32
REACTIONS OF INDIVIDUALS TO FINANCIAL REPORTING: AN EXAMINATION OF BEHAVIOR RESEARCH

Reactions of individuals to financial reporting

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Reactions of individuals to financial reporting

REACTIONS OF INDIVIDUALS TO FINANCIAL REPORTING: AN EXAMINATION OF BEHAVIOR

RESEARCH

Page 2: Reactions of individuals to financial reporting

UPON COMPLETING THIS CHAPTER READERS

SHOULD UNDERSTAND:

Bagaimana riset perilaku berbeda dari riset pasar modal

Bagaimana hasil penelitian perilaku dapat relevan bagi perusahaan dan profesi akuntansi untuk mengantisipasi reaksi-reaksi individu

dalam pengungkapan akuntansi

Bagaimana hasil penelitian perilaku dapat menjadi cara dasar untuk pengembangan yang lebih efisien menggunakan data akuntansi yang

terkait;

Keterbatasan dari penelitian perilaku

Page 3: Reactions of individuals to financial reporting

AN OVERVIEW OF BEHAVIORAL RESEARCH

Pada bab ini kita mempertimbangkan bagaimana individu bereaksi terhadap berbagai pengungkapan akuntansi.

Penelitian perilaku (behavior research) adalah penelitian yang mempertimbangkan bagaimana reaksi individu berperilaku ketika

diberikan item tertentu dari informasi.

Penelitian perilaku pertama kali dilakukan pada tahun 1960 (Maines 1995). Akan tetapi menjadi sangat popular pada tahun 1970an ketika

dianut oleh peneliti-peneliti seperti Ashton dan Libby

Page 4: Reactions of individuals to financial reporting

THE BRUNSWIK LENS MODEL

Page 5: Reactions of individuals to financial reporting

Beberapa catatan penting dari gambar ini:• Tidak ada dari isyarat individu atau combinasi isyarat bisa mengekspetasikan secata

sempurna tentang keberhasilan siswa di masa depan

• Diekspetasikan bahwa beberapa dari isyarat akan berinteraksi sebagai contoh GMAT score mungkin akan diekspetasikan berhubungan dengan Grade poin Averge

• siswa yang berniat mendaftar akan mengetahui factor apa (isyarat) yang penting untuk assessor dan siswa mungkin tau apa yang akan menjadi factor konsentrasi mereka.

• Dari pihak perspektif asesor dengan mengetahui model ini mungkin akan tertaringuntuk mereka melihat bagaimana sebagai sebuah group keberadaan mereka untukmembuat judgemenet atau penilaian.

• Model juga bisa kembangkan dengan melihat hasil actual (kesuksesan atau kegagalan mahasiswa) dan beberapa item dari informasi yang ada

• Truktur ini sangat umum dan bisa diamplikasikan hampir semua skema pengambilankeputusan termasuk akuntansi

Page 6: Reactions of individuals to financial reporting

Sisi kanan dari model kita tertarik dalam menyediakan model (biasanya linier) bagaimana individu menggunakan isyarat untuk membuat keputusan alternatif

tentang isyarat diselidiki

Ys= as + B1X1 + B2X2 +… Bb X1 (equation 1)

Dimana

Ys= prediksi model dari penilaian (misalnya, itu keberhasilan siswa atau gagal)

X1, X2, ... merupakan himpunan isyarat (misalnya, GMAT skor kelas titik rata-rata, ets)

B1, B2= untuk isyarat nomor 1 sampai dengan isyarat nomor k; B1, B2 .... Mewakili bobot dalam model

Page 7: Reactions of individuals to financial reporting

Beberapa peneliti juga model situs kiri model lensa (sering disebut sebagai sisi lingkungan) yang terlihat pada hubungan antara fenomena aktual di bawah pertimbangan dan isyarat tertentu

Ye = ae + B1eX1 + B2eX2 + ... BkeXk (Persamaan 2)

Ye = adalah Prediksi model dari even enviroment dipertimbangkan (misalnya, siswa kesuksesan siswa atau gagal)

X1, X2, ... merupakan himpunan isyarat (misalnya, GMAT skor kelas titik rata-rata, ets)

B1, B2= mewakili Bobot dalam Model diberikan kepada masing-masing isyarat, berdasarkan Pemodelan Hubungan antara Acara aktual

(kesuksesan atau kegagalan )dan isyarat

Page 8: Reactions of individuals to financial reporting

As libby state (1981, p 22):

It is important to note that the algebrate models resulting from these studies simply indicate the “functional”relationship between the cues and the judgement, these like all models, are abstractions

and do not purport to represent the “real” mental processes

Penting untuk dicatat bahwa model aljabar yang dihasilkan dari studi ini hanya menunjukkan hubungan fungsional antara isyarat

dan penilaian. Ini, seperti semua model, adalah abstraksi dan tidak dimaksudkan untuk mewakili proses mental "nyata".

