Upload
pria-jakarta
View
87
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Encyclopædia Britannica, Inc.
T U G A S K E L O M P O K
Management Control Systems
Dosen : Rusdi Akbar, PhD, Ak., CMA, CA
Disusun oleh :
ADI PUTRA WAWANG DARMAWAN 14/374643/PEK/19768
ADITYA RAMDHANI 14/374644/PEK/19769
AFRIZAL 14/374646/PEK/19770
AHMAD SYAFIQ HARTARTO 14/374651/PEK/19773
Eksekutif B Angkatan 28 Kelas A
U N I V E R S I T A S G A D J A H M A D A Fakultas Ekonomika dan Bisnis
2015
1 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
I. Ringkasan Permasalahan
Encyclopædia Britannica, Inc. (EBI) adalah perusahaan yang menerbitkan Encyclopædia
Britannica, yaitu ensiklopedia umum berbahasa Inggris dan merupakan ensiklopedia tertua
di dunia yang masih terbit. Ensiklopedia ini oleh banyak pihak dianggap memiliki artikel-
artikel yang akurat, tepercaya, dan bereputasi baik.
Encyclopædia Britannica pertama kali disusun dalam bentuk buku dan mulai diterbitkan
pada tahun 1768 di Edinburgh, Skotlandia dan dengan cepat meningkat kepopularitasnya
dan ukurannya. Pada edisi ketiga yang diterbitkan pada tahun 1801, ensiklopedia ini
tersusun hingga 21 jilid. Pada tahun 1901, penerbitan Encyclopædia Britannica berpindah
ke Amerika Serikat.
Pada tahun 1985, Microsoft melakukan pendekatan kepada EBI untuk bersama-sama
menerbitkan ensiklopedia dalam bentuk CD-Rom bagi pengguna home computer, namun
EBI menolak dengan beralasan bahwa pada saat itu pengguna home computer masih 4-
5% dari total penduduk (market pasarnya sangat kecil), sehingga melanjutkan penjualan
secara tradisional menjadi pilihan yang masuk akal. Mereka beranggapan bahwa
Encyclopædia Britannica merupakan produk premium dengan versi cetak, sehingga apabila
dikeluarkan dalam bentuk CD-Rom akan mengurangi nilai produk mereka. Pada tahun
yang sama EBI mengeluarkan Encyclopædia Britannica edisi 14 yang terdiri dari 26 jilid
buku dan 44 juta kata.
Namun demikian, pemikiran untuk mencetak ensiklopedi dalam bentuk CD-Rom tidak
terlepas dari pemikiran eksekutif EBI, sehingga akhirnya pada tahun 1989, EBI akhirnya
mengeluarkan versi CD-Rom. Namun untuk menghindari resiko serta melindungi nilai
premium versi cetak dari Encyclopædia Britannica, maka versi CD-Rom ini dinamakan
Compton’s Encyclopedia. Keputusan ini membuat EBI sanggup mendongkrak nilai
penjualannya.
Pada tahun 1993, Microsoft bekerjasama dengan Funk & Wagnalls Encyclopedia
mengeluarkan ensiklopedia dalam bentuk CD-Rom yang diberi nama Encarta, dijual
dibawah $100 dan banyak produsen komputer menginstall software ini dalam produk
mereka. Karena harganya yang murah, Encarta menjadi penjualan multimedia ensiklopedia
terbaik. Hal ini berimbas dalam penurunan penjualan EBI. Untuk merespon hal ini, akhirnya
pada tahun yang sama EBI menjual unit usaha Compton seharga $ 57 Juta, mulai
menerbitkan Encyclopædia Britannica dalam bentuk CD-Rom, meski penjualannya harus
disertai pembelian Encyclopædia Britannica dalam versi cetak. Harga yang ditawarkan $
995 per CD yang dirasakan masih sangat mahal dibantingkan Encarta yang hanya dibawah
2 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
$100. Perubahan strategi ini juga menyebabkan pendapatan dari tenaga penjualan mereka
menjadi berkurang, sehingga banyak tenaga kerja yang mengundurkan diri. Hasilnya
penjualan mereka tetap mengalami penurunan.
Pada tahun 1994 EBI merubah strategi dengan mendekati kalangan universitas dengan
menawarkan iuran berlangganan (subscription fee) seharga $ 2000 per tahun. Namun hal
ini tidak cukup mengangkat penjualan mereka, karena tidak berkontribusi maksimal
dibandingkan consumer market.
