Upload
rana-england
View
90
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
UNIVERSITAS TRISAKTI PROGRAM PASCA SARJANA. Mata Kuliah:. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. M / K - 13. Collective Bargaining & Labor Relations. The Labor Relations Framework Goals and Strategies Union Structure, Administration, and Membership Legal Framework - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
UNIVERSITAS TRISAKTIPROGRAM PASCA SARJANA
Mata Kuliah:
M / K - 13
Collective Bargaining & Labor Relations
DOSEN:DR. Y. HARRI JALIL
@2013
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. The Labor Relations Framework 2. Goals and Strategies3. Union Structure, Administration, and Membership4. Legal Framework5. Union and Management Interactions: Organizing
Menurut John Dunlop, dalam bukunya Industrial Relations Systems (1958), menyebutkan bahwa sistem hubungan industrial terdiri atas 4 elemen :
1. Konteks lingkungan (teknologi, tekanan-tekanan pasar dan
kerangka hukum, khususnya yang mempengaruhi posisi tawar).
2. Partisipan, termasuk karyawan dan serikat buruhnya, manajemen
dan pemerintah.
3. Jaringan peraturan (aturan main) yang menjelaskan proses
dimana pekerja dan manajemen berinteraksi dan menyelesaikan
kembali perbedaan-perbedaan.
4. Ideologi.
Wright, 2012
1. The Labor Relations Framework
A. Masyarakat
Keuntungan utama dari serikat buruh kepada masyarakat adalah institusionalisasi dari konflik industrial yang diselesaikan dengan cara pada biaya serendah mungkin. Oleh karenanya, meskipun pertentangan antara manajemen dan buruh terjadi, adalah lebih baik menyelesaikan sengketa melalui diskusi (bargaining kolektif) daripada dengan pertikaian di jalanan.
B. Manajemen
Salah satu keputusan-keputusan manajemen paling mendasar adalah apakah mendorong atau menghambat perserikatan dari karyawan. Manajemen mungkin menghambat serikat buruh karena manajemen khawatir upah yang lebih tinggi dan biaya-biaya keuntungan, gangguan karena pemogokan, dan hubungan permusuhan dengan karyawannya.
2. Goals and Strategies
C. Serikat Buruh
Serikat buruh berusaha melalui tindakan kolektif untuk
memberikan pekerja suara formal dan kebebasan dalam
merancang terminologi dan kondisi kerja mereka. Tujuan utama
dari serikat buruh adalah keefektifan bargaining, karena hal
tersebut memberikan kekuatan dan pengaruh untuk membuat
suara karyawan didengar dan untuk melakukan perubahan di
tempat kerja.
Wright, 2012
Pendekatan-Pendekatan terhadap Hubungan Industrial:
1) The unitarist approach
Dalam pendekatan ini, hubungan industrial didasarkan pada kerjasama mutualisme/kemitraan, perlakuan individu, kerja tim dan berbagi tujuan-tujuan kebersamaan umum. Dalam hal ini Serikat buruh dipandang sebagai pesaing bagi komitmen dan kerjasama karyawan.
2) The pluralist approach
Pendekatan ini memandang konflik sebagai hal yang tidak dapat dihindari karena majikan dan karyawan masing-masing memiliki berbeda kepentingan yang saling bertentangan. Serikat buruh dilihat sebagai suatu penangkal yang sah atas kewenangan manajemen.
Stone, 2005
3) The radical approach (Marxist approach)
Pendekatan ini melihat konflik industrial sebagai sebuah aspek
dari konflik antar kelas. Solusi bagi pengasingan dan eksploitasi
pekerja adalah merobohkan sistem kapitalis.
Stone, 2005
A. Serikat Buruh Nasional dan Internasional
Kebanyakan anggota serikat buruh menjadi bagian dari serikat buruh nasional atau internasional. Sebaliknya, kebanyakan serikat buruh nasional terdiri dari unit-unit lokal yang berjenjang dan kebanyakan berafiliasi dengan AFL-CIO (American Federation of Labor and Congress of Industrial Organization).Di lain pihak serikat industrial terdiri atas anggota yang terkait dengan pekerjaan mereka dalam industri khusus (seperti pekerja industri baja & pekerja otomotif). Secara khusus mereka merepresentasikan banyak pekerjaan-pekerjaan yang berbeda.
B. Serikat Buruh Lokal
Serikat buruh lokal berkenaan dengan fasilitas besar tunggal atau sejumlah fasilitas kecil. Lokal bisa saja meliputi suatu kota atau kabupaten. Serikat buruh lokal biasanya memilih struktur seperti ketua, wakil ketua dan bendahara.
