18
Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita) 1 STUDI PEMILIHAN LAYANAN JASA PENGIRIMAN OLEH PELAKU BISNIS ONLINE SEBAGAI SARANA DISTRIBUSI PRODUK MENGGUNAKAN STRATEGI MARKETING MIX DI DKI JAKARTA STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE BUSINESSES AS PRODUCT DISTRIBUTION USING MARKETING MIX STRATEGY IN JAKARTA Vidyantina Heppy Anandhita Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika- Kementerian Kominfo Jalan Medan Merdeka Barat no. 9 Jakarta - Indonesia [email protected] Naskah diterima : 3 Januari 2014; Direvisi : 5 Februari 2014; Disetujui : 12 Februari 2014 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pemilihan jasa pengiriman oleh pelaku bisnis online dengan strategi Marketing Mix di DKI Jakarta. Responden dalam penelitian berjumlah 30 orang dengan metode purposif sampling. Diperoleh kesimpulan bahwa variabel Tempat dan Produk merupakan variabel dengan penilaian tertinggi responden untuk memilih jasa pengiriman yang paling sering digunakan. Sedangkan faktor Harga bukan menjadi prioritas utama, hal tersebut dapat dilihat dari konsumen yang memberi penilaian tarif jasa pengiriman PT Pos Indonesia lebih baik (lebih murah) dari pada perusahaan jasa pengiriman yang sering digunakannya. Akan tetapi, hanya 30% pelaku bisnis online yang menggunakan jasa layanan pengiriman PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan produknya kepada pelanggan. Dalam studi ini, dapat diketahui bahwa PT Pos Indonesia sebagai perusahaan BUMN dalam jasa pengiriman barang hanya berkontribusi 3,5% terhadap arus jasa pengiriman barang dari bisnis online. Disarankan untuk PT Pos Indonesia untuk dapat meningkatkan promosi dan menjalin kerjasama dengan para pelaku bisnis online serta memperbaiki kualitas layanan mobile pos. Kata kunci: Marketing Mix, bisnis online, pengiriman barang ABSTRACT The choice of delivery services company by online businesses with Marketing Mix strategies has been studied based in Jakarta. The study was conducted with purposive sampling for 30 respondent. It can be conclude that Place and Product marketing mix variabel were the variable with the highest ratings among respondents to select most often used delivery service. While the Price factor is not a top priority, it can be seen from consumers that provide appraisal for delivery services rates of PT Pos Indonesia was better (cheaper) than the delivery service companies often used. However , only 30 % of online businesses who uses the PT Pos Indonesia delivery service to distribute its products to customers. In this study , it is known that PT Pos Indonesia as a post state-owned company in Indonesia, contributes only 3.5 % of the product delivery flow of online business . It is recommended for PT Pos Indonesia to be able to increase the promotion and cooperation with online businesses and improve the quality of mobile services post. Keywords: Marketing Mix, online business, service delivery

STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

1

STUDI PEMILIHAN LAYANAN JASA PENGIRIMAN OLEH PELAKU BISNIS

ONLINE SEBAGAI SARANA DISTRIBUSI PRODUK MENGGUNAKAN

STRATEGI MARKETING MIX DI DKI JAKARTA

STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE BUSINESSES AS

PRODUCT DISTRIBUTION USING MARKETING MIX STRATEGY IN JAKARTA

Vidyantina Heppy Anandhita

Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika- Kementerian Kominfo

Jalan Medan Merdeka Barat no. 9 Jakarta - Indonesia

[email protected]

Naskah diterima : 3 Januari 2014; Direvisi : 5 Februari 2014; Disetujui : 12 Februari 2014

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian pemilihan jasa pengiriman oleh pelaku bisnis online dengan

strategi Marketing Mix di DKI Jakarta. Responden dalam penelitian berjumlah 30 orang

dengan metode purposif sampling. Diperoleh kesimpulan bahwa variabel Tempat dan Produk

merupakan variabel dengan penilaian tertinggi responden untuk memilih jasa pengiriman

yang paling sering digunakan. Sedangkan faktor Harga bukan menjadi prioritas utama, hal

tersebut dapat dilihat dari konsumen yang memberi penilaian tarif jasa pengiriman PT Pos

Indonesia lebih baik (lebih murah) dari pada perusahaan jasa pengiriman yang sering

digunakannya. Akan tetapi, hanya 30% pelaku bisnis online yang menggunakan jasa layanan

pengiriman PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan produknya kepada pelanggan. Dalam

studi ini, dapat diketahui bahwa PT Pos Indonesia sebagai perusahaan BUMN dalam jasa

pengiriman barang hanya berkontribusi 3,5% terhadap arus jasa pengiriman barang dari

bisnis online. Disarankan untuk PT Pos Indonesia untuk dapat meningkatkan promosi dan

menjalin kerjasama dengan para pelaku bisnis online serta memperbaiki kualitas layanan

mobile pos.

