51
STIE Muhammadiyah Pekalongan EKONOMI MAKRO ISLAM “Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham” Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si Disusun oleh : Miftahuddin (2013002009) PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM 1

Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Uang Emas dan Perak (Dinar dan Dirham)

Citation preview

Page 1: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

EKONOMI MAKRO ISLAM

“Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan

Dinar dan Dirham”

Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si

Disusun oleh :

Miftahuddin (2013002009)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

2013/2014

1

Page 2: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Oleh: Miftahuddin1

Abstract

The stability of the currency to be one of the most important

aspects that influence the occurrence of inflation and the crisis in

the community. Currency system that is currently used judged

unable to solve economic problems would worsen economic

conditions. Returns an economic system that uses a more stable

currency is essential that efforts should be made. Economic

system or the gold and silver which is currently called the dinar

and dirham be assessed right from the stability of the currency

because it has proven anti against inflation. Efforts to return this

currency would bring prosperity to the community with all the

advantages and disadvantages.

Keywords: gold dinar, fiat money, currency stability.

Abstrak

Kestabilan mata uang menjadi salah satu aspek terpenting yang

mempengaruhi terjadinya inflasi maupun krisis di masyarakat.

Sistem mata uang yang saat ini digunakan dinilai tidak berhasil

mengatasi berbagai masalah ekonomi justru memperkeruh

kondisi ekonomi. Pengembalian sistem ekonomi yang

menggunakan mata uang yang lebih stabil adalah upaya penting

yang harus dilakukan. Sistem ekonomi emas dan perak atau

yang saat ini disebut dinar maupun dirham dinilai tepat dilihat

dari stabilitas mata uang tersebut karena memang sudah

terbukti anti terhadap inflasi. Upaya pengembalian mata uang ini

1 Mahasiswa STIE Muhammadiyah Pekalongan Program Pendidikan S1

Ekonomi Islam Semester II

2

Page 3: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

akan membawa kemakmuran bagi masyarakat dengan segala

kelebihan maupun kekurangannya.

Kata kunci: uang emas, uang fiat, kestabilan mata uang.

Pendahuluan

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan kawasan Asia

telah berlanjut memasuki tahun ke 6. Belum ada tanda-tanda

bahwa krisis di kawasan ini akan pulih, meskipun Indonesia yang

dianggap sebagai salah satu daerah penggerak ekonomi

kawasan Asia Tenggara telah dianggap sukses melaksanakan

pemilihan umum, tanpa diwarnai kekerasan. Sebagaimana

dimaklumi, krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Asia ini

berawal dari krisis nilai tukar mata uang, yaitu semakin kuatnya

mata uang asing (khususnya dollar Amerika) terhadap mata

uang domestik.

Akibatnya harga-harga meningkat secara berlipat karena

struktur ekonomi Indonesia didominasi impor, baik bahan baku

maupun barang jadi. Di bidang jasa keuanganpun demikian, dan

tingkat suku bunga meroket sehingga pada puncaknya pernah

mencapai 90%. Dunia usaha macet, tingkat pengangguran

semakin besar, inflasi meninggi, pertumbuhan negatif dan

seterusnya.

Banyak orang gusar mengapa sebuah perekonomian harus

terpuruk hanya karena nilai mata uang yang berubah. Sehingga

di tengah krisis pernah ada usulan untuk mengikat (peg) rupiah

kepada beberapa mata uang asing, yang lazim disebut CBS

(Currency Board System). Namun karena sebelumnya Indonesia

telah menandatangani Letter of Intent dengan IMF, yang

mensyaratkan diantaranya bahwa Indonesia harus menganut

3

Page 4: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

sistem (rezim) devisa bebas, maka ide tentang CBS tidak

diterima. Padahal sistem itu sudah dipraktekkan oleh negara lain

yang pernah mengalami krisis, seperti Hongkong.

Orang juga ingat kembali bahwa dalam sejarah ekonomi, baru

pada tahun 1990an inilah krisis mata uang muncul kembali

setelah menimpa Amerika pada tahun 1973. Kali ini negara-

negara yang terkena adalah negara-negara selain Amerika dan

Eropa, terutama Asia. Sebelumnya ketika Bretton Wood

Agreement masih diikuti, di mana setiap mata uang harus dirujuk

kepada emas, belum pernah terjadi krisis seperti ini. Adalah

Amerika di bawah Nixon yang kemudian membatalkan perjanjian

Bretton Wood tersebut pada tahun 1971 ketika dollar Amerika

semakin lemah dan ekonomi Amerika mengalami krisis. Sejak

saat itu dollar Amerika tidak lagi didasarkan kepada emas.

Dengan demikian ekonomi dunia secara praktis telah dikuasai

oleh Amerika, mengingat mata uang rujukan dunia saat ini

adalah dollar Amerika, sedangkan mata uang tersebut

sepenuhnya diatur oleh pemerintah Amerika.

Menarik untuk diperhatikan bahwa selama mata uang dunia

masih disandarkan kepada emas, selama itu pula mata uang

relatif stabil dan kemungkinan krisis sangat kecil. Ancaman krisis

hanya ada dari penyakit yang lain, yaitu bunga. Tidak

mengherankan karenanya jika dalam sejarah Islam tidak pernah

terjadi krisis semacam itu. Sebab, sejak zaman Nabi SAW sampai

dengan Dinasti Ustmaniyyah, yang jatuh pada tahun 1923, yang

namanya uang adalah uang emas atau perak. Uang kertas tidak

dikenal sama sekali.

Karya ilmiah ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan

sekitar mata uang emas dan perak dilihat dari perspektif syariah

Islam. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul adalah bagaimana

hukumnya penggunaan emas dan perak sebagai mata uang?

4

Page 5: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

Apakah sisi negatif maupun positif yang ditimbulkan dari

penerapan sistem mata uang emas dan perak? Bagaimana

penetapan mata uang emas terhadap valuta asing dan kaitannya

dengan transaksi-transaksi luar negeri?

5

Page 6: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Pembahasan

Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam dan

Konvensional

Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep uang dalam

ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas

bahwa uang adalah uang bukan capital (modal). Sedang uang dalam perspektif

ekonomi konvensional diartikan secara interchangeability/ bolak-balik, yaitu uang

sebagai uang dan sebagai capital bahkan dianggap sebagai barang komoditi.

Perbedaan lain adalah bahwa dalam konsep ekonomi Islam, uang adalah suatu

yang bersifat flow concept dan capital adalah suatu yang bersifat stock concept.

Dalam Islam, capital is private goods, sedangkan money is public goods. Uang

yang ketika mengalir adalah public goods (flow concept), lalu mengendap

kedalam kepemilikan seseorang (stock concept), uang tersebut menjadi milik

pribadi (private goods)2.

Konsep public goods belum dikenal dalam teori ekonomi sampai tahun 1980-

an. Baru setelah muncul ekonomi lingkaran, maka kita berbicara tentang

externalities, public goods, dan sebagainya. Dalam islam konsep ini sudah di

kenal, yaitu ketika Rosulillah bersabda “Manusia mempunyai hak bersama dalam

tiga hal: air, rumput, dan api” (HR Ahmad, abu Dawud dan Ibn Majah). Dengan

demikian, berserikat dalam hal public goods bukanlah hal yang baru dalam

ekonomi islam, bahkan konsep ini sudah terimplementasi, baik dalam bentuk

musyarakah, muzara’ah, musaqah, dan lain-lainnya.

Menurut teori ekonomi konvensional, uang dapat dilihat dari sisi hukum dan

sisi fungsi3. Secara hukum uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-

undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada

aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan sebagi

2 Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007), hal 77

3 Muhammad, Kebijakan Fiscal dan Moneter dalam Ekonomi Islam (Jakarta:Salemba 4, 2002), hal 32

6

Page 7: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

alat tukar. Sementara secara fungsi, yang dikatakan uang adalah segala sesuatu

yang menjalankan fungsi sebagai uang, yaitu dapat dijadikan sebagai alat tukar

menukar (medium of exchange) dan penyimpan nilai (store of value). Ini adalah

pendapat irving fisher dan Cambridge. Sementara Keynes mengatakan, uang

berfungsi sebagai alat untuk transaksi, spekulasi dan jaga-jaga.

