19
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PEGAWAI PT. KIM ENG SEKURITAS INDONESIA WAHYU KRISTIANI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRACT This research was conducted with purpose to know and analyzing whether effectiveness of accounting information system technology influential on individual performance. The effectiveness of technology accounting information systems measured by using six variables namely the ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system technology, the maintenance of technology, complexity and social factors whose data is being processed by the program SPSS 17. The result obtained show that in partial, variable maintenance technology significantly influential to individual performance and for variable complexity although there are influences that influence however insignificant. Meanwhile for variables ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system technology and social factors didn’t influence significantly on the individual performance. While simultaneously all these variables have influence on individual performance. Keywords: Effectiveness of Accounting Information System Technology, Individual Performance I. PENDAHULUAN Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Perkembangan yang telah terjadi menunjukkan bahwa teknologi sistem informasi saat ini bukan menjadi tuntutan lagi bagi perusahaan atau organisasi, melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk menunjukkan kerja entitas perusahaan atau organisasi tersebut. Ini dikarenakan salah satu cara agar suatu organisasi atau perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi yang baik, sehingga tidak sedikit organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan dana yang begitu besar dalam investasi sistem informasi tersebut. Meskipun demikian, keberhasilan suatu sistem informasi juga bergantung pada kemudahan sistem dan pemanfaatan sistem tersebut oleh pemakai sistem karena

TSIA Kinerja Individu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Informasi Akuntansi

Citation preview

  • ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS TEKNOLOGI SISTEM

    INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PEGAWAI PT.

    KIM ENG SEKURITAS INDONESIA

    WAHYU KRISTIANI

    Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

    ABSTRACT

    This research was conducted with purpose to know and analyzing whether effectiveness of

    accounting information system technology influential on individual performance. The

    effectiveness of technology accounting information systems measured by using six variables

    namely the ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system

    technology, the maintenance of technology, complexity and social factors whose data is

    being processed by the program SPSS 17. The result obtained show that in partial, variable

    maintenance technology significantly influential to individual performance and for variable

    complexity although there are influences that influence however insignificant. Meanwhile

    for variables ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system

    technology and social factors didnt influence significantly on the individual performance.

    While simultaneously all these variables have influence on individual performance.

    Keywords: Effectiveness of Accounting Information System Technology, Individual

    Performance

    I. PENDAHULUAN

    Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

    sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut

    tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah

    memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu

    organisasi bisnis. Perkembangan yang telah terjadi menunjukkan bahwa teknologi sistem

    informasi saat ini bukan menjadi tuntutan lagi bagi perusahaan atau organisasi,

    melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk menunjukkan kerja entitas perusahaan atau

    organisasi tersebut. Ini dikarenakan salah satu cara agar suatu organisasi atau perusahaan

    dapat bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi

    yang baik, sehingga tidak sedikit organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan dana

    yang begitu besar dalam investasi sistem informasi tersebut.

    Meskipun demikian, keberhasilan suatu sistem informasi juga bergantung pada

    kemudahan sistem dan pemanfaatan sistem tersebut oleh pemakai sistem karena

  • teknologi sistem informasi di selengarakan dalam suatu perusahaan untuk membantu

    individu dalam menyelesaikan tugasnya. Lucas dan Spitler (1999) dalam penelitian

    Soraya Amalia (2010) juga berpendapat agar teknologi informasi dapat dimanfaatkan

    secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja individual. Sebab

    itu individu dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik.

    Penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan/organisasi hendaknya

    mempertimbangkan pemakai sistem sehingga teknologi yang diterapkan sesuai dengan

    tugas dan kemampuan pemakai (Mulyadi dalam Atika Irmawati,2009).

    Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini juga mempengaruhi sistem

    informasi pada PT. Kim Eng Sekuritas sebagai suatu perusahaan besar. Dalam kegiatan

    operasinya di dunia pasar modal sebagai salah satu perusahaan broker, perusahaan ini

    sangat membutuhkan teknologi sistem informasi akuntansi untuk menjalankan usahanya

    serta berhubungan dengan para kliennya. Karena begitu pentingnya suatu teknologi

    sistem informasi bagi suatu perusahaan, sehingga analisis besarnya pengaruh yang

    ditimbulkan dari efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi pada kinerja individu

    dalam perusahaan tersebut juga perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah

    untuk mengetahui serta menganalisis besarnya pengaruh efektivitas teknologi sistem

    informasi akuntansi yang diukur dengan variabel independen yang ada baik secara parsial

    maupun simultan terhadap kinerja individual serta untuk mengetahui variabel mana yang

    paling dominan mempengaruhi kinerja individual pegawai perusahaan yang

    bersangkutan.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Pengertian dan Kriteria Efektivitas

    Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran (output) suatu pusat

    pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin besar kontribusi

    keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tersebut, maka dapat dikatakan

    semakin efektif pula unit tersebut. Sasaran dalam kegiatan ini adalah membantu

    manajemen dalam meningkatkan kinerja. Efektivitas dalam kegiatan organisasi dapat

    dirumuskan sebagai tingkat perwujutan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran

    telah dicapai. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana

    seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat diartikan,

    apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan,

    dapat dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.

  • Kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal

    organisasi dalam faktor eksternal organisasi antara lain :

    a. Produktivitas organisasi atau output

    b. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan

    perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi.

    c. Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik

    diantara bagian-bagian organisasi.

    Teknologi

    Secara umum, teknologi diartikan sebagai suatu koleksi teknik produksi,

    pengetahuan, dan keterampilan untuk mengubah input menjadi output. Penggunaan

    teknologi informasi telah menjadi hal yang umum bagi perusahaan atau organisasi, tetapi

    baru sebagian kecil fungsi teknologi informasi tersebut yang dimanfaatkan dari seluruh

    kemampuan teknologi informasi dalam dunia usaha. Pada prinsipnya teknologi informasi

    yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan yang

    menggunakannya. Perusahaan tidak harus selalu memakai teknologi yang baru selama

    kebutuhan organisasi terhadap teknologi informasi yang telah ada sudah terpenuhi. Selain

    dari itu, investasi di bidang teknologi informasi dalam suatu organisasi perusahaan

    umumnya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja individual

    anggota organisasi dan institusi.

    Pengertian Kinerja Individual dan Faktor yang Mempengaruhinya

    Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

    (prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya dicapai oleh seseorang). Kinerja dapat

    berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok dalam suatu perusahaan. Kinerja

    individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada

    pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi.

    Kinerja individu merupakan hasil kerja individu tersebut dengan mengkombinasikan

    kemampuan, usaha dan kesempatan dalam melaksanakan tugasnya.

    Individu yang memiliki kinerja yang tinggi akan selalu berorientasi pada

    prestasi, memiliki percaya diri, berpengendalian diri, dan memiliki kompetensi. Goodhue

    dan Thomson (1995) dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa pencapaian kinerja

    individu berkaitan dengan pencapain serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan

    teknologi informasi yang ada. Sutemeister dalam Srimulyo (1999) dalam Maria (2009)

  • mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

    yaitu:

    a. Faktor kemampuan

    Pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat

    Keterampilan : kecakapan dan kepribadian

    b. Faktor motivasi

    Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal

    Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois).

    Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku menusia dalam

    melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut

    Faustino Cardoso Gomes (2003) dalam Helena Novita (2011) ada delapan kriteria yang

    dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja individual, yaitu:

    a. Quantity of work, merupakan jumlah kinerja yang dilakukan dalam suatu periode

    waktu.

    b. Quality of work, merupakan kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

    kesesuaian dan kesiapannya.

    c. Job knowledge, merupakan luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

    ketrampilannya.

    d. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-

    tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

    e. Cooperation, merupakan kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain

    (sesama anggota organisasi)..

    f. Dependability, merupakan kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

    dan penyelesaian pekerjaan.

    g. Initiative, merupakan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

    memperbesar tanggung jawabnya.

    h. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-

    tamahan, dan integrasi pribadi.