Kata kunci: Marketing Mix, bisnis online, pengiriman barang

ABSTRACT

The choice of delivery services company by online businesses with Marketing Mix strategies

has been studied based in Jakarta. The study was conducted with purposive sampling for 30

respondent. It can be conclude that Place and Product marketing mix variabel were the

variable with the highest ratings among respondents to select most often used delivery

service. While the Price factor is not a top priority, it can be seen from consumers that

provide appraisal for delivery services rates of PT Pos Indonesia was better (cheaper) than

the delivery service companies often used. However , only 30 % of online businesses who

uses the PT Pos Indonesia delivery service to distribute its products to customers. In this

study , it is known that PT Pos Indonesia as a post state-owned company in Indonesia,

contributes only 3.5 % of the product delivery flow of online business . It is recommended for

PT Pos Indonesia to be able to increase the promotion and cooperation with online

businesses and improve the quality of mobile services post.

Keywords: Marketing Mix, online business, service delivery

Page 2: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pengguna Internet di

Indonesia sangat pesat, pada Desember 2012

mencapai 631 juta orang, tumbuh 8 juta

pengguna daripada periode Desember 2011

yakni 55 juta pengguna. Dengan

peningkatan jumlah pengguna internet yang

cukup signifikan, potensi peluang usaha

melalui dunia maya di Indonesia terbuka

lebar.

Menjamurnya bisnis online berdampak

positif pada bisnis jasa pengiriman ekspress

selama dua tahun terakhir. Bisnis dalam

sektor jasa pengiriman tumbuh dari tahun ke

tahun. Seiring meningkatnya penetrasi

internet di Indonesia, pangsa pasar jasa

pengiriman barang juga akan semakin

meningkat. Pada tahun 2012 lalu,

diperkirakan omzet jasa logistik sekitar 7

triliun untuk layanan jasa pengiriman

barang2. Tahun 2013 nilainya diperkirakan

akan terus meningkat sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi nasional.

Bisnis online yang ditopang distribusi jasa

logistik sebagian besar didukung oleh

generasi muda, Survei APJII menunjukkan

penduduk berusia berusia 12 - 34 tahun

mendominasi pengguna Internet di

Indonesia dengan porsi 64,2 persen.

1 APJII, 2012 2http://www.shippingindonesia.com/highlights/membidik-jasa-pengiriman-bisnis-e-commerce/

Generasi muda merupakan sektor penggerak

bisnis online baik sebagai pelaku bisnis

maupun konsumen bisnis online.

DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan

Indonesia berperan juga sebagai pusat bisnis

dan perdagangan. Dengan dukungan

infrastruktur dan fasilitas teknologi yang

memadai, pertumbuhan bisnis online di

Jakarta semakin pesat. Dari data Asosiasi E-

Commerce Indonesia (IDEA) tercatat, di

Jakarta saja, total transaksi bisnis online

tahun lalu bisa mencapai Rp30 triliun.3

Menjamurnya Bisnis Online Berdampak

Positif Pada Bisnis Jasa Pengiriman

Ekspress Selama Dua Tahun Terakhir.

Bahkan, Pengguna Jasa Pengiriman Ini

Melesat Tiga Kali Lipat4. Hal ini

mendorong pelaku usaha jasa logistik untuk

dapat mengambil pangsa pasar bisnis online

ini. Pelaku jasa logistik, baik milik nasional

maupun swasta harus jeli memanfaatkan

potensi dari arus distribusi pengiriman

barang dan jasa via bisnis online.

PT Pos Indonesia merupakan satu-satunya

perusahaan jasa pengiriman barang milik

negara (BUMN). Dengan adanya

Transformasi Bisnis 2012 – 2016, PT Pos

Indonesia dituntut harus mampu bersaing

dengan perusahaan jasa pengiriman swasta

3http://www.antaranews.com/berita/357189/wamendag-pengaturan-bisnis-e-commerce-lindungi-konsumen%3E 4http://tvku.tv/v2010b/index.php?page=stream&id=5923

Page 3: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

3

lainnya. Pengiriman jumlah paket baik paket

standar maupun paket kilat khusus melalui

PT Pos Indonesia mempunyai tren

meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan

data ADO, pada semester pertama tahun

2012, jumlah pengiriman paket standar

mencapai 787.580, meningkat lebih dari

20% dalam waktu 2 tahun (2010-2012).5

Sedangkan Paket kilat khusus mengalami

peningkatan jumlah mencapai 7% dalam

rentang waktu Semester pertama 2010-

semester pertama tahun 2012.

Peningkatan arus distribusi barang melalui

bisnis online berdampak langsung pada

peningkatan pengiriman paket melalui jasa

pengiriman baik jasa pengiriman swasta

maupun PT Pos Indonesia. Mengingat

besarnya potensi arus distribusi produk

melalui jasa pengiriman barang oleh pelaku

bisnis online, PT Pos Indonesia harus

mempunyai strategi sehingga dapat bersaing

dan mengambil potensi keuntungan

maksimal dari bisnis online yang tumbuh

subur di masyarakat.

Perumusan masalah

1. Bagaimana pemilihan jasa pengiriman

swasta dan BUMN (PT Pos Indonesia)

oleh pelaku bisnis online?

2. Variabel strategi pemasaran (variabel

marketing mix) apa yang dominan bagi

5 Buku ADO Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika, Dirjen PPI 2012

pelaku bisnis online untuk memilih

layanan jasa pengiriman tersebut?

Batasan Masalah

Penelitian ini hanya akan membahas

mengenai:

1. Jasa layanan pengiriman yang

digunakan pelaku bisnis online dalam

mendistribusikan produknya kepada

pelanggan

2. Tidak membahas layanan pos lain

seperti penjualan filateli, layanan jasa

keuangan, maupun pengiriman surat.

