Upload
natania-santoso
View
382
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
SAKRAMEN BAPTISNatania Faustine Santoso - 8A / 27
Angela Susanto - 8A / 02Annastasia Candra - 8A / 03
Gregorius Pandan Alana Pranata - 8A / 15Jonathan Evan Sampurna - 8A / 21Papinto Alsyano Tafarrel - 8A / 28
Vonny Laurensia - 8A / 33
TANDA DAN SARANA
PENYELAMATAN DALAM HIDUP
MANUSIA
Definisi Keselamatan• Terhindar dari bahaya maut, sehingga masih
bisa melanjutkan hidupnya di dunia• Diampuni dosa – dosanya, sehingga hidup
berbahagia di surga• Keselamatan terjadi di tempat kita hidup, di
dunia dan di surga (dalam kehidupan kekal)• Keselamatan terjadi di waktu sekarang, ketika
kita hidup di dunia dan kelak dalam kehidupan kekal
• Keselamatan diperuntukkan bagi semua orang• Keselamatan adalah anugerah Tuhan• Keselamatan terjadi kalau kita mengubah
tingkah laku yang buruk menjadi baik
• Pengertian keselamatan dilihat dari segi–Pengalaman hidup manusia–Pengalaman iman
• Manusia berusaha mendapatkan keselamatan bagi diri sendiri dan orang lain
• Keselamatan menjadi daya dorong untuk mengusahakan agar dunia dan kehidupan di dunia ini menjadi lebih layak dihuni dan nyaman
• Bagi orang beriman, segala usaha demi kebaikan di dunia yang fana ini dapat menjadi persiapan kehidupan surgawi yang kekal
Tanda dan Sarana Keselamatan
• Tanda atau simbol adalah segala sesuatu yang memberi tahu tentang adanya kegiatan atau pelayanan tertentu
• Sarana adalah alat untuk melaksanakan kegiatan atau pelayanan tersebut
• Tanda – tanda umumnya dipampangkan dan sarana dipakai sebagai pelayanan demi keselamatan masyarakat
• Melalui tanda dan sarana, masyarakat berusaha mengolah dan mengatur kehidupan di dunia agar semakin baik dan nyaman sehingga setiap orang merasakan keselamatan jasmani dan rohani dalam hidupnya
• Joyce Hiffler : “Memberi sering diartikan dari sudut pandang barang yang kita berikan, tetapi pemberian kita yang terbesar adalah waktu kita sendiri dan kebaikan hati, bahkan hiburan bagi mereka yang membutuhkan. Kita menganggap hal – hal itu tidak berarti bagi kita, sampai kita sendiri membutuhkannya”
GEREJA SEBAGAI TANDA DAN
SARANA PENYELAMATAN
MANUSIA
• Gereja sebagai Sakramen Keselamatan, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (LG Art. 1)• Konsili Vatikan II mengajarkan bahwa
Gereja, yakni kita semua, murid – murid Yesus, agar menjadi tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia
Pengertian Gereja sebagai Tanda dan Sarana Keselamatan• LG Art. 1 : Gereja sebagai persekutuan yang dijiwai
Roh Kudus adalah suci dan mengungkapkan diri sebagai sakramen keselamatan
• LG Art. 8 : Gereja yang harus selalu dibersihkan dan terus menerus menjalankan pertobatan dan pembaharuan
• LG Art. 9 : Ia membentuk mereka menjadi Gereja supaya bagi semua dan setiap orang yang menjadi sakramen kelihatan yang menandakan kesatuan yang menyelamatkan
Keselamatan menurut Ajaran Gereja
• Seneca, pujangga Roma pernah berkata, “Dunia mendambakan keselamatan”
• Alasan orang mendambakan keselamatan :–Karena kita semua merasakan
kelemahan kita. Kita sadar bahwa kita adalah pendosa, tetapi kita sulit meninggalkan dosa–Dunia terus menerus dilanda
tragedi dari hal – hal kecil sampai besar
Definisi Keselamatan menurut Kitab Suci• Mendapat pertolongan sehingga terhindar dari bahaya
