VISUALISASI LAGU “DATANGLAH” MELALUI VIDEOKLIP SEBAGAIMEDIA INFORMASI DAN PROMOSI BAGI SYMPHONY BAND
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Devi Indah Sari
07.12.2440
kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOMYOGYAKARTA
2011
VISUALIZATION OF THE SONG “DATANGLAH” THROUGH A VIDEO CLIPS AS MEDIAINFORMATION AND PROMOTIONAL FOR SYMPHONI BAND
VISUALISASI LAGU “DATANGLAH” MELALUI VIDEO KLIP SEBAGAI MEDIAINFORMASI DAN PROMOSI BAGI SYMPHONY BAND
Devi Indah SariJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of the entertainment world in Indonesia at this time enlivened bythe appearance of the new bands competing to penetrate the music marketplace Indonesia.But in fact, it's not easy to get into a major label. In addition to the expensive cost, thenumber of competitors is also a big problem for new musicians who will blaze in his career.Bands that pitted his fate in the indie music scene should also think about how to promote inorder to compete.
Symphony Band is one of Jogja indie band that has the potential of work in the musicindustry in Indonesia. As a band who want to become professional, Symphony band has triedto do some of the ways to promote their work can be known and enjoyed by the public,ranging from looking for loopholes in order to show their stage act at every event in town -each, send a demo song on the radio - local radio, to produce promotional media such asstickers, pins and posters. However, there are two important issues relating to theachievement of the system implemented a mnearik to be explored. The first relates to theefficiency of how promotion is currently underway, is the way it has given the results at thespecified time with minimum expense? Secondly, with regard to whether or not how topromote efketif currently undertaken by the Symphony Band. For that, Symphony Band willbe making a video clip as the first media to disseminate information and promotion in order tointroduce the band Symphony to the community. The formulation of the problem to be diamilfor making this video is how to produce a video clip? and whether the making of the video clipis a great need of funds?
In this thesis, the researcher trying to analyze subjectsand the results are intended to provide advice to the Symphony Band in the promotion andconvey information in order to make the Symphony Band as the band accepted andrecognized in the music market of Indonesia.
Keywords: Video Clips, System Multimedia, Promotion and Information Media
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia hiburan di Indonesia saat ini tidak hanya diramaikan dengan
munculnya pemain – pemain baru dalam dunia perfilman, tetapi juga diramaikan dengan
banyaknya band – band baru yang saling bersaing untuk menembus pasar musik Indonesia.
Namun pada kenyataannya, bukan hal mudah untuk bisa masuk ke sebuah major
label. Selain membutuhkan biaya yang mahal, banyaknya saingan juga menjadi
permasalahan besar bagi pemusik yang baru akan merintis karirnya.
Akibat ketatnya persaingan, banyak grup band lokal yang mulai merintis karirnya
dengan ‘memproduseri’ sendiri band mereka. Maksud kata ‘memproduseri’ disini adalah
mengupayakan sendiri ke-eksisan mereka dalam dunia musik Indonesia. Mulai dari mencari
celah agar dapat menunjukkan aksi panggung mereka di setiap event yang ada di kota
masing – masing, mengirimkan demo lagu di radio – radio, hingga memproduksi media
promosi seperti stiker, pin dan poster.
Upaya – upaya tersebut ternyata dirasa kurang efesien. Besarnya biaya yang
dikeluarkan serta lamanya waktu yang harus dilewatkan tidak sebanding dengan hasil yang
diharapkan, yaitu kesuksesan yang membuat keberadaan band mereka bisa dikenal dan
juga karya mereka bisa diterima di pasar musik Indonesia. Untuk itu, diperlukan media lain
yang bisa mewujudkan tujuan yang diharapkan oleh band – band lokal ini.
