Upload
dedi-mukhlas
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
1/11
TELEVISI DIGITAL
DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL
(DVB-T)
Disusun Oleh:
M. Ronnie (7708030001)
A. B. Mahardika (7708030003)
Andhika Kurniawanto (7708030013)
Nurul Hidayatullah (7708030026)
Deddy Utama (7708030027)
Hidayat Yoni Wibowo (7708030028)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MULTIMEDIADAN BROADCASTING
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
2/11
A. PENDAHULUANTelevisi digital merupakan sebuah jenis perangkat televisi dimana
menggunakan teknologi digital dalam hal modulasi dan sistem kompresi untuk
menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.
Dunia digital telah merambah ke segala aspek kehidupan.Perlahan-lahan,
teknologi analog terus tergantikan oleh teknologi digital. Hal ini terjadi karena:
1. Digial dirasakan manfaatnya yang lebih daripada analog.
2. Teknologinya sangat canggih sehingga memunginkan terus dilakukan
research and development.
3. Relatif lebih murah.
4. Lebih prakis dari segi bentuk, ukuran, dan desain.
5. Kualitas lebih baik.
6. Memberikan kepuasan yang lebih terasa.
Selain kelebihan, tenologi digital pun memiliki kekurangan.
1. Karena perkembangannya cepat, memunginkan teknologi yang ada cepat
tergantikan oleh yang baru, sehingga cenderung cepat bosan.
2. Jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan akan jauh lebih mahal ketimbang
analog atau mungkin penggantian komponen, karena kerumitan teknologi
digital.
3. Perkembangan teknologi digital yang pesat hanya terjadi di Negara maju,
sehingga Negara-negara berkembang hanya sebagai pengguna.
Secara teknis, pita spektrum frekuensiradio yang digunakan untuk televisi
analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita
frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6.
Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
3/11
transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik
multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus
untuk program yang berbeda.
Pada Negara Negara maju, sistem penyiaran menggunakan televisi digital
telah banyak dipakai. Sebagai contohnya, Jepang, Amerika Serikat, serta kawasan
Eropa yang telah menerapkan secara penuh sistem penyiaran televisi secara
digital.Masing masing Negara tersebut pun memiliki perbedaan standart sistem
pemancar televisi digital.Amerika Serikat menerapkan sistem ATSC (Advanced
Television Systems Committee), ISDB-T (Integrated Services Digital
Broadcasting Terrestrial) pada Jepang, dan Eropa menggunakan standart
pemancar DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial).Ketiga standart
pemancar tersebut memiliki spesifikasi yang cukup berbeda.
Pada pembahasan kali ini akan mencangkup tentang sejarah sistem pemancar
televisi DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), struktur, sistem
kompresi, modulasi yang digunakan, serta keuntungan dari penggunaan sistem
pemancar televisi DVB-T (Digital Video Broadcast Terrestrial) dan
pengapdosian sistem pemancar DVB-T di Indonesia.
B. PENGERTIAN
DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial) merupakan sistem yang
fleksibel dimana memungkinkan penyiaran secara terrestrial serta dari pihak
penerima dapat memilih dari berbagai macam pilihan sesuai dengan kondisi
layanan. Pilihan yang ada pada penerima layanan dapat berupa antenna televisi
roof-top, portable, bahkan hingga layanan mobile.
C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
DVB-T merupakan salah satu sistem televisi digital yang dikembangkan oleh
system DVB. DVB (Digital Video Broadcasting) merupakan sebuah paket
standar system televise digital yang sudah diakui secara internasional. StandarDVB dikelola oleh proyek DVB, sebuah konsorsium industry internasional
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
4/11
dengan lebih dari 270 anggota, dan mereka dipublikasikan oleh Joint Technical
Committee (JTC) dari European Telecommunications Standards Institute (ETSI),
Komite Eropa untuk Eletronical Standard (CENELEC) dan Eropa Broadcasting
Union (EBU)
Beberapa standard yang telah dikembangkan oleh DVB adalah :
- DVB-S (Digital Video Broadcasting Satelit), merupakan penyiaran videodigital untuk forward error coding dan standar demodulasi untuk televise
satelit
- DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), dipublikasikan padatahun 1997 dan penyiaran pertama di UK pada tahun 1998.
- DVB-C (Digital Video Broadcasting Cable), merupakan standarkonsorsium Eropa untuk transmisi penyiaran televisi digital melalui kabel.
