Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
222
OPEN ACCES
Vol. 13 No. 2: 222-231 Oktober 2020
Peer-Reviewed
AGRIKAN
Jurnal AgribisnisPerikanan(E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072)
URL: https:https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/
DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.222-231
Pemanfaatan Probiotik Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Zebra Ekor Hitam (Dascyllus melanurus)
(Utilization of Different Probiotics on Growth and Survival Rate of Blacktail Zebra fish (Dascyllus melanurus))
Fatma Muchdar1, Juharni1 dan Rovina Andriani1
1 Program Srudi Budidaya Perairan Universitas Khairun Ternate, E-mail: [email protected], [email protected];
Info Artikel:
Diterima: 08 Sept. 2020
Disetujui: 15 Okt. 2020
Dipublikasi: 19 Okt. 2020
Research Artiecle
Keyword:
Probiotik Berbeda, Ikan Zebra
Ekor Hitam, Pertumbuhan dan
tingkat kelangsungan hidup.
Korespondensi:
Juharni
Universitas Khairun. Ternate,
Indonesia
Email: [email protected]
Copyright© Oktober 2020
AGRIKAN
Abstrak. Ikan zebra ekor hitam (Dascyllus melanurus) selama ini lebih banyak diambil dari alam. Kendala
yang ditemukan adalah pertumbuhan ikan zebra ekor hitam yang lambat dan rendah efisiensi pakan, sehingga
perlu dilakukan upaya agar ikan zebra ekor hitam yang dipelihara dapat tumbuh secara optimal yaitu dengan
pemilihan kombinasi pakan yang tepat. Probiotik merupakan jenis bakteri yang ditambahkan ke dalam
lingkungan untuk memperbaiki mutu lingkungan dengan mengurai bahan organik menjadi mineral dan
mengubah senyawa beracun menjadi tidak beracun seperti senyawa amonia dan nitrit menjadi senyawa
nitrogen bebas. Penambahan probiotik dalam pakan buatan (pellet) diharapkan mampu untuk membantu
dalam kegiatan budidaya. Penelitian ini dilaksanakan selama 56 hari yaitu pada Agustus sampai dengan
Oktober 2019, yang bertempat di Laboratorium Basah Kastela Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Khairun Ternate. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan Acak Lengkap
(RAL), dengan 4 perlakuan. Penambahan probiotik yang berbeda memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan zebra ekor hitam (Dascyllus melanurus), dengan penggunaan
probiotik probio7 15 ml/kg pakan memperoleh pertumbuhan mutlak sebesar 0,88 gram dan pertumbuhan
terendah terdapat pada perlakuan A (kontrol) sebesar 0,27 gram. Hasil pengukuran kualitas air masih dalam
kondisi normal untuk pertumbuhan ikan zebra ekor hitam (Dascyllus melanurus).
Abstract. Blacktail Zebra fish (Dascyllus melanurus) is more caught the sea by fishermen. There are several
limitations which are lower growth and feet effisincy trought the natural habitat. Hence, an optimal feed
combination is consideret to be provided during fish rearing to increase their growth. One of ideas was to use
probiotic, which is bacteria that are able to decompose organic materials to change toxic compounds is
valauable matter to the environment. For instance, ammonia and nitrite can be converted into free
ammonium. The additional in an artificial feed is exfected to gain aquaculture activities. The study was
conducted for 56 days from August to October 2019 in Wetlab Kastela FPK of Khairun University.
Experiment and four treatments were applied using Filling Randomized Design (RAL). The result shows that
different additional probiotic effected the growth and survival rate of Blacktail zebra fish. The highest was
found in probio7 15 ml/kg feed, which gave 0,88g of total growth’; and the lowest was 0,27g which was found
in the treatment A ((control)/ Water quality was checked weekly and in normal condition for the growth of the
growth of blacktail zebra fish.
I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor
internal antara lain genetik, aktifitas, spesies, jenis
kelamin, umur, ukuran ikan, dan kondisi fisiologi
sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan
lingkungan tempat hidup ikan (Arief dkk., 2009).
