Tugas Review Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas pt FKTL

Citation preview

TUGAS REVIEW JURNAL

Effect of combined naltrexone and bupropion therapy on the brains reactivity to food cues

Disusun Oleh:

Iim Mudmainah (21151019)

PROGRAM PROFESI APOTEKERSEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG2015-20161. Judul StudiEffect of combined naltrexone and bupropion therapy on the brains reactivity to food cues

2. InvestigatorG-J Wang, D Tomasi, ND Volkow, R Wang, F Telang, EC Caparelli and E Dunayevich

3. Sponsor1Department of Bioscience, Brookhaven National Laboratory, Upton, NY, USA; 2Departement of Radiologi, Stony Brook University, Stony Brook, NY, USA; 3Neuroimaging Laboratory, National Institute on Alcoholism and Alcohol Abuse Intramural Program, Upton, NY, USA; 4Office of Director, National Institute on Drug Abuse, Bethesda, MD, USA; 5Departement of Psychology, Stony Brook Uneversity, Stony Brook, NY, USA and 6Amgen Inc, Newbury Park, CA, USA.

4. Nama ObatBupropion dan naltrexon

5. Tujuan StudiPenurunan berat badan secara signifikan dengan terapi NB32 yaitu kombinasi naltrexone lepas lambat dosis 32 mg dan bupropion lepas lambat dosis 360 mg. Hal ini disebabkan oleh, kerja bupropion yang dapat menstimulasi proopiomelanocortin (POMC) neuron dari hipotalamus, dan naltrexone yang memblokade opioid reseptor-mediated POMC autoinhibition.

6. Metode dan DesainMetode:Empat puluh wanita usia 31,1 8,1 tahun dengan indeks massa tubuh 32,5 3,9 menerima NB32 atau plasebo selama 4 minggu, dan diperintahkan untuk tetap mempertahankan kebiasaan diet serta olahraga secara teratur. Lalu subjek menerima pencitraan resonansi magnetik fungsional (dianalisis menggunakan SPM2 dan cluster (>100 piksel)) selama 5 menit untuk video makanan (makanan favorit subjek) dan 5 menit video yang netral (manipulasi benda netral) dalam kondisi kekurangan makanan ringan (~14 jam) yang akan dinilai sebelum dan setelah pengobatan.

Desain Studi:Subyek melakukan dua kunjungan pencitraan, satu di awal dan satu setelah 4 minggu pengobatan dengan NB32 atau plasebo. Setelah kunjungan awal, secara acak setengah dari peserta sebagai kelompok NB32 dan setengah lainnya sebagai kelompok plasebo. Selama menjalani scan fMRI dengan paradigma video makanan (FV) subyek dalam kondisi puasa. Studi pengobatan dirahasiakan pada saat studi berlangsung sampai setelah selesainya scan fMRI. Subyek diinstruksikan untuk menjaga makan dan olahraga mereka selama studi, untuk meminimalkan dampak perubahan status gizi atau berat badan pada aktivitas otak. Kombinasi naltrexone/ bupropion dievaluasi dalam penelitian ini, terdiri dari dosis harian NB32. Naltrexone/ bupropion dikombinasikan dalam tablet trilayer (masing-masing berisi naltrexone lepas lambat 8 mg, bupropion lepas lambat 90 mg). Studi peningkatan dosis obat selama 3 minggu sebagai berikut:Satu tablet di pagi hari untuk minggu pertama, satu tablet di pagi hari dan satu tablet di malam hari selama minggu ke dua, dua tablet di pagi dan satu tablet di malam untuk minggu ke tiga dan dua tablet dua kali sehari setelahnya. Tablet berisi zat aktif dan tablet plasebo berwarna biru, berbentuk bulat dan identik dalam penampilan.

7. Kriteria Subyeka. Kriteria InkulsiPerempuan berusia 18-45 tahun. Sehat, mampu memahami dan memberikan persetujuan, memiliki BMI (Body Mass Index) 40 Kgm-2 dan BMI 27 Kgm-2.b. Kriteri EksklusiWanita dengan obesitas yang disebabkan oleh genetik, wanita dengan riwayat gangguan hati, ginjal, penyakit jantung atau gastrointestinal, DM tipe 1 dan tipe 2 yang masih memerlukan terapi, penyakit jiwa serius, bulimia atau anoreksia nervosa, riwayat pengguna alkohol atau penyalahgunaan obat atau ketergantungan, wanita hamil, trauma kepala dengan kehilangan kesadaran selama 45 menit, dan kondisi medis yang dapat mengubah fungsi otak atau kontraindikasi untuk pencitraan resonansi magnetik (MRI).

8. Parameter Evaluasia. Analisis fMRI menggunakan metode koreksi fase berulang dalam data interaktif yang meminimalkan kehilangan sinyal di gema imaging. Yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pencitraan terhadap aktivitas otak.b. Analisis statistik ANCOVA model SPM2 dengan dua kovariat yang digunakan sebagai parameter untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi naltrexone/ bupropion terhadap aktivitas otak.c. Analisis ROI fungsional yang digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut cluster aktivasi otak dengan menggunakan region-of-interest (ROI).

9. Hasil StudiSubyek pada kelompok NB32 dan kelompok plasebo memiliki usia dan BMI yang sama. Data hasil penelitian diperoleh dari 40 subyek yang berpegang pada protokol pengobatan dan menyelesaikan studi fMRI dengan baik. Berat badan tidak mengalami perubahan pada kelompok NB32 ataupun kelompok plasebo setelah pengobatan selama 1 bulan (Tabel 1).

Pada analisis awal, kelompok NB32 tidak menunjukkan aktivasi yang signifikan dalam hippocampus, korteks parietal dan insula posterior, sedangkan kelompok plasebo menunjukkan aktivasi di daerah ini (PFWE