropriate remuneration
provided to the Company’s Commissioners and Directors.
The members of the Remuneration Committee at the end of 2009
are as follows:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Kehadiran dalam Rapat Komite Audit | Attendance in Audit Committee Meetings
Nama | Name Jumlah Rapat | Number of Meetings Kehadiran | Attendance
Farid Anfasa Moeloek 4 4
Ichsan Gunawan 4 4
Dianawati Sugiarto 4 4
Farid Anfasa MoeloekKetua Chairman
Dianawati SugiartoAnggota Member
Ichsan GunawanAnggota Member
Kiri ke Kanan Left to Right
73PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
For biographies of the members of the Remuneration Committee,
refer to the section Corporate Data.
Nomination Committee
The Nomination Committee is responsible for assisting the Board of
Commissioners in developing nomination policies for the Boards.
The members of the Nomination Committee at the end of 2009
are as follows:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
For biographies of the members of the Nomination Committee,
refer to the Corporate Data section.
Business Risk Committee
The Business Risk Committee is responsible for overseeing the
system and methods for the identification, analysis and mitigation
of risks to which the Company is exposed.
The members of the Business Risk Committee at the end of 2009
are as follows:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius
For biographies of the members of the Business Risk Committee,
refer to the Corporate Data section.
GCG Committee
The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG
practices at the Company.
The members of the GCG Committee at the end of 2009 are as
follows:
Chairman : Vidjongtius
Vice Chairman : Agustinus Haryono
Members : Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari
Corporate Action
1. Kalbe Farma Bonds I Year 2006
On June 28, 2006, Kalbe issued Kalbe Farma Bonds I Year
2006, which are non-convertible bonds with a fixed interest
rate. The bonds mature over a period of three (3) years, and
on June 28, 2009, Kalbe has made payment on the fixed rate
bonds with total nominal value of Rp 300 billion.
Biografi anggota Komite Remunerasi dapat dilihat pada bagian
Data Perseroan.
Komite Nominasi
Komite Nominasi bertugas dalam membantu Dewan Komisaris
untuk menentukan kebijakan nominasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi.
Susunan keanggotaan Komite Nominasi sampai pada akhir tahun
2009 adalah sebagai berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Biografi anggota Komite Nominasi dapat dilihat pada bagian Data
Perseroan.
Komite Risiko Usaha
Komite Risiko Usaha bertanggung jawab mengawasi sistem dan
pendekatan yang dilakukan untuk melakukan identifikasi, kajian
dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir
tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius
Biografi anggota Komite Risiko Usaha dapat dilihat pada bagian
Data Perseroan.
Komite GCG
Komite GCG bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG di
lingkungan Perseroan.
Susunan keanggotaan Komite GCG pada akhir tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
Ketua : Vidjongtius
Wakil Ketua : Agustinus Haryono
Anggota : Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari
Aksi Korporasi
1. Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006
Pada tanggal 28 Juni 2006, Kalbe menerbitkan Obligasi
Kalbe Farma I Tahun 2006, yang merupakan obligasi tanpa
hak konversi serta tingkat bunga tetap. Obligasi tersebut jatuh
tempo dalam waktu tiga (3) tahun dan tepat pada tanggal 28
Juni 2009, Kalbe telah melakukan pelunasan atas seluruh
obligasi dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok
sebesar Rp 300 miliar.
74 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Peringkat : idAA
Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tercatat di : Bursa Efek Indonesia
2. Program Pembelian Kembali Saham Tahap I
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
tanggal 8 Februari 2007 telah menyetujui program pembelian
kembali saham yang diusulkan Perseroan. Jadwal pelaksanaan
disetujui selama 18 bulan, dan berakhir pada tanggal 7 Agustus
2008. Pembelian saham ditetapkan tidak lebih dari 10% dari
jumlah saham Perseroan yang ditempatkan atau sejumlah
1.015.601.442 saham. Dana yang digunakan untuk transaksi
pembelian saham serta biaya lain terkait transaksi tersebut
berasal dari dana internal Perseroan dengan biaya keseluruhan
pembelian saham ditetapkan tidak melebihi Rp 1,23 triliun.
Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak
pelaksana transaksi pembelian saham. Seluruh saham
yang diperoleh kembali akan dicatat sebagai Modal Saham
yang Diperoleh Kembali dan dapat dijual kembali pada saat
harganya berada di atas harga perolehannya. Sampai dengan
tanggal 7 Agustus 2008, jumlah saham yang telah diperoleh
kembali oleh Perseroan adalah 497.262.000 saham.
3. Pembelian Kembali Saham Tahap II
Dengan berakhirnya program Pembelian Kembali Saham
Tahap I pada tanggal 7 Agustus 2008 berdasarkan hasil
RUPSLB pada tanggal 8 Februari 2007, Perseroan
menyelenggarakan RUPSLB pada tanggal 17 September 2008
dengan agenda program Pembelian Kembali Saham Tahap
II. Pembelian Kembali Saham Tahap II dilakukan mengingat
tidak tercapainya jumlah saham yang akan dibeli kembali
oleh Perseroan dalam Pembelian Kembali Saham Tahap I.
Selama Pembelian Kembali Saham Tahap II, Perseroan dapat
melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sampai
dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan
disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah
10% atau sejumlah 1.015.601.442 saham. Perseroan kembali
menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak pelaksana
transaksi pembelian saham. Masa Pembelian Kembali Saham
Tahap II adalah 17 September 2008 sampai dengan 16
Maret 2010 dengan jumlah dana yang dicadangkan sebesar
Rp 419.855.000.000.
4. Pembelian Kembali Saham Berdasarkan Peraturan
No.XI.B.3
Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran
Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal
9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi
Krisis, sejak akhir tahun 2008 hingga bulan November 2009
Kalbe telah melakukan Pembelian Kembali Saham Tahap A, B,
C dan D berdasarkan Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan
maksimal pembelian kembali saham sampai 20% dari jumlah
Rating : idAA
Trustee : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Listing : Indonesia Stock Exchange
2. Share Buy Back Program Phase I
The Company’s Extraordinary General Meetings of Shareholders
(EGM) on February 8, 2007 approved the share buy back
program proposed by the Company. The permitted term for the
share buy back would be 18 months, terminating on August 7,
2008. The maximum amount of shares to be purchased was
set at 10% of the Company’s total issued shares or equivalent
to a total of 1,015,601,442 shares. The funds used for the
share buy back as well as other costs related to the share
transactions would be sourced from the Company’s internal
funds and the total costs for the share purchase should not
exceed Rp 1.23 trillion. The Company appointed PT Danareksa
Sekuritas to execute the share purchase transactions. All
repurchased shares would be treated as Treasury Stock and
could be resold at any time when the price would be higher
that the purchase price. Up to August 7, 2008, the Company
has repurchased a total of 497,262,000 shares.
3. Share Buy Back Program Phase II
With the expiration of the Share Buy Back Program Phase I on
August 7, 2008 pursuant to the resolutions of the Company’s
EGM on February 8, 2007, the Company convened an EGM on
September 17, 2008 to seek approval for the Share Buy Back
Program Phase II. The new program was deemed necessary
considing that the Company did not purchase the targeted
number of shares in the Share Buy Back Program Phase I.
In the Share Buy Back Program Phase II, the Company is
permitted to repurchase shares up to a maximum limit of
5.1% of total issued and fully paid shares of the Company,
such that the entire amount of repurchased shares is 10% or
a total of 1,015,601,442 shares. The Company reappointed
PT Danareksa Sekuritas for the execution of the share purchase
transactions. The term for the Share Buy Back Program Phase
II was from September 17, 2008 to March 16, 2010 with a total
fund allocation of Rp 419,855,000,000.
4. Share Buy Back Exercise Based on Bapepam-LK Regulation
No.XI.B.3
Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment
to Bapepam-LK Decree No.KEP-401/BL/2008 dated October
9, 2008 regarding Buy Back of Shares Issued by a Listed
Company During Market Conditions under Crisis, for the
period between the end of 2008 and November 2009, Kalbe
has completed Share Buy Back Programs Phases A, B, C and
D based on this Bapepam-LK Regulation with a prescribed
75PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
saham ditempatkan dan disetor Perseroan. Sampai dengan
Pembelian Kembali Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli
oleh Perseroan belum mencapai 10% dari seluruh saham yang
telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga Perseroan
melanjutkan kembali Program Pembelian Kembali Saham
Tahap II. Hingga tanggal 31 Desember 2009, saham yang
telah diperoleh Perseroan sebesar 782.490.000 saham atau
setara dengan 7,70% dengan total biaya sebesar Rp 688,6
miliar.
Audit Eksternal
Laporan Keuangan konsolidasian Kalbe tahun 2009 diaudit oleh
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. Tahun 2009
merupakan tahun keempat bagi Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko dan Sandjaja untuk melakukan audit terhadap Laporan
Keuangan Konsolidasi Kalbe dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, penggantian signing partner telah dilakukan pada tahun
buku 2009.
Audit Internal dan Pengendalian Internal
Unit Audit Internal (UAI) merupakan mitra kerja manajemen
dalam membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan
proses tata kelola perusahaan. Hasil kerja UAI adalah memberikan
keyakinan atas kecukupan pengendalian dan konsultasi yang
independen serta objektif, yang memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kegiatan operasi Perseroan.
UAI membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit
dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan
melakukan kajian dan evaluasi terhadap proses pengelolaan
operasional unit bisnis secara berkala dengan penekanan pada
ketaatan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sesuai dengan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Manajemen,
kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku serta
didukung oleh pengendalian internal yang memadai.
UAI memberikan pendapat atas kecukupan pengendalian, saran
perbaikan yang diperlukan dan informasi yang objektif atas unit bisnis
yang telah dikaji dan dievaluasinya tersebut. UAI juga memberikan
jasa konsultasi atas kegiatan operasional dalam rangka membantu
manajemen Perseroan dan unit bisnis guna mencapai sasaran dan
tujuannya, mendorong pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko
yang baik bagi Perseroan dan unit bisnis dengan berperan sebagai
fasilitator agar dapat mempercepat penerapannya diseluruh unit
bisnis.
UAI bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur
Perseroan, serta bertindak sebagai mitra kerja yang berkompeten
guna membantu Komite Audit dalam menjalankan fungsi
pengawasan pemantauan dan tindak lanjut temuan audit serta
perkembangan proses audit.
buy back limit of 20% of all issued and fully paid shares in
the Company. Upon completion of the Share Buy Back
Program Phase D, the total number of shares purchased by
the Company has not reached the permitted limit of 10% of the
Company’s issued and fully paid shares. Thus, the Company
proceeded with its Share Buy Back Program Phase II. Up to
December 31, 2009, the Company has accumulated a total
of 782,490,000 shares or equivalent to 7.70% with total share
buy back costs of Rp 688.6 billion.
External Audit
Kalbe’s consolidated Financial Statements 2009 have been audited
by Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja. The
year 2009 was the fourth consecutive year that Public Accountant
Purwantono, Sarwoko and Sandjaja has conducted an audit of
Kalbe’s Consolidated Financial Statements and in accordance with
prevailing provisions, the change in the signing partner was applied
in financial year of 2009.
Internal Audit and Internal Control
The Internal Audit Unit (UAI) works alongside management to
support the organization in achieving its goals, through a systematic
and structured approach to evaluate and enhance the effectiveness
of risk management, control and governance processes. The
result achieved by UAI is to provide adequate assurance as well as
independent and objective consultation, hence contributing added
value and improving the Company’s operational activities.
UAI assists the Board of Directors, the Board of Commissioners
and/or the Audit Committee in the implementation of Good
Corporate Governance practices by performing periodic reviews
and assessments of the operational management of the business
units, with emphasis on operational compliance with the guidelines
on systems and procedures established by the management,
consistency to prevailing rules and regulations and backed up by
adequate internal controls.
UAI provides an opinion on the adequacy of controls, inputs on
necessary improvement measures and objective information on
business units which have undergone review and evaluation. UAI
also provides consultative assistance on operational aspects in
order to support the Company’s management and business units
in achieving targets and objectives, promoting the implementation
of sound risk management practices across the Company and
business units by assuming the role of facilitator tasked with
accelerating its execution in all business units.
UAI is directly responsible to the President Director and serves as
a competent partner to assist the Audit Committee in discharging
its oversight duties and supervision of audit findings and progress
of the audit process.
76 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
UAI bekerja sama dengan eksternal auditor dalam melakukan
evaluasi terhadap penyajian laporan keuangan tahunan
Perseroan.
Pada tahun 2009, posisi Kepala UAI dijabat oleh Kurniawan Tedjo.
Biografi Kepala UAI dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Piagam Audit Internal
Pada tanggal 14 Agustus 2009, Kalbe telah memperbaharui dan
mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.7. Piagam Audit Internal antara
lain memberikan penjabaran terkait pedoman pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik dan disusun sebagai norma-norma
acuan kerja bagi UAI dalam rangka menyelenggarakan program
kerja secara profesional sesuai dengan penugasan yang telah
ditetapkan.
Piagam Audit Internal juga sekaligus berfungsi sebagai sarana
komunikasi dan realisasi atas komitmen dan pengakuan Direksi
dalam menetapkan fungsi dan peran unit kerja UAI sebagai
komponen penting dalam tatanan organisasi Perseroan dalam
rangka mendapatkan dukungan unit kerja lainnya dalam
pelaksanaan tugas UAI. Dengan berbekal persetujuan Direksi dan
Dewan Komisaris dalam bentuk Piagam Audit Internal tersebut,
UAI dapat bekerja secara independen, obyektif dan transparan
serta hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal sesuai dengan Piagam
Audit Internal adalah sebagai berikut:
a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala UAI yang
dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung
kepada Presiden Direktur Perseroan.
b. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur
atas persetujuan Dewan Komisaris.
c. Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala UAI setelah
mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala UAI tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan
ini dan/atau tidak cakap menjalankan tugas.
d. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung jawab
secara langsung kepada Kepala UAI.
Selama tahun 2009, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh
UAI dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan Piagam Audit Internal, antara lain mencakup:
a. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit
dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui
kajian dan evaluasi terhadap setiap unit kerja.
b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal
dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
Perseroan.
UAI cooperates with the external auditor in assessing fair
presentation of the Company’s financial statements.
In 2009, Kurniawan Tedjo served as the Head of UAI. For a
biography of the Head of UAI, refer to the section Corporate Data.
Internal Audit Charter
On August 14, 2009, Kalbe has formally renewed and established
the Internal Audit Charter in accordance with Bapepam-LK
Regulation No. IX.I.7. The Internal Audit Charter also provides
a description of the guidelines for Good Corporate Governance
practices and is prepared as a reference for operational norms for
UAI in order to professionally carry out work programs based on
the established assignments.
The Internal Audit Charter simultaneously functions to
communicate and affirm the Board of Directors’ commitment in
establishing the role of UAI as an integral component within the
Company’s organizational structure, hence promoting support
from other working units to ensure satisfactory completion of UAI
assignments. With certification from the Boards with the Internal
Audit Charter, UAI is able to fully work in an independent, objective
and transparent manner and accountability of its reviews is
consistent with applicable regulations.
Pursuant to the Internal Audit Charter, the structure and position of
the Internal Audit Unit is as follows:
a. The Internal Audit Unit is headed by the Head of UAI who is
directly responsible to the President Director of the Company.
b. The Head of UAI is appointed and dismissed by the
President Director subject to the approval of the Board of
Commissioners.
c. The President Director may dismiss the Head of UAI after
obtaining prior approval of the Board of Commissioners, in the
event that the Head of UAI has not fulfilled the terms of his
appointment as stipulated in applicable rules and regulations or
if his performance is considered to be less than satisfactory.
d. The auditors and the entire Internal Audit Unit are directly
responsible to the Head of UAI.
In 2009, the activities which have been carried out by UAI in
discharging its duties and responsibilities based on the Internal
Audit Charter include:
a. Assisting the Board of Directors, the Board of Commissioners
and/or the Audit Committee in implementing GCG practices
through reviews and assessment of all working units.
b. Testing and evaluating the implementation of internal control
and risk management systems in accordance with relevant
corporate policies.
77PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
c. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif pada
setiap kegiatan yang telah dievaluasi.
d. Menyusun hasil audit dan menyampaikannya kepada Presiden
Direktur, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.
e. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan
tindakan perbaikan (corrective action) yang telah disarankan.
Manajemen Risiko
Kalbe menghadapi berbagai risiko penting dalam menjalankan
kegiatan bisnis baik risiko terkait aspek operasional maupun
aspek organisasi. Sebagai bagian dari komitmen Kalbe dalam
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, telah diterapkan
proses manajemen risiko yang menyeluruh pada setiap unit kerja
dalam lingkup Grup.
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab kepada
Direksi berfungsi untuk memfasilitasi penyempurnaan kemampuan
pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan
dan implementasi strategi pengendalian risiko secara keseluruhan.
Melalui mekanisme konsultasi dan evaluasi, Satuan Kerja
Manajemen Risiko menangani identifikasi faktor-faktor risiko utama
dan pelaksanaan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-
risiko tersebut secara organisasional.
Kegiatan Pengelolaan Risiko
Guna menjalankan fungsinya secara maksimal, Satuan Kerja
Manajemen Risiko melaksanakan beberapa kegiatan pengelolaan
risiko sebagai berikut:
a. Menjadi fasilitator dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan
pengelolaan risiko dan kebijakan lainnya di seluruh unit usaha.
b. Membantu mengembangkan manajemen risiko pada setiap unit
usaha dalam mengidentifikasi risiko serta mengambil langkah
mitigasi sebagai antisipasi terhadap setiap risiko melalui self
assessment sesuai dengan standar praktik terbaik.
c. Melakukan kajian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan
risiko setiap unit usaha secara periodik.
Dalam upaya menemukan dan mengenali setiap risiko yang
dihadapi serta langkah-langkah yang optimal untuk mengurangi
dampak risiko-risiko tersebut, pada tahun 2009, proses identifikasi
risiko dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme yang lebih
sistematis, melalui penyusunan Risk Register sebagai laporan risiko
dari Perseroan dan seluruh unit bisnis, yang sekaligus memuat
kajian atas kecukupan pengendalian internal atas risiko-risiko
tersebut. Beberapa risiko penting yang dihadapi serta langkah-
langkah penanggulangannya antara lain sebagai berikut:
• Fluktuasinilaitukarmatauangasing
Kalbe masih cenderung rentan terhadap ketergantungan
atas bahan baku impor untuk kelangsungan kegiatan bisnis,
sehingga masih perlu memperhitungkan penyediaan dana
mata uang asing yang memadai dan dampak yang mungkin
timbul akibat fluktuasi mata uang asing terhadap biaya
produksi.
c. Giving input on improvements and objective information on all
activities that have been evaluated.
d. Preparing and reporting audit results to the President Director,
the Board of Commissioners and/or the Audit Committee.
e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of
corrective actions that have been recommended.
Risk Management
Kalbe faces a number of risk factors in running its business
operation, both in terms of operation-related risks as well as
organizational risks. As part of Kalbe’s commitment to implementing
Good Corporate Governance practices, a comprehensive risk
management process has been applied in all units within the
Group.
The Risk Management Unit which is responsible to the Board of
Directors serves to facilitate the improvement of the ability of risk
disclosure and to encourage the development and implementation
effectiveness of the overall risk control strategy. Through consultation
and evaluation mechanism, the Risk Management Unit handles the
identification of major risk factors and implementation of controls to
mitigate those risks organizationally.
Risk Management Activities
In order to perform its functions optimally, the Risk Management
Unit carries out several risk management activities as follows:
a. Being a facilitator in the dissemination and implementation of
risk management policies and other policies across business
units.
b. Helping to develop risk management in all business units in
identifying risks and taking mitigation measures to anticipate
every risk through self-assessment in accordance with best
practice standards.
c. Reviewing the implementation of risk management activities of
each business unit periodically.
As part of its efforts to identify risk factors and determine measures
for optimal mitigation of these risks, in 2009 Kalbe used a more
systematic mechanism in its risk identification process with the
formulation of the Risk Register as a comprehensive risk report for
the Company and all its business units. It simultaneously contains
a review of the adequacy of internal control of these risks. The
following is a brief description of several major risks to which
the Company is exposed and the corresponding measures for
mitigation:
• Fluctuationsintheexchangerates
Kalbe remains significantly susceptible to a dependence on
imported raw materials for continuity of its business operation,
and hence must make adequate planning with respect to
foreign currency reserves allocation and potential impacts
on production cost that may arise from foreign exchange
fluctuations.
78 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan
lindung nilai secara alamiah (natural hedging) yang cermat
dengan turut memperhatikan kondisi perekonomian lokal dan
internasional.
• Persainganbisnis
Persaingan dalam sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya
semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun
internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul
dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan dan
kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat,
serta inovasi produk, metode promosi dan pemasaran, daya
beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan menghadapi
persaingan bisnis yang tidak sehat.
Penanganan risiko ini dilakukan dengan membangun
kemampuan riset dan pengembangan untuk meningkatkan
produk yang inovatif dan diversifikasi produk yang menjangkau
semua strata konsumen serta kegiatan intensif dalam
mengembangkan pasar domestik maupun internasional.
• Kualitas
Produk yang berkualitas merupakan andalan Perseroan.
Aspek kualitas meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang
menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan pengembangan hingga
masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap
pemalsuan produk yang terus menjadi salah satu fokus
utama Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan
konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Pengertian kualitas
diartikan secara luas, tidak hanya terbatas pada kualitas
produk, namun kualitas juga ditunjukkan dalam pelayanan
yang diberikan, sumber daya manusia maupun sumber daya
lainnya yang dibina, serta riset dan pengembangan yang
terus diupayakan. Penanganan risiko kualitas ini, antara lain,
dengan penerapan CPOB (Cara Pembuatan Obat Baik) yang
ketat, pengamanan fisik dan sistem informasi yang memadai,
serta monitoring secara berkelanjutan atas produk yang
akan maupun sudah beredar serta yang mendekati masa
kadaluarsa.
• KetentuanHukum,RegulasidanPerikatanPerjanjianLainnya
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Kalbe
menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan
regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian
dengan pihak ketiga yang mengikat Kalbe, sehingga dapat
menimbulkan risiko hukum (legal risk) atau akibat hukum lainnya.
Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan
hak paten, serta HAKI lainnya merupakan kewajiban secara
hukum yang harus dijalankan secara berkesinambungan untuk
menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat
terjadi di kemudian hari. Perjanjian-perjanjian yang mengikat
Risk mitigation is, among others, achieved by undertaking
appropriate natural hedging contracts with due consideration
to the conditions of the local and global economies.
• Businesscompetition
Competition in the pharmaceutical and healthcare industries
has become more intensive in line with a growing number of
local and international producers in operation. The competition
arises with a number of aspects, among others financial
resource/capacity, a stronger operational advantage of
international competitors, product innovation, marketing and
promotional methods, limited consumer purchasing power
and the level of competitive ability within an unhealthy business
environment.
Risk mitigation occurs by building research and development
capability to improve product innovation and diversification of
products that cover all consumer classes as well as intensive
efforts in developing domestic and international markets.
• Quality
High quality products are the Company’s main forte. Quality
is in essence the Company’s business process, from the
research and development phase up to product expiration
period, including precaution against drug counterfeiting which
remains a key focus activity for Kalbe as part of its program for
promoting consumer trust of Kalbe products. The definition of
quality is made in a wide sense, as it is not limited to the quality
of products but is also reflected in service delivery, human
resources and other resources deployed, as well as continually
driven research and development capabilities. Mitigation of
the quality risk is, among other, by strict application of Good
Manufacturing Process Standards, adequate information
system and physical safety, as well as continual monitoring on
products which will be or are already in the market as well as
those that are approaching their expiration period.
• Legal,RegulationsandOtherAgreementCommitments
In running its operations, Kalbe is required to adhere to and
understand various types of laws and related regulatory
changes as well as rules made in agreements with third
parties that binds Kalbe: it can cause legal risks or other legal
consequences. The Company is legally responsible for the
registration process of products and trademarks, included
obtaining patents, and other inteIlectual/property rights, which
must be done on a continuous basis to avoid any potential
claims or recognition from an outside party that might occur in
the future. Material contractual agreements with third parties
79PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum,
sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya
harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk
keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor
atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan, dipelajari
dan dipahami mengenai perbedaan hukum dan peraturan
yang berlaku di masing-masing negara.
Penanganan risiko ini antara lain dengan lebih menerapkan
aspek perlindungan serta kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku, sehingga Perseroan dapat memenuhi perjanjian dan
peraturan yang berlaku sebagai langkah pencegahan, serta
kesiapan baik dari segi legalitas Perseroan maupun sumber
daya yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan atau
gugatan dari pihak ketiga.
Kalbe terus mengkaji dan menyempurnakan kemampuan untuk
mengelola risiko-risiko baru yang berpotensi timbul dikemudian
hari. Penanganan risiko senantiasa disesuaikan dengan tingkat
toleransi risiko yang telah ditetapkan, namun demikian perlu
diingat bahwa tindakan penanganan lebih berfungsi meminimalisir
dampak negatif yang mungkin timbul tanpa dapat menghilangkan
risiko secara keseluruhan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penjelasan terinci mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
pada Laporan Tahunan ini.
Laporan Kepatuhan
Perseroan sebagai emiten atau perusahaan terbuka senantiasa
mengutamakan kepatuhan terhadap peraturan Bapepam-LK,
Bursa Efek Indonesia serta peraturan perundangan lainnya yang
berlaku.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Penjelasan terinci mengenai Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
dapat dilihat pada bagian Analisis dan Diskusi Manajemen pada
Laporan Tahunan ini.
Litigasi
Pada tanggal 16 Januari 2009, melalui surat keterbukaan
informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia No.004/CSEC-
KF/I-09, Perseroan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank,
N.A., London (“JP Morgan”) telah mengajukan klaim sejumlah
USD 19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas
pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai
transaksi derivatif. Perseroan menolak klaim tersebut karena
Perseroan belum pernah menyetujui maupun menandatangani
dokumen yang dimaksud.
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London
mengajukan gugatan perdata terhadap Perseroan di Pengadilan
may expose the Company to legal consequences, thus the
process of examination and approval must be legally forming
the balance of rights and obligations. In addition to export or
international expansion, all relevant laws and regulations of
destination countries are thoroughly considered.
Risk mitigation includes precision in implementing aspects
of protection and compliance with applicable laws, so it can
fulfill contractual agreements and applicable regulations as
anticipatory measures, and readiness in terms of Corporate
legality and resources necessary to respond to and face claims
by third parties.
Kalbe continually evaluates and improves its ability to manage
additional risks as they emerge in coming years. Its risk
management process is constantly aligned to the risk appetite
which has been established. However, Kalbe realizes that risk
management functions more appropriately to minimize potential
adverse impacts from these risks without fully eradicating the risk
factors in general.
Corporate Social Responsibility
Detailed information on Corporate Social Responsibility is
presented in the Corporate Social Responsibility section in this
Annual Report.
Compliance Reporting
As a publicly-listed corporation, the Company continually focuses
on compliance with rules of Bapepam-LK and the Indonesia Stock
Exchange as well as other applicable laws and regulations.
Subsequent Events
Detailed information on Subsequent Events is presented in the
Management Discussion and Analysis section in this Annual
Report.
Litigation
Pursuant to Letter No.004/CSEC-KF/I-09 on Disclosure of
Information by the Company to the Indonesia Stock Exchange, on
January 16, 2009, the Company reported that JP Morgan Chase
Bank, N.A., London (“JP Morgan”) has filed a claim amounting to
USD 19,194,206 related to, in the opinion of JP Morgan, a breach
of conditions of 2002 ISDA Master Agreement for a derivative
transaction. The Company has rejected such claim on the grounds
that the Company has neither approved nor signed the document
concerned.
In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London filed a lawsuit
in the Central Jakarta District Court. This lawsuit was not accepted
80 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut tidak diterima oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juni 2009.
Berdasarkan keputusan tersebut, Perseroan mencabut gugatan
perdata terhadap JP Morgan Chase Bank N.A., Cabang Jakarta
yang sebelumnya diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
pada bulan Februari 2009.
Kemudian, JP Morgan Chase Bank N.A., London mengajukan
banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juli
2009.
Sampai dengan akhir tahun 2009, gugatan tersebut masih dalam
status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan
menyatakan bahwa masalah tersebut tidak akan berdampak buruk
terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perseroan.
Benturan Kepentingan
Selama tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang mengandung
benturan kepentingan Perseroan dengan kepentingan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi yang berpotensi mempengaruhi
keseluruhan proses pengambilan keputusan operasional
Perseroan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Rincian kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT Kalbe
Farma Tbk per 31 Desember 2009 disampaikan sebagai berikut:
Sekretaris Perusahaan
Secara keseluruhan, Sekretaris Perusahaan merupakan pihak
penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan
dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga persepsi
publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh
Perseroan. Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas
by the Central Jakarta District Court in June 2009. In accordance
with the decision, the Company withdrew the lawsuit against
JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta Branch which was previously
filed in the South Jakarta District Court in February 2009.
Afterward, in July 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London
submitted an appeal through Central Jakarta District Court.
As of end 2009, the case is under appeal. The Company’s
management has declared that this condition has no potential
adverse effects on the Company’s operational performance and
financial position.
Conflict of Interest
During 2009, the Company has not conducted transactions that
contain interests of the Company that conflict with those of the
members of the Boards, interests that would otherwise potentially
affect the overall process in making operational decisions for the
Company.
Share Ownership of the Board of Commissioners and the
Board of Directors
Detail on share ownership of the Board of Commissioners and
Directors in PT Kalbe Farma Tbk as of December 31, 2009 is as
follows:
Corporate Secretary
In general, the Corporate Secretary is the liaison between and
serves the interests of the Company and external parties, particularly
in protecting the public perception of the Company’s image and
fulfilling the Company’s obligations. The Corporate Secretary
manages secretariat duties for the Boards, public and investor
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi | Share Ownership of the Board of Commissioners and Directors
Nama | Name Posisi | Position Jumlah Saham | Total Share Persentase | Percentage
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Johannes Setijono Presiden Komisaris | President Commissioner - -
Santoso Oen Komisaris | Commissioner - -
Jozef Darmawan Angkasa Komisaris | Commissioner - -
Ferdinand Aryanto Komisaris | Commissioner - -
John Aristianto Prasetio Komisaris Independen | Independent Commissioner
- -
Farid Anfasa Moeloek Komisaris Independen | Independent Commissioner
- -
Direksi | Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur | President Director 6,100,000 0.06
Johannes Berchman Apik Ibrahim Wakil Presiden Direktur | Vice President Director - -
Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur | Director - -
Herman Widjaja Direktur | Director - -
Vidjongtius Direktur | Director - -
81PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat,
legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan
pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik,
Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Kalbe dan mewakili
Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya
dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan
para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2009, posisi
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Vidjongtius. Biografi Sekretaris
Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Beberapa tugas-tugas utama yang dijalankan oleh Sekretaris
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Hubungan dengan Pihak Regulator Pasar Modal
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menjalin relasi
yang baik antara Perseroan dengan otoritas Pasar Modal. Hal
tersebut bertujuan untuk memfasilitasi efektivitas pemenuhan
kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di
bursa efek dan pasar modal, termasuk UU Perseroan Terbatas.
Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan juga berkewajiban mengawasi
perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di bidang pasar
modal, serta memberikan rekomendasi dan masukan kepada
Direksi terkait dampak perkembangan perubahan-perubahan
tersebut pada Perseroan serta pelaksanaan implementasi
perubahan-perubahan tersebut di lingkungan perusahaan dalam
rangka pemenuhan kepatuhan oleh Perseroan secara konsisten.
Keterbukaan Informasi
Sebagai sebuah perusahaan publik, Kalbe juga bertanggung jawab
dalam pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan
yang berlaku di bursa efek dan pasar modal terkait keterbukaan
informasi. Hal tersebut dilaksanakan melalui penyebarluasan
informasi yang terkini terkait setiap perkembangan yang terjadi
di Perseroan yang disampaikan kepada pemegang saham dan
pihak otoritas pasar modal melalui berbagai jalur komunikasi
demi memastikan komunikasi yang efektif. Selain pelaporan
langsung kepada pihak otoritas pasar modal dan bursa, informasi
disampaikan kepada pemegang saham secara umum melalui
pengumuman Bursa Efek Indonesia dan di media massa.
Tugas Sekretariat Perusahaan
Dalam fungsi tata usaha Perseroan, Sekretaris Perusahaan
bertugas menyimpan Daftar Khusus dan Daftar Pemegang
Saham, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPST dan
RUPSLB serta bertanggung jawab dalam melakukan pelaporan
dan korespondensi kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
termasuk Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Hubungan Investor
Sekretaris Perusahaan juga menangani Hubungan Investor dalam
rangka menjaga dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan
relations, legal matters and compliance with authoritative bodies
across the industry and the capital market as well as monitoring
Good Corporate Governance practices. Through various activities
intended to involve the public, the Corporate Secretary assists
in promoting the overall corporate image and in representing the
Board of Directors in all external communications, specifically
those of regulators, investors, the capital market community and
other stakeholders. In 2009, Vidjongtius held the position of Kalbe
Corporate Secretary. For a biography of the Corporate Secretary,
refer to the Corporate Data section.
Some of the key duties of the Corporate Secretary are as follows:
Relationship with Capital Market Authorities
The Corporate Secretary is responsible for fostering rapport
between the Company and capital market authorities. This
serves to facilitate effective compliance with applicable laws and
regulations of the capital market and the stock exchange, including
adherence to the Limited Liability Company Law. Furthermore, the
Corporate Secretary is charged with monitoring developments
and regulatory changes taking place in the capital markets while
providing advice and input to the Board of Directors, pertaining
to potential impacts of such changes on the Company, as well as
implementation of corresponding adjustments across the Company
in order to achieve consistency of compliance.
Information Disclosure
As a public company, Kalbe is required to adhere to rules and
regulations pertaining to information disclosure, rules that are
enforced by the stock exchange and capital markets. This is
fulfilled by disseminating up-to-date information related to every
development in the Company. The information is made available
to shareholders and capital market authorities through various
communication channels to ensure effective communication. In
addition to direct reporting to the capital market and stock exchange
authorities, information is widely conveyed to shareholders by
announcements in the Indonesia Stock Exchange and through
mass media.
Corporate Secretariat Duties
Within the Company’s governance structure, the Corporate
Secretary is assigned to maintain records for the Special Register
of Share and the Register of Shareholders, and for organizing the
Company’s AGM and EGM. He is also responsible for reporting to
and correspondence with relevant institutions, including Bapepam-
LK and the Indonesia Stock Exchange.
Investor Relations
The Corporate Secretary also handles Investor Relations in order
to maintain and enhance communication between the Company
82 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
dengan para investor baik di tingkat lokal maupun internasional.
Fungsi Hubungan Investor antara lain menyediakan informasi
terkini terkait kinerja usaha Perseroan dan pandangan masa depan
yang membantu investor dalam keputusan investasi pada saham
Perseroan. Penyebarluasan informasi dilakukan langsung kepada
investor maupun kepada para analis pasar modal dalam bentuk
siaran pers (press release), presentasi dan penyelenggaraan
pertemuan analis dan investor secara berkala.
Pada tahun 2009, Hubungan Investor secara berkala bertemu
dengan analis, investor serta fund manager dalam rapat maupun
partisipasi Perseroan dalam Forum Investor yang diselenggarakan
di Jakarta, Singapura dan Hong Kong.
Tabel berikut memuat rincian siaran pers Perseroan selama tahun
2009.
Komunikasi Perusahaan
Perseroan senantiasa mengedepankan komunikasi yang efektif
dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu faktor
pendukung dalam menjaga citra yang baik serta meningkatkan
kepercayaan kepada Perseroan.
and investors, both local and international. Investor Relations
aim to provide the latest information on the Company’s business
performance and future outlook, information that lends support
to investors in making decision about investing in the Company’s
shares. Information is directly distributed to investors and capital
market analysts in the form of press releases, presentations and
periodic analyst and investor meetings.
In 2009, Investor Relations conducted various meetings with
analysts, investors and fund managers in scheduled meetings
or Company participation in Investor Forums held in Jakarta,
Singapore and Hong Kong.
The following table describes press releases of the Company
throughout 2009.
Corporate Communication
The Company continually concentrates on promoting effective
communication with other stakeholders as a critical support factor
in securing a favorable image and raising the public’s trust in the
Company.
Siaran Pers Tahun 2009 | Press Releases in 2009
Tanggal | Date Topik | Topic
6 March PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 11,7% Pada Akhir Tahun 2008(Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Tidak Diaudit)PT Kalbe Farma Tbk Grew 11.7% at end of 2008 (Based on Unaudited Financial Statements)
31 March PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 12,5% Pada Tahun 2008 (Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Diaudit)PT Kalbe Farma Tbk Grew 12.5% in 2008 (Based on Audited Financial Statements)
30 April Penjualan Kalbe Tumbuh 14,1% Dengan Margin Yang Lebih BaikKalbe’s Sales Grew 14.1% Accompanied by Better Margins
29 June Kalbe Melunasi Pokok dan Bunga Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006Kalbe Made Repayment of Nominal and Interest on Kalbe Farma I Bonds Year 2006
19 June Rencana Penawaran Tender atas Saham PT Enseval Putera Megatrading TbkTender Offer Plan of PT Enseval Putera Megatrading Tbk Shares
31 July Laba Bersih PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 15,6% Pada Semester Pertama Tahun 2009Net Profit of PT Kalbe Farma Tbk Grew 15.6% in the First Semester of 2009
13 August PT Kalbe Farma Tbk Berhasil Membeli 25,45% Saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk Dalam Penawaran TenderPT Kalbe Farma Tbk Acquired 25.45% Shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk in the Tender Offer
10 September Kalbe menyelenggarakan Paparan Publik Tahun 2009 PT Kalbe Farma TbkKalbe conducts Public Expose 2009 of PT Kalbe Farma Tbk
30 October Laba Bersih Per Saham PT Kalbe Farma Tbk Meningkat 25,5% Pada Triwulan Ketiga Tahun 2009Net Profit Per Share of PT Kalbe Farma Tbk Up by 25.5% in Q3 2009
2 December Partisipasi Kalbe dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009Kalbe participates in Investor Summit and Capital Market Expo 2009
83PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Kalbe juga menyediakan pelayanan kepada konsumen dalam
hal-hal terkait produk melalui layanan pelanggan kami. Untuk
kepentingan tersebut dan komunikasi umum, Kalbe juga terus
mengandalkan situs Perseroan pada www.kalbe.co.id, serta
membina jalur komunikasi yang terbuka melalui fungsi ‘contact us’
untuk mengakomodir berbagai pertanyaan mengenai Perseroan
ataupun produk. Dalam hal korespondensi dengan Perseroan
atau permintaan informasi lainnya, Perseroan telah menyediakan
penghubung sebagai berikut:
Vidjongtius
Sekretaris Perusahaan
Tel. 62-21-4287 3888
Fax. 62-21-4287 3680
Email: vidjongtius@kalbe.co.id
Pada tahun 2009, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Sekretaris Perusahaan adalah:
1. Memberikan informasi bagi pemegang saham dan masyarakat
berkaitan dengan kondisi dan kinerja Perseroan, seperti
permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait dengan aksi
korporasi dan informasi pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan.
2. Menyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada
Bapepam-LK dan Bursa.
3. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui
Bapepam-LK dan Bursa atas setiap informasi yang wajib
dipublikasikan ke pemegang saham dan masyarakat.
4. Menangani siaran pers, konferensi pers, pertemuan dan
peliputan media.
5. Mengikuti dan memperbarui perkembangan pasar modal dan
peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia.
6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan sebanyak satu (1) kali pada tanggal 14 Mei
2009.
7. Menyelenggarakan paparan publik sebanyak satu (1) kali pada
tanggal 10 September 2009.
8. Mengikuti Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang
diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia,
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia pada tanggal 2 Desember 2009.
Kalbe also provides service to consumers related to products
through the customer service hotline. For this purpose as well as
for general communication, Kalbe relies on the corporate website:
www.kalbe.co.id, and maintains an open channel of communication
through the ‘contact us’ function to accommodate questions on
the Company and its products. For general correspondence or
submitting requests for information to the Company, an information
portal has been put in place:
Vidjongtius
Corporate Secretary
Tel. 62-21-4287 3888
Fax. 62-21-4287 3680
Email: vidjongtius@kalbe.co.id
In 2009, various activities have been undertaken by the Corporate
Secretary, including:
1. Providing information concerning the Company’s conditions
and performance directed to shareholders and the general
public, including fulfilling requests for copies of the Annual
Report, information on corporate actions and information
related to the Company’s Annual General Shareholders
Meeting.
2. Submitting regular reports and other supplementary reports to
Bapepam-LK and the Stock Exchange.
3. Providing information disclosure to the public through
Bapepam-LK and the Stock Exchange for all information
required to be issued to shareholders and the public.
4. Handling press releases, press conferences, media gatherings
and media coverage.
5. Monitoring and updating developments in the capital market
and new regulations issued by Bapepam-LK and the Indonesia
Stock Exchange.
6. Organizing one (1) Annual General Meeting of Shareholders;
last year’s was held on May 14, 2009.
7. Holding one (1) Public Expose, held on September 10, 2009.
8. Participating in Investor Summit and Capital Market Expo
2009, an event coordinated by Bapepam-LK, the Indonesia
Stock Exchange, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. It took place on
December 2, 2009.
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
84 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
To:
The Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
In Jakarta
In order to comply with regulations applicable to the Audit
Committee and considering the Audit Committee’s role in support
of the Board of Commissioners in performing its oversight function,
the following is a report on the activities of the Audit Committee for
the year ending December 31, 2009:
1. Basis of the Audit Committee
The Audit Committee was formed based on Law No. 40 Year
2007 on Limited Liability Companies, rules and regulations
on Good Corporate Governance issued by BAPEPAM, the
Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia) and
the National Committee on Good Corporate Governance
Policies (KNKCG), and the Decree of the Chairman of
Bapepam No. Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004,
on the Establishment and Working Guidelines for the Audit
Committee.
2. Membership of the Audit Committee
The membership of the Audit Committee, based on Decision
Letter of the Board of Commissioners No. 01/VIII/2008/Komite
Audit/KF-LD, dated August 5, 2008, which remains effective up
to the date of preparation of this Annual Report is as follows:
Chairman : Farid Anfasa Moeloek
Member : Ichsan Gunawan
Member : Dianawati Sugiarto
3. Duties and Responsibilities of the Audit Committee
In accordance with the function of the Audit Committee
that supports the Board of Commissioners in performing its
oversight duties, the duties and responsibilities of the Audit
Committee are:
a. To support the implementation of an effective internal
control system.
b. To carry out an evaluation of audited financial statements
based on applicable regulations.
c. To evaluate the scope and consistency of the external
audit, honoraria for the external audit as well as the
independency and objectivity of the external auditor.
d. To prepare a description of the duties and responsibilities of
the Audit Committee for the current fiscal year, as required
by the external auditor.
