124
FINAL REPORT S TUDI R OADMAP T EKNOLOGI I NFORMASI DAN K OMUNIKASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Medan Merdeka Barat 9, Jakarta 10110

Studi roadmap tik 2005

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Studi roadmap tik 2005

F I N A L R E P O R T

STUDI ROADMAP TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM

DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Medan Merdeka Barat 9, Jakarta 10110

Page 2: Studi roadmap tik 2005

i

EXECUTIVE SUMMARY

Sekarang ini, globalisasi yang dipengaruhi oleh teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) berubah dengan cepat disetiap elemen masayarakat.

Globalisasi ke depan akan mendorong penciptaan sejumlah kebutuhan pada

pemerintah, dunia usaha dan kehidupan kita setiap hari. Hal ini akan membuat

pembuat keputusan dalam segala bidang untuk mencari teknologi yang

menyediakan solusi dan mendorong perubahan yang diharapkan pada tingkat

lokal, nasional dan global dengan cara-cara yang inovatif.

Dalam rangka memberikan arah dalam pembangunan TIK di Indonesia maka

perlu dibuat roadmap (peta jalan) implementasi TIK. Roadmap ini akan memberi

gambaran kondisi TIK Indonesia pada saat ini dan yang akan di capai di masa

depan

Roadmap yang diajukan ini ditujukan agar implementasi teknologi TIK di

Indonesia sesuai dengan yang kita harapkan dengan melihat kondisi TIK pada

saat ini dan kondisi yang akan dicapai ke depan pada tahun 2025. Implementasi

TIK ini dibagi dalam tahap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Jangka pendek merupakan program-program yang dilaksanakan dalam jangka

waktu satu tahun, jangka menengah merupakan program-program yang

dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun dan jangka panjang merupakan

program-program yang pelaksanaannya dalam jangka waktu dua puluh tahun.

Penyusunan roadmap TIK didasarkan pada perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi nasional dan internasional, kondisi ekonomi, sosial budaya,

geografis dan kebutuhan masyarakat akan TIK. Selain itu, penyusunan roadmap

ini juga melihat permasalahan penerapan dan pengembangan TIK nasional serta

melihat kebijakan dan peraturan yang ada.

Page 3: Studi roadmap tik 2005

ii

Dari hasil dari studi banding, analisa dan survei maka roadmap TIK nasional

ditekankan pada pembangunan TIK di daerah pedesaan yang pada saat sebagian

besar belum terjangkau fasilitas telekomunikasi dengan memperhatikan

perkembangan TIK yang mengarah pada konvergensi jaringan dan layanan.

Sebagai arah implementasi TIK maka dibuat tahapan pencapaian sebagai berikut

:

Desa Perintis (2005)

Pada tahap ini masih sebagian kecil desa yang terhubung dengan fasilitas

telekomunikasi. Jumlah desa yang terhubung dengan fasilitas telekomunikasi

masih dibawah 50 persen dari jumlah desa di Indonesia.

Desa Berdering Terpadu (2010)

Pada tahap ini telepon dasar sudah tersedia diseluruh didesa di Indonesia

dengan jumlah sambungan minimal 1 satuan sambungan telepon (sst).

Layanan yang disediakan pada tahap ini masih terbatas pada layanan suara.

Desa Online (2015)

Pada tahap ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan

sampai 10 sst untuk 1 desa dilanjutkan dengan penyediaan akses internet.

Desa Multimedia (2020)

Pada tahap ini diharapkan pemanfaatan TIK sudah menjadi kebutuhan

masyarakat desa dalam aktifitas sehari-hari dan menjadikan TIK sebagai

sarana untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di desa. Dengan adanya

pemahaman yang baik terhadap TIK diharapkan akan menumbuhkan akses

informasi baik telepon dan internet. Selain itu, perlu penyediaan konten yang

berkelanjutan sehingga desa tersebut menjadi komunitas informasi dunia.

Masyarakat Informasi (2025)

Hampir 50 persen penduduk Indonesia mempunyai akses informasi sesuai

dengan yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dengan melihat tahapan pencapaian dan melihat perkembangan TIK maka

roadmap TIK dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2025 secara garis besar

adalah sebagai berikut :

Page 4: Studi roadmap tik 2005

iii

Visi

Waktu2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa

Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

3G, W-CDMA, PLC,RFID,

WLAN, Satelit

4G, Wimax, Digital

Broadcasting, UWB, SDR,

HSDPA, WLAN+,Digital

Broadcasting

NGN, IMS, WLAN++

5G, Intelligent Network,

Ubiquitous Network, HAPSKomunikasi

Konten

KomputerKomputer 3 GHz

Media Penyimpan 1 TB

Memori 1GB

Komputer 10 GHz

Media Penyimpan 5TB

Memori 5GB

Komputer 33 GHz

Media Penyimpan 25 TB

Memori 25 GB

Komputer 100 GHz

Media Penyimpan 125 TB

Memori 125 GB

Infrastruktur25% ada aliran listrik 50% ada aliran listrik 75% ada aliran listrik 90% ada aliran listrik

Model Bisnis USO (Internet)

Tarif 4G

Layanan digital broadcasting

Frekuensi 4G dan Wimax

Interkoneksi NGN

Model bisnis USO (layanan suara)

Tarif 3G untuk layanan Multimedia

Pengaturan Frekuensi Digital

Broadcasting

Konvergensi Layanan

Model Bisnis USO (Multimedia)

Frekuensi dan Tarif 5G

Layanan Ubiquitous

HAPSRegulasi

Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT 10% Profesional IT

Resource BiayaInvestasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia

E-Government

Digital Broadcasting

Video Over DSL

Mobile Phone

Mobile Internet

E- Banking

Teleeducation

Video TelephonyUbiquotous service

Smart Home

Produk dan

Layanan

Income perkapita

USD 1700

50 juta

25% Melek IT

Income perkapita

USD 1300

25 juta pelanggan

10% Melek IT

Income perkapita

USD 2000

100 juta pelanggan

50% Melek IT

Income perkapita

USD 2500

200 juta pelanggan

90% Melek IT

Market

Gambar Roadmap TIK

Untuk merealisasikan roadmap TIK maka perlu dibuat program-program

pengembangan yang meliputi program pengembangan layanan, program

peningkatan market, program pengembangan regulasi, program

pengembangan teknologi, program pengembangan SDM dan peningkatan

investasi. Pemerintah sebagai regulator berperan dalam pengembangan

regulasi yang secara garis besar meliputi pengaturan frekuensi, pengaturan

layanan standarisasi.

Page 5: Studi roadmap tik 2005

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan ini kami

dapat menyajikan laporan akhir untuk studi roadmap teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

POS dan Telekomunikasi, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM,

Departemen Komunikasi dan Informatika.

Mengacu kepada ketentuan dokumen SK 040/KEP/BLSDM-1/KOMINFO/9/2005

Tanggal 9 September 2005 tentang Pembentukan tim pengarah, tim narasumber,

tim pelaksana dan penunjang dalam studi roadmap TIK, maka sesuai dengan

jadwal maka kami pada kesempatan ini akan menyampaikan laporan akhir.

Pada laporan akhir ini yang merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari

rancangan laporan akhir yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam laporan

akhir ini kami mencoba memberi gambaran hasil analisa dan roadmap TIK yang

telah mendapat masukan dari tim pengarah.

Demikian paparan kami, kritik dan saran yang membangun akan kami terima

dengan tangan terbuka agar hasil dari kegiatan ini dapat mencapai output yang

maksimal, terarah dan berguna.

Jakarta, Desember 2005

Tim Swakelola

Page 6: Studi roadmap tik 2005

v

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................. i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1. 1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1. 2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2

1. 3 Ruang Lingkup ................................................................................. 3

1. 4 Hasil yang Diharapkan .................................................................... 3

1. 5 Identifikasi Permasalahan ................................................................. 3

1. 6 Pengertian ........................................................................................ 4

1. 7 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 6

BAB II METODOLOGI ................................................................................... 7

2. 1 Pendekatan Studi ............................................................................... 7

2. 2 Pengumpulan Data ........................................................................... 7

2. 3 Analisa ............................................................................................. 8

2.. 4 Pola Pikir dan Alur Pikir .................................................................. 9

BAB III GAMBARAN UMUM ...................................................................... 11

3. 1 Pendahuluan .................................................................................... 11

3. 2 Gambaran TIK ................................................................................ 11

3. 2. 1 Komputer dan LAN .......................................................... 12

3. 2. 1. 1 Komputer .............................................................. 12

3. 2. 1. 2 LAN .................................................................... 17

3. 2. 2 Telekomunikasi ................................................................. 21

3. 2. 2. 1 PSTN .................................................................. 21

3. 2. 2. 2 Jaringan Selular ................................................. 22

3. 2. 2. 3 Jaringan Data ..................................................... 29

3. 2. 2. 4 PLC ................................................................... 32

Page 7: Studi roadmap tik 2005

vi

3. 2. 2. 5 Broadcasting ...................................................... 33

3. 2. 3 Konten dan Aplikasi ........................................................... 33

3. 2. 3. 1 Internet ................................................................. 33

3. 2. 3. 2 E – Government ................................................... 36

3. 2. 3. 3 E-commerce ......................................................... 37

3. 2. 3. 4 Marketing Online ................................................. 40

3. 2. 3. 5 Software Defined Radio ....................................... 41

3. 4 Regulasi ......................................................................................... 41

3. 4 Kondisi Geografi, Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia............... 42

3. 4. 1 Geografi .............................................................................. 42

3. 4. 2 Ekonomi .............................................................................. 43

3. 4. 3 Sosial Budaya ...................................................................... 44

BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA .................................................... 45

4. 1 Perkembangan TIK di Negara Lain ................................................. 45

4. 1. 1 Singapura ............................................................................ 45

4. 1. 1. 1 Strategi ................................................................ 45

4. 1. 1. 2 Statistik TIK Singapura ....................................... 49

4. 1. 2 Sri Lanka ............................................................................ 56

4. 1. 2. 1 Industri Software................................................... 58

4. 1. 2. 2 Jasa Telekomunikasi ............................................ 60

4. 1. 3 China ................................................................................... 62

4. 1. 3. 1 Industri Semikonduktor ......................................... 64

4. 1. 3. 2 Industri Elektronika ............................................... 65

4. 1. 3. 3 Sektor telekomunikasi ........................................... 65

4. 1. 3. 4 Regulasi dan Kebijakan ........................................ 66

4. 1. 4 India .................................................................................... 69

4. 1. 4. 1 Perkembangan Telekomunikasi India .................... 70

4. 1. 4. 2 Industri Telekomunikasi ....................................... 71

4. 1. 4. 3 Deregulasi ............................................................ 72

4. 1. 4. 4 Ketersediaan Bandwidth untuk layanan Internet ... 73

4. 2 Perkembangan TIK Nasional ......................................................... 74

Page 8: Studi roadmap tik 2005

vii

4. 2. 1 Kondisi Infrastruktur TIK .................................................... 74

4. 2. 2 Layanan Aplikasi Internet .................................................... 76

4. 2. 3 Industri TIK....................................................................... 77

4. 2. 3. 1 Industri Manufaktur ........................................................ 77

4. 2. 2 Industri Software dan Konten .............................................. 79

4. 2. 4 Program-Program Inisiatif Pemerinatah USO ..................... 82

4. 3 Hasil Survei .................................................................................... 83

4. 4 Hasil Workshop ............................................................................. 86

4. 4. 1 Tren TIK ............................................................................ 86

4. 4. 2 Layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat ........................ 86

BAB V ANALISA DAN ROADMAP .............................................................. 89

5. 1 Analisa ........................................................................................... 89

5. 1. 1 Analisa Pengembangan TIK Negara Lain ............................ 89

5. 1. 2 Analisa Kondisi Indonesia ................................................... 91

5. 2 Roadmap ........................................................................................ 92

5. 3 Program Pengembangan ............................................................... 102

5. 3. 1 Program Pengembangan Layanan ...................................... 102

5. 3. 2 Program Peningkatan Market ............................................ 104

5. 3. 3 Program Pengembangan Regulasi ...................................... 106

5. 3. 4 Program Pengembangan Teknologi ................................... 107

5. 3. 5 Program Pengembangan SDM dan Peningkatan Investasi . 109

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................ 111

6. 1 Kesimpulan .................................................................................. 111

6. 2 Rekomendasi ................................................................................ 112

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................114

Page 9: Studi roadmap tik 2005

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Perbandingan sistem selular generasi pertama ............................... 23

Tabel 4. 1 Pelanggan sambungan tetap ........................................................... 52

Tabel 4. 2 Pelanggan telepon bergerak ............................................................ 53

Tabel 4. 3 Pelanggan paging ........................................................................... 54

Tabel 4. 4 Pelanggan dial-ip internet ............................................................... 54

Tabel 4. 5 Pelanggan broadband...................................................................... 55

Tabel 4. 6 Pelanggan layanan telepon internasional ......................................... 55

Tabel 4. 7 HDI Sri Lanka ................................................................................. 56

Tabel 4. 8 Pelanggan sambungan telepon di Sri Lanka ..................................... 61

Tabel 4. 9 Jumlah penggunaan Internet Indonesia ............................................ 75

Page 10: Studi roadmap tik 2005

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pola Pikir .................................................................................. 10

Gambar 2. 2 Alur Pikir ................................................................................. .11

Gambar 3. 1 Arsitektur Komputer................................................................. 14

Gambar 3. 2 Evolusi Komputer .................................................................... 16

Gambar 3. 3 Evolusi media penyimpan ......................................................... 17

Gambar 3. 4 Model peer to peer..................................................................... 19

Gambar 3. 5 Model Client/Server ................................................................. 20

Gambar 3. 6 Komponen PSTN ...................................................................... 21

Gambar 3. 8 Platform dalam IMT-2000 ......................................................... 26

Gambar 3. 11 Model sederhana jaringan internet ............................................ 35

Gambar 4. 1 Strategi Pengembangan TIK Singapura ..................................... 46

Gambar 4. 2 Keselurahan pengorganisasian framework NII ........................... 48

Gambar 4. 3 Framework untuk dotcom sector swasta .................................... 49

Gambar 4. 4 Kepemilikan komputer rumahan di singapura ............................ 50

Gambar 4. 5 Akses internet penduduk Singapura ........................................... 51

Gambar 4. 6 Pengguna belanja online ............................................................ 52

Gambar 4. 7 Strategi TIK Sri Lanka ............................................................... 58

Gambar 4. 8 Ekspor software Sri Lanka......................................................... 59

Gambar 4. 9 Target Ekspor software Sri Lanka.............................................. 59

Gambar 4. 10 Pertumbuhan sambungan telepon di Sri Lanka .......................... 61

Gambar 4. 11 Proses sosial antara masyarakat dan internet .............................. 88

Gambar 5. 1 Tahapan Roadmap ..................................................................... 94

Gambar 5. 2 Komponen Roadmap ................................................................. 95

Gambar 5. 3 Struktur Roadmap ..................................................................... 97

Gambar 5. 4 Roadmap TIK.......................................................................... 102

Gambar 5. 5 Program Pengembangan Layanan ............................................ 103

Gambar 5. 7 Program Peningkatan Market ................................................. 103

Gambar 5. 8 Program Pengembangan Regulasi........................................... 103

Page 11: Studi roadmap tik 2005

x

Gambar 5. 9 Program Pengembangan Teknologi .......................................... 103

Gambar 5. 9 Program Pengembangan SDM dan Investasi .............................. 110

Page 12: Studi roadmap tik 2005

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Transformasi teknologi selalu menjadi sumber harapan dan tantangan. Sekarang

ini, globalisasi yang dipengaruhi oleh teknologi nformasi dan komunikasi (TIK)

berubah dengan cepat disetiap elemen masayarakat. Globalisasi ke depan akan

mendorong penciptaan sejumlah kebutuhan pada pemerintah, dunia usaha dan

kehidupan kita setiap hari. Hal ini akan membuat pembuat keputusan dalam

segala bidang untuk mencari teknologi yang menyediakan solusi dan mendorong

perubahan yang diharapkan pada tingkat lokal, nasional dan global dengan cara-

cara yang inovatif.

Gabungan teknologi dan globalisasi juga menghasilkan cara-cara baru untuk

beradaptasi, berinovasi dan tumbuh dalam perubahan dunia kita. Potensi

kombinasi dari konektivitas, kolaborasi, akses dan transparansi adalah penting.

Pemerintah dan perusahaan diseluruh dunia harus memegang potensi tersebut.

Keterbukaan membantu pemerintah, perusahaan dan individu untuk merespon

penambahan kebutuhan dari permintaan yang begitu cepat. Keterbukaan akan

mempengaruhi komunitas TIK dan menjadi pendorong untuk melakukan

penemuan baru, pembangunan sosial dan meningkatkan peluang pasar.

Dengan kondisi pada saat ini Indonesia harus menghadapi paradigma baru yang

terjadi pada teknologi dan jasa TIK yang meliputi telekomunikasi, infokom dan

penyiaran. Paradigma baru tersebut yaitu Pertama, Indonesia tidak akan

terhindar dan pengaruh berubahnya lingkungan global dan terjadinya ―ekonomi

digital‖. Hal ini akan membenikan dampak terhadap semua aspek kehidupan

bangsa, Kedua, Abad 21 akan ditandai oleh fenomena era informasi melalui

multimedia yang didorong oleh kemajuan sangat cepat disertai konvergensi dalam

Page 13: Studi roadmap tik 2005

2

teknologi telekomunikasi, teknologi informasi dan teknologi penyiaran. Ketiga,

konvergensi merubah value chain yang tadinya terpisah antara ketiga bidang

tersebut menjadi satu value chain untuk ketiga bidang ini, bahkan dapat

ditemukenali bahwa bidang ―publishing‖ berubah menjadi salah satu aplikasi

mulimedia elektronik — menyerupai penyiaran (broadcasting).

Perkembangan paradigma baru diatas dibarengi dengan gerak deregulasi yang

sangat mendasar, yaitu yang sangat dahsyat adalah di bidang finance, transportasi

dan telekomunikasi. Kemudian paradigma diatas menuntut teknologi tinggi,

investasi besar dan mutu/ kemampuan SDM yang prima untuk dapat bertahan

hidup (survive).

Oleh karena itu, dalam menghadapi perkembangan paradigma baru ini maka

pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menyadani implikasi kecenderungan

di awal abad 21, dan seyogyanya bersama-sama benikhtiar merealisasikan

―masyarakat informasi Indonesia‖. Kemudian dalam membangun masyarakat

informasi perlu disusun pola, kebijaksanaan dan langkah ―sinergi‖ antara

pemerintah dan pelaku-pelaku TIK, serta antar pelaku TIK. Selain itu, Industri

manufaktur, - jasa kontraktor, dan - jasa konsultan disamping meneruskan produksi

juga berkiprah pada ―traditional items‖ (yang harus diarahkan kepada ekspor),

seyogyanya dikembangkan kemampuan dalam produk-produk yang menunjang

terwujudnya ―information society‖ — perangkat keras dan lunak.

Dalam rangka memberikan arah dalam pembangunan TIK di Indonesia maka

perlu dibuat roadmap (peta jalan) implementasi TIK. Roadmap ini akan memberi

gambaran kondisi TIK Indonesia pada saat ini dan yang akan di capai di masa

depan.

1. 2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari studi ini adalah mengkaji pengembangan dan penerapan TIK sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi bangsa Indonesia

Page 14: Studi roadmap tik 2005

3

Tujuan dari studi ini adalah membuat konsep garis-garis besar roadmap teknologi

informasi dan komunikasi baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka

panjang.

1. 3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Studi Roadmap TIK ini adalah :

1. Inventarisasi perkembangan TIK nasional dan internasional;

2. Inventarisasi penerapan TIK nasional dan innternasional;

3. Inventarisasi peraturan dibidang komunikasi dan informatika terkait dengan

bidang TIK;

4. Inventarisasi kondisi sosial, ekonomi, budaya, geografis dan kebutuhan

masyarakat terhadap TIK;

5. Inventarisasi permasalahan penerapan dan pengembangan TIK;

6. Analisa penerapan dan perkembangan TIK

1. 4 Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari studi roadmap teknologi telekomunikasi ini adalah

tersusunnya garis-garis besar roadmap TIK di Indonesia sebagai dokumen/bahan

rekomendasi kepada pengambil keputusan.

1. 5 Identifikasi Permasalahan

Beberapa identifikasi awal permasalahan-permasalahan pengembangan TIK di

Indonesia ditinjau dari obyek dan subyeknya adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah (Regulator)

a) Lambatnya pemerintah dalam membuat regulasi terhadap implementasi

teknologi komunikasi dan informasi yang baru;

b) Belum adanya pandangan ke depan dalam pengggunaan alokasi frekuensi

menyebabkan adanya tarik-menarik antara pemerintah dan masyarakat

mengenai regulasi penggunaan frekuensi.

Page 15: Studi roadmap tik 2005

4

2. Industri Jasa (Penyedia Layanan)

a) Pasar yang terbatas untuk kota-kota besar;

b) Perkembangan TIK yang cepat tidak diikuti dengan pemahaman oleh

masyarakat.

3. Vendor Hardware dan Software

a) Tidak meratanya pembangunan infrastruktur telekomunikasi membuat

pasar perangkat telekomunikasi dan software aplikasi terbatas hanya

untuk kota besar yang infrastrukturnya sudah maju;

b) Produk perangkat telekomunikasi dalam negeri yang kalah bersaing

dengan produk luar negeri baik dalam hal harga dan kualitas menyebabkan

industri manufaktur dalam negeri tidak dapat berkembang;

c) Kualitas produk software industri dalam negeri yang masih kurang jika

dibandingkan dengan produk software dari luar negeri

d) Masih maraknya pembajakan terhadap produk software dan konten di

Indonesia;

e) Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dibidang TIK.

4. Masyarakat (Pengguna)

a) Pemahaman masyarakat terhadap kegunaan dan cara penggunaan TIK

yang kurang;

b) Krisis ekonomi menyebabkan daya beli terhadap produk-produk TIK

kurang.

1. 6 Pengertian

Pengertian dari judul Studi Roadmap teknologi informasi dan komunikasi adalah

sebagai berikut :

1. Roadmap (peta jalan) adalah gambaran arah perjalanan yang akan

dilalui;

Page 16: Studi roadmap tik 2005

5

2 Teknologi

Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu

―La Teknique― yang dapat diartikan dengan ‖Semua proses yang

dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional‖.

Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa

benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting

sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu

tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi);

3. Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu

pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana

dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak

seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang

kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan

secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk

kode visual, kode suara, atau kode tulisan;

4. Informasi

Pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah "that of

which one is apprised or told; intelligence, news". Kamus lain menyatakan

bahwa, informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, ada pula

yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Adanya

perbedaan definisi informasi dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak

dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam

kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap

dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi;

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua

aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi

Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang

berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan

pengelolaan informasi;

Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan

dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari

Page 17: Studi roadmap tik 2005

6

perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, TIK adalah suatu padanan yang

tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek

yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan

transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi

tertentu.

1. 7 Sistematika Pelaporan

Sistem pelaporan pekerjaan studi roadmap TIK teridiri dari :

1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan ini membuat tentang penjabaran detail tentang definisi dan kerangka

acuan kerja, alur dan pola pikir, metodologi yang digunakan dalam penyusunan

roadmap. Kemudian pada bab selanjutnya dibahas gambaran perkembangan TIK

dan terkakhir akan dibahas mengenai tindak lanjut kegiatan yang meliputi

pengumpulan data melalui survey.

2. Laporan Sementara (Interim Report)

Laporan sementara memuat hasil pengumpulan data primer melalui survey dan

data skunder melalui kajian dan studi literatur. Pada bagian akhir akan dibahas

mengenai tindak lanjut kegiatan mengenai penyusunan draft final report.

3. Draft Laoran akhir (Draft Final Report)

Laporan ini memuat hasil analisa dan evaluasi dari data yang dikumpulkan serta

konsep roadmap TIK dari studi yang telah dilakukan

4. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan akhir memuat hasil revisi dan perbaikan dari draft laporan akhir setelah

melalui pembahasan tim pengarah.

Page 18: Studi roadmap tik 2005

7

BAB II

METODOLOGI

2. 1 Pendekatan Studi

Pendekatan dalam melaksanakan Studi Roadmap Teknologi Informasi dan

Komunikasi dengan menggunakan metode deskriptif didukung dengan data

kuantitatif. Pendekatan studi ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dari

buku, dokumen dan internet.