Pakan merupakan faktor yang memegang peranan
sangat penting dan menentukan dalam
keberhasilan usaha perikanan dan ketersediaan
pakan merupakan salah satu faktor utama untuk
menghasilkan produksi maksimal yaitu dengan
pemilihan kombinasi pakan yang tepat. Sehingga
teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah
pertumbuhan. Penambahan probiotik dalam
pakan buatan (pellet) diharapkan mampu untuk
membantu daya cerna ikan terhadap
pertumbuhan. Penggunaan probiotik bisa menjadi
solusi internal untuk merangsang pertumbuhan
dan efisiensi pakan yang optimal, mengurangi
biaya produksi dan pada akhirnya dapat
mengurangi beban lingkungan karena akumulasi
limbah diperairan. Purwanta dan Firdayati., (2002),
mengatakan bahwa probiotik merupakan jenis
bakteri yang ditambahkan ke dalam lingkungan
untuk memperbaiki mutu lingkungan dengan
mengurai bahan organik menjadi mineral dan
mengubah senyawa beracun menjadi tidak
223
beracun seperti senyawa amonia dan nitrit
menjadi senyawa nitrogen bebas, Penambahan
probiotik pada makanan ikan adalah upaya
meningkatkan daya cerna pada pakan yang
dikonsumsi serta meningkatkan pertumbuhan dan
tingkat kelangsungan hidup ikan tersebut.
Kombinasi berbagai jenis probiotik komersial
yang dipasarkan memiliki dengan komposisi yang
berbeda untuk meningkatkan pertumbuhan dan
tingkat kelangsungan hidup. Oleh karena itu perlu
adanya penelitian untuk mengetahui pengaruh
perbedaan pemberian probiotik untuk
pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup
ikan zebra ekor hitam.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
pengaruh pemberian probiotik yang berbeda dan
jenis probiotik terhadap laju pertumbuhan dan
tingkat kelangsungan hidup ikan zebra ekor
hitam.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan yaitu pada
Agustus - Oktober 2019, yang bertempat di
Laboratorium Basah Kastela Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Khairun Ternate.
Prosedur Kerja
2.2. Persiapan dan ikan uji
Wadah pemeliharaan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu akuarium dengan ukuran 37 ×
40 × 40 cm sebanyak 12 buah yang dilengkapi
dengan aerasi. Pada setiap akuarium ditebar ikan
zebra ekor hitam sebanyak 10 ekor dengan ukuran
± 2 - 4 cm.
2.3. Aklimatisasi
Sebelum ditebar terlebih dahulu dilakukan
aklimatitasi pada wadah penampungan didiamkan
selama 30 menit setelah itu dimasukan air kedalam
bak penampungan sedikit demi sedikit kemudian
ikan ditebar dengan tujuan agar ikan zebra dapat
beradaptasi dengan suhu dan lingkungan barunya
dan selanjutnya ikan di puasakan selama dua hari,
untuk dapat beradaptasi dengan makanan (pellet)
komersial, dan beri pakan sedikit demi sedikit
agar ikan dapat beradaptasi dengan pakan yang
diberikan.
2.4. Persiapan Pakan Uji
Pakan yang digunakan pada penelitian ini
adalah pakan buatan (pellet) komersial ikan hias
air laut merek Marins 27 dengan kandunga protein
sebesar 48%, karbohidrat 4%, lemak 7% dan serat
kasar 10% yang telah diperkaya dengan probiotik.
2.5. Pengelolaan Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur dalam
penelitian ini adalah suhu, pH, DO, dan salinitas
yang di lakukan pengukuran setiap hari ini untuk
mengetahui perubahan temperatur media yang
disebabkan perubahan suhu ruang dan hasil
metabolisme ikan. Pergantian air dilakukan
satu minggu sekali sebanyak 100%. Pergantian air
dilakukan dengan cara mengganti seluruh air yang
ada dalam wadah pemeliharaan
2.6. Perlakuan
Pakan diperkaya dengan probiotik
menggunakan boster progol sebagai perekat
sebanyak 5 gram yang dilarutkan dalam air 125 ml
dan ditambahkan probiotik sebanyak 15 ml/kg
pakan yang dikering anginkan selama ± 30 menit
dan diberi pada ikan zebra ekor hitam. Probiotik
uji yang dipakai dalam penelitian ini yaitu EM4,
Minaraya, Probio7, dan tanpa probiotik sebagai
kontrol.
