15
Architecture of the City

Urban Design

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Urban Design

Citation preview

Page 1: Urban Design

Architecture of the City

Page 2: Urban Design

Garden CityGarden city memilikikonsep gabungan antaradesa dan kota yang memilkibentuk fisik bulat sebagaipusat kota dan di kelilingioleh perumahan/ permukiman dan tamanserta memilki ruangterbuka hijau yang alami.Arsitek pelopor: Ebenezer Howard

Ebenezer Howard's 3 magnets diagram which addressed the question 'Where will the people go?', the choices being 'Town', 'Country' or 'Town-Country'

Page 3: Urban Design

City BeautifulCity Beautiful memperkenalkankecantikan dan keagunganmonumental di kota-kota, untuk menciptakan kebaikanmoral di antara wargaperkotaan, sehinggamenghasilkan tatanan sosialyang harmonis yang akanmeningkatkan kualitas hidup.

Arsitek pelopor: Daniel Burnham

Capitol building in Denver

Page 4: Urban Design

New UrbanismNew Urbanism adalah sebuahgerakan perancangan kota yang mempromosikan lingkunganyang “walkable”, bertujuanuntuk mengurangi kemacetanlalu lintas, meningkatkanpasokan perumahan yang terjangkau, dan mengendalikanpengembangan kota. PiagamNew Urbanisme juga mencakupisu-isu seperti pelestarianbersejarah, jalan-jalan yang aman, green building, danpembangunan kembali lahan“brownfield”.Arsitek pelopor: Leon Krier

Mixed use pedestrian-friendly street in Bitola, Republic of Macedonia

Page 5: Urban Design

Ideologi Urban Design menurut Robert M. Beckley (1979):

Perhatian pada pengaturan estetis dari kota

Perhatian pada suatu lingkungan sosial yang ideal

Lingkungan sosial yang ideal yang di ekspresikanmelalui suatu lingkungan fisik yang ideal

Page 6: Urban Design

Ideologi Urban Design menurut Lewis Mumford: Faktor utama yang menyebabkan permukiman pedesaan

menjadi perkotaan adalah budaya yang diekspresikansecara religius- simbolik

Religious symbolic thesis memunculkan kesadaran akanfaktor-faktor non fisik yang memposisikan suatu wilayahyang berbeda dengan lainnya, memiliki hierarki yang lebihtinggi yang pada akhirnya merupakan dikotomi dalamkehidupan secara umum:▪ Suci – kotor▪ Agung – biasa▪ Dalam – luar▪ Pusat – pinggiran, dst

Page 7: Urban Design

Kriteria Terukur

Kriteria terukur merupakan segala sesuatu yang dapat diukur secara kuantitatif dengan tujuanuntuk membentuk amplop bangunan. Sedangkanamplop bangunan itu sendiri adalah garis-garisyang membatasi kita dalam membuat suatubangunan. Kriteria terukur ini dapat ditentukanmelalui beberapa aspek (Shirvani, 1985 :133), yaitu:

Page 8: Urban Design

Kriteria terukur ini dapat ditentukan melalui beberapaaspek (Shirvani, 1985 :133), yaitu:▪ Kepadatan Bangunan

▪ Perhitungan Building Coverage (Koefisien Dasar Bangunan)

▪ Ketinggian Bangunan▪ Perhitungan Floor Area Ratio (Koefisien Lantai Bangunan)▪ Sky Exposure Plane (SEP)

Sky Exposure Plane merupakan perhitungan yang digunakan untukmenghitung ketinggian bangunan berdasarkan pertimbangan jalur pesawatterbang

▪ Angle of Light Obstruction (ALO)ALO adalah sudut bayangan matahari yang menerpa suatu bangunan, yang dipertimbangkan untuk membatasi ketinggian bangunan dengan tujuanuntuk memenuhi kebutuhan pencahayaan pada bangunan dan sekitarnya.

▪ Jarak Antar Bangunan▪ Sempadan Bangunan

Page 9: Urban Design

Kriteria Tidak Terukur

Kriteria ini lebih menekankan aspek kualitatif: Access

Tingkat pencapaian (aksesibilitas) merupakan kriteria takteukur yang memperjelas tingkat ketercapaian orang terhadaplokasi yang lain seperti jasa, barang maupun manusia

CompabilityDalam kriteria ini aspek kecocokan antara bangunan barudengan bangunan lama perlu diperhatikan.