Wright, 2012
3. Union Structure, Administration, and Membership
C. AFL-CIO (American Federation of Labor & Congress of Industrial Organization)
AFL-CIO bukanlah serikat buruh, tetapi lebih pada asosiasi yang
berusaha untuk berbagi kepentingan dari anggota serikat buruh
pada tingkat nasional. Tanggung jawab penting dari AFL-CIO
adalah untuk mewakili kepentingan ekonomi, keamanan dan
keselamatan kerja. Organisasi ini juga memberikan informasi dan
analisa yang dapat digunakan oleh anggota serikat pekerja dalam
kegiatan mereka: mengorganisir anggota-anggota baru, negosiasi
kontrak-kontak baru dan mengadministrasikan kontrak.
Wright, 2012
D. Keamanan Serikat Buruh
a) Check off provision: kebijaksanaan kontrak serikat buruh yang mensyaratkan pengusaha untuk memotong iuran serikat buruh dari gaji karyawan.
b) Closed shop: kebijaksanaan keamanan serikat buruh yang mensyaratkan individu untuk menjadi anggota serikat sebelum diberhentikan.
c) Union shop: kebijaksanaan keamanan serikat buruh yang mensyaratkan individu untuk bergabung dengan serikat buruh dalam waktu tertentu setelah diberhentikan.
d) Agency shop: kebijaksanaan keamanan serikat buruh yang mensyaratkan karyawan untuk membayar iuran keanggotaan serikat tetapi tidak bergabung ke serikat buruh.
e) Mempertahankan keanggotaan: peraturan serikat yang mensyaratkan anggota untuk tetap sebagai anggota atas periode waktu tertentu.
f) Right-to-work-laws: UU negara yang membuat union shops, mempertahankan keanggotaan dan agency shops menjadi ilegal.
Wright, 2012
E. Keanggotaan Serikat Buruh dan Posisi Tawar
Serikat buruh harus mengorganisir anggota-anggota baru dan mempertahankan atas anggota mereka yang ada untuk memiliki posisi tawar dan sumber-sumber keuangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka dalam pengorganisasian masa depan dan untuk menegosiasikan dan mengadministrasikan kontrak-kontrak dengan manajemen. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya keanggotaan serikat buruh adalah:
a. Perubahan struktural dalam perekonomianb. Perlawanan pengusaha yang meningkatc. Substitusi dengan MSDMd. Substitusi oleh peraturan pemeritahe. Pandangan-pandangan pekerjaf. Tindakan-tindakan serikat buruh
Wright, 2012
A. Hubungan Kerangka Hukum dengan Keanggotaan Serikat Buruh:
• Meskipun tantangan-tantangan kompetitif memiliki dampak
besar pada hubungan pekerja, kerangka hukum dari bargaining
kolektif secara khusus merupakan penentu penting dari
keanggotaan serikat buruh dan posisi tawar yang relatif, dan oleh
karenanya tingkatan dimana pengusaha, karyawan dan
masyarakat berhasil dalam pencapaian tujuan mereka.
• Kerangka hukum memberikan batasan-batasan struktur dan
administrasi serikat buruh dan cara-cara dalam mana serikat
buruh dan pengusaha berinteraksi.
Wright, 2012
4. Legal Framework
B. Proses Hubungan Industrial:
Proses hubungan industrial berkaitan dengan mekanisme bagi
penanganan sengketa-sengketa industri, yang meliputi
• collective bargaining, yaitu proses negosiasi antara manajemen
dan kelompok karyawan dan / atau serikat mereka;
• koalisi, yaitu proses dari pihak ketiga membantu manajemen
dan serikat buruh untuk mencapai suatu kesepakatan
penyelesaian;
• arbitrasi (proses dari pihak ketiga membuat sebuah penilaian.
Stone, 2005
C. Pilihan / Jenis-jenis Proses Hubungan Industrial:
• Keluhan tingkat – tempat kerja, keluhan adalah produk dari ketidakpuasan atau perasaan tidak diperlakukan secara adil. Masalah hubungan industrial dapat bereskalasi dengan cepat kalau tidak dapat ditangani dengan segera oleh manajemen pada skala perusahaan. Sehingga dalam hal ini peran dari supervisor struktur pertama adalah sangat penting.
• Keluhan tingat – pengadilan, ketika keluhan tidak dapat diselesaikan pada tingkat tempat kerja, manajer SDM perlu untuk menghadirkan kasus organisasinya sebelum menuju pengadilan industri.
Stone, 2005
D. Kegunaan dan Peran Advokasi :
• Advokasi industrial sangat penting menghadirkan kasus dalam cara
yang logis dan dapat dipahami.
• Advokat adalah perwakilan pengusaha atau serikat buruh yang
mengemukakan kasus sebelum menuju pengadilan industrial.
• Peran advokat adalah untuk mewakili kepentingan organisasi atau
anggotanya dan membantu pengadilan dalam menyelesaikan
pertikaian.
