9

VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi
Page 2: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 - 1163

DAFTAR lSI

1. PENENTUAN KONSENTRASI Cu SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti Siti Surasri, Winarko 191- 196

2. HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI URJ KANDUNGAN RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA Evi Yunita Nugrahini, Tatarini Ika Pipitcahyani, Mita Larasati 197 - 201

3. HUBUNGAN ANTARA SKOR BISHOP DENGAN KEBERHASILAN INDUKSI PERSALINAN PADA KEHAMILAN POSTTERM Setyaningsih, Teres/a Retna Puspitadewi, Hermin Istirahayu 202- 207

4. HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU POST SEKSIO SESAREA TERHADAP PELAKSANAAN MOBILISASI DINI DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA Elly Susilawati 208- 213

5. KONSUMSI LEMAK, STATUS GIZI PADA USIA MENARCHE DI SEKOLAH DASAR DISON KERTAJAYA SURABAYA Nursarita Intan, Irine Christiany 214- 218

6. HUBUNGAN SIKAP PESERTA KB TENTANG IUD DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD (DI RB IBU KARTINI SU~BAYA) Ervi Husni, Sriaml, Irma Sari Fitriana 219- 225

7. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN PARTISIPASI SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RB KARTINI SURABAYA Rijant?, Queen Kho/run Nisa' Mairo, Wiwik Anggraeni 226- 233

8. PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA KOMIK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT (STUDI DI KLINIK JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA) Ida Chairanna Mah/rawatie 234- 240

9. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG ASI DENGAN CARA PEMBERIAN ASI DI BPM ENY JUNIATI SURABAYA Sri Ratnawati, Sherly Jeniawaty 241- 247

10. PENGARUH SUHU PENGGORENGAN TERHADAP KERUSAKAN KADAR VITAMIN E PADA MINYAK GORENG Christ Kartika Rahayuningsih, Wieke Sri Wu/an 248- 251

11. HUBUNGAN ANTARA ANEMIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM DI RUANG BERSALIN RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN Siti Alfiah, Sherly Jeniawaty, Siti Nurjannah 252 - 257

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

Page 3: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 - 1163

PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA KOMIK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

{STUDI DI KLINIK JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA)

Ida Chairanna Mahirawatie

ABSTRACT

The results of the study and examination of the patient in the Department of Nursing Dental Clinic Surabaya derived from a variety of elementary school students in the city of Surabaya, mostly suffering from dental caries and periodontal diseases that caused due to lack of knowledge. Lack of media images to provide oral health information to elementary school students is one reason of knowledge and attitude of students about dental health and how to maintain dental hygiene becomes less. The purposes of this study are to (1) analyze the effect of health promotion with the comic as a media to students' dental health knowledge, (2} analyze the effect of health promotion with the comic as a media to students' attitudes, and (3) analyze the effect of health promotion with the comic as a media to changes in the level of oral hygiene of students. The design that is used in this study is the design of 'The One Group Pretest - Posttest". Design research "Pretest - Posttest Design" is performed by comparing the test results before the treatment (pre-test) with the results after the treatment (post-test). Furthermore, the data that are obtained were processed with T test.

Keywords: elementary school students, comic as a media about dental health ar.d oral hygiene.

PENDAHULUAN Peserta didik merupakan generasi penerus sebagai sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Perkiraan jumlah anak usia sekolah saat ini sepertiga total penduduk, dan dua pertiganya adalah anak sekolah; merupakan jumlah yang sangat besar dan potensial. Pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah akan terganggu karena menderita sakit, kurang gizi atau masalah kelebihan gizi serta bila anak menghadapi masalah psikososial atau kejiwaan. Keadaan ini akan mempengaruhl proses belajar sehingga mempengaruhl prestasi bela jar yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia (Depkes, 2012). WHO pada tahun 2000 memperkenalkan pendekatan Sekolah yang Berwawasan Kesehatan (Health Promoting School). Sekolah yang berwawasan kesehatan adalah tempat dimana semua masyarakat sekolah bekerjasama memberikan pengalaman dan menyediakan struktur pembelajaran yang terintegrasi dan positif, yang mempromosikan dan memberikan perlindungan kesehatan kepada peserta didik. Hal ini meliputi pendidikan kesehatan intra dan ekstra kurikuler, penciptaan lingkungan yang aman dan sehat, penyediaan layanan kesehatan dan penyertaan keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi kesehatan. Salah satu program teknis dari Departement of Non-communicable Disease Prevention and

