Strengthening foundation for performance enhancement

Laporan Tahunan Annual Report 2016 PT Indofarma (Persero) Tbk
20 16
Stren g
th en
in g
fo u
n d
atio n
Kinerja 2016 2016 Performance
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Improvement and sustainability must be built on a solid foundation, which will be the basic platform for the next steps to take. The strength of the solid foundation will be a determining factor for the continuity and sustainability of the business carried on.
The upstream to downstream improvements undertaken since a few years ago are followed with improvements in the production aspect. The year 2016 was a year of investment in which Indofarma renovated its production facilities aimed at providing a strong foundation for its future performance. Through this investment, Indofarma also seeks to comply with the pharmaceutical standardization regulation in Indonesia, which is expected to bring Indofarma to become an example of a business entity that complies with regulation in providing quality drugs at affordable prices to the people of Indonesia.
Untuk dapat mencapai sebuah peningkatan dan sesuatu yang berkelanjutan, haruslah dibangun sebuah landasan yang kokoh, yang akan menjadi pijakan dasar untuk langkah-langkah berikutnya. Kekuatan dari landasan yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi keberlangsungan dan keberlanjutan dari usaha yang dijalankan.
Pembenahan dari hulu hingga ke hilir yang telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu kemudian disambut dengan perbaikan pada aspek produksi. Tahun 2016 menjadi tahun investasi, dimana Indofarma melakukan renovasi fasilitas produksi yang akan memberikan landasan yang kuat bagi kinerja Indofarma ke depan. Melalui investasi ini, Indofarma juga mengupayakan pemenuhan standarisasi regulasi farmasi di Indonesia, sebuah langkah yang diharapkan akan mampu menempatkan Indofarma sebagai cerminan entitas usaha yang mematuhi regulasi dalam menyediakan obat berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Strengthening foundation for performance enhancement Memperkuat landasan untuk peningkatan kinerja
PenjelaSan Tema TheMe exPLAnATIon
KeSinambungan Tema TheMe ConTInuITy
“Establishing Trust Towards Excellence” “Membangun Kepercayaan Menuju Keunggulan” Peningkatan signifikan di sepanjang tahun 2012 menjadi bukti tak terbantahkan yang berhasil dipersembahkan Indofarma untuk menegaskan eksistensi sebagai perusahaan terpercaya dalam industri farmasi nasional. Sejarah panjang Indofarma menjadi fondasi fundamental dalam mencapai peningkatan produktivitas dan kenaikan laba bersih di tahun berjalan. Kepercayaan menjadi kunci kesuksesan untuk dapat meraih keunggulan.
Year of 2012 was an undeniable evidence of Indofarma’s significant increase throughout the year, a confirmation to its existence as a trusted company in the national pharmaceutical industry. Indofarma’s long history becomes a fundamental foundation in increasing productivity and net profit in the current year. Belief is the success key to pursuing excellence.
“Maintaining the Stability of Competitiveness in a Challenging Year” “Menjaga Stabilitas Daya Saing dalam Tahun yang Menantang” Tahun 2013 menjadi tahun penuh tantangan bagi Indofarma. Di tengah tantangan tersebut, Indofarma berupaya untuk menjaga stabilitas daya saing melalui peningkatan output produksi secara menyeluruh, mulai dari peningkatan produktivitas di semua lini, pengembangan kompetensi dari sumber daya manusia hingga memperluas distribusi produk; yang diharapkan akan mampu menjadi landasan untuk meraih pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
Year of 2013 was a year full of challenges for Indofarma. In the midst of these challenges, Indofarma strived to maintain its competitiveness through production output improvement as a whole, ranging from productivity increase at all levels, human resource competency development to product distribution expansion, which were expected to be the cornerstone to achieve a higher sustainable growth.
5ANNUAL REPORT 2016 PT Indofarma (Persero) Tbk
“Actualizing the Momentum of Revitalization” “Mewujudkan Momentum Perubahan” Tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi Indofarma. Di tengah tantangan tersebut, Indofarma berupaya untuk menjaga stabilitas daya saing melalui peningkatan output produksi secara menyeluruh, mulai dari peningkatan produktivitas di semua lini, pengembangan kompetensi dari sumber daya manusia hingga memperluas distribusi produk; yang diharapkan akan mampu menjadi landasan untuk meraih pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
Year of 2014 was a year full of challenges for Indofarma. In the midst of these challenges, Indofarma strived to maintain its competitiveness through production output improvement as a whole, ranging from productivity increase at all levels, human resource competency development to product distribution expansion, which were expected to be the cornerstone to achieve a higher and sustainable growth.
“Managing Sustainability for Excellent Performance” “Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima” Momentum perubahan, demikian inti tema tahun 2015. Penataan sistem, revitalisasi dan restrukturisasi organisasi, kalkulasi dan efisiensi biaya, pengelolaan proses bisnis yang sehat dan berkualitas, hingga merumuskan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kembali performa kinerja, pendapatan dan laba. Alhasil, pasar menyambut positif momentum perubahan ini, dan menjadi motivasi untuk terus melakukan perubahan nyata yang dapat membawa Indofarma mencapai apa yang dicita-citakan.
Momentum of Revitalization was the 2015 grand theme. This included system reformation, organizational restructuring and revitalization, cost calculation and efficiency, sound and qualified business process management, as well as strategy formulation for performance, profit and revenue improvements. As a result, the market positively welcomed this momentum of revitalization, which became a motivation to continue making real changes that could bring Indofarma to achieve the Company’s desired goals.
