18
Komputer dan Masyarakat Oleh : I Putu Agus Eka Pratama, ST [email protected] [email protected] http://bytescode.wordpress.com

Stiki komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide kuliah

Citation preview

Page 1: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Komputer dan Masyarakat

Oleh :

I Putu Agus Eka Pratama, ST

[email protected]

[email protected]

http://bytescode.wordpress.com

Page 2: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Digital Divide

Definisi :

The gap between people with effective access to digital and information technology, and those with very limited or no access at all

Jurang perbedaan antara mereka yang mempunyai kemampuan dalam hal akses, dan pengetahuan dalam penggunaan teknologi modern, dengan mereka yang tidak berpeluang menikmati teknologi tersebut.

Ketidak seimbangan tersebut meliputi akses fisik ke teknologi, sumber daya (manusia, alam), dan kemampuan yang diperlukan untuk berpartispasi aktif sebagai "warga negara digital".

Page 3: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Digital Divide (lanjt)

Definisi kesenjangan penguasaan teknologi (digital divide) sendiri menurut OECD tahun 2001, yaitu suatu gap/kesenjangan antar individu, kelompok, bisnis, dan area geografis pada level sosial-ekonomi yang berbeda, dimana sangat membutuhkan akses teknologi informasi dan komunikasi serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas kehidupan.

Page 4: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Knowledge Divide

Kesenjangan kondisi hidup diantara mereka yang bisa menemukan, mengatur, dan memproses informasi atau pengetahuan dengan mereka yang tidak bisa ambil bagian dalam hal tersebut.

Mereka yang memiliki pengetahuan yang mengkhusus (spesialisasi) akan menjadi bagian yang kian meningkat di dalam kehidupan bermasyarakat (pendapatan/ekonomi maupun status sosial) dan yang menyebarluaskan pengetahuan akan menjadi yang terceepat dalam penguasaan teknologi modern.

Mereka yang tidak bisa ikut ambil bagian (berpartisipasi) dalam hal ini akan tersisishkan, terisolasi, dalam kemajuan jaman dan teknologi

Page 5: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Digital + Knowledge Divide

Kedua hal ini saling terkait dan mempengaruhi. Kesenjangan digital di era teknologi informasi

saat ini menjadi perhatian penting di berbagai negara untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di bidang teknologi informasi, salah satunya yaitu di Indonesia.

Apa penyebab terjadinya kesenjangan ini di Indonesia?

Page 6: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Jawab....

Masalah kesenjangan digital (digital divide) di Indonesia sebenarnya banyak dipengaruhi oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dan regulasi di berbagai daerah.

Sebagai contoh, adanya perbedaan pola hidup antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di daerah-daerah yang sudah maju.

Masyarakat perkotaan di daerah yang sudah maju mempunyai kemampuan dan wawasan yang lebih tinggi akan teknologi informasi dibandingkan masyarakat perkotaan yang hidup di daerah kurang maju.

Demikian pula, masyarakat pedesaan di daerah yang sudah maju, mereka akan mempunyai pengetahuan yang sedikit lebih tinggi untuk mengenal teknologi informasi dibanding masyarakat pedesaan di daerah yang kurang maju (bahkan tidak terjangkau jaringan komunikasi sama sekali).

Page 7: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Tambahan...

Padahal, jika ditilik dari antusiasme masyarakat itu sendiri, bisa dikatakan bahwa masyarakat yang pernah mengalami usia anak-anak hingga remaja di milenium ketiga ini, dipastikan sudah mengenal piranti cerdas yang disebut komputer.

Dengan demikian, antusiasme untuk mengenal lebih jauh tentang komputer dan internet bagi kebanyakan masyarakat sangat tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Page 8: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Komputer Sebagai Sarana IT

Kepemilikan komputer bagi setiap individu di masyarakat bukanlah menjadi sesuatu yang sulit didapatkan untuk saat ini, mengingat harga komputer yang semakin hari semakin terjangkau dengan berbagai pilihan.

Kendala serius yang dihadapi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat informasi justru terletak pada cara pandang masyarakat mengenai kebergunaan komputer itu sendiri yang tidak hanya dipatok sebagai barang mewah yang kaya hiburan.

Akan tetapi, sudah saatnya kita sebagai ahli teknologi informasi meyakinkan dan melatih masyarakat untuk mengenalkan bahwa komputer adalah piranti cerdas yang mampu meningkatkan produktivitas, lapangan kerja, dan ketersediaan informasi yang cepat dan mudah digunakan di berbagai aspek bidang kehidupan.

Page 9: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Peranan Anda Sebagai Mahasiswa?

Peran mahasiswa teknologi informasi untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat informasi di tahun 2025 tidaklah mustahil jika dicanangkan sejak sekarang.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dan dapat direalisasikan secara berkelanjutan yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengangkat jargon Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat, yang diadakan setiap semester di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tidak ada salahnya apabila pihak universitas dan pemerintah bekerja sama untuk membentuk tema khusus yang berkaitan dengan pengenalan teknologi informasi di masyarakat, sedangkan mahasiswa bertindak sebagai pelakunya.

Page 10: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Must Know It......

Sejumlah keterbatasan yang menjadi faktor pendukung di lapangan juga harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Misalnya dengan melakukan survey daerah pelosok yang sudah terjangkau listrik, jaringan telepon, dan internet.

Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat setempat untuk mengetahui tingkat antusiasme dan kesadaran masyarakat untuk menyongsong masyarakat informasi di masa depan.

Hal ini bukanlah menjadi hal yang sulit apabila sudah benar-benar direncanakan dan ditanggapi menjadi masalah yang fundamental oleh pemerintah.

Bersediakah anda menjadi pilar pembangunan bangsa ke arah IT di masyarakat?