Di dalam ekonomi ini juga, uang dipandang sebagai sesuatu yang sangat

berharga dan dapat berkembang dalam suatu waktu tertentu. Konsep ini disebut

time value of money . adalah nilai waktu dari uang bisa bertambah dan berkurang

sebagai akibat perjalanan waktu. Dengan memegang uang orang dapat dihadapkan

pada resiko menurunnya daya beli dan kekayaan sebagai akibat inflasi. Sedangkan

memilih menyimpan uang dalam bentuk surat berharga, pemilik akan memperoleh

bunga yang diperkirakan di atas inflasi yang terjadi. Dengan demikian, nilai uang

saat sekarang - nilai substitusinya terhadap barang akan lebih tinggi dibandingkan

nilai dimasa yang akan datang.

Sebagai perbandingan dengan teori ekonomi konvensional kapitalisme, islam

membicarakan uang sebagai sarana penukar dan penyimpan nilai, tetapi uang

bukanlah barang dagangan. Mengapa uang berfungsi? Uang menjadi berguna

hanya jika ditukar dengan barang yang nyata atau digunakan untuk membeli jasa.

Oleh karena itu, uang tidak bisa di jual dan dibeli secara kredit. Orang perlu

memahami kebijakan Rasulullah SAW, bahwa tidak hanya mengumumkan bunga

atas pinjaman sebagai sesuatu yang tidak sah tetapi juga melarang pertukran uang

dan beberapa benda bernilai lainnya untuk pertukaran yang tidak sama jumlahnya,

serta menunda pembayaran jika barang dagangan atau mata uangnya adalah sama.

Efeknya adalah mencegah bunga yang masuk ke sistem ekonomi melalui cara

yang tidak diketahui. Jika uang adalah flow concept maka modal adalah stock

concept.

Di dalam ekonomi islam, konsep time value of money tentunya tidak akan

terjadi. Untuk menganalisa ini, ada ajaran kuat dalam islam, yaitu terdapat di

dalam QS.Al Ashr:1-3 yang berbunyi:

7

Page 8: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran

dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Dari surah Al-Ashr ini menunjukkan bahwa waktu bagi semua orang adalah

sama kuantitasnya, yaitu 24 jam/hari, 7 hari/minggu. Namun nilai dari waktu itu

akan berbeda dari satu orang dengan orang lainnya. Perbedaan nilai waktu

tersebut adalah tergantung pada bagaimana seseorang memanfaatkan waktu.

Semakin efektif dan efisien, maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif

dan efisien akan mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang

melaksakannya. Oleh karena itu, siapapun pelakunya tanpa memandang suku,

agama dan ras, secara sunatullah ia akan mendaptkan keuntungan di dunia. Di

dalam islam keuntungan bukan saja di dunia, namun yang dicari adalah

keuntungan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pemanfaatan waktu bukan saja

harus efisien dan efektif, namun juga harus didasari keimanan.

Kerancuan Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pemikiran ekonom

konvensional tentang uang beragam. Fisher menyatakan bahwa

permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari income,

sedangkan interest tidak ada hubungannya dengan permintaan

uang. Sementara itu, para ekonom Cambridge menyatakan

bahwa uang sebagai medium of exchange dan store value dan

tidak meniadakan efek dari interest rate.

8

Page 9: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

Selain berpendapat bahwa uang adalah stock consept

sehingga uang adalah salah satu cara untuk menyimpan

kekayaan (store fo wealth), Marshall-Pigou juga menyatakan

bahwa manusia mempunyai indivudal choice, yaitu bagaimana

dia menentukan dan bagaimana memegang dan memelihara

asetnya, apakah sebagian di bonds, di stock, atau di money, dan

sebagainya. Dalam teori moneter konvensional, Marshall-Pigou

dijabarkan oleh Keynes yang mengatakan bahwa individual

choice seseorang itu dipengaruhi oleh tiga motif, yaitu money

demand for transaction, money demand for precautionary dan

money demand for speculation.

Bagi Keynes, money demands for transaction ditentukan oleh

tingkat pendapatan; money demand for precautionary

ditentukan oleh tingkat pendapatan; dan money for speculation

ditentukan oleh tingkat suku bunga.4

Sebenarnya, ada beberapa kekeliruan yang dibuat oleh

Keynes, salah satunya yang juga diprotes oleh muridnya sendiri,

Tobin-Boumol, masing-masing pada tahun 1953 dan 1956. Jika

kita pelajari dari buku Keynes, secara impisit, ada perfect

subtitution antara money dan non-monetary asset. Kita lihat

modelnya, secara implisit dia mengatakan bahwa adanya perfect

subtitution antara money, bonds, dan capital misalnya dalam

teori konvensional dan yang disebut problem of aggregation, di

mana diketahui ada lima pasar, yaitu:

1. Consumer Goods

2. Labor Sevices

3. Production (capital) Goods

4. Bonds

5. Money

4 Adiwarman A Karim, Op.Cit., hal 89.

9

Page 10: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Semua ini akan berhadapan dengan:

1. Price

2. Wages

3. Interest

Sistem Uang Emas

Negara akan mempraktikan sistem uang emas, apabila negara

tersebut mempergunakan mata uang emas dalam melakukan

transaksinya ke dalam dan luar negeri, atau apabila di dalam

negeri negara tersebut mempergunakan mata uang kertas yang

bisa ditukarkan menjadi emas.5 Namun adakalanya dipergunakan

di luar negeri maupun melakukan pembayaran ke luar negeri,

atau hanya untuk melakukan pembayaran ke luar negeri. Hanya

saja, pertukarannya mempergunakan kurs6 tetap. Artinya, satuan

uang kertas tersebut harus bisa ditukar menjadi barang tertentu,

yang berupa emas atau sebaliknya, dengan kurs tertentu pula.

Maka secara pasti, dalam kondisi semacam ini mata uang dalam

suatu negara terkait erat dalam nilai emas. Apabila nilai emas

(yang terkait dengan barang-barang lain) naik, maka nilai mata

uang tersebut akan naik. Apa bila nilai emas (yang terkait

dengan barang lain) tersebut menurun, maka nilai mata uang

tersebut akan menurun.

Uang, dengan standar emas (gold standard) memiliki beberapa

sifat khusus, dimana satuan uangnya terkait dengan emas

dengan persamaan tertentu, yakni satuan tersebut secara

teratur terbuat dari berat emas tertentu. Sedangkan mengimpor

dan mengekspor emas, dapat dilakukan secara bebas, dimana

5 Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam (Surabaya:Risalah Gusti, 1996), Hal 302

6 Nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara yang lain

10

Page 11: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

orang-orang boleh mendapatkan uang, atau batangan, atau

berat emas, lalu mengeluarkannya dengan bebas.

Di samping karena emas tersebut bisa ditukarkan dengan

bebas antarnegara yang berbeda, sehingga tiap orang bisa

memilih antara membeli uang asing dengan mengirimkan emas.

Hanya biasanya orang akan memilih sistem yang paling

minimum biayanya. Selama harga emas ditambah dengan biaya

pengirimiannya lebih besar dari pada harga uang asing di pasar,

maka pengiriman uang asing itulah yang lebih baik. Namun, bila

harga pertukaran tadi melampaui harga nominalnya, maka lebih

baik mengambil emas daripada melakukan pertukaran dan

pengiriman tersebut.7

Sistem Uang Perak

Yang dimaksud dengan sistem uang perak, atau standar perak

(silver standard) adalah, bahwa peraklah yang menjadi standar

satuan uang, di mana logamnya bisa dinikmati dengan adanya

kebebasan bentuk, serta mampu dilebur tanpa batas. Sistem ini

telah dikenal sejak zaman dahulu, sehingga di dalam negara

islam sistem ini telah berjalan seiring dengan sistem uang emas.

Sementara di beberapa negara, sistem tersebut telah menjadi

satu-satunya sistem uang utamanya. Bahkan sistem uang perak

tetap dipakai di Indo-China hingga tahun 1930, di mana pada

tahun yang sama qirsy8 emas telah diganti dengan qirsy perak.

