Upload
siti-lia-rahmatika
View
257
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Swine management
Citation preview
SWINE MANAGEMENT
THE WAY OF ORGANIZING (COORDINATING, SYNCRONIZING AND INTEGRATING) SCIENCES AND ART TO OPTIMIZEPRODUCTION EFFICIENTLY(For the benefit of farmers)
WHAT IS MANAGEMENT ?
MANAJEMEN PRODUKSI BABI ???
Seni, cara, atau strategi solusi masalah yang berdasar pada pengetahuan tentang ternak bersangkutan
dan lingkungannya
(animal science and it’s environment)
untuk peningkatan produktivitas, efisiensi dan profit
Kuantitas & kualitas pakan, penyakit, mortalitas, lingkungan, bibit, dll.
1. Produksi dan produktivitas rendah
2. Reproduktivitas rendah
(anak lahir sd.sapih)
ANIMAL SCIENCE (Pengetahuan tentang sifat-sifat ternak)
BEHAVIOR (Tingkah laku)-------------------------------------------------
REPRODUKSI :(1) SEXUAL MATURITY
(2) HEAT (SIKLUS Birahi)(3) KEBUNTINGAN (Muda dan Tua)
(4) LAKTASI DAN MENYUSUI SERTA PENYAPIHAN----------------------------------------------------------
PRODUKTIVITAS :PERTAMBAHAN BERAT BADAN (TULANG, DAGING DAN LEMAK)
BERAT LAHIR DAN LITTER SIZEKUALITAS KARKAS
PAKAN DAN PEMBERIAN PAKANSTRUKTUR POPULASI, DLL
EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN(Bersifat substansial)
Penggunaan Pakan Berkualitas ???
Kualitas dan keseimbangan nutrisi (nutrient requirement)
Perbaikan produktivitas dan efisiensi penggunaan pakan Peningkatan produktivitas individual
Pengurangan jumlah dan perbaikan struktur populasi Lebih sedikit breeding animals
Berkurang replecement Longer productive lives
Perbaikan reproduksi dan survival rate Masa pemeliharaan lebih singkat
BERPENGARUH
Pola Konsumsi dan Distribusi
(1) Pork (daging babi)(2) Beef (sapi) (3) Poultry (4) Lamb and goat, dll
-------------------------------------------------------Negara Eropa (UE) Amerika
Jepang, China, Korea, Australia, New Zeland, dll-------------------------------------------------
South-East Asian : Thailand, Singapore, Filipina, Laos, Cambodia, Myanmar, dll
-------------------------------------------Indonesia : Sumut (Batak), Sulut, Toraja, Bali, Dayak, Papua,
NTT, P. Bulan, P.Nias, dll.
------------------------------------------------Jawa Timur : Tulungagung, Malang Selatan, Blitar, Magetan,
Nngawi, Banyuangi, dll
Swine Management
Kenapa Beternak Babi(1) Tabungan hidup dan mudah diatur penggunaannya
(2) Efisiensi tinggi :
>Mencapai BB potong 150 hr, FCR = 2,2 – 3,2 Kg
(3) Prolofikasi tinggi (LZ sd. 14 dan 5 LZ per tahun)
(4) Pengembalian modal (turn - over atau cash flow) cepat
(5) Proporsi daging karkas tinggi (70 – 80%)
(6) Pemeliharan dapat intensif
(7) Hampir semua by product bermanfaat unt, industri, dan
(8)Limbah (waste) unt. pupuk dan sumber energi alternatif
Prospek Usaha Farm Babi
Secara umum prospek peternakan babi menguntungkan
dan ditentukan oleh faktor berikut :