LANDASAN TEORI

Model Perilaku Konsumen

Teori yang mempelajari tentang berbagai

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

membeli barang atau jasa inilah yang

disebut sebagai model perilaku konsumen.

Salah satu model perilaku konsumen yang

dirumuskan oleh Assael menyatakan tiga

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

membuat keputusan pembelian yaitu

konsumen individu, lingkungan dan

penerapan strategi pemasaran (Sudarmiatin,

2009).

Faktor pertama yang mempengaruhi pilihan

konsumen (dalam hal ini pelaku bisnis

online) yaitu individu konsumen berarti

keputusan untuk menggunakan jasa

pengiriman tertentu untuk mendistribusikan

barang dipengaruhi individu konsumen

Page 4: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

4

sendiri seperti kebutuhan, pengalaman, gaya

hidup, pertimbangan, dan sebagainya.

Sedangkan faktor kedua yaitu lingkungan

artinya pelaku bisnis online mendapat

pengaruh dari lingkungannya, misalnya

mendapat referensi dari pelanggannya

ataupun mendapat saran dari sesama

koleganya.

Faktor ketiga adalah faktor strategi

pemasaran yang diterapkan oleh pemasar

(dalam hal ini perusahaan jasa pengiriman

barang). Faktor ketiga ini dapat menjadi

umpan balik bagi perusahaan jasa

pengiriman barang untuk mengetahui

bagaimana tanggapan konsumen dan faktor

apa saja yang dapat mempengaruhi pelaku

bisnis online untuk menggunakan jasa yang

ditawarkan.

Gambar 1. Model Perilaku Konsumen Menurut Assael

Marketing Mix

Pemasaran jasa tidak dapat

diidentifikasikan dengan jelas gambaran

produknya. Jasa baru terlihat bila dikaitkan

dengan suatu hubungan langsung

(interpersonal), misalnya antara produsen

dengan konsumen. (Sukotjo, 2010). Bisnis

jasa merupakan bisnis yang kompleks dan

lebih menekankan pada kepuasan

konsumen. Perusahaan jasa pengiriman

harus dapat sensitif untuk dapat

menyediakan kebutuhan dari pelaku usaha

online sebagai konsumennya.

Mengingat karakteristik pemasaran jasa

yang kompleks maka strategi pemasaran

menjadi faktor yang penting bagi pelaku

bisnis online untuk menggunakan jasa

pengiriman barang kepada pelanggan.

Untuk mengetahui tanggapan konsumen

untuk menggunakan suatu jasa dapat

dilakukan dengan konsep startegi

pemasaran mix. Konsep Marketing mix

merupakan salah satu konsep inti dari teori

pemasaran (Rafiq dan Ahmed, 1995) yang

berhubungan dengan kegiatan pemasaran

perusahaan. Marketing mix (Bauran

Page 5: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

5

Pemasaran Jasa) dapat diartikan bahwa

bauran pemasaran merupakan variabel-

variabel yang digabungkan untuk

menghasilkan tanggapan dari sasaran pasar

mengenai suatu layanan/jasa.

Dalam penelitian ini menggunakan variabel

7P sebagai variabel marketing mix (Rafiq

and. Ahmed,1995). Yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Product/Produk

Variabel produk adalah pilihan jasa

pengiriman yang disediakan oleh

perusahaan jasa pengiriman dan

berkaitan erat dengan kualitas dan

jaminan dari layanan tersebut.

Price/harga

Variabel harga produk berkaitan

dengan kualitas produk dan fasilitas

yang didapatkan.

Place/ Tempat

Variabel Place / Tempat dapat

dijabarkan menjadi keterjangkauan dan

ketersebaran lokasi kantor/agen

perusahaan jasa pengiriman. Selain itu

kemudahan akses dunia maya juga

menjadi indikator penting dalam

variable Tempat.

Promotion/ Promosi

Promosi adalah aktivitas untuk

mengkomunikasikan produk/jasa yang

ditawarkan kepada pelanggan.

People atau partisipan/ Orang

Dalam perusahaan jasa pengiriman,

faktor orang berkaitan dengan

penampilan dan perilaku serta

pelayanan yang cepat dan tepat dari

karyawan.

Process

Dalam variabel proses untuk jasa

pengiriman barang, proses layanan

tidak berhenti ketika jasa layanan telah

dibayar, tetapi berlangsung sampai

barang telah sampai dikirimkan pada

pelanggan sesuai dengan perjanjian.

Selama proses pengiriman, layanan

oleh perusahaan jasa pengiriman belum

berhenti maka fasilitas layanan

konsumen menjadi hal yang sangat

penting.

Physical Evidence :

Variabel Bukti fisik merupakan

keadaan perusahaan yang dapat dilihat

maupun dirasakan oleh pelanggan.

Bukti fisik meliputi kondisi dan

keadaan kantor, peralatan dan tanda

terima yang diberikan.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dalam studi ini digunakan dua jenis data

yaitu

Data Primer yang diperoleh dari Survei

dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden

Page 6: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

6

Data Sekunder diperoleh melalui studi

literatur

Sampel dan Populasi

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pelaku bisnis online yang

melakukan distribusi produknya terhadap

pelanggan melalui jasa pengiriman

tertentu.