(Mat 14 : 30 – 31)• Sembuh dari penyakit dan penderitaan (Mat 9 : 21 ;
Luk 8 : 35 – 36)• Bebas dari kematian (Yak 5 : 20 ; 2 Tim 1 : 10)• Beriman (Mat 9 : 22)• Kasih karunia Tuhan (Kis 15 : 11 ; Ef 2 : 5 – 8)• Pemberian hidup yang kekal dari Tuhan (Yoh 3 : 16 ;
Yoh 6 : 33)• Kesejahteraan lahir dan batin, baik di dunia maupun di
akhirat (Kis 2 : 21)• Sabda Yesus (Yoh 14 : 6 ; Yoh 12 : 49)
Kesimpulan Pengertian Keselamatan menurut Kitab Suci
• Keselamatan berarti bersatunya kita dengan Allah melalui dan dalam Yesus baik di dunia ini maupun di surga kelak• Keselamatan adalah sikap beriman
kepada Yesus Kristus karena Dia adalah jalan menuju sumber kehidupan yaitu Allah, Bapa - Nya
• Melalui sabda dan tindakan – Nya, Yesus membebaskan kita dari dosa dengan segala akibatnya
• Berkat Yesus, keselamatan sudah menjadi nyata di dunia ini dan menjadi sempurna di surga kelak
• Untuk mencapai keselamatan, kita membutuhkan pengampunan dan terus berjuang untuk mewujudkannya dengan mengandalkan kekuatan dari Yesus
• Keselamatan adalah kasih karunia, maka dengan penuh terima kasih kita menjalani hidup ini dan kita lambungkan rasa syukur kepada Allah
• Puncak rasa syukur kita itu kita panjatkan dalam Doa Syukur Agung di dalam Perayaan Ekaristi
• Kita berterima kasih dan bersyukur atas anugerah – Nya dan karenanya kita dipanggil untuk menjadi anugerah bagi sesama kita
• Kita hidup dalam masyarakat majemuk, maka kita menghormati bermacam – macam bentuk penghayatan dan perwujudan iman tanpa kehilangan identitas kita sebagai murid Yesus
• Kita juga harus menghargai agama – agama lain dan para pemeluknya, karena agama – agama lain itu dapat menjadi jalan yang sah untuk keselamatan bagi pemeluknya (Mat 9 : 28 – 30)
Makna Gereja sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan• Allah mau menyelamatkan manusia dari dosa dan penderitaan• Ia ingin menarik manusia kepada – Nya dan membahagiakannya• Sabda dan penderitaan Yesus adalah sabda dan tindakan Allah
sendiri, yakni tindakan tentang pengampunan, belas kasih, cinta kasih, kedamaian, persaudaraan, dan sebagainya
• Rahmat adalah usaha Tuhan yang memanggil, menarik, dan membahagiakan manusia
• Rahmat merupakan :– Pemberian Tuhan– Perjumpaan Tuhan dengan kita melalui sabda dan tindakan –
Nya baik langsung maupun tidak langsung melalui orang – orang di sekitar kita
• Sabda dan tindakan Yesus – Menjadi tanda dan sarana yang memperlihatkan
bahwa Yesus adalah Penyelamat– Memberi arti yang berkaitan dengan karya
penyelamatan – Nya– Menunjukkan bahwa Yesus adalah tanda dan
sarana kehadiran Allah yang menyelamatkan• Yesus adalah Tuhan yang selalu hadir di dalam Gereja
– Nya• Di dalam dan melalui Gereja – Nya, dia berusaha
menyelamatkan manusia dengan mencari dan menemukannya, berbicara dengannya, mengampuni dosanya, dan menganugerahkan hidup baru kepadanya
• Makna Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan– Sebagai tanda sekaligus sarana yang
mengungkapkan peristiwa penyelamatan Allah kepada manusia– Sebagai sarana persatuan mesra dengan Allah
dan kesatuan seluruh umat manusia• Tanda dan sarana menyelamatkan gereja dikenal
dengan istilah SAKRAMEN• Tujuan sakramen– Memberitahu kita bahwa Ia masih selalu hadir,
berbicara, dan bertindak menyelamatkan kita
• Sakramen adalah tanda dan sarana kehadiran Allah yang menyelamatkan
