JURNALISME VERSUS SOSIAL MEDIA
Akhmad Kusaeni
Wakil Pemimpin Redaksi
LKBN Antara
Technology is shifting the power away
from the editors, the publishers,
the establishment, the media elite.
Now it’s the people who are in control.”
Rupert Murdoch, Global Media Entrepreneur
SOSIAL MEDIA MENGANCAM JURNALISKALAU SEMUA ORANG BISA JADI WARTAWAN, MASIHKAH DIPERLUKAN PROFESI INI?
Sosial media adalah “sebuah istilah payung untuk mendefinisikan beragam
kegiatan yang mengintegrasikan teknologi, interaksi sosial, dan konstruksi
dari kata-kata, gambar, video dan suara.”
Sebelumnya, semua itu menjadi domain jurnalisme.
Sosial media
mencuri ruang publik
yang sebelumnya
jatah media jatah media
tradisional
SOSIAL MEDIA ADALAH
TEMPAT MILIARAN ORANG
NGERUMPI DI DUNIA MAYA
24/7 NONSTOP.
IA MENGAMBIL PERHATIAN IA MENGAMBIL PERHATIAN
ORANG DARI MEDIA
TRADISIONAL
HARD TRUTH
51% of 18 to 24 year-olds with a social networking profile agreed
that they often find out about breaking news stories first via a social networking website
SEBANYAK 2/3
PENGGUNA INTERNET
DUNIA MENGUNJUNGI
SOSIAL MEDIA
(DAN MELUPAKAN MEDIA
TRADISIONAL)
3 OUT OF 4 AMERICANS USE SOCIAL TECHNOLOGY
VISITING SOCIAL SITES IS NOW THE MOST
POPULAR ONLINE ACTIVITY—AHEAD OF PERSONAL EMAIL
5.000.000.000
The number of
minutes spent
on Facebook on Facebook
each day
3,000,000The average number of Tweets per day on
Twitter.com
13 HOURS
The amount of video uploadedThe amount of video uploaded
to YouTube every minute.
412.3 YEARS
The length of time it would take to view every
YouTube video.
100,000,000The number of YouTube videos viewed per day.
3,600,000,000The number of photos archived on Flickr.com as of June 2009.
That’s roughly 1 photo per every 2 people on the planet.
The amount of
content
(web links,
news stories,
1.000.000.000
news stories,
blog posts,
notes,
photos,
etc.)
shared each week
on Facebook.
13,000,000 The number of articles available on Wikipedia
R.I.P
Newspaper 1457-2043
“The Vanishing Newspaper”
Philip Meyer (2004)
Media cetak tidak bisa lagi hanya sekadar bicara apa, siapa, kapan, dimana:kapan, dimana:
Ini komoditi GRATIS
Yang Premium dari domain media cetak, dan oleh karena itu layak dibayar adalah
MENGAPA &
BAGAIMANA
SOCIAL MEDIA IS LIKE
WORD OF MOUTH
MEDIA TRADISIONAL
Voice adalah social media, sedangkan
news adalah traditional media.
News adalah informasi yang diolah dengan semangat dan keterampilan profesionalisme wartawan. Tujuannya mengabdi ke publik dan kemanusiaan.
Voice bukan news. Voice hanyalah suara-suara yang bisa ditulis oleh siapa saja, untuk apa saja, dengan standar yang tidak terjaga.tidak terjaga.
Beda dari news, voice tidak disortir untuk tujuan publik dan kemanusiaan. Voice bisa saja hanya informasi iseng, menyebarkan informasi menyesatkan, fitnah dan pembunuhan karakter.
Daniele Paola Viglione, Presiden dan CEO AGI (kantor berita Italia), membedakan informasi sebagai news dan voice.
Bisnis utama media tradisional adalah
news, bukan voice.
Bayangkanlah informasi sebagai bermain bola. Semua orang bisa bermain bola tapi tidak semua pemain bola bisa menjadi pemain profesional.
Semua orang bisa menghasilkan informasi, tapi tidak semua informasi itu lahir dari wartawan.Semua orang bisa menghasilkan informasi, tapi tidak semua informasi itu lahir dari wartawan.
Informasi dicari oleh wartawan dengan standar etik profesinya yang diatur sebegitu rupa agar melindungi publik.
PERLU ATURAN
Oleh karena sosial media mencuri public space, maka
harus diatur karena ruang publik itu adalah wilayah
orang banyak.
Tidak boleh sembarang gelandangan "berkicau" di Tidak boleh sembarang gelandangan "berkicau" di
sana, apalagi menyebarluaskan informasi yang belum
dikonfirmasi kebenarannya.
Aturan biasa dibuat dan diawasi oleh komunitas pers,
seperti Dewan Pers dan organisasi profesi seperti AJI
dan PWI
JURNALISME TIDAK AKAN
PERNAH MATI
MESKI MEDIA SOSIAL MENCURI PERANNYA
ANGELINA SONDAKH DUDUK MENANGIS
SEKIAN TERIMAKASIH