    Penilaian Kinerja Individu

    Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor

    kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

    kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam

    organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

  • organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian kinerja individual maka kita dapat

    mengetahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kinerja

    adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja

    atau jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya (Bambang

    Wahyudi, 2002:10). Penilaian kinerja individu pada dasarnya merupakan penilaian

    perilaku manusia dalam melakukan peran yang dimaiankannya untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    Dalam konteks penelitian sistem informasi, pemakai akan diberikan evaluasi

    berdasarkan pada suatu kenyataan apakah suatu sistem informasi yang di terapkan dalam

    perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Secara umum, konsep

    evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai suatu barang

    atau jasa tersebut. Pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian

    serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada.

    Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap

    efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan

    pemakainya lebih produktif dan kreatif.

    Hubungan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

    Individual

    Sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan sebaiknya memenuhi

    karakteristik yaitu mudah didapatkan dari staf atau personel sistem informasi perusahaan,

    objektif, dan dianggap dapat memberikan dampak atau manfaat pada proses penyelesaian

    tugas. Secara umum, sistem informasi yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan

    seharusnya memudahkan pemakai dalam mengindentifikasi data, mengakses data, dan

    menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut juga seharusnya

    merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan (Date, 1981 dan Martin,

    1982; dalam Goodhue, 1995; dalam Dinar K, 2006).

    Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi dalam

    implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan atau organisasi. Dengan

    lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka semakin

    memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas

    individu dalam perusahaan atau organisasi sehingga dapat menghasilkan output yang

    baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat.

  • Kerangka Pemikiran

    Dalam penelitian ini Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi diukur melalui

    Kemampuan Menyelesaikan Tugas, Ketersediaan Teknologi, Keamanan Sistem

    Teknologi, Pemeliharaan Teknologi, Kompleksitas Sistem dan Faktor Sosial yang

    menjadi prinsip untuk mengevaluasi suatu sitem. Sementara itu Kinerja Individual

    sendiri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor motivasi seperti kondisi sosial, fisiologi

    dan egoistis para pegawai, serta faktor kemampuan dalam hal pengetahuan dan

    keterampilan

    Gambar 2.1

    Kerangka Konseptual Pemikiran

    III. METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    Populasi dan Sampel

    Dalam penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai semua individu yang

    dijadikan objek/subjek penelitian yaitu pegawai PT. KIM ENG Sekuritas Indonesia.

    Sementara itu Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang menggunakan sistem

    informasi dalam melakukan aktivitasnya di perusahaan. Untuk pemilihan sampel

    responden, peneliti menggunakan pendekatan metode nonprobability sampling dengan

    Kinerja Individual

    Efektivitas Teknologi Sistem Informasi

    Akuntansi

    Keamanan Sistem

    Ketersediaan Teknologi

    Kompleksitas Sistem

    Kemampuan

    Menyelesaikan Tugas

    Pemeliharaan Teknologi

    Faktor Sosial

  • sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:84), metode nonprobability sampling

    merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

    bagi setiap unsur

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk

    mengungkapkan variabel-varibel adalah dengan menggunakan skala Linkert. Agar data

    serta informasi yang diperoleh sebagai acuan penelitian ini akurat dan lengkap, maka

    pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah dengan menggunakan kuisioner

    yang disebarkan kepada objek yang diteliti. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian

    ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Atika Irmawati (2010) dan

    Soraya Amalia (2010). Penyebaran kuisioner dilakukan secara langsung oleh peneliti

    atau melalui bantuan rekan peneliti.

    Jumlah kuisioner yang dikirimkan berjumlah 60 buah. Kuisioner yang

    ddikembalikan berjumlah 48 buah, sedangkan sisanya sebanyak 12 buah kuisioner tidak

    dikembalikan. Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 buah,

    sedangkan 3 buah kuisioner tidak dapat dipergunakan. Dengan demikian, tingkat

    pengembalian kuisioner adalah 80% dan tingkat pengembalian kuisioner yang digunakan

    adalah 75%.

    Definisi Operasional Variabel

    Adapun devinisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain:

    1. Kinerja Individual (Y) adalah pencapaian serangkaian tugas oleh pengguna tenologi

    sistem informasi akuntansi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari

    peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas.