• Yesus disebut Sakramen Allah • Karena Yesus adalah tanda kehadiran yang utama,
Yesus disebut Sakramen Utama karena hanya melalui Yesus kita dapat mengenal Allah dengan baik
• Gereja adalah tanda dan sarana kehadiran Yesus yang menyelamatkan
• Gereja disebut Sakramen Yesus Kristus atau Sakramen Dasar, karena di dalam Gereja, Yesus meletakkan dasar penyelamatan umat manusia, yakni persatuan manusia dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (LG Art. 1)
Sakramen“sacramentum”
(Latin)
Tanda dan sarana yang kelihatan yang diadakan Yesus untuk menyatakan dan menyampaikan rahmat
(rahmat adalah usaha Tuhan yang memanggil dan membahagiakan manusia)
ARTI SAKRAMEN
Unsur Sakramen
• Forma– Forma adalah kata – kata atau doa yang
menjelaskan sakramen yang diterimakan–Contoh : Aku membaptis engkau dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.
• Materia–Materia adalah sarana atau tindakan yang
menjelaskan yang diterimakan
Aspek dalam Sakramen• KRISTOLOGI–Sakramen berpusat pada Yesus Kristus
• EKLESIOLOGIS–Perayaan sakramen diadakan dalam
Gereja yang terdapat persekutuan persaudaraan
• ANTROPOLOGIS–Sakramen bersifat pribadi dan manusiawi
Sakramentali• Sakramentali adalah bentuk dan kegiatan
pengudusan yang lain yang dilakukan dalam Gereja dan mirip dengan sakramen
• Contoh–Pemberkatan rumah–Pemberkatan ibu hamil–Pemberkatan mesin pabrik–Pemberkatan rosario–Pemberkatan patung
Mewujudkan Diri sebagai Tanda
danSarana
Penyelamatan Manusia
• Margaret Mead berkata “Jangan pernah ragu bahwa sekelompok kecil orang yang cerdas dan memiliki komitmen bisa mengubah dunia dan sebenarnya memang begitulah yang terjadi”
• Macam kecerdasan :–Kecerdasan intelektual /
Intellectual Intelligence (IQ)–Kecerdasan emosi / Emotional
Intelligence (EQ)–Kecerdasan spiritual / Spiritual
Intelligence (SQ)
Menjadi Semakin Beriman• Iman memerlukan – Nutrisi – Motivasi – Pengetahuan– Komunikasi agar bisa berkembang menuju kedewasaan iman
• Dengan demikian, kita dapat menjadi murid Yesus yang sejati• Menjadi semakin beriman memerlukan– Motivasi iman– Pengetahuan iman– Komunikasi iman
Motivasi Iman• Beriman tak bisa dilepaskan dari wahyu Tuhan• Wahyu Tuhan adalah sapaan atau pernyataan Tuhan
tentang diri – Nya, cinta kasih – Nya, dan rencana – Nya untuk menyelamatkan umat manusia
• Wahyu Tuhan dapat kita ketahui melalui :– Yesus Kristus– Alam ciptaan Tuhan– Diri manusia– Peristiwa – peristiwa hidup yang dialami manusia– Kitab Suci
• Sapaan atau pernyataan Tuhan ditanggapi manusia dengan iman
• Orang beriman berarti orang yang mempercayakan diri dan seluruh hidupnya kepada Tuhan
• Beriman berarti penyerahan diri secara total kepada kehendak Tuhan
• Bila kita mau berkembang menuju kedewasaan iman, kita harus berupaya dan bertindak berdasarkan motivasi atau alasan yang paling luhur, yaitu kasih
• Alasan untuk menghargai manusia menjadi alasan yang seharusnya mengatasi rasa takut, mengatasai sikap imbal balik, mengatasi rasa malu karena tidak enak kepada masyarakat sekeliling, bahkan mengatasi sikap serba hukum
Pengetahuan Iman• Kita perlu mempertanggungjawabkan iman kita
secara positif dengan cara memperdalam pengetahuan dan memahami dasar – dasar iman kita
• Yang harus kita lakukan terhadap iman–Mengetahui–Memahami–Mencerna–Mengolah–Menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari
• Pengetahuan iman menjadi modal yang membantu kita dalam menghayati iman dan mempertanggungjawabkannya
• Mempertanggungjawabkan iman berarti tahu persis alasan mengapa kita melakukan sesuatu
• Pengetahuan merupakan sesuatu yang bernilai untuk hidup manusia
• Pengetahuan memang penting, termasuk pengetahuan iman, tapi harus digenapi dengan kasih karena kasih iru menyelamatkan
• Cara memperdalam pengetahuan iman–Mengikuti pelajaran agama–Membaca buku – buku rohani, Kitab Suci, tafsir Kitab
Suci, katekismus, kisah orang – orang suci, tokoh – tokoh gereja dan sebagainya
Komunikasi Iman• Tuhan menganugerahkan iman kepada kita supaya
hidup kita semakin sempurna seperti Bapa di Surga
• Iman hendaknya meresapi kehidupan kita supaya kita bertumbuh mencapai kedewasaan
• Dengan sakramen Baptis, kita dipanggil untuk bergabung dalam Jemaat Beriman atau Gereja, yakni persekutuan murid – murid Yesus
• Di dalam Jemaat Beriman, hidup beriman kita bisa tumbuh dan berkembang karena ada interaksi dan komunikasi dengan sesama murid – murid Yesus
• Kegiatan dalam Jemaat Beriman– Berdoa– Mendengarkan dan menanggapi Sabda Tuhan – Merencanakan kegiatan– Berbagi pengalaman iman– Meneguhkan– Mengoreksi– Melengkapi hidup beriman kita
• Manfaat kebersamaan– Iman kita terasah– Pengetahuan iman kita semakin luas dan dalam– Menghayati kebaikan dan kasih Tuhan dalam diri kita sendiri, sesama, dan dari semua orang– Semakin mengasihi Tuhan
• Contoh cara berkembang dalam kebersamaan– Bergabung dalam
• Mudika (Muda- Mudi Katolik)• Misdinar (putra – putri altar)• Choice• Legio Maria
– Ikut retreat atau rekoleksi– Ikut kegiatan – kegiatan Paroki
Menjadi Semakin Baik dalam Kata dan Perbuatan
• Manfaat kata – kata– Mengungkapkan perasaan, kehendak, dan gagasan – gagasan kita– Menjalin hubungan dengan sesama kita
• Kata – kata adalah suara di udara yang mempunyai makna, kekuatan, dan daya kreatif yang sangat efektif karena kata – kata tidak hanya menyatakan melainkan juga menciptakan sesuatu
• Tugas manusia– Menguasai dan menaklukkan kata – kata
yang merusak / destruktif, yakni kata – kata yang telah diracuni oleh dosa bersama Yesus karena hanya Yesus yang bisa menguasai dan menaklukan kata – kata tersebut
• Kata kata memberi arti atau makna perbuatan, dan perbuatan memberi isi atau menggenapi kata – kata. Kata – kata tanpa perbuatan menjadi tidak berisi, sedangkan perbuatan tan[a kata – kata menjadi tidak bermakna
• Kata – kata dan perbuatan merupakan satu kesatuan. Kata – kata yang baik harus disertai perbuatan yang baik. Perbuatan yang baik harus disertai kata – kata yang baik
• Iman kita akan berkembang apabila tutur kata serta perbuatan kita semakin santun, semakin berkenan bagi banyak orang, dan bagi Tuhan
• Hidup berarti berubah. Menjadi sempurna berarti berani mengubah diri
7 SAKRAMEN• Sakramen – sakramen Inisiasi– Sakramen Baptis– Sakramen Ekaristi– Sakramen Krisma / Penguatan
• Sakramen – sakramen Panggilan– Sakramen Perkawinan– Sakramen Imamat
• Sakramen – sakramen Kerapuhan / Penyembuhan– Sakramen Tobat– Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Baptis• Sakramen Baptis adalah
sakramen yang diterima pertama kali oleh orang yang masuk dalam persekutuan Gereja Katolik
• Setelah menerima Sakramen Baptis, orang tersebut resmi menjadi warga Gereja Katolik.
