18
TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI REVIEW DAN TELAAH JURNAL “ EFFECTS ON BLOOD PRESSURE OF REDUCED DIETARY SODIUM AND THE DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION (DASH) DIET “ Disusun oleh : 1. Raden Alfian P ( G1F011004 ) 2. Ayu Wikha ( G1F011026 ) 3. Gitanti Rohman ( G1F011040 ) 4. Vidya Agustina ( G1F011048 ) 5. Yulia Nur Ulfa ( G1F011058 ) 6. Intah Hanifiani ( G1F011068 ) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ns

Citation preview

Page 1: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

REVIEW DAN TELAAH JURNAL

“ EFFECTS ON BLOOD PRESSURE OF REDUCED DIETARY SODIUM AND THE

DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION (DASH) DIET “

Disusun oleh :

1. Raden Alfian P ( G1F011004 )

2. Ayu Wikha ( G1F011026 )

3. Gitanti Rohman ( G1F011040 )

4. Vidya Agustina ( G1F011048 )

5. Yulia Nur Ulfa ( G1F011058 )

6. Intah Hanifiani ( G1F011068 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

2013

Page 2: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

BAB I

PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu kelainan kardiovasa yangsering kita jumpai dalam

masyarakat luas. Hipertensi ( tekanan darah yang tingggi ) ini dapat menyerang siapa saja dan

dimana saja, seperti pada penelitian dalam jurnal yang akan di bahas hipertensi menyerang

lebih dari 50 juta jiwa di Amerika Serikat salah satu negara yang paling maju di dunia.

Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) merupakan suatu diet yang

menekankan pada konsumsi buah, sayur, dan produk rendah lemak seperti ikan, kacang,

konsumsi sedikit daging merah diamana semua itu bertujuan untuk menurunkan konsentrasi

kolesterol dan lemak jenuh sehingga menurunkan tekanan dalam darah baik itu bagi pasien

hipertensi ataupun tidak. Diet jenis ini sudah mulai direkomendasikan di berbagai lembaga

nasional.

Beberapa penelitian menyebutkan di Amerika dan sebagian Eropa menggunakan diet

konsumsi natrium klorida guna menurunkan tekanan darah. Beberapa lembaga

merekomendasikan untuk menurunkan pemasukan natrium dalam tubuh sebanyak 100 mmol

atau setara dengan 2,3 gram natrium/ 5,8 gram natrium klorida.

Berdasarkan kedua hal tersebut, peneliti ingin menganalisis apakah hubungan diet

pemasukan natrium dalam tubuh dengan DASH yang telah dijabarkan. Apakah salah satu

diantara diet tersebut ada yang memberi efek lebih signifikan untuk menurunkan tekanan

darah seseorang, atau bagaimana hasilnya jika kedua diet tersebut dikombinasikan untuk

menurunkan tekanan darah, dan dapatkan metode tersebut diaplikasikan untuk mencegah

hipertensi.

Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 412 orang yang dipilih secara acak yang

dibagi ke dalam dua kelompok dimana kelompok pertama sebagai kontrol diet rendah

natrium dan satunya sebagai kontrol DASH diet. Masing-masing kelompok kemudian dibagi

lagi menjadi 3 subkelompok dimana sampel menkonsumsi makana pada level tinggi, sedang ,

dan rendah yang diamati dalam waktu 30 hari.

I.B. Rumusan masalah

Apakah ada hubungan diet natrium dengan DASH ?

Apakah ada salah satu diantara kedua diet di atas yang lebih efektif dalam

menurunkan tekanan darah ?

Bagaimana jika kedua diet tersebut dikombinasikan ?

Page 3: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

BAB II

TELAAH JURNAL

Peningkatan tekanan darah berpengaruh terhadap meningkatnya resiko munculnya

penyakit-penyakit jantung. Maka dari itu, pengaruh komposisi diet terhadap tekanan darah

merupakan subjek penting kesehatan masyarakat. Efek komposisi makanan merupakan

subjek penting dalam kesehatan umum. Jurnal ini mempelajari efek dari berbagai tingkat diet

natrium yang banyak terdapat di sayur-sayuran, buah dan produk susu rendah lemak, biji-

bijian, unggas, ikan, dan kacang-kacangan, yang hanya berisi jumlah daging merah, permen,

dan gula-mengandung minuman, dan yang mengandung jumlah total dan lemak jenuh dan

kolesterol darah yang lebih rendah, serta dalam hubungannya dengan diet Dietary

Approaches to Stop Hypertension (DASH) pada peserta yang menderita hipertensi maupun

tidak. Diet DASH secara signifikan dapat menurunkan tekanan sistolik darah. Tekanan darah

normal orang dewasa sebesar 120/80 mmHg. Sedangkan penderita hipertensi, tekanan sistol

mencapai 149-150 mmHg dandiastol 90-95 mmHg.