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Di Jakarta
Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit
dan mengingat Komite Audit berperan menunjang kinerja Dewan
Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka
bersama ini perkenankan kami menyampaikan Laporan Tahunan
kegiatan Komite Audit untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 sebagai berikut:
1. Dasar Pembentukan Komite Audit
Pembentukan Komite Audit ini didasarkan pada Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Peraturan-peraturan mengenai Good Corporate Governance
yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Komite
Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (KNKCG);
dan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/
PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
2. Keanggotaan
Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/
VIII/2008/Komite Audit/KF-LD, tanggal 5 Agustus 2008 yang
masih berlaku hingga laporan tahunan ini dibuat adalah
sebagai berikut:
Ketua : Farid Anfansa Moeloek
Anggota : Ichsan Gunawan
Anggota : Dianawati Sugiarto
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Sesuai dengan fungsi Komite Audit yang mendampingi Dewan
Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka
tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai
berikut:
a. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal
yang baik.
b. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan teraudit
berdasarkan peraturan yang berlaku.
c. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit
eksternal, honorarium audit eksternal serta kemandirian
dan obyektivitas auditor eksternal.
d. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab
Komite Audit untuk Tahun buku yang bersangkutan sesuai
dengan kebutuhan auditor eksternal.
85PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
4. Meeting of the Committee Audit
For the year 2009, the Audit Committee has held 4 (four)
meetings which were scheduled on a regular basis and
attended in full by the chairman and the members of the Audit
Committee. The agenda of said meetings included discussions
with management on the following issues:
a. The Financial Statements;
b. Internal Control System;
c. Implementation and results of the internal control process;
d. Risk Management;
e. Compliance with laws and regulations;
f. The practice and implementation of Good Corporate
Governance.
Following these meetings, the Audit Committee prepared reports
for the Board of Commissioners, through the Independent
Commissioner as the Chairman of the Audit Committee. Based
on these reports from the Audit Committee, the Board of
Commissioners will provide recommendations and inputs to the
Board of Directors related to the improvements in the Company’s
operational and corporate aspects.
One of the results of the discussions in the Audit Committee
meetings with Management and the Board of Commissioners was
the Internal Audit Charter which was formalized on August 14, 2009
by the President Commissioner and the President Director. The
Internal Audit Charter sets forth the authority and responsibilities of
the Internal Audit Unit as part of the Company’s efforts to improve
the Internal Audit organization. The Internal Audit Unit serves as a
facilitator for the Audit Committee in performing its duties.
The Audit Committee supports Management’s efforts for continual
strengthening of Risk Management systems within the Company
and its subsidiaries as an element of Good Corporate Governance
practices.
Jakarta, February 10, 2010
Farid Anfasa Moeloek Ichsan Gunawan Dianawati Sugiarto
Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member
4. Rapat Komite Audit
Selama periode tahun 2009, Komite Audit telah melakukan
4 (empat) kali rapat yang telah dijadwalkan secara reguler
dan dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Audit.
Agenda rapat tersebut antara lain adalah membahas dengan
Manajemen hal-hal sebagi berikut:
a. Laporan Keuangan;
b. Sistem Pengendalian Internal;
c. Pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal;
d. Manajemen Risiko;
e. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan;
f. Sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance).
Setelah mengadakan rapat tersebut, Komite Audit membuat
laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen
sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari
Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi
dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan
aspek operasional dan korporasi Perseroan.
Hasil nyata pembahasan dalam rapat Komite Audit bersama
jajaran Manajemen dan Dewan Komisaris adalah pada tanggal
14 Agustus 2009 telah disahkan Piagam Audit Internal oleh
Presiden Komisaris dan Presiden Direktur. Piagam Audit Internal
ini menjelaskan wewenang dan tanggung jawab Unit Audit Internal
sebagai bagian upaya Perseroan untuk meningkatkan organisasi
Audit Internal. Unit Audit Internal berfungsi sebagai fasilitator bagi
Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya.
Komite Audit mendukung langkah Manajemen untuk lebih
memperkuat aktivitas Manajemen Risiko dalam Perseroan dan
anak perusahaan sebagai bagian dari implementasi lebih lanjut
Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Perseroan.
Jakarta, 10 Februari 2010
86 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Johannes Setijono B.R. Irawati Setiady J.B. Apik Ibrahim
Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member
Laporan Komite NominasiNomination Committee Report
To:
The Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
The Nomination Committee Report for the Year Ending
December 31, 2009
The Nomination Committee plays a role and is vested with the
responsibility to assist the Board of Commissioners in determining
nomination policies for both the Board of Commissioners and the
Board of Directors.
Members of the Nomination Committee are appointed by the
Board of Commissioners and number three members. Membership
composition of the Nomination Committee as of end 2009 is as
follows:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
The principle activity undertaken in the year 2009 was to
conduct assessment on the performance of each of the Board of
Directors.
In performing its role and fulfilling its responsibility as the Nomination
Committee, and in line with the implementation of Good Corporate
Governance principles, the Nomination Committee held one
(1) meeting throughout 2009, which was fully attended by the
chairman and members of the Nomination Committee.
Jakarta, February 17, 2010
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
Laporan Tahunan Komite Nominasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009
Komite Nominasi mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan
nominasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Anggota Komite Nominasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan
keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan
Komite Nominasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah
memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan kinerja Direksi
Perseroan.
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite
Nominasi serta sejalan dengan penerapan prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, sepanjang tahun 2009 Komite Nominasi
telah menyelenggarakan rapat sebanyak satu (1) kali yang dihadiri
lengkap oleh ketua dan anggota Komite Nominasi.
Jakarta, 17 Februari 2010
87PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Laporan Komite RemunerasiRemuneration Committee Report
To:
The Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
The Remuneration Committee Report for the Year Ending
December 31, 2009
In accordance with the principles of Good Corporate Governance,
the Remuneration Committee is responsible for providing
direction and guidelines on remuneration policy and the amount
of remuneration paid to the Board of Commissioners and to the
Board of Directors of the Company.
Members of the Remuneration Committee are appointed by the
Board of Commissioners and comprise of three members. The
membership composition of the Remuneration Committee as of
end-2009 is as follows:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
The principal activities undertaken in the year 2009 were to provide
evaluation and recommendations relating to remuneration for the
Board of Commissioners and the Board of Directors for the year
2009.
In performing its duties and responsibilities, the Remuneration
Committee held one (1) meeting during the year 2009, which was
fully attended by the chairman and members of the Remuneration
Committee.
Jakarta, February 17, 2010
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
Laporan Tahunan Komite Remunerasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009
Sesuai dengan asas Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Komite
Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab dalam pemberian
arah dan pedoman kebijakan remunerasi serta jumlah remunerasi
yang diberikan kepada para Dewan Komisaris dan Direktur
Perseroan.
Anggota Komite Remunerasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan
keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan
Komite Remunerasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah
memberikan evaluasi dan rekomendasi terkait dengan pemberian
remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2009.
Dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang
tahun 2009 Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat
sebanyak satu (1) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota
Komite Remunerasi.
Jakarta, 17 Februari 2010
Johannes Setijono B.R. Irawati Setiady J.B. Apik Ibrahim
Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
88 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Laporan Komite Risiko UsahaBusiness Risk Committee Report
To:
The Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
Annual Report of the Business Risk Committee for the Year Ended
on December 31, 2009
The Business Risk Committee is directly responsible to the Board
of Commissioners for overseeing the implementation of the system
and methods for the identification, analysis and mitigation of risks
to which the Company is exposed. The Business Risk Committee
also provides opinions as to the Company’s general application of
risk management principles.
The members of the Business Risk Committee are appointed by the
Board of Commissioners, and there are a total of four Committee
members. The following is the membership composition of the
Business Risk Committee as of end 2009:
Chairman : Johannes Setijono
Members : Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius
The Business Risk Committee has discussed risk factors that are
inherent within the Company and correspondingly measures for
mitigating such risks, including among others, the risk of exchange
rate fluctuations, the risk of business competition, the risk of quality
and the risk of legal and other regulatory framework.
A number of concrete actions which have been taken during 2009
consisted of monitoring the implementation and application of
risk management policies, conducting evaluation on the overall
performance of risk management implementation and reporting to
the Board of Commissioners on the results of monitoring, evaluation
and measures for mitigation related to risk management.
In 2009, the Business Risk Committee has held two (2) Committee
meetings with agenda as specified above.
Jakarta, February 17, 2010
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
Laporan Tahunan Komite Risiko Usaha Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009
Komite Risiko Usaha bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem dan
pendekatan yang dilakukan atas pengidentifikasian, pengkajian
dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
Komite Risiko Usaha juga memberikan pendapat atas pelaksanaan
prinsip-prinsip manajemen risiko Perseroan.
Anggota Komite Risiko Usaha ditunjuk oleh Dewan Komisaris
dengan keanggotaan berjumlah empat anggota. Susunan
keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir tahun 2009
adalah sebagai berikut:
Ketua : Johannes Setijono
Anggota : Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius
Komite Risiko Usaha telah melakukan beberapa pembahasan
mengenai risiko yang terdapat di Perseroan beserta langkah-
langkah penanganannya antara lain adalah risiko dalam fluktuasi
nilai mata uang asing, persaingan bisnis, kualitas serta aspek
hukum dan peraturan lainnya.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara
lain adalah memantau penerapan dan pelaksanaan operasional
kebijakan manajemen risiko, melakukan evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan kerja manajemen risiko dan menyampaikan hasil
pantauan, evaluasi dan langkah-langkah penanganannya terkait
pengelolaan risiko kepada Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2009, Komite Risiko Usaha telah
menyelenggarakan dua (2) kali pertemuan dengan agenda seperti
yang telah disebutkan diatas.
Jakarta, 17 Februari 2010
Johannes Setijono Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member
89PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Laporan Komite GCGGCG Committee Report
To:
The Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
The GCG Committee Report for the Year Ended on December 31,
2009
The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG
practices at the Company.
The membership composition of the GCG Committee as of end-
2009 is as follows:
Chairman : Vidjongtius
Vice Chairman : Agustinus Haryono
Members : Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari
A number of concrete actions which have been taken during 2009
consisted of evaluating and assessing the application of corporate
governance principles by the Company’s employees, publishing
and distributing a Pocket Book of Corporate Governance
Guidelines to each employee, increasing the effectiveness of work
by the Committees under the Board of Commissioners and formally
establishing the Internal Audit Charter, based on stipulations of
Bapepam-LK Regulation No. IX.I.7.
In performing its duties and responsibilities, the GCG Committee
held four (4) meetings during the year 2009, which was fully
attended by the chairman and members of the GCG Committee.
Jakarta, February 17, 2010
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta
Laporan Tahunan Komite GCG Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2009
Komite GCG mempunyai peran dan tanggung jawab atas
pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
Susunan keanggotaan Komite GCG sampai pada akhir tahun 2009
adalah sebagai berikut:
Ketua : Vidjongtius
Wakil Ketua : Agustinus Haryono
Anggota : Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009
antara lain melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan
prinsip-prinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan,
menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata Kelola
kepada seluruh karyawan, meningkatkan efektivitas kerja komite-
komite yang berada dibawah Dewan Komisaris dan mengesahkan
Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Bapepam-LK Nomor IX.I.7.
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite
GCG, sepanjang tahun 2009 Komite GCG telah menyelenggarakan
rapat sebanyak empat (4) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan
anggota Komite GCG.
Jakarta, 17 Februari 2010
Vidjongtius Agustinus Haryono
Ketua | Chairman Wakil Ketua | Vice Chairman
90 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Meningkatkan Peran dan Manfaat bagi SemuaEnhancing Roles and Benefits for All
Sejalan dengan misinya, Kalbe senantiasa mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.In line with its mission, Kalbe continuously develops its Corporate Social Responsibility programs for the general welfare of all people in Indonesia.
91PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
In line with our mission “To Improve Health for a Better Life”,
Kalbe’s responsibility to society is not limited to the business of
pharmacy and health products that are evidently beneficial for the
general welfare of all people in Indonesia. Instead, this commitment
is extended to its Corporate Social Responsibility (CSR) program
which is developed as an integral part of Good Corporate
Governance practices at the Company.
Operational activities at Kalbe are continually developed with
simultaneous balance of improvements in its production processes,
facilities and infrastructure in order to support Kalbe operations
that are more environmentally-friendly.
Our role for the social community
Since its inception, Kalbe has consistently sponsored assistance
programs in response to natural disasters as floods and other
incidents, as well as supported cultural, sports, healthcare and
educational activities throughout Indonesia. In line with the
importance of Good Corporate Governance implementation,
in 2006 Kalbe Cares was initiated as the umbrella program for
corporate social responsibility activities of Kalbe Group.
The following are Kalbe Cares activities during 2009:
• GesitEntrostopbyKalbeCares:Reliefforvictimsoffloods
in Semarang
In early 2009, through Gerakan Simpatik (Gesit) Entrostop,
Kalbe Cares provided donations to 400 flood victims located
in the area of Sawah Besar, Semarang in the form of basic
foodstuffs, medicine and free medical services. Anticipative
socialization on the prevention and care for diarrhea, to which
flood victims are generally susceptible, was also given by
Kalbe.
• KalbeCares:ReliefforvictimsinSituGintung
In response to the collapse of the Situ Gintung Dam in Cirendeu,
East Ciputat, South Tangerang, Kalbe once again coordinated
donations and medical teams to the on-site logistics center as
its contribution to post-disaster relief for the victims.
The joint logistics center functioned to identify the needs of
the victims, particularly related to healthcare; offered medical
services in health centers and through direct visits to the
community; and held medical assistance for the community
as well as helped in the rehabilitation efforts by distributing
donations, particularly for students.
Sejalan dengan misi dalam “Meningkatkan Kesehatan untuk
Kehidupan yang Lebih Baik”, tanggung jawab Kalbe pada
masyarakat tidak hanya melekat pada kegiatan bisnis farmasi dan
produk kesehatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh
penduduk Indonesia secara luas. Namun komitmen tersebut
juga diperluas dengan program Corporate Social Responsibility
(CSR) yang senantiasa dikembangkan sebagai bagian inti dalam
pelaksanaan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Kegiatan operasional Kalbe yang senantiasa berkembang juga
diimbangi dengan perbaikan proses serta fasilitas dan prasarana
produksi yang menunjang kegiatan operasional Kalbe yang lebih
ramah lingkungan.
Peran kita bagi komunitas sosial
Sejak didirikan Kalbe secara konsisten mensponsori program untuk
membantu dalam situasi seperti banjir dan bencana lainnya serta
dukungan untuk acara-acara kebudayaan, olahraga, kesehatan
dan pendidikan di seluruh Indonesia. Seiring dengan pentingnya
Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pada tahun 2006 telah dibentuk
Kalbe Berbagi sebagai wadah kegiatan tanggung jawab sosial
Grup Kalbe.
Berbagai kegiatan Kalbe Berbagi selama tahun 2009:
• KalbeBerbagiGesitEntrostop:Bantuanbagikorbanbanjir
di Semarang
Pada awal tahun 2009, melalui Gerakan Simpatik (Gesit)
Entrostop, Kalbe Berbagi memberi bantuan bagi 400 korban
banjir di kelurahan Sawah Besar, Semarang berupa sembako,
obat-obatan dan pengobatan gratis bagi warga korban banjir.
Pengarahan untuk mencegah dan menangani sakit diare yang
rawan bagi korban banjir juga diberikan oleh Kalbe.
• KalbeBerbagi:BantuanbagikorbandiSituGintung
Menanggapi bencana jebolnya tanggul di Tanggul Situ Gintung,
di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kalbe kembali
mengerahkan donasi dan tim medis pada posko bersama di
lokasi kejadian sebagai bantuan pasca bencana bagi para
korban.
Posko bersama menangani identifikasi kebutuhan korban,
terutama terkait kebutuhan kesehatan, melakukan pelayanan
kesehatan melalui posko kesehatan dan kunjungan langsung
ke masyarakat, dan melakukan pengobatan massal serta
membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan terutama
bagi anak-anak sekolah.
92 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
• KalbeBerbagi:BantuanbagikorbangempadiPadang
Untuk mendapat hasil yang optimal, Kalbe juga menggandeng
mitra setempat dalam beberapa inisiatif CSR, seperti kerjasama
dengan stasiun radio di Padang untuk Posko Bantuan Gempa
yang tersedia untuk membantu korban gempa di Padang,
Sumatera Barat.
Posko Bantuan Gempa memberikan tiga pelayanan utama,
yaitu:
- Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terutama
mengenai kesehatan.
- Melakukan pelayanan kesehatan dengan membuka Posko
Pelayanan Kesehatan, kunjungan langsung ke masyarakat
dan melakukan pemberian bantuan sembako.
- Membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan
sumur bor untuk desa yang kesulitan air bersih.
• KalbeBerbagi:Meningkatkangizianak-anakIndonesia
Sebagai bentuk follow-up event “Aku Bisa” yang diadakan
di beberapa kota, telah dapat dikumpulkan donasi untuk
disumbangkan melalui rangkaian kegiatan sosial dengan
tema “Aku Bisa Berbagi” berupa susu (ChilKid & ChilSchool)
dan bubur balita (Milna Bubur Khusus) untuk peningkatan gizi
anak-anak di pelosok Indonesia. Pada tahun 2009, “Aku Bisa
Berbagi” telah menyumbangkan susu dan bubur balita kepada
3.000 anak-anak di desa Oesao dan desa Oefono, Nusa
Tenggara Timur dan di desa Teluk Dalam, Nias.
• Kalbe Berbagi: Membangun jalan dan talud di Nepen,
Yogyakarta
Kepedulian Kalbe terhadap kualitas infrastruktur di masyarakat
juga dicerminkan dalam tindakan sosial Kalbe Berbagi dalam
jalan serta talud di daerah Nepen, Yogyakarta. Pembangunan
talud bertujuan untuk menahan tanah di daerah perbukitan
agar tidak longsor. Dengan pembangunan tersebut, Kalbe
secara tidak langsung memberikan rasa aman bagi para
penduduk dari bahaya tanah longsor.
Peran kita bagi lingkungan
Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen dalam
menjaga lingkungan, beberapa anak perusahaan Kalbe telah
mengimplementasikan ISO 14001:2004 yang merupakan standar
internasional dalam sistem manajemen lingkungan pada hampir
semua fasilitas produksinya. Komitmen kami dalam implementasinya
diwujudkan dalam (1) pemenuhan perundangan, persyaratan
dan peraturan lain dalam bidang lingkungan, (2) pencegahan
pencemaran lingkungan, dan (3) perbaikan berkesinambungan
dalam bidang lingkungan.
• KalbeCares:ReliefforvictimsoftheearthquakeinPadang
Kalbe coordinated with local partners in a number of CSR
initiatives to obtain optimal results, including working with a
radio station in Padang for an Earthquake Assistance Center
that was held to help the victims in Padang, West Sumatera.
The Earthquake Assistance Center provided three main
services, including:
- Identifying the needs of the community, particularly for
health issues.
- Carrying out medical care services by opening a Medical
Center, direct visits to the local residents and distribution
of basic foodstuffs.
- Assisting in the rehabilitation efforts by donating drilled
wells for villages with limited clean water supply.
• KalbeCares:ImprovingnutritionforchildreninIndonesia
As a follow-up event to the “I Can” program that was held
in several cities, donation was collected to be distributed in a
series of social events under the theme “I Can Care” by giving
out powdered milk (ChilKid & ChilSchool) and toddler cereals
(Milna Special Cereal) to improve the nutrition of children in
remote areas throughout Indonesia. In 2009, “I Can Care” has
donated milk formula and baby cereals to 3,000 children in the
villages of Oesao and Oefono, East Nusa Tenggara and in the
village of Teluk Dalam, Nias.
• Kalbe Cares: Building roads and talud in Nepen,
Yogyakarta
Kalbe’s concern for the quality of infrastructure used by the
community is also reflected in Kalbe Cares social activities
related to roads and talud in the area of Nepen, Yogyakarta.
The construction of the talud was designed to retain the soil in
hilly contours to prevent landslides. With this structure, Kalbe
has indirectly contributed to the security and safety of the local
residents from the danger of landslides.
Our role for the environment
As a testimony to our responsibility and commitment to the
environment, several subsidiaries of Kalbe have implemented
ISO 14001:2004 as the international standards for environmental
management system in nearly all of production facilities used. Our
commitment in the implementation is shown by (1) compliance
with laws, stipulations and other regulations concerning the
environment, (2) control of environmental pollution, and (3) continual
improvement in environmental preservation.
93PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Pemenuhan perundangan, persyaratan dan peraturan lain
dalam bidang lingkungan
Komitmen Kalbe untuk memenuhi peraturan dan perundangan
di bidang lingkungan, diwujudkan dalam pemenuhan semua
persyaratan industri dalam bidang lingkungan, mulai dari
pemenuhan persyaratan & pembuatan dokumen Upaya Kelola
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL),
pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air,
sampai pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pencegahan pencemaran lingkungan
Untuk menjaga kinerja dalam bidang lingkungan, pemantauan dan
pengukuran senantiasa dilakukan secara periodik untuk menjamin
ketaatan terhadap Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun kawasan industri, dan mencegah pencemaran
lingkungan, baik air, udara, maupun limbah B3.
Air
Dalam hal pengendalian pencemaran air, Kalbe memproses
terlebih dahulu air limbah hasil operasional pabrik melalui Instalasi
Pengolahan Limbah Cair sehingga memenuhi kualifikasi Baku
Mutu Lingkungan pemerintah dan Pengelola Kawasan sebelum
pembuangan ke badan air atau Instalasi Pengolahan Limbah Cair
kawasan industri.
Udara
Upaya pengendalian pencemaran udara difokuskan pada
pemantauan dan pengukuran secara berkala emisi gas buang
seperti SO2, NO2, CO2 dan partikel lainnya ke udara baik dari
sumber emisi tidak bergerak seperti dari cerobong pabrik maupun
dari sumber bergerak seperti dari kendaraan operasional, agar
senantiasa dijaga dalam batas yang diperbolehkan peraturan dan
perundang-undangan.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Untuk pengelolaan limbah B3 ditangani melalui prosedur
pengelolaan limbah. Perseroan mengoperasionalkan Tempat
Penampungan Sementara Limbah B3 yang diberi izin dan dipantau
oleh Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan Laporan Neraca
Limbah dalam rangka pemenuhan kewajiban lingkungan.
Perbaikan berkesinambungan dalam bidang lingkungan
Untuk optimalisasi inisiatif CSR terkait lingkungan,
Kalbe secara intensif juga mengimplementasikan inisiatif
perbaikan berkesinambungan. Beberapa proyek perbaikan
Compliance with laws, stipulations and other regulations
concering the environment
Kalbe’s commitment to comply with laws and regulations
concerning the environment is realized in the fulfillment of all
industrial requirements related to the environment, starting from
compliance with requirements & preparation of Environment
Management Program and Environment Monitoring Program
documents, air pollution control, water pollution control, and up to
management of Dangerous and Toxic Material (B3) waste.
Control of Environmental Pollution
To maintain performance in environmental standards, monitoring
and measurement are continually made on a periodic basis to
ensure strict compliance with the Environmental Quality Standards
set by the government and the industrial district and to prevent
pollution to the environment, in terms of water, air as well as B3
waste.
Water
In managing water pollution, Kalbe applies pretreatment of waste
water produced from the manufacturing processes through the
Waste Water Treatment Plant to fulfill the prescribed Environmental
Quality Standards specified by the government and the Industrial
District Management before disposal into the watercourse or the
Waste Water Treatment Plant used by the industrial district.
Air
Measures for air pollution control are concentrated on periodic
monitoring and measurement of emission gases as SO2, NO2,
CO2 and other particles to the atmosphere, both from stationary
sources as factory chimneys as well as mobile sources as
operational vehicles, to be consistently maintained within tolerable
limits as stipulated in applicable regulations and laws.
Dangerous and Toxic Material (B3) Waste
B3 waste is handled through waste management procedures. The
Company operates a Temporary Storage Facility for B3 Waste
which is licensed and monitored by the Ministry of the Environment
based on Waste’s Balance Sheet Reports as to the Company’s
fulfillment of environmental obligations.
Continuous improvement in environmental preservation
To optimize CSR initiatives related to the environment, Kalbe
has also intensively implemented its continuous improvement
program. A number of such projects have been carried out to
94 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
berkesinambungan yang senantiasa dilakukan untuk terus
meningkatkan kinerja dalam menjaga lingkungan dan mencegah
pencemaran selama tahun 2009 antara lain adalah:
Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Untuk memfasilitasi reduksi konsumsi air tanah, Kalbe telah
melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dengan
adanya pengolahan air limbah sehingga dapat dipergunakan
kembali untuk fungsi lainnya. Program 3R tersebut telah
menunjukkan hasil yang sangat signifikan, yaitu berkurangnya
tingkat konsumsi air tanah hingga 94% pada akhir tahun 2009 jika
dibandingkan dengan akhir tahun 2008.
Program Zero Emission
Perubahan iklim merupakan masalah serius yang dihadapi dunia
saat ini. Tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut
sangat signifikan, namun Kalbe berkomitmen untuk memberikan
yang terbaik dengan mengurangi emisi kami. Melalui Program Zero
Emission, Kalbe berhasil mensubstitusi solar dengan gas sebagai
bahan bakar boiler untuk proses produksi yang lebih ramah
lingkungan.
Program Pengurangan Limbah Melalui Teknologi Near Infrared
Dengan tingginya pertumbuhan yang telah dicapai, Perseroan
semakin terdorong untuk terus mencari perbaikan dalam
mengurangi limbah hasil produksi. Salah satu program pengurangan
limbah yang telah berhasil dilakukan adalah implementasi teknologi
Near Infrared dalam proses analisa bahan baku maupun produk
jadi untuk mengurangi limbah B3 baik dari zat reagen kimia
yang digunakan dalam proses analisa maupun sisa sampel
laboratorium. Melalui teknologi Near Infrared, proses analisa tidak
lagi menggunakan reagen kimia dan hasil sampel yang dianalisa
tidak rusak sehingga sampel masih dapat digunakan kembali.
enhance performance in environmental preservation and pollution
control during 2009, which included the following:
3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program
To facilitate limited consumption of ground water, Kalbe has
implemented the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program by
processing waste water into reusable form for other purposes. The
3R Program has shown exceptionally outstanding result, with total
reduction in the consumption of ground water by as much as 94%
in the year 2009 as compared to 2008.
Zero Emission Program
Climate change has become a crucial problem facing the world
today. The challenges arising from climate changes have been
greatly substantial, nonetheless Kalbe is committed to exercise
its best efforts in reducing emission. Through the Zero Emission
Program, Kalbe has successfully substituted diesel with gas as the
fuel used for boilers in order to achieve production processes that
are friendlier to the environment.
Program for Waste Reduction through Near Infrared
Technology
With the high growth that Kalbe has attained, the Company is more
motivated to intensify its pursuit for greater reduction of production
wastes. One such program that has been successfully enforced
was the Near Infrared technology applied on the processes for raw
material and finished products analysis, designed to cutback B3
waste originating from chemical reagents in the analysis as well
as used/remnants of laboratory samples. With the Near Infrared
technology, the Company’s analytical processes no longer require
chemical reagents, and tested samples are not damaged so that
they may be reused.
95PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Program Penggunaan Water-Based Formula
Pada tahap penelitian dan pengembangan produk pada bagian
Riset dan Pengembangan serta penyempurnaan produk yang
sudah ada pada bagian Process Development, Kalbe telah
menetapkan kebijakan untuk memprioritaskan penggunaan water-
based formula atau formula berbahan dasar air dibandingkan
penggunaan pelarut organik yang memiliki sejumlah dampak
negatif bagi lingkungan. Keberhasilan kebijakan ini telah terbukti
dengan substitusi pelarut organik dengan pelarut berbahan dasar
air pada sejumlah formula produk.
Pendirian Kalbe Green Data Center
Usaha Kalbe untuk memperbaiki lingkungan, terutama dalam
menekan emisi karbon dan krisis energi juga ditunjukkan melalui
perbaikan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi. Sejak
tahun 2008, Kalbe bekerja sama dengan IBM mendirikan pusat
data yang ramah energi atau disebut Green Data Center. Dengan
adanya fasilitas tersebut, konsumsi listrik data center Kalbe dapat
berkurang lebih dari 20%. Penghematan ini dapat dicapai antara
lain dengan mensirkulasikan panas yang dihasilkan sehingga
dapat dipakai kembali untuk mendinginkan data center tersebut,
penggantian perangkat lama yang menjadi penyebab pemborosan
energi dengan perangkat baru yang lebih hemat energi, dan efisiensi
dalam pemakaian jaringan. Kalbe adalah perusahaan pertama di
Indonesia yang telah memetik hasil dari Green Data Center.
Ke depan, Kalbe akan terus mendorong kegiatan CSR sebagai
komponen penting dari pengembangan usaha dan penyempurnaan
praktik tata kelola perusahaan.
Program for Utilization of Water-Based Formula
In the research and product development phase at the Research
and Development Division as well as the process for improvement
of existing products at the Process Development, Kalbe has applied
a policy to prioritize the use of water-based formula as against
using organic solvents which may cause adverse effects on the
environment. The success achieved by this policy is evident with
the substitution of water-based solvents from previously organic
solvents in a number of product formulas.
Establishing Kalbe Green Data Center
Kalbe’s efforts to better the environment, particularly related
to carbon emission control and the energy crisis are clearly
visible through improvements in the management of information
technology infrastructure. Since 2008, Kalbe has cooperated with
IBM in setting up a data center that is energy-friendly or called Green
Data Center. With such facility in operation, electricity consumption
at Kalbe’s data center can be reduced by more than 20%. The
savings were obtained among others by circulation of heat that is
produced for reuse in cooling the data center, replacement of old
equipments which are the source of energy wastage with newer
energy-saving successors, and efficiency in network utilization.
Kalbe is the first company in Indonesia to have successfully gained
the benefits of a Green Data Center.
Going forward, Kalbe shall continually boost CSR activities as a core
component of business development and corporate governance
practices improvement.
96 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan KeuanganFinancial Review
97PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
mencapai yangPersevere to achieve the best
terbaikGigih untuk
98 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Membukukan Kinerjayang SolidAchieving Solid Performance
Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba yang mantap.Together, the PIC strategy and a disciplined approach to human capital alignment have cemented Kalbe’s top line and bottom line growth.
Marjin Laba UsahaOperating Profit Margin(%)
17.2
14.5
16.1
17.618.1
Marjin Laba KotorGross Profit Margin(%)
49.748.3
50.751.050.5
Marjin Laba BersihNet Income Margin(%)
10.29.0
10.1
11.110.7
05 06 07 08 09 05 06 07 08 09 05 06 07 08 09
99PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Kalbe recorded outstanding performance for the year 2009,
despite a cloud of uncertainties looming over the Indonesian
economy in the first semester as the aftermath of the global
financial turmoil. The economic recovery in the second semester,
which was accompanied by improved consumer confidence,
effectively worked in favor of Kalbe’s organic growth. In 2009, the
implementation of the business strategy to focus on sustainable
improvement in productivity and innovation, parallel with other
process enhancements, was designed to generate optimal
revenue, popularly referred to as the “Productivity, Innovation
and Cash Flow” (”PIC”) strategy. Together, the PIC strategy and a
disciplined approach to human capital alignment have cemented
Kalbe’s top line and bottom line growth.
Statements of Income
Net Sales
Kalbe recorded net sales of Rp 9,087.3 billion in 2009, higher by
15.4% than the Rp 7,877.4 billion of 2008, in line with improvement
in performance across all business units. In general, the Distribution
and Packaging Division provided the highest contribution with
35.3% of total net sales, followed by Prescription Pharmaceuticals
Division at 24.4 %, then Nutritionals and Consumer Health Divisions,
which accounted for 21.3% and 19.0% respectively to total net
sales. For 2009, approximately 96.3% of total sales originated with
the local market.
Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division
Prescription Pharmaceuticals Division contributed 24.4% to total
net sales of the Company, the 2009 figure of Rp 2,213.8 billion
growing by 17.5% from the Rp 1,884.3 billion of 2008. With
its intensive drive to market new and effective products in a
complete line of therapeutic classes and supported by research
& development to socialize the benefits of the products, Kalbe
constantly manages to embrace consumer needs and further
Kalbe membukukan kinerja yang sangat memuaskan selama tahun
2009, walaupun pada semester pertama 2009 perekonomian
Indonesia berada di bawah bayang-bayang krisis keuangan
global. Pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun 2009
yang disertai peningkatan tingkat kepercayaan konsumen telah
memacu pertumbuhan organik Kalbe. Pada tahun 2009, Perseroan
menetapkan strategi berbasis peningkatan produktivitas dan
inovasi yang berkesinambungan, serta perbaikan lainnya yang
ditujukan untuk meningkatkan arus kas Perseroan atau yang
disingkat sebagai strategi Productivity, Innovation and Cash Flow
(”PIC”). Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan
keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk
mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba (top line and bottom
line) yang mantap.
Laporan Laba Rugi
Penjualan Bersih
Kalbe berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 9.087,3
miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 15,4% dari
Rp 7.877,4 miliar pada tahun 2008 seiring dengan perbaikan kinerja
pada seluruh unit bisnis. Secara keseluruhan, Divisi Distribusi dan
Kemasan memberikan kontribusi yang tertinggi sebesar 35,3%
dari penjualan bersih, disusul oleh Divisi Obat Resep dengan
24,4 %, dan kemudian Divisi Nutrisi dan Divisi Produk Kesehatan,
yang masing-masing menyumbang 21,3% dan 19,0% pada total
pendapatan bersih. Untuk tahun 2009, sekitar 96,3% dari total
penjualan diperoleh dari pasar dalam negeri.
Penjualan Bersih Divisi Obat Resep
Divisi Obat Resep memberikan kontribusi sebesar 24,4% terhadap
total penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar
Rp 2.213,8 miliar pada tahun 2009, atau tumbuh sebesar 17,5%
dari Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008. Dengan terus gencar
memperkenalkan produk-produk andalan baru pada berbagai
kelas terapi yang komprehensif serta didukung oleh kegiatan ilmiah
dalam mensosialisasi manfaat produk-produk tersebut, Kalbe
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Penjualan Bersih berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Net Sales by Business Segment (Rp billion)
2008 2009 Naik/TurunIncrease/Decrease
PerubahanChange
(%)Rp miliarRp billion
% total Rp miliarRp billion
% total
Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals 1.884,3 23,9% 2.213,8 24,4% 329,5 17,5%
Produk Kesehatan | Consumer Health 1.475,0 18,7% 1.727,2 19,0% 252,2 17,1%
Nutrisi | Nutritionals 1.728,2 21,9% 1.935,8 21,3% 207,6 12,0%
Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging 2.789,9 35,4% 3.210,5 35,3% 420,6 15,1%
Total Penjualan Bersih | Total Net Sales 7.877,4 100,0% 9.087,3 100,0% 1.209,9 15,4%
100 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
reinforce its role as a trusted partner in the national and international
medical community.
Net Sales of Consumer Health Division
In 2009, a recovery in the performance of Consumer Health
Division began to emerge after prolonged pressures from tighter
competition over the past several years, particularly in the energy
drink segment. Net sales recorded a 17.1% climb in 2009, to reach
Rp 1,727.2 billion, from Rp 1,475.0 billion in 2008. In terms of the
ratio to total net sales, there was also an improvement, as it rose
from 18.7% in 2008 to 19.0% in 2009. Measures for consolidation
have successfully yielded favorable results for the energy drinks
operation. Today, Extra Joss remains as the undisputed leader
in the energy drink market in Indonesia, complementing Kalbe’s
comprehensive portfolio of such widely popular brands as Promag,
Mixagrip, Komix, Procold and Neo Entrostop, each of which similarly
occupy the top position in their respective product categories.
Net Sales of Nutritionals Division
The Nutritionals Division accounted for 21.3% of the Company’s
total net sales, with a contribution of Rp 1,935.8 billion in 2009
compared to Rp 1,728.2 billion in 2008 (a rise of 12.0%). With
Kalbe’s strong reputation and commitment in the health sector,
the Nutritionals Division has focused more on premium segment
products, which tend to be dominated by producers of international
caliber, and where market growth is dictated by product price
hikes.
Net Sales of Distribution and Packaging Division
In 2009, the Distribution and Packaging Division still accounted
for the largest portion of the Company’s total net sales at 35.3%.
Net sales from the Distribution and Packaging operation increased
by 15.1%, rising to Rp 3,210.5 billion in 2009 compared to
Rp 2,789.9 billion in 2008. The favorable performance was in
part due to Kalbe’s continued success in effectively fine tuning
its service and distribution network, which is now recognized for
the most extensive presence in Indonesia. Hence, the Company
is consistently entrusted by local and international suppliers and
principals of health products for their logistics and distribution
needs.
Gross Profit
The Company’s gross profit grew 18.6%, from Rp 3,803.6 billion in
2008 to Rp 4,511.9 billion in 2009. A reduction in the cost of goods
sold was the combined effect of product sales, tight cost control
(through a series of lean manufacturing initiatives in the production
processes), lower prices of pharmaceutical raw materials and milk
products, as well as the appreciation of the Indonesian Rupiah to
dapat terus merangkul konsumen dan semakin memantapkan
posisinya sebagai mitra yang terpercaya di kalangan medis lokal
maupun internasional.
Penjualan Bersih Divisi Produk Kesehatan
Pada tahun 2009, mulai terlihat pemulihan kinerja Divisi Produk
Kesehatan setelah terus didera tekanan persaingan yang tinggi
selama beberapa tahun terakhir, khususnya di segmen minuman
energi. Penjualan bersih mencatat peningkatan sebesar 17,1%
pada tahun 2009 menjadi Rp 1.727,2 miliar dari Rp 1.475,0 miliar
pada tahun 2008. Secara kontribusi terhadap total penjualan
bersih, terlihat peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebesar
18,7% menjadi 19,0% di tahun 2009. Langkah-langkah konsolidasi
terbukti telah mampu menopang kinerja produk minuman energi.
Saat ini, Extra Joss tetap merupakan merek dagang terdepan
di jajaran produk minuman energi di seluruh Indonesia, yang
melengkapi merek-merek unggulan seperti Promag, Mixagrip,
Komix, Procold dan Neo Entrostop dalam portofolio Kalbe yang
juga memegang posisi pemimpin dalam setiap kategori produknya
masing-masing.
Penjualan Bersih Divisi Nutrisi
Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 21,3% terhadap total
penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar
Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dibandingkan Rp 1.728,2
miliar pada tahun 2008, atau meningkat sebesar 12,0%. Dengan
kekuatan reputasi dan komitmen Kalbe di bidang kesehatan,
Divisi Nutrisi lebih fokus pada produk-produk dalam segmen
premium yang cenderung didominasi pesaing-pesaing berkaliber
internasional dimana pertumbuhan pasarnya lebih didorong oleh
kenaikan harga.
Penjualan Bersih Divisi Distribusi dan Kemasan
Pada tahun 2009, Divisi Distribusi dan Kemasan masih memberikan
kontribusi terbesar terhadap total penjualan bersih Perseroan, yaitu
sebesar 35,3%. Penjualan bersih Divisi Distribusi dan Kemasan
meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp 3.210,5 miliar pada tahun
2009 dibandingkan dengan Rp 2.789,9 miliar pada tahun 2008.
Kinerja yang baik tersebut tidak terlepas dari kesuksesan Kalbe
untuk terus menyempurnakan pelayanan dan jaringan distribusi
yang memiliki jangkauan paling luas saat ini di Indonesia, sehingga
senantiasa dipercaya oleh pemasok dan prinsipal produk kesehatan
baik lokal maupun internasional untuk menangani kebutuhan
logistik dan distribusi mereka.
Laba Kotor
Laba kotor Perseroan meningkat 18,6% dari Rp 3.803,6 miliar
pada tahun 2008 menjadi Rp 4.511,9 miliar pada tahun 2009.
Penurunan beban pokok dihasilkan dari kombinasi penjualan
produk, pengendalian biaya produksi yang dicapai antara melalui
penerapan lean manufacturing dalam proses produksi, penurunan
harga bahan baku obat resep dan produk susu dan menguatnya
101PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
USD in the second semester of 2009. Gross margin improved from
48.3% in 2008 to 49.7% in 2009.
Operating Expenses
For 2009, operating expenses amounted to Rp 2,946.1 billion,
whereas in 2008 the costs incurred totalled Rp 2,660.9 billion. In
line with the Company’s strategy highlighting PIC (“Productivity,
Innovation and Cash Flow”) in 2009, various programs for
alignment of the organization, operations, management system
and human resources were rolled out. One PIC strategy initiative
was to target improvement of operational efficiency through
synergy and alignment of work processes and production scale
within Kalbe Group, comprising Conim, 5R and lean manufacturing
programs. In general, these measures have managed to curb the
ratio of operating costs to net sales by 1.4%, yielding 32.4% in
2009 compared to 33.8% in 2008. This reduction was mostly
the contribution of lower marketing expenses relative to net
sales (which declined by 1.3% to 25.8%, from 27.1% in 2008).
Streamlining of the marketing expense ratio has not compromised
the effectiveness of the Company’s overall marketing programs,
as indicated by consistently favorable sales growth across all
business lines. Marketing activities through a direct approach to
consumers remain the Company’s strategic focus. At the same
time, the composition of general & administrative costs as well as
R&D costs remained relatively stable.
Operating Profit and Net Profit
The Company’s operating profit grew by 37.0%, going from
Rp 1,142.7 billion in 2008 to Rp 1,565.9 billion in 2009. Initiatives
for improvement and control of production expenses, combined
with efforts to increase productivity across the Company, have
strengthened the operating margin for 2009 (17.2%, from only
14.5% in 2008).
The Company’s net profit experienced a significant growth of
31.4% from Rp 706.8 billion in 2008 to Rp 929.0 billion in 2009.
Kalbe benefited from a lower tax rate, declining from 30.3% in 2008
to 28.3% in 2009 with the implementation of a new tax scheme for
domestic taxpayers going from 30% in 2008 to 28% in 2009.
nilai tukar Rupiah terhadap USD pada semester kedua tahun 2009.
Marjin laba kotor meningkat dari 48,3% pada tahun 2008 menjadi
49,7% pada tahun 2009.
Beban Usaha
Untuk tahun 2009, beban usaha mencapai Rp 2.946,1 miliar
sedangkan tahun 2008 sebesar Rp 2.660,9 miliar. Sesuai dengan
strategi Perseroan pada tahun 2009 yaitu strategi PIC – Productivity,
Innovation and Cash Flow – berbagai program penyelarasan di
bidang organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan
sumber daya manusia terus dilakukan. Salah satu wujud realisasi
strategi PIC tersebut adalah peningkatan efisiensi operasional melalui
sinergi dan penyelarasan berbagai proses kerja dan skala produksi
dalam Grup Kalbe, meliputi Conim, 5R dan lean manufacturing.