Video klip merupakan salah satu media favorit yang banyak digunakan oleh produser
dan perusahaan label nasional sebagai langkah awal untuk mempromosikan band – band
baru. Unsur video, motion, dan audio yang ada dalam video klip benar – benar dapat
dimanfaatkan untuk memperkenalkan setiap personil band dan juga untuk menyampaikan
maksud dari lirik yang tertulis dalam sebuah lagu. Sehingga cara berpromosi dengan video
klip adalah pilihan yang tepat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud merancang dan membuat sebuah
video klip untuk Symphony band lewat single yang berjudul “Datanglah”. Video klip ini
diharapkan dapat menjadi sarana yang jitu agar Symphony band dapat menembus pasar
musik Indonesia.
2. Dasar Teori
2.1 Konsep Dasar Video
Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.
Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi video juga dapat digunakan dalam
aplikasi lain di dalam bidang lain seperti teknik, saintifik, produksi dan keamanan.
2.2 Konsep Dasar Video Klip
Pada dasarnya video klip dibagi kedalam dua golongan besar, yaitu performance clip
dan conceptual clip. Apabila video klip itu lebih banyak menampilkan aksi dari penyanyi atau
grup band, maka ini dapat digolongkan kedalam performance clip. Namun jika video klip itu
lebih banyak menampilkan selain dari penyanyi atau grup band dan kerap kali disertai
dengan ambisi artistik, maka ini dapat dikelompokkan kedalam jenis conceptual clip.
2.3 Unsur Dasar Video Klip
Makna yang dihadirkan dalam video klip terbentuk dari perpaduan dan interaksi dari
beberapa unsur. Keragaman perpaduan dari beberapa unsur dan unsur mana yang lebih
ditonjolkan akan menghasilkan berbagai kerangka konsep video klip. Unsur – unsur tersebut
terdiri dari music video, lyrics video dan image video.
2.4 Klasifikasi Video Klip
Video klip dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu berdasarkan konsep dasar kreatif
visual dan berdasarkan lokasi pengambilan gambar. Video klip berdasarkan konsep dasar
kreatif visual dibagi lagi menjadi video klip bernuansa verbal dan video klip bernuansa
symbol. Sedangkan video klip berdasarkan lokasi terbagi menjadi indoor production dan
outdoor production.
2.5 Tradisi dalam Video Klip
Gamabr yang tampil dalam video klip terwujud dari ramuan tiga tradisi visual (
videoclip style ), yaitu clip performance, traditional visual narration dan experimental visual
narration.
2.6 Pengertian Promosi
Menurut Kismono ( 2001, h. 380), promosi adalah usaha yang dilakukan untuk
mempengaruhi konsumen dan pihak lain melalui aktivitas – aktivitas jangka pendek sehingga
konsumen dapat terpengaruh.1
2.7 Video Klip Sebagai Media Promosi
Sebagai sebuah media promosi, video klip adalah suatu media yang dianggap efektif
untuk memperkenalkan sebuah grup musik kepada khalayak musik, atau juga dapat menjadi
suatu media untuk mempopulerkan sebuah lagu yang menjadi hits (lagu yang menjadi
andalan dari sebuah album).
2.8 Proses Pembuatan Video Klip
Proses pembuatan video klip musik tidaklah jauh berbeda dengan proses produksi
karya audio visual pada umumnya. Dimana pada umumnya proses pembuatan karya audio
visual melalui proses pra produksi, proses produksi, proses pasca produksi, marketing dan
promosi.
2.8.1 Proses Pra Produksi
Secara ringkas proses pra produksi terdiri dari beberapa langakah, antara lain :
1. Riset Materi
2. Riset Khalayak
3. Penulisan Naskah
4. Pembuatan Treatment
5. Pembuatan Shoting Script
6. Pembuatan Story Board
7. Pendanaan
8. Penyusunan Tim Produksi
9. Hunting Lokasi
10. Mempersiapkan Properti dan Setting Lokasi
11. Penyusunan Jadwal Produksi
2.8.2 Proses Produksi
1 Kismono Gagap, Pengantar Bisnis, hal.380.
Tahap produksi adalah kegiatan mengubah naskah ke dalam bentuk video dan
audio, atau dengan kata lain adalah kegiatan shooting. Dalam tahap produksi dituntut
tanggung jawab secara professional dari seluruh tim produksi. Kerja sama yang solid dan
disiplin adalah bagian dari komitmen tim produksi sehingga proses produksi berjalan lancar.