Kegiatan studi literatur ini dalam rangka melakukan identifikasi dan telaah

tentang perkembangan TIK yang meliputi :

1. Studi teoritis mengenai cara kerja, arsitektur dan standar TIK yang didalamnya

akan membahas kelebihan dan kekurangan dari TIK yang ada.

2. Studi perkembangan atau tren TIK dengan melihat kondisi TIK pada saat ini

dan yang akan datang serta melihat pengembangan TIK dinegara lain.

2. 2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan metode sebagai

berikut:

1. Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder didapat dari hasil :

a) Hasil laporan pekerjaan studi TIK yang pernah dilakukan di Indonesia;

b) Laporan strategi pengembangan TIK di negara lain seperti Singapura, Sri

Lanka , China dan India.

Page 19: Studi roadmap tik 2005

8

2. Pengumpulan data primer

Pengumpulan data primer didapat dari hasil :

a. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada Regulator;

b. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada industri jasa telekomunikasi

dan penyedia layanan aplikasi;

c. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada industri manufaktur dan

software developer;

d. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada masyarakat sebagai pengguna

TIK.

2. 3 Analisa

Data-data yang dikumpukan kemudian dianalis untuk menentukan roadmap

teknologi komunikasi dan infomasi yang sesuai untuk Negara Indonesia. Hasil

roadmap ini diharapkan Indonesia akan berkompetisi di ekonomi global dan

menggunakan teknologi komunikasi dan infomasi lebih efektif untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Metode yang digunakan untuk menganalis data yang

telah dikumpulkan adalah sebagai berikut :

1. Analisa SWOT

Analisa SWOT digunakan untuk mengukur kemampuan dan potensi dan melihat

kekurangan dan kelemahan sumber daya TIK yang dimiliki oleh Indonesia.

2. Analisa Benchmarking dengan Negara Lain

Analisa dilakukan dengan membandingkan strategi pengembangan TIK di negara

lain. Negara yang dijadikan perbandingan adalah Singapura, Sri Lanka, China dan

India.

Page 20: Studi roadmap tik 2005

9

2.. 4 Pola Pikir dan Alur Pikir

KONDISI SAAT INI

Potensi Nasional 220 Juta

Jumlah Pelanggan Telepon Tetap

Telepon Selular

Internet

Regulasi Pemerintah

Teknologi Eksisting

Insutri Jasa, Operator dan Manufaktur

Pengguna

Permintaan

PERMASALAHAN

Industri Telekomunikasi yang masih perlu

ditingkatkan

Tuntutan adanya Masyarakat Informasi oleh

PBB dalam WSIS

Masih banyak daerah yang terisolasi dari

Informasi

Tidak tersedianya jaringan Telekomunikasi di

semua daerah

Masih banyak masayarakat yang tidak paham

pentingnya teknologi Infokom

Perkembangan teknologi yang cepat

INSTRUMENTAL INPUT

§ UUD 1945

§ UU No. 36 Tahun 1999

Telekomunikasi

§ UU No. 52 Tahun 2002

Penyiaran

§ PP No. 52 tahun 2000

Penyelenggaraan Telekomunikasi

§ PP 53 Tahun 2000 Penggunaan

Spektrum, Frekuensi Radio dan

Orbit satelit

ENVIROMENTAL INPUT

§ Global (WTO, WSIS)

§ Regional (AFTA, APEC)

§ Nasional (Otonomi daerah)

§ Perkembangan Teknologi Infokom

Rekomendasi

Roadmap

Teknologi

Infomasi dan

Komunikasi

SUBYEK

Pemerintah

Industri

Masyarakat

OBYEK

§ Regulasi

§ Teknologi

§ Kondisi Sosoial,

budaya, ekonomi,

budaya, geografis

§ Sumber daya

manusia

METODE

§ Studi Literatur

§ Studi Banding

dengan negara

lain

§ Survey

Implementasi

Teknologi

Informasi dan

Komunikasi yang

sesuai dengan

keinginan

masyarakat,

industri dan

pemerintah

Pola Pikir

Page 21: Studi roadmap tik 2005

10

Kebijakan dan

Implementasi TIK :

§ Kesenjangan digital

§ Pengaturan Frekuensi

§ Model bisnis dan Tarif

Strategi dan Upaya :

Strategi dan langkah-

langkah dalam rangka

merelalisasikan roadmap

teknologi informasi dan

komunikasi meliputi :

§ Sosialisasi

§ Teknologi

§ Perencanaan

§ Regulasi

§ Pengawasan dan

pemantauan

Rekomendasi

Roadmap Teknologi

Infomasi dan

Komunikasi

INSTRUMENTAL INPUT

§ UUD 1945

§ UU No. 36 Tahun 1999

Telekomunikasi

§ UU No. 52 Tahun 2002

Penyiaran

§ PP No. 52 tahun 2000

Penyelenggaraan

Telekomunikasi

§ PP 53 Tahun 2000 Penggunaan

Spektrum, Frekuensi Radio dan

Orbit satelit

§ Kebijakan tentang infrastruktur

telekomunikasi

Infrastruktur

Telekomunikasi

yang merata

Masyarakat Berbudaya

Informasi

Adanya konten dan

layanan yang menarik

Industri Teknologi

Infokom dalam negeri

yang kompetitif

Adanya SDM yang

profesional dibidang

teknologi Infokom

Regulasi Teknologi

Infokom yang sesuai

KONDISI YANG

DIHARAPKAN

P E

R M

A S

A L

A H

A N Implementasi

Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

yang sesuai

dengan

keinginan

masyarakat,

industri dan

pemerintah

ENVIROMENTAL INPUT

§ Global

- WTO

- WSIS

§ Regional

- AFTA

- APEC

§ Nasional

- Otonomi daerah

§ Perkembangan Teknologi Infokom

POTENSI NASIONAL

REGULASI

TEKNOLOGI

MASYARAKAT

INDUSTRI

KONDISI YANG

DIHARAPKAN

Alur Pikir

Page 22: Studi roadmap tik 2005

11

BAB III

GAMBARAN UMUM

3. 1 Pendahuluan

Perkembangan TIK sangat ditentukan oleh tren yang akan terjadi pada saat ini

dan yang akan datang. Tren teknologi ini berkembang sesuai dengan kebutuhan

dalam penggunaan TIK. Berbagai riset dan pembangunan perangkat hardware

dan software yang berkaitan dengan TIK terus dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

Tren global perkembangan TIK sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting

yaitu:

1. Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika

2. Globalisasi ekonomi yang menempatkan telekomunikasi sebagai jasa yang

diperdagangkan dan sebagai sarana vital bagi sebagian besar jasa lainnya

3. Datangnya masyarakat informasi yang menempatkan informasi menjadi

faktor produksi yang amat strategis

3. 2 Gambaran TIK

Gambaran global dari infrastruktur TIK yang ada kita definisikan sebagai

konvergensi dari 3C, yaitu:

Computer meliputi :

o Hardware (LAN, Komputer, HP, PDA)

o Software (OS)

Communication meliputi :

o Telekomunikasi Terestrial

- PSTN

- Selular (1G, 2G, 3G, 4G)

- Kabel (kabel modem, kabel TV)

- Jaringan Data (WiFi, WiMax)

Page 23: Studi roadmap tik 2005

12

- ATM, xDSL, RFID, PLC, DAB, DVB

o Telekomunikasi Non Terestrial

- Satelite (Super GEO, GEO, HEO, MEO, LEO)

- HAPS (HAPS, HALE, UAV)

Content

o E-government

o E-Commerce

Seiring dengan perjalanan waktu perkembangan 3C terus mengalami peningkatan

baik dari segi kecepatan maupun kualitas layanan yang di miliki. Pada bagian ini

akan dibahas mengenai gambaran 3C pada saat ini dan di masa depan yang

kemungkinan akan diterapkan diindonesia.

3. 2. 1 Komputer dan LAN

3. 2. 1. 1 Komputer

Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah

komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti

menghitung (to compute atau to reckon). Menurut Blissmer (1985), komputer

adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu

menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan,

menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output

dalam bentuk informasi. Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah

sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang

dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input,

memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang

telah tersimpan di dalam memori. Dan masih banyak lagi ahli yang mencoba

mendefinisikan secara berbeda tentang komputer. Namun, pada intinya dapat

disimpulkan bahwa komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat

menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu

program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan

Page 24: Studi roadmap tik 2005

13

hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. Dari definisi tersebut terdapat tiga

istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output).

Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama

pengolahan data elektronik (PDE) atau elecronic data processing (EDP). Data

adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat

berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya.

Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk

yang lebih berguna dan lebih berati, yaitu berupa suatu informasi. Dengan

demikian, informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang

memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Oleh karena itu,

pengolahan data elektronik adalah proses manipulasi dari data ke dalam bentuk

yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat

elektronik, yaitu komputer.

Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk

suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri

dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk

melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut. Tujuan pokok dari sistem

komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu

didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat keras adalah peralatan

komputer itu sendiri, perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-

perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang

terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Ketiga elemen

sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu

kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya

berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi

jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

Page 25: Studi roadmap tik 2005

14

Struktur komputer didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen saling

terkait. Struktur sebuah komputer secara sederhana, dapat digambarkan dalam

diagram blok pada Gambar dibawah ini

Gambar 3. 1 Arsitektur Komputer

Sedangkan fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masing-masing

komponen sebagai bagian dari struktur. Adapun fungsi dari masing-masing

komponen dalam struktur di atas adalah sebagai berikut :

1. Input Device (Alat Masukan)

Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan

data atau perintah ke dalam komputer

2. Output Device (Alat Keluaran)

Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran

sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-

copy (ke monitor), ataupun berupa suara.

Page 26: Studi roadmap tik 2005

15

3. I/O Ports

Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem.

Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.

4. CPU (Central Processing Unit)

CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi

operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data,

dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

5. Memori

Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal.

Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk

menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read

Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia

informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.

6. Data Bus

Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena

pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data,

maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat.

Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya

bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini.

Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.

7. Address Bus

Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer

data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau

dibaca.Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.

8. Control Bus

Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus

dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.

Page 27: Studi roadmap tik 2005

16

Perkembangan komputer dan komponen-komponennya semakin hari semakin

cepat dalam hal kecepatan dan semakin besar dalam hal media peyimpanannya.

Hal ini ditandai dengan adanya evolusi dalam hal komputasi seperti pada gambar

dibawah ini

Gambar 3. 2 Evolusi Komputer

Evolusi computer terjadi begitu cepat, berdasarkan ‖Moore‘s Law‖ dalam 18

bulan computer berkembang 2x terutama dalam hal kecepatan. Pada gambar

terlihat computer pada awalnya berukuran besar dalam bentuk mainframe

kemudian berevolusi sesuai dengan perkembangan teknologi processing,

computer dibuat semakin kecil dan cepat. Yang pada akhirnya berbentuk PDA

dan Laptop

Kemudian dari media penyimpan juga terjadi evolusi, dimana media penyimpan

semakin hari mempunyai kapasitas yang besar dan ukuran yang kecil. Evolusi

media penyimpan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 28: Studi roadmap tik 2005

17

Gambar 3. 3 Evolusi media penyimpan

Berdasarkan ―Storage‘s Law‖ media penyimpan berkembang 2x lipat dalam 12

bulan, perkembangan ini dapat dilihat dari besarnya data yang simpan dan ukuran

media penyimpan yang semakin kecil. Pada awalnya media penyimpan disimpan

ada memori berukuran kecil dan pada floppy disk berukuran 1.2 MB dan ada

akhirnya memori sekarang ini berkapasitas sampai dengan 1GB dan media

penyimpan dalam bentuk DVD berukuran 6GB, dan Harddisk berukuran sampai

dengan 80GB.

3. 2. 1. 2 LAN

Jaringan adalah suatu set perangkat keras dan lunak didalam suatu sistem yang

memiliki suatu aturan tertentu yang mengatur seluruh aktivitas dan perilaku

anggota-anggotanya dalam melakukan suatu aktivitas. Satu komputer yang

terkoneksi ke jaringan menjadi satu node dari jaringan tersebut. Selain yang bukan

komputer juga dapat menjadi node sepanjang mereka dapat berkomunikasi

melalui jaringan,dengan mengirim dan menerima datanya terhadap node-node

yang lain. Istilah "host" secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi

ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). Data

yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan dibawa oleh

medium jaringan. Medium yang banyak digunakan adalah Ethernet, termasuk

Page 29: Studi roadmap tik 2005

18

juga Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface; medium yang

menggunakan serat optik) dan Apple's LocalTalk.

Komponen Jaringan

Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat

menerima input data ke dalam jaringan atau menghasilkan ouput informasi atau

kedua-duanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau

suatu PC atau komputer mikro sampai komputer yang raksasa atau modem.

Sedangkan link adalah kanal atau jalur transmisi untuk arus informasi atau data

diantara node. Link dapat berupa kabel, sistem gelombang mikro, laser, atau

sistem satelit. Jaringan yang masing-masing node terletak di lokasi yang

berjauhan satu dengan yang lainnya dan menggunakan link, berupa jalur transmisi

jarak jauh disebut dengan jaringan eksternal. Sedangkan jaringan yang masing-

masing node terpisah dalam jarak yang lokal dan menggunakan link berupa jalur

transmisi kabel dsebut sebagai jaringan lokal atau LAN (local area network).

Protokol Jaringan

Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagimana sebuah

komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer dapat

menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat

berkomunikasi, keduanya perlu menggunakan protokol yang sama. TCP/IP

(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol

yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang

terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan

protokol yang sama, yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi

tidak menjadi masalah, sehingga jika sebuah komputer menggunakan protokol

TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat

berhubungan dengan komputer di belahan bumi manapun.

Page 30: Studi roadmap tik 2005

19

Model Jaringan

Ada dua model jaringan:

1. Model peer to peer.

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga

mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil. Windows

for Workgroup menggunakan model ini.

Gambar 3. 4 Model peer to peer

2. Model Client/Server.

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan

jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa

komputer di-setup sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource)

dari jaringan: printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang

terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi

antara server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi

jaringan yang disebut server program dan, sementara client menggunakan client

program untuk berkomunikasi dengan server program pada server.

Page 31: Studi roadmap tik 2005

20

Gambar 3. 5 Model Client/Server

Arsitektur Jaringan : Topologi

Yang dimaksud dengan topologi jaringan adalah susunan fisik bagimana node-

node saling dihubungkan. Ada tiga topologi yang digunakan, yaitu:

1. Topologi Bus : Ethernet.

Ethernet menggunaan satu kawat (kabel) yang berfungsi sebagai medium untuk

mentransmisikan data. Node yang merupakan bagian dari jaringan dihubungkan

seluruhnya ke kabel tersebut. Node-node yang terhubungkan mengirim dan

menerima data jaringan melalui kabel sebagai pembawa sinyal dan melihat

apakah data tersebut ditujukan buat dirinya.

2. Topologi ring: IBM Token ring.

Salah satu node dihubungkan dengan node yang ada didepan dan dibelakangnya

sehingga membentuk ring. Setiap node mendapat giliran menggunakan jaringan

dengan mengirimkan "token". Node yang mendapat giliran dapat mengirimkan

data dan node lain meneriima data, serta melihat apakah data ditujukan

kepadanya. Bila ditujukan buat dirinya, datapun disimpan, bila tidak data

diteruskan ke node didepannya.

3. Topologi Star atau Hub.

Susunan atau skema dari topologi ini mirip sebuah bintang. Topologi ini memiliki

satu hub pusat dari mana data ditransmisikan ke seluruh node dalam jaringan.

Skema ini mempunyai kelebihan dibanding dua skema sebelumnya, yaitu bila

Page 32: Studi roadmap tik 2005

21

terjadi kerusakan pada kabel tidak membawa dampak bagi seluruh node, tapi

hanya node yang bersangkutan saja sehingga aktivitas jaringan tidak terganggu

secara total. Ini berbeda dengan skema bus atau ring, dimana bila terjadi

kerusakan pada kabel berakibat pada seluruh jaringan.

3. 2. 2 Telekomunikasi

Telekomunikasi merupakan perangkat yang melakukan proses penyebaran

informasi secara masal dan mendunia.

3. 2. 2. 1 PSTN

Fixed line merupakan jalur telekomunikasi yang menggunakan jaringan fisik

untuk menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain

(www.vondafone.com). Salah satu jaringan telekomunikasi yang menggunakan

fixed line adalah PSTN (Public Switched Telephone Network) yang dapat

digunakan untuk komunikasi suara maupun data. Secara umum PSTN dibagi

menjadi tiga komponen utama : access, swithing, dan transport sebagaimana pada

gambar di bawah ini.

Gambar 3. 6 Komponen PSTN

Access menekankan pada bagaimana pengguna dapat mengakses jaringan,

switching menunjuk pada bagaimana panggilan dilewatkan pada jaringan, dan

transport menggambarkan bagaimana panggilan dibawa di jaringan.

Page 33: Studi roadmap tik 2005

22

3. 2. 2. 2 Jaringan Selular

Wireless dalam istilah lama atau old-fashioned ditujukan untuk penerima radio

yang berdasarkan kegunaannya mengacu kepada telegraph. Istilah wireless secara

luas digunakan untuk menggambarkan koneksi – koneksi tanpa kabel seperti

wireless broadband internet.

Dalam penggunaan saat ini, wireless merupakan salah satu metode telekomunikasi

tanpa kabel atau kawat yang menggunakan gelombang radio frekuensi (RF) atau

infrared dengan daya rendah untuk mengirimkan data diantara devais.

Gelombang radio daya rendah sebagaimana digunakan dalam jaringan untuk

mentransmisikan data seringkali tidak diregulasikan. Transmisi yang

menggunakan daya tinggi biasanya memerlukan lisensi dari pemerintah untuk

memancarkannya pada gelombang tertentu.

Wireless dapat berupa Fixed wireless atau mobile wireless. Fixed wireless

menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan data, sedang terminal

penerima dan pemancarnya diam tidak bergerak. Komunikasi antara BTS

merupakan salah satu contoh Fixed wireless. Sedangkan mobile wireless terminal

penerima dan pemancar dapat bergerak dua – duanya ataupun salah satu.

Komunikasi antara MSC yang bergerak dan BTS merupakan salah satu contoh

mobile wireless.

Salah satu penerapan teknologi wireless adalah telepon selular yang telah

memberikan revolusi pada bidang komunikasi. Pada awal perkembangannya

telepon selular memang tidak begitu memikat hati konsumen karena harganya

yang cukup mahal. Saat ini telepon selular merupakan pelanggan devais

elektronika dengan lebih dari 59 juta pelanggan. Sebagai hasilnya, infrastruktur

telepon selular dioptimasi untuk mendapatkan biaya panggilan yang murah dan

reliable. Telepon selular atau yang lebih dikenal dengan ―ponsel‖ menggunakan

sinyal radio frekuensi tinggi untuk berkomunikasi dengan cell tower atau Base

Station (BTS). Frekuensi yang digunakan berkisar antara 806 – 890 MHz dab

Page 34: Studi roadmap tik 2005

23

1850 – 1990 MHz. Ketika pengguna ponsel mau melakukan panggilan, ponsel

mengirim pesan ke tower, meminta untuk dihubungkan dengan nomor telepon

tertentu.

1G (Generasi Pertama)

Komunikasi analog, circuit switched, basic services, MSC

menghubungkan base station ke PSTN, signaling SS7

- Cell design basics

- AMPS (Advance Mobile Phone )

Tabel 3. 1 Perbandingan sistem selular generasi pertama

2G (Generasi Kedua)

Salah satu generasi kedua adalah sistem Code Division Multiple Access (CDMA)

yang pertama kali diluncurkan secara komersial pada tahun 1989 oleh Qualcomm

di Amerika Serikat. Sistem ini jauh lebih baik daripada pendahulunya yaitu sistem

Advanced Mobile Phone System (AMPS). Sistem CDMA mampu meningkatkan

kapasitas pelanggan dan meningkatkan kualitas suara. Sistem CDMA ini

merupakan generasi kedua (2G) dalam komunikasi nirkabel.

AMPS (US) TACS (UK) NMT

(Scandan.)

C450

(Germany)

NTT (Japan)

Base station

frequencies

Mobile station

frequencies

Spacing between

channels

Number of

channels

Coverage radius

of base stations

Data rate

870-890 MHz

825-845 MHz

30 KHz

666/832

2-25 km

10 kb/s

935-960 MHz

890-915 MHz

25 KHz

1,000

2-20 km

8 kb/s

463-467.5 MHz

453-457.5 MHz

25 KHz

180

1.8-40 km

1.2 kb/s

461-465.7 MHz

451-455.7 MHz

20 KHz

222

5-30 km

5.3 kb/s

870-885 MHz

925-940 MHz

25 KHz

600

5-10 km

0.3 kb/s

Spacing between

txr/rxr frequency

45 MHz 45 MHz 10 MHz 10 MHz 55 MHz

[Garg and Wilkes, Table 2.1] First generation cellular

sistems

Page 35: Studi roadmap tik 2005

24

Teknik yang digunakan pada CDMA memungkinkan pelanggan menggunakan

frekuensi yang sama pada waktu yang sama pula. Untuk itu tiap pengguna

mempunyai unique code, disebut PN code, yang akan membedakannya dengan

pengguna yang lain. Sinyal dari pengguna pengirim ini akan disebar dalam lebar

pita tertentu sehingga sistem ini juga dikenal dengan spread spectrum. Pada

sistem penerima, sinyal akan di-despread dengan menggunakan PN code yang

sama sehingga informasi asli dapat diambil.

• Untuk setiap channel/carrier frekuensi, setiap pengguna bisa menggunakan

keseluruhan channel tersebut secara simultan

• Pengguna separation dibedakan dengan kode yang berbeda.

Sejalan dengan perkembangan teknologi seluler saat ini, CDMA (code division

multiple access) telah dikembangkan dan diterapkan sebagai teknologi yang dapat

memberikan layanan berupa suara (voice) dan paket data yang bekecepatan tinggi

ataupun dapat diterapkan layanan keduanya secara bersamaan. CDMA 2000,

khususnya CDMA 2000-1X, sudah merupakan seluler generasi ketiga yang

memenuhi semua ciri-ciri seluler 3G. Dewasa ini standar CDMA 2000-1x sudah

mampu melayani pengiriman dan penerimaan data sampai 153 Kbps (release 0)

dan pada revisi C nanti akan bisa melakukan pengiriman data sampai 307 Kbps,

bahkan lanjutannya sampai 1,2 Mbps.

Beberapa aplikasi yang dapat dilayani oleh CDMA2000 adalah wireless internet,

wireless e-mail, wireless telecommuting, telemetri, wireless commerce dan

location-based service. Kelebihan lain dari teknologi CDMA2000 ini adalah

pemakaian power yang selalu diatur seminimum mungkin, yaitu dengan

menggunakan power control yang memungkinkan pengaturan daya yang

dipancarkan oleh handset setiap 1,25 ms sehingga mempunyai efek positif bagi

kesehatan pemakainya dan tingkat interferensi juga dapat ditekan seminimum

mungkin. Ditinjau dari keamanan datanya, CDMA2000 juga mempunyai tingkat

keamanan yang baik, yaitu menggunakan proses enkripsi (encryption) yang

berlapis sehingga tidak mudah disadap.

Page 36: Studi roadmap tik 2005

25

3G (Generasi Ketiga)

Peningkatan yang cukup pesat dalam hal layanan data terutama IP, memberikan

dorongan untuk berkembangnya industri wireless. Dalam kurun waktu beberapa

tahun sudah dilakukan antisipasi terhadap permintaan layanan data yang semakin

besar, akan tetapi platform akses radio kurang mendukung untuk melakasanakan

antisipasi tersebut. Generasi ke – 3 (3G) merupakan satu keadaan yang menerima

dan meneruskan perhatian untuk menciptakan koneksi data rate tinggi untuk

wireless yang mobile. 3G dan segala peralatannya didefinisikan di spesifikasi ITU

dalam International Mobile Telecommunications-2000 (IMT-2000). IMT-2000

adalah spesifiaksi akses radio dan jaringan yang mendefinisikan beberapa

platform cara atau teknologi yang sesuai atau cocok untuk mencapai seluruh

tujuan dari spesisfikasi yang dinyatakan. Spesifikasi IMT-2000 merupakan

spesifikasi yang satu, memberikan layanan mobile dan beberapa layanan fixed

untuk menggunakan satu atau beberapa kanal radio dengan platform jaringan yang

fixed untuk perngiriman layanan dengan :

Standard global

Kompabiliti layanan antara IMT-2000 dengan jaringan fixed yang lain.