Page 11: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Langkah Konkrit

Langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk mengatasi kesenjangan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai tahap dan metode pembelajaran.

Pertama, diawali dengan sosialisasi dan pengenalan yang mendasar tentang pentingnya masyarakat informasi agar dapat bersaing dengan dunia global.

Kedua, perlunya pelatihan dan pembelajaran secara bertahap sesuai dengan kemampuan sumber daya dan prasarana yang dimiliki setiap individu masyarakat.

Ketiga, menanamkan pola pikir masyarakat akan pentingnya media informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja di berbagai aspek kehidupan.

Untuk itu, sudah saatnya peran mahasiswa teknologi informasi dibantu oleh pemerintah dan masyarakat digalakkan di berbagai pendidikan tinggi Indonesia untuk menghadapi masalah kesenjangan digital yang terlalu renggang, sehingga kelak mimpi Indonesia mewujudkan masyarakat informasi benar-benar bisa dirasakan setiap lapisan masyarakat di mana pun mereka tinggal.

Page 12: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Hey, Wait a Minutes.....

Apakah memasyarakatkan IT di masyarakat harus dengan menggunakan perangkat lunak (sistem operasi, aplikasi) bajakan?

Sejauh mana anda memahami mengenai HAKI (Hak Atas kekayaan Intelektual)?

Apa arti Propetiary Software, Free and Open Source Software (FOSS), Indonesia Go Open Source (IGOS)?

Page 13: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Jawab...

Propetiary Software :pada dasarnya lisensi ini menyatakan bahwa pengguna hanya berhak untuk menggunakan software tersebut. Sedangkan hak milik dan hak intelektual tetap pada pembuat software.

Software berlisensi propetiary seringkali menetapkan banyak batasan, antara lain:

1. Batasan penggunaan software, misalnya hanya boleh digunakan untuk pengguna perorangan, dan tidak boleh digunakan oleh badan usaha atau institusi

2. Batasan perubahan konfiurasi, aturan ini biasanya berlaku bagi mereka yang ingin menambah atau mengubah kode pemrograman software tersebut. Bahkan hampir semua software propetiary melarang teknik reverse engineering terhadap software yang mereka gunakan.

3. Pemberlakukan hukum hak cipta, banyak pemilik software yang menyatakan bahwa pengguna software bersedia mengikuti Undang-undang hak cipta yang berlaku di Negara tertentu.

Page 14: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Jawab (lanjt)

Free and Open Source Software (FOSS).

Kata free tersebut tidak diterjemahkan sebagai gratis, tetapi diterjemahkan sebagai kata bebas atau merdeka.

Lisensi FOSS memiliki 2 hal utama yang menjadi jiwa dari lisensi tersebut :

1. Memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memodifikasi dan ikut mengembangkan aplikasi tersebut

2. Memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mendistribusikan software tersebut Apakah FOSS selalu gratis ? tidak juga, karena ada beberapa software dengan target pasar enterprise, tidak sepenuhnya gratis, karena pengguna harus membayar dengan sejumlah uang sebagai pengganti dukungan layanan dari pembuat software.

Page 15: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Jawab (lanjt)

IGOS (Indonesia Go Open Source) adalah gerakan nasional dari pemerintah pusat ke seluruh wilayah Indonesia untuk beralih menggunakan piranti lunak (sistem operasi, aplikasi) Linux dan FOSS.

HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) adalah penghargaan dan lisensi terhadap hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, baik perseorangan/pribadi, kelompok, maupun negara.

Ingat kasus pengakuan sepihak batik, tari pendet, dan budaya Indonesia lainnya oleh Malaysia?

Pernah dengar kasus gugatan hukum suatu badan usaha terhadap badan usaha lain atas suatu lisensi?

Pernah dengar mengenai plagiat atau pernahkah menjadi seorang plagiator?

Page 16: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Beralih ke Linux dan FOSS :)

FOSS lebih menguntungkan bagi dunia pendidikan karena beberapa alasan :

1. Karena kode pemrogramannya disertakan, anak-anak didik kita bisa dengan bebas belajar bagaimana software tadi dibuat dan membuka kemungkinan kelompok generasi muda yang mampu membuat software sendiri

2. Biaya untuk memperoleh software tersebut relatif lebih murah dibanding software propetiary

3. Proses pembelajaran tentang pengembangan software menjadi semakin praktis karena banyak contoh aplikasi yang bisa dijadikan bahan pembelajaran, bahkan sampai ke system operasi, yang jika dijelaskan menggunakan software propetiary hanya akan berada di tataran teori, sedangkan jika dijelaskan dengan FOSS akan sampai kepada tataran praktik.

Page 17: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Pembajak dan Bajakan

Anda akan disebut pembajak jika menyalin dan menginstall software propetiary meskipun dari master yang diperoleh dengan cara legal.

Bahkan anda tidak boleh meminjamkan software anda ke orang lain.

Apalagi jika anda memperoleh salinan software tersebut dari persewaan software.

Jika anda mampu membeli, anda bisa memilih software propetiary dengan pertimbangan anda tidak perlu bercapek-capek menyesuaikan diri.

Tetapi jika anda belum bisa mengalokasikan dana untuk membeli software, silahkan menggunakan software lain yang bisa anda dapatkan secara gratis dan legal.

Page 18: Stiki   komputer dan masyarakat - pertemuan ketiga

Terakhir..... :)

Sudah memahami mengani materi kali ini? Sudah memahami maksud saya memberikan

tugas dengan menggunakan Open Office di sistem operasi Linux?

Dan mengapa saya selalu memperkenalkan OS Linux dan beragam aplikasi alternatifnlainnya yang gratis dan open source sebagai pengganti aplikasi komersil lainnya? :)