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

Health Promotion yang mewadahi programkesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral Health Programme (GOHP) (Petersen, 2003). Program ini menyarankan negara-negara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakitgigi dan mul.ut serta promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program kesehatan gigi dan mulut dengan program kesehatan umum (Petersen, 2003). Salah satu aksi prioritas dad GOHP, khususnya untuk peserta didik adalah promosi kesehatan gigl di sekolah (Petersen, 2003). Salah satu resolusi dari The 60th World Health Assembly (WHA) oleh WHO tahun 2000 adalah mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di sekolah dengan fokus pada PHB dan praktik perawatan diri sendiri di sekolah, yaitu dengan pelaksan an sikat gigi set(ap hari di sekolah.Pelayanan k sehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentu program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang juga dilaksanakan oleh swasta. Program UKGS sudah berjalan sejak tahun 1951, status kesehatan gigi pada anak usia 12 tahun masih belum memuaskan. Hasil Riset

234

Page 4: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015

Kesehatan Dasar 2007 (Kemenkes), menunjukkan prevalensikaries gigi dalam 12 bulan terakhir di Indonesia adalah 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1 %. Prevalensi karies aktif kelompok umur 12 tahun sebesar 9,8o/o sedangkan pengalaman karies 36,1 %. Besarnya kerusakan gigi yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/ pencabutan (RTI) ada usia 12 tahun sebesar 62,3% sedangkan persentasi dari jumlah gigi t tap yang sudah di tumpat (PTI) pads usia inl baru mencapai 0,7% clan 26,2% telah terlanjur dicabut. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SE:kolah Dasar Kota Surabaya pada program UKGS Tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah murid 275.634 orang, yang diperiksa pada program UKGS 201.829 orang (73,22%}, sedangkan yang perlu perawatan sebesar 67.629 orang (62,23 %) Berbagal permasalahan di atas merupakan akibat darl belum optimalnya proses komunikasi dua arah antara promotor dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung pada suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Posisi media ini akan berlaku pada proses pembelajaran disemua cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing ilmu. Promosi kesehatan merupakan fungsi inti darl program pembangunan kesehatan. Dalam pelaksanaannya menganut kaidah promotif dan preventif. Salah satunya unsur yang penting untuk mendukung hal tersebut diatas adalah pengembangan media. Media adalah alat atau sarana yang dlgunakan untuk

Data khusus Hasil Pengumpulan Data

ISSN 2087 - 1163

menyampaikan pesan dari sumber informasi kepada khalayak sasaran. Untuk itu saluran atau alat yang dimaksud adalah media pembelajaran. Dari hasil pengamatan dan pemeriksaan pasien di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Surabaya berasal dari peserta didik berbagai Sekolah Dasar di kota Surabaya hampir semua menderita karies gigi dan penyakit jaringan periodontal yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Akibat kurangnya media gambar yang memberikan informasi kesehatan gigi dan mulut kepada murid Sekolah Dasar, sehingga pengetahuan, sikap dan ketrampilan murid mengenai kesehatan gigi dan cara memelihara kebersihan gigi kurang. Berdasarkan uraian diatas, penulls ingin mengadakan penelitian dengan judul: "Pengaruh media cerlta bergambar dalam Promosi Kesehatan terhadap tingkat Keberslhan Glgi dan Mulut.

METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis uji T test. Uji ini digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas : Promosi kesehatan (media komik) . Variabel terikatnya Pengetahuan, sikap dan Tingkat Kebersihan glgi dan mulut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Umum Sampel yang digunakan adalah murid Sekolah Dasar yang datang untuk memeriksakan gigi ke klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya. Batasan sampel adalah murid yang berumur antara 9 s/d 11 tahun.

I

1. Distribusi proporsi responden berdasarkan Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut ebelum perlakuan di klinik JKG Poltekkes Kemenke s s Surabaya Tahun 2014.

