26
DEVI ANRIANI SIREGAR 8136141002 Grand/Basic Design of Toaching and Learning Proses

DESAIN OF TEACHING and LEARNING PROSES

Embed Size (px)

Citation preview

DEVI ANRIANI SIREGAR8136141002

Grand/Basic Design ofToaching and Learning Proses

inputOutput/outcomeProcessing

valutition

Goal O

dentation and Objection

Subject MatterStrategy of Toaching and learning ProcessMedia for Teaching Management of ClassroomScience Educational FoundationsEtc

succes or fail...??

Instrumental input

The educational objective of Teaching procces according to Rowntree is to realize “what will student be able to do as a result of the teaching that he was unable to do before”.

Presentation The syntax of:

MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP

(M3PK)

Model of Teaching to Introduce The Conceptual Change

Dr. Simson Tarigan,M.Pd.,MA

1• Pra-konsepsi

2• Pembentukan Konsep Awal Siswa

3• Identifikasi Konsep Awal Siswa

4• Melakukan Perubahan Konsep

5• Melakukan Tes Akhir Bab

6• Membuatpeta Konsep (Class Mapping)

PRA-KONSEPSI

• Pra-konsepsi adalah penyampaian tujuan

pembelajaran yanga akan dilakukan

• Pra-konsepsi bertujuan untuk melakukan

pembicaraan awal sehingga siswa

diharapkan dapat memahami karakteristik

materi dari bab yang akan dipelajari

Pembentukan konsep awal siswa

• Proses pembelajaran dalam model mengajar M3PK dilakukan secara per-bab.

• Proses pembentukan konsep awal siswa dilakukan dengan jalan memberikan tugas dari bab tertentu sekitar seminggu sebelum pembelajaran. (ingat...!! Ini diberikan agar siswa tapi tidak masuk kelas dengan blank conseption mereka memiliki sstudent’s conseption)

Mereka memiliki prior knowledge (pengetahuan awal) tentang bab yang akan dipelajari.

Tugas yang berikan, misalnya:Membuat ringkasan Membuat pertanyaan daalam jumlah tertentu beserta jawabannyaMembuat diagram alir/peta konsep dari bab tersebutDan sebagainya

Apply three ways of reading

...quick reading

...slow reading...reading to make sense

.

Identifikasi Konsep Awal Siswa

Langkah selanjutnya ialah, guru mengidentifikasi konsep awal siswa. Cara yang paling sederhana ialah dengan mmberikan tes dari bab yang sudah dipelajarinya. Hasil dari tes ini ditabulasi oleh guru, sehingga guru mengetahui kemampuan siswanya. Dia tahu nilai masing-masing siswanya. Soal tes yang digunakan biasa soal essai ataupun soal-soal obyektif yang mencakup keseluruhan bab, yang (sebaiknya) bersifat terstruktur.

Melakukan Perubahan Konsep

Guru meminta penjelasan atau mengklarifikasi

jika konsep siswa masih keliru dan membimbing

ke arah konsep yang benar.

Guru melakukan restrukturisasi konsep (jika

konsep siswa sudah benar tapi masih belum

terstruktur sempurna).

Guru melakukan penguatan konsep kepada siswa sehingga konsep menjadi IPF (intelligible, Plausible, Fruitful)

Kriteria keberhasilan melangsungkan perubahan konsep berbasis 3K, yaitu kebermaknaan, kebenaran,keberbuahan (dalam bahasa inggris disebut IPF, yaitu: intellegible, plausibility, Fruitfulness).

Kebermaknaan (intelligibility)

Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa. Apakah dia mampu mengemukakan kembali

arti konsep itu?

Kebenaran (plausability)

Apakah siswa yakin konsep itu benar, sesuai

dengan buku yang dipelajarinya?

Keberbuahan (Fruitfulness).Apakah dengan konsep yang dimiliki dia dapat memecahkan masalah yang selama

ini menyulitkannya?

Apakah dengan konsep itu dia merasa lebih mampu memahami/mempelajari

gagasan, ide atau konsep lain?

Jika proses pembentukan konsep awal diatas sudah dilakukan dengan baik, biasanya guru tidak terlalu sulit melakukan perubahan konsep (conceptual change).

kriteria yang paling sederhana yang memudahkan guru, apakah sudah terjadi perubahan konsep, ditunjukkan dengan perolehan nilai yang tinggi pada tes akhir yang dilakukan guru.

Melakukan Tes Akhir Bab

Setelah perubahan konsep berlangsung

dengan baik, selanjutnya diadakan Tes

Akhir Bab.

Materi tes mencakup seluruh bab yang

sudah dipelajari

KetentuanKategori A jika nilai siswa di atas 89Kategori B jika nilai siswa antara 70 dan 89Kategori C jika nilai siswa di bawah 70

Dalam penerapan model

mengajar M3PK, nilai terendah

Tes Akhir Bab siswa dalam suatu

kelas ialah 80.

jika target ini sudah tercapai berarti

perubahan konsep sudah berlangsung

dengan baik.

jika belum, diadakan pengajaran/

diskusi untuk membantu siswa

kategori C.

Perlakuan Remedial (Remedial Treatment)

Guru membentuk diskusi kelompok dengan pendekatan 25:50:25. Artinya, tiap kelompok terdiri atas:1 orang siswa kelompok A2 orang siswa kelompok B1 orang siswa kelompok C

sebagai ketua kelompok ( sekaligus sebagai mentor) adalah siswa kelompok A. Tujuan utama diskusi ialah mengajari anggota kelompok C, sehingga nilainya menjadi sama dengan kelompok B. Jadi, setelah diskusi diadakan Tes Khusus Akhir Bab untuk kelompok C.

Perlakuan Khusuus (Special Treatment)

Jika perubahan konsep masih belum

menyeluruh, artinya masih ada beberapa

orang siswa kelompok C yang nilainya

masih di bawah 70, maka dilakukan

perlakuan khusus (Special Treatment).

Perlakuan Khusus ini sebaiknya

dilakukan oleh guru sendiri. Seluruh

siswa kelompok C ini dikumpulkan

dan diajar oleh guru sehingga terjadi

perubahan konsep.

Penutup

Jika Perubahan konsep sudah berlangsung

dengan baik, dengan target, seluruh siswa

memperoleh nilai minimum 70, maka

pembelajaran dilanjutkan dengan bab

berikutnya. Pembentukan Konsep Awal dimulai

lagi dari saat ini...

TERIMA KASIH