    2. Kemampuan Menyelesaikan Tugas (X1) adalah tingkat kemampuan teknologi sistem

    informasi yang ada dalam mambantu menyelesaikan tugas individu yang

    menggunakannya sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan secara efisien.

    3. Ketersediaan teknologi (X2) adalah tingkat kemampuan teknologi sistem informasi

    dalam menyediakan informasi serta fasilitas yang mendukung bagi penyelesaian

    tugas individu yang menggunakan sistem tersebut.

    4. Keamanan sistem (X3) merupakan seberapa besar tingkat suatu data dalam sebuah

    teknologi sistem informasi dikatakan aman sehingga suatu informasi yang vital bagi

  • perusahaan tetap terjaga dan dapat dipergunakan dengan semestinya guna membantu

    penyelesaian tugas individu yang bersangkutan.

    5. Pemeliharaan teknologi (X4) merupakan seberapa besar suatu teknologi sistem

    informasi terpelihara dengan baik sehingga teknologi tersebut dapat dipergunakan

    untuk membantu menyelesaikan tugas individu dengan baik.

    6. Kompleksitas (X5) adalah tingkat inovasi terhadap perkembangan teknologi sistem

    informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan

    digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam menyelesaikan tugasnya.

    7. Faktor sosial (X6) merupakan dukungan seseorang atau kelompok kepada orang lain

    untuk memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam melaksanakan pekerjaan.

    Faktor sosial ditunjukan dari besarnya dukungan teman kerja, atasan, dan organisasi

    atas pemanfaatan teknologi sistem informasi dalam melaksakan pekerjaan.

    Metode Analisis Instrumen

    Uji Validitas dan Reliabilitas

    Uji validitas adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

    ketepatan dan kecermatan alat ukur yang bersangkutan(Azwar dalam Atika, 2010:41).

    Pengujian validitas dilakukan dengan melihat koefisien korelasi product moment

    pearson. Dasar dalam pengambilan keputusan dikatakan valid jika nilai r diatas atau sama

    dengan 0.3.

    Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabel suatu alat ukur.

    Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha Croanbach serta

    menggunakan software SPSS 17.0. Koefisien yang dihasilkan dari hasil perhitungan

    menggunakan SPSS akan disesuaikan dengan kaidah realibilitas Guilfrod untuk

    menentukan tinggi rendahnya realibilitas alat ukur. Berikut ini adalah tabel kaidah

    reliabilitas yang disusun berdasarkan kaidah Guilford (dalam Atika, 2010:44)

    Tabel Kaidah Reliabilitas Guilford

    Nilai Status

    0.90 Sangat Reliabel

    0.70 0.90 Reliabel

    0.40 0.70 Cukup Reliabel

    0.20 0.40 Kurang Reliabel

    0.20 Tidak Reliabel

  • Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang akan

    dipakai dalam penelitian, variabel dependen, dan variabel independen yang yang

    gunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini akan

    memastikan bahwa data atau item yang digunakan dalam penelitian telah terdistribusi

    secara normal serta multikorelasi, heterokedastisitas, dan autokorelasi tidak terdapat

    dalam item yang dipergunakan.

    Metode Analisis Data

    Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka untuk menganalisis serta mengetahui

    ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (Efektivitas Teknologi SIA) terhadap

    variabel dependennya (kinerja individual) digunakan multiple correlation atau korelasi

    ganda, uji t/uji parsial, uji F (Anova)/uji secara simultan, serta uji koefisien determinasi.

    Hipotesis Penelitian

    Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi

    yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi,

    keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial

    terhadap kinerja individual secara simultan.

    Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi

    yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi,

    keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial

    terhadap kinerja individual secara parsial.

    Ha1 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang

    diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi,

    keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial

    secara simultan terhadap kinerja individual.

    Ha2 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang

    diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi,

    keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial

    secara parsial terhadap kinerja individual.

  • IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Hasil Uji Validitas

    Tabel Validitas Butir Pertanyaan

    Butir

    Pertanyaan

    Korelasi Skor Butir

    Terhadap Skor total

    Nilai r Kritis Keterangan

    Pernyataan 1 0,723 0,3 Valid

    Pernyataan 2 0,823 0,3 Valid

    Pernyataan 3 0,871 0,3 Valid

    Pernyataan 4 0,737 0,3 Valid

    Pernyataan 5 0,706 0,3 Valid

    Pernyataan 6 0,350 0,3 Valid

    Pernyataan 7 0,522 0,3 Valid

    Pernyataan 8 0,709 0,3 Valid

    Pernyataan 9 0,681 0,3 Valid

    Pernyataan 10 0,614 0,3 Valid

    Pernyataan 11 0,681 0,3 Valid

    Pernyataan 12 0,597 0,3 Valid

    Pernyataan 15 0,871 0,3 Valid

    Pernyataan 16 0,823 0,3 Valid

    Pernyataan 18 0,324 0,3 Valid

    Pernyataan 19 0,648 0,3 Valid

    Pernyataan 20 0,477 0,3 Valid

    Pernyataan 21 0,613 0,3 Valid

    Pernyataan 23 0,823 0,3 Valid

    Pernyataan 25 0,871 0,3 Valid

    Pernyataan 26 0,386 0,3 Valid

    Pernyataan 27 0,871 0,3 Valid

    Pernyataan 28 0,306 0,3 Valid

    Pernyataan 29 0,613 0,3 Valid

    Pernyataan 31 0,338 0,3 Valid

    Pernyataan 32 0,823 0,3 Valid

    Pernyataan 34 0,336 0,3 Valid

    Pernyataan 36 0,483 0,3 Valid

    Pernyataan 37 0,613 0,3 Valid

    Pernyataan 38 0,486 0,3 Valid

    Sumber : Hasil Output SPSS

    Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi

    pearson product moment yang dilakukan dengan menguji korelasi masing-masing skor

    butir pertanyaan terhadap skor total variabel. Namun dalam penelitian ini pengujian

    dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan

    tabel diatas dari 38 pernyataan yang terdapat dalam kuisioner butir pernyataan yang valid

    berjumlah 30 pernyataan. Setiap pernyataan dapat dikatakan valid apabila r hasil > r

    kritis. Nilai r kritis berasal dari tabel r.

  • Hasil Uji Reliabilitas

    Hasil Uji Reliabilitas

    Cronbach's Alpha N of Items

    0.933 30

    Sumber : Hasil Output SPSS

    Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha Croanbach serta

    menggunakan software SPSS 17.0. Berdasarkan dari data yang ada dalam tabel dapat

    dianalisis bahwa dari total data yang valid sebanyak 30 item memiliki reliabilitas sebesar

    0,933. Dengan demikian dapat disimpulkan item-item yang terdapat dalam alat ukur

    bersifat sangat reliabel serta memenuhi standar reliabilitas berdasarkan kriteria

    reliabilitas menurut kaidah Guilford.

    Hasil Pengujian Asumsi Klasik

    Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel

    dependen, dan variabel independennya terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji

    normalitas dapat dilihat pada gambar normal probability plot dibawah ini.

    Normal Probability Plot

    Pada grafik normal plot terlihat bahwa tebaran titik-titik umumnya tersebar di

    sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan

    demikian bisa dikatakan bahwa sisaannya menyebar normal, maka hal ini dapat

    membuktikaan bahwa asumsi kenormalan dapat dipenuhi.

    Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan maksud untuk membuktikan ada

    atau tidaknya hubungan yang linear antara variabel independen yang satu dengan

    variabel independen yang lain (Sudarmanto, 2008: 136). Untuk mengetahui ada tidaknya

  • gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor

    (VIF) melalui SPSS 17.0. Jika nilai tolerance-nya di atas 0,1 dan nilai VIF-nya di bawah

    10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas. Dari hasil

    output uji multikolinearitas dengan program SPSS 17.0, maka diperoleh nilai tollerance

    dan Variance Inflation Faktor (VIF) dari tiap-tiap variabel seperti yang telah terangkum

    pada tabel berikut :

    Hasil Uji Multikolinearitas

    No Variabel Tollerance VIF

    1. Kemampuan Menyelesaikan Tugas

    0,154 6.510

    2. Ketersediaan Teknologi 0,459 2.177

    3. Keamanan Sistem 0,491 2.036

    4. Pemeliharaan Teknologi 0,574 1.743

    5. Kompleksitas 0,103 9.663

    6. Faktor Sosial 0,450 2.222

    Sumber: Hasil Output SPSS

    Data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tollerance dari

    keseluruhan variabel bebas lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF kurang dari 10. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen (variabel

    bebas) dalam model regresi.

    Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi

    ketidaksamaan variance residual dalam sebuah model regresi. Model regresi yang baik

    adalah model regresi yang homokedastisitas. Untuk menguji hal ini dapat dilakukan

    dengan cara melihat grafik plot, dimana sumbu X adalah nilai-nilai ZPRED (Regression

    Standardized Predicted Value) dan sumbu Y adalah nilai dari ZRESID (Regression

    Standarized Residual Value).

    Grafik plot yang menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas adalah grafik

    dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik yang ada

    tidak berkumpul, serta penyebaran titik-titik datanya tidak membentuk pola. Di bawah ini

    merupakan gambar hasil uji heterokedastisitas berupa grafik plot.

    Grafik Scatterplots

  • Dari grafik plot yang ada dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

    serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0. Maka dapat disimpulkan bahwa

    tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk

    digunakan.

    Pengujian Autokorelasi dilakukan guna menguji apakan terdapat korelasi antar

    anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Ada tidaknya

    autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) yang telah

    diklasifikasikan untuk menilai perhitungan yang didapatkan. Dari perhitungan yang telah

    dilakukan dengan SPPS 17 untuk n = 45, k = 6 diperoleh nilai Durbin Watson sebesar

    2,220 yang berada pada interval 1,66-2,34 (daerah No Autocorelasi).

    Hasil Uji Autokorelasi

    Model Summaryb

    Model R R

    Square Adjusted R Square

    Std. Error of the Estimate

    Change Statistics

    Durbin-Watson

    R Square Change

    F Change df1 df2

    Sig. F Change

    1 .878a .771 .735 1.142 .771 21.296 6 38 .000 2.220

    a. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Kemamanan Sistem Teknologi, Pemeliharaan

    Teknologi, Ketersediaan Teknologi, Kemampuan Menyelesaikan Tugas, Kompleksitas

    b. Dependent Variable: Kinerja Individual

    Berdasarkan hasil uji autokorelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak

    terdapat autokorelasi pada model regresi yang ada.

    Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini disusun menggunakan

    metode analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 17,0. Metode ini

    digunakan guna mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

    Dari pengujian yang dilakukan maka akan diperoleh koefisien regresi yang dapat

    memperlihatkan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

    Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan program statistik SPSS 17 diperoleh

    hasil output seperti yang telah terangkum dalam tabel berikut

    ANOVA (b)

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1 Regression 166,728 6 27,788 21,296 0,000a

    Residual 49,583 38 1,305

    Total 216,311 44

  • Rangkuman Analisis Regresi Koefisien t Parsial antara Variabel Independen

    Terhadap Variabel Dependen

    Variabel Koefisisen T Sig Partial

    Konstanta 5,589 2,657 0,011

    Kemampuan Menyelesaiakan Tugas -0,109 -0,709 0,483 -0,114

    Ketersediaan Teknologi 0,013 0,116 0,027 0,019

    Keamanan Sistem 0,071 0,313 0,756 0,051

    Pemeliharaan Teknologi 0,906 5,612 0,000 0,673

    Kompleksitas 1,001 1,745 0,089 0,136

    Faktor Sosial 0,220 1,073 0,290 0,083

    a. Dependent Variabel : KINERJA INDIVIDUAL

    Keterangan Nilai

    F hitung 21,296

    R 0,878 (a)

    R2 0,735

    Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda

    sebagai berikut : Y = 5,589 - 0,109X1 + 0,013X2 + 0,071X3 + 0,906X4 + 1,001X5 +

    0,220X6.

