106
UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI PERDAGANGAN PEREMPUAN (2013 2018) ( Skripsi ) Oleh DEVITA RIANA PURBA JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANIPERDAGANGAN PEREMPUAN

(2013 – 2018)

( Skripsi )

Oleh

DEVITA RIANA PURBA

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2019

Page 2: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

ABSTARCT

CHINA GOVERNMENT'S EFFORTS TO HANDLEWOMEN'S TRAFFICKING (2013-2018)

BY

DEVITA RIANA PURBA

Woman trafficking in China is a cross-border crime consisting of sexual exploitationsuch as porstitution or forced marriage. China is the source, destination, and transitcountry for trafficking. The aim of this research is to find out, explain the efforts thatthe Chinese government has made to handle women's trafficking during 2013 to2018. The theory of transnational organized crime and the concept of womentrafficking are used as an instrument that helps in this study. The type of this researchis descriptive qualitative with data collection technique through library research. Theresult of this research is the China government's efforts of national jurisdictionthrough the amendment of the Women's trafficking law in China and multilateralefforts undertaken in collaboration with international organisations such as COMMIT(Coordinated Mekong Ministerial Initiative Against Human Trafficking), IOM (International Organizational Migration ), UNIAP (United Nations Inter-AgencyProject) and UN WOMEN. In addition to these two efforts, China also made nationalpolicy efforts such as the elimination of one child policy, the creation of nationalplans such as the campaign and socialization of women's trafficking, strengtheningsupervision in the border area and rehabilitation of women's trafficking victims.Bilateral efforts are also undertaken by the Government to handle women'strafficking in cooperation through agreements of the protection of victims, andstrengthening border supervision with neighboring countries such as Myanmar,Vietnam and Laos

Keywords: China, Government's Efforts, Handle, Women's Trafficking

Page 3: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

ABSTRAK

UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANIPERDAGANGAN PEREMPUAN (2013-2018)

Oleh

DEVITA RIANA PURBA

Perdagangan wanita di Cina adalah kejahatan lintas batas negara yang terdiri darieksploitasi seksual seperti porstitusi atau perkawinan paksa. Cina adalah sumber,tujuan, dan negara transit untuk perdagangan manusia. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mencari tahu dan menjelaskan upaya yang telah dilakukan olehpemerintah Cina untuk menangani perdagangan perempuan selama 2013 sampai2018. Teori kejahatan transnasional terorganisir dan konsep perdagangan perempuandigunakan sebagai instrumen yang membantu dalam studi ini. Jenis penelitian inideskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Hasil daripenelitian ini adalah Pemeritah Cina melalukan upaya yurisdiksi nasional melaluiamandemen Undang-undang perdagangan perempuan di Cina serta upaya multilateralyang dilakukan dengan bekerjasama dengan organisasi internasional sepertiCOMMIT ( Coordinated Mekong Ministerial Initiative Against Human Trafficking),IOM ( International Organizational Migration ), UNIAP (United Nations Inter-Agency Project) serta UN WOMEN. Selain kedua upaya tersebut, Cina jugamelakukan upaya kebijakan nasional seperti penghapusan kebijakan satu anak,pembuatan rencana nasional melalui kampanye dan sosialisasi perdaganganperempuan, memperkuat pengawasan di daerah perbatasan serta melakukanrehabilitasi pada korban perdagangan perempuan. Upaya bilateral juga dilakukan olehpemerintah untuk menangani perdagangan perempuan dengan melakukan kerjasamadalam perlindungan korban maupun dalam pengawasaan bersama negara-negaratetangga seperti Myanmar, Vietnam serta Laos.

Kata Kunci : Upaya, Pemerintah Cina, Menangani, Perdagangan Perempuan

Page 4: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANIPERDAGANGAN PEREMPUAN

(2013 – 2018)

Oleh

DEVITA RIANA PURBA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada

Jurusan Hubungan InternasionalFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITASLAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way
Page 6: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way
Page 7: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way
Page 8: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Devita Riana Purba, lahir di Bandar

lampung pada tanggal 06 Januari 1997. Penulis merupakan anak pertama

dari empat bersaudara, buah hati pasangan Bapak Humehe Purba dan Ibu

Lasni Veronika Tinambunan. Pendidikan formal yang pernah ditempuh

oleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way Halim,

kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 01 Labuhan

Dalam pada tahun 2011. Selanjutnya, penulis menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama

di SMPN 19 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2013, Sekolah Menengah Atas di

SMAN 09 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2015. Pada tahun 2015, penulis

diterima sebagai mahasiswi program S1 Hubungan Internasional Universitas Lampung melalui

jalur SBMPTN. Kemudian penulis juga pernah menjalankan kuliah kerja nyata ( KKN ) pada

tahun 2018 di desa Tanjung Aji, Kecamatan Melinting, Lampung Timur serta mengikuti kegiatan

praktik kerja lapangan/magang di WWF Indonesia – Southern Sumatera Program.

Page 9: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Pemerintah Cina dalam

Menangani Perdagangan Perempuan di Cina ( 2013-2018 ). Skripsi ini merupakan salah satu

syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Hubungan

Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagai bentuk adanya keterbatasan kemampuan

serta sebagai motivasi untuk lebih baik dan terus belajar kedepannya. Penulis berharap agar

skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembacanya dan sebagai perkembangan penelitian dalam

kajian ilmu sosial dan ilmu politik khususnya pada ilmu hubungan internasional.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak pihak

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Ari Darmastuti, M.A. selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Page 10: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

3. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H., selaku pembimbing akademik serta pembimbing

utama dalam proses penyelesaian skripsi. Terima kasih atas bimbingan dan arahan selama

4 tahun masa perkuliahan serta kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan

kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini

4. Ibu Gita Karisma, S.IP., M.Si , selaku Dosen Pembimbing Kedua Skripsi yang telah

bersabar, meluangkan waktu untuk membantu, membimbing, mengarahkan, memberikan

kritik dan saran serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

5. Ibu Dr Feni Rosalia, M.Si selaku Dosen Pembahas. Terima kasih atas bimbingan dan

arahan serta kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Orang tuaku tercinta, Bapak Humehe Purba, Mama Lasni Veronika Tinambunan yang

selalu mendoakan, memberi dukungan materiil maupun moril, serta semangat dalam

menyusun skripsi ini.

7. Adik-adikku tercinta, Beatric Purba, Rainhard Purba serta Lusiana Purba yang telah

mendokan serta memberikan semangat. Semoga dengan menyelesaikan pendidikan ini

dapat memberikan motivasi untuk adik-adikku agar lebih semangat dalam menempuh

pendidkan sehingga dapat membahagiakan orang tua

8. Seluruh jajaran dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Lampung dan staf

Mba Ata atas dukungan pembelajaran selama menempuh perkuliahan, serta membantu

dalam proses administrasi selama perkuliahan

9. Saudaraku terkasih yang sudah selalu menampung semua keluh kesahku, memberikan

semangat, menambah sukacita, doa serta dukungan yang luar biasa selama 4 tahun di

Page 11: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

kampus Riris Silalahi saudaraku sejak Maba, Kak Malini, Piri Masrany, Destri, Tiolina

serta adikku Malay ( mantri alay ).

10. Teman-teman seperjuangan yang kusayangi Study Squad ( mak Michele, kak Atika,

Donna Panda, Atila, Shintia, Ulfa, Intan Nata, serta Ugi Terima kasih atas kebahagian

serta dukungannya dalam menyusun skripsi

11. Keluarga PDO FISIP serta teman pelayanan terkasih pengurus Fraternity ( Kak Mirani,

Bang Olaf, Bang Osman, Bang Miki, Kak Decil, Kak Adel, Cynthia, Mine ( Linares,

Hizkia, Noki Niko, Mazmur, Firsta, Nella ) serta Oracle ( Daniel gendut, Calvin, Kiki,

Mario, Rompet ).

12. Kakakku Fanny Pangaribuan serta Adik-adikku di KARMUS 2017 (Sifra, Vanny, Angel,

Jerry, Jaya, Helen), Elfrida, nyonya Adelica, adik-adik Miracle yang selalu

mendukungku dalam perkuliahan dan pelayananku serta memberi banyak pengalaman

yang menyenangkan.

13. Bias kesayanganku Super Junior yang sudah menemani disaat skripsi dan memberi

semangat melalui lagu-lagunya yang luar biasa serta tingkah member yang selalu

menghibur dikala sedih.

14. Guru-guru sekolah minggu serta adik-adik sekolah minggu GKPI Bandar Lampung yang

selalu memberi semangat dan keceriaan setiap minggunya

15. WWF yang memberikan pengalaman baru serta ilmu yang sangat berharga selama

menajalani magang

16. Teman penunggu lorong HI, Eva, Anya, Clara, Arif Jawa, Ken, Merry, Hasya, Regiana,

Ega, serta seluruh teman-teman Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015 semoga

Page 12: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

kita semua bisa menggapai mimpi kita masing-masing dan sukses dengan jalannya

masing-masing.

17. Teman-teman KKN desa Tanjung Aji (). Terimkasih untuk kebersamaanya selama 40

hari. Semoga kita bisa menggapai impian kita dan menjadi orang yang sukses.

18. Semua pihak yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam bentuk apapun.

Semoga amal kebaikan semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini

diberikan balas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amiin.

Bandar Lampung, 8 Oktober 2019

Devita Riana Purba

Page 13: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Motto

“ Not all of us can do great things, but we can do small things with great

love”

(By : Mother Teresa)

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu

seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”

(Kolose 3:23)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka akan

mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

(Matius 7 : 7)

Page 14: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Persembahan

Give thanks with a grateful heart

Give thanks to the Holy One

Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son

And now let the weak say, "I am strong"

Let the poor say, "I am rich

Because of what the Lord has done for us

Give Thanks

kupersembahkan karyaku ini kepada :

Bapak dan mama tercinta, adik-adik terkasih serta teman-temanku

yang selalu mendukung, memberi motivasi serta sukacita yang luar

biasa

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 15: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................................... iDAFTAR TABEL ................................................................................................. iiDAFTAR GAMBAR............................................................................................ iiiDAFTAR SINGKATAN...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN.......................................................................................11.1 Latar Belakang .......................................................................................11.2 Rumusan Masalah ..................................................................................91.3 Tujuan Penelitian....................................................................................91.4 Manfaat Penelitian................................................................................10

II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................112. 1 Penelitian Terdahulu .........................................................................112. 2 Landasan Konseptual ........................................................................20

2.2.1 Teori TOC ........................................................................202.2.2 Konsep Human Trafficking..............................................232.2.3 Women Trafficking..........................................................25

2.3 Perempuan dan Wanita.................................................................272.4 Pemerintah .....................................................................................292.5 Kerangka Pemikiran ......................................................................31

III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................333.1 Metode Penelitian..............................................................................33

3.2. Fokus Penelitian ................................................................................343.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................................34

Page 16: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

ii

3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................353.5. Teknik Analisis Data.........................................................................35

IV. GAMBARAN UMUM .............................................................................374.1 Perempuan Cina Tradisional ................................................................374.2 Sejarah Perdagangan Perempuan di Cina ............................................40

4.1.1 Perdagangan Perempuan Era Cina Modern ..........................434.1.2 Perdagangan Perempuan di Cina tahun 2013-2018 ..............50

4.3 Posisi Cina dalam Perdagangan Perempuan ........................................564.4 Faktor Penyebab Perdagangan Perempuan di Cina..............................61

4.3.1 Dimensi Internal ....................................................................624.3.2 Dimensi Eksternal .................................................................69

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................745.1 Upaya Pemerintah Cina dalam Menangani Perdagangan

Perempuan sejak 2013-2018 .............................................................755.2 Upaya Yurisdiksi Nasional ..................................................................865.3 Upaya Multilateral ...............................................................................915.4 Upaya Kebijakan Nasional.................................................................1005.5 Upaya Bilateral...................................................................................106

VI. PENUTUP...............................................................................................1126.1 Kesimpulan ........................................................................................1126.2 Saran...................................................................................................114

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.2 Peringkat Cina berdasarkan laporan TIPs tahun 2012-2017........................8

1.3 Penelitian sebelumnya................................................................................18

5.1 Upaya yang dilakukan pemerintah berdasarkan masalah ..........................83

5.2 UU Perdagangan Perempuan di Cina.........................................................87

Page 18: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1.1 Gambar persebaran Pekerja paksa, perbudakan modern dan

Perdagangan manusia di beberapa kawasan ......................................................2

1.2 Kasus Perdagangan Perempuan .........................................................................5

2.1 Kerangka Pikir .................................................................................................32

4.1 Rute Perdagangan Perempuan di Cina.............................................................56

Page 19: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

v

DAFTAR SINGKATAN

ACCORD : Asean China Cooperation In Response To Dangerous Drug

ACWF : the All-China Women’s Federation

ASEAN : Association of Southeast Asian Nations

BLO : Border Liason Office

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

CEDAW : Convention on Elimination of all Forms of Descrimination

Against Women

COMMIT : Coordinated Mekong Ministerial Initiative Against Human

Trafficking

DPRK : Demokrat Republik Rakyat Korea

GAATW : Global Alliance Against Traffic in Women

GMS : Great Mekong Sub-Region

ILO : International Labour Organization

IMJMM : The Inter-Ministerial Joint Meeting Mechanism

IOM : International Organizational Migration

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MMSP : Migration Mobility Support Project

MPS : Ministry of Public Security

NGO : Non- Government Organization

NPA : National Plan Of Action

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa

SPC : The Supreme People’s Court

SPP : The Supreme People’s Procuratorate

Page 20: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

vi

TIPs : Trafficking In Persons

TOC : Transnational Organized Crime

TVPA : The Trafficking Victims Protection Act

UNIAP : United Nations Inter-Agency Project

UNICEF : United Nationa Childrens Fund

UN ACT : United Nation Action for Cooperation Against Trafficking in

Person

UN WOMEN :United Nation Women

Page 21: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep keamanan dalam ilmu hubungan internasional pada Perang Dunia I dan

II hanya mengarah pada isu militer (keamanan tradisional) yang difokuskan pada

ancaman perang/ konflik dari negara lain. Namun, pasca Perang Dingin konsep

keamanan mengalami pergeseran paradigma dari keamanan tradisional menjadi non-

tradisional. Isu yang muncul bukan hanya militer saja tetapi juga politik, ekonomi,

sosial dan lingkungan dengan berbagai macam bentuk ancaman.1

Perdagangan manusia merupakan salah satu isu non-militer yang menjadi

permasalahan serius yang harus dihadapi setiap negara sekaligus menjadi bentuk

kejahatan lintas batas negara yang erat kaitannya dengan pelanggaran Hak Asasi

Manusia. Menurut trafficking in persons, perdagangan manusia adalah segala bentuk

perekrutan, perpindahan, pengiriman orang yang umumnya menggunakan kekerasan,

penipuan, serta pemaksaan, kemudian akan dieksploitasi untuk dijadikan pekerja

seks, pekerja paksa, perbudakan atau penjualan organ.2 Berdasarkan data

1 Buzan, Barry, Ole Waver & Jaap de Wilde. 1998. Security : A New Frame Work for Analysis.Boulder Colo: Lynne Rienner. Hal 7-82 United Nations Human Rigts Office of the High Commisioner. 2014. Human Rights and HumanTrafficking fact Sheet No.36

Page 22: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

2

Departement of State United of America dalam trafficking in Person 2010, jumlah

manusia yang terlibat perdagangan manusia di seluruh dunia mencapai 12,3 juta

orang.3

International Labor Organization (ILO) menjelaskan bahwa perdagangan

manusia merupakan salah satu bisnis yang menguntungkan. Setiap tahunnya,

perdagangan manusia dapat menghasilkan US$ 150,2 milyar.4 Hal ini yang membuat

para pelaku tetap melakukan kejahatan tersebut, sehingga menyebabkan

bertambahnya korban tiap tahun. Di bawah ini tersaji gambar yang menjelaskan

tentang persebaran jumlah korban perdagangan manusia, pekerja paksa dan

perbudakan modern di beberapa kawasan di dunia.

Gambar 1.1 Statistics On Forced Labour, Modern Slavery and Human Trafficking

3Makhfudz,M. Kajian Praktek Perdagangan Orang di Indonesia. Universitas Tama Jagakarsa. JurnalHukum Vol. 4 No.14 AS Tambahkan 8 Negara dalam Daftar Hitam Perdagangan Manusia. <www.Voaindonesia.com>diakses pada 3 Januari 2018 pukul 20.00 WIB

Page 23: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

3

Sumber : Global estimate on Forced Labour ILO 2012

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa kawasan Asia-Pasifik adalah

kawasan dengan tingkat perdagangan manusia tertinggi jika dibandingkan dengan

kawasan lainnya. Pada tahun 2012 terdapat sekitar 11,7 juta atau sekitar 56% dari

total perdagangan manusia global yang berasal dari Asia.5 Sebanyak 64% korban

perdagangan manusia di Asia sebagai pekerja paksa, dan perbudakan, sementara 26%

sebagai pekerja seksual. Jika dilihat dari gender, korban wanita dan perempuan

sebesar 62% sedangkan 36% merupakan korban yang melibatkan anak -anak.6

Perempuan menjadi objek perdagangan manusia yang paling diminati.

Menurut laporan US Departement Justice, sejak tahun 2008 sampai 2010 terdapat

sekitar 2188 kasus yang melibatkan perempuan.7 Rendahnya pendidikan pada

perempuan serta iming-iming untuk pendapat pekerjaan yang layak dan mudah serta

perpendapatan tinggi, membuat perempuan dengan mudah masuk dalam kasus

perdagangan perempuan. Perempuan yang menjadi korban umunya akan

diperdagangkan dan dieksploitasi, dimasukan dalam industri seksual komersial, atau

pekerja paksa. Para korban juga harus mengalami kekerasan fisik, ancaman dan

kekerasan seksual.

Pada umunya penyebab perdagangan perempuan adalah kondisi ekonomi

yang buruk di negara asal, sehingga menyebabakan perempuan bermigrasi ke negara

5 CTDC. Global Dataset <www.ctdatacollaborative.org> diakses pada tanggal 22 Desember 2018pukul 19.00 WIB6 IOM. 2011. Data on human trafficking global figures & trends <http://www.unric.org> diakses pada18 September 2018 pukul 19.00 Wib7 Widowati, Arie. 2016. Evaluasi Kerjasama Tiongkok-Myanmar Dalam Menangani PerdaganganPerempuan Pada 2008-2013. Hal 76

Page 24: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

4

yang lebih maju untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik. Faktor lainnya

adalah pendidikan yang kurang memadai serta sedikitnya peluang pekerjaan di negara

asal. Adanya konflik serta bencana alam juga membuat perempuan rentan untuk

diperdagangkan. Kondisi ini akan dimanfaatkan dengan baik oleh pihak yang ingin

mendapatkan keuntungan secara sepihak.

Cina merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang juga ikut terlibat

dalam perdagangan manusia terutama perdagangan perempuan. Meskipun

pertumbuhan ekonomi Cina terbilang cepat, Cina tetap memiliki masalah serius yang

sulit terbuktikan dan dipecahkan. Bahkan lebih dari satu dekade, kasus perdagangan

dan penyelundupan manusia di Cina terus berkembang.8 Terdapat sekitar 0,25% dari

jumlah populasi Cina atau sekitar 3.388.400 orang hidup dalam perbudakan.9 Hal ini

didukung dengan peningkatan kasus perdagangan manusia di Cina tiap tahunnya.

Dalam kasus perdagangan manusia yang terjadi di Cina, perempuan menjadi

korban yang paling banyak diperdagangkan. Mayoritas perempuan yang

diperdagangkan berusia sekitar 17-25 tahun.10 Sejak tahun 2007 sampai 2010

diperkirakan sekitar 10.668 kasus perdagangan perempuan di Cina. Jika dilihat dari

jumlah korban keseluruhan, sejak tahun 2009-2013 terdapat 19.782 perempuan.11

Bahkan menurut laporan dari Departemen Kemanan Publik di Cina, kasus

8 Chu, Cindy Yik Yi. 2011. Human trafficking and smuggling in China. Journal of ContemporaryChina. Vol 20 No 689 Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia. 21 Februari 2018<www.Sindonews.com> diakses pada tanggal 3 Januari 2019 pukul 15.00 Wib10 Human Trafficking in China<http://www.humantrafficking.org> diakses pada 6 November 2018pukul 20.0011 Quanbao Jiang. 2011. Trafficking in Women in China. Xi’an Jiaotong University<www.researchgate.net/publication/237808463> diakses pada tanggal 13 januari 2019 pukul 17.00Wib

Page 25: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

5

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 tahun 2018

Jumlah kasus perdagangan perempuan di Cina

jumlah perdagangan manusia di Cina

perdagangan perempuan mengalami peningkatan menjadi 50-60% dari jumlah kasus

perdagangan manusia yang ada di Cina.12 Berikut disajikan gambar mengenai jumlah

kasus perdagangan manusia di Cina sejak tahun 2013- 2018.