Secara keseluruhan, upaya-upaya tersebut telah mampu menekan
rasio beban usaha terhadap penjualan bersih sebesar 1.4% yaitu
pada level 32,4% di tahun 2009 dibandingkan 33,8% di tahun
2008. Penurunan tersebut sebagian besar berasal dari penurunan
rasio biaya pemasaran atas penjualan bersih yang mengalami
penurunan sebesar 1.3% yaitu menjadi 25,8% dari 27,1% pada
2008. Penurunan rasio biaya pemasaran tersebut dilakukan tanpa
mengurangi efektivitas dari kegiatan pemasaran Perseroan. Hal
ini terbukti dengan pertumbuhan penjualan yang baik setiap divisi
usaha Perseroan. Kegiatan pemasaran melalui pendekatan langsung
kepada pelanggan masih menjadi fokus strategi Perseroan.
Sementara komposisi biaya umum & administratif dan biaya R&D
relatif stabil.
Laba Usaha dan Laba Bersih
Laba usaha Perseroan tumbuh sebesar 37,0% dari Rp 1.142,7
miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.565,9 miliar pada tahun
2009. Perbaikan dan pengendalian biaya produksi disertai dengan
peningkatan produktivitas kinerja Perseroan telah meningkatkan
persentase laba usaha atas penjualan bersih pada tahun 2009
menjadi 17,2% dari 14,5% pada tahun 2008.
Laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 31,4%
dari Rp 706,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 929,0 miliar pada
tahun 2009. Biaya pajak perusahaan mengalami penurunan dari
30,3% pada 2008 menjadi 28,3% pada 2009 sehubungan dengan
tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri yang turun dari
level 30% pada tahun 2008 menjadi 28% pada tahun 2009.
Laba Kotor berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Gross Profit by Business Segment (Rp billion)
2008 2009 Naik/TurunIncrease/Decrease
PerubahanChange
(%)Rp miliarRp billion
% total Rp miliarRp billion
% total
Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals 1.148,8 30,2% 1.403,3 31,1% 254,5 22,2%
Produk Kesehatan | Consumer Health 885,3 23,3% 958,0 21,2% 72,7 8,2%
Nutrisi | Nutritionals 861,6 22,6% 1.021,6 22,6% 160,0 18,6%
Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging 907,9 23,9% 1.129,0 25,0% 221,1 24,4%
Total Laba Kotor | Total Gross Profit 3.803,6 100,0% 4.511,9 100,0% 708,3 18,6%
102 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
The Company recorded net losses on foreign exchange of
Rp 94.9 billion, resulting from the appreciation of the Rupiah against
the United States Dollar on the Company’s foreign currency cash
holdings.
Financial Position
Given the tight liquidity environment within the banking sector, Kalbe
continues to emphasize maintaining a strong balance sheet, which
serves as the solid foundation for sustaining favorable performance
and aggressive expansion in many dynamic business segments.
Assets
The Company recorded total assets of Rp 6,482.4 billion as of
December 31, 2009, 13.7% higher compared to Rp 5,703.8 billion
in 2008. Current assets experienced a growth of 12.8%, going
from Rp 4,168.0 billion in 2008 to Rp 4,701.9 billion in 2009. This
increase was the result of a rise in cash and cash equivalents of
18.2%, trade receivables of 28.7% as well as other current assets.
Meanwhile, the growth in total non-current assets was 15.9%, from
Rp 1,535.8 billion in 2008 to Rp 1,780.5 billion in 2009.
Receivable Collectibility
Despite of 5 days increase in the average days of receivables from
43 days in 2008 to 48 days 2009, the Company’s management
believes that trade receivable could be collected on schedule and
the allowance for doubtful accounts amounting Rp 7.4 billion is
adequate to cover the possible losses that may arise from the non
collection of account.
Perseroan mencatat kerugian selisih kurs bersih sebesar Rp 94,9
miliar yang disebabkan terjadinya apresiasi mata uang rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat atas saldo kas Perseroan dalam
mata uang asing.
Posisi Keuangan
Di tengah kondisi likuiditas perbankan yang sulit, Kalbe terus
menekankan pentingnya memiliki neraca yang kuat sebagai fondasi
yang kokoh untuk senantiasa menopang tercapainya kinerja yang
baik serta ekspansi usaha yang agresif di berbagai segmen bisnis
yang dinamis.
Aktiva
Perseroan mencatat total aktiva sebesar Rp 6.482,4 miliar pada
tanggal 31 Desember 2009, meningkat 13,7% dibandingkan
Rp 5.703,8 miliar pada tahun 2008. Aktiva lancar mengalami
pertumbuhan sebesar 12,8% dari Rp 4.168,0 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp 4.701,9 miliar pada tahun 2009. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas
sebesar 18,2%, piutang usaha 28,7% serta aktiva lancar lainnya.
Sementara peningkatan total aktiva tidak lancar mencapai 15,9%
dari Rp 1.535,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.780,5 miliar
pada tahun 2009.
Kolektibilitas Piutang
Meskipun rata-rata perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar
5 hari, dari 43 hari di tahun 2008 menjadi 48 hari di tahun 2009,
Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa piutang Perseroan dapat
ditagihkan sesuai jadwal dan jumlah penyisihan piutang ragu-ragu
senilai Rp 7,4 miliar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Posisi Neraca (Rp miliar) | Balance Sheets (Rp billion)
2008 2009
Aktiva lancar | Current assets 4,168.0 4,701.9
Aktiva tidak lancar | Non-current assets 1,535.8 1,780.5
Jumlah Aktiva | Total Assets 5,703.8 6,482.4
Kewajiban lancar | Current liabilities 1,250.4 1,574.1
Kewajiban tidak lancar dan lain-lain | Non-current liabilities & others 831.1 597.9
Ekuitas | Equity 3,622.4 4,310.4
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity 5,703.8 6,482.4
Analisis Piutang Usaha berdasarkan Umur Piutang (Rp miliar) | Aging Analysis of the Trade Receivables (Rp billion)
2008 2009
Lancar | Current 662.5 941.1
Lewat jatuh tempo | Overdue
1 - 30 hari | 1 - 30 days 192.8 171.2
31 - 60 hari | 31 - 60 days 60.0 35.0
61 - 90 hari | 61 - 90 days 16.7 25.8
Lebih dari 90 hari | Over 90 days 8.9 38.2
Jumlah | Total 940.9 1,211.3
Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu | Less allowance for doubtful accounts (5.5) (7.4)
Piutang Usaha Bersih | Net Trade Receivable 935.4 1,203.9
103PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Liabilities
Total liabilities went up by 24.5% to Rp 1,691.5 billion in 2009 from
Rp 1,359.0 billion in 2008. The increase in the Company’s liabilities
was augmented by a higher balance in short-term bank loans, with
Rp 339.1 billion in 2009 compared to Rp 145.9 billion in 2008,
followed by trade payables which rose by 57.6% from Rp 305.6
billion in 2008 to Rp 481.5 billion in 2009, and tax payables, which
grew to Rp 273.2 billion from Rp 177.9 billion. At the end of June
2009, the Company repaid the Kalbe Farma Bonds I Year 2006
with a total nominal amount of Rp 300 billion.
Equity
The Company recorded an increase in retained earnings of 21.8%,
rising to Rp 4,529.3 billion in 2009 from Rp 3,717.5 billion in 2008. In
relation to the Share Buy Back Program executed by the Company,
as at 31 December 2009, the shares which have been repurchased
amounted to Rp 688.6 billion, or a total of 782,490,000 shares.
In 2009, total equity grew by 19.0% to Rp 4,310.4 billion, from
Rp 3,622.4 billion in 2008.
Liquidity and Capital Structure
Kalbe exercises prudent financial management to secure its overall
liquidity. The Company’s primary source of liquidity is cash inflow
from operating activities. Some of the concrete benefits of the
strategy concerning PIC and other such upgrading programs as
Continuous Improvement and supply chain management during
2009 became evident with a reduction of 19 days in the average
days of inventory to 123 days, thereby decreasing our net operating
cycle of 25 days to 133 days by year end 2009.
Kewajiban
Kewajiban Perseroan meningkat sebesar 24,5% menjadi Rp 1.691,5
miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.359,0 miliar pada tahun 2008.
Kenaikan kewajiban Perseroan tersebut berasal dari pinjaman bank
jangka pendek yang naik menjadi Rp 339,1 miliar pada tahun 2009
dari Rp 145,9 miliar pada tahun 2008, disusul oleh hutang usaha
yang meningkat sebesar 57,6% dari Rp 305,6 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp 481,5 miliar pada tahun 2009 dan hutang pajak
yang tumbuh menjadi Rp 273,2 miliar dari Rp 177,9 miliar. Pada
akhir Juni 2009, Perseroan telah melunasi Obligasi Kalbe Farma I
Tahun 2006 dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar.
Ekuitas
Saldo laba ditahan Perseroan meningkat sebesar 21,8% menjadi
Rp 4.529,3 miliar pada tahun 2009 dari Rp 3.717,5 miliar pada
tahun 2008. Terkait dengan Program Pembelian Kembali Saham,
sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, saham yang dibeli
kembali oleh Perseroan mencapai Rp 688,6 miliar atau sejumlah
782.490.000 saham. Pada tahun 2009, ekuitas Perseroan
meningkat sebesar 19,0% menjadi Rp 4.310,4 miliar dari
Rp 3.622,4 miliar pada tahun 2008.
Likuiditas dan Struktur Permodalan
Kalbe menganut prinsip manajemen keuangan yang hati-hati dalam
menjaga tingkat likuiditas Perseroan. Sumber utama likuiditas Kalbe
adalah dana tunai yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Hasil
dari pelaksanaan strategi PIC dan program perbaikan lainnya seperti
Continuous Improvement dan pengelolaan rantai pasokan pada
tahun 2009 telah memperlihatkan penurunan rata-rata perputaran
persediaan sebanyak 19 hari menjadi 123 hari sehingga siklus
operasional bersih menurun sebesar 25 hari menjadi 133 hari pada
akhir tahun 2009.
05 06 07 08 09
Jumlah PinjamanTotal DebtsMiliar Rupiah Billion Rupiah
405
314 341379
1,020
Jumlah Kas dan Kas BersihTotal Cash and Net CashMiliar Rupiah Billion Rupiah
05 06 07 08 09
1,322
917
1,116
805
1,261
883918
-102
1,562
1,222
Cash & Cash Equivalents
Net Cash
104 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Kalbe believes that internal cash flow are adequate to sustain all
cash necessary for working capital, debt payments, investments,
acquisitions, dividend payments and share buyback exercises on
a sustained basis. In the event our capital requirement becomes
greater than can be accommodated by internal funding, the
Company will seek alternative external financing with loans from
banks and other financial institutions, or will alternately issue
additional equity or debt securities through the capital market.
Following the repayment of Kalbe Farma Bonds I Year 2006 with a
total nominal amount of Rp 300 billion in June 2009, the Company
concentrated on borrowing facilities from banks to fulfill funding
needs. In 2009, the Company obtained facilities from a number
of banks, including Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, The
Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Jakarta, Bank
Permata and others. These facilities were utilized to strengthen
working capital needs. The interest rate for borrowing facilities
ranged from 10.15% up to 14.93% per annum for 2009.
By the end of 2009, the debt to equity ratio was recorded at 7.9%,
which improved compared to 11.2% at end-2008. The interest
coverage ratio was recorded at 33.0x, or 29.9% higher than that
of 2008. This higher ratio provided a positive indication of the
Company’s superior ability to service its financial obligations.
In terms of liquidity, Kalbe was in a very strong position at the
end of 2009 with total cash and cash equivalents amounted to
Rp 1,562.6 billion.
Cash Flow
Cash flow from operating activities jumped significantly in 2009 and
management believes that the Company’s net cash flow is one of
the key financial measures in assessing the Company’s financial
performance.
Kalbe memandang aliran dana tunai yang dihasilkan secara internal
akan memadai untuk terus mendukung kebutuhan dana operasional,
pelunasan hutang, belanja modal, akuisisi, pembayaran dividen
serta pembelian kembali saham perusahaan. Apabila kebutuhan
pengeluaran modal besar dan tidak dapat dipenuhi secara internal,
maka Perseroan dapat mencari sumber pembiayaan eksternal baik
melalui pinjaman bank atau institusi keuangan lainnya maupun
melakukan emisi ekuitas tambahan atau obligasi di pasar modal.
Setelah pelunasan obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sebesar
Rp 300 miliar pada bulan Juni 2009, maka selanjutnya Perseroan
mengandalkan fasilitas perbankan sebagai salah satu sumber
likuiditas Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan mendapatkan
fasilitas perbankan dari beberapa Bank, seperti Bank CIMB
Niaga, Bank Central Asia, The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. Jakarta, Bank Permata dan lainnya. Fasilitas
perbankan tersebut digunakan untuk memperkuat modal kerja
Perseroan. Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman adalah
berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009.
Pada akhir tahun 2009, rasio pinjaman terhadap ekuitas tercatat
sebesar 7,9% yang membaik dibandingkan 11,2% pada posisi akhir
tahun 2008. Rasio EBITDA terhadap beban bunga pinjaman juga
tercatat sebesar 33,0x atau meningkat sebesar 29,9% dari tahun
2008. Semakin tingginya rasio tersebut menunjukkan semakin
baiknya kemampuan Perseroan dalam melunasi bunga pinjaman.
Dalam aspek likuiditas, Kalbe berada dalam posisi yang sangat kuat
pada akhir tahun 2009 dengan jumlah kas dan setara kas sebesar
Rp 1.562,6 miliar.
Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi Perseroan meningkat secara
signifikan pada tahun 2009 dan manajemen Perseroan percaya
bahwa arus kas bersih Perseroan merupakan salah satu tolok ukur
keuangan yang penting dalam melakukan evaluasi atas kinerja
finansial Perseroan.
Arus Kas (Rp miliar) | Cash Flow (Rp billion)
2008 2009
Arus kas dari aktivitas operasi | Cash flow from operating activities 807.7 1,363.6
Arus kas dari aktivitas investasi | Cash flow from investing activities (186.2) (645.4)
Arus kas dari aktivitas pendanaan | Cash flow from financing activities (439.7) (390.7)
Pengaruh bersih perubahan kurs pada kas dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing | Net effect of changes in foreign exchange rates of foreign currency denominated cash and cash equivalents
23.7 (87.0)
Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas | Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
181.8 327.4
105PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Operational Activities
In 2009, Kalbe generated operational cash flow moving
significantly upwards, to Rp 555.9 billion or 68.8% relative to its
2008 results, with full support of strong operational performance in
all business segments. The implementation of end-to-end supply
chain management and Conim programs further heightened the
efficiency of working capital.
Investment Activities
Kalbe’s investment activities in 2009 sharply escalated as indicated
by the rise in capital outflow of Rp 459.2 billion to mark Rp 645.4
billion, from only Rp 186.2 billion in 2008. With optimal management
of its cash flow, Kalbe continually realizes opportunities to
increase shareholder value. In 2009, Kalbe completed a tender
offer transaction on PT Enseval Putera Megatrading Tbk worth
Rp 504.7 billion, for the acquisition of additional share ownership
of 25.45%.
Financing Activities
In 2009, Kalbe disbursed a cash dividend payment of Rp 12.5 per
share, for a total dividend of Rp 117.2 billion, which was distributed
on 14 August 2009. Furthermore, the Company progressed with
Phase II of its Share Buy Back Program. With the achievement of
Phase I, Phase II as well as Share Buy Back Phase A, Phase B,
Phase C and Phase D of its share repurchase initiative through the
Company’s Share Buy Back Programs, the total number of shares
that have been accumulated by the Company as of 31 December
2009 was recorded at 782,490,000 shares or approximately 7.70%
of the Company’s total issued and paid-up capital. In addition to
the above, in June 2009, Kalbe also repaid the Kalbe Farma I
Bonds Year 2006 at a nominal value of Rp 300 billion.
Sales and Marketing
The Company’s business strategies can be carried out in a more
optimal manner with the support of a strong marketing team. The
Company emphasizes marketing as a critical aspect in selling its
products and has accordingly initiated much effort to innovate as
well as improve marketing programs. Today, Kalbe is known to
control the largest marketing and sales force in the prescription
pharmaceutical and consumer health industries, which provides
extensive coverage across the islands of Indonesia and drives
market leadership in various business segments.
Aktivitas Operasional
Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan arus kas dari aktivitas
operasi yang meningkat secara signifikan, yaitu sebesar Rp 555,9
miliar atau 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008 oleh karena
dukungan kinerja operasional yang kuat di semua segmen bisnis.
Pengelolaan rantai pasokan secara end-to-end serta program-
program Conim (perbaikan berkesinambungan) juga semakin
memperkuat efisiensi modal kerja.
Aktivitas Investasi
Kegiatan investasi Kalbe pada tahun 2009 meningkat tajam seiring
dengan jumlah pengeluaran modal yang naik sebesar Rp 459,2
miliar menjadi Rp 645,4 miliar dibandingkan Rp 186,2 miliar pada
2008. Melalui pengelolaan arus kas yang optimal, Kalbe terus
mengambil peluang untuk meningkatkan nilai bagi pemegang
saham. Pada tahun 2009, Kalbe melakukan tender offer atas
saham anak perusahaan PT Enseval Putera Megatrading Tbk
senilai Rp 504,7 miliar sehingga mendapatkan penambahan
kepemilikan saham sebesar 25,45%.
Aktivitas Pendanaan
Pada tahun 2009, Kalbe melakukan pembayaran dividen tunai
senilai Rp 12,5 per saham atau total dividen senilai Rp 117,2 miliar
yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2009. Selain itu Kalbe
juga terus melanjutkan Program Pembelian Kembali Saham Tahap
II. Sejak dimulainya pembelian saham Perseroan melalui pembelian
kembali saham Perseroan Tahap I, Tahap II serta Pembelian
Kembali Saham Tahap A, Tahap B, Tahap C dan Tahap D, total
jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan hingga
31 Desember 2009 adalah sebesar 782.490.000 lembar saham
atau 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Selain
kedua hal tersebut diatas, pada bulan Juni 2009 Kalbe juga telah
melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 dengan nilai nominal
sebesar Rp 300 miliar.
Penjualan dan Pemasaran
Selain perumusan kebijakan operasional dan organisasi, strategi
usaha Perseroan dapat berjalan dengan optimal karena didukung
oleh tim pemasaran yang kuat. Kalbe memandang pemasaran
merupakan aspek penting dalam penjualan suatu produk
dan karenanya berbagai inovasi maupun perbaikan program
pemasaran terus dilakukan. Saat ini, Kalbe dikenal memiliki tenaga
pemasaran dan penjualan terbesar dalam industri obat resep dan
produk kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
sehingga mampu menopang unggulnya pangsa pasar Perseroan
di berbagai segmen pasar.
106 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
The Prescription Pharmaceuticals Division is supported by the
sector’s largest sales and marketing team with no less than 2,000
medical representatives, covering 70% of all general practitioners,
90% of the specialist market and 100% of all hospitals and
pharmacies in Indonesia. With its marketing team advantage,
Kalbe commanded 13% share of the nation’s highly fragmented
prescription market, with a portfolio encompassing 359 products
in 16 therapeutic classes.
Consumer Health Division has a sales force of more than 1,000
personnel managing direct coverage of 150,000 outlets and indirect
coverage of 1 million outlets. With a market share of 16% for OTC
drugs and 31% for energy drinks in the year 2009, the Company’s
household brands grabbed top positions within 4 OTC therapeutic
classes, health supplement and energy drink markets.
Nutritionals Division is handled by over 1,000 marketing personnel,
including the most expansive telemarketing team in the nutrition
market, facilitating coverage throughout the nation. Overall, Kalbe
Nutritionals accounted for 8% of the total market in Indonesia for
2009, with its portfolio of 12 brands with substantial domination
over competitors within specific market segments, including milk
products for all age groups and consumers with special needs.
The Company’s Distribution & Packaging Division commands
over 2,000 sales and marketing personnel as well as a distribution
network made up of 4,000 employees, 64 distribution branches,
equipped with 1,000 trucks and 500 motorcycles, covering 80%
of the Indonesian consumer health market as well as 100% of the
national prescription pharmaceuticals market.
Production
In 2009, the Company initiated efforts toward capacity expansion
with the construction of manufacturing facilities for generic
pharmaceuticals production (particularly tablets) in Cikarang.
The production center in Cikarang is targeted for completion
in September 2010, and the Company’s tablet manufacturing
facilities, which previously located in in Cipanas, will subsequently
be relocated to Cikarang, scheduled for mid of 2011. The operation
of the new production facilities is projected to contribute additional
production capacity of 9.8 million tablets or approximately 18.9%
of total production.
Divisi Obat Resep didukung oleh tim penjualan dan pemasaran
yang terbesar di sektor farmasi dengan memiliki tidak kurang
dari 2.000 medical representatives yang mencakup 70% dokter
umum, 90% dokter spesialis serta 100% rumah sakit dan apotek
di Indonesia. Dengan kekuatan tim pemasaran tersebut, Kalbe
telah menguasai sekitar 13% pangsa pasar obat resep nasional
yang terfragmentasi dengan portofolio yang mencakup 359 produk
pada 16 kelas terapi.
Divisi Produk Kesehatan memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran
yang menangani lebih dari 150.000 outlet secara langsung serta
1 juta outlet secara tidak langsung. Dengan pangsa pasar sebesar
16% untuk obat bebas dan 31% untuk minuman energi pada
tahun 2009, merek-merek terkenal Kalbe menempatkan diri di
posisi teratas pada 4 kelas terapi obat bebas, suplemen kesehatan
dan minuman energi.
Divisi Nutrisi memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran, termasuk
tim telemarketing yang terus berkembang untuk menangani pasar
nutrisi di Indonesia. Secara keseluruhan, Divisi Nutrisi mengambil
porsi sekitar 8% dari total pasar nutrisi Indonesia pada tahun 2009
dengan portofolio 12 merek yang memegang kendali yang signifikan
pada masing-masing sub-segmen yang digeluti, termasuk produk
susu bagi seluruh lapisan usia serta konsumen-konsumen dengan
kebutuhan khusus.
Divisi Distribusi & Kemasan diperkuat dengan lebih dari 2.000
tenaga pemasaran dan penjualan serta jaringan distribusi yang
terdiri dari 4.000 karyawan, 64 cabang distribusi serta dilengkapi
dengan 1.000 truk angkutan dan 500 sepeda motor, yang
mencakup 80% pangsa pasar produk kesehatan di Indonesia
serta 100% industri farmasi nasional.
Produksi
Pada tahun 2009, Perseroan melakukan penambahan kapasitas
produksi dengan membangun fasilitas produksi untuk obat generik,
khususnya untuk memproduksi obat tablet, yang berlokasi di
Cikarang.
Fasilitas produksi obat generik tersebut dijadwalkan selesai pada
akhir tahun 2010 dan selanjutnya seluruh fasilitas produksi tablet,
yang sebelumnya berlokasi di Cipanas, direncanakan akan pindah
ke Cikarang, pada pertengahan tahun 2011. Dengan beroperasinya
fasilitas produksi yang baru, diperkirakan akan mampu menambah
kapasitas produksi hingga 9,8 juta tablet atau sekitar 18,9% dari
total produksi.
107PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data
Capital Expenditure
To sustain its business activities and process improvement over
the long run, the Company also prioritizes the need for operational
investments. Total 2009 capital expenditure was recorded at
Rp 277.6 billion: investment was mostly concentrated on additional
and restoration of production facilities, building new branches to
expand our distribution network, maintenance and upgrading of
production machinery and procurement of new production machines
and laboratory equipment for research and development needs.
There was also the expansion of fleet distribution, rejuvenation of
IT hardware, the broadening of business applications and integrated
IT infrastructure, and the purchase of additional office equipment.
Acquisition
In 2009, Kalbe also completed a tender offer to purchase publicly-
owned shares in PT Enseval Putera Megatrading Tbk (Enseval), a
subsidiary company, thus increasing Kalbe’s ownership in Enseval
to 83.75%.
Furthermore, Kalbe, through its subsidiary PT Bintang Toedjoe,
has successfully taken over full ownership of PT Saka Farma
Laboratories (“Saka Farma”), a company which controls leading
household brands such as Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and
Sakatonik ABC, following the execution of the purchase of a 20%
stake in Saka Farma in 2009.
Dividend Policy and Payment
As a public company, Kalbe abides by a policy to declare a cash
dividend payment each year, which is determined by, among
others, our profitability for the fiscal year and obligations to allocate
reserves in accordance with applicable laws and regulations, as
well as the Company’s financial condition.
The shareholders approve payment of dividends in the Annual
General Meeting of Shareholders based on the recommendation
of the Board of Directors. In 2009, the Board of Directors proposed
a cash dividend payment from retained earnings in the amount of
Rp 12.5 per share, or a total of Rp 117,234,055,275, which was
approved in the Annual General Shareholders Meeting on May 14,
2009. This reflected a dividend payout ratio of 17.4%. This amount
is higher than the cash dividend of Rp 10 per share which was paid
out for two consecutive years, in 2009 and 2008.
Investasi Barang Modal
Dalam rangka kesinambungan kegiatan usaha serta perbaikan
proses yang terus menerus, maka Perseroan juga perlu melakukan
investasi pembelian barang modal. Jumlah investasi barang modal
Perseroan adalah sebesar Rp 277,6 miliar untuk tahun 2009.
Pada tahun 2009, pembelanjaan barang modal adalah untuk
penambahan dan perbaikan sarana fasilitas produksi, pembangunan
cabang-cabang baru untuk memperluas jaringan distribusi,
perawatan serta memperbarui mesin-mesin produksi, pembelian
mesin-mesin dan peralatan laboratorium baru untuk kebutuhan
riset dan pengembangan, penambahan beberapa armada
distribusi, peremajaan perangkat TI, memperluas penerapan
aplikasi bisnis dan infrastruktur TI terpadu serta pembelian
perlengkapan kantor lainnya.
Akuisisi
Pada tahun 2009, Kalbe juga telah melaksanakan tender offer
untuk membeli di pasar saham anak perusahaan yaitu PT Enseval
Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) sehingga kepemilikan Kalbe
atas Enseval meningkat menjadi 83,75%.
Selain itu, Kalbe melalui anak perusahaan PT Bintang Toedjoe
juga telah berhasil mengambil alih seluruh saham PT Saka Farma
Laboratories (“Saka Farma”), sebuah perusahaan yang menguasai
produk terkemuka Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver dan Sakatonik
ABC, dengan diselesaikannya transaksi pembelian 20% saham
Saka Farma pada tahun 2009.
Kebijakan Dividen dan Pembayaran
Sebagai perusahaan terbuka, Kalbe merencanakan untuk
membayar dividen tunai setiap tahun yang dikaitkan, antara
lain dengan keuntungan yang didapat pada tahun fiskal serta
kewajiban Kalbe untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan kondisi keuangan Perseroan.
Para pemegang saham menentukan pembayaran dividen di
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan
rekomendasi dari Direksi. Pada tahun 2009, Direksi mengusulkan
pembagian dividen tunai yang berasal dari saldo laba sejumlah
Rp 12,5 per lembar saham atau sejumlah Rp 117.234.055.275
yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan pada tanggal 14 Mei 2009. Pembagian dividen
tunai ini mencerminkan dividend payout ratio sebesar 17,4%.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 25% dibandingkan dividen
tunai sebesar Rp 10 per lembar saham yang dibayarkan masing-
masing pada tahun 2009 dan 2008.
108 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Share Buy Back
Since 2008, the Company has obtained shareholders’ approval
to resume the execution of plans under Phase II of the Share
Buy Back Program, for up to 5.1% of the total number of the
Company’s issued and paid-up shares, such that the full amount
(of the purchase) would be 10%, or 1,015,601,442 shares.
Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment
to the Decree of Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 dated
October 9, 2008 concerning the Repurchase of Shares Issued by
the Company During Market Conditions under Crisis, since the end
of 2008 and up to November 2009 Kalbe has completed Phases
A, B, C and D of the Share Buy Back on the basis of the above-
mentioned Bapepam-LK Regulation, with the maximum allowable
number of buy back shares up to 20% of total shares issued and
paid up in the Company. Up to Phase D of the Share Buy Back,
the number of shares repurchased by the Company from the
market has not reached 10% of the Company’s total issued and
paid-up capital, such that the Company progressed into Phase II
of the Share Buy Back Program. As at December 31, 2009, the
number of shares accumulated by the Company was recorded
at 782,490,000 shares, equivalent to 7.70%, at a total cost of
Rp 688.6 billion.
Future Prospects
The pharmaceutical industry in Indonesia continues to register a
healthy growth rate, driven by the large population base as well
as technological advances in medicine which have supported the
quality of health and life in general. Such prospects are further
elevated by higher household spending, particularly with Indonesia
recording high GDP growth in 2009 and an increasing social trend
to shift towards modern medicine.
On a more micro platform, Kalbe’s widely-diversified business
has been built beyond the scope of conventional pharmaceutical
operation. With a comprehensive portfolio across therapeutic
categories and through its marketing prowess, Kalbe has improved
its capability in tapping into growth potentials across all market
sectors and consumer groups. Furthermore, its strong distribution
reach penetrates into rural markets, allowing Kalbe added
advantage in cementing its leadership over the pharmaceutical and
consumer health markets in Indonesia through consistent product
availability and consumer loyalty programs geared towards public
education and socialization of modern medicine, stressing the
importance of staying healthy.
Pembelian Kembali Saham Perseroan
Sejak tahun 2008, Perseroan telah mendapat persetujuan
pemegang saham untuk melanjutkan pembelian kembali saham
melalui Program Pembelian Kembali Saham Tahap II dengan jumlah
sampai dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan
dan disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah 10%
atau 1.015.601.442 saham.
Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran
Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober
2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh
Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis, sejak akhir
tahun 2008 hingga bulan November 2009 Kalbe telah melakukan
Pembelian Kembali Saham Tahap A, B, C dan D berdasarkan
Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan maksimal pembelian
kembali saham sampai 20% dari jumlah saham ditempatkan
dan disetor Perseroan. Sampai dengan Pembelian Kembali
Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli oleh Perseroan belum
mencapai 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan
disetor Perseroan, sehingga Perseroan dapat melanjutkan kembali
Program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Hingga tanggal
31 Desember 2009, saham yang telah diperoleh Perseroan sebesar
782.490.000 saham atau setara dengan 7,70% dengan total biaya
sebesar Rp 688,6 miliar.
Prospek Usaha Perseroan
Industri farmasi di Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang
baik, seiring dengan jumlah penduduk yang besar serta kemajuan
teknologi di bidang pengobatan yang mendorong peningkatan
kualitas kesehatan dan hidup secara umum. Hal ini juga ditopang
oleh tingkat pembelanjaan rumah tangga yang terus meningkat,
sebagai akibat dari tingkat pertumbuhan PDB di Indonesia yang
tinggi pada tahun 2009, serta kecenderungan masyarakat untuk
beralih ke pengobatan modern.
Secara mikro, diversifikasi usaha yang telah dibangun oleh
manajemen Kalbe telah mencakup segmen-segmen yang telah
memperluas bisnis farmasi konvensional. Dengan portofolio
produk yang amat lengkap di berbagai kategori pengobatan serta
kemahiran pemasaran, Kalbe semakin mampu menikmati potensi
pertumbuhan pada seluruh segmen pasar serta segmen konsumen
secara lebih menyeluruh. Selain itu, kekuatan distribusi yang
menjangkau seluruh pelosok tanah air memungkinkan Kalbe untuk
mengukuhkan posisi yang baik sebagai pemimpin di pasar obat
dan produk kesehatan Indonesia melalui ketersediaan produk yang
konsisten serta mempererat loyalitas konsumen melalui program
sosialisasi dan edukasi terkait pengobatan modern dan pentingnya
menjaga kesehatan secara umum.
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
109PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Nonetheless, Kalbe realizes that a key success factor for its
continued future success is dependent upon its ability for
innovation, both in terms of research and product development
capabilities as well as day-to-day operational processes. As such,
Kalbe continually pursues excellence in its business portfolio
through the development of new products and businesses,
which are achieved through internal efforts as well as through
collaboration with international specialists and experts. This
strategy has not merely presented better opportunities in both
local and international markets. Rather, Kalbe has made active
and tremendous contributions in technological advances for “the
medicine of the future”.
Since 2008 Kalbe has established a new business model of a
multi-service economical medical facility, comprised of a clinic,
pharmacy, laboratory and mini market called “Mitrasana Clinic”.
Within the next five years, Kalbe has targeted the development
of this business model into a chain of multi-service medical
facilities, selling quality products at minimal prices, located all over
Indonesia.
In its operational aspects, efficiency dictates the implementation
of improvement programs such as Conim and Supply Chain
Management throughout the entire Group. Relationships with
consumers are also intensively nurtured, among others through
the Direct to Customer (D2C) program and stronger distribution
channels. In tandem, the Company pays close attention to human
resources through leadership and competency development as
well as knowledge building in relation to excellent implementation
of work programs and expansion plans.
Changes in Laws and Regulations
In 2009, there were changes in the regulations put into effect by the
Ministry of Health; these proved to have a significant impact on the
Company’s business activities, and included the following:
- The Ministry of Health Regulation No. 302/Menkes/SK/III/2008
which stated the highest retail price of 455 items of generic
drugs and declared that any pharmacy, hospital and health
care facilities that facilitate the delivery of generic drugs must
use the highest retail price as the highest benchmark price in
accordance with statutory regulations.
- The Ministry of Health Regulation No. 1010/Menkes/PER/
XI/2008 which provided that foreign pharmaceutical companies
shall be prohibited from selling pharmaceutical products
unless they maintain local production facilities in Indonesia.
This ruling may lend greater control over the production and
quality aspects of the pharmaceutical sector for the interest
and safety of all consumers.
Namun demikian, Kalbe menyadari bahwa faktor kunci untuk
kelanjutan sukses di masa yang akan datang juga bertumpu pada
kemampuan inovasi, baik dalam hal penelitian dan pengembangan
produk maupun operasional sehari-hari. Karenanya, Kalbe
senantiasa menyempurnakan portofolio bisnis melalui produk-
produk baru dan pengembangan usaha baru, yang dilakukan secara
internal maupun melalui kolaborasi dengan pihak-pihak ahli di
mancanegara. Hal tersebut terbukti tidak hanya membuka peluang
pasar yang semakin baik di tingkat lokal dan internasional namun
Kalbe telah aktif memberi kontribusi konkrit dalam pengembangan
teknologi pengobatan canggih untuk masa depan.
Sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai sebuah bisnis baru dengan
nama “Klinik Mitrasana”, yakni fasilitas pelayanan kesehatan yang
meliputi klinik, apotek, laboratorium, dan mini market dengan
harga terjangkau. Dalam waktu lima tahun mendatang, Kalbe telah
menargetkan pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dalam
konsep jaringan (chain multi-service medical facility) yang tersebar
di seluruh Indonesia.
Di sisi operasional, efisiensi terus menjadi acuan dalam pelaksanaan
program-program perbaikan seperti Conim dan pengelolaan rantai
pasokan di seluruh lingkungan Grup. Hubungan dengan pelanggan
juga terus ditingkatkan, melalui program Direct to Customer (D2C)
serta penguatan cakupan distribusi. Tidak kalah penting, faktor
sumber daya manusia juga mendapat perhatian besar melalui
pengembangan kompetensi dan kepemimpinan serta peningkatan
modal pengetahuan dalam rangka pelaksanaan program kerja dan
rencana ekspansi yang sempurna.
Perubahan Peraturan Perundangan-undangan
Selama tahun 2009, terdapat beberapa perubahan peraturan
yang diberlakukan oleh Menteri Kesehatan yang memiliki dampak
penting bagi kegiatan usaha Perseroan, yaitu sebagai berikut:
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 302/Menkes/SK/III/2008,
yang menetapkan harga eceran tertinggi untuk 455 item obat
generik dan menyatakan bahwa setiap apotek, rumah sakit dan
sarana pelayanan kesehatan yang melayani penyerahan obat
generik harus menggunakan harga eceran tertinggi sebagai
harga patokan tertinggi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/Menkes/PER/XI/2008,
yang menetapkan bahwa perusahaan farmasi asing dilarang
menjual produk obat kecuali memiliki fasilitas produksi yang
berada di Indonesia. Peraturan tersebut dapat membantu
meningkatkan kontrol atas proses produksi dan kualitas produk
obat yang tersedia dalam rangka melindungi kepentingan dan
keselamatan banyak orang.
110 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Changes in Accounting Policy
During 2009, there have not been any changes in accounting
policies put into effect by the Company.
Material Transactions, Extraordinary Transactions and Conflict
of Interest
During 2009, there were no material transactions or transactions
with conflict of interest undertaken.
Subsequent Events
In December 2009, Kalbe International, Pte. Ltd. signed an
agreement with a third party to establish a joint venture company in
the Philippines with Kalbe holding a 50% stake. The company will
be incorporated in January 2010.
Furthermore, based on notarial deed of Sugito Tedjamulja S.H.,
No. 55 dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife
Indonesia have approved and endorsed the sale and transfer of
ownership in PT Cordlife Indonesia to a third party, for a total of
192,000 shares.
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Selama tahun 2009, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi
yang dilakukan oleh Perseroan.
Transaksi Material, Transaksi Luar Biasa dan Benturan
Kepentingan
Selama tahun 2009, tidak ada transaksi material dan benturan
kepentingan yang dilakukan.
Kejadian Penting setelah Tanggal Neraca
Pada bulan Desember 2009. Kalbe International, Pte. Ltd.
menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga untuk
membentuk perusahaan patungan di Filipina dengan tingkat
kepemilikan sebesar 50%. Perusahaan patungan tersebut akan
didirikan pada bulan Januari 2010.
Kemudian, berdasarkan akta Notaris Sugito Tedjamulja S.H.,
No. 55 tanggal 26 Januari 2010, segenap pemegang saham
PT Cordlife Indonesia telah menyetujui dan mensahkan penjualan
dan pengalihan seluruh kepemilikan PT Cordlife Indonesia atau
sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.
PT KALBE FARMA Tbkdan Anak Perusahaan
PT KALBE FARMA Tbkand Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasibeserta laporan auditor independentahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008
Consolidated financial statementswith independent auditor’s reportyears ended December 31, 2009 and 2008
Daftar IsiContents
114 Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
116 Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheets
119 Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Consolidated Statements of Income
121 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
Consolidated Statements of Changes in Shareholders’ Equity
122 Laporan Arus Kas Konsolidasi
Consolidated Statements of Cash Flows
124 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Notes to the Consolidated Financial Statements
116 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ 2009 Notes 2008
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.562.664.177.408 2c,3 1.321.797.625.299 Cash and cash equivalents 2d,4,12, Investasi jangka pendek, bersih 62.596.260.106 27b 124.748.588.599 Short-term investments, net Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Trade receivables, net of sejumlah Rp7.379.112.880 pada allowance for doubtful accounts of tahun 2009 dan Rp5.520.542.958 Rp7,379,112,880 in 2009 and pada tahun 2008 1.203.940.830.063 2e,5,12 935.357.382.409 Rp5,520,542,958 in 2008 Piutang lain-lain 114.138.739.079 65.803.613.758 Other receivables 2f,2g,6, Persediaan, bersih 1.561.382.418.796 7,12,22 1.606.123.881.887 Inventories, net Aset lancar lainnya 197.170.092.624 2h,8 114.223.744.576 Other current assets
Jumlah Aset Lancar 4.701.892.518.076 4.168.054.836.528 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang hubungan istimewa 3.941.724.499 2f,6 4.838.713.018 Due from related parties Aset pajak tangguhan, bersih 29.354.137.617 2t,15 33.063.849.878 Deferred tax assets, net Tagihan restitusi pajak penghasilan 35.133.127.194 2t,15 44.005.488.464 Claims for income tax refund Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Property, plant and equipment, Rp1.151.519.613.206 pada net of accumulated depreciation of tahun 2009 dan Rp1,151,519,613,206 in 2009 Rp992.780.795.541 pada 2f,2i,2j,6,10, and Rp992,780,795,541 tahun 2008 1.398.127.877.081 12,22,23 1.327.346.591.354 in 2008 2b,2m, Aset tidak berwujud, bersih 261.359.311.220 2o,11,23 82.407.284.714 Intangible assets, net Uang muka pembelian aset Advances for purchases of tetap 26.537.070.077 24.358.702.733 equipment Aset tidak lancar lainnya 26.100.904.408 2k,27a,27t 19.756.945.209 Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.780.554.152.096 1.535.777.575.370 Total Non-current Assets
JUMLAH ASET 6.482.446.670.172 5.703.832.411.898 TOTAL ASSETS
117PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ 2009 Notes 2008
LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 339.131.952.804 4,5,7,10,12 145.888.622.451 Short-term loans Hutang usaha 481.511.454.167 13 305.567.569.948 Trade payables Hutang lain-lain 119.835.349.852 92.524.190.230 Other payables Biaya masih harus dibayar 359.976.797.639 14 269.366.487.438 Accrued expenses Hutang pajak 273.181.447.326 2t,15 177.900.635.770 Taxes payable Hutang jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun: long-term debts: Hutang sewa pembiayaan 500.414.074 2j,10 574.290.696 Obligations under finance leases Hutang obligasi, bersih - 2n,16 258.550.034.422 Bonds payable, net
Jumlah Kewajiban Lancar 1.574.137.415.862 1.250.371.830.955 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan, bersih 8.326.437.947 2t,15 7.710.730.395 Deferred tax liabilities, net Hutang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam Obligations under finance leases - waktu satu tahun 1.045.834.600 2j,10 490.843.640 net of current maturities Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan 108.002.706.839 2s,26 99.515.700.749 service entitlement benefits Selisih lebih akumulasi kerugian Accumulated loss of atas biaya perolehan investasi Associated company Perusahaan asosiasi - 2b,9 900.824.853 in excess of investment cost
Jumlah Kewajiban Tidak Total Non-current Lancar 117.374.979.386 108.618.099.637 Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 1.691.512.395.248 1.358.989.930.592 TOTAL LIABILITIES
GOODWILL NEGATIF 262.431.783 2b 306.661.835 NEGATIVE GOODWILL
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 480.233.966.079 2b,17 722.136.665.972 ASSETS OF SUBSIDIARIES
118 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ 2009 Notes 2008
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp50 par value Rp50 per saham per share Modal dasar - Authorized - 17.000.000.000 saham 17,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 10.156.014.422 saham 507.800.721.100 18 507.800.721.100 10,156,014,422 shares Agio saham 2.640.000.000 2.640.000.000 Additional paid-in capital Selisih transaksi perubahan Differences arising from changes ekuitas Anak perusahaan (7.067.833.816) 2b 290.923.253 in Subsidiaries’ equities Difference in values of restructuring Selisih transaksi restrukturisasi transactions among entities entitas sepengendali (36.758.673.814) (36.758.673.814) under common control Unrealized gains (losses) Laba (rugi) belum direalisasi atas on appreciation kenaikan (penurunan) nilai pasar (decline) in market values of investasi jangka pendek, bersih 102.392.500 2d,4 (4.649.401.679) short-term investments, net Selisih kurs atas penjabaran Differences arising from laporan keuangan 3.025.269.002 2b 5.056.658.788 foreign currency translations Saldo laba 18 Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 40.157.416.692 33.089.195.230 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 4.489.141.978.407 3.684.440.514.806 Unappropriated Modal saham yang diperoleh kembali - 782.490.000 saham pada tahun Treasury stock - 2009 dan 576.798.500 saham 782,490,000 shares in 2009 and pada tahun 2008 (688.603.393.009) 2l,18 (569.510.784.185) 576,798,500 shares in 2008
Ekuitas, Bersih 4.310.437.877.062 3.622.399.153.499 Shareholders’ Equity, Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 6.482.446.670.172 5.703.832.411.898 SHAREHOLDERS’ EQUITY
119PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah)
Catatan/ 2009 Notes 2008
2p,2u, PENJUALAN BERSIH 9.087.347.669.804 5,20,21 7.877.366.385.633 NET SALES 2f,2p,2s,2u,6, BEBAN POKOK PENJUALAN 4.575.407.367.444 7,10,20,22,26 4.073.725.872.514 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 4.511.940.302.360 3.803.640.513.119 GROSS PROFIT
2f,2p,2s,6,8, BEBAN USAHA 10,23,26,27c, OPERATING EXPENSES Penjualan 2.348.510.905.389 27h,27i,27j,33 2.138.018.506.030 Selling Umum dan administrasi 518.793.836.610 450.234.993.979 General and administrative Penelitian dan pengembangan 78.760.865.163 72.674.610.589 Research and development
Jumlah Beban Usaha 2.946.065.607.162 2.660.928.110.598 Total Operating Expenses
LABA USAHA 1.565.874.695.198 1.142.712.402.521 INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Penghasilan bunga 65.471.863.530 3,4,24 54.020.602.978 Interest income Laba atas penjualan aset Gain on sale of property tetap 15.255.329.077 2i,10 6.481.675.348 and equipment Laba atas penjualan investasi Gain on sale of short-term jangka pendek 3.493.110.118 2d 8.134.033.652 investments Gain (loss) on foreign Laba (rugi) selisih kurs, bersih (94.920.355.285) 2q,2r,29 42.553.538.201 exchange, net Interest expense and Beban bunga dan keuangan (53.449.204.212) 12,16,25 (52.045.670.252) financial charges Rupa-rupa, bersih (30.653.243.507) 2n,11,15,30 (23.834.730.503) Miscellaneous, net
Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih (94.802.500.279) 35.309.449.424 Other Income (Charges), Net
LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT PENGHASILAN (EXPENSE) Tahun berjalan (416.782.713.956) 2t,15 (356.433.056.594) Current Tangguhan (4.622.364.415) 3.915.837.997 Deferred
Beban Pajak Penghasilan, Bersih (421.405.078.371) (352.517.218.597) Income Tax Expense, Net
120 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS
OF INCOME (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2009 Notes 2008
LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY ATAS LABA BERSIH ANAK INTERESTS IN NET EARNINGS PERUSAHAAN 1.049.667.116.548 825.504.633.348 OF SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN (120.663.376.210) 2b (118.682.487.158) EARNINGS OF SUBSIDIARIES
LABA BERSIH 929.003.740.338 706.822.146.190 NET INCOME
LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE Laba usaha 163 2v,18,28 117 Income from operations
Laba bersih 97 72 Net income
121PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
C
atat
an a
tas
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asi t
erla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
da
ri la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
i sec
ara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
.