Sehubungan dengan belum adanya data

pasti jumlah populasi pelaku bisnis Online

di kota Jakarta maka penelitian ini

mengikuti definisi Roscoe (1975) dalam

Hill (1998) yang menyatakan bahwa

jumlah sample (n) > 30 maka distribusi

sampling rata-rata akan mendekati

distribusi normal.

2. Metode sampling

Metode sampling yang digunakan dalam

penelitian ini ialah purposive sampling

dengan responden merupakan pelaku

usaha online di DKI Jakarta dan telah

tercatat dalam situs perdagangan online,

maupun yang sudah memiliki website atau

blog bisnis online dan telah melakukan

distribusi barang terhadap pelanggan

melalui layanan jasa pengiriman.

3. Kerangka Pemikiran

Berdasar tinjauan teori sebelumnya maka

kerangka pemikiran dalam studi ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan tinjauan teori diatas,

kerangka pikir penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

Diadaptasi dari Model Perilaku Konsumen dari Assael.

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Individual Pelaku Bisnis

Usia, Pendidikan,

Alasan/Pengalaman

menggunakan jasa pengiriman

Tanggapan

responden

pelaku bisnis

online

Keputusan

Pelaku Bisnis

Online Untuk

Menggunakan

Jasa Pengiriman

Tertentu

Pengaruh Lingkungan

Omzet, Pendapatan,

Referensi Pemilihan Jasa

Pengiriman

Umpan Balik Bagi Perusahaan

Jasa Pengiriman Barang

Strategi Pemasaran

Mix Marketing 7P

Page 7: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

1. Jenis Kelamin dan Usia Responden

Gambar 3. Jenis Kelamin Responden

dan Usia responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden

pelaku bisnis online dalam studi ini

mayoritas laki-laki (sebesar 67%) dan

perempuan 33%. Sedangkan Responden

berdasarkan rentang usia, 40% berusia di

antara 21-25 tahun. Sedangkan usia 26-30

tahun sebanyak 20%, dan usia 31-35 tahun

juga sejumlah 20%. Sedangkan usia

responden pelaku bisnis online di atas 41

hanya berjumlah 13%. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaku bisnis online

sebagian besar berusia muda (dibawah 30

tahun), hal ini sesuai dengan survei yang

dilakukan oleh Marketer / Markplus

Insight6 bahwa pengguna internet (68%)

didominasi oleh generasi muda.

2. Tingkat Pendidikan Responden

Gambar 4. Tingkat Pendidikan

Responden

Berdasarkan tingkat pendidikan, lebih dari

53% responden berupa lulusan SMA, 37%

Responden merupakan lulusan Diploma

dan S1. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku

bisnis online rata-rata telah memiliki

pendidikan yang cukup baik.

3. Omzet Bisnis Online

Gambar 5. Omzet Bisnis Online

6 MarkPlus Insight’s Indonesia Internet Users Survey 2012

33%

67%

Perempuan Laki-laki

7%

40%

20%

20%13%

kurang dari 21 21-2526-30 31-35diatas 41 tahun

7%

53%

37%

3%

lulus SMP lulus SMA/SMK

Diploma/S1 S2/S3

25%

3%

29%

43%

1-3 juta 3-5 juta 5-10 juta diatas 10 juta

Page 8: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

8

Berdasarkan omzet yang didapat responden

hanya dari toko/bisnis online, mayoritas

sebanyak 43% responden toko online

memiliki omzet diatas 10 juta per bulan.

Sebanyak 29% memiliki omzet 5-10 juta

rupiah, dan 25% responden memiliki omzet

1-3 juta rupiah. Dan ada 3% responden

yang memiliki omzet sebesar 3-5 juta setiap

bulannya.

5. Frekuensi Pengiriman Barang

Gambar 6. Frekuensi Pengiriman

Barang

Frekuensi penggiriman barang rata-rata

yang dilakukan oleh respoden pelaku bisnis

dalam untuk mendistribusikan pesanan

kepada pelanggan dalam satu bulan

mayoritas (37%) antara 15-30 kali dan lebih

dari 30 kali (30%). Sedangkan sisanya

sebanyak 33% kurang dari 10 kali dalam

sebulan.

6. Referensi Pemilihan Jasa pengiriman

Gambar 7. Referensi Pemilihan Jasa

pengiriman

Dalam bisnis online, pemilihan jasa

pengiriman barang dipengaruhi oleh

mayoritas (63%) pemilik usaha tersebut.

Sedangkan pemilihan jasa pengiriman

barang berdasar referensi/ permintaan dari

pelanggan/ pembeli sebesar 37%. Data

menunjukkan bahwa sebagian besar

keputusan untuk melakukan penggunaan

jasa layanan pengiriman berkaitan

ditentukan oleh pemilik usaha itu sendiri.

Hal ini dapat menjadi masukan penting

untuk perusahaan jasa pengiriman barang

untuk dapat bahwa menjalin hubungan baik

dengan pelaku bisnis online. Sehingga

perusahaan jasa pengiriman dapat

memperoleh keuntungan dalam arus

transaksi bisnis online.

