24
UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV PADA GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI MAKALAH NON SEMINAR MONICA FECILYA 1106009626 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI INDUSTRI KREATIF PENYIARAN DEPOK 2014 Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGGUNAAN MOBILE TV PADA GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI

MAKALAH NON SEMINAR

MONICA FECILYA

1106009626

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

INDUSTRI KREATIF PENYIARAN

DEPOK

2014

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGGUNAAN MOBILE TV PADA GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI

MAKALAH NON SEMINAR

Dijadikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi

MONICA FECILYA

1106009626

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

INDUSTRI KREATIF PENYIARAN

DEPOK

2014

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

PENGGUNAAN MOBILE TV PADA GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI

Monica Fecilya

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Kampus UI,

Depok, 164424, Indonesia

[email protected]

Abstrak

Tulisan ini mendiskusikan bahasan mengenai pemanfaatan TV Internet pada mobile device

dalam industri penyiaran yang menitikberatkan pada gagasan bahwa saat ini di Indonesia, TV

Internet menjadi salah satu bentuk inovasi dalam penyiaran konten audio visual. Penggunaan

TV Internet pada mobile device menjadi cara baru dalam menonton televisi menimbulkan

pertanyaan akankah TV Internet menjadi alternatif Generasi Z dalam menonton konten audio

visual pada mobile device. Tulisan ini membahas permasalahan tersebut dengan

menggunakan konsep Mobile TV dan Karakteristik Generasi Z dengan menekankan pada

faktor berkembangnya teknologi digital yang menyebabkan perubahan perilaku Generasi Z

dalam menonton televisi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa Generasi Z menggunakan TV

Internet pada mobile device karena keunggulannya sebagai media penyiaran dalam hal

keberagaman konten, sesuai dengan kebutuhan, dan fleksibilitasnya dibandingkan dengan

televisi konvesional.

Kata Kunci : Media Baru, Digitalisasi, Generasi Z, Mobile TV

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

The Uses of Mobile TV by Z Generation in Digitization Era

Abstract

This article discusses a topic about utilization of TV Internet on mobile device in

broadcasting industry which emphasizes on idea that, at least in Indonesia, TV Internet

becomes one of the forms of innovation in broadcasting television programs. The utilization

TV Internet on mobile device as a new way to watch video content causes wonderment would

it be become an alternative entertainment for Z Generation. The article discusses that

problem using Mobile TV and Characteristic of Z Generation Concept with emphasizing on

the factors that digital technology changes behaviour of Z Generation in watching television.

The article concludes that Z Generation uses TV Internet on mobile device because of its

excellence as broadcasting media such as as content diversity, user’s perspective, and

flexibility, than television conventional.

Keywords : New Media, Digitization, Z Generation, Mobile TV

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan kompleks, media massa

pun berkembang begitu pesat hingga muncul istilah media baru. Ciri utama media baru

menurut Denis McQuail dalam bukunya Mass Communication Theory (2011, p. 43) adalah

adanya saling keterhubungan aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun

pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka,

dan sifatnya yang ada dimana-mana. Klaim yang paling tepat untuk media baru ialah internet.

Saat ini internet paling banyak digunakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan

berkomunikasi dan memperoleh informasi.

Mengakses internet sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat baik dalam pencarian

informasi maupun pembuat informasi yang dapat diakses secara global. Hal ini

memperlihatkan pertumbuhan internet dari tahun ke tahun semakin meningkat di Indonesia.

Berikut merupakan tabel yang menunjukkan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Tabel 1

Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

Pada tabel diatas terlihat bahwa prediksi pertumbuhan pengguna internet di Indonesia akan

terus meningkat. Hal ini terbukti oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yang

melaporkan di awal tahun 2014 bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013

mencapai 71,19 juta dengan tingkat penetrasi internet sebesar 28% (Okezone, 2014). Jumlah

pengguna internet tersebut diperkirakan akan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya

hingga mencapai 164 juta pada tahun 2018 (Cisco Visual Networking Index, 2014).

Data tersebut menggambarkan masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan internet

dalam kehidupan sehari-harinya sehingga tidak mengherankan jika dalam beberapa tahun ini

industri penyiaran mulai beralih memanfaatkan media baru untuk menayangkan berbagai

konten audio visual. Hal ini dikenal dengan istilah TV Internet1, yang mana berbeda dengan

televisi konvensional. Pada dasarnya, TV Internet tidak hanya menayangkan program acara

yang ada di televisi saja, melainkan semua konten audio visual yang di unggah ke platform

media baru oleh pengguna melalui jaringan internet. Di Indonesia, TV Internet semakin

1 Situs yang memiliki tayangan video terkonsep, selalu diperbaharui terus menerus, tidak statis, megikuti

perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan

berbagai macam bentuk pendistribusianya.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

berkembang, terlihat dari sudah banyaknya situs penyedia konten audio visual dengan

berbagai feature-nya. Salah satu contoh TV Internet yang menyediakan layanan streaming

online dari beberapa saluran TV seperti Trans TV, ANTV, SCTV dan lainnya yaitu MIVO

TV. Selain itu, ada pula platform media baru lainnya yang saat ini menjadi alternatif dan

pilihan masyarakat dalam menonton konten audio visual seperti youtube dan vimeo.