6
PT K
ALB
E FA
RM
A T
bk. D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
Ta
hun
Yang
Ber
akhi
r Pad
a Ta
ngga
l-tan
ggal
31
Des
embe
r 200
9 da
n 20
08
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah)
PT
KA
LBE
FAR
MA
Tbk
. AN
D S
UB
SID
IAR
IES
CO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
TS O
F C
HA
NG
ES IN
SH
AR
EHO
LDER
S’ E
QU
ITY
Ye
ars
Ende
d D
ecem
ber 3
1, 2
009
and
2008
(E
xpre
ssed
in R
upia
h)
Laba
(Rug
i) B
elum
D
ireal
isas
i ata
s
K
enai
kan
Se
lisih
(P
enur
unan
)
Tran
saks
i
Nila
i Pas
ar
Selis
ih K
urs
R
estr
ukt u
risas
i
In
vest
asi
atas
En
titas
Ja
ngka
Pe
njab
aran
Se
lisih
S
epen
gend
ali/
P
ende
k, b
ersi
h/
Lapo
ran
Tran
saks
i
Se
lisih
D
iffer
ence
in
Unr
ealiz
ed
Keu
anga
n/
M
odal
Pe
ruba
han
Ekui
tas
Nila
i Rev
alua
si
Valu
es o
f
Gai
ns (L
osse
s) o
n
D
iffer
ence
s
Sa
ldo
Laba
/
Dite
mpa
tkan
dan
Ana
k Pe
rusa
haan
/
Ase
t Tet
ap/
R
estr
uctu
ring
A
ppre
ciat
ion
Aris
ing
R
etai
ned
Earn
ings
D
iset
or P
enuh
/
D
iffer
ence
s A
risin
g
Rev
alua
tion
Tran
sact
ions
(D
eclin
e) in
fr
om
Mod
al S
aham
Issu
ed a
nd
Agi
o Sa
ham
/
fr
om C
hang
es
Incr
emen
t in
a
mon
g En
titie
s
Mar
ket V
alue
s
Fo
reig
n
Tel
ah D
itent
ukan
B
elum
Dite
ntuk
an
Y
ang
Dip
erol
eh
Ekui
tas,
Ber
sih/
C
atat
an/
Fully
Pai
d
A
dditi
onal
in
Subs
idia
ries’
Pro
pert
y, P
lant
Und
er C
omm
on
of S
hort
-term
C
urre
ncy
P
engg
unaa
nnya
/
Pen
ggun
aann
ya/
Sub-
jum
lah/
K
emba
li/
S
hare
hold
ers’
Not
es
Cap
ital
P
aid-
in C
apita
l
Eq
uitie
s
and
Equ
ipm
ent
Con
trol
Inve
stm
ents
, net
Tr
ansl
atio
ns
App
ropr
iate
d
Una
ppro
pria
ted
Sub-
tota
l
Tre
asur
y St
ock
Equi
ty, N
et
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
7
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
1.51
3.32
7.07
8
4.
153.
339.
938
(36.
758.
673.
814
)
21.8
34.3
67.4
49
2.
001.
247.
563
26.0
32.2
53.2
63
3.07
5.95
6.68
4.26
7
3.10
1.98
8.93
7.53
0
(21
8.31
1.32
5.61
6 )
3.38
6.86
1.94
1.22
8
Bal
ance
as
of D
ecem
ber 3
1, 2
007
Sald
o la
ba y
ang
tela
h di
tent
ukan
Appr
opria
tion
of re
tain
ed e
arni
ngs
for
pe
nggu
naan
nya
untu
k ca
dang
an u
mum
18
-
-
-
-
-
-
-
7.05
6.94
1.96
7
(7
.056
.941
.967
)
-
-
-
gene
ral r
eser
ve
Selis
ih k
urs
atas
pen
jaba
ran
Diff
eren
ces
aris
ing
from
lapo
ran
keua
ngan
-
-
-
-
-
-
3.05
5.41
1.22
5
-
-
-
-
3.
055.
411.
225
fore
ign
curr
ency
tran
sla t
ions
La
ba (r
ugi)
belu
m d
ireal
isas
i ata
s ke
naik
an
(pen
urun
an) n
ilai p
asar
inve
stas
i
Unr
ealiz
ed g
ains
(los
ses)
on
appr
ecia
tion
(dec
line)
jang
ka p
ende
k
2d
,4
in
mar
ket v
alue
s of
sho
rt-te
rm in
vest
men
ts
Pe
rusa
haan
-
-
-
-
-
(2
6.48
3.76
9.12
8 )
-
-
-
-
-
(26.
483.
769.
128 )
C
ompa
ny
Anak
per
usah
aan
-
-
50
.576
.772
-
-
-
-
-
-
-
-
50.5
76.7
72
Subs
idia
ries
Pem
belia
n ke
mba
li sa
ham
2l
,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
351.
199.
458.
569 )
(
351.
199.
458.
569 )
B
uy b
ack
of s
hare
s R
ekla
sifik
asi s
ehub
unga
n de
ngan
Rec
lass
ifica
tion
aris
ing
pene
rapa
n PS
AK N
o. 1
6 (R
evis
i 200
7)
2i
,19
-
-
(1
.272
.980
.597
)
(4.1
53.3
39.9
38 )
-
-
-
-
5.
426.
320.
535
5.42
6.32
0.53
5
-
-
from
ado
ptio
n of
PSA
K N
o. 1
6 (R
evis
ed 2
007)
Pe
mba
gian
div
iden
kas
18
-
-
-
-
-
-
-
-
(10
1.56
0.14
4.22
0 )
(10
1.56
0.14
4.22
0 )
-
(
101.
560.
144.
220 )
D
istri
butio
n of
cas
h di
vide
nds
Div
iden
ata
s pe
narik
an k
emba
li sa
ham
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
852.
450.
001
4.85
2.45
0.00
1
-
4.85
2.45
0.00
1
Div
iden
ds fr
om tr
easu
ry s
tock
La
ba b
ersi
h ta
hun
2008
-
-
-
-
-
-
-
-
706.
822.
146.
190
706.
822.
146.
190
-
70
6.82
2.14
6.19
0
Net
inco
me
for 2
008
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
8
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
290.
923.
253
-
(3
6.75
8.67
3.81
4 )
(4
.649
.401
.679
)
5.05
6.65
8.78
8
33
.089
.195
.230
3.
684.
440.
514.
806
3.
717.
529.
710.
036
(
569.
510.
784.
185 )
3.
622.
399.
153.
499
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
200
8
Sald
o la
ba y
ang
tela
h di
tent
ukan
Appr
opria
tion
of re
tain
ed e
arni
ngs
for
pe
nggu
naan
nya
untu
k ca
dang
an u
mum
18
-
-
-
-
-
-
-
7.06
8.22
1.46
2
(7
.068
.221
.462
)
-
-
-
gene
ral r
eser
ve
Selis
ih k
urs
atas
pen
jaba
ran
D
iffer
ence
s ar
isin
g fro
m
la
pora
n ke
uang
an
-
-
-
-
-
-
(2
.031
.389
.786
)
-
-
-
-
(2.0
31.3
89.7
86 )
fore
ign
curr
ency
tran
slat
ions
La
ba (r
ugi)
belu
m d
ireal
isas
i ata
s ke
naik
an
Unr
ealiz
ed g
ains
(los
ses)
on
appr
ecia
tion
(pen
urun
an) n
ilai p
asar
inve
stas
i
2d,4
(dec
line)
in m
arke
t val
ues
of
ja
ngka
pen
dek
shor
t-ter
m in
vest
men
ts
Peru
saha
an
-
-
-
-
-
4.75
1.79
4.17
9
-
-
-
-
-
4.75
1.79
4.17
9
Com
pany
An
ak p
erus
ahaa
n
-
-
(1.3
86.4
94.1
44 )
-
-
-
-
-
-
-
-
(1
.386
.494
.144
) Su
bsid
iarie
s Pe
mbe
lian
kem
bali
saha
m o
leh
Bu
y ba
ck o
f sha
res
Pe
rusa
haan
2l
,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
119.
092.
608.
824 )
(
119.
092.
608.
824 )
C
ompa
ny
Anak
per
usah
aan
2b
-
-
(5.9
72.2
62.9
25 )
-
-
-
-
-
-
-
-
(5
.972
.262
.925
)
Subs
idia
ries
Pem
bagi
an d
ivid
en k
as
18
-
-
-
-
-
-
-
-
(
126.
950.
180.
275 )
(
126.
950.
180.
275
)
-
(12
6.95
0.18
0.27
5 )
Dis
tribu
tion
of c
ash
divi
dend
s D
ivid
en a
tas
pena
rikan
kem
bali
saha
m
-
-
-
-
-
-
-
-
9.71
6.12
5.00
0
9.
716.
125.
000
-
9.
716.
125.
000
D
ivid
ends
from
trea
sury
sto
ck
Laba
ber
sih
tahu
n 20
09
-
-
-
-
-
-
-
-
92
9.00
3.74
0.33
8
92
9.00
3.74
0.33
8
-
929.
003.
740.
338
N
et in
com
e fo
r 200
9
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
9
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
(7.0
67.8
33.8
16 )
-
(36.
758.
673.
814
)
102.
392.
500
3.02
5.26
9.00
2
40
.157
.416
.692
4.
489.
141.
978.
407
4.
529.
299.
395.
099
(
688.
603.
393.
009 )
4.
310.
437.
877.
062
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
200
9
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
C
atat
an a
tas
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asi t
erla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
da
ri la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
i sec
ara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
.
6
PT K
ALB
E FA
RM
A T
bk. D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
Ta
hun
Yang
Ber
akhi
r Pad
a Ta
ngga
l-tan
ggal
31
Des
embe
r 200
9 da
n 20
08
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah)
PT
KA
LBE
FAR
MA
Tbk
. AN
D S
UB
SID
IAR
IES
CO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
TS O
F C
HA
NG
ES IN
SH
AR
EHO
LDER
S’ E
QU
ITY
Ye
ars
Ende
d D
ecem
ber 3
1, 2
009
and
2008
(E
xpre
ssed
in R
upia
h)
Laba
(Rug
i) B
elum
D
ireal
isas
i ata
s
K
enai
kan
Se
lisih
(P
enur
unan
)
Tran
saks
i
Nila
i Pas
ar
Selis
ih K
urs
R
estr
ukt u
risas
i
In
vest
asi
atas
En
titas
Ja
ngka
Pe
njab
aran
Se
lisih
S
epen
gend
ali/
P
ende
k, b
ersi
h/
Lapo
ran
Tran
saks
i
Se
lisih
D
iffer
ence
in
Unr
ealiz
ed
Keu
anga
n/
M
odal
Pe
ruba
han
Ekui
tas
Nila
i Rev
alua
si
Valu
es o
f
Gai
ns (L
osse
s) o
n
D
iffer
ence
s
Sa
ldo
Laba
/
Dite
mpa
tkan
dan
Ana
k Pe
rusa
haan
/
Ase
t Tet
ap/
R
estr
uctu
ring
A
ppre
ciat
ion
Aris
ing
R
etai
ned
Earn
ings
D
iset
or P
enuh
/
D
iffer
ence
s A
risin
g
Rev
alua
tion
Tran
sact
ions
(D
eclin
e) in
fr
om
Mod
al S
aham
Issu
ed a
nd
Agi
o Sa
ham
/
fr
om C
hang
es
Incr
emen
t in
a
mon
g En
titie
s
Mar
ket V
alue
s
Fo
reig
n
Tel
ah D
itent
ukan
B
elum
Dite
ntuk
an
Y
ang
Dip
erol
eh
Ekui
tas,
Ber
sih/
C
atat
an/
Fully
Pai
d
A
dditi
onal
in
Subs
idia
ries’
Pro
pert
y, P
lant
Und
er C
omm
on
of S
hort
-term
C
urre
ncy
P
engg
unaa
nnya
/
Pen
ggun
aann
ya/
Sub-
jum
lah/
K
emba
li/
S
hare
hold
ers’
Not
es
Cap
ital
P
aid-
in C
apita
l
Eq
uitie
s
and
Equ
ipm
ent
Con
tro l
Inve
stm
ents
, net
Tr
ansl
atio
ns
App
ropr
iate
d
Una
ppro
pria
ted
Sub-
tota
l
Tre
asur
y St
ock
Equi
ty, N
et
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
7
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
1.51
3.32
7.07
8
4.
153.
339.
938
(36.
758.
673.
814
)
21.8
34.3
67.4
49
2.
001.
247.
563
26.0
32.2
53.2
63
3.07
5.95
6.68
4.26
7
3.10
1.98
8.93
7.53
0
(21
8.31
1.32
5.61
6 )
3.38
6.86
1.94
1.22
8
Bal
ance
as
of D
ecem
ber 3
1, 2
007
Sald
o la
ba y
ang
tela
h di
tent
ukan
Appr
opria
tion
of re
tain
ed e
arni
ngs
for
pe
nggu
naan
nya
untu
k ca
dang
an u
mum
18
-
-
-
-
-
-
-
7.05
6.94
1.96
7
(7
.056
.941
.967
)
-
-
-
gene
ral r
eser
ve
Sel is
ih k
urs
atas
pen
jaba
ran
Diff
eren
ces
aris
ing
from
lapo
ran
keua
ngan
-
-
-
-
-
-
3.05
5.41
1.22
5
-
-
-
-
3.
055.
411.
225
fore
ign
curr
ency
tran
slat
ions
La
ba (r
ugi)
belu
m d
ireal
isas
i ata
s ke
naik
an
(pen
urun
an) n
ilai p
asar
inve
stas
i
Unr
ealiz
ed g
ains
(los
ses)
on
appr
ecia
tion
(dec
line)
jang
ka p
ende
k
2d
,4
in
mar
ket v
alue
s of
sho
rt-te
rm in
vest
men
ts
Pe
rusa
haan
-
-
-
-
-
(2
6.48
3.76
9.12
8 )
-
-
-
-
-
(26.
483.
769.
128 )
C
ompa
ny
Anak
per
usah
aan
-
-
50
.576
.772
-
-
-
-
-
-
-
-
50.5
76.7
72
Subs
idia
ries
Pem
belia
n ke
mba
li sa
ham
2l
,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
351.
199.
458.
569 )
(
351.
199.
458.
569 )
B
uy b
ack
of s
hare
s R
ekla
sifik
asi s
ehub
unga
n de
ngan
Rec
lass
ifica
tion
aris
ing
pene
rapa
n PS
AK N
o. 1
6 (R
evis
i 200
7)
2i
,19
-
-
(1
.272
.980
.597
)
(4.1
53.3
39.9
38 )
-
-
-
-
5.
426.
320.
535
5.42
6.32
0.53
5
-
-
from
ado
ptio
n of
PSA
K N
o. 1
6 (R
evis
ed 2
007)
Pe
mba
gian
div
iden
kas
18
-
-
-
-
-
-
-
-
(10
1.56
0.14
4.22
0 )
(10
1.56
0.14
4.22
0 )
-
(
101.
560.
144.
220 )
D
istri
butio
n of
cas
h di
vide
nds
Div
iden
ata
s pe
narik
an k
emba
li sa
ham
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
852.
450.
001
4.85
2.45
0.00
1
-
4.85
2.45
0.00
1
Div
iden
ds fr
om tr
easu
ry s
tock
La
ba b
ersi
h ta
hun
2008
-
-
-
-
-
-
-
-
706.
822.
146.
190
706.
822.
146.
190
-
70
6.82
2.14
6.19
0
Net
inco
me
for 2
008
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
8
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
290.
923.
253
-
(3
6.75
8.67
3.81
4 )
(4
.649
.401
.679
)
5.05
6.65
8.78
8
33
.089
.195
.230
3.
684.
440.
514.
806
3.
717.
529.
710.
036
(
569.
510.
784.
185 )
3.
622.
399.
153.
499
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
200
8
Sald
o la
ba y
ang
tela
h di
tent
ukan
Appr
opria
tion
of re
tain
ed e
arni
ngs
for
pe
nggu
naan
nya
untu
k ca
dang
an u
mum
18
-
-
-
-
-
-
-
7.06
8.22
1.46
2
(7
.068
.221
.462
)
-
-
-
gene
ral r
eser
ve
Selis
ih k
urs
atas
pen
jaba
ran
D
iffer
ence
s ar
isin
g fro
m
la
pora
n ke
uang
an
-
-
-
-
-
-
(2
.031
.389
.786
)
-
-
-
-
(2.0
31.3
89.7
86 )
fore
ign
curr
ency
tran
slat
ions
La
ba (r
ugi)
belu
m d
ireal
isas
i ata
s ke
naik
an
Unr
ealiz
ed g
ains
(los
ses)
on
appr
ecia
tion
(pen
urun
an) n
ilai p
asar
inve
stas
i
2d,4
(dec
line)
in m
arke
t val
ues
of
ja
ngka
pen
dek
shor
t-ter
m in
vest
men
ts
Peru
saha
an
-
-
-
-
-
4.75
1.79
4.17
9
-
-
-
-
-
4.75
1.79
4.17
9
Com
pany
An
ak p
erus
ahaa
n
-
-
(1.3
86.4
94.1
44 )
-
-
-
-
-
-
-
-
(1
.386
.494
.144
) Su
bsid
iarie
s Pe
mbe
lian
kem
bali
saha
m o
leh
Bu
y ba
ck o
f sha
res
Pe
rusa
haan
2l
,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
119.
092.
608.
824 )
(
119.
092.
608.
824 )
C
ompa
ny
Anak
per
usah
aan
2b
-
-
(5.9
72.2
62.9
25 )
-
-
-
-
-
-
-
-
(5
.972
.262
.925
)
Subs
idia
ries
Pem
bagi
an d
ivid
en k
as
18
-
-
-
-
-
-
-
-
(
126.
950.
180.
275 )
(
126.
950.
180.
275
)
-
(12
6.95
0.18
0.27
5 )
Dis
tribu
tion
of c
ash
divi
dend
s D
ivid
en a
tas
pena
rikan
kem
bali
saha
m
-
-
-
-
-
-
-
-
9.71
6.12
5.00
0
9.
716.
125.
000
-
9.
716.
125.
000
D
ivid
ends
from
trea
sury
sto
ck
Laba
ber
sih
tahu
n 20
09
-
-
-
-
-
-
-
-
92
9.00
3.74
0.33
8
92
9.00
3.74
0.33
8
-
929.
003.
740.
338
N
et in
com
e fo
r 200
9
Sald
o pa
da ta
ngga
l 31
Des
embe
r 200
9
50
7.80
0.72
1.10
0
2.
640.
000.
000
(7.0
67.8
33.8
16 )
-
(36.
758.
673.
814
)
102.
392.
500
3.02
5.26
9.00
2
40
.157
.416
.692
4.
489.
141.
978.
407
4.
529.
299.
395.
099
(
688.
603.
393.
009 )
4.
310.
437.
877.
062
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
200
9
122 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ 2009 Notes 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 9.686.123.840.590 8.599.393.140.955 Cash received from customers Pembayaran kas untuk pemasok Cash paid to suppliers and dan karyawan (6.048.673.889.076) (5.830.831.596.364) employees
Kas yang dihasilkan dari operasi 3.637.449.951.514 2.768.561.544.591 Cash provided by operations Penerimaan tagihan restitusi pajak Receipts of claims for penghasilan 12.928.224.377 8.049.202.297 income tax refund Pembayaran pajak penghasilan (389.941.951.209) (356.142.206.993) Payments of income taxes Pembayaran untuk beban operasi Payments for other operating lainnya, bersih (1.896.852.784.081) (1.612.768.004.551) expenses, net
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Operating Operasi 1.363.583.440.601 807.700.535.344 Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Hasil penjualan investasi jangka Proceeds from sale of short-term pendek dan deposito berjangka 149.516.929.663 187.963.817.622 investments and time deposits Penerimaan penghasilan bunga 66.981.541.962 56.492.357.164 Interest income received Proceeds from sale of property Hasil penjualan aset tetap 20.331.354.930 10.172.535.153 and equipment Penerimaan uang muka penjualan Advance for sale of long-term investasi jangka panjang 1.263.900.400 - investment received Perolehan saham Anak perusahaan Acquisitions of Subsidiaries’ dari pihak ketiga (522.124.829.650) - shares from third parties Acquisitions of property, plant Perolehan aset tetap (277.596.519.508) (305.198.137.295) and equipment Penempatan pada investasi jangka Placements in short-term pendek dan deposito berjangka (84.443.721.852) (135.870.696.543) investments and time deposits Penerimaan dari aktivitas investasi Proceeds from other investing lainnya, bersih 631.147.163 215.179.709 activities, net
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (645.440.196.892) (186.224.944.190) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan hutang bank 2.432.741.994.739 292.853.342.945 Proceeds from bank loans Penerimaan setoran modal saham Receipts of capital contributions dari pemegang saham minoritas from Subsidiaries’ minority Anak perusahaan 1.036.000.000 500.000.000 shareholders Pembayaran hutang bank (2.239.498.664.386) (190.681.390.174) Payments of bank loans Pembayaran obligasi (259.319.000.000) - Payment of bonds Pembayaran dividen kas Payments of cash dividends Perusahaan (117.234.055.275) (96.707.694.218) Company Anak perusahaan (34.511.737.170) (26.731.845.186) Subsidiaries Penarikan kembali saham Buy back of shares Perusahaan (119.092.608.824) (351.199.458.569) Company Anak perusahaan (5.972.262.925) - Subsidiaries Pembayaran beban bunga (48.150.013.121) (55.354.893.471) Payments of interest expense Pembayaran hutang sewa Payments of obligations under pembiayaan (741.355.797) (2.526.845.665) finance leases Pembelian kembali obligasi - (9.851.000.000) Re-purchase of bonds
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Financing Aktivitas Pendanaan (390.741.702.759) (439.699.784.338) Activities
123PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
8
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
(continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2009 Notes 2008
KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 327.401.540.950 181.775.806.816 CASH AND CASH EQUIVALENTS Pengaruh Bersih Perubahan Net Effect of Changes in Foreign Kurs pada Kas dan Setara Kas Exchange Rates of Foreign yang Didenominasi dalam Currency Denominated Mata Uang Asing (86.958.582.016) 23.675.684.286 Cash and Cash Equivalents KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1.321.797.625.299 3 1.116.346.134.197 AT BEGINNING OF YEAR
ditambah: Add: Saldo awal tahun kas dan setara kas Beginning balance of cash and milik PML 423.593.175 9 - cash equivalents of PML
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1.562.664.177.408 3 1.321.797.625.299 AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ADDITIONAL DISCLOSURES Aktivitas Investasi dan Investing and Financing Pendanaan Yang Tidak Activities Not Affecting Mempengaruhi Kas: Cash Flows: Reklasifikasi aset dalam Reclassification of pengerjaan 211.600.719.417 10 50.719.332.153 constructions in progress Reclassification of advances for purchases of property, Reklasifikasi uang muka aset tetap 4.931.323.305 3.476.333.551 and equipment Penambahan aset sewa pembiayaan Additions to assets under finance melalui hutang sewa leases through incurrence of pembiayaan 1.327.421.000 10 275.885.250 obligations under finance leases
124 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 309, tanggal 25 Juni 2008, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-70062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 September 2008.
PT Kalbe Farma Tbk. (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia, within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on notarial deed No. 3 of Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo dated September 10, 1966. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/72/23 dated September 12, 1967, and was published in Supplement No. 234 of State Gazette No. 102 dated December 22, 1967. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the last amendment of which was drawn up in notarial deed No. 309 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., dated June 25, 2008, concerning the changes of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company and prevailing regulations in the Capital Market. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-70062.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 26, 2008.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran
dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966.
As stated in its articles of association, the scope of activities of the Company comprises, among others, manufacture and distribution of pharmaceutical products (human and animal healthcare). Currently, the Company is primarily engaged in the production and development of pharmaceutical products. The Company started its commercial operations in 1966.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana
kantor pusat berada di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
The Company is domiciled in Jakarta, with its head office located at KALBE Building Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 while its production plant is located at Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Block A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, West Java.
125PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya
b. Public offering of the Company’s shares and other corporate actions
Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate
actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
A summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of the initial public offering of its shares up to December 31, 2009 is as follows:
Jumlah Saham/ Number of Tanggal/ Kegiatan Perusahaan Shares Date Nature of Corporate Actions
Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Initial public offering and partial listing of Perusahaan 20.000.000 30 Juli 1991/ the Company’s shares July 30, 1991 Pencatatan saham Perusahaan 30.000.000 Listing of the Company’s shares in Bursa Efek Jakarta 23 April 1992/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) April 23, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Surabaya 22 Mei 1992/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) May 22, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Pembagian saham bonus 50.000.000 Distribution of bonus shares Bursa Efek Surabaya 10 November 1992/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) November 10, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 17 November 1992/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) November 17, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Penawaran umum terbatas 8.000.000 4 Mei 1993/ Rights issue May 4, 1993 Pembagian saham bonus 75.600.000 Distribution of bonus shares Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 15, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 18, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Pembagian dividen saham 32.400.000 Distribution of share dividends Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 15, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 18, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp1.000 menjadi Rp500 per from Rp1,000 to Rp500 per share saham (stock split) 216.000.000 7 Oktober 1996/ (stock split) October 7, 1996 Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp500 menjadi Rp100 per saham from Rp500 to Rp100 per share (stock split) 1.728.000.000 24 Agustus 1999/ (stock split) August 24, 1999 Pembagian saham bonus 1.900.800.000 6 Desember 2000/ Distribution of bonus shares December 6, 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp100 menjadi Rp50 per saham from Rp100 to Rp50 per share (stock split) 4.060.800.000 19 Desember 2003/ (stock split) December 19, 2003
126 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya (lanjutan)
b. Public offering of the Company’s shares and other corporate actions (continued)
Jumlah Saham/ Number of Tanggal/ Kegiatan Perusahaan Shares Date Nature of Corporate Actions
Tambahan penempatan saham sehubungan dengan Additional issuance of shares in penggabungan usaha 2.034.414.422 16 Desember 2005/ connection with the merger December 16, 2005
Jumlah 10.156.014.422 (*) Total
(*) Jumlah ini termasuk 782.490.000 saham yang dibeli kembali.
(*) This amount includes 782,490,000 shares which have been obtained as treasury stock.
c. Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan
c. Boards of commissioners and directors, and employees
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the members of the Company’s board of commissioners and board of directors are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Johannes Setijono President Commissioner Komisaris Santoso Oen Commissioner Komisaris Yozef Darmawan Angkasa Commissioner Komisaris Ferdinand Aryanto Commissioner Komisaris Independen John Aristianto Prasetio Independent Commissioner Komisaris Independen Farid Anfasa Moeloek Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors
Presiden Direktur Bernadette Ruth Irawati Setiady President Director Wakil Presiden Direktur Johanes Berchman Apik Ibrahim Vice President Director Direktur Budi Dharma Wreksoatmodjo Director Direktur Herman Widjaja Director Direktur Vidjongtius Director
127PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan (lanjutan)
c. Boards of commissioners and directors, and employees (continued)
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada
dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp22,22 miliar dan Rp39,15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
The salaries and compensation benefits incurred for the Company’s commissioners and directors totaled to Rp22.22 billion and Rp39.15 billion in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 10.444 karyawan dan 10.257 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries have a combined total of 10,444 and 10,257 permanent employees, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang
dipergunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Grup) disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Company and Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”) conform to generally accepted accounting principles and practices in Indonesia. The following significant accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasi a. Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasi, disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi emiten atau perusahaan publik.
The consolidated financial statements, presented in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, that is, the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS), and the Regulations and Established Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for public-listed companies.
128 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasi (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasi, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (Catatan 2d) dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using historical cost concept, except for certain short-term investments which are stated at their fair market values (Note 2d) and inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value (Note 2g).
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan
menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Secara umum, mata uang fungsional dan
pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah Rupiah.
Generally, the functional and reporting currency used by the Group is Rupiah.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi
laporan keuangan Grup. Anak perusahaan yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Group. The Subsidiaries, in which the Company directly and/or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/
Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of
Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008
Farmasi:/ Pharmaceutical: PT Bintang Toedjoe Farmasi/ Jakarta 1949 100,00 100,00 575.151 622.438 - Bintang Pharmaceutical Toedjoe (1) PT Hexpharm Jaya Farmasi/ Jakarta 1995 100,00 100,00 172.469 140.408 Laboratories Pharmaceutical - Hexpharm (1)
129PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/
Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of
Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008
PT Saka Farma Farmasi/ Jakarta 1997 100,00 80,00 53.549 53.462 Laboratories Pharmaceutical - Saka (1) (a) PT Finusolprima Farma Farmasi/ Jakarta 1981 100,00 100,00 112.867 99.623 Internasional Pharmaceutical - Finusolprima (1) PT Bifarma Adiluhung Farmasi/ Jakarta 1997 100,00 100,00 2.868 2.629 - Bifarma (1) Pharmaceutical Innogene Kalbiotech Farmasi/ Singapura/ 2004 93,01 91,89 35.995 36.846 Pte. Ltd. Pharmaceutical Singapore - Innogene (1) PT Dankos Farma Farmasi/ Jakarta 2006 100,00 100,00 136.218 107.084 - Danfar (1) Pharmaceutical PT Pharma Metric Labs. Farmasi/ Jakarta 2006 79,82 34,45 7.704 - - PML (1) (b) Pharmaceutical Makanan Kesehatan:/ Health Food: PT Sanghiang Perkasa Makanan Jakarta 1982 100,00 100,00 1.104.068 1.169.613 - Sanghiang (1) Kesehatan/ Health Foods PT Kalbe Morinaga (1) Makanan Jakarta 2007 70,00 70,00 299.901 324.479 Indonesia Kesehatan/ - KMI Health Foods Kemasan:/ Packaging: PT Kageo Igar Jaya Tbk. Kemasan/ Bekasi, 1977 67,51 63,10 317.809 305.783 - Kageo Igar (1) (c) Packaging Jawa Barat/ Bekasi, West Java PT Avesta Continental Kemasan/ Bekasi, 1976 51,62 48,25 195.629 192.426 Pack Packaging Jawa Barat/ - Avesta (3) Bekasi West Java PT Indogravure Kemasan/ Tangerang, 1985 26,33 24,61 63.646 65.208 - Indogravure (4) Packaging Banten
Penjualan dan distribusi:/ Sale and Distribution: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Distributor Jakarta 1993 83,75 58,19 2.986.182 2.513.339 (EPMT) (1) (d) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor PT Tri Sapta Jaya Distributor Jakarta 1980 83,75 58,19 103.565 78.111 (TSJ) (2) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor
130 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/
Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of
Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008
PT Millenia Dharma Penjualan Jakarta 2003 83,75 58,19 14.659 8.304 Insani (MDI) (2) Obat-obatan dan Peralatan Kedokteran/ Sales of Pharmaceuticals and Medical
Equipment
PT Enseval Medika Distributor Jakarta 2008 83,75 58,19 217.813 26.096 Prima (EMP) (2) peralatan kesehatan/ Distribution of medical instruments PT Global Chemindo Penjualan Jakarta 2008 83,75 58,19 213.429 68.778 Megatrading bahan baku (GCM) (2) obat-obatan/ Trading of raw materials for pharmaceutical products
PT Renalmed Tiara Perdagangan Jakarta 2008 81,66 55,30 30.901 11.393 Utama peralatan (RTU) (2) (e) kesehatan dan barang habis pakai/ Trading of medical instruments and consumable products
Kalbe Vision Pte. Ltd. Pengembangan, Singapura/ 2008 100,00 100,00 9.950 5.072 (KV) (1) Produksi, Singapore Pemasaran dan Distribusi produk Kesehatan mata/ Development, Production, Marketing and Distribution of Eye health Products
Kalbe International Pemasaran Singapura/ 2007 100,00 100,00 166.328 135.752 Pte. Ltd. Produk Singapore (KI) (1) Kesehatan dan Farmasi/ Wholesale of Medical and Pharmaceutical Products
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh: The Subsidiary is directly owned by: (1) Perusahaan (1) Company
(2) EPMT (2) EPMT (3) Kageo Igar (3) Kageo Igar (4) Avesta (4) Avesta
131PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
(a) Pada tanggal 31 Agustus 2009, Saka menerbitkan
tambahan saham sejumlah 130.000 saham atau Rp13.000.000.000 yang disetor oleh Perusahaan sebanyak 104.000 saham atau Rp10.400.000.000 dan Bintang Toedjoe sebanyak 26.000 saham atau Rp2.600.000.000. Kemudian, pada tanggal yang sama, Bintang Toedjoe juga membeli dari pihak ketiga sebanyak 26.000 saham Saka. Sebagai akibat dari transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Grup di Saka mengalami peningkatan dari 80% menjadi 100%.
(a) On August 31, 2009, Saka issued additional shares amounting to 130,000 shares or Rp13,000,000,000, which were subscribed and paid for by the Company, for 104,000 shares or Rp10,400,000,000 and Bintang Toedjoe for 26,000 shares or Rp2,600,000,000. Furthermore, on the same date, Bintang Toedjoe also purchased from a third party the remaining outstanding 26,000 shares of Saka. As a result of the said equity transactions, the Group’s effective percentage of ownership in Saka increased from 80% to 100%.
(b) Pada tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan membeli
dari pihak ketiga 1.625 saham PML. Kemudian, pada tanggal yang sama, PML menerbitkan tambahan 4.000 saham yang disetor oleh Perusahaan dan pihak ketiga masing-masing sebanyak 3.484 saham dan 516 saham. Setelah transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 9).
(b) On December 1, 2009, the Company purchased from a third party 1,625 shares of PML. Furthermore, on the same date, PML issued additional 4,000 shares which were subscribed and paid for by the Company and third parties amounting to 3,484 shares and 516 shares, respectively. After such equity transactions, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 9).
(c) Berdasarkan surat manajemen PT Kageo Igar Tbk.
(Kageo Igar) kepada Ketua BAPEPAM-LK tanggal 27 Januari 2009, Kageo Igar akan melakukan pembelian kembali saham Kageo Igar yang dimiliki publik. Transaksi ini sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 perihal Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Kageo Igar telah melakukan pembelian kembali sebanyak 68.576.000 saham dengan harga perolehan sejumlah Rp5.972.262.925.
(c) Based on the letter sent by the management of PT Kageo Igar Tbk. (Kageo Igar) to the Chairman of BAPEPAM-LK dated January 27, 2009, Kageo Igar will buy back its shares held by the public. This transaction is in accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3. Attachment to the Decision No. Kep401/BL/2008 dated October 9, 2008 of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institutions Regarding Publicly-listed Company Share Buy Back or Publicly-listed Company in a Potential Market Crisis Condition. Until December 31, 2009, Kageo Igar had already repurchased 68,576,000 shares with total cost amounting to Rp5,972,262,925.
(d) Pada tanggal 19 Juni 2009, Perusahaan
mengumumkan rencana penawaran tender atas 725.239.000 saham yang mewakili sekitar 31,81% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), Anak perusahaan, dan diikuti dengan pernyataan penawaran tender kepada Bapepam-LK pada tanggal 24 Juni 2009. Pernyataan penawaran tender menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam-LK No. S-6012/BL/2009 tertanggal 13 Juli 2009. Periode penawaran tender dilakukan dari tanggal 14 Juli 2009 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2009. Selama periode tersebut, Perusahaan telah membeli sebanyak 580.161.820 saham EPMT dengan harga penawaran tender sebesar Rp870 per saham. Sebagai akibat atas penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 58,19% menjadi 83,64%. Kemudian, pada tanggal 12 Oktober 2009, Perusahaan membeli kembali dari pihak ketiga tambahan 2.550.000 saham EPMT. Setelah transaksi ekuitas tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan menjadi 83,75%.
(d) On June 19, 2009, the Company made a public announcement on a tender offer for 725,239,000 shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), a Subsidiary, which represents 31.81% of EPMT’s total issued and fully paid shares which was followed by a tender offer declaration to Bapepam-LK on June 24, 2009. The tender offer became effective based on Bapepam-LK letter No. S-6012/BL/2009 dated July 13, 2009. The tender offer period was conducted from July 14, 2009 until August 12, 2009. During the period, the Company purchased 580,161,820 EPMT’s shares for a tender offer price of Rp870 per share. As a result of the said additional equity acquisition, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased from 58.19% to 83.64%. Furthermore, on October 12, 2009, the Company purchased from a third party additional 2,550,000 shares of EPMT. After the said equity transaction, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased to 83.75%.
(e) Anak perusahaan yang berdiri di tahun 2008.
(e) A subsidiary that was established in 2008.
132 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Pada bulan Desember 2008, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal sejumlah US$282.250 ke Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV) untuk modal kerja. Kemudian, pada bulan Januari, Maret dan Oktober 2009, KV menerbitkan tambahan saham masing-masing sejumlah US$250.000, US$465.750 dan US$425.000. Seluruh saham tambahan tersebut disetor oleh Perusahaan.
In December 2008, the Company made additional capital injection of US$282,250 for working capital of Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV). In January, March and October, 2009, KV issued additional shares amounting to US$250,000, US$465,750 and US$425,000, respectively, which were all subscribed and paid by the Company.
Pada tanggal 29 Januari dan 14 November 2008, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal masing-masing sejumlah US$2.000.000 dan US$750.000 untuk dana ekspansi KI.
On January 29 and November 14, 2008, the Company made additional capital contribution to KI amounting to US$2,000,000 and US$750,000, respectively, to provide funds for the expansion of KI’s operations.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah
melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp65 milliar ke Finusolprima, Anak perusahaan, berkaitan dengan perluasan pabrik Finusolprima. Kemudian, pada bulan Juni 2009, Perusahaan kembali melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp15 miliar.
In 2008, the Company made additional capital contribution to Finusolprima, a Subsidiary, totaling Rp65 billion in connection with Finusolprima’s factory expansion. In June 2009, the Company further made additional capital contribution amounting to Rp15 billion.
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah
melakukan tambahan setoran modal masing-masing sejumlah US$3.050.000 dan US$2.260.000 ke Innogene untuk modal kerja. Dengan melakukan tambahan setoran modal tersebut, kepemilikan Perusahaan di Innogene meningkat menjadi 93,01% dan 91,89% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
In 2009 and 2008, the Company made additional capital contributions of US$3,050,000 and US$2,260,000, respectively, for Innogene’s working capital. As a result of these additional capital contributions, the Company’s share ownership in Innogene increased and as of December 31, 2009 and 2008 was 93.01% and 91.89%, respectively.
Pada bulan April 2008, Perusahaan telah
melakukan penambahan setoran modal sejumlah Rp6.100.000 ke Bifarma. Kemudian, pada bulan Desember 2008, Bifarma meningkatkan modal disetor dan ditempatkan penuh sejumlah Rp487.500.000. Seluruh penambahan modal tersebut disetor oleh Perusahaan.
In April 2008, the Company also made additional capital contribution of Rp6,100,000 to Bifarma. Furthermore, in December 2008, Bifarma had increased its paid-up capital amounting to Rp487,500,000. The additional paid-up capital was subscribed by the Company.
133PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Akun-akun Anak perusahaan yang
berkedudukan di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut:
For consolidation purposes, the accounts of foreign Subsidiaries are translated into Rupiah amounts on the following basis:
Akun-akun neraca - kurs tengah pada tanggal neraca (Rp9.400 per US$1 pada
tanggal 31 Desember 2009 dan Rp10.950 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2008)/
Balance sheet accounts - middle rate of exchange at balance sheet date (Rp9,400 to US$1 as of December 31, 2009 and Rp10,950 to US$1 as of December 31, 2008)
Akun-akun laporan laba rugi - kurs rata-rata selama tahun berjalan (Rp10.356 per US$1
pada tahun 2009 dan Rp9.757 per US$1 pada tahun 2008)/ Statement of income accounts - average exchange rates during the year (Rp10,356 to US$1 in
2009 and Rp9,757 to US$1 in 2008)
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing yang terjadi pada Anak perusahaan luar negeri dicatat dalam “Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan”.