- DVB-H (Digital Video Broadcasting Handheld) merupakan salah satudari tiga format yang lazim untuk mobile. Hal ini merupakan spesifikasi
teknis untuk memberikan layanan penyiaran melalui handphone.
Saat ini konsorsium DVB sudah mengeluarkan DVB-T2 yang merupakan
generasi kedua DVB-T. Sistem ini mengirimkan data video, audio dan lainyayang sudah dikompresi melalui Physical layer pipes, mengguanakan modulasi
OFDM, membuatnya menjadi system yang cocok untuk membawa sinyal HDTV
pada saluran televise terrestrial. Penyiarannyapun baru pada beberapa daerah di
Inggris, Italia, dan Swedia.
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
5/11
D. STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM
Blok Diagram Sistem Pemancar DVB-T
E. SISTEM KOMPRESI DAN MODULASI
Modulasi DVB-T
StandarDVB-T menetapkansebuah sistemyang
dirancanguntukmengirimvideo digital, audiodigital, dandataberkualitas tinggi
melalui7-atausaluran8-MHz. Sistem ini dirancang
untukmemberikaninformasidigitaldengan harga4,98-
31,67Mb/s.MeskipunadabanyakkesamaandenganstandarATSCpadalapisantranspo
rtdanpengkodean kanal, perbedaan yangsignifikanadalahpada jenismodulasi yang
digunakan. Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing(COFDM) telah
dipilihuntukDVB-T,sebagiankarenakebutuhan yang unik
daristasiunpenyiaranEropadanjaringan. Single-frekuensi Network(SFN)
digunakansecara luasdiEropauntuklebihefektifmenggunakansaluran yangtersedia;
COFDMdipandangpaling cocokuntukpersyaratanini. DalamSFN,
semuastasiunsiaranprogramtertentumelakukannyapadasaluranyang sama, masing-
masing disinkronkanuntukreferensiyang samapersisbasebandsinyal
danwaktuyangumum.
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
6/11
Sebuahpenerimadisetelkesaluraninidapatmenerimasinyaldarisatuataulebihstasiun
secarabersamaan, yang berbeda pada masing-masingadalah penundaan.
Dalamkondisimultipath, kekuatan sinyaldaristasiunmasing-
masingmungkinberbedabedadenganwaktu. Intervalmenjagapemerataanyang
dibangun ke dalamsistemCOFDMdan memfasilitasipenerimaanpada kondisi ini
secara efektif. Intervalpenjagamungkindipilihdari13/2-1/4durasiwaktusimbolaktif,
sehinggatotaldurasisimboladalahdari113/2 -1waktusimbolaktif.
Model sinyal Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing dengan 52 carrier
Pada teknik COFDM sebuah gelombang pembawa sebenarnya merupakan kumpulan dari
banyak sekali gelombang pembawa (total 52 sinyal carrier) yang di pancarkan secara parallel
sekaligus.COFDM menggunakan 48 sub carrier untuk pengiriman data, dan empat (4) sub-carrier
untuk error correction.
Menggunakan teknik COFDM, kita dapat mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi
walaupun berada pada lingkungan yang banyak pantulan sinyal, yang dikenal sebagai multipath.
Setiap kanal COFDM menggunakan frekuensi dengan lebar 300KHz. Pada
kecepatan paling rendah, COFDM dapat menggunakan teknik modulasi Binary
Phase Shift Keying (BPSK) yang dapat mengirim data pada kecepatn 125Kbps
per kanal. Oleh karena itu sebuah carrier dengan 48 kanal dapat mengirim data
sebesar 6000Kbps atau 6MBps.
Dengan menggunakan teknik modulasi yang lebih komplex, yaitu, 16 level
quadrature amplitude modulation 16 QAM yang akan mengirimkan 4 bit per
hertz, kita dapat mengirimkan data pada kecepatan 24Mbps. Tentunya dengansemakin banyak bits per cycle (hertz) yang di encoded, akan semakin besar
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
7/11
kemungkinan terjadinya interferensi, fading, dan jarak yang mungkin di tempuh
semakin pendek.