Kualitas yang tinggi.

Band frekuensi yang umum di dunia.

Terminal yang kecil untuk penggunaan yang luas.

Kemampuan roaming.

Layanan dan terminal aplikasi multimedia.

Pengingkatan efisiensi spectrum.

Fleksibilitas untuk evolusi ke generasi sistem wireless berikutnya

Paket data dengan rate yang tinggi

o 2 Mbps untuk jaringan yang fixed

o 384 Mbps untuk trafik sedang.

o 144 Kbps untuk trafik yang tinggi

Page 37: Studi roadmap tik 2005

26

Gambar berikut memperlihatkan link antara berbagai platform yang tergabung

dalam IMT-2000.

Gambar 3. 8 Platform dalam IMT-2000

IMT-2000/3G dapat digambarkan sebagai berikut :

Digunakan sebagai referensi teknologi multimedia yang mencakup band

frekuensi dan bandwidth kanal yang lebar serta beberapa format

modulasi.

Tidak ada platform infrastuktur 3G, teknologi, atau aplikasi yang tunggal.

3G diterapkan untuk aplikasi – aplikasi data berkecepatan tinggi di

wireless yang bergerak ataupun diam.

Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS)

Akses radio untuk UMTS dikenal dengan Universal Teresstrial Radio Access

(UTRA). UTRA merupakan radio berbasis WCDMA yang menggunakann mode

FDD dan TDD. Radio Access Network (RAN) dikenal denga UTRAN yang

membutuhkan antarmuka yang lebih untuk membuat sistem yang lengkap.

UMTS berbasis teknologi WCDMA, merupakan solusi umum yang dipilih Negara

– Negara di Eropa tengah yang menggunakan GSM. UMTS diatur oleh organisasi

3GPP yang juga bertanggung jawab untuk GSM, GPRS, dan EDGE.

Page 38: Studi roadmap tik 2005

27

FOMA yang diluncurkan oleh NTT DoCoMo Jepang pada tahun 2001 secara

umum merupakan layanan komersial 3G yang pertama. Akan tetapi, karena

berbasis W-CDMA, hal itu tidak sesuai dengan UMTS (meskipun ada tahapan –

tahapan untuk penyesuaian)

CDMA 2000

Standar 3G yang lain adalah CDMA 2000 yang tumbuh pada awal 2G dengan

standar IS – 95. CDMA 2000 diatur oleh 3GPP2 yang terpisah dari 3GPP.

Bermacam – macam tipe teknologi transmisi digunakan di CDMA 2000 meliputi

1xRTT, CDMA2000-1xEV-DO, dan 1xEV-DV. CDMA 2000 memiliki data rate

dari 144 kbps hinggal 3 Mbps.

Pengenalan CDMA-2000 yang paling berhasil di jepang untuk jaringan 3G adalah

KDDI, yang berada di bawah label AU mempunyai lebih dari 20 juta pelanggan

3G. Sejak Desember 2003, KDDI telah meng-upgrade jaringan CDMA2000-1X

ke CDMA2000-1XEV-DO yang mencapai tingkat kecepatan data hingga 2.4

Mbps. Di tahun 2006, AU merencanakan untuk meningkatkan mutu jaringan

tersebut hingga diatas 3 Mbps.

Standar yang lain yang terkenal adalah TD-SCDMA yang dikembangkan

masyarakat Republik Negeri China oleh perusahaan Datang dan Siemens. Mereka

sedang meramalkan suatu sistem operasional untuk 2005.

Wideband CDMA, mendukungan kecepatan antara 384 kbps hingga 2 Mbps.

Ketika protokol ini digunakan dalam sebuah WAN, kecepatan maksimumnya

mencapai 384 kbit/s. Ketika ini digunakan di suatu LAN, kecepatan

maksimumnya mencapai 2 Mbps. UMTS TDD mendukung kecepatan hingga 3

Mbps.

Page 39: Studi roadmap tik 2005

28

4G (Generasi keempat)

4G ( atau 4-G) merupakan kependekan dari fourth-generation (generasi ke - 4)

pengganti 3G danmerupakan teknologi akses wireless. 4G menggambarkan dua

hal yang berbeda berbeda tetapi gagasannya overlap.

1. Teknologi 4G berpegang kepada standar masa depan devais wireless.

Salah satu perusahaan wireless terkemuka yaitu NTT DoCoMo sedang

menguji komunikasi 4G pada 100 Mbbps pada saat bergerak dan 1 Gbps

pada saat diam. NTT DoCoMo bermaksud me-release lebih dulu jaringan

komersil di tahun 2010. Di samping fakta bahwa devais wireless saat ini

jarang menggunakan kemampuan penuh3G, ada suatu pola pikir dasar

bahwa jika saluran digunakan atau disediakan maka layanan aplikasi yang

terkait akan mengikuti.

2. Pervasive Network. Suatu objek tak berbentuk dan hipotetis konsepnya

secara keseluruhan sehingga pemakai dapat secara serempak dihubungkan

ke beberpa teknologi akses wireless. Teknologi Akses ini dapat Wi-Fi,

UMTS, EDGE atau teknologi akses yang lain. Smart-radio juga tercakup

di konsep ini untuk mengefisiensikan penggunaan spektrum dan daya

transmisi seperti halnya penggunaan protocol mesh routing untuk

menciptakan pervasive network.

Idealnya, ini akan memberikan layanan kepada pemakai teknologi audio dan

video dengan mutu tinggi.. 4G menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency

Division Multiplexing) dan juga OFDMA (Orthogonal Frequency Division

Multiplexing Access) untuk mengalokasikan sumber daya jaringan yang lebih baik

untuk banyak user. Devais 4G menggunakan penerima SDR (Software Defined

Radio) yang mempertimbangkan penggunaan lebih baik bandwidth yang tersedia

seperti halnya menggunakan berbagai saluran secara serempak. Tidak seperti

jaringan 3G yang merupakan hodgepodge circuit switched dan packet switched,

4G akan didasarkan hanya pada packet switch.

Page 40: Studi roadmap tik 2005

29

3. 2. 2. 3 Jaringan Data

Salah satu kemajuan teknologi jaringan data adalah teknologi WiMAX. WiMAX

adalah kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access.

Sebuah tanda keterangan untuk produk yang sesuai dengan tes kesesuaian dan

interoperability untuk standar IEEE 802.16. Produk – produk yang lolos tes

kesesuaian untuk Wi MAX dapat membentuk koneksi wireless diantara mereka

untuk dapat saling bertukar paket data internet.

WiMAX merupakan teknologi jaringan area metropolitan (MAN) tanpa kawat

(wireless) yang dapat menghubungkan hotspot IEEE 802.11 (Wi-Fi) satu sama

lain dan ke bagian lain dari internet dan menyediakan suatu alternatif wireless ke

kabel dan DSL untuk akses broadband. IEEE 802.16 menyediakan layanan hingga

50 km (31 mil) dan mengijinkan connectivas antar pemakai tanpa harus

menggunakan hubungan LOS. Perlu diperhatikan bahwa ini tidak berarti bahwa

para pemakai lebih dari 50 km (31 mil) tanpa LOS akan mempunyai connectivas.

Batas praktis dari pengujian langsung baru pada di daerah 3 – 5 mil (5 – 8 km).

Teknologi ini telah diklaim dapat menyediakan kecepatan data hingga 70 Mbps,

yang dapat mendukung lebih dari 60 koneksi yang terhubung ke T1 dan juga

untuk ribuan rumah pada koneksi DSL 1Mbps. Akan tetapi tes ini menunjukkan

kecepatan data maksimum praktis berkisar antara 500kbps dan 2 Mbps

tergantung pada kondisi-kondisi lokasi tersebut.

WiMAX juga memberikan interpenetrasi untuk layanan broadband Voip, Video,

dan akses internet secara simultan. Kebanyakan perusahaan kabel dan telepon

tradisional sedang menguji atau melakukan trial-testing terhadap potensi WiMAX

untuk koneksi pada jarak yang lebih jauh. Hal ini seharusnya menghasilkan nilai

tambah yang lebih baik untuk kedua pihak baik pelanggan rumah maupun

perusahaan sebagai hasil kompetisi dari penghapusan pembatasan layanan yang

diberikan kepada pelanggan telepon dan jaringan kabel. Bahkan di daerah yang

sebelumnya berlum ada jaringan kabel atau jaringan telepon, WiMAX bisa

memberikan akses antara pengguna pada jarak tertentu. Ada juga potensi yang

Page 41: Studi roadmap tik 2005

30

menarik untuk interoperabilitas WiMAX dengan jaringan selular yang ada.

Antenna WiMAX dapat ,e,bagi sebuah cell tower tanpa mempengaruhi fungsi

selular – selular yang sudah terpasang. Perusahaan yang telah menyewa lokasi sel

di area yang tersebar mempunyai suatu kesempatan unik untuk melakukan

diversity. Antenna WiMAX mungkin telah terhubung dengan backbone internet

via kabel serat optic maupun link gelombang mikro.

Beberapa perusahaan selular sedang mengevaluasi WiMAX sebagai alat untuk

meningkatkan bandwidth untuk berbagai aplikasi. Sejalan dengan aplikasi yang

mungkin ini adalah kemampuan teknologi untuk melayani backhaul dengan

bandwidth lebar untuk internet atau trafik telepon selular area remote ke

backbone. Walaupun keefektifan biaya WiMAX untuk aplikasi remote akan lebih

tinggi, hal tersebut tidak membatasi aplikasi, dan mungkin dalam kenyataan akan

menjadi suatu jawaban bagi backhaul T1 yang mahal dengan kualitas yang sama

baik.

Di Negara berkembang (seperti Afrika ataupun Indonesia) infrastruktur wired

terbatas, biaya – biaya untuk menginstal stasiun WiMAX bersama dengan suatu

menara selular yang sudah ada atau bahkan untuk bagian terpencil akan menjadi

satu perbandingan pengembangan solusi masalah wired. Daerah datar yang luas

dengan kepadatan penduduk rendah sangat baik menggunakan WiMAX dan

cakupan diameter sekitar 30 miles. Untuk negara – negara yang sudah melewati

infrastruktur wired dengan factor biaya – biaya dan geografi yang tidak

menguntungkan, WiMAX dapat meniingkatkan infrastruktur wireless dengan

biaya yang murah, dedesentralisasi, penyebaran yang merata, cara yang efektif.

Aplikasi lain yang masih dalam pembahasan adalah game. Sony Dan Microsoft

sefang mempertimbangkan penambahan WiMAX sebagai nilai lebih game dalam

console game generasi berikutnya. Ini akan membuat gamer untuk menciptakan

jaringan khusus dengan gamer yang lain.

Page 42: Studi roadmap tik 2005

31

Produk – produk WiMAX sendiri telah dikeluarkan pada kuartal ke – 2 di tahun

2005. Kota besar utama seperti Los Angeles, New York, Chicago, Boston,

Providence (Pulau Rhode), dan San Francisco dilayani oleh Towerstream. Seattle

dilayani oleh Sprint dan Speakeasy.net. Di China, Dalian Dan Chengdu sedang

mengimplementasikan jaringan pre-WiMAX yang akan bisa di – upgrade ketika

sertifikasi uji mulai pada akhir 2005. Percobaan penyebaran kebanyakan ke luar

U.S. dikarenakan ketersediaan spectrum yang terbatas. Sprint telah

mengumumkan bahwa mereka akan mulai percobaan dengan sistem pre-certified

WiMAX. Towerstream juga akan memperkenalkan sistem WiMAX untuk

mengikuti jaringan pre-WiMAX yang sukses melayani bisnis, kesatuan

pemerintah dan fasilitas bidang pendidikan. Pada bulan July 2005, WiMAX forum

mengadakan pertemuan di Vancouver, BC, sistem WiMAX mulai tahap

pengetesan sertifikasi. Disney ikut ambil bagian dalam tampilan Proof of Concept

(POC), hal ini menunjukkan kemampuan multimedia yang nyata secara simultan.

Beberapa vendor mulai memiliki beberapa bentuk produk sekarang (2004), pada

umumnya di (dalam) suatu langkah pre-standards-compliance maka

interoperabilas multivendor di dalam segmen jaringan tunggal tidak bisa

diharapkan. Beberapa perusahaan merencanakan memenuhi chipset dalam FPGA

pada 2005 dan ASIC untuk tahun berikutnya yang akan menyederhanakan

elektronika digital dari factor bentuk untuk PCMCIA dan MiniPCI. Intel

diharapkan dapat menjadi pengarah utama dalam hal pengurangan harga. Pada

nilai nominal, Intel mengakui dapat menjadi menjadi pelopor sehingga hariga per

pemakai menjadi nol dalam kurun waktu 3-4 tahun yang akan dating. Hal tersebut

dikarenakan embedding WiMAX ke dalam sistem processor dan arsitektur board

untuk laptop, PDA dan alat – alat yang lain. Kemampuan untuk melekatkan

Multi-Mode WiMAX/WiFi/cellular ke dalam konsumen dan produk IT akan

menciptakan suatu argumen untuk menerima WiMAX.

Produk – produk yang pertama muncul adalah nampaknya ditujukan penyedia jasa

layanan jaringan dan bisnis, bukan konsumen. Hal tersebut memungkinkann

Page 43: Studi roadmap tik 2005

32

adanya jutaan lebih koneksi internet tanpa kawat, murah dan dengan mudah. Daya

jangkau atau cakupan WiMAX diukur dalam kilometer persegi sedangkan Wi-Fi

diukur dalam meter pesegi. Menurut penyelenggara WiMAX, masing-masing

node WiMAX atau "base station‖ akan memungkinkan melakukan koneksi

internet berkecepatan tinggi antar rumah dan bisnis dalam radius hingga 50 km

(31 mil). (Haruslah dicatat bahwa klaim ini, khususnya jarak tersebut dapat

dicapai tanpa harus menggunakan hubungan LOS, data teknis yang telah diuji

secara nyata). Base station ini akan mencakup keseluruhan area metropolitan,

membuat aerah tersebut menjadi suatu WMAN dan memberikan mobilitas

wireless di daerah itu.

3. 2. 2. 4 PLC

PLC atau Power Line Communication adalah komunikasi melalui kabel listrik

yaitu suatu cara dalam system jaringan telekomunikasi untuk menyalurkan

internet maupun telepon dengan memanfaatkan jaringan penghantar listrik.

Dengan teknologi ini pemanfaatan infrastruktur PLN yang sudah tergelar hamper

diseluruh tanah air, dapat mempercepat peningkatan penetrasi telekomunikasi

(density) di Indonesia.

Seperti halnya dengan pembangunan system komunikasi domistik di masa lalu,

maka keberhasilan system PLC ini harus ditunjang oleh industri dalam negeri

yang memproduksi SBK (Stasiun Bumi Kecil) atau TVRO (Television Receive

Only). Produksi perangkat ini dilaksanakan oleh PT. INTI dan PT. LEN, dengan

diekspornya produk SBJ dan TVRO ke luar negeri.

Demikian pula halnya dengan system PLC, direkomendasikan agar pemerintah

memberikan komitmen untuk mendukung pengembangan dan memproduksi

perangkat PLC oleh industri dalam negeri. PT. INTI, PT. LEN dan LIN/LIPI

dapat diikutsertakan dalam industri ini. Pemerintah dalam hal ini perlu

memayungi penyelenggaraan proyek ini dengan membuat aturan nota

kesepahaman bagi Lembaga dan Instansi terkait.

Page 44: Studi roadmap tik 2005

33

Regulasi merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan berkembang

atau tidaknya suatu bisnis telekomunikasi, oleh karena itu Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia hendaknya mulai merencanakan pengembangan system

telekomunikasi dengan teknologi komunikasi lewat kabel listrik, dengan demikian

dapat mengkondisikan pengembangan bisnis jaringan PLC dapat tumbuh dan

berkembang untuk kepentingan nasional, khususnya percepatan pembangunan

jaringan telekomunikasi dan internet, sehingga dapat memakmurkan masyarakat

Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. 2. 2. 5 Broadcasting

Broadcasting merupakan distribusi sinyal audio dan/atau video kepada sejumlah

penerima (pendengar atau pirsawan) yang tergabung dalam kelompok besar.

Rangkaian konten dalam sebuah broadcast disebut dengan schedule. Program –

program radio dan televisi didistribusikan melalui broadcasting radio atau kabel

atau melalui keduanya.

Pada perkembangannya teknologi broadcasting akan bermigrasi dari sistem

analog ke sistem digital. Untuk audio broadcasting dikenal dengan digital audio

broadcasting (DAB) sedangkan untuk video dikenal dengan digital video

broadcasting (DVB). Adanya keinginan migrasi dari sistem analog ke sistem

digital disebabkan adanya kelebihan yang dimiliki oleh sistem digital antara lain :

penggunaan frekuensi dan spectrum yang lebih efisien dan fleksibel, variasi

layanan yang lebih besar bagi konsumen dan memungkinkan terjadinya

konvergensi antara penyiaran, telekomunikasi dan teknologi informasi.

3. 2. 3 Konten dan Aplikasi

3. 2. 3. 1 Internet

Karakteristik Umum Teknologi Internet ini adalah:

Open Sistem

Page 45: Studi roadmap tik 2005

34

Umumnya Open Source (terbuka source code-nya)

Multiplatform (tidak tergantung pada satu jenis komputer).

Biasanya hampir tidak di kontrol secara teknologi oleh pemerintah, lebih

banyak di kontrol oleh komunitas di Internet itu sendiri.

Internet sendiri merupakan:

Jaringan (network) dari PC / komputer yang saling terkait.

Praktis tidak dikendalikan secara terpusat, akan tetapi lebih merupakan

kerjasama antar operator / komputer.

Keuntungan utama penggunaan Internet sebagai infrastruktur untuk mengakses

informasi & pengetahuan karena:

Perangkat lunak yang dibutuhkan biasanya sudah ada di operating sistem

PC.

Perangkat lunak terssbut biasanya sudah ada di Windows.

Bagi yang tidak mempunyai cukup banyak uang untuk membeli perangkat

lunak, maka tersedia Linux lebih murah (gratis).

Model jaringan Internet dapat seacara umum dapat dibagi tiga (3) lapisan utama,

yaitu:

1. Lapisan Aplikasi.

2. Lapisan Internet.

3. Lapisan fisik infrastruktur telekomunikasi (biasanya di bagi dua yang sifatnya

satu arah dan interaktif / dua arah).

Pada gambar di perlihatkan model sederhana dari jaringan Internet tersebut.

Secara umum ada empat (4) entitas jaringan Internet yang dikembangkan yang

akan mengkaitkan pengguna Internet yang kemungkinan merupakan:

Pengguna rumahan.

Pengguna corporate.

Page 46: Studi roadmap tik 2005

35

Warung Internet (Warnet)

Dunia Pendidikan (secara

teknologi juga merupakan

Warnet).

Gambar 3. 11 Model sederhana jaringan internet

Adapun ke empat (4) entitas jaringan Internet tersebut adalah:

Network Access Provider (NAP) – merupakan jaringan Internet

berkecepatan tinggi antar kota maupun dalam kota yang mengkaitkan

berbagai ISP, ITSP maupun akses ke global Internet melalui sambungan

leased line internasional. Jarang ada end pengguna yang tersambung

langsung ke NAP, kecuali mungkin perusahaan-perusahaan multinasional

yang menginginkan akses yang cepat & kompleks. NAP bisa lebih dari

satu & saling terinterkoneksi satu dengan lainnya.

Internet Service Provider (ISP) – merupakan penyelenggara jasa akses ke

Internet bagi pengguna di rumah, warnet, corporate maupun lembaga

pendidikan. Untuk akses di berbagai kota di Indonesia biasanya ISP ini

akan bekerjasama dengan pengusaha lokal di kota masing-masing untuk

membangun POP yang umumnya menggunakan pola bagi hasil.

Internet Telephoni Service Provider (ITSP) – dari artinya kita tahu bahwa

jenis jasa ini akan melayani jasa Voice over Internet Protokol (VoIP).

Point Of Precense (POP) – merupakan node di berbagai kota di Indonesia tempat

pengguna mengakses Internet. POP biasanya merupakan cabang sebuah ISP di

sebuah kota.

HOMECORPEDU WARNET

ITSP

POP

ISP

NAPInterNet

Page 47: Studi roadmap tik 2005

36

3. 2. 3. 2 E – Government

eGovernment atau electronic government adalah penggunaan teknologi

informasi dan komunukasi untuk proses internal pemerintah dan pengiriman atau

penyampaian produk – produk dan jasa kepada warga dan industri. Banyak

teknologi dan permasalahan implementasi yang sama atau mirip dengan bagian e-

business yang dikhususkan untuk keperluan pemerintahan. Beberapa bentuk

penulisan untuk eGovernment meliputi e-government, egovernment,

Egovernment, E-Government, E-Government, E-Gov, Egov, EGOV, E-Gov Dan

EGOVERNMENT dan online government.

eGovernment sering disebut sebagai ―online government‖ atau "pemerintahan

yang berbasis internet‖, ada banyak permasalahan non-internet yang muncul

dalam pelaksanaannya. Sebaliknya, tidak semua eGovernment yang berhubungan

dengan internet merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan website

pemerintah.

§ Permsalahan telepon dan Telekomunikasi di dalam konteks pemerintahan,

termasuk :

- ketetapan layanan pemerintah dengan telepon (seperti sebagai call

center)

- penggunaan fax dalam ketetapan kantor pemerintah dan urusan bisnis

pemerintah

- penggunaan teknologi komunikasi yang berbasis mobile telepon dan

PDA, seperti SMS dan MMS seperti halnya pada 3G, GPRS, Wifi,

Wimax Dan Bluetooth dalam hal kepentingan dan sebagai alat akses

untuk kantor pemerintah serta urusan bisnis pemerintah

§ IT Pemerintahan yang umum, sekarang mulai untuk digolongkan kembali

sebgai eGovernment, dalam banyak kasus hal tersebut menjadi lebih sukar

untuk pemberdayaan internal (misalnya. Non - "citizen-facing"), sumber

daya IT dan proyek dari layanan eksternal sampai sekarang kebanyakan

tidak dilihat sebagai bagian dari eGovernment. Penggolongan kembali ini

tidak sama sekali universal dan sering menimbulkan kontroversi.

Page 48: Studi roadmap tik 2005

37

§ Sistem Pengawasan, CCTV, sistem tracking, RFID, identifikasi biometric,

manajemen lalu lintas jalan dan penyelenggaraan peraturan.

§ Kartu pengenal, smart card, aplikasi NFC yang lain.

§ Teknologi polling dan e-voting tidak online yang sedang

dipertimbangkan.

§ Layanan pemerintah yang berbasis TV dan radio yang sering

berseberangan dengan internet, tetapi banyak juga meliputi aspek dan

proyek non – internet seperti Digital Audio Broadcasting (DAB), Digital

TV dan High Definition TV (HDTV).

Aspek Egovernment yang berbasis internet yang bukan dikhususkan untuk

websites meliputi :

o Penggunaan email layanan kantor pemerintah dan bisnis pemerintah

o Penggunaan fasilitas komunitas online, seperti message board,

newsgroups, dan mailing list.

o Penggunaan fasilitas real – time internet, seperti teknologi chat online dan

instant messaging.

3. 2. 3. 3 E-commerce

Electronic commerce, e-commerce atau ecommerce secara umum terbagi

menjadi distribusi, pembelian, penjualan, pemasaran, dan pemeliharaan produk

atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik seperti internet atau jaringan

computer yang lain. Industri teknologi informasi mungkin melihatnya sebagai

suatu aplikasi bisnis elektronik mengarah pada transaksi komersial. Hal tersebut

dapat berupa transfer uang secara elektronik, penyediaan rantai manajemen, e-

marketing, online marketing, proses transaksi online, pertukaran data elektronik,

sistem manajemen inventori otomatis, dan otomatisasi sistem pengumpulan data.

Proses tersebut biasanya menggunakan teknologi komunikasi elektronik seperti

internet, ekstranet, e-mail, Ebooks, database, dan telepon selular. Berdasarkan

penelitian Forrester (sebagimana dikutip Kessler tahun 2003), e – commerce

menghasilkan penjualan sekitar 12,2 miliar dolar US di tahun 2003.

Page 49: Studi roadmap tik 2005

38

Dalam perkembangan e-commerce Arti dari istilah "electronic commerce"

berubah dari waktu ke waktu. Pada awalnya, "electronic commerce" merupakan

kemudahan transaksi komersil secara elektronik, biasanya menggunakan

teknologi seperti Elektronic Data Interchange (EDI, dikenalkan pada akhir tahun

1970) untuk mengirimkan dokumen komersil seperti pesanan pembelian atau

faktur secara elektronik.