Difference resulting from translation made at foreign Subsidiaries is recorded as part of “Differences Arising from Foreign Currency Translations”.
Semua saldo akun dan transaksi yang
signifikan antar-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant inter-company accounts and transactions have been eliminated in the consolidation.
Bagian proporsional dari pemegang saham
minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of non-wholly owned Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan
antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih (dan sebaliknya) Anak perusahaan yang diakuisisi pada tanggal perolehan (goodwill/goodwill negatif), diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa periode amortisasi selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun tersebut adalah wajar untuk goodwill mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud”, sedangkan selisih kurang yang tidak dapat diidentifikasi disajikan sebagai “Goodwill Negatif” pada neraca konsolidasi.
The unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of the underlying net assets of an acquired Subsidiary (and vice-versa) at the date of acquisition (goodwill/negative goodwill), is being amortized using the straight-line method over five (5) to twenty (20) - year. The Group’s management is of the opinion that the said period of five (5) to twenty (20) years amortization period is appropriate for goodwill in view of the good future operating prospects of the acquired Subsidiaries. The unidentifiable positive excess is presented as part of “Intangible Assets”, whereas the unidentifiable negative excess is presented as “Negative Goodwill” in the consolidated balance sheets.
134 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Grup tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
In compliance with SFAS No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiary/ Associated Company”, the differences between the carrying amounts of the Company’s investments, and its proportionate shares in fair values of the underlying net assets of the investees due to changes in the latter’s equity, which are not resulting from transactions between the Group and the said investees, are recorded and presented as “Differences Arising from Changes in Subsidiaries’ Equities” under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 25 September 2006,
Perusahaan menandatangani perjanjian ”Subscription and Shareholders” dengan Cordlife International Pte. Ltd., Singapura (“Cordlife”) dan PT Cordlife Indonesia (“CI”), dimana Perusahaan setuju untuk menempatkan sejumlah 192.000 saham atau sebesar 48,98% kepemilikan saham pada CI. Harga pemesanan saham adalah sejumlah US$1 atau setara dengan Rp9.605, sehingga dengan demikian, jumlah keseluruhan harga penempatan saham adalah sejumlah US$192.000 atau setara dengan Rp1.844.160.000. Pada tahun 2007, CI sudah memulai kegiatan komersial.
On September 25, 2006, the Company entered into a Subscription and Shareholders Agreement with Cordlife International Pte. Ltd., Singapore (“Cordlife”) and PT Cordlife Indonesia (“CI”), whereas the Company agreed to subscribe for a total of 192,000 shares or 48.98% shares equity in CI. The subscription price is US$1 or equal to Rp9,605, and accordingly, the total subscription price amounted to US$192,000 or equivalent to Rp1,844,160,000. CI has commenced commercial operations in 2007.
Penyertaan saham pada CI tersebut di atas
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (Catatan 31b).
The above-mentioned investment in shares of stock of CI, is accounted for using the equity method of accounting (Note 31b).
Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan
penyertaan ditambah atau dikurangi sesuai dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal pengambilalihan. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus atas selisih antara nilai perolehan penyertaan dengan bagian proporsional Grup atas taksiran nilai wajar dari aset bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal pengambilalihan.
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Equity in net earnings or losses is being adjusted for the straight-line amortization, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the estimated fair values of the identifiable net assets of the investee at acquisition date.
135PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Penyertaan saham dengan persentase
pemilikan Grup di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Investments in shares of stock, in which the Group maintains ownership interests below 20% are carried at cost (cost method).
c. Setara kas
Call deposit dan deposito berjangka serta
investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
c. Cash equivalents
Call and time deposits and other short-term investments with maturities of three (3) months or less at the time of placement or purchase and not pledged as collateral for loans and other borrowings are considered as “Cash Equivalents”.
d. Investasi jangka pendek d. Short-term investments
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito
berjangka dan surat berharga yang terdiri dari saham dan unit reksadana yang tercatat di bursa efek; wesel tagih dan dana kelolaan manajer investasi.
Short-term investments consist of time deposits and marketable securities, such as, shares of stock and mutual fund units listed in the stock exchanges; promissory notes and managed fund.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih
dari tiga (3) bulan namun tidak lebih dari satu (1) tahun sejak tanggal penempatan dicatat dengan nilai nominal.
Time deposits with maturities of more than three (3) months but not exceeding one (1) year at the time of placement are recorded at their nominal values.
Dana kelolaan manajer investasi dicatat
sebesar nilai pasar. Investments in managed funds are recorded
at their market values.
Sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek saham, wesel tagih dan unit reksadana, termasuk yang dikelola oleh manajer investasi, diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini:
In accordance with SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”, investments in listed shares of stock, promissory notes and mutual fund units, including managed fund, are classified into one of the following categories:
(i) Dimiliki hingga jatuh tempo Efek utang yang diklasifikasikan dalam
kelompok ini disajikan sebesar biaya perolehan, setelah diamortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo.
(i) Held to maturity Investments in traded debt securities
classified under this category are recorded at cost, inclusive of premium or net of discount, which is amortized up to maturity.
136 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Investasi jangka pendek (lanjutan) d. Short-term investments (continued)
(ii) Diperdagangkan
Efek utang dan ekuitas yang
diperdagangkan dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang timbul akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar pada surat berharga tersebut disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.
(ii) Trading Investments in traded debt and equity
classified as “trading” are recorded at their market values. Gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented in the consolidated statements of income.
(iii) Tersedia untuk dijual Efek utang dan ekuitas yang
diklasifikasikan dalam kelompok “tersedia untuk dijual” dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar dari surat berharga tersebut disajikan dalam Ekuitas pada neraca konsolidasi.
(iii) Available-for-sale Investments in traded debt and equity
securities classified as “available-for-sale” are recorded at their market values. Unrealized gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.
Pengklasifikasian dari surat berharga yang
disebutkan di atas berdasar pada keputusan manajemen dan maksud penempatan atau pembelian dari surat berharga tersebut. Pengaruh yang timbul dari perubahan pengklasifikasian akan dilaporkan sesuai dengan PSAK No. 50. PSAK No. 50 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32).
The above-mentioned classifications of investments in marketable securities are based on management’s decision and the purpose of placement in or purchase of the said marketable securities. The effects of changes in such classifications will be accounted for in accordance with SFAS No. 50. The revised SFAS No. 50 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).
Biaya perolehan dari surat berharga yang
terjual dihitung dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method).
Cost of commercial papers sold is calculated using the moving-average method.
Efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi.
Investment in debt securities held to maturity with terms of more than one year is presented as “Long-term Investments” in the consolidated balance sheets.
Efek ekuitas yang tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu satu tahun pada saat perolehannya disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang”.
Equity shares not intended to be sold within one year at the time of acquisition are also presented as “Long-term Investments”.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu Grup membentuk penyisihan piutang ragu-
ragu, jika diperlukan, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
e. Allowance for doubtful accounts
The Group provides allowance for doubtful accounts, if necessary, based upon a review of the status of the individual receivable accounts at end of year.
137PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa f. Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with entities, which are regarded as having special relationships as defined under SFAS No. 7, “Related Parties Disclosures”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties, are disclosed in the appropriated notes herein.
g. Persediaan g. Inventories
Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan
dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994.
Prior to January 1, 2009, inventories were recorded based on PSAK No. 14 which was issued by the Indonesian Institute of Accountants in 1994.
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup
menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), ”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Grup.
Effective January 1, 2009, the Group applied SFAS No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes SFAS No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised SFAS did not result in a significant effect on the Group consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (“the lower of cost or net realizable value”). Grup pada umumnya menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata bergerak (“moving-average method”) atau metode rata-rata tertimbang (“weighted-average method”).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The Group generally determines the cost of its inventories using the moving-average or weighted-average method.
Biaya perolehan persediaan Avesta,
Indogravure, KI, Kageo Igar (sebelum tahun 2009) dan PML (mulai tahun 2009) ditentukan dengan menerapkan metode FIFO. Nilai tercatat persediaan Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 1,01% dan 7,31% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The cost of inventories of Avesta, Indogravure, KI, Kageo Igar (before 2009) and PML (starting 2009) are determined using the FIFO method. The combined carrying values of the inventories of these Subsidiaries accounted for about 1.01% and 7.31% of the consolidated balance of inventories as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Penyisihan untuk persediaan usang, jika
diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolence is provided, if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year.
138 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada
operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”).
h. Prepaid expenses Prepaid expenses are charged to operations
over the periods benefited using the straight-line method.
i. Aset tetap i. Property, plant and equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008 (Catatan 19).
Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of the revaluation increment in property, plant and equipment that still exists at the initial application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented in the equity section of the consolidated balance sheet had been reclassified to retained earnings in 2008 (Note 19).
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated profit and loss as incurred.
139PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)
Grup umumnya menghitung penyusutan
dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), (kecuali untuk aset tetap tertentu Bintang Toedjoe dan TSJ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
The Group generally computes depreciation using the straight-line method (except for the certain fixed assets of Bintang Toedjoe and TSJ), based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana 10 - 20 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 3 - 8 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipment Perlengkapan kantor 2 - 8 Office equipment, furniture and fixtures Kendaraan dan alat transportasi 2 - 8 Vehicles and transportation equipment Peralatan kesehatan 5 Medical equipment
Bintang Toedjoe, selain untuk bangunan dan prasarana, menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku aset tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 3,05% dan 4,49% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Bintang Toedjoe, except for building and improvements, computes depreciation using the double-declining balance method. The net book value of property, plant and equipment of the said Subsidiary accounted for about 3.05% and 4.49% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
TSJ menghitung penyusutan kendaraan dan
perlengkapan kantor dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku kendaraan dan perlengkapan kantor yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,43% dan 0,57% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
TSJ computes the depreciation of its vehicles and office equipment using the double-declining balance method. The net book value of the said fixed assets accounted for about 0.43% and 0.57% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated profit or loss in the year the asset is derecognized.
140 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi
Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, periode mana yang lebih pendek. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu.
In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and re-measurement fees, notary fees, and related taxes, are amortized over the legal terms of the related landrights, whichever period is shorter. SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.
Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai
Aktiva”, mengharuskan nilai aset dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan.
In addition, SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, requires the review of asset values for any impairment and write-down of asset values to their fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered.
Aset dalam pengerjaan dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
141PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Sewa j. Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30
(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990). Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Effective January 1, 2008, SFAS No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes SFAS No. 30 (1990). Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised SFAS, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group recognized assets and liabilities in its consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in consolidated profit and loss. Capitalized leased assets (presented as part of property, plant and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Group recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
142 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Properti investasi k. Investment property
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup
menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” dimana Grup telah memilih model biaya.
Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 13 (Revised 2007), “Investment Property”, which supersedes SFAS No. 13 (Revised 1994), “Accounting for Investment”, whereby the Group has chosen the cost model.
Properti investasi Grup merupakan tanah
yang dikuasai Anak perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dalam bentuk tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
The Group’s investment property represents land which is held by a Subsidiary to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property in land is stated at cost which is not depreciated.
Properti investasi dihentikan pengakuannya
pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in consolidated profit and loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use as evidenced by among others the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.
143PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Modal saham yang diperoleh kembali l. Treasury stock
Modal saham yang diperoleh kembali, yang
direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang Modal Saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.
Treasury stock, which is intended to be reissued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and presented as a deduction from Capital Stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.
m. Merek dagang, hak paten dan formula m. Trademarks, patents and formulas
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud, Bersih” pada neraca konsolidasi.
Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Intangible Assets, Net” account in the consolidated balance sheets.
n. Biaya emisi obligasi n. Bond issuance costs
Biaya dan beban yang terjadi sehubungan
dengan penawaran emisi obligasi, disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil penawaran emisi obligasi. Selisih antara hasil penawaran bersih dari emisi obligasi dan nilai nominal obligasi tersebut diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut.
Costs and expenses incurred in connection with the issuance of bonds are directly offset against the related proceeds in determining the net bonds payable. The difference between the net proceeds from bond issuance and the related total nominal value of the bonds issued is amortized over the term of the bonds.
Penebusan obligasi secara permanen atau
temporer dikurangkan langsung terhadap kewajiban obligasi yang bersangkutan. Selisih antara nilai penebusan dengan nilai tercatat bagian kewajiban obligasi tersebut (setelah dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi) dikreditkan atau dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Redemptions of bonds, whether permanent or temporary, are directly offset against the related bonds payable. The difference between the redemption value and the corresponding proportionate carrying value of the related bonds payable (net of the related unamortized deferred bond issuance costs) is credited or charged directly to current operations.
o. Beban piranti lunak Biaya perolehan perangkat lunak komputer
meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan metode garis lurus.
o. Software cost Cost incurred in connection with the
acquisitions of computer software, including all costs which are directly associated in preparing such assets until they are ready for use, is amortized using the straight-line method over five (5) years.
144 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada
saat barang diterima pelanggan (“FOB Destination”). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
p. Revenue and expense recognition
Revenue from export sales made under “FOB Destination” arrangement is recognized when the goods are received by customers. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the distributors/customers. Expenses are recognized when these are incurred.
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing q. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the average of the selling and buying rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used for December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 2008
1 Euro/Rupiah 13.510 15.432 EUR1/Rupiah 1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 9.400 10.950 U.S. Dollar 1/Rupiah 100 JP¥/Rupiah 10.170 12.123 JP¥100/Rupiah 1 SGD Dolar/Rupiah 6.699 7.607 SGD Dollar 1/Rupiah 1 MYR/Rupiah 2.747 3.153 MYR1/Rupiah
Transaksi dalam mata uang asing lainnya
dinilai tidak signifikan. Transactions in other foreign currencies are
considered not significant.
r. Instrumen derivatif r. Derivative instruments
Sebagai tambahan untuk lindung nilai “alamiah” yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga risiko penjabaran mata uang.
In addition to natural hedges, the Company also enters into and engages in foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from business, specific transaction, as well as currency translation risks.
145PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Instrumen derivatif (lanjutan) r. Derivative instruments (continued)
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi tahun berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif lainnya”) bagi beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. PSAK No. 55 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32).
Relative to the above, the Company applies the provisions of SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. SFAS No. 55 sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which requires that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. SFAS No. 55 also requires that gains (losses) arising from changes in fair values of derivative instruments be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements to allow deferral (as “other comprehensive income”) under certain type of hedge accounting, as provided in the said SFAS, are met. In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under SFAS No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company do not qualify and therefore are not designated as effective hedges for accounting purposes. The revised SFAS No. 55 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).
s. Imbalan kerja karyawan s. Employees’ service entitlement benefits
Grup mencatat penyisihan untuk imbalan kerja
karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Berdasarkan UU tersebut, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU terpenuhi. Seperti dijelaskan dalam paragraf berikut, Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ telah menyelenggarakan program dana pensiun untuk karyawannya. Namun, tambahan penyisihan imbalan kerja karyawan tetap dibuat agar imbalan kerja karyawan berdasarkan program dana pensiun tersebut dapat memenuhi dan menutupi batas minimum imbalan kerja karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan UU. Tambahan penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode “Projected Unit of Credit”.
The Group recognizes provisions for employees’ service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Under the Labor Law, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met. As discussed in the following paragraph, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ already maintain and operate formal pension plans for the benefit of their employees. Nevertheless, additional provisions for the estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits are made on top of the benefits provided under their formal pension plans, in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to employees under the Labor Law. The additional provisions are estimated using actuarial calculations based on the reports prepared by an independent firm of actuaries. The said actuarial calculations are determined using the “Projected Unit of Credit” method.
146 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Imbalan kerja karyawan (lanjutan) s. Employees’ service entitlement benefits
(continued)
Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuaria yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya, akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tesebut menjadi vested. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of the plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are recognized as income or expense over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past services cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average year until the benefits become vested. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current year.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut yang iurannya ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria, termasuk biaya jasa lalu dan biaya jasa kini, yang diamortisasi selama sisa masa kerja untuk karyawan yang memenuhi syarat.
As previously discussed, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ have defined benefit pension plans covering substantially all of their qualified permanent employees. Pension costs are fully funded by the Company and the said Subsidiaries and consist of actuarially computed contributions covering past service costs and current service costs, which are amortized over the average remaining service years of the qualified/covered employees.
t. Beban (manfaat) pajak penghasilan t. Income tax expense (benefits)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap
perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined for each company as a separate legal entity.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets relating to the carry-forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
147PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Beban (manfaat) pajak penghasilan
(lanjutan) t. Income tax expense (benefits) (continued)
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
u. Informasi segmen u. Segment information
Segmen merupakan komponen Grup yang
dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi (segmen geografis).
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa
yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.
Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).
v. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per
Saham”, laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham yang dibeli kembali).
v. Earnings per share
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, basic income from operations and net income per share are computed by dividing income from operations and net income, respectively, by the weighted-average number of shares outstanding during the year (less treasury stock).
w. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
w. Use of estimates
The preparation of the consolidated financial statements, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires management to make estimations and assumptions that affect the amounts reported therein. Due to inherent uncertainties in making estimates, actual results to be reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
148 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of the
following: 2009 2008
Kas Cash on hand Rupiah 12.539.328.911 26.250.825.205 Rupiah Dolar A.S. 1.629.685.967 1.389.818.136 U.S. Dollar Mata uang lainnya 500.348.088 1.719.337.123 Other currencies
Sub-jumlah 14.669.362.966 29.359.980.464 Sub-total
Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 130.141.835.462 1.096.874.655 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 52.391.980.321 33.953.048.945 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk. 24.504.755.663 7.387.855.673 PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 11.979.673.729 13.496.656.500 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9.762.975.736 13.272.450.198 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta 8.726.137.098 4.530.475.526 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 6.741.645.064 2.173.789.889 (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia 198.373.226 11.622.980.535 PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 15.745.389.677 10.958.767.357 Others (each below Rp5 billion) Dolar A.S. U.S. Dollar Citibank N.A., Jakarta 40.482.732.841 40.650.710.414 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk. 11.496.200.946 6.524.467.610 PT Bank Permata Tbk. The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta 9.025.815.610 8.626.172.385 Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. 8.127.074.842 10.564.958.921 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5.106.659.077 4.845.723.101 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia 620.406.109 26.005.821.198 PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 12.150.825.308 4.270.102.835 Others (each below Rp5 billion) Rand Afrika Selatan South African Rand Standard Bank, Afrika Selatan 11.306.855.800 7.093.201.950 Standard Bank, South Africa Mata uang lainnya Other currencies PT Bank Central Asia Tbk. 8.029.289.047 - PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 4.849.179.217 3.944.040.065 Others (each below Rp5 billion)
Sub-jumlah 371.387.804.773 211.018.097.757 Sub-total
Setara kas - call deposit dan deposito Cash equivalents - call and berjangka - pihak ketiga time deposits - third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 176.250.000.000 41.700.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. 69.500.000.000 38.400.000.000 PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 67.440.168.596 - Nasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 56.500.000.000 60.000.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 51.000.000.000 - Jawa Barat dan Banten PT Bank Permata Tbk. 49.800.000.000 13.500.000.000 PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. 48.320.817.445 10.000.000.000 PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia 45.000.000.000 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank Barclays Indonesia 36.107.679.631 - PT Bank Barclays Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 32.500.000.000 58.600.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 30.000.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 26.000.000.000 31.000.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Commonwealth 23.850.000.000 17.500.000.000 PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk. 20.000.000.000 - PT Bank Mega Tbk.
149PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009 2008
Setara kas - call deposit dan deposito Cash equivalents - call and berjangka - pihak ketiga (lanjutan) time deposits - third parties (continued) Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 17.719.425.765 44.198.434.399 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 15.900.000.000 17.000.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 8.500.000.000 10.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.200.000.000 73.900.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ICB Bumiputera Tbk. - 6.000.000.000 PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) - 1.200.000.000 Others (each below Rp5 billion) Dolar A.S. U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 121.166.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 114.436.532.032 71.175.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 70.688.000.000 64.276.500.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. 29.140.000.000 37.830.379.534 PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank Permata Tbk. 28.199.859.000 120.811.474.833 PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.400.000.000 38.346.599.970 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 9.400.000.000 5.475.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. 4.700.000.000 49.275.000.000 PT Bank Mega Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - 84.712.971.292 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank - 50.917.500.000 PT ANZ Panin Bank PT Bank UOB Indonesia - 27.375.000.000 PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. - 22.995.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth - 21.900.000.000 PT Bank Commonwealth Euro Euro PT Bank Central Asia Tbk. 11.888.527.200 27.623.987.050 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. - 15.432.400.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - 11.574.300.000 (Persero) Tbk.
Sub-jumlah 1.176.607.009.669 1.072.719.547.078 Sub-total
Certificates of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - Rupiah - 8.700.000.000 (SBIs) - Rupiah
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.562.664.177.408 1.321.797.625.299 Total Cash and Cash Equivalents
Suku bunga per tahun untuk call deposit dan deposito berjangka serta SBI adalah sebagai berikut:
Interest rates per annum on call and time deposits and SBIs are as follows:
2009 2008
Call deposit dan deposito berjangka Call and time deposits Rupiah 5,75% - 14,00% 3,75% -14,00% Rupiah Dolar A.S. 1,25% - 6,25% 1,75% - 7,25% U.S. Dollar Euro 1,00% - 3,00% 1,00% - 2,50% Euro Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 7,87% - 9,22% Certificates of Bank Indonesia (SBIs)
150 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH 4. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET Investasi jangka pendek terdiri dari deposito
berjangka, unit reksadana, obligasi, dana kelolaan manajer investasi dan surat berharga lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Short-term investments consist of time deposits, mutual fund units, traded bonds, managed funds and other marketable securities. The details of this accounts are as follows:
2009 2008
Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposits - third parties Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 52.000.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 10.000.000.000 20.157.957.787 PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sub-jumlah 62.000.000.000 20.157.957.787 Sub-total
Surat-surat berharga Marketable securities Tersedia untuk dijual Available-for-sale Unit reksadana 300.000.000 77.959.612.482 Mutual fund units Dana kelolaan manajer investasi - 13.300.385.245 Managed funds Obligasi - 13.000.000.000 Bonds Surat berharga lainnya Other marketable securities (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 40.395.000 2.161.679.000 (each below Rp3 billion) Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan Unrealized gains (losses) on appreciation (penurunan) nilai pasar investasi jangka (decline) in market values of short-term pendek, bersih investments, net Perusahaan 102.392.500 (4.649.401.679) Company Anak perusahaan 153.472.606 2.818.355.764 Subsidiaries
Bersih 596.260.106 104.590.630.812 Net
Investasi Jangka Pendek, Bersih 62.596.260.106 124.748.588.599 Short-term Investments, Net
Suku bunga per tahun untuk call deposit dan
deposito berjangka adalah sebagai berikut: Interest rates per annum on call deposits and time
deposits are as follows:
2009 2008
Rupiah 7,00% - 8,00% 10,00% - 13,00% Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2008, rincian investasi jangka pendek obligasi tersedia untuk dijual dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2008, the details of the above available-for-sale short-term investments in traded bonds denominated in Rupiah currency are as follows:
2008
Harga Perolehan/ Rating Cost
Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri B AA+ 5.000.000.000 Seri B Federal International Finance VIII Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri A AA- 4.000.000.000 Tahun 2008 Seri A Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri C AA- 4.000.000.000 Seri C
Jumlah 13.000.000.000 Total
151PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH (lanjutan)
4. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET (continued)
Dana kelolaan manajer investasi terdiri dari saham-
saham perusahaan publik.
Deposito berjangka sejumlah Rp10.000.000.000 dan Rp20.157.957.787 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti yang dijelaskan pada Catatan 12.
Investment in managed funds comprises of shares of publicly-listed companies.
Time deposits with an aggregate amount of
Rp10,000,000,000 and Rp20,157,957,787 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
5. PIUTANG USAHA, BERSIH 5. TRADE RECEIVABLES, NET Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak
ketiga yang terdiri dari: This account consists of trade receivables from
third parties with details as follows:
2009 2008
Pelanggan dalam negeri 1.102.240.591.330 853.107.348.774 Domestic customers Pelanggan luar negeri 109.079.351.613 87.770.576.593 Foreign customers
Jumlah 1.211.319.942.943 940.877.925.367 Total Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu (7.379.112.880) (5.520.542.958) Less allowance for doubtful accounts
Piutang Usaha, Bersih 1.203.940.830.063 935.357.382.409 Trade Receivables, Net
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Jumlah/ Rupiah Rupiah) Total
Lancar 829.886.481.826 111.199.398.813 941.085.880.639 Current Lewat jatuh tempo Overdue 1 - 30 hari 145.925.593.982 25.328.469.902 171.254.063.884 1 - 30 days 31 - 60 hari 26.626.558.135 8.385.648.451 35.012.206.586 31 - 60 days 61 - 90 hari 20.904.436.590 4.896.869.837 25.801.306.427 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 7.087.047.365 31.079.438.042 38.166.485.407 Over 90 days
Jumlah 1.030.430.117.898 180.889.825.045 1.211.319.942.943 Total Dikurangi dengan penyisihan Less allowance for doubtful piutang ragu-ragu (5.400.328.280) (1.978.784.600) (7.379.112.880) accounts
Piutang Usaha, Bersih 1.025.029.789.618 178.911.040.445 1.203.940.830.063 Trade Receivables, Net
152 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
5. PIUTANG USAHA, BERSIH (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
2008 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Jumlah/ Rupiah Rupiah) Total
Lancar 590.077.408.008 72.413.333.234 662.490.741.242 Current Lewat jatuh tempo Overdue 1 - 30 hari 180.679.957.432 12.156.702.010 192.836.659.442 1 - 30 days 31 - 60 hari 21.070.493.837 38.932.850.908 60.003.344.745 31 - 60 days 61 - 90 hari 12.891.780.469 3.796.129.508 16.687.909.977 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 6.962.226.261 1.897.043.700 8.859.269.961 Over 90 days
Jumlah 811.681.866.007 129.196.059.360 940.877.925.367 Total Dikurangi dengan penyisihan Less allowance for doubtful piutang ragu-ragu (4.151.792.958) (1.368.750.000) (5.520.542.958) accounts
Piutang Usaha, Bersih 807.530.073.049 127.827.309.360 935.357.382.409 Trade Receivables, Net
Analisis mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu
adalah sebagai berikut: An analysis of the movements in balance of
allowance for doubtful accounts is as follows: 2009 2008
Saldo awal tahun 5.520.542.958 3.693.765.727 Balance at beginning of year Mutasi tahun berjalan: Movements during the year: Penambahan penyisihan 6.224.251.905 5.037.867.375 Additional provisions Pemulihan penghapusan (4.365.681.983) (3.211.090.144) Reversal of Write-off
Saldo akhir tahun 7.379.112.880 5.520.542.958 Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of year, the Group’s management is of the opinion that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
Piutang usaha sebesar Rp53,5 miliar dan
Rp44,5 milliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 12.
Trade receivables with an aggregate amount of Rp53.5 billion and Rp44.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
153PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
6. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
6. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi keuangan, sewa ruang kantor dan asuransi dengan rincian sebagai berikut:
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, principally consisting of financing transactions, office space rentals and insurance, with details as follows:
a. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu
membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya (AMM) dengan jumlah keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah Rp3.127 miliar, US$78 juta dan EUR807 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan sejumlah Rp3.229 miliar, US$72,8 juta dan EUR817 ribu pada tanggal 31 Desember 2008. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (Catatan 7 dan 10).
a. The Company and certain Subsidiaries obtained insurance policies from PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), with combined insurance coverage amounting to Rp3,127 billion, US$78 million and EUR807 thousand as of December 31, 2009, and Rp3,229 billion, US$72.8 million and EUR817 thousand as of December 31, 2008. The said insurance policies covered portions of inventories and property, plant and equipment against risks of losses by fire, flood and other risks, on a blanket basis (Notes 7 and 10).
AMM merupakan pihak hubungan istimewa
terhadap Grup yang tergolong sebagai entitas di bawah sepengendali.
AMM is considered as a related party to the Group in view of common control.
b. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu
memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan. Pinjaman kepada karyawan dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan.
b. The Company and certain Subsidiaries provide loans to employees subject to certain criteria and conditions depending on their position/level. These employee loans are being collected through regular monthly salary deductions.
Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of the balances of receivables and payables arising from transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap Jumlah/ Jumlah Aset/ Amount Percentage to Total Assets
2009 2008 2009 (%) 2008 (%)
Aset tidak lancar Non-current Assets Piutang hubungan istimewa Due from related parties Pinjaman karyawan 3.941.724.499 4.838.713.018 0,06 0,08 Loans to employees
Jumlah 3.941.724.499 4.838.713.018 0,06 0,08 Total
154 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
7. PERSEDIAAN, BERSIH 7. INVENTORIES, NET Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2009 2008
Barang jadi (Catatan 22) 702.393.585.831 733.177.550.831 Finished goods (Note 22) Barang dagangan (Catatan 22) 495.371.962.712 340.302.603.855 Merchandise inventories (Note 22) Barang dalam proses (Catatan 22) 28.920.080.790 32.050.826.928 Work in-process (Note 22) Bahan baku dan kemasan 326.789.768.375 497.073.157.718 Raw and packaging materials Bahan baku dalam perjalanan 1.871.170.182 6.703.207.231 Materials in-transit Suku cadang dan lain-lain 11.998.752.002 13.161.590.706 Spare parts and others
Jumlah 1.567.345.319.892 1.622.468.937.269 Total Dikurangi penyisihan persediaan usang (5.962.901.096) (16.345.055.382) Less allowance for inventory obsolence
Bersih 1.561.382.418.796 1.606.123.881.887 Net
Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah
sebagai berikut: An analysis of the movements in balance of
allowance for inventory obsolence is as follows:
2009 2008
Saldo awal tahun 16.345.055.382 5.818.950.720 Balance at beginning of year Ditambah (dikurangi): Add (deduct): Penyisihan tahun berjalan 11.279.312.989 15.806.305.908 Provisions made during the year Penghapusan persediaan tahun berjalan (21.661.467.275) (5.280.201.246) Write-off of inventory during the year
Saldo akhir tahun 5.962.901.096 16.345.055.382 Balance at end of year
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp13 miliar dan Rp21 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.
Inventories with an aggregate carrying amount of Rp13 billion and Rp21 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans, as discussed in Note 12.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko
kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp1.897 miliar dan US$10,5 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp1,897 billion and US$10.5 million as of December 31, 2009, which, in the Group management’s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).
8. ASET LANCAR LAINNYA 8. OTHER CURRENT ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2009 2008
Uang muka pembelian bahan baku Advances for purchase of raw material dan barang jadi 83.943.171.969 34.674.303.932 and finished goods Biaya dibayar di muka 54.949.600.308 36.694.460.452 Prepaid expenses Uang muka lain-lain 46.801.529.905 26.616.546.870 Other advances Pajak pertambahan nilai 8.338.863.224 12.520.176.248 Value added tax Lain-lain 3.136.927.218 3.718.257.074 Others
Jumlah 197.170.092.624 114.223.744.576 Total
155PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
9. INVESTASI JANGKA PANJANG 9. LONG-TERM INVESTMENTS Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2009
Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/ Cost Share in Net Losses Carrying value
Metode Ekuitas At equity method
PT Cordlife Indonesia (CI) 1.844.160.000 (1.844.160.000) - PT Cordlife Indonesia (CI)
2008
Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/ Cost Share in Net Losses Carrying value
Metode Ekuitas At equity method
PT Cordlife Indonesia (CI) 1.844.160.000 (1.844.160.000) - PT Cordlife Indonesia (CI) PT Pharma Metric Labs. (PML) 344.500.000 (1.245.324.853) (900.824.853) PT Pharma Metric Labs. (PML)
Berdasarkan hasil operasional PML, nilai tercatat investasi Perusahaan pada PML mengalami penurunan hingga bersaldo negatif sebesar Rp900.824.853 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Selisih lebih akumulasi kerugian atas biaya perolehan investasi Perusahaan asosiasi” pada neraca konsolidasi tahun 2008.
Based on PML’s operational results, the net carrying value of the Company’s investment has been reduced and reflected as negative balance amounting to Rp900,824,853 as of December 31, 2008, which is presented as “Accumulated loss of Associated company in excess of investment cost” in the 2008 consolidated balance sheets.
Pada tanggal 1 Desember 2009, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 2b). Sebagai dampak atas peningkatan persentase pemilikan efektif di PML tersebut, laporan keuangan konsolidasi Grup pada tahun 2009 mencakup laporan keuangan PML mulai dari tanggal 1 Desember 2009.
On December 1, 2009, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 2b). As a result of such increase in PML’s percentage of ownership, the Group consolidated financial statements in 2009 include PML’s financial statements starting from December 1, 2009.
156 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Aset tetap terdiri dari: Property, plant and equipment consist of:
2009
Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending Balance Reclassifications Reclassifications Balance
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 231.337.478.196 34.315.703.126 - 265.653.181.322 Land and landrights Bangunan dan prasarana 457.651.372.503 99.734.591.770 322.986.257 557.062.978.016 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 10.021.455.593 2.824.066.902 91.617.400 12.753.905.095 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 832.344.475.189 92.426.196.584 4.842.354.170 919.928.317.603 Machinery and equipment Office equipment, furniture and Perlengkapan kantor 358.962.628.570 55.583.304.535 5.846.710.950 408.699.222.155 fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 231.901.352.234 18.220.352.455 33.774.292.743 216.347.411.946 equipment Peralatan kesehatan 31.667.638.341 29.919.953.816 186.052.700 61.401.539.457 Medical equipment
Sub-jumlah 2.153.886.400.626 333.024.169.188 45.064.014.220 2.441.846.555.594 Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Assets Under FInance Lease Mesin dan peralatan 8.500.000.000 - - 8.500.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 883.685.250 1.327.421.000 366.252.250 1.844.854.000 Vehicles
Sub-jumlah 9.383.685.250 1.327.421.000 366.252.250 10.344.854.000 Sub-total
Aset dalam Pengerjaan Constructions in Progress Bangunan dan prasarana 68.666.238.630 90.547.137.977 97.348.687.425 61.864.689.182 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 88.191.062.389 61.652.361.114 114.252.031.992 35.591.391.511 Machinery and equipment
Sub-jumlah 156.857.301.019 152.199.499.091 211.600.719.417 97.456.080.693 Sub-total
Jumlah Nilai Tercatat 2.320.127.386.895 486.551.089.279 257.030.985.887 2.549.647.490.287 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 1.021.356.062 95.688.648 - 1.117.044.710 Land and landrights Bangunan dan prasarana 155.380.964.331 26.063.980.879 84.008.991 181.360.936.219 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 5.678.975.633 1.349.688.652 85.047.910 6.943.616.375 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 415.597.840.149 81.515.535.328 4.635.656.357 492.477.719.120 Machinery and equipment Office equipment, furniture Perlengkapan kantor 231.261.221.110 55.261.588.742 4.666.193.534 281.856.616.318 and fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 165.190.469.533 25.369.855.788 29.091.902.196 161.468.423.125 equipment Peralatan kesehatan 16.615.952.041 6.295.453.077 74.287.194 22.837.117.924 Medical equipment
Sub-jumlah 990.746.778.859 195.951.791.114 38.637.096.182 1.148.061.473.791 Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 1.712.500.049 1.208.823.564 - 2.921.323.613 Machinery and equipment Kendaraan 321.516.633 380.272.475 164.973.306 536.815.802 Vehicles
Sub-jumlah 2.034.016.682 1.589.096.039 164.973.306 3.458.139.415 Sub-total
Jumlah Akumulasi Penyusutan 992.780.795.541 197.540.887.153 38.802.069.488 1.151.519.613.206 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku 1.327.346.591.354 1.398.127.877.081 Net Book Value
157PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
2008
Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending Balance Reclassifications Reclassifications Balance
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 222.286.971.654 9.517.986.350 467.479.808 231.337.478.196 Land and landrights Bangunan dan prasarana 485.265.207.123 27.603.253.486 55.217.088.106 457.651.372.503 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 8.037.068.147 2.359.292.886 374.905.440 10.021.455.593 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 691.166.818.982 148.210.549.016 7.032.892.809 832.344.475.189 Machinery and equipment Office equipment, furniture and Perlengkapan kantor 303.820.683.265 74.100.553.383 18.958.608.078 358.962.628.570 fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 220.780.230.908 27.878.578.963 16.757.457.637 231.901.352.234 equipment Peralatan kesehatan 21.789.977.391 10.014.760.950 137.100.000 31.667.638.341 Medical equipment
Sub-jumlah 1.953.146.957.470 299.684.975.034 98.945.531.878 2.153.886.400.626 Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 21.801.761.616 - 13.301.761.616 8.500.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 2.967.825.000 275.885.250 2.360.025.000 883.685.250 Vehicles
Sub-jumlah 24.769.586.616 275.885.250 15.661.786.616 9.383.685.250 Sub-total
Aset dalam Pengerjaan Constructions in Progress Bangunan dan prasarana 19.692.409.916 57.444.104.062 8.470.275.348 68.666.238.630 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 43.484.908.121 86.955.211.073 42.249.056.805 88.191.062.389 Machinery and equipment
Sub-jumlah 63.177.318.037 144.399.315.135 50.719.332.153 156.857.301.019 Sub-total
Jumlah Nilai Tercatat 2.041.093.862.123 444.360.175.419 165.326.650.647 2.320.127.386.895 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 1.159.280.494 95.688.648 233.613.080 1.021.356.062 Land and landrights Bangunan dan prasarana 136.608.195.456 22.502.228.507 3.729.459.632 155.380.964.331 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 4.358.684.435 1.332.788.034 12.496.836 5.678.975.633 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 335.192.672.256 87.239.917.087 6.834.749.194 415.597.840.149 Machinery and equipment Office equipment, furniture Perlengkapan kantor 189.689.273.574 44.263.814.818 2.691.867.282 231.261.221.110 and fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 147.985.354.841 31.968.578.388 14.763.463.696 165.190.469.533 equipment Peralatan kesehatan 12.258.278.962 4.395.738.081 38.065.002 16.615.952.041 Medical equipment
Sub-jumlah 827.251.740.018 191.798.753.563 28.303.714.722 990.746.778.859 Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 8.179.513.073 2.052.775.808 8.519.788.832 1.712.500.049 Machinery and equipment Kendaraan 1.514.835.838 208.946.633 1.402.265.838 321.516.633 Vehicles
Sub-jumlah 9.694.348.911 2.261.722.441 9.922.054.670 2.034.016.682 Sub-total
Jumlah Akumulasi Penyusutan 836.946.088.929 194.060.476.004 38.225.769.392 992.780.795.541 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku 1.204.147.773.194 1.327.346.591.354 Net Book Value
158 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Penyusutan Depreciation
Beban penyusutan sejumlah Rp196.345.491.096
dan Rp178.414.064.312 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in 2009 and 2008 totaling Rp196,345,491,096 and Rp178,414,064,312, respectively, were charged to operations as part of the following:
2009 2008
Beban pabrikasi 91.473.545.839 85.791.208.743 Manufacturing overhead Beban penjualan (Catatan 23) 47.972.043.295 46.874.286.718 Selling expenses (Note 23) Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(Catatan 23) 53.392.174.120 43.201.593.203 (Note 23) Beban penelitian dan pengembangan Research and development expenses (Catatan 23) 3.507.727.842 2.546.975.648 (Note 23)
Jumlah 196.345.491.096 178.414.064.312 Total
Penambahan dan Pengurangan Additions and Deductions Penambahan aset tetap pemilikan langsung
termasuk reklasifikasi dari aset dalam pengerjaan sejumlah Rp211.600.719.417 dan Rp50.719.332.153 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dan reklasifikasi aset sewa pembiayaan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sejumlah Rp366.252.250 dan Rp164.973.306 pada tahun 2009 serta Rp15.661.786.616 dan Rp9.922.054.670 pada tahun 2008 serta reklasifikasi lainnya dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing Rp3.679.624.340 dan Rp1.030.422.751 pada tahun 2009, serta Rp72.738.420.936 dan Rp5.724.357.022 pada tahun 2008.
Additions to property, plant and equipment under direct ownership include reclassifications from construction in progress with total carrying value amounting to Rp211,600,719,417 and Rp50,719,332,153 in 2009 and 2008, respectively, and reclassifications from assets under capital lease with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp366,252,250 and Rp164,973,306 in 2009, respectively, and Rp15,661,786,616 and Rp9,922,054,670 in 2008, respectively, and other reclassifications with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp3,679,624,340 and Rp1,030,422,751, respectively, in 2009 and Rp72,738,420,936 and Rp5,724,357,022, respectively, in 2008.
Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aset
tetap adalah sebagai berikut: An analysis of the related gains arising from those
sales of property and equipment is as follows: 2009 2008
Harga jual 20.331.354.930 10.172.535.153 Sales proceeds Nilai buku 5.076.025.853 3.690.859.805 Net book value
Gain on sale of property and Laba atas penjualan aset tetap 15.255.329.077 6.481.675.348 equipment
159PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease
Beberapa Anak perusahaan, yaitu: Avesta (dengan
PT Orix Indonesia Finance), Bifarma (dengan PT Tunas Financindo Sarana dan PT Toyota Astra Financial Services) dan Kalbe International (dengan Toyota Financial Services dan Orix Metro Leasing and Finance Corporation) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun untuk mesin dan peralatan serta kendaraan.
Certain subsidiaries, namely Avesta (with PT Orix Indonesia Finance, Bifarma (with PT Tunas Financindo Sarana and PT Toyota Astra Financial Services) and Kalbe International (with Toyota Financial Services and Orix Metro Leasing and Finance Corporation), have lease agreements with lease terms ranging from three (3) to five (5) years for machineries and equipment and vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments of these subsidiaries under the above-mentioned lease commitments as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Tahun Jatuh Tempo 2009 2008 Year Due
Sampai dengan satu tahun 660.159.353 626.865.466 Within one year Lebih dari satu sampai lima tahun 1.280.778.200 545.864.519 Between one to five years
Jumlah 1.940.937.553 1.172.729.985 Total Bunga yang belum jatuh tempo (394.688.879) (107.595.649) Amount applicable to interest
Hutang sewa pembiayaan 1.546.248.674 1.065.134.336 Obligations under finance leases Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (500.414.074) (574.290.696) Currently maturing portion
Bagian jangka panjang 1.045.834.600 490.843.640 Long-term portion
Aset dalam pengerjaan Construction in progress Perusahaan Company Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan
prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp49.654.816.300 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 49% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp49,654,816,300 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 49% of the total contract value.
Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah
Rp35.591.391.511 merupakan penambahan fasilitas pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 71% dari nilai kontrak.
Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp35,591,391,511 consist of additions to factory facilities. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 71% of the total contract value.