Jasa Pengiriman Barang yang

Digunakan Responden

1. Jasa Pengiriman yang paling sering

digunakan

10%

10%

3%

10%37%

30%

kurang 3 kali 3-6 6-10

10-15 15-30 lebih 30 kali

pelanggan pemilik usaha

Page 9: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

9

Gambar 8. Jasa Pengiriman yang paling

sering digunakan

Jasa pengiriman yang paling sering

digunakan oleh Responden pelaku bisnis

online adalah JNE (80%). Selain itu TIKI

(17%) dan NCS(3%). Dari pernyataan

terbuka mengenai pemilihan jasa

pengiriman yang sering dipakai (gambar 8),

diketahui bahwa alasan menggunakan JNE

adalah karena Lokasinya Dekat (39,39%),

Lebih terpercaya dan aman (15,15%), Juga

adanya permintaan konsumen untuk

menggunakan jasa pengiriman tertentu

(15,15%). Alasan lain yang juga

mempengaruhi pelaku bisnis untuk

menggunakan pengiriman JNE adalah

mudah ditracking melalui internet/SMS dan

harga yang murah.

Gambar 9. Alasan pemilihan jasa

pengiriman yang sering di digunakan

2. Jasa Pengiriman yang paling baik

Gambar 10. Jasa Pengiriman yang

paling baik

Jasa pengiriman yang paling baik menurut

responden belum tentu sama dengan jasa

pengiriman yang paling sering digunakan.

Hal tersebut berkaitan dengan kebijakan

yang diambil oleh perusahaan jasa

pengiriman itu sendiri, misalnya

pembatasan berat minimal atau maksimal

barang yang dikirim, waktu yang

dibutuhkan maupun tarif pengiriman. Akan

17%

80%

3%

TIKI JNE NCS

40%

15%12%

15%

9%

6% 3%

Lokasi Dekat

LebihTerpercayadan aman

Ada layananPick Up service

PermintaanKonsumen

17%

77%

3% 3%

TIKI JNE Max NCS

Page 10: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

10

tetapi hampir semua responden (96,7%)

beranggapan bahwa jasa pengiriman yang

paling sering digunakan merupakan jasa

pengiriman yang paling baik. Menurut

mayoritas pelaku bisnis online adalah JNE

(77%), diikuti TIKI (17%), Max dan NCS

masing-masing 3%.

3. Responden yang menggunakan

layanan PT Pos Indonesia

Gambar 11. Responden yang

menggunakan layanan PT Pos Indonesia

Sebagian besar responden pelaku bisnis

online (70%) menyatakan tidak pernah

sama sekali menggunakan layanan jasa

pengiriman barang dari PT Pos Indonesia.

Dan hanya sebagian kecil (30%) yang

pernah menggunakan layanan jasa

pengiriman barang melalui PT Pos

Indonesia berkaitan dengan pengiriman

barang untuk usahanya.

Gambar 12. Proporsi penggunaan jasa

layanan PT Pos Indonesia

Jika dilihat dari proporsi layanan jasa

penggiriman barang oleh pelaku usaha

online yang pernah menggunakan layanan

PT Pos Indonesia untuk bisnisnya, proporsi

penggunaan layanan pengiriman melalui PT

Pos Indonesia masih sangat kecil,

dibandingkan jasa pengiriman lainnya,

hanya sebesar 11,67%. Proporsi

penggunaan jasa pengiriman yang paling

besar yaitu JNE (71%). Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan dalam studi ini, di Jakarta PT

Pos Indonesia masih sangat sedikit

berkontribusi dalam kegiatan pengiriman

barang bisnis online, hanya sekitar 3,5%.

Analisis Variabel dan Indikator

Marketing Mix

a) Analisis indikator dari setiap variabel

marketing mix

1. Produk

70%

30%

Menggunakan Tidak Menggunakan

71.67%

11.67%

10.56%

6.11%

JNE PT Pos Tiki Lainnya

Page 11: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

11

Berdasarkan hasil pengolahan data,

diketahui bahwa variable produk layanan

jasa pengiriman yang paling sering

digunakan, indikator keragaman pilihan

produk merupakan indikator dengan nilai

tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

produk jasa layanan pengiriman telah

memiliki keragaman yang baik. Begitu pula

dengan kualitas produk jasa pengiriman

yang dipilih responden mendapat penilaian

yang baik. Sedangkan jaminan layanan

pengiriman yang dipilih mendapat nilai

3,43 masuk dalam kategori cukub baik,

faktor jaminan layanan pengiriman

merupakan indikator dengan nilai paling

rendah dalam variable produk.

Sedangkan penilaian responden PT Pos

Indonesia dalam variable produk secara

keseluruhan berada di bawah jasa

pengiriman yang sering digunakan oleh

responden. Indikator keragaman pilihan

produk yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia

memiliki penilaian yang jauh dibawah jasa

layanan lain (2,78), Begitu juga dengan

kualitas jasa pengiriman yang dipilih,

memiliki penilaian yang cukup baik (3,22),

tetapi berada di bawah penilaian jasa

pengiriman lainnya. Sedangkan untuk

jaminan layanan pengiriman yang dipilih

tidak memiliki perbedaan signifikan dengan

jasa pengiriman lainnya, dalam kategori

cukup baik walaupun memiliki penilaian di

bawah jasa lainnya.