KesinaMbungan TeMa TheMe ConTinuiTy
16 Sertifikasi Certification
22 Ikhtisar Saham Inaf inaF share highlights
6 Daftar Isi Table of Content
10 Jejak Langkah Milestones
38 Laporan Direksi board of Directors's Report
laporan manajemen Management Report
49 Direksi board of Directors
Profil Perseroan Company Profile
54 Riwayat Singkat indofarma brief history of indofarma
58 Bidang Usaha business Field
60 Produk dan Jasa Products and service
65 Struktur Organisasi organization structure
66 Visi, Misi dan Nilai Inti Vision, Mission and Core Value
70 Makna Logo Perusahaan Meaning of The Company's Logo
71 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
74 Profil Direksi Board of Directors Profile
77 Pejabat Eksekutif executive board
86 Sekilas Profil Sumber Daya Manusia Human Resources Profile highlights
89 Komposisi Pemegang Saham shareholder Composition
94 Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi List of subsidiary entity and/or assosiated entitiy
101 Struktur Grup group structure
102 Kronologis Pencatatan Saham Chronology of share issues
107 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Chronology of other securities issue
108 Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market supporting institutions and/or Profession
109 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
112 Wilayah Operasional & Alamat entitas anak/kantor cabang/kantor perwakilan addresses of subsidiary/ Branch Office/ Representative Office and operational area
116 Informasi pada Situs Web Perseroan information on the Company's Website
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and analysis
202 Teknologi informasi information Technology
209Tingkat Kesehatan Perusahaan Company’s Level of health
210 Prospek dan Strategi 2017 outlook and strategy 2017
211 Rencana Strategis Jangka Panjang Long-Term strategic Plan
120 Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri Review of Macro economic and industry
125 Rencana Kerja dan Kebijakan Strategis 2016 Work Plans and strategic Policies 2016
134 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Review of operations per business segment
170 Tinjauan Keuangan Financial Review
190 Sumber Daya Manusia human Resources
Tata Kelola Perusahaan Corporate governance
214 Prinsip dan implementasi Tata Kelola Perusahaan good Corporate governance Principles and implementation
230 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate governance
236 Kesesuaian dan Kepatuhan terhadap Roadmap GCG dan Peraturan OJK Comformity and Compliance to gCg Roadmap and oJK Regulations
250 Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik assessment of good Corporate governance implementation
259 Evaluasi Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) tahun 2016 evaluation of excellence Perfomance assessment Criteria implementation (KPKu) in year 2016
267 Organ Tata Kelola Perusahaan organs of good Corporate governance
396 Manajemen Risiko Risk Management
416 Sistem Pengendalian Internal internal Control system
424Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
469Perkara Penting dan Permasalahan Hukum important Cases and Legal issues
471 Akses informasi dan data perusahaan: Tata Kelola keterbukaan Informasi access to Company information and Data: Disclosure of information governance
487 Kode Etik Perseroan: Etika usaha dan tata Perilaku Company’s Code of ethics: business ethics and Code of Conducts
521 Whistleblowing System Whistleblowing system
525 Perpajakan Taxation
526 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Policy on Diversity of the Composition of board of Commissioners and board of Directors
Menuju Keberlanjutan Towards sustainability
534 Fondasi Menuju keberlanjutan The Foundation Towards sustainability
535 Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan Commitment to stakeholders
537 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung Responsibility for economic aspects: achievements and Direct economic Value
538 Tanggung Jawab Atas Tata Kelola Organisasi Responsibility for organizational governance
539 Bantuan Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan social and Community Development assistance
lampiran appendix
548 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of bapepam-LK Regulation no X.K.6
PROYEK RENOVASI RENOVAtION PROjEct
Fasilitas Laboratorium sebelum RenovasiLaboratorium Facility before Renovation
Fasilitas Produksi Herbal Setelah Renovasi
Herbal Production Facilities after the Renovation
Fasilitas Produksi Herbal setelah Renovasi
Herbal Production Facility after Renovation
Kualifikasi Mesin Produksi Herbal
Kualifikasi Fasilitas Laboratorium Mikrobiologi Qualification of Microbiology Laboratory Facility
Ceklist Pekerjaan Renovasi Laboratorium Mikrobiologi
Checklist of Renovation Microbiology Laboratory
IGM branches
Cabang igm34
Penambahan Fasilitas Produksi dan Penunjang Produksi Tahun 2016 Addition to Production Facility and Its Supporters in 2016
Fasilitas dan penunjang Facility and its supporters
Tujuan Objectives
Renovasi fasilitas produksi steril non Sefalosporin guna memenuhi regulasi terkini Renovation of sterile non Cephalosporine production facility to fulfill current regulation
Renovasi fasilitas produksi Indomach. Renovation of Indomach production facility
Perluasan fasilitas produksi Indomach Addition of Indomach production facility
Bin Mixer Bin Mixer
Automatic Capsule Filling Machine Automatic Capsule Filling Machine
Peremajaan mesin produksi dan peningkatan kapasitas produksi Rejuvenation of production machines and improvement of production capacities
Autoclave 1000 L Double Door Autoclave 1000 L Double Door
Penambahan fasilitas produksi Addition of Testing facility
HPLC Detektor Uv-Vis HPLC Detektor Uv-Vis
Penambahan fasilitas Pengujian Addition of Testing facility
HPLC Detektor PDA Auto Injector HPLC Detektor PDA Auto Injector
Purified Water Looping System untuk Fasilitas Laboratorium Mikrobiologi dan Pilot Plant Purified Water Looping System for Microbiology Loboratorium Facility and Pilot Plant
Peningkatan kinerja sarana penunjang kritis Improved performance of critical support facility
Climatic Chamber 2000 L Climatic Chamber 2000 L
Particle Counter Continuos Particle Counter Continuos
Centrifugal Chiller Centrifugal Chiller
Pure Steam Generator Pure Steam Generator
Peningkatan kinerja sarana penunjang kritis Improved performance of critical support facility
Water Destilator Water Destilator
Powder Coating Line System Powder Coating Line System
Penambahan fasilitas Indomach Addition of Indomach production facility
Pengawasan renovasi fasilitas produksi steril non sefalosporin Monitoring of renovation sterile non Cephalosporine production facility
10 LAPORAN TAHUNAN 2016 PT Indofarma (Persero) Tbk
jejaK langKah MILesTones
Berawal dari unit produksi kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Hindia Belanda yang memproduksi salep dan kasa pembalut.
The story began in a production unit in the Central Hospital of Dutch East Indies Government producing only ointments and gauze pads.
Unit produksi dipindah ke Manggarai, kemudian dikenal sebagai “Pabrik Obat Manggarai”, dan mulai memproduksi tablet dan injeksi.
The production unit was moved to Manggarai, later known as “Pabrik Obat Manggarai”, and started to produce tablets and injections.
Diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia di bawah pengelolaan Departemen Kesehatan.
Taken over by the Government of Republic of Indonesia under the management of the Health Ministry.
Pembangunan Pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat di areal seluas 20 Hektar.
Construction of a factory in Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, on a 20 hectares area.
Diambil alih oleh Pemerintah Jepang dibawah Manajemen Takeda Pharmaceuticals
Taken over by the Japanese Government under Management Takeda Pharmaceuticals
Berubah status menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).
Change of status to become Perusahaan Umum Indofarma (Perum Indofarma)
Pemindahan aktivitas produksi ke Pabrik Cibitung
Production activity was moved to Cibitung Factory.
1918
1931
1942
Perum Indofarma berubah status menjadi PT Indofarma (Persero).
Perum Indofarma adopted a new status to become PT Indofarma (Persero).
Pendirian anak perusahaan PT Indofarma Global Medika.
Establishment of the Company’s subsidiary, PT Indofarma Global Medika.
Kuasi Reorganisasi sebagai awal era percepatan pertumbuhan
Quasi-Reorganization as the beginning of an era of acceleration to grow
Pendirian laboratorium uji ekivalensi dan klinis PT Farmalab Indoutama sebagai Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung.
The establishment of laboratory test equivalency and clinical test PT Farmalab Indoutama as an Entity Subsidiary Ownership of Indirect .
Pencatatan Saham Perdana PT Indofarma (Persero) Tbk
Initial Public Offering of PT Indofarma (Persero) Tbk
Komersialisasi Indomach, unit usaha Engineering Pharmaceutical.
Commercialization of Indomach, Pharmaceutical Engineering business unit.
1996
2000
2001
2012
2011
2013
14 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 16 Sertifikasi Certification
17 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 22 Ikhtisar Saham Inaf INAF Share Highlights
23 kilas peristiwa Event Highlights
"Perbaikan dan peningkatan fasilitas produksi yang dilakukan di tahun 2016 sedianya dapat mendorong pertumbuhan kinerja Perseroan"
"Renovation and upgrading of production facilities conducted in 2016 shall encourage the growth performance of the Company"
Share Value Growth
Sertifikat CPOB No. 4361/CPOB/A/Iv/15, Cakupan Bentuk Sediaan: Tablet Biasa Dan Tablet Salut Nonbetalaktam Masa Berlaku Sampai Dengan 7 April 2020.