Gambar 1.2 Kasus Perdagangan Perempuan di Cina tahun 2013-2018

Sumber : dikelola oleh peneliti dari Trafficking in Person: U.S Department’s Office to Monitor and

Combat Trafficking in Person dari tahun 2013-2017

Berdasarkan gambar yang disajikan di atas, dapat dilihat bahwa sejak tahun

2013 sampai 2018, jumlah kasus perdagangan perempuan mengalami peningkatan

hampir di setiap tahunnya. Dalam kurun waktu tersebut terdapat sekitar 7335 kasus

perdagangan manusia terjadi di Cina.13 Namun ada yang berbeda di tahun 2014, 2016

dan 2018 yaitu di ketiga tahun tersebut angka perdagangan manusia di Cina

12 United Nation Inter-Agency Project on Human Trafficking ( UNIAP ): The Human TraffickingSituation in China < http://www.no-trafficking.org/china.html > diakses tanggal 11 Februari 2019pukul 19.45 Wib13 Trafficking in Person: U.S Department’s Office to Monitor and Combat Trafficking in Person daritahun 2013-2017

Page 26: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

6

mengalami penurunan, meskipun di tahun 2017 jumlah kasus perdagangan

perempuan kembali meningkat bahkan menjadi yang tertinggi yaitu sebanyak 1556

kasus.

Menurut UNIAP, perdagangan perempuan di Cina lebih banyak berasal dari

dari negara lain atau Cina sebagai negara tujuan perdagangan perempuan yang fokus

perdaganganya adalah untuk pernikahan paksa. Diperkirakan setiap tahunnya terdapat

sekitar 10.000-20.000 korban perempuan asing diperdagangkan.14 Yunnan, Fujian,

Guangdong, Shandong adalah beberapa provinsi di Cina yang menjadi daerah tujuan

perdagangan. Bahkan Cina berhasil menyalip Thailand sebagai negara tujuan

perdagangan perempuan terbesar di Asia.15 Salah satu negara penyumbang terbesar

perdagangan perempuan di Cina adalah Myanmar. Hal ini dibuktikan dengan data

yang disampaikan oleh Pemerintah Myanmar, yaitu terdapat sekitar 90% kasus

perdagangan perempuan Myanmar ke Cina. Para pria Cina akan membayar sekitar

USS$ 8000 kepada para broker perdagangan manusia. Broker perdagangan manusia

ini yang akan membantu mengatur pernikahan dengan perempuan Myanmar tersebut.

Broker tersbut juga akan menawarkan harga US$ 3500 untuk perempuan Myanmar

yang bersedia menikah dengan pria Cina dan bersedia memiliki keturunan. 16

Perdagangan perempuan yang terjadi di Cina merupakan salah satu dampak

akibat kebijakan satu anak ( one policy ). Kebijakan ini dibuat oleh Pemerintah Cina

pada tahun 1979 untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Namun, hal ini justru

14 Department of state. Trafficking in person report 2008<www.state.gov/documents/organization/105501.pdf> diakses pada tanggal 15 September 2019 pukul14.50 WIB15 Ibid.,16 Widowati, Arie. 2016. Evaluasi Kerjasama Tiongkok-Myanmar Dalam Menangani PerdaganganPerempuan Pada 2008-2013. Hal 78

Page 27: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

7

menyebabkan terjadinya ketimpangan rasio laki-laki dan perempuan sebesar 3,2%

pada tahun 1980 yang terus meningkat menjadi 3,8% pada tahun 2011.17

Ketimpangan rasio antara laki-laki dan perempuan menyebabkan laki-laki di Cina

sulit menemukan pasangan. Hal inilah yang mendorong kelompok tertentu untuk

memperdagangkan perempuan dari negara lain untuk menjadi pengantin. Sebagai

negara tujuan, banyak korban berasal dari negara-negara tetangga seperti Burma,

Vietnam, Laos, Mongolia, Russia, dan Korea Utara.18 Selain sebagai negara tujuan,

Cina juga berperan sebagai negara transit. Kelompok kejahatan akan membawa para

korban terlebih dahulu ke Cina yang selanjutnya akan dibawa ke Thailand dan

Malaysia. 19

Tingginya perdagangan manusia khususnya pada perempuan membuat Cina

pada tahun 2017 berada di tingkat ketiga menurut laporan Trafficking in Person

(TIPs).20 Laporan TIPs setiap tahunnya akan mengelompokkan negara menjadi tiga

tingkatan yaitu tingkat 1, 2, dan 3.21 Negara-negara dikelompokkan berdasarakan

17 Ibid.,Hal 8018 Ibid.,Hal 5519 Mustari,Devi. 2013. Kebijakan Luar Negeri Cina Dalam Penanganan Women Traffficking. Skripsi.Makasar : Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Hassanudin. Hal 420 Laporan Trafficking in Person merupakan alat diplomatik utama Amerika Serikat yang dibuat olehDepartemen Luar Negeri Amerika Serikat. Amerika Serikat ingin melibatkan pemerintah asing dalamisu human trafficking dan diharapkan laporan TIPs dapat menjadi sumber upaya anti-trafficking yangpaling komprehensif dan juga mencerminkan komitmen Pemerintah Amerika Serikat untukkepemimpinan global mengenai masalah hak asasi manusia dan penegakkan hukum21 Klasifikasi Tier :Tier 1 : Negara yang pemerintahannya dengan penuh mematuhi standar minimumperlindungan korban perdagangan manusiaTier 2 : Negara yang pemerintahannya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimumTVPA, tetapi membuat upaya yang signifikan untuk menjadi sesuai dengan standar tersebut.Tier 2 WL : Tier 2 Daftar Pengawasan (Watch List) juga merupakan negara-negara yangpemerintahnya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum TVPA, namun membuat upayasignifikan untuk menyesuaikan diri dengan standar tersebut.Tier 3 : Negara yang pemerintahannya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum dantidak melakukan upaya yang signifikan untuk melakukannya.

Page 28: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

8

keberhasilan atau upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memerangi

perdagangan manusia sesuai dengan The Trafficking Victims Protection Act

(TVPA).22

Laporan TIPs digunakan oleh negara sebagai alat untuk mengetahui cara apa

yang paling dibutuhkan untuk memerangi perdagangan manusia. Peringkat Cina

sendiri tiap tahunnya mengalami stagnansi, bahkan sejak tahun 2013 Cina harus turun

dan berada di tingkat ketiga bersama beberapa negara di Afrika. Di bawah ini

disajikan tabel peringkat Cina menurut laporan TIPs sejak tahun 2010 sampai tahun

2018, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.3 Peringkat Cina tahun 2010-2018

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tingkat 2 WL 2 WL 2 WL 3 3 3 2 WL 3 3

Sumber : dikelolah oleh peneliti dari Trafficking in Person: U.S Department’s Office to Monitorand Combat Trafficking in Person.

Cina sebenarnya telah melakukan ratifikasi Protokol Palermo 23 pada tahun

2010. Namun dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah melakukan ratifikasi

Protokol Palermo, Cina justru mengalami stagnansi bahkan penurunan peringkat pada

tahun 2013 dan 2018. Hal ini dikarenakan Pemerintah Cina belum sepenuhnya

22 Trafficking in Person 2009 < http://www.state.gov/documents/organization/123357.pdf > diaksespada 20 Januari 2019 pukul 19.00 Wib23 Protokol ini merupakan instrumen hukum dengan pendekatan internasional yang komprehensifdalam mengambil tindakan yang efektif guna mencegah, menekan dan menghukum perdaganganmanusia khususnya wanita dan anak-anak. Ketentuan dalam protokol ini antara lain inengenai kerjasama, pemulangan korban perdagangan, pertukaran informasi, dan tindakan-tindakan lainnya,termasukdalam bidang sosial-ekonomi yang dilakukan di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Page 29: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

9

memenuhi standar minimum TVPA.24 Bahkan pada tahun 2017, AS menyatakan

bahwa Cina merupakan salah satu pelanggar perdagangan manusia terburuk.25

Amerika Serikat bahkan menyerukan sanksi terhadap Cina sebagai hukuman atas

catatannya mengenai perdagangan manusia. Oleh karena itu, menarik melihat upaya

yang dilakukan Cina dalam mengatasi perdagangan perempuan (women trafficking)

pada tahun 2013-2018.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti merumuskan pertanyaan

penelitian yaitu “Bagaimana upaya Pemerintah Cina dalam menangani kasus

perdagangan perempuan pada periode 2013-2018 ?”

1.3 . Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan penelitian yaitu:

1. Mendeskripsikan masalah perdagangan perempuan di Cina

24 TVPA atau The Trafficking Victims Protection Act merupakan Undang-Undang Anti Traffickingdomestik Amerika Serikat yang ditanda tangani oleh Bill Clinton pada 28 oktober 2000 dan telahdiinternasionalisasiskan. TVPA terdiri dari :

1. The government should prohibit trafficking and punish acts trafficking2. The government should prescribe punishment commensurate with that for grave crime, such

as forcible sexual assault, for the knowing commission of trafficking in some its mostreprehensible forms (trafficking for sexual purposes, trafficking involving rape of kidnapping,or trafficking that causes a death).

3. For knowing commission of any act of trafficking, the government should prescribepunishment that is sufficiently stringent to deter, and that adequately reflects the offen’sheinous nature.

4. The government should make serious and sustained efforts to eliminate trafficking.

25Yeganeh Torbati. US brands China as among worst human traffcikng offendershttps://www.reuters.com/article/us-usa-trafficking-idUSKBN19I21S Diakses pada tanggal 12 Juni2019 pukul 10.45 WIB

Page 30: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

10

2. Menjelaskan upaya-upaya Pemerintah Cina dalam menangani masalah

perdagangan perempuan tahun 2013- 2018

1.4 . Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada konsep TOC

(Transnational Organized Crime) dan Human Trafficking dalam displin Ilmu

Hubungan Internasional

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian

sebelumnya dan juga dapat memberikan kontribusi untuk menjadi bahan

tambahan dalam penelitian yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat dalam

memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Indonesia dalam

menyikapi dan menanggapi masalah perdagangan Perempuan Indonesia yang

terjadi di Cina.

Page 31: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan terhadap

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perdagangan perempuan di Cina dan juga

upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Cina untuk menangani masalah

tersebut. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang dijadikan acuan

perbandingan penelitian oleh peneliti yaitu:

Pertama, penelitian yang ditulis oleh Susan Tiefenburn pada tahun 2008

dengan judul Human Trafficking in China.26 Dalam tulisan ini menjelaskan mengenai

perdagangan manusia yang terjadi di Cina. Susan memaparkan bahwa korban bukan

hanya dijual di dalam negeri tetapi juga ke luar negeri. Cina juga berperan sebagai

negara tujuan perdagangan manusia dari berbagai negara seperti Vietnam, Myanmar,

Thailand, Korea Utara dan sebagainya. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan

tentang faktor penyebab terjadinya perdagangan manusia di Cina. Penyebab

perdagangan manusia yang terjadi adalah karena kebudayaan Cina yang lebih

memuliakan laki-laki serta kebijakan One Policy. Pada mulanya, kebijakan ini

26 Tefenburn, Susan. 2008. Human Trafficking in China. Law Journal Volume 6 Issue 1 Fall.University of St. Thomas.

Page 32: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

12

diharapan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk di Cina, namun nyataanya

kebijakan ini justru mendorong terjadinya kelangkaan perempuan yang

mengakibatkan maraknya perdagangan manusia. Selain itu, muncul masalah lainnya

seperti aborsi secara paksa, pemaksaan sterilisasi, pembuangan bayi perempuan,

infaktisisa, banyaknya anak-anak yang tidak terdaftar.

Dalam menangani hal tersebut, Pemerintah Cina melakukan upaya dalam

negeri untuk memerangi human trafficking. Pertama, memberikan pendanaan kepada

pemerintah setempat untuk menerapkan National Action Plan to Combat Trafficking

secara efektif. Kedua, melakukan reformasi kepada sistem dan penegak hukum.

Ketiga, melakukan kerjasama dengan LSM setempat untuk melakukan kampanye

kesadaran terhadap bahaya dan resiko human trafficking. Keempat, menegakan UU (

undang-undang ) untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak.

Perbedaan dengan penelitian peneliti terletak pada fokus penelitian, penelitian

diatas berfokus pada faktor budaya sebagai penyebab perdagangan manusia,

sementara penelitian yang peneliti bahas berfokus pada penanganan atau upaya

pemerintah terhadap isu perdagangan perempuan.

Kedua, penelitian ini ditulis oleh Quanbao Jiang pada tahun 2011 dengan

judul Trafficking in Women in China.27 Dalam tulisan ini dijelaskan penyebab

terjadinya women trafficking di Cina salah satunya disebabkan adanya ketimpangan

rasio. Tulisan ini menghasilkan kesimpulan bahwa di Cina jumlah perempuan jauh

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah laki-laki, sehingga banyak pria dewasa

27 Quanbao Jiang. 2011. Trafficking in Women in China. Xi’an Jiaotong University<www.researchgate.net/publication/237808463> diakses pada tanggal 13 januari 2019 pukul 17.00Wib

Page 33: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

13

khususnya di pedesaan Cina sulit memiliki pendamping. Laki-laki di Cina juga sulit

mendapatkan pendamping karena mereka memiliki status sosial yang rendah. Untuk

mengatasi hal tersebut, laki-laki di Cina memilih perempuan yang berasal dari luar

negeri untuk menjadi pendamping mereka melalui kelompok-kelompok kejahatan

terorganisir.

Perbedaan dengan penelitian peneliti terletak pada fokus penelitian, penelitian

diatas berfokus kepada status social sebagai penyebab perdagangan manusia serta

adanya keterlibatan jaringan terorganisir, sementara penelitian peneliti berfokus

kepada penanganan atau upaya pemerintah terhadap isu perdagangan perempuan.

Ketiga, merupakan thesis yang dibuat oleh Madalene Tang pada tahun 2013.

Penelitian ini berjudul The Trafficking Of Women In China, Is Gender A Defining

Vulnerability ?,28 yang membahas mengenai perdagangan wanita di wilayah Great

Mekong. Menurut Madalene, gender menjadi salah satu faktor dominan yang

membuat wanita dan anak perempuan rentan menjadi korban perdagangan manusia.

Hal ini didukung dengan adanya pemahaman masyarakat Cina yang menganggap

bahwa wanita lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, kebijakan satu

anak yang dibuat pemerintah sejak tahun 1979. Hal inilah yang menyebabkan jumlah

laki-laki menjadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuan, sehingga

meningkatnya angka permintaan mempelai perempuan untuk dinikahi dengan

menawarkan mas kawin yang mahal.

28 Trang, Madelene. 2013. Thesis. The Trafficking Of Women In China, Is Gender A DefiningVulnerability ?. Department of Sociology: Lund University

Page 34: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

14

Penelitian ini lebih membahas mengenai penyebab terjadinya perdagangan

wanita di Cina, sedangkan pada penelitian peneliti lebih membahas mengenai upaya

yang dilakukan Pemerintah Cina untuk menangani perdagangan wanita.

Keempat, tulisan ini berjudul human trafficking in China yang ditulis oleh

Tiantian Zheng pada tahun 2018. Tulisan ini membahas isu-isu yang berkaitan

dengan perdagangan manusia di Cina, termasuk perkawinan paksa, kerja paksa,

pekerja seks paksa, penjualan bayi dan penyelundupan manusia.29 Tiantian membahas

mengenai sejarah perdagangan manusia, kemudian akan menyelidiki lingkup masalah

perdagangan manusia di Cina serta mengeksplorasi kebijakan dan strategi negara

untuk memerangi masalah perdagangan manusia.

Untuk mengurangi kasus perdagangan manusia di Cina, pemerintah telah

melakukan beberapa upaya. Pada tahun 2010, pemerintah telah melakukan ratifikasi

terhadap protocol Palermo. Selanjutnya pada bulan November 2013, rezim One

policy dihapuskan sehingga mengizinkan keluarga untuk memiliki dua anak. Adanya

perubahan terhadap kebijakan tersebut ternyata berpotensi mengurangi perdagangan

manusia yang termasuk perkawinan paksa, kerja paksa, pekerja seks paksa, penjualan

bayi dan penyelundupan manusia. Selain itu, Pemerintah Cina tahun 2010 melakukan

30kerjasama dengan kawasan Asia Tenggara khususnya Thailand dan Vietnam.

Kerjasama ini diharapakan dapat memperkuat pengawasan di daerah perbatasan yang

dianggap menjadi jalur perdagangan manusia serta melakukan deportasi perempuan

dan anak korban perdagangan manusia ke negara asal mereka.

29 Zheng, Tiantian,. 2018. Human Trafficking in China. Journal of Historical Archaeology &Anthropological Sciences. Department of Anthropology, State University of New York, USA.30

Page 35: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

15

Penelitian Tiantian Zheng membahas upaya dalam negeri serta upaya luar

negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Cina untuk menangani perdagangan

perempuan pada tahun 2010. Namun, penelitian peneliti akan menjelaskan upaya luar

negeri Pemerintah Cina di tahun 2013 sampai 2018.

Kelima, Dalam tulisannya peneliti menjelaskan berbagai bentuk perdagangan

seks di negara Thailand, Cina dan Vietnam untuk kepentingan eksploitasi seks

komersil dengan beragam tujuan. Penelitian ini berjudul Analisa Routline Activity

Theory Dalam Perdagangan Seks Di Thailand, China Dan Vietnam yang ditulis oleh

Yusnarida Eka Nizmi dari Universitas Riau.31

Hasil dari penelitian ini meyebutkan bahwa di Cina terdapat kelompok

kejahatan atau yang dikenal dengan triad. Triad-triad di Cina muncul sejak tahun

1600-an, kelompok ini berkembang ke beberapa negara seperti AS, Kanada,

Hongkong, Singapura, Burma dan Taiwan. Selanjutnya adalah jaringan criminal

Thailand yang dipimpin oleh Jao Phao sejak tahun 1960. Jao Phao mengimpor

perempuan-perempuan Asia Tenggara khususnya Burma ke Thailand dan dilanjutkan

ke AS. Terakhir adalah geng Vietnam, geng-geng ini beroperasi di AS. Kelompok ini

mulai muncul sejak berakhirnya perang Vietnam, sehingga membuat arus pengungsi

ke AS melonjak naik. Namun mereka menghadapi budaya, bahasa, dan nilai yang

bertentangan dengan lingkungan dan keluarga. Hal inilah yang membuat banyak

remaja Vietnam yang berada di AS bergabung dalam geng-geng tersebut untuk

mendapat pengakuan.

31 Nizmi, Yusnarida Eka. 2015. Analisa Routline Activity Theory Dalam Perdagangan Seks DiThailand, China Dan Vietnam. Andalas Journal Of International Studies, Vol. 4 No.1

Page 36: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

16

Dalam penelitian ini memfokuskan pada aktor kejahatan yang terlibat dalam

perdagangan perempuan di tiga negara seperti Vietnam, Cina dan Thailand,

sedangkan dalam penelitian yang dimiliki peneliti lebih memfokuskan pada upaya

luar negeri Pemerintah Cina dalam menangani perdagangan perempuan.

Keenam, penelitian ini ditulis oleh Fienencia Fietri pada tahun 2017 dengan

judul kerjasama keamanan asean-china security cooperation in the field of non

traditional issues dalam mengatasi drug trafficking dan human32. Penelitian ini

membahas mengenail penerapan kerjasama keamanan ASEAN-Cina dalam mengatasi

Transnational Organized Crime (TOC) terutama dalam perdagangan narkoba (drug

traficking) dan perdagangan manusia (human trafficking).

Hasil dari penelitian ini memaparkan adanya kesamaan antara negara ASEAN

dengan Cina dalam menghadapi masalah kejahatan transnasional, khususnya pada

perdagangan narkoba dan perdagangan manusia. Dalam mengatasi isu perdagangan

narkoba, ASEAN dan Cina membentuklah ASEAN China Cooperation in Response to

Dangerous Drug (ACCORD). Sedangkan dalam mengatasi isu perdagangan manusia

dibentuklah Coordinated Mekong Ministerial Initiative against Human Trafficking

(COMMIT) . Masing-masing kerjasama ini memiliki Plan of Action yang di dalamnya

memuat mekanisme-mekanisme dalam mengimplementasikan Plan of Action

tersebut.

