2
ISSN 1907-7858 ISSN 1907-7858 VOLUME VI/ NO. 02/ 2012 Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens Stal), merupakan hama utama dan penting pada pertanaman padi. Siklus hidupnya 23 -33 hari. Selama hidupnya, seekor wereng coklat betina di Laboratorium dapat menghasilkan telur sampai 1000 butir. Namun karena adanya pengaruh lingkungan kemampuan bertelur di lapangan hanya mencapai 100-600 butir. Silus Hidup - Masa inkubasi telur wereng coklat antara 7 – 11 hari - Stadia Nimfa antara 10 - 15 hari - Pra-oviposisi 3 – 4 hari. - Nimfa wereng coklat terdapat pada pangkal batang tanaman padi di atas permukaan air, apabila populasinya tinggi ditemukan juga pada daun bendera dan pangkal malai. - Umumnya jumlah pada musim kemarau lebih rendah dibandingkan musim hujan. Hama ini dapat merusak tanaman melalui pengisapan cairan pada sistem vascular (pembuluh tanaman). Menularkan penyakit Virus Kerdil Hampa dan Virus Kerdil Rumput. Batas ambang ekonominya adalah 15 ekor/rumpun. Ciri utama Nilaparvata lugens adalah : adanya bintik hitam pada sayap begian depan dan pada taji tungkai tulang belakang, punggungnya terdapat tiga garis memanjang berwarna coklat muda, bila dilihat dari samping garis ubun-ubun rata dan sejajar dengan garis batas leher. Ada tiga stadia di dalam perkembangan hama wereng coklat : a. Stadia telur - Nilaparvata lugens meletakkan telur dengan cara disisipkan pada rongga jaringan pelepah. - Apabila populasinya tinggi telur dapat ditemukan pada bagian tulang daun. Telur diletakkan secara berkelompok. - Telur wereng coklat berwarna putih bening lama kelamaan berubah warna sesuai dengan perkembangan embrio, telur berbentuk oval, telur menyerupai sisir pisang. - Wereng coklat mengalami lima kali ganti kulit (terdiri dari lima instar) b. Nimfa - Periode nimfa berkisar antara 12-15 hari. - Hal penting yang perlu diperhatikan yaitu periode telur lebih dari separuh periode nimfa. Mengenal WERENG COKLAT Gbr. Stadia hidup Wereng Coklat SERAMBI PERTANIAN VOLUME VI/ NO. 02/2012 Basri AB

VOLUME VI/ NO. 02/ 2012 ISSN 1907-7858 Mengenal WERENG …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/SerambiPertani/12... · Menularkan penyakit Virus Kerdil Hampa dan Virus Kerdil

  • Upload
    vunhan

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN 1907-7858

ISSN 1907-7858VOLUME VI/ NO. 02/ 2012

Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens Stal),merupakan hama utama dan penting padapertanaman padi. Siklus hidupnya 23 -33 hari.Selama hidupnya, seekor wereng coklat betina diLaboratorium dapat menghasilkan telur sampai1000 butir. Namun karena adanya pengaruhlingkungan kemampuan bertelur di lapangan hanyamencapai 100-600 butir.

Silus Hidup- Masa inkubasi telur wereng coklat antara

7 – 11 hari- Stadia Nimfa antara 10 - 15 hari- Pra-oviposisi 3 – 4 hari.- Nimfa wereng coklat terdapat pada pangkal

batang tanaman padi di atas permukaanair, apabila populasinya tinggi ditemukanjuga pada daun bendera dan pangkal malai.

- Umumnya jumlah pada musim kemaraulebih rendah dibandingkan musim hujan.

Hama ini dapat merusak tanaman melaluipengisapan cairan pada sistem vascular (pembuluhtanaman). Menularkan penyakit Virus KerdilHampa dan Virus Kerdil Rumput. Batas ambangekonominya adalah 15 ekor/rumpun.

Ciri utama Nilaparvata lugens adalah : adanyabintik hitam pada sayap begian depan dan padataji tungkai tulang belakang, punggungnya terdapattiga garis memanjang berwarna coklat muda, biladilihat dari samping garis ubun-ubun rata dansejajar dengan garis batas leher.

Ada tiga stadia di dalam perkembangan hamawereng coklat :

a. Stadia telur- Nilaparvata lugens meletakkan telur

dengan cara disisipkan pada ronggajaringan pelepah.

