Upload
jw-pradana
View
199
Download
9
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Teknik Dasar Fiber optik untuk sistem telekomunikasi
Citation preview
Optical Fiber is the famous medium in the
data telecomunication system today. This
document describe brief konowledge
behind the sytem
Fiber Optic
Communication
System
Basic Knowledge
JWPradana
P a g e | 1
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Daftar Isi :
Kata Pengantar ..................................................................................... 2
I. Pendahuluan ......................................................................................... 3
II. Hakekat Cahaya .................................................................................... 3
III. Kabel Serat Optik .................................................................................. 9
IV. Sumber Cahaya Kabel Serat Optik ........................................................ 13
V. Sistem Modulasi .................................................................................. 14
VI. Fiber Optic Component ........................................................................ 15
VII. Fiber Optic Repeater ............................................................................ 18
VIII. Losses In Optical System ...................................................................... 21
IX. Basic Design ......................................................................................... 22
Daftar Pustaka ..................................................................................... 23
P a g e | 2
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
KATA PENGANTAR
Assallamuallaikum Wr. Wb,
Pada kesempetan kali ini penulis mencoba menerangkan tentang konsep dasar dari optikal
system, yang pada saat ini sedang gencar dipergunakan sebagai alternatif untuk
menstransmisikan giga byte data dengan cost yang lebih murah dan spesikasi teknis yang
handal.
Dasar-dasar tentang optik itu sendiri diberikan pada bab-bab awal, untuk memberikan
gambaran secara penuh dasar yang mengawali penemuam kabel serat optic, sehingga mampu
membawa informasi hingga berkilo-kilo meter dengan rugi-rugi yang rendah.
Tetapi setiap apa yang diciptakan oleh manusia selalu ada kelehaman sebagaimana dhaif
manusia itu sendiri, pada bab-bab akhir dijelaskan tentang batasan-batasan dari system optik itu
sendiri.
Perhitungan dasar untuk design optik disajikan pada bab terakhir, sekedar untuk memberikan
gambaran global bagaimana memperhitungakan batas-batas spesifikasi yang diberikan oleh
pabrikan, diatas kertas.
Walaupun demikian masih ada seksi berikut nya yang akan dibahas pada buku berikutnya, yaitu
mengenai bagaimana membalans antara UL dan DL dalam sistem optic sehingga masih
memenuhi standard yang diperlukan.
Dikarenakan begitu sedikitnya leteratur yang ada dan para pabrikan menyembunyikan
spesifikasi teknis mereka di web site mereka, maka jika masih ada kekurangan disana-sini
penulis hanturkan permohonan maaf yang sebesar-besanya.
Kebenaran datangnya hanya dari Allah SWT, dan kekurangan selalu berasal dari penulis. Akhirul
kata semoga buku sederhana ini bisa memenuhi kebutuhan para pembaca.
Wass
P a g e | 3
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
I. PENDAHULUAN
ahaya adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang wajib disyukuri
keberadaannya dengan meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kita kepada Sang
Khalik, Allah SWT. Sepasang mata manusia pun sangat butuh keberadaan cahaya agar
mampu berfungsi dengan baik, ketika tanpa cahaya maka manusia akan berada pada
kondisi buta. Sumber Cahaya terbesar di dunia ini adalah matahari, dengan
keberadaanya bulan mampu bersinar dimalam hari. Begitupun dengan bintang-bintang dilangit
yang berkerlap-kerlip akibat dari meminjam cahaya matahari yang dipantulkan olehnya.
Pernahkah terpikirkan oleh kita, materi apakah yang membentuk cahaya ? bagaimana cahaya
mampu membuat mata kita membedakan warna atau membedakan bentuk benda ? Dapatkah
cahaya digambarkan bentuknya ? mengapa cahaya bisa dipantulan ?