Dalam kerjasama untuk mengatasi perdagangan manusia, COMMIT memiliki

4 level kerjasama yaitu nasional, regional, organisasi internasional dan pihak yang

32 Fietri, Fienencia. 2017. Skripsi. Kerjasama Keamanan Asean-China Security Cooperation In TheField Of Non Traditional Issues Dalam Mengatasi Drug Trafficking Dan Human. UniversitasMuhamadiyah Malang

Page 37: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

17

berkaitan dengan isu tersebut. COMMIT juga memiliki 5 lingkup aktivitas seperti :

(1) Policy and Cooperation, (2) Legal Frameworks, Law Enforcement and Justice,

(3) Protection, Recovery, and Reintegration, (4) Preventive Measure and

Vulnerability Reduction, (5) Monitoring, Evaluation, and Anti-Human Trafficking

Data System.

Penelitian ini membahas mengenai kerjasama Cina dan Asean untuk

mengatasi perdagangan narkoba dan perdagangan perempuan, sedangkan penelitian

peneliti akan berfokus pada perdagangan perempuan dan upaya Pemerintah Cina

dalam kerjasama bilateral dan multilateral.

Ketujuh, tulisan ini di tulis oleh Devi Mustari pada tahun 2013 yang berjudul

Kebijakan Luar Negeri China Dalam Penanganan Women Trafficking 2007- 2012.33

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kebanyakan korban perdagangan

perempuan ke China dijadikan sebagai pengantin wanita. Sehingga untuk mengatasi

masalah tersebut China melakukan berbagai upaya baik dalam negeri maupun

kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri yang dilakukan China adalah sebagai

salah satu cara untuk mencapai kepentingan negaranya. China di dorong dengan

adanya kerjasama-kerjasama yang dilakukan baik itu bilateral maupun multilateral.

Kerjasama tersebut menghasilkan berbagai upaya dalam penanganan women

trafficking salah satunya dengan China’s National Plan of Action on Combating

Trafficking in Women and Children (NPA) (2008-2012) yang disetujui pada bulan

desember 2007.

33 Mustari, Devi. 2013. Skripsi. Kebijakan Luar Negeri China Dalam Penanganan Women Trafficking2007- 2012. Makasar: Universitas Hasanudin

Page 38: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

18

Cina juga ikut dalam Coordinated Mekong Ministerial Initiative against

Human Trafficking (COMMIT) bersama negara yang berada dalam Great Mekong

Sub-region (GMS). Diharapkan setiap negara GMS meratifikasi dan

mengimplementasikan dalam tindakan nyata untuk menangani masalah perdagangan

perempuan sesuai dengan standar internasional sesuai yang tertera di MOU dan SPA.

Salah satu kerangka kerja dari COMMIT adalah dengan melakukan kerjasama

bilateral maupun multilateral baik itu dengan negara maupun organisasi

internasional. Cina mewujudkan hal itu dengan bekerja sama dengan ILO dan

Vietnam dalam penanganan women trafficking.

Perbedaan dengan penelitian peneliti adalah terdapat pada tahun

penelitiannya. Jika penelitian di atas menggunakan tahun 2007-2012, sedangkan

peneliti akan meneliti upaya sejak tahun 2013-2018. Berikut peneliti sajikan tabel

mengenai penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian peneliti.

2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya

No. Nama Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian

1. Susan Tiefenburn Human Trafficking in China 2008 Dijelaskan upaya domestic Cina untukmemerangi human trafficking :

1. Memberikan pendanaan kepadapemerintah setempat untuk menerapkanNational Action Plan to CombatTrafficking secara efektif.

2. Melakukan reformasi kepaad sistem danpenegak hukum.

3. Melakukan kerjasama dengan LSMsetempat untuk melakukan kampanyekesadaran terhadap bahaya dan resikohuman trafficking.

Page 39: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

19

1. Quanbao Jiang Trafficking in Women inChina

2011 Penelitian ini menjelaskan bahwa statussocial seperti pendidikan yang rendah danpengangguran sebagai penyebabperdagangan manusia di Cina .

2. Madalene Trang The Trafficking Of WomenIn China, Is Gender ADefining Vulnerability ?

2013 Hasil penelitian tersebut memaparkanbahwa gender menjadi salah satu faktordominan yang membuat wanita dan anakperempuan rentan menjadi korbanperdagangan manusia.

3. Tiantian Zheng Human Trafficking in China 2018 Untuk mengurangi kasus perdaganganmanusia di Cina, pemerintah telahmelakukan beberapa upaya.

1. Pada tahun 2010, pemerintah telahmelakukan ratifikasi terhadap protocolPalermo.

2. rezim One policy dihapuskan sehinggamengizinkan keluarga untuk memilikidua anak.

3. Kerjasama dengan kawasan AsiaTenggara khususnya Thailand danVietnam.

4. Yusnarida EkaNizmi

Analisa Routline ActivityTheory Dalam PerdaganganSeks Di Thailand, ChinaDan Vietnam

2015 kelompok – kelompok kejahatantransnasional.

1. Di Cina, triad muncul sejak tahun1600-an, kelompok ini berkembang kebeberapa negara seperti AS, Kanada,Hongkong, Singapura, Burma danTaiwan.

2. Thailand yang dipimpin oleh Jao Phaosejak tahun 1960. Jao Phaomengimpor perempuan-perempuanAsia Tenggara khususnya Burma keThailand dan dilanjutkan ke AS

3. Geng Vietnam, geng-geng iniberoperasi di AS.

5. Fienencia Fietri Kerjasama KeamananAsean-China SecurityCooperation In The Field OfNon Traditional IssuesDalam Mengatasi DrugTrafficking Dan HumanTrafficking

2017 Kerjasama yang dilakukan oleh ASEANdan Cina (COMMIT) juga memiliki 5lingkup aktivitas seperti : (1) Policy andCooperation, (2) Legal Frameworks, LawEnforcement and Justice, (3) Protection,Recovery, and Reintegration, (4)Preventive Measure and VulnerabilityReduction, (5) Monitoring, Evaluation,and Anti-Human Trafficking Data System.

Page 40: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

20

6. Devi Mustari Kebijakan Luar NegeriChina Dalam PenangananWomen Trafficking 2007-2012

2013 Penelitian diatas berfokus pada kebiajakluar negeri Cina untuk mengatasi masalahperdagangan perempuan sejak tahun 2007sampai tahun 2012:

- Cina juga ikut dalam CoordinatedMekong Ministerial Initiative againstHuman Trafficking (COMMIT)

- Kerjasama ILO- Kerjasama Bilateral dengan Vietnam

Sumber : Data diolah oleh peneliti

2.2 Landasan Konseptual

2.2.1 Teori Transnational Organized Crime ( TOC )

Kejahatan lintas negara atau juga kejahatan transnasional (Transnational

Crime) menurut Mueller merupakan istilah yuridis mengenai ilmu kejahatan yang

dibuat oleh PBB untuk mengidentifikasi fenomena pidana tertentu yang melampaui

perbatasan internasional, melanggar hukum dari beberapa negara serta memiliki

dampak pada negara lain.34 Berdasarkan penjelasan Mueller ini dapat dilihat bahwa

kejahatan transnasional adalah kejahatan yang melibatkan lebih dari satu negara.

Selain itu, kejahatan lintas negara juga dilakukan oleh perorangan maupun

berkelompok di negara lain yang bukan negara darimana mereka berasal.35

Konsep TOC diperkenalkan pertama kali secara internasional pada era tahun

1990-an dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas

mengenai pencegahan kejahatan melalui konvensi tentang Transnational Organized

34 Bouloukos, Adam. 2003. Transnational organised Crime in Europe and North America: towards aframework of prevention. Loughborough University. Hal 17835 Williams, Phil. 1994. Transnational Criminal Organisations and International Security. Survival,Vol. 36, No. 1. Hal 315

Page 41: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

21

Crime (TOC). Dalam Konvensi PBB untuk Memerangi Kejahatan Transnational

ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan Transnational Organized Crime adalah:

“Organized criminal group shall mean a structured of three or more person, existingfor or period of time and acting in concert with the aim of committing one or moreserious crimes or offences established in accordance with the convention, in order toobtain directly or indirectly, a financial or material benefit” 36

Berdasarkan konvensi ini, dapat diketahui bahwa yang tergolong dalam

kejahatan transnasional terorganisir yaitu :

- Kelompok terstruktur yang terdiri dari tiga atau lebih orang yang tidak

terbentuk secara acak;

- Sudah ada dalam periode tertentu dan berbuat dalam satu kesatuan dengan

tujuan untuk satu orang atau lebih;

- Kejahatan berat atau kejahatan yang diatur dalam konvensi

- Memperoleh langsung atau tidak langsung suatu keuntungan finansial atau

materi yang lain

- Dilakukan di suatu negara namun bagian penting dari persiapan, perencanaan,

pengarahan atau pengendalian dilakukan di negara lain.

- Dilakukan dalam suatu negara namun memiliki efek penting terhadap negara

lainnya.

PBB mengidentifikasi 18 bentuk kejahatan yakni, pencucian uang, terorisme,

pencurian seni dan objek budaya, pencurian kekayaan intelektual, perdagangan

senjata gelap, pembajakan pesawat terbang, pembajakan di laut, penipuan asuransi,

kejahatan computer, kejahatan lingkungan, perdagangan manusia, perdagangan

36 Oscar, Schacter,. 1991. Internasional Law in Theory and Practice. Dardrecht. P: Martinus nijhaffPublishers. Hal. 18.

Page 42: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

22

organ, perdagangan obat, kebangkrutan bank, bisnis illegal, korupsi, penyogokan

pejabat pemerintah dan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok terorganisir

lainnya.37

Fenomena kejahatan transnasional ternyata memiliki sifat yang sangat

kompleks. Kejahatan transnasional dapat menyebabakan negara kehilangan

kedaulatannya. Sehingga dalam penyelesaianya, bukan hanya otoritas negara yang

mengatur tetapi adanya ketergantungan yang dibawa oleh arus globalisasi. Dalam

menangani kejahatan transnasional yang terjadi di suatu negara bukan hanya sebatas

upaya yuridiksi nasional dengan memperkuat kebijakan atau hukum dalam negeri,

tetapi harus diperkuat juga melalui upaya multilateral melalui kerjasama

internasional.38 Dalam hal ini, PBB juga memberikan rekomendasi beberapa upaya

yang dapat dilakukan oleh beberapa negara melalui Vienna Convention on Crime and

Justice, yaitu39 :

1. Merumuskan dan mengembangkan peraturan perundang-undangan untuk

memerangi kejahatan transnasional

2. Meningkatkan kapasitas para penegak hukum dan keahlian dalam bidang

tertentu

3. Menginkorporasikan komponen pencegahan kejahatan transnasional dalam

strategi nasional

37 Peace Library Transnational Crime Introduction <http://www.peacepalacelibrary.nl/reasearch-guides/international-criminal-law/transnational-crime/ > diakses pada tanggal 20 Desember 2018pukul 20.00 WIb38 Zabyelina, Yuliya.2011. Transnational Organized Crime in International Relation. CEJISS. Hal 2139 Atmasasmita, Romli. 2004. Dampak ratifikasi Konvensi Transnasional Organized Crime ( TOC ).Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. Hal 43-58

Page 43: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

23

4. Melakukan kerjasama bilateral dan multilateral serta mendorong kerjasama

dengan kelompok donor

5. Mengembangkan penelitian mengenai kejahatan transnasional

6. Mengembangkan dan mendorong terciptanya sustainable development

7. Menghapuskan kemiskinan dan pengangguran

Berdasarkan dari penjelasan di atas, mengenai teori transnational organized

crime akan digunakan untuk menganalisis terkait perdagangan perempuan serta

dampak dari kejahatan TOC yang terjadi di Cina. Perdagangan perempuan yang

terjadi di Cina merupakan salah satu bentuk dari kejahatan transnasional yang masuk

dalam kategori perdagangan manusia. Perdagangan manusia yang terjadi di Cina

melibatkan jaringan atau kelompok tertentu yang berdampak bukan hanya dalam

negeri tetapi juga berpengaruh bagi negara tetangga. Selain itu, melihat upaya

Pemerintah Cina baik dari dalam maupun luar dalam menangani kasus perdagangan

perempuan.

2.2.2 Konsep Human Trafficking

Konsep perdagangan manusia menurut Protocol Palermo adalah segala

bentuk perekrutan, perpindahan, pengiriman orang yang umumnya menggunakan

kekerasan, penipuan, serta pemaksaan, kemudian mereka akan di eksploitasi untuk

dijadikan pekerja seks, kerja paksa, perbudakan atau penjualan organ. Sementara itu,

menurut Interpol40 perdagangan manusia memiliki 4 kategori yaitu:41

40 Interpol ( The International Criminal Police Organization ) merupakan organisasi antar pemerintahyang memfasilitasi kerjasama polisi internasional yang dibentuk pada tahun 1923

Page 44: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

24

1. Perdagangan pada perempuan untuk eksploitasi seksual yang umumnya

perempuan lebih mudah terpikat oleh janji-janji untuk memperoleh

pekerjaan yang layak dan kenyataannya mereka justru dijerumuskan

dalam aktivitas perbudakan seksual.

2. Perdagangan manusia untuk kerja paksayang mana para korban terjebak

dalam berbagai macam industri pertanian, pekerjaan konstruksi, dan

perbudakan domestik.

3. Eksploitasi seksual komersial pada anak-anak dalam industri pariwisata di

mana praktik eksploitasi ini marak terjadi karena minimnya larangan dan

tuntutan peraturan hukuman. Dalam hal ini kaum yang minoritas menjadi

korban utama

4. Penjualan organ manusia dengan tujuan menjual organ tubuhnya, seperti

ginjal, mata, jantung dan alat vital lainnya

Dalam menjaring korban yang dapat diperdagangkan, para pelaku kejahatan akan

melakukan beberapa metode, antara lain42 :

a. Act, yaitu tindakan seperti apa yang dilakukan. Misalnya, rekrutmen,

transportasi, transfer/pengiriman, harbouring dan penerimaan.

b. Means, yaitu bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Misalnya, dengan

menggunakan ancaman atau kekuatan, paksaan, penculikan, penipuan,

adanya penyalahgunaan kekuasaan serta adanya pemberian pembayaran.

41 Interpol, Factsheets: Trafficking in Human Beings, Interpol, Hal. 2442 UNESCO. 2010 Trafficking in Human Beings: human rights, and transnational criminal law,developments in law and practices. hal 24.

Page 45: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

25

c. Purpose, yaitu mengapa tindakan tersebut dilakukan. Misalnya, eksploitasi,

prostitusi terhadap orang lain, kerja paksa, perbudakan atau tindakan sejenis

lainnya serta pengambilan organ tubuh.

Tingginya kasus perdagangan manusia di suatu negara juga disebabkan oleh

persoalan yang berbeda-beda. Adapun beberapa faktor umum penyebab terjadinya

perdagangan manusia yaitu faktor kemiskinan, rendahnya pendidikan, pengaruh

Sosial-Budaya serta korupsi dan lemahnya penegakan hukum.43 Sedangkan di

kawasan Asia, sebagai kawasan dengan jumlah perdagangan manusia terbanyak juga

disebabkan oleh beberapa faktor pendorong. Maraknya perdagangan manusia di Asia

di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu44 :1) globalisasi, 2) ekonomi, 3) melemahnya

control perbatasan, 4) tingginya angka korupsi, 5) adanya konflik regional, 6)

diskriminasi etnis dan gender.

2.2.3 Women Trafficking

Perdagangan perempuan pertama kali dikenalkan oleh kaisar romawi Justinian

yang memerintah dari tahun 527-565 M. Dalam tulisannya, Justianian menunjukan

adanya praktek perdagangan perempuan yang telah terjadi sejak abad VI di wilayah

romawi45

”Kita telah mempelajari bahwa keuntungan yang mereka peroleh dari prostitusi tidaklahcukup sehingga mereka berkelana mengelilingi daratan Eropa dan mengambil keuntungan

43 International Development Law Organization (IDLO), dalam <www.idlo.int> diakses pada 02November 2018 pukul 20.00 WIB44 Shelley, Louise. 2010. Human Trafficking: A Global Prespective. Cambridge University Press. Hal14945 Triono.2013. Pengaruh globalisasi terhadap perdagangan perempuan di Indonesia. Jurnal TAPIsVol.9 No. 1 hal 83-84

Page 46: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

26

dari perempuan-perempuan muda miskin dan tidak berpengalaman setelah merayu merekadengan pakaian-pakaian dan barang-barang mahal lainnya. Mereka kemudian menyekapperempuan-perempuan itu dalam rumah-rumah dan menipu mereka untuk menandatanganikontrak dan memaksa mereka untuk terus bekerja dalam rumah bordil selama mucikarimengkhendakinya”

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) China, trafficking

adalah wanita dan anak-anak yang mengalami penculikan, pengangkutan, dan

perdagangan untuk tujuan penjualan. Laki-laki tidak termasuk dalam konsep

trafficking. Selain itu pelanggaran seperti bentuk tenaga kerja dan trafficking lainnya

dihukum sesuai hukum kriminal lainnya dan bukan merupakan bentuk trafficking.46

Dalam Konferensi Perempuan Sedunia IV di Beijing tahun 199547, dijelaskan juga

bahwa women trafficking merupakan:

“Salah satu bentuk eksploitasi seksual global yang melecehkan hak asasi dari jutaanperempuan dan anak perempuan di seluruh dunia. Adapun yang termasuk dalam eksploitasiseksual tidak hanya terbatas pada perdagangan perempuan untuk kepentingan prostitusi, tetapijuga pornografi, pariwisata seks, perdagangan pengantin perempuan dan perkawinansementara. Termasuk juga di dalamnya kekerasan terhadap perempuan seperti perkosaan,incest, pengebiran atau perusakan genital serta pelecehan seksual.”

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perdagangan perempuan

memiliki bentuk yang bermacam-macam. Para perempuan bukan hanya di ekspolitasi

secara seksual tetapi juga mengalami kekerasan yang merugikan kaum perempuan.

Menurut hasil konfrensi Global Alliance Against Traffic In Women (GAATW) di

Thailand, perempuan menjadi korban perdagangan untuk beberapa bentuk, seperti:48

1. Perdagangan perempuan untuk kerja seks.

2. Perdagangan perempuan untuk kerja domestik.

46 UNIAP. 2010. Strategic Information Response Network: Anti-Trafficking Action in China. Hal. 1147 Coalition Against Trafficking in Women: Trafficking and Prostitution in Asia Pasific,<http://www.uri.edu/artsci/hughes/catw/philos.html> diakses pada 5 Januari 2019. Pukul : 20.00 WIb48 Subono, Nur Iman. Jurnal Perempuan: Trafficking dan Kebijakan, Yayasan Jurnal Perempuan,Jakarta Selatan hal 23.

Page 47: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

27

3. Perdagangan perempuan untuk perkawinan.

4. Perdagangan perempuan untuk kerja paksa.

5. Perdagangan perempuan untuk mengemis.

Perempuan memiliki resiko menjadi korban perdagangan perempuan

khususnya di negara-negara miskin. Perdagangan perempuan yang terjadi bukan

hanya dalam negeri saja tetapi melewati batas wilayah negara. Para pelaku kejahatan

juga melakukan berbagai macam cara untuk menjadikan perempuan sebagai korban

perdagangan. Konsep ini akan melihat bentuk perdagangan perempuan di Cina dan

faktor- faktor penyebab terjadinya perdagangan perempuan.

2.3 Perempuan dan Wanita

Pengertian perempuan dalam kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI adalah

jenis kelamin, yakni orang yang dapat menstruasi, hamil, melahiran anak dan

menyusui.49 Adapun kata perempuan berasal dari kata “Empu” yang berarti tuan

orang yang mulia, mahir, berkuasa mahkluk mulia dan memiliki kemampuan.

Menurut Plato, perempuan ditinjau dari segi kekuatan fisik maupun mental lebih

lemah dari laki-laki tetapi tidak menyebabkan perbedaan dalam bakatnya.50 Secara

bilogis yang dilihat dari segi fisik, perempuan lebih kecil dari laki-laki, suaranya

lebih lembut, perkembangan tubuh perempuan terjadi lebih awal, sikap yang tenang

dan memiliki kekuatan yang lebih lemah dibandingkan laki-laki. Sedangkan menurut

49 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online <http://kbbi.web.id/perempuan.html> diaksespada tanggal 9 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB50 Subhan, Zaitunah.2015. Al-quran dan perempuan: Menuju kesetaraan gender dalam penafsiran.Jakarta:kencana. Hal 1

Page 48: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

28

Kartini Kartono, perbedaan fisiologis yang ada sejak lahir akan diperkuat oleh

kebudayaan yang ada seperti adat istiadat, sosial-ekonomi serta pengaruh

pendidikan.51

Sementara wanita biasa diartikan sebagai perempuan yang sudah dewasa.