Nilai/Skor Sebelum perlakuan }> 90 -

80-90 5 (10%) 65-80 12 (24%) 56-65 33 (66%)

Jumlah 50 (100%) Mean 13.18 SD 1.58

2. Distribusi proporsi responden berdasarkan Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut s d h I k d kr 'k G I kk k Surabaya Tahun 2014 esu a pera uan i In I JK Po te es Kernen es

Nilai/Skor Sesudah perlakuan }> 90 44 (88%)

. 80-90 6 (12%) 65-80 -56-65 -

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 235

Page 5: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015

Jumlah Mean SD

50 {100%) 23.20 1.08

ISSN 2087 - 1163

3. Distribusi proporsi responden berdasarkan Sikap tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum pe I k dl kl' lk JKG P It kk K k S b a Tahun 2014 ra uan 1n o e es emen es ura ay

Sikap Sebelum perlakuan

ss 234 (19 5%) s 534(44 5%) TS 260(21 66%) STS 172(0 08%) Jumlah 1200 {100%) Mean 64.66 SD 4.84

4. Distrlbusi proporsl responden berdasarkan Sikap tentang kesehatan gigi dan mulut sesudah pe I k d' kl' 'k JKG P It kk K k S b a Tahun 2014. ra uan I lnl o e es emen es ura ay

Sikap Sebelum perlakuan ss 640(53 33%) s 543(45 25%) TS 10(0 83%) STS 7(0 58%) Jumlah 1200 (100%) Mean 84.34 SD 7.26

5. Distribusi proporsi responden berdasarkan OHI-S kesehatan gigi dan mulut sebelum perlakuan di kl' 'k JKG P I kk K k S b T h 2014 In I ote es emen es ura aya a un

OHI-S Sebelum perlakuan 0.0 s/d 1.2 5 (10%) 1.3 s/d 3.0 38 (76%) 3.1 s/d 6.0 7 (14%) Jumlah 50 (100%) Mean 2.28 SD .837

6. Distribusi proporsi responden berdasarkan OHI-S kesehatan gigi dan mulut sesudah perlakuan di kl' 'k JKG P It kk K k S b T h 2014 lnl o e es emen es ura aya a un

OHI-S Sesudah perlakuan 0.0 s/d 1.2 13 (26%} 1.3 s/d 3.0 34 (68%) 3.1 s/d 6.0 3 (6%) Jumlah 50 (100%) Mean 1.96 SD .970

7. Distribusi proporsi perubahan pengetahuan responden tentang kesehatan gigi dan mulut di klinik JKG P It kk K k S b T h 2014 o e es emen es ura a va a un

Pengetahuan Pre Post Proporsi Ket perubahan

}> 90 - 44 100% 80-90 5 6 20% 65 - 80 12 - -100% 56-65 33 - -100%

Mean 13.18 23.20 76.02% men in gkat

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 236

Page 6: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 - 1163

8. Distribusi proporsi perubahan Sikap responden tentang kesehatan gigi dan mulut di klinik JKG Pol kk K k S b T h 2014 te es emen es ura aya a un

Sikap Pre Post Proporsi Ket perubahan

ss 234 640 173 50% s 534 543 168% TS 260 10 -96 15% STS 172 7 -95 93% Mean 64.66 84.34 30,43% men in

gkat

9. Distribusi proporsi perubahan OHI-5 responden tentang kesehatan gigi dan mulut di klinik JKG k b h Poltekkes Kernen es Sura aya Ta un 2014

OHI-5 Pre Post Proporsi Ket oerubahan

0.0 s/d 1.2 5 13 160% 1.3 s/d 3.0 38 34 -

10.52 %

3.1 s/d 6.0' 7 3 -57.14% Mean 2.28 1.96 14.03%

PEMBAHASAN Pembahasan dari hasil analisis penelitian adalah perubahan pengetahuan, sikap dan OHI-5 murid serta pengaruh pengetahuan dan sikap murid terhadap OHI-5. 1. Perubahan Pengetahuan, Sikap dan

OHI-S Menurut teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo {2012) menganalisls bahwa kesehatan ltu dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor non perilaku (non behavior causes). Sedangkan perilaku sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : a. Faktor predisposlsi (predisposing

factors), yang berwujud dalam pengetahuan, sikap dan praktek.

b. Faktor pendukung (enabling factors), yang berwujud lingkungan, fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Faktor pendorong (reinforcing factors), yang berwujud dalam sikap dan perilaku dari petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Dalam penelitian inl hanya ditekankan pada faktor predisposisl (predisposing factors) khususnya pengetahuan dan sikap.