• Syarat pokok pembaptisan –Sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus–Mewujudkan imanNya dalam kehidupan sehari-
hari
• Sakramen Baptis merupakan salah satu sakramen inisiasi
• Inisiasi berasal dari kata inire yang berarti masuk ke dalam atau initare yang berarti memasukkan ke dalam
• Gereja adalah persekutuan orang beriman kepada Yesus
• Syarat menjadi anggota gereja–Sungguh – sungguh beriman kepada Yesus
Kristus sebagai Juru Selamat• Langkah pertama dan utama menjadi
seseorang kristiani adalah Baptis
• Sakramen pembaptisan merupakan dasar dari seluruh kehidupan Kristiani, pintu menuju hidup dalam Roh dan pintu yang memberi kemungkinan meneria sakramen – sakramen yang lain
• Melalui pembaptisan, kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali ke dalam Gereja dan ikut ambil bagian dalam perutusan Gereja
• Baptis adalah sakramen kelahiran kembali oleh air dalam Sabda
• Rahmat yang diterima dalam Sakramen Pembaptisan menyembuhkan keadaan jiwa ‘tanpa rahmat’ yang disebut dosa asal
• Dalam Sakramen Baptis, kita secara perlahan – lahan dilebur menjadi satu dalam Kristus tanpa kehilangan identitas pribadi kita
• Kita mempersatukan hidup kita dengan hidup – Nya • Kita menjadi bagian dari Dia dan Dia menjadi bagian dari kita• Penyatuan diri dengan Yesus dilakukan secara– Fisik– Mental– Spiritual
• Tujuan Sakramen Pembaptisan– Kita berbagi hidup dan kuasa
dengan – Nya di dunia dan kelak selama – lamanya di surga
Asal Mula Pembaptisandalam Kitab Suci
• Sebenarnya kata Baptis sudah ada lama sebelum masa Yesus
• Kata Baptis berasal dari kata Yunani yaitu baptizein (kata benda : baptisma) yang berarti membenamkan atau menenggelamkan diri ke dalam air atau mencuci diri, baik seluruhnya maupun sebagian
• Pembaptisan dapat dikatakan sebagai suatu pembersihan diri dari segala kotoran – kotoran dosa khususnya dosa yang disebabkan oleh nenek moyang yang disebut dosa asal
• Pada masa awal Gereja, orang-orang Kristen dibaptis dengan menanggalkan pakaian dan menenggelamkan diri ke dalam air
• Orang-orang Yahudi wajib membersihkan diri dalam kolam ritual yang disebut Mikveh
• Kolam tersebut harus diisi air yang mengalir ( kadang – kadang disebut “air hidup”)
• Mereka harus menenggelamkan diri sepenuhnya ke dalam air • Mereka memerlukan seseorang untuk
menjadi saksi dalam upacara ini• Kaum pria wajib melakukan ini setiap Jumat
malam• Kaum wanita hanya melakukan
sebulan sekali• Banyak orang Yahudi yang saleh
masih melakukan praktek ini
Dalam tradisi umat Israel, ada berbagai upacara yang mengarah pada arti pembaptisan
Contoh :Upacara pentahiran yang menggunakan percikan
air (Bil 9 : 17-22)Mandi dengan menenggelamkan diri ke dalam
sungai (2 Raj 5 : 14 ; Ydt 12 : 7)Pewartaan Yohanes Pembaptis, ia berseru di
padang gurun untuk menyerukan pertobatan “bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Mat 1:4)Pertobatan yang diwartakan oleh Yohanes
Pembaptis adalah seruan agar semua orang mempersiapkan dirinya akan kedatangan Kerajaan Allah