    Untuk melakukan pengujian pada hipotesis yang ada, maka dilakukan pengujian

    dengan mempergunakan alat uji statistik yaitu uji t dan uji anova (uji F).

    Hasil Uji Parsial (Uji t) dan Uji Simultan dengan Anova (Uji F)

    Pengujian secara parsial dilakukan guna menguji seberapa besar pengaruh yang

    ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas yaitu kemampuan menyelesaikan tugas,

    ketersediaan teknologi, keamanan sistem teknologi, pemeliharaan teknologi,

    kompleksitas, dan faktor sosial terhadap kinerja individual sebagai variabel terikat.

    Berdasarkan hasil output pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 yang

    terangkum pada tabel diatas memperlihatkan bahwa variabel yang memiliki nilai

    probability 0.05 adalah variabel X2 (Ketersediaan Teknologi) dengan probability 0.027

    dan variabel X4 (Pemeliharaan Teknologi) dengan probability 0.000. Berdasarkan hal

    tersebut maka disimpulkan bahwa dari keenam variabel independen yang ada, yang

    berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya (kinerja individu) yaitu

    variabel X2 dan X4.

    Sementara itu uji F anova digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

    secara bersama-sama (simultan) antara variabel independen terhadap variabel dependen.

    Dalam analisis ini, apabila diperoleh probabilitas kurang dari 0,05 berarti secara

    keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari output

  • SPSS yang terangkum pada tabel diatas hasilnya diperoleh nilai probabilitas (signifikasi)

    sebesar 0,000. Dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari

    kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan teknologi sistem,

    pemeliharaan teknologi, kompleksitas, dan faktor sosial yang menjadi indikator untuk

    mengukur efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi pada PT. KIM ENG Sekuritas

    secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja individual.

    Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Uji koefisien determinasi dilakukan guna mengetahui derajat hubungan antara

    variabel independen terhadap variabel dependennya. Guna mengetahui derajat hubungan

    dan besarnya pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen

    dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien korelasi determinasi antara variabel

    independen yang dikuadratkan atau adjusted R2. Dari uji koefisien determinasi yang

    terangkum dalam tabel diatas nilai koefisien korelasi determinasi (R2) yang dihasilkan

    adalah sebesar 0,735.

    Dengan nilai koefisien korelasi determinasi sebesar 0,735, maka dapat diartikan

    bahwa 73,5% kinerja individual dapat dijelaskan dan terpengaruh oleh variabel

    independen yang terdapat dalam penelitian. Sedangkan sisanya sebesar 26,5% dapat

    dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model

    penelitian yang ada.

    V. KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah diperoleh dari penelitian yang telah

    dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Secara simultan (bersama-sama) Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

    yang diproyeksikan/digambarkan oleh variabel kemampuan menyelesaikan tugas

    (X1), ketersediaan teknologi (X2), keamanan sistem (X3), pemeliharaan teknologi

    (X4), kompleksitas (X5), faktor sosial (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap

    kinerja individual (Y). Adapun besarnya pengaruh serta kemampuan efektivitas

    teknologi sistem informasi akuntansi menjelaskan hubungannya terhadap kinerja

    individual adalah sebesar 73,5%. Sedangkan selebihnya sebesar 26,5% kinerja

    individual dapat dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

    dimasukkan dalam model penelitian yang ada. Hal tersebut menandakan bahwa

  • efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi sangat berpengaruh terhadap

    peningkatan kinerja suatu individu di dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu

    sangat penting bagi suatu perusahaan untuk memperhatikan hal tersebut supaya

    teknologi sistem informasi yang ada dalam perusahaan dapat dimanfaatkan seefisien

    mungkin untuk meningkatkan kinerja individu yang ada.

    2. Secara parsial dari variabel-variabel independen yang memproyeksikan efektivitas

    teknologi sistem informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap kinerja individual

    adalah variabel ketersediaan teknologi (X2) dan pemeliharaan teknologi (X4).

    Sedangkan untuk kemampuan menyelesaikan tugas (X1), keamanan sistem (X3),

    kompleksitas (X5) dan faktor sosial (X6) tidak berpengaruh terhadap kinerja

    individual (Y).