Sistem uang perak ini sama seperti sistem uang emas, dalam

bentuk rinciannya. Oleh karena itu, sangat mudah

menggabungkan antara sistem uang emas dengan perak

tersebut dalam satu negara. Di mana, negara islam sejak

7 Taqyuddin An-Nabhani, Op.Cit., hal 303.8 Qirsy adalah jenis mata uang yang dipergunakan di Indo-China ketika itu.

11

Page 12: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

hjirahnya Rasulullah saw telah mengambil moneter seharusnya

tetap berpijak pada standar emas dan perak tersebut yang

secara hakiki dipergunakan dalam pertukaran, maupun dalam

pertukarannya mempergunakan uang kertas, dengan cadangan

emas dan perak, di tempat-tempat tertentu.

Sistem Uang Fiat

Saat ini hampir semua transaksi perdagangan baik lokal

sampai tingkat internasional di lakukan dengan menggunakan

fiat money9. Mata uang ini mengemuka karena fleksibilitas dan

kepraktisannya. Selain itu, fiat money juga membuka peluang

bagi suatu negara untuk menyusun anggaran defisit yang di

antaranya dibiayai dari penciptaan uang yang tak perlu didukung

dengan kepemilikan logam berharga.10

Dalam perdagangan internasional tidak semua jenis fiat

money beroleh legitimasi dan dipergunakan secara luas. Negara

berkembang misalnya, jarang yang menggunakan fiat money

lokal untuk urusan transaksi internasional karena mata uang

mereka dianggap volatile11

Fiat money atau uang kertas ini terbagi menjadi tiga jenis12:

1. Uang kertas subtitusi, yaitu uang kertas yang mencerminkan

kadar jumlah emas dan perak dalam bentuk uang atau

batangan, yang disimpan di tempat tertentu, yang memiliki

9 Fiat Money bisa didefinisikan sebagai uang kertas yang secara legal diakui pemerintah melalui dekrit sebagai uang resmi, tetapi tidak disokong dengan logam mulia seperti emas dan perak.

10 M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan,(Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2007), Hal 32

11 Volatile dalam tulisan ini selanjutnya disejajarkan dengan tidak stabil, rentan fluktuasi, atau nilainya mudah naik turun secara relatif dibandingkan dengan mata uang lainnya.

12 Taqyuddin An-Nabhani, Op.Cit., hal 309.

12

Page 13: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

nilai logam sama dengan nilai nominal yang dimiliki oleh uang

kertas tersebut, dan bisa ditukarkan sesuai dengan

permintaan. Dalam kondisi semacam ini, pertukaran tersebut

berpijak pada uang logam (specie). Apa saja yang menjadi

pengganti, karena bisa saling ditukarkan, maka uang kertas

tersebut bisa menggantikan kedudukannya sebagai

subtitusinya.

2. Uang kertas yang dijamin (representative money), yaitu uang

kertas yang disepakati oleh penandatangannya untuk

membayar mata uang logam tertentu kepada pembawanya.

Sedangkan nilai tukar (exchange value)-nya sangat

bergantung kepada terjaganya kredibilitas dan kemampuan

penandatangan untuk memenuhi janjinya. Apabila kertas

tersebut sangat mudah dipergunakan dalam pertukaran,

sebagaimana uang logam. Bentuk uang ini yang paling utama

adalah uang kertas bank (bank note) yang dikeluarkan oleh

bank yang sudah dikenal dan terpercaya di mata khalayak.

Hanya saja, uang kertas bank (bank note) atau uang kertas

yang terjamin (representative money) ini sumbernya-baik bank

maupun pemerintah- tidak dapat menyimpan kadar emas

tertentu yang nilainya sama persis, sabagaimana terdapat

pada uang kertas bank (bank note). Namun sumber yang

mengeluarkan uang kertas bank (bank note) tersebut biasanya

menyimpan di dalam kasnya dalam jangka waktu biasa

dengan cadangan logam sebagai jaminan uang kertasnya

menurut nilai tertentu. Boleh jadi 3:4, 2:3, 1:3, atau menurut

kedudukan tertentu. Oleh karena itu, kadar nilai uang kertas

bank yang mempunyai penjamin dalam bentuk cadangan

logam, yang nilainya sama persis tersebut bisa dianggap

sebagai uang kertas subtitusi, sedangkan sisa kadar nilai yang

tidak mempunyai penjamin berupa cadangan logam tersebut

uang kertas bank. Di mana kemampuan pertukarannya harus

13

Page 14: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

dikembalikan kepada kepercayaan khalayak pada

penandatangannya.

Atas dasar inilah, negara yang menjadikan niali emas dan

perak sama persis dengan nilai mata uang kertas yang

dikeluarkannya, maka uangnya disebut dengan uang kertas

subtitusi dan uang sempurna. Adapun negara yang

menjadikan nilai logam emas dan perak tidak sama dengan

nilai uang kertas secara sempurna, namun hanya sebagian

nilainya yang sama, maka uangnya disebut dengan uang

kertas yang dijamin (representative money).

3. Uang kertas yang tidak dapat ditukarkan dengan logam murni

(unconvertible paper money), yang juga disebut dengan flat

money. Uang tersebut juga disebut dengan uang kertas atau

(paper money). Di mana, uang tersebut merupakan kertas

uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan pemerintah

menjadikan kertas uang tersebut sebagai uang utama, namun

kertas uang tersebut tidak dapat ditukarkan dengan emas dan

perak, dan tidak dijamin dengan cadangan emas dan perak,

atau disebut uang kertas bank (bank note). Namun, untuk

kepentingan tersebut dikeluarkanlah undang-undang yang

bisa melindungi bank yang mengeluarkannya, sehingga dapat

memaksa terjadinya pertukaran dengan emas dan perak.

Ayat Al Quran dan Hadist yang menyebutkan Uang Dinar

dan Dirham

14

Page 15: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

QS. At-Taubah ayat 34

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

QS. Al Kahfi ayat 19

Dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

QS. Yusuf ayat 20

15

Page 16: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, Yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.13

QS. Ali Imran ayat 75

Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi Kami terhadap orang-orang ummi.14 mereka berkata Dusta terhadap Allah, Padahal mereka mengetahui.

Rasulullah SAW bersabda (HR. Muslim)

”Dinar dengan dinar, tidak ada kelebihan antara keduanya (jika

dipertukarkan); dan Dirham dengan Dirham dan tidak ada

kelebihan diantara keduanya (jika dipertukarkan).”

Rasulullah SAW bersabda (HR. Muslim)

13 Hati mereka tidak tertarik kepada Yusuf karena Dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka kuatir kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. oleh karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya Sekalipun dangan harga yang murah.

14 Yang mereka maksud dengan orang-orang Ummi dalam ayat ini adalah orang Arab.

16

Page 17: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

”Uang logam perak jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak ada

kewajiban zakat atasnya.”

Keuntungan Sistem Uang Emas

Keuntungan sistem uang emas jika dibandingkan dengan

sistem uang kertas maupun sistem-sistem yang lain adalah,

adalah secara pasti uang emas bersifat internasional. Di mana

keuntungan semacam ini tidak dimiliki oleh sistem-sistem uang

lain.

Dunia secara keseluruhan telah mempraktikan sistem uang

emas dan perak, sejak ditemukannya uang hingga Perang Dunia

I. Yang ketika itu belum dikenal sistem yang lain selain kedua

sistem mata uang tersebut. Akan tetapi, ketika para imperialis

membuat tipu daya melalui imperialiasasi ekonomi15 dan

kekayaan, maka mereka mempergunakan uang sebagai salah

satu sarana imperialisasi. Mereka kemudian merubah sistem

uang emas emas tersebut ke dalam sistem uang lain. Mereka

menganggap tabungan bank dan flat money, yang disandarkan

kepada emas atau perak itu merupakan nilai banyaknya uang.

Begitu pula mereka menganggap emas dan perak sebagai nilai

banyaknya uang.

Dari sinilah, maka diperlukan penjelasan tentang manfaat

sistem uang emas. Dan di antara manfaat yang paling penting

adalah sebagai berikut16:

1. Sistem uang emas akan mengakibatkan kebebasan pertukaran

emas, mengimpor dan mengekspornya, yakni masalah yang

menentukan peranan kekuatan uang, kekayaan dan

15 Imperialisasi di sini maksudnya, upaya dominasi ekonomi yang dilakukan bangsa luar untuk berusaha menghapuskan sistem mata uang emas yang sudah diberlakukan sebelumnya.