Ketika kita masih anak-anak, kita kagum ketika sebuah “suryakanta” (kaca cembung)
mampu membakar sebuah kertas ketika cahaya matahari yang tersebar difokuskan menjadi
setitik cahaya yang terpusat oleh suryakanta tersebut. Ini adalah salah satu dari fenomena
cahaya,yaitu ketika cahaya mampu untuk dicompress menjadi setitik cahaya dengan intensitas
tinggi. Hal ini memberikan dasar kesimpulan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan materi.
Berbagai pertanyaan diatas dan fenomena alam yang terlihat akan menghantarkan kita untuk
menelaah lebih jauh hakekat cahaya yang sebenarnya dan manfaat apa yang mampu diambil
oleh manusia dengan cahaya.
II. HAKEKAT CAHAYA
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa Cahaya
merupakan paket partikel yang disebut sebagai foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang - partikel" yang
ditemukan oleh Louis Debroglie pada tahun 1924.
Disusul temuan Albert Einstein pada tahun 1926 yang menyatakan bahwa cahaya tersusun dari
kuanta yang disebut sebagai “Foton” yang memiliki sifat gelombang dan partikel. Teori Eisntein
inilah yang menjadi dasar teori mekanikal kuantum. Dari sinilah era optika modern dimulai, yang
kemudian ditemukanlah sinar maser pada tahun 1953 dan berikutnya sinar laser pada tahun
1960.
Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting
pada fisika modern. Sekelompok cahaya disebut sebagai spectrum yang dipersepsikan oleh mata
manusia sebagi warna. Sebagai contoh pelangi merupakan spektrum dari sekelompok cahaya
(paket cahaya) yang terdiri merah, jingga, hijau,Biru, Kuning, Ungu, Abu-Abu dan Putih.
C
P a g e | 4
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Besaran (kuantitas) yang dipergunakan untuk mengukur suatu cahaya adalah sebagai berikut :
1. Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan
oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas
cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan
mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang
tertentu (spektrum cahaya nampak) yang diukur dalam besaran pokok ini.
Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang adalah:
intensitas cahaya dalam satuan Candela,
intensitas radian dalam unit W/sr,
fungsi intesitas standar.
Intensitas cahaya total untuk semua panjang gelombang menjadi:
2. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
P a g e | 5
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu
memperhitungkan frekuensi ( ) sebagai hasil kebalikan dari periode ( ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :
keterangan:
f : frekuensi (hertz)
T :periode (sekon atau detik)
3. Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (λ).
Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak:
Axis x mewakilkan panjang, dan I mewakilkan kuantitas yang bervariasi (misalnya tekanan udara untuk sebuah gelombang suara atau kekuatan listrik atau medan magnet untuk cahaya), pada suatu titik dalam fungsi waktu x.
Panjang gelombang λ memiliki hubungan inverse terhadap frekuensi f, jumlah puncak untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjan gelombang sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh frekuensi gelombang. Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini adalah kecepatan cahaya c, untuku sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah:
P a g e | 6
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
di mana:
λ = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang
elektromagnetik
c = kecepatan cahaya dalam vakum = 299,792.458 km/d ~ 300,000 km/d =
300,000,000 m/d atau
c = kecepatan suara dalam udara = 343 m/d pada 20 °C (68 °F)
f = frekuensi gelombang
Cahaya memiliki beberapa sifat yang berkaitan dengan enviroment disekitarnya dimana
cahaya berinteraksi,
1. Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.
Refleksi pada era optik geometris dijabarkan dengan hukum refleksi yaitu:
Sinar insiden (sinar datang), sinar refleksi (Sinar Pantul) dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar.
Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible (bolak-balik).
2. Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan
arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.
P a g e | 7
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Refraksi (pembiasan) gelombang-gelombang cahaya di air. Persegi gelap menunjukkan
posisi sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air. Persegi terang
menunjukkan posisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X) seakan-akan
terlihat di Y, posisi yang jelas lebih dangkal.
3. Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat,
sehingga kedua gelombang saling menghilangkan
P a g e | 8
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
4. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contoh: penyebaran cahaya karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh
prinsip Huygens.
Difraksi pada dua celah berjarak . Fraksi gelombang putih terjadi pada perpotongan antara
garis-garis putih. Fraksi gelombang hitam terjadi pada perpotongan garis-garis berwarna hitam.