Yohanes mengajarkan bahwa orang tidak perlu melakukan ritual pembasuhan ini setiap minggu, cukup sekali saja asalkan mereka mengubah cara hidup mereka yang lama
Gereja Perdana melaksanakan pembaptisan dalam berbagai cara
Karena sebagian besar yang dibaptis adalah orang dewasa, pembaptisan yang umum adalah dengan membenamkan orang yang dibaptis kedalam air (Hal ini mengakibatkan perasaan tenggelam sesaat, lalu saat mereka yang dibaptis muncul dari air, mereka akan mengalami rasa bangkit dari mati yang melambangkan keikutsertaan dalam kebangkitan Yesus)
Saat pembaptisan dilakukan atas bayi-bayi juga, cara pembaptisan diubah hanya dengan menuangkan air saja
Banyak Gereja yang menolak pembaptisan bayi, namun Gereja Katolik mempraktekkannya seturut sabda Yesus dalam Lukas 18 : 16 dan Kisah Para Rasul 16 : 15,33
Upacara Pembaptisan• Sakramen Baptis menyangkut lebih dari
sekedar mencelupkan atau menenggelamkan ke dalam air
• Gereja menambahkan bahasa – bahasa isyarat yang berguna untuk mempertegas maknanya
Bahasa Isyarat dalam Sakramen Baptis
Mengurapi atau mengoleskan minyak suciOrang tua biasa menggunakan baby oil untuk melindungi bayi merekaFungsi Baby oil
Membersihkan kulit bayi tanpa menjadikannya keringMelindungi bayi dari kuman - kuman
Sebelum pembaptisan, imam menandai dahi bayi dengan Tanda SalibSesudah pembaptisan, imam mengurap dahi bayi dengan minyak Krisma
(suatu campuran minyak dan balsem wangi) dengan membuat tanda salibKata Kristus berarti yang diurapi dengan minyakDengan demikian anak sungguh terurapi
Baju atau kain putih yang dikenakan imam pada si bayiPraktek ini dimulai ketika umat Kristen Perdana seluruhnya
ditenggelamkan ke dalam air dalam upacara pembaptisanMereka akan melepas baju luar mereka sebelum upacara dan sesudahnya
mengenakan baju yang baruSebagian keluarga mewariskan baju baptis dari generasi ke generasi
Pemberian lilin menyala kepada orang tua bayiLilin menyala melambangkan Kristus yang telah bangkit dengan mulia
SAKRAMEN BAPTIS SEBAGAI SAKRAMEN KESELAMATAN
Pokok sakramen pembaptisanMengambil bagian dalam wafat dan
kebangkitan Kristus Pembaptisan sangat perlu untuk keselamatan,
maka Tuhan Yesus memberi perintah pada para murid untuk mewartakan injil dan membaptis bangsa – bangsa
Orang yang dibaptis memperoleh kelahiran kembali dari air dan Roh
Katekismus Gereja Katolik art. 1257Tuhan telah mengikat keselamatan pada
Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada sakramen-sakramen – Nya
Gereja Katolik dari dulu yakin bahwa orang yang mati karena imannya pada Yesus Kristus tanpa sebelumnya menerima Sakramen Pembaptisan, telah dibaptis untuk dan bersama Kristus oleh kematiannya
Bagi para katekumen yang meninggal sebelum pembaptisan, kerinduan untuk menerima Sakramen Pembaptisan, penyesalan dosa, dan cinta kasih sudah menjadi jaminan keselamatan yang tidak dapat mereka terima melalui Sakramen Pembaptisan