1. Tipe atau pola usaha (tradisional atau komersial)
2. Skala usaha (besar atau kecil)
3. Sumber daya produksi (bagaimana cara memperoleh : lahan, pakan, sumber air, dll.
4. Keadaan pasar dan transportasi
5. Besar modal, kecepatan cash – flow,
6. Stabilitas permintaan meningkat dan harga baik
7. Kompetitor (daging lain ???)
8. Kualitas karkas (% daging tinggi)
9. Tingkat efisiensi tinggi (manajemen)
INCOME & PROFIT
Tergatung pada :Jumlah dan beratnya yang lahir (at birth)
2 kali farrowing per tahun atau 5 x per 2 tahun Berat lahir >1.2 Kg per ekor (piglets)
Litter size>10 – 14 ekor
Jumlah dan beratnya yang di sapih (at weaning)>9 ekor umur 4 minggu dg bobot 12 Kg per ekor
Jumlah dan berat yang dijual Berapa harga per Kg hidup
Bagaimana kualitas karkas (dagingnya)
Indikator Sukses Reproduksi (Fisik)
No Uraian Karakteristik Indikator (sukses)
1 Jumlah litter perekor/ 1. tahun 2 litter
2 Jumlah litter per ekor/2 tahun 5 litter
3 Jumlah anak lahir (litter size) 10 - 11 ekor
4 Angka kematian (mortalitas) Kurang dari 14%
5 Jumlah anak disapih per litter 10,5 ekor
6 Berat anak dan umur saat di sapih 10 – 12 Kg (4 – 5 minggu)
7 Sapihan yang dapat dijual per tahun 18 ekor
8 Rasio induk : pejantan dewasa 100 : 5
9 Rasio induk : pejantan muda dan dewasa 100 : 6
10 Pengawinan per minggu 5 – 6 kali
11 Kelahiran per minggu 4 – 5 kali
Ragam Produksi (out put)
(1) Piglets : Pre – starter (1,0 – 5,9 Kg) umur ; 3 Kg
(2) Starter (6, 0 – 12,0 Kg) : umur 3 – 5 minggu
(3) Weaner (k.l.12 Kg) : umur 4 minggu
---------------------------------------------------
(4) Grower atau feeder : (28,0 – 50,0 Kg) umur :
---------------------------------------
>Pokker (31,0 – 60,0 Kg) umur
>Cutter (61,0 – 80, 0 Kg)
>Baconer (80,1 – 90,0 Kg)
-------------------------------------------------------
(5) Finisher atau Heavy hog (>90,0 Kg)
Terminologi :
piglets, gilt, barrow, sow, castrated full male, dll
Konsumsi Daging Babi Dunia (world wide) (1990)
No Negara Populasi(juta)
Konsumsi daging babi
(Kg per head)1 Denmark 5 452 Jerman 80 603 Belanda 12 404 Inggris (UK) 54 255 Amerika Utara 400 306 Amerika Selatan 300 77 USSR 300 158 China 1.100 209 Jepang 120 15
Ruang Lingkup Perkuliahan (Manajemen)
☺Breeding ☺Reproduction
☺Production☺Feed and Feeding
☺Housing and Environment ☺Diseases
☺Maketing, Etc.
