30
SWINE MANAGEMENT THE WAY OF ORGANIZING (COORDINATING, SYNCRONIZING AND INTEGRATING) SCIENCES AND ART TO OPTIMIZE PRODUCTION EFFICIENTLY (For the benefit of farmers) WHAT IS MANAGEMENT ?

Swine Management

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Swine management

Citation preview

SWINE MANAGEMENT

THE WAY OF ORGANIZING (COORDINATING, SYNCRONIZING AND INTEGRATING) SCIENCES AND ART TO OPTIMIZEPRODUCTION EFFICIENTLY(For the benefit of farmers)

WHAT IS MANAGEMENT ?

MANAJEMEN PRODUKSI BABI ???

Seni, cara, atau strategi solusi masalah yang berdasar pada pengetahuan tentang ternak bersangkutan

dan lingkungannya

(animal science and it’s environment)

untuk peningkatan produktivitas, efisiensi dan profit

Kuantitas & kualitas pakan, penyakit, mortalitas, lingkungan, bibit, dll.

1. Produksi dan produktivitas rendah

2. Reproduktivitas rendah

(anak lahir sd.sapih)

ANIMAL SCIENCE (Pengetahuan tentang sifat-sifat ternak)

BEHAVIOR (Tingkah laku)-------------------------------------------------

REPRODUKSI :(1) SEXUAL MATURITY

(2) HEAT (SIKLUS Birahi)(3) KEBUNTINGAN (Muda dan Tua)

(4) LAKTASI DAN MENYUSUI SERTA PENYAPIHAN----------------------------------------------------------

PRODUKTIVITAS :PERTAMBAHAN BERAT BADAN (TULANG, DAGING DAN LEMAK)

BERAT LAHIR DAN LITTER SIZEKUALITAS KARKAS

PAKAN DAN PEMBERIAN PAKANSTRUKTUR POPULASI, DLL

EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN(Bersifat substansial)

Penggunaan Pakan Berkualitas ???

Kualitas dan keseimbangan nutrisi (nutrient requirement)

Perbaikan produktivitas dan efisiensi penggunaan pakan Peningkatan produktivitas individual

Pengurangan jumlah dan perbaikan struktur populasi Lebih sedikit breeding animals

Berkurang replecement Longer productive lives

Perbaikan reproduksi dan survival rate Masa pemeliharaan lebih singkat

BERPENGARUH

Pola Konsumsi dan Distribusi

(1) Pork (daging babi)(2) Beef (sapi) (3) Poultry (4) Lamb and goat, dll

-------------------------------------------------------Negara Eropa (UE) Amerika

Jepang, China, Korea, Australia, New Zeland, dll-------------------------------------------------

South-East Asian : Thailand, Singapore, Filipina, Laos, Cambodia, Myanmar, dll

-------------------------------------------Indonesia : Sumut (Batak), Sulut, Toraja, Bali, Dayak, Papua,

NTT, P. Bulan, P.Nias, dll.

------------------------------------------------Jawa Timur : Tulungagung, Malang Selatan, Blitar, Magetan,

Nngawi, Banyuangi, dll

Swine Management

Kenapa Beternak Babi(1) Tabungan hidup dan mudah diatur penggunaannya

(2) Efisiensi tinggi :

>Mencapai BB potong 150 hr, FCR = 2,2 – 3,2 Kg

(3) Prolofikasi tinggi (LZ sd. 14 dan 5 LZ per tahun)

(4) Pengembalian modal (turn - over atau cash flow) cepat

(5) Proporsi daging karkas tinggi (70 – 80%)

(6) Pemeliharan dapat intensif

(7) Hampir semua by product bermanfaat unt, industri, dan

(8)Limbah (waste) unt. pupuk dan sumber energi alternatif

Prospek Usaha Farm Babi

Secara umum prospek peternakan babi menguntungkan

dan ditentukan oleh faktor berikut :