GMP Certificate No. 4361/CPOB/A/Iv/15, For Nonbetalactam Tablet and Coated Tablet Valid Until 7 April 2020
Sertifikat CPOB No. 4362/CPOB/A/IV/15, Cakupan Bentuk Sediaan: Kapsul Keras Nonbetalaktam. Masa Berlaku Sampai Dengan 7 April 2020
GMP Certificate No. 4362/CPOB/A/IV/15 For Nonbetalactam Hard Capsule Valid Until 7 April 2020
Sertifikat CPOB No. 4364/CPOB/A/IV/15, Cakupan Bentuk Sediaan: Cairan Oral Nonbetalaktam. Masa Berlaku Sampai Dengan 7 April 2020
GMP Certificate No. 4364/CPOB/A/IV/15 For Non Betalactam Oral Liquid Valid Until 7 April 2020
Sertifikat CPOB No. 4363/CPOB/A/IV/15, Bentuk Sediaan Tablet Biasa Dan Tablet Salut Nonbetalaktam. Masa Berlaku Sampai Dengan 7 April 2020
GMP Certificate No. 4363/CPOB/A/IV/15 For Non Betalactam Oral Powder Valid Until 7 April 2020
Sertifikat ISO 9001: 2008 Issue 8 No. Id03/00102 Untuk Produksi Dan Pemasaran Produk Obat, Obat Tradisional, Injeksi, Drop, Tablet, Kapsul, Serbuk, Salep, Krim, Sirup, Sirup Kering, Suspensi, Larutan Dan Sachet Diterbitkan Oleh: SGS Masa Berlaku Sampai Dengan 17 Maret 2018
ISO 9001: 2008 Issue 8 No. Id03/00102 Manufacturing And Marketing Of Pharmaceutical Products, Herbal Medicine, Injection, Drop, Tablet, Capsule, Powder, Ointment, Cream, Syrup, Dry Syrup, Suspension, Solution, And Sachet Certified By: SGS Valid Until 17 March 2018
Sertifikat Halal No. 00180072030315 untuk produk Taburia kategori Suplemen dan Makanan Diterbitkan oleh: LPPOM MUI Masa berlaku sampai dengan 4 Maret 2017
Halal Certification No. 00180072030315 For Food And Suplement Category: Taburia Certified By: LPPOM MuI Valid Until 4 March 2017
Sertifikat CPOB No. 3865/ CPOB/A/XII/12, Bentuk Sediaan Semisolid Non Betalaktam Diterbitkan oleh Badan POM
Dikeluarkan tanggal 14 Desember 2012
Masa berlaku hingga 14 Desember 2017
Certificates CPOB No. 3865/ CPOB/A/XII/12 the form of preparation a semisolid non Betalaktam Certified by National Food and Drug Agency issued on 14 of december 2012 the effect of up to 14 december 2017
1
1
4
IKhTISAR KEuANGAN Financial Highlights
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in million Rupiah, unless otherwise stated)
Laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive Profit (Loss) 2016 2015 2014 2013 2012
Penjualan Bersih Net Sales
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
1.337.794 1.291.844 1.069.010 999.931 788.155
laba Bruto Gross Profit
laba (Rugi) usaha Operating Profit (Loss)
33.436 54.929 46.344 (32.306) 83.309
Beban Keuangan Financial Expenses
Penghasilan (Beban) Pajak Tax Revenue (Expenses)
1.554 (7.609) (6.237) 8.810 (19.347)
laba (Rugi) Tahun Berjalan Net (loss) Income
(17.367) 6.566 1.165 (54.223) 42.385
laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive net (loss) Income
(22.972) 5.007 1.165 (54.223) 42.385
laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Profit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity
(17.367) 6.567 1.166 (54.223) 42.385
laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Profit (Loss) Attributable to Non-Controlling Interests
(0,76) (1,23) (1,2) (0,251) 0,158
laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Comprehensive Profit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity
(22.971) 5.007 1.166 (54.222) 42.385
laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Comprehensive Profit (Loss) Attributable to the Non- Controlling Interests
(0,78) (1,22) (1,2) (0,251) 0,158
Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar) Total Outstanding Shares (in million shares)
3.099 3.099 3.099 3.099 3.099
laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) Earnings (loss) per Share (in full amount Rupiah)
(5,60) 2,12 0,38 (17,50) 13,68
Posisi Keuangan Financial Position 2016 2015 2014 2013 2012
Aset Lancar Current Assets
Jumlah Aset Total Assets 1.381.633 1.533.709 1.248.344 1.294.511 1.188.619
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
704.930 846.731 600.566 670.903 369.864
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
100.946 94.269 55.814 32.815 168.653
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Posisi Keuangan Financial Position 2016 2015 2014 2013 2012
Jumlah Ekuitas Total Equity
Data Keuangan Lainnya Other Financial Data 2016 2015 2014 2013 2012
Investasi pada Entitas Lain Investment on Other Entity
585 486 486 431 296
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
148.576 229.676 182.322 177.937 407.776
(dalam persentase) (in percentage)
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio Lancar Current Ratio
Rasio Kas Cash Ratio
Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)
139,97 158,76 110,88 119,28 82,84
Rasio Liabilitas terhadap Aset Debt to Asset Ratio
58,33 61,35 52,58 54,40 48,14
Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
- 1,06 1,11 1,03 0,97
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
(1,25) 0,92 0,59 (4,19) 3,78
Tingkat Pengembalian Ekuitas Return on Equity
(3,02) 2,39 1,25 (9,18) 6,52
Marjin Laba Usaha Operating Profit Margin
20,12 3,39 3,35 (2,42) 7,20
Marjin Laba Bersih Net Interest Margin
(1,04) 0,40 0,08 (4,05) 3,66
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Penjualan Bersih Net Sales
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Profit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Profit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity
2012 2013 2014 2015 2016
1.156.050
Aset Assets
0,158
2012
-1,22 -0,78-1,2
1.188.619
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Comprehensive Profit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity
Ekuitas Equity
2012 2013 2014 2015 2016
538.517
650.102 590.793 591.963 592.709
Periode
(in shares)
917.259.401
2016
1.949.587.200
Keterangan: * Tidak terjadi aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham dalam dua tahun terakhir.
* Tidak terjadi penghentian sementara perdagangan saham
perusahaan dalam tahun buku.
Hingga akhir tahun 2016, Indofarma tidak melakukan pencatatan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, maupun pencatatan efek lainnya.
Information: • Does not occur symbolized by breaking the of stocks (stock
split), the merger of stocks (reverse stock), stock dividend, shares a bonus, and reduction in the value of nominal share in the last two years .
• Does not occur a temporary cessation of stock trading firm in accounting year.
Until the end of 2016, indofarma not taking records bonds, sharia bonds or convertible bonds, and recording effect other.
5000
4500
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
800,000,000
700,000,000
600,000,000
500,000,000
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
0
Jan 15
Jan 15
Feb 15
Feb 16
Mar 15
Mar 16
Apr 15
Apr 16
Mei 15
Mei 16
Jun 15
Jun 16
Jul 15
Jul 16
Agt 15
Agt 16
Sep 15
Sep 16
Okt 15
Okt 16
Nov 15
Nov 16
Des 15
Des 16
287 329 289 255 248 196 195 149 127 141 179 168 253 308 406
785 955
27,913,221
129,920,700
245,256,062
48,039,966
328,855,100
164,842,200
129,884,400
230,332,400
668,736,600
96,495,900
67,580,500
79,150,000
55,507,400
70,258,600
36,582,300
21,361,800
KIlAS PERISTIwA Event Highlights
Kerjasama Indofarma dan BlST Perseroan melakukan penandatanganan kerjasama pengembangan dan komersialisasi Produk Makanan Tambahan untuk anak dengan PT Bogor Life Science & Technology (BLST), 4 Januari 2016. Kerjasama ini merupakan upaya Perseroan guna mendukung program pemerintah terhadap perbaikan gizi anak Indonesia tinggi berprestasi.
