SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    1/30PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    1

    1. UMUM

    Gerusan adalah fenomena alam yang disebabkan oleh aliran air

    yang mengikis dasar saluran. Gerusan yang terjadi pada pondasi

    pilar atau abutment adalah hal yang biasa terjadi.

    Keberadaan abutment dan Pilar di sebagian tebing sungai hingga

    masuk ke dalam sungai menyebabkan lebar sungai mengalami

    penyempitan dan akan menimbulkan pengaruh pada perilaku

    aliran yang melewatinya. Perubahan perilaku aliran yang

    direpresentasikan dalam kecepatan aliran ini akan menimbulkan

    perubahan pula pada distribusi sedimen. Pada debit yang sama,

    penyempitan badan sungai mengakibatkan bertambahnya

    kecepatan, yang menyebabkan terjadinya gerusan lokal. Gerusan

    lokal di sekitar abutment, bisa berupa live-bed scour   ataupun

    clear waer scour . Maka dari itu perlu adanya perhitungan

    gerusan untuk perencanaan Jembatan.

    2. TUJUAN

     Tujuan dari nalisis Perhitungan Gerusan ini adalah untuk

    mengetahui seberapa besar perilaku aliran air pada bangunan air

    yang ada !butment dan Pilar", guna keperluan analisis gerusan,

    penentuan tipe gerusan lokal, serta besaran gerusan yang terjadi

    di butment dan Pilar.

    SUMMARY LAPORAN

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    2/30

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    3/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    analisis frekuensi dalam uraian dibawah ini adalah metoda

    Gumbel, og Person ///, -ormal dan og -ormal

     Tabel 0.% *ata urah )ujan Maksimum

    3.2 De!t "anj!rMetode (asional merupakan metode yang umum digunakan

    untuk memperkirakan besarnya aliran permukaan !ru!o$ ".

    Pada dasarnya Metoda (asional menunjukkan hubungan

    antara intensitas curah hujan !/", keo1sien pengaliran !" dan

    luas cac%&e! area  !". )ubungan ini ditunjukkan dalam

    persamaan sebagai berikut.

    2 3 4.567 . . / .

    dimana#

    2 3 Jumlah debit maksimum yang mungkin terjadi

    pada titik keluaran !oule " atau titik kumpul ! 'oi! o( 

    co!ce!raio!", dalam m08s.

    3 Koe1sien pengaliran, nilainya dipengaruhi oleh

    kondisi permukaan tanah.

    3 uas *aerah liran &ungai !*&" yang ditinjau,

    dalam km5.

    3

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    4/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    / 3 /ntensitas curah hujan, dalam mm8jam.

    )arga koe1sien pengaliran !ru!o$ coe)cie! " dan intensitas

    curah hujan didasarkan pada studi tentang karakteristik area

    yang ditinjau seperti tipe dan kondisi tanah permukaan serta

    waktu konsentrasi aliran.

    3.2.1 Penentuan Cat#h$ent Area %A&

    Penentuan catchment area pada daerah aliran sungai

    menggunakan peta o'o"ra'%* yang dikeluarkan oleh

    Pusat &umber *aya ir Tanah 9 Geologi ingkungan

    dibawah kewenangan Kementerian 'nergi dan

    &umberdaya Mineral. Penentuan suatu daerah sebagai

    batasan cac%&e!  adalaha sebagai berikut#

    a. Pung ung : punggung Gunung

    b. Puncak : puncak +ukit ! Srea& devide Ra!"e "

    c. &ungai disebelahnya.

    d. +atas daerah aliran atau titik : titik tertinggi muka bumi

    berbentuk punggungan !Srea& +evide"

     

    '

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    5/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;5 Cac%&e!  rea Jembatan %

    (

    CATCHMENT AREA EM"ATAN 1

    LO)ASI EM"ATAN 1

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    6/30

    LO)ASI JEM"ATAN 2

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN 2

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;0 Cac%&e!  rea Jembatan 5

    *

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    7/30

    LO)ASI JEM"ATAN 3

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN 3

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    8/30

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN '

    LO)ASI JEM"ATAN '

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;= Cac%&e!  rea Jembatan Jembatan <

    ,

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    9/30

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN (

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN (

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;> Cac%&e!  rea Jembatan =

    -

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    10/30

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN *

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN *

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;6 Cac%&e!  rea Jembatan >

    1

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    11/30

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN +

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN +

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;7 Cac%&e!  rea Jembatan 6

    11

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    12/30

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN ,

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN ,

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;? Cac%&e!  rea Jembatan 7

    12

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    13/30

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN -

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN -

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;%4 Cac%&e!  rea Jembatan ?

    13

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    14/30

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN 1

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN 1

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;%% Cac%&e!  rea Jembatan %4

    1'

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    15/30

    LO)ASI JEM"ATAN JEM"ATAN 11

    CATCHMENT AREA JEM"ATAN 11

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0;%5 Cac%&e!  rea Jembatan %%

    1(

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    16/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    0.5.5 Penentuan Koe1sien Pengaliran !"