Fraksi-fraksi gelombang terpisah sejauh sudut dan dirunut dengan urutan .
5. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang.
Warna Panjang gelombang
Ungu 400-440nm
Biru 440-495nm
Hijau 495-580nm
Kuning 580-600nm
Orange 600-640nm
Merah 640-750nm
6. Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yang bergerak secara oscillasi dan menuju arah tertentu. Karena cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, maka cahaya ini mempunyai medan listrik, E dan juga medan magnet, H yang keduanya saling beroscilasi dan saling tegak lurus satu sama lain, serta tegak lurus terhadap arah rambatan (lihat gambar).
Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal; yang berarti bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya. Adapun syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah oscilasi tegak lurus terhadap bidang rambatannya. Gelombang bunyi, berbeda dengan gelombang cahaya, tidak dapat terpolarisasi sehingga dia bukan gelombang transversal.
P a g e | 9
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat ke arah tertentu. Arah polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor bidang medan listrik gelombang tersebut serta arah vektor bidang medan magnetnya.
Beberapa macam / jenis polarisasi:
polarisasi linear,
polarisasi melingkar,
polarisasi ellips.
Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.
Gb. Jenis polarisasi melingkar dari gelombang cahaya, dengan medan E (hijau) dan medan H (merah), dan arah rambatan ke atas
III. Kabel Serat Optic (Fiber Optic)
Optical fiber atau serat optic merupakan media penghantar komunikasi alternative pengganti
wire (kabel) dan Udara. Cahaya adalah gelombang eletromagnetic alternative yang memiliki
kehandalan yang tidak dimiliki oleh Radio, beberapa kelebihannya adalah sebagai berikut :
o Memiliki lebarbidang (bandwidth) yang sangat lebar. Dalam sistem digital dapat
mencapai orde gigahertz, sehingga mampu membawa informasi yang sangat
besar.
P a g e | 10
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
o Ukuran yang sangat tipis (setipis rambut), murah dan mudah dalam installasi
penarikan kabelnya.
o Cahaya tidak terpengaruh (terinterferensi) oleh derau listrik maupun medan
magnet.
o Pengkodean menggunakan cahaya terjamin keamanannya.
o Cahaya yang dilalukan didalam serat kaca tidak menghasilkan listrik sehingga
aman untuk ditanam dalam tanah karena tidak menghasilkan percikan listrik.
o Losses yang sangat rendah sehingga mengurangi (bahkan meniadakan)
perangkat repeater untuk jaringan jarak jauh. Losses serat optic mencapai
kurang dari 5 dB/Km.
Tetapi bagaimanapun juga kabel serat optic memiliki beberapa kelemahan. Setiap yang dibuat
atau dihasilkan manusia pasti ada kelemahannya, karena manusia pun tidak ada yang sempurna.
1. Sangat sulit untuk membuat terminal untuk kabel serat. Misalnya terminal pembagi,
terminal koneksi dsb.
2. Penyambungan antar kabel serat memerlukan peralatan khusus dan ketrampilan khusus
disertai dengan ketelitian yang tinggi.
Kabel serat optik terbuat dari kaca atau plastik dengan ukuran 120 µm (mikrometer), dengan
ukuran sebesar itu sehelai kabel serat optik memiliki dimensi yang lebih kecil dari sehelai
rambur manusia. Sumber cahaya yang dipergunakan dalam sistem transmisi serat optik adalah
LED atau Laser, cahaya yang ditransmisikan lewat serat kaca tidak terpendar keluar dikarenakan
indek bias kabel serat optik lebih besar dari indek bias udara.
Apa yang dimaksud dengan indeks bias ?
Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam
ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium.
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis:
dimana: n = indeks bias c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 meter/detik)
= cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n ≥ 1).
P a g e | 11
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core . Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.
Gb. Bagian-bagian serat optik jenis single mode
Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut
dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk
kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang
pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti.
Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil, diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang (biasanya sekitar 8,3 - 10 mikron) sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, ukuran selongsongnya yang diperlukan sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan yang kecil (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657. Panjang Gelombang Pulsa cahaya yang ditembakan kedalam serat optic singgle mode adalah 1310-1550nm.
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. Diameter inti dari serat optik multi mode berkisar antara 50 -100 mikron, sedangkan panjang gelombang cahaya yang ditembakan kedalamnya berada dalam range 850-1300nm.
P a g e | 12
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
2. Berdasarkan indeks bias core :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen. Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil.
Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Attenuasi atau pelemehan (Losses) dari kabel serat optic sangat rendah jika dibandingkan dengan kabel biasa (Coaxial), kurang dari 1dB/Km nya.
Losess yang dari kabel serat optik disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Penyerapan (Absorption) Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
Penyebaran (Scattering) Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Standarisasi kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket Artinya Kuning serat optik single-mode
Oranye serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan
P a g e | 13
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
IV. Sumber Cahaya Kabel Serat Optic
Sumber cahaya yang dimakasud disini adalah cahaya yang dipergunakan untuk memodulasi
informasi sebelum ditransmisikan melalui kabel serat kaca.
Syarat-syarat penting yang harus dipenuhi agar bisa dipergunakan sebagai pemodulasi sistem
optic adalah :
1. Cahaya yang dihasilkan harus bersifat mendekati monocromatis (berfrequency Tunggal)
2. Cahaya harus memiliki intensitas tinggi, sehingga mampu mengatasi rugi-rugi dari kabel
serat optic dan accesorisnya.
3. Mudah untuk dimodulasi oleh Sumber Informasi
4. Sumber cahaya harus berukuran kecil, ringkas dan mudah dihubungkan dengan serat
optik nya, sehingga tidak menambah rugi-rugi akibat koneksi.
Ada Dua (2) jenis sumber cahaya yang umumnya dipergunakan didalam sistem komunikasi saat
ini adalah :
1. Diode Pancar Cahaya (Light Emiting Diode, LED)
LED menghasilkan intensitas cahaya yang rendah, sehingga sumber cahaya LED hanya
mampu dipergunakan untuk jaringan berjarak pendek dan menengah. Dan ini biasanya
diperuganakan di gedung, pesawat terbang, kapal pesiar dan sebaginya.
2. Diode Laser Injeksi (Injection Laser Diode, ILD)
LASER mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi dan koheren sehingga
sangat cocok untuk jaringan jarak jauh.
Yang umum dipergunakan oleh fiber optic system di DAS adalah Sumber Cahaya LED.
P a g e | 14
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
V. Modulation System
Basic System dari jaringan fiber optic adalah seperti gambar dibawah ini :
Didalam blok FOT modulasi informasi terjadi dari Informasi RF ke dalam bentuk Informasi
cahaya dan sebaliknya diubah lembali kedalam system informasi RF didalam blok FOR.
Secara sederhana proses modulasi optik diterangkan pada gambar dibawah ini, karakteristik LED
terhadap masukan adalah linear.
P a g e | 15
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
VI. FIBER OPTIC COMPONENTS
1. Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
a) FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
b) SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
c) ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
d) Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
e) D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
f) SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
g) E2000
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
a) LC b) SMU c) SC-DC
P a g e | 16
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
2. Patch Cord
Sejenis jumper didalam system RF, dimana panjangnya antara 2 s/d 5 M dengan ujung-
ujung nya sudah terpasang konektor dengan jenis terntentu dengan type Male-Female
atau Male-Male.
3. Pig Tail
Pig Tail (ekor babi) adalah fiber optic kabel dimana salah satu ujungnya sudah terkoneksi
dengan konektor.
P a g e | 17
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
4. Optical Divider
Adalah pembagi optic untuk memberikan inputan di arah yang berbeda. Optical divider
ini bekerjanya mirik power splitter pada system RF. Atau menggabungkan 2 inputan dari
arah yang berbeda menjadi satu output.
5. Fiber Optic Adaptor
Berfungsi sebagai penguhubung antara dua konektor dengan type sama dengan jenis
yang berbeda (Female dan Male), atau antara 2 konektor dengan type yang berbeda.