Page 9: Reactions of individuals to financial reporting

COPYRIGHT 2006 MCGRAW-HILL AUSTRALIA PTY LTD

PPTS T/A FINANCIAL ACCOUNTING THEORY 2E BY DEEGAN11-9

Bukti penelitian - penggunaan item informasi

Apakah Item informasi penting digunakan dalam pembuatankeputusan tersebut, penting juga bagi profesi akuntansi.Jika yang diperlihatkan bahwapara pengguna laporan keuangan tidak menggunakan item informasi penting, berarti merekamenganggap bahwa informasi tersebuttidak material. Profesi akuntansi juga penting apakah bentuk

pengungkapan (sebagaicontoh, apakah sebuat itemdisediakan pada laporan posisi keuangan, dilaporankeuangan tambahan) berdampak dalam keputusanpengguna.

Page 10: Reactions of individuals to financial reporting

COPYRIGHT 2006 MCGRAW-HILL AUSTRALIA PTY LTD

PPTS T/A FINANCIAL ACCOUNTING THEORY 2E BY DEEGAN11-10

Bukti penelitian - penyajian informasi

Format presentasi yang berbedamempengaruhi keputusan pengguna

termasuk bar chart, grafik garis, diagram lingkaran dan table

Moriarity (1979) menemukan mahasiswadan akuntan menggunakan Chernoff

Faces mampu mengungguli mereka yang menggunakan rasio dalam memprediksikebangkrutan, dan model kebangkrutan

Page 11: Reactions of individuals to financial reporting

COPYRIGHT 2006 MCGRAW-HILL AUSTRALIA PTY LTD

PPTS T/A FINANCIAL ACCOUNTING THEORY 2E BY DEEGAN11-11

Bukti penelitian - penyajian informasi

Penelitian yang meneliti pengambilankeputusan oleh Bank LandingOfficer, terkait apakah terdapat

perbedaan informasi yang tergabung dalam laporan keuangan

dengan informasi yang terdapat dalam presentasi (Wilkins & Zimmer

1983)

Page 12: Reactions of individuals to financial reporting

COPYRIGHT 2006 MCGRAW-HILL AUSTRALIA PTY LTD

PPTS T/A FINANCIAL ACCOUNTING THEORY 2E BY DEEGAN11-12

Pengambilan keputusanheuristik

Tiga heuristik penyederhanaan

utama telah diidentifikasi

• Representatif

• anchoring danpenyesuaian

• Ketersediaan

Page 13: Reactions of individuals to financial reporting

MASALAH KETEPATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Libby (1975) menyelidiki mengenai ketepatan seorang petugas peminjaman uang dalam memprediksi kegagalan suatu bisnis

Zimmer (1980) meneliti ketepatan bankir dan murid akuntansi dalam memprediksi kebangkrutan dengan menyediakan petunjuk yang

berkaitan dengan akuntansi.

Chalos (1985) mengamati prediksi kebangkrutan yang dilakukan oleh petugas pinjaman yang bekerja secara kelompok, relatif dengan

prediksi yang dilakukan oleh petugas yang bekerja sendiri.

Page 14: Reactions of individuals to financial reporting

ANALISIS PROTOKOL

Analisis ini biasanya membutuhkan subjeknya

untuk mengutarakan pikirannya (untuk

menjelaskan proses berpikir subjek) saat

mereka membuat keputusan atau penilaian

Page 15: Reactions of individuals to financial reporting

KELEBIHAN

Kemampuan untuk memeriksa bagaimana proses sebuah pengambilan keputusan.

Protokol verbal berguna dalam memeriksa pencarian informasi.

Protokol verbal berguna di dalam teori pengembangan.

Page 16: Reactions of individuals to financial reporting

KEKURANGAN

Telah tercatat bahwa proses pernyataan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan auditor (Boritz, 1986).