160 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Anak perusahaan Subsidiaries EPMT EPMT Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan
prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp8.755.989.642 merupakan renovasi atas bangunan dan prasarana EPMT. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp Rp8,755,989,642 consist of renovation of EPMT’s building and improvement. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 65% of the total contract value.
Finusolprima Finusolprima
Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan
prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp3.453.883.240 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 90% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp3,453,883,240 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 90% of the total contract value.
Hal lain-lain Other matters
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak
Guna Bangunan (“HGB”) dengan sisa masa manfaat yang berakhir berkisar antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2038. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Group on its landrights are all in the form of “Usage Rights for Building” (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) with limited duration, which have remaining terms expiring on various dates between 2010 until 2038. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
Aset tetap Anak perusahaan tertentu dengan nilai
buku keseluruhan sejumlah Rp104,2 miliar dan Rp91,5 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.
The property, plant and equipment of certain Subsidiaries with combined net book value of Rp104.2 billion and Rp91.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
Aset tetap dengan pemilikan langsung seperti yang
terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah Rp1.231 miliar, US$67,5 juta, EUR807 ribu, SIN$39,12 ribu, JP¥750 ribu, dan ZAR275,93 ribu pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).
All of the property, plant and equipment under direct ownership, as shown in the previous tables, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined insurance coverage totaling Rp1,231 billion, US$67.5 million, EUR807 thousand, SIN$39.12 thousand, JP¥750 thousand and ZAR275.93 thousand as of December 31, 2009, which in the Group’s management opinion, is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).
161PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Hal lain-lain (lanjutan) Other matters (continued)
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat
aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
The Group’s management is of the opinion that the carrying values of the property, plant and equipment of the Group are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in value is necessary.
11. ASET TIDAK BERWUJUD, BERSIH 11. INTANGIBLE ASSETS, NET Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek
dagang, hak paten dan formula, serta piranti lunak komputer. Analisis saldo dari akun ini adalah sebagai berikut:
Intangible assets consist of goodwill, trademarks, patents and formulas, and computer software. An analysis of the balance of this account is as follows:
2009 2008
Biaya perolehan Cost Goodwill 263.011.258.602 68.358.738.863 Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula 55.102.612.283 56.754.730.783 Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer 40.930.661.196 36.922.556.158 Computer software
Jumlah 359.044.532.081 162.036.025.804 Total
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Saldo awal tahun Balance at beginning of year Goodwill (44.094.135.012) (40.294.698.866) Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula (23.576.810.274) (20.497.000.387) Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer (11.957.795.804) (7.086.364.151) Computer software
Sub-jumlah (79.628.741.090) (67.878.063.404) Sub-total
Amortisasi tahun berjalan Amortization during the year Goodwill (8.233.895.665) (3.799.436.146) Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula (2.818.790.073) (3.079.809.887) Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer (7.003.794.033) (4.871.431.653) Computer software
Sub-jumlah (18.056.479.771) (11.750.677.686) Sub-total
Saldo akhir tahun (97.685.220.861) (79.628.741.090) Balance at end of year
Bersih 261.359.311.220 82.407.284.714 Net
Penambahan goodwill pada tahun 2009 terutama
merupakan selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aset bersih EPMT sehubungan dengan akuisisi terhadap 25,45% pemilikan saham EPMT yang dilakukan oleh Perusahaan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2009 (Catatan 2b).
Additional goodwill in 2009 mainly represents the excess of investment costs over book values of the underlying net assets of EPMT in connection with the acquisition by the Company of EPMT’s shares accounting for 25.45% equity ownership during July to August 2009 (Note 2b).
162 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM LOANS Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai
berikut: The details of short-term loans are as follows:
2009 2008
Pinjaman Rupiah Rupiah loans Modal kerja Working capital PT Bank CIMB Niaga Tbk. 150.000.000.000 5.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 30.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 1.150.000.000 10.300.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. Pinjaman tetap Fixed loan PT Bank CIMB Niaga Tbk. 100.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. Kredit Berjangka (Revolving) Revolving Credit The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta 30.000.000.000 - Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. 25.000.000.000 25.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. - 10.000.000.000 PT Bank Permata Tbk. Cerukan Overdrafts PT Bank Permata Tbk. 2.154.273.990 - PT Bank Permata Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 827.678.814 6.172.446.817 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. - 49.416.175.634 PT Bank Central Asia Tbk.
Jumlah Pinjaman Jangka Pendek 339.131.952.804 145.888.622.451 Total Short-term Loans
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009 dan dari 11,07% sampai dengan 16,00% pada tahun 2008.
Annual interest rates on the above loans range from 10.15% to 14.93% in 2009 and from 11.07% to 16.00% in 2008.
Seluruh pinjaman di atas merupakan penarikan dari fasilitas-fasilitas pinjaman terkait yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu sebagai berikut:
All of the above loans represent drawdowns from the related credit facilities obtained by the Company and certain Subsidiaries as follows:
Perusahaan Company
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas time loan sejumlah Rp150 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$2 juta dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman atas fasilitas time loan adalah masing-masing sebesar Rp30 miliar dan Rp40 miliar, sedangkan saldo pinjaman atas fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp9.356.017.140.
The Company obtained several credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), consisting of an overdraft facility amounting to Rp50 billion, time loan facility amounting to Rp150 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$2 million and foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. These facilities will mature on September 11, 2010. The outstanding balance from time loan facilities amounted to Rp30 billion and Rp40 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, while the outstanding balance of the overdraft as of December 31, 2008 amounted to Rp9,356,017,140.
163PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) sejumlah Rp50 miliar yang kemudian meningkat menjadi Rp100 miliar pada bulan Mei 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman tersebut adalah sejumlah Rp10 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2010.
In 2008, the Company obtained revolving loan facilities from PT Bank Permata Tbk. (Permata), amounting to Rp50 billion which increase to Rp100 billion in May 2009. As of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp10 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facility. These facilities will mature on April 19, 2010.
Pada bulan April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar dan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp175 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman terdiri dari pencairan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp150 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 April 2010.
In April 2009, the Company obtained working capital credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion and fixed loan facility amounting to Rp175 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances consisting of drawdowns from the fixed loan facility amounted to Rp150 billion. These facilities will mature on April 8, 2010.
Pada bulan Oktober 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), yang terdiri dari fasilitas import dan export maksimum sejumlah US$7 juta, fasilitas revolving loan sejumlah Rp20 miliar dan exposure risk limit (weighted) sejumlah US$50 juta. Pada bulan September 2009, berdasarkan amandemen perjanjian terakhir, maksimum fasilitas import dan export serta fasilitas exposure risk limit (weighted) masing-masing menjadi sejumlah US$4 juta dan US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak ada saldo atas penggunaan fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010.
In October 2008, the Company obtained credit facilities from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), consisting of an import and export facility maximum amounting to US$7 million, revolving loan facility amounting to Rp20 billion and exposure risk limit (weighted) amounting to US$50 million. In September 2009, based on the latest agreement amendment, the maximum limit amount of import and export facility and exposure risk limit (weighted) facility amounted to US$4 milllion and US$5 million, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on June 30, 2010.
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), yang terdiri dari fasilitas money market loan sejumlah Rp100 miliar dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini.
In 2009, the Company obtained several credit facilities from The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), consisting of a money market loan facility amounting to Rp100 billion and a foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdown for these facilities. These facilities will mature on June 24, 2010.
Pada tahun 2009, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit fixed loan on demand dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) maksimum sejumlah Rp50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2010.
In 2009, the Company also obtained fixed loan on demand credit facility from PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) with a maximum credit limit amounting to Rp50 billion. As of December 31, 2009, there was no outstanding drawdown for this facility. This facility will mature on July 29, 2010.
164 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued) Indogravure Indogravure
Indogravure memperoleh fasilitas kredit demand loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp12 miliar dan fasilitas cerukan sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp9.756.517.432 (terdiri atas pencairan kredit demand loan sejumlah Rp7,8 miliar dan penarikan fasilitas cerukan sejumlah Rp1.956.517.432). Fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas cerukan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha sejumlah Rp13 miliar, persediaan sejumlah Rp9 miliar, mesin dan peralatan Indogravure serta tanah dan bangunan atas nama Indogravure (Catatan 5, 7 dan 10).
Indogravure obtained a demand loan facility from PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) with a maximum credit limit amounting to Rp12 billion and an overdraft facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. The outstanding drawdown as of December 31, 2008 was Rp9,756,517,432 (consisting of drawdowns from the demand loan facility amounting to Rp7.8 billion and withdrawal from the overdraft facility amounting to Rp1,956,517,432). These loan facilities, which will mature on March 28, 2010, are secured by trade receivables amounting to Rp13 billion, inventories with carrying value of Rp9 billion, machinery and equipment of Indogravure and the land and buildings under the name of Indogravure (Notes 5, 7 and 10).
Saka Saka
Saka memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang
terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar dan demand loan masing-masing sejumlah Rp7,5 miliar dan Rp2,5 miliar pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas-fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Maret 2010. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp1,15 miliar untuk kredit demand loan, sedangkan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp4.215.929.385 untuk fasilitas cerukan dan Rp2,5 miliar untuk kredit demand loan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap mesin dan peralatan, tanah Saka serta piutang usaha Saka sejumlah Rp7,5 miliar (Catatan 5 dan 10).
Saka obtained credit facilities from NISP, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion and demand loan facility of Rp7.5 billion and Rp2.5 billion in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities have been extended and will mature on March 30, 2010. The total outstanding loan balances as of December 31, 2009 amounted to Rp1.15 billion for the demand loan facility while the outstanding balance as of December 31, 2008 amounted to Rp4,215,929,385 for the overdraft facility and Rp2.5 billion for the demand loan facility. These loan facilities were secured by Saka’s machinery and equipment, Saka’s land and accounts receivable amounting to Rp7.5 billion (Notes 5 and 10).
Finusolprima Finusolprima
Finusolprima memperoleh fasilitas cerukan dari NISP dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp1,5 miliar. Saldo pinjaman fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp827.678.814, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas cerukan ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Finusolprima (Catatan 5 dan 7).
Finusolprima obtained overdraft credit facility from NISP, with a maximum credit limit amounting to Rp1.5 billion. The outstanding loan balance from overdraft facility amounted to Rp827,678,814 as of December 31, 2009, while as of December 31, 2008, there was no outstanding drawdowns from the said credit facility. This overdraft facility remains available until March 28, 2010, and is secured by trade receivables and inventories of Finusolprima (Notes 5 and 7).
165PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Avesta Avesta
Avesta memperoleh fasilitas modal kerja Pinjaman Tetap 1 dan Tetap 2 dari CIMB Niaga yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp5 miliar yang berasal dari fasilitas Pinjaman Tetap 1, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas Pinjaman Tetap 1 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp5.157.957.787 pada tahun 2008 (Catatan 4). Pada tanggal 27 Oktober 2009, Pinjaman Tetap 1 telah dilunasi dan tidak diperpanjang. Sehingga deposito berjangka tersebut di atas tidak lagi digunakan sebagai jaminan kepada CIMB Niaga. Fasilitas Pinjaman Tetap 2 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp10 miliar dan Rp20 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 4). Fasilitas Pinjaman Tetap 2 berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2010.
Avesta obtained short-term working capital fixed loan facilities Term 1 and Term 2 from CIMB Niaga with maximum credit facility amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively. Outstanding loan balance as of December 31, 2008 amounted to Rp5 billion from fixed loan credit facilities Term 1, while there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities as of December 31, 2009.
Fixed loan facility Term 1 was secured by time
deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp5,157,957,787 in 2008 (Note 4). On October 27, 2009, the fixed loan facility Term 1 was fully paid and not extended. Accordingly, the aforesaid time deposits were released as security to CIMB Niaga.
Fixed loan facility Term 2 was secured by time
deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp10 billion and Rp20 billion in 2009 and 2008, respectively (Note 4). Fixed loan facility Term 2 will remain valid until October 29, 2010.
Pada tanggal 29 April 2008 dan terakhir diperbaharui pada tanggal 28 April 2009, Avesta memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth (BC), yang terdiri dari fasilitas demand loan sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008, fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar pada tahun 2009 dan 2008 serta fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$1.500.000 dan US$700.000 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 30 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Avesta tidak mempunyai saldo pinjaman kepada BC. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan piutang usaha, sertifikat-sertifikat HGB, mesin dan peralatan milik Avesta, serta jaminan dari Kageo Igar (Catatan 5 dan 10).
On April 29, 2008 and with the latest renewal of the facility on April 28, 2009, Avesta obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth (BC), which consist of demand loan facility in 2009 and 2008 amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively, overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion in 2009 and 2008 and Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1,500,000 and US$700,000 in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities are valid until April 30, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, Avesta has no outstanding loan due to BC. These loan facilities are secured by Avesta’s trade receivables, landright (HGB) certificates, machinery and equipment and guarantee from Kageo Igar (Notes 5 and 10).
166 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Sanghiang Sanghiang
Sanghiang memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA, yang terdiri dari fasilitas bank garansi, fasilitas cerukan, dan fasilitas Usance/Sight Letters of Credit (USLC). Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali amandemen dan amandemen terakhir pada tanggal 8 Oktober 2009 mengenai perpanjangan jatuh tempo fasilitas kredit sampai dengan tanggal 12 Mei 2010. Fasilitas yang diperbaharui ini terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$3 juta dan fasilitas bank garansi sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo penarikan atas fasilitas kredit tersebut, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, saldo fasilitas cerukan yang telah digunakan adalah sejumlah Rp23.494.812.690.
Sanghiang obtained several credit facilities from BCA, consisting of a bank guarantee facility, an overdraft facility, and Usance/Sight Letters of Credit (USLC) facility. These facilities have been amended several times with the latest amendment
on October 8, 2009 regarding extention of these facilities until May 12, 2010. The renewed facilities consists of overdraft facility amounting to Rp50 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$3 million, and bank guarantee facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns for these facilities, while as of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp23,494,812,690 for overdraft facility.
EPMT EPMT
Pada tanggal 5 Maret 2007, EPMT memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar, fasilitas pinjaman berjangka sejumlah Rp25 miliar, fasilitas omnibus L/C sejumlah US$3 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi sejumlah Rp100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka dan Rp16.565.345.804 untuk fasilitas cerukan.
On March 5, 2007, EPMT obtained several credit facilities from BCA, consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion, revolving loan facility amounting to Rp25 billion, omnibus L/C facility amounting to US$3 million and bank guarantee issuance facility amounting to Rp100 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances amounted to Rp25 billion for the revolving loan facility while as of December 31, 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp25 billion for revolving loan facility and Rp16,565,345,804 for overdraft facility.
Dalam perjanjian disebutkan bahwa tujuan pemberian fasilitas untuk modal kerja dan pembiayaan impor. EPMT berhak mempergunakan kredit paling lama sampai dengan tanggal jatuh tempo. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Juni 2010.
As specified in the agreement, the above facilities are intended for working capital and financing of EPMT’s imports. EPMT has the right to use such facilities until their expiry dates. The above-mentioned agreement is valid until June 5, 2010.
Pada tanggal 27 Juli 2006, EPMT dengan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (HSBC) menandatangani Perjanjian Kredit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dan penerbitan bank garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp150 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta.
On July 27, 2006, EPMT together with The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta Branch (HSBC) entered into Credit Agreement. Based on the said agreements, EPMT obtained import L/C and issuance of bank guarantee facilities with maximum credit limit of Rp150 billion, revolving loan with maximum credit limit of Rp80 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit of US$2 million.
167PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)
EPMT (lanjutan) EPMT (continued)
Selanjutnya, berdasarkan perubahan terakhir perjanjian No. JAK/090646/U/090701 tanggal 4 Agustus 2009, HSBC setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dengan fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$8 juta, penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp25 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp130 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman sejumlah Rp30 miliar berasal dari penarikan fasilitas revolving loan.
Subsequently, based on the latest amendments No. JAK/090646/U/090701 dated August 4, 2009, HSBC agreed to extend its facilities period until June 30, 2010 consisting of import L/C with maximum credit limit amounting to US$8 million, issuance of bank guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp25 billion, revolving loan with maximum credit limit amounting to Rp130 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit amounting to US$2 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp30 billion represents drawdowns from revolving loan facility.
Pada tanggal 15 April 2004, EPMT dengan Permata menandatangani Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan Letters of Credit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas maksimum sejumlah US$5 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp50 miliar.
On April 15, 2004, EPMT together with Permata signed the Bank Guarantee Facility and Letters of Credit Facility Agreements. Based on the said agreements, EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$5 million and bank guarantee issuance facility with maximum credit limit of Rp50 billion.
Tujuan pemberian fasilitas hanya untuk modal kerja dan EPMT berhak mempergunakan fasilitas tersebut sampai dengan tanggal jatuh tempo.
The above-mentioned credit facilities, are intended for working capital only, and that EPMT has the right to use such credit facilities only until their expiry date.
Selanjutnya, berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 tanggal 12 Juni 2009, Permata setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 April 2010, dengan perubahan ketentuan berupa batas kredit maksimum fasilitas impor L/C sejumlah US$7,5 juta dalam multi currency, penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp75 miliar serta fasilitas kredit untuk cerukan dan revolving loan dengan batas maksimum masing-masing sejumlah Rp25 miliar dan Rp75 miliar.
Subsequently, based on the latest amendment No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 dated June 12, 2009, Permata agreed to extend the facilities until April 15, 2010, along with the revisions, such as the maximum limit for L/C import totaling to US$7.5 million in multi currency, the issuance of Bank Guarantee with maximum credit limit amounting to Rp75 billion, overdraft and revolving loan facilities with maximum credit limit amounting to Rp25 billion and Rp75 billion, respectively.
Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bintang Toedjoe memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga berupa fasilitas pinjaman tetap dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp100 miliar. Fasilitas ini berlaku selama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sejumlah Rp100 miliar.
On October 6, 2009, Bintang Toedjoe obtained fixed loan credit facility from CIMB Niaga with a maximum credit limit of Rp100 billion. This facility will remain valid for a periode of 1 (one) year. As of December 31, 2009, outstanding drawdowns for this facility amounted to Rp100 billion.
168 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya
Tri Sapta Jaya memperoleh fasilitas cerukan dari Permata dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp10 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas cerukan ini adalah sejumlah Rp2.154.273.990.
Tri Sapta Jaya obtained overdraft facility from Permata with a maximum credit limit of Rp10 billion. This facility will remain valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, the outstanding drawdowns for this overdraft facility amounted to Rp2,154,273,990.
13. HUTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES
Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Trade payables mainly arise from purchases of raw materials from third parties. The details of this account are as follows:
2009 2008
Pemasok lokal Local suppliers PT Mead Johnson Indonesia 49.440.888.175 34.452.332.978 PT Mead Johnson Indonesia PT L’oreal Indonesia 20.456.000.303 17.106.036.235 PT L’oreal Indonesia PT Kara Santan Pertama 12.684.171.554 23.832.765.028 PT Kara Santan Pertama PT 3M Indonesia 8.346.671.019 4.692.725.236 PT 3M Indonesia PT Mega Andalan Kalasan 7.345.946.280 1.044.322.884 PT Mega Andalan Kalasan PT Interbat 7.097.447.910 1.769.727.768 PT Interbat PT Panverta Cakrakencana 7.024.303.000 3.736.755.000 PT Panverta Cakrakencana PT Dian Cipta Perkasa PT Dian Cipta Perkasa (Rp1.540.381.358 dan US$567.260 (Rp1,540,381,358 and pada tahun 2009 dan US$567,260 in 2009 and US$23.265 pada tahun 2008) 6.872.625.358 262.794.465 US$23,265 in 2008) PT Roche Indonesia 6.154.860.963 8.759.969.349 PT Roche Indonesia PT Transfarma Medika Indah 5.785.637.818 6.406.250.135 PT Transfarma Medika Indah PT Impers Pratama 5.599.730.017 4.851.968.203 PT Impers Pratama PT United Can Company PT United Can Company (Rp426.406.409 dan US$451.555 (Rp426,406,409 and US$451,555 pada tahun 2009 in 2009 dan US$37.297 pada tahun 2008) 4.671.022.593 408.405.347 and US$37,297 in 2008) PT Anta Tirta Kirana PT Anta Tirta Kirana (Rp416.128.650 dan US$440.674 (Rp416,128,650 and US$440,674 pada tahun 2009 dan Rp293.900.151 in 2009 and Rp293,900,151 and dan US$250.168 pada tahun 2008) 4.558.464.250 3.033.239.751 US$250,168 in 2008)
PT Schott Igar Glass 3.876.503.938 2.298.215.260 PT Schott Igar Glass PT Gracia Alliance PT Gracia Alliance (Rp2.452.272.704, US$115.848 (Rp2,452,272,704, US$115,848 dan AUD10.855 pada tahun and AUD10,855 2009 dan Rp770.118.135, AUD6.345 in 2009 and Rp770,118,135, dan EUR4.905 pada AUD6,345 and EUR4,905 tahun 2008) 3.632.775.418 893.759.324 in 2008) PT Anugerah Pharmindo Lestari 3.270.231.972 2.935.051.113 PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Bersaudara Inti Corporation PT Bersaudara Inti Corporation (US$336.654 pada tahun 2009 dan (US$336,654 in 2009 and US$123.564 pada tahun 2008) 3.164.544.993 1.353.031.663 US$123,564 in 2008) PT Pulau Sambu 3.153.615.249 1.371.308.400 PT Pulau Sambu PT Osaki Medical Indonesia 3.130.634.569 - PT Osaki Medical Indonesia (US$333.046) (US$333,046) PT Toyo Ink PT Toyo Ink (US$210.761 pada tahun 2009 (US$210,761 in 2009 and dan US$330.498 pada tahun 2008) 1.981.156.291 3.618.957.348 US$330,498 in 2008) PT Arnotts 1.275.415.212 3.430.522.055 PT Arnotts PT Rajamas Wiratama 460.532.844 3.972.530.641 PT Rajamas Wiratama PT Eisai Indonesia - 3.666.669.690 PT Eisai Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 219.426.576.136 95.292.094.406 Others (each below Rp3 billion)
Sub-jumlah 389.409.755.862 229.189.432.279 Sub-total
169PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)
2009 2008
Pemasok luar negeri Foreign suppliers Biomerieux, Perancis Biomerieux, France (US$936.002 pada tahun 2009 (US$936,002 in 2009 and dan US$1.024.838 pada tahun 2008) 8.798.417.960 11.221.973.001 US$1,024,838 in 2008) Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura (Rp3.887.622.384 dan Singapore (Rp3,887,622,384 and US$515.340 pada tahun 2009 US$515,340 in 2009 dan US$486.272 pada tahun 2008) 8.731.818.384 5.324.687.701 and US$486,272 in 2008) IDS Marketing Inc., Filipina IDS Marketing Inc., Philippines (Php36.726.076) 7.492.119.600 - (Php36,726,076)
Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Jepang Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Japan (¥68.996.493 pada tahun 2009 dan (¥68,996,493 in 2009 and ¥18.603.759 pada tahun 2008) 7.016.943.360 2.255.333.659 ¥18,603,759 in 2008) Friesland Foods B.V., Belanda Friesland Foods B.V., Netherlands
(EUR357.003) 4.823.111.314 - (EUR357,003) Hanmi Pharm, China Hanmi Pharm, China (US$351.635) 3.305.367.348 - (US$351,635) Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapura Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapore (US$251.182 pada tahun 2009 (US$251,182 in 2009 and dan US$1.057.557 pada tahun 2008) 2.361.109.927 11.580.250.776 US$1,057,557 in 2008) Eriochem, Argentina Eriochem, Argentina (Rp976.440.000 dan US$134.000 (Rp976,440,000 and pada tahun 2009 dan US$421.098 US$134,000 in 2009 and pada tahun 2008) 2.236.040.000 4.611.019.499 US$421,098 in 2008) UENO, Jepang UENO, Japan (US$165.652 pada tahun 2009 (US$165,652 in 2009 and dan US$387.863 pada tahun 2008) 1.557.130.528 4.247.102.813 US$387,863 in 2008) Cimab S.A., Kuba Cimab S.A., Cuba
(US$937.180) - 10.262.121.000 (US$937,180) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 45.779.639.884 26.875.649.220 Others (each below Rp3 billion)
Sub-jumlah 92.101.698.305 76.378.137.669 Sub-total
Jumlah Hutang Usaha 481.511.454.167 305.567.569.948 Total Trade Payables
Analisa umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:
2009 2008
Lancar 307.169.612.038 217.554.125.558 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: Lebih 1 bulan sampai 3 bulan 163.324.151.926 82.629.149.511 Over 1 month up to 3 months Lebih 3 bulan sampai 6 bulan 10.323.876.556 3.610.133.109 Over 3 months up to 6 months Lebih 6 bulan 693.813.647 1.774.161.770 Over 6 months
Jumlah 481.511.454.167 305.567.569.948 Total
170 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued) Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables by currency denomination are as follows:
2009 2008
Rupiah 335.798.935.259 208.336.870.704 Rupiah Dolar A.S. U.S. Dollar (US$11.741.585 pada tahun 2009 (US$11,741,585 in 2009 and dan US$7.456.182 pada tahun 2008) 110.370.896.268 81.645.195.799 US$7,456,182 in 2008) Mata uang asing lainnya 35.341.622.640 15.585.503.445 In other foreign currencies
Jumlah 481.511.454.167 305.567.569.948 Total
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut:
This account consists of accruals for the following expenses:
2009 2008
Penjualan 295.624.236.446 204.297.207.029 Selling Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) 18.931.097.497 13.866.533.724 Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 45.421.463.696 51.202.746.685 Others (each below Rp5 billion)
Jumlah 359.976.797.639 269.366.487.438 Total
Akrual beban penjualan mencakup akrual promosi, perlengkapan penjualan dan lainnya.
Selling expense accrual includes accrual for promotions, selling supplies and others.
15. PERPAJAKAN 15. TAXATION
Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of the following:
2009 2008
Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 11.490.192.201 16.192.421.112 Article 21 Pasal 23 2.771.647.902 1.553.455.677 Article 23 Pasal 25 26.260.428.434 22.678.745.533 Article 25 Pasal 26 2.335.219.139 1.850.389.482 Article 26 Pasal 29 82.117.111.997 54.531.230.559 Article 29 Pajak pertambahan nilai 144.491.873.137 79.392.036.215 Value added tax Lain-lain 3.714.974.516 1.702.357.192 Others
Jumlah 273.181.447.326 177.900.635.770 Total
171PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2009 and 2008, is as follows:
2009 2008
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax benefit (expense) laba rugi konsolidasi 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 per consolidated statements of income Dikurangi: Deduct: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat Income of Subsidiaries before income (beban) pajak penghasilan, bersih 946.696.423.260 803.120.247.451 tax benefit (expense), net
Laba Perusahaan sebelum manfaat Income before income tax benefit (beban) pajak penghasilan 524.375.771.659 374.901.604.494 (expense) attributable to the Company
Beda temporer: Temporary differences: Depreciation of property, plant Penyusutan aset tetap 6.569.399.589 (4.928.382.129) and equipment Provision for employee service Penyisihan imbalan kerja karyawan 3.850.880.730 7.626.830.942 entitlement benefits Gain on sale of property and Laba penjualan aset tetap (1.368.767.719) (532.854.766) equipment Reversal of allowance for doubtful Pemulihan piutang ragu-ragu - (1.555.771.763) accounts Beda tetap: Permanent differences: Beban bunga 32.801.826.833 24.509.513.524 Interest expense Promosi 557.127.136 265.943.625 Promotions Sumbangan dan hubungan masyarakat 463.616.816 355.835.705 Donations and public relation expenses Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected dikenakan pajak final (17.732.642.172) (16.259.911.297) to final tax Penghasilan bunga dan investasi yang Interest and investment income telah dikenakan pajak final (13.919.891.482) (15.415.129.567) already subjected to final tax Beban dan denda pajak - 629.639.600 Tax charges and penalties Lain-lain 598.965.578 (1.070.643.557) Others
Taksiran penghasilan kena pajak 536.196.286.968 368.526.674.811 Estimated taxable income
Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut:
The income tax expense (current) and the computation of the estimated income tax payable (claims for tax refund) of the Group are as follows:
2009 2008
Taksiran penghasilan kena pajak - Estimated taxable income - dibulatkan rounded-off Perusahaan 536.196.286.000 368.526.674.000 Company
Anak perusahaan 1.062.497.832.000 883.883.099.000 Subsidiaries
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - current year Perusahaan 123.325.145.780 92.119.168.500 Company Anak perusahaan 293.457.568.176 264.313.888.094 Subsidiaries
Jumlah menurut laporan laba Total per consolidated statements rugi konsolidasi 416.782.713.956 356.433.056.594 of income
172 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
2009 2008
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepayments of income taxes Perusahaan Company Pasal 22 8.084.310.980 5.317.347.537 Article 22 Pasal 23 287.764.138 425.844.010 Article 23 Pasal 24 203.893.547 - Article 24 Pasal 25 88.350.509.706 69.455.767.538 Article 25
Sub-jumlah 96.926.478.371 75.198.959.085 Sub-total
Anak perusahaan Subsidiaries Pasal 22 37.859.876.829 34.022.252.162 Article 22 Pasal 23 1.388.502.155 5.239.768.252 Article 23 Pasal 24 72.127.047 87.897.300 Article 24 Pasal 25 204.931.550.409 216.051.692.324 Article 25
Sub-jumlah 244.252.056.440 255.401.610.038 Sub-total
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 341.178.534.811 330.600.569.123 Total prepayments of income taxes
Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Estimated income tax payable - Article 29 Perusahaan 26.398.667.409 16.920.209.415 Company Anak perusahaan 55.718.444.588 37.611.021.144 Subsidiaries
Jumlah 82.117.111.997 54.531.230.559 Total
Taksiran tagihan restitusi Estimated claims for income pajak penghasilan - tahun berjalan tax refund - current year Perusahaan - - Company Anak perusahaan 6.512.932.852 28.698.743.088 Subsidiaries
Jumlah 6.512.932.852 28.698.743.088 Total
Rincian dari taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The details of the estimated claims for income tax refund as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Tahun fiskal 2009 2008 Fiscal Year 2009 6.512.932.852 - 2009 2008 28.598.264.342 28.698.743.088 2008 2007 6.480.000 14.754.453.280 2007 2006 15.450.000 446.989.086 2006
2002 - 105.303.010 2002
Jumlah 35.133.127.194 44.005.488.464 Total
Jumlah taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan di dalam “Aset Tidak Lancar” pada neraca konsolidasi.
The above estimated claims for income tax refund are presented under “Non-current Assets” in the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Keuangan menandatangani Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 (”PMK 238/2008”) tentang ”Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” sehubungan dengan PP 81/2007 tertanggal 28 Desember 2007.
On December 30, 2008, the Minister of Finance signed Ministry of Finance Rule No. 238/PMK.03/2008 (“PMK 238/2008”) regarding the Guidelines on the Implementation and Supervision on the Tariff Reduction for Domestic Tax Payers in the Form of Public Companies in relation to PP 81/2007 dated December 28, 2007.
173PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Berdasarkan PMK 238/2008 ini, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:
Under this rule, domestic tax payers in the form of public companies can avail of tax reduction at 5% lower than the highest income tax rate in the same manner as stated in subsection 1b of Article 17 on Income Tax Regulation (“Undang-undang Pajak Penghasilan”) if the following criteria are met:
1. Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya
40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) Pihak.
1. The total publicly-owned shares are 40% (forty percent) or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) Parties.
2. Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki
saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan atau 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
2. Each of the above-mentioned 300 parties can only own less than 5% (five percent) shares from the total paid-up shares, and should be fulfilled by the taxpayer within 6 (six) months or 183 (one hundred and eighty three) calendar days in 1 (one) tax/fiscal year.
3. Wajib Pajak harus melampirkan surat
keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
3. The taxpayer should attach the Declaration Letter ("Surat Keterangan") from the Securities Administration Agency ("Biro Administrasi Efek") on the Annual Income Tax Return of the Taxpayer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for each concerned tax/fiscal year.
Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2008 dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008.
This MOF Rule is effective on December 30, 2008 and shall be applicable retroactively on January 1, 2008.
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek tertanggal 7 Januari 2010 dan 18 Februari 2009, Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2009 dan 2008.
Based on letter from Security Administration Agency dated January 7, 2010 and February 18, 2009, the Company has complied with the above criteria and accordingly, has applied the tax reduction in its 2009 and 2008 income tax calculation.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2009 akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2009 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2009 that will be reported by the Company in its 2009 Annual Income Tax Return will be based on the related amount stated in the foregoing.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2008 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2008 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2008 that was reported by the Company in its 2008 Annual Income Tax Return conformed with the related amount stated in the foregoing.
174 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the commercial income before income tax benefit (expense) and the total income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009 2008
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax benefit (expense) laba rugi konsolidasi 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 per consolidated statements of income Dikurangi: Deduct: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat Income of Subsidiaries before income (beban) pajak penghasilan, bersih 946.696.423.260 803.120.247.451 tax benefit (expense), net
Income before income tax benefit Laba Perusahaan sebelum manfaat (expense) attributable to the (beban) pajak penghasilan 524.375.771.659 374.901.604.494 Company
Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense based tarif pajak yang berlaku 120.606.427.482 93.712.900.921 on prevailing tax rates Pengaruh pajak atas beda tetap: Permanent differences: Beban bunga 7.544.420.172 6.127.378.381 Interest expense Promosi 128.139.241 66.485.906 Promotions Sumbangan dan hubungan masyarakat 106.631.868 88.958.926 Donations and public relation expenses Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected dikenakan pajak final (4.078.507.700) (4.064.977.824) to final tax Penghasilan bunga dan investasi yang Interest and investment income telah dikenakan pajak final (3.201.575.041) (3.853.782.392) already subjected to final tax Beban dan denda pajak - 157.409.900 Tax charges and penalties Lain-lain 137.762.083 (267.660.890) Others Dampak perubahan tarif pajak berdasarkan Undang-undang No. 36 Impact on changes in tax rates under Tahun 2008 dan PMK 238/2008 (181.030.475) 606.091.474 Law No. 36 Year 2008 and PMK 238/2008
Jumlah 121.062.267.630 92.572.804.402 Total
Beban pajak penghasilan - Anak perusahaan 300.342.810.741 259.944.414.195 Income tax expense - Subsidiaries
Beban pajak penghasilan menurut Income tax expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 421.405.078.371 352.517.218.597 statements of income
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Grup mencatat dampak perubahan tarif pajak tangguhan sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Group recorded the impact of the changes in tax rates as part of tax expense in the 2009 and 2008 operations.
175PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The deferred tax effects of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company’s assets and liabilities as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 2008
Penyisihan imbalan kerja Provision for employee karyawan 8.771.236.722 7.808.516.539 service entitlement benefits Aset tetap (3.525.814.006) (4.825.971.973) Property, plant and equipment Lain-lain 200.368.373 200.368.373 Others
Aset Pajak Tangguhan, Bersih 5.445.791.089 3.182.912.939 Deferred Tax Assets, Net
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities, as presented in the consolidated balance sheets, are as follows:
2009 2008
Aset pajak tangguhan, bersih Deferred tax assets, net Perusahaan 5.445.791.089 3.182.912.939 Company
Anak perusahaan Subsidiaries EPMT 16.915.040.866 18.107.531.762 EPMT Saka 1.619.653.933 2.023.656.593 Saka Danfar 1.245.621.327 1.125.922.566 Danfar MDI 1.234.919.495 349.144.335 MDI KMI 904.279.680 4.035.109.706 KMI RTU 404.211.983 - RTU Indogravure 374.826.992 564.865.486 Indogravure Kageo Igar 364.462.895 837.985.490 Kageo Igar EMP 360.038.857 371.246.911 EMP GCM 224.579.940 - GCM Finusolprima 139.803.668 167.309.830 Finusolprima TSJ 96.483.945 83.363.959 TSJ PML 24.422.947 - PML Sanghiang - 1.504.687.125 Sanghiang Hexpharm - 710.113.176 Hexpharm
Sub-jumlah Anak perusahaan 23.908.346.528 29.880.936.939 Sub-total Subsidiaries
Jumlah 29.354.137.617 33.063.849.878 Total Kewajiban pajak tangguhan, bersih Deferred tax liabilities, net Anak perusahaan Subsidiaries Bintang Toedjoe 4.345.199.875 4.018.211.909 Bintang Toedjoe Avesta 3.474.412.768 3.636.047.023 Avesta Hexpharm 388.433.052 - Hexpharm Sanghiang 83.910.977 - Sanghiang Bifarma 34.481.275 28.539.312 Bifarma GCM - 18.594.382 GCM RTU - 9.337.769 RTU
Jumlah 8.326.437.947 7.710.730.395 Total
Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
The Group’s management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
176 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak signifikan yang diterima oleh Grup pada tahun 2009 dan 2008.
Following is the summary of the significant tax assessments received by the Group in 2009 and 2008.
Perusahaan Company
Pada tahun 2008, Perusahaan memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2001, 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp629.639.600 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Tahun 2001, 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp166.278.200, Rp257.852.400 dan Rp205.509.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada Kantor Pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
In 2008, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totaling to Rp629,639,600 consist of Rp166,278,200, Rp257,852,400 and Rp205,509,000 for annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and reported as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.
Anak perusahaan Subsidiaries
Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe
Pada tanggal 25 Maret 2009, Bintang Toedjoe menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa Bintang Toedjoe lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp10.394.630.157. Lebih bayar tersebut telah diterima oleh Bintang Toedjoe pada tanggal 17 April 2009. Selisih antara hasil SKPLB tahun 2007 dengan jumlah yang dilaporkan oleh Bintang Toedjoe sebesar Rp1.778.200.239 dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On March 25, 2009, Bintang Toedjoe received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from the Directorate General of Taxes declaring Bintang Toedjoe’s overpayment for corporate income tax fiscal year 2007 amounting to Rp10,394,630,157. On April 17, 2009, Bintang Toedjoe received the said overpayment. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2007 with SKPLB amounting to Rp1,778,200,239 was charged to 2009 consolidated statements of income.
Finusolprima Finusolprima
Pada tanggal 31 Desember 2009, Finusolprima menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPN dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2008 sejumlah Rp5.302.565.006.
On December 31, 2009, Finusolprima received Value Added Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from Tax Office for fiscal year 2008 amounting to Rp5,302,565,066.
177PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
Indogravure Indogravure
Pada tanggal 27 Januari 2006, Indogravure menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2002 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan sejumlah Rp2.673.671.875, SKPKB PPN sejumlah Rp764.040.957 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN sejumlah Rp106.484.025, termasuk di dalamnya denda dan bunga.
On January 27, 2006, in respect of fiscal year 2002, Indogravure received Tax Underpayment Assessment Letter (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) for underpayment of corporate income tax amounting to Rp2,673,671,875, and underpayment of Value Added Tax (VAT) amounting to Rp764,040,957 and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp106,484,025, which included the related penalty and interest.
Pada tanggal 7 Februari 2006, Indogravure mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN tersebut. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2006, Indogravure mengajukan permohonan cicilan pembayaran atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp200 juta, Rp60 juta dan Rp10 juta per bulan. Pada tanggal 4 April 2006, Indogravure menerima Surat Paksa atas pajak kurang bayar tersebut di atas sejumlah Rp3.247.196.857.
On February 7, 2006, Indogravure submitted a tax objection letter to the Tax Office in relation to the foregoing Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for corporate income tax and value added tax (VAT), and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT. Furthermore, on February 17, 2006, Indogravure submitted a request for the monthly installment settlement of the said tax assessments for corporate income tax and value added tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp200 million, Rp60 million and Rp10 million, respectively. On April 4, 2006, Indogravure received a tax enforcement letter (Surat Paksa) for those tax liabilities amounting to Rp3,247,196,857.
Pada tanggal 13 April 2006, Indogravure mengajukan tanggapan atas surat paksa tersebut dan membayar pajak kurang bayar sejumlah Rp1.294.608.601. Pada tanggal 16 Oktober 2006, Indogravure mengirimkan surat kesanggupan mengangsur atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp75 juta, Rp15 juta dan Rp10 juta per bulan.
On April 13, 2006, Indogravure filed a letter responding to the tax enforcement letter and paid underpayment of tax amounting to Rp1,294,608,601. On October 16, 2006, Indogravure submitted a letter declaring its ability to pay monthly installment settlement for corporate income tax and Value Added Tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak - STP) for VAT amounting to Rp75 million, Rp15 million and Rp10 million, respectively.
Pada tanggal 15 Desember 2006, Indogravure menerima surat penolakan dari Kantor Pelayanan Pajak atas surat keberatan yang telah diajukan. Kemudian, Indogravure mengajukan surat banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Januari 2007. Pengajuan banding atas STP PPN telah ditolak Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Juni 2007. Sampai dengan 31 Desember 2007, Indogravure telah melakukan pembayaran atas pajak-pajak kurang bayar tersebut sejumlah Rp2.130.021.021. Pada tanggal 9 September 2008, Pengadilan Pajak menerima sebagian banding Indogravure sehingga kurang bayar PPh badan menjadi sejumlah Rp55.504.663, SKPKB PPN menjadi lebih bayar sejumlah Rp34.123.818 dan menghapus sanksi bunga atas SKPKB PPh badan dan SKPKB PPN.
On December 15, 2006, Indogravure received the decision from the Tax office declining Indogravure’s appeal on the tax correction. On January 8, 2007, Indogravure submitted an appeal letter to the Tax Court. The tax appeal for Tax Collection Letter for VAT was declined on June 29, 2007. As of December 31, 2007, Indogravure has paid underpayment of taxes totaling Rp2,130,021,021. On September 9, 2008, the Tax Court accepted a part of Indogravure’s appeal resulting to underpayment for corporate income tax to become Rp55,504,663, SKPKB for VAT to become Rp34,123,818 and the waiver of interests previously calculated on both SKPKB.
178 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
Indogravure (lanjutan) Indogravure (continued)
Pada bulan November 2008, Indogravure telah menerima hasil restitusi pajak beserta bunga sejumlah Rp2.922.761.176. Pada tanggal 29 Januari 2009, Kantor Pajak mengkoreksi STP PPN dari Rp106.484.025 dikoreksi menjadi Rp1.181.014. Pada bulan Januari 2009, Indogravure telah menerima hasil restitusi tersebut.
In November 2008, Indogravure received tax refund including interest amounting to Rp2,922,761,176. On January 29, 2009, the Tax Office corrected the Tax Collection Letter (STP) for VAT from Rp106,484,025 to Rp1,181,014. In January 2009, Indogravure has received the said refunds.
Pada tanggal 5 Maret 2008, Indogravure menerima hasil pemeriksaaan pajak untuk tahun pajak 2006 yang terdiri dari SKPLB PPh badan sejumlah Rp580.939.353, SKPKB PPN sejumlah Rp90.688.946, dan STP PPN sejumlah Rp23.694.319. Kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp580.939.353, setelah dikompensasi dengan SKPKB PPN dan STP PPN, telah diterima Indogravure pada bulan November 2008.
