Interest Rate and
Agriculture agus pakpahan
bahan disampaikan pada
Perspektif Perhepi Seri I
Bogor, 28 April 2016
U.S. long-term interest rates have fallen over the past 30 years and are near historic lows. Three facts stand out about this secular decline: First,
it has been a global phenomenon, as the decline in the United States was paralleled by a similar trend in most developed countries. Second, the
decline was largely unexpected, and forecasters consistently overestimated the future level of interest rates at various points in the past. Third,
the decline was evident not only in nominal interest rates but also, and more importantly, in real (that is, inflation-adjusted) interest rates, which
drive saving and investment decisions.
Long Term Declining Rate of Interest
Country 2000 2014 Change
Indonesia -1.7 6.8 8.5
Malaysia -1.1 2.1 3.2
Thailand 6.4 5.7 0.7
Vietnam -0.9 4.8 5.7
Table 1. Comparison of Real Interest Rates in Selected ASEAN Countries, %
Table 2. Lending Interest Rate Comparison in Selected Countries, 2000 and 2014 (Source: The WB)
Country 2000 2014 Change
Indonesia 18.5 12.6 -5.9
Malaysia 7.7 4.6 -3.1
Thailand 7.8 6.8 1
Vietnam 10.6 8.7 1.9
Table 3. Real Interest Rate in Selected Countries, 2000 and 2014 (Source: The WB)
Country 2000 2014 Change
Japan 3.4 -0.4 -3.8
UK 3.6 -1.2 -4.8
Korea 7.5 3.7 -3.8
China 3.7 4.7 1.0
USA 6.6 1.8 -4.8
Table 4. Lending Interest Rate in Selected Developed Countries, 2000 and 2014 (Source: The WB)
Country 2000 2014 Change
Japan 2.1 1.2 -3.1
UK 9.2 3.3 -5.9
Korea 8.5 4.3 -4.2
China 3.7 4.7 1.0
USA 6.6 1.8 -4.8
pembelajaran 1
• 1. Trend dunia adalah mengalami penurunan bunga,
baik di negara maju maupun di negara berkembang
• 2. Baik real maupun lending rate Indonesia di negara
ASEAN merupakan tingkat bunga yang paling tinggi.
Lending Interest Rate Indonesia pada 2014 adalah
2.74 kali lebih tinggi daripada lending rate Malaysia
• 3. Di negara maju dan RRC lending rate di bawah 5%.
• Apa dampak tingginya bunga terhadap pertanian?
Gambaran Dalam Berapa Tahun Nilai Uang
Rp 1.00 Menjadi 2 Kali Lipatnya Akibat
Berlakunya Compounding Interest Rate
2% 10% 12% 20%
30 tahun 7 tahun 6 tahun 4 than
Macro Block
Output supply
Consumption demand
Export demand
Marker equilibrium
Goods Market
Money Market Money Supply
Money Demand
Money Market
Equilibrium
Foreign Eaxhange Market:
Balance of Payments
Capital Flow
Exchange Rate Determination
Interest Rate
Farm Block
Crop Sector:
Crop supply
Domestic demand
Export demand
Stock demand
Market equilibrium
Crop Price Outputs
Farm
Income
Long-run elasticities dampak dinamis dari
penurunan supply supply uang dengan laju 3%
secara kontinu (Devadoss and Meyers, 1986)
Variables Long Run Elasticities
Exchange Rates 3.25
Domestic Interest
Rate 1.12
Real Crop Supply -0.23
Real crop Inventory -0.9
Real Crop Next Export -6.69
Real Farm Income -1.08
Research ini
menunjukkan 3%
money supply berkurang,
1.12 % domestic interest rate meningkat
kinerja pertanian:
real crop supply,
real crop inventory
real net export
dan real farm income menurun
Pembelajaran 2 • Mengingat bunga bagi sektor riil adalah biaya kapital, maka peningkatan bunga sama dengan
peningkatan biaya
• Biaya tersebut bisa berkaitan dengan biaya produksi, biaya inventory atau biaya mengatasi risiko atau
biaya spekulasi
• Hasil akhirnya adalah keberlanjutan pertanian melemah, sebagaimana ditunjukkan oleh menurunnya:
• real crop supply
• real crop inventory
• real crop net export
• crop price index
• real livestock product supply
• livestock product price
• real farm income (Source: Devadoss, S., and W.H. Meyers,1986. Monetary Policies, Interest Rates,
and US Agriculture: An Economic Simulation Analysis. CARD Working Papers No. 86.)
Hukum Uang= Compounding
interest rate
Hukum sektor riil=
the law of
diminishing return
Gambar: Perbedaan trend antara nilai
unas berdasarkan compounding interest
rate dan pergerakan nilai sektor rail
waktu
Nilai
apabila bunga semakin rendah
Hukum Uang vs. Inovasi
• hukum uang lawannya hanya inovasi pada sektor riil
• Inovasi tidak akan berjalan apabila R&D dalam sistem
akuntansi tidak diperlakukan sebagai investasi
• Andaikan dinyatakan sebagai investasi dalam system
akuntansi tetapi bunga tinggi R&D tidak akan
berkembang
• Bunga tinggi menandakan sektor moneter tidak
efisien dan kurang inovatif.
Bunga Uang Cerminan
Loyalitas • Bunga adalah unearned income
• Bunga adalah adalah hasil formula yang ditetapkan
• Berapa besar bunga yang dikenakan/diterima
adalah tergantung pada loyalitas pemilik dana
kepada bangsa, negara dan masyarakatnya
• Loyalitas tersebut dapat diwujudkan dalam
produktivitas dan efisiensi institusi
keuangan/perbankan
Penutup
• Investasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi
• Pertanian merupakan sektor yang memberikan prakondisi untuk pertumbuhan
ekonomi, keberlanjutan, dan kesejahteraan umum sorta perdamaian
• Tingkat bunga berhubungan langsung dengan biaya investasi. Tingkat bunga
yang tinggi menyebabkan kinerja pertanian menurun secara langka panjang
• Tingkat bunga di Indonesia relatif lebih tinggi dari tingkat bunga di negara
ASEAN esperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
• Trend penurunan tingkat bunga sedang terjadi secara global. Negara majo
seperti Jepang telah menetapkan kebijakan bunga 0% sejak 2009.
• Indonesia memerlukan kebijakan moneter yang bisa merangsang investasi di
sektor pertanian dan sekaligus juga investasi dalam R&D pertanian.