Dalam presepsi Jawa, istilah wanita berasal dari kata “Wani” dan “Tata” yang artinya

bersedia diatur oleh pria.52 Wanita dalam hal ini akan menjadi objek atau abdi bagi

pria. Hal ini tentu menyatakan bahwa posisi wanita lebih rendah dibandingkan pria.

Tanpa pria, wanita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Sifat yang melekat pada

perempuan adalah cenderung pasif seperti lemah, gemulai, halus, tunduk, patuh,

berbakti, mengabdi dan menyenangkan pria, sedangkan wanita adalah seseorang yang

dibutuhkan atau diingini.

Penggunaan kata perempuan sudah lazim dan terkenal digunakan sebelum

penggunaan kata wanita. Bahkan dikalangan aktivis, penggunaan istilah perempuan

menjadi hal yang biasa. Namun adanya penurunana makna, kata wanita ternyata

mengalami proses perubahan yang positif, sebutan wanita merupakan bentuk halus

dari kata perempuan. Sedangkan perempuan justru sebaliknya mengalami penurunan

makna di lingkungan masyarakat. Jupriono menjelaskan perbedaan antara perempuan

dan wanita. Menurutnya, wanita mengandung kontasi terhormat sebagai hasil dari

proses ameliorasi. Wanita diharapkan dapat bersikap lemah lembut, sabar, tunduk,

patuh, mendukung, menampingi dan meyenangkan pria. Pada era Orde Baru di

51 Yuliawati,Susi. 2018. Perempuan Atau Wanita ? Perbandingan Berbasis Korpus Tentang LeksikonBerbias Gender. Paradigma Jurnal Kajian Budaya Vol.8 No.1. Hal 5452 Ibid.,hal 55

Page 49: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

29

Indoesia terdapat organisasi wanita nasional yang ternama, Dharma wanita yang

berangotakan istri dari para pegawai negeri. Disinilah konotasi wanita berubah

menjadi cenderung mengacu kepada sikap halus dan mengabdi pada pada suami.53

Berbeda dengan istilah wanita yang mengalami perubahan konotasi positif,

istilah perempuan justru mengalami perubahan konotasi negatif. Istilah perempuan

mengalami degradasi semantic atau peyorasi. Hal ini menyebabakan istilah

perempuan memiliki makna yang lebih rendah dari makna sesungguhnya. Meskipun

makna kata wanita lebih mulia dibandingkan penggunaan kata perempuan,

penggunaan saat ini justru lebih sering menggunakan kata perempuan. Bahkan kata

perempuan sering digunakan untuk melambangkan aktivis gerakan. Makna kata

perempuan melambangkan semangat perjuangan karena memiliki makna denotatif

yaitu ahli kerajinan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan istilah perempuan

untuk melambangkan korban perdagangan perempuan. Korban perdagangan yang

terjadi di Cina bukan hanya perempuan yang belum menikah tetapi yang sudah

menikah juga.

2.4 Pemerintah

Istilah pemerintah atau Government dalam KBBI memiliki makna

sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab terbatas

53 Ibid.,hal 55

Page 50: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

30

untuk menggunakan kekuasaan.54 Sementara itu, menurut David Apter yang

dimaksud dengan pemerintah adalah satuan anggota yang memiliki tanggung jawab

tertentu untuk mempertahankan sistem yang mencakup dan memonopoli kekuasaan.55

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah dapat diartikan

sebagai sekumpulan orang yang memiliki kekuasaan atau lembaga yang mengurus

masalah kenegaraan. Sedangkan pengertian dari pemerintahan adalah segala sesuatu

yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggrakan kesejahteraan rakyat dan

kepentingan negaranya.

Dalam penelitian ini, pemerintah yang dimaksudkan adalah sekumpulan orang

yang bertanggung jawab terhadap perdagangan manusia yang terjadi di Cina.

Perdagangan perempuan yang terjadi menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh

Cina, untuk menangani hal tersebut terdapat empat lembaga yang bertugas ataupun

bertanggung jawab dalam perdagangan perempuan. Terdapat beberapa instansi yang

ikut bertanggungjawab yaitu Ministry of Public Security (MPS) atau kementerian

keamanan publik, The Supreme People’s Court (SPC) atau Mahkamah Agung serta

the Supreme People’s Procuratorate (SPP) atau Kejaksaan. MPS merupakan badan

kepolisian utama yang akan bertanggung jawab atas penegakan hukum yang

melakukan penyeledikan terhadap kasus perdagangan perempuan yang terjadi. SPC

atau Mahkamah Agung Rakyat sebagai pengadilan terakhir di Cina, melakukan

banding yang bertugas mengawasi persidangan serta prosedur keadilan. SPP atau

54 Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online http://kbbi.web.id/perintah.html diakses tanggal 9oktober 2019 pukul 13.15 WIB55 Kencana,Inu.2010. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Rafika Aditama. Hal 11

Page 51: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

31

Kantor Kejaksaan Agung yang merupakan isntansi kejaksaan tertinggi yang bertugas

untuk melakukan pengawasan hukum terhadap kasus perdagangan perempuan yang

terjadi di Cina.

2.5 Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan mencoba menjelaskan permasalahan

utama yang akan diteliti. Penjelasan ini akan disusun dengan menggabungkan antara

teori dan konsep yang digunakan dalam meneliti permasalah yang ada. Permasalah

yang terjadi di Cina akan dijelaskan oleh peneliti menggunakan teori mengenai TOC

( transnational organized crime ), serta konsep human trafficking. TOC (

transnational organized crime ) merupakan kejahatan yang melintasi batas negara.

Kasus perdagangan manusia yang terjadi di Cina menjadikan perempuan sebagai

korban merupakan bagian dari kejahatan transnasional. Kasus perdagangan manusia

yang terjadi di Cina telah melewati batas-batas negara. Selain itu, banyak korban

yang diperjualbelikan ke negara-negara tetangga oleh kelompok yang terorganisir.

Sehingga dampak yang dirasakan bukan hanya Cina saja tetapi negara-negara yang

terkait dengan perdagangan perempuan.

TOC merupakan isu keamanan yang dapat mengancam kedaulatan dan

keamanan suatu negara bahkan mencangkup masyarakat internasional sehingga

diperlukan upaya untuk menanganinya. Permasalahan perdagangan perempuan di Cina

yang termasuk dalam TOC bersifat sangat kompleks. Dalam menangangi kejahatan

transnasional, Pemerintah Cina bukan hanya sebatas melakukan upaya yuridiksi nasional

Page 52: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

32

tetapi diperkuat juga dengan upaya multilateral melalui kerjasama internasional56

Berdasarkan pemaparan di atas, kerangka pemikiran yang akan peneliti gambarkan adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka pikir

56 Zabyelina, Yulia.2011. Transnational Organized Crime in International Relation. CEJISS

Perdagangan Perempuan DiCina

Menurut laporan TIPs, Cina mengalami penurunanperingkat menjadi tingkat 3 pada tahun 2013 dan 2017

Yurisdiksi nasional

Upaya penyelesaian TOC( perdagangan manusia )

Oleh Yulia Zabyelina

Multilateral :

Penanganan WomenTrafficking oleh Pemerintah

Cina

Page 53: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dapat dikatakan sebagai penelitian yang

bersifat eksplorasi yang digunakan agar mendapatkan pemahaman mengenai alasan,

opini serta motivasi yang dapat mendasari, sedangkan dalam hubungan internasional,

penelitian kulitatif secara umum merujuk pada pengumpulan data dan strategi serta

menganalisis data dan bergantung pada data non-numerik.57

Penelitian kualitatif juga berguna untuk memahami fenomena sosial melalui

gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam mengenai makna

(meaning).58 Peneliti menggunakan penjelasan dengan menggunakan alur umum ke

khusus. Peneliti memulai pembahasan dengan memaparkan masalah secara umum

terlebih dahulu lalu selanjutnya memaparkan masalah secara khusus.

57Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal 758Zainuddin & Masyhuri. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung:Refika Aditama. Hal. 14.

Page 54: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

34

1.2 Fokus Penelitian

Peneliti memfokuskan inti dari penelitian ini dengan cara eksplisit guna

memberikan peneliti kemudahan sebelum melakukan pengamatan. Fokus penelitian

adalah suatu garis besar dalam suatu penelitian agar observasi dan analisa penelitian

menjadi lebih terarah. Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada upaya yang

dilakukan Pemerintah Cina dalam menangani kasus perdagangan perempuan di

periode 2013 sampai 2018.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Dimana data sekunder

didapatkan dalam bentuk tulis dan material tidak tertulis Peneliti menggunakan data

seperti laporan tahunan perdagangan manusia dari tahun 2013 sampai 2018 melalui

Trafficking in person: US Department’s office, perjanjian kerjasama COMMIT,

laporan tahunan penelitian organisasi internasional terkait perdagangan manusia

seperti laporan UN Women, UNIAP, IOM, berita terkait perdagangan manusia,

jurnal, buku, dan dokumen-dokumen berkaitan dengan perdagangan perempuan di

Cina

Beberapa sumber diperoleh dari website maupun laporan IOM, ILO, Global

Slavery, UNODC, UN Women, Interpol, Ministry of Public Security untuk melihat

upaya yang telah dilakukan pemerintah Cina untuk menangani perdagangan

perempuan. Dokumen atau sumber berita yang menjadi arah peneliti adalah yang

berkaitan dengan perdagangan perempuan di Cina serta upaya-upaya multilateral

Page 55: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

35

yang dilakukan Pemerintah Cina dalam menangani kasus perdagangan perempuan

pada periode 2013 sampai 2018.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

studi pustaka. Peneliti mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari literatur,

berupa buku, artikel, makalah, koran, jurnal, dokumen, dan situs-situs resmi yang

memuat dan menjelaskan tentang kasus women trafficking serta upaya-upaya

multilateral Pemerintah Cina yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data ini

peneliti peroleh secara langsung, maupun yang diperoleh melalui akses internet.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk

mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Teknik analisis data yang

digunakan mengikuti alur yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman yakni: reduksi

data, display data, penggambaran kesimpulan atau verifikasi.59 Langkah pertama

yang dilakukan adalah mereduksi data dengan proses menyeleksi data, memfokuskan

data dan meyederhanakan data jika terdapat data yang tidak diperlukan.

Langkah selanjutnya dalah display data, display data digunakan utntuk

membantu peneliti memahami apa yang terjadi dan apa yang harus peneliti lakukan.

Penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk grafik, bagan, matriks dan tabel.

59 Huberman,Michael, Mattew Milles dkk.2014.Qualitative data Analysis A Methods Sourcebook 3tdEdition. SAGE.

Page 56: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

36

Selanjutnya peneliti menarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk kepentingan

penelitian selanjutnya. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung

supaya dapat dipertanggungjawabkan.

Page 57: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini peneliti akan memaparkan gambaran umum tentang

perdagangan perempuan di Cina, yang akan dibagi menjadi tiga sub bab. Sub bab

pertama adalah gambaran umum tentang kehidupan perempuan Cina tradisonal. Sub

bab selanjutnya adalah perdagangan perempuan yang terjadi pada era kekaisaran

Cina, era Cina modern serta perdagangan perempuan di Cina pada tahun 2013 sampai

2018. Selanjutnya, pada sub bab ketiga peneliti akan membahas mengenai poisisi

Cina dalam perdagangan perempuan. Sub bab terakhir membahas tentang penyebab

terjadinya perdagangan perempuan di Cina yang dibagi menjadi dua yaitu faktor

internal dan eksternal

4.1 Perempuan Cina Tradisional

Masyarakat Cina tradisional mengangap bahwa kedudukan perempuan berada

dibawah dominasi kaum laki-laki. Cina hanya menganggap laki-laki sebagai keluarga

inti dalam sebuah keluarga. Hal ini menyebabkan perempuan harus tunduk dan patuh

terhadap suami, ayah atau saudara laki-laki dalam keluarga tersebut. pandangan

masyarakat tersebut juga dipengaruhi oleh dua prinsip yang dianut oleh masyarakat

Page 58: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

38

Cina yaitu rinsip Yin-Yang.60 Prinsip ini telah berkembang sebelum adanya konfusius,

yang melambangkan keseimbangan yang harmonis. Yin yang berarti lembut, mudah

menyerah, reseptif, pasif dan tenang, sedangkan Yang memiliki arti keras, aktif, tegas

dan mendominasi. Yin-Yang juga digunakan untuk melambangkan kedudukan laki-

laki dan perempuan di Cina. Yin melambangkan perempuan dan Yang mewakili laki-

laki.

Masyarakat Cina percaya bahwa dari prinsip tersebut perbedaan dapat saling

melengkapi tetapi tidak bisa sejajar atau sama persis. Disinilah dapat dilihat

perbedaan kedudukan perempuan dan laki-laki di Cina. Perempuan dianggap lemah

dan tidak seharusnya sejajar dengan laki-laki. Perempuan hanya diperbolehkan untuk

mengabdikan diri mereka untuk mengurus semua keperluan rumah dan keluarga

mereka. Bahkan perempuan Cina telah merasakan penderitaan sejak masih anak-anak

khususnya dalam keluarga miskin. Para perempuan akan dijual sebagai budak kepada

keluarga kaya atau menjadi udak dalam keluarganya sendiri.61

Selain itu Cina menggunakan ajaran konfusius yang disebutkan adanya lima

hubungan yang dikenal Wu Lun, yakni hubungan antara ayah dan anak laki-laki,

antara saudara laki-laki, raja dengan menteri, suami dan istri serta hubungan antar

teman. Dari kelima hubungan tersebut hubungan laki-laki dan perempuan hanya

disebutkan dalam hubungan suami istri, dalam hal ini istri menjadi pihak yang

60 Women tradisional China diakses melalui www.asiasociety.org/education/women-traditional-chinapada tanggal 20 Sepetember 2019 pukul 20.00 WIB61 Buckley, Ebrey Patricia. 1991. Marriage and inequality in Chinese society. Berkeley: university ofCalifornia press. Hal 2

Page 59: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

39

mengabdi kepada suami.62 Konfusius juga tidak percaya akan adanya persamaan,

kaum ini percaya bahwa kehidupan sosial yang harmoni hanya bisa dicapai melalui

sebuah perbedaan. Pemikiran tersebut sama dengan prinsip Yin-Yang yang diadopsi

oleh masyarakat Cina.

Perempuan memiliki keterbatasan untuk mengembangkan diri atau bahkan

sekedar untuk melindungi diri sendiri. perempuan tidak memiliki kekuatan untuk

melawan hal tersebut karena budaya yang sangat kental yang digunakan oleh

masyarakat Cina tradisonal. Ketidakberdayaan perempuan di Cina juga diperlihatkan

melalui tradisi pengikatan kaki bagi kaum perempuan. Tradisi ini memiliki tujuan

untuk memperindah kaki perempuan-perempuan Cina. Tradisi ini juga dimaksudkan

untuk menahan serta membatasi kebebasan kaum perempuan agar perempuan tidak

keluar rumah. Selain itu, perempuan di Cina juga tidak diperbolehkan untuk

menetukan jodohnya sendiri, jodoh akan ditentukan oleh orang tua mereka dan

setelah menikah mereka harus mematuhi suami mereka, mereka dilarang menuntut

perceraian atau melarang suaminya untuk menikah lagi. Jika hal tersebut dilanggar,

perempuan akan dianggap sebagai perempuan yang hina.

Selain kedudukan yang dianggap rendah, perempuan juga dianggap sebagai

pembawa masalah. Hal ini disebabkan pada era Dinasti Zheng, putri salah satu

menteri melakukan pembunuhan kepada suaminya.63 Sejak saat itulah para

perempuan juga dianggap penuh intrik, manipulasi dan keegoisaan yang dianggap

62 Yurie, Agita,.2014. Gambaran Kehidupan Perempuan Cina Tradisional Dalam Novel The GoodEarth Karya Pearl S Buck. Universitas Indonesia. Hal 363 Ibid.,hal 4

Page 60: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

40

mengancam kedudukan kaum laki-laki. Hal ini membuat cemas kaum laki-laki,

sehingga kaum laki-laki terus melakukan penyiksaan bagi kaum perempuan

Kehidupan perempuan di Cina tersebut menggambarkan bahwa prempuan di anggap

lemah, sehingga menjadikan perempuan sebagai objek yang mudah untuk menjadi

korban dalam melakukan kekerasan atau hal lainnya. Dalam hal ini, perdagangan

perempuan yang terjadi di Cina sampai saat ini disebabkan oleh budaya serta

pandangan terhadap perempuan di masa lalu.

4.2 Sejarah Perdagangan Perempuan di Cina

Dalam perkembangan perdagangan perempuan, Cina merupakan salah satu

pasar terbesar dan paling komprehensif di dunia. Fenomena ini sudah terjadi sejak

dinasti Xia ( 21 SM-16 SM ) yang merupakan dinasti pertama dalam sejarah Cina.64

Dimana perdagangan manusia di Cina diawali dari sistem perbudakan yang muncul

pada era kekaisaran. Selama era kekaisara, Cina menjalankan sistem masyarakat

perbudakan dalam hubungan sosial masyarakat, yaitu antara tuan ( pemiliki alat

produksi ) dan tenaga kerja ( budak ). Sistem perbudakan terus terjadi dan semakin

berkembang pada era Dinasti Han ( 206-220 SM ). Pada era dinasti Han, para budak

akan bekerja untuk kaum bangsawan atau dalam lingkungan istana. Selain bekerja,

para budak juga mendapat perlakuan yang kejam seperti mengalami penyiksaan,

pelecehan bahkan pembunuhan.

64 Tiefenburn, Susan&Christie Edward. 2008.Gendercide and the Cultural Context of Sex Traffickingin China. Hal 5-6

Page 61: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

41

Pada era kekaisaran, bentuk dari perdagangan perempuan yang sering terjadi

adalah perbudakan. Para budak pada era kekaisaran akan diperdagangkan seperti

barang pada umumnya. Hal ini dibuktikan dengan munculnya pasar budak yang

terbuka secara umum. Pasar budak memiliki kesamaan dengan pasar biasa yang

menjual ternak atau peralatan lainnya. Pasar budak biasanya menjual perempuan

muda yang nantinya akan dilatih menari atau menyanyi oleh pembeli sebagai

penghibur kaum bangsawan. Melihat hal tersebut, Kaisar Wang Mang ( 9M ) yaitu

kaisar pada dinasti Han membuat membuat sebuah kebijakan. Kebijakan yang dibuat

adalah melarang adanya perbudakan dan perdagangan budak serta memberikan

hukuman kepada pedagang65 Meskipun kebijakan telah dibuat, perdagangan budak

masih tetap berjalan. Bahkan korban perdagangan bukan hanya laki-laki saja tetapi

juga pada kaum perempuan.

Perempuan yang menjadi korban perdagangan berasal dari keluarga dengan

kemampuan ekonomi yang rendah. Perempuan-perempuan tersebut akan dijual pada

kaum bangsawan oleh orang tua atau keluarga lainnya. Saat itu, perdagangan

perempuan dianggap oleh masyarakat sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan

perekonomian mereka. Perempuan-perempuan tersebut akan dijual untuk kemudian

dijadikan sebagai budak. Pada era kekaisaran, setiap bangsawan seperti kaisar dan

petinggi istana lainnya memerlukan budak untuk mengurus semua keperluan istana.

Selain itu, korban perdagangan perempuan juga dijadikan sebagai selir dan dayang

istana. Dahulu kaisar memiliki lebih dari satu orang selir sebagai pendamping dan

65 Clarence Martin.1990.Slavery during China in former han dynasty 206 BC-AD 25 Volume 34. Hal66

Page 62: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

42

bertujuan untuk menghasilkan keturunan. Sebagai contoh, Kaisar Kanxi yang berasal

dari dinasti Qing diketahui memiliki selir sebanyak 3000 orang.66

Pada era kekaisaran, bentuk perdagangan perempuan lainnya adalah sebagai

pelayan seksual yang menjadi praktik legal bahkan mendapat dukungan oleh

pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan dibangunya Jiaofang atau departemen untuk

menjadikan perempuan sebagai penghibur keluarga kerajaan atau kaum bangsawan

oleh Kaisar Gaozu. Perempuan-perempuan tersebut akan dilatih sebagai penari erotis

serta dibekali kemampuan untuk melayani serta menjadi penghibur.

Korban perdagangan biasanya merupakan para janda-janda prajurit,

narapidana politik bahkan tawanan perang. Korban perdagangan perempuan akan

melayani kaum prajurit, pejabat atau kaum bangsawan. Untuk mengatasi hal tersebut,

pemeritah juga melakukan upaya perlindungan perempuan. Pemerintah saat itu

berusaha untuk memerangi perdagangan perempuan di Cina dengan membuat

kebijakan anti prostitusi bagi pejabat pemerintah serta menghapus berbagai institusi

prostitusi milik negara.