Kerjasama Produk diagnostik Perseroan melakukan pengembangan produk Diagnostik melalui penandatanganan perjanjian Original Equipment Manufacture (OEM) dengan Shenzen Bliss Technology Co Ltd, Tiongkok, untuk produk Diagnostik dengan private label Smart Non Contact Infrared Thermometer, 26 Januari 2016. Kerjasama ini menjadi salah satu upaya Perseroan dalam pengembangan varian dan penambahan portofolio alat kesehatan dengan umbrella brand Smart Diagnostic. Diharapkan dengan penambahan varian produk akan meningkatkan potensi serta daya saing produk Perseroan di pasar alat kesehatan.
Audit mutu oleh SGS Perseroan melakukan Audit Mutu dalam rangka Surveilance Audit ISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu yang rutin dilaksanakan setiap dua kali dalam setahun. Audit dilakukan oleh SGS di kantor pusat Perseroan, 2 - 3 Maret 2016. Audit berkala ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian implementasi sistem manajemen mutu di lingkup Perseroan.
diagnostic Products cooperation Company conducts product development for Diagnostic products through the signing agreements Original Equipment Manufacture (OEM) with Shenzhen Bliss Technology Co. Ltd., China, for Diagnostics products with private label Smart Non Contact Infrared Thermometer, January 26, 2016. This cooperation became one of the Company's efforts in the development of variants and extra portfolio of medical devices with Smart Diagnostic umbrella brand. It is expected with the addition of product variants will increase the potential and competitiveness of the Company's products in the market of medical devices.
Quality Audit by SGS Company conducts Quality Audits for Surveillance Audit of ISO 9001: 2008 on Quality Management System that is routinely held every two times a year. Audit conducted by SGS at the Company's headquarters, 2-3 March 2016. This periodic audit performed to ensure conformity of the quality management system implementation in Company’s scope.
Assessment Tata Kelola Perusahaan Sebagai langkah konkrit penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG), Perseroan telah melaksanakan assessment atau penilaian penerapan GCG tahun buku 2015 bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Propinsi Jawa Barat sebagai pihak counterpart, 6 Januari - 24 Februari 2016. Hasil pencapaian evaluasi penerapan GCG Perseroan untuk tahun buku 2015 terhadap 5 (lima) Aspek memperoleh skor 76,516 dan masuk kategori “Baik”.
corporate Governance Assessment As a concrete step in implementing Good Corporate Governance (GCG), the Company has conducted assessment of the implementation of GCG of financial year 2015 together with the Financial Supervisory Agency (BPKP) representatives of West Java Province as the counterpart party, January 6 - 24 February 2016. The results of the evaluation of the achievement of GCG implementation for the financial year 2015 to 5 (five) aspect obtained a score of 76.516 and is categorized as "Good".
Indofarma’s cooperation with BlST The Company signed a partnership for development and commercialization of Food Supplement Products for Children with PT Bogor Life Science & Technology (BLST), January 4, 2016. This partnership represents the Company's efforts to support government programs to Indonesian child’s nutrition improvement.
4 januari 2016
24 februari 2016
26 januari 2016
RuPS Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015, diselenggarakan di Jakarta, 6 April 2016. RUPS Tahunan ini telah memutuskan tujuh mata acara. Salah satu mata acara yang diputuskan adalah mengukuhkan pemberlakukan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN.
Perjanjian Ekspor Produk Indofarma ke Afganistan Hikmat Hanifi Co Ltd, eksportir produk Perseroan ke Afganistan, kembali melakukan pembaharuan kerjasama ekspor dengan Perseroan. Penandatanganan dilakukan pada 7 April 2016. Pembaharuan kerjasama ekspor ini semakin menegaskan kepercayaan pasar terhadap produk Perseroan, khususnya pasar potensial di Afganistan dan regional Timur Tengah.
Kerjasama Produk diagnostik Perseroan melakukan pengembangan produk Diagnostik melalui penandatanganan perjanjian Original Equipment Manufacture (OEM) dengan Nanoentek Inc, Korea, untuk produk Diagnostik dengan private label Smart Diagnostic HIV Rapid Card. Penandatanganan kerjasama dilakukan pada 25 Juli 2016. Kerjasama ini menjadi salah satu upaya Perseroan dalam pengembangan varian dan penambahan portofolio alat kesehatan dengan umbrella brand Smart Diagnostic. Diharapkan dengan penambahan varian produk akan meningkatkan potensi serta daya saing produk Perseroan di pasar alat kesehatan.
Indofarma Products Export Agreement to Afghanistan Hikmat Hanifi Co Ltd, exporter of the Company's products to Afghanistan, returned to renew the export partnership with the Company. The agreement was signed on April 7, 2016. This renewal of export partnership further confirms the market trust towards the Company's products, particularly the potential markets in Afghanistan and the Middle East region.
diagnostic Products Partnership Company conducts Diagnostics product development through the signing of agreements Original Equipment Manufacture (OEM) with Nanoentek Inc., Korea, for Diagnostics products with private label Smart Diagnostic HIV Rapid Card. The signing of the partnership conducted on July 25, 2016. This partnership became one of the Company's efforts in the development of variants and additional portfolio of medical devices with Smart Diagnostic umbrella brand. It is expected with the addition of product variants will increase the potential and competitiveness of the Company's products in the market of medical devices.
Pembukaan Perdagangan Saham Atas kinerja sahamnya yang terus meningkat, Indofarma mendapat kehormatan menjadi emiten yang membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), di Gedung BEI, 25 April 2016. Seremoni pembukaan perdagangan saham dilakukan oleh Direktur Utama Perseroan Arief Budiman didampingi anggota Direksi Perseroan serta Direksi PT Bursa Efek Indonesia. Acara tersebut sekaligus menandai ulang tahun ke-15 pencatatan saham Perseroan berkode INAF sejak pencatatan perdananya pada 17 April 2001.
opening of Share Trading The performance of its shares over that continues to increase, Indofarma got the honor of being issuers who opened trade shares in the Indonesia Stock Exchange, in BEI building on, 25 april 2016. The opening ceremony of stock trading done by Director of the Company Arief Budiman accompanied by members of the Board of Directors and Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia. The event at once marking the 15th anniversary record-keeping shares of the Company encoded Inaf unprecedented since records on April 17, 2001
Annual General meeting of Sharholders Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of the Company for the financial year 2015, held in Jakarta, April 6, 2016. The Annual GMS has decided seven agendas. One of the agenda that was decided was to affirm the enactment of the Regulation of Minister of SOEs No. PER-09/MBU/07/2015 concerning the Partnership Program and Community Development Program of SOE.
6 April 2016
25 April 2016
7 April 2016
25 juli 2016
Pembangunan Gedung Produksi Indomach Dalam rangka menangkap potensi pasar alat kesehatan berupa tempat tidur pasien (Hospital Bed), Indofarma mempersiapkan fasilitas produksi berlokasi di kantor Manggarai, Jakarta, dengan unit usaha Indomach sebagai unit yang akan melakukan produksi. Kick-off pembangunan gedung produksi dilakukan pada 10 Oktober 2016.
Sterile Production Building Renovation In meeting the current GMP regulations, the Company is undergoing renovations of sterile production facility of non-Cephalosporine. Kick-off renovation of the building was held on August 26, 2016.
Indomach Production Building construction In order to capture the market potential of medical devices such as Hospital Bed, Indofarma preparing a production facility located in the office in Manggarai, Jakarta, with Indomach business unit as a unit that will undertake the production. Kick-off construction of production conducted on October 10, 2016.