Kemudian istilah itu menjadi segala aktivitas yang berhubungan dengan ―web

commerce‖ yang merupakan pembelian barang-barang dan jasa di Word Wide

Web melalui server yang aman dengan e-shopping cart dan dengan jasa

pembayaran elektronik, seperti otorisasi pembayaran kartu kredit.

Ketika Web yang pertama menjadi hal yang biasa di kalayak ramai di tahun 1994,

banyak wartawan dan orang terpelajar meramalkan bahwa e-commerce akan

segera menjadi suatu sektor ekonomi utama. Akan tetapi, penyempurnaan

protocol keamanan seperti HTTPS memerlukan waktu sekitar empat tahun untuk

dikembangkan dan secara luas dipakai.

Walaupun sejumlah besar perusahaan "e-commerce murni" menghilang sepanjang

dot-com roboh pada tahun 2000 dan 2001, banyak pengecer yang sudah

mengenal e – commerce mulai menambahkan fitur e-commerce di web mereka.

Sebagai contoh, setelah robohnya penjual online Webvan, dua rantai supermarket

tradisional, Albertsons dan Safeway, kedua-duanya memulai cabang e-commerce

dengan konsumen bisa memesan toko bahan makanan yang online.

Pada tahun 2005, e-commerce telah menjadi tren di beberapa kota besar di

Amerika Utara, Eropa Barat, dan beberapa negara Asia seperti Korea Selatan.

Akan tetapi, e – commerce masih tunbuh dengan perlahan di beberapa negara-

negara industri seperti Australia, dan pada kenyataannya masih belum tumbuh di

negara-negara Dunia Ketiga.

Page 50: Studi roadmap tik 2005

39

Tren penggunaan e-commerce di negara-negara maju merupakan kesuksesan

beberapa faktor yang dianggap penting dalam transaksi melalui e-commerce.

Faktor – faktor yang dimaksud antara lain :

Memberikan cara yang mudah dan aman kepada pelanggan untuk

melakukan pemesanan. Kartu kredit merupakan alat yang paling popular

untuk pembayaran di internet. Nomor kartu ditransfer dengan aman

diantara pelanggan dan pedagang memalui gateway pembayaran yang

independent seperti authorize.net.

Memberikan reliability dan keamanan. Server parallel, hardware yang

memadai, teknologi yang aman dari keKegagalanan, ekripsi informasi, dan

firewall dapat mempertinggi daya jual.

Menyediakan pandangan hubungan 3600 dengan pelanggan, yang

digambarkan sebagai kepastian bahwa semua karyawan, penyalur, dan

mitra mempunyai suatu pandangan lengkap, dan pandangan yang sama,

tentang pelanggan tersebut.

Membuat model bisnis yang komersial juga merupakan salah satu faktor

yang menentukan keberhasilan.

Pengaturan organisasi yang cukup tegas dan tangkas menghadapi

perubahan yang terjadi dalam dunia ekonomi, sosial politik, dan

lingkungan.

Website yang menarik, warna – warna, grafis, animasi, dan font yang

bermakna.

Penyempurnaan proses bisnis, yang memungkinkan sampai kepada

masalah re-engineering dan teknologi informasi.

Selain faktor tersebut diatas pemilihan produk yang tepat akan berpengaruh

dalam kesuksesan e-commerce. Beberapa produk lebih tepat jika dijual secara

online, sedangkan yang lain mungkin lebih tepat jika dijual secara offline. Banyak

perusahaan yang berhasil dimulai dengan menjual produk – produk digital, seperti

Page 51: Studi roadmap tik 2005

40

: music, film, pendidikan, komunikasi, software, potografi, dan transaksi financial,

perusahaan seperti ini misalnya Google, eBay, dan Paypal. Ada marketer virtual

dapat menjual beberapa produk non digital dengan sukses. Biasanya produk

tersebut memilki berat yang cukup besar atau pembeli berada di tempat yang jauh.

Barang – barang tersebut antara lain buku, CD, DVD, ataupun komponen

elektronika.

3. 2. 3. 4 Marketing Online

Marketing online merupakan marketing di internet. Hal ini merupaka tipe e-

marketing yang merupakan bagian dari e-commerce. Tool yang paling dikenal

marketer di pertengahan tahun 2000 dapat digolongkan menjadi dua : online

advertising dan search engine optimization. Tool e-marketing digunakan

pengunjung di website antara lain :

Pay per click

Search engine optimization.

Press releases

Web banner

Email, dan lain – lain.

Tujuan marketing online adalah untuk menawarkan produk maupun jasa kepada

customer dengan menggunakan teknologi internet, sementara itu pada waktu yang

sama link ke operasi bisnis yang lain dapat dilakukan. Hal tersebut dapat dicapai

dengan :

o Indentifikasi, internet digunakan marketing untuk menemukan

kebutuhan dan keinginan customer.

o Antisipasi, internet menyediakan canel tambahan sehingga

customer dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian.

o Pemuasan, kunci faktor kesuksesan dalam e-marketing adalah

dengan mendapatkan kepuasan pelanggan melalui canel elektronik.

Page 52: Studi roadmap tik 2005

41

Pada aktivitasnya, Smith dan Chaffey (2001) menggambarkan lima kunci aktivitas

marketing online yang dikenal dengan 5S yang dapat diterapkan oleh sebuah

organisasi untuk mengimplementasikan berbagai taktik marketing online. 5S

tersebut adalah Sell, Serve, Speak , Save, dan Sizzle (memperluas brand online).

3. 2. 3. 5 Software Defined Radio

Software Defined Radio (SDR) adalah system komunikasi radio yang

menggunakan software baik untuk proses modulasi maupun demodulasi sinyal

radio. SDR melakukan signal prosesing tertentu di dalam sebuah computer atau

perangkat lain yang dapat digunakan. Tujuan dari desain ini untuk menghasilkan

sebuah radio yang dapat menerima dan mengirim bentuk baru protocol radio

hanya dengan menjalankan software yang baru.

Software radio tersebut harus memiliki kemampuan khusus yang dapat menangani

berbagai macam protokol real time radio. Hardware SDR biasanya terdiri dari

superheterodyne RF front end yang mengubah sinyal RF menjadi sinyal analog

IF, dan ADC (Analog to Digital Converter) atau DAC (Digital to Analog

Converter) yang mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.

SDR dapat digunakan untuk mengimplementasikan teknologi radio modem yang

sederhana. Dalam beberapa kurun waktu ke depan, SDR diharapkan dapat

menjadi teknologi yang dominant di komunikasi radio.

3. 4 Regulasi

Pemerintah melalui undang-undang nomor 36 Tahun 1999 tentang

Telekomunikasi menyatakan bahwa payung hukum dari penyelengaraan

telekomunikasi di Indonesia yang memuat tentang tujuan, manfaat, pembinaan

dan aturan penyelengara, larangan praktek monopoli, perijinan, perangkat

telekomunikasi dan pengelolaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit serta

pengamanan telekomunikasi merupakan kebijkan yang ditetapkan oleh

Page 53: Studi roadmap tik 2005

42

pemerintah selaku regulator dalam rangka menciptakan iklim bidang

telekomunikasi yang kondusif, transparan, persaingan sehat dalam rangka

mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera dengan good

governance dan clean governance.

Keseriusan pemerintah dalam membuat pedoman bagi penyelengara, pengguna,

operator, industri dan regulator dalam penyelenggaraan telekomunikasi sebagai

pendukung kebijakan yang dikeluarkan melalui undang-undang Nomor 36 Tahun

1999 tentang telekomunikasi adalah dengan dikeluarkannya beberapa produk

perundangan diantaranya adalah : Peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2000

tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi; peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun

2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

3. 4 Kondisi Geografi, Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia

3. 4. 1 Geografi

Indonesia memiliki 18.000 lebih pulau (sekitar 6000 tidak berpenghuni) yang

menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat

penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup.

Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,

dan Irian Jaya.

Lokasi Indonesia juga terletak di lempeng tektonik yang berarti Indonesia sering

terkena gempa bumi dan juga menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak

memiliki gunung berapi, salah satu yang sangat terkenal adalah gunung Krakatau,

terletak antara pulau Sumatra dan Jawa.

Zamrud katulistiwa yang dimiliki Indonesia menjadi kebanggan bersama dengan

jajaran pulau dan kekayaan alam yang masih terpendam.

Page 54: Studi roadmap tik 2005

43

3. 4. 2 Ekonomi

Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat

krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini

telah lumayan stabil saat ini.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk

minyak mentah, gas alam, timah, tembaga dan emas. Indonesia adalah pengekspor

gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi

pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras,

teh, kopi, rempah-rempah dan karet.

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan

negara-negara tetangganya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.

Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi

masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan korupsi

yang merajalela dalam pemerintah.

Sampai dengan akhir tahun 2005 , ketergantungan kegiatan ekonomi domestik

pada impor menyebabkan kondisi perekonomian secara struktural cukup rentan

terhadap perubahan kondisi eksternal. Ekspansi ekonomi menjadi lebih lambat

ketika kegiatan investasi terkendala oleh membumbungnya biaya produksi akibat

kenaikan harga BBM dan belum tuntasnya berbagai peraturan-peraturan di bidang

investasi dan pembangunan infrastruktur. Sementara itu, kegiatan konsumsi juga

mengalami penurunan karena melemahnya daya beli masyarakat dan mulai

meningkatnya suku bunga. Di sisi lain, kinerja ekspor juga belum begitu

menggembirakan seiring dengan kondisi permintaan global yang menurun dan

melemahnya daya saing. Untuk keseluruhan tahun 2005, Bank Indonesia

memperkirakan bahwa perekonomian tumbuh sekitar 5,3 - 5,6%.

Dari sisi stabilitas makroekonomi, gejolak eksternal kenaikan harga minyak dunia

dan siklus pengetatan moneter global sangat berpengaruh pada kestabilan

makroekonomi domestik. Kenaikan harga minyak dunia telah menyebabkan

lonjakan kenaikan permintaan valas di pasar domestik. Kondisi ini diperberat oleh

penyesuaian portfolio investor asing merespon perubahan suku bunga luar negeri

Page 55: Studi roadmap tik 2005

44

dan masih terbatasnya Foreign Direct Investment (FDI). Dalam pasar valas kita

yang masih relatif tipis, kedua gejolak tersebut menciptakan volatilitas nilai tukar

Rupiah yang cukup tajam. Depresiasi nilai tukar dan kenaikan harga BBM pada

akhirnya telah menyebabkan peningkatakan inflasi secara signifikan. Dengan

perkembangan ini, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi pada tahun 2005

akan mencapai sekitar 18%. Sementara pada akhir tahun 2005 inflasi inti

diperkirakan mencapai 9,5%.

3. 4. 3 Sosial Budaya

Penduduk Indonesia dapat dibagi secara kasar kepada dua kelompok. Di bagian

barat Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu sementara di timur

adalah suku Papua, yang mempunyai akar di kepulauan Melanesia. Banyak

penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku

yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa,

Sunda atau Batak.

Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 88,2% penduduk

Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim

terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan (5,9%), Katolik (3%), Hindu

(1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%).

Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam sebuah bahasa daerah sebagai

bahasa ibu, namun bahasa resmi Indonesia, bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh

sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk

Indonesia

Page 56: Studi roadmap tik 2005

45

BAB IV

HASIL PENGUMPULAN DATA

4. 1 Perkembangan TIK di Negara Lain

4. 1. 1 Singapura

Pada saat ini Singapura merupakan salah satu kota utama yang menjadi pusat

bisnis di dunia dan menjadi negara yang paling kompetitif di dunia. Pemerintah

Singapura berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dengan menghasilkan

GDP USD 1300 pada tahun 1960 dan USD 28.228 pada tahun 2005.

Pertumbuhan yang besar ini merupakan dari kemajuan industri dan

implementasi teknologi di Negara ini. Dalam kenyataannya Singapura merupakan

Negara peringkat ke dua dalam pengembangan dan penerapan ICT setelah

Jepang.

Singapura sebagai Negara yang merupakan satu kawasan ASEAN dengan

Indonesia perlu di contoh dalam penerapan TIK. Kemajuan dalam bidang TIK

yang telah dicapai Singapura tidak lepas dari peran pemerintah dalam

menyusunan kebijakan dan strategi implementasi TIK di Singapura. Dengan

kemajuan kemajuan Singapura tersebut maka kita pantas untuk mengkaji

kemajuan tersebut dengan melihat kondisi TIK Singapura pada saat ini.

4. 1. 1. 1 Strategi

Strategi pengembangan TIK yang dibuat Singapura adalah seperti pada gambar

dibawah ini :

Page 57: Studi roadmap tik 2005

46

Civ

il S

erv

ice

Co

mp

ute

ris

ati

on

Na

tio

na

l IT

PL

an

Imp

ort

ing

IT

Fro

m M

NC

’s

Fo

ste

rin

g

Te

ch

no

pre

ne

urs

hip

Info

co

mm

21

IT2

00

0 P

lan

Lib

era

lis

ati

on

&

Co

ns

olid

ati

on

1981 - 1985 1985 - 1992 1992 - 1997 1997 - 2000 2000 - 2010

Gambar 4. 1 Strategi Pengembangan TIK Singapura

Sesuai dengan gambar diatas strategi ini disusun dengan beberapa tahapan yaitu

Tahap 1 (1981 -1985) : Tentative baby Steps

Usaha pemerintah pada tahap awal dalam menangani TIK adalah dengan

memulai Civil Service Komputerisation Programme (CSCP) pada tahun 1982,

dengan tujuan utama untuk komputerisasi nasional dan untuk membangkitkan

aplikasi IT di Singapura. Ini terdiri dari dua aplikasi CSCP, pertama dalam hal

untuk meningkatkan produktifitas kementerian dan organisasi pemerintah dan

yang kedua adalah untuk menghubungkan dan mengkoordinasilkan pekerjaan

diantara perwakilan layanan penduduk (Chan 1989).

Tahap 2 (1985 – 1992) : Learning to Walk

Page 58: Studi roadmap tik 2005

47

Pada tahun 1985, pemerintah melalui NCB, mengenalkan ―National IT Plan

(NITP)”. Didalam NITP pemerintah membuat tujuh pendekatan untuk strategi IT

Singapura. Tujuh pendekatan tersebut meliputi :

Pembangunan profesional dan pakar IT

Peningkatan infrastruktur TIK

Promosi industri TIK

Koordinasi dan kolaborasi berbagai macam organisasi promosi TIK

Menumbuhkan budaya penggunaan TIK

Menumbuhkan kreativitas dan wirausaha

Meningkatkan aplikasi TIK di tempat kerja

Tahap 3 (1992 – 1997) : Walking with Confidence

IT2000 report, yang dikeluarkan NCB pada tahun 1992 menggambarkan visi

dari ―Intelligent Island‖ didasarkan pada lanjutan National Information

Infrastructure (NII).

Visi IT2000 telah membuat sejumlah rencana yang ambisius yang cukup

mempunyai daya darong yaitu pengembangan itensif tenaga kerja dibidang TIK,

Peningkatan kualitas hidup melalui TIK, Peningkatan komunikasi pribadi dan

komunitas melalui TIK, dan pemanfaatan NII untuk mendapatkan keuntungan

yang kompetitif. Tujuan akhir ini dicapai melalui penetapan sebuah penguatan

infrastruktur bisnis melalui pengembangan R&D dan penggunaan TIK yang

terbaru dan penempatan Singapura sebagai regional hub dengan pemasangan

jaringan bsisnis internasional. Gambar dibawah ini adalah Framework dari NII

Page 59: Studi roadmap tik 2005

48

Gambar 4. 2 Keselurahan pengorganisasian framework NII

Tahap 4 (1997-2000) : Breaking into Run

Tiga tahun antara April 1997 sampai Januari 2000 menunjukkan perubahan yang

cepat baik industri TIK maupun kebijakan TIK di Singapura. Sebagai pendekatan

milinium, pemerintah Singapura mengadopsi liberalisasi radikal dan

mengkonsidasi kebijakan yang perlu ditinjau kembali, percepatan jadwal

liberalisasi telekomunikasi dan konvergensi teknologi informasi, penyiaran dan

komunikasi media. Selama masa ini, pendapatan jasa operator berkurang sebagai

bentuk pembatasan lisensi yang dilakukan dan masuknya pesaing dipasar.

Meskipun yang mampu bertahan adalah operator besar, pemerintah selalu

berhubungan dengan perusahaan seperti SingTel dan konsorsium bisnis seperti

StarHub, Perusahaan kecil dan menengah mendapatkan sub-lisensi dan dengan

harga yang murah.

Tahap 5 (2000 – 2010) : Chasing Phase

IT2000 dan serangkaian liberalisasi dan konsilidasi menjadi jalan Infocomm 21

akan menjadi pengarah pembangunan TIK diatas 10 tahun yang akan datang.

Tujuan dari InfoComm 21 adalah untuk mentransformasi Singapura menjadi

modal TIK global yang dinamik dan bersemangat dengan tumbuh subur dan

Page 60: Studi roadmap tik 2005

49

makmur pada tahun 2010. Karena dunia sedang dalam revolusi TIK, rencana

tersebut hanya mencari penekanan kebutuhan untuk menjaga kecepatan dan

fleksibilitas dan tidak berarti menjadi yang menentukan. Prinsip dasar adalah

InfoComm 21 menjadi market-driven, orientasi sektor swasta dan mendunia.

Komponen kunci InfoComm 21 adalah untuk liberalisasi pasar telekomunikasi

dalam hal membangun Singapura sebagai hub telekomunikasi, untuk membangun

kemampuan, dan menjadi ‗dotcom‘, dan membawa ke dalam revolusi TIK pada

sector swasta, umum dan perorangan. Dari inisiatif ini, hal yang paling penting

yang mempengaruhi secara mendasar pada perusahaan kecil dan menengah

adalah menjadikan dotcom sector swasta. Gambar dibawah ini adalah pembuatan

framework untuk usaha ini.

Gambar 4. 3 Framework untuk dotcom sector swasta

4. 1. 1. 2 Statistik TIK Singapura

Kepemilikan Komputer Di rumah

Kepemilikan komputer di rumah di Singapura dapat dilihat pada gambar dibawah

Page 61: Studi roadmap tik 2005

50

ini :

Gambar 4. 4 Kepemilikan komputer rumahan di singapura

Kepemilikan komputer di Singapura cukup tinggi dimana sampai dengan tahun

2004 kepemilikan komputer dirumah mencapai 74% dari jumlah penduduk

artinya dari 100 orang maka yang memiliki komputer adalah sebanyak 74 orang.

Kepemilikan komputer ini akan sangat berpengaruh pada perkembangan TIK di

suatu Negara. Komputer sebagai terminal pengguna untuk menjalankan aplikasi

akan membantu penyedia layanan dalam memasarkan layanannya. Dan tentunya

penggunaan komputer ini akan lebih sering jika dapat terkoneksi ke jaringan

internet.

Akses Internet

Akses internet sangat dipengaruhi oleh penyediaan jaringan di suatu Negara.

Singapura sebagai salah satu Negara yang menjadi hub perdagangan atau pusat

bisnis dikawasan Asia memiliki jaringan yang baik dari kecepatan maupun

kualitas. Dan kemudahan untuk mendapat akses internet dapat dilakukan dimana-

mana atau hampir dimiliki oleh setiap orang Singapura. Dibawah ini merupakan

data akses internet yang dimiliki oleh penduduk Singapura.

Page 62: Studi roadmap tik 2005

51

Gambar 4. 5 akses internet penduduk Singapura

Pada gambar diatas kepemilikan akses internet penduduk Singapura meningkat

dari tahun ke tahun dan mencapai titik tertinggi pada tahun 2003 dan 2004 yaitu

sebesar 65%. Artinya dari 100 penduduk Singapura yang dapat mengakses

internet adalah 65 orang.

Belanja Online

Belanja online yang dilakukan oleh penduduk Singapura dapat dilihat pada

gambar dibawah ini

Page 63: Studi roadmap tik 2005

52

Gambar 4. 6 Pengguna belanja online

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa penggunaan belanja online dilakukan

sebanyak 30% dari total belanja yang dilakukan oleh penduduk Singapura.

Layanan Fixed Line

Layanan menggunakan jaringan tetap baik dirumahan maupun perkantoran di

Singaura dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 1 Pelanggan sambungan tetap

Total fixed line subscriptions 1,864,300

- Total Residential fixed line subscriptions 1,099,500

- Total Corporate fixed line subscriptions 764,800

- Fixed line population penetration 44.0%

- Fixed line household penetration1 100.3%

Penggunaan jaringan tetap pada tahun 2004 di Singapura untuk rumahan adalah

Page 64: Studi roadmap tik 2005

53

1,099,500 SST dan untuk perkantoran adalah 764,800 SST sehingga total

1,864,300. Jumlah ini merupakan 44 % dari jumlah penduduk Singapura. Artinya

setiap 100 orang penduduk Singapura yang mempunyai sambungan tetap adalah

44 orang.

Pasar Telepon Bergerak

Penggunaan telepon bergerak di Sinagpura lebih besar disbanding dengan telepon

tetap, hal ini karena kemudahan dalam mobilitas penggunanya. Pasar telepon

bergerak di Singapura dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 2 Pelanggan telepon bergerak

- Total mobile phone subscriptions2 3,899,600

- Total post-paid subscriptions 2,628,600

- Total pre-paid subscriptions 1,271,100

- Total number of SMS messages 692.00 million

- Mobile Phone penetration 92.0%

Pelanggan telepon bergerak di Sinagpura pada tahun 2004 adalah 3,899,600 yang

terdiri dari pelanggan pasca bayar sebanyak 2,628,600 dan pra bayar sebanyak

1,271,100. Jadi penduduk Singapura cenderung memilih menggunakan pasca

bayar. Selain itu, penggunaan komunikasi melalui Short Message Service (SMS)

cukup tinggi yaitu sebesar 692 juta SMS.

Page 65: Studi roadmap tik 2005

54

Layanan Paging

Layanan paging di Singaura dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 4. 3 Pelanggan paging

- Total paging subscriptions3 103,500

- Paging penetration 92.0%

Penggunaan paging di Singapura adalah 103,500 pelanggan dan merupakan 92%

dari penetrasi paging.

Dial-Up Internet

Penggunaan dial-up internet melalui modem di Singaura masih tinggi terutama di

rumahan seperti pada table dibawah ini :

Tabel 4. 4 Pelanggan dial-ip internet

- Total Internet dial-up subscriptions4 1,707,500

- Total Residential Internet dial-up subscriptions 1,647,500

- Total Corporate Internet dial-up subscriptions 60,000

- Internet dial-up penetration 40.3%

Jumlah pelanggan dial-up internet di Singapura adalah sebesar 1,707,500 yan

terdiri dari pelanggan rumahan sebesar 1,647,500 pelanggan dan perkantoran

sebesar 60,000 pelanggan. Jumlah pelanggan rumahan jauh lebih besar disbanding

dengan perkantoran karena kebutuahan bandwidth di rumahan dianggap cukup

melalui dial-up sedangkan perkantoran hanya untuk perkantoran perusahaan kecil

dan menengah. Selain itu, factor harga juga menentukan kenapa pelanggan

rumahan lebih memilih dial-up disbanding dengan broadband.

Page 66: Studi roadmap tik 2005

55

Layanan Broadband Akses Internet

Layanann broadband (pita lebar) akses internet di Singapura dapat dilihat pada

table dibawah ini :

Tabel 4. 5 Pelanggan broadband

Total broadband subscriptions5 523,600

- Total Residential broadband subscriptions 474,100

- Total Corporate broadband subscriptions 49,500

- Total xDSL subscriptions 292,200

- Total cable modem subscriptions 225,600

- Total leased line Internet subscriptions 3,000

- Total subscriptions using other broadband Internet

access method

2,800

- Household broadband penetration6 43.2%

Jumlah pelanggan layanan broadband di Sinagpura adalah 523,600 pelanggan

yang terdiri dari 474,100 pelanggan rumahan dan 49,500 pelanggan perkantoran.

Pelanggan rumahan untuk broadband jauh lebih sedikit disbanding dengan dial-

up, sedangkan ada perkantoran perbedaannya hanya sedikit.