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

Menu run

1.1. Perubahan Pengetahuan Dari hasil penelitian menunjukkan perubahan pengetahuan yang meningkat setelah diberi penyuluhan melalui membaca media informasi dengan menggunakan komik tentang kesehatan gigi dan mulut, dari hasil pre test dan posttest tingkat pengetahuan murid mengalami peningkatan. Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya suatu perilaku. Seseorang dlkatakan kurang pengetahuan apabila dalam suatu kondisi ia tidak mampu mengenal, menjelaskan dan menganalisis suatu keadaan {Notoatmodjo, 2010). Ketika seseorang berada pada tingkatan pengetahuan lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya, ketika anak memiliki pengetahuan yang kurang, maka perhatian pada perawatan glginya juga rendah.

1.2. Perubahan Sikap Dari hasil penelitian menunjukkan perubahan sikap yang meningkat setelah diberi penyuluhan melalul membaca media informasi dengan menggunakan komik tentang kesehatan glgi dan mulut, darl hasil pre test dan posttest tingkat sikap murid mengalami peningkatan. Agar rangsangan yang diberikan dapat mempengaruhi perubahan sikap, maka dalam menyampaikan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada murid dipergunakan media informasi berupa

237

Page 7: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015

komik, untuk memperkuat rangsangan yang diterima para murid Edgar Dale cit Notoatmodjo, 2012). Setelah membaca media komik mengakibatkan terjadinya perubahan sikap.

1.3. Perubahan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Darl hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan OHI-S yang tidak terlalu be,sar setelah diberi penyuluhan melalui ,"membaca media informasl dengan menggunakan komik tentang kesehatan gigi dan mulut, dari hasil pre test dan posttest OHI-S murid mengalaml penurunan. Terbuktl bahwa lntervensl promosl kesehatan yang telah diberikan dalam penelitian dapat berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan dan sikap sebelum hlngga sesudah lntervensl yang menghasllkan perubahan kearah yang lebih balk. Namun pada variabel keberslhan glgl dan mulut sebelum dan sesudah intervensl tidak menghasilkan perubahan yang lebih baik. Terbukti dari hasil uji statlstik menunjukkan bahwa nilai p value perubahan adalah pada variabel pengetahuan didapat p value pengetahuan (sig.=0.007)>0.005, sikap (sig.=0.334)>0.005 dan OHI-S (sig.=O.OOO)<O.OOS. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pengukuran awal dengan pengukuran akhir.

1.4. Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI­S) Dart hasil penelltian menunjukkan bahwa ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan media komik terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dari perubahan pengetahuan dan sikap siswa setelah diberi intervensi dengan media komik. Promosi kesehatan pada siswa tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, dengan diberikan penyuluhan kesehatan gigi melalui media komik. Setelah siswa diberikan pre-testterlebih dahulu, untuk mengetahui t ingkat pengetahuan, sikap dan OHI-S siswa tentang cara menjaga kesehatan gigi. Hal ini sejalan dengan pendapat Maulana (2009) bahwa dalam memilih materi penyuluhan dan prioritas penyuluhan harus mempertimbangkan besarnya dampak dari masalah/materi