    Saran dan Implikasi Penelitian

    Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, hendaknya

    melakukan penelitian dengan menggunakan faktor-faktor lain yang memiliki

    kemungkinan mempengaruhi kinerja individual serta dapat menggabungkan metode

    survey melalui kuisioner serta wawancara. Disarankan agar responden mendapatkan

    penjelasan yang cukup sebelum melakukan pengisian kuisioner

    Penelitian ini memberikan implikasi bagi PT. Kim Eng bahwa dengan adanya

    pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

    individual, maka perusahaan yang bersangkutan mampu mengupayakan agar teknologi

    sistem ada dapat dimanfaatkan seefektiv mungkin untuk meningkatkan kinerja pegawai

    yang ada.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustiani, Nurul Huda. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu

    (SIKADU) terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan Sebagai

    Variabel Moderating. Tesis Universitas Negeri Semarang.

    Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta : Liberty

    Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah

    Surabaya dan Sidoarjo.

    Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

    pada Kinerja Individual.

  • Ariayanto, Dodik. 2008. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Teknologi

    Sistem Informasi terhadap Kinerja Individual.

    Dajan, Anto. 1991. Pengantar Metode Statistik. Jakarta : LP3ES

    Darmini, Anak Agung Rai dan I Nyoman Wijaya Asmara Putra. 2009. Pemanfaatan

    Teknologi Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada Bank

    Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tabanan. Ekonomi Audi : Audi Jurnal

    Akuntansi dan Bisnis Volume : 4 No 1 Januari 2009.

    Dinar. 2006. Kepercayaan terhadap Tekknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi

    Kinerja Individual.

    Hall, James A. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

    Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam

    Evaluasi Kinerja Individual. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII Solo.

    Jusuf, Amir Abadi dan Rudi M. Tambunan. 1996. Sistem Informasi akuntansi. Jakarta :

    Salemba Empat.

    Kartikahadi, Hans. 1995. Sistem Informasi Akuntansi Bisnis di Indonesia. Jurnal Akuntansi

    FEUI Volume 9 September 1995.

    Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam

    Evaluasi Kinerja Individual.

    Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

    Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

    Nawari. 2010. Analisis Statistik dengan MS Excel dan SPSS 17. Jakarta : PT. Elex Media

    Komputindo.

    Novita, Helena. 2011. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dampaknya Terhadap Kinerja

    Karyawan pada PT. Dwi Daya Sentra Prakasa (PERSERO).

    Nugroho. 2010. Pengaruh Kepercayaan dan Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Baru

    terhadap Kinerja Individual Mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya.

    PAS (Panduan Aplikasi dan Solusi). 2010. Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan

    SPSS 17. Semarang : Wahana Komputer dan Penerbit Andi.

    Rambe, Atika Irmawati Lestari. 2010. Hubungan Efektivitas Teknologi Sistem Informasi

    Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Karyawan/Karyawati Induk

    Koperasi Unit Desa.

    Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :

    Salemba Empat.

  • Sari, Maria M.Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan terhadap

    Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Pasar

    Swalayan di Kota Denpasar. Ekonomi Audi : Audi Jurnal Akuntansi dan Bisnis

    Volume : 4 No 1 Januari 2009.

    Siregar, Astuti Handayani dan I Ketut Suryanawa. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi

    dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak

    Pratama Denpasar Barat. Jurnal Universitas Udayana.

    Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta :

    Graha Ilmu.

    Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfa Beta.

    Supranto, J. 1990. Statistika Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.

    Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi.

    Utami, Wiwik. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu.

    Jurnal Universitas Mercubuana.

    Wirjono, Endang Raino. Pengaruh Kepercayaan dan Umur terhadap Kinerja Individual

    dalam Penggunaan Teknologi Informasi. Jurnal Universitas Adma Jaya

    Yogyakarta.

    http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok_dodik.pdf

    http://eprints.undip.ac.id/17986/1/JOHANNA_MUDJIATI.pdf

    http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41095163.pdf

    www.google.com

    www.wikipedia.com