2.7. Tahap Pengambilan Data
Parameter yang diamati adalah :
a. Berat awal ikan zebra ekor hitam
b. Berat akhir ikan zebra ekor hitam
c. Pertumbuhan berat mutlak
d. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)
e. Tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate)
f. Kualitas air meliputi : salinitas, suhu, tingkat
keasaman air (pH), dan Oksigen terlarut (DO)
2.8. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak dihitung
berdasarkan formula dari (effendie, 1979), sebagai
berikut :
W = Wt – Wo
Dimana : W = Pertumbuhan mutlak (gram)
Wt = Berat akhir (gram)
Wo = Berat awal (gram)
2.9. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)
Untuk mengetahui laju pertumbuhan
harian (Spesifik Growth Rate/SGR) berdasarkan
bobot tubuh menggunakan rumus (Changboo et
al., 2004), sebagai berikut
SGR =
Dimana :
SGR = Laju pertumbuhan spesifik
224
Wt = Bobot rata-rata individu pada akhir
penilitian (gram)
Wo = Bobot rata-rata individu pada awal
penilitian (gram)
t = Lama pemeliharaan (hari)
2.10. Tingkat Kelangsungan Hidup
Untuk mengetahui tingkat kelangsungan
hidup ikan zebra ekor hitam di gunakan rumus
sesuai dengan petunjuk Effendie (1979), sebagai
berikut :
SR =
Dimana : SR = kelangsungan hidup (Survival
Rate) (%)
Nt = Jumlah ikan uji pada akhir
penelitian (ekor)
No = Jumlah ikan uji pada awal
penelitian (ekor)
2.11. Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah analisis
sidik ragam. Menurut Steel dan Torric (1995)
analisis data pengamatan RAL. Mengikuti model
matematis. Apabilah perlakuan yang dicobakan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
peubah yang diamati, maka dilanjutkan dengan
uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Parameter kualitas
air dianalisis secara deskriptif yang dicantumkan
dalam bentuk tabel.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pertumbuhan Berat Mutlak
Berdasarkan hasil penelitian pada ikan
zebra ekor hitam (Dascyllus melanurus) di wadah
yang terkontrol yang dilakukan selama 56 hari dan
diberi pakan marin 27 dengan pemberian
probiotik yang berbeda dan tanpa pemberian
probiotik (kontrol) menghasilkan pertumbuhan
mutlak sebagaimana di sajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pertumbuhan Mutlak Ikan Zebra Ekor Hitam Setiap Perlakuan
Perlakuan Probiotik pada pakan komersil Pertumbuhan Mutlak
(g)
A
B
C
D
Tanpa probiotik (kontrol
EM4 15/kg pada pakan
Minaraya 15/kg pada pakan
Probio7 15/kg pada pakan
0,27
0,35
0,70
0,88
Keempat perlakuan diatas masing-masing
mengalami pertumbuhan, perlakuan D dengan
pemberian probiotik Probio7 15 ml/kg pakan
memiliki pertumbuhan mutlak tertinggi yaitu (0,88
gr), perlakuan C dengan pemberian probiotik
Minaraya 15 ml/kg pakan (0.70 gr) dan perlakuan B
dengan pemberian probiotik EM4 (0,35 gr),
sendangkan perlakuan A tanpa probiotik (kontrol)
(0,27gr) menunjukan nilai yang terendah.
Pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada
perlakuan D (0,88 g) dengan pemberian probio7
sebanyak 15 ml/kg pakan. Hal ini di karenakan di
dalam probiotik probio7 mengandung bakteri
Saccharomyces Cerevisiae, Lactobacillus
Acidophilus, Bacillus Subtilis, Aspergillus Oryzae,
Rhodopseuomonas, Actinomycets dan Nitrobacter.
lebih banyak bilah dibandingkan dengan
probiotik EM4 dan minaraya hal ini ditunjang
oleh pendapat Handayani et al. (2000) dalam
Shofura (2017) bahwa jumlah bakteri pengurai
yang termakan akan membantu proses pencernaan
dalam saluran pencernaan ikan. Hal ini
dikarenakan bakteri ini mampu memproduksi
enzim protease, amilase serta lipase dan
meningkatkan keseimbangan bakteri dalam
saluran pencernaan.
Menurut Chilmawati dkk., (2018) bahwa
bakteri Lactobacillus merupakan salah satu
mikroorganisme fermentasi, sehingga bila terdapat
dalam bahan makanan atau pakan, maka akan
dapat melakukan perbaikan mutu pakan sehingga
dapat meningkatkan daya cerna yang baik
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan.
Selanjutnya Irianto (2004) dalam Chilmawati dkk.,
(2018) mengemukakan bahwa untuk
meningkatkan kualitas pakan adalah pemanfaatan
mikroba Saccharomycetes cerevisiae sebagai
alternatif sumber protein, asam amino, dan asam-
asam lemak esensial. Pemanfaatan mikroba
tersebut dilakukan melalui penambahan mikroba
secara langsung ke dalam bahan pakan, atau
ditambahkan sebagai pre feeding process atau feed
preparation karena mikroba tersebut berperan
dalam perbaikan pakan melalui proses fermentasi
dengan menguraikan materi pakan yang sulit
dicerna hewan budidaya dan meningkatkan
kandungan protein.