ViewKriteria ini merupakan kriteria yang berhubungan dengan aspekkejelasan untuk orientasi manusia terhadap masa bangunan

Page 10: Urban Design

IdentityMerupakan kriteria tak terukur yang memberikan ciritersendiri bagi suatu kawasan dan harus mempunyai suatuhal yang jelas (mudah dikenal), mudah diiingat, menarikperhatian).

SenseSense merupakan kriteria tak terukur yang memiliki artisuatu tempat tidak hanya harus cocok dengan lingkunganfisiknya, melainkan juga dengan gambaran dan perasaanmanusia

LivabilityKriteria ini terkait erat dengan aspek kenyamanan daritempat atau bangunan yang direncanakan, kaitannyadengan pola skala

Page 11: Urban Design

Ruang Kota terdiri dari ruang privat dan ruangpublik. Ruang publik merupakan ruang yang dapat digunakan oleh seluruh warga kota.

Peran ruang publik sebagai salah satu elemenkota dapat memberikan karakter tersendiri, memiliki fungsi interaksi sosial bagi masyarakat, kegiatan ekonomi rakyat dan tempat apresiasibudaya, sekaligus dapat meningkatkan kualitasruang kota

Page 12: Urban Design

Jenis-jenis ruang publik menurut Stephen Carr (1992): Taman umum:

▪ skala nasional seperti Monas di Jakarta▪ skala Regional misalnya Lapangan Simpang Lima Semarang▪ Alun alun yang ada di setiap Kota Kabupaten merupakan taman Kota ▪ Taman-taman Lingkungan yang berada di kawasan pemukiman kota

Jalan Pedestrian berupa trotoar Tempat parkir Plasa atau Lapangan hijau Halaman Kampus atau Sekolah Atrium yang terbentuk diantara bangunan bangunan di sekelilingnya Pasar pasar buah dan sayur yang menempati jalan umum sementara Waterfront, Riverfront, Lakefront, dermaga

Page 13: Urban Design

Permasalahan

Ruang publik semestinya adalah milik rakyat, kaya miskin, tua muda, laki laki atau perempuan.

Banyak ruang ruang publik yang digusur olehfungsi-fungsi bangunan, oleh kegiatan PedagangKaki Lima (PKL) yang menempati jalan pedestrian atau trotoar yang membuat para pejalan kaki kehilangan hak-haknya untuk berjalan dengannyaman.

Page 14: Urban Design

Masih banyak produk perancangan arsitektur yang belumbegitu memikirkan ruang publik, karena mengedepankandesain ruang-ruang internal, estetika bentuk, kenyamanan dankenikmatan di dalam ruang dan sebagainya. Masalah masalahyang berkaitan dengan ruang ruang publik tidak begitudiperhatikan:▪ memperhitungkan kebutuhan parkir▪ sirkulasi kendaraan▪ ruang terbuka dengan ornamen yang dapat mencerminkan citra

bangunan arsitektumya▪ penampilan atau pemandangan (vista)yang baik kalau dilihat dari jaIan▪ mengatur area pejalan kaki agar merasa nyaman dengan bentuk yang

estetis▪ Asesoris ruang publik seperti penunjuk jalan, informasi, iklan-iklan atau

tanda-tanda lain yang dapat memberi sentuhan estetika yang menarikbagi ruang publik

Page 15: Urban Design

Kualitas ruang kota yang baik bisa didapatkan bilamempertimbangkan prinsip perancangan kota. Menurut Urban Design Plan of San Fransisco, ada sepuluh prinsip, yaitu : Kenyamanan (amenity comfort) Tampak yang menarik (visual interest) Kegiatan (activity) Kejelasan dan kenikmatan (clarity and convenience) Karakter khusus (character distinctiveness) Ketajaman (definition) Prinsip-prinsip pemandangan kawasan (the principle of views

encompasses) Variasi/kontras (variety/contrast) Harmoni/kecocokan (harmony/compatibility) Integrasi skala dan bentuk (scale and pattern integrated)