1. Tipe atau pola usaha (tradisional atau komersial)

2. Skala usaha (besar atau kecil)

3. Sumber daya produksi (bagaimana cara memperoleh : lahan, pakan, sumber air, dll.

4. Keadaan pasar dan transportasi

5. Besar modal, kecepatan cash – flow,

6. Stabilitas permintaan meningkat dan harga baik

7. Kompetitor (daging lain ???)

8. Kualitas karkas (% daging tinggi)

9. Tingkat efisiensi tinggi (manajemen)

INCOME & PROFIT

Tergatung pada :Jumlah dan beratnya yang lahir (at birth)

2 kali farrowing per tahun atau 5 x per 2 tahun Berat lahir >1.2 Kg per ekor (piglets)

Litter size>10 – 14 ekor

Jumlah dan beratnya yang di sapih (at weaning)>9 ekor umur 4 minggu dg bobot 12 Kg per ekor

Jumlah dan berat yang dijual Berapa harga per Kg hidup

Bagaimana kualitas karkas (dagingnya)

Indikator Sukses Reproduksi (Fisik)

No Uraian Karakteristik Indikator (sukses)

1 Jumlah litter perekor/ 1. tahun 2 litter

2 Jumlah litter per ekor/2 tahun 5 litter

3 Jumlah anak lahir (litter size) 10 - 11 ekor

4 Angka kematian (mortalitas) Kurang dari 14%

5 Jumlah anak disapih per litter 10,5 ekor

6 Berat anak dan umur saat di sapih 10 – 12 Kg (4 – 5 minggu)

7 Sapihan yang dapat dijual per tahun 18 ekor

8 Rasio induk : pejantan dewasa 100 : 5

9 Rasio induk : pejantan muda dan dewasa 100 : 6

10 Pengawinan per minggu 5 – 6 kali

11 Kelahiran per minggu 4 – 5 kali

Ragam Produksi (out put)

(1) Piglets : Pre – starter (1,0 – 5,9 Kg) umur ; 3 Kg

(2) Starter (6, 0 – 12,0 Kg) : umur 3 – 5 minggu

(3) Weaner (k.l.12 Kg) : umur 4 minggu

---------------------------------------------------

(4) Grower atau feeder : (28,0 – 50,0 Kg) umur :

---------------------------------------

>Pokker (31,0 – 60,0 Kg) umur

>Cutter (61,0 – 80, 0 Kg)

>Baconer (80,1 – 90,0 Kg)

-------------------------------------------------------

(5) Finisher atau Heavy hog (>90,0 Kg)

Terminologi :

piglets, gilt, barrow, sow, castrated full male, dll

Konsumsi Daging Babi Dunia (world wide) (1990)

No Negara Populasi(juta)

Konsumsi daging babi

(Kg per head)1 Denmark 5 452 Jerman 80 603 Belanda 12 404 Inggris (UK) 54 255 Amerika Utara 400 306 Amerika Selatan 300 77 USSR 300 158 China 1.100 209 Jepang 120 15

Ruang Lingkup Perkuliahan (Manajemen)

☺Breeding ☺Reproduction

☺Production☺Feed and Feeding

☺Housing and Environment ☺Diseases

☺Maketing, Etc.

Breeding : Reproduksi

Bangsa apa yang akan digunakan (Why ?) (Calon induk : Lancrace, Yorshire, Duroc, Berkshire, dll) Puberti and maturity : Umur 6 - 7 bulan, BB >100 Kg

Karakteristik bangsa jelas Hormon dan siklus estrus (21 hari)teratur (2nd

estrus) IB (teknologi, semen, timing, deteksi birahi, dll)

Gejala kebuntingan Partus (114 hari) Laktasi (induk - anak)

Interval between weaning & farrowing

Breeding : Reproduksi

Karakteristik Induk yang Baik?Fisikal : puting susu 14 (simetris), fungsional

(tidak ada cacat)Badan panjang dan dalam

Docile (smooth, soft)Kaki kuku kuat, Good pastern

Karakteristik bangsa jelasSehat (clinically sound inc. reproduction)

Good mothering abilityBerasal dari keturunan yang baik (ada recording)

Kualitas Daging (Pig meat quality)

Killing out percentage (70 – 80%) Manipulation of carcass quality

Rasio Lean (protein) : fat Jantan less fat dibanding kastrasi

Jantan lebih leaner dan mengandung asam lemak poliunsaturated

Leaner pigs rasio poliunsaturated :saturated fat 0,8 (Close to medical recommendation)