Tabel 1. Indikator dari Variabel Produk

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang

Paling Sering

Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Keragaman pilihan produk (pengiriman biasa,

ekpress/kilat) 3,73 2,78

2. Kualitas produk jasa pengiriman yang dipilih 3,73 3,23

3. Jaminan layanan pengiriman yang dipilih 3,43 3,11

2. Harga

Berdasarkan penilaian responden terhadap

jasa layanan pengiriman yang paling sering

digunakan, indikator tarif produk jasa

layanan yang dipilih responden rata-rata

3,13 atau dapat dikategorikan cukup baik.

Begitupula dengan indikator kesesuaian

harga produk dengan fasilitas yang

didapatkan mendapat penilaian rata-rata

3,43 atau dapat dikategorikan cukup baik.

Sedangkan bagi responden yang pernah

menggunakan PT Pos Indonesia,

memberikan penilaian tarif produk jasa

layanan yang dipilih lebih baik daripada

Page 12: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

12

jasa pengiriman yang sering digunakan

(3,88). Hal ini menunjukkan bahwa tarif PT

Pos Indonesia lebih baik (lebih murah)

dibandingkan jasa pengiriman lainnya.

Sedangkan untuk indikator kesesuaian

harga produk dengan fasilitas yang

didapatkan, PT Pos Indonesia sedikit lebih

rendah daripada jasa pengiriman lainnya

dengan penilaian Cukup Baik.

Tabel 2. Indikator dari Variabel Harga

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang Paling

Sering Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Tarif produk jasa layanan yang dipilih 3,13 3,89

2. Kesesuaian harga produk dengan fasilitas 3,43 3,33

3. Tempat

Dari hasil pengolahan data, penilaian

responden terhadap keterjangkauan kantor

cabang jasa pengiriman yang paling sering

digunakan adalah baik (4,2) begitu pula

dengan jumlah dan ketersebaran agen

maupun kantor cabang juga mendapat

penilaian baik (3,93). Sedangkan

kemudahan akses melalui dunia

maya/internet juga mendapat penilaian baik

(3,75) walaupun penilaian terhadap

indikator ini berada di bawah penilaian dua

indikator Tempat lainnya.

Sedangkan untuk PT Pos Indonesia,

keterjangkauan lokasi kantor cabang

mendapat penilaian lebih rendah (3)

daripada jasa pengiriman yang sering

digunakan responden. Sedangkan penilaian

untuk jumlah dan ketersebaran agen dan

kantor cabang, PT Pos Indonesia memiliki

penilaian yang sangat rendah yaitu 2,44

atau dapat dikatakan buruk daripada jasa

pengiriman lainnya. Begitu pula dengan

kemudahan akses melalui dunia maya

(2,33), PT pos Indonesia memiliki penilaian

yang jauh lebih rendah daripada jasa

pengiriman lainnya (3,75). Hal tersebut

menunjukkan responden mempunyai

penilaian bahwa kemudahan akses PT Pos

Indonesia dengan internet melalui Website

masih berada di jauh bawah jasa

pengiriman lainnya.

Tabel 3. Indikator dari Variabel Tempat

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang

Paling Sering

Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Keterjangkauan lokasi kantor cabang 4,2 3

2. Jumlah dan ketersebaran agen/kantor cabang 3,93 2,44

Page 13: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

13

3. Kemudahan akses melalui dunia maya 3,75 2,33

4. Promosi

Berdasar penilaian responden untuk jasa

pengiriman yang sering digunakan,

informasi kelebihan produk mendapat

penilaian 3,4 sedangkan strategi promosi

(iklan,sosial media, penawaran diskon)

memiliki penilaian cukup baik (3,1).

Penilaian PT Pos Indonesia untuk variabel

promosi memiliki penilaian yang lebih

rendah daripada jasa pengiriman lainnya.

Hal itu dapat dilihat dari penilaian terhadap

PT pos Indonesia tentang Informasi

kelebihan produk dan strategi promosi yang

Buruk (2,44)

Tabel 4. Indikator dari Variabel Promosi

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang

Paling Sering

Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Informasi kelebihan produk 3,38 2,44

2. Strategi promosi (iklan, sosial media, diskon) 3,1 2,44

5. Orang

Berdasarkan penilaian responden,

Penampilan karyawan pada perusahaan jasa

pengiriman yang sering dipakai, memiliki

penilaian Cukup Baik (3,43). Begitu pula

dengan indikator perilaku/sikap karyawan

memiliki penilaian yang cukup baik (3,33).

Sedangkan untuk indikator pelayanan

customer service yang cepat dan tepat

memiliki penilaian yang paling tinggi

diantara dua indikator lainnya yaitu Baik

(3,63).

Penilaian responden terhadap PT Pos

Indonesia untuk penampilan karyawan

memiliki nilai yang lebih tinggi dari jasa

pengiriman yang sering dipakai yaitu 3,56

atau dapat dikategorikan Baik. Sedangkan

untuk Perilaku/sikap karyawan memiliki

penilaian yang hampir sama dengan jasa

pengiriman lainnya yaitu Cukup Baik.