Perjanjian Ekspor Produk Indofarma ke vietnam Perseroan meningkatkan kerjasama ekspor produk melalui perluasan pasar di vietnam dengan merek Epikalon (Paracetamol 100 mg/ml), melalui Kolon Global Corp. Penandatanganan perjanjian ekspor produk tersebut dilakukan pada 5 September 2016.
Indofarma Products Export Agreement to vietnam The Company increase exports cooperation through market expansion in Vietnam with brand Epikalon (Paracetamol 100 mg / ml), with Kolon Global Corp. The signing of the export agreement of these products made on 5 September 2016.
Standardized herbal medicine Research Parternship The Company signed the agreement with the Technology Services Post (Posyantek) of Agency for the Assessment & Application of Technology (BPPT) for the production and commercialization of collaboration product of research result of Standardized Herbal medicine Phytoestrogens, August 15, 2016. The signing was done in the "BPPT is a Technology frontline toward Indonesia Gemilang" ,.
15 Agustus 2016
5 September 2016
26 Agustus 2016
10 oktober 2016
Nota Kesepahaman Penerapan GcG di lingkup BumN Bertempat di kantor pusat PT Pindad (Persero) Bandung, Jawa Barat, lima BUMN menyepakati untuk melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang pengembangan, penerapan dan penguatan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pada 19 Oktober 2016. Penandatanganan komitmen ini dilakukan oleh Direksi dari masing-masing BUMN.
Pengenalan dan Soft lauch Produk Baru Pengenalan umbrella brand SMART Diagnostic dan soft launch produk baru SMART Diagnostic Dengue IgG/IgM, Dengue NS1 dan Malaria Pf/ Pv pada Konferensi Nasional dan Pekan Ilmiah Tahunan Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik, 19 - 21 Oktober 2016.
Recognition and Soft lauch of New Products The introduction of umbrella brand SMART Diagnostic and soft launch of new products SMART Diagnostic Dengue IgG/IgM, Dengue NS1 and Malaria Pf/Pv at the National Conference and Annual Science Week of Specialist Doctors Association of Clinical Pathology, October 19 to 21, 2016.
Kerjasama Ekspor Produk Indofarma ke vietnam Perseroan meningkatkan kerjasama ekspor produk melalui perluasan pasar di Vietnam dengan merek Babyseptol (Trimethoprim 40 mg dan Sulfamethoxazole 200 mg), melalui Kolon Global Corp. Penandatanganan perjanjian ekspor produk tersebut dilakukan pada 14 November 2016.
Products Export cooperation Indofarma to vietnam The Company increase exports cooperation through market expansion in Vietnam with brand Babyseptol (40 mg Trimethoprim and 200 mg Sulfamethoxazole), through the Global Kolon Corp. The signing of the export agreement of these products made on 14 November 2016.
memorandum of understanding on GcG Implementation in SoEs Located at the headquarters of PT Pindad (Persero) Bandung, West Java, five SOEs agreed to sign the Memorandum of Understanding with the Financial Supervisory Agency (BPKP) on the development, implementation and strengthening of Good Corporate Governance. The signing of this commitment made by the Board of Directors of each SOE on October 19, 2016.19 oktober 2016
14 November 2016
Kerjasama Produk diagnostik Perseroan melakukan pengembangan produk Diagnostik melalui penandatanganan perjanjian dengan Innovita (Tang Shan) Biological Technology Co Ltd, Tiongkok, untuk produk Diagnostik dengan private label Smart Diagnostic DOA 3,5,6 Dip Panel Test. Penandatanganan dilakukan pada 21 November 2016. Kerjasama ini menjadi salah satu upaya Perseroan dalam pengembangan varian dan penambahan portofolio alat kesehatan dengan umbrella brand Smart Diagnostic. Diharapkan dengan penambahan varian produk akan meningkatkan potensi serta daya saing produk Perseroan di pasar alat kesehatan.
Penunjukan Konsultan Perencana dan Pengawas Implementasi ERP Dalam rangka pemutakhiran sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di Perseroan dan Entitas Anak, Perseroan menunjuk PT Sinergi Informatika Semen Indonesia sebagai konsultan untuk menyusun perencanaan, merekomendasikan pilihan sistem aplikasi dan mengawasi kesesuaian pelaksanaan dengan blue print Perseroan, pada 7 Desember 2016. Penunjukan konsultan ini sekaligus menandai keseriusan Perseroan untuk memperoleh sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
Appointment of Planner and Supervisor consultant for ERP Implementation In order to update its Enterprise Resource Planning system (ERP) in the Company and Subsidiaries, the Company appointed PT Sinergi Informatika Semen Indonesia as a consultant for planning, recommending selection of application systems and overseeing the compliance with the implementation of the blueprint for the Company, in December 7, 2016. This appointment of the consultant is a mark of the Compan’s commitment to obtain the ERP system according to business needs and integrated from end to end.
Public Expose Tahunan Perseroan menggelar Paparan Publik atau Public Expose Tahunan kepada pemegang saham serta pemangku kepentingan pasar modal dan industri farmasi, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), 27 Desember 2016. Manajemen Perseroan melakukan pemaparan terkait kondisi pasar farmasi nasional, kinerja keuangan, kondisi eksternal, pergerakan harga saham Perseroan, keberlanjutan bisnis Perseroan, dan hal-hal lainnya yang layak diketahui oleh publik dan pemegang saham. Publik yang hadir terutama berasal dari pemegang saham retail, perusahaan sekuritas, analis pasar modal, media dan beberapa perusahaan lainnya.
Annual Public Expose The Company held a Public Expose to shareholders and stakeholders of the capital market and pharmaceutical industry at the Indonesia Stock Exchange (BEI) building, December 27, 2016. The Company’s Management presented the national pharmaceutical market condition, financial performance, external conditions, the Company's share price movement, the Company’s going concern, and other matters the public sand shareholders should know. The Public attended were primarily from retail shareholders, securities, stock market analysts, media and several other companies.
diagnostic Products cooperation Company conducts Diagnostics product development through the signing of agreements with Innovita (Tang Shan) Biological Technology Co. Ltd., China, to Diagnostics products with private label Smart Diagnostic DOA 3,5,6 Dip Panel Test. The agreement was signed on November 21, 2016. This cooperation became one of the Company's efforts in the development of variants and additional portfolio of medical devices with Smart Diagnostic umbrella brand. It is expected with the addition of product variants will increase the potential and competitiveness of the Company's products in the market of medical devices.
21 November 2016
27 desember 2016
7 desember 2016
30 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners's Report 38 Laporan Direksi Board of Directors's Report
48 Dewan Komisaris Board of Commissioners 49 Direksi Board of Directors
"Standarisasi regulasi farmasi menjadi bagian dari perjalanan Indofarma di tahun 2016. Melalui kepatuhan ini, Perseroan menghadirkan produk obat yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau"
"Standardization pharmaceutical regulations become part of the Indofarma's in Journey 2016. Through compliance it, the Company presenting medicinal products in good quality at affordable price"
Dear Shareholders and Stakeholders,
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk, atau Perseroan, turut mendukung program pemerintah dibidang kesehatan. Dukungan Perseroan tersebut dilakukan dengan cara menyediakan produk berkualitas, aman dan terjangkau khususnya dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini tidak bisa dilepaskan dari fungsinya sebagai Agen Pembangunan yang memiliki konsekuensi atas pengembangan usaha dengan prinsip dasar keberlanjutan dalam kualitas pelayanan kesehatan.