Kemudian dilihat dari teknologi yang digunakan pelanggan xDSL adalah paling

banyak yaitu 292,200, diikuti pelanggan kabel modem 225,600, pelanggan leased

line internet 3,000 dan pelanggan broadband yang lain sebesar 2,800. Penetrasi

broadband rumah tangga adalah sebesar 43,2 %

Layanan Telepon Internasional

Sebagai Negara yang merupakan bagian pusat perdagangan internasional

pengguanaan layanan telepon internasional di Singapura sangat tinggi seerti yang

terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 4. 6 Pelanggan layanan telepon internasional

- Total number of outgoing retail international

telephone call minutes

224.36 millions

Page 67: Studi roadmap tik 2005

56

- Total number of outgoing retail international

telephone call minutes including transit

401.83

million

Jumlah waktu panggilan keluar telepon internasional adalah sebesar 224,36 juta

menit dan total waktu panggilan keluar telepon internasional termasuk yang

transit adalah sebesar 401,83 juta menit.

4. 1. 2 Sri Lanka

Sri lanka mempunyai penduduk multi budaya dengan program pembangunan

yang ambisius untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan stabilitas social.

Pendapatan perkapita diperkirakan USD 120 pada tahun 1950 dan sekarang

menjadi USD 4.145. Pada tahun 2002 sektor pertanian menyumbangkan sekitar

20% dari Gross Domestic Product (GDP) sedangkan sector industri dan jasa

menyumbangkan masing-masing 26% dan 54%.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Sri Lanka cukup tinggi

dibanding dengan Negara berkembang lainnya. Dan Human Development index

(HDI) disbanding dengan Negara lain adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 7 HDI Sri Lanka

Kebijakan kesejahteraan ekonomi diterapkan oleh negera selama beberapa

dekade dan sudah membangkitkan pendidikan dan jaringan perawatan kesehatan .

Tingkat penduduk yang melek huruf terdiri 91.6% dan indikator kesehatan ada di

tingkatan memuaskan. Ketetapan mengenai pendidikan cuma-cuma yang atas

kepada derajat tingkat yang pertama pada status universitas telah mengakibatkan

Page 68: Studi roadmap tik 2005

57

ketersediaan lulusan yang banyak. Di tahun terakhir banyaknya lulusan TIK

yang dihasilkan di dalam negeri telah lebih dari dua kali lipat.

4. 3. 1. 2. 1 Strategi TIK

Pada Juli 2003 pemerintah Sri Lanka telah menciptakan agen TIK tidak hanya

untuk mempelopori implementasi prakarsa e-Sri Lanka. tetapi sebagai badan

tertinggi dari semua pengembangan TIK di Sri Lanka. Agen ini bebas dari

kekuasaan suatu agen pemerintah melalui suatu tindakan Parlemen yang

menyiapkan jalan untuk mengatur badan yang fleksibel, pro-active dan

transparan.

Tugas utama agen TIK adalah untuk menciptakan rencana TIK nasional yang

mampu mengakomodasi visi dalam jangka panjang dan realistis dalam

implementasinya. Fungsi kedua dari program ini adalah mendorong tendensi TIK

kedalam matrik keputusan pemerintah Sri Lanka.

Program kerja yang diberikan agenc adalah seperti dibawah ini :

Page 69: Studi roadmap tik 2005

58

Gambar 4. 7 Strategi TIK Sri Lanka

Untuk melaksanakan rencana TIK nasional dibuat pilot proyek yang menjadi

kunci suksesnya visi e-Sri Lanka.

Sebelum menaikkan pada sejumlah proyek lebih besar yang pasti telah

mempunyai suatu dampak pada warganegara Sri Lanka telah dipertimbangkan hal

penting yang potensial yang menjadi kondisi pokok di Roadmap TIK. Program

Proyek percobaan yang dilakukan ini dengan pengujian hipotesis kritis di

sejumlah area. Hasil dari pilot masing-masing menyediakan masukan tidak

ternilai ke dalam proyek yang utama‘ spesifikasi yang memastikan efisiensi lebih

besar selama implementasi. Proyek percobaan tersebut meliputi :

• Vishva Gnana Kendra (VGK)

• Sinhala fonts

• Government Printer Online

• National Operations Room

• Empowering the Workplace

• Distance e-learning

• Govi Gnana Sistem

• E-Money Order

• SME portal

• Internally Displaced Persons

• Legal Draftsmen

• e-Cabinet

• e-Parliament

• e-Office of the President

4. 1. 2. 1 Industri Software

Industri software di Sri Lanka samapai saat ini masih kecil dan telah tumbuh

secara mengesankan. Total ekpor sekitar USD 5 juta pada tahun 199 dan terus

Page 70: Studi roadmap tik 2005

59

meningkat menjadi USD 58 juta pada tahun 2001 dan berdasarkan estimasi bank

sentral akan mencapai USD 80 juta pada tahun 2003.

Gambar 4. 8 Ekspor software Sri Lanka

Industri software direncanakan mampu mengekspor USD 1 miliar pada tahun

2010. Renca pertumbuhan ekpor sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Gambar 4. 9 Target Ekspor software Sri Lanka

Page 71: Studi roadmap tik 2005

60

Pada saat ini ada sekitar 175 industri software yang menghasilkan produk untuk

diekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan software dalam negeri. Pada saat ini

Microsoft dan Oracle telah membuka kantor di Sri Lanka.

4. 1. 2. 2 Jasa Telekomunikasi

Perusahaan teknologi informasi (TI) semakin bertambah untuk meningkatkan

akses ke pasar internasional melalui jaringan broadband telecom dan melalui

penggunaan kemampuan internet. Dalam hal industri layanan dan teknologi

informasi di setia Negara membangun dan mendukung sebuah pasar yang

kompetitif, penyediaan infrastruktur komunikasi harus menyediakan layanan

transmisi digial kecepatan tinggi dengan harga yang sesuai dengan ruang lingkup

internasional. Kesuksesan pembangunan pertumbuhan perusahaan IT Sri Lanka

tergantung pada tingkat kualitas dan harga layanan yang disediakan oleh operator

telekomunikasi.

Untuk menjaga pertumbuhan diatas, perubahan drastis dilakukan pada sector

telekomunikasi sejak tahun 1990. Sambungan tetap telepon telah tumbuh dari

121.388 pada tahun 1991 menjadi 939.013 pada tahun 2003, tumbuh diatas 700%.

Jumlah sambungan wireless local loop (WLL) oleh dua operator Suntel dan

Lanka Bell berjumlah 116.021 pada tahun 2003. Tren yang aling signifikan dalam

sector telekom local telah menjadi fenomena pertumbuhan jumlah sambungan

selular. Sambungan selular bertambah dari 1800 pelanggan pada tahun 1991

menjadi 1.393.403 pelanggan pada tahun 2003. Penggunaan layananan telepon

satelit masih kecil sampai dengan tahun 2003 karena membutuhkan hardware dan

operasional yang mahal.

Penggunaan telepon tetap, telepon begerak, sambungan WLL, layanan paging dan

Internet di Sri Lanka pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 72: Studi roadmap tik 2005

61

Tabel 4. 8 Pelanggan sambungan telepon di Sri Lanka

Kemudian jika dilihat dari pertumbuhan sambungan telepon dari tahun 1991

sampai dengan 2003 terus terjaid peningkatan yang signifikan terutama untuk

sambungan telepon bergerak (selular) yang sebelumnya dibwah sambungan

telepon tetap kemudian melaju cepat dan berada paling atas pada tahun 2003.

Gambar 4. 10 Pertumbuhan sambungan telepon di Sri Lanka

Page 73: Studi roadmap tik 2005

62

4. 1. 3 China

Dengan penduduk terpadat didunia yang mencapai sekitar 1,3 miliar (PBB, 2005)

penduduk, Cina merupakan sebuah pasar yang menarik bagi perkembangan

produk serta layanan berbasis TIK. Dari jumlah tersebut lebih dari separuhnya

atau sekitar lebih dari 63% tinggal didaerah-daerah rural tersebar keseluruh

pelosok negara. Laju informasi dan komunikasi yang cepat dan menjangkau

daerah-daerah tersebut membuat pemerintah Cina sangat konsen terhadap

perkembangan TIK, apalagi saat ini Cina juga merupakan salah satu pusat industri

peralatan dan produk teknologi informasi yang di outsource oleh negara-negara

maju baik itu dari benua Amerika maupun Eropa.

Untuk menunjang hal tersebut, komisi pengembangan informasi Cina mempunyai

beberapa prioritas utama, diantaranya adalah :

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur informasi, memantapkan

teknologi generasi baru, jaringan transmisi informasi kecepatan tinggi

dengan penggunaan frekuensi yang lebar, komputer berbasis internet serta

membuat platform infrastruktur informasi untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi dan pengembangan sosial.

2. Merancang sistem e-government dan memantapkan platform jaringan

pemerintahan menuju integrasi operasional pemerintahan dalam sistem

informasi dipusat maupun didaerah serta merealisasikan program sharing

informasi berbasis internet, distribusi serta layanan.

3. Menyetujui kerangka kebijakan bisnis secara elektronik (e-commerce) di

Cina, memperbaiki sistem pembayaran online, memantapkan sistem

distribusi dan pengiriman barang-barang dalam lingkup nasional dan antar

kota serta aktifitas e-commerce yang bebas.

4. Memperkenalkan proses digitalisasi di perkotaan dan mempercepat

konstruksi jaringan digital kota yang disebut jaringan 3-in-1.

5. Mempercepat penelitian dan pengembangan serta penggabungan industri

jaringan telekomunikasi bergerak terutama teknologi generasi ketiga (3G)

dan juga memantapkan sistem industri terintegrasi dan skala jaringan.

Page 74: Studi roadmap tik 2005

63

6. Memberikan prioritas pada pengembangan software, perancangan sirkuit

terintegrasi dan industri pembuatannya untuk menunjang peralatan dan

proses informasi.

7. Memperkuat penelitian dan pengembangan serta industrialisasi produk

jaringan dan keamanan informasi, juga memantapkan sistem keamanan

informasi jaringan komputer.

8. Mengembangkan produk audio dan video digital yang diwakili oleh TV

digital serta mempercepat transisi ke digital TV Broadcasting (penyiaran

TV digital)

9. Mengembangkan komponen dan material elektronik yang baru seperti

komponen display, komponen elektonik, sensor dan komponen foto

elektronik.

10. Memperkuat penelitian dan pengembangan serta pemusatan industrialisasi

produk telekomunikasi optik generasi baru.

Rencana pengembangan teknologi informasi tersebut merupakan salah satu

rangkaian dari rencana pengembangan TIK yang saat ini telah memasuki bagian

10 dari rencana 5 tahunan Pengembangan TIK Cina. Mulai dari bagian ke-5

rencana 5 tahunan tersebut atau sekitar dekade 1980-an, penggunaan dan

pemanfaatan kabel dan serat optik telah mulai menjadi prioritas dalam

pembangunan broadband dan memperluas jangkauan jaringan.

Pertengahan tahun 1990-an perkembangan optik telah mencapai jangkauan 51.000

km yang sebagian besar terkonsentrasi untuk jaringan jalan kereta api,

perminyakan, kelistrikan dan jaringan militer. Mulai bagian ke 7 dari rencana 5

tahunan tersebut, perusahaan manufaktur yang bergerak dalam penyediaan

produk, material dan peralatan kabel dan serat optik mulai berkembang, serta

perusahaan-perusahaan manufaktur dari luar mulai melakukan penetrasi ke pasar

Cina. Dengan demikian pengembangan penggunaan kabel dan serat optik pada

penyediaan infrastruktur TIK di Cina semakin penting. Apalagi yang dituju adalah

Page 75: Studi roadmap tik 2005

64

penyediaan teknologi kecepatan tinggi dan kapasitas yang besar. Kabel dan serat

optik merupakan salah satu pilihan terbaik untuk digunakan.

Jangkauan penggunaan serat optik dalam jaringan informasi dan komunikasi pada

tahun 2005 telah mencapai angka 2,5 juta kilometer yang mencakup hampir

semua kota-kota besar dan daerah-daerah disekitarnya diseluruh Cina. Pesatnya

perkembangan penggunaan optik ini tidak lepas dari manajemen, pengaturan,

regulasi serta kebijakan pemerintah Cina dalam sektor informasi dan komunikasi

nasional menuju akses global. Sedangkan penggunaan internet sebagai salah satu

dari produk teknologi ini, di Cina mencapai angka 100 juta pengguna (2005).

4. 1. 3. 1 Industri Semikonduktor

Industri semikonduktor memulai pada awal 1950. Teknologi Transistor telah

ditransfer ke Negeri China dari Uni Soviet pada tahun 1953, dan transistor yang

telah diproduksi secara local pada tahun 1958. Sepanjang 5 tahun rencana yang

kedua , mulai 1958, industri elektronika ( mencakup industri semikonduktor) telah

diperlakukan sebagai suatu sektor strategis, walaupun sampai 1969 pada

kenyataannya semua produksi memasuki pemakaian militer. Integrated circuit (

IC) Teknologi telah dibawa ke dalam Negeri China pada tahun 1960, tetapi

produksi nya telah meneruskan suatu skala kecil ( 4.2 juta unit di tahun1970).

Lebih dari itu, di tahun 1972, pada pertengahan Revolusi budaya, suatu debat

politis mengambil tempat apakah untuk menentukan prioritas produksi baja atau

produksi elektronika. Produksi Baja telah diberi prioritas, mendorong ke arah

suatu kemunduran dalam produksi elektronika. Pada tahun 1978, kebijakan

perubahan ekonomi membawa warganegara IC teknologi produksi dari luar negeri

dan industri semikonduktor menarik perhatian sebagai hasilnya. Pada tahun 1988,

produksi IC mencapai 100 juta unit. Produksi mulai meningkat dengan investasi

asing untuk mendesak sektor ini, yang dimulai pada 1992, membawa produksi

menjadi 245 juta unit di tahun 1994, 515 juta unit di tahun 1995, 790 juta unit di

tahun 1996 dan 2.1 milyar (Am.) unit di tahun 1997. Bagaimanapun, tingkat

produksi masih tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestik . Di tahun

Page 76: Studi roadmap tik 2005

65

1997, ada 34 perusahaan industri IC semikonduktor di China, hampir separuhnya

merupakan afiliasi dengan asing.

4. 1. 3. 2 Industri Elektronika

Industri Elektronika di Negeri China juga dikembangkan melalui keterlibatan

China dalam Perang Korea, selama masa perang ini radio gelombang pendek dan

telepon militer telah diproduksi. Sepanjang 5 tahun pertama yang direncanakan (

dari 1953), industri elektronika telah ditempatkan di bawah yurisdiksi

Kementerian Industri Permesinan dan yang kedua Kementerian Industri

Pertahanan. Di 1958, komputer tabung ruang hampa Cina yang pertama telah

diproduksi, didasarkan pada suatu model. Komputer Transistor Soviet yang

pertama telah diproduksi 1965 ( suatu total 256 unit telah diproduksi) sebagian

besar untuk kepentingan militer, sedang komputer berbasis IC dimulai untuk

diproduksi tahun 1970 ( 1672 unit yang diproduksi sampai tahun 1978), yang

telah digunakan untuk tujuan warganegara. Pada tahun 1980, komputer pribadi

dari pabrikan seperti IBM dan Apple memulai untuk menembus pasar Cina, dan

pabrikan lokal seperti Great Wall (Chang Cheng – a State-Owned Enterprise)

dimulai untuk membuat clones mesin ini. Akan tetapi kandungan lokal computer

buatan lokal masih rendah yaitu sebesar 31,5 % pada tahun 1985.Situasi

persaingan antara perusahaan dalam negeri dan asing juga terjadi ditelepon.

4. 1. 3. 3 Sektor telekomunikasi

Sektor Komunikasi telah dipertimbangkan oleh pemerintah Cina sebagai sektor

strategis bersama-sama dengan jalan kereta api dan produksi listrik.

Bagaimanapun, penetrasi telepon masih sangat rendah (sekitar 0.4% di 1980).

Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi telah diberi prioritas dan sebagai

hasilnya penetrasi telepon terjadi peningkatan dari 1.1 % di tahun 1990 dan

menjadi 12% di 1999 ( 28.4% di wilayah perkotaan. Pada bulan Juli 2004,

penetrasi telepon ditetapkan menjadi 22.9%, sedangkan penetrasi selular

mencapai 23.7%. Peningkatan di infrastruktur telekomunikasi mendorong

Page 77: Studi roadmap tik 2005

66

pengembangan jasa nilai tambah seperti telepon selular, komunikasi data, jasa

pemberian nomor halaman dan pos elektronik.

4. 1. 3. 4 Regulasi dan Kebijakan

Sektor Telekomunikasi di Cina mulai menjadi prioritas nasional pada era 1980-an

dimana sebelumnya banyak dikembangkan secara sektoral di beberapa daerah.

Ketika otonomi daerah mulai diperkenalkan sekitar awal 1990-an, Pengelola Pos

dan Telekomunikasi (Post and Telecommunications Administrations) menerapkan

manajemen secara fleksibel mengenai perencanaan, investasi dan kebijakan tarif.

Awal 2000 Cina memutuskan untuk bergabung dengan Word Trade Organization

(WTO) yang membidik pengelolaan layanan telekomunikasi kedalam market

mode. Langkah ini membawa berbagai dampak yaitu perubahan sumber investasi,

perubahan manajemen sumber perencanaan sesuai dengan restrukturisasi industri

dan perubahan kebijakan tarif (pricing) dari transfer pricing and closer menjadi

cost-based pricing (tarif berbasis biaya). Saat ini Cina mengacu pada proses

perencanaan 5 tahunan yang didalamnya memuat kebijakan industri untuk

membangun sektor perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

dalam TIK (ICT) serta infrastruktur nasional, termasuk didalamnya akses yang

melayani provinsi bagian tengah dan barat.

Awal pertengahan 1990-an merupakan periode dimana terjadi peningkatan

kompetisi antara kementrian dan komisi-komisi pada tingkat nasional serta

pemerintah daerah dan pemilik perusahaan daerah pada tingkat provinsi dalam

memperebutkan kue bagian dalam sektor TIK. Tahun 1993, dimana pertama kali

paket regulasi didesain untuk menghimpun investasi luar negeri dalam

telekomunikasi juga merupakan tahun dimana Kementrian Perindustrian

Elektronika memperkenalkan Golden Project Proposal. Golden Project didesain

untuk men stimulasi informasi ekonomi dan membangun kemampuan

administratif.

Tujuan dari rencana ini adalah untuk :

Page 78: Studi roadmap tik 2005

67

1. Membangun jalur cepat informasi nasional sebagai bagian dari

modernisasi dan pengembangan ekonomi.

2. Mengarahkan pengembangan teknologi informasi di Cina.

3. Menyatukan negara dengan menempatkan pusat kendali pada provinsi-

provinsi dan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk

menembus batas garis demarkasi industri.

Rencana 5 Tahunan

Aspek-aspek regulasi dari rencana pemerintah diambil dari lembar referensi yang

menyertai Perjanjian Dasar WTO dalam sektor Telekomunikasi. Aspek-aspek itu

diantaranya adalah :

1. Pengamanan kompetisi yang melindungi dari persaingan tidak sehat

mengenai penetapan tarif yang dilakukan oleh operator telekomunikasi.

2. Pemberlakuan biaya berdasarkan interkoneksi.

3. Kebutuhan layanan universal yang jelas.

4. Pemberlakuan kriteria lisensi publik yang jelas.

5. Adanya regulator independent yang bersifat nasional.

6. Adanya transparansi mengenai evaluasi sumber daya terbatas seperti

spektrum radio.

Belum satupun aspek tersebut diatas berlaku di negara ini sebelumnya akan tetapi

hal ini menjadi komitmen Cina untuk menuju kearah regulasi tersebut.

Proses perencanaan mengenai hal ini dapat terdiri dari beberapa bentuk, dari isu

regulasi dan strandar yang mengatur aktifitas perdagangan dari perusahaan hingga

tujuan ekonomi dan sosial. Sesuai dengan kebijakan Kementrian Industri

Informasi yang disampaikan pada Konferensi Telekomunikasi Pasifik di Hawaii

tahun 2001, isu utama dari rencana lima tahunan kesepuluh (10th

5-year plan)

adalah :

a. Menentukan target layanan atau akses secara universal.

b. Pengembangan akses broadband.

Page 79: Studi roadmap tik 2005

68

c. Pengembangan kemampuan Cina dalam industri perlengkapan

telekomunikasi bergerak serta pengembangan perangkat lunak.

d. Penggunaan TIK pada bagian lain dari sektor ekonomi, termasuk e-

Government, konstruksi teknis, konstruksi bangunan serta sektor real

estate.

Implementasi dari rencana pertama lima tahunan kesepuluh yaitu menentukan

target layanan atau akses secara universal adalah penetapan kebijakan penentuan

tarif seragam antara provinsi-provinsi miskin serta provinsi-provinsi kaya. Hal ini

dilakukan dengan cara melakukan subsidi silang. Dengan adanya keseragaman

tarif ini, maka kualitas layanan dan akses bagi kedua kelompok provinsi tersebut

harus pula seragam.

Prioritas kedua di implementasikan dalam pengembangan infrastruktur informasi

dan telekomunikasi terintegrasi. Berbagai bentuk layanan dan transmisi

diintegrasikan dalam sebuah broadband nasional dengan peningkatan kapasitas

jaringan dan kecepatan akses.

Pengembangan dari poin ketiga diatas merupakan murni kebijakan industri yang

dimasa datang menjadi pusat perhatian dari sistem perdagangan yang ada.

Sedangkan pengembangan poin empat terletak pada implementasi ICT dan

infrastruktur informasi dalam pengembangan sektor ekonomi dan sosial. Hingga

dapat dikatakan bahwa sektor telekomunikasi dengan ICT didalamnya sudah

menjadi kebutuhan mendasar dalam penentuan kebijakan nasional Cina secara

keseluruhan.

Proses penerapan rencana lima tahunan dan bersama-sama dengan rencana tujuan

jangka panjang 10 tahun adalah merupakan gabungan dari setidaknya tiga elemen.

Pertama adalah kerangka kerja indikatif yang harus dipikirkan dan dijalankan oleh

regulator dalam mencapai tujuannya. Kedua adalah penyebaran proses

perencanaan bersama ke masing-masing kementrian terkait sebagai informasi

Page 80: Studi roadmap tik 2005

69

perkembangan rencana kerja tersebut serta ketiga adalah pelatihan perencanaan

pemanfaatan sumber daya. Ketiganya menjadi bagian fundamental bagi

pencapaian ekonomi dan sosial sekaligus juga legitimasi politis.

4. 1. 4 India

India merupakan negara demokrasi terbesar dengan penduduk nomer dua terbesar

di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 milyar. Perbedaan suku, bahasa,

agama, ekonomi, politik dan geograpi lebih besar dari negara-negara di dunia.

Populasinya terdiri dari dua kelompok suku, Indo – Aryan dan Dravidian. Ada

limabelas bahasa resmi dan belasan bahasa tidak resmi serta ratusan dialek

dipakai di India. Karena perbedaan tersebut bahasa Inggris menjadi bahasa bisnis

antar masyarakat disana, dan juga menjadi bahasa resmi pemerintahan dan bahasa

untuk sistem perundangannya. Meskipun populasinya besar dan kepadatan

penduduknya tinggi, sebagian besar masih merupakan daerah pedesaan (rural

country), dengan kira-kira 70% populasi menempati diluar daerah metropolitan.

Sekitar 67% tenaga kerjanya bergerak di bidang sektor pertanian. Bervariasinya

kondisi geologi dan iklim dan penyeberan populasi yang cepat membuat

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur (jalan, listrik, telekomunikasi)

menjadi sangat sulit dan mahal. Kondisi ini ditambah lagi dengan seringnya

terjadi bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.

Sejak merdeka dari Inggris (1947), India berusaha untuk menggantungkan

nasibnya dengan berusaha sendiri (self-reliance). Pemerintahan India modern

tergambar dengan kemelaratan, pemerintahan yang korup dan regulasi-regulasi

yang membatasi pasar domestik berdasar pada self-reliance dibanding harus

mengikuti integrasi dan inovasi global.

Beberapa krisis ekonomi dalam tahun 1991 nyaris mendekati kebangkrutan, India

merubah kebijakan ekonominya dengan menerima pinjaman lunak dari luar.

Kebijakan Industru Baru (New Industrial Policy/NIP) pada tahun 1991

Page 81: Studi roadmap tik 2005

70

menggambarkan harapan yang lebih besar untuk membangun ekonominya.

Kebijakan ini memperkenalkan kompetisi dalam sejumlah sektor non-strategis,

perdagangan dan investasi asing. Sebagai hasil dari kebijakan ini, investasi asing

tumbuh dari $162 juta pada tahun 1990 sampai $1,3 milyar pada tahun 1995

(World Bank, 1995).