On March 5, 2008, Indogravure, in respect of fiscal year 2006, received several tax assessment letters consisting of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp580,939,353, Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) amounting to Rp90,688,946, and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp23,694,319. The said approved claims were paid to and received by Indogravure in November 2008 amounting to Rp580,939,353 after offsetting Indogravure’s outstanding underpayment of value added tax.
Kageo Igar Kageo Igar
Pada tanggal 3 April 2008, Kageo Igar menerima hasil keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak mengenai restitusi SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.006.791.531 setelah dikurangi SKPKB PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPN, dan STP PPN. Seluruh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 tersebut telah diterima Kageo Igar pada tanggal 12 Maret 2008. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
On April 3, 2008, Kageo Igar received claims for tax refund from the Directorate General of Taxes (DGT) for Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,006,791,531 after offsetting Kageo Igar’s outstanding payable from Tax Assessment Letter (SKPKB) for income tax Art. 21, Art. 23, Art. 26, VAT and Tax Collection Letter (STP) VAT. All results of tax assessments for fiscal year 2006 have been received by Kageo Igar on March 12, 2008. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.
Avesta Avesta
Pada tanggal 15 April 2008, Avesta menerima restitusi atas SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.153.923.756 setelah dikompensasi dengan SKPKB dan STP PPN untuk tahun pajak 2006. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
On April 15, 2008, Avesta received refund from Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,153,923,756 after offsetting with Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for VAT fiscal year 2006. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.
179PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
Avesta (lanjutan) Avesta (continued)
Pada tanggal 13 Januari 2010, Avesta menerima SKPLB PPh Badan sebesar Rp1.028.326.041 untuk tahun pajak 2008. Hasil pemeriksaan pajak tahun 2008 tersebut telah diterima Avesta pada bulan Februari 2010. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2008 dengan SKPLB PPh Badan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On January 13, 2010, Avesta received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax fiscal year 2008 amounting to Rp1,028,326,041. Avesta received the refund from the above-mentioned SKPLB in February 2010. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2008 with SKPLB was charged to 2009 consolidated statements of income.
Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya
Pada tahun 2008, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Lebih Bayar Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp446.989.086. Selanjutnya, selama tahun 2008 dan 2009, Tri Sapta Jaya juga telah menerima SKP Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak PPh dan PPN untuk tahun pajak 2006, 2007 dan 2008. Seluruh tambahan kewajiban perpajakan tersebut telah dilunasi serta telah dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
In 2008, the Tax Office issued Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp446,989,086. Furthermore, during 2008 and 2009, Tri Sapta Jaya also received Tax Underpayment Assessment Letters (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for income tax and Value Added Tax (VAT) for fiscal years 2006, 2007 and 2008. All additional tax liabilities has been fully paid and recorded as part of “Other Income (Charges)” in the consolidated statements of income.
KMI KMI
Pada tahun 2008, KMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp2.178.600.612. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.
In 2008, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp2,178,600,612, which was eventually collected by KMI.
Pada bulan April 2009, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1.860.682.375. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.
In April 2009, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2007 amounting to Rp1,860,682,375, which was eventually collected by KMI.
Sanghiang Sanghiang
Pada tahun 2008, Sanghiang memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar sejumlah Rp645.528.000 terdiri dari SPT Tahun 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp216.904.500 dan Rp428.623.500. Jumlah kekurangan pembayaran pajak penghasilan tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
In 2008, Sanghiang made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. The tax underpayment declared totaling to Rp645,528,000 consist of Rp216,904,500 and Rp428,623,500 for annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.
180 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH 16. BONDS PAYABLE, NET Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebagai berikut: The analysis of the balance of this account as of
December 31, 2008 is as follows: 2008
Nilai nominal 259.149.000.000 Nominal Value Dikurangi beban emisi
yang ditangguhkan: Less deferred issuance cost: Jumlah beban yang ditangguhkan 3.593.793.532 Total deferred cost Akumulasi amortisasi (2.994.827.954) Accumulated amortization
Saldo yang belum diamortisasi Unamortized balance pada akhir tahun 598.965.578 at end of year
Hutang obligasi, bersih 258.550.034.422 Bonds payable, net Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 258.550.034.422 Less current maturities
Bagian jangka panjang - Long-term portion
Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan
menerbitkan Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 (“Obligasi”) dengan nilai nominal sejumlah Rp300 miliar, yang merupakan obligasi tanpa hak konversi dan dengan tingkat bunga tetap. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA-”, dengan “Stable Outlook”, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 28 Februari 2009, untuk periode dari tanggal 8 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA”, dengan “Stable Outlook” untuk Obligasi. Obligasi tersebut, yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,625% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali amanat untuk Obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., pihak ketiga. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
On June 28, 2006, the Company issued non-convertible, fixed rate Kalbe Farma Bonds I Year 2006 (the “Bonds”) with a total nominal value of Rp300 billion. In relation to the said bond issuance, the Company obtained a rating of “IdAA-“, with “Stable Outlook” from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Based on the latest credit rating from Pefindo on February 28, 2009, covering the period from July 8, 2008 until June 28, 2009, the Company again obtained a rating of “IdAA“, with “Stable Outlook” for the Bonds. The Bonds, which have a maturity term of three (3) years up to June 28, 2009, are unsecured and subject to fixed interest rate of 13.625% per annum, payable quarterly. The trustee for the Bonds is PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., a third party. The Bonds are listed at the Indonesia Stock Exchange.
181PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE, NET (continued) Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut
di atas, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dipergunakan seluruhnya untuk membayar sebagian hutang Perusahaan dalam mata uang Dolar AS kepada kreditur-kreditur bank sebagaimana diungkapkan pada prospektus penawaran yang diterbitkan tanggal 19 Juni 2006.
The net proceeds realized from the above-mentioned bond issuance were used solely to partly refinance/settle the Company’s U.S. Dollar denominated debts, as disclosed in the related offering prospectus issued on June 19, 2006.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam
perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati antara lain, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu berdasarkan laporan keuangan konsolidasi triwulanan, mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dan dilarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut tanpa mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, antara lain, memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali pinjaman kepada karyawan, atau pun pihak ketiga kecuali dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan yang dilakukan dengan syarat-syarat yang wajar, dan melakukan penurunan modal dasar dan atau modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.
Under the terms of the covering bond agreement, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include, among others, the requirements to maintain certain financial ratios based on the quarterly consolidated financial statements, compliance with the provisions of the Trustee Agreement, and obtaining prior written approval from the Trustee with respect to, among others, granting of loans or credits to related parties, except for loans to employees, or to third parties, unless it is done based on an arm’s length basis in the ordinary course of the Company’s business; and reduction in the Company’s authorized and/or issued and fully paid shares.
Pada bulan Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang obligasi tersebut saat jatuh temponya.
In June 2009, the Company has redeemed the bonds when they matured.
17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 17. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF
SUBSIDIARIES
Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the equity shares of minority shareholders in the net assets of the Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b), the details of which are as follows:
2009 2008
EPMT 260.917.913.434 515.229.157.592 EPMT KMI 88.360.384.569 86.879.005.743 KMI Kageo Igar 77.694.897.017 70.666.410.471 Kageo Igar Avesta 30.045.194.919 26.238.125.403 Avesta Indogravure 19.736.793.949 15.265.513.143 Indogravure Innogene 2.440.139.718 1.975.247.412 Innogene PML 1.038.642.473 - PML Saka - 5.883.206.208 Saka
Jumlah 480.233.966.079 722.136.665.972 Total
182 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK Rincian pemilikan saham pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The details of share ownerships as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
PT Gira Sole Prima 953.574.577 10,17% 47.678.728.850 PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi 901.929.368 9,62 45.096.468.400 PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana 889.594.088 9,49 44.479.704.400 PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang 887.979.088 9,47 44.398.954.400 PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen 864.590.588 9,22 43.229.529.400 PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma 821.674.808 8,77 41.083.740.400 PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing Public (each below pemilikan di bawah 5%) 4.054.181.905 43,26 202.709.095.250 5% ownership)
Sub-jumlah 9.373.524.422 100,00% 468.676.221.100 Sub-total Saham yang diperoleh kembali 782.490.000 39.124.500.000 Treasury stock
Jumlah 10.156.014.422 507.800.721.100 Total
2008
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
PT Gira Sole Prima 952.184.979 9,94% 47.609.248.950 PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi 901.929.368 9,43 45.096.468.400 PT Santa Seha Sanadi PT Lucasta Murni Cemerlang 887.979.088 9,27 44.398.954.400 PT Lucasta Murni Cemerlang PT Diptanala Bahana 875.004.088 9,13 43.750.204.400 PT Diptanala Bahana PT Ladang Ira Panen 863.540.588 9,01 43.177.029.400 PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma 822.924.808 8,59 41.146.240.400 PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing Public (each below pemilikan di bawah 5%) 4.275.653.003 44,63 213.782.650.150 5% ownership)
Sub-jumlah 9.579.215.922 100,00% 478.960.796.100 Sub-total Saham yang diperoleh kembali 576.798.500 28.839.925.000 Treasury stock
Jumlah 10.156.014.422 507.800.721.100 Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 14 Mei 2009 dan 26 Mei 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 106 dan 132, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Based on the Shareholders’ Annual General Meetings held on May 14, 2009 and May 26, 2008, which were covered by notarial deeds No. 106 and 132 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the shareholders approved the following:
i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba
yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sejumlah Rp7.068.221.462 dan Rp7.056.941.967 pada tahun 2009 dan 2008.
i. Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp7,068,221,462 and Rp7,056,941,967 in 2009 and 2008, respectively.
183PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. CAPITAL STOCK (continued)
ii. Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp12,5 per lembar saham atau Rp126.950.180.275 pada tahun 2009 dan sejumlah Rp10 per lembar saham atau Rp101.560.144.220 pada tahun 2008.
ii. Distribution of cash dividends from the retained earnings totaling Rp12.5 per share or amounting to Rp126,950,180,275 in 2009 and Rp10 per share or amounting to Rp101,560,144,220 in 2008.
iii. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, untuk
disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal 14 Mei 2008 No. Kep-179/BL/2008.
iii. Amendment of the Company’s Articles of Association, to comply with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, and prevailing regulations No. IX.J.1 in Capital Market and Financial Institutions regarding points of articles of association of the Company which made public offering of its equity shares and publicly listed company and Attachment of the decision of Capital Market Supervisions Board and Financial Institutions dated May 14, 2008, No. Kep-179/BL/2008.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 September 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 149, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap II, dengan jumlah tidak lebih dari 5,1% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 518.339.442 saham atau tidak melebihi Rp419,855 miliar.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on September 17, 2008, which was covered by notarial deed No. 149 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved to buy back the Company’s shares held by the public (batch II), which shall not be more than 5.1% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 518,339,442 shares or not exceeding Rp419.855 billion.
Periode pembelian kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 17 September 2008 sampai dengan tanggal 16 Maret 2010.
The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on September 17, 2008 until March 16, 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 8 Februari 2007, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 24, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap I, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 1.015.601.442 saham atau tidak melebihi Rp1.230 miliar.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meetings held on February 8, 2007, which was covered by notarial deed No. 24 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved the buy back of the Company’s shares held by the public (batch I), which shall not be more than 10% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 1,015,601,442 shares or not exceeding Rp1,230 billion.
Periode pembelian kembali saham adalah delapan
belas (18) bulan dimulai dari tanggal 8 Februari 2007 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2008.
The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on February 8, 2007 until August 7, 2008.
184 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. CAPITAL STOCK (continued) Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas,
Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 205.691.500 dan 406.044.000 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 518.339.442 lembar saham dan 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali masing-masing pada periode tahap II dan I dengan nilai perolehan sejumlah Rp119.092.608.824 dan Rp351.199.458.569 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta sebanyak 170.754.500 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali pada periode tahap I dengan nilai perolehan sejumlah Rp218.311.325.616 pada tahun 2007. Seluruh saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
Relative to the above, the Company had already repurchased shares of 205,691,500 and 406,044,000 out of the maximum allowable number of 518,339,442 shares and 1,015,601,442 shares in shares buy back batch II and I, respectively, with total cost amounting to Rp119,092,608,824 and Rp351,199,458,569, for the years ended December 31, 2009 and 2008 respectively, and 170,754,500 shares out of the maximum allowable number of 1,015,601,442 shares in shares buy back batch I with total cost amounting to Rp218,311,325,616 in 2007. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under the “Shareholders’ Equity” section of the consolidated balance sheets. Depending on the Company’s future business needs, it is possible for the Company to reissue the repurchased shares through the stock exchange in compliance with the relevant rules and regulations.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa
Efek Indonesia. All of the Company’s shares are now listed in the
Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 31 Desember 2009, Direksi
Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan adalah Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady sebanyak 6.100.000 saham.
As of December 31, 2009, the Company’s Director who is also shareholder of the Company is Ms. Bernadette Ruth Irawati Setiady owning 6,100,000 shares.
19. SELISIH NILAI REVALUASI ASET TETAP 19. REVALUATION INCREMENT IN PROPERTY,
PLANT AND EQUIPMENT Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2i atas
laporan keuangan konsolidasi, Grup telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan pada tahun 2008 mereklasifikasi seluruh saldo “Selisih Nilai Revaluasi Aset Tetap” sejumlah Rp4.153.339.938 dan Rp1.272.980.597 masing-masing milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 ke saldo laba pada tahun 2008.
As discussed in Note 2i to the consolidated financial statements, the Group has chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its property, plant and equipment in accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and in 2008 reclassified to Retained Earnings all of the balance of “Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment” belonging to the Company and certain Subsidiaries amounting to Rp4,153,339,938 and Rp1,272,980,597, respectively, as presented in the equity section of the 2007 consolidated balance sheet to retained earnings in 2008.
185PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
20. INFORMASI SEGMEN 20. SEGMENT INFORMATION Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000),
“Pelaporan Segmen”, informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.
a. Informasi Segmen Primer a. Primary Segment Information
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi
empat (4) segmen usaha yaitu: obat resep, produk kesehatan, nutrisi serta distribusi dan kemasan. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Group classifies its businesses into four (4) core business segments, namely: prescription pharmaceutical, consumer health, nutritionals, distribution and packaging. Information about these business segments as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
186 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
PT K
ALB
E FA
RM
A T
bk. D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
C
ATAT
AN
ATA
S LA
POR
AN
KEU
AN
GA
N K
ON
SOLI
DA
SI
Tahu
n Ya
ng B
erak
hir P
ada
Tang
gal-t
angg
al 3
1 D
esem
ber 2
009
dan
2008
(D
isaj
ikan
dal
am R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
lain
)
PT
KA
LBE
FAR
MA
Tbk
. AN
D S
UB
SID
IAR
IES
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATE
D F
INA
NC
IAL
STA
TEM
ENTS
Ye
ars
Ende
d D
ecem
ber 3
1, 2
009
and
2008
(E
xpre
ssed
in R
upia
h, u
nles
s ot
herw
ise
stat
ed)
71
20.
INFO
RM
ASI
SEG
MEN
(lan
juta
n)
20
. SE
GM
ENT
INFO
RM
ATI
ON
(con
tinue
d)
a.
In
form
asi S
egm
en P
rimer
(lan
juta
n)
a.
Prim
ary
Segm
ent I
nfor
mat
ion
(con
tinue
d)
20
09
Pr
oduk
Dis
trib
usi d
an
Oba
t Res
ep/
Kes
ehat
an/
K
emas
an/
Pres
crip
tion
Con
sum
er
Nut
risi/
Dis
trib
utio
n an
d
K
onso
lidas
i/
Ph
arm
aceu
tical
Hea
lth
Nut
ritio
nals
Pa
ckag
ing
Con
solid
ated
Pen
jual
an b
ersi
h
2.2
13.7
50.7
15.1
40
1.7
27.2
29.0
60.7
25
1.9
35.8
27.0
10.5
06
3.2
10.5
40.8
83.4
33
9.08
7.34
7.66
9.80
4
N
et s
ales
Beb
an p
okok
pen
jual
an
810.
442.
459.
877
769.
238.
975.
480
914.
220.
146.
054
2
.081
.505
.786
.033
4.
575.
407.
367.
444
Cos
ts o
f goo
ds s
old
Laba
kot
or
1
.403
.308
.255
.263
957.
990.
085.
245
1
.021
.606
.864
.452
1
.129
.035
.097
.400
4.
511.
940.
302.
360
Gro
ss p
rofit
Laba
usa
ha
1.
565.
874.
695.
198
Inco
me
from
ope
ratio
ns
Pen
ghas
ilan
bung
a
65
.471
.863
.530
Inte
rest
inco
me
Laba
ata
s pe
njua
lan
aset
teta
p
15
.255
.329
.077
Gai
n on
sal
e of
pro
perty
and
equ
ipm
ent
Laba
ata
s pe
njua
lan
inve
stas
i
G
ain
on s
ale
of
ja
ngka
pen
dek
3.49
3.11
0.11
8
sh
ort-t
erm
inve
stm
ents
R
ugi s
elis
ih k
urs,
ber
sih
(94.
920.
355.
285)
Loss
on
fore
ign
exch
ange
, net
B
eban
bun
ga d
an k
euan
gan
(53.
449.
204.
212)
Inte
rest
exp
ense
and
fina
ncia
l cha
rges
R
upa-
rupa
, ber
sih
(30.
653.
243.
507)
Mis
cella
neou
s, n
et
Beb
an p
ajak
pen
ghas
ilan,
ber
sih
(
421.
405.
078.
371)
Inco
me
tax
expe
nse,
net
H
ak m
inor
itas
atas
laba
M
inor
ity in
tere
sts
in n
et e
arni
ngs
be
rsih
Ana
k pe
rusa
haan
(12
0.66
3.37
6.21
0)
of
Sub
sidi
arie
s
Laba
ber
sih
929.
003.
740.
338
Net
inco
me
Jum
lah
aset
6.48
2.44
6.67
0.17
2
To
tal a
sset
s
Jum
lah
kew
ajib
an
1.
691.
512.
395.
248
Tota
l lia
bilit
ies
Pen
yusu
tan
196.
345.
491.
096
Dep
reci
atio
n
Pen
gelu
aran
unt
uk b
aran
g m
odal
27
7.59
6.51
9.50
8
C
apita
l exp
endi
ture
s
187PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
PT K
ALB
E FA
RM
A T
bk. D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
C
ATAT
AN
ATA
S LA
POR
AN
KEU
AN
GA
N K
ON
SOLI
DA
SI
Tahu
n Ya
ng B
erak
hir P
ada
Tang
gal-t
angg
al 3
1 D
esem
ber 2
009
dan
2008
(D
isaj
ikan
dal
am R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
lain
)
PT
KA
LBE
FAR
MA
Tbk
. AN
D S
UB
SID
IAR
IES
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATE
D F
INA
NC
IAL
STA
TEM
ENTS
Ye
ars
Ende
d D
ecem
ber 3
1, 2
009
and
2008
(E
xpre
ssed
in R
upia
h, u
nles
s ot
herw
ise
stat
ed)
72
20.
INFO
RM
ASI
SEG
MEN
(lan
juta
n)
20
. SE
GM
ENT
INFO
RM
ATI
ON
(con
tinue
d)
a.
In
form
asi S
egm
en P
rimer
(lan
juta
n)
a.
Prim
ary
Segm
ent I
nfor
mat
ion
(con
tinue
d)
20
08
Pr
oduk
Dis
trib
usi d
an
Oba
t Res
ep/
Kes
ehat
an/
K
emas
an/
Pres
crip
tion
Con
sum
er
Nut
risi/
Dis
trib
utio
n an
d
K
onso
lidas
i/
Ph
arm
aceu
tical
Hea
lth
Nut
ritio
nals
Pa
ckag
ing
Con
solid
ated
Pen
jual
an b
ersi
h
1.8
84.2
99.1
18.4
34
1.4
74.9
72.5
78.1
47
1.7
28.1
70.9
18.9
18
2.7
89.9
23.7
70.1
34
7.87
7.36
6.38
5.63
3
N
et s
ales
Beb
an p
okok
pen
jual
an
735.
461.
808.
722
589.
619.
999.
872
866.
605.
487.
668
1
.882
.038
.576
.252
4.
073.
725.
872.
514
Cos
ts o
f goo
ds s
old
Laba
kot
or
1
.148
.837
.309
.712
885.
352.
578.
275
861.
565.
431.
250
907.
885.
193.
882
3.
803.
640.
513.
119
Gro
ss p
rofit
Laba
usa
ha
1.
142.
712.
402.
521
Inco
me
from
ope
ratio
ns
Pen
ghas
ilan
bung
a
54
.020
.602
.978
Inte
rest
inco
me
Laba
sel
isih
kur
s, b
ersi
h
42
.553
.538
.201
Gai
n on
fore
ign
exch
ange
, net
La
ba a
tas
penj
uala
n as
et te
tap
6.48
1.67
5.34
8
G
ain
on s
ale
of p
rope
rty a
nd e
quip
men
t
La
ba a
tas
penj
uala
n in
vest
asi
Gai
n on
sal
e of
jang
ka p
ende
k
8.
134.
033.
652
shor
t-ter
m in
vest
men
ts
Beb
an b
unga
dan
keu
anga
n
(5
2.04
5.67
0.25
2)
In
tere
st e
xpen
se a
nd fi
nanc
ial c
harg
es
Rup
a-ru
pa, b
ersi
h
(2
3.83
4.73
0.50
3)
M
isce
llane
ous,
net
B
eban
paj
ak p
engh
asila
n, b
ersi
h
(35
2.51
7.21
8.59
7)
In
com
e ta
x ex
pens
e, n
et
Hak
min
orita
s at
as la
ba
Min
ority
inte
rest
s in
net
ear
ning
s
bers
ih A
nak
peru
saha
an
(
118.
682.
487.
158)
of S
ubsi
diar
ies
Laba
ber
sih
706.
822.
146.
190
Net
inco
me
Jum
lah
aset
5.70
3.83
2.41
1.89
8
To
tal a
sset
s
Jum
lah
kew
ajib
an
1.
358.
989.
930.
592
Tota
l lia
bilit
ies
Pen
yusu
tan
178.
414.
064.
312
Dep
reci
atio
n
Pen
gelu
aran
unt
uk b
aran
g m
odal
30
5.19
8.13
7.29
5
C
apita
l exp
endi
ture
s
188 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 20. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Informasi Segmen Sekunder b. Secondary Segment Information
Informasi mengenai segmen usaha Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Information about the Group’s business segments by geographical location is as follows:
2009 2008
Penjualan bersih Net sales Domestik 8.754.157.580.220 7.586.191.007.456 Domestic Ekspor 333.190.089.584 291.175.378.177 Export
Jumlah 9.087.347.669.804 7.877.366.385.633 Total
Aset Assets Domestik 6.270.173.229.900 5.526.162.617.498 Domestic
Pengeluaran untuk barang modal Capital expenditures Domestik 274.198.898.908 294.742.209.836 Domestic
21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga
diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup seperti yang dijelaskan pada Catatan 20a di atas, adalah sebagai berikut:
The details of net sales to third parties classified according to the Group’s core business segments, as explained in Note 20a above, are as follows:
2009 2008
Domestik Domestic Obat resep 2.108.036.593.724 1.768.732.878.751 Prescription pharmaceutical Produk kesehatan 1.524.069.587.835 1.318.155.509.320 Consumer health Nutrisi 1.918.873.681.657 1.715.219.460.257 Nutritionals Distribusi dan kemasan 3.203.177.717.004 2.784.083.159.128 Distribution and packaging
Sub-jumlah 8.754.157.580.220 7.586.191.007.456 Sub-total
Ekspor Export Obat resep 105.714.121.416 115.566.239.683 Prescription pharmaceutical Produk kesehatan 203.159.472.890 156.817.068.827 Consumer health Nutrisi 16.953.328.849 12.951.458.661 Nutritionals Distribusi dan kemasan 7.363.166.429 5.840.611.006 Distribution and packaging
Sub-jumlah 333.190.089.584 291.175.378.177 Sub-total
Jumlah 9.087.347.669.804 7.877.366.385.633 Total
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.
In 2009 and 2008, there were no sales to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
189PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
The details of cost of goods sold are as follows:
2009 2008
Bahan baku dan kemasan yang digunakan 1.623.769.212.642 1.391.826.595.511 Raw and packaging materials used Upah buruh langsung 118.164.518.732 112.371.395.652 Direct labor Beban pabrikasi 514.305.487.730 498.630.029.722 Manufacturing overhead
Jumlah Beban Produksi 2.256.239.219.104 2.002.828.020.885 Total Manufacturing Cost Persediaan Barang Dalam Proses Work in Process Inventories Awal tahun 32.050.826.928 53.950.317.891 At beginning of year Akhir tahun (Catatan 7) (28.920.080.790) (32.050.826.928) At end of year (Note 7)
Beban Pokok Produksi 2.259.369.965.242 2.024.727.511.848 Cost of Goods Manufactured Persediaan Barang Jadi Finished Goods Inventories Awal tahun 402.573.776.105 307.618.919.554 At beginning of year Pembelian 126.695.888.952 195.659.015.728 Purchases Akhir tahun (Catatan 7) (428.329.768.202) (402.573.776.105) At end of year (Note 7)
Beban Pokok Penjualan - produksi 2.360.309.862.097 2.125.431.671.025 Cost of Goods Sold - manufacturing
Distribusi Distribution Persediaan barang jadi Finished Goods Inventories Awal tahun 670.906.378.581 606.090.880.907 At beginning of year Pembelian 2.313.626.907.107 2.013.109.699.163 Purchases
Persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual 2.984.533.285.688 2.619.200.580.070 Finished goods available for sale Persediaan barang jadi akhir tahun (Catatan 7) (769.435.780.341) (670.906.378.581) Finished goods at end of year (Note 7)
Beban pokok penjualan - distribusi 2.215.097.505.347 1.948.294.201.489 Cost of goods sold - distribution
Jumlah Beban Pokok Penjualan 4.575.407.367.444 4.073.725.872.514 Total Cost of Goods Sold
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada pembelian
dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi setahun di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.
In 2009 and 2008, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2009 2008
Beban Penjualan Selling Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 570.110.284.354 513.114.663.623 Salaries, wages and employee benefits Promosi 547.365.330.449 576.139.717.620 Promotions Penelitian dan pengembangan pasar 254.244.967.300 215.718.671.682 Market research and development Konferensi dan pertemuan 137.754.975.773 110.031.104.280 Conferences and conventions Perlengkapan penjualan 128.010.444.236 89.796.494.679 Selling supplies Transportasi dan pengiriman 120.841.153.028 100.269.409.387 Transportation and delivery Perjalanan 99.664.285.346 99.912.903.914 Travelling Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) 75.013.164.797 65.347.658.780 Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j) Penjualan kanvasing 52.918.904.357 42.403.792.729 Sales of canvassing Sewa 51.271.465.052 44.598.354.816 Rental Penyusutan (Catatan 10) 47.972.043.295 46.874.286.718 Depreciation (Note 10)
190 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
23. BEBAN USAHA (lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (continued)
2009 2008
Beban Penjualan (lanjutan) Selling Expenses (continued)
Pos dan telekomunikasi 33.386.569.974 25.661.332.710 Postage and telecommunication Pemeliharaan dan perbaikan 26.470.772.948 30.583.156.521 Repairs and maintenance Peralatan dan perlengkapan 26.207.205.736 17.782.103.644 Equipment and supplies Representasi dan jamuan 21.327.176.064 46.943.701.844 Representation and entertainment Beban ekspor 19.209.377.567 2.770.709.713 Export charges Penghapusan persediaan 28.744.952.151 25.998.206.431 Inventories written-off Pensiun 16.355.494.905 16.508.312.075 Pension costs Asuransi dan pajak 13.023.504.404 11.257.227.728 Insurance and taxes Listrik, air dan gas 11.196.827.179 13.257.961.361 Electricity, water and gas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 67.422.006.474 43.048.735.775 Others (each below Rp3 billion)
Jumlah Beban Penjualan 2.348.510.905.389 2.138.018.506.030 Total Selling Expenses
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 225.587.564.039 215.704.235.212 Salaries, wages and employee benefits Penyusutan (Catatan 10) 53.392.174.120 43.201.593.203 Depreciation (Note 10) Pemeliharaan dan perbaikan 27.604.457.341 23.282.330.217 Repairs and maintenance Jasa profesional 25.940.456.019 16.766.551.515 Professional fees Pos dan telekomunikasi 20.451.163.779 18.503.953.078 Postage and telecommunication Pelatihan tenaga kerja 14.191.051.559 13.477.194.092 Personnel training Hubungan masyarakat 11.923.981.192 4.897.808.423 Public relations Listrik, air dan gas 10.489.522.715 9.202.206.920 Electricity, water and gas Sewa 9.108.248.894 7.825.392.047 Rental Asuransi dan pajak 7.968.352.598 6.529.912.545 Insurance and taxes Peralatan dan perlengkapan 7.770.204.539 3.298.730.100 Equipment and supplies Pensiun 7.015.278.287 5.827.800.421 Pension costs Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4 miliar) 97.351.381.528 81.717.286.206 Others (each below Rp4 billion)
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 518.793.836.610 450.234.993.979 Total General and Administrative Expenses
Beban Penelitian dan Pengembangan Research and Development Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 28.949.829.400 28.430.560.211 Salaries, wages and employee benefits Penelitian dan pengembangan 25.125.901.697 14.062.997.871 Research and development Transportasi 3.512.889.868 2.686.553.392 Transportation Penyusutan (Catatan 10) 3.507.727.842 2.546.975.648 Depreciation (Note 10) Percobaan klinis 3.287.623.075 8.029.405.958 Clinical trials Bahan baku 3.172.475.864 4.770.424.456 Materials Pemeliharaan dan perbaikan 988.780.017 1.004.713.912 Repairs and maintenance Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 10.215.637.400 11.142.979.141 Others (each below Rp1 billion)
Jumlah Beban Penelitian dan Pengembangan 78.760.865.163 72.674.610.589 Total Research and Development Expenses
Jumlah Beban Usaha 2.946.065.607.162 2.660.928.110.598 Total Operating Expenses
191PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
24. PENGHASILAN BUNGA 24. INTEREST INCOME Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari: Interest income was derived and earned from the
following:
2009 2008
Call deposit dan deposito berjangka 56.397.533.680 39.761.180.755 Call and time deposits Investasi jangka pendek 1.098.573.938 4.564.241.886 Short-term investments Jasa giro dan lainnya 7.975.755.912 9.695.180.337 Current accounts and others
Jumlah 65.471.863.530 54.020.602.978 Total
25. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 25. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL
CHARGES Rincian beban bunga dan keuangan adalah
sebagai berikut: The details of interest expense and financial
charges are as follows:
2009 2008
Beban bunga dan provisi: Interest expense and provision: Pinjaman bank dan lain-lain 30.382.069.603 12.247.191.477 Bank loans and others Hutang obligasi 17.545.992.143 36.963.669.110 Bonds payable Hutang sewa pembiayaan 135.312.232 124.667.604 Obligations under finance leases Beban administrasi 5.385.830.234 2.710.142.061 Administration charges
Jumlah 53.449.204.212 52.045.670.252 Total
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT
BENEFITS Rincian beban imbalan kerja karyawan Grup
dialokasikan pada akun beban produksi dan beban usaha sebagai berikut:
The details of the cost of employee benefits of the Group charged to production costs and operating expenses are as follows:
31 Desember 2009/December 31, 2009
Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Jumlah/ Program Unfunded Total
Biaya jasa kini 23.370.583.126 18.781.954.017 42.152.537.143 Current service cost Hasil investasi (31.375.749.289) (5.547.895.752) (36.923.645.041) Gains on investments Beban bunga 19.732.479.991 14.981.109.730 34.713.589.721 Interest cost Biaya jasa lalu - 76.329.904 76.329.904 Past service cost Kerugian aktuaria (342.799.045) (789.588.779) (1.132.387.824) Actuarial losses Amortisasi Amortization of biaya jasa lalu (vested) - 950.943.697 950.943.697 past service cost (vested)
Jumlah 11.384.514.783 28.452.852.817 39.837.367.600 Total
192 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
77
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
31 Desember 2008/December 31, 2008
Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Jumlah/ Program Unfunded Total
Biaya jasa kini 18.336.016.174 15.806.918.303 34.142.934.477 Current service cost Hasil investasi 27.644.169.104 2.155.338.133 29.799.507.237 Gains on investments Beban bunga 18.046.264.889 14.029.861.471 32.076.126.360 Interest cost Biaya jasa lalu - 303.195.050 303.195.050 Past service cost Kerugian aktuaria 450.402.088 (314.740.279) 135.661.809 Actuarial losses Amortisasi Amortization of biaya jasa lalu (vested) - 724.781.048 724.781.048 past service cost (vested)
Jumlah 64.476.852.255 32.705.353.726 97.182.205.981 Total
Estimasi kewajiban (selisih lebih nilai wajar aset program atas kewajiban aktuaria) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:
The estimated liabilities for employee benefits (excess of fair value of plan assets over actuarial liabilities) of the Group are as follows:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded
Nilai tunai kewajiban 212.201.884.453 156.458.739.242 Present value of obligations Biaya jasa lalu belum diakui - (15.092.114.189) Unrecognized past service costs Keuntungan aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 6.413.269.764 15.124.684.092 gains Nilai wajar aset bersih (310.433.481.797) (48.488.602.306) Net fair value of plan assets
Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan (selisih lebih kewajiban service entitlement benefits aktuaria atas aset bersih (Excess of fair value of pension plan dana pensiun) (91.818.327.580) 108.002.706.839 assets over actuarial liabilities) 31 Desember 2008/ December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded
Nilai tunai kewajiban 167.674.043.792 127.962.677.932 Present value of obligations Biaya jasa lalu belum diakui - (16.119.387.795) Unrecognized past service costs Keuntungan aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 20.065.908.027 25.999.282.947 gains Nilai wajar aset bersih (230.343.116.115) (38.326.872.335) Net fair value of plan assets
Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan (selisih lebih kewajiban service entitlement benefits aktuaria atas aset bersih (Excess of fair value of pension plan dana pensiun) (42.603.164.296) 99.515.700.749 assets over actuarial liabilities)
193PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
78
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
Mutasi saldo estimasi kewajiban (selisih lebih nilai
wajar aset program atas kewajiban aktuarial) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in balance of the estimated liabilities for employee’s service entitlement benefits (excess of plan assets over actuarial liabilities) of the Group is as follows:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded
Saldo awal tahun (42.603.164.296) 99.515.700.749 Balance at beginning of year Saldo awal kewajiban imbalan kerja PML, Beginning balance of PML’s employees’ benefit, Anak perusahan yang dikonsolidasikan Subsidiary consolidated in 2009 (Note 9) pada tahun 2009 (Catatan 9) - 67.587.801 Beban imbalan kerja tahun berjalan 11.384.514.783 28.452.852.817 Cost of employee benefits during the year Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan (60.599.678.067) (20.033.434.528) Actual payments during the year
Kewajiban (dibayar di muka) Liabilities for employee benefits akhir tahun (91.818.327.580) 108.002.706.839 (prepayments) at end of year 31 Desember 2008/ December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded
Saldo awal tahun (57.029.136.537) 88.208.316.253 Balance at beginning of year Cost of employee benefits Beban imbalan kerja tahun berjalan 64.476.852.255 32.705.353.726 during the year Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan (50.050.880.014) (21.397.969.230) Actual payments during the year
Kewajiban (dibayar di muka) Liabilities for employee benefits akhir tahun (42.603.164.296) 99.515.700.749 (prepayments) at end of year
Tidak ada aset yang diakui dalam neraca konsolidasi karena ketentuan untuk pengakuan aset yang disyaratkan dalam standar akuntansi tidak terpenuhi.
The above assets were not recognized in the consolidated balance sheets as the assets did not meet the recognition criteria under the accounting standards.
194 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
79
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
Program Dana Pensiun Pension Plan
Perusahaan, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang,
Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP dan EPMT, menyelenggarakan program dana pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Program ini memberikan imbalan kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiunan Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Kalbe, sedangkan program pensiunan Avesta dikelola oleh Dana Pensiun Avesta Continental Pack yang masing-masing telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pendanaan program pensiun Grup berasal dari kontribusi pemberi kerja berkisar antara 6,5% sampai dengan 11,4% dari penghasilan dasar pensiun.
The Company, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang, Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP and EPMT have defined benefit retirement plans covering all of their qualified permanent employees. These plans provide employee benefits based on basic pensionable earnings and years of service of the covered employees. The pension plans of the Company and said Subsidiaries are managed by Dana Pensiun Kalbe, while Avesta’s plan is managed by Dana Pensiun Avesta Continental Pack. Each of these pension programs has obtained license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The Group’s contributions/funding to the said pension programs are determined at rates ranging from 6.5% to 11.4% of basic pensionable earnings of the covered employees.
Aset program tertentu terdiri dari rekening giro
bank, deposito berjangka, saham diperdagangkan di bursa, tanah dan bangunan, unit reksa dana serta penyertaan saham.
The plan assets consist of cash in banks, time deposits, investments in shares listed in the stock exchange, land and building, mutual fund units and investments in shares.
Perhitungan imbalan kerja untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), aktuaris independen, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The above-mentioned provisions for employees’ service entitlement benefits for the years ended December 31, 2009 and 2008 are based on the actuarial calculations prepared by PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), independent firm of actuaries, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:
2009 2008
Tingkat diskonto 11% 12% Discount rate Annual rate of increase in Tingkat kenaikan gaji per tahun 5%-10% 5%-10% compensation Tabel mortalita 100% TMI - 99 100% TMI - 99 Mortality table Tingkat cacat tetap 0,1% TMI - 99 0,1% TMI - 99 Permanent disability rate Tingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age
195PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
80
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
Imbalan Kerja Tanpa Pendanaan Employee Benefits Without Funding
Grup juga memberikan imbalan kerja lain selain
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
The Group also provides for other employee benefits in addition to the service entitlement benefits provided under the Labor Law.
Tambahan imbalan kerja lain tersebut pada tahun
2009 dan 2008 juga dihitung oleh PAS, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The above-mentioned additional provisions for other employees’ service entitlement benefits for the years 2009 and 2008 are also based on the actuarial calculations prepared by PAS, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:
2009 2008
Tingkat diskonto 11% 12% Discount rate Annual rate of increase in Tingkat kenaikan gaji per tahun 5%-10% 5%-10% compensation Tabel mortalita 100% TMI - 99 100% TMI - 99 Mortality table Tingkat cacat tetap 0,1% TMI - 99 0,1% TMI - 99 Permanent disability rate Tingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age 27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN
KONTINJENSI 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES
Pihak Ketiga Third Parties
Perusahaan Company
a. Pada tanggal 23 Agustus 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian joint venture dengan Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”), sehubungan dengan pendirian Orange Kalbe Limited (“OKL”) di Lagos, Nigeria, dengan modal dasar awal sejumlah Naira (N) 20 juta yang terbagi atas 20 juta saham biasa dengan nilai nominal per saham sejumlah N1. Dari modal dasar tersebut, sejumlah N6 juta atau sebesar 30% kepemilikan saham akan diambil dan disetor penuh oleh Perusahaan. OKL antara lain akan bergerak di bidang pabrikan produk obat-obatan dari ODL dan Perusahaan. Perjanjian tersebut juga antara lain mengatur kewajiban masing-masing Perusahaan dan ODL sehubungan kegiatan pendirian dan pengembangan OKL. Selanjutnya berdasarkan akta pendirian OKL pada tanggal 29 November 2005, modal dasar OKL menjadi N100 juta yang terbagi atas 100 juta saham biasa dengan persentase kepemilikan saham Perusahaan sebesar 30%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OKL masih dalam tahap pengembangan dan belum memulai kegiatan komersialnya.
a. On August 23, 2005, the Company entered into a joint venture agreement with Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”) in connection with the establishment of Orange Kalbe Limited (“OKL”) in Lagos, Nigeria, with an initial authorized capital amounting to Naira (N) 20 million, consisting of 20 million common shares with par value per share of N1. Out of the said total authorized capital, N6 million or 30% shares ownership shall be subscribed and fully paid by the Company. OKL shall engage, among others, in the manufacture of pharmaceutical products from ODL and the Company. The said agreement also provides for, among others, the obligations of the Company and ODL in respect of the establishment and development of OKL. Further, based on OKL’s deed of establishment dated November 29, 2005, the initial authorized capital was increased to become N100 million, consisting of 100 million common shares, with the Company’s percentage of ownership still maintained at 30%. Up to December 31, 2009, OKL is still under development stage and has not yet commenced its commercial operations.
196 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
81
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan) Company (continued)
b. Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen investasi portofolio dengan PT Kresna Sekuritas (Kresna bertindak sebagai “Manajer Investasi”), dimana Perusahaan setuju menunjuk Kresna untuk menginvestasikan dan mengelola portofolio Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, portofolio terdiri dari kas dan aset yang dialokasikan untuk diinvestasikan dan dikelola oleh Manajer Investasi. Lebih lanjut disebutkan di dalam perjanjian bahwa investasi tersebut adalah dalam bentuk saham, surat-surat berharga, reksa dana dan lain-lainnya. Oleh karena itu, Manajer Investasi harus melaporkan nilai aset bersih dari portofolio setiap bulan kepada Perusahaan. Sebagai Manajer Investasi, Kresna berhak atas 1,00% jasa manajemen dari Nilai Aset Bersih. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 5 September 2009. Nilai aset bersih dari dana Perusahaan yang dikelola oleh Manager Investasi adalah sejumlah Rp10.577.328.316 pada tanggal 31 Desember 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Investasi Jangka Pendek, bersih” di neraca konsolidasi (Catatan 4).
b. The Company entered into portfolio investment management agreement with PT Kresna Sekuritas (Kresna, acting as “Fund Manager”), whereby the Company appointed Kresna to invest and manage the Company’s investment portfolio. Based on the said agreement, the investment portfolio will consist of cash and assets, which shall be invested and managed by the Fund Manager. Furthermore, the agreement also provides that the investment placements shall be in the form of traded shares of stock, commercial papers, mutual fund units and other marketable securities. Accordingly, the Fund Manager is required to report to the Company every month regarding the net asset value of the Company’s investment portfolio under its management. As Fund Manager, Kresna is entitled to a 1.00% management fee based on the Net Asset Value of the investment porfolio. This agreement was expired on September 5, 2009. The net asset value of the Company’s funds managed by the Fund Manager amounted to Rp10,577,328,316 as of December 31, 2008 and presented as part of “Short-term Investments, net” in the consolidated balance sheets (Note 4).
c. Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi memproduksi produk tertentu berdasarkan perjanjian lisensi dengan perusahaan-perusahaan farmasi internasional, seperti PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., Amerika Serikat, Baxter Deutschland GMBH, Jerman, Astellas Pharma Inc., Jepang, BioGaia AB, Swedia, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Irlandia, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Jepang, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India., dan Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”). Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia.
c. The Company and its pharmaceutical Subsidiaries manufacture certain products under licensing agreements with international pharmaceutical companies, such as, PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., USA, Baxter Deutschland GMBH, Germany, Astellas Pharma Inc., Japan, BioGaia AB, Sweden, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Ireland, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Japan, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India and Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (collectively referred to herein as the “Licensors”). Under the related licensing agreements, the Company and its pharmaceutical Subsidiaries have the exclusive rights to produce, market and register the licensed products in Indonesia.