Sedangkan Pelayanan customer service

yang cepat dan tepat mendapat penilaian

Cukup Baik, meskipun demikian, penilaian

tersebut lebih rendah dari pada jasa

pengiriman yang paling sering digunakan

Page 14: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

14

Tabel 5. Indikator dari Variabel Orang

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang

Paling Sering

Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Penampilan karyawan 3,43 3,56

2. Perilaku/sikap karyawan 3,33 3,11

3. Pelayanan customer servis yang cepat dan

tepat 3,63 3,22

6. Proses

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa

penilaian responden terhadap jasa

pengiriman yang paling sering digunakan

dalam prosedur pembayaran adalah Baik

(3,77), begitu juga dengan Proses

Pelayanan yang cepat dan tepat memiliki

penilaian yang Baik. Sedangkan untuk

layanan konsumen online dan via telepon

masing-masing dapat dikategorikan dengan

penilaian cukup baik.

Penilaian responden terhadap PT Pos

Indonesia dalam variabel Proses secara

keselurahan berada di bawah jasa

pengiriman yang sering digunakan.

Terutama layanan konsumen online yang

memiliki penilaian Buruk (2,28). Hal ini

menunjukkan bahwa fitur-fitur layanan

konsumen online yang disediakan PT Pos

Indonesia dalam websitenya harus

ditingkatkan dan diperbaiki. Terutama

untuk fasilitas pengecekan tarif produk dan

tracking paket. Sedangkan untuk indikator

lainnya berada dalam kategori Cukup baik.

Tabel 6. Indikator dari Variabel Proses

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang Paling

Sering Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Prosedur pembayaran 3,77 3,33

2. Proses pelayanan yang cepat dan tepat 3,6 3,22

3. Layanan konsumen online 3,28 2,29

4. Layanan konsumen via telepon 3,18 2,86

7. Bukti Fisik

Penilaian responden pelaku bisnis online

terhadap jasa pengiriman yang sering

digunakan mengenaik Logo papan Nama

Kantor, dan Tanda Terima (struk) mendapat

penilaian Baik. Sedangkan untuk

Kenyamanan, kondisi ruang tunggu dan

Page 15: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

15

peralatan teknologi yang digunakan

mendapat penilaian Cukup Baik.

Sedangkan penilaian responden terhadap

PT Pos Indonesia mengenai kondisi ruang

tunggu memiliki penilaian yang lebih tinggi

(Baik) begitu juga kenyamanan dan

kebersihan kantor cabang mendapat

penilaian yang lebih tinggi (3,38) daripada

jasa pengiriman yang sering digunakan.

Namun untuk peralatan teknologi yang

digunakan, logo/papan nama memiliki

penilaian yang sedikit lebih rendah dari

pada jasa pengiriman lain. Sedangkan untuk

tanda bukti pembayaran, PT Pos Indonesia

memiliki penilaian yang lebih rendah dari

jasa pengiriman yang sering digunakan

yaitu 3,33 atau dapat dikategorikan cukup

baik.

Tabel 7. Indikator dari Variabel Bukti Fisik

Indikator

Jasa Layanan

Pengiriman Yang Paling

Sering Digunakan

PT Pos

Indonesia

1. Kenyamanan dan kebersihan kantor cabang 3,29 3,38

2. Kondisi ruang tunggu 2,92 3,57

3. Peralatan teknologi yang digunakan 3,41 2,71

4. Logo/papan nama kantor 3,52 3,38

5. Tanda terima pembayaran (struk) 3,97 3,33

b) Analisis Variabel Marketing Mix

Bila dilihat perbandingan penilaian dalam

variabel Mix Marketing dapat diketahui

bahwa kecenderungan responden pelaku

bisnis online memilih jasa pengiriman yang

sering dipakai adalah Tempat dan Produk,

hal ini dapat dilihat dari variabel harga PT

Pos Indonesia yang memiliki penilaian

lebih baik daripada jasa pengiriman yang

sering digunakan, atau dapat dikatakan

lebih murah dari jasa pengiriman lain. Akan

tetapi, pelaku bisnis online yang

menggunakan jasa pengiriman melalui PT

Pos sangat sedikit walaupun harganya

murah. Hal ini berkaitan dengan kontrak

biaya pengiriman yang dilakukan oleh

pelaku bisnis online hampir semuanya

membebankan kepada pelanggan. Sehingga

yang menjadi prioritas dalam pemilihan

jasa pengiriman tertentu adalah

keterjangkauan lokasi serta kualitas dan

jaminan produk jasa pengiriman tersebut.

Page 16: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

16

Gambar 13. Penilaian Variabel

Marketing Mix

Sedangkan untuk variabel Bukti Fisik, dan

variabel Orang antara PT Pos Indonesia dan

jasa pengiriman yang sering digunakan

memiliki penilaian yang hampir sama.

Sedangkan untuk variabel proses PT Pos

Indonesia berada sedikit di bawah jasa

pengiriman lainnya. Sedangkan untuk

variabel promosi, PT Pos Indonesia

mendapat predikat Buruk, jauh lebih rendah

daripada penilaian promosi yang dilakukan

oleh jasa pengiriman lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil studi dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Jasa pengiriman yang paling sering

digunakan oleh Responden pelaku bisnis

online adalah JNE (80%), TIKI (17%) dan

NCS(3%). Akan tetapi hampir semua

responden (96,7%) beranggapan bahwa jasa

pengiriman yang paling sering digunakan

merupakan jasa pengiriman yang paling

baik.