Untuk mencapai kecepatan 54Mbps, kita perlu mempergunakan teknologi 64
QAM (64 level quadrature amplitude modulation), yang akan memproses 8 bit
per cycle atau 10 bit per cycle, dengan jumlah seluruhnya sampai 1.125 Mbps per
300-KHz kanal. Oleh karena itu dengan total 48 kanal, kecepatan maksimum per
carrier dapat mencapai 54Mbps.
Kompresi untuk DVB-T
Keputusan fundamental DVB Project adalah dengan memilih MPEG-2,
salah satu seri standar MPEG untuk kompresi signal audio dan video. MPEG-2
mampu mereduksi signal tunggal 166 Mbits menjadi hanya 5 Mbits, sehingga
penyelenggara siaran dapat mengirim signal digital menggunakan eksisting
media kabel, satelit dan terestrial secara efisien.
MPEG-2 menggunakan metode kompresi yang longgar, artinya signal
digital yang dikirim adalah dalam kondisi terkompresi dengan menghilangkan
sebagian data. Data yang dihilangkan tidak berpengaruh pada hasil akhir yangditampilkan (misalnya resolusi pada televisi - yang tidak dapat ditangkap oleh
mata manusia).
Model transport data
Video terkompresi, kompresi audio, dan data stream multiplexing ke dalam
program stream MPEG (MPEG-PSS). Satu atau lebih MPEG-PSS yang
bergabung bersama-sama ke transport stream MPEG (MPEG-TS), ini adalah
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
8/11
sungai digital dasar yang sedang dikirim dan diterima oleh TV atau rumah Set
Top box (STB). Diizinkan bitrate untuk data diangkut tergantung pada sejumlah
parameter modulasi dan coding: ia dapat berkisar dari sekitar 5 sampai sekitar 32
Mbit
F. KELEBIHAN SISTEM DVB-T
DVB-T membroadcast paket channel tv denganmultiplex. Keunggulannya
yaitu :
Efisiensi dari penggunaan spektrum radio, transmisi power, transmisi network,dan juga efisiensi dalam power consumption.
Lebih tahan terhadap interferensi. Kualitas audio dan gambar yang lebih baik. Dapat menggunakan antena portabel atau penerimaan sinyal secara bergerak
dan gambar tetap baik.
Lebih interaktif dengan kemungkinan untuk menambahkan servis baru berupadata, sebagai contoh data informasi transmisi.
Kemungkinan untuk high-definition picture. Format gambar wide screen.
Beberapa parameter yang membedakan sistem DVB-T dengan sistem lainnya :
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
9/11
G. STANDARISASI DAN REGULASI
Regulasi mengenai televisi digital DVB-T di Indonesia tertulis dalam
beberapa peraturan menteri, antara lain:
1. PERATURAN MENTERI KOMINFO NO. 27/P/M.KOMINFO/8/2008TENTANG UJI COBA LAPANGAN PENYELENGGARAAN
SIARAN TELEVISI DIGITAL
2. RANCANGAN PERDIRJDIRJEN/2009 DIRJE PERSYARATANTEKNIS ALAT DAN PERANGKAT PEMANCAR TELEVISI SIARANDIGITAL TERESTRIAL STANDAR DIGITAL VIDEO
BROADCASTING-TERRESTRIAL/DVB-T
H. PERKEMBANGAN DI INDONESIA
Industri televisi Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1962 dimulai dengan
pengiriman teleks dariPresidenSoekarno yang berada diWinakepada Menteri
PeneranganMaladipada 23 Oktober 1961. Presiden Soekarno memerintah Maladi
untuk segera mempersiapkan proyek televisi. TVRI merupakan stasiun televisi
pertama yang berdiri di Indonesia.
TVRI melakukan siaran percobaan pada 17 Agustus 1962 dengan pemancar
cadangan berkekuatan 100 watt.TVRI mengudara untuk pertama kali tanggal 24
Agustus 1962 dalam acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV
dari Stadion Utama Gelora Bung Karno.Sejak saat itu dirintis pembangunan
stasiun televisi daerah pada akhir tahun 1964. Kemudian dibentuk stasiun-stasiun
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
10/11
produksi keliling (SPK) tahun 1977 sebagai bagian produksi dan merekam paket
acara untuk dikirim dan disiarkan melalui stasiun pusat TVRI Jakarta di
beberapa ibu kota provinsi. Konsep SPK diadopsi oleh beberapa stasiun televisi
swasta berjaringan tahun 1990-an. Televisi swasta menggunakan kanal frekuensi
ultra tinggi (UHF) dengan lebar pita untuk satu program siaran sebesar 8 MHz.
Migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital menjadi tuntutan teknologi
secara internasional.Aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran televisi
mulai dikembangkan di pertengahan tahun 1990-an. Uji coba penyiaran televisi
digital dilakukan pada tahun 2000 dengan pengoperasian sistem digital dilakukan
bersamaan dengan siaran analog sebagai masa transisi.
Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis pertelevisian Indonesia melakukan uji
coba siaran televisi digital. PT Super Save Elektronik melakukan uji coba siaran
digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 UHF dengan format DMB-T (Cina)
sementara TVRI/RCTI melakukan uji coba siaran digital bulan Juli-Oktober 2006
di saluran 34 UHF dengan format DVB-T. Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/3/2007 tanggal21 Maret2007 tentang
Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia
menetapkan DVB-T ditetapkan sebagai standar penyiaran televisi digitalteresterial tidak bergerak.
Stasiun-stasiun televisi swasta memanfaatkan teknologi digital pada sistem
penyiaran terutama pada sistem perangkat studio untuk memproduksi, mengedit,
merekam, dan menyimpan program.Sementara itu penyelenggara televisi digital
memanfaatkan spektrum dalam jumlah besar, dimana menggunakan lebih dari
satu kanal transmisi. Penyelenggara berperan sebagai operator jaringan dengan
mentransmisikan program stasiun televisi lain secara terestrial menjadi satu paket
layanan. Pengiriman sinyal gambar, suara, dan data oleh penyelenggara televisi
digital memakai sistem transmisi digital dengan satelit atau yang biasa disebut
sebagai siaran TV berlangganan.
TVRI telah melakukan peluncuran siaran televisi digital pertama kali di
Indonesia pada 13 Agustus 2008.Pelaksanaan dalam skala yang lebih luas dan
melibatkan televisi swasta dapat dilakukan di bulan Maret 2009 dan dipancarkan
dari salah satu menara pemancar televisi di Joglo, Jakarta Barat.Sistem penyiaran
8/2/2019 Teknologi Televisi Digital DVB-T
11/11
digital di Indonesia mengadopsi sistem penyiaran video digital standar
internasional (DVB) yang dikompresi memakai MPEG-2 dan dipancarkan secara
terestrial (DVB-T) pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, 44 dan 46 UHF)
serta berkonsep gratis untuk mengudara.Penerimaan sinyal digital mengharuskan
pengguna di rumah untuk menambah kotak konverter hingga pada nantinya
berlangsung produksi massal TV digital yang bisa menangkap siaran DVB-T
tanpa perlu tambahan kotak konverter.
Selain siaran DVB-T untuk pengguna rumah, dilakukan uji coba siaran video
digital berperangkat genggam (DVB-H).Siaran DVB-H menggunakan kanal 24
dan 26 UHF dan dapat diterima oleh perangkat genggam berupa telepon
seluler khusus.Keutamaan DVB-H adalah sifat siaran yang kompatibel denganlayar telepon seluler, berteknologi khusus untuk menghemat baterai, dan tahan
terhadap gangguan selama perangkat sedang bergerak.Jaringan DVB-H di
Indonesia dipercayakan kepada jaringan Nokia-Siemens.
Departemen Komunikasi dan Informasi merencakan untuk mengeluarkan
lisensi penyiaran digital pada akhir tahun 2009 bersamaan dengan penghentian
pemberian izin untuk siaran televisi analog secara bertahap. Pemerintah telah
menetapkan peserta yang mendapat izin frekuensi sementara untukmenyelenggarakan uji coba DVB-T dan DVB-H di Jakarta yaitu :
Untuk DVB-T Lembaga Penyiaran Publik TVRI Konsorsium TV Digital Indonesia
(KTDI):SCTV,ANTV,TransTV,Trans7,TV One,Metro TV
Untuk DVB-H Telkom Tbk (Telkomsel dan TELKOMVision) Mobile-8 Telecom Tbk (didukung oleh TV grup MNC: RCTI, Global, TPI)
Perangkat penerima yang akan mendukung uji coba siaran digital di Indonesia
adalah Polytron dengan produk TV digital dan kotak konverter. Polytron akan
mengeluarkan TV digital berukuran 21 inchi dan 29 inchi dengan harga yang
dapat dijangkau masyarakat.