Adanya pendapat yang tidak lengkap (Klersy dan Mock, 1989)

Beberapa orang telah mendeskripsikan prosess tersebut sebagai sebuah hal yang epiphenomenal

Terdapat kesulitan dalam mengkomunikasikan hasil yang didapat kepada pembaca

Page 17: Reactions of individuals to financial reporting

KETERBATASAN

Inkonsistensi hasil

Kondisi yang diciptakan sering berbeda dengan

keadaan dilapangan

Jumllah subjek yang sedikit

memunculkan pertanyaan apakah dapat diaplikasikan

pada populasi yang besar

Page 18: Reactions of individuals to financial reporting

DO ACCOUNTING STUDENTS CHEAT? A

STUDY EXAMINING UNDERGRADUATE

ACCOUNTING STUDENTS HONESTY AND

PERCEPTIONS OF DISHONEST BEHAVIOR

Page 19: Reactions of individuals to financial reporting

ABSTRAK

Penelitian ini mengatakan bahwa sejumlah signifikan dari mahasiswa sarjanatelah curang pada beberapa poin selama karir perkuliahan mereka. hal inimerupakan perhatian untuk profesi akuntansi dan pendidik akuntansi dalamkaitannya dengan krisis etika dalam profesi dan perusahaan Amerika

penelitian ini melakukan survey terhadap 569 sarjana jurusan bisnis daritujuh universitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jika mahasiswa jurusanakuntansi melakukan kecurangan pada akademiknya sebagaimana jurusanbisnis lainnya, untuk menentukan jika mahasiswa akuntansi setuju denganbeberapa perilaku yang tidak sesuai ini, untuk menentukan jika mahasiswaakuntansi tersebut yang melakukan kecurangan pada saat kuliah jugamelakukan kecuruangan pada saat SMA

Page 20: Reactions of individuals to financial reporting

Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara jurusan akuntansi dan

jurusan bisnis lainnya berkaitan dengan kecurangan.

Terdapat ketidak setujuan yang signifikan antara jurusan

akuntansi terhadap perilaku yang tidak jujur ini.

Mengindikasikan secara signifikan bahwa mahasiswa

yang mengakui melakukan kecurangan pada saat kuliah

juga melakukan kecurangan pada saat SMA.

Page 21: Reactions of individuals to financial reporting

PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian oleh Center for Academic Integrity (1999)

lebih dari 75 persen mahasiswa yang di survey telah mengakui

melakukan kecurangan

alasan dari adanya trend ini adaah perkembangan teknologi

komputer, terutama internet

Siswa merasa tertekan oleh orang tua dan pendidik yang fokus

pada nilai, kompetisi, dan bukan pada pembelajaran atau

pemahaman

pendidik akuntansi perlu untuk menginvestigasi apakah siswa

akuntansi kita merupakan bagian dari tren yang tidak diinginkan ini

Page 22: Reactions of individuals to financial reporting

HYPOTHESIS DEVELOPMENT

H.1: mahasiswa sarjana akuntansi akan lebih mungkin untuk melakukan

kecurangan dalam kampus dibanding jurusan bisnis lainnya

Hipotesis ini diangkat karena beberapa argument

1. (baird; 1980; Crwon dan Spiller 1998) yang menggangkat studi keperilakuan

akademik menunjukan bahwa jurusan bisnis akan lebih sering dan lebih

untuk menerima perilaku tidak etis dibandingkan jursan lain

2. oleh Chapman, Davis, dan Wright (2004) menemukan bahwa kecurangan

marketing lebih sering dibandingkan jurusan lain

3. sampai saat ini, tidak terdapat bukti yang meyakinkan menunjukan bahwa

akuntansi adalah kurang mungkin untuk menipu dibanding jurusan bisnis lain.

Page 23: Reactions of individuals to financial reporting

H.2 sejumlah besar mahasiswa dari akuntansi akan tidak setuju untukapa yang merupakan kecurangan dan perilaku akademik dalam kasus (2, 4 dan 5)

Hipotesis ini diangkat dengan alasan

1. pendefinisian sebagian praktek sebagai kecurangan tergantung pada beberapakonteks.

2. Berkolaborasi (bekerjasama) pada tugas dapat didorong dalam satu kelas dandianggap tidak diterima dikelas lain.

3. Mahasiswa tidak selalu muncul untuk memahami apa yang merupakan perilakutidak jujur.

. Dalam penelitiannya dijelaskan disini, siswa diberikan lima kasus dan dimintauntuk mengindentifikasi apakah mereka percaya individu terlibat dalam perilakutidak jujur, dalam tiga kasus (kasus nomor 2, 4 dan 5)

Page 24: Reactions of individuals to financial reporting

H.3; sejumlah besar dari mahasiswa akuntansi akan setuju untuk

apa yang merupakan kecurangan dan perilaku kecurangan

akademik dalam kasus 1 dan 3

Alasan diangkatnya hipotesis 3 ini adalah

1. Kasus 1 dan 3 ditulis untuk meningkatkan validitas dari kesimpulan.

2. Jika sejumlah besar dari mahasiswa hanya dipriksa jawabannya

secara acak pada survey tanpa membaca kasus kesimpulan akan

diindikasi ketidaksetujuaan dalam semua situasi,

3. dua kasus dikembangkan “yang jelas dipotong”