Stone, 2005
E. Hubungan dan Tujuan Undang-Undang Ketenaga-kerjaan dengan asosiasi kekaryaan:
• Memberikan tanggung jawab yang utama terhadap hubungan industrial dan kesepakatan yang dibuat pengusaha dan karyawan pada tingkat perusahaan dan tempat kerja.
• Memfokuskan pada peran dari sistem imbalan dalam memberikan pengamanan yang adil dan dapat mendorong upah minimum dan kondisinya.
• Menjamin kebebasan asosiasi• Menghindari diskriminasi• Membantu karyawan untuk menyeimbangkan tanggung jawab
pekerjaan dan keluarga mereka• Membantu memberikan pengaruh pada kewajiban-kewajiban
internasional australia berkaitan dengan standar-standar pekerja.
Stone, 2005
A. Negosiasi Kontrak
Secara mayoritas, negosiasi kontrak terjadi antara serikat karyawan dan pengusaha yang telah melalui proses sebelumnya. Dalam banyak kasus, manajemen telah dapat menerima serikat sebagai sebuah organisasi yang harus dapat bekerjasama dengan pengusaha tersebut. Akan tetapi, ketika serikat pekerja telah disyahkan, dan melakukan negosiasi pertamanya, maka situasinya akan menjadi sangat berbeda.
Dalam banyak kasus, serikat karyawan tidak dapat bernegosiasi pada saat kontrak pertama, ini terbukti dalam 27% sampai 37% kasus yang ada.
Wright, 2012
5. Union and Management Interactions: Organizing
B. Iklim Kerja
Iklim kerja mengacu pada keseluruhan perasaan dari lingkungan
pekerjaan yang dibawa melalui tampilan fisik dan sekitarnya,
interaksi sosial karyawan dan hubungan karyawan – manajemen.
C. Peran Manajemen dalam Menciptakan Kebutuhan bagi Serikat
Para manajer SDM dan manajer structural lainnya memiliki tanggung
jawab untuk mengidentifikasi and mengetahui penyebab dari
ketidakpuasan karyawan dan tidak hanya membiarkan keadaan
status quo.
Stone, 2005
D. Stereotipe dalam Hubungan Industrial
Stereotipe negatif banyak berkembang dalam pikiran para manajer
dan pengurus serikat buruh. Hal ini karena budaya dan sejarah
hubungan tempat kerja telah mempengaruhi persepsi mereka dari
motivasi dan kompetensi satu sama lain
E. Bagaimana Para Manajer Mendorong Perserikatan
Seringkali para manajer yang mengajar karyawan untuk anti
perusahaan dan pro para serikat buruh.
Manajemen menyalahgunakan dan mengabaikan jaminan bahwa
satu-satunya cara untuk karyawan dalam mempertahankan harga
dirinya dan perlindungan pada pekerjaan adalah dengan
bergabung ke dalam serikat buruh.
Stone, 2005
F. Manajemen Buruk sama dengan Hubungan Tempat Kerja yang Buruk
Perusahaan harus menghadapi hukuman yang berat dari buruknya manajemen sumber daya manusia --- yaitu:
• Featherbedding, merupakan tipe praktek kerja terbatas yang melibatkan penggunaan karyawan yang banyak untuk pekerjaan nyata yang dikerjakan.
• Demarcation, merupakan suatu hak ekslusif yang membatasi jenis tertentu dari pekerjaan untuk anggota dari suatu serikat tertentu. Dalam praktek pelaksanaannya merupakan bentuk dari perlindungan kerja.
• Strike, merupakan penolakan oleh karyawan untuk bekerja sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pengusaha.
• Go slows, terjadi ketika para pekerja menolak untuk bekerja pada keadaan normal mereka agar menekan manajemen ke dalam pembuatan suatu konsesi. Seringkali diimplementasikan oleh bekerja dengan keras menurut aturan.
Stone, 2005
KesimpulanKesimpulan
Sifat perubahan dari pasar global dan kebutuhan untuk lebih mengarahkan pelanggan telah mendorong pengecekan kembali cara hubungan industrial yang diterapkan.
Para manajer sekarang ini perlu untuk menentukan kebutuhan bagi perubahan, mengidentifikasi hambatan-hambatan perubahan, mengimplementasikan perubahan dan mengevaluasi keberhasilan atau kegagalannya.
Terdapat beberapa indikator bahwa manajemen dan serikat karyawan mencari cara baru dalam bekerja sama secara efektif untuk meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan diantaranya dengan memberikan karyawan hak suara untuk ikut membuat keputusan di tempat kerja.
JENIS PENGENDALIAN
Pengendalian keluaran
Pengendalian perilaku
Pengendalian budaya organisasi
MEKANISME PENGENDALIAN
Ukuran kinerja keuanganSasaran organisasiAnggaran operasional
Supervisi langsungManajemen berdasar sasaranAturan dan prosedur operasi standar
NilaiNormaSosialisasi
Perkembangan kelompok dari pembentukan hingga kematangan
Tips 13