Sebagai kompensasinya, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar royalti kepada perusahaan pemberi Lisensi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
As compensation, royalty fees are paid to the Licensors computed based on certain agreed percentages of the net sales of the licensed products. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
197PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
82
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan) Company (continued)
d. Perusahaan mengadakan perjanjian produksi
dengan IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia dan Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan juga secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) dan Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (Permark) (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Perjanjian dengan Distributor telah dihentikan masing-masing pada tanggal 30 Desember 2008 dan 26 Februari 2008. Perjanjian distribusi dengan Distributor tersebut selanjutnya dilakukan dengan Kalbe International Pte., Ltd. (Anak Perusahaan). Dalam perjanjian distribusi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menunjuk Distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh Pabrikan tersebut di atas di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut.
d. The Company has product manufacturing agreements with IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia and Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., South Africa (collectively referred to herein as the “Contract Manufacturers”). Under these agreements, the Company engages the Contract Manufacturers to manufacture products under the “Woods” trademark in the respective territories of the latter. Relative to this, the Company also separately entered into distributorship agreements with Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) and Permark Pty., Ltd., South Africa (Permark) (collectively referred to herein as the “Distributors”). The agreements with Distributors were terminated on December 30, 2008 and February 26, 2008, respectively. Subsequently, the said distributorship agreements were conducted between Distributors and Kalbe International Pte., Ltd. (a Subsidiary). Under the said distributorship agreements, the Company and its Subsidiary appointed the Distributors to sell and distribute the subject products manufactured by the Contract Manufacturers in the Territories. As compensation, the Company and its Subsidiary pay the agreed manufacturing charges and distribution fees to the Contract Manufacturers and Distributors, respectively.
Perjanjian di atas berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis minimal tiga (3) sampai dengan enam (6) bulan di muka.
The above-mentioned agreements were valid for two (2) years from the date of signing, and thereafter, are automatically renewable annually. In case of termination, written notice should be given at least three (3) to six (6) months in advance by the party or parties concerned.
e. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi
dengan Laboratoire Aguettant S.A.S., Perancis, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapura, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapura, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Swedia, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Swedia,
e. The Company entered into distribution agreements with Laboratoire Aguettant S.A.S., France, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapore, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapore, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Sweden, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Switzerland,
198 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
83
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan) Company (continued)
Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura,
BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, Inggris, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Irlandia, Helsinn Healthcare SA., Swiss, IBSA Institut Biochimique SA., Swiss, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgia, Orion Pharma, Finlandia, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Swedia, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., Inggris, Smith&Nephew Inc., Amerika Serikat, Spencer Food Industrial B.V., Belanda, Sunstar Suisse SA, Swiss, Sunstar Inc., Jepang, Strakan International Ltd., Inggris, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand dan Woo Shin Medics Co., Korea sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian.
Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapore, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, United Kingdom, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Japan, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Ireland, Helsinn Healthcare SA., Switzerland, IBSA Institut Biochimique SA., Switzerland, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgium, Orion Pharma, Finland, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Sweden, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., United Kingdom, Smith&Nephew Inc., USA, Spencer Food Industrial B.V., Netherlands, Sunstar Suisse SA, Switzerland, Sunstar Inc., Japan, Strakan International Ltd., United Kingdom, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand and Woo Shin Medics Co., Korea, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements.
f. Sepanjang tahun 2008, Perusahaan
melakukan kontrak opsi beli atau jual mata uang dolar AS yang jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2008. Kontrak opsi beli atau jual ini mensyaratkan Perusahaan untuk membeli atau menjual dolar AS pada kurs tertentu yang telah diperjanjikan dengan persyaratan-persyaratan sebagaimana tertera dalam kontrak tersebut.
f. During 2008, the Company entered into contracts for option sale or purchase of U.S. dollar which matured on various dates in 2008. The said contracts required the Company to purchase or sell U.S. dollar in the strike prices under the terms and conditions as stated in the agreements.
g. Pada bulan Januari 2009, melalui surat
keterbukaan informasi Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim sejumlah US$19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perusahaan menolak klaim tersebut karena Perusahaan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen tersebut.
g. In January 2009, the Company has reported to the Indonesia Stock Exchange with letter No. 004/CSEC-KF/I-09 dated January 16, 2009, that the Company has received a claim from JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) amounting US$19,194,206. The underlying basis on the claim is the violation of certain article of 2002 ISDA Master Agreement related to derivative transaction. The Company has rejected the claim because the Company never approved and/or signed the above-mentioned document.
199PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
84
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan) Company (continued)
Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perusahaan melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank, National Association, Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut Perusahaan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah US$120 juta.
Later, in February 2009, the Company through its legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm, has filed a lawsuit in the South Jakarta District Court by the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was made against JP Morgan Chase Bank, National Association, Jakarta Branch and its related parties regarding the above-mentioned claim. The underlying basis of the lawsuit is the law violation and a breach of certain articles of Bank Indonesia regulation, for which the Company demanded a compensation of US$120 million.
Gugatan tersebut dicabut oleh Perusahaan
sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum Perusahaan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.
This lawsuit was withdrawn by the Company in accordance with the letter dated June 30, 2009 through its legal attorney that was received by the South Jakarta District Court dated June 30, 2009.
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London melalui kuasa hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada Perusahaan untuk melaksanakan Putusan dari The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai Putusan tertanggal 1 Juni 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase Bank, National Association.
In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London through its legal attorney, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, has filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court by the case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was made against the Company to execute the decision from The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in London. This lawsuit was not accepted by the Central Jakarta District Court in accordance with the Decision dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Later, on July 21, 2009, the Company received appeal notification letter from bailiff of Central Jakarta District Court which filed by JP Morgan Chase Bank, National Association.
Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010,
gugatan tersebut masih dalam status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan berpendapat, penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perusahaan.
Up to March 11, 2010, this lawsuit is still under appeal in the High Court. The Company’s management believes that the final outcome of this legal matter will not have a material adverse effect on the results of operations and financial position of the Company.
200 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
85
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Sanghiang Sanghiang
h. Pada bulan April 2003, Sanghiang
mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan persediaan dengan Martek Biosciences Corporation, perusahaan Delaware USA (Martek), yang berlaku efektif hingga 25 tahun sejak pertama kali penjualan komersial (bulan September 2003). Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan memperoleh lisensi non-eksklusif dari Martek untuk menggunakan, memasarkan, mengimpor, mengekspor, mendistribusikan, melakukan penawaran penjualan dan/atau menjual setiap produk Sanghiang yang berisikan produk Martek.
h. In April 2003, Sanghiang entered into a license and supply agreement with Martek Biosciences Corporation, a Delaware, USA corporation (Martek), which is valid for 25 years from the date of the first commercial sale (in September 2003). Based on this agreement, Martek granted Sanghiang a non-exclusive license to use, market, import, export, distribute, offer for sale and/or sell any Sanghiang’s products that contain Martek products.
Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar biaya royalti sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Biaya royalti yang dibebankan pada operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
As compensation, Sanghiang pays Martek royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
i. Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi
dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 September 2004 dan otomatis diperpanjang selama lima (5) tahun dari periode terakhir yang berlaku. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
i. Sanghiang entered into a license agreement with Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Japan (Morinaga), which was initially valid up to September 1, 2004, and was automatically renewed for another five (5) years starting from the said expiry date of the previous contract period. Based on this agreement, Sanghiang has the right to produce and distribute in the domestic market the licensed products under Morinaga’s trademarks. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fees in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
j. Sanghiang juga mengadakan perjanjian jasa
bantuan teknis dengan Morinaga, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2004, dan otomatis diperpanjang setiap satu (1) tahun berikutnya, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis enam (6) bulan sebelumnya. Berdasarkan perjanjian ini, Morinaga setuju untuk memberikan bantuan teknologi kepada Sanghiang dalam mengembangkan dan memproduksi produk Hospital Diet tertentu. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti yang dibebankan ke operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
j. Sanghiang also has a technical assistance agreement with Morinaga, which was initially valid up to January 1, 2004, and thereafter, automatically renewable on a yearly basis, unless written notice of termination is given six (6) months in advance by either party. Based on this agreement, Morinaga agreed to provide Sanghiang with technology assistance to develop and manufacture certain hospital diet products. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
201PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
86
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Sanghiang (lanjutan) Sanghiang (continued)
k. Sanghiang mengadakan beberapa perjanjian
dengan PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), dan PT Sari Husada Tbk. (SH), dan otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjian-penjanjian ini, UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH setuju untuk memproduksi produk tertentu atas nama Sanghiang. Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
k. Sanghiang entered into separate agreements with PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), and PT Sari Husada Tbk. (SH), which are all, automatically renewable unless written notice of termination is given by either party. Based on the said agreements, UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH agreed to manufacture certain products on behalf of Sanghiang. As compensation, Sanghiang pays UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH manufacturing fees in accordance with the relevant terms and conditions of their respective agreements.
Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe
l. Bintang Toedjoe telah mengajukan gugatan
perdata terhadap PT Henson Farma, Surabaya, melalui Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat, karena penggunaan merek yang memiliki persamaan dengan merek “Extra Joss” milik Bintang Toedjoe pada tanggal 15 Juli 1997. Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya yang menolak gugatan penggugat sebagaimana dijelaskan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, tanggal 20 November 1997. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, Bintang Toedjoe telah melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kembali permohonan Bintang Toedjoe ditolak oleh MA sebagaimana dijelaskan dalam putusan MA Nomor. 4071K/Pdt/1998, tanggal 28 April 2000. Atas putusan MA tersebut, Bintang Toedjoe kembali melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas dasar adanya bukti baru (novum) ke MA melalui Surat Permohonan Peninjauan Kembali Nomor. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN. JKT.PST tanggal 7 Februari 2001. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010, tanggal laporan auditor independen, pemeriksaan peninjauan kembali masih berlangsung.
l. On July 15, 1997, Bintang Toedjoe has filed a legal suit against PT Henson Farma, Surabaya (HF) in the district court of Central Jakarta to disallow the continued use by HF of a certain product brand name, which Bintang Toedjoe claims to have a similarity or resemblance to its “Extra Joss”. Such petition by Bintang Toedjoe was rejected by the district court of Central Jakarta in its letter No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, dated November 20, 1997. Then, Bintang Toedjoe filed an appeal to the Supreme Court. However, the Supreme Court also rejected Bintang Toedjoe’s petition in its decision letter No. 4071K/Pdt/1998 dated April 28, 2000. Bintang Toedjoe has applied for re-evaluation of the said decision of the Supreme Court in its Request for Re-evaluation Letter No. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN.JKT.PST dated February 7, 2001. Up to March 11, 2010, the date of independent auditors’ report, such request for re-evaluation is still in process.
202 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
87
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Bintang Toedjoe (lanjutan) Bintang Toedjoe (continued)
m. Pada tanggal 16 Agustus 2006, Bintang
Toedjoe mengadakan perjanjian dengan PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) untuk produk “ready to drink”. Perjanjian tersebut telah dikaji dan diubah pada tanggal 14 November 2006 yang mengatur bahwa CCI akan memproduksi dan memasarkan produk “ready to drink”.
m. On August 16, 2006, Bintang Toedjoe entered into an agreement with PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) for ready-to-drink products. The agreement has been revised and amended on November 14, 2006, which provides that CCI shall produce and market ready-to-drink products.
Hexpharm Hexpharm
n. Pada tanggal 2 Juli 2002, Hexpharm
melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (in) dengan PT Sterling Products Indonesia (SPI) mengenai beberapa macam produk yang diproduksi. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dan terakhir diperpanjang kembali pada tanggal 1 Januari 2007.
n. On July 2, 2002, Hexpharm entered into a toll manufacturing (in) agreement with PT Sterling Products Indonesia (SPI) for the production of certain products. This agreement is automatically renewable and the latest renewal was on January 1, 2007.
o. Pada tanggal 2 Januari 2001, Hexpharm
melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Bernofarm. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.
o. On January 2, 2001, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Bernofarm. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
p. Pada tanggal 27 Oktober 2009, Hexpharm
memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth berupa fasilitas cerukan sejumlah Rp3 miliar dan fasilitas demand loan sejumlah Rp7 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan Hexpharm sejumlah Rp10 miliar serta mesin Hexpharm sejumlah Rp4,9 miliar (Catatan 10).
p. On October 27, 2009, Hexpharm obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp3 billion and demand loan facility of Rp7 billion. These loan facilities valid until October 27, 2010. These loan facilities are secured by Hexpharm’s land and building amounting to Rp10 billion and machinery amounting to Rp4.9 billion (Note 10).
203PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
88
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Fima Fima
q. Fima mengadakan perjanjian lisensi merek
dagang dengan Sarl K’Noe, yang berlaku selama sepuluh (10) tahun, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis delapan belas (18) bulan sebelumnya. Sebagai kompensasinya, Fima wajib membayar royalti kepada Sarl K’Noe sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian.
q. Fima entered into a trade-mark license agreement with Sarl K’Noe, which is valid up to ten (10) years, unless written notice of termination is given eighteen (18) months in advance by either party. As compensation, Fima pays Sarl K’Noe royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement.
EPMT EPMT
r. EPMT dan Anak perusahaannya mengadakan
perjanjian distribusi dengan beberapa pihak ketiga, yang terdiri dari pemasok dalam dan luar negeri, sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun dan diperpanjang dengan otomatis, kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis 90 (sembilan puluh) hari sebelumnya.
r. EPMT and its Subsidiaries entered into distributorship agreements with third parties, which consist of local and foreign suppliers, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements. The agreements are valid for a period of 1 (one) to 5 (five) years and are automatically renewable, unless terminated by either party with a written notice 90 (ninety) days in prior.
s. Pada tanggal 28 Januari 2005, EPMT menandatangani Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang dengan PT Bank DBS Indonesia. EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$3 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp47 miliar. Fasilitas tersebut diberikan untuk tujuan modal kerja dan dijamin dengan “Perjanjian Gadai” (“Pledge Agreement”) atas deposito berjangka EPMT. Selanjutnya berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 25 Januari 2011, dengan perubahan ketentuan berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar.
s. On January 28, 2005, EPMT entered into a Credit and Debt Acknowledgement Agreement with PT Bank DBS Indonesia. EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$3 million, which provides for a maximum period of 180 days for Usance L/C, and Bank Guarantee facility with maximum credit limit of Rp47 billion. The said credit facilities are intended for working capital purposes only and are secured by “Pledge Agreement” on EPMT’s time deposits. Based on the latest amendment No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS agreed to extend the maturity terms of the facilities until January 25, 2011, along with other revisions, such as, the change in the maximum limit of the L/C import facility to US$2 million with maximum time period of 180 days for the Usance L/C, and the granting of Bank Guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp80 billion.
204 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
89
27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)
Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya
t. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Tri Sapta Jaya memiliki fasilitas bank garansi dari Permata dengan jumlah maksimum masing-masing sejumlah Rp2,5 miliar dan Rp500 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini tidak dijamin oleh aset Tri Sapta Jaya. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas tersebut dijamin dengan deposito berjangka Tri Sapta Jaya yang ditempatkan pada bank yang sama senilai Rp626.316.163 dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi tahun 2008.
t. As of December 31, 2009 and 2008, Tri Sapta Jaya obtained a bank guarantee facility from Permata with maximum amount of Rp2.5 billion and Rp500 million, respectively. This facility is valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, this facility is not secured by any Tri Sapta Jaya’s asset. As of December 31, 2008, this facility is secured by the time deposit of Tri Sapta Jaya placed in the same bank, amounting to Rp626,316,163 which is presented as part of “Other Non-Current Assets” account in the 2008 consolidated balance sheets.
28. LABA PER SAHAM DASAR 28. BASIC EARNINGS PER SHARE
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The details of earnings per share computation are as follows:
2009
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Laba per Weighted Saham Dasar/ Laba/ Average Number Basic Earnings Income of Shares per Share
Laba per saham dasar Basic earnings per share
Laba usaha 1.565.874.695.198 9.577.217.406 163 Income from operations
Laba bersih 929.003.740.338 9.577.217.406 97 Net income 2008
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Laba per Weighted Saham Dasar/ Laba/ Average Number Basic Earnings Income of Shares per Share
Laba per saham dasar Basic earnings per share
Laba usaha 1.142.712.402.521 9.755.320.697 117 Income from operations
Laba bersih 706.822.146.190 9.755.320.697 72 Net income
205PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
90
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSET AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aset dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The equivalent Rupiah values of the said foreign currency denominated assets and liabilities as of December 31, 2009 are as follows:
Jumlah dalam Mata Uang Asing/ Amount in Foreign Dalam Rupiah/ Currency In Rupiah
Aset Lancar Current Assets Dalam Dolar A.S. In U.S. Dollar Kas dan setara kas 50.613.808 475.769.791.732 Cash and cash equivalents Piutang 18.650.828 175.317.779.963 Accounts receivables Dalam Euro In Euro Kas dan setara kas 1.530.625 20.678.746.425 Cash and cash equivalents Piutang 108.096 1.460.383.904 Accounts receivables Dalam mata uang asing lainnya 25.435.814.398 In other foreign currencies
Jumlah Aset Lancar 698.662.516.422 Total Current Assets
Kewajiban Lancar Current Liabilities Dalam Dolar A.S. In U.S. Dollar Hutang 12.479.699 117.309.169.026 Account payables Biaya masih harus dibayar 886.050 8.328.870.000 Accrued expenses Dalam Euro In Euro Hutang 1.070.561 14.473.984.950 Account payables Dalam mata uang asing lainnya 47.731.634.201 In other foreign currencies
Jumlah Kewajiban Lancar 187.843.658.177 Total Current Liabilities Aset (kewajiban) bersih Net assets (liabilities) Dalam Dolar A.S. 525.449.532.669 In U.S. Dollar Dalam Euro 7.665.145.379 In Euro Dalam mata uang asing lainnya (22.295.819.803) In other currencies
Aset Bersih 510.818.858.245 Net Assets
Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:
The following table presents the fluctuations in value of Rupiah vis-a-vis the major foreign currencies based on the average of the buying and selling rates of exchange on bank note transactions quoted by Bank Indonesia:
11 Maret 2010/ 31 Desember 2009/ Jenis Mata Uang March 11, 2010 December 31, 2009 Foreign Currency
Euro (EUR1) 12.528 13.510 Euro (EUR1) Dolar A.S. (US$1) 9.185 9.400 U.S. Dollar (US$1) Yen Jepang (JP¥100) 10.171 10.170 Japanese Yen (JP¥100) Dolar Singapura (SIN$1) 6.565 6.699 Singapore Dollar (SIN$1) Ringgit Malaysia (MYR1) 2.767 2.747 Malaysian Ringgit (MYR1) Rand Afrika Selatan (ZAR1) 1.236 1.272 South African Rand (ZAR1)
206 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
91
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
29. ASSET AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Apabila nilai tukar pada tanggal 11 Maret 2010 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi) digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009, aset bersih dalam mata uang asing di atas akan turun sekitar Rp12,6 miliar.
Had the above foreign exchange rates prevailing on March 11, 2010 (the date of the completion of the consolidated financial statements) been used to restate the balances of the Group’s foreign currency denominated monetary assets and liabilities as of December 31, 2009, the above foreign currency denominated net assets would have decreased by approximately Rp12.6 billion.
30. KERUGIAN KARENA TIDAK BERPRODUKSI 30. LOSS DUE TO CEASE OF PRODUCTION
Pada bulan Desember 2008, KMI tidak melakukan kegiatan produksi. Biaya-biaya langsung yang terjadi pada bulan Desember 2008 sejumlah Rp3.954.242.515 dibebankan pada tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
In December 2008, KMI ceased its operation. In connection with the ceasing of its operation, direct costs that were incurred in December 2008 amounting to Rp3,954,242,515 was charged to 2008 operation and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” in the 2008 consolidated statement of income.
31. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
NERACA 31. SUBSEQUENT EVENTS
a. Pada bulan Desember 2009, KI
menandatangani perjanjian joint venture dengan pihak ketiga untuk membentuk perusahaan joint venture di Filipina dengan pemilikan ekuitas sebesar 50%. Perusahaan joint venture tersebut didirikan pada bulan Januari 2010.
a. In December 2009, KI entered into a joint venture agreement with a third-party to form a joint venture corporation in Philippines with a 50% equity interest. This joint venture corporation was incorporated in January 2010.
b. Berdasarkan akta notaris Sugito Tedjamulja,
S.H., No. 55 tanggal 26 Januari 2010, para pemegang saham PT Cordlife Indonesia (CI) menyetujui dan mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh 39% pemilikan saham Perusahaan di CI atau sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.
b. Based on notarial deed No. 55 of Sugito Tedjamulja, S.H., dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife Indonesia (CI) approved and ratified the sale and transfer of all 39% of the Company’s shares of ownership in CI or amounting to 192,000 shares to third parties.
207PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
92
32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI
32. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan terhadap Grup, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Group, up to the date of completion of the Group’s consolidated financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”,
menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs”, prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.
PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.
PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.
PPSAK 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan
Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
208 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
93
32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011: (continued)
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
PSAK 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
209PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
94
32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
SAK ETAP - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.
SAK ETAP - Entities Without Public Accountability, applicable for entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general purpose financial statements for external users.
ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation-
Special Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
210 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
95
32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik”, Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
ISAK 12 “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
The Group is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on its consolidated financial statements.
33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi
tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009, dengan rincian sebagai berikut:
Certain reclassification of accounts and changes in presentation in the 2008 consolidated financial statements have been made to conform with the 2009 consolidated financial statements presentation, with details as follows:
Disajikan Sebelumnya/ Disajikan As Previously Reklasifikasi/ Kembali/ Reported Reclassification As Reclassified
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income Beban Usaha Operating Expenses Penjualan 2.153.298.745.391 (15.280.239.361) 2.138.018.506.030 Selling Umum dan administrasi 453.356.346.569 (3.121.352.590) 450.234.993.979 General and administrative Penelitian dan pengembangan 54.273.018.638 18.401.591.951 72.674.610.589 Research and development
211PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
96
34. KONDISI EKONOMI 34. ECONOMIC CONDITIONS
Kegiatan Grup mungkin masih akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang, yang kemungkinan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan keberlanjutan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang akan dilakukan oleh pemerintah yang berada di luar kendali Grup.
The operations of the Group may be affected by future economic conditions in Indonesia that may contribute to the volatility in currency values and negatively impact economic growth. Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal, monetary and other measures being undertaken by the government, actions which are beyond the control of the Group.
35. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASI 35. PREPARATION AND COMPLETION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2010.
The management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 11, 2010.
212 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
Data PerseroanCorporate Data
214 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner
Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.Sejak tahun 1972, beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk, yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha. Beliau juga menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008.
President Commissioner of the Company since 2008. He joined Kalbe in 1972 as Research & Development Manager and was appointed as Director of Marketing in 1976. Between 1992 and 1998, he served as a Commissioner of the Company as well as several other companies in the Kalbe Group, namely as Commissioner of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories and also as Commissioner PT Sanghiang Perkasa since 1993. Between 1996 and 1998, he served as the President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Up until 2008, he was the President Commissioner of PT Bintang Toedjoe and a Commissioner of PT Finusolprima Farma. He has also held several senior positions in PT Dankos Laboratories Tbk, having been appointed as a Director in 1985, a Commissioner between 1989 and 1994 and President Commissioner from April 1994 until the merger. He also served as President Director of the Company from 1998 until May 2008.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, beliau menjabat Direktur Perseroan hingga Mei 2008.
Commissioner of the Company since 2008. He began his career as a Production Supervisor in 1987 at KC Pharmaceuticals Inc., USA, and was eventually appointed President Director. In 1997, he joined Kalbe Group as the Deputy Director of PT Bintang Toedjoe a position he held until 1999 when he was then appointed as a Director until January 2001. In June 2002, he was appointed as Commissioner of PT Dankos Laboratories Tbk where he served until the merger in 2005. From 2000 until May 2008, he served as Director of the Company.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999, beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2008.
Commissioner of the Company since 2008. He started his career in the pharmaceutical industry in 1992 at KC Pharmaceuticals Inc, USA, where he worked until 1995. He joined Kalbe Group in 1995, serving as Plant Manager at PT Bintang Toedjoe. In addition, between 1995 and 1999, he also served as Marketing Manager of the Company, and as President Director of PT Hexpharm Jaya Laboratories. From 2002 until 2005, he was as a Director at PT Dankos Laboratories Tbk. He also served as the President Director of PT Bintang Toedjoe from 2002 until March 2007. Since the merger, he served as the Director of the Company until 2008.
Jozef Darmawan Angkasa Komisaris Commissioner
Santoso OenKomisaris Commissioner
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
215PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
John Aristianto PrasetioKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Farid Anfasa MoeloekKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Ferdinand AryantoKomisarisCommissioner
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah pimpinan CBA Asia, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan konsultasi bisnis. Saat ini juga menjabat sebagai komisaris independen pada PT Global Mediacom, Tbk. Sejak tahun 2004, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia khususnya untuk menangani Kerja Sama Ekonomi Internasional. Pengalaman internasionalnya meliputi keanggotaan pada Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), dan Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). Di samping itu, pada organisasi internasional non komersial, menjadi anggota APEC Business Advisory Council, UNESCAP Business Advisory Council, East Asia Business Council dan ditunjuk sebagai anggota International Business Leader Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (2000-2001), dan anggota Pacific Basin Economic Council (1996-2002).
Independent Commissioner of the Company since 2008. He also serves as Head of CBA Asia, an investment and business consultant company, as well as an independent commissioner at PT Global Mediacom Tbk. Since 2004, he has served pointed as a Vice General Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, with special responsibility for handling international economic associations. His international experience includes being a member of the Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), the Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), the Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), and the Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). In addition, he has been a member of the APEC Business Advisory Council, the UNESCAP Business Advisory Council, the East Asia Business Council, International Business Leader of the Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (2000-2001), and a member of the Pacific Basin Economic Council (1996-2002).
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah seorang Profesor Doktor serta spesialis Obsterti and Ginekologi yang mempunyai reputasi yang sangat luar biasa. Beliau berperan sebagai Direktur Akademis Universitas Indonesia untuk program Pasca Sarjana (1996-1998), Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Pembangunan VII, Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Reformasi Pembangunan, anggota MPR RI (1999), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2003-2006), dan President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). Beberapa penghargaan yang pernah didapatkannya antara lain adalah Penghargaan Adi Satya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia (1996), Bintang Republik Indonesia Maha Putra Adriprana (1999), Satyalancana Karya Satya Republik Indonesia XXX (2002), Penghargaan Bina Ekatama dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (2002), dan Penghargaan Prof Mohtar Award dalam Bidang Ilmiah dan Riset dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (2007).
Independent Commissioner of the Company since 2008. He is a Professor Doctor specializing in Obstetrics and Gynecology and has a remarkable reputation. He served as Academic Director at the University of Indonesia for the Master’s Degree Program (1996-1998), as Indonesian Minister of Health in the Development VII Cabinet, as Indonesian Minister of Health in the Development Reform Cabinet, as a member of the Indonesian Consultative Assembly MPR RI (1999), General Chairman of the Supervisory Council of the Indonesian Doctors’ Association, and President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). He has also received several awards, including the Adi Satya Utama Award from the Indonesian Doctors’ Association (1996), the Maha Putra Adriprana Star of the Republic of Indonesia (1999), the Satyalancana Karya Satya XXX of the Republic of Indonesia (2002), the Bina Ekatama Award from the Indonesian Family Planning Association (2002), and the Prof Mohtar Award in Science and Research from the Indonesian Public Health Association (2007).
Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk dan beberapa perusahaan lainnya.
Commissioner of the Company since 2007. In 1996, he joined the Kalbe Group as a Product Executive at PT Dankos Laboratories Tbk, before being appointed as the Product Manager at PT Bintang Toedjoe in 1997 and then was promoted to hold various other positions including Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager and Assistant Marketing Director. Between 2001 and 2008, he served as Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk and several other companies.
216 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden DirekturPresident Director
Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari PT Kalbe Farma Tbk, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma Tbk. Di PT Kalbe Farma Tbk sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah penggabungan usaha menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur dari PT Kalbe Farma,Tbk. Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia dan Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
President Director of the Company since 2008. In 1987, she began her career as Product Manager at PT Bukit Manikam Sakti, the Infant Food Division of PT Kalbe Farma Tbk and then in 1989 moved to PT Sanghiang Perkasa, a Health Food Subsidiary of PT Kalbe Farma Tbk, as Marketing Manager. In February 1992 she returned to nurture & build PT Bukit Manikam Sakti, as President Director and later on became Vice President for Manufacturing and HRD at Helios Foods, a consolidation unit of the Whole Foods Division of PT Kalbe Farma Tbk. Since 1994 until now, after the spin off of PT Bukit Manikam Sakti, she holds the position as President Director of PT Sanghiang Perkasa, which became the Nutritionals Division of Kalbe Farma. At PT Kalbe Farma Tbk, she started her career in 1997 as Marketing Director of Ethical and OTC Businesses until 2005, and in 2006 after the merger, she was responsible as Director for Corporate Strategy and Business Development. Recently, in 2008, she was appointed as President Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, she also serves as President Director of PT Sanghiang Perkasa, President Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia, and Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005.Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Sejak tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Saka Farma Laboratories. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa.
Vice President Director of the Company since 2005. He has built up many years of experience in the pharmaceutical industry. Joining PT Bintang Toedjoe in 1985, he proceeded to hold several key positions until his appointment as a Director in 1995. He was appointed President Director of PT Dankos Laboratories Tbk and held this position from 1996 to 2002. He has served as President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories since 1996 and as President Commissioner of PT Saka Farma Laboratories since 1998, positions which he still holds today. Currently, he also serves as President Director of PT Bintang Toedjoe and Commissioner of PT Sanghiang Perkasa.
Johanes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden DirekturVice President Director
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
DireksiBoard of Directors
217PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Budi Dharma Wreksoatmodjo DirekturDirector
Direktur Perseroan sejak tahun 2005.Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval, beliau menjabat sebagai Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Direktur PT Avesta Continental Pack, Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, dan Presiden Komisaris PT Dankos Farma.
Director of the Company since 2005. He began his career in 1982 as General Manager of PT Tatas Mulia. He moved to join as General Manager of PT Sanghiang Perkasa (1984 - 1986), PT Bukit Manikam Sakti (1986 - 1989) and PT Enseval (1989 - 1992). Between 1992 and 1998, he served as President Director of the Company before being appointed as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, a position he held until January 2006. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval, he has served as a Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, he also serves as President Director of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Director of PT Avesta Continental Pack, President Commissioner of PT Sanghiang Perkasa, and President Commissioner of PT Dankos Farma.
Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 1997. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga saat ini beliau diangkat menjadi Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi.
Director of the Company since 1997. In 1985, he began his career at the Public Accountant Firm of Drs. Joseph Susilo & Partners and also as a lecturer at STIE Trisakti. He joined Kalbe in 1990, in the Finance and Accounting Department. In 1992, he was appointed as the Finance Director of PT Dankos Laboratories Tbk until year 1997 and as the Director of the Company since 1997. From January 2006, up until today he has served as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the Company’s distribution division.
Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1992. Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Farma, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading Tbk, dan PT Hexpharm Jaya Laboratories.
Director of the Company since 2005.He joined the Kalbe Group in 1985 as Sales Manager for the Ethical Division at PT Dankos Laboratories Tbk and in 1988 was appointed as Marketing Manager for the Ethical Division. He served as a Director of PT Bintang Toedjoe from 1991 to 1992, as President Director from 1996 to 2002 and was then appointed a Commissioner. From 1992 to 1996, he was a Director of PT Dankos Laboratories Tb. and then served as President Director from 2002 until the merger in 2005. Currently, he serves as President Director of PT Dankos Farma, President Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, and PT Hexpharm Jaya Laboratories.
VidjongtiusDirekturDirector
Herman WidjajaDirekturDirector
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
218 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Farid Anfasa MoeloekKetuaChairman
Ketua Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.
Chairman of the Audit Committee since August 5, 2008.
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Sejak tahun 1962, beliau memulai karir
sebagai Wakil Direktur PT Pagoda Sakti Raya. Selanjutnya pada tahun 1969, beliau menjabat
sebagai Direktur Utama PT Jaya Gas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan
pada tahun 1988 hingga 1990 sebagai Direksi Grup Kalbe. Pada tahun 1990 sampai dengan
1993, beliau menempati posisi sebagai Direktur Group PT Tempo, dan pada tahun 1994 hingga
2000 sebagai Direktur Utama PT Cakrawala Nalar Mekar. Beliau meraih gelar Sarjana Insinyur
Teknologi Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1963.
Member of the Audit Committee since August 5, 2008. From 1962, Mr. Ichsan began his ca-
reer as Deputy Director at PT Pagoda Sakti Raya. In 1969, he was promoted to the position of
President Director of PT Jaya Gas Indonesia. He joined our Company in 1988, and served up
to 1990 as Director of the Kalbe Group. From 1990 to 1993, he held the position of Director of
PT Tempo Group and from 1994 to 2000 was President Director of PT Cakrawala Nalar Mekar.
He obtained his Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from the Bandung Institute of Tech-
nology in 1963.
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Beliau memulai karirnya sebagai
Supervisor Pajak pada Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co sejak tahun 1993 sampai dengan
1996. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005, beliau menjabat sebagai Tax
Manager pada Prijohandojo, Boentoro & Co. Terhitung mulai Januari tahun 2009, beliau adalah
mitra kerja dari Kantor Konsultan Pajak dan Keuangan Trustion Consulting.
A member of the Audit Committee since August 5, 2008, Ms. Dianawati started her career as a
Tax Supervisor at Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co (1993 to 1996). From 1996 to 2005, she
was Tax Manager at Prijohandojo, Boentoro & Co. Effective as of January 2009, Ms. Dianawati
has been a partner of the Financial and Tax Consultant Office of Trustion Consulting.
Dianawati SugiartoAnggotaMember
Ichsan GunawanAnggotaMember
Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan
Komite AuditAudit Committee
219PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Kurniawan TedjoKepala Unit Audit InternalHead of Internal Audit Unit
Kepala Unit Audit InternalHead of Internal Audit Unit
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Kepala Unit Audit Internal sejak 29 Maret 2007.
Beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Manajemen dan
Akunting dan juga anggota dari Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. Beliau
juga meraih gelar profesional sebagai Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Control Self
Assesment (CCSA). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Chief
Internal Audit – Sales Operation dari PT Astra International Tbk. Beliau mulai bergabung dengan
Kalbe sejak tahun 2007.
Head of Internal Audit Unit since March 29, 2007.
He graduated from the Economics Faculty of University of Indonesia, majoring in Management
and Accounting and a member of Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. He
also obtained professional titles as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Control Self
Assessment (CCSA). Before joining the Company, he had served as the Chief of Internal Audit in
Sales Operation of PT Astra International Tbk. He joined Kalbe since 2007.
Sekretaris Perusahaan sejak 2008.
Corporate Secretary since 2008.
VidjongtiusSekretaris PerusahaanCorporate Secretary
220 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Struktur OrganisasiOrganization Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Board of Directors
Nomination Committee
Remuneration Committee
Risk Management Committee
GCG Committee
Audit Committee
Corporate Function Strategic Business Unit
Corporate Legal
Corporate Treasury & Investor Relations
Corporate Finance, Accounting & Tax
Corporate Audit
Corporate Information Technology & System
Corporate Human Resources
Corporate Management System &Business Development
Struktur Organisasi Perseroan The Company’s Organization Structure
Packaging
Biopharma
Distribution & Logistic
Pharmaceutical
Consumer Health
Nutritionals
Eye Care
International
Health Services
Medical Devices
221PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
Struktur Organisasi Grup Kalbe Kalbe’s Group Organization
0.5%
Kalbe
IGAR67.51%
Avesta Continental Pack
76.47%
Indogravure
51%
Pharma Metric Labs
79.82%
Dankos Farma
99.98%
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd
93.01%
Finusolprima Farma
99.99%
Bifarma Adiluhung
99.98%
Sanghiang Perkasa
99.997%
Kalbe Morinaga Indonesia
70%
Cordlife Indonesia
48.98%
Orange Kalbe Limited
30%
EPMT83.75%
Bintang Toedjoe
99.90%
Hexpharm Jaya Labs
99.60%
Saka Farma Labs
80%
Millenia Dharma Insani
99.5%
Tri Sapta Jaya
99.99%
0.40%
20%
0.10%
0.01%
0.003%
0.02%
Kalbe Vision Pte. Ltd.
100%
Kalbe International Pte. Ltd.
100%
0.1%
Enseval Medika Prima
99.9%
Global Chemindo Megatrading
99.9%
Penjualan dan Distribusi | Sale and Distribution
Perusahaan Terbuka | Listed Company
Kemasan | Packaging
Makanan Kesehatan | Nutritionals
Farmasi | Pharmaceutical
0.02%
Renalmed Tiara Utama
97.5%
0.1%
0.01%
222 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
PT Avesta Continental PackKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 1088Fax. : (62-21) 884 1545
PT Bifarma AdiluhungGedung Plaza Property Lantai 1Kompleks Pertokoan Pulomas VIII/1Jl. Perintis KemerdekaanJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 4786 0033Fax. : (62-21) 4786 0322
PT Bintang ToedjoeJl. Jend. A. Yani No. 2, PulomasJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 475 7777Fax. : (62-21) 470 1678
PT Dankos FarmaKawasan Industri PulogadungJl. Rawa Gatel Blok III / S Kav. 37-38Jakarta Timur 13930Tel. : (62-21) 460 0158Fax. : (62-21) 461 1301
PT Enseval Putera Megatrading TbkKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 2422Fax. : (62-21) 460 9039
PT Enseval Medika PrimaKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 3234Fax. : (62-21) 4682 2413
PT Finusolprima Farma InternasionalKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 2253Fax. : (62-21) 884 2254
PT Global Chemindo MegatradingKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Kambing Raya Kav. 2E, No. 8Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4683 0028Fax. : (62-21) 4683 6167
Anak PerusahaanSubsidiaries
Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data
PT Hexpharm Jaya LaboratoriesGedung Ziebart Lt. 1Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510Tel. : (62-21) 420 3030, 425 5000Fax. : (62-21) 425 0412
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0400Fax. : (65) 6501 0401
PT IndogravureJl. Pahlawan No. 8, Rempoa, CiputatJakarta Selatan 15412Tel. : (62-21) 744 4888Fax. : (62-21) 749 7009
PT Kageo Igar Jaya TbkKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 0241Fax. : (62-21) 884 2269
Kalbe International Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0419Fax. : (65) 6501 0401
PT Kalbe Morinaga IndonesiaKawasan Industri IndotaiseiSektor I A Blok Q1, Kota Bukit IndahKarawang 41373Tel. : (62-264) 350 680Fax. : (62-264) 350 679
Kalbe Vision Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0400Fax. : (65) 6501 0401
PT Millenia Dharma InsaniKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 2422Fax. : (62-21) 460 9039
Orange Kalbe Limited66/68 Town Planning WayIlupeja, LagosNigeriaTel. : (234) 149 33 507/8Fax. : (234) 149 32 233
PT Pharma Metric LabsGedung Indra Sentral Cempaka Putih Unit R & SJl. Let. Jend. Suprapto No. 60Jakarta Pusat 10520Tel. : (62-21) 426 9475Fax. : (62-21) 421 0302
PT Renalmed Tiara UtamaKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 460 9046Fax. : (62-21) 4682 2413
PT Saka Farma LaboratoriesJl. Jend. A. Yani No. 2, PulomasJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 4786 6556Fax. : (62-21) 4786 6557
PT Sanghiang PerkasaGedung Graha Kirana Lantai 5-Suite 501Jl. Yos Sudarso Kav. 88Jakarta Utara 14350Tel. : (62-21) 653 11342Fax. : (62-21) 653 11213
PT Tri Sapta JayaKawasan Industri PulogadungJl. Pulogadung No. 10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 461 8737Fax. : (62-21) 4683 2926
223PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi
terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Kalbe
dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-
masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements
and related financial information are the responsibility of the
Management of Kalbe and have been approved by members
of the Board of Commissioners and the Board of Directors
whose signatures appear below:
Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility for Annual Reporting
Budi Dharma WreksoatmodjoDirektur / Director
Johannes SetijonoPresiden Komisaris
President Commissioner
Santoso OenKomisaris / Commissioner
Ferdinand AryantoKomisaris / Commissioner
Jozef Darmawan AngkasaKomisaris / Commissioner
Farid Anfasa MoeloekKomisaris Independen
Independent Commissioner
Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director
Johanes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden DirekturVice President Director
Herman WidjajaDirektur / Director
VidjongtiusDirektur / Director
John Aristianto PrasetioKomisaris Independen
Independent Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
224 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Nama Perusahaan | Name of CompanyPT Kalbe Farma Tbk
Pendirian | Founded10 September 1966
Pemegang Saham (per 31 Desember 2009) | Shareholders’ Composition (as of December 31, 2009)PT Gira Sole Prima 10.17%PT Santa Seha Sanadi 9.62%PT Diptanala Bahana 9.49%PT Lucasta Murni Cemerlang 9.47%PT Ladang Ira Panen 9.22%PT Bina Arta Charisma 8.77%Publik / Public 43.26%
Bidang Usaha | Line of BusinessFarmasi dan Kesehatan | Pharmaceuticals and Healthcare
Bursa | Stock ExchangeBursa Efek Indonesia | Indonesia Stock Exchange
Kode Saham | Ticker CodeKLBF
AuditorPurwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)Indonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th Fl.Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Tel. : (62-21) 5289 5000Fax. : (62-21) 5289 4100
Biro Administrasi Efek | Share RegistrarPT Adimitra TransferindoPlaza Property 2nd Fl.Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210Tel. : (62-21) 4788 1515 Fax. : (62-21) 470 9697
Lembaga Pemeringkat Efek | Credit Rating AgencyPT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)Setiabudi Atrium 8th Fl., Suite 809-810Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920Tel. : (62-21) 521 0077 Fax. : (62-21) 521 0078
Hubungi Kami | Contact UsVidjongtiusCorporate SecretaryGedung KALBEJl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta 10510, IndonesiaTel. : (62-21) 4287 3888 - 89Fax. : (62-21) 4287 3678Email : vidjongtius@kalbe.co.id
Informasi PerseroanCorporate Information
PT KALBE FARMA Tbk
Head OfficeGedung KALBEJl. Let. Jend Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta 10510IndonesiaTel. (62-21) 4287 3888 - 89Fax. (62-21) 4287 3678
FactoryKawasan Industri Delta SilikonJl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1Lippo Cikarang, Bekasi 17550IndonesiaTel. (62-21) 8990 7333 - 37Fax. (62-21) 8990 7360
Recommended