    Koe1sien pengaliran di de1nisikan sebagai perbandingan

    air hujan yang melimpas pada permukaan suatu bidang

    dan terhadap air yang meresap kedalam tanah, dengan

    kata lain semakin sulit air menembus pada suatu bidang

    maka koe1sien pengaliran akan makin besar !mendekati

    %" contohnya adalah asphal, beton dan semakin mudah

    air meresap kedalam tanah maka koe1sien pengaliran

    akan makin kecil !mendekati 4" contohnya adalah daerah

    hutan, perkebunan, dll.

     Tabel 3.2 Koe1sien pengaliran untuk berbagai kondisi permukaan

    Berdasarkan tabel diatas maka koefisien pengaliran pada masing-masing catchment sungai

    adalah sebagai berikut:

    ; &egmen %

    1*

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    17/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    a. Jembatan %     3 4.=4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    b. Jembatan 5     3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    c. Jembatan 0     3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    d. Jembatan <     3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    e. Jembatan =     3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    ; &egmen 5

    a. Jembatan %     3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    b. Jembatan 5   3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    c. Jembatan 0   3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    d. Jembatan <   3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    e. Jembatan =   3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    f. Jembatan >   3 4.>4 !untuk daerah pegunungan

    datar"

    0.5.0 Penentuan /ntensitas urah )ujan !/"

    Penentuan intesitas curah hujan dengan periode ulang

    tertentu ditunjukkan pada Gambar 0;. Pada gambar

    tersbut untuk mendapatkan intensitas curah hujan data;

    data yang diperlukan adalah.

    a. Penentuan nilai Tc !waktu kosentrasi"

    1+

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    18/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    @aktu konsentrasi didefenisikan sebagai waktu yang

    diperlukan air yang masuk kedalam sungai pada titik

    terjauh sampai dengan lokasi jembatan rencana. -ilai

     Tc ini di formulasikan dengan persamaan kirpich yang

    mengkorelasikan antara kemiringan saluran sungai

    dan jarak lurus sungai dari titik terjauh sampai dengan

    rencana jembatan, persamaan tersebut di tunjukkan

    pada formula sebagai berikut #

    tc 3 4.4467 (  L0.77

    S0.385 )

    *imana # 3 Panjang &unga ! meter "

      S = Kemiringan (ata : rata sungai

    b. Penentuan /ntensitas )ujan (encana

    *ata curah hujan pada umumnya tidak tersedia pada

    waktu yang panjang, dimana pada umumnya untuk

     jembatan menggunakan periode ulang banjir =4

    tahun, sehingga untuk mengatasi keterbatasan data

    maka metode statistik di gunakan untuk

    menginterpolasi data hujan dengan periode ulang

    tertentu.

    Penghitungan besarnya intensitas hujan rencana pada

    paket reAiew desain perencanaan jembatan di pulau

    buru ini dengan menggunakan persamaan statistik

    sebagai berikut#

    a. Persaamaan Gumbel

    b. Persamaan log person tipe //

    c. Persamaan -ormal

    d. Persamaan og -ormal

    *ari keempat persamaan ini nilai dari intensitas hujan

    rencana terbesar digunakan sebagai input analisa debit

    banjir !2". Pada tabel berikut di tunjukkan summary

    intensitas hujan maksimum untuk berbagai periode ulang

    1,

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    19/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    dengan menggunakan data curah hujan selama %4 tahun

    di stasiun Tilamuta dan &lamet Jalaluddin untuk masing;

    masing metode statistik yang digunakan.

     Tabel 3.3 nalisa urah )ujan $ntuk +erbagai Macam Periode $lang&tasiun Tilamuta

     

     Tabel 0.< urah )ujan &tasiun Tilamuta

     Tabel 0.= nalisa &tatistik *asar &tasiun

     Tilamuta

     Tabel 0.> nalisis Brekuensi urah )ujan

    Maksimum )arian Metode : Gumbel

    &tasiun Tilamuta

     

    1-

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    20/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

     Tabel 0.6 nalisis Brekuensi urah )ujan Maksimum )arian Metode -ormal

    &tasiun Tilamuta

     Tabel 0.7 nalisis Brekuensi urah )ujan Maksimum )arian Metode og

    -ormal &tasiun Tilamuta

     Tabel 0.? nalisis Brekuensi urah )ujan Maksimum )arian Metode

    Pearson;/// &tasiun Tilamuta

    2

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    21/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