225
0.0048 0.0063
0.0126
0.0156
0.0000
0.0020
0.0040
0.0060
0.0080
0.0100
0.0120
0.0140
0.0160
0.0180
A Tanpa Probiotik
(kontrol)
B Probiotik EM4 C Probiotik
Minaraya
D Probiotik
Probio7
Laj
u P
ertu
mb
uh
an S
pes
ifik
(g
ram
)
Perlakuan
Bacillus sp. merupakan salah satu bakteri
probiotik yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan enzim protease, enzim ini mampu
memecah protein menjadi polipeptida yang
kemudian akan dipecah menjadi lebih sederhana
lalu dipecah lagi menjadi asam amino yang
akhirnya dapat dimanfaatkan mikroba untuk
bereproduksi. Meningkatnya jumlah mikroba
dalam campuran fermentasi organik akan
meningkatkan kandungan protein kasar karena
mikroba sendiri merupakan sumber protein sel
tunggal yaitu protein kasar murni yang berasal
dari mikroorganisme bersel tunggal atau banyak
yang sifatnya lebih sederhana (Putri dkk., 2012
dalam Soemarjati., 2016).
Didalam saluran pencernaan ikan, probiotik
dapat menggantikan atau bahkan mematikan
bakteri-bakteri patogen dalam system pencernaan
sehingga digantikan oleh bakteri-bakteri non
patogen. Demikian juga menurut Irianto., (2003)
Abzar dkk., (2008) dan Ogunshe dkk., (2009) dalam
Azhar., (2013) bahwa pemberian probiotik dapat
mengatur lingkungan mikroba dan menghalangi
mikroba patogen pada usus dengan melepas enzim
yang membantu proses pencernaan makanan.
Penambahan probiotik pada pakan
memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan
mutlak karena berkerja dengan baik dalam proses
pencernaan makanan untuk pertumbuhan ikan.
Pakan marin 27 yang mengandung protein sebesar
48% yang diberikan selama masa penelitian
dimanfaatkan secara baik oleh probiotik untuk
pertumbuhan dan metabolisme ikan zebra ekor
hitam. Sebagaimana disampaikan oleh pendapat
Salminen dkk., (1989) Irianto., (2003) dalam
Soemarjati., (2016) probiotik merupakan segala
bentuk preparasi sel mikroba yang memiliki
pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan
kehidupan inang.
3.2. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)
Hasil pengamatan laju pertumbuhan
spesifik dengan pemberian pakan yang
mengandung probiotik dan pakan yang tidak
mengandung probiotik memberikan hasil yang
berbeda dari masing masing perlakuan, hal ini
dapat dilihat pada gambar 1. berikut ini.
Gambar. 1. Gambar 6. Berat rata-rata laju pertumbuhan spesifik (SGR)
Berdasarkan gambar di atas terlihat laju
pertumbuhan spesifik (SGR) ikan zebra ekor
hitam, pada setiap perlakuan mengalami
pertumbuhan, ini disebabkan karena pakan yang
diberikan dapat mencukupi kebutuhan (energi)
ikan zebra ekor hitam untuk berperan dalam
perkembangan atau pertumbuhan tubuhnya, hal
ini ditunjang oleh pendapat Afandi dan Tang.,
(2002) dalam Ahmad., (2017) menyatakan bahwa
pertumbuhan dapat terjadi apabila ada kelebihan
input energi dan asam amino (protein) yang
berasal dari makanan yang cocok untuk
pertumbuhan ikan tersebut.
Menurut Effendie., (1979) dalam Ahmad
(2017)., pertumbuhan merupakan perubahan
ukuran berupa panjang dan berat dalam waktu
tertentu. Pertumbuhan ikan erat kaitannya dengan
ketersediaan protein dalam pakan, karena protein
merupakan sumber energi bagi ikan dan protein
merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan ikan
untuk pertumbuhan. Jumlah protein akan
mempengaruhi pertumbuhan ikan jika tinggi
rendahnya protein dalam pakan dipengaruhi oleh
kandungan energi non-protein yaitu berasal dari
karbohidrat dan lemak (Widyati, 2009), hal ini
dikarenakan pakan yang diberi probiotik pada
226
perlakuan B, C dan D dapat berkerja dengan baik
dalam memanfatkan nutrisi pakan untuk
pertumbuhan jika dibandingkan dengan
perlakuan A (kontrol), hal ini ditunjang oleh
pendapat Fadri dkk., (2016) bahwa pakan tersebut
bisa bekerja secara maksimal dan meningkatkan
bobot ikan perlu suatu suplemen yang
dicampurkan dalam pakan. Namun pada
perlakuan D laju pertumbuhan spesifik lebih
tinggi bila dibandingan dengan perlakuan B dan
C. Hal ini karena perlakuan D dengan pemberian
probiotik probio7 mengandung bakteri Bacillus
subtilis, Saccharomyces cereviceae dan
Lactobacillus. Sebagaimana di sampaikan oleh Ai
dkk., (2011) dalam Azhar., (2013) Bacillus subtilis
sebagai probiotik pada pakan ikan yang mampu
memberikan efek yang menguntungkan dengan
adanya peningkatan pertumbuhan, kelangsungan
hidup, respon imun, dan resistensi terhadap
penyakit. Juga di sampaikan oleh Ikram dkk.,
(2006) dalam Chilmawati., (2018) bahwa
Saccharomyces cereviceae merupakan fungi yang
menghasilkan enzim selulosa. Enzim selulosa
yang dihasilkan yaitu endoselulosa yang akan
memecah selulosa secara acak menjadi selulo-
oligosakarida atau selulodekstrim dan juga
eksoselulosa yang memecah selulo-oligosakarida
menjadi selulobisa yang akan dipecah menjadi
glukosa.