Breeding : Reproduksi
Bangsa apa yang akan digunakan (Why ?) (Calon induk : Lancrace, Yorshire, Duroc, Berkshire, dll) Puberti and maturity : Umur 6 - 7 bulan, BB >100 Kg
Karakteristik bangsa jelas Hormon dan siklus estrus (21 hari)teratur (2nd
estrus) IB (teknologi, semen, timing, deteksi birahi, dll)
Gejala kebuntingan Partus (114 hari) Laktasi (induk - anak)
Interval between weaning & farrowing
Breeding : Reproduksi
Karakteristik Induk yang Baik?Fisikal : puting susu 14 (simetris), fungsional
(tidak ada cacat)Badan panjang dan dalam
Docile (smooth, soft)Kaki kuku kuat, Good pastern
Karakteristik bangsa jelasSehat (clinically sound inc. reproduction)
Good mothering abilityBerasal dari keturunan yang baik (ada recording)
Kualitas Daging (Pig meat quality)
Killing out percentage (70 – 80%) Manipulation of carcass quality
Rasio Lean (protein) : fat Jantan less fat dibanding kastrasi
Jantan lebih leaner dan mengandung asam lemak poliunsaturated
Leaner pigs rasio poliunsaturated :saturated fat 0,8 (Close to medical recommendation)
Lemak tubuh 10 – 12% pd jantan dan 16 – 18% pada kastrasi
(jantan lebih tumbuh lebih efisienbacon dan pork) Daging utama diperoleh pada tingkat mature 30 – 60%
<30% less flavour, >60% less tenderness
Analisis Komposisi Karkas (75%)
Body weight 100 Kg (at slaughter)
Empty Body Intestinal content
(95 Kg) (5 Kg)
Carcass sides Bristles, blood, intestines, offal(75 Kg) (20 Kg)
Edible meat Bone Skin Head & feet Edible Inedible(57 Kg) (7 Kg) (3 Kg) (8 Kg) (3 Kg) (17 Kg)
Fatty tissue Lean tissue(15 Kg) (42 Kg)
Muscle Fat Muscle Fat(3 Kg) (12 Kg) (40 Kg) (2 Kg)
Pertumbuhan dan Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh babi secara umum
(General composition of the body) Kurva pertumbuhan (Growth curves)
Lean and deposisi protein Deposisi lemak
Pertumbuhan awal (early growth)
Respon pertumbuhan thd suplai pakan Jantan lebih efisien (production cost) dibanding gilt dan
kartrasi (Equivalent cost : 100 : 108 : 116)
Jangan dikastrasi
Behavior and Welfare
Self choice feeding Behavior berkait dengan reproduksi
Mating Partus
Nursing and sucking Behavior kompetisi & agresif
Respon thd stres Welfare
Perbaikan Mutu Genetik(Development and Genetic Improvement)
Strategi : Variasi gen aditive-non aditive
Hibrid vigor Selection
Heritabilitas Genotype Environment Interaction
Tes progeni, Tes performan Breeding plans
Pakan
Nilai energi Nilai nutrisi protein dan AA
Nilai nutrisi lemak Kebutuhan energi dan protein
(unt : maintenance, growth, reproduction)
Pakan
Program pakan (input pakan)(Dari lahir sd. – bacon, 80 Kg)
Starter ; 3%
Grower ; 40%
Link diets k.l. ; 5%
Finisher ; 53%
Appetite dan Konsumsi Bebas(Appetite and Voluntary Feed Intake)
Appetite Kapasitas saluran cerna
FI pada babi muda FI pada induk
Appetite dan karakteristik pakan Enzim
Organic acids Microba
Antibiotik Flavor
Feed presentasi
Formulasi Pakan Babi
Grower Induk (Breeding sows) Pengawinan pertama
Kebuntingan Sapih – Konsepsi
Laktasi Skoring tubuh
Piglet (starter) menyusus
Kondisi Lingkungan unt Babi
Temperatur Ukuran kandang (lantai)
Behavior Convection
Cooling dan Heating (Pemanasan) Ventilasi
Kebutuhan kandang
Sistem Deliveri Pakan
Babi menyusu Babi sapihan
Growers & Finishers Induk menyusu Induk bunting
Layout kandang
Pencegahan Penyakit(Disease Prevention)
Stocking density Lameness
Kontaminasi pakan Porcine stress syndrome (PSS)Ganguan saluran
cerna Kualitas Sperma Mortalitas piglets
Kanibalisme dan agresivitas Infertil pada induk
Parasit internal dan eksternal Disease monitoring
Monitoring Performan Produksi
Perlu adanya records Native records
Record untuk seleksi Record komersial
Target Kontrol rutin
Pencegahan Penyakit(Disease Prevention)
Penyakit berhubungan dg infeksi saluran cerna Colibacillosis
Swine dysentry Epidemic diarrhoea
Paratipoid Penyakit berhubungan dg Respirasi
Mikoplasma Rhinitis
AktinomasilosisInfluensa babi, dll