16 Taqyuddin An-Nabhani, Op.Cit., hal 304.

17

Page 18: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

perekonomian. Dalam kondisi semacam ini, aktivitas

pertukaran mata uang tidak akan terjadi karena adanya

tekanan dari luar negeri sehingga bisa mempengaruhi harga-

harga barang dan gaji para pekerja.

2. Sistem uang emas, juga berarti tetapnya kurs pertukaran mata

uang antarnegara. Karena tetapnya kurs pertukaran mata

uang tersebut, maka akan menyebabkan meningkatnya

perdagangan internasional. Sebab, para pelaku bisnis dalam

perdagangan luar negeri tidak takut bersaing. Karena kurs

uangnya tetap, maka mereka tidak khawatir dalam

mengembangkan bisnisnya.

3. Dalam sistem uang emas, bank-bank pusat dan pemerintah,

tidak mungkin memperluas peredaran kertas uang, karena

secara umum kertas uang tersebut bisa ditukarkan menjadi

emas dengan harga tertentu. Sebab, pemerintah-pemerintah

tertentu khawatir jika memperluas peredaran kertas tersebut,

justru akan menambah jumlah permintaan akan emas,

sementara pemerintah sementara pemerintah tidak sanggup

menghadapi permintaan tersebut. Oleh karena itu, untuk

melindungi kertas uang yang dikeluarkan serta sikap hati-hati

pemerintah terhadap emas, pemerintah tersebut akan

melakukan penimbunan (uang emas).

4. Tiap mata uang yang dipergunakan di dunia, selalu dibatasi

dengan standar tertentu yang berupa emas. Dan pada saat itu

pengiriman barang, kekayaan dan orang dari satu negara ke

negara lain, menjadi sedemikian mudah. Sehingga masalah

potongan serta kelangkaan uang bisa dihilangkan.

5. Tiap negara akan menjaga kekayaan emas, sehingga tidak

akan terjadi pelarian emas dari suatu negara ke negara lain.

Dan negara pun tidak akan memerlukan kontrol sekecil-

kecilnya untuk melindungi kekayaannya. Sebab, kekayaan

tersebut tidak akan ditransfer dari negara tersebut kecuali

18

Page 19: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

karena adanya alasan yang sah menurut syara’, yakni

adakalanya untuk membayar barang atau gaji para pekerja.

Kontroversi Penggunaan Uang Emas dan Perak17

1. Jumlah Emas yang Kurang?

Ada yang menyatakan bahwa jumlah emas yang pernah ditambang dan

diproduksi hanya 142 metrik ton atau senilai 4,5 trilyun US$ (jika harga emas

per kg = 32.500 US$). Menurut mereka jumlah itu kurang. Padahal jika dibagi

untuk 7 milyar manusia, maka tiap manusia mendapat sekitar Rp. 5,85 juta atau

20 gram emas. Tiap keluarga (suami-istri+2 anak) berarti punya Rp. 23,5 juta.

Itu baru dari emas. Belum dari uang perak dan tembaga. Karena Islam tidak

hanya memakai emas. Tapi juga perak (Dirham) dan tembaga (Fulus) untuk

mata uangnya. Jika digabung dengan uang perak dan tembaga, tiap keluarga

bisa memiliki uang senilai Rp. 70 juta. Itu sudah jauh dari mencukupi

mengingat dalam Islam uang itu berfungsi sebagai alat tukar/jual-beli. Bukan

untuk disimpan. Stabilitas uang Dinar dan Perak sebagaimana ditunjukkan di

atas, berdasarkan hukum Supply and Demand menunjukkan bahwa jumlahnya

stabil/sesuai pertumbuhan jumlah penduduk. Tidak kurang. Tidak juga

berlebih.

2. Membawa Uang Emas Repot dan Berat?

Ada yang bilang kalau bawa uang emas repot dan berat. Memang berapa

banyak uang yang dia bawa? Sebagai contoh, berat uang kertas sekitar 1 gram.

Jadi dengan membawa 1 gram uang kertas, paling banyak Kita membawa Rp.

100.000. Sementara 1 gram emas itu harganya sekitar Rp. 450.000. Artinya

jika untuk membawa uang Rp. 100 juta Kita harus membawa 1 kg uang kertas

Rp. 100.000. Dengan membawa uang emas Kita cukup membawa 0,22 kg uang

17 Dinar Emas & Dirham Perak Sebagai Solusi Islam Mengatasi Riba & Inflasi . http://23fx.blogspot.com/2011/08/dinar-emas-dirham-perak-sebagai-solusi.html (diakses tanggal 14 juni 2012 pukul 01.37)

19

Page 20: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

emas saja. Tapi jarang ada orang yang mau membawa uang Rp. 100 juta di

dompetnya.

3. Emas dan Perak Tidak Cocok untuk Jadi Mata Uang?

Sebenarnya emas dan perak sudah dijadikan mata uang di berbagai dunia

selama ribuan tahun. Bahkan AS sendiri menggunakan emas sebagai jaminan

uang kertas mereka hingga 40 tahun lalu. Saat Presiden AS Nixon mencabut

emas sebagai jaminan di bulan Agustus 1971, baru uang Dollar AS benar-benar

menjadi Fiat Money. Uang kertas yang tidak dijamin emas ataupun perak.

Nilainya ditentukan oleh para spekulan pasar. Jadi baru 40 tahun terakhir saja

dunia hidup dengan uang kertas Fiat Money.

Celakanya kaum Yahudi melalui keluarga Rothschild dan Rockefeller

memegang Bank Sentral AS The Fed, dan berbagai Bank Sentral di seluruh

dunia. Dengan cara itu, mereka bisa mencetak kertas yang tidak berharga

menjadi uang yang dianggap bernilai. Hanya mereka yang berhak mencetak

uang. Ada pun pihak lain, meski menggunakan tinta dan kertas yang sama atau

lebih mahal, tetap dianggap uang palsu dan merupakan kejahatan. Dengan

uang itu mereka membiayai kampanye para politikus/kandidat presiden

sehingga bisa jadi boneka mereka. Dengan uang itu mereka bisa membeli

berbagai perusahaan dan menguasai kekayaan alam di seluruh dunia.

4. Mata Uang Emas dan Perak Hanya Mata Uang Islam?

Sebetulnya mata uang emas dan perak dipakai di seluruh dunia di berbagai

zaman. Bukan hanya di kalangan Muslim. Sebagai contoh di Alkitab ditulis:

Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang

kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu,

berjalanlah !” (Kisah Para Rasul 3:6).

Pada beberapa versi lain, kata “Emas dan Perak” langsung diterjemahkan

sebagai uang atau uang emas dan uang perak. Di lagu “London Bridge is

Falling Down” juga ditulis “Gold and Silver I have none”. Jadi emas dan

perak yang merupakan logam mulia yang

berharga merupakan mata uang yang universal. Kekaisaran Romawi biasa

memakai emas, perak, dan perunggu sebagai mata uang mereka. Bahkan nama

uang Romawi, Denarius, mirip dengan nama uang Dinar.

20

Page 21: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

5. Bagaimana dengan Negara yang Tidak Punya Tambang Emas atau Perak?

Ada orang yang menganggap penggunaan mata uang emas dan perak tidak

praktis bagi negara-negara yang tidak memiliki tambang emas dan perak. Ini

keliru. Buktinya negara-negara seperti Singapura dan Jepang yang nyaris tidak

memiliki tambang emas dan perak, mereka tetap punya banyak emas dan

perak. Wanita-wanita mereka tetap bisa mengenakan cincin dan kalung emas.

Ini karena mereka bisa menjual produk/jasa yang mereka miliki sehingga

mereka bisa mendapatkan emas dan perak.