As a State Owned Enterprise (SOEs) engaging in the pharmaceutical industry, PT Indofarma (Persero) Tbk, or the Company, is supportive to the government's health programs. This support is embodied by providing quality, safe and affordable products, especially in the implementation of the National Health Insurance program (JKN). This cannot be separated from its function as Development Agency with a consequence for business development resting on community sustainability as the basic principle in quality health services.
LaPoran Dewan KoMiSariS Board of Commissioners's Report
Perseroan terus melakukan penguatan fasilitas produksi dan operasional, serta terus membenahi dasar-dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik agar dapat menjadi batu pijakan bagi perjalanan kedepan.
The company continues to conduct a reinforcement of production facilities and operations, as well as continuing to fix the basics of implementing good corporate governance in order to become a foothold for Journey.
Dapat dikatakan, tahun 2016 bukanlah merupakan tahun terbaik dari catatan perjalanan Perseroan. Hal ini terlihat dari pencapaian Perseroan yang tidak sesuai proyeksi Akan tetapi Perseroan terus melakukan penguatan fasilitas produksi dan operasional, serta terus membenahi dasar-dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik agar dapat menjadi batu pijakan bagi perjalanan ke depan.
Penilaian atas Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan dan Dasar Penilaiannya
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas, Perseroan mengangkat Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Direksi berperan dalam pengurusan Perseroan, sementara Dewan Komisaris dengan dibantu Komite-komite yang berada di bawahnya berfungsi melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi.
Agar Dewan Komisaris dapat memberikan apresiasi terhadap kinerja Direksi dalam pengurusan Perseroan, Dewan Komisaris memiliki beragam aspek yang terbentuk dari pola kemitraan yang terjadi dengan Direksi. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris menjadi salah satu cerminan sejauh mana pengelolaan Perseroan dapat tergambarkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris kemudian menjadi sebuah sarana untuk membuka permasalahan-permasalahan yang ada, dan menemukan solusi secara bersama-sama.
Aspek terpenting dari penilaian atas kinerja Direksi adalah pencapaian realisasi dengan target yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). RKAP berfungsi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan Direksi dalam melakukan pengelolaan Perseroan. Ketidak-
This surely gives the responsibility for fulfilling the needs of public health, which to the Company is an honor.
We can say, the year 2016 is not the best year for the Company’s journey. This can be seen from the Company’s achievement that missed its projections. However, the Company continued to enhance its production facilities and operations and also improve Good Corporate Governance (GCG) implementation in order to make a stepping stone for the journey ahead.
Assessment of the Performance of the Board of Directors in Company Management and Basis for Assessment
As set forth in the Limited Liability Company Law, the Company appoints the Board of Directors and the Board of Commissioners with their respective duties and authorities. The Board of Directors assumes company management role, while the Board of Commissioners with the assistance of the committees under the Board of Commissioners functions to supervise Company’s management by the Board of Directors.
In order to assess the Board of Directors’ performance in company management, the Board of Commissioners has in place a range of aspects resulted from its partnership with the Board of Directors. The Board of Commissioners’ Joint Meeting with the Board of Directors gives a picture to the Board of Commissioners about the Company’s management by the Board of Directors. The joint meeting then becomes a forum for the Board of Commissioners and the Board of Directors to jointly discuss problems and look for solutions.
The most important aspect of the Board of Directors’ performance assessment is the realization of target set forth in the Company Work Plan and Budget (RKAP). RKAP serves to measure the degree of the Board of Directors’ success in managing the Company. The difference between realization and
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners's Report
tercapaian antara realisasi dan target seperti yang terjadi pada tahun 2016 tentu menjadi salah satu tolak ulur pengurusan Perseroan oleh Direksi, di samping tentunya menjadi evaluasi bersama kepada seluruh pihak atas pengelolaan Perseroan ke depan. Dewan Komisaris menerima argumentasi Direksi tentang ketidaktercapaian antara realisasi dengan target RKAP 2016 yang disebabkan faktor ekonomi makro, yang kemudian berimbas kepada captive market Perseroan. Dengan pertumbuhan perekonomian dunia yang mengalami kecenderungan perlambatan, Pemerintah Republik Indonesia memutuskan untuk mengambil kebijakan efisiensi di banyak aspek, dimana salah satunya adalah efisiensi pengadaan e-catalogue oleh Kementerian Kesehatan.
Selain itu, adanya beban biaya antara lain karena investasi untuk renovasi dan perbaikan fasilitas produksi serta pemenuhan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) juga menjadi faktor dari tidak tercapainya realisasi terhadap target tahun 2016. Dewan Komisaris memahami kondisi tersebut, dan berharap bahwa Direksi mampu untuk melakukan evaluasi atas hal tersebut.
Pada aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia, Dewan Komisaris mengapresiasi pengelolaan struktur organisasi, dimana aspek-aspek operasional telah dipayungi di bawah Direksi lainnya, sementara Direktur Utama mengambil peran-peran strategis untuk kemajuan Perseroan. Pembagian peran ini akan mendorong sinergi dan profesionalisme Perseroan hingga ke bidang-bidang terkait. Dewan Komisaris juga melihat potensi besar yang dapat lebih dioptimalkan oleh Direksi terkait SDM Perseroan. Pembentukan manajemen level tengah sebagai kepanjangan tangan top management masih harus diperbaiki. Struktur organisasi modern mempersyaratkan manajemen level tengah yang mampu mengambil keputusan di tingkatan mereka, dan memahami persoalan-persoalan yang membutuhkan eskalasi solusi hingga ke tingkat top management.
target in 2016 is surely a benchmark of company management by the Board of Directors, and shall become an evaluation of all parties with regard to the Company’s management in the future. The Board of Commissioners acknowledges the Board of Directors’ argument that the unrealized 2016 RKAP target was due to macroeconomy factor which then has affected the Company’s captive market. Given a slowdown in the world economy, the Government of the Republic of Indonesia decided to take efficiency policy in many aspects, one of which is the efficiency in e-catalogue procurement by the Ministry of Health.
Other than the above, the unrealized 2016 target was also attributable to some expenses partly for investment in production facility renovation and also fulfillment of Good Manufacturing Practice (GMP) certification. The Board of Commissioners understands such the condition, and hope that the Board of Directors will be able to evaluate.
In the Human Resources management aspect, the Board of Commissioners appreciates the manages to organizational structure, in which the operational aspect is now oversight by other Director, while President Director takes on strategic roles for the Company’s advancement. Segregation of roles will encourage synergies and professionalism in the Company to embrace other associated areas. The Board of Commissioners also sees ample potential which can be further optimized by the Board of Directors in respect of human resources. The formation of middle level management as an extension of the top management still needs improvement. Modern organizational structure requires middle level management to be able to make decisions on their levels, and to understand which issues need to be escalated for solution up to the level of top management.
Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi atas strategi multi sources yang ditempuh oleh Direksi dalam memenuhi kebutuhan bahan produksi Perseroan. Selain menciptakan nilai tambah atas harga yang kompetitif, kebijakan multi sources dapat meminimalisir celah korupsi dan kolusi yang dapat terjadi antara internal Perseroan dengan pihak penyedia bahan baku produk.