Kehadiran TV Internet membuat para penyedia konten termasuk stasiun televisi berinovasi

dengan memberikan alternatif masyarakat dalam menonton program acara televisi. Walaupun

demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa televisi konvensional tetap menjadi media yang

penting baik bagi industri televisi maupun masyarakat. Kondisi tersebut memperlihatkan

Indonesia sudah memasuki era digitalisasi2, yang mana merubah perilaku masyarakat dalam

aktivitas menonton TV. Kini pengguna tidak hanya bisa mengakses konten audio visual

melalui televisi konvensional saja, melainkan dengan melalui Internet, pengguna juga bisa

mengaksesnya didukung dengan perangkat keras seperti laptop, PC atau bahkan melalui

mobile phone atau smartphone. Di Indonesia, terdapat 41 juta orang yang memiliki

smartphone dan sebanyak 39% penggunanya adalah anak muda kisaran usia 16 sampai 21

tahun (Yahoo! and Mindshare Researchs, 2013). Terlihat bahwa pengguna teknologi

komunikasi di Indonesia di dominasi oleh orang-orang yang tergolong ke dalam Generasi Z.

Generasi ini kadang disebut dengan digital natives atau native gadget dimana lahir pada abad

digital (Avarez, 2009; Brynko, 2009; Prensky, 2001). Generasi Z tumbuh seiring dengan

berkembangnya teknologi dan internet yang mana lahir pada tahun 1994 hingga sekarang.

Sementara itu, dalam sehari, orang Indonesia memanfaatkan smartphone rata-rata selama 189

menit setara 3 jam 15 menit dengan berbagai aktivitas (Nielsen, 2013). Disamping itu,

aktivitas penggunaan smartphone juga sering dilakukan bersamaan dengan menonton televisi

di malam hari. Hal ini terbukti dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang melakukan

screen stacking3 ketika menonton televisi sebanyak 38%. Walaupun perkembangan pengguna

internet di Indonesia yang menonton televisi secara online hanya 6% (Global Taylor Nielson

Sofres Research,2014), namun jumlah tersebut terbilang cukup besar dan adanya

kemungkinan akan terus berkembang kedepannya. Penelitian Nielsen terhadap negara-negara

besar juga mendukung bahwa menonton konten audio visual pada smartphone sudah banyak

dilakukan di beberapa negara seperti Korea Selatan, Brazil, Russia, dan negara lainnya yang

2 Digitalisasi mengacu pada proses menterjemahkan suatu potongan informasi seperti sebuah buku, rekaman

suara, gambar, video kedalam satuan bit. 3 Screen Stacking merupakan penggunaan perangkat digital dalam waktu yang bersamaan.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

memang fasilitas bandwidth pada internet di negara-negara tersebut memadai sehingga dalam

prosesnya pun lebih lancar dan mudah. Menonton konten audio visual secara online pada

smartphone dapat disebut dengan Mobile TV4. Pada tahun 2000-an, masyarakat baru mulai

mengadopsi pengertian ‘mobile´dari telepon genggam. Penggunaan TV Internet dilakukan

melalui smartphone sebagai perangkat utamanya.

Tinjauan Literatur

Digitalisasi

Perkembangan media berawal dari media konvensional mulai dari koran, majalah, radio, dan

televisi yang kini diganti dengan media digital. Masyarakat mampu mengakses berbagai

informasi dengan segala bentuknya hanya melalui perangkat keras yang terhubung dengan

sistem jaringan internet. Menurut Terry Kuny (1995) dalam bukunya An Introduction to

Digitization Technologies and Issues, digitalisasi merupakan proses menterjemahkan suatu

potongan informasi seperti sebuah buku, rekaman suara, gambar, atau video ke dalam satuan

bit5. Sedangkan dalam buku Digital Futures : Strategies for the Information Age (Deegan dan

Tanner, 2002, p. 22) menjelaskan bahwa digitalisasi atau dikenal juga dengan digitisasi

merupakan konversi dari segala bentuk dokumen tercetak atau yang lain ke dalam penyajian

bentuk digital. Pada era digitalisasi, semua jenis informasi diperlakukan bukan dalam bentuk

asli, melainkan bentuk digital yang sama (byte/bit). Kini, untuk mengirim pesan, tidak lagi

dengan mengirim surat. Melainkan dengan menggunakan sms, email, dsb. Hal ini dapat

ditempuh walau dengan jarak yang jauh. Penyederhanaan ini pada akhirnya mampu

merangkum aneka bentuk informasi seperti huruf, suara, gambar, warna, gerak, dan

sebagainya sekaligus ke dalam satu format sehingga dapat memproses informasi untuk

berbagai keperluan seperti pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian. Digitalisasi

menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan dan ketidakefisienan pada penyiaran analog.

4 TV yang ditonton melalui handheld device (perangkat genggam) dan portable (bisa dibawa kemana-mana).

5 Satuan dasar informasi di dalam suatu sistem computer.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Proses teknologi dilakukan untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam berbagai hal,

termasuk dalam teknologi penyiaran.