2.8.3 Proses Pasca Produksi
Tahap pasca produksi lebih dikenal dengan tahap editing sebuah film atau video klip.
Editing adalah proses penyusunan atau perekonstruksian gambar dan dialog, gambar dan
musik berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan untuk membentuk rangkaian
penuturan cerita sinematik yang memenuhi standar dramatik, artistik, dan teknis.
Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan untuk membuat film pada tahap
produksi yaitu :
1. Processing/Capturing Audio Video
2. Editing
a. Fixing Video
b. Adding Effects
c. Rendering
d. Mastering
2.9 Camera Operation
2.9.1 Camera Angel
Camera angle atau sudut pengmabilan gambar dibagi menjadi lima sudut dengan
fungsi yang berbeda-beda sehingga karakter dan pesan yang dikandung dalam setiap shot
akan berbeda pula.
2.9.2 Teknik Bidikan Kamera
Teknik bidikan kamera berhubungan dengan frame size ( ukuran gambar ). Masing –
masing ukuran gambar memiliki makna tertentu.
2.9.3 Teknik Gerakan Kamera
Gerakan kamera terbagi menjadi dua, yaitu gerakan kamera dengan objek yang
bergerak dan gerakan kamera dengan objek yang diam. Gerakan kamera digunakan untuk
membedakan tampilan dan membuat tampilan lebih indah
2.10 Teori Dasar Editing
2.10.1 Pengertian Video Editing
Video editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil
shooting dengan cara memotong gambar ke gambar ( cut to cut ) atau dengan
menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.
2.10.2 Teknik – Teknik Editing
Pada dasarnya, sistem editing video dibagi menjadi dua, Linear Editing ( analog dan
digital ) dan Nonlinear Editing.
2.11 Perangkat Lunak Membuat Video Klip
Penulis hanya menggunakan software Adobe Premiere Pro CS3 untuk menegdit
video.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1. Tinjauan Umum
Tinjauan umum berisi tentang gambaran umum Symphony Band, meliputi sejarah
atau latar belakang Symphony Band, potensi grup band Symphony, dan visi misi
Symphony Band.
3.1.1. Sejarah Symphony Band
Band yang terbentuk pada september 2010 ini mengusung aliran Pop yang
dimaksudkan agar easy listening bagi pendengarnya. Band ini bercita-cita menjadi major
label disebuah perusahaan label musik di Jakarta.
Symphony diambil dari sebuah kata yang berarti alunan sebuah nada yang indah,
Seni adalah sebuah keindahan dan kami maksudkan sebuah alunan nada yang indah itu
selalu ada dikarya-karya bermusik kami.
3.1.2 Potensi Group Band
Band ini sudah berhasil menciptakan 5 buah lagu dan semuanya sudah melalui
proses rekaman. Symphony band sering mengikuti festival band untuk menjaga eksistensi
mereka di panggung musik Indonesia. Symphony band juga sering menjadi finalis dalam
ajang festival band. Gitaris dan keyboardist dari Symphony band juga pernah menjadi juara
runner – up dari beberapa festival musik.
Symphony band selalu berusaha mengemas paket musik yang berbahan dasar
sederhana menjadi istimewa sehingga menghasilkan alunan musik yang fresh dan berciri
khas.
3.1.3 Profil Personil Symphony Band
Symphony band memiliki 5 personil yang terdiri dari Wawan pada vokal, Feto pada
drum, Bagoes pada keyboard, Bagus pada bass, dan Sasi pada gitar.
3.1.4 Visi dan Misi Symphony Band
Visi dari Symphony adalah dapat memberikan warna musik yang berbeda untuk
dunia musik di Indonesia meskipun tetap berada pada jalur pop yang ada pada saat ini.