Implementasi Penggunaan Dinar dalam Perdangan

Internasional

Untuk menjadikan dinar sebagai mata uang global diperlukan

berbagai langkah dan strategi. Kehadiran dinar dalam sistem

perdagangan dan moneter dunia dimaksudkan untuk

menggantikan uang fiat dan menjadikan alternatif bagi negara-

negara berkembang untuk menghindari dominasi perekonomian

negara-negara maju. Untuk menggantikan peran uang fiat dalam

perekonomian diperlukan beberapa penerapan dinar secara

bertahap, langkah demi langkah bukan dengan perubahan

secara drastis. Salah satu langkah yang dilakukan dalam

penerapan dinar tersebut adalah dengan menjadikan dinar

sebagai alat transaksi perdagangan barang dan jasa

internasional, baik perdagangan multilateral maupun bilateral.18

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan

dinar dalam perdagangan internasional, antara lain:

1. Peran Dinar dalam Perdagangan

Penggunaan dinar tidak ditunjukan untuk menggantikan peran

mata uang domestik, tetapi hanya digunakan untuk

pembayaran atas transaksi perdagangan barang dan jasa luar 18 M. Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam ,(Bandung:Alfabeta,

2010), Hal 77

21

Page 22: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

negeri. Uang domestik tetap diperlukan sebagai alat transaksi

domestik. Dinar tidak diwujudkan dalam bentuk fisik, tetapi

diukur dalam ukuran harga emas. Jika satu dinar sama dengan

satu ounce emas dan satu ounce emas setara dengan $290,

maka satu dinar sama dengan $290. Emas tersebut bisa

dihargakan dengan nilai mata uang negara lain yang

ditetapkan oleh kedua negara. Pembayaran tidak dilakukan

dengan mentransfer dinar dari satu negara ke negara lain,

tetapi hanya dengan mentransfer ekuivalen emasnya ke bank

kustodian yang telah disepakati. Hal ini ditunjukan untuk

menghindari kesulitan untuk mentransfer emas dalam bentuk

fisik serta memberikan kemudahan bagi negara yang tidak

memiliki sumber daya emas yang cukup.

2. Penggunaan Emas Dinar

Dinar tersebut akan digunakan dalam transaksi perdagangan

multilateral dan bilateral. Perdagangan multilateral melibatkan

beberapa negara dalam transaksi perdagangan seperti ekspor

dan impor yang terjadi antara Malaysia dengan Arab Saudi dan

Indonesia. Sedangkan transaksi bilateral melibatkan dua

negara dalam perdagangan barang dan jasa, seperti

perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia. Perdagangan

bilateral tidak hanya terbatas pada negara yang ada dalam

satu regional, tetapi bisa juga dengan negara yang berada di

luar regionalnya, seperti perdagangan antara Indonesia

dengan Australia atau Indonesia dengan Amerika Serikat.

3. Peraturan tentang Penerapan Dinar dalam Perdagangan

Internasional

Mengimplementasikan dinar sebagai alat transaksi

perdagangan internasional harus merujuk pada peraturan dan

undang-undang yang membolehkan dinar yang terbuat dari

emas bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Setidaknya,

22

Page 23: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

ada tiga atura (legal issues) yang berkenaan dengan

menggunakan dinar dalam perdagangan internasional, yaitu19:

a. Internasional Legal Implements

Ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan penerapan

dinar dalam perdagangan internasional dalam Articles of

Agreement of the Internasional Monetary Fund. Pada tahun

1945 salah satu aturan yang ditetapkan IMF adalah sistem

par value yang mengharuskan negara-negara anggota

mengkonversikan mata uang mereka seperti dolar yang di-

peg kepada emas sebesar 1/35 per ons emas. Setelah

sistem par value berakhir pada tahun 1971, negara

anggota mengadopsi aturan yang dibuat IMF pada tahun

1976 the Second Amandement to the Article of Agreement

yang baru efektif digunakan pada tahun 1978 hingga saat

ini. Dalam aturan tersebut negara anggota dibolehkan

untuk mengkonversikan mata uangnya terhadap mata

uang lain selain emas. Beberapa negara ada yang

mengkonversikan mata uangnya dengan Special Drawing

Rate (SDR) yang dibuat IMF. Sebagian lainnya ada yang

membiarkan mata uangnya mengambang berdasarkan

permintaan dan penawaran internasional. Walaupun setiap

negara bebas menentukan mata uang yang menjadi

standar nilai tukarnya, setiap negara dilarang melakukan

manipulasi nilai tukar atau moneter internasional yang

ditujukan untuk mengambil keuntungan dari persaingan

yang tidak fair dengan negara lain. Setiap negara

diharuskan untuk berkolaborasi dengan pendanaan dan

pembiayaan dari IMF untuk mempromosikan stabilitas nilai

tukar dan menghindari perubahan persaingan nilai tukar.

Negara yang membiarkan mata uangnya mengambang

19 Ibid,. Hal 78

23

Page 24: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

bebas diharuskan melakukan intervensi nilai tukarnya

untuk mengatasi perubahan nilai tukar yang tajam dan

fluktuasi nilai tukar. Berdasarkan Articles IV the Obligations

Regarding Exchange Arrangements berisikan tentang nilai

tukar hanya dikonversikan kepada SDR atau kepada mata

uang negara lain selain emas. Sekilas, aturan tersebut

terlihat melarang dan membatasi penggunaan emas

sebagai sebuah perjanjian nilai tukar (exchange

arrangements). Tetapi dinar yang akan digunakan dalam

perdagangan internasional bukan uang sebuah negara

yang ditopang dengan emas (backed by gold). Kehadiran

dinar dalam perdagangan internasional tidak ditujukan

untuk menjadikan dinar sebagai mata uang sehari-hari

semua negara, tetapi hanya digunakan untuk menjadi alat

transaksi perdagangan bilateral. Pembayaran dengan dinar

dilakukan dengan mentransfer ekuivalen dinar ke account

negara peserta yang ada di bank kustodian. Dalam aturan

yang sama dengan Article IV dinyatakan bahwa kondisi

ekonomi internasional tertentu, mengizinkan sebuah

negara untuk memperkenalkan sistem perjanjian nilai tukar

yang berdasarkan atas stabilitas.

b. Financial Infrastructure

Lembaga keuangan adalah salah satu faktor yang akan

menyukseskan implementasi dinar sebagai alat transaksi

perdagangan internasional. Lembaga keuangan seperti

perbankan harus siap dengan beberapa aturan yang

mendukung penggunaan dinar dan menyesuaikan sistem

operasionalnya. Untuk mewujudkan itu, diperlukan peran

dan aturan yang mendukung industri perbankan untuk

berperan dalam perdagangan bilateral. Dalam hal ini, bank

24

Page 25: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

sentral selaku otoritas moneter akan menjadi lembaga

yang mengawasi dan mengatur mekanisme sistem

perbankan internasional.

c. Dispute Settlement

Untuk menghindari perselisihan perdagangan, maka

diperlukan sebuah mekanisme penyelesaian (dispute

settlement) yang bisa mengatasi perselisihan dagang antar

negara maupun sektor swasta. Saat ini aturan tentang

perselisihan telah ditetapkan oleh WTO yang dinamakan

dengan Dispute Settlement Mechanism. WTO telah

mengeluarkan beberapa persetujuan, seperti General

Agreement on Tariffs and trade, General Agreement on

Trade in Service dan Agreement on Trade-Related Aspect

of Property Rights. Setiap dari aturan tersebut memiliki tiga

tujuan utama yaitu:

1. Untuk membantu perdagangan berjalan secara bebas;

2. Untuk mencapai liberalisasi dengan cara negosiasi; dan

3. Untuk mengatur perselisihan perdagangan (settling

payment)

Proses penyelesaian perselisihan tersebut telah diatur

dalam the Understanding on Rules and Procedures

Governing the Settlement on Dispute (DSU). Di samping

peraturan yang ditetapkan oleh WTO, perdagangan secara

bilateral juga membutuhkan lembaga-lembaga yang

membantu dalam penyelesaian masalah-masalah

perdagangan seperti lembaga mediasi, arbitrasi dan

konsiliasi. Kehadiran lembaga tersebut diharapkan bisa

membantu kelancaran dan menyelasaikan setiap

permasalahan yang muncul dari perdagangan tersebut.

25

Page 26: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Urgensi Penggunaan Dinar dan Dirham dalam Sistem

Ekonomi

Penggunaan dinar maupun dirham merupakan suatu solusi

atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat.

Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan

perekonomian dunia, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan mata

uang yang stabil yaitu dinar ataupun dirham.20 Pada tahun 1250

M/ 648 H di negara Mesir, dinar yang dijadikan sebagai dasar

moneter pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus yaitu

uang campuran dari kuningan dan tembaga. Penggunaan uang

fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk telah

menyebabkan harga yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal

tersebut Al-Maqrizi (768-845 H) dalam bukunya Ighosatul Ummah

bi Kasyfil Ghummah menjelaskan kondisi tersebut secara

terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi

perekonomian Mesir pada waktu itu. Di antara pemikiran Al-

Maqrizi tersebut adalah:

1. Hanya dinar dan dirham yang dapat digunakan sebagai uang

2. Menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money)

3. Membatasi uang fulus

Menurut Al-Maqrizi untuk mengatasi kondisi tersebut, dinar

dan dirham harus kembali digunakan dalam perdagangan barang

dan jasa seperti pembayaran upah para pekerja. Untuk

mendukung penggunaan dinar dirham tersebut maka

pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang

(debasement of money) serta membatasi penggunaan uang fulus

hanya untuk transaksi dalam skala kecil dan hanya untuk

transaksi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Sedangkan dinar

20 Ibid,. Hal 80

26

Page 27: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

dan dirham digunakan untuk transaksi dalam skala besar seperti

perdagangan luar negeri dan transaksi domestik lainnya.

Ada beberapa alasan dari penggunaan mata uang dinar Islam

dalam menuju stabilitas sistem moneter, antara lain:

1. Uang yang stabil. Pebedaan uang dinar dengan uang fiat

adalah kestabilan nilai uang tersebut. Setiap mata uang dinar

mengandung 4.25 gram emas 22 karat dan tidak ada

perbedaan ukuran emas yang dikandung dinar pada setiap

negara, tidak ada perbedaan nilai dinar yang digunakan di Irak

dengan dinar yang digunakan di negara Arab saudi. Uang dinar

tidak mengalami inflasi semenjak zaman Rasulullah Sallallahu

’Alaihi Wassallam hingga sekarang. Sebuah penelitian telah

dilakukan oleh professor Roy Jastram dari Berkeley University

dengan menulis buku tentang The Goldent Constant. Ia

melakukan penelitian harga emas terhadap beberapa komoditi

untuk waktu 400 tahun hingga 1976. hasil dari penelitiannya

adalah bahwa harga emas adalah konstan dan stabil.

Sekalipun selama waktu tersebut telah terjadi krisis, perang,

dan bencana alam nilai emas relatif stabil (Vadillo, 2002).

2. Alat tukar yang tepat. Dengan adanya nilai yang stabil dan

standar yang sama di setiap negara, dinar akan memberikan

kemudahan dan kelebihan bagi masyarakat untuk melakukan

transaksi domestik dan transaksi internasional sekalipun. Dinar

adalah mata uang yang berlaku secara sendirinya, berbeda

dengan fiat money sebagai legal tender yang membutuhkan

pengesahan berupa hukum oleh pemerintah yang

mencetaknya. Uang dinar emas adalah uang sudah dikenal

selama berabad-abad, sehingga tidak diperlukan adanya

proses penghalalan dan pengesahan sebagai uang

3. Mengurangi Spekulasi, Manipulasi dan Arbitrasi. Nilai dinar

yang sama akan mengurangi tingkat spekulasi dan arbitrasi di

27

Page 28: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

pasar valuta asing, karena kemungkinan perbedaan nilai tukar

akan sulit terjadi. Jika dinar sudah menjadi “single currency”

yang sama di setiap negara, maka tidak akan ada perbedaan

nilai dinar di setiap negara yang memberikan keuntungan

yang besar kepada para spekulator-spekulator tersebut.

4. Karena setiap transaksi Dinar dan dirham akan didasari oleh

transaksi di sektor riil, maka penggunaannya dapat

mengiliminir penurunan ekonomi atau economic downturn dan

resesi.

5. Penggunaan Dinar dan Dirham dalam suatu negara akan

mengiliminir risiko mata uang yang dihadapi oleh negara

tersebut, apabila digunakan oleh beberapa negara yang

berpenduduk Islamnya mayoritas akan mendorong terjadinya

blok perdagangan Islam.

6. Penggunaan Dinar dan Dirham akan menciptakan sistem

moneter yang adil yang berjalan secara harmonis dengan

sektor riil. Sektor riil yang tumbuh bersamaan dengan

perputaran uang Dinar dan Dirham, akan menjamin

ketersediaan kebutuhan masyarakat pada harga yang

terjangkau.

7. Berbagai masalah sosial seperti kemiskinan dan kesenjangan

akan dengan sendirinya menurun atau bahkan menghilang.

8. Kedaulatan negara akan terjaga melalui kesetabilan ekonomi

yang tidak terganggu oleh krisis moneter atau krisis mata

uang yang menjadi pintu masuknya kapitalis-kapitalis asing

untuk menguasai perekonomian negara dan akhirnya juga

menguasai politik keamanan sampai kedaulatan negara.

9. Hanya uang emar (Dinar) dan perak (Dirham) yang bisa

menjalankan fungsi uang modern dengan sempurna yaitu

fungsi alat tukar (medium of exchange), fungsi satuan

pembukuan (unit of account) dan fungsi penyimpan nilai (store

of value).

28

Page 29: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

Pada saat ini, peran uang fulus sudah digantikan oleh uang fiat

yang digunakan untuk semua transaksi perdagangan, baik dalam

negeri maupun luar negeri. Penggunaan dinar maupun dirham

merupakan suatu solusi untuk mengatasi berbagai dampak

penggunaan perekonomian yang ditimbulkan oleh penggunaan

uang fiat dalam perekonomian dunia.

Dr. Ahmad Hasan dalam bukunya Al-Awraq an-Naqdiyyat fi al-

Iqtishadi al-Islamiy menjelaskan bahwa setelah berakhirnya

perang dunia I, setiap negara memberlakukan peraturan dan

pengawasan ketat terhadap perdagangan dunia untuk

menurunkan jumlah impor barang dan komoditi seperti

pemberlakuan pajak dan cukai. Setiap negara berusaha untuk

mendorong peningkatan ekspor yang kemudian menyebabkan

perbedaan harga-harga di setiap negara.

Ketika perdagangan menggunakan emas, maka indeks harga

akan mempertahankan kesesuian, karena menggunakan sistem

emas sangat berperan penting untuk menjaga stabilitas harga di

berbagai negara. Sebagai contoh, terjadinya kerjasama dagang

antara Suriah dengan Prancis dengan menggunakan sistem

emas. Suriah mengimpor komoditi dengan jumlah besar dari

Prancis, hal ini akan menyebabkan keluarnya emas dari Suria

menuju Prancis dan persediaan emas akan menipis di Suriah.

Saat itu harga-harga akan mengalami penurunan di Suriah.

Ketika harga-harga komoditi komoditi di Suriah menurun, negara

lain akan melakukan impor dari Suriah dan saat itu pula emas-

emas akan kembali masuk dan menguat di Suriah. Tetapi, ketika

perdagangan di dunia tidak lagi berjalan dengan bebas,

keberadaan uang emas akan digantikan dengan uang kertas

yang berakibat pada perbedaan indeks harga-harga.

Menurut Hafiz Majdi, Dodik Siswantoro dan J.A Brovosky

(Stable and Just Global Monetary System, 2002), penggunaan

29

Page 30: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

dinar yang dilakukan oleh kedua negara dalam perdagangan

bilateral akan menyebabkan penyesuaian otomatis terhadap

neraca pembayaran (balance of payment) ke dua negara. Contoh

sederhananya adalah ketika salah sati negara mekespor barang

ke negara lainnya, maka negara tersebut akan memiliki lebih

banyak dinar emas dan jumlah barang yang lebih sedikit. Hal ini

akan menyebabkan terangkatnya harga barang karena adanya

ekspor dan dengan tingkat harga yang lebih tinggi serta

melakukan penyesuaian otomatis terhadap perbedaan pada

neraca pembayaran. Dampak implementasi gold dinar dalam

perdagangan internasional diproyeksikan akan mendatangkan

banyak manfaat.