Perkembangan Media Baru

Dalam buku New Media: an Introduction (Terry Flew, 2008, p. 3), internet merupakan sistem

informasi yang bersifat global dimana dihubungkan secara bersamaan dengan alamat-alamat

yang ada di seluruh dunia berdasarkan pada Internet Protocol (IP) yang dimiliki, yang dapat

digunakan untuk membantu terjadinya komunikasi menggunakan Transmission Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) atau protocol lain yang cocok dengan menyediakan

sistem yang bersifat publik atau privat. Internet hanya bertugas pada sistem protocol untuk

menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya melalui sebuah jaringan agar bisa

saling berkomunikasi. Sementara itu, Internet menjadi lebih berkembang dengan munculnya

World Wide Web yang dikembangkan pada tahun 1990 (Flew, 2008, p. 6). Kehadiran World

Wide Web membuat satu pengguna dapat terhubung dengan pengguna yang lainnya melalui

jaringan elektronik (Flew, 2008, p.6-7). Untuk mengakses sebuah World Wide Web

diperlukan sebuah Web browsers, seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, dan lain

sebagainya.

Informasi digital mempunyai karakteristik tersendiri (Flew, 2008, p.3), yaitu (1) manipulable,

yang berarti informasi digital sangat mudah untuk dirubah dan diadaptasikan dalam

pengolahan dan penggunannya; (2) networkable, dalam hal ini antar pengguna yang ada di

seluruh dunia dapat menyebarluaskan informasi digital melalui jaringan yang ada; (3) dense,

yang berarti informasi digital dapat disimpan di sebuah media penyimpanan, baik itu melalui

server jaringan ataupun hardware seperti USB flash discs dan hard discs; (4) compressible,

dimana kapasitas ukuran yang dimiliki oleh sebuah digital informasi dapat dikompres atau

dipadatkan menjadi ukuran yang jauh lebih kecil jika dibutuhkan; (5) impartial, yang berarti

digital informasi bersifat objektif, tergantung pada siapa yang memiliki dan

menggunakannya.

Implikasi pada Media Baru

Lahirnya media baru membawa impikasi pada masyarakat dalam memberikan atau menerima

informasi dan komunikasi. (1) Lahirnya Model Baru Sebuah Berita, yang berarti internet

menjadi suplemen bagi fungsi pengawasan sosial secara tradisional oleh media massa.

Terjadi peralihan dari jurnalisme tradisional, kepada kebebasan narasumber; (2) Kurangnya

Penyaring Informasi, dimana media tradisional memiliki sejumlah penyaring informasi,

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

sementara Internet tidak ada sama sekali; (3) Masalah Privasi, dalam hal ini database yang

disimpan secara online memungkinkan orang mendapatkan semua data dan mencuri

informasi pribadi; (3) Pelarian Diri dan Isolasi, yang mana dikenal dengan istilah ’Internal

Addiction’ karena orang cenderung menggunakan sebagian besar waktunya untuk

berinteraksi dengan Internet dan memutus hubungan langsung antar personal.

Teknologi TV Berbasis Internet

Menurut Michael Noll, Professor of Communications at the Annenberg School for

Communication at the University of Southern California, TV Internet pada umumnya di

implementasikan sebagai televisi konvensional yang diakses melalui internet. Hal tersebut

dapat diartikan bahwa program televisi tidak lagi ditonton melalui saluran udara atau kabel

melainkan dapat diakses melalui internet dan dilihat pada real time atau yang biasa disebut

video streaming. Perangkat yang digunakan bisa mencakup komputer pribadi. Teknologi

yang digunakan oleh komputer akan berkembang bersinergi dengan fitur televisi masa depan

untuk memfasilitasi akses televisi melalui internet. TV Internet mempunyai pendekatan yang

lebih interaktif untuk mengontrol penggunaan televisi dengan kemampuan untuk memperoleh

semua informasi yang ada ketika menonton televisi. Selain itu, penggunaan perlengkapan TV

rumah untuk melihat situs internet seperti yang biasanya ditawarkan oleh WebTV Networks

atau para penyedia jasa layanan TV kabel juga bisa disebut dengan TV Internet. (Eli Noam,

Jo Groebel, dan Darcy Gerbarg 2004, p.4).

Berikut merupakan bagan yang dapat menggambarkan evolusi peredaran konvergensi pada

TV Internet.

Tabel 2

Perkembangan Televisi

TV Internet

Digital Audio

Internet Radio & Audio

Analog Audio

Digital TV

Analog NTSC TV

Personal Computer TV Receiver

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Tabel 2 menunjukan bahwa perkembangan TV Internet berawal dari TV Analog, TV Digital,

kemudian TV Internet. Dalam pemanfaatan TV Internet, selain dengan menggunakan televisi

konvensional yang terhubung dengan koneksi internet atau biasa disebut dengan TV kabel

dan TV Internet juga dapat digunakan melalui media lain yaitu komputer pribadi atau mobile

device yang juga harus terhubung dengan jaringan internet.

Istilah lain dari TV Internet yang sering digunakan ialah Televisi on the Desktop (TOD), TV

over IP (Television over Internet Protocol), Vlog, dan VodCast. Media ini memiliki tayangan

video terkonsep, selalu diperbaharui terus menerus, megikuti perkembangan peristiwa yang

terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai

macam bentuk pendistribusianya. Dengan menggunakan komputer yang terhubungan dengan

koneksi internet broadband maka user dapat mengakses tayangan secara online. TV Internet

memiliki tiga jenis, yaitu :

1) Vlog (Video Web Logging). Media yang menyampaikan pesannya melalui video dan

pengguna dapat memilih acara televisi kapanpun dan dimanapun yang diinginkan.

