Clinical Science Session Benda Asing Di Telinga

Preview:

DESCRIPTION

makalah1

Citation preview

Clinical Science Session

BENDA ASING DI TELINGA

Oleh :Zulis chairaniSyandrez prima putra Preseptor :dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL

PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

Benda asing di telinga merupakan masalah di bidang THT yang banyak ditemukan di pelayanan gawat darurat.Kejadian tersering adalah pada telinga bagian luar.Insidennya mencapai 11% untuk semua kasus benda asing termasuk di hidung dan tenggorok.

Benda asing yang ditemukan di liang telinga ini dapat sangat bervariasi, baik

berupa benda mati atau benda hidup, seperti

binatang, komponen tumbuh-tumbuhan, atau mineral.

Jika tidak ditatalaksana dengan baik, maka dapat menyebabkan berbagai

macam komplikasi seperti perforasi membran timpani, gangguan pendengaran dan edema pada liang telinga.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk

membahas tentang benda asing di telinga.

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam makalah ini antara lain mengenai definisi, epidemiologi, etiologi,

patogenesis, manifestasi klinis klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan komplikasi dari benda

asing di telinga.

1.4 METODE PENULISAN

Makalah ini disusun dengan

merujuk ke berbagai

kepustakaan dan

literatur.

2.1 ANATOMI FISIOLOGI TELINGA LUAR

Telinga luar terdiri dari :

Daun telinga

Liang telinga

Membran timpani.

Gambar 1.Anatomi Telinga

Daun telinga disarafi oleh

cabang aurikulotemporalis dari saraf mandibularis serta saraf aurikularis mayor dan

oksipitalis minor yang merupakan cabang pleksus

servikalis.

Membran timpani adalah perbatasan telinga tengah, berbentuk bundar dan

cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap

sumbu liang telinga.

Gambar 2.Membran Timpani

Definisi Benda asing dalam suatu organ

ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh,

yang dalam keadaan normal tidak ada.

Benda asing di telinga merupakan masalah yang sering ditemukan

oleh dokter THT, dokter anak dan dokter layanan primer terutama di

pelayanan gawat darurat.

Gambar 3.Benda Asing Di Telinga Luar

Epidemiologi Benda asing di telinga merupakan kasus yang sering ditemukan pada

instalasi gawat darurat THT.

Insidennya mencapai 11% untuk semua kasus benda asing termasuk

di hidung dan tenggorok.

Benda asing di liang telinga paling sering terjadi pada anak usia < 5 tahun, sedangkan pada dewasa

lebih jarang terjadi.

Dalam pelayanan darurat THT dari sebuah rumah sakit tersier di Sao Paulo:

terdapat 15.640 kasus dalam periode waktu Februari 2010 sampai Januari 2011.

Benda asing menyumbang 827 kunjungan, atau 5,3% dari semua kasus.

Pasien memiliki usia rata-rata 19,8 tahun dan usia rata-rata 8 tahun. Insiden lebih besar ditemukan pada individu yang berusia < 8 tahun dengan insiden puncak pada usia 3 tahun.

Table : Jenis-jenis benda asing pada meatus auditori eksternal menurut usia dan jenis kelamin

Gambar 4 :Lokasi benda asing tersering

ETIOPATOGENESIS

Benda asing yang masuk ke liang telinga dapat

berupa benda mati organik dan non organik,

atau benda hidup.

Pada anak kecil sering ditemukan kacang hijau,

manik, mainan, karet penghapus dan

terkadang baterai.

Pada orang dewasa yang relatif sering ditemukan adalah kapas cotton bud

yang tertinggal, potongan korek api,

patahan pensil, kadang-kadang ditemukan

serangga kecil seperti kecoa, semut atau

nyamuk.

Faktor-faktor yang berperan dalam masuknya benda

asing di liang telinga adalah

keinginan untuk mengeksplorasi rongga-rongga

tubuh (orifisium) terutama pada

anak.

-> Hal ini terjadi akibat kurangnya

pengawasan orang tua terhadap anak dari benda-benda

yang berisiko masuk ke liang

telinga.

Faktor lainnya antara lain rasa

ingin tahu (curiosity), iritasi karena otalgia,

ketertarikan pada benda-benda kecil,

keinginan untuk bersenang-senang

(fun making), retardasi mental dan ADHD.4,10

Sementara pada dewasa biasanya

disebabkan karena kecelakaan/

ketidaksengajaan atau karena

gangguan jiwa.

Menifestasi klinisSementara pada anak, berdasarkan usianya, mungkin dapat mengetahui bahwa ada benda asing dalam telinganya atau muncul dengan keluhan nyeri telinga atau telinga berair.

Keluhan mual atau muntah jika ada serangga yang hidup di liang telinga.

Gangguan pendengaran atau rasa penuh di liang telinga.

Nyeri atau perdarahan dapat terjadi pada benda yang melukai liang telinga atau jika terjadi ruptur

membran timpani, atau akibat usaha pasien yang memaksakan

pengeluaran benda tersebut. Jika sudah terlambat, dapat

ditemukan eritema, pembengkakan dan sekret berbau dalam liang

telinga. Serangga dapat merusak liang telinga atau membran timpani

melalui gigitan atau sengatan.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan

fisik.