- Apabila populasinya tinggi telur dapatditemukan pada bagian tulang daun. Telurdiletakkan secara berkelompok.

- Telur wereng coklat berwarna putih beninglama kelamaan berubah warna sesuaidengan perkembangan embrio, telurberbentuk oval, telur menyerupai sisirpisang.

- Wereng coklat mengalami lima kali gantikulit (terdiri dari lima instar)

b. Nimfa- Periode nimfa berkisar antara 12-15 hari.- Hal penting yang perlu diperhatikan

yaitu periode telur lebih dari separuhperiode nimfa.

Mengenal

WERENG COKLAT

Gbr. Stadia hidup Wereng Coklat

SERAMBI PERTANIAN VOLUME VI/ NO. 02/2012

Basri AB

SERAMBI PERTANIANTerbit setiap bulan. Penerbit : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) AcehPembina : Ir. T. Iskandar, MSi Dewan Redaksi : Nazariah, SP, MSi, Ir. Basri A. Bakar, MSi, Ir. M. Ferizal, MScAlamat Redaksi : Jl. TP. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda Aceh. Telp. (0651) 7551811, Fax. (0651)7552077, Website : nad.litbang.deptan.go.id, Email : [email protected]

ISSN 1907-7858

- Telur tidak dipengaruhi oleh aplikasiinsektisida, karena telur wereng coklatdiletakkan dalam jaringan pelepah daun,

c. Dewasa- Serangga dewasa mempunyai dua bentuk

sayap baik jantan maupun betina, antaralain bersayap panjang dan sempurna(makroptera) dan bersayap pendek atautidak sempurna.

- Ukuran serangga jantan makroptera 2,671+ 0,163 mm dan brakhiptera 2,944 + 0,293mm berwarna coklat tua.

- Ukuran serangga betina makroptera 3,318+ 0,253 mm dan brakhiptera 3,394 + 0,218mm berwarna coklat muda.

Kerusakan yang ditimbulkanSecara umum kerusakan yang diakibatkan olehwereng coklat ini dapat bersifat langsung dan tidaklangsung.

- Secara langsung; yaitu dengan caramengisap langsung cairan tanaman didalam sel sehingga tanamn menjadi keringdan akhirnya mati.

- Secara tidak langsung ; yaitu karenawereng coklat ini merupakan vektor bagipenyakit virus kerdil rumput dan kerdilhampa.

- Luas serangan wereng batang coklat(WBC) di Indonesia sampai Agustus 2010mencapai 105.372 ha dengan luas tanamanpuso 4.161 ha, terluas 10 tahun terakhir.

Ada 14 spesies yang termasuk dalam genusNilaparvata, walaupun demikian yang menjadihama penting hanya Nilaparvata lugens.

Intensitas seranganAdalah tingkat kepadatan populasi atau derajatkerusakan tanaman padi akibat serangan werengcoklat. Intensitas serangan dibagi empat tingkat:a. Intensitas Serangan Ringan, yaitu apabila

kepadatan populasi wereng coklat > = 1 ekorper tunas atau >= 20 ekor per rumpun untuktanaman yang anakannya 20 tunas perrumpun atau lebih

b. Intensitas Serangan Sedang, yaitu apabilatelah terjadi perubahan warna tanaman yang

semula hijau menjadi kekuningan ataumengering kecoklatan yang mencapai luasan25% dari areal pertanaman.

c. Intensitas Serangan Berat, yaitu apabila telahditemukan tanaman yang menunjukkan warnakuning atau mengering kecoklatan yangluasnya lebih dari 25% areal sampai kurang dari85% areal pertanaman.

d. Intensitas Serangan Puso, yaitu apabila luastanaman yang menunjukkan warna kuning ataumengering kecoklatan meliputi lebih dari 85%persen areal pertanaman.

Pengendalian- Penanaman serentak- Lampu perangkap (Light traps)- Waktu persemaian yang tepat- Tuntaskan pengendalian pada generasi 1- Pengamatan wereng di pertanaman- Penggunaan insektisida.

BEBERAPA VARIETAS PADI TAHAN HAMAWERENG COKLAT- Inpari-2- Inpari-3- Inpari-6- Inpari-13- IR-66- IR-74

SERAMBI PERTANIAN VOLUME VI/ NO. 02/2012