Jenis televisi online ini banyak ditemukan di blog-blog pribadi.

2) VodCast (Video Podcast). Istilah lain lebih dikenal dengan Video on Demand. Siaran

televisi yang disiarkan melalui jalur RSS atau Atom sehingga tayangan dapat langsung

dilihat dalam bentuk streaming ataupun diunduh dalam bentu arsip.

3) Lifecasting. Siaran video mengenai suatu obek dengan media digital yang

ditayangkan secara langsung dan terus menerus. Jenis seperti ini sudah sering

digunakan di televisi lokal.

Adapun dua metode penyiaran dari TV Internet, yaitu:

Broadcasting, dimana pengguna dapat mengunduh berbagai macam siaran televisi

atau video berbagai acara yang ada pada RSS Syndication. Aplikasi yang mendukung

teknik ini antara lain Miro, Blinkx, dan Joost. Aplikasi-aplikasi tersebut memiliki

fungsi untuk mendata sejumlah acara dari beberapa situs, kemudian pengguna hanya

memilih acara apa yang akan ditonton, maka aplikasi tersebut akan langsung

menayangkan siaran yang dipilih atau mengunduhkan acara tersebut.

Streaming, dimana penayangan langsung sebuah data multimedia dari server penyedia

layanan ke komputer pribadi. Semakin cepat koneksi Internet yang digunakan, maka

akan makin cepat dan lancar pula tayangan tersebut dapat diputar.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Dalam mengakses TV Internet tentu diperlukan koneksi internet yang berkecepatan tinggi.

Semakin besar kecepatan koneksi Internet, maka kualitas tayangan yang bisa kita saksikan

akan semakin baik pula. Melalui TV Internet juga bisa menyaksikan tayangan berkualitas HD

(High Definition) pada kecepatan lebih dari 512 kbps.

Mobile TV

Miekle dan Young mengkonstruksikan Mobile TV menjadi empat istilah untuk

menggambarkan serta mengeksplorasi bagaimana Mobile TV dibentuk dan dipahami. (1) TV

in your pocket dimana pengguna dapat mengakses dan mengonsumsi konten TV pada layar

pribadinya didalam lingkungan yang menurutnya paling tepat, nyaman, dan relevan.

Konstruksi ini dibangun juga untuk meningkatkan interaksi sosial dan menfasilitasi

networking; (2) TV anytime & anywhere dimana menjadi solusi televisi konvensional selama

ini yang hanya dapat dikonsumsi dirumah. Dengan adanya Mobile TV, jangkauan untuk

mengakses konten TV lebih luas dan dengan waktu yang fleksibel; (3) TV on the go dimana

konten tidak dirancang untuk ditonton dari awal sampai akhir, melihat situasi dan kondisi

pengguna yang mobile ketika mengakses konten dan juga daya tahan baterai gadget terbatas;

(4) Enhanced TV dimana dalam sebuah konten terdapat interktivitas yang dapat dilakukan

pengguna seperti share, like, mengisi kolom komentar, vote dan kuis. (Orgad Shani, 2009,

p.197-214)

Karakteristik Generasi Z

Generasi ini diklasifikasikan berdasarkan tahun kelahiran. Generasi manusia yang

dikemukakan Jim Marteney (2010) yang dikutip Hasugian (2011) dibagi dalam 6 kategori

yaitu The Greatest Generation (world war II, 1901-1924), The Silent Generation (1925-

1942), The Baby Boomers (1943-1960), Generasi X (1961- 1981), Millennial (1982-2002);

dan Digital Natives (Generasi Z, Natives Gadget atau Internet Generation), mulai tahun 1994

sampai akhir tahun sekarang. Ku & Soulier (2009); Wilson (2004) yang dikutip Li et al

(2007) menyebutkan karakteristik digital natives yaitu (1) orang yang ‘opportunistic’ dan

‘omnivorous’ yang menikmati sesuatu dalam lingkungan yang serba online (ingin

mendapatkan informasi dengan cepat); (2) menyukai kolaborasi dari satu orang ke orang lain

secara berjejaring (social networking); (3) multitasking; menyukai proses kerja secara pararel;

(4) menyukai sesuatu yang berbentuk gambar interaktif dibanding dengan teks; (5) menyukai

bekerja sebagai suatu ‘games’; (6) mengharapkan suatu penghargaan, puas dengan sesuatu

yang serba instan; dan (7) akses secara random (hypertext). Lingkungan hypertext muncul

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

seiring perkembangan internet sehingga berdampak pada cara yang berbeda dalam

menggunakan informasi. Internet memfasilitasi perbedaan seorang individu dalam

mengakses informasi yang sama dilihat berdasarkan prosesnya.