Misi Symphony band adalah terus berkarya menciptakan lagu – lagu yang dapat
dinikmati oleh banyak orang, bermain musik sebaik dan seindah mungkin, serta meraih
kesuksesan dengan meniti jejak band – band besar yang telah ada.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat upaya promosi yang
telah dilakukan oleh Symphony band untuk memperkenalkan keberadaan band mereka di
tengah penikmat musik. Jika sistem memiliki kelemahan, maka harus dapat ditemukan solusi
serta dapat diusulkan perbaikannya.
3.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi oleh Symphony band adalah pada upaya promosi yang
kurang maksimal. Sehingga penyampaian informasi tentang profil dan karya dari band ini
belum banyak diketahui oleh masyarakat. Selain itu media promosi yang ada saat ini kurang
lengkap dan kurang menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang
pertunjukan musik dan pembagian info melaui social network.
3.2.2 Pemecahan Masalah
Penulis mencoba memberikan media baru dalam menyampaikan informasi bagi
Symphony band untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara membuatkan video
klip dari salah satu lagu yang diciptakan oleh Symphony band sebagai alternatif yang dinilai
lebih menarik dan lebih efektif dalam hal berpromosi. Sasaran sistem pembuatan video
klip ini antara lain peningkatan kinerja dari segi penyebaran informasi, peningkatan efektifitas
dari segi upaya berpromosi, dan peningkatan efisiensi dari segi biaya dan waktu.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.1 Kebutuhan Peralatan Produksi
Perlengkapan yang dibutuhkan departemen kamera berikut perlengkapan
penunjangnya selama proses shoting berlangsung terdiri dari :
a. Kamera HVR HDV SONY HD 1000P
b. Lighting tungsten
c. TV Monitor
d. Kaset Mini – DV
e. Kabel Power dan Kabel S-Video
f. Tripod
3.3.2 Kebutuhan Peralatan Pasca Produksi
Untuk dapat mengedit semua hasil shooting, dibutuhkan beberapa alat bantu, antara
lain :
a. Alat Capture
b. Komputer
3.3.3 Kebutuhan SDM
Sebuah produksi video klip sudah pasti tidak akan berjalan tanpa adanya sumber
daya manusia sebagai pemroses pembuatan video tersebut. Sumber daya ini terbagi dalam
dua ruang lingkup, yaitu tim produksi dan pemeran.
3.3.3.1 Pembentukan Crew
Tidak ada patokan yang mutlak untuk jumlah dan komposisi kru tim didalam
memproduksi sebuah video klip. Video klip bisa di produksi dengan tiga orang saja, satu
orang produser yang juga merangkap sutradara sekaligus penulis scenario (script writer),
dibantu dengan operator kamera dan penata suara yang juga berfungsi sebagai asisten
sutradara.
3.3.3.2 Casting Talent
Pemeran yang ada di dalam video klip lagu “Datanglah” merupakan personil dari
grup band Symphony sendiri dan didukung oleh seorang model sebagai pemeran pembantu.
3.4 Analisis Pembuatan Video Klip
3.4.1 Tahap Pra Produksi
Berikut ini merupakan langkah - langkah yang penulis tempuh saat proses pra
produksi :
1. Melakukan pemahaman terhadap isi lagu dan melakukan briefing dengan
pencipta lagu untuk menyamakan persepsi.
2. Merancang konsep video klip yang cocok untuk memvisualisasikan lagu ini
kedalam sebuah video yaitu Traditional Visual Narration yang bersifat
storytelling agar pesan dari lagu tersampaikan ditambah dengan unsur Clip
Performance untuk memperlihatkan gaya panggung dari masing - masing
personil Symphony band.
3. Langkah selanjutnya yaitu membangun ide dan menentukan tema. ide dan
tema diambil dari penguraian pencipta lagu ditambah dengan ide fiktif dari
penulis untuk lebih memperkuat maksud cerita.
4. Menguraikan ide cerita kedalam bentuk cerita ringkas yang disebut dengan
sinopsis.