Pada tahun 1995 EBI menurunkan harga Encyclopædia Britannica dalam bentuk CD-Rom
menjadi hanya $200, namun tidak cukup mengangkat penjualan perusahaan, karena pada
saat tersebut internet sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan sehingga
masyarakat yang membutuhkan informasi lebih memilih mencari informasi secara gratis via
internet dibandingkan membeli Encyclopædia Britannica.
Puncaknya pada tahun 1996, penjualan EBI hanya sekitar 50% dari omset tahun 1990.
Pada saat ini perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang sangat parah dan akhirnya
dijual kepada pengusaha swiss yang bernama Jacob Safra seharga $135 juta
Berikut ringkasan peristiwa dari EBI sepanjang tahun 1985 hingga tahun 1996
3 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
II. Analisis dan Diskusi
Sesuai dengan pertayaan dalam literature, terdapat beberapa point yang akan dibahas
dalam tulisan ini, sebagai berikut :
A. Seberapa efektif respon EBI dalam menghadapi ancaman revolusi digital ?
B. Apa strategi yang harus dijalankan oleh Jacob Safra untuk membawa EBI kembali
kemasa kejayaannya?
C. Apa rekomendasi kontrol sistem bagi EBI ?
Berikut pandangan kami terkait pertanyaan diatas sebagai berikut :
A. Seberapa efektif respon EBI dalam menghadapi ancaman revolusi digital ?
Menurut kami respon yang digunakan oleh EBI belum efektif, hal ini terlihat dari respon
yang kurang tepat dalam menghadapi Microsoft yaitu :
1. Menjual unit usia yang menguntungkan, yaitu compton’s senilai $ 57juta
2. Dibanding perusahan pesaing, relatif terlambat dalam mengeluarkan Encyclopædia
Britannica dalam bentuk CD-Rom, selain itu harga yang ditawarkan juga jauh lebih
mahal dari perusahaan pesaing.
3. Tidak membuat perubahan strategi untuk meraih pangsa pasar konsumer.
4. Tidak mengantisipasi pertumbuhan yang signifikan dalam penggunaan komputer
rumah serta tidak mengambil manfaat dari pertumbuhan internet yang masif.
B. Apa strategi yang harus dijalankan oleh Jacob Safra untuk membawa EBI kembali
kemasa kejayaannya?
Menurut kami strategi yang harus dijalankan adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan iuran berlangganan (subscription fee) kepada pelanggan untuk menarik
lebih banyak konsumen.
2. Pemberian diskon yang menggiurkan, jika penjualan ensiklopedi dilakukan secara
bundling antara CD-Rom dengan versi cetak.
3. Mulailah menggandeng mitra kerja ataupun sponsor untuk memperluas cakupan
usaha.
4. Mulai memanfaatkan pertumbuhan internet dengan membuka website Encyclopædia
Britannica dengan menambahkan kolom advertising, online store ataupun fitur search
engine
4 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
5. Membagi usahanya dalam bentuk unit bisnis sebagai pusat laba (profit center) untuk
setiap produknya, dan melakukan penguatan terhadap unit bisnis yang
menguntungkan.
C. Apa rekomendasi kontrol sistem bagi EBI ?
Menurut kami rekomendasi kontrol sistem yang dapat dilakukan oleh EBI yaitu dengan
mengaplikasikan pusat laba (profit center) dan penerapan harga transfer (transfer
pricing) dalam strategi bisnisnya.
Untuk memperkuat rekomendasi kami, berikut penjelasan teori mangement control
system yang disarikan dari buku Management Control Systems Robert N. Anthony &
Vijay Govindarajan yang kami kutip dari situs https://aridink3x.wordpress.com yang
diakses tanggal 25 Maret 2015,
Menurut Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan ada empat jenis pusat tanggung
jawab, digolongkan menurut sifat input dan/atau output moneter yang diukur untuk
tujuan pengendalian: pusat pendapatan (revenue center), pusat beban (expense
center), pusat laba (profit center), dan pusat investasi (investment center). Di pusat
pendapatan, output diukur secara moneter; di pusat beban, input yang diukur; di pusat
laba, baik pendapatan (output) maupun beban (input) diukur; dan di pusat investasi,
kaitan antara laba dan investasi diukur. Masing-masing pusat tanggung jawab tersebut
membutuhkan perencanaan dan sistem pengendalian yang berbeda.
Dilihat dari sifat input dan/ataupun output moneter, EBI sebaiknya menerapkan strategi
pusat laba (profit center), sehingga baik pendapatan (output) maupun beban (input)
dapat diukur
Berikut manfaat pengaplikasian pusat laba
1. Kualitas keputusan yang meningkat karena keputusan diambil oleh manajer yang
paling dekat dengan tingkat keputusan.
2. Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu
mendapat keputusan terlebih dahulu dari kantor pusat.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian.
4. Manajer lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif.
5 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
5. Pusat laba memberikan tempat pelatihan bagi manajemen umum. Para manajer
mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional.
6. Kesadaran laba dapat ditingkatkan dari upaya untuk mencari cara meningkatkan
laba.
7. Memberikan informasi yang siap pakai mengenai profitabilitas komponen individual.
8. Pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja.
Berikut bentuk pusat laba diantaranya sebagai berikut :
1. Unit bisnis sebagai pusat laba
Para manager unit bisnis dalam meningkatkan laba bersih unit bisnisnya memiliki
wewenang untuk mengatur pengembangan produk, proses produksi dan
pemasarannya. Meski terlihat memiliki otonomi, namun tetap memiliki batasan
wewenang, baik batasan dari manajemen korporate maupun batasan dari unit bisnis
lain.
2. Unit Fungsional sebagai pusat laba.
Dalam kaitan ini manager fungsional, seperti pemasaran, manufaktur maupun unit
pendukung & pelayanan berusaha untuk menghasilkan laba dari aktivitas fungsional
mereka sebagai berikut :
a. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan
biaya dari produk yang terjual.
b. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, di mana manajemen
dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standar dan anggaran overhead.
Aktivitas manufaktur ini dapat dijadikan pusat laba dengan membebankan biaya
dari produk yang diproduksi
c. Unit Pendukung dan Pelayanan
Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik, konsultan,
layanan konsumen, dan aktivitas pendukung sejenis dapat dijadikan sebagai
pusat laba. Aktivitas unit pendukung & pelayanan ini dapat dijadikan pusat laba
dengan membebankan biaya dari produk yang diproduksi.
6 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
3. Organisasi lainnnya sebagai pusat laba.
Contoh yang paling mudah ialah operasi cabang, dimana manager cabang
diberikan wewenang untuk memasarkan produk perusahaan diwilayah geografis
tertentu dan diberikan target untuk menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.
Jika dua atau lebih pusat laba bertanggungjawab bersama atas pengembangan,
pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi
pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual (tranfer pricing)
Tujuan penentuan harga transfer (transfer pricing)
Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
Menghasilkan keputusan yang selaras dengn cita-cita, sistem harus dirancang
sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan
meningkatkan laba perusahaan.
Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
Metode penentuan harga transfer adalah sebagai berikut
Prinsip dasar
yaitu bahwa harga transfer sebaiknya sama dengan harga yang dikenakan oleh
pemasok lain
Situasi ideal,
yaitu harga transfer berdasarkan harga pasar yang terpenuhi dalam situasi ideal
(adanya kebebasan memperoleh sumber daya, informasi penuh, negosiasi, dll).
Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya
Harga transfer dipengaruhi oleh pasar yang terbatas dan kelebihan atau
kekurangan kapasitas industri.
Harga Transfer berdasarkan biaya
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan
berdasarkan biaya ditambah laba
Biaya tetap dan laba hulu
7 MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS – Encyclopædia Britannica
Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak
menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga
pembelian
III. Rekomendasi
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka kelompok ini dapat memberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Menjalankan strategi bisnis dengan membagi usahanya dalam bentuk unit-unit bisnis
sebagai pusat laba (profit center) untuk setiap produknya, dan melakukan penguatan
terhadap unit bisnis yang menguntungkan.
2. Memberikan kepercayaan kepada manager unit bisnisnya untuk mengelola dan
menghasilkan laba yang ditargetkan oleh korporat.
3. Memanfaatkan revolusi digital dan pertumbuhan internet untuk mengembangkan
usahanya secara online, dalam rangka menjangkau pangsa pasar yang lebih besar.
4. Membuat formula harga transfer (transfer pricing) yang mudah dan dapat diterima oleh
manager unit bisnis, mengaplikasikan adiministrasi harga transfer untuk menghidari
konflik, sehingga tercipta atmosfer yang baik untuk bersama-sama meningkatkan laba
perusahaan.
IV. Daftar Pustaka
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System,
International Edition, 12th Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Aridink, 2013. #SPM 5 Pusat Laba. https://aridink3x.wordpress.com/2013/01/22/spm-5-
pusat-laba/ . 25 Maret 2015
Aridink, 2013. #SPM 6 Penentuan Harga Transfer.
https://aridink3x.wordpress.com/2013/01/23/spm-6-penentuan-harga-transfer/. 25 Maret
2015
Shane Greenstein dan Michelle Devereux. 2010. The Crisis at Encyclopædia Britannica.
USA: Kellogg School of Management | Northwestern University