Penelitian dilakukan pada 412 peserta yang secara acak mengonsumsi baik diet kontrol

khas asupan di Amerika Serikat atau diet DASH. Metode pengujian ini adalah peserta yang

dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok kontrol dan kelompok DASH. Setiap kelompok

dibagi lagi ke dalam 3 tingkatan, meliputi :

1. Tingkat tinggi, kelompo kini diberikan intake Natrium tinggi (sekitar 150 mmol per

hari).

2. Tingkat menengah, kelompok ini diberikan intake Natrium dalam kisaran menengah

(sekitar 100 mmol per hari).

3. Tingkat rendah, intake Natrium yang diberikan sedikit (sekitar 50 mmol per hari).

Intake (asupan) natrium per hari sebanding dengan total energy yang dibutuhkan

seseorang. Semakin aktif seseorang, maka semakin membutuhkan makanan yang berarti

dibutuhkan natrium lebih banyak. Asupan sodium harian adalah sebanding dengan kebutuhan

energi total masing-masing peserta, sehingga orang-orang yang lebih besar atau sangat aktif

akan menerima lebih makanan dan natrium sehingga lebih dari orang-orang yang lebih kecil

atau kurang aktif. Kedua diet adalah diet kontrol yaitu diet khas AS dan DASH yang

menekankan pada buah sayur dan rendah lemak. Selama dua minggu pertama peserta berhak

mengikuti diet kontrol tersebut dan selanjutnya peserta akan mengonsumsi diet sesuai dengan

Page 4: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

kriterianya. Hasil yang akan dipantau adalah tekanan darah sistolik pada akhir setiap30-hari

periode intervensi diet, dan hasil sekunder adalah tekanan darah diastolik serta kandungan

natrium dalam urin.

Sebanyak 95 persen dari peserta ditugaskan untuk kelompok DASH-diet (198 dari 208)

dan 94 persen dari mereka ditugaskan untuk diet kontrol-kelompok (192 dari 204)

menyelesaikan studi dan memberikan pengukuran tekanan darah selama setiap intervensi

periode. Kami menemukan bahwa pengurangan sodium diet secara signifikan menurunkan

tekanan darah orang-orang tanpa hipertensi yang sedang makan diet yang khas di Amerika

Serikat.

Uji klinis membuktikan bahwa pengurangan kandungan natrium pada beberapa makanan

dapat menurunkan tekanan darah. Di USA dan Eropa Utara, asupan natrium yang disarankan

sebesar 100 mmol atau sama dengan 2,3 gram natrium sama dengan 5,8 gram NaCl.

Berdasarkan data, diketahui bahwa mengonsumsi natrium di bawah batas (100 mmol) dapat

lebih menurunkan tekanan darah dibandingkan sesuai dengan ambang batas yang disarankan.

Rata-rata jumlah natrium pada urin sekitar 142 mmol per hari pada tingkat tinggi, 107

mmol per hari di tingkat menengah, 65 mmol per hari di tingkat rendah. Berdasarkan

pengujian tersebut, kadar kalium kelompok DASH lebih tinggi dibandingkan kontrol.

Sedangkan untuk kadar natrium, tidak ada perbedaan diantara tingkatan, atau dikatakan

hampir sama.

Pada kelompok kontrol, pengurangan intake natrium menjadi 40 mmol per hari di tingkat

menengah terbukti menurunkan tekanan darah lebih baik daripada tingkat tinggi. Sedangkan

pada kelompok DASH, pengurangan tersebut menurunkan tekanan darah sistol semua

tingkatan serta menurunkan tekanan diastole hanya pada tingkat tinggi dan menengah.

Kombinasi diet DASH dan pengurangan intake natrium hingga tingkat rendah

menghasilkan penurunan tekanan darah baik sistol maupun diastole lebih baik dibanding

secara terpisah (sendiri-sendiri). Penurunan tekanan darah tersebut terjadi pada semua

peserta, baik mengidap hipertensi atau tidak, pria maupun wanita, dan semua suku (ras). Tak

satu pun peserta mencapai ambang batas standar yang mengharuskan peserta mendapat terapi

farmakologis antihipertensi. Gejala efek samping dari diet ini juga sedikit yang dilaporkan.