Perdagangan perempuan dan perbudakan pada era kekaisaran terus bertahan

sampai dengan dinasti Qing. Perbudakan dan perdagangan perempuan pada saat itu

membuat birokrat Dinasti Qing yaitu Viceroy mulai melakukan upaya. Upaya yang

dilakukan adalah dengan mengajukan adanya penghapusan perbudakan pada tahun

1906. Terdapat beberapa peraturan yang dibuat untuk penghapusan perbudakan yang

66 M.Suhbah. Alamak, selir kaisar Cina 3000 orang. Internasional.Kompas.com 10 November 2011<www.internasional.kompas.com/read/2011/11/10/21354512/alamak.selir.kaisar.3000.orang> diaksespada tanggal 10 Juni 2019 pukul 14.00 WIB

Page 63: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

43

telah disetujui oleh kaisar pada tahun 1910.67 Peraturan tersebut berisi seperti budak

akan mendapatkan hak-hak pekerja, budak yang muda yang berusia dibawah 25 tahun

akan dibebaskan. Selain itu, masyarakat dan juga pejabat negara diwajibkan ikut

bergabung untuk memburu perdagangan perempuan.

4.2.1 Perdagangan Perempuan Era Cina Modern

Pada era Cina modern dimulai sejak tahun 1912 sampai saat ini. Era Cina

modern dimulai pada masa kepemimpinan Sun Yat Sen yang saat itu juga memipin

revolusi Cina. Pada era Cina modern, perdagangan perempuan masih terus terjadi.

Perempuan menjadi budak untuk bekerja secara paksa untuk tuannya. Selain itu,

perdagangan perempuan juga mengalami perluasan dalam lingkup geografis maupun

jaringan.

Pada era kepemimpinan Sun Yat Sen bentuk perdagangan perempuan masih

sama eperti era kekaisaran yaitu sebagai budak dan pelayan seksual. Namun,

perbedaan mulai terlihat dari pelaku kejahatan perdagangan perempuan. Perdagangan

perempuan tidak hanya melibatkan individu tetapi sudah mulai dikendalikan oleh

kelompok yang terorganisir bahkan memiliki jaringan yang luas dengan negara-

negara di luar negeri. Salah satu kelompok jaringan terorganisir di Cina adalah triad (

Cina San Ho Hui ) yang memiliki cabang sampai ke Hongkong, Taiwan, AS, Canada,

Korea, Jepang, Inggris, Indonesia dan sebagainya. Kelompok ini bukan hanya terlibat

67 Rodriguez. The Historical Encyclopedia Of World Slavery Vol.1 http://www.books.google.co.iddiakses pada tanggal 12 Agustus 2019 pukul 19.00 WIB

Page 64: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

44

dalam perdagangan perempuan tetapi juga dalam perdagangan narkoba, pamalsuan

barang-barang serta prostitusi.

Kelompok kejahatan ini akan mencari korban perempuan yang berumur 17-25

tahun yang berasal dari daerah pedesaan untuk dijual ke kota ataupun luar negeri.

Sebenarnya sudah ada kebijakan untuk menghukum pelaku kejahatan. Namun,

perdagangan perempuan di Cina masih saja terjadi. Bahkan untuk mempermudah

pergerakannya, kelompok kejahatan ini juga akan bekerja sama dengan pejabat

pemerintah untuk memudahkan akses mereka dalam melakukan perdagangan

perempuan. Melihat hal tersebut, Sun Yat Sen yang saat itu memimpin melakukan

sebuah revolusi. Kebijakan dengan mengahapuskan sistem kerajaan yang digunakan

oleh Cina serta menerapkan sistem Republik Cina. Kebijakan ini diharapkan dapat

mengatasi masalah perdagangan perempuan yang sudah lama terjadi di Cina.

Pasca revolusi yang dipimpin oleh Sun Yat Sen, Cina dipimpin oleh Mao

Zedong tahun 1949. Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan

mendirikan negara komunis. Pada masa pemerintahan Mao, Cina menjadi negara

yang tertutup dalam politik maupun perekonomian luar negeri. Pemerintah Cina

berusaha melakukan perbaikan ekonomi dengan meningkatkan populasi penduduk.

Mao percaya bahwa semakin banyak penduduk, akan semakin banyak pula tenaga

pekerja yang bisa dimanfaatkan untuk percepatan proses industrialisasi. Hal ini akan

berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi Cina. Oleh sebab itu, Mao mendorong

setiap keluarga untuk memiliki keturunan sebanyak mungkin dan mencegah program

keluarga berencana. Hal ini menyebabkan Cina menghadapi ledakan kelahiran bayi

Page 65: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

45

pada tahun 1950-an dan 1960-an. Bahkan populasi penduduk Cina juga mengalami

peningkatan dari 540 juta pada tahun 1949 menjadi 940 juta pada tahun 1976.68

Kebijakan peningkatan populasi ternyata meyebabkan perdagangan perempuan

terus berlanjut. Pada tahun 1977 terdapat 90.000 perempuan diperdagangkan di Cina.

Terjadinya eksploitasi perdagangan perempuan di Cina mencakup prostitusi atau

eksploitasi seksual, perbudakan modern dan pernikahan paksa69. Perdagangan

perempuan dalam bentuk pernikahan paksa adalah hal biasa dan dianggap sebagai

kebiasaan kuno di Cina. Seiring perkembangan ekonomi di Cina, perempuan sebagai

pengantin dan penghibur semakin berkembang.

Bahkan salah satu kota di Provinsi Yunan yaitu kota Jinghong menjadi tempat

wisata seks. Perdagangan perempuan dalam bentuk pernikahan juga masih terjadi di

era Mao. Korban perdagangan bukan hanya berasal dari Cina saja tetapi juga luar

negeri seperti Myanmar, Vietnam dan Kamboja.70 Sebenarnya sudah ada hukum yang

mengatur perdagangan perempuan di Cina, tetapi pemberlakuan hukum tersebut

dianggap ringan dibandingkan dengan hukum perdagangan narkoba dan perdagangan

senjata. Hal inilah yang menyebabakan perdagangan perempuan di era Mao masih

berlanjut.

68 Husna, Wabilia.2016.Efek Kebijakan Satu Anak Terhadap Kehidupan Perempuan Di Tiongkok:Sebuah Ironi.Jurnal Kajian Wilayah.Vol. 7 No.2. Hal 14669 Quanbao Jiang. 2011. Trafficking in Women in China. Xi’an Jiaotong University<www.researchgate.net/publication/237808463> diakses pada tanggal 13 januari 2019 pukul 17.00Wib70 Yunnan Province Women's Federation, "Yunnan Province, China Situation in ofTraffickin ginChildren and Women: a Rapid Assessment," International labour Organization and InternationalProgramme on the Elimination of Child labour.2012.Hal 2.

Page 66: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

46

Melihat hal tersebut, Pemerintah Cina melakukan kampanye terhadap

pemberantasan perdagangan perempuan, perbudakan, prostitusi dan opium.71 Selain

itu, Mao juga berusaha untuk menyuarakan kesetaraan gender terhadap perempuan

dengan slogan “ women hold up half the sky”. Diharapkan kebijakan yang dilakukan

dapat memenuhi hak-hak perempuan serta dapat mengurangi kerentanan perempuan

menjadi objek perdagangan. Pada masa ini juga mulai diberlakukan hukum

perkawinan, penutupan pelacuran, pemberantasan prostitusi serta dibuatnya sistem

pendaftaran pernikahan pada tahun.72 Selain itu, Mao juga menghapuskan organisasi

triad di Cina daratan meskipun kelompok triad tidak hilang secara menyeluruh.

Beberapa anggota triad yang masih bertahan berusaha mempertahankan eksistensi

dengan menjadikan Hongkong sebagai pusat kegiatan mereka. Selain itu, Cina juga

melakukan ratifikasi ILO Minimum Age Convention No.138 tahun 1973, Melalui

upaya yang dilakukan selama 10 tahun, fenomena perdagangan perempuan hampir

mampu ditangani.

Pada tahun 1978 rezim Mao berakhir dan digantikan oleh Den Xioping. Pada

masa pemerintahannya, Cina mulai terbuka di dunia internasional. Deng Xiaoping

memfokuskan diri pada upaya peningkatan ekonomi CIna. Xioping melihat bahwa

jumlah populasi Cina saat itu sudah berlebihan. Selain itu, Cina dihadapkan dengan

bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Hal ini menyulitkan pemerintah untuk

mengontrol seluruh penduduk. Kemudian untuk mengatasi hal tersebut, Xioping

71 Xin Ren. Violence Against Women Under Chinas’s Economic Modernisation Resurgence of WomenTrafficking in China. Hal 7072,Zheng Tiantian. 2018. Human Trafficking in China. Journal of Historical Archaeology &Anthropological Sciences. Department of Anthropology, State University of New York, USA. Hal 172

Page 67: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

47

membuat kebijakan family planning atau keluarga berencana yaitu kebijakan satu

anak. Kebijakan ini diharapkan mampu membatasi jumlah penduduk di Cina

Namun, kebijakan ini justru memberikan beberapa dampak seperti adanya

penelantaran anak, aborsi, serta perdagangan anak. Hal ini pada akhirnya

menyebabkan ketimpangan jumlah kelahiran laki-laki dan perempuan. Selain itu

kebijakan ini juga membuat perdagangan perempuan kembali muncul. Pada saat itu

para korban perdagangan berasal dari Barat Daya Cina ( Sichuan, Guangxi, Guizhou,

Yunan ), mereka akan dijual sebagai istri petani di Cina bagian tengah dan utara.

Karakter perempuan yang diperdagangkan biasanya adalah perempuan yang berasal

dari pedesaan atau pegunungan yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki

keterampilan. Bentuk perdagangan perempuan yang umum terjadi pada era Xioping

adalah pernikahan paksa, perbudakan serta eksploitasi seksual.

Perdagangan perempuan muncul sebagai salah satu konsekuensi dari

perkembangan ekonomi di Cina. Liberalisasi ekonomi Cina membuat munculnya

perdagangan seksual di perkotaan Cina. Para perempuan akan melayani para

pembisnis dan investor asing, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan

perempuan untuk hiburan. Perempuan yang menjadi korban biasanya berasal dari

kalangan ekonomi rendah, pengangguran dan tidak berpendidikan. Pada era ini,

perdagangan perempuan terjadi bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga

karena adanya ketidakseimbangan gender antara perempuan dan laki-laki di Cina.

Pada era modern perempuan diperdagangankan dengan melibatkan tiga jenis

Page 68: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

48

pedagang,73 yang pertama adalah pedagang individu yang bekerja secara sendiri.

Selanjutnya adalah pedagang gerilya, pedagang ini bekerjasama dengan membentuk

sebuah kelompok yang terdiri dari puluhan orang. Jenis pedagang yang terakhir

adalah legion, biasanya pedagang ini akan berisi ratusan orang dengan beberapa

kelompok didalamnya bahkan masing-masing anggota bertanggung jawab dalam

menjalankan tugasnya masing-masing.

Dalam perkembanganya sampai saat ini, perdagangan perempuan melibatkan

pedagang gerilya dan legion. Bahkan tidak jarang para pelaku kejahatan memiliki

ikatan darah atau persaudaraan dalam kelompok tersebut. Kelompok-kelompok ini

juga sudah terorganisir bahkan memiliki jangkuan yang luas di luar negeri Hal inilah

yang menjadi salah satu penyebab semakin bertambahnya korban perdagangan

perempuan. Bahkan sejak tahun 2000 sampai 2013 terdapat 92.851 perempuan yang

menjadi korban perdagangan.74 Fenomena perdagangan perempuan di Cina mulai

menarik perhatian masyarakat dengan melakukan sebuah tindakan nasional kontra-

perdagangan.

Pada era Cina modern, pada pemerintah Xioping Cina melakukan beberapa

upaya seperti tahun 1979 melakukan ratifikasi CEDAW, serta ILO Worst Forma of

Child Labour Convention No.182 tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 1992,

dibuatnya hukum dasar pertama terhadap perempuan atau LPWRI ( law on the

73 Ibid.,74 Zheng, Tiantian. 2018. Human Trafficking in China. Journal of Historical Archaeology &Anthropological Sciences. Department of Anthropology, State University of New York, USA. Hal 174

Page 69: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

49

protection of women rights and interest ).75 Undang-undang ini berisi perlindungan

hak dan kepentingan perempuan. Namun, dalam impelemnatsinya, UU ini dianggap

gagal dan UU ini juga belum jelas mendefinisikan diskriminasi perempuan sehingga

masih belum jelas. Keseriusan Pemerintah Cina untuk mengatasi fenomena

perdagangan perempuan dibuktikan juga dengan diselenggarakannya konferensi

perempuan IV di Beijing. Konferensi ini menghasilkan deklarasi Beijing yang berisi

tentang pembangunan, kesetaraan dan perdamaian untuk perempuan.76

Dalam menangani perdagangan perempuan di era Cina modern menggunakan

artikel 240 UU Hukum Pidana RRC 1997 yang isinya tentang definisi perdagangan

manusia ( perempuan dan anak-anak ).77 Selain itu, Pemerintah Cina terus melakukan

upaya dengan membangun kantor untuk mencegah perdagangan perempuan pada

tahun 2007.78 Dalam pelaksanaanya kantor ini terkendala karena sumber daya yang

dialokasikan pemerintah masih kurang maksimal. Kantor ini juga hanya untuk

menangani perdagangan seksual saja dan tidak mencakup perdagangan perempuan

untuk tenaga kerja.

Pemerintah Cina juga membuat rancangan NPA ( National Plan Of Action On

Combating Trafficking In Women And Children 2008-2012 ) pada tanggal 13

75 Law On The Protection Of Women Rights And Interest<Www.Unescap.Org/Esid/Psis/Population/Database/Poplaws/Law_Cina/Ch_Record002.Htm>Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2019 Pukul 15.45 WIB76 The Program For The Development Of The Chinese Women (1995-2000)<www.Unescap.Org/Esid/Psis/Population/Database/Poplaws/Law_Cina/Ch_Record016.Htm> Diaksespada Tanggal 15 Juni 2019 Pukul 16.00 WIB77 The Law library of congress.2016. Training related to combating human trafficking in selectedcountries report. Hal 2478 TIP Report 2008 < www.state.gov/documents/organization/105501.pdf > dikases pada tanggal 10Juni 2019 pukul 22.00 WIB

Page 70: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

50

Desember 2007. Rancangan ini dibuat menggunakan prinsip Deng Xiaoping “three

representatives” atau prinsip yang memprioritaskan pencegahan, menggabungkan

antara penanganan dan pencegahan serta berpusat pada manusai serta manajemen

yang komprehensif.79 Rancangan NPA ini berisi tentang pencegahan dan mengatasi

tindak kejahatan women dan child trafficking dengan memberikan bantuan,

rehabilitasi para korba serta melindungi hak hukum korban. Perkembangan

perdagangan perempuan yang terjadi di Cina tidak membuat negara ini langsung

meratifikasi Protokol Palermo. Protokol ini merupakan instrumen hukum dengan

pendekatan internasional yang komprehensif dalam mengambil tindakan yang efektif

guna mencegah, menekan dan menghukum perdagangan manusia khususnya wanita

dan anak-anak. Pemerintah Cina sendiri baru melakukan ratifikasi Protokol Palermo

pada tahun 2010.

4.2.2 Perdagangan Perempuan di Cina ( 2013-2018 )

Perdagangan perempuan di Cina pada tahun 2013-2018 masih terus terjadi. Cina

merupakan negara sumber dan tujuan perdagangan manusia, dan penyelundupan

terjadi terutama dalam konteks migrasi berskala besar. Populasi migran dalam negeri

China, diperkirakan melebihi 180.000.000 orang80. Mereka rentan terhadap

perdagangan manusia, pria, wanita, dan anak-anak Cina yang dipaksa bekerja paksa

di kilah bata, tambang batu bara, dan pabrik. Bahkan beberapa di antaranya

79 Cina national plan of action on combating trafficking in women and children 2008-2012<www.Cina_national_plan_of_action_on_combating_trafficking_in_women_and_desember_2007.pdf > diakses pada tanggal 11 Juni 2019 pukul 11.00 WIB80Trafficking in Person China https://www.refworld.org/docid/5b3e0b764.html diakses pada tanggal10 Juli 2019 pukul 15.00 WIB

Page 71: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

51

beroperasi secara ilegal dan mengambil keuntungan dari penegakan pemerintah yang

lemah.

Fokus perdagangan di Cina adalah pada perempuan dan anak yang

diperdagangkan untuk prostitusi, perkawinan dan adopsi ilegal. Korban berasal dari

negara tetangga Cina seperti Burma, Vietnam, Laos, Singapura, Mongolia, dan Partai

Demokrat Republik Rakyat Korea (DPRK), serta dari Rusia, Eropa, Afrika, dan

Amerika. Myanmar adalah salah satu pemasok utama dalam perdagangan pengantin

untuk laki-laki Cina. Pada tahun 2013, perempuan yang berasal dari Myanmar

diselundupkan di Provinsi Yunnan, para korba dilarang untuk berkomunikasi dengan

dunia luar dan mereka kemudia di jual sekitar 60.000 yuan (US $9690). Korban akan

dipaksa menikah dengan warga desa di kota Tiefo, Suixi County, kota Huaibei,

Provinsi Anhui.

Perempuan-perempuan Cina mengalami eksploitasi seksual di seluruh dunia,

termasuk di kota besar, lokasi konstruksi, pertambangan terpencil dan daerah pekerja

migran Cina. Perempuan Cina juga mengalami perdagangan ke negara-negara di

Eropa ataupun Amerika. Perempuan Cina yang diperdagangkan di luar negeri juga

bekerja secara paksa dan terlibat dalam perdagangan seks. Para penyelundup

merekrut perempuan, untuk bekerja di restoran, toko, pertanian, dan pabrik.

Perempuan Cina di Afrika dan Amerika Selatan juga harus mengalami pelecehan di

lokasi konstruksi, di tambang batubara dan tembaga, dan di industri ekstraktif

lainnya. Selain itu, mereka menghadapi kondisi bekerja paksa tanpa adanya

pembayaran atau upah, pembatasan gerakan, pemotongan paspor, dan kekerasan fisik.

Page 72: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

52

Menurut UNODC, pada tahun 2013 terdapat 1949 orang ditangkap, 2395

dituntut, dan 1978 dihukum karena kejahatan perdagangan wanita dan anak. Untuk

kejahatan prostitusi paksa, terdapat 1042 orang ditangkap, 1219 dituntut, dan 1109

dihukum. Perdagangan perempuan dalam negeri terdapat sebanyak 10.000

perempuan, yang mana kebanyakan berasal dari wilayah pedesaan barat daya Cina .81

Berdasarkan kondisi perdagangan perempuan yang memprihatinkan di Cina

pada tahun 2013 membuat Departemen AS melalui laporan TIPs menjadikan Cina

berada dalam tier 3. Posisi Cina mengalami penurunan, dimana pada tahun

sebelumnya Cina berada pada posisi tier 2 WL. Posisi Cina di mengalami penurunan

karena Pemerintahannya Cina tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum

perlindungan korban perdagangan manusia .

Pada tahun 2014, perdagangan perempuan di Cina juga memiliki bentuk yang

sama, bahkan posisi Cina juga masih berada di tier 3. Perempuan dari luar negara

Cina akan mengalami kerja paksa dan perdagangan seks di Cina. Perempuan ini akan

direkrut melalui pelaku perdagangan yang kemudian akan melakukan perkawinan di

Cina. Selain itu, beberapa perempuan lainnya akan dipaksa tenaga kerja prostitusi.

Perdagangan perempuan yang terjadi di Cina berhubungan dengan kebijakan Cina

pada era Den Xioping (1978) yaitu kebijakan One Policy. Kebijakan One Policy dan

pengaruh budaya ternyata menciptakan ketimpangan seks ratio berfungsi untuk

meningkatkan permintaan akan prostitusi dan bagi perempuan asing sebagai

mempelai laki-laki Cina-keduanya dapat diperoleh dengan paksa atau pemaksaan.