Tidak ada pemeriksaan laboratorium

ataupun radiologi yang

direkomendasikan sebagai

pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan fisik adalah alat

diagnostik yang utama. Otoskop dapat digunakan sambil menarik pinna ke arah

posterosuperior.

Pada pasien yang dicurigai

terdapat gangguan

pendengaran dapat dilakukan

pemeriksaan audiometri nada

murni.

CT scan dapat dilakukan untuk

menentukan lokasi dan

komplikasi akibat benda asing.

Diagnosis Banding

1) Abrasi liang telinga

2) Serumen impaction

3) Hematoma

4) Otitis eksterna

5) Tumor

6) Perforasi membran timpani

2.8 PENATALAKSANAANBenda asing di liang telinga harus dikeluarkan.

Upaya untuk mengeluarkan benda asing mungkin akan mendorongnya lebih jauh ke dalam liang

telinga dan tersangkut di titik yang sempit tersebut.

Selain itu, membran timpani dapat rusak akibat penekanan benda asing yang terlalu dalam atau akibat peralatan yang digunakan selama proses

pengangkatan.

Oleh sebab itu, visualisasi yang adekuat, peralatan yang memadai, pasien yang kooperatif, dan

kemampuan dokter adalah kunci untuk mengangkat benda asing.

Gambar : Benda asing yang tersumbat di bagian sempit di liang telinga.

Indikasi

Terdapat visualisasi yang baik dari benda asing yang teridentifikasi di dalam liang telinga luar.

Kontraindikasi

Adanya perforasi membran timpani.

kontak antara benda asing dengan membran timpani / tidak bagusnya visualisasi liang telinga.

Apabila terdapat baterai alat bantu dengar

Jadi, irigasi tidak boleh dilakukan pada kasus seperti ini, karena dapat menyebabkan percepatan proses nekrotik.

Metode

Pilihan meliputi irigasi air, forsep pengangkat (misal: forsep alligator), loop cerumen, right-angle ball hooks, dan kateter hisap.

Serangga hidup dapat dibunuh cepat dengan menanamkan alkohol, 2% lidokain (Xylocaine), atau minyak mineral ke liang. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum pengangkatan, tetapi tidak boleh digunakan jika membran timpani mengalami perforasi.

Benda asing berbentuk bulat tidak dapat diangkat dengan forsep. Metode ini menimbulkan rasa nyeri dan dapat mengakibatkan laserasi di liang telinga dan benda asing masuk lebih dalam sehingga membutuhkan bius umum untuk mengangkatnya.

Teknik irigasi dapat dilakukan untuk benda yang kecil dan

dekat dengan membran timpani.

Aseton dapat digunakan untuk melarutkan benda asing

styrofoam atau untuk melunakkan cyanoacrylate

(contoh: lem perekat).

Antibiotik tetes telinga diperlukan pada pasien dengan otitis eksterna dan harus dipertimbangkan jika terdapat laserasi atau trauma liang telinga.

Audiografi harus dipertimbangkan jika terdapat trauma pada membran timpani atau dicurigai adanya gangguan pendengaran.

Grafik : Kebutuhan anestesi umum berdasarkan tipe benda asing

Grafik : Kebutuhan anestesi umum berdasarkan kelompok umur

Komplikasi Penanganan yang tidak tepat akan dapat menimbulkan pendarahan, trauma pada liang telinga, trauma pada membran timpani dan tulang-tulang pendengaran.

Trauma telinga tengah biasanya menimbulkan

tuli konduktif.

Perforasi membran timpani, hemotimpani dan kerusakan tulang-

tulang pendengaran merupakan penyebab

terbanyak tuli konduktif pada trauma telinga

tengah

Perforasi membran timpani tanpa kelainan di telinga tengah akan menyebabkan dua efek berbeda pada pendengaran.

1. pengurangan luas membran timpani yang merupakan pusat pengerahan tenaga ke telinga tengah sehingga mengurangi gerakan tulang pendengaran.

2. pendengaran oleh perforasi adalah akibat energi suara yang lansung ke tingkap bulat tanpa dihambat oleh membran timpani.

Tabel : Komplikasi akibat benda asing di telinga berdasarkan usia2

Table : Komplikasi benda asing telinga berdasarkan tipenya2

Kesimpulan Benda asing di telinga merupakan masalah yang

sering ditemukan oleh dokter THT, dokter anak dan dokter layanan primer terutama di pelayanan gawat darurat. Benda asing yang ditemukan di liang telinga dapat sangat bervariasi, baik berupa benda mati atau benda hidup, seperti binatang, komponen tumbuh-tumbuhan, atau mineral. Kejadian tersering adalah pada telinga bagian luar. Gejala yang muncul bervariasi sesuai usia, selain itu pemeriksaan fisik dapat berbeda tergantung benda dan lamanya benda tersebut berada di liang telinga.

Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, sementara tidak ada rekomendasi untuk pemeriksaan penunjang.

Benda asing di liang telinga harus dikeluarkan. Banyak teknik pengangkatan yang dapat dilakukan, dan pilihan tergantung pada situasi klinis, jenis benda asing yang dicurigai, dan pengalaman dokter. Jika tidak ditatalaksana dengan baik, maka dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti perforasi membran timpani, gangguan pendengaran dan edema pada liang telinga. Oleh sebab itu penting bagi seorang dokter mengetahui tentang benda asing di telinga dan penatalaksanaannya.

terimakasih