Urinalysis and Fecal Analysis: The common discrepancy · False positive dan False negative Urinalisis Leucocyte esterase False positive-obat2an yang memberi warna kemerahan pada urin

Urinalysis and Fecal Analysis:

The common discrepancyIra Puspitawati

Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium FKKMK UGM/RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

URINALISIS

“Analyzing urine was actually

the beginning of laboratory

medicine”

Brunzel NA, 2018. Fundamentals of Urine and Body Fluid Analysis

Urinalisis

• Penampilan fisik urin

• Warna, kejernihan, bau, konsentrasi dan volume

Makroskopis

• Protein, blood, leucocyte esterase, nitrit, glukosa, keton, bilirubin, urobilinogen, dan vitamin C,

Kimiawi

• SedimenMikroskopis


Permasalahan

UrinalisisKondisi Klinis

Discrepancy


Discrepancy

Inconsistency, difference, disparity, variance, variation,

deviation, divergence, disagreement, dissimilarity, dissi

militude, mismatch, lack of similarity incongruity, lack of

congruence, incompatibility.

Discrepancy Urinalisis:

Adanya ketidaksesuaian antar hasil pemeriksaan

urinalisis atau antara hasil urinalisis dengan klinis

Ketidaksesuaian dalam urinalisis

Ketidaksesuaian hasil urinalisis dengan klinis

Ketidaksesuaian antar hasil pemeriksaan urinalisis

Ketidaksesuaian Urinalisis dengan Klinis

• Positif palsu bakteriuria krn penundaan px urin multiplikasi bakteri

Bakteriuria tapi klinis tidak ISK

•Negatif palsu bakteriuria penggunaan antiseptik kuat saat clean catch

ISK tapi tanpa bakteriuria


Prinsip Pengambilan Sampel

Mencegah Kontaminasi bakteri komensal

Mencegah proliferasi bakteri

Kerusakan/kematian bakteri yang relevan

Mencegah disintegrasi elemen yg bermanfaat untuk diagnostik

(CLSI, 2008)


•False negative nitrit: vit C dosis tinggi, ISK bukan disebabkan bakteri produsen nitrit.

Klinis ISK tapi nitrit negatif

•False negative leukosit mikroskopis lisisinya leukosit karena penundaan px, pH alkali, BJ rendah.

Klinis ISK tapi leukosit sedimen negatif



•Negatif palsu px glukosa urin penundaan px multiplikasi bakteri konsumsi glukosa oleh bakteri

DM tapi tidak ada glukosuria

•Negatif palsu px keton penundaan volatile

• Tidak semua benda keton terdeteksi di urin (b-hydroxybutirat tdk terdeteksi)

Ketoasidosis DM tanpa ketonuria

Following collection, specimens should be

delivered to the laboratory promptly and tested

within 2 hours.

“Generally after standing two hours at room

temperature, the chemical composition of urine

changes, and formed elements begin to

deteriorate”

(Brunzel NA. 2013)

Dampak Penundaan Urin 12

•Oksidasi/ reduksi substansi

• Bilirubinbiliverdin

• Urobilinogen urobilinWarna

• Falsely decresed

• Proliferasi bakteriKejernihan

• Falsely increased

• Proliferasi bakteri

• Urea amoniaBau

FISIK

(Brunzel NA. 2013)

Dampak Penundaan Urin

KIMIAWI

• Falsely increased: dekomposisi bakteria (urea amonia)

• Falsely decreased: konversi glukosa metabolik asam

pH

•Falsely decreased: glikolisis bakteriGlukosa

•Falsely decreased: metabolisme bakteria acetone acetat, volatilisasi aceton

Keton

13

(Brunzel NA. 2013)


KIMIAWI

• Falsely decreased: fotoksidasi biliverdin.Bilirubin

• Falsely decreased: fotooksidasiurobilinogen urobilinUrobilinogen

• Falsely increased: produksi nitrit oleh bakteria

• Falsely decreased: konversi menjadi nitrogen

Nitrit

14

(Brunzel NA. 2013)


MIKROSKOPIS

Jumlah eritrosit, lekosit, kristal

•Falsely decreased krn disintegrasi terutama pH alkali

Bakteria

•Falsely increased: proliferasi bakteri

15

(Brunzel NA. 2013)

Ketidaksesuaian antar hasil pemeriksaan

Urinalisis

•False negative LE pe↑ protein (500mg/dL), pe↑ glukosa (≥3g/L), BJ me↑

Leukosit esterase (-), leukosit sedimen (+)

• False positive LE kontaminasi vagina, makanan/obat yang memberi warna pada urin.