3.3. Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival Rate)
Hasil pengamatan terhadap tingkat
kelangsungan hidup ikan zebra ekor hitam selama
masa penelitian, tingkat kelangsungan hidup (SR)
rata-rata adalah 97 % sampai 100%, hal ini dapat
dilihat pada gambar 2. berikut ini.
Gambar 2. Tingkat Kelangsungan Hidup ikan Zebra Ekor Hitam
Berdasarkan gambar 2 diatas bahwa terlihat
tingkat kelangsungan hidup (SR) pada masing-
masing perlakuan masih tergolong baik dimana,
perlakuan A, B dan D memiliki tingkat
kelangsungan hidup 100% dan perlakuan C
kelangsungan hidup 97%. Hal ini menandakan
bahwa pada perlakuan A, B dan D ikan yang
dipelihara dan diberi probiotik pada pakan
maupun kontrol (tanpa probiotik) dapat hidup
pada akhir pemeliharaan. perlakuan C ikan yang
dipelihara mengalami kematian. Kematian ikan
dapat disebabkan dari faktor internal dan
eksternal, hal ini ditunjang oleh pendapat
Mayunar (1991) dalam Nurmasyitah (2018) yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup ikan dipengaruhi oleh faktor
luar dan dalam.Faktor dalam meliputi genetik,
umur dan jenis. Sedangkan faktor luar sebagian
besar dipengaruhi oleh lingkungan/kualitas air
dan kepadatan. Kualitas air berpengaruh pada
kelangsungan hidup, reproduksi, pertumbuhan
dan produksi.
Tingkat kelangsungan hidup ikan pada
masing-masing perlakuan masih tergolong baik,
hal tersebut dikarenakan ikan sebelum di tebar
pada wadah penelitian dilakukan aklimatisasi
selama ± 2 bulan sehingga ikan dapat beradaptasi
pada lingkunagan barunya. Menurut Fatimah
(1992) dalam Murjani (2011) bahwa kelangsungan
hidup ikan sangat bergantung pada daya adaptasi,
makanan dan lingkungan, status kesehatan ikan,
padat tebar dan kualitas air yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan.
3.4. Kualitas Air
100 100 97
100
1
21
41
61
81
101
A Tanpa Probiotik
(Kontrol)
B Probiotik EM4 C Probiotik
Minaraya
D Probiotik Probio7
Tin
gk
at K
elan
gsu
ng
an H
idu
p (
%)
Perlakuan
227
Kualitas air dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan zebra
ekor hitam, jika kualitas air dalam suatu perairan
berada dibatas kisaran optimum maka
pertumbuhannya akan terhambat. Pengukuran
kualitas air kisaran normal baik untuk
pertumbuhan maupun kelangsungan hidup ikan
zebra ekor hitam yang disesuaikan dengan kondisi
alam dimana ikan hidup pada saat melakukan
penangkapan dan masih dalam batas toleransi
ikan laut hidup dan tumbuh.
Tabel 1. Kisaran Parameter Kualitas Air Selama
Penelitian sebagai berikut.
Tabel 2. Kisaran Parameter Kualitas Air Selama Penelitian sebagai berikut.
P Salinitas
(ppt)
Suhu
) pH DO (mg/l)
A 31,84 - 32,89 26 8,04 - 8,42 4 - 4,3
B 31,82 - 32,97 26 8,07 - 8,51 41 - 4,6
C 31,86 - 32,91 26 8,05 - 8,62 4,3 - 4,6
D 31,82 - 32,69 26 8,00 - 8,67 4,2 - 4,4
3.4.1. Salinitas
Salinitas ini berpengaruh terhadap tekanan
osmotik sel tubuh. Secara fisiologi salinitas akan
mempengaruhi fungsi organ osmoregulasi ikan,
Pamungkas, (2012) bahwa Salinitas di perairan
menimbulkan tekanan osmotik yang bisa berbeda
dari tekanan osmotik di dalam tubuh organisme
perairan, sehingga menyebabkan organisme
tersebut harus melakukan mekanisme
osmoregulasi di dalam tubuhnya sebagai upaya
menyeimbangkan tekanan osmotik tubuh dengan
tekanan osmotik lingkungan di luar tubuh.