Jadi, uji ini dapat dikatakan berhasil untuk pencegahan maupun pengobatan hipertensi.

Page 5: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

Manfaat dilakukan diet DASH adalah pertama, diet DASH menurunkan tekanan darah

pada tingkat tinggi, menengah, dan rendah asupan natrium. Dengan demikian, manfaat dari

mengikuti diet DASH kini telah terbukti berlaku di seluruh berbagai asupan natrium,

termasuk yang direkomendasikan untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi. Kedua,

tekanan darah bisa diturunkan dalam konsumen baik diet yang khas di Amerika atau diet

DASH dengan mengurangi asupan natrium dari sekitar 140 mmol per hari (rata-rata Tingkat

di Amerika Serikat) ke tingkat menengah sekitar 100 mmol per hari (saat ini dianjurkan batas

atas), atau dari tingkat ini untuk tetap rendah tingkat 65 mmol per hari. Selain itu,

mengurangi asupan natrium sekitar 40 mmol per hari menyebabkan penurunan lebih besar

dalam tekanan darah. Hasil ini memberikan dasar ilmiah untuk tujuan yang lebih rendah

untuk diet sodium dari tingkat saat ini dianjurkan. Ketiga, gabungan efek pada tekanan darah

asupan sodium rendah dan diet DASH lebih besar dibandingkan efek dari intervensi baik

sendiri dan substansial. Dalam peserta dengan hipertensi, efek yang sama atau lebih besar

daripada terapi obat tunggal. Sebagai kesimpulan, hasil penelitian ini memberikan dukungan

positif terhadap pengurangan asupan natrium, dalam kombinasi dengan penggunaan diet

DASH, untuk pencegahan dan pengobatan peningkatan hipertensi.

Page 6: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Natrium

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi

menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalam transmisi syaraf

dan kontraksi otot (Almatiser, 2005). Garam natrium terutama terdapat dalam cairan di luar

sel seperti cairan dalam pembuluh darah dan cairan dalam jaringan di antara sel-sel. Garam

dapur mengandung natrium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi tubuh.

Ginjal akan menahan natrium saat tubuh kekurangan natrium dan sebaliknya saat kadar

natrium tinggi, ginjal akan mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin. Apabila fungsi

ginjal tidak optimal, kelebihan natrium tidak bisa dibuang dan menumpuk di dalam darah.

Volume cairan tubuh akan meningkat dan membuat jantung dan pembuluh darah bekerja

lebih keras untuk memompa darah, tekanan darah pun akhirnya meningkat (Almatiser, 2005).

2. Pengaruh Natrium terhadap Hipertensi

Garam dapur sebagai salah satu sumber utama natrium. Tubuh memang butuh natrium,

tetapi bila berlebihan akan menjadi salah satu penyebab hipertensi. Natrium atau sodium

merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar natrium di dalam tubuh sekitar 2

persen dari total mineral. Tubuh orang dewasa sehat mengandung 256 gram senyawa natrium

klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram unsure natrium. Kadar natrium normal pada

serum 310-340 mg/dL.  Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan 

yang bergerak di bidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram

natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen

dari volume darah di dalam tubuh (Zemel, dkk, 1986).

Kurangnya konsumsi natrium dapat menyebabkan volume darah menurun yang membuat

tekanan darah menurun, denyut jantung meningkat, pusing, kadang-kadang disertai kram

otot, lemas, lelah, kehilangan selera makan, daya ingat menurun, daya tahan terhadap infeksi

menurun, luka sukar sembuh, gangguan penglihatan, rambut tidak sehat dan terbelah

ujungnya, serta terbentuknya bercak-bercak putih di kuku. Walaupun natrium memegang

peran penting untuk kesehatan tubuh, konsumsi yang berlebih tetap harus dicegah karena

dapat menimbulkan efek negatif. Banyaknya sumber natrium di alam menyebabkan kasus

defisiensinatrium sangat jarang terjadi. Sebaliknya, kasus kelebihan konsumsi yang justru

Page 7: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

sering menjadi masalah. Karena itu, pola makan harus dicermati agar terhindar dari dampak

negative kelebihan natrium (Zemel, dkk, 1986).    