Dalam aspek akuntabilitas, Dewan Komisaris menilai Direksi mampu memperbaiki persoalan yang ada, dan dapat menciptakan solusi yang baik atas persoalan tersebut. Niat perbaikan menjadi modal utama bagi pengelolaan Perseroan yang lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Strategi efisiensi di tubuh Perseroan juga menjadi hal yang diapresiasi oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris berharap, strategi efisiensi yang berhasil ini dapat diterapkan di entitas anak, sehingga pengelolaan usaha entitas anak memiliki profil profitabilitas yang baik. Demikian pula dengan optimalisasi aset, Dewan Komisaris mendorong Direksi untuk dapat merumuskan kebijakan optimalisasi atas aset-aset yang idle.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas upaya dan dedikasi yang telah diperlihatkan Direksi, terutama terkait captive market Perseroan dan kendala modal kerja yang berimbas pada beban keuangan. Dewan Komisaris berharap, berbagai masukan dan sinergi yang telah tercipta dapat menjadi fondasi bagi pembentukan kinerja yang berimbang antara Direksi dan Dewan Komisaris.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan yang Disusun oleh Direksi
Memasuki tahun 2017, Dewan Komisaris mengharapkan adanya strategi peningkatan produktivitas dibandingkan strategi efisiensi yang telah ditempuh selama ini. Adanya rencana
The Board of Commissioners also expresses our appreciation for the multi-sources strategy adopted by the Board of Directors in fulfilling the Company's needs of production materials. In addition to creating added value on a competitive price, multi-sources policy can minimize loopholes of corruption and collusion that may occur between the Company’s internal and providers of raw material products.
In the aspect of accountability, the Board of Commissioners views that the Board of Directors has succeeded to solve the problems existing and make improvements in a proper manner. The intention for improvement shall be an asset for company management that is more transparent and accountable. Implementation of efficiency strategy in the Company shall also become a matter the Board of Commissioners should appreciate. The Board of Commissioners expects this successful efficiency strategy can be applied in the Company’s subsidiaries, in order that business management in subsidiaries have a good profitability profile. Similarly, with regard to asset optimization, the Board of Commissioners encourages the Board of Directors to formulate policies to optimize idle assets.
Overall, the Board of Commissioners appreciates the efforts and dedication demonstrated by the Board of Directors, primarily related to the Company's captive market and working capital constraint which impacted on the financial issue. The Board of Commissioners hopes that various inputs and synergies that are already created will form a foundation for impartial performance of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Views on the Company’s Business Prospects Prepared by the Board of Directors
Entering 2017, the Board of Commissioners expects the formulation of a strategy to increase productivity compared with the efficiency strategy that has been pursued so far. A plan for additional generic
penambahan jenis produk generik pada kelas terapi menjadi hal yang baik, yang tentunya dapat mendorong Perseroan untuk memperluas pasarnya. Di samping itu, perbaikan dan peningkatan fasilitas produksi yang telah dilakukan di tahun 2016 sedianya dapat mendorong kinerja Perseroan untuk dapat semakin tumbuh. Penyelesaian sertifikasi CPOB di tahun 2016 dan 2017 dapat menjadi dasar bagi pengelolaan Perseroan yang memenuhi standarisasi produk kesehatan yang telah ditentukan oleh regulator.
Catatan utama dari Dewan Komisaris terhadap evaluasi tidak tercapainya realisasi dan target tahun 2016 adalah bagaimana manajemen dapat berpikir komprehensif dan berkelanjutan. Berpikir secara komprehensif berarti menempatkan kerja organisasional yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai kunci untuk menjalankan pengurusan Perseroan. Sementara berpikir berkelanjutan harus disandarkan pada perhitungan mendasar dari aspek operasional, dan perhitungan target berdasarkan aspek operasional tersebut. Pemenuhan Nomor Izin Edar (NIE) di tahun 2016 yang membutuhkan biaya tentu harus menjadi perhitungan tersendiri pada saat RKAP dirumuskan. Dengan demikian, prospek usaha harus benar-benar memperhitungkan seluruh aspek operasional.
Penerapan Tata Kelola Perseroan yang Baik
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Dewan Komisaris bersama-sama Direksi membentuk hubungan yang seimbang dalam menjalankan fungsi pengelolaan dan pengawasan. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-komite di bawahnya melakukan tugas pengawasan melalui kerjasama dengan organ yang berada di bawah Direksi. Komite Audit bekerjasama dengan Audit Internal, maupun Komite GCG & Pemantauan Risiko bekerjasama dengan Corporate Performance and Risk Management (CPRM).
Dalam menyampaikan masukan dan pandangannya kepada Direksi, Perseroan memiliki Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat ini
products in therapeutic classes shall become a good thing, which certainly will drive the Company to expand its market. Moreover, renovation and upgrading of production facilities conducted in 2016 shall encourage the Company’s growth performance. Accomplishment of GMP certification in 2016 and 2017 could be the basis for company management that meets health product standardization established by the regulator.
The Board of Commissioners’ key note on the evaluation of unrealized target in 2016 is how the management can think comprehensive and sustainable. Comprehensive thinking means putting accountable organizational work as the key to run the management of the Company. While sustainably thinking must rely upon a basic calculation of the operational aspect and the target calculation based on the operational aspect. Fulfillment of Registered Products (NIE) in 2016 that incurred costs should be put as a particular post when the RKAP is formulated. Thus, business prospects should really take into account all aspects of operations.
Implementation of Good Corporate Governance
As described above, the Board of Commissioners and the Board of Directors jointly establish a balanced relationship in performing their supervisory and management function. The Board of Commissioners is assisted by the Committees under the Board of Commissioners in cooperation with the organs under the Board of Directors. The Audit Committee works closely with the Internal Audit, while the GCG and Risk Monitoring Committee work closely with the Corporate Performance and Risk Management Committee (CPRM).
In conveying input and views to the Board of Directors, the Company has joint meetings between the Board of Commissioners and Board of Directors.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dibantu Komite Audit melakukan pemantauan ke lapangan atas proses pengelolaan Perseroan. Beberapa temuan telah disampaikan Komite Audit kepada Dewan Komisaris, dimana Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada Direksi untuk kemudian dapat diambil langkah perbaikan. Secara khusus, Dewan Komisaris menempatkan keterbukaan informasi sebagai bagian penting yang masih harus ditingkatkan, khususnya di tingkat internal, agar kemampuan Perseroan untuk menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat terpenuhi. Keterbukaan informasi tentu bukan sekedar penyampaian pencapaian kinerja Perseroan yang formal, namun juga keterbukaan informasi atas kendala-kendala yang dihadapi Perseroan. Melalui model keterbukaan informasi yang komprehensif, seluruh pihak di internal Perseroan dapat mengerti dan memahami dimana posisi Perseroan berada, yang pada akhirnya akan menciptakan harmonisasi antar elemen dan organ di internal Perseroan.
Pandangan atas Pengelolaan Whistleblowing System (WBS) dan Peran Dewan Komisaris dalam WBS Perseroan
Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris berperan untuk menangkap aspirasi dari berbagai elemen yang ada di Perseroan; dalam hal ini melihat bagaimana Sistem Pelaporan Pelanggaran, atau Whistleblowing System (WBS) dapat berjalan secara efektif di tingkat paling bawah. Dewan Komisaris melihat, keberadaan WBS yang telah disahkan melalui melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0864/DIR/SK/XII/2015 tanggal 3 Desember 2015 dan telah disosialisasikan secara terus menerus harus dapat lebih dioptimalkan agar saluran WBS yang ada dapat berfungsi secara baik dan benar.
Selain optimalisasi WBS di lingkup Perseroan, Dewan Komisaris memandang adanya kebutuhan top management untuk dapat lebih menciptakan
These meetings serve as a forum to jointly find solutions to the existing problems and at the same time enrich the Board of Directors capability to be able to execute company management optimally.