India melakukan pengembangan sektor high tech, dipelopori dari para insinyur

dan profesional software/komputer. India melatih kira-kira 68.000 profesional tiap

tahun. Saat ini kira-kira 280.000 orang India bekerja dalam sektor komputer dan

layanannya, yang mempunyai tenaga kerja di bidang teknologi informasi kedua

terbesar di dunia.

Industri IT mengalami perkembangan pada tahun 1984 dimana Perdana Menteri

Rajiv Gandhi menetapkan telekomunikasi dan teknologi informasi sebagai sektor

utama bersama dengan industri tradisional seperti pembangkit tenaga listrik, baja,

minyak dan otomotif (Yordan, 1998). Namun demikian, pada tahun 1994 untuk

merespon krisis, pemerintah mengeluarkan kebijakan telekomunikasi nasional

(National Telecommunication Policy/NTP 1994). NTP muncul sebagai usaha

India pertama dalam menyempurnakan kebijakannya untuk memperbaiki

kegagalan monopoli telekomunikasi pemerintah (departemen telekomunikasi).

Kemudian India membuat sektor swasta sebagai partner dalam penyediaan

layanan dasar yang meninggalkan gaya monopoli.

4. 1. 4. 1 Perkembangan Telekomunikasi India

Lebih dari 76,54 juta perkembangan telepon dengan tingkat 20,16% untuk

layanan telepon biasa, 106,15% untuk seluler dan layanan internet, India telah

menjadi sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia.

Pemerintah memiliki operator perusahaan telepon dimana BSNL telah memasang

4.370.475 kilometer jaringan kabel fiber optik di dalam negaranya dengan

mencapai setiap desa-desa yang berjarak kira-kira 25 km dari fiber. Pemerintahan

India awalnya telah mengumumkan bahwa kebijakan telekomunikasi pada tahun

Page 82: Studi roadmap tik 2005

71

1999 menyatakan, tantangan industri telekomunikasi India adalah jarak yang lebar

antara perkembangan pasar telekomunikasi India dan International dan

meningkatkan konvergensi antara sistem telekomunikasi, teknologi informasi,

media dan consumer electronics.

Kebijakan ini menggambarkan perkembangan sektor telekomunikasi yang cepat

untuk pencapaian target teledensitas 11,5% pada tahun 2007 dan 15% pada tahun

2010. Ini berimplikasi bahwa kira-kira 175 juta layanan telepon akan diperlukan

dan harus disediakan pada tahun 2010. Hal ini mengakibatkan diperlukan

tambahan investasi mendekati US$37 miliar pada tahun 2005 dan US$70 miliar

pada tahun 2010. Saat ini pada jaringan telekomunikasi India terpasang 40,9 juta

wireline phone, 36,64 juta seluler phone, 3,87 juta pelanggan internet, 90 juta TV

rumah tangga, 8 juta PC, 500.000 km jaringan fiber optik dan 25,000 VSAT

(berdasarkan data tahun 2003).

Gambaran fiber optik di India pada tahun 2004-2005, merupakan tahun perubahan

haluan dan pertumbuhan pada industri fiber optik India. Setelah permintaan

tertekan secara tidak normal pada tahun 2003-2004, saat ini (2004-2005) telah

terkoreksi dan meningkat menjadi kira-kira 4 juta km kabel fiber. Perusahaan

telekomunikasi incumbent seperti BSNL, MTNL and RailTel terus menerus

menjadi pembeli terbesar fiber optik, yang secara ketat diikuti oleh perusahaan

telekomunikasi swasta India. Pemerintah India merupakan salah satu pembeli

kabel fiber optik melalui perusahaan incumbent telekomunikasi. Fiber optik

digunakan juga oleh sektor publik seperti sektor Gas dan Oil, sektor kelistrikan

dan lainnya yang secara kumulatif mencapai 60% pada tahun 2004-2005.

4. 1. 4. 2 Industri Telekomunikasi

Populasi yang besar merupakan pasar prospektif. Inilah yang merupakan faktor,

mengapa perusahaan multinational berinvestasi dalam pembangunan ekonomi

India dengan populasi mendekati 1,2 milyar. Sampai akhir dekade ini sektor

telekomunikasi India berkembang sangat pesat. Pengalamannya dari negara maju,

Page 83: Studi roadmap tik 2005

72

India memprivatisasi telekomunikasi dengan mengadopsi Telecom Policy tahun

1994. Kementerian India di bidang komunikasi mengawasi semua operasi industri

dan menetapkan kebijakan. Telecom Regulatory Authority of India (TRAI)

merupakan badan regulasi yang menetapkan toll rate (harga) dan sebagai badan

yang melakukan penyelesaian bila terjadi pertikaian atau untuk menyelesaikan

perselisihan.

Pada tahun 1986, beroperasi di Delhi dan Mumbai setelah keluar dari Departemen

Telekomunikasi dan diberikan ke Mahanagar Telephone Nigam Ltd (MTNL)

yang merupakan perusahaan publik. Selanjutnya, pemerintah membentuk BSNL

(Bharat Sanchar Nigam Limited) dalam usaha untuk membentuk perusahaan yang

memiliki wewenang menggarap seluler dan layanan Internet. BSNL mempunyai

tujuan untuk memenuhi permintaan telephone pada 2002.

Pemain penting lainnya adalah Vinder Sanchar Nigam Ltd (VSNL) yang memiliki

jaringan akses international. VSNL masih melakukan monopoli sampai tahun

2002.

4. 1. 4. 3 Deregulasi

Kebijakan telekomunikasi pada tahun 1994 memperlihatkan liberalisasi dari

sektor ini. Ketika layanan telekomunikasi sulit memenuhi permintaan pemerintah,

layanan basic dan value added dibuka kepada pemain swasta. Namun, karena

belum berpengalaman dalam pengembangan sektor ini, beberapa langkah

kebijakan untuk membuat aturan yang competitive akhirnya membingungkan.

Sebagai hasilnya, kebijakan telekomunikasi tahuin 1999, MTNL dan VSNL

diperkuat. India juga telah menambah bandwidth overseas communication untuk

sektor swasta. India saat itu, secara keseluruhan mempunyai 29 juta satuan

sambungan. Jaringan Long Distance Transmission terdiri dari 300.000 km

jaringan terrestrial termasuk 100.000 km fiber optik. Layanan telepon nasional

dan internasional tersedia hampir sudah mencakup seluruh India. Komunikasi

Page 84: Studi roadmap tik 2005

73

internasional telah ditingkatkan dengan menggunakan komunikasi satelit dan

jaringan bawah laut (submarine link).

4. 1. 4. 4 Ketersediaan Bandwidth untuk layanan Internet

Total bandwidth international yang tersedia adalah 12 Gbps. Ini termasuk 1,4

Gbps mealui media satelit. Bandwidth International melalui kabel bawah laut

tersedia dalam orde terabit (1000 Gb= 1 terabit). Bharat Sanchar Nigam Limited

(BSNL) dan Mahangar Telephone Nigam Ltd (MTNL) mempunyai cukup

bandwidth international untuk Internet dan mereka terus menerus meng-upgrade

setiap ada peningkatan permintaan dari pelanggan.

BSNL mempunyai proporsi terbesar dalam pengoperasian fiber optik untuk

jarinngan backbone dan jaringan akses. BSNL siap meyediakan bandwidth sesuai

dengan permintaan terutama di kota-kota dalam negara tersebut. Ia mengajukan

penyediaan bandwidth untuk seluruh negara dengan menyelesaikan 11 ring pada

proyek Sanchar Sagar phase III. Perusahaan swasta seperti Bharti, Reliance &

Tata telah meletakkan kira-kira 86.000 km jaringan fiber di India.

Page 85: Studi roadmap tik 2005

74

4. 2 Perkembangan TIK Nasional

4. 2. 1 Kondisi Infrastruktur TIK

Gambaran global dari infrastruktur TIK yang ada di Indonesia pada saat ini. IT

sering kali kita definisikan sebagai konversgensi dari 3C, yaitu:

Komputer

Communication

Content

Kondisi infrastruktur Telekomuniaksi di Indonesia :

Ada sekitar 4 juta komputer di seluruh Indonesia, artinya hanya sekitar 2%

dari total penduduk yang bisa mengakses komputer.

Kondisi infrastruktut teleponi dasar (suara):

o 8.2 juta satuan sambungan; artinya tingkat penetrasi-nya masih 3%

dari jumlah populasi bangsa Indonesia. Atau masih sekitar 3

sambungan untuk setiap 100 orang Indonesia.

High teledensity in Jakarta area (13 %)

Med teledensity in other big cities ( 11 - 13 % )

Low teledensity in rural (0.2 %) :

43.022 villages (64.4 % of 66.778 villages) tidak

mempunyai telepon

o 19 juta pengguna telepon selular (akhir 2003)

Telkomsel : 9,6 juta GSM

Indosat : 6 juta GSM

Excelcomindo : 3 juta GSM

Lainnya : 200 ribu CDMA

Kondisi infrastruktur non-dasar cukup menarik dengan:

o 8 public VSAT operator.

o 4-5 GMPCS lisensi yang di berikan.

o 1 cable tv lisensi operator di berikan.

Page 86: Studi roadmap tik 2005

75

Kondisi infrastruktur Internet di Indonesia :

o 139 Lisensi ISP telah dikeluarkan oleh DEPHUB cq DITJEN

POSTEL yang tampak pada gambar statistik tahunannya.

o 66 ISP aktif beroperasi & menawarkan layanan akses Internet.

o Lebih 100 kota, seluruh propinsi Indonesia.

o Ada beberapa fasilitas Bersama APJII

§ APJII IIX

§ APJII IDNIC (registrasi domain).

§ Domain Registration & NIR (APNIC) – untuk IP address.

o Pertumbuhan domain ID cukup pesat dengan statistik yang

meningkat terus. Tampak pada gambar selanjutnya adalah untuk

domain co.id, or.id, ac.id & net.id

o Berdasarkan data di APJII, kategori pengguna Internet di Indonesia

dibagi dua (2) bagian besar, yaitu (a) pelanggan dan (b) pemakai

Internet. Pelanggan adalah yang berlangganan secara langsung ke

ISP. Pemakai adalah pengguna Internet yang tidak hanya secara

langsung berlangganan ke ISP, misalnya pengguna di Warung

Internet (WARNET). Pada tahun 2005, penguna internet di

Indonesia adalah sebesar 15.300.000 orang (www.idnic.net.id).

Tabel 4. 9 Jumlah penggunaan Internet Indonesia

Tahun Pelanggan Pemakai

Page 87: Studi roadmap tik 2005

76

1998 134.000 512.000

1999 256.000 1.000.000

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 1.087.428 11.226.143

2005 1.500.000 15.300.000

4. 2. 2 Layanan Aplikasi Internet

Menyambungkan diri ke Internet tentunya bukannya tanpa tujuan yang jelas,

jangan-jangan nanti hanya mengambil gambar porno saja. Sebetulnya ada

beberapa aplikasi yang diharapkan menjadi killer ocial i on bagi pengguna

Internet di Indonesia, secara realistis kami melihat ada minimal tiga (3) bentuk

utama, yaitu:

Berkomunikasi (2 arah)

o Suara (VoIP) – merupakan aplikasi yang paling menarik & paling

ocial i banyak orang.

o E-mail, chatting & video conferencing.

o Aplikasi ini menjadi paling menarik karena pada dasarnya orang

Indonesia paling suka bersilaturahmi, ngobrol, ngerumpi. Aplikasi

ini akan menjadi killer application pertama yang akan

menyebabkan Internet menjadi booming.

Sumber Informasi (1 arah)

o Community Telecenter

o Information Retrieval, browser

o Internet sebagai sumber Informasi

o Merupakan servis-servis standar yang ada di Internet yang telah

lama membuat Internet menjadi booming. Memang harus di akui

bahwa sebagian besar informasi yang ada di Internet untuk di

retrieve / di ambil umumnya masih berbahasa inggris, oleh karena

Page 88: Studi roadmap tik 2005

77

itu kemampuan berbahasa inggris di sekolah-sekolah menjadi

sangat penting sekali.

Servis (transactional)

o e-government

o teleducation

o e-commerce

o Merupakan aplikasi masa ocial yang menjanjikan, yang perlu

dibina / di pupuk pembentukan institusi maupun perangkat

hukumnya dari sekarang. Tentunya sosial ekonomi & budaya tidak

kalah pentingnya.

4. 2. 3 Industri TIK

4. 2. 3. 1 Industri Manufaktur

Catatan historis ini disajikan untuk menjadi bahan informasi dalam garis besarnya

tentang usaha dan ikhtiar yang dilakukan di masa lampau untuk membangun

kekuatan nasiona! dalam industni (pendukung) telekomunikasi dan elektnonika.

Dalam membangun kekuatan nasional senantiasa di hadapi pula kekuatan-

kekuatan eksternal, yang mengkonfrontasi kekuatan nasional. Pengalaman historis

dapat dan harus

dipakai sebagai latar belakang untuk menemukan jalan yang terbaik untuk

ditempuh di tahun-tahun yang akan datang, antara lain dalam mengembangkan

sinergi antar

sektor di Indonesia.

Tahun 70-an dan awal 80-an kebijaksanaan industni nasional adalah

melaksanakan substitusi impor tanpa keharusan mutlak menuju

penguasaan teknologi,

Tahun 80-an secara nasional diikuti konsep Mennistek/Kepala BPPT pada

Page 89: Studi roadmap tik 2005

78

waktu itu, yaitu proses alih teknologi dalam 4 tahap konkrit. Dalam

pelaksanaan konsep ini, yang terutama diterapkan pada sejumlah

―industni strategis‖, memang diusahakan adanya ekspor produk-produk

yang dihasilkan, tetapi hat ini (onientasi ekspor) bukanlah pninsip yang

mendasani adanya industni strategis tersebut,

Sekitar tahun 80-an juga, diterapkan kebijaksanaan, bahwa penggunaan

produk manufaktur dalam negeni diharuskan untuk proyek pemenintah

dan BUMN, sebagai konsep pemanfaatan dana APBN / BUMN untuk

mendukung industni dalam negeni, dan merupakan konsep proteksi.

Pelaksana industni dan jasa dalam negeni merasakan manfaat adanya

kebijaksanaan i, namun sebagai dampak negatifnya tidak mempersiapkan

dirinya untuk eksportasi produk,

Pilihan teknologi tertentu (suitsing digital) dikaitkan dengan pembangunan

industni manufaktur, di tahun 80-an, dan menjadi teknologi pilihan juga

untuk pembangunan oleh pana KSO (tahun 90-an), Ketetapan di tahun 80

& 90-an, bila dianalisa, maka pengertian ―Industni Strategis‖ menunjuk

kepada perusahaan tertentu, bukan sektor atau bagian dan sektor tertentu

(perkereta-apian, telekomunikasi, dls.), yang berarti pnionitas atau

perhatian pemenintah bukan kepada (sub) sektor industni pada

keseluruhannya, Sejak tahun 60-an telah dibentuk Iembaga riset (R&D) di

bidang telekomunikasi dan elektronika (L.E.N.), namun karena berbagai

hal, lembaga ini tidak berhasil secara signifikan untuk menghasilkan

produk-produk untuk industni manufaktur. Kanena berbagai kendala,

antara lain besarnya dana yang diperlukan untuk melakukan R&D di

bidang infokom, hingga kini lembaga riset lain yang ada serta laboratonia

pada universitas-universitas juga belum menunjukkan keluaran-keluaran

yang menggembirakan.

Tahun 90-an diamati tenjadi penurunan ―import tax barriers‖, baik karena

Page 90: Studi roadmap tik 2005

79

tekanan global maupun regional, sedangkan industni kita masih belum siap

sama sekali. Tahun 90-an terjadi kesepakatan-kesepakatan global baik

dalam bidang jasa (services - WTO) tenmasuk telekomunikasi maupun

dalam produk manufaktur,

Dengan adanya knisis ekonomi yang melanda Asia termasuk Indonesia

dengan tingkat yang sangat parah, jelas sektor industni manufaktur,

konstruksi dan konsultansi pertama-tama terkena dampaknya.

4. 2. 2 Industri Software dan Konten

Perkembangan internet di dunia telah membawa dampak yang signifikan bagi

Industri IT di Indonesia seperti menjamurnya ISP, munculnya software house baik

besar maupun kecil dan bermunculannya web commerce yang tidak pemah

terbayangkan sebelumnya.

Angka pertumbuhan internet di Indonesia pada tahun 95 sebesar 700 % per tahun,

sementara dunia hanya sebesar 100 %. Berdasarkan Iaporan WoiId

Telecommunication Development Report, jumlah pengguna pengguna internet

pada tahun 1996 sebesar 80.000 pengguna dengan jumlah populasi PC sebanyak

940.000 dan jumlah host sebanyak 9591. Jumlah PC sampai awal tahun 1999 mi

sudah mencapai 3 juta, sehingga diperkirakan jumlah pengguna internet pada

tahun 1999 mi berjumlah 260 dbu. Pertumbuhan yang sangat signifikan apalagi

mengingat kondisi krisis ekonomi. Pertumbuhan mi diperkirakan akan Iebih tinggi

Iagi apabila tidak terjadi krisis ekonomi.

Dengan masuknya Internet dalam era komersial pada awal tahun 90-an, maka

bermunculanlah situs commerce di Indonesia. E-Commerce mernpakan suatu

bentuk elektronisasi atau digitalisasi berbagai bentuk proses jual beli dan berbagai

bentuk transaksi bisnis Iainnya. Definisi proses jual bell dan transaksi bisnis Iamn

di sini di mata produsen meliputi mengiklankan produk, menawarkan servis,

membedkan cara transaksi online dengan Online Payment Systems yang balk,

Page 91: Studi roadmap tik 2005

80

akses informasi secara online (seperti online seminar dan teletraining) serta

beberapa aktifitas lain.

Proyeksi eStats di tahun 2000 konsumen eCommerce di dunia, akan tumbuh

menjadi 92 % dad pengguna internet dan dad jumlah mi aktual transaksi tumbuh

menjadi 45 % dad pengguna internet. Jika di tahun 2000 diperkirakan pengguna

Internet menjadi 142 juta maka berarti 130,64 juta pengguna internet akan

memiliki lifestyle eComrnerce, di mana aktual pengguna yang transaksi akan

tumbuh menjadi 63,9 juta. Indonesia pada tahun 2000, diramalkan pengguna

intemetnya akan tumbuh menjadi konsumen eCommerce.

Layanan informasi kini beralih kepada pemanfaatan teknologi Internet. Yellow

Pages (Buku Telepon) kini bisa juga didapat pada Internet, informasi billing

telkom kini juga sudah dapat dinikmati melalui Internet. Tidak menutup

kemungkinan Iayanan telekomunikasi lain juga dapat memanfaatkan teknologi

Internet, Voice Over IP dan Fax Service via Internet serta jasa-jasa

telekomunikasi Iainnya.

Semakin banyaknya kegiatan pemanfaatan perangkat telekomunikasi yang ada

menyebabkan arah percepatan Teknologi Informasi di Indonesia bergerak ke

pengembangan perangkat lunak dan kontent yang memanfaatkan teknologi

telekomunikasi yang ada.

Berkembangnya industd perangkat Iunak dan kontent juga diakibatkan oleh

karena adanya kebutuhan dad beberapa pihak terhadap informasi dalam format

yang Iebih sesuai untuk kepentingannya. Kebutuhan tersebut diakomodasi oteh

perangkat Iunak sebagai pengolah data/informasi dan softwarenya lebih dikenal

sebagai suatu Decision Support System (DSS).

Kalau industri software dan kontent di Indonesia menunjukkan kurva tumbuh,

Page 92: Studi roadmap tik 2005

81

tidak demikian halnya dengan industri dalam negeri hardware konvensional

telekomunikasi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi dan

informasi, industri perangkat keras dalam negeri banyak mengalami kemunduran,

karena tidak didukung dengan kapital yang besar dan dukungan R&D yang kuat.

Di Indonesia, industri IT diharapkan dapat dikembangkan untuk menyumbangkan

devisa kepada Indonesia paling tidak sebesar $8.2 miliar di tahun 2010. Target ini

tidak berlebihan mengingat pasar dunia di bidang ini telah melebihi satu triliun $,

di mana pasar domestik Indonesia diperkirakan telah mencapai $1.5 miliar. Hal

ini menuntut pengembangan daya saing industri IT Indonesia, sehingga secara

kolektif mampu tumbuh, berkembang, dan merebut pangsa pasar tersebut.

Bagi Indonesia, persoalan yang dihadapi cukup rumit. Produktivitas SDM telematika

Indonesia dalam sektor industri telematika diasumsikan sebesar $25.000. Departemen

Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) mencanangkan ekspor industri

teknologi informasi dan elektronika sebesar $30 milyar di tahun 2010 (lihat Tabel 1).

Dari jumlah ini, sektor industri software dan teknologi informasi diharapkan dapat

menyumbang $8.2 milyar. Dengan demikian diperkirakan diperlukan 328.000 tenaga

telematika di tahun 2010 khusus untuk kebutuhan ekspor.

Tabel 4. 10 Target Ekspor perangkat elektronika Indonesia

Page 93: Studi roadmap tik 2005

82

4. 2. 4 Program-Program Inisiatif Pemerinatah USO (Universal

Service Obligation)

USO merupakan program yang digelar untuk merealisasikan komitmen

masyarakat internasional yang dicetuskan dalam World Summit on the

Information Society (WSIS). WSIS merupakan ajang yang diprakarsai oleh

International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi di bawah PBB.

Sebenarnya target utama PBB, yang dikemas dalam Millennium Development

Goal (MDG), antara lain mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menurunkan

angka kematian bayi, meningkatkan kesehatan para ibu, memerangi HIV/AIDS,

malaria dan penyakit menular lainnya, serta sejumlah sasarannya. PBB

berkeyakinan bahwa TIK (ICT, Information & Communication Technology)

dapat berperan penting guna mencapai MDG.

Untuk Indonesian, Saat ini dari 70.000 desa di seluruh Indonesia, masih ada

43.000 atau lebih dari 60%-nya yang belum terjangkau oleh sarana

telekomunikasi. Jika merujuk target WSIS, berarti pada 2015 sebanyak 35.000-an

desa mesti memiliki jaringan TIK.

Tujuan pelaksanaan USO di Indonesia adalah :

Memberikan pemerataan pelayanan telekomunikasi kepada masyarakat

khususnya diwilayah perdesaan, perbatasan dan terpencil dalam rangka

mengurangi kesenjangan informasi

Mendorong pertumbuhan wilayah tertinggal

Menjaga kesatuan dan persatuan NKRI

Untuk merealisasikan program USO ini digunakan teknologi yang sebagian

besar merupakan wireless yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

Teknologi yang digunakan di USO yaitu :

Wire and Wireless

VSAT

Radio Point to Point/Multipoint

PFS (Protable Fixed Satellites)

Page 94: Studi roadmap tik 2005

83

IP-Based Technology

Aplikasi:

• Telepon/Fax

• Akses internet

• Aplikasi layanan informasi

4. 3 Hasil Survei

Survei untuk studi roadmap TIK dilakukan subyek masyarakat, industri dan

pemerintah. Pengambilan tiga subyek ini sesuai dengan perannya masing-masing

dalam penyelenggaraan layanan berbasis TIK. Khusus untuk industri pada survei

ini dibedakan berdasarkan lingkup produk dan layanan yang dihasilkan.

Berikut adalah hasil survey yang dilakukan pada beberapa subyek yang terlibat

dalam implementasi TIK nasional.

NO Subyek Hasil

1 Regulator

Untuk menghadapi masyarakat informasi pada tahun

2025 pemerintah telah membuat serangkain kebijakan

yang meliputi program pengembangan infrastruktur dan

pengembangan sumber daya manusia. Program

pengembangan infrastruktur antara lain melalui

program USO dan program lainnya yang melibatkan

industri telekomunikasi. Program pengembangan SDM

ditempuh dengan membuat materi pendidikan TIK di

sekolah, peningkatan lembaga-lembaga pendidikan

dibidang TIK dan sosialisasi layanan berbasis TIK

kepada masyarakat.

Alokasi frekuensi yang sangat penting untuk

implementasi teknologi telekomunikasi berbasis

wireless akan selalu dikaji sesuai dengan wacana

Page 95: Studi roadmap tik 2005

84

perkembangan teknologi telekomunikasi tersebut.