Karena Kristus telah wafat bagi semua orang dan panggilan terakhir manusia hanya satu, yakni bersifat ilahi, kita harus berpegang teguh bahwa Roh Kudus membuka kemungkinan bagi semua orang untuk bergabung dengan cara yang diketahui oleh Allah dengan misteri Paska
Setiap manusia yang tidak mengenal Injil Kristus dan Gereja – Nya, tetapi mencari kebenaran dan melakukan kehendak Allah sesuai dengan pemahamannya akan diselamatkan
PEMBERI SAKRAMEN BAPTIS Secara umum orang yang dapat membaptis seseorang
menjadi Katolik ialah uskup, imam, atau diakon Namun dalam keadaan mendesak, siapa saja dapat
dan wajib melakukannya Format pembaptisan, “Aku membaptis engkau dalam
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.” 3 bentuk pembaptisan:
AirDarah (martir)Kerinduan (seseorang yang rindu menerima pembaptisan, tetapi meninggal dunia sebelum sempat menerimanya)
Setiap calon baptis harus memiliki wali baptis Tanpa wali baptis pembaptisan tetap sah Peran utama wali baptis
Saksi upacara pembaptisan Sebagai wakil umat / jemaat
Melindungi anak baptis Membutuhkan jauh lebih banyak keterlibatan,
yaitu hubungan yang berkenlanjutan dengan si anak
Wali baptis adalah orang yang dianggap tepat untuk menjadi penjamin pada Sakramen
Penguatan ketika anak sudah cukup besar untuk menerimanya
Tanggung jawab wali baptis Jika sesuatu terjadi yang menghalangi orang tua
untuk membesarkan anaknya dalam Iman Katolik, ia harus memastikan bahwa anak memperoleh pendidikan iman yang diperlukan
MENJADI ANGGOTA GEREJA• Gereja sebagai Tubuh, yaitu Tubuh Kristus• Seseorang yang dibaptis menjadi anggota Tubuh Kristus• Artinya, baptisan yang diterimanya mengubah status hidup dari bukan
kristen menjadi kristen sehingga ia boleh menerima hak – hak sebagai orang Kristen
• Orang yang telah dibaptis diterima menjadi anggota gereja, sekaligus diterima Tuhan Yesus sendiri
• Ia mulai membangun relasinya dengan Tuhan, menyerahkan hidupnya pada Tuhan yang menyelamatkan hidupnya
• Beriman tidak hanya percaya, tetapi sekaligus menyerahkan diri dan mau hidupnya dibentuk sesuai dengan nilai – nilai Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus Kristus, serta bersama dengan semua orang mau mewartakan dan mewujudkan nilai – nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan bermasyarakat
BUAH – BUAH SAKRAMEN BAPTIS• Mendapatkan pengampunan dosa baik dosa asal dan siksa –
siksa yang lain• Menjadi ciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah dan
mengambil bagian dalam kodrat ilahi• Memperoleh rahmat pembenaran dan pengudusan, yang
membuat dia sanggup percaya kepada Allah, berharap kepada – Nya, dan hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus. Membuat dia sanggup bertumbuh dalam kebaikan
• Digabungkan menjadi anggota Gereja• Kita dimeteraikan secara kekal dengan satu meterai rohani
yang tak dapat dihapuskan, ia termasuk bilangan Kristus, sehingga boleh berharap untuk mati dan bangkit bersama Kristus dan layak mendapat kehidupan kekal