81 Trafficking in person Report 2013-China. www.refworld.org/docid/51c2f3cc18.html diakses padatanggal 19 Juni 2019 pukul 13.50 WIB

Page 73: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

53

Permintaan untuk perempuan yang diperdagangkan di Cina adalah dampak

dari kurangnya perempuan di Cina. Masalah ini terutama terjadi di pedesaan dengan

daerah yang miskin di Cina. Kondisi konomi di desa yang minim, membuat

perempuan desa di Cina bermigrasi ke perkotaan untuk mencari peluang ekonomi

yang lebih baik. Hal ini menyebabkan jumlah gadis desa yang sedikit, akhirnya laki-

laki pedesaan menggunakan broker perdagangan perempuan untuk mencari istri. Pada

kesempatan inilah membuat broker perdagangan perempuan menjual perempuan-

perempuan dari luar negeri. Para pelaku kejahatan biasanya merekrut perempuan dari

daerah pedesaan dan membawanya ke pusat kota, menggunakan kombinasi tawaran

pekerjaan dan pemaksaan dengan memaksakan biaya perjalanan yang besar, menyita

paspor, atau ancaman fisik dan finansial. Sindikat kriminal yang terorganisir dengan

baik bekerja sama dan geng lokal perdagangan perdagangan perempuan di Cina

Menurut laporan PBB 2015, warga luar negeri yang diperdagangkan di Cina

masih terus berjalan. Pada tahun 2015 terdapat sekitar 1400 kasus perdagangan

perempuan.82 Posisi Cina juga pada tahun 2015 berada pada posisi tier 3 bersamaan

dengan negara-negara Afrika. Pada tahun ini, korban perdagangan bukan hanya

berasal dari dalam tetapi berasal dari luar Cina. Sebagai contoh adalah perempuan-

perempuan yang berasal dari Korea Utara, mereka mengalami kerja paksa di Cina.

Selain itu, perempuan Afrika dan Amerika Selatan yang dijanjikan pekerjaan yang

sah di Cina akan dipaksa menjadi prostitusi pada saat kedatangannya di Cina.

82 Trafficking in person Report 2015-China. https://www.refworld.org/docid/55b73c0315.html. diaksespada tanggal 19 Juni 2019 pukul 13.50 WIB

Page 74: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

54

Biaya pernikahan perempuan Cina yang mahal menjadi salah satu penyebab

lain dari munculnya perdagangan perempuan untuk perkawinan paksa. Untuk biaya

pernikahan di perkotaan pada tahun 2015, laki-laki Cina membayar rata-rata hampir

$30.000 ditambah sebuah apartemen. Di pedesaan, harga mempelai perempuan juga

mengalami kenaikan menjadi $13.000 dari $3.000 (2011).83 Bagi petani miskin yang

biaya tersebut cukup tinggi sehingga mereka memilih untuk menikahi perempuan

Vietnam, Laos, dan Kamboja yang dibeli dari broker perdagangan perempuan. Di

pegunungan Henan, lebih dari 20 perempuan Vietnam telah menikah pria local

dengan biaya $3.200, kurang dari seperempat dari harga pengantin wanita lokal.

Departemen Keamanan Publik Cina berhasil menyelamatkan 17.746 korban

perdagangkan perempuan. Pada 2015, pemerintah Kamboja membantu 85 orang

pengantin yang diperdagangkan kembali dari Cina84

Posisi Cina berdasarkan laporan TIPs pada tahun 2016 mengalami

peningkatan, yang mana pada tahun tersebut Cina berada di tier 2 WL. Posisi ini

adalah negara yang masuk dalam daftar Pengawasan (Watch List) juga merupakan

negara-negara yang pemerintahnya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum

TVPA, namun sudah mulai membuat upaya untuk menyesuaikan diri dengan standar

perelindungan korban trafficking. Pada tahun ini jumlah kasus perdagangan

perempuan juga mengalami penurunan, dari 1400 pada tahun 2015 menjadi sekitar

1000 kasus. Perdagangan perempuan untuk pernikahan paksa masih muncul, bahkan

83 Eugene K.Chow.The Chinas’s Trafficked Brides https://thediplomat.com/2017/07/chinas-trafficked-brides/. Diakses pada tanggal 20 Juni 2019 pukul 11.40 WIB84 Ibid.,

Page 75: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

55

di tahun 2016. Laki-laki Cina biasanya membayar antara $10.000 dan $20.000 untuk

perempuan asing, termasuk Kamboja.85

Namun, pada tahun 2017 terjadinya peningkatan kasus perdagangan dari

tahun sebelumnya menjadi sekitar 1500 kasus. Hal ini juga membuat Cina mengalami

penurunan posisi dan harus kembali lagi ke tier 3. Pada tahun 2017, AS menyatakan

bahwa Cina merupakan salah satu pelanggar perdagangan manusia terburuk.86

Bahkan AS menyerukan sanksi terhadap Cina sebagai hukuman atas catatannya

mengenai perdagangan manusia

Perdagangan masih melibatkan perempuan dari luar Cina dengan bentuk

pekerja seksual maupun sebagai pengantin hingga tahun 2018. Pemasaran dalam

perdagangan perempuan juga sudah lebih modern. Seperti contoh adalah perdagangan

perempuan Korea Utara. Laki-laki Cina sudah bisa memesan perempuan-perempuan

Korea utara melalui situs online dengan biaya 30 Yuan. Transanksi perdagangan

perempuan asal Korea utara ini mencapai 14 miliar pertahunnya.87 Para perempuan

ini direkrut dengan penipuan. Para pelaku perdagangan akan menjanjikan tempat

tinggal yang layak dan kehidupan yang layak. Namun, setelah tiba di Cina, para

perempuan akan dipekerjakan menjadi pekerja seksual.

85 Zofeen T Ebrahim. Poor Pakistani Women Trafficked As Brides To Chinahttps://www.reuters.com/article/us-pakistan-women-trafficking/poor-pakistani-women-trafficked-as-brides-to-china-idUSKCN1SF2BN. Diakses pada tanggal 12 Juni 2019 pukul 11.00 WIB86Yeganeh Torbati. US brands China as among worst human traffcikng offendershttps://www.reuters.com/article/us-usa-trafficking-idUSKBN19I21S Diakses pada tanggal 12 Juni2019 pukul 10.45 WIB87 Jual beli Wanita di Cina, Wanira Korea bisa dinikahi dengan harga 2 jutahttps://www.tribunnews.com/internasional/2019/05/21/jual-beli-wanita-di-china-wanita-korea-utara-bisa-dinikahi-dengan-harga-rp-2-juta. Diakses pada tanggal 1 Juli 2019 pukul 11.30 WIB

Page 76: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

56

4.3 Posisi Cina dalam Perdagangan Perempuan

Fenomena perdagangan perempuan mengklasifikasikan negara menjadi 3

posisi berdasarkan masalah yang dialami. Negara dapat menjadi negara tujuan atau

negara penerima, negara transit serta negara asal atau negara pengirim. Setiap negara

tentu memiliki posisi yang berbeda, Cina dalam perdagangan perempuan menempati

ketiga posisi yaitu sebagai berikut :

A. Cina Sebagai Negara Tujuan atau Negara Penerima

Gambar 4.1 Rute Perdagangan PerempuanSumber : Diolah dari ILO, Preventing Human Trafficking in the GMS

Cina menjadi negara tujuan atau negara penerima perdagangan perempuan,

artinya perempuan-perempuan dari luar Cina akan dijual ke Cina. Para perempuan

yang diperdagangakan ke Cina dijadikan sebagai pengantin perempuan dan bekerja

sebagai pekerja seksual. Perempuan yang dijual biasanya berumur 17 sampai 25

Page 77: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

57

tahun. Terdapat sebanyak 6000 kasus perdagangan perempuan Vietnam sejak tahun

2011 hingga 2017.88 Biasanya negara yang terlibat dalam perdagangan berbatasan

dengan Cina. Negara tersebut seperti Vietnam, Myanmar, Laos, Pakistan, Mongolia,

Korea Utara, Indonesia, Malaysia serta Rusia.

Vietnam merupakan salah satu negara yang menjual perempuan ke Cina.

Menurut laporan TIP pada tahun 2005-2009, perdagangan perempuan Vietnam yang

terjadi adalah 3290 orang.89 Para korban diperdagangkan melewati provinsi

perbatasan kedua negara, seperti perbatasan Vietnam melalui Lao Cai, Muong

Khuong, Tan Thanh, yang akan dikirim melalui Yunnan, Jiangsu, Hubei maupun

Guangxi.s90 Terdapat tiga bentuk perdagangan perempuan Vietnam ke Cina, yaitu

pernikahan paksa, pekerja seks dan pekerja paksa.

Kondisi perekonomian yang rendah menjadi alasan perempuan Vietnam

terjerat dalam perdagangan perempuan. Vietnam termasuk dalam negara yang masih

berpenghasilan rendah dengan ruang ekonomi yang sempit, teknologi yang

terbelaksang, biaya produksi tinggi serta daya saing yang masih rendah. Selain itu,

perempuan muda di Vietnam berhenti sekolah untuk menanggung beban ekonomi

keluarganya sehingga membuat mereka mencari pekerjaan ke Cina. Hal ini

berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi di Cina. Perempuan Vietnam juga sering

kali mendapatkan perlakuan diskrimasi dalam bidang perekonmian seperti perbedaan

88 Yvette Tanmal. Vice.com 28 September 2018. Jomplangnya keseimbangan gender tiongkok memicupenculikan perempuan asal Indonesia < www.vice.com/amp/id_id/articlenem7az> diakses padatanggal 5 Juni 2019 pukul 17.50 WIB89Vietnam: Trafficking workers eksploited in China https://www.refworld.org/docid/4ed38fad2.htmldiakses pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 11.30 WIB90 Ibid.,

Page 78: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

58

usia pension serta perbedaan jumlah gaji/upah. Hal ini tentu tidak menguntungkan

bagi kaum perempuan di Vietnam. Oleh karena itu, para perempuan Vietnam pergi ke

Cina untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan di negara asalnya.

Meskipun pada kenyataannya mereka harus diperdagangakan oleh para pelaku

kejahatan melalui penipuan.

Korban perdagangan perempuan biasanya berasal dari kelompok minoritas

Vietnam. Di Vietnam terdapat 13,8% kelompok minoritas yang menjadi ancaman

paling besar untuk diperdagangkan.91 Tidak hanya itu saja, biasanya perempuan yang

diperdagangkan berasal dari keluarga miskin, berpendidikan rendah sehingga mudah

tertipu Perempuan-perempuan Vietnam yang menjadi korban perdagangan biasanya

akan dipaksa untuk menikah dengan laki-laki pedesaan di Cina. Para korban diminati

karena adanya kesamaan budaya. Selain itu, tingginya mahar pernikahan di Cina

untuk perempuan lokal menjadi alasan terjadinya perdagangan perempuan Vietnam

ke Cina. Biasanya perempuan Vietnam akan dijual sebesar USD 3000.92

Perempuan Vietnam yang diperdagangkan di Cina secara ilegal sehingga tidak

memiliki dokumen resmi padahal pengawasan penduduk di Cina cukup ketat. Hal

inilah yang menyebabkan setalah melahirkan keturunan untuk laki-laki Cina,

perempuan akan kembali lagi ke negara asalnya. Selain itu, anak yang dilahirkan

tentu tidak akan memiliki catatan sipil dan kewarganegaraan yang jelas karena

91 Lestari, Dwi Ayu.2017.Perdagangan Perempuan Vietnam Ke Tiongkok Tahun 2005-2009:Prespektif Feminism-Sosialis. Universitas dipenegoro. Journal of internastional.vol 3 no.1. hal 492 Muhaimin. Kekurangan wanita, para pria lajang Cina “impor” gadis Vietnam. 3 Mei 2016<www. Internasional.sindonews.com/Kekurangan-wanita-para-pria-lajang-Cina-impor-gadis Vietnam-1462265668> diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 20.00 WIB

Page 79: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

59

pernikahan yang dilaksanakan tidak sah di mata hukum. Tentu saja hal ini

menimbulkan masalah baru bagi negara Cina.

B. Cina Sebagai Negara Asal atau Pengirim

Sebagai negara asal atau pengirim, berdasarkan laporan The United Nations

Inter-Agency on Human Trafficking melaoprkan sebanyak 600.000 perempuan

meninggalkan Cina tiap tahunnya. Perempuan yang meninggalkan Cina berumur 17

sampai 25 tahun. Perempuan Cina yang menjadi korban diperdagangkan ke Thailand,

Filipina, Singapura dan AS. Para korban bekerja sebagai buruh atau pekerja seks

komersil 93

Amerika serikat merupakan salah satu negara tujuan bagi perdagangan

perempuan Cina. Perdagangan perempuan Cina di AS sudah berjalan cukup lama

sejak tahun 1860-1870an.94 Tujuan utama dari perdagangan perempuan di AS adalah

San Fransisco. Sebagian besar dari bentuk perdagangan perempuan Cina di San

Fransisco adalah untuk kegiatan prostitusi. Pada tahun 1870 terdapat sekitar 61% dari

3536 perempuan Cina di San Fransisco bekerja untuk kegiatan prostitusi. Selain di

San Fransisco, perempuan Cina juga diperdagangkan di Daerah St. Louis Alley,

biasanya para korban akan dijual seharga $2800.

93 Zheng, Tiantian.2013. China: Sex Work and Human Trafficking < www.fairobserver.com > diaksespada tanggal 5 Juni 2019 pukul 19.00 WIB94 Anna Diamond. 8 Mei 2019. The Women Who Waged War Against Sex Trafficking In San Fransisco< www.Smithsonian.com> dikases tanggal 17 Juni 2019 pukul 18.30 WIB

Page 80: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

60

Perempuan Cina menjadi korban perdagangan karena dianggap lebih rendah

dari laki-laki serta dianggap tidak dapat meneruskan garis keturunan. Para korban

biasanya akan dijanjikan harta, pernikahan, pendidikan atau pekerjaan yang layak.

Fenomena perdagangan perempuan Cina sampai saat ini masih terjadi, di Texsas

hampir terdapat 100 korban tiap bulannya di tangkap. Mereka merupakan korban

yang akan dikirim ke LA dan New York untuk bekerja sebagai pekerja seks komersil.

Saat ini terdapat 9000 bisnis pijat gelap di AS yang mempekerjakan perempuan Cina

dengan keuntungan sebesar US$ 2 billion.95 Perempuan Cina akan bekerja sebagai

pelayan domestik, dalam bidang pertanian, layanan makanan atau buruh. Biasanya

para korban yang diperdagangkan akan melewati New York serta San Fransisco.

Mereka bekerja dengan beban kerja selama 80 jam/minggu serta mendapat tempat

tinggal yang kecil.96 Perempuan Cina yang menjadi korban perdagangan di AS

biasanya berumur 25 sampai 50 tahun. Para korban berasal dari latar pendidikan yang

rendah, kemampuan bahasa inggris yang kurang serta kekurangan financial sehingga

para pelaku akan dengan mudah menipu calon korban.

C. Cina Sebagai Negara Transit

Cina juga berperan sebagai negara transit dalam perdagangan perempuan.

Kelompok kejahatan akan membawa para korban terlebih dahulu ke Cina untuk

dieksploitasi sebagai budak serta pekerja prostitusi. Selanjutnya para korban akan

95 Aliia Dastagir. 01 Maret 2019. From harmful fetishes to sex trafficking, Robert kraft case high lightrisks facing Asian women < www.Amp.usatoday.com > diakses tanggal 17 Juni 2019 pukul 18.00 WIB96 Annie Dullum.2015.Human Trafficking in the people’s Republic of China<http://www.google.com/amp/s/vdocuments.site/amp/human-right-and-human-trafficking-josef-korbel-school-of-international-studies.html > diakses tanggal 10 Februari 2019

Page 81: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

61

dibawa ke Thailand dan Malaysia sebagai negara tujuan.97 Cina menjadi transit bagi

perdagangan perempuan karena dianggap strategis. Cina memiliki kedekatan wilayah

dengan beberapa negara GMS ( great Mekong subregion ) yakni Vietnam, Kamboja,

Thailand, Laos, dan Myanmar.98 Selain itu, perbatasan antar negara GMS juga

terbuka dan patrol perbatasan yang renggang sehingga ribuan korban perdagangan

manusia dengan mudah melewatinya. Negara di sekitar sungai mekong ini sebagian

besar merupakan negara sumber perdagangan perempuan. Perempuan-perempuan

tersebut akan dijual ke Jepang, Eropa atau AS melalui Cina.

4.4 Faktor Penyebab Perdagangan Perempuan di Cina

Perdagangan perempuan yang terjadi di Cina terus mengalami perkembangan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini masih

bertahan sampai saat ini. Dari pemaparan di atas, peneliti akan menjelaskan tentang

penyebab terjadinya perdagangan perempuan melalui aspek yang lihat dari dimensi

internal dan eksternal Cina.

1. Dimensi Internal

Perdagangan perempuan di Cina terus terjadi sampai saat ini. Hal tersebut

dikarenakan beberapa aspek yang medorong terjadinya perdagangan perempuan di

Cina. Adapun aspek dalam dimensi internal meliputi :

97 Mustari, Devi Ivon. 2013. Kebijakan Luar Negeri Cina Dalam Penanganan Women Traffficking.Skripsi. Makasar : Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Hassanudin. Hal 498 Gan, Christoher.2014.An Assessment of the Role of Nongovernment Organizations in CombatingTrafficking of Women and Children in Cambodia and Vietnam. Journal of GMS Development Studies.Vol 6. Hal 72

Page 82: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

62

a. Aspek Budaya

Cina merupakan negara yang menganut sistem Patriarki, yang lebih

mengutamakan laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Cina memiliki pandangan

tersendiri terhadap perempuan, seperti yang ditulis dalam sastra Cina yang berasal

dari pandangan konfusianisme.99 Mereka menganggap bahwa kedudukan perempuan

lebih rendah.

“The female was in ferior by nature, she was dark as the moon andchangeable as water, jealous, narrow-minded and insinuating. She wasindiscreet, unintelligent and dominatedby emotion. Her beauty was asnare for the unwary male, the ruination of states”

Masyarakat Cina menganggap bahwa memiliki anak perempuan adalah beban bagi

keluarga tersebut karena setelah besar, perempuan akan meninggalkan orang tua dan

berbakti kepada suami. Para orang tua merasa bahwa anak perempuan yang telah

menikah akan berhenti menyediakan serta memenuhi kebutuhan keluarga kelahiran

mereka. Hal ini juga yang mendorong mahalnya biaya perkawinan di Cina. Orang tua

perempuan Cina akan memperhitungkan secara rinci biaya kehidupan perempuan dari

kecil hingga dewasa untuk dijadikan sebagai tawaran bagi calon suami. Jika calon

suami tidak menyanggupi biaya yang diberikan oleh orang tua perempuan, maka

orang tua perempuan berhak menolak pernikahan tersebut.

Pernikahan juga menjadi sesuatu yang wajib bagi laki-laki Cina untuk

mempertahankan keturunananya Namun, di Cina biaya perkawinan bagi perempuan

Cina membutuhkan biaya mahal karena populasi perempuan yang lebih sedikit

99 Guisso, Richard W. 1981. Thunder Over The Lake: The Five Classics And The Perception OfWomen In Early China. Women In China: Current Direction In Historical Scholarship. Hal 59

Page 83: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

63

daripada laki-laki. Laki-laki Cina yang hidup dalam kemiskinan khususnya yang

tinggal dipedesaan tidak akan sanggup untuk memberikan mahar pengantin serta

membiayai upacara pernikahan perempuan Cina.100

Pada tahun 2017, laki-laki Cina memerlukan biaya sebesar 300 ribu yen atau

sekitar Rp. 622 juta untuk mahar perempuan Cina.101 Hal ini menyebabkan laki-laki

Cina khususnya yang berasal dari pedesaan dengan ekonomi yang rendah tidak

mampu untuk menikahi perempuan Cina. Pedagang perempuan akan memanfaatkan

kondisi tersebut dengan memperdagangkan perempuan sebagai penganti. Oleh sebab

itu, laki-laki pedesaan Cina lebih memilih perempuan dari luar negeri karena

pertimbangan biaya yang lebih murah. Laki-laki Cina akan membeli perempuan dari

broker perdagangan yang menyediakan jasa perdagangan perempuan. Hal ini

dilakukan untuk melanjutkan keturunan keluarga mereka.