In performing its supervisory duties, the Board of Commissioners assisted by the Audit Committee conducts site monitoring on the Company management process. Some findings are already submitted by the Audit Committee to the Board of Commissioners, and the Board of Commissioners has conveyed the findings to the Board of Directors for corrective measures. In particular, the Board of Commissioners places information disclosure, notably at the internal level, as part of the Company's ability to implement GCG. Information disclosure is certainly not just a formal delivery of the Company's performance achievement, but also of the constraints faced by the Company. Through a comprehensive model of information disclosure, all parties in the Company's internal can see and understand where the Company is positioned, which in turn will create a harmony between the elements and organs in the Company's internal.
A View on Whistleblowing System (WBS) Management and the Board of Commissioners’ Role in Company's WBS
Through the Audit Committee, the Board of Commissioners takes a role to capture the aspirations of the various elements in the Company; in this case to see how Whistleblowing System (WBS) can run effectively at the grassroots level. The Board of Commissioners views that the existence of WBS that was endorsed with the Board of Directors Decision Letter No. 0864/DIR/SK/XII/ 2015 dated December 3, 2015 and has been continuously disseminated, should be further optimized so that the WBS in place can function properly.
In addition to WBS optimization in the Company, the Board of Commissioners recognizes the need of top management to better in create harmony
harmonisasi dengan seluruh jajaran karyawan. Dewan Komisaris mengapresiasi berbagai langkah yang dilakukan Direksi dalam 3 (tiga) belakangan terkait pengelolaan SDM berkapasitas jitu dan sesuai dengan tugasnya. Walaupun demikian, pengelolaan SDM dengan sistem organisasi yang memiliki saluran komunikasi yang baik dan benar tentu akan dapat mendorong Perseroan untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Di samping itu, Dewan Komisaris telah memberikan masukan terkait peran Serikat Pekerja sebagai salah satu saluran yang dapat mengefektifkan mekanisme pelaporan pelanggaran di internal Perseroan. Peran Serikat Pekerja justru dapat menjadi mitra bagi manajemen untuk melihat apa yang terjadi di level karyawan, dan bagaimana Serikat Pekerja sekaligus dapat berperan sebagai penampung pelaporan pelanggaran.
Penilaian atas Kinerja Komite-komite yang Berada di Bawah Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memandang Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko telah menjalankan tugasnya dengan baik. Berbagai masukan yang diterima terkait evaluasi atas pengelolaan Perseroan oleh kedua komite telah menjadi bahan pertimbangan Dewan Komisaris untuk memberikan masukan kepada Direksi. Untuk itu, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas kinerja yang telah ditunjukkan oleh Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko.
Secara khusus, Dewan Komisaris melakukan pembahasan untuk membentuk fungsi Nominasi dan Remunerasi agar dapat menjadi komite tersendiri. Selain memenuhi peraturan dari regulator, pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi akan dapat membantu Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan suksesi manajemen dan remunerasi yang sesuai dengan prinsip- prinsip Perseroan Terbatas dan ketenagakerjaan di Indonesia.
with all employees. The Board of Commissioners appreciates the various steps taken by the Board of Directors in the last 3 (three) years related to the acumen HR management according to their respective duties. Still, however, human resources management system with a good communication channel in the organization will encourage the Company’s GCG implementation.
The Board of Commissioners has also delivered a feedback on the role of trade union as one of the channels to streamline internal mechanisms for reporting violations in the Company. In fact, Worker Union can become a partner for management to see what is happening at the employee level, and how Worker Union can simultaneously serves as a forum for violation reporting.
Assessment of Committees Under the Board of Commissioners’ Performance
The Board of Commissioners views that the Audit Committee and the GCG and Risk Monitoring Committee have done a good job. A range of inputs received concerning Company management evaluation by the two committees are already taken into consideration the Board of Commissioners to provide feedback to the Board of Directors. To that end, the Board of Commissioners’ gratitude goes for the good performance demonstrated by the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee.
Specifically, the Board of Commissioners has convened to discuss the establishment of Nomination and Remuneration Committee function to be a separate committee. In addition to meeting the regulators’ stipulations, the establishment of the Nomination and Remuneration Committee will help the Board of Commissioners to set management succession and remuneration policies in accordance with the Limited Liability Company principles and employment legislation in Indonesia.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Di tahun 2016, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan memutuskan untuk tidak melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Perseroan di sepanjang tahun 2016 adalah: Akmal Taher sebagai Komisaris Utama, Rina Moreta sebagai Komisaris, dan Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen.
Penutup
Kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan di sepanjang tahun. Kepada karyawan, Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih atas seluruh karya yang telah ditunjukkan. Semoga seluruh investasi karya yang telah ditanamkan di tahun 2016 dapat menjadi pijakan yang lebih baik bagi Perseroan untuk tumbuh di tahun mendatang.
Changes to the Board of Commissioners
In 2016, the Company’s General Meeting of Shareholders (GMS) decided not to change the Board of Commissioners composition. Accordingly, the Board of Commissioners throughout 2016 comprises Akmal Taher as President Commissioner, Rina Moreta as Commissioner, and Teddy Wibisana as Independent Commissioner.
Closing Remarks
The Board of Commissioner’s gratitude goes to the shareholders for the trust given. The Board of Commissioners’ appreciation is also sent to the Board of Directors for their hard work and dedication throughout the year. The Board of Commissioners also thanks all the employees for their hard work. May all the works invested in 2016 become a stepping stone for the Company to grow in the coming years.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioner's,
Prof. Dr. dr. med. akmal Taher, SpU (K) Komisaris Utama
President Commissioner
Para Pemegang Saham dan
Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,
Sebagai Badan Usaha Mil ik Negara (BUMN) tentu bukanlah hal yang mudah. PT Indofarma (Persero) Tbk, atau Perseroan perlu memiliki pijakan pada dua sisi yang sesungguhnya harus saling bersinergi, yaitu sebagai Agen Pembangunan yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, dan sebagai entitas usaha dengan prinsip pengelolaan usaha. Kedua sisi ini harus dapat menjadi satu kesatuan agar dapat menciptakan nilai tambah bagi negara, yang pada akhirnya akan menghasilkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat luas .
Being a State-Owned Enterprise (SOE) is certainly not easy. PT Indofarma (Persero) Tbk, or the Company, needs to have a stepping stone on the sides that synergize one another, as Agent of Development working to meet the needs of the society, and as a business entity with business management principles. The two sides should be able to become one in order to create added value for the country, which will eventually produce a positive impact on the wider society.
LaPoran DireKSi Board of Directors's Report
PenjUaLan Net Sales Bersih
2014 2015 2016
Perseroan yang merupakan BUMN di bidang industri farmasi, memiliki tugas mulia untuk mampu memenuhi kebutuhan produk obat berkualitas dan harga terjangkau bagi masyarakat. Perseroan telah menjawab hal ini dengan mendedikasikan dirinya pada pemenuhan kebutuhan obat- obatan melalui e-catalogue dari Kementerian Kesehatan. E-catalogue merupakan mekanisme yang dirumuskan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan obat berbasis program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang kemudian dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kebijakan Strategis Tahun 2016 Di setiap akhir tahun berjalan, Perseroan memiliki kebijakan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebagai acuan dasar bagi perjalanan Perseroan di tahun berikutnya. Target melalui anggaran ditetapkan untuk dapat menjadi dasar Perseroan mengukur tingkat keberhasilan, dan kebijakan strategis sebagai cara dan upaya untuk dapat mencapai anggaran tersebut.
Dalam sudut pandang Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), tahun 2016 merupakan fase penguatan fondasi bagi Perseroan; baik fondasi pengelolaan usaha maupun fondasi pembentukan organisasi yang akuntabel. Kebijakan strategis 2016 kemudian