Lemak tubuh 10 – 12% pd jantan dan 16 – 18% pada kastrasi

(jantan lebih tumbuh lebih efisienbacon dan pork) Daging utama diperoleh pada tingkat mature 30 – 60%

<30% less flavour, >60% less tenderness

Analisis Komposisi Karkas (75%)

Body weight 100 Kg (at slaughter)

Empty Body Intestinal content

(95 Kg) (5 Kg)

Carcass sides Bristles, blood, intestines, offal(75 Kg) (20 Kg)

Edible meat Bone Skin Head & feet Edible Inedible(57 Kg) (7 Kg) (3 Kg) (8 Kg) (3 Kg) (17 Kg)

Fatty tissue Lean tissue(15 Kg) (42 Kg)

Muscle Fat Muscle Fat(3 Kg) (12 Kg) (40 Kg) (2 Kg)

Pertumbuhan dan Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh babi secara umum

(General composition of the body) Kurva pertumbuhan (Growth curves)

Lean and deposisi protein Deposisi lemak

Pertumbuhan awal (early growth)

Respon pertumbuhan thd suplai pakan Jantan lebih efisien (production cost) dibanding gilt dan

kartrasi (Equivalent cost : 100 : 108 : 116)

Jangan dikastrasi

Behavior and Welfare

Self choice feeding Behavior berkait dengan reproduksi

Mating Partus

Nursing and sucking Behavior kompetisi & agresif

Respon thd stres Welfare

Perbaikan Mutu Genetik(Development and Genetic Improvement)

Strategi : Variasi gen aditive-non aditive

Hibrid vigor Selection

Heritabilitas Genotype Environment Interaction

Tes progeni, Tes performan Breeding plans

Pakan

Nilai energi Nilai nutrisi protein dan AA

Nilai nutrisi lemak Kebutuhan energi dan protein

(unt : maintenance, growth, reproduction)

Pakan

Program pakan (input pakan)(Dari lahir sd. – bacon, 80 Kg)

Starter ; 3%

Grower ; 40%

Link diets k.l. ; 5%

Finisher ; 53%

Kebutuhan Air dan Mineral

Kebutuhan air Mineral Vitamin

Appetite dan Konsumsi Bebas(Appetite and Voluntary Feed Intake)

Appetite Kapasitas saluran cerna

FI pada babi muda FI pada induk

Appetite dan karakteristik pakan Enzim

Organic acids Microba

Antibiotik Flavor

Feed presentasi

Formulasi Pakan Babi

Grower Induk (Breeding sows) Pengawinan pertama

Kebuntingan Sapih – Konsepsi

Laktasi Skoring tubuh

Piglet (starter) menyusus

Kondisi Lingkungan unt Babi

Temperatur Ukuran kandang (lantai)

Behavior Convection

Cooling dan Heating (Pemanasan) Ventilasi

Kebutuhan kandang

Sistem Deliveri Pakan

Babi menyusu Babi sapihan

Growers & Finishers Induk menyusu Induk bunting

Layout kandang

Pencegahan Penyakit(Disease Prevention)

Stocking density Lameness

Kontaminasi pakan Porcine stress syndrome (PSS)Ganguan saluran

cerna Kualitas Sperma Mortalitas piglets

Kanibalisme dan agresivitas Infertil pada induk

Parasit internal dan eksternal Disease monitoring

Monitoring Performan Produksi

Perlu adanya records Native records

Record untuk seleksi Record komersial

Target Kontrol rutin

Pencegahan Penyakit(Disease Prevention)

Penyakit berhubungan dg infeksi saluran cerna Colibacillosis

Swine dysentry Epidemic diarrhoea

Paratipoid Penyakit berhubungan dg Respirasi

Mikoplasma Rhinitis

AktinomasilosisInfluensa babi, dll

Pencegahan Penyakit(Disease Prevention)

Penyakit berhubungan dg Reproduksi Parvovirus

Matitis Pseudorabies

Porcine reproductive and respiratory syndrome (PRRS)

Leptpspirosis Meningitis (streptococus)Epidemitis

Erisipelas Swine fever, dll