Pertama, mengurangi dampak voltalitas yang disebabkan oleh

fluktuasi mata uang. Kedua, trader tidak perlu melakukan

hedging. Ketiga, transaksi semakin efisien karena semakin

banyak negara yang bergabung, hanya diperlukan gold dinar

yang relatif kecil untuk volume perdagangan yang difasilitasi.

Keempat, gold dinar akan berperan seperti mata uang bersama

(common currency) yang berimplikasi akan mengurangi biaya

transaksi. Kelima, keuntungan politis di mana para pendukung

gold dinar akan menjadi blok yang solid yang diperhatikan

kiprahnya.21

Peluang Bersanding dengan Dolar

Menurut Dr. Mahatir Muhammad solusi yang mudah untuk

keluar dari krisis moneter adalah dengan meniggalkan kebijakan

IMF dan mulai mandiri dengan kebijakan sendiri. Meniggalkan

IMF untuk menjadi sukses ternyata telah dibuktikan oleh Korea

Selatan dan Thailand. Bagaimana halnya dengan Indonesia?

21 M. Luthfi Hamidi, Op.Cit., Hal 102-103

30

Page 31: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

Ternyata hal ini tidak cukup berhasil pada kenyataannya kontrak

kerja sama dengan IMF yang habis 2001 lalu justru diperpanjang.

Untuk keluar dari krisis perlu mandiri dengan kebijakan sendiri,

dalam hal lain dalam mencegah krisis diperlukan pengembalian

sistem keungan dengan kembali menggunakan mata uang emas

untuk alat pembayaran.

Krisis moneter yang menghantam kawasan Asia Tenggara

pada pertengahan 1997 memang menjadi tonggak peringatan

betapa tak berdayanya negara dan betapa jumuwanya para

spekulan. Tak heran bila dalam pidato-pidatonya saat itu,

Mahatir lantang menuding para spekulan-khususnya George

Soros-yang bak malaikat maut memainkan stabilitas mata uang

negara tertentu dari jauh.

Mata uang kertas yang tidak mempunyai nilai intrinsik

sehingga nilai tukarnya menjadi subjek manipulasi seperti yang

kita saksikan selam krisis keuangan di Asia, papar Mahatir pada

saat membuka konferensi mengenai Islam di Kuala Lumpur.

Orang yang membawa Malaysia sebagai negara yang

diperhatikan kelas ekonominya ini seterusnya membandingkan

betapa lemahnya uang kertas yang saat ini dipakai bila

dibandingkan dengan uang emas. Dinar mempunyai nilai yang

jelas berdasarkan kebutuhan dunia akan emas. Artinya, ia tidak

perlu dijamin oleh bank sentral manapun, karena dinar

menjaminnya sendiri sebagai barang berharga. Selain itu, emas

juga memiliki harga yang relatif stabil dan karenanya tidak

seperti mata uang kertas yang fluktuatif dibandingkan satu sama

lainnya.

Mahatir yang pada saat itu merangkap sebagai menteri

keuangan menyebutkan, penggunaan dinar untuk perdagangan

internasional banyak menjanjikan keuntungan. Selain risiko

spekulasinya nihil, juga ongkos usaha akan dapat dikurangi

sebagai akibat batasa-batasan tertentu lenyap yang pada

31

Page 32: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

gilirannya akan memacu perdagangan. “Perdagangan tidak perlu

dibayar dengan dinar sesungguhnya. Namun impor dan ekspor

pasangan negara yang melakukan perdagangan dapat

diseimbangkan dan bedanya hanyalah pembayaran dilakukan

dengan dinar.”22

Saatnya Kembali ke Emas

Membincangkan peluang emas kembali berjaya sebagai mata

uang internasional atau kembali berjaya sebagai mata uang

kertas yang sepenuhnya (100 persen) didukung dengan cara

emas mungkin kedengaran aneh bagi banyak audiens. Begitulah

yang pernah disampaikan peraih Nobel ekonomi Robert Mundell.

Dalam sebuah kuliah di St. Vincent College, Pennsylviana,1997,

Mundell memprediksi peluang emas untuk kembali memperoleh

perhatian dunia bila reformasi moneter terjadi amat tipis, tanpa

keterlibatan Amerika. Sebaliknya, dia meramalkan, mata uang

Eropa (yang sekarang tergabung dalam Euro) akan duduk

berdampingan dengan dollar.

Namun demikian, Mundell melihat emas sebagai satu-satunya

komoditi yang amat berperan dalam sistem moneter

internasional. Hanya peran emas dimarginalkan oleh konspirasi

internasional dengan berbagai cara termasuk menciptakan aset

lain seperti Special Drawing Rate (SDR) yang diciptakan IMF pada

tahun 1968. Seperti dollar, SDR sebelumnyadidukung dengan

emas, namun lambat laun setelah harga emas melesat naik pada

tahun 1970-an, garansi emasnya dicabut. Meskipun upaya

banalisasi emas terus dilakukan, tegas Mundell, tetap saja emas

22 M. Luthfi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, (Jakarta : Senayan Abadi Publishing, 2003), Hal 367

32

Page 33: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

disimpan publik sebagai aset investasi, demikian juga oleh bank-

bank sentral.

Akibat dari marginalisasi emas dalam sistem moneter, dunia

memasuki era baru apa yang disebut Mundell sebagai a regime

of permanent inflation. IMF yang semula diplot untuk menjadi

pengatur moneter internasional, dalam praktiknya tak lebih

sebagai konsultan ad hoc bagi kebijakan makro ekonomi dan

pengawas utang. Alih-alih memberikan resep stabilitas moneter

bagi kliennya, IMF malah memperburuk situasi. Kebanyakan

negara yang ditangani IMF tidak bisa kembali tegak

sebagaiamana sebelum diterpa krisis, kecuali satu dua kasus.

Peluang emas untuk kembali menjadi acuan moneter

internasional sangat besar dari sisi fundamental (ekonomi),

tetapi agak sulit dari sudut pandang politik. Itu bisa dilihat dari

kuatnya konspirasi internasional untuk menyingkirkan pengaruh

emas. Banalisasi (penyingkiran) emas dari arena terhormat itu

tak lepas dari kokohnya Amerika sebagai superpower dunia.

Setiap negara superpower berpeluang menjadi mata uangnya

juga mata uang dunia.23

Sejarah mencatat Dinarius yang dicetak oleh kerajaan Romawi

sampai beredar dan dipergunakan sebagai alat transaksi di

Jazirah Arab, bahkan di masa Rasulullah saw karena saat itu

imperium Romawi menjadi adi kuasa dunia. Poundsterling Inggris

juga mendominasi di abad ke-19 di saat Inggris menduduki

predikat yang sama.

Berbeda dengan negara-negara lainnya, Romawi dan Inggris

Raya adalah contoh sembuah imperium. Normalnya, sebuah

negara mendapat pendanaannya dengan memungut pajak dari

23 M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan , (Jakarta : Senayan Abadi Publishing, 2007), Hal 149

33

Page 34: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

rakyatnya. Nmaun bagi negara yang memiliki imperium, mereka

memungut pajak dari negara lainnya.

Namun, untuk pertama kalinya, Amerika Serikat dalam abad

ke-20 memajaki negara-negara lain dunia secara tidak langsung,

melalui beban inflasi penciptaan mata uang dolar yang tidak di-

backed dengan logam berharga. Mata uang dolar yang

terdistribusi secara luas menempatkan Amerika pada tempat

istimewa. Negara-negara lain harus berkeringat menyerahkan

hasil buminya dari minyak, tuna, rotan, kayu, emas, tembaga,

sementara sang superpower cukup menukarkannya dengan uang

kertas yang bisa dicetak kapan saja dan tidak memiliki nilai

intrinsik apa-apa. Risiko terjadi inflasi dari penciptaan dolar yang

berlebihan dengan cerdik dialihkan kepada 60% lebih penduduk

bumi yang menggunakan uang ini.