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

ISSN 2087 - 1163

yang akan disampaikan. Dalam kesehatan gigi masalah terbesar adalah penyakit karies gigi dimana karies terjadi karena ketidaktahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut (Tarigan,1991). Promosi kesehatan gigi sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi pada dasarnya menekankan pada aspek kesehatan gigi yang berhubungan erat dengan upaya keseharian sasaran dalam menjaga kesehatan gigi, sehingga pemilihan materi penyuluhan diprioritaskan tentang upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut, dimana upaya yang lazim dan umum dilakukan oleh siswa pada umumnya adalah menyikat gigi dan upaya mengontrol dlri dalam mengkonsumsi makanan serta selektif dalam memilih jenis makanan yang baik dan yang dapat memudahkan terjadinya kerusakan gigi. R:ngaahuan se93:liQJ1g tmtang s:s.satu '*'> ~ juga merqandung dua asp:k yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari o byek yang diketahui, akan menumbJhkan Sll<ap makin positif terhadap obyek tersebut. Namun seseorang yang berpengetahuan baik tidak menjcrnin akan merrp.myai sikap yang positif. Selain itu seseorang dalam menentukan sikap yang iswa Sutuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan e mosi memegang peranan penting (Notoatmojo, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Rogers {1974) dalam Notoatmodjo {2012) bahwa sebelum memiliki perilaku maka harus melewati tahapan-tahapan antara l;,in : awarness, interest, evaluation, trial dan adoption. Ketika anak diberi informasi melalui media komik, maka yang timbul adalah kesadaran. Kesadaran ini akan memicu seseorang untuk berpikir lebih lanjut tentang apa yang ia terima. Dalam hal ini anak usia sekolah mengetahui tentang kebersihan gigi termasuk masalah gigi dan cara perawatannya. Setelah anak sadar akan pentingnya perawatan kesehatan gigi maka tahapan selanjutnya adalah ketertarikan. Pada tahap ini anak sadar terhadap stimulus berupa pengetahuan tentang kesehatan gigi. Kemudian pada tahap ini pula anak sudah mulai melakukan suatu tindakan.

238

Page 8: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015

i<emudian anak melewati tahap evaluasl yaitu memikirkan baik buruk stimulus yang ia terima setelah adanya sikap ketertarikan. Apabila stimulus yang dianggap buruk/kurang terkesan, maka ia akan diam/acuh. Sebaiknya apabila stimulus yang ia terima dianggap baik ia akan membuat seseorang melakukan suatu tindakan (Notoatmodjo,2007). Dalam penelitlan 1n1 anak belum melakukan teknik menggosok gigi dengan benar karena tidak ada intervensi praktek cara menggosok gigi dengan benar. Seseorang mampu melakukan sesuatu tindakan dalam kesehatan (kebersihan gigi dan mulut) diawali dari adanya sumber informasi kesehatan (promosi kesehatan/media komik) yang menimbulkan pengetahuan dan kemauan untuk berbuat (sikap) dan harus ditunjang adanya sarana dan prasarana. Dalam penelitian m1

intervensi hanya dilakukan terbatas hanya pemberian informasi kesehatan (media komik) tetapi tidak disertai dengan tindakan praktek menggosok gigi. Dari hasil penelitian mayoritas responden belum memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi ke dokter gigi, menggosok gigi setelah makan makanan manis, dan melakukan pergantian sikat ·gigi secara rutin. Menurut peneliti, masyarakat Indonesia pada umumnya belum terbiasa mengunjungi klinik gigi ( dokter gigi), disebabkan rasa takut dan biaya yang relatif mahal sehingga lebih banyak datang ke dokter gigi j ika sudah sakit (Aiamsyah,2010). Setelah itu anak akan mencoba dengan telah mampu memikirkan stimulus yang diperoieh baik atau buruk (Notoatmodjo, 2010).) sehongga menimbulkan keinginan untuk mencoba. Dalam hal ini responden telah melakukan perawatan gigi dengan baik, namun belum menjadi perilaku sehari-hari. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis yang menyatakan bahwa masih banyak anak yang belum melakukan perawatan gigi dengan benar sepertl menggosok gigl setelah makan. Tahapan terakhlr dalam membentuk perilaku adalah adopsi Adopsi merupakan tahap terakhir setelah melewati tahapan-tahapan sebelumnya. Perilaku ini akan muncul sesuai dengan kesadaran, pengetahuan, dan sikap yang dimiliki seseorang sehingga ia mampu melakukan suatu