Menurut Fujaya,(1999) dalam Pamungkas,
(2012) dinyatakan bahwa kisaran salinitas yang
efektif untuk reproduksi dan pertumbuhan
tergantung dari spesies dan bervariasi untuk tiap
tingkatan umur serta dipengaruhi oleh faktor
lingkungan lainnya. Ikan yang berada pada
kondisi lingkungan yang mempunyai tekanan
osmosis berbeda dengan tekanan osmosis dalam
tubuhnya akan mengatur tekanan osmosis dalam
tubuh agar seimbang dengan lingkungannya.
Salinitas air yang tidak sesuai dengan kebutuhan
ikan zebra ekor hitam dapat menganggu
pertumbuhan dan kesehatan yang disebabkan
ikan akan memerlukan energi yang cukup banyak
untuk menyusuaikan kosentrasi cairan tubuhnya
dengan lingkungan baru. Salinitas selama
penelitian yaitu 31,82 - 32,98 ppt, kisaran normal
untuk kelangsungan hidup ikan zebra ekor hitam.
3.4.2. Suhu
Suhu perairan secara langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan.
Secara umum laju pertumbuhan meningkat
sejalan dengan kenaikan suhu sampai batas
tertentu yang dapat menekan kehidupan ikan dan
bahkan dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan pengaruh langsung suhu terhadap
kelarutan gas-gas didalam air termasuk oksigen.
Semakin tinggi suhu, semakin kecil larutan
oksigen dalam air, padahal kebutuhan oksigen
bagi ikan semakin besar karena tingkat
metabolisme semakin tinggi. termasuk
mempengaruhi selera makan ikan.
Suhu berbanding terbalik dengan konsetrasi
jenuh oksigen terlarut, tetapi berbanding lurus
dengan laju konsumsi oksigen hewan air dan laju
reaksi kimia dalam air (Effendi.2003). Suhu air
selama penelitian yaitu 26 , kisaran tersebut
berada pada kisaran optimum bagi pertumbuhan
ikan zebra ekor hitam sebagaimana disampaikan
oleh Randall, and Allen, (1977) dalam Bakri, (2015)
yang menyatakan bahwa Ikan zebra ekor hitam
dapat hidup pada kisaran suhu 24- C,
sendangkan suhu optimal untuk beraktifitas yaitu
3.4.3. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman merupakan ukuran
konsentrasi ion hidrogen yang menunjukan
suasana asam suatu perairan. pH perairan
dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan
senyawa yang bersifat asam. Derajat keasaman
(pH) air dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan
bahkan jika melewati batas kehidupannya dapat
menyebabkan kematian, nilai pH air ikan zebra
ekor hitam selama penelitian berkisar 8 - 8,67.
Menurut Randall and Allen, (1977) dalam Bakri,
(2015) bahwa kisaran pH air untuk ikan zebra ekor
hitam antara 7-8.
3.4.4. Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen terlarut dalam perairan sangat
dibutuhkan semua organisme yang ada
228
didalamnya untuk pernapasan dalam rangka
melangsungkan metabolisme dalam tubuh.
Oksigen yang ada dalam perairan bisa masuk
melalui difusi dengan udara bebas, hasil
fotosintesis dari tanaman dalam air dan adanya
aliran air baru, sendangkan pada wadah penelitian
dapat di peroleh dari pengudaraan tersendiri yaitu
dengan memakai blower.
Nilai kandungan oksigen terlarut yang
diperoleh selama penelitian berkisar antara 4 – 4,6
mg/l. Hal ini masih dalam kisaran normal untuk
pertumbuhan ikan zebra ekor hitam, sebagaimana
disampaikan oleh Randall and Allen, (1977) dalam
Bakri, (2015) bahwa Kandungan oksigen terlarut
dalam air untuk ikan zebra ekor hitam adalah
antara 4-5 ppm.
IV. PENUTUP
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penambahan probiotik pada pakan marin 27
dapat meningkatkan pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup ikan zebra ekor hitam.
2. Jenis probiotik probio7 memberi pertumbuhan
dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih
tinggi dengan dosis 15 ml/kg pakan pada ikan
zebra ekor hitam.
Berdasarkan hasil penilitian yang telah
dilakukan maka disarankan agar dilakukan
penilitian kepadatan bakteri probio7 untuk
pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup
ikan zebra ekor hitam (Dascyllus melanurus).