Pembahasan

Perubahan teknologi dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Khususnya pada perkembangan teknologi TV dan Internet. Seperti yang kita ketahui,

perkembangan televisi dari waktu ke waktu, mulai dari TV analog sampai ke TV digital. Kini

hadir TV Internet sebagai pelengkap kebutuhan masyarakat luas. TV Internet berkembang

seiring dengan perkembangan pesat dari internet sendiri. Meskipun infrastruktur yang ada di

Indonesia belum memadai untuk mendapatkan fasilitas internet yang mumpuni, minat

masyarakat luas menyambut penggunaan teknologi internet sangat baik terlihat bahwa pada

tahun 2013, sebanyak 71,19 juta penduduk Indonesia sudah beralih menggunakan internet

dalam pencarian informasinya (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

Seperti yang kita ketahui, dewasa ini, khususnya Generasi Z diamana merupakan generasi

yang memang melek media dan teknologi menjadikan internet dan gadget-nya hal penting

yang sulit untuk dipisahkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Beberapa tahun

terakhir, kedua elemen tersebut dimanfaatkan Generasi Z untuk menonton konten audio

visual dalam mencari informasi atau sekedar mencari hiburan. Perubahan ini tentu didasari

oleh beberapa faktor, yaitu keunggulan informasi digital (manipulable, networkable, dense,

compressible, dan impartial), fleksibiltas dari mobile device, dan penyediaan konten yang

sangat beragam dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Didukung dengan adanya perilaku

screen stacking juga menjadi salah satu bentuk kebiasaan yang mampu mendorong generasi

ini beralih menggunakan TV Internet melalui mobile device-nya.

Saat ini, Generasi Z sangat tidak asing lagi dengan kebiasaan menonton dan mengunduh file

yang disiarkan melalui internet. File tersebut berupa video on demand6 yang di unggah baik

oleh pengguna internet atau perusahaan penyedia konten. Dalam metode penyiaran ini,

6 Sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program

video dan klip yang ingin ditonton

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

menjadi lebih menarik karena pengguna dapat memilih dan menentukan sendiri konten yang

akan ditontonnya. Berbeda dengan televisi konvensional yang hanya bersifat satu arah.

Dengan kata lain, TV internet atau mobile TV tercipta akan user’s perspective, bukan

producer’s perspective.

Adapun situs penyedia konten atau media baru yang menggunakan Web 2.07 yang kini sering

digunakan oleh Generasi Z. Situs dengan jumlah pengguna sebanyak lebih dari 1 miliar unik

setiap bulannya di dunia yaitu YouTube. YouTube merupakan sebuah web video sharing8

dimana pengguna dapat mengunggah, menonton, dan berbagi video kepada pengguna

lainnya. Di situs ini, pengguna dapat menonton berbagai konten video dengan program,

kualitas, durasi, dan jenis yang sangat beragam. Mulai dari video pribadi, tutorial, news, film,

video clip lagu, dokumenter, program acara televisi, dan lain sebagainya. Mudahnya dalam

pencarian konten dan informasi yang up to date menjadikan YouTube sebagai situs pilihan

pertama para pengguna internet untuk berbagi dan menikmati konten video. Hal ini

dikarenakan Generasi Z sebagai pengguna internet merasa informasi yang dibutuhkannya

selalu terpenuhi melalui internet khususnya dari situs tersebut.

Beralihnya aktivitas menonton pada Generasi Z dari televisi konvensional ke mobile TV tentu

dilatarbelakangi beberapa faktor. Selain dari keunggulan media baru dan teknologi digitalnya,

karakteristik Generasi Z sendiri juga mendukung peralihan tersebut. Seperti yang sudah

dikonstruksikan oleh Miekle dan Young dikutip Shani dalam jurnalnya yang berjudul Mobile

TV (2009, p.197-214) bahwa mobile TV digambarkan ke dalam empat istilah yaitu TV in

your pocket, TV anytime & anywhere, TV on the go, dan Enhance TV. Berdasrkan keempat

istilah tersebut, tidak bisa kita pungkiri bahwa Generasi Z yang mana generasi yang dekat

dengan smartphone-nya, tentu memanfaatkan gadget-nya untuk menonton TV Internet.

Dengan menggunakan TV Internet pada mobile phone, selain dapat mengakses berbagai jenis

konten video secara privat, Generasi Z juga bisa menentukan sendiri lingkungan yang

menurutnya paling tepat untuk mengakses konten tersebut. Mereka sebagai pengguna merasa

lebih fleksibel karena ukuran device yang kecil dan mudah untuk dibawa kemana-mana.

7 Web 2.0 merupakan revolusi bisnis pada industri komputer yang disebabkan karena adanya perpindahan yang

menjadikan internet sebagai platform, dan berusaha untuk memahami kiat-kiat agar mencapai kesuksesan pada

platform baru tersebut. 8 Website yang menyediakan layanan berbasis video bagi penggunanya sehingga para pengguna dapat

mengunggah dan membagi video yang mereka miliki kepada pengguna lainnya.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Kemudian mobilitas Generasi Z yang tinggi juga menjadikan mobile TV sebagai solusi dari

televisi konvensional selama ini yang hanya bisa dikonsumsi dirumah. Hal ini terlihat dari

keunggulan mobile TV yang mana kita ketahui bahwa konten video bisa diakses di waktu dan

tempat yang disesuaikan dengan keinginan pengguna itu sendiri. Mereka bisa mengakses

kebutuhan konten video dimana saja. Seperti yang kita ketahui, terkadang waktu menunggu

dimanfaatkan Generasi Z untuk berkomunikasi melalui media sosial atau mengakses konten