5. Mengubah sinopsis ke treatment yang nantinya akan digunakan sebagai
panduan saat proses produksi berlangsung.
6. Traetment akan divisualisasikan sementara kedalam bentuk rangkaian gambar
sederhana yang diberi keterangan mulai dari sudut pengambilan gambar, teknik
gerakan kamera, hingga durasi setiap scene yang ada atau lebih dikenal
dengan storyboard.
7. Selanjutnya penulis melakukan hunting lokasi di beberapa tempat di kota
Yogyakarta. Lokais yang terpilih seperti halaman gedung JEC, Plengkung
Gading, Toko Bunga Pak Purwo, Jalan Kota Baru, Taman Budaya, Cafe
Marwah dan sebuah rumah pribadi.
8. Setelah semua persiapan fixed, barulah penyusunan jadwal shooting dibuat.
Pembuatan video klip lagu “Datanglah” ini dilakukan selama 4 hari.
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Tahapan implementasi tersebut tersdiri atas tahap produksi dan tahap pasca
produksi dari pembuatan video klip lagu “Datanglah”. Tahap – tahap tersebut dilaksanakan
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan di tahap pra produksi.
4.1.1 Tahap Produksi
Tahap produksi merupakan tahap dimana kegiatan syuting sedang dilaksanakan
mengikuti konsep yang telah dibuat secara matang dalam bentuk treatment dan storyboard.
Urutan proses pengambilan gambar dilakukan berdasarkan shoting schedule yang telah
dibuat.
4.1.1.1 Pengoperasian Kamera
Pengoperasian kamera meliputi frame size , teknik gerakan kamera, dan sudut
pengambilan gambar.
a. Frame Size
Frame size atau ukuran shot yang penulis gunakan pada saat proses shooting
yaitu close up, medium shot, full shot, long shot, two shot, dan group shot.
b. Teknik Gerakan Kamera
Variasi teknik gerakan kamera yang diterapkan pada video klip lagu “Datanglah”
meliputi teknik zoom, teknik walk in dan walk out, teknik panning dan teknik
follow
c. Sudut Pengambilan Gambar
Variasi sudut pengambilan gambar yang diterapkan pada video klip lagu
“Datanglah” meliputi low angle, eye level, high angle.
4.1.1.2 Laporan Produksi
Kegiatan lain yang berhubungan dengan produksi adalah membuat laporan-
laporan hasil pelaksanaan syuting serta biaya yang terdapat dalam lampiran. Pada
pembuatan video klip lagu “Datanglah” penulis hanya mencantumkan camera report yang
nantinya akan digunakan sebagai panduan editor pada saat tahap editing.
4.1.2 Tahap Pasca Produksi
Proses pasca produksi lebih dikenal dengan proses editing, walaupun sebenarnya
dalam tahap ini tidak hanya ada proses editing. Pada tahap pasca produksi akan beberapa
tahap yang harus dilakukan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. Tahap tersebut
meliputi capturing, fixing, adding effect, mastering dan rendering.
4.1.2.1 Capturing Video
Capturing dilakukan untuk memindahan hasil pengambilan gambar yang tersimpan
dalam pita kaset miniDV ke komputer menggunakan bantuan software Adobe Premiere Pro
CS3.
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam tahap capture adalah
menghubungkan kamera dengan fireware card pada PC yang dihubungkan dengan kabel
fireware Sony. Langkah perncapturan kamera pada posisi on atau hidup dan pada mode
VCR setelah itu hubungkan HDV / DV out pada kamera dengan kabel fireware
menuju fireware card pada PC kemudian jalankan aplikasi Adobe premiere Pro Cs 3.
Setelah memilih New Project yaitu menentukan ukuran video yang akan dibuat
dan tempat atau folder menyimpan. Setelah itu pilih Edit > Preferences > Scratch Disks
pada menu bar dan pilh Komputer > hiburan> video fix untuk video file dan audio file yang
akan di-capture. Untuk pembuatan video klip lagu Terluka ini menggunakan sistem DV PAL
dengan ukuran Standard 48 kHz karena video klip ini akan diputar di wilayah
Indonesia yang menggunakan sistem DV PAL.