2 Industri Jasa

Telekomunikasi

Industri jasa telekomunikasi ke depan akan dihadapkan

pada perubahan teknologi yang cepat dan persaingan

global. Perubahan teknologi ke depan mempunyai

kecenderungan penyelenggaraan konvergensi layanan

ini akan menjadi tantangan bagi industri jasa

telekomunikasi untuk membuat layanan dan model

bisnis yang tepat. Untuk menghadapi perkembangan ini

industri jasa telekomunikasi menyusun roadmap

pengembangan jasa telekomunikasi.

3 Industri

Software

Industri software nasional ke depan akan dihadapkan

pada pembuatan aplikasi yang komplek yang mampu

dijalankan disetiap platform untuk mendukung

konvergensi layanan. Kebutuhan SDM akan meningkat

seiring peningkatan pemakain aplikasi software untuk

perbankan, pemerintahan, pendidikan dan bisnis. Oleh

karena itu ketersediaan SDM perlu ditingkatkan untuk

mendukung industri software dalam negeri.

4 Industri

Perangkat

Telekomunikasi

(Manufaktur)

Tantangan industri manufaktur dalam negeri adalah

adanya persaingan global dalam penyediaan perangkat

telekomunikasi. Selama ini industri manufaktur dalam

negeri kurang berperan karena dukungan infrastruktur

dan SDM yang kurang sehingga produk-produk yang

dihasilkan kurang bersaing.

Industri manufaktur dalam negeri ke depan akan

diarahkan pada pembuatan perangkat telekomunikasi

berbasis softswith untuk mendukung implementasi

Page 96: Studi roadmap tik 2005

85

next generation network(NGN) di Indonesia.

5 Industri konten

Seiring dengan peningkatan layanan yang dibutuhkan

masyarakat maka industri konten akan sangat

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat. Konten yang akan disediakan adalah

multimedia interaktif. Konten ini nantinya akan berguna

untuk pendidikan terutama di daerah tertinggal, dunia

bisnis sebagai media promosi dan di lingkungan

pemerintahan.

6 Masyarakat

(Pengguna)

Tingkat pemahaman masyarakat pengguna terhadap

manfaat TIK ditentukan oleh faktor pendidikan dan

usia. Semakin tingkat pendidikannya tingi maka

pemahaman terhadap manfaat TIK akan semakin besar.

Masyarakat di Indonesia sebagian besar belum faham

terhadap manfaat TIK karena tingkat pendidikan di

Indonesia masih rendah. Selain itu pemerataan

infrastruktur TIK akan menentukan tingkat kemelekan

IT di Indonesia.

Masyarakat sampai saat ini layanan yang disering

digunakan masyarakat adalah televisi dan radio. Hampir

semua rumah mempunyai pesawat televsisi dan radio.

Televisi merupakan layanan TIK yang tidak

memerlukan biaya operasional sehingga keberadaannya

akan diminati masyarakat. Wacana migrasi dari sistem

analog ke digital belum banyak diketahui dan dipahami

oleh masyarakat. Sejauh wacana migrasi sistem analog

ke digital belum ada program sosialisasinya.

Page 97: Studi roadmap tik 2005

86

4. 4 Hasil Workshop

Salah satu kegiatan dalam studi roadmap TIK adalah membuat workshop yang

bertema ‖ Pengembangan TIK ke Depan‖. Pada workshop ini didapat masukan

mengenai tren TIK dan layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat.

4. 4. 1 Tren TIK

• Kecepatan pengolahan Data:

o Jumlah transistor dalam chip bertambah 2x dalam 2 tahun

(Moore‘s Law)

• Penyimpanan (storage) dan ragam jenis:

o Pertambahan kapasitas

o Kecepatan penyimpanan (store) dan pengambilan (retrieve)

• Perangkat tampilan (display):

o Resolusi bertambah, miniaturisasi, Fleksibilitas

• Paketisasi berbagai jenis informasi:

o Teknologi jaringan berbasis Internet Protocol (IP) tumbuh dengan

sangat pesat

o Pengiriman berbagai informasi (suara dan gambar/video) dalam

bentuk paket dan dapat dikirim dalam jaringan berbasis IP

• Teknologi nirkabel (wireless) berkembang dengan berbagai standar

• Teknologi Pita Lebar (broad band/high speed), berkembang pada jaringan

kabel/fisik maupun nirkabel

4. 4. 2 Layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat

Sudah saatnya bagi kita untuk memilah – milah pengguna informasi. Hal ini

peting mengingat terdapat banyak sekali perbedaan kesiapan masyarakat dalam

memanfaatkan informasi, mendefinisikan kebutuhan informasi, dan memenuhi

kebutuhan informasi. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan antara lain oleh

lokasi geografis tempat tinggal, wilayah mobilitas, bidang profesi, tingkat

Page 98: Studi roadmap tik 2005

87

kemakmuran ekonomi, tingkat pendidikan, dan ketersediaan sarana akses

informasi. Memahami perbedaan tingkat adaptasi masyarakat terhadap teknologi

informasi akan membantu pembuat kebijakan dalam merencenakan dan membuat

kebijakan publik, sehingga setiap kebijakan yang dihasilkan akan tepat sasaran

dan tepat guna.

Dari segi keakraban pengguna terhadap Teknologi Informasi pengguna informasi

dapat dibedakan ke dalam empat kelompok: Mahir (Advance), Biasa (Ordinary),

Pemula (Novice), dan belum menjadi pengguna (Not Yet). Kelompok Mahir

adalah mereka yang aktivitas ekonominya sangat tergantung kepada tersedianya

teknologi informasi, sehingga ketersediaan TIK dan akses informasi menjadi

sangat penting. Untuk menunjang kebutuhannya, kelompok Mahir dapat

menggunakan sebagian besar perangkat elektronik (electronic gadgets) yang

tergolong mutakhir, ditandai dengan kemampuan untuk menggunakan secara

intensif semua kelengkapan (features) yang ada pada perangkat elektronik

tersebut. Dalam beberapa hal, kelompok mahir dapat lahir dari bidang pendidikan

dan para profesional.

Profile Pengguna Internet

Indonesia Internet Research Center (IIRC) membuat klasifikasi pengguna Internet

menjadi tiga golongan. Pertama, kelompok existing users, yakni mereka yang saat

ini sudah menjadi pemakai aktif beberapa layanan internet seperti e-mail, web

surfing, e-commerce, dan lain - lain. Kedua, kelompok perspective users, yakni

mereka yang saat ini masih belum menjadi pemaka Internet tapi yang, karena

beberapa alasan, memiliki potensi besar untuk menjadi pemakai di masa depan.

Ke dalam kelompok ini termasuk para mahasiswa, karyawan perkantoran, tenaga

edukatif di lembaga-lembaga pendidikan serta kelompok-kelompok masyarakat

lain yang secara keseluruhan bisa diasumsikan sebagai orang-orang yang telah

memiliki pengetahuan minimal tentang komputer atau, paling tidak, sedikit

banyak telah memperoleh cukup informasi tentang manfaat internet bagi

kehidupan mereka. Di luar dua kelompok tersebut, tentu saja adalah kelompok

Page 99: Studi roadmap tik 2005

88

sosial lain yang menjadi bagian terbesar dari populasi masyarakat. Ada banyak

sebab mengapa mereka tidak bisa digolongkan ke dalam kelompok perspective

users seperti tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, taraf hidup ekonomi, dan

variabel-variabel sosial lain yang hubungannya sangat signifikan dengan

preferensi pilihan mereka terhadap salah satu produk teknologi seperti Internet.

Secara skematik, proses-proses sosial yang berlangsung antara masyarakat dan

internet itu adalah seperti dalam Gambar berikut:

Sumber: Indonesia Internet Research Center

Gambar 4. 11 Proses sosial antara masyarakat dan internet

Page 100: Studi roadmap tik 2005

89

BAB V

ANALISA DAN ROADMAP

5. 1 Analisa

Analisa untuk pengembangan TIK nasional dilakukan dengan menganalisa data-

data yang dikumpulkan yang meliputi analisa pengembangan TIK dinegara lain,

analisa kondisi TIK nasional , hasil survey dan workshop.

5. 1. 1 Analisa Pengembangan TIK Negara Lain

Program pengembangan TIK di empat negara yang menjadi pembanding dalam

studi roadmap TIK ini mempunyai kondisi dan strategi pengembangan TIK

yang berbeda-beda. Perbedaan strategi pengembangan ini disebabkan kondisi

TIK, ekonomi dan perilaku masayarakat yang berbeda-beda antara negara yang

satu dengan negara lainnya.

Singapura

Singapura pada strategi pengembangan TIK sejak awal sudah ditekankan

pemberian akses informasi secara nasional melalui program komputerisasi

nasional. Program komputerisasi ini akan berdampak pada pemahaman

masyarakat terhadap manfaat TIK. Kondisi ini sangat dimungkinkan untuk

Singapura dengan jumlah penduduk yang relatif kecil dan mempunyai tingkat

pendidikan yang baik tentu akan mudah untuk melaksanakan program ini.

Tahap selanjutnya Singapura menekankan pada perbaikan industri TIK dengan

peningkatan kualitas SDM yang profesional, peningkatan infastruktur industri,

promosi industri dan peningkatan pemakain TIK di dunia kerja. Pada tahap

Page 101: Studi roadmap tik 2005

90

Singapura berusaha untuk menyiapkan diri dengan menjadikan industri sebagai

bagian dari kompetisi global yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Setelah persiapan dianggap cukup maka industri siap untuk berkompetisi secara

global. Untuk mencapai ini pemerintah Singapura melakukan serangkain

liberalisasi kebijakan untuk mendukung kompetisi industri yang dapat bersaing

secara global. Dan tahap terakhir adalah pemantapan liberalisasi dalam revolusi

TIK yang cepat. Kemudian menjadikan Singapura sebagai hub telekomunikasi

dunia.

Sri Lanka

Dalam strategi pengembangan TIK di Sri Lanka dilakukan dengan membuat

sejumlah program piloting (Program percobaan) sebelum melaksanakan

pengembangan TIK secara nasional. Strategi pengembangan TIK Sri Lanka

diarahkan untuk pemberian layanan kepada masyarakat sebaik-baiknya dengan

pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan penyediaan layanan yang

diperlukan masyarakat.

Industri TIK Sri Lanka lebih ditekankan untuk menyediakan layanan dan aplikasi

yang dibutuhkan masyarakat Sri Lanka. Dengan dukungan industri dalam negeri

diharapkan penyediaan layanan dan aplikasi akan lebih murah dan baik

kualitasnya. Sampai saat ini industri yang berkembang di Sri Lanka adalah

industri software.

China

China sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar didunia

mempunyai masalah kesenjangan digital untuk daerah-daerah yang tertinggal.

Sebagai prioritas utama pemerintah China adalah pemberian akses dan layanan

yang cepat untuk daerah-daerah tersebut. Pemberian akses yang merata ini

diharapakan dapat menumbuhkan industri TIK di China.

Page 102: Studi roadmap tik 2005

91

Industri China mengalami kemajuan pesat baik di industri manufaktur dan

software dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung infrastruktur

industri China dan memberi sejumlah prioritas pengembangan dan penelitian

produk hardware dan software. Perhatian pemerintah ini membuat masyarakat

China dengan mudah untuk mengembangkan berbagai produk dan layanan yang

mampu bersaing secara global.

India

India merupakan negara yang mempunyai penduduk terbesar kedua di dunia dan

sebagain besar tersebar dipedesaan yang infrastrukturnya masih minim. Dilatar

belakangi kondisi tersebut strategi pembangunan TIK India menetapkan sektor

teknologi informasi sebagai sektor utama bersama pembangkit tenaga listrik,

baja, minyak dan otomotif.

Kebijakan ini menggambarkan perkembangan sektor telekomunikasi yang cepat

untuk pencapaian target teledensitas 11,5% pada tahun 2007 dan 15% pada tahun

2010. Ini berimplikasi bahwa kira-kira 175 juta layanan telepon akan diperlukan

dan harus disediakan pada tahun 2010. Hal ini mengakibatkan diperlukan

tambahan investasi mendekati US$37 miliar pada tahun 2005 dan US$70 miliar

pada tahun 2010. Saat ini pada jaringan telekomunikasi India terpasang 40,9 juta

wireline phone, 36,64 juta seluler phone, 3,87 juta pelanggan internet, 90 juta TV

rumah tangga, 8 juta PC, 500.000 km jaringan fiber optik dan 25,000 VSAT

(berdasarkan data tahun 2003).

5. 1. 2 Analisa Kondisi Indonesia

Dengan melihat kondisi TIK di Indonesia yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, selanjutnya dibuat pengukuran kekuatan, kelemahan, kesempatan

dan tantangan dalam mengimplementasikan TIK di Indonesia.

Page 103: Studi roadmap tik 2005

92

Kekuatan

Kekuatan utama yang dimiliki Indonesia adalah market yang besar yang dapat

dilihat jumlah penduduk indonesia yang pada saat ini lebih dari 220 juta

penduduk. Selain faktor jumlah penduduk ada faktor lain yang dapat menjadi

kekuatan dalam implementasi TIK yaitu :

Respon pasar yang meningkat pesat terhadap pemanfaatan TIK (selular

dan internet)

Komitmen pemerintah untuk menyediakan akses informasi untuk daerah

tertinggal

Kelemahan

Ada bebarapa kelemahan yang dimiliki Indonesia pada Implementasi TIK antara

lain :

Tingkat pendidikan yang masih rendah

Kesenjangan akses informasi untuk daerah tertinggal

Arah kebijakan yang belum mantap

Dukungan industri dalam negeri yang kurang

Kesempatan

Pemerataan akses informasi untuk daerah tertinggal

Peran serta industri dalam negeri dalam pengembangan TIK nasional

Tantangan

Persaingan dengan produk-produk luar yang murah

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan

5. 2 Roadmap

Roadmap TIK yang disusun ini berdasarkan pada analisa sebelumnya yang

berdasarkan pada analisa kondisi Negara Indonesia, studi banding dengan

Negara-negara lain dan hasil survei. Dalam penyusunan roadmap TIK ini tentu

Page 104: Studi roadmap tik 2005

93

banyak pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan. Pendekatan yang berbeda

akan menghasilkan roadmap yang berbeda. Oleh karena itu, dalam penyusun

roadmap ini telah dilakukan berbagai kajian dengan melihat pendekatan-

pendekatan penyusunan roadmap yang ada dan pengembangan TIK di beberapa

negara.

Roadmap yang diajukan ini ditujukan agar implementasi teknologi TIK di

Indonesia sesuai dengan yang kita harapkan dengan melihat kondisi TIK pada

saat ini dan kondisi yang akan dicapai ke depan pada tahun 2025. Implementasi

TIK ini dibagi dalam tahap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Jangka pendek merupakan program-program yang dilaksanakan dalam jangka

waktu satu tahun, jangka menengah merupakan program-program yang

dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun dan jangka panjang merupakan

program-program yang pelaksanaannya dalam jangka waktu dua puluh tahun.

Roadmap ini akan sejalan dengan Visi Departemen Komunikasi dan Informasi

(KomInfo) yaitu ‖ Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui

penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.‖. Keberadaan roadmap ini akan

menjadi masukan bagi KomInfo untuk melaksanakan program-programnya

sehingga Visi dan Misi yang telah dibuat dapat dicapai.

Sesuai dengan program pemerintah yang menekankan pemerataan informasi maka

dalam penyusunan roadmap dalam jangka menengah dibuat penekanan pada

pembangunan TIK di daerah pedesaan yang pada saat sebagian besar belum

terjangkau fasilitas telekomunikasi. Tahapan yang dilakukan pada jangka

menengah adalah sebagai berikut :

Page 105: Studi roadmap tik 2005

94

2010

Desa

Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa

Perintis

Gambar 5. 1 Tahapan Roadmap

Dalam konsep pemerataan jaringan informasi terutama yang beberapa tahapan

yang harus dilalui dalam roadmap ini yaitu :

Desa Perintis

Pada tahap ini masih sebagian kecil desa yang terhubung dengan fasilitas

telekomunikasi. Jumlah desa yang terhubung dengan fasilitas telekomunikasi

masih dibawah 50 persen dari jumlah desa di Indonesia.

Desa Berdering Terpadu

Pada tahap ini telepon dasar sudah tersedia diseluruh didesa di Indonesia

dengan jumlah sambungan minimal 1 satuan sambungan telepon (sst).

Layanan yang disediakan pada tahap ini masih terbatas pada layanan suara.

Desa Online

Pada tahap ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan

sampai 10 sst untuk 1 desa dilanjutkan dengan penyediaan akses internet.

Desa Multimedia

Pada tahap ini diharapkan pemanfaatan TIK sudah menjadi kebutuhan

masyarakat desa dalam aktifitas sehari-hari dan menjadikan TIK sebagai

sarana untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di desa. Dengan adanya

pemahaman yang baik terhadap TIK diharapkan akan menumbuhkan akses

informasi baik telepon dan internet. Selain itu, perlu penyediaan konten yang

berkelanjutan sehingga desa tersebut menjadi komunitas informasi dunia.

Page 106: Studi roadmap tik 2005

95

Masyarakat informasi

Hampir 50 persen penduduk Indonesia mempunyai akses informasi sesuai

dengan yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

5. 2. 1 Struktur Roadmap

Dalam penyusunan roadmap TIK ada beberapa komponen yang terkait dalam

implementasi TIK. Implementasi TIK pada dasarnya adalah untuk

menyelenggarakan layanan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Untuk

membuat produk dan layanan membutuhkan tiga komponen yaitu Teknologi,

Regulasi dan Market serta didukung komponen pendukung yaitu sumber daya

(Rsource).

Gambar 5. 2 Komponen Roadmap

1. Produk dan Layanan

Produk dan Layanan merupakan komponen paling ujung yang keberadaannya

sangat ditentukan oleh keberadaan market, regulasi, teknologi dan SDM. Market

sebagai obyek yang menentukan apakah suatu produk dan layanan dapat dibeli

Teknologi

Market

Regulasi

Sumber Daya

Dapatkah ia dibuat?

Akankah dibeli?

Apakah diijinkan?

Dapatkah sumber daya mendukung?

Page 107: Studi roadmap tik 2005

96

oleh masyarakat. Teknologi yang disediakan industri akan diterapkan untuk

menyelenggarakan layanan. Dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan akan

mengatur proses yang terjadi dalam penyelenggaraan layanan dalam skala

nasional.

2. Kebijakan

Kebijakan merupakan obyek yang dibuat oleh pemerintah dalam membuat

program-program imlementasi TIK. Dalam roadmap ini, kebijakan dilihat

dengan pendekatan studi banding dengan negara lain dan tren ke depan arah

kebijakan TIK secara global. Isu-isu konvergensi layanan dan jaringan

merupakan perhatian utama dalam penyusunan kebijakan ke depan.

3. Teknologi

Teknologi merupakan obyek yang keberadaannya akan sangat ditentukan oleh

industri. Industri dalam hal ini meliputi industri jasa, industri manufaktur dan

industri software. Keberdaaan industri akan sangat menentukan infrastruktur

TIK dan layanan yang akan diseleggarakan.

4. Market

Market merupakan obyek yang keberadaannya sangat ditentukan oleh

pengguna yang dalam hal ini adalah masayarakat Indonesia. Keberadaan atau

kondisi masyarakat Indonesia akan sangat mempengaruhi besarnya pasar

pengguna layanan TIK. Kondisi ini dapat dilihat dari faktor ekonomi yang

mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap layanan dan produk TIK , sosial

budaya yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan

TIK dan tentunya faktor politik dan keamanan yang berpengaruh dalam

kenyamanan masyarakat dalam penggunaan TIK.

Page 108: Studi roadmap tik 2005

97

5. SDM

SDM merupakan unsur masyarakat yang sangat menentukan pelaksanaan

implementasi TIK. Keberadaan SDM akan sangat dipengaruhi dari faktor

pendidikan yang dapat dilihat dengan jumlah lulusan dari lembaga pendidikan

formal dan nor formal dibidang TIK yang ada. Selain itu, juga dilihat dari

jumlah tenaga profesional yang berkecimpung dibidang TIK yang keberadaan

pada saat ini dibutuhkan oleh industri TIK , swasta atau pemerintah yang

membutuhkan dukungan TIK.

Desa

Berdering

Desa

Online

Desa

Multimedia

Masayarakat

Informasi

Layanan

Kebijakan

Teknologi

Market

SDM

Gambar 5. 3 Struktur Roadmap

5. 2. 2 Roadmap

1. Jangka 2005 – 2010

Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah tersedia

jaringan telepon disetiap desa di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan

ini pemerintah telah membuat serangkaian kebijakan melalui program

USO yang mewajibkan setiap operator menyisihkan 0.75% dari

Page 109: Studi roadmap tik 2005

98

pendapatan kotornya untuk digunakan pembangunan telepon di setiap

desa.

Selain dalam hal pemerataan jaringan sesuai dengan tema diatas, pada

jangka waktu ini diperkirakan wacana migrasi PSTN ke NGN akan

dilakukan dengan serangkain pengetesan dalam sekala kecil yang telah

dilakukan dibeberapa negara maju. Dengan adanya wacana ini maka isu-

isu konvergensi jaringan dan layanan juga akan terjadi. Pemakaian NGN

dan konversi layanan diperkirakan hanya digunakan oleh kalangan terbatas

di kota-kota besar. Kalangan terbatas misalnya lingkungan akademisi,

profesional dan pejabat pemerintah.

Selain wacana NGN, wacana yang muncul dan sekaligus dilakukan uji

coba adalah digital broadcasting. Adanya digital broadcasting menjadi

tantangan bagi stasiun televisi dan radio untuk melakukan migrasi dari

sistem analog ke digital. Pada jangka ini diperkirakan penggunaan digital

broadcasting masih terbatas pada uji coba pada kalangan tertentu di

wilayah perkotaan.

Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus

membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,

frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka

ini adalah :

- Tarif 3G untuk telepon dan data

- Model Bisnis untuk layanan suara program USO

- Pengaturan frekuensi untuk digital broadcasting

Kondisi ekonomi nasional pada jangka ini lebih baik dari sekarang

sehingga daya beli masyarakat terhadap TIK meningkat terutama untuk

layanan telepon, PDB pada saatg ini diperkirakan USD 1.300. Selain itu,

tingkat pendidikan masyarakat juga akan meningkat sehingga pemahaman

terhadap manfaat TIK akan lebih baik.

Page 110: Studi roadmap tik 2005

99

Seiring dengan pasar yang semakin besar maka kebutuhan SDM dibidang

TIK akan meningkat. Keberadaan profesional di bidang TIK masih di

dominasi pada lulusan pada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di

kota-kota besar. Jumlah SDM yang diperlukan pada jangka ini adalah

orang sekitar 350.000 orang.

2. Jangka 2010 – 2015

Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah layanan

internet disetiap desa di seluruh Indonesia sehingga desa tersebut menjadi

Online. Untuk mewujudkan ini pemerintah harus membuat serangkaian

kebijakan untuk mengimplementasikan jaringan internet minimal 1

internet disetiap desa.

Diwiliyah perkotaan terutama dikota-kota besar akan terjadi peningkatan

aplikasi layanan teleworking, e-commerce dan e-banking. Kemudahan

transaksi secara online akan menjadi tren masyarakat indonesia mulai

jangka ini. Oleh karena kebutuhan layanan data yang besar dan bergerak

maka 4G akan diterapkan pada jangka ini.

Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus

membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,

frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka

ini adalah :

- Tarif 4G untuk telepon dan data

- Pengaturan frekuensi 4G dan WiMAX

- Model Bisnis untuk layanan internet program USO

- Interkoneksi Jaringan NGN

- Pengaturan layanan digital broadcasting (kemungkinan

konvergensi layanan)

Page 111: Studi roadmap tik 2005

100

Pemerataan ekonomi akan semakin membaik dengan semakin kecilnya

jarak tingkat penghasilan masyarakat perkotaan dan pedesaan. Adanya

akses informasi disetiap desa yang telah dibangun pada tahap sebelumnya

tingkat pengetahuan dan kompetensi masyarakat pedesaan akan

meningkat. Untuk PDB pada tahap ini diperkirakan sekitar USD 1.700.

Keberadaan profesional di bidang TIK masih di dominasi pada lulusan

pada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di kota-kota besar

(Provinsi), akan tetapi sudah ada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan

di bidang TIK ditingkat kabupaten minimal setingkat SMK. Hal ini

sebagai akibat adanya layanan internet yang akan disediakan untuk setiap

desa yang membutuhkan banyak SDM untuk pelaksanaannya. Jumlah

SDM yang diperlukan pada jangka ini adalah orang sekitar 700.000

orang.