Selain itu, di daerah pedesaan khususnya kelompok-kelompok minoritas

menggunakan sistem perjodohan bagi anak perempuan mereka. Anak perempuan

yang terlibat dalam perjodohan akan dikawinkan secara paksa. Biasanya perjodohan

ini melibatkan anak dibawah umur.102 Para orang tua cenderung kurang menyadari

bahwa perkawinan paksa yang melibatkan anak perempuan mereka akan

100 Ervan Handoko. 24 Februari 2017.Mahar Pernikahan Makin Mahal, Banyak Pria China SulitDapatIstrihttp://internasional.kompas.com/read/2017/02/24/16220421/mahar.pernikahan.makin.mahal.banyak.pria.china.sulit.dapat.istri Diakses pada tanggal 10 Mei 2019 pukul 14.30 WIB101 Yvette Tanmal. Vice.com 28 September 2018. Jomplangnya keseimbangan gender tiongkokmemicu penculikan perempuan asal Indonesia < www.vice.com/amp/id_id/articlenem7az> diaksespada tanggal 5 September 2019 pukul 17.50 WIB102 International Labour Organization (ILO), International Programme On The Elimination Of ChildLabour (IPEC). 2002. Yunnan Province, China Situation Of Trafficking In Children And Women: ARapid Assessment Report

Page 84: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

64

menimbulkan perdagangan perempuan. Para Korban yang terjebak dalam perjodohan

cenderung tidak bahagia sehingga setelah menikah perempuan yang menjadi korban

cenderung memiliki hubungan yang sulit dalam keluraga. Hal ini akan menyebabkan

perempuan tersebut akan melarikan diri. Dalam proses melarikan diri inilah para

pelaku kejahatan akan mudah untuk merekrut perempuan tersebut sebagai korban

perdagangan manusia. Para pelaku perdagangan akan menjanjikan kebebasan dan

kehidupan yang lebih layak, sehingga membuat para korban perdagangan mudah

terjebak.

b. Aspek Sosial

Aspek selanjutnya yang menyebabkan perdagangan perempuan di Cina adalah

aspek social yang disebabkan oleh ketidakseimbangan gender dan diskriminasi

terhadap wanita. Ketidakseimbangan gender dimulai sejak munculnya kebijakan satu

anak atau One Policy yang dibuat oleh Den Xiaoping. Kebijakan ini merupakan

program keluarga berencana yang dibuat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk

di Cina.103 Selain itu, kebijakan ini dibuat sebagai respon dari kebijakan yang dibuat

oleh Mao Zedong sebelumnya Pada masa pemerintahan Mao Zedong, penduduk

menjadi hal penting dalam pembangunan dan peningkatan perekonomian Cina

sehingga perlu adanya. peningkatan populasi. Hal inilah yang membuat Mao

mengizinkan setiap keluarga memiliki anak sebanyak-banyaknya. Selain itu, Mao

juga membuat kebijakan yang menekankan perhatian pada ibu dan anak sehingga

103 Tarbert, Hanna. 2014. Family Planning and Human Trafficking in China. Wright State University.Hal 5

Page 85: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

65

pada tahun 1950-an terjadinya ledakan angka kelahiran. Kebijakan ini tentu membuat

jumlah populasi Cina semakin banyak.

Namun, pada tahun 1978 ketika Deng Xiaoping menggantikan Mao kebijakan

tersebut mengalami perubahan. Deng justru melihat tingginya laju pertumbuhan

penduduk di Cina menimbulkan berbagai masalah kependudukan seperti tingginya

angka pengangguran, masalah kesehatan, bahkan kriminalitas. Untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk di Cina, pada tahun 1979 Deng mengeluarkan kebijakan satu

anak ( one policy ).104 Pemerintah juga berusaha untuk menerapkan kebijakan ini

hingga ke daerah pedesaan Cina. Namun, keluarga diperbolehkan memiliki 2 anak

apabila anak pertamanya adalah perempuan, anak mengalami cacat mental, serta

cacat fisik. Jika tidak mematuhi peraturan yang diberikan makan akan terkena denda

yang cukup mahal. Apablia tidak dapat membayar denda, pemerintah memberikan

pilihan berupa perempuan tersebut melakukan aborsi kandunganya, melakukan

sterilisasi agar tidak terjadi kehamilan lagi serta yang terakhir adalah membuang anak

tersebut.

Pemerintah benar-benar serius dalam menjalankan kebijakan ini, keluarga

yang mengikuti kebijakan ini akan diberikan subsidi sebesar 5000 Yuan, diberikan

jaminan kesehatan dan pendidikan. Bagi keluarga yang tidak mengikuti kebijakan ini

juga mendapat sangsi sekitar 5000 sampai 100.000 Yuan tergantung pada jumlah

104 Barbara settles. 2002. The One Policy and Its Impact on Chinese Families diakses darihttps://www.researchgate.net/publication/228697017_The_OneChild_Policy_and_Its_Impact_on_Chinese_Families pada tanggal 1 april 2019pukul 17.40 WIB

Page 86: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

66

anaknya.105 Kebijakan ini mampu menekan laju pertumbuhan penduduk saat itu,

Pemerintah Cina meyebutkan bahwa kebijakan ini berhasil mencegah lebih dari 400

juta kelahiran serta membantu pertumbuhan ekonomi yang baik.106 Pada mulanya,

kebijakan ini diharapan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk di Cina, namun

nyataanya kebijakan ini justru mendorong terjadinya kelangkaan perempuan yang

mengakitbatkan maraknya perdagangan manusia. Selain itu, muncul masalah lainnya

seperti aborsi secara paksa, pemaksaan sterilisasi, pembuangan bayi perempuan,

infaktisisa, banyaknya anak-anak yang tidak terdaftar.

Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Cina juga justru mengalami masalah

baru yaitu munculnya fenomena perdagangan manusia khususnya pada anak dan

kaum perempuan. Pada kenyataanya, dalam menjalankan kebijakan tersebut tidak

jarang ditemukan anak perempuan yang dibuang maupun diadopsi baik secara legal

maupun illegal. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang terjadi pada tahun 1992

terdapat 2.900 adopsi menjadi 55.000 pada tahun 2001.107 Selain itu, kebijakan one

policy ternyata menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan sex ratio antara laki-laki

dan perempuan sebesar 3,2% pada tahun 1980 yang terus meningkat menjadi 3,8%

pada tahun 2011.108 Ketimpangan rasio antara laki-laki dan perempuan menyebabkan

105 Husna, Wabila.2016. Efek kebijakan satu anak terhadap kehidupan perempuan di tiongkok: sebuahironi. Pusat penelitian sumber daya regional-lembaga ilmu pengetahuan Indonesia. Jurnal kajianwilayah Vol 7 Hal 147106 Madeline Fettwrly. 6 November 2014. Sex trafficking and One policy in Chinahttp://thediplomat.com dikases pada tanggal 10 Mei 2019 pukul 20.00107 Husna, Wabila.2016. Efek Kebijakan Satu Anak Terhadap Kehidupan Perempuan Di Tiongkok:Sebuah Ironi. Pusat penelitian sumber daya regional-lembaga ilmu pengetahuan Indonesia. Jurnalkajian wilayah Vol 7 Hal 148108Widowati, Arie. 2016. Evaluasi Kerjasama Tiongkok-Myanmar Dalam Menangani PerdaganganPerempuan Pada 2008-2013. Hal 80

Page 87: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

67

laki-laki di Cina sulit menemukan pasangan. Hal ini menyebabkan banyak laki-laki

yang membeli perempuan-perempuan dari luar negeri untuk di jadikan sebagai

istrinya.

Selain itu, adanya diskriminasi terhadap perempuan menjadi salah satu

penyebab perdagangan perempuan. Di daerah pedesaan khususnya kelompok-

kelompok minoritas terlibat dalam perdagangan perempuan untuk perkawinan paksa

yang melibatkan anak dibawah umur.109 Para orang tua cenderung kurang menyadari

bahwa perkawinan paksa yang melibatkan anak perempuan mereka akan

menimbulkan perdagangan perempuan. Setelah menikah perempuan yang menjadi

korban perkawinan paksa cenderung memiliki hubungan yang sulit dalam keluraga

sehingga menyebabkan perempuan tersebut akan melarikan diri.

Dalam proses melarikan diri inilah para pelaku kejahatan akan mudah untuk

merekrut perempuan tersebut sebagai korban perdagangan manusia. Hal lain yang

berkaitan dengan diskriminasi perempuan adalah dalam pemberian upah. Upah yang

diberikan pada perempuan jauh lebih rendah dari laki-laki, meskipun beban kerja

yang ditanggung perempuan lebih besar. Perempuan-perempuan tersebut tentu

merasa kecewa sehingga akan mencari kegiatan lain untuk menambah pemasukan

mereka. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku perdagangan perempuan.

109 International Labour Organization (ILO), International Programme On The Elimination Of ChildLabour (IPEC). 2002. Yunnan Province, China Situation Of Trafficking In Children And Women: ARapid Assessment Report

Page 88: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

68

c. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi menjadi penyebab terjadinya perdagangan perempuan yang

dilatarbelakangi kemiskinan serta lapangan pekerjaan yang kurang memadai.

Perekonomian Cina yang rendah saat itu membuat masyarakat Cina jatuh dalam

kemiskinan. Kemiskinan tentu berkaitan dengan kesejahteraan manusia yang

dampaknya mampu menyentuh aspek kehidupan manusia. Di Cina keluarga miskin

yang tidak berpendidikan, akhirnya membuat mereka juga sulit untuk mendapat

pekerjaan yang layak. Selain itu, masyarakat yang hidup dalam kemiskinan akan

mudah dirayu dan dijebak oleh para pelaku kejahatan perdagangan perempuan.

Pemerintah Cina berusaha memperbaiki perekonomian di Cina, pada tahun

1970-an, Cina melakukan reformasi dalam berbagai macam bidang termasuk

ekonomi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan yang terjadi di Cina

pada saat itu. Reformasi ekonomi yang digagas oleh Cina membawa pertumbuhan

ekonomi yang baik. Meskipun dari reformasi ekonomi yang dilakukan, terdapat juga

dampak negative yaitu membuat adanya kesenjangan antara daerah pedesaan dan

perkotaan. Tidak meratanya dampak positif yang dirasakan dari reformasi ekonomi

Cina, membuat daerah pedesaan terpuruk.110 Untuk dapat bertahan hidup serta

memenuhi kebutuhannya, masyrakat pedesaan melakukan migrasi ke daerah

perkotaan. Migrasi dilakukan dengan harapan bahwa masyarakat desa mendapat

kehidupan yang lebih layak. Selain itu, keluarga pedesaan juga akan menjual anak

perempuannya untuk melunasi hutang atau sekedar memenuhi kebutuhan mereka.

110 Widowati, Arie. 2016. Evaluasi Kerjasama Tiongkok-Myanmar Dalam Menangani PerdaganganPerempuan pada Tahun 2008-2013. Journal of International Relations. Volume 2. Nomor 1

Page 89: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

69

Perempuan-perempuan di desa yang hidup dalam kemiskinan juga bermigrasi

ke kota untuk mencari pekerjaan yang diharapkan dapat mendorong perekonomian

keluarganya, meskipun dengan kemampuan dan keahlian sederhana atau bahkan

pendidikan yang rendah. Para perempuan akan dipekerjakan dengan paksa serta

mendapat upah yang tidak sesuai atau lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki.111

Selain itu, para perempuan desa yang melakukan migrasi tidak disertai dokumen-

dokumen yang ilegal sehingga membuat mereka dengan mudah menjadi korban

perdagangan. Lapangan pekerjaan serta upah yang minim membuat perempuan-

perempuan Cina berputus asa dalam kemiskinannya. Inilah yang menjadikan

perempuan rentan menjadi korban perdagangan manusia di Cina.

2. Dimensi Eksternal

Dimensi eksternal dapat meliputi beberapa aspek seperti pengaruh globalisasi

maupun akibat konflik yang terjadi di beberapa negara. Perdagangan perempuan yang

terjadi di Cina tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi menyebabkan

hilangnya batas-batas negara sehingga mempermudah perpindahan orang, barang dan

jasa dari suatu negara ke negara lain. Selain itu, terjadi peningkatan keterkaitan antar

negara yang melahirkan kesejahteraan serta kemajuan peradaban.

Globalisasi juga ditandai dengan adanya kemajuan teknologi dalam informasi

dan komunikasi. Namun, pada kenyataannya globalisasi juga memberikan dampak

negative. Globablisasi ternyata memberikan adanya ketidaksetaraan ekonomi di

111 BBC News. 13 Maret 2018. Para Perempuan Cina memikul biaya dan beban ekonomi pasardiakses https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-43298632 pada tanggal 15 april 2019 pukul 20.00WIB

Page 90: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

70

belahan dunia. Pada akhirnya, ketidaksetraan ekonomi ini menyebabkan banyak

orang bermigrasi untuk mencari pekerjaan ke negara lain yang dianggap lebih maju.

Pada kondisi inilah menyebabkan perdagangan manusia khususnya perempuan di

dunia marak terjadi. Sejak tahun 2012 sampai 2017 terjadi peningkatan perdagangan

manusia dari 20.900.000 menjadi 40.300.000 orang.112

Perdagangan perempuan yang terjadi di Cina juga tidak terlepas dari pengaruh

globalisasi. Korban perdagangan yang berasal dari negara-negara yang berbatasan

dengan Cina seperti, Myanmar, Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, Korea Utara atau

Indonesia. Kehidupan yang kurang layak membuat perempuan perempuan dari

negara tetangga ingin pergi ke Cina dengan harapan dapat memperbaiki

perekonomiannya. Hal ini dikarenakan Cina merupakan salah satu negara di Asia

dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat. Cina didukung oleh industry-

industri raksasa yang menjadikan Cina sebagai negara adikuasa baru di Asia. Di

tahun 2005, Cina memiliki GDP sebesar 18.308.5000 US Dolar. 113

Selain itu globalisasinya juga memberi kemajuan dalam bidang teknologi

yang ternyata dapat juga mempermudah para pelaku kejahatan ( triad ) untuk

melakukan kejahatannya. Triad secara umum terdiri dari beberapa kelompok yang

terorganisir dengan sistem hirarki yang independen namun mereka memiliki tujuan

yang sama. Dengan adanya teknologi yang semakin maju, membuat kelompok triad

akan dengan mudah mengkordinir anggotanya di beberapa negara untuk merekrut

112 Pamela Encinas. 2018. The Correlation Between Globalization And Human Trafficking<www.humantraffickingcenter.org > diakses pada tanggal 17 JUni 2019 pukul 20.00 WIB113 China economic profile database < http://www.cia.gov > diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul19.30 WIB

Page 91: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

71

ataupun menjual korbanya. Triad sendiri telah berkembang sampai ke AS, Canada,

Hongkong, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar serta Taiwan.114 Kemajuan

teknologi juga memudahkan para pelaku untuk menjual perempuan-perempuan

melalui internet, sehingga proses lebih efisien. Sebagai contoh, terdapat situs jual beli

online di Cina yang menawarkan pengantin asal Vietnam. Situs jual-beli Taobao

menawarkan perempuan Vietnam tersebut seharga 9.980 Yuan.115 Ini merupakan

salah satu dampak dari kemajuan teknologi yang muncul di era globalisasi.

Penyebab perdagangan perempuan di Cina adalah akibat terjadinya konflik

serta lemahnya pengawasan pemerintah di daerah perbatasan yang rawan dalam

perdagangan perempuan. Pengawasan yang kurang di daerah perbatasan dari

pemerintah membuat para pelaku kejatahan dengan mudah menyelundupkan

perempuan-perempuan dari berbagai negara untuk diperdagangkan. Perempuan-

perempuan dari negara-negara tetangga seperti Vietnam, Myanmar, Kamboja dengan

mudah masuk ke Cina yang biasanya melalui Provinsi Yunnan.

Konflik di suatu negara juga dapat menimbulkan terjadinya perdagangan

manusia tidak terkecuali dengan perdagangan perempuan.116 Berbagai konflik yang

terjadi di beberapa belahan dunia akan mempengaruhi berkembangnya kejahatan

perdagangan manusia. Konflik yang terjadi akan menghasilkan korban penungsi yang

114 Nizmi, Yusnarida Eka.2011 Analisis Routine Activity Theory Dalam perdagangan Seks di Thailand,China, dan Vietnam. Vol 6,No.1, April 2011. Hal 38115 Emirald Julio. 18 November 2015. Situs Cina tawarkan pengantin Perempuan Asal Vietnam <www.news.okezone.com/amp/2015/11/17/18/1251174 > diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul19.30 WIB116 Shelley, Louise. 2010. Human Trafficking: A Global Prespective. Cambridge University Press. Hal149

Page 92: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

72

akan dengan mudah terjebak dalam kejahatan ini. Hal ini juga yang menjadi salah

satu pendorong terjadinya perdagangan manusia di Cina. Myanmar merupakan salah

satu negara yang menjadi penyumbang dalam perdagangan perempuan di Cina. Hal

ini disebabakan oleh kondisi dalam negeri Myanmar yang kurang stabil akibat

munculnya beberapa konflik. Seperti konflik yang terjadi pada tahun 2011 di

Myanmar. Konflik tersebut terjadi anatara pasukan militer Myanmar dengan salah

satu pemberontak kemerdekaan Kachin ( KOI ). Kachin merupakan wilayah utara

Myanmr yang dihuni oleh kaum minoritas Myanmar atau etnis Kachin. Etnis Kachin

telah berjuang untuk mendapatkan otonomi di Myanmar sejak 1961 sampai saat ini.

Konflik ini tentu menimbulkan krisis di Myanmar, yang menelantarakan

ribuan pengungsi sehingga menurut laporan badan pengungsi Kachin terdapat

sebanyak 15.000 pengungsi tinggal di dekat Laiza.117 Selain itu, pengungsi juga pergi

ke pengungsian yang terdapat di Provinsi Yunnan Cina. Dalam proses pengungsian,

pengungsi juga mengalami kekurangan pangan, obat-obatan, dan pakaian. Kondisi

tersebut membuat para pelaku kejahatan memanfaatkan pengungsi etnis Kachin untuk

menjadi korban perdagangan manusia. Diperkirakan terdapat 7500 perempuan

Kachin meninggalkan pengungsian dan akhirnya menjadi korban perdagangan

perempuan. Perempuan-perempuan ini akan dijual sebesar $ 10.000-15.000 untuk

dikawinkan dengan laki-laki Cina yang tinggal di wilayah pinggiran.118

117 Masalah Rohingya Belum Selesai, Ribuan Orang Kachin Kabur Di Myanmar.www.Bbc.Com/Indonesia/Amp/Dunia-43939573 . Diakses Pada Tanggal 1 Juli 2019 Puku 20.00 WIB118Ribuan Perempuan Myanmar Dijual Dan Dipaksa Menikah Di Cinawww.M.Cnnindonesia.Com/Internasional/20181207182242-106-351961/ Diakses Pada Tanggal 1 Juli2019 Pukul 19.30 WIB

Page 93: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

73

Biasanya laki-laki yang akan menjadi calon suami mereka memiliki kondisi

yang kurang sehat dan disabilitas. Korban pengungsian ini juga mempunyai peluang

terjebak dalam perdagangan manusia. Kehidupan pengungsi yang terbatas di

pengungsian membuat para korban pengungsi menginginkan kehidupan yang lebih

baik. Pelaku perdagangan akan menipu pengungsi dengan menjanjikan akan di

evakuasi ke tempat yang lebih baik. Namun pada akhirnya mereka akan

diperdagangkan untuk perkawinan paksa, budak atau pekerja seksual.

Page 94: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

BAB VI

PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir pada penelitian ini. Dalam bab ini peneliti akan

membagi kedalam dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Pada sub bab pertama

berisi kesimpulan yang akan memaparkan hasil penelitian secara keseluruhan.

Selanjutnya pada sub bab saran akan diberikan saran serta rekomendasi baik untuk

pemerintah maupun aktor yang bersangkutan, dan juga rekomendasi untuk penelitian

yang akan dilakukan di kemudian hari yang berkaitan dengan penelitian ini.

6.1 Kesimpulan

Perdagangan perempuan yang terjadi di Cina sudah berjalan sejak lama dan

masih berlanjut hingga saat ini. Perdagangan perempuan di Cina mengalami

perkembangan dalam wilayah perdagangan, bentuk, motif serta cara perekrutan

korban perdagangan. Peneliti melihat bahwa untuk menangani perdagangan

perempuan yang termasuk dalam kejahatan transnasional, upaya yang dilakukan

bukan hanya upaya Yurisdiksi nasional dan upaya multilateral seperti yang

dikemukan oleh Yuliya Zabyelina. Peneliti menemukan adanya dua upaya tambahan

dalam menangani fenomena perdagangan perempuan yang dilakukan oleh

Pemerintah Cina yaitu melalui upaya kebijakan nasional serta upaya bilateral.

Page 95: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

113

Pemerintah Cina sejak tahun 2013 sampai 2018 melakukan berbagai upaya, sebagai

berikut :

1. Pemerintah melakukan upaya yurisdiksi nasional melalui amandemen.

melakukan amandemen UU pada pasal 240 serta pasal 241 pada tahun 2015

untuk menyempurnakan hukum yang sudah ada sebelumnya. Setelah

amandemen pemerintah berfokus pada perdagangan perempuan Cina keluar

negeri serta memberikan sanksi kepada pembeli korban perdagangan

perempuan.