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

ISSN 2087 - 1163

tindakan yang dianggap ba ik atau salah sesuai stimulus yang ia temui. Hal ini didukung oleh penel it ian yang dilakukan Widya (2009) tentang pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dan mulut (metode demonstrasi) terhadap sikap anak dalam memel ihara kesehatan gigi dan mulut pada siswa SDK Satu Maria Ponorogo. Hasil yang diperoleh bahwa ada pengaruh

. peyuluhan kesehatan gigi dan mulut terhadap sikap anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dan adanya perbedaan antara sikap anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut yang tidak mendapatkan penyuluhan. Setelah penyuluhan dapat terlihat apakah anak menghadapi materi penyuluhan yang diberikan dengan perilaku yang sesuai.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai promosi kesehatan dengan media komik terhadap t ingkat kebersihan gigi dan mulut siswa Sekolah Dasar di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada peningkatan pengetahuan siswa

Sekolah Dasar yang cukup signifikan setelah mendapatkan promosi kesehatan (media komik)

2. Ada peningkatan sikap siswa Sekolah Dasar yang cukup signifikan setelah mendapatkan promosi kesehatan (media komik)

3. Tidak ada peningkatan tingkat kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) siswa Sekolah Dasar yang signifikan setelah mendapatkan promosi kesehatan (media komik)

4. Tidak ada pengaruh peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut.

Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Meskipun masih memerlukan

penyempurnaan, Promosi kesehatan dengan media komik, dapat dimanfaatkan sebagai motode penyuluhan pada siswa Sekolah Dasar karena terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap

2. Untuk meningkatkan t ingkat kebersihan gigi dan mulut, maka perlu dilakukan tindakan lebih lanjut yaitu praktek menggosok gigi dengan benar.

239

Page 9: VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015 ISSN 2087 -1163digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · 3. hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi

VOLUME. 13, NO. 4, DESEMBER 2015

DAFT AR PUST AKA Alamsyah, RM (2010) .Need pemeriksaan dan perawatan gigi pada ibu-ibu di kef Sarrejo

Kecamatan Medan Polonia Kotamadya Medan tahun 2009.

Anita Kurniya (2010) Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar terhadap Penlngkatan ketrampilan Menyimak dan Membaca pada anak berkesulitan be/ajar ke/as II SDN Petoran Jebres Surakarta. Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Budiharto. (2008), Metodologi Penelitian Kesehatan dengan contoh Bidang Ilmu Kesehatan glgi. Jakarta: EGC

Depkes RI (2010) Buku Panduan Strategi Promosi Kesehatan di Indonesia, Dlrektorat Promosi Kesehatan, Direktorat Jenderal Kesehatan Kesehatan Masyarakat Depertemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta.

Dewiantl (2012) Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Perawatan Gigi pada anak sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Skripsi, Universitas Indonesia

Deti Susinta (2013) Efektivitas Media Komik meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman bagi anak Tunagrafik ringim. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus.

Djaali dan Pudji Muljono.(2010) Pengukuran dalam bidang Pendidikan

Dwi Listyowa. (2012), Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktek Cuci Tangan pakai sabun pada siswa kelas

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

ISSN 2087 - 1163

V di SD Pengasinan IV Depok. Thesis Universitas Indonesia.

James Johnson. (2013). Graphic design for Health Promotion.

James Johson (2013). Health Promotion in the workp/ace.Penerbit Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Megananda Hiranya Putri, drg . M Kes. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi

Nana (2005) Media Pengajaran, Bandung Sinar Baru Algesindo

Notoatmodjo, S (2007), Pendidikan dan perilaku kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta

Notoatmodjo, S edisi revisi (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Potter, PA and Perry,AG (2005) Foundamental Nursing : Consept, proces and practice (6th ed). St Louise Mosly Year Book.

Pusat Promosi Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 2006, Promosi Kesehatan untuk Politeknik

Trihendadi C. (2008) Step by Step SPSS16 Ana/isis Data Statistik, Penerbit AND!,

Yogyakarta

Widyawati. Y,R (2009) Pengaruh Penyuluhan kesehatan gig/ dan mulut (metode

demonstrasi) terfJadap sikap anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas IV dan V SDK Santa Maria Ponorogo. Jurnal Keperawatan Indonesia

240