Page 25: Reactions of individuals to financial reporting

H.4 sejumlah besar dari mahasiswa akuntansi yang mengakui kecurangan di

perguruan tinggi juga mengakui juga sudah melakukan kecurangan di SMA

Alasan diangkatnya hipotesis:

1. Josephson Institute of Ethics 2004 card on the ethics of American youth

menemukan bahwa hampir dua pertiga (62%) dari siswa SMA curang pada ujian

dan lebih dari seperempat (27%) mencuri dari tokoh dalam 12 bulan terakhir.

Selain itu, 40% diakui mereka kadang-kadang berbohong jika mereka bisa

menghemat uang, ironisnya, kebanyakan dari siswa (74%) dinilai etika mereka

lebih tinggi dari rekan-rekan mereka dan 98% mengatakan itu penting untuk

mereka untuk memiliki karakter yang baik.

2. (Sheard dan Dick, 2003). Bernaldi et all 2004 menemukan bahwa 66.4% dari

siswa yang diteliti dilaporkan bahwa mereka menipu di SMA,

Page 26: Reactions of individuals to financial reporting

SAMPLE SELECTION AND INSTRUMENT

Sampel terdiri dari 569 mahasiswa jurusan bisnis dari tujuh universitas,

294 adalah jurusan akuntansi

Sekolah dipilih berdasarkan purpose sampling

Kuisioner diberikan oleh professor pada kelas bisnis tingkat junior dan senior.

Enam adalah sekolah public (negeri) dan satu adalah sekolah swasta.

Empat sekolah adalah berlokasi di Georgia, dua di Texas dan satu di Mississippi.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah survey yang terdiri dari empat bagian

(lihat di lampiran),

dalam sisi pertama, siswa diberikan dengan lima kasus dan diminta untuk memutuskan jika

mereka percaya individu yang terlibah telah terlibat dalam perilaku akademi yang tidak jujur.

Tiga dari kasus mengandung ketidakpastian.

Page 27: Reactions of individuals to financial reporting

Sesi kedua dari penelitian ini diminta siswa untuk mengindetifikasiapakah mereka telah atau tudah curang di kampus dalam duatahun terkhir dan apakah mereka pernah berbuat curang ketikamasih di SMA.

Sesi terkahir dari penelitian ini adalah siswa diminta untukmenyatakan jurusan mereka. Ini penting unuk ficatat bahwaPernyataan jurusan bahwa pernyataan siswa diberitahu terlebihdahulu bahwa semua respon atau jawaban akan tetap rahasia danbahwa semua nama siswa dan nama sekolah akan tetap menjadianonim

Page 28: Reactions of individuals to financial reporting

HASIL

KeEmpat Hipotesis Didukung

Page 29: Reactions of individuals to financial reporting

DISKUSI

Tujuan

Melihat kecurangan dan siswa akuntansi

Penelitian ini menyelidiki apakah mahasiswa akuntansi mungkinuntuk terlibat dalam kecurangan dibandingkan dengan jurusanbisnis lainnya. Baik jurusan akuntansi maupun jurusan lainnya setuju mengenai apa yang dimaksud perilaku tidak jujur. Sejumlahbesar mahasiswa akuntansi yang mengaku kecurangan di perguruan tinggi juga mengaku melakukan kecurangan di SMA.

Page 30: Reactions of individuals to financial reporting

Mendidik siswa di semua tingkatan kelas mengenai ketidakjujuran akademis.

Lingkungan akademik harus mengembangkan budaya yang menjelaskan bahwa perilaku yang

tidak etis tidak akan ditoleransi.

Hukuman harus cukup keras untuk mencegahorang-orang tergoda untuk menipu.

Pemupukan suasana integritas dan saling menghargai

Page 31: Reactions of individuals to financial reporting

SIMPULAN

Mahasiswa akuntansi adalah mungkin untukmelakukan kecurangan di perguruan tinggi sebagaimahasiswa bisnis lainnya. Ketidaksepakatan yang signifikan antara mahasiswa akuntansi yang berperilaku tidak jujur. Sebagian besar darimahasiswa akuntansi yang mengaku melakukan kecurangan di perguruan tinggi juga mengakumelakukana kecurangan di SMA.

Page 32: Reactions of individuals to financial reporting