     Tabel 0.%4  nalisa urah )ujan $ntuk +erbagai Macam Periode $lang

    &tasiun Tilamuta

    c. Penentuan -ilai /ntensitas )ujan

    urah hujan yang didapat dari persamaan statistik merupakan

    nilai yang tanpa mempertimbangkan karakterisitik catchment

    area. &etiap catchment area memiliki karakterisitik sendiri, yaituC

    panjang aliran air dari titik terjauh yang melewati berbagai

    macam bentuk rupa bumi !kontur". $ntuk mendapatkan

    karakterisitk intensitas hujan pada suatu lokasi menggunakan

    rumus kirpich, maka persamaan nilai intensitas hujan yang

    didapat dari persamaan statistik ini perlu dibuat untuk berbagai

    21

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    22/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

     jenis waktu konsentrasi hujan. Penentuan intensitas hujan ini

    menggunakan persamaan mononobe dimana persamaan ini di

    formulasikan sebagai berikut#

     Tabel 0.%% -ilai Tc $ntuk Dariasi @aktu Eang +erbeda

    Gambar 0;%0 kurAa lengkung berdasarkan data curah hujan di Gorontalo

    22

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    23/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    +erdasarkan analisa kirpich untuk masing;masing jembatan

    didapat nilai Tc adalah sebagai berikut#

    / Se0$en 1

    a. Jembatan %    Tc 3 4,6< mmd. Jembatan <    Tc 3 4,< jam sehingga / 3

    %5>,? mme. Jembatan =    Tc 3 4,>= jam sehingga / 3

    ?%,=

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    24/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    3.3 ANALISIS GERUSAN

    da beberapa jenis gerusan yang terjadi di sepanjang saluran

    terbuka selama terjadi aliran dari hulu ke hilir. Gerusan yang

    terjadi pada sungai dapat digolongkan menjadi #

    %. Gerusan umum !"e!eral scour " Gerusan umum ini merupakan

    suatu proses alami yang terjadi pada saluran terbuka.

    5. Gerusan lokal !local scour "

    Gerusan lokal ini pada umumnya diakibatkan oleh adanya

    bangunan air, misalnya tiang, pilar atau abu&e!   jembatan.

    da dua macam gerusan lokal, yaitu #

    ;  Clear waer scour Terjadi jika tegangan geser yang terjadi

    lebih besar daripada tegangan geser kritis. Pergerakan

    sedimen hanya terjadi pada sekitar abu&e! . da dua

    macam#

    Gerusan lokal tidak terjadi dan proses transportasi sedimen

    tidak terjadi.

    .

    2'

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    25/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gerusan lokal terjadi menerus dan proses transportasi

    sedimen tidak terjadi

    ; Live-bed scour  Terjadi karena adanya perpindahan sedimen.yaitu jika

    a. Abutment

     Abu&e!   adalah struktur penyangga jembatan.+iasanya

    terletak di tebing sungai. Pembangunan abu&e!   yang

    memakan lebar sungai menyebabkanpenyempitan !vore, ".

    Pada debit yang sama,penyempitan badan sungai inilah

    salah satu kondisiyang mempengaruhi terjadinya gerusan

    lokal. Gerusanlokal di sekitar abu&e! , bisa berupa live-

    bed scour ataupun clear waer scour , terjadi di sekitar hulu

    abu&e!  dan berakhir di hilir abu&e! .

     Jenis abu&e!  ada beberapa macam#

     %. S'ill-%rou"% abu&e! 

    5. *inding Aertikal tanpa sayap

    0. *inding Aertikal dengan sayap

    . Formula local!cour "a#a abutment

    +erikut ini dipaparkan beberapa formula berkaitan dengan

    gerusan lokal pada abu&e! .

    / Lauren %1-*&

    Bormula yang dihasilkan adalah#

    2(

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    26/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    / Me!e %1--+&

    +erikut adalah formula MelAille yang dikembangkan untuk

    perhitungan kedalaman gerusan pada clear-waer scour

    dan live-bed scour 

    / NCHRP %21&

    Bormula yang dihasilkan adalah #yc 3 y% !F5c8F%"4,7

    2*

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    27/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    *imana #

    yc 3 Kedalaman Gerusan !m"

    y% 3 Kedalaman liran !m"

    F5 3 *ebit +anjir liran yang tidak seragam !m08det"

    F%  3 *ebit +anjir !m08det"

    . P$er 

    ; &imple solid pier

    *imana #

     E% 3 Kedalaman liran

    K% 3 Baktor koreksi untuk Tipe Pier

    K5 3 Baktor Koreksi untuk sudut pier

    K0 3 Koe1sien Kenaikan Kedalaman &cour di pier

    untuk +ed ondition

    2+

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    28/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    Gambar 0. 7 Tipe Pier

     Tabel 0.%5 Tabel Baktor Koreksian $ntuk Tipe Pier

     Tabel 0.%0 Tabel Baktor Koreksian $ntuk &udut butment

     Tabel 0.%< Koe1sien Kenaikan Kedalaman Gerusan di

    pilar untuk berbagai Kondisi

    2,

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    29/30

    LAPORAN  ANALISIS

    PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

    PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN GORONTALO

     PERENCANAAN TEKNIK (DED) JEMBATAN TERSEBAR, PROVINSI 

     

    '. Ha! Perh!tun0an

    *ari hasil nalisis perhitungan dengan menggunakan rumus;

    rumus diatas maka didapat tipe gerusan serta kedalaman

    untuk masing;masing jembatan sebagai berikut #

     

     Tabel

  • 8/15/2019 SUMMARY SCOURING GORONTALO.docx

    30/30

    LAPORAN  ANALISIS

     

     Tabel