Kebutuhan National Research Council of The National Academy of Sciences

merekomendasikan konsumsi natrium per hari sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah tersebut

setara dengan ½-1½ sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang yang menderita

hipertensi, konsumsi natrium dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg perhari. Jumlah tersebut

sama dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh garam dapur. American Heart

Association (AHA) merekomendasikan konsumsi Na bagi orang dewasa tidak lebih dari

2.400 mg/hari, yaitu setara dengan satu sendok teh garam dapur sehari. Menurut United

States Department of Agriculture (USDA), rata-rata kebutuhan natrium ibu hamil sekitar

2.400 mg dalam sehari, kira-kira setara dengan satu sendok teh (Darmojo, 2001).

Di beberapa negara, tingkat konsumsi natrium cenderung sangat tinggi. Tingkat konsumsi

natrium di Amerika Serikat mencapai 4.000-5.000 mg/hari. Tingginya konsumsi natrium di

AS disebabkan tingginya konsumsi fast food, sehingga hipertensi merupakan pembunuh

paling mematikan. Di Jepang, konsumsi garam dapur sangat luarbiasa, yaitu sekitar 25-35

gram/hari. Padahal, menurut ahli gizi, orang dewasa idealnya makan garam 6 gram sehari dan

anak-anak hanya 3 gram garam per hari. Tingginya konsumsi garam di Jepang karena

sebagian besar makanan berasal dari hewan laut, yang menyebabkan 84 persen pria dewasa di

Jepang dipastikan menderita hipertensi. Di Indonesia, seiring dengan meningkatnya dominasi

pola makan ala Barat, hipertensi kian menjadi masalah (Darmojo, 2001).  

Dalam tubuh kita terdapat system otonom untuk mengatur keseimbangan kadar natrium

di dalam darah. Jika kadar natrium terlalu tinggi, otak akan mengirimkan sinyal rasa haus dan

mendorong kita untuk minum. Selain itu, jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal

mengetahui adanya kenaikan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya

peningkatan volume darah, ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan

air kencing, sehingga mengurangi volume darah. Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor

dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui bila volume darah menurun dan memacu

reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal

akan mengeluarkan hormone aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu,

kelenjar hipofisa mengeluarkan hormone antidiuretik, sehingga ginjal menahan air.

Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing, yang pada

akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal.

Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda. Umumnya,

Page 8: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat sensitivitasnya (Graudal, dkk,

1998).

3. Fungsi Natrium

Natrium mengatur keseimbangan asam basa darah, mengatur keseimbangan cairan dalam

tubuh, mengatur kontraksi otot-otot. Natrium juga mengatur agar garam-garam mineral lain

larut dalam darah supaya jangan mengendap pada dinding pembuluh darah. Na berfungsi

memelihara tekanan osmosis sel, pH, serta mengatur permeabilitas membran sel. Selain itu,

Na mempunyai peranan dalam konduksi impuls dari saraf. Defisiensi Na akan menyebabkan

ganguan pada ginjal, perubahan nilai osmotik, dan perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut

akan menimbulkan gejala hipertensi (tekanan darah meningkat) (Zemel, dkk, 1986).

Mineral natrium (Na) merupakan kation utama yang terdapat pada cairan ekstraselular.

Dengan demikian, mineral Na memegang peran penting dalam mengatur keseimbangan

cairan tubuh. Jika mineral Na tersebut tidak berimbang, air akan mengalir ke dalam atau ke

luar sel untuk menjaga konsentrasi Na agar tetap berimbang.    Unsur natrium sangat penting

untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus, serta untuk pengangkutan zat-zat gizi

lain melewati membran sel. Melalui asosiasinya dengan klorida (Cl) dan bikarbonat, Na

terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada

kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh. Sebagian besar natrium diserap oleh

usus halus dan hanya sedikit yang diserap oleh lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh

darah ke hati, kemudian ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah

sesuai dengan kebutuhan tubuh. Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh

aldosteron, yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi natrium

rendah atau kebutuhan tubuh meningkat, kadar aldosteron akan meningkat dan ginjal lebih

banyak menyerap kembali (reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi natrium

berlebihan. Salah satu perannya yang paling esensial adalah untuk menjaga keseimbangan

osmotik atau keseimbangan aliran cairan di dalam tubuh. Selain itu, natrium juga mempunyai

peran penting untuk merangsang saraf serta membantu sel-sel untuk metabolisme zat gizi

esensial lainnya. Natrium juga mempunyai peran untuk menjaga fungsi dan kerja otot

jantung, serta mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti gangguan saraf. Bagi ibu hamil,

natrium berperan meningkatkan kerja jantung, memompa darah agar dapat memenuhi

kebutuhan sang ibu dan janin (Yaswir, 2012). 