3. Jangka 2015 – 2020

Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah Peningkatan

pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan TIK. Untuk mewujudkan

ini pemerintah telah membuat serangkaian program yang mampu

memberdayakan masyarakat setempat dengan pemanfaatan TIK untuk

peningkatan perekonomian dan pendidikan.

Adanya kebutuhan konvergensi layanan untuk pendidikan, kesehatan dan

pekerjaan menyebabkan NGN bukan sekedar wacana dan akan

diimplementasikan secara luas di masyarakat perkotaan.

Dengan adanya sambungan telepon dan internet yang meningkat ditingkat

pedesaaan sangat dimungkinkan pemerintah untuk menyelenggarakan

pemilu secara online.

Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus

membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,

Page 112: Studi roadmap tik 2005

101

frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka

ini adalah :

- Model bisnis untuk konvergensi layanan

Layanan internet yang sudah baik dan disertai tingkat pemahaman

masyarakat yang meningkat tentunya akan meningkatkan taraf hidup

masyarakat pedesaan. Kemudahan mendapat informasi dan melakukan

transaksi seperti e-banking, e-commerce membuat masyarakat pedesaan

sangat mudah untuk memasarkan produk-produknya. PDB pada masa ini

diperkirakan USD 2.000

Lulusan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan TIK dari perguruan

tinggi sampai SMK akan banyak diperlukan sebagai akibat maraknya

bisnis UKM dan pedaaan yang memanfaat TIK untuk transaksi maupun

sebagai media pemasaran. Kebutuhan profesional TIK diperkirakan

mencapai 1.500.000 orang.

4. Jangka 2020 – 2025

Jangka ini yang menjadi perhatian utama adalah tersedia akses informasi

untuk setiap penduduk di seluruh Indonesia pada tahap ini minimal 50%

penduduk indonesia mempunyai akses informasi.

Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka ini adalah :

- Pengaturan ubiquitous networks

- Model bisnis untuk layanan multimedia program USO

- Frekuensi dan Tarif 5G untuk telepon dan data

Adanya perhatian kepada masyarakat untuk mempunyai akses informasi

akan menjadikan peningkatan pengetahuan disemua lapisan masyarakat

indonesia. Pengetahuan ini yang menjadi modal bagi masyarakat untuk

bersaing, dalam lingkup internasional maka Indonesia akan menjadi

perhatian dunia . PDB pada saat ini diperkiraan mencapai USD 2500.

Page 113: Studi roadmap tik 2005

102

Visi

Waktu2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa

Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

3G, W-CDMA, PLC,RFID,

WLAN, Satelit

4G, Wimax, Digital

Broadcasting, UWB, SDR,

HSDPA, WLAN+,Digital

Broadcasting

NGN, IMS, WLAN++

5G, Intelligent Network,

Ubiquitous Network, HAPSKomunikasi

Konten

KomputerKomputer 3 GHz

Media Penyimpan 1 TB

Memori 1GB

Komputer 10 GHz

Media Penyimpan 5TB

Memori 5GB

Komputer 33 GHz

Media Penyimpan 25 TB

Memori 25 GB

Komputer 100 GHz

Media Penyimpan 125 TB

Memori 125 GB

Infrastruktur25% ada aliran listrik 50% ada aliran listrik 75% ada aliran listrik 90% ada aliran listrik

Model Bisnis USO (Internet)

Tarif 4G

Layanan digital broadcasting

Frekuensi 4G dan Wimax

Interkoneksi NGN

Model bisnis USO (layanan suara)

Tarif 3G untuk layanan Multimedia

Pengaturan Frekuensi Digital

Broadcasting

Konvergensi Layanan

Model Bisnis USO (Multimedia)

Frekuensi dan Tarif 5G

Layanan Ubiquitous

HAPSRegulasi

Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT 10% Profesional IT

Resource BiayaInvestasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta Nasional

Investasi Swasta Asing

Biaya pemerintah

Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia

E-Government

Digital Broadcasting

Video Over DSL

Mobile Phone

Mobile Internet

E- Banking

Teleeducation

Video TelephonyUbiquotous service

Smart Home

Produk dan

Layanan

Income perkapita

USD 1700

50 juta

25% Melek IT

Income perkapita

USD 1300

25 juta pelanggan

10% Melek IT

Income perkapita

USD 2000

100 juta pelanggan

50% Melek IT

Income perkapita

USD 2500

200 juta pelanggan

90% Melek IT

Market

Gambar 5. 4 Roadmap TIK

5. 3 Program Pengembangan

Setelah ada roadmap maka selanjutnya perlu dibuat program-program

pengembangan untuk implementasi TIK. Program-program pengembangan ini

berdasarkan struktur roadmap yang telah dipaparkan diatas.

5. 3. 1 Program Pengembangan Layanan

Layanan sebagai tujuan dari penyelenggaraan TIK perlu terus dikembangkan

seiring dengan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan layanan yang baik tentu akan

mendorong terjadinya pola perilaku masyarakat dalam penggunaan TIK. Oleh

karena itu, pembuatan program pengembangan layanan akan sangat membantu

dalam mensukseskan layanan tersebut pada saat diterapkan.

Page 114: Studi roadmap tik 2005

103

Visi

Waktu2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

Kajian layanan e-

government,

digital

broadcasting dan

video over DSL

Kajian layanan

mobile internet

dan E-banking

Kajian layanan

teleedukasi dan

video telephony

Kajian layanan

ubiquitous dan

aplikasi smart

home

E-Government

Digital Broadcasting

Video Over DSL

Mobile Phone

Mobile Internet

E- Banking

Teleeducation

Video TelephonyUbiquotous service

Smart Home

Produk dan

Layanan

Gambar 5. 5 Program Pengembangan Layanan

Pada program pengembangan layanan ini setiap tahap memiliki program

pengembangan sebagai berikut :

Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan pada

layanan mobile internet dan E-banking. Layanan mobile internet akan menjadi

tren seiring dengan diterapkan teknologi dan layanan 3G yang dapat menyalurkan

data yang cukup besar. Program pengembangan yang berupa kajian layanan

ditujuksn agar dapat ditentukan model bisnis dan tarif yang sesuai untuk mobile

internet ini.

E-banking yang sebelumnya sudah diterapkan pada masa sebelumnya maka pada

kurun waktu ini akan terjadi peningkatan dan perbaikan bentuk layanan yang

didukung adanya teknologi 3G. Peningkatan layanan E-banking disebabkan

karena kemudahan akses dimana-mana melalui 3G.

Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan dititikberatkan pada

layanan e-government dimana layanan e-government sudah dapat diterapkan

seperti yang kita harapkan seperti KTP online, pembayaran pajak online, perijinan

online dan sebagainya.

Selain e-government, kurun waktu ini implementasi digital broadcasting sudah

dilakukan setelah melalui serangkaian uji coba. Tujuan kajian layanan digital

Page 115: Studi roadmap tik 2005

104

broadcasting adalah untuk menentukan proses migrasi dari sistem analog ke

digital dan menentukan jenis layanan yang dapat diselenggarakan melalui digital

broadcasting.

Pada jangka waktu 2015 – 2020 program pengembangan dititikberatkan

pemanfaatan layanan internet untuk pendidikan (teleeducation). Pada jangka

waktu ini diharapkan sebagian besar desa di Indonesia sudah online sehingga ada

kemudahan proses pembelajaran melalui internet.

Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan dititikberatkan

pemanfaatan layanan ubiqutous network dimana setiap orang dapat mengakses

aplikasi dimana-mana. Tujuan kajian layanan ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana layanan ini dapat digunakan masyarakat. Kemudian aplikasi apasaja yang

dipakai melalui jaringan in.

5. 3. 2 Program Peningkatan Market

Program ini secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman

masyarakat terhadap manfaat TIK dalam kehidupan. Pemanfaatan TIK akan

membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini disebabkan

TIK akan memberikan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi, bertransaksi

dan memperoleh informasi.

Pada program pengembangan market ini setiap tahap memiliki program

pengembangan sebagai berikut :

Pada jangka waktu 2005 – 2010 diadakan program sosialisasi pemanfaatan TIK

berbasis suara (telepon) untuk masyarakat pedesaan. Program sosialisasi ini

diperlukan agar ada kesinambungan pemanfaatan TIK di pedesaan. Sebagai

langkah awal pemanfaatan TIK ini diharapakan mampu membantu masyarakat

pedesaan dalam meningkatkan sektor ekonomi mereka.

Page 116: Studi roadmap tik 2005

105

Pada masyarakat perkotaan yang sangat paham manfaat TIK perlu mendapat

informasi layanan yang akan disediakan. Program ini melalui promosi layanan

yang akan membantu masyarakat untuk dengan cepat memakai layanan terbaru.

Evaluasi dan monitoring diperlukan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan

industri apakah teknologi yang diterapkan sudah layak atau belum dan seberapa

besar manfaat yang didapat dari penyelenggaraan layanan TIK.

Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan dititikberatkan pada

pemanfaatan layanan internet di pedesaan. Dengan adanya internet masuk desa

dengan konten multimedia, masyarakat perlu mendapat informasi cara

penggunaan dan dampak yang penggunaan dengan layanan internet ini. Program

promosi, evaluasi dan monitoring tetap dijalankan pada jangka ini dengan tujuan

untuk peningkatan pemahaman layanan.

Pada jangka waktu 2015 – 2025 program pengembangan dititikberatkan pada

pemanfaatan layanan internet untuk pendidikan berbasis multimedia. Dengan

adanya layanan multimedia dipedesaan maka proses layanan pendidikan akan

lebih mudah ditingkatkan dengan pemanfaatan TIK. Program promosi layanan ,

evalusasi dan monitoring pemanfaatan TIK secara nasional tetap dilakukan pada

tahap ini.

Visi

Waktu2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

Sosialisasi

Pemanfaatan TIK

(Internet) di

Pedesaan

Promosi Layanan

VoIP, Internet dan

Multimedia

Evaluasi dan

Monitoring

Sosialisasi

Pemanfaatan TIK

(Telepon) di

Pedesaan

Promosi Layanan

suara dan internet

Evaluasi dan

Monitoring

Pemanfaatan TIK

untuk pendidikan

Promosi Layanan

Multimedia, Video

on Demand,

Teleconference

Evaluasi dan

Monitoring

Pemanfaatan TIK

untuk pendidikan,

hiburan, informasi,

transaksi

Promosi layanan

Smart Home,

Multimedia

Evaluasi dan

Monitoring

Income perkapita

USD 1700

50 juta

25% Melek IT

Income perkapita

USD 1300

25 juta pelanggan

10% Melek IT

Income perkapita

USD 2000

100 juta pelanggan

50% Melek IT

Income perkapita

USD 2500

200 juta pelanggan

90% Melek IT

Market

Gambar 5. 6 Program Peningkatan Market

Page 117: Studi roadmap tik 2005

106

5. 3. 3 Program Pengembangan Regulasi

Pemerintah sebagai regulator harus membuat kajian-kajian yang diperlukan

sebagai bahan pertimbangan sebelum keputusan diambil. Kajian ini merupakan

bentuk dari program pengembangan regulasi yang terus berkembang seiring

dengan kemajuan TIK itu sendiri. Tujuan dari program pengembangan regulasi

selain untuk mengambil keputusan yang tepat juga sebagai antisipasi terhadap

perubahan teknologi dan layanan yang cepat sehingga pemerintah tidak terlambat

dalam mengambil keputusan.

Visi

Waktu

2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

Kajian Model Bisnis

layanan internet

program USO

Kajian layanan

digital broadcasting

Pengaturan

frekuensi dan kajian

layanan 4G

Kajian interkoneksi

NGN

Kajian

implementasi

WiMAX

Kajian Model Bisnis

layanan suara

program USO

Kajian tarif

layanan Multimedia

pada 3G

Membuat Peraturan

mengenai alokasi

frekuensi digital

broadcasting (DAB

& DVB)

Kajian konvergensi

layanan

Kajian Model Bisnis

layanan Multimedia

untuk masyarakat

pedesaan

Piloting layanan

multimedia di

pedesaan

(pendidkan,

kesehatan,

perdagangan)

Pengaturan

frekuensi dan kajian

layanan 5G

Pengaturan HAPS

Kajian odel binis

layanan ubiquitous

Model Bisnis USO

(Internet)

Tarif 4G

Layanan digital

broadcasting

Frekuensi 4G dan Wimax

Interkoneksi NGN

Model bisnis USO

(layanan suara)

Tarif 3G untuk layanan

Multimedia

Pengaturan Frekuensi

Digital Broadcasting

Konvergensi Layanan

Model Bisnis USO

(Multimedia)

Frekuensi dan Tarif 5G

Layanan Ubiquitous

HAPSRegulasi

Gambar 5. 7 Program Pengembangan Regulasi

Pada program pengembangan kebijakan ini setiap tahap memiliki program

pengembangan sebagai berikut :

Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan pada

kajian model bisnis USO. Kajian ini diharapkan dapat membantu dalam

kelangsungan operasional program USO sehingga program USO dapat berjalan

seperti yang diharapkan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Page 118: Studi roadmap tik 2005

107

Selain itu kajian tarif dan layanan 3G juga harus dilakukan pada jangka ini,

penentuan tarif yang sesuai dengan layanan seperti yang diharapakan oleh

masyarakat tentu akan mempercepat penetrasi layanan 3G ini.

Alokasi frekuensi untuk digital broadcasting sudah harus ditentukan sebelum

layanan digital broadcasting ini diterapkan di masyarakat luas. Penerapan digital

broadcasting sendiri secara luas akan diterapkan pada tahap berikutnya.

Pada jangka waktu 2010 – 2015 program kebijakan ditujukan pada pemanfaatan

internet pada program USO, Penentuan layanan apa saja yang dapat

diselenggarakan pada digital broadcasting, implementasi Wi-MAX dan masalah

interkoneksi NGN.

Pada jangka waktu 2015 – 2020 kebijakan diarahkan pada pemanfaatan layanan

multimedia di pedesaan dengan membuat proyek percontohan dan layanan

konvergensi dengan hadirnya NGN.

Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan dititikberatkan

pemanfaatan layanan ubiqutous network dimana setiap orang dapat mengakses

aplikasi dimana-mana. Tujuan kajian layanan ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana layanan ini dapat digunakan masyarakat. Kemudian aplikasi apasaja yang

dipakai melalui jaringan in.

5. 3. 4 Program Pengembangan Teknologi

Kemajuan TIK yang begitu cepat dan menghadirkan beraneka ragam teknologi

dari pemrosesan, telekomunikasi dan konten harus mendapat respon yang cepat.

Keterlambatan dalam mengadopsi teknologi tentu membuat kita selangkah lebih

mundur dibandimng dengan negara-negara lain. Oleh karena program

pengembangan teknologi perlu dilakukan agar dapat menemukenali teknologi

dengan cepat dan segera dapat menerapkannya di Indonesia.

Page 119: Studi roadmap tik 2005

108

Visi

Waktu

2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

Proyek

pengembangan

tenaga listrik

Swasta

Kajian dan Uji coba

Wi-MAX, Digital

Broadcasting, 4G,

HSDPA, SDR

Proyek

pengembangan

energi alternatif dan

jaringan PLN

Kajian dan Uji coba

teknologi W-CDMA

, 3G, RFID, PLC

Kajian dan Uji coba

NGN, IMS

Uji coba ENUM

Kajian dan Uji coba

5G, HAPS

Studi Intelligent

Network,

Ubiquitous Network

3G, W-CDMA,

PLC,RFID, WLAN,

Satelit

4G, Wimax, Digital

Broadcasting, UWB,

SDR, HSDPA,

WLAN+,Digital

Broadcasting

NGN, IMS,

WLAN++

5G, Intelligent

Network,

Ubiquitous

Network, HAPSKomunikasi

Konten

Komputer

Komputer 3 GHz

Media Penyimpan 1

TB

Memori 1GB

Komputer 10 GHz

Media Penyimpan

5TB

Memori 5GB

Komputer 33 GHz

Media Penyimpan 25

TB

Memori 25 GB

Komputer 100 GHz

Media Penyimpan 125

TB

Memori 125 GB

Infrastruktur

25% ada aliran

listrik

50% ada aliran

listrik

75% ada aliran

listrik

90% ada aliran

listrik

Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia

Gambar 5. 8 Program Pengembangan Teknologi

Pada program pengembangan layanan ini setiap tahap memiliki program

pengembangan sebagai berikut :

Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan

pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan dengan membangun jaringan

telekomunikasi dengan menggunakan satelit. Sedangkan untuk pengadaaan

tenaga listrik maka dikembangkan jaringan PLN dan pemanfaatan sumber energi

alaternatif seperti tenaga surya, mikro hidro, tenaga angin dan lain-lain.

Pada jangka waktu ini implementasi teknologi 3G, W-CDMA, PLC dan RFID

sudah dilakukan diwilayah perkotaan. Oleh karena itu diperlukan program kajian

dan uji coba implementasi teknologi 3G, W-CDMA, PLC dan RFID.

Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan meliputi pengembangan

infrastruktur telekomunikasi yaitu dengan melakukan kajian dan uji coba

teknologi 4G, WiMAX, Digital Broadcasting, SDR dan HSDPA. Kemudian

Page 120: Studi roadmap tik 2005

109

untuk meningkatkan ketersediaan jaringan listrik maka perlu dilibatkan pihak

swasta untuk membangun jaringan listrik di wilayah pedesaan.

Pada jangka waktu 2015 – 2020 program pengembangan diarahkan pada

implementasi NGN dan IMS yaitu dengan melakukan serangkaian uji coba.

Dengan uji coba ini akan diketahui masalah-masalah interkoneksi, pengaturan

penomoran, Quality of Service (QoS) jaringan dan sebagainya. Kemudian untuk

mendukung migrasi ke NGN maka diperlukan implementasi Electronic Number

Mapping (ENUM) secara nasional.

Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan ditujukan pada kajian

dan uji coba implementasi ubiqutous network dimana setiap orang dapat

mengakses aplikasi dimana-mana. Untuk mendukung layanan ini maka

dibutuhkan teknologi 5G, HAPS dan teknologi pendukung yang telah

diimplementasikan sebelumnya. Tujuan dari kajian dan uji coba 5G dan HAPS

adalah untuk mengetahui permasalahan teknis dan kelayakan dari implementasi

teknologi ini.

5. 3. 5 Program Pengembangan SDM dan Peningkatan Investasi

SDM dan investasi sebagai komponen dalam terselenggaranya layanan informasi

dan telekomunikasi tentu harus difikirkan diawal, sebelum layanan dan teknologi

di adakan.

Page 121: Studi roadmap tik 2005

110

Visi

Waktu2005 2010 2015 2020 2025

2010

Desa Berdering

Terpadu

2015

Desa Online

2020

Desa

Multimedia

2025

Masyarakat

Informasi

2005

Desa Perintis

Pengembangan

Sertifikasi

Profesional

Lembaga pendidikan

TIK setingkat

perguruan tinggi

tersdia disetiap

propinsi

TIK mulai

diperkenalkan

disetiap SMP

Promosi investasi

Pengembangan

Sertifikasi Profesional

Lembaga pendidikan

TIK setingkat SMK

tersedia disetiap

kabupaten

TIK mulai

diperkenalkan di

setiap SMA

Promosi investasi

Pengembangan

Sertifikasi Profesional

Lembaga pendidikan

TIK setingkat

Perguruan Tinggi

tersdia disetiap

kabupaten

TIK mulai

diperkenalkan di

setiap SD

Promosi investasi

Pengembangan

sertifikasi profesional

TIK mulai

diperkenalkan dari TK

Promosi Investasi

Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT

10% Profesional

IT

Resource Biaya

Investasi Swasta

Nasional

Investasi Swasta

Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta

Nasional

Investasi Swasta

Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta

Nasional

Investasi Swasta

Asing

Biaya pemerintah

Investasi Swasta

Nasional

Investasi Swasta

Asing

Biaya pemerintah

Gambar 5. 9 Program Pengembangan SDM dan Investasi

Program pengembangan SDM secara umum meliputi pengembangan sertifikasi

nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para profesional di

bidang TIK, Peningkatan lembaga pendidikan di bidang TIK sehingga

ketersediaan SDM akan terpenuhi dan pengenalan TIK di sekolah mulai dari

SMA kemudian diikuti sampai pada taman kanak-kanak (TK).

Untuk meningkatkan sumber biaya yang digunakan untuk implementasi teknologi

dan penyelenggaraan layanan TIK maka diperlukan program-program promosi

untuk menarik investor dalam negeri maupun asing. Hasil dari investasi ini akan

membantu industri TIK untuk membuat layanan yang sesuai diinginkan.

Page 122: Studi roadmap tik 2005

111

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6. 1 Kesimpulan

Dalam laporan ini telah dilakukan analisa dan dibuat roadmap TIK. Berdasarkan

dari hasil roadmap yang dibuat dihasilkan didapatkan beberapa kesimpulan :

1. Penyusunan roadmap TIK ini masih bersifat garis besar karena cakupan

TIK yang cukup luas.

2. Penyusunan roadmap TIK ditekankan pada pemerataan akses informasi

dengan tetap mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini sesuai dengan

harapan pemerintah dan PBB untuk mencapai masyarakat informasi

dimana 50 persen penduduk dunia harus mempunyai akses informasi

3. Tujuan jangka panjang roadmap adalah tercapainya masyarakat informasi.

Untuk mencapai tujuan tersebut dibuat tahapan jangka menengah yang

dimulai dari desa perintis, desa berdering terpadu, desa online, desa

multimedia dan masyarakat informasi.

4. Untuk menyelenggarakan layanan yang baik diperlukan tiga komponen

pokok yaitu regulasi, teknologi, pasar dan satu komponen pendukung

yaitu sumber daya manusia dan biaya

5. Arah layanan TIK ke depan adalah konvergensi jaringan dan konvergensi

layanan.

6. Arah regulasi ke depan adalah pengaturan frekuensi, model binis dan

pengaturan layanan sebagai akibat adanya konvergensi layanan dan

jaringan.

Page 123: Studi roadmap tik 2005

112

7. Arah teknologi informasi ke depan adalah peningkatan kecepatan

pemrosesan data, peningkatan kapasitas penyimpan data, semakin

kompaknya terminal dan mendukung multilayanan, paketisasi berbagai

informasi dan peningkatan jaringan pita lebar.

8. Peningkatan market TIK seiring dengan tingkat pemahaman masyarakat

terhadap manfaat TIK.

6. 2 Rekomendasi

Setelah roadmap TIK di susun, maka perlu diperhatikan beberapa hal dan

ditindaklanjuti sebagai bahan untuk memperbaiki implementasi TIK dimasa

yang akan datang. Hal-hal yang perlu ditindaklanjuti dari studi roadmap TIK

adalah :

1. Pemerintah perlu menyiapkan program-program pengembangan yang

sesuai dengan tahapan yang ada pada roadmap khususnya yang

menyangkut program pengembangan kebijakan TIK.

2. Agar roadmap ini dapat diikuti oleh pelaku TIK yang meliputi

pemerintah, masyarakat dan industri maka diperlukan program sosialisasi.

Page 124: Studi roadmap tik 2005

113

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ivan Sudirman, 2003, Perkembangan Komputer, Ilmukomputer.com

[2] Franklin D. Ortman. 2003. Softswitch Architecture for IP. McGraw-Hill.

London.

[3] Oliver Hersent, 2000, IP Telephony - Packet-based Multimedia

Communication Sistem, Adiison – Wesley, USA.

[4] Roger L. Freeman. 1996. Telecommunication System Engineering. John

Wiley & Sons. New York.

[5] http://id.wikipedia.org/wiki/

[6] http://www.wikipedia.org

[7] http://www.voip-info.org

[8] Jamus Jeromi Lim, 2001, Sinagapore’s ICT policy for the new

millineum

[9] Darrell E. Owen, 2001, Indonesia—Information and Communications

Technologies (ICT) Assessment

[10] Azhar Hasyim, Bobby Nazief, Didik, Ismail Ahmad, Noor Iza,

Onno W. Purbo, Sanjaya, 2000, Arah Pergerakan Infrastruktur

Internet di Indonesia

[10] Sri Lanka Information and Communications Technology Industry

[11] Clint Smith, Daniel Colli. 2002. 3G Wireless Networks. McGraw-Hill :

New York.

[12] Basavaraj Vatil. 2003. IP in Wireless Networks. Prentice Hall : New

Jersey

[13] http;//www.id-wikipedia.org