REFERENSI
A’isah, N dan T. M. Yusufi. 2016. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Probiotik Terhadap Pertumbuhan
Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.). Jurnal PENA Akuatika Vol 13 (1): 12-22 hal.
Ahmad, N. 2017. Penambahan Jenis Tepung ikan yang berbeda dalam pakan formulasi terhadap
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Khairun, Ternate. 50 Hal.
Allen, G.R. 1991. Damselfishes of the world. Mergus Publishers, Melle, Germany.. 271 p.(Ref.7247)
http://www.marinespecies.org.
Andriani, Y., Zahidah, Y. Dahiyat, U. Subhan, I. Zidni, R.I. Pratama, N.P. Gumay. 2018. The effectiveness
of the use of filter on the number of Nitrosomonas sp. and water quality in aquaponics systems.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 17(1): 1–8.
Arief, M., T. Irmaya dan W. L. Paramita. 2009. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Pakan Buatan
Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata Bleeker). Jurnal Ilmu Perikanan dan
Kelautan Vol 1 (1) : 51-57 Hal.
Arief, M. 2013. Pemberian Probiotik yang Berbeda pada Pakan Komersil terhadap Pertumbuhan Retensi
Protein dan Serat Kasar pada Ikan Nila (Oreochromis sp.). Argoveteriner. 1 (2): 88 – 93.
Aslamyah, S. 2006. Pengunaan mikroflora saluran pencernaan sebagai probiotik untuk meningkatkan
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor, Bogor, 256 hlm.
Asmawi, S. 1987. Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba. PT. Gramedia. Jakarta.
Azhar, F. 2013. Pengaruh Pemberian Probiotik dan Prebiotik Terhadap Performan Juvenile ikan Kerapu
Bebek (Comileptes altivelis). Buletin Veteriner Udayana. Vol. 6 No.1. 1-9 hal.
Bakri, F. 2015. Pengaruh Pemberian Dosis Pakan (Pellet) Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan
Kelangsungan Hidup Ikan Zebra Ekor Hitam (Dascyllus melanurus) yang Dipelihara di Wadah
yang Terkontrol. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun, Ternate.
52 Hal.
229
Boyd, C.E. 1998. Water Quality for Pond Aquaculture. Research and Development No. 43. International
Center of Aquaculture and Aquatic Environments, Alabama Agricultural Experiment Station,
Auburn University. Alabama.
Changboo, Z., D. Shuanglin, W. Fag, dan H. Guoqiang. 2004. Effects of Na/K Ratio In Seawater On
Growth And Energi Budget Of Juvenile Litopenaeus Vannamei Aquacul-tur, 234:485-496.
Chilmawati, D., Swastawati, F., Wijayanti, I., Ambaryanto., dan Cahyono, B. 2018. Penggunaan Probiotik
Guna Peningkatan Pertumbuhan, Efisiensi Pakan, Tingkat Kelulushidupan Dan Nilai Nutrisi
Ikan Bandeng (Chanos chanos). Saintek Perikanan. Vol.12 No.2: 119-125.
Devi, S., Said R. T., dan Wulandari R. 2019. Efisiensi Pakan Dengan Penambahan Probiotik Terhadap
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer). Intek Akuakultur. Volume 3.
Nomor 1. Halaman 80-91.
Dhingra, M. M. 1993. Probiotic in Poultry Diet Livestock production and Management. India. Sania
Enterprises Indore 452001.
Effendie. M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan Yayasan Dewi Sri. Bogor.
Effendie. M.I, 1997. Biologi Perianan. Yayasan Nusatama. Jakarta.
Fadri, S., Zainal, A., Muchlisin, Sugito, S. 2016. Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup dan Daya Cerna
Pakan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) dang Mengandung Tepung Daun Jalan (Salix
Tetrasperma Roxb) dengan Penambahan Probiotik EM-4. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan
Perikanan Unsyih. 1(2): 210-221.
Fuller, R. 1987. A Review, Probiotics In Man And Animals. Journal of Applied Bacteriology.
Haetami, K. 2008. Studi Pembuatan Probiotik (Bacillus licheniformis, Aspergillis niger, dan Sacharomices
cereviseae) sebagai Feed Suplement serta Implikasinya terhadap Pertumbuhan ikan Nila Merah.
Laporan Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran. Jatinagor.
Irianto dan Austin. 2002. A review, Probiotics in Aquaculture. Journal of Fish Diseases, 25:633-642.
Iribarren, D., P. Dagá. And M. T. Moreira., G. Feijoo. 2012. Potential environmental effects of probiotics
used in aquaculture. Aquacult Int 20:779-789.