video favorit melalui smartphone-nya. Biasanya mereka melakukan aktivitas ini di stasiun

atau halte, di dalam kendaraan baik itu kendaraan umum ataupun pribadi, dan di tempat

lainnya ketika sedang tidak ada kegiatan. Berdasarkan karakteristik dari Generasi Z yang

dijelaskan oleh Ku & Soulier (2009) dan Wilson (2004) yang dikutip Li et al (2007), bahwa

generasi digital natives sebagai seseorang yang melakukan sesuatu dengan cara multitasking

dan rasa ingin mendapatkan informasi dalam waktu cepat,. Hal ini dibuktikan bahwa adanya

perilaku screen stacking pada Generasi Z yang mana mereka menggunakan smartphone-nya

bersamaan ketika sambil menonton televisi atau perangkat teknologi lainnya. Bahkan ketika

sedang berkumpul bersama teman sekelompoknya, Generasi Z juga tidak lepas dari

smartphone-nya hanya untuk sekedar mencari atau mendapatkan informasi.

Pada dasarnya, mobile TV tidak dirancang untuk ditonton dari awal sampai akhir. Hal ini

melihat situasi dan kondisi pengguna yaitu Generasi Z yang mobile ketika mengakses konten

dan juga daya tahan baterai gadget terbatas. Konten seperti tutorial, trailer film, film pendek

video musik atau video lainnya yang berdurasi pendek mulai dari 3-15 menit masih

memungkinkan untuk dinikmati melalui mobile device. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh

Generasi Z ialah menonton movie trailer sekitar 3-5 menit sebelum menonton filmnya secara

utuh di bioskop atau web series seperti Malam Minggu Miko, dsb. Walau demikian, adapula

penyedia konten yang yang membuat dengan durasi yang panjang hingga 1-2 jam bahkan

lebih, seperti film, dokumenter, dsb. Namun Generasi Z sebagai pengguna dapat mengatur

waktu, tempat, bahkan gadget tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhkannya untuk

menonton konten seperti apa. Melalui mobile TV, selain dapat memenuhi kebutuhan akan

informasi, Generasi Z juga bisa tetep eksis di media sosial mereka seperti facebook, twitter,

pinterest, path, dsb karena mereka bisa berinteraktivitas dengan melakukan subscribe, like,

dan share video tersebut.

Konten video yang disediakan pada TV Internet sangat beragam. Pengguna dapat memilih

konten video yang sesuai dengan kebutuhannya. Tentunya konten video atau program acara

yang ada bahkan tidak ada pada televisi konvensional, pengguna bisa menikmatinya melalui

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

TV Internet. Konten-konten yang tersedia pada TV Internet seperti konten video berita luar

negeri, olahraga ekstrim, program acara televisi dan serial TV local dan interlokal, video klip,

bahkan film-film lama ataupun baru dapat diakses melalui TV Internet. Hal ini menunjukkan

bahwa TV Internet tercipta berdasarkan user’s perspective, tidak lagi producer’s perspective.

TV Internet membebaskan masyarakat untuk mem-filter konten video yang ada untuk

dinikmati dan dikonsumsi. Menariknya, ketika menonton pada mobile TV, pengguna dapat

mengontrol penuh konten video yang sedang di tontonnya, yaitu dengan adanya fitur pause,

play, rewind, dan fast forward. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat menguggah bahkan

mengunduh konten video yang dibutuhkan. Konsep Video On Demand9 (VOD) ini

mempermudah Generasi Z dalam memanfaatkan TV Internet khususnya pada mobile device.

Kemudahan ini tentu sangat sesuai dengan karakteristik Generasi Z yang mana suka

mengakses secara random. Jadi sewaktu-waktu mereka dapat men-stop atau bentuk control

lainnya ketika ingin berpindah akses.

Berbeda dengan televisi konvensional, dengan menggunakan mobile TV, Generasi Z dapat

mengakses kembali program acara atau konten video yang sudah tayang di waktu lampau

pada televisi konvensional. Bagi Generasi Z yang tidak ingin ketinggalan pada program

favoritnya, mereka mengakses konten tersebut melalui mobile TV. Selain itu, mereka juga

dapat menikmati dan mengakses konten video layaknya televisi konvensional. Saat ini sudah

banyak TV Internet yang menyediakan program acara secara live streaming. Konten yang

tersedia bisa jadi sama dengan konten yang disediakan televisi konvensional dan bisa jadi

berbeda. Hal ini tergantung bagaimana Generasi Z memilih situs penyedia kontennya dan

program acara yang dibutuhkannya.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Flew dalam dalam bukunya yang berjudul New Media: An

Introduction (2008, p. 3) bahwa sebuah informasi digital mempunyai karakteristik tersendiri

seperti manipulable, networkable, dense, compressible, dan impartial. Video on demand yang

ada pada YouTube dan beberapa TV Internet lainnya seperti Vimeo, Mivo TV, Ustream TV,

dsb tersebut dapat dimanipulasi dan diadaptasikan ke dalam bentuk yang baru sehingga

pengguna pun dapat mengunduhnya. Hal ini tentu saja mempermudah pengguna untuk

menonton video tersebut secara berulang untuk menghindari terjadinya buffering10

dan

9 Video On Demand merupakan sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau

memilih sendiri pilihan program video dank lip yang ingin ditonton. 10

Buffering m erupakan proses pentansferan data video atau audio antara dua device yang sedang dilihat atau

didengan.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

pengurangan kuota internet. Pengguna juga dapat memilih ukuran file yang akan diunduhnya

sesuai dengan kebutuhan dan gadget yang digunakan. Biasanya, pengguna akan memilih

mengunduh video berukuran lebih kecil jika menggunakan smartphone atau tablet

dibandingkan dengan saat mengunduh menggunakan PC atau laptop.