Dari keseluruhan responden, hanya 30%

pelaku bisnis online yang menggunakan

jasa layanan pengiriman BUMN PT Pos

Indonesia untuk mendistribusikan

produknya kepada pelanggan. Dalam studi

ini, dapat diketahui bahwa PT Pos

Indonesia hanya berkontribusi sekitar 3,5%

terhadap arus jasa pengiriman barang dari

bisnis online di Jakarta.

2. Berdasarkan data mengenai strategi

marketing, responden memilih jasa

perusahaan yang berdasarkan penilaian

yang paling tinggi yaitu Lokasi dan Produk

yang ditawarkan.. Sedangkan faktor Harga

bukan menjadi prioritas utama, hal tersebut

dapat dilihat dari konsumen yang memberi

penilaian tarif jasa pengiriman PT Pos

Indonesia lebih baik (lebih murah) dari

pada perusahaan jasa pengiriman yang

sering digunakannya.

Saran

1. Mengatasi permasalahan lokasi,

sebenarnya PT Pos Indonesia telah

memiliki mobil pos yang dapat melayani

pelanggan secara cepat dan fleksibel. Akan

tetapi layanan mobil pos perlu ditingkatkan.

3.04

3.61

2.59

2.443.30

2.92

3.27

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00Produk

Harga

Tempat

PromosiOrang

Proses

Bukti Fisik

Jasa Layanan yang seringdigunakan

POS

Page 17: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Studi Pemilihan Layanan Jasa Pengiriman.... (Vidyantina Heppy Anandhita)

17

Selain itu, aksesbilitas melalui dunia maya

perlu ditingkatkan terutama informasi

tracking paket dan tarif.

2. PT POS Indonesia harus meningkatkan

promosi dan menjalin kerjasama dengan

para pelaku bisnis online mengingat potensi

pengiriman barang dalam bisnis online

yang sangat besar.

3. PT Pos Indonesia perlu membuka agen-

agen pos di kawasan usaha besar agar

mampu bersaing dengan jasa pengiriman

swasta.

DAFTAR PUSTAKA

Goi, C. L. (2009). A Review Of Marketing

Mix: 4ps Or More?. International Journal

Of Marketing Studies, Vol , No 1, May

2009.

Hill, R. (1998). What Sample Size Is

"Enough" In Internet Survey Research.

Interpersonal Computing and Technology:

An Electronic Journal for the 21st Century:

IPCT-J Vol 6 No 3-4.

Kadhafi, D. M. dkk. (2009). Perilaku

Konsumen Dalam Memilih Jasa Layanan

Operator Mobile Phone Yang Berbasis

CDMA Dan GSM (Studi Pada Pelajar Dan

Mahasiswa Kelompok N-Gens Di Kota

Malang Dari Perpektif Stratejik). Wacana

Vol 12 No. 2. April 2009.

Lin, Su-Mei. (2011). Marketing Mix (7p)

And Performance Assessment Of Western

Fast Food Industry In Taiwan: An

Application By Associating Dematel And

ANP. African Journal Of Business

Management, Vol. 5(26), Pp 10634-10644,

28 Oktober 2011.

Puspitasari, N. B. (2011). Analisis Faktor

Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam

Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan

Mempertimbangkan Aspek 7p's Of

Marketing. J@Ti Undip, Vol VI, No 2 Mei

2011

Putri, A.G.U. (2011). Analisis Proses

Keputusan Konsumen Dalam Pemilihan

Produk Kredit KUR Bank Jabar Banten

(BJB). Bogor: Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor .

Tristary, E. (2005). Perancangan Identitas

Visual PT Pos Indonesia (Persero). Jakarta:

Universitas Bina Nusantara.

Rachman, M. & Andriyani. (2012). Analisis

Metode Servqual Pada Jasa Pengiriman

Barang Ekspres “Yakin Esok Sampai”

(Studi Kasus Pada Pt JNE Semarang).

Diponegoro Journal Of Management,

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012, 403-414.

Rachmawati, Rina. (2011). Peranan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) terhadap

Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian

terhadap Bisnis Restoran). Jurnal

Kompetensi Teknik, Vol. 2, No. 2, Mei

2011, 143:150.

Rafiq, M dan Ahmed, P. K. (1995). Using

The 7Ps As A Generic Marketing Mix:An

Exploratory Survey Of UK And European

Marketing Academics. Marketing

Intelligence & Planning, Vol. 13 No. 9,

1995, pp. 4-15.

Rajakallio, E. (2012). 7P-Framework As A

Development Tool For Fintouring’s

Summer Cottage Holiday Product.

Page 18: STUDY OF CHOICE ON DELIVERY SERVICES BY ONLINE …

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 1-18

18

Finlandia: Seinäjoki University Of Applied

Sciences.

Sahney, S. Module - 5 Consumer Behavior.

Vinod Gupta School of Management Indian

Institute of Technology Kharagpur, India.

Sudarmiatin. 2009. Model Perilaku

Konsumen dalam Perspektif Teori dan

Empiris pada Jasa Pariwisata. Jurnal

Ekonomi Bisnis, tahun 14, Nomor 1, Maret

2009.

Sukotjo , H dan Sumanto Radix A. 2010.

Analisa Marketing Mix- 7P (Produk, Price,

Promotion, Place, Partisipant, Process, dan

Physical Evidence) terhadap Keputusan

Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta

di Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan

Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober

2010, 216-228