2. Upaya selanjutnya yang dilakukan pemerintah adalah upaya multilateral yang

dilakukan Cina dengan organisasi internasional maupun regional. Cina

menajalin kerjasama dengan organisasi internasional seperti IOM, UNIAP

serta UN WOMEN dengan membuat kesepakatan, pelatihan serta sosialisasi.

Sedangkan dalam orgaisasi regional, Pemerintah Cina berbagung dalam

COMMIT yaitu organisasi regional di sekitar kawasan sungai Mekong.

Kerjasama yang dilakukan menghasilkan Mou serta Sub-regional Plan of

Action (SPA) IV ( 2015-2018 ) System building and sustainability. SPA IV

didasarkan pada identifikasi tujuan yang dapat dicapai melalui proses

COMMIT dan kerangka anti perdagangan manusia di sub wilayah Mekong.

3. Selain itu, Pemerintah Cina juga telah melakukan upaya kebijakan National

Plan Action (NPA) untuk jangka waktu 2013-2020. NPA dibuat untuk

memprioritaskan pencegahan, menggabungkan antara penanganan dan

pencegahan serta perlindungan bagi para korban. Selain itu, Pemerintah juga

Page 96: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

114

menghapus kebijakan One Policy yang dianggap sebagai salah penyebab

terjadinya perdagangan perempuan di Cina.

4. Pemerintah Cina juga melakukan upaya bilateral dengan menjalin kerjasama

dengan negara yang dianggap terlibat dalam perdagangan perempuan yang

terjadi di Cina. Kerjasama Cina dijalin bersama negara Myanmar, Vietnam

dan Laos. Kerjasama dilakukan dengan cara melakukan penguatan terhadap

perbatasan yang dianggap sebagai jalur perdagangan perempuan dengan

mengadakan patroli bersama. Selain itu, memberikan pertukaran informasi

terhadap di semua tingkatan untuk melawan pelaku perdagangan melalui

konferensi serta yang terakhir adalah perlindungan terhadap korban

perdagangan perempuan.

6.2 Saran

Berikut merupakan beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan

berdasarkan penelitian ini, yaitu:

1. Menjadikan isu perdagangan perempuan di Cina sebagai isu nasional yang

prioritas sehingga membuat adanya kemajuan dalam penyelesaian kasus

perdagangan perempuan yang terjadi di Cina.

2. Pemerintah Cina perlu menambah upaya melalui penyadaran dan

pengetahuan yang berkaitan dengan perempuan sehingga masyarakat tidak

lagi menganggap perempuan sebagai mahluk yang lemah dan tidak

berdaya seperti budaya yang diyakini Cina.

Page 97: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

115

3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan topik serupa

disarankan untuk meneliti upaya bilateral Cina dalam menangani

perdagangan perempuan. Hal ini menjadi menarik karena di tengah trend

multilateral yang dilakukan beberapa negara karena cost yang lebih murah

untuk menyelesaikan masalah, Cina justru masih menggunakan upaya

bilateral.

Page 98: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Atmasasmita, Romli..Dampak ratifikasi Konvensi Transnasional Organized Crim( TOC ). 2004. Badan Pembinaan Hukum Nasional Jakarta: DepartemenKehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

Babbie, Earl. 2014. The Practice of Social Reasearch, 13th edition.

Bakry, Ms Noor. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : PustakaBelajar.

Bouloukos, Adam. 2003. Transnational organised Crime in Europe and NorthAmerica: towards a framework of prevention. Loughborough University

Huberman,Michael, Mattew Milles dkk.2014.Qualitative data Analysis A MethodsSourcebook 3td Edition. SAGE

Kencana,Inu.2010. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Rafika Aditama.

Oscar, Schacter. 1991. Internasional Law in Theory and Practice, Dardrecht. P:Martinus nijhaff Publishers

Rahardjo, Mudijia.1999. Triangulasi Dalam Penelitian Kualitatif. Rajawali Press:Bandung

Sefriani.2014. Hukum Internasional : Suatu Pengantar.Cetakan IV.RajawaliPers.Jakarta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatifdan R&D. Alfabeta: Bandung

Subhan, Zaitunah.2015. Al-Quran Dan Perempuan: Menuju Kesetaraan GenderDalam Penafsiran. Jakarta:kencana. Hal 1

Shelly, Louise. 2010. Human Trafficking: A Global Prespective. CambridgeUniversity Press

Wang F.L. 2003. organizing through exclusion and division:China’s hukousystem. Stanford university press California.

Page 99: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Williams, Paul D. 2008. Security Studies an Introduction. Oxford: Routledge

Yentryani, Andi. 2004. Politik pedagangan perempuan. Galang Press: Yogyakarta

Zainuddin & Masyhuri. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis danAplikatif. Bandung: Refika Aditama

Jurnal/ Working Paper:

Barkici, Kadriye. 2009. “Human Trafficking and Forced Labour: A critismn of theInternational Labour Organisation”. Journal of Finansial Crime. Vol. 16Iss, 2, London 2009: 161

Buckley, Ebrey Patricia. 1991. Marriage and inequality in Chinese society.Berkeley: university of California press.

Buzan, Barry; Ole Waver & Jaap de Wilde. 1998. Security : A New Frame Workfor Analysis. Boulder Colo: Lynne Rienne

Chu, Cindy Yik Yi. 2011. Human trafficking and smuggling in China. Journal ofContemporary China. Vol 20

Dordevic, Sasa. 2009. Understanding TOC as A Security Threat & SecurityTheories. Carl Schmitt and Compenhagen School of Security Studies

Fietri, Fienencia. 2017. Kerjasama Keamanan Asean-China Security CooperationIn The Field Of Non Traditional Issues Dalam Mengatasi Drug

Trafficking Dan Human. Skripsi Universitas Muhamadiyah Malang

Gan,Christoper.2014.An Assessment of the Role of Nongovernment Organizationsin Combating Trafficking of Women and Children in Cambodia andVietnam. Journal of GMS Development Studies. Vol 6

Guisso, Richard W. 1981. Thunder Over The Lake: The Five Classics And ThePerception Of Women In Early China. Women In China: Current

Direction In Historical Scholarship

Husna, Wabilia.2016. Efek Kebijakan Satu Anak Terhadap KehidupanPerempuan Di Tiongkok:Sebuah Ironi. Jurnal Kajian Wilayah. Vol.7 No.2

Lestari,Dwi Ayu..2017.Perdagangan perempuan Vietnam ke tiongkok tahun 2005-2009: prespektif feminism-sosialis. Universitas dipenegoro. Journal ofinternastional.vol 3 no.1. hal 4

Page 100: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Martin, Clarence.1990. Slavery During China In Former Han Dynasty 206 BC-AD 25.Vol.34

Makhfudz,M. Kajian Praktek Perdagangan Orang di Indonesia. UniversitasTama Jagakarsa. Jurnal Hukum Vol. 4 No.1

Mustari, Devi. 2013. Kebijakan Luar Negeri China Dalam Penanganan WomenTrafficking 2007- 2012. Makasar: Universitas Hasanudin

Nizmi, Yusnarida Eka. 2015. Analisa Routline Activity Theory DalamPerdagangan Seks Di Thailand, China Dan Vietnam. Andalas Journal OfInternational Studies, Vol. 4 No.1

Quanbao Jiang. 2011. Trafficking in Women in China. Xi’an Jiaotong University

Subono, Nur Iman. Jurnal Perempuan: Trafficking dan Kebijakan, YayasanJurnal Perempuan, Jakarta Selatan

Shuheng,Li.2007.Chinese Practices in Fighting Against Transnational OrganizedCrime, International Centre for Criminal Law Reform and Criminal JusticePolicy.Canada.

Tarbert,Hanna. 2014. Family Planning and Human Trafficking in China. WrightState University

Tefenburn, Susan. 2008. Human Trafficking in China. University of St. ThomasLaw Journal Volume 6 Issue 1

Tiefenburn, Susan&Christie Edward. 2008.Gendercide and the Cultural Contextof Sex Trafficking in China.

Trang, Madelene. 2013. The Trafficking Of Women In China, Is Gender ADefining Vulnerability ?. Department of Sociology: Lund University

Triono.2013. Pengaruh globalisasi terhadap perdagangan perempuan diIndonesia. Jurnal TAPIs Vol.9 No. 1

Widowati, Arie. 2016. Evaluasi Kerjasama Tiongkok-Myanmar DalamMenangani Perdagangan Perempuan Pada 2008-2013

Yurie, Agita,.2014. Gambaran Kehidupan Perempuan Cina Tradisional DalamNovel The Good Earth Karya Pearl S Buck. Universitas Indonesia

Yuliawati,Susi. 2018. Perempuan Atau Wanita ? Perbandingan Berbasis KorpusTentang Leksikon Berbias Gender. Paradigma Jurnal Kajian Budaya

Vol.8 No.1

Page 101: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Zheng, Tiantian. 2018. Human trafficking in China. Journal of historicalarchaeology & anthropological sciences Volume 3 Issue 2 – 2018.Department of Anthropology, State University of New York, USA

Zabyelina, Yuliya. 2011. Transnational Organized Crime in InternationalRelation. CEJISS

Laporan:

China National Plan of Action on Combating Trafficking in Women and Children(2008-2012)

Trafficking in Person : U.S Department’s Office to Monitor and CombatingTrafficking in Person 2010-2017

The Law library of congress. Training related to combating human trafficking inselected countries report.2016

UNIAP Final Report Phase III 2007-2014

UNIAP. Strategic Information Response Network: Anti-Trafficking Action inChina. 2010

UNESCO. Trafficking in Human Being: human rights, and transnational criminallaw, developments in law and practice. 2010

United Nations Human Rigts Office of the High Commisioner, Human Rights andHuman Trafficking fact Sheet No.36, 2014

Yunnan Province Women's Federation, "Yunnan Province, China Situation inofTraffickin gin Children and Women: a Rapid Assessment," Report.International labour Organization and International Programme on theElimination of Child labour.2012

Sumber Online:

Zenz.2018.China’s Domestic Securityspending: An Analysis Of AvailableData < Http://Jamestown.Org/Program Diakses Pada Tanggal 12 Agustus2019

Aliia Dastagir.. From harmful fetishes to sex trafficking, Robert kraft case highlight risks facing Asian women < www.Amp.usatoday.com > diakses tanggal17 Juni 2019

Page 102: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Annie Dullum.2015.Human Trafficking in the people’s Republic of China<http://www.google.com/amp/s/vdocuments.site/amp/human-right-and-human-trafficking-josef-korbel-school-of-international-studies.html >diakses tanggal 10 Februari 2019

Anna Diamond. The women who waged war against sex trafficking in sanfransisco < www.Smithsonian.com> dikases tanggal 17 Juni 2019

Anti Trafficking Action In Chinahttp://www.ilo.org/public/english/region/asro/bangkok/child/trafficking/wherewework-chinadetail.htm pada tanggal 20 Februari 2013

AS Tambahkan 8 Negara dalam Daftar Hitam Perdagangan Manusia, tersediamelalui <www.Voaindonesia.com> diakses pada 3 Januari 2018

Barbara settles. 2002. The One Policy and Its Impact on Chinese Families diaksesdarihttps://www.researchgate.net/publication/228697017_The_OneChild_Policy_and_Its_Impact_on_Chinese_Families pada tanggal 1 april 2019

BBC News. 13 Maret 2018. Para Perempuan Cina memikul biaya dan bebanekonomi pasar diakses https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-43298632pada tanggal 15 april 2019

Coalition Against Trafficking in Women: Trafficking and Prostitution in AsiaPasific, tersedia melalui<http://www.uri.edu/artsci/hughes/catw/philos.html> diakses pada 5Januari 2019

Cina national plan of action on combating trafficking in women and children2008- 2012<www.Cina_national_plan_of_action_on_combating_trafficking_in_

women_and_desember_2007.pdf > diakses pada tanggal 11 Juni 2019

Cina tampung 3.000 pengungsi dari konflik Myanmarwww.internasional.kompas.com. Dikases pada tanggal 16 Juni 2019

China economic profile database < http://www.cia.gov > diakses pada tanggal 17Juni 2019

China maintains tough crackdown on human trafficking in 2016<http://english.www.gov.cn/state_council/ministries/2017/07/14/content_281475727659662.htm> diakses pada 29 Juli 2019

China police raids rescue 1,100 trafficked women<https://www.bangkokpost.com/world/1699480/china-police-raids-rescue-1-100-trafficked-women> diakses pada tangga; 25 Juli 2019

Page 103: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

CTDC global dataset, tersedia melalui <www.ctdatacollaborative.org> diaksespada tanggal 22 Desember 2018

Cina. Diakses melalui https://www.state.gov/reports/2017-trafficking-in-persons-report/china/ pada tanggal 10 Juli 2019

Cina. Diakses melalui https://www.refworld.org/docid/5b3e0b764. html padatanggal 11 Juli 2019

Eugene K. Chow. The Chinas’s Trafficked Brideshttps://thediplomat.com/2017/07/chinas-trafficked-brides/. Diakses padatanggal 20 Juni 2019

Emily feng. 2018. Security spending ramped up in China’s restive Xinjiang regionhttp://www.google.com/amp/s/amp.ft.com/content/ diakses pada tanggal

11 Agustus 2019

Emirald Julio. 18 November 2015. Situs Cina tawarkan pengantin PerempuanAsal Vietnam < www.news.okezone.com/amp/2015/11/17/18/1251174 >

diakses pada tanggal 17 Juni 2019

Ervan Handoko. 24 Februari 2017.Mahar Pernikahan Makin Mahal, Banyak PriaChina Sulit Dapat Istrihttp://internasional.kompas.com/read/2017/02/24/16220421/mahar.pernikahan.makin.mahal.banya k.pria.china.sulit.dapat.istri Diakses pada tanggal10 Mei 2019

Human trafficking in China Dikses melaluihttps://www.globalslaveryindex.org/2018/findings/country-studies/china/pada tanggal 11 Juli 2019

IOM 2011, Data on human trafficking global figures & trends, Februari 2012,<http://www.unric.org> diakses pada 18 September 2018

IOM. Diakses melalui https://www.iom.int/ pada tanggal 20 Juli 2019

Interpol, Factsheets: “Trafficking in Human Beings” dalam<www.interpol.go.id.>

diakses 2 November 2018

International Development Law Organization (IDLO), dalam <www.idlo.int>diakses pada 02 November 2018 pukul 20.00 WIB

Jual beli Wanita di Cina, Wanira Korea bisa dinikahi dengan harga 2 jutahttps://www.tribunnews.com/internasional/2019/05/21/jual-beli-wanita-di-china-wanita-korea-utara-bisa-dinikahi-dengan-harga-rp-2-juta. Diaksespada tanggal 1 Juli 2019

Page 104: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online http://kbbi.web.id/perintah.htmldiakses tanggal 9 oktober 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online<http://kbbi.web.id/perempuan.html> diakses pada tanggal 9 Oktober

2019

Kementerian keamanan public Diakses melalui http://www.Mps.gov.cn padatanggal 11 Agustus 2019

Laos Diakses melalui http://www.la.one.un.org/media-center/news-and-features/115-lao-pdr-and-people-s-republic-of-china-sign-an-agreement-to-enhance-cooperation-against-trafficking Pada tanggal 22 Juli 2019

“Laporan Golongan Kejahatan Transnasional”, dalam <http://ncic.polri.go.id>diakses pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2018.

Law On The Protection Of Women Rights And Interest dalam<Www.Unescap.Org/Esid/Psis/Population/Database/Poplaws/Law_Cina/Ch_Rec ord002.Htm> Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2019

Josh Chin.China Spends More On Domestic Security As Xi’s Powers Grow<Http://Www.Wsj.Com/Amp/Articles/China-Spends-More-On-Domestic-Security-As-Xi’s-Powers-Grow-1520358522> Diakses Pada Tanggal 10Agustus 2019

Madeline Fettwrly. 6 November 2014. Sex trafficking and One policy in Chinahttp://thediplomat.com dikases pada tanggal 10 Mei 2019

Masalah Rohingya Belum Selesai, Ribuan Orang Kachin Kabur Di Myanmar.Www.Bbc.Com/Indonesia/Amp/Dunia-43939573 . Diakses Pada Tanggal

1 Juli 2019

M.Suhbah. Alamak, selir kaisar Cina 3000 orang. Internasional.Kompas.com<www.internasional.kompas.com/read/2011/11/10/21354512/alamak.selir.kaisar.3000.orang> diakses pada tanggal 10 Juni 2019

Muhaimin. Kekurangan wanita, para pria lajang Cina “impor” gadis Vietnam<www. Internasional.sindonews.com/Kekurangan-wanita-para-pria-

lajang- Cina-impor-gadis Vietnam

Mom Kunthear. China agrees on anti-human trafficking cooperation<https://www.khmertimeskh.com/488891/china-agrees-on-anti-human-trafficking-cooperation/> diakses pada tanggal 25 Juli 2019

MTV EXIT 2013.Human traffic: China (http://youtu.be/JHY4XlwUPJI ) diaksespada tanggal 1 Agustus 2019

Page 105: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia. 21 Februari 2018tersedia melalui <www.Sindonews.com> diakses pada tanggal 3 Januari2019

Pamela Encinas. 2018. The Correlation Between Globalization And HumanTrafficking <www.humantraffickingcenter.org > diakses pada tanggal 17Juni 2019

Peace Palace Library. Transnational Crime Introduction<http://www.peacepalacelibrary.nl/reasearch-guides/international-criminallaw/transnational-crime/ > diakses pada tanggal 20 Desember 2018

Rodriguez. The Historical Encyclopedia Of World Slavery Vol.1http://www.books.google.co.id diakses pada tanggal 12 Agustus 2019

Ribuan Perempuan Myanmar Dijual Dan Dipaksa Menikah Di CinaWww.M.Cnnindonesia.Com/Internasional/20181207182242-106-351961/Diakses Pada Tanggal 1 Juli 2019

Zheng.2013. China: Sex Work and Human Trafficking<www.fairobserver.com > diakses pada tanggal 5 Juni 2019

The program for the development of the Chinese Women (1995-2000)<www.Unescap.Org/Esid/Psis/Population/Database/Poplaws/Law_Cina/h_Record016.Htm> Diakses pada Tanggal 15 Juni 2019

The Law Library of Congress < https://www.loc.gov/law/help/human-trafficking/china.php > pada tanggal 15 Juli 2019

Tier Placement teredia melalui < http://www.state.gov > diakses pada tanggal 1November 2018

Training Related to Combating Human Trafficking: China<https://www.loc.gov/law/help/human-trafficking/china.php> diakses

pada 29 Juli 2019

Trafficking in Person Report. Diakses dari https://www.state.gov/j/tip/rls/tiprpt/pada 4 Januari 2019

Trafficking in person Report 2013 China.www.refworld.org/docid/51c2f3cc18.html diakses pada tanggal 19 Juni2019

UN Women Diakses melalui http://asiapacific.unwomen.org/en/countries/chinapada tanggal 2 Juli 2019

UN-ACT.Memorandum of Understanding on Cooperation against Trafficking in

Page 106: UPAYA PEMERINTAH CINA DALAM MENANGANI (2013 2018) …digilib.unila.ac.id/59446/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfoleh penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Xaverius 3 Way

Persons in the Greater Mekong Sub-Region. Diakes dalam http://un-act.org/publication/view/2004-commit-mou/ pada tanggal 10 Agustus2019

UN ACT Diakses melalui www.un-act.org pada tanggal 8 Juli 2018

Washington China Pelaku Perdagangan Manusia Terburuk di Dunia tersediamelalui <www.internasional.kompas.com> Rabu 28 Juni 2017 diakses

pada tanggal 12 Januari 2019

Women tradisional China diakses melaluiwww.asiasociety.org/education/women- traditional-china pada tanggal 20Sepetember 2019

Vietnam :Trafficking workers eksploited in Chinahttps://www.refworld.org/docid/4ed38fad2.html diakses pada tanggal 2Juli 2019

Yvette Tanmal. Vice.com 28 September 2018. Jomplangnya keseimbangangender

tiongkok memicu penculikan perempuan asal Indonesia <www.vice.com/amp/id_id/articlenem7az> diakses pada tanggal 5 Juni2019

Yeganeh Torbati. US brands China as among worst human traffcikng offendershttps://www.reuters.com/article/us-usa-trafficking-idUSKBN19I21SDiakses pada tanggal 12 Juni 2019

Zofeen T. Ebrahim. Poor Pakistani women trafficked as brides to Chinahttps://www.reuters.com/article/us-pakistan-women-trafficking/poorpakistani women-trafficked-as-brides-to-china-idUSKCN1SF2BN.Diakses pada tanggal 12 Juni 2019 pukul 11.00 WIB