Secara teknis, pengguna dapat mencari konten yang dibutuhkannya secara sederahana dan

mudah. Pengguna hanya mengetik keyword dari konten video yang ingin di tontonnya di

kolom search atau dengan memanfaatkan fitur yang disediakan oleh TV Internet seperti

category video. Selain itu, pada TV Internet tertentu, pengguna diberikan pilihan untuk

menonton tayangan yang secara gratis yaitu pengguna hanya membayar dengan

menggunakan kuota dan tayangan konten video berbayar dimana pengguna perlu menambah

biaya lagi atas video yang ingin ditontonnya. Biasanya berlaku untuk serial TV yang ditonton

secara kontinyu.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa menonton melalui Mobile TV mempunyai keunggulan

dari segi fleksibilitas, interaktivitas, dan efesiensi pada pengguna. Melihat kondisi tersebut,

tidak mengherankan apabila secara perlahan masyarakat, khususnya Generasi Z, beralih

menonton konten audio visual melalui TV Internet dan pada mobile device-nya karena pada

dasarnya memang melalui situs dan gadget tersebutlah yang peling efektif dan efesien bagi

pengguna untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya secara fleksibel

dan cepat. Walaupun menonton konten video pada Mobile TV ini mendapatkan banyak

keuntungan bagi Generasi Z, namun melihat kondisi di Indonesia, bandwidth pada internet

yang ada sangat terbatas. Pengguna hanya dapat mengakses konten video dengan

mengandalkan lokasi-lokasi yang menyediakan wi-fi yang cepat atau sinyal dari provider

telepon seluler dengan mengadopsi model pay per view dimana pengguna internet membayar

dengan kuota internet yang dimilikinya. Walau demikian, tidak semua lokasi dapat

mendukung prosen pengguna dalam pemanfaatan Mobile TV karena memungkinkan akan

terjadinya buffering.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Generasi Z beralih memanfaatkan intenet

untuk menonton televisi karena TV Intenet memiliki keunggulan dibanding dengan televisi

konvensional. Keunggulan tersebut juga tentu didukung dengan karakteristik Generasi Z.

YouTube, Vimeo, dan beberapa TV Internet lainya yang menggunakan konsep Web 2.0

bersifat many-to-many dalam konektivitasnya dan bersifat produsage yang menjadikan

pengguna tidak hanya sebagai konsumen konten tetapi juga sebagai pembuat konten yang

bisa dinikmati oleh pengguna internet diseluruh dunia, dalam hal ini Ggenerasi Z. Dengan

demikian, konten yang tersedia sangatlah beragam seperti animasi, fashion, science,

documentary, dan lain sebagainya. Sementara konten yang disajikan oleh televisi

konvensional terasa homogen dan sudah semakin tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat

khususnya Generasi Z. Keunggulan lainnya ialah pengguna dapat menonton program acara

yang tidak didapatkan melalui stasiun televisi konvensional. Berubahnya cara menonton

televisi melalui internet juga didukung dengan perkembangan teknologi yang menciptakan

gadget dengan fitur yang canggih sehingga Generasi Z dapat mengakses berbagai konten

yang ada melalui gadget-nya dimanapun dan kapanpun. Hal ini berarti adanya fleksibilitas

yang tentu dirasakan karena semua kebutuhan konten bisa diakses dengan gadget-nya seperti

smartphone atau tablet. Namun dalam mengakses konten video tersebut, pengguna dapat

memanfaatkan Wifi atau dapat mengeluarkan biaya untuk membeli kuota internet untuk bisa

terhubung dengan jaringan internet yang mana kedua hal tersebut bergantung pada kondisi

bandwidth yang ada. Jadi dalam penggunaan mobile TV, walaupun Generasi Z merasakan

banyak keuntungan karena sesuai dengan karakteristiknya, namun ada effort lebih yang harus

dikeluarkan Generasi Z yaitu pembelian kuota internet.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Daftar Pustaka

Alam, Rizky Noor. 2014. Tren Baru Menonton Televisi. Accessed on July 19, 2014 at 9 pm

from http://www.mediaindonesia.com/hottopic/read/2329/Tren-Baru-MenontonTelevisi

/2014/07/16.

Amarullah, Amril. 2014. Indonesia Peringkat 8 Dunia Pengguna Internet Terbesar. Accessed

on July 17, 2014 at 4.00 pm from http://techno.okezone.com/read/2014/05/13

/55/984151/indonesia-peringkat-8-dunia-pengguna-internet-terbesar.

Amarullah, Amril. 2014. 2018, Pengguna Internet di Indonesia Cpai 164 Juta. Accessed on

Desember 6, 2014 at 10.10 am. http://techno.okezone.com/read/2014/08/29/55/1031492

/2018-pengguna-internet-di-indonesia-capai-164-juta.