6. Isolator
Berfungsi untuk mencegah agar cahaya tidak berbalik berlawanan arah dengan
sumbernya.
7. Joint Closure (Splicer Box)
Berfungsi untuk menyimpan (menggulung) sisa kabel optic agar tersimpan rapi untuk
keperluan maintenance atau retroftit dimasa mendatang.
P a g e | 18
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
VII. FIBER OPTIC REPEATER
Blok Diagram Optical Repeater, secara generik, adalah seperti gambar dibawah ini :
Gb. Block Diagram Master Unit
Gb. Block Diagram Remote Unit (RU)
P a g e | 19
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Pada dasarnya optical repeatere unit adalah system sederhana yang prinsip kerjanya
sama dengan repeater regular non optic. Hanya saja dalam repeater optic telah
ditambahkan module pengubah informasi yang masih berupa frequency radio ke
frequency cahaya.
Dalam blok diagram diatas juga terlihat ada tambahan komponen attenuator yang
berfungsi untuk menyesuaikan antara output RF dengan Inputan dari optical modulator
yang berordo miliwatt.
Dibawah ini adalah spesifikasi teknis penting pada Optical Repeater, yang menjadi fokus
penting pada saat melakukan design dan implementasi (dikarenakan setiap pabrikan
mendefinisikan spesifikasinya berbeda-beda) :
o Typical Input Power/Carrier (w/10 carriers) dbm, yang dimaksud batas
maksimum inputan RF yang dijinkan ke arah port master unit sebelum diubah ke
cahaya. Pada umum nya adalah 0 s/d 3 dbm, tetapi produk dari Andrew
mencantumkan spesifaksi untuk input master unit nya hingga +33 dBm
(Modulenya sudah dilengkapi dengan Internal Attenuator)
o Optical Loss, Adalah maksimum loss optic yang diijinkan agar system masih
mampun bekerja maksimum sesuai dengan spesifikasi dari peralatan. Optical
Loss bervariasi tergantung dari pabrikan. Pada umumnya Optical loss yang
diijinkan adalah < 3dB (tetapi untuk product dari Andrew mengijinkan hingga 10
dB Optical Loss).
o IP3 (Third (3rd) Order Intercept Point atau TOI), adalah spesifikasi yang
dipergunakan untuk menentukan lineritas dari module Amplifier terhadap
Amplier Ideal. TOI muncul akibat ada Intermodulation product (IM3) dari
ferquency input yang berdekatan.
o Intermodulation Product (IM3), proses terjadinya modulasi yang tidak
diinginkan dari dua frequency yang berbeda dan berdekatan. Penyebab
terjadinya Intermodulasi adalah non linearitas dari modul sinyal processing. Efek
P a g e | 20
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
dari intermodulasi ini adalah munculnya frequency ke-2 atau ke-3 akibat
penjumlahan dan pengurangan dari dua frequency yang berdekatan tersesebut.
o Noise Figure, adalah Noise yang dihasilkan dari peralatan itu sendiri. Semakin
kecil nilai noise figure semakin baik. Karena NF menjadi kontributor dari
kenaikan Noise Floor.
P a g e | 21
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
o 1dB Compression Point, adalah spesifikasi untuk memperkirakan sejauh
mana non liniearitas dari peralatan amplifier yang sedang dipergunakan.
Rule of Thumb dari 1dB compression adalah 10dB dibawah TOI (IP3).
VIII. LOSSES IN OPTICAL SYSTEM
Meskipun optical system adalah system yang sangat effektif untuk transmisi jarak jauh,
bukan bearti 100% tanpa rugi-rugi. Dibawah ini adalah rugi-rugi yang diperhitungkan
dalam mendesign tranmisi menggunakan system optik.