Kennedy, S.B., Jr. Tucker., J. W. Neidic., L. Carole., G. K. Cooper., J. L. Jarrell. and D.G. Sennett. 1998.
Bacterial Management Strategies for Stock Enhancement of Warmwater Marine Fish: A Case Study
with Common Snook (Centropomus Undecimalis). Bulletin of Marine Science, 62: 573 – 588.
Kurniasih. T, Lusiastuti M.A, Azwar I.Z, dan Melati. I. 2013. Isolasi Dan Seleksi Bakteri Saluran
Pencernaan Ikan Lele Sebagai Upaya Mendapatkan Kandidat Probiotik Untuk Efisiensi Pakan
Ikan. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar bogor J. Ris. Akuakultur Vol. 9
No. 1. Hlm 99-109.
Mansyur, A. dan Malik, A, Tangko. 2008. Probiotik: Pemanfaatannya Untuk Pakan Ikan Berkualitas
Rendah. Media Akuakultur. Volume 3 Nomor 2. Hal 145-149.
Mujiman, A. 2008. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 30.
Mulqan, M., Rahimi, S. A. E., dan Dewiyanti, I. 2017. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan
Nila Gesit (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang
230
Berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. Volume 2, Nomor 1: Hal 183-
193.
Murjani, A. 2011. Budidaya Beberapa Varietas Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterrus pall) Dengan
Pemberian Pakan Komersial. Jurnal Fish Scientiae. 1(2) : 214-233.
Noviana. P, Subandiyono dan Pinandoyo. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik Dalam Pakan Buatan
Terhadap Tingkat Konsumsi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Journal of Aquaculture
Management and Technology. Volume 3. Nomor 4. Hlm 183-190.
Nurmasyitah1., Nanda C. D. dan Hasanuddin. 2018. Pengaruh Pemberian Pakan Alami yang Berbeda
Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Larva Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. Volume 3, Nomor 1: 56-65 hal.
Pamungkas, W., 2012. Aktivitas Osmoregulasi, Respons Pertumbuhan, Dan Energetic Cost Pada Ikan
Yang Dipelihara Dalam Lingkungan Bersalinitas. Media Akuakultur. Volume 7 Nomor 1. 44-51
hal.
Praditia dan Fiska Puspita. 2009. Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik Melalui Pakan terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal. Fakultas
Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pramono. 2006. Salinitas Air Laut. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 4.
Pretty, L. A., Mulyadi dan N. P. Ayu 2018. Pengaruh Pemberian Probiotik EM4 Dalam Pakan Buatan
Dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nila Merah
(Oreochromis niloticus) Di Air Payau. Jurnal.
Purwanta, W. dan Firdayati, M. 2002. Pengaruh Aplikasi Mikroba Probiotik Pada Kualitas Kimiawi
Perairan Tambak Udang. Jurnal Teknologi Lingkungan, 3(1): 61-65.
Randall, H.A. and G.R. Allen. 1977. A Revision Of The Damselfish Genus Dascyllus (Pomacentridae)
With Desription Of A New Species. Rec. Aust. Mus. 31(9):349-385.(Ref.2746).
http://www.marinespecies.org.
Shofura, H. Suminto. dan C Diana. 2017. Pengaruh Penambahan “Probio-7” Pada Pakan Buatan
Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Gift
(Oreochromis niloticus). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Jurnal
Sains Akuakultur Tropis : 1 Hal 10-20.
Soemarjati, W., Joko, P, S., Asdari, M. dan Romadlon A. 2016. Penerapan Penggunaan Probiotik Pada
Produksi Massal Larva Kerapu Pasir (Epinephelus corallicola) Pada Unit Pembenihan BPBAP
Situbondo. Jurnal Ilmu Perikanan Volume 7. No. 1. 22-26.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torric. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Ahli Bahasa: Sumantri, B. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. 772hlm.
Sukoso. 2002. Pemanfaatan Mikro Alga Dalam Industri Pakan Ikan. Agritek YPN. Jakarta.
Suprayudi, M. A., D. Harianto dan D. Jusadi. 2012. Kecernaan Pakan dan Pertumbuhan Udang Putih
Litopenaeus vannamei Diberi Pakan Mengandung Enzim Fitase Berbeda. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesi.11 (2): 103 – 108.
231
Wang, Y.B., Li, J.R, dan Lin, J. 2008. Probiotics in aquaculture: Challenges and outlook. Aquaculture, 281: 1-
4.
Widyati, W. 2009. Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochoromis niloticus) Yang Diberi Berbagai Dosis
Enzim Cairan Pada Pakan Berbasis Daun Lantoro. [Skripsi] Program Studi Teknologi Dan
Manajemen Perikanan Budidaya. Institut Pertanian Bogor.