Amri, Arfi Bambani dan Amal Nur Ngazis. 2013. Hasil Survei Kebiasaan Pengguna

Smartphone di Indonesia. Accessed on July 19, 2014 at 3.15 pm from http://teknologi.

news.viva.co.id/news/read/433547-hasil-survei-kebiasaan-pengguna-smartphone-diindo

nesia.

Cahyani, Ceny. Rancangan Bangun Layanan Video On Demand (VOD) dan Sistem

Authentikasi Manajemen Pengguna Pada Internet Protocol Televisi (IPTV) Dengan

Metode Unicast. Accessed on August 14, 2014 at 2 pm from

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10495-Paper.pdf.

Darma, Jarot.S, Shenia.A. 2009. Buku Pintar Menguasai Multimedia. Jakarta: Mediakita.

Deegan, Marylin, & Simon Tanner. 2002. Digital Futures : Strategies for the Information

Age. London : Library Association Publishing.

Flew, Terry. (2008). New Media: an Introduction (3rded.). Australia: Oxford University

Press.

Freeman, Kate. 2012. Why Smartphone-Obsessed Generation Y Can't Put Down Their

Phones. Accessed on July 16, 2014 at 6.30 pm from http://mashable.com/2012/12/12/

martphone-obsessed-generation-y/.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Isnaadi, Muhammad Aldila. 2011. Pengertian Istilah-Istilah dalam Internet Televisi.

Accessed on July 19, 2014 at 8.00 pm from http://aldilala.mhsw.isiska.ac.id/files/2011

/06/ TV-internet-2.pdf.

Jufiprianto,ST., MSi, Dodi. 2014. Teknologi Informasi dan Komunikasi : Dari Analog ke

New Media. Disampaikan dalam bentuk power point.

Ku DT, Soulier JS. 2009. Effects of Learning Goals on Learning Performance of Field-

Dependent and Field-Independent Late Adolescent in a Hypertext Environment.

Adolescence 44: 651-664.

Kusuma, Yuliandi. 2009. Beken Dengan TV Online. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Mardina, Riana. Potensi Digital Natives Dalam Representasi Literasi Informasi Multimedia

Berbasis Web di Perguruan Tinggi. Jurnal Pustakawan Indonesia: Vol.11 No 1.

McQuail, Dennis. 2002. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Erlangga.

Ningrum, Dewi Widya. 2013. 40% Generasi Z Merasa Cemas Jika Tak Ngecek Ponsel.

Accessed on July 19, 2014 at 5.00 pm from http://tekno.liputan6.com/read/479342/40-

generasi-y-merasa-cemas-jika-tak-ngecek-ponsel.

Noam, E., Groebel, J., & Gerbarg, D. 2004. Internet Television. London: Lawrence Erlbaum

Associates, Publishers Mahwah, New Jersey.

Nugraha, Diptanta Wahya Jati. 2013.YouTube, Salah Satu Bentuk Platform Media Baru

Dalam Dunia Periklanan Indonesia. pp. 9-10

Orgad, Shani (2009). Mobile TV. Convergence: the journal of research into new media

technologies, 15 (2). pp. 197-214.

O’Reilly, Tim. (2006). Web 2.0 Compact Definition: Trying Again. Accessed on July 22,

2014 from http://radar.oreilly.com/2006/12/web-20-compact-definition-tryi.html.

Perdana, Jaka. 2013. 41 Juta Masyarakat Indonesia Miliki Smartphone, 95%-nya Digunakan

di Rumah. Accessed on July 17, 2014 at 10.00 am from http://www.themarketeers.com/

archives/41-juta-masyarakat-indonesia-miliki-smartphone-95nya-digunakan-dirumah.

html#.U8c7XECk5MI.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN MOBILE TV ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-6/20404610-MK-Monica...TV Internet pada mobile device dalam industri penyiaran yang menitikberatkan

Rasiman. 2011. Digitalisasi Local Content : Perluasan Pemanfaatan dan Akses Layanan

Perpustakaan. Accessed on December 6, 2014 at 1.45 pm from

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30926/1/Digitalisasi%20Local%20Con

tent-Perluasan%20Pemanfaatan%20dan%20Akses%20Layanan%20Perpustakaan.pdf

Youngisthan. 2014. TV In Your Pocket! These Top 5 Big Screen Smartphones Give You

Stunning Viewing Experience On The Go!. Accessed on November 26, 2014 at 01.00

pm from http://www.youngisthan.in/mobile-computers/tv-in-your-pocket-these-top-5-

big-screen-smartphones-give-you-stunning-viewing-experience-on-the-go/8486

Yusuf, Iwan Awaluddin. 2012. Memaknai Digitalisasi (Penyiaran) Tak Sekedar Migrasi

Teknologi). Accessed on December 6, 2014 at 1.45 pm from

https://bincangmedia.wordpress.com/tag/pengertian-digitalisasi-penyiaran/

---------------. Nonton TV Lewat Internet. Accessed on July 19, 2014 at 9.00 pm from

http://www.anneahira.com/nonton-tv-lewat-internet.htm.

Penggunaan Mobile..., Monica Fecilya, FISIP UI, 2014