1. Optical feeder, ada type optical feeder dengan loss per km yang berbeda
o Singgle Mode (9/125 µm)
0.4 dB/Km pada λ = 1300 nm
0.3 dB/Km pada λ = 1550 nm
o Multi Mode (62.5/125 µm)
3 dB/Km pada λ = 850 nm
1 dB/Km pada λ = 1300 nm
o POF (Plastic Optical Fiber) = 0.2 dB/m
2. Splicing Loss, proses penyambung antar optical feeder atau antara pigtail
dengan feeder.
o Electric Arc (Fusion Splicing), Loss 0,1 dB
o Mechanical Splicing (Gluing Splicing), Loss 0.2 dB
3. Connector Loss per pair, pada umumnya adalah 0.5 dB
P a g e | 22
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
IX. BASIC DESIGN
Pada prinsipnya suatu sistem yang menggunakan optical sebagai media transmisi
memiliki dua block terpisah, yaitu Blok Radio (RF) dengan Blok Optik. Seperti yang
digambarkan didalam blok diagram dibawah ini :
Untuk RF Part perhitungan design nya mengikuti link budget calculation mengikuti
kaidah-kaidah perhitungan untuk radio frequency.
Untuk saat ini akan dicoba mengimplementasikan teori dasar yang sudah dibahas di
bab-bab sebelumnya, khusus untuk part optik nya saja.
Dari BTS ke arah Master Unit (MU), yang perlu diperhatikan dipart ini adalah
berapa maximum input yang diijinkan di feeding ke arah master unit. Typical
input yang diijinkan pada umumnya berada pada range 0-3 dBm. Karena power
output BTS variable antara range 37 – 43 dBm, maka yang perlu dihitung adalah
seberapa besar external attenuasi yang harus dipasang.
RF PART OPTIC PART RF PART
a
b
C
P a g e | 23
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Agar terhidar dari perubahan power yang tidak terduga, maka batasan
maximum dari power output BTS yang dipergabakan sebagai dasar perhitungan.
Jika dipergunakan batasan 0 dbm untuk input master unit maka akan diperlukan
attenuasi sebesar :
Power Output BTS – Attenuasi = Batasan Input Master Unit
43 dbm – x = 0 dBm
x = 43 dB
sehingga untuk blok diagram diatas diperlukan 43 dB attenuasi,
implementasi actualnya akan menggunakan 30 dB external attenuator
dan sisanya 13 dB menggunakan internal sistem master unit attenuasi
biasanya memiliki range 0-20 dB attenuasi.
Part berikutnya yang harus diperhatikan adalah optical losses yang
dijinkan agar system optik ini bisa berjalan sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang dihitung optical fedeer yang menhubungkan remote
unit terjauh dari Master unitnya. Diasumsikan maximum optical loss yang
diijinkan berdasarkan spesifikasi adalah <3 dB. Berdasarkan diagaram
diatas ada tiga section (kotak merah) optical part (a,b dan c), diasumsikan
part yang terpasang per section adalah sebagai berikut:
o Part a, karena jarak antara MU dengan OTB (Splicer Box) pendek
maka dipergunakan Patch Cord untuk menghubungkannya.
o Part b, dari OTB (Splicer Box) ke RU unit yang berada di basement
Tower H, jarakanya 500 M, masing-masing optic core
disambungkan dengan pigtail.
o Kemudian dari OTB ke arah Remote Unit (RU) dipergunakan patch
cord.
o Detail diagram per core optic nya digambarkan sebagai berikut.
Note : Loss Singgle Mode Feeder 0.4 dB * 500m/1000m = 0.2 dB
Jadi Total Optic Loss =
0.5 dB+0,2dB+0,1dB+0.2dB+0.1dB+0.2dB+0.5dB = 1.8 dB (< 3dB)
Kesimpulan masih memenuhi standard
P a g e | 24
21/02/2013 www.gsm4baby.blogspot.com jwpradana
Daftar Pustaka :
1. Thomas Sri Widodo, Komunikasi Serat Optic, Andi Offset, Jogjakarta, 1995
2. Bell Core, Lennie Lightwave’s Guide To Installation Fiber.
3. www.wikipedia.org
4. Litenna Training Documents, 2001
5. Foxcom Training Documents, 2002