4.1.2.2 Editing Video
Tahap ini merupakan tahap untuk memasukkan semua source video yang telah di
capture kedalam video track atau pada timeline panel yang belum tersusun sesuai dengan
yang diinginkan.
1. Buka Adobe Premiere Pro CS3.
2. Pilih New Project > Isikan nama file dan tempat penyimpanannya > Atur
Available Preset menggunakan DV PAL Standard KHz, > Kemudian OK.
3. Setelah Adobe Premiere Pro terbuka, pindahkan video dari komputer
kedalam Adobe Premiere dengan cara klik kanan pada tab project lalu pilih
import. Ulangi langkah ini hingga semua file yang dibutuhkan dalam proses
editing sudah dimasukkan kedalam project.
4.1.2.2.1 Fixing Video
Fixing merupakan tahap penggabungan setiap scene sesuai dengan storyboard
yang telah dibuat di tahap pra produksi. Berikut ini merupakan langkah – langkah
menggabungkan video.
1. Drag file yang ada di tab project ke timeline.
2. Klik tombol play untuk mencari video dengan hasil terbaik dari setiap scene.
Lalu geser dan letakkan Currrent Time Indikator pada awal video yang akan
dipilh.
3. Klik icon silet ( Razoor Tool ) yang ada pada tab Tool. Lalu potong video
dengan cara klik pada video tepat di garis Current Time Indikator ( edit Line ).
Maka akan terlihat garis pemisah antara video yang sudah dipotong tadi.
Setelah itu geser kembali Current Time Indikator ke akhir video yang sudah
di pilh tadi, lalu potonglah dengan menggunakan Razoor Tool.
4. Ulangi Langkah 1,2, dan 3 untuk mendapatkan semua scene yang
dibutuhkan. Jangan lupa menghapus video yang sudah tidak dibutuhkan
dengan cara klik frame yang ingin dihapus lalu tekan tombol del pada
keyboard.
5. Mulailah menggabungkan setiap potongan video sesuai urutan scene yang
telah ditentukan dengan cara klik salah satu video, lalu geser ke posisi yang
sesuai dengan urutan scene.
4.1.2.2.2 Adding Effects
Adding Effect merupakan tahap pemberian efek pada video – video yang sudah
digabungkan di tahap fixing tadi.
4.1.2.2.3 Rendering
Rendering merupakan tahapan untuk mengeksport semua file video dan audio yang
kita olah melalui Adobe Premiere Pro menjadi output video yang bisa dimainkan.
4.1.2.2.4 Mastering
Mastering merupakan proses dimana file yang telah jadi akan dipindahkan materi
kaset, VCD, DVD, atau materi lainnya. Adapun langkah – langkah untuk memindahkan file ke
DVD sebagai berilut :
1. Buka sequence atau file project yang akan digunakan.
2. pilih menu File > Export > Export to DVD pada menu bar.
3. Isikan label DVD dan Setting yang diinginkan dan pilih disc pada jendela
Burn CD.
4. Klik tombol Burn.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kendala dalam Pembuatan Video Klip
Selama proses pembuatan video klip, penulis menemui beberapa kendala terutama
pada tahap produksi dan pada tahap pasca produksi.
4.2.1.1 Kendala saat Proses Produksi
Pada tahap ini kendala – kendala yang dihadapi yaitu :
1. Kurang pahamnya para anggotan Symphony band tentang proses
pembuatan video klip sehingga pada saat produksi atau pengambilan
gambar sudah dimulai, mereka masih tidak mematuhi konsep dan jadwal
yang telah dirancang di tahap pra produksi.
2. Potensi dan style druumer Symphony band yang masih kurang sehingga
pada saat take untuk live performance masih harus mendengarkan suara
musik lagu Datanglah dari lapotop. Akibatnya, ketukan – ketukan yang
dihasilkan terkadang meleset karena take dilakukan di outdoor dengan noise
yang begitu besar yang sangat mempengaruhi pendengaran.