Dalam konteks ini, kekohan Amerika berikut mata uang

dolarnya, bisa dijelaskna Mundell dengan mengadopsi teori

gravitasi newtonia. Ketika suatu negara menjadi superpower

dunia, kedudukanny tak ubahnya matahari dalam tata surya. Dia

akan menjadi pusat kekuasaan, sekaligus pusat moneter

internasional. Sementara negara-negara lain tak lebih dari

sekadar planet-planet yang mengorbit. Namun, apabila salah

satu planet itu di kemudian hari bertambah besar dan besar

karena suatu hal, bahkan melebihi matahari, maka beralihlah

planet itu menjadi pusat gravitasi, menjadi pusat kekuatan baru,

dan rezim moneter baru pun tercipta. Demikian pula yang terjadi

kenapa era poundsterling berakhir dan bergeser ke dolar, ketika

Amerika mengambil alih peran superpower dari tangan Inggris.

Setelah itu, masing-masing superpower terus berusaha keras

untuk mempertahankan moneter dunia dalam pola

permainannya. Setiap upaya menggoyangkan statusnya dengan

34

Page 35: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

mengatasnamakan reformasi moneter, pasti ditolaknya. Mundell

mencontohkan penolakan Inggris pada 1870-an ketika Amerika

dan Prancis mengusulkan kembali kepada bimetal (logam

berharga). Kini kalau ada upaya yang sama untuk

mengkampayekan penggunaan gold dinar, misalnya, siapa yang

pertama bakal menolak? Sudah pasti Amerika yang berdiri di

deretan terdepan.

Dengan mempertahankan dolar memimpin dalam share

keuangan global, AS mendapatkan keuntungan yang luar biasa.

Mereka mendapatkan free lunch yang mustahil mereka lepas.

Seignorage penciptaan doral menjadi keuntungan bagi AS

mendulang pembiayaan bagi kepentingan ekonominya. Memberi

peluang emas masuk menggeser dolar, berarti akan

memangkan free lunch yang sudah begitu lama dinikmati.

Apakah dengan demikian peluang emas, seperti yang

diisyaratkan Mundell itu, sama sekali tertutup mungkin tidak.

Dengan logika gravitasi newtonia tadi, hanya ada satu

superpower yang akan eksis menjadi pusat tata surya.

Bagaimana bila kemudian ada satu atau bahkan lebih planet

yang tiba-tiba menjadi besar dengan besaran yang relatif sama

dengan matahari? Tentu ini akan mengacaukan sang superpower

lama.

Saat ini euro telah menjadi pesaing potensial dolar. Meski

komposisinya terhadap total jumlah cadangan devisa

internasional masih di bawah dolar, tetapi sacara fundamental

ekonomi, kata Mundell, kekuatan mereka yang bergabung dalam

euro, 10-15% lebih besar dari AS. Jadi ini Cuma persoalan waktu

euro akan membesar dan akhirnya menyamai atau bahkan

melebihi dolar.24

24 Ibid,. Hal 152

35

Page 36: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Euro menyitratkan fenomena baru, bahwa superpower tidak

harus satu negara, ia bisa kumpulan dari beberapa negara, tapi

dengan satu visi dan kepentingan. Bila negara-negara anggota

OKI, misalnya, bersatu seperti yang ditunjukkan negara-negara

Eropa yang bergabung dan euro, bukan tidak mungkin mereka

akan menjadi salah satu pusat tata moneter baru dengan gold

dinar sebagai alat pembayaran internasional.

Mungkin banyak kalangan yang meragukan skenario anggota

OKI bisa bersatu dengan common currency. Ini masuk akal,

mengingatkan tipikal negara-negara anggotanya masih belum

siap berkorban untuk kepentingan jangka panjang. Kalaupun OKI

secara politis tidak dapat melecut dirinya untuk

memperjuangkan emas sebagai jangkar mata uang, akan ada

pihak lain yang melakukannya. Ini seperti sebuah keniscayaan.

Seperti disinggung di awal, berabad-abad emas telah

mebuktikan diri sebagai uang universal. Alat pembayaran yang

akan menjaga problema inflasi. Sehingga ekonomi yang dibina

pun tidak bersifat bubble economic layaknya diciptakan fiat

money yang sewaktu-waktu bisa pecah. Bila waktu akhirnya

membuktikan bubble economic itu benar-benar pecah

berantakan, sulit membayangkan di atas puing-puingnya

dibangun lagi sistem yang sama yang gagal menciptakan

ekuilibrium ekonomi.

36

Page 37: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

Penutup

Dari pembahas di atas maka dapat disimpulkan yakni sistem

moneter yang berbasiskan pada classical gold dinar atau yang

lebih dekat dengan sistem ini, memiliki mekanisme

penyeimbang otomasi sehingga ekuilibrium moneter terjaga.

Ketekoran perdagangan (trade imbalance) yang terjadi akan

memaksa negara yang mengalami defisit untuk bekerja lebih

keras dan efisien sehingga produksi mereka bisa bersaing di

mata internasional.

Sistem moneter yang berbasiskan fiat money seperti yang

ditunjukkan dollar standard sangat potensial menyulut berbagai

disekuilibrium ekonomi. Ketekoran perdagangan yang dialami AS

akan terakumulasi, tidak diselesaikan. Tidak ada upaya keras

untuk menekan ketekoran ini karena pemerintah (AS).

Ketertinggalan ekonomi di Indonesia ternayata disebabkan

ketidak mandirian yang ditunjukkan oleh pemerintah RI dengan

terus bekerja sama dengan IMF dalam hal ini Amerika lah yang

berperan penting dalam pemberlakuan sistem ekonomi uang fiat

justru lebih merugikan bangsa.

Sifat voltalitas karena pengaruh fluktuasi mata yang dimiliki

fiat money dianggap sebagai salah satu faktor penyebab

kerugian ekonomi bagi penganutnya, karena para pengguna

sistem fiat money harus membayar ongkos pencetakan kertas

uang yang nilai intrinsiknya tidak ada. Slain itu pihak trader

diharuskan melakukan hedging (pemagaran) dalam setiap

transaksi. Sistem uang emas labih cenderung memperkecil biaya

37

Page 38: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

transaksi karena sifatnya sebagai mata uang bersama (commont

currency), maka dari itu kesolida para pendukun gold dinar

amatlah diperlukan untuk lebih mempromosikan pemberdayaan

atau pengembalian sistem ekonomi uang emas.

Beralihnya sistem ekonomi dolar menjadi ekonomi emas atau

perak amatlah penting untuk dilakukan, hal ini didasarkan

karena gagalnya fiat money mencegah petaka yang sudah telah

yang sudah disimpannya. Kestabilan yang dihadirkan oleh emas

dan perak adalah salah satu keunggulan yang dapat dihandalkan

untuk menyelasaikan masalah-masalah ekonomi. Meskipun

banyak sekali hambatan maupun kontroversi yang mungkin

hadir terkait dengan pengembalian sistem emas ataupun dirham

ini, bukan suatu kemustahilan untuk kita tetap berupaya keras

untuk mengaplikasi secara lebih dalam sistem ekonomi emas

atau perak ini. Karena sudah dipastikan kejayaan dan

kemakmuran islam akan dapat dikembalikan apabila kita juga

mengembalikan sistem ekonomi awal yang lebih dominan

menggunakan mata uang emas ataupun perak.

38

Page 39: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

STIE Muhammadiyah Pekalongan

DAFTAR PUSTAKA

A. Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2007)

An-Nabhani Taqyuddin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif

Perspektif Islam (Surabaya:Risalah Gusti, 1996)

Luthfi M. Hamidi, Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil

dan Berkeadilan,(Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2007)

Luthfi M. Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, (Jakarta :

Senayan Abadi Publishing, 2003)

Muhammad, Kebijakan Fiscal dan Moneter dalam Ekonomi

Islam (Jakarta:Salemba 4, 2002)

Nur M. Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam ,

(Bandung:Alfabeta, 2010)

Dinar Emas & Dirham Perak Sebagai Solusi Islam Mengatasi

Riba & Inflasi. http://23fx.blogspot.com/2011/08/dinar-emas-

dirham-perak-sebagai-solusi.html (diakses tanggal 14 juni 2012

pukul 01.37)

39

Page 40: Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham

Biografi Penulis

Nama : Miftahuddin

Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 5 April 1994

Alamat : Wonoyoso Gg. 3 Buaran Pekalongan

Motto : Belajarlah ! Karena sesungguhnya ilmu

akan

menjadi penghias bagi ahlinya

40