4. Penyerapan dan penyimpanan natrium

Page 9: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

Natrium diserap dari lambung dan usus, kemudian dihantarkan dalam darah ke ginjal dan

disaring dikembalikan lagi ke dalam darah. Untuk menyerap natrium, diperlukan energi.

Kelebihan natrium dibuang memulai urine. Hormon mengatur metabolisme natrium (Yaswir,

2012).

5. Pengaruh Terhadap Penyakit

Orang yang menderita hipertensi perlu mengurangi konsumsi natrium. Penelitian Klinik

menunjukan bahwa diet rendah natrium sangat baik mencegah dan meringankan odema,

proteinuria (albumin dalam urin) (Yaswir, 2012).

6. Sumber Natrium dalam Bahan Makanan

Sumber natrium antara lain adalah Makanan yang diawetkan dengan garam dapur : Ikan

asin, terasi, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, buah kaleng, asinan; makanan laut;

makanan yang mengandung natrium / pengawet : Roti, biskuit, sosis, cornet, kecap, petis,

tauco; makanan ringan; makanan siap saji; garam (Almatsier, 2005).

Sumber bahan pangan, baik nabati maupun hewani, merupakan sumber alami natrium.

Umumnya pangan hewani mengandung natrium lebih banyak dibandingkan dengan nabati.

Namun, sumber utamanya garam dapur (NaCl), soda kue (natrium bikarbonat), penyedap rasa

mono sodium glutamat (MSG), serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan

olahan, seperti natrium nitrit dan natrium benzoat. Natrium juga mudah ditemukan dalam

makanan sehari-hari, seperti pada kecap, makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food),

serta makanan ringan (snack). Umumnya makanan dalam keadaan mentah sudah

mengandung 10 persen natrium dan 90 persen ditambahkan selama proses pemasakan

(Mattes, dkk, 1991).

7. Tujuan Diet Hipertensi

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain

pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup.Tujuan

dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan

mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk

menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak

kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang

menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus (Santoso, 2009). Prinsip

diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

- Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.

- Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.

Page 10: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

- Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar

diet (Santoso, 2009).

Diet adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa efek samping yang serius,

karena metode pengendaliannya yang lebih alami, jika dibandingkan dengan obat penurun

tekanan darah yang dapat membuat pasiennya menjadi tergantung seterusnya pada obat

tersebut (Sustrani, dkk, 2005).

8. Mengatur Menu Makanan

Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari

dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan

tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung (Sediaoetama,

2006).

Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan

makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan

dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang

kering, telur asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang

tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu

penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

(Sediaoetama, 2006)

Page 11: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

BAB IVPENUTUP

KesimpulanDari jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa diet natrium terbukti mampu menurunkan

tekanan darah sehingga direkomendasikan untuk terapi penderita hipertensi dan jika dikombinasikan dengan diet DASH (makan sayur dan buah) maka akan meningkatkan persentase penurunan tekanan darah

SaranDiet hipertensi seperti ini harus diteliti lebih lanjut lagi jika ingin digunakan oleh orang-orang di indonesia, karena orang indonesia dan orang amerika memiliki fisiologi yang berbeda sehingga hasil yang diperoleh pun kemungkinan bisa terjadi perbedaan.

Page 12: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2005).PrinsipDasarGizi. Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Darmojo, B. 2001.MengamatiPerjalananEpidemiologiHipertensi di Indonesia. Jakarta:

Medika no.7.

Graudal NA, Galloe AM, Garred P.: Effects of Sodium Restriction on Blood Pressure, Renin,

Aldosterone, Catecholamines, Cholesterols, and Triglyceride a Meta-Analysis. JAMA

1998;279:1383-91.

Mattes RD, Donnelly D. Relative Contributions of Dietary Sodium Sources. J Am CollNutr

1991;10:383-93.

Santoso, Fredy. Diet PencegahHipertensi. 2009. DiaksesTanggal 15 September 2009.

Http://www.semuanyaada.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=126&Itemid=59.

Sediaoetama, A. D. 2006. IlmuGiziJilid II. Jakarta: Dian Rakyat.

Sustrani, L, dkk. 2005. Hipertensi. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.

Yaswir, R dan Ira Ferawati. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan

Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas. 2012; 1(2).

Page 13: TUGAS TERSTRUKTUR NUTRISI

Zemel MB, Gualdoni SM, Sowers JR. Sodium Excretion and Plasma Renin Activity in

Normotensive and Hypertensive Black Adults as Affected by Dietary Calcium and

Sodium. J Hypertens 1986;4:Suppl 6:S343-S345.