4.2.1.2 Kendala saat Proses Pasca Produksi
Pada tahap ini penulis menemui kendala pada proses fixing, yaitu ketika penulis
sebagai editor ingin mnegepaskan antara gerak mulut pada video dengan musik asli,
mengepaskan antara pukulan drum pada video dengan suara drum pada musik yang asli.
4.2.3 Pengetesan Video Klip Lagu Datanglah
Penulis membuat semacam kuisioner untuk menilai pakah video klip ini sudah masuk
dalam kategori baik atau tidak dimata audiens. Kuisioner tersebut dicoba kepada 30 orang
yang dipilih secara acak yang terdiri dari 3 orang dari pihak Symphony Band, 2 orang dari
pihak yang mengerti tentang dunia video klip dan 25 orang sebagai konsumen ahir (
kalangan umum ).
Hasil dari kuisioner tersebut adalah 70% baik untuk kualitas video klip secara
keseluruhan, 80 % baik untuk keselarasan cerita dengan makna lagu dna untuk kesesuaian
standar video klip, 46,67% baik untuk penyampaian informasi tentang genre musik dan style
para personil Symphony band dan 53,33% baik dari sisi mempengaruhi audiens.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan proses produksi sudah penulis
lakukan pada pembuatan video klip untuk Symphony band, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Video klip dapat menjadi alternatif promosi dan penyampaian informasi yang
efektif ditinjau dari segi biaya yang jumlahnya + Rp. 2.818.000. biaya tersebut
jauh lebih efektif dibandingkan dengan biaya produksi pembuatan video klip
dengan seorang professional yang bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan
juta.
2. Audience sebagai penikmat musik lebih mudah memahami makna yang
terkandung dalam lagu dengan menonton video klip dari lagu tersebut. Artinya
informasi telah tersampaikan dan bisa diterima dengan baik oleh audience.
3. Symphony band dapat meminimalisir media promosi dari yang bermacam -
macam ( pembuatan poster, sticker, demo lagu ) menjadi satu media saja
yaitu video klip.
4. Video klip dengan perpaduan konsep antara storytelling dan performance
adalah pilihan yang tepat jika kita ingin memperjelas isi lagu sekaligus
menunjukkan style bermusik dari sebuah band.
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk meningkatkan kualitas video klip adalah
sebagai berikut :
1. Persiapkan konsep secara matang sebelum mulai melangkah ke proses
produksi. Karena tanpa persiapan yang matang akan memberatkan kinerja
crew dan talent di tahap berikutnya.
2. Utamakan kesesuaian antara konsep video klip, tema dan genre musik agar
menghasilkan video klip yang berkualitas.
3. Memperbanyak referensi dengan menonton video klip band - band ibukota
untuk menmbah wawasan baik dari segi ide maupun dari segi pemberian
efek.
Sedangkan untuk Symphony Band penulis menyarankan agar hasil dari video klip
dapat dijadikan media promosi utama untuk kedepannya. Symphony band dan manajemen
nya harus lebih aktif dalam mencari celah untuk memperkenalkan karya mereka di belantika
musik Indonesia. Peningkatan kualitas bermusik juga harus dilakukan guna memberikan
sajian yang sempurna bagi para penikmat musik dan agar dapat menembus ketatnya
persaingan pasar di dunia musik.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Galih Argaleva. 2009. Efektifitas media Video Klip Sebagai Upaya
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Peskripsi Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Perancis Semester V Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi S1 FPBS
UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Baksin, Askurafai. 2009. Videografi. Bandung : Widya Padjadjaran.
Boan, hendrik Mulyunus Aritonag. 2010. Rancangan Video Klip Single Album Buble Band
“Jangan Malu Donk”. TA D3 Multimedia Universita Widyatama. Bandung : Tidak
Diterbitkan.
Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta : Erlangga.
Hendratman, Hendri. 2007. The Magig of Adobe Premiere Pro. Bandung : Informatika.
Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakrata
: Andi Offset.