• False negative sedimen lekosit lisis penundaan atau urin dg BJ rendah atau alkali

Leukosit esterase (+), leukosit sedimen (-)

Ketidaksesuaian antar hasil pemeriksaan

Urinalisis

•False negative blood vit C dosis tinggi, BJ tinggi, tx Captopril, nitrit kadar tinggi, kontaminasi formalin

Blood (-), eritrosit sedimen (+)

• False positive blood kontaminasi darah , makanan/obat yang memberi warna pada urin.

• False negative sedimen lekosit lisis penundaan atau urin dg BJ rendah atau alkali

Blood (+), eritrosit sedimen (-)

No Parameter Sensitivitas Range

1 Glukosa 50 mg/dL (3 mmol/L) 50-1000 mg/dL (3-60 mmol/dL)

2 Protein 15 mg/dL (0,15 g/L) 15-1000 mg/dL (0,15-10,0 g/L)

3 Bilirubin 0,5 mg/dL (8,5 µmol/L) 0,5- 6,0 mg/dL ( 8,5-100 µmol/L

4 Urobilinogen 2 mg/dL (35 µmol/L) 2 -8 mg/dL (35 -150 µmol/L)

5 pH 1,0 unit : 5-9 5-9

6 Berat jenis 1,000-1,030 1,000-1,030

7 Darah Hb 0,06 mg/dL, 20 Eritrosit/ µL Hb 0,06-1,0 mg/dL

8 Keton As. Aseoasetat 5 mg/dL (0,5 mmol/L) 5-150 mg/dL (0,5-15 mmol/L)

9 Nitrit 0,08 mg/dL 0,08 mg/dL

10 Leukosit 25 leukosit/ µL 25 leukosit/ µL

Aution sticks

No Parameter Spesifisitas

1 Glukosa β-D glukosa

2 Protein Albumin

3 Bilirubin Bilirubin direk

4 Urobilinogen Urobinogen di urin

5 pH 1 unit (pH 5-9)

6 Berat jenis 1,000-1,030

7 Darah Hemoglobin, mioglobin

8 Keton Asam asetoasetat lebih sensitif dari aseton

9 Nitrit nitrit

10 Leukosit Esterase leukositAution sticks

False positive dan False negative Urinalisis

Berat Jenis

Falsely Low- Ph>6,5 BJ

ditambahkan 0,05

(Multistick)

- Kadar urea dan glukosa

> 1g/Dl

Falsely high

- Protein kadar 100 – 500

mg/dL

- Ketoasidosis

pH

Falsely Low

- Tidak ada

Falsely high

- Tidak ada


Protein

False positive

- Urin yang alkali (Ph>9)

- Urin yang berwarna, misal

karena konsumsi beet/

obat tertentu

False negative

- Protein lain selain albumin

- Urin yang berwarna

menutupi reaksi warna

yang terjadi

Blood

False positive

- Kontaminasi darah mesntruasi

- Kontaminasi detergent atau sodium hipoklorit

- Agen oskidator kuat

False negative

- Asam askorbat

- BJ tinggi

- Kaptopril

- Pe↑ nitrat

- Formalin


Leucocyte esterase

False positive

- obat2an yang memberi

warna kemerahan pada urin menyerupai warna

positif

False negative

- Pe↑ protein (500mg/dL)

- pe↑ glukosa (≥3g/L),

- BJ me↑

- Oksidator kuat, Gentamisin, cephalosporin reaksi pH

Nitrite False positive

- Substansi yang memberi warna pada urin

- Proliferasi bakteri penyimpanan yang lama

False negative

- Vitamin C

- Bakteri penyebab infeksi bukan penghasil nitrit

- Durasi urin di VU < 4 jam (nitrat belum berubah nitrit)

- Diet rendah oksalat


Glukosa

False positive

- Agen oksidatif kuat

(pemutih)

- Kontaminasi peroksidase

False negative

- Asam askorbat

- Penundaan pemeriksaan glikolisis

Keton

False positive

- Urin yang berwarna

- Komponen yang mengandung sulfhidril bebas (captopril)

- Levadopa

False negative

- Penundaan px volatile


Bilirubin

False positive

- Obat-2an yang

menimbulkan warna

- Metabolit klorpromazin

False negative

- Asam askorbat

- Nitrit konsentrasi tinggi

- Paparan cahaya

mengoksidasi bilirubin

-

Urobilinogen

False positive

- Substansi yg dapat menimbulkan warna menyerupai hasil positif (phenazophiridin)

- Atyphical color krn sulfonamide

False negative

- Formalin

- Paparan udara oksidasi urobilin

Penyebab Ketidaksesuaian

Pra analitik (waktu,

pengambilan sampel,

kontainer)

Analitik

Sensitivitas-spesifisitas

analitik

False positive,

false negative

Analisis Feses

Maldigesti, malabsorbsi

Infeksi (bakteri, virus, parasit)

Gastrointestinal bleeding

Gangguan saluran bilier dan pankreas

Analisis Feses

• Warna

• Konsistensi

• BentukMakroskopis

• Total lemak (kuantitatif)

• Osmolalitas

• Potasium, SodiumKimiawi

• Lemak

• Leukosit

• Sisa daging dan sayuranMikroskopik

Analisis Makroskopis Feses

Nilai Rujukan Analisis Feses

Analisis Mikroskopis Feses

Normal feses tidak mengandung leukosit

Keberadaaan leukosit feses (t.u neutrofil) diferensiasi diare:

a. Jika didapatkan neutrofil dalam eksudat feses dinding mukosa usus mengalami inflamasi/infeksi.

b. Jika tidak didapatkan neutrofil tidak ada keterlibatan dinding mukosa usus.

Neutrofil di feses meskipun sedikit (1-3 leukosit/HPF) mengindikasikan kondisi inflamasi atau invasi patogen ke dinding mukosa usus.

Leukosit Feses


Slide 1

Assessmen fat didasarkan

pada globul lemak yang berwarna orange neutral fat

(trigliserid) setelah pengecatan

Sudan III.

Suspensi feses pada slide

diteteskan dengan ethanol

(95%), setelah itu ditetesi

dengan cat, ditutup cover slip.

Normal: <60 globul lemak/ HPF

Slide 2

Suspensi feses yang telah

diasamkan dengan

penambahan asam asetat dan

dipanaskan.

Menunjukkan fatty acid dan

garam (berasal dari hidrolisis asam) pengamatan jumlah

globul lemak dan ukurannya.

Normal: <100 globul

lemak/HPF, ukuran<4 mm

Lemak feses kualitatif

Two silides qualitatitive procedures


Interpretasi:

Malabsorbsi: jika didapatkan normal fat pada slide 1 dan

peningkatan globul lemak pada slide ke-2.

Maldigesti: jika didapatkan peningkatan neutral fat pada

slide 1.

Lemak feses kualitatif


Sejumlah kecil darah yang ditemukan di dalam feses,

namun tidak terlihat dari luar.

Beberapa hal yang sering menjadi masalah dalam

deteksi occult blood:

1. Perdarahan di GIT tract sifatnya intermiten

2. Perdarahan yang terjadi tidak saat pengambilan sampel hasil negatif pengambilan sampel feses

harus sesederhana mungkin dan alat deteksi memiliki

sensitivitas dan spesifisitas tinggi.

Occult blood


Guaiac Base Fecal Occult

Blood Test (gFOBT)

Berdasarkan reaksi

peroksidase hemoglobin,

yang akan megoksidasi

hidrogen peroksidase dan

indikator.

Perlu pembatasan diet dan pengobatan aktivitas

peroksiase non spesifik.

Immunochemichal fecal

occult blood test (iFOBT)

Antibodi antihuman

poliklonal yang akan

berikatan dg globin

hemoglobin yang belum

terdegradasi.

Spesifik dan tidak banyak

interferensi.

Occult blood


Occult blood

False positive Guaiac FOBT:

1. Konsumsi daging merah atau ikan aktivitas

peroksidase myoglobin.

2. Konsumsi sayuran seperti brokoli, kol,

3. Konsumsi buah seperti pisang, pir dan plum

4. Obat: aspirin, iritan gastrointestinal lain

False negative

Vitamin C

SIMPULAN

Discrepancy atau ketidaksesuaian dapat terjadi antar

masing-masing hasil urinalisis ataupun antara klinis dan

hasil urinalisis.

Untuk dapat memahami adanya ketidaksesuaian

diperlukan pemahaman terkait faktor pra analitik

(waktu pemeriksaan, pengambilan sampel) serta faktor

analitik (prinsip reaksi, sensitivitas dan spesifisitas strips),

dan sekaligus penyebab false positive dan negative.

Terima Kasih

Documents

Urinalysis and Fecal Analysis: The common discrepancy · False positive dan False negative Urinalisis Leucocyte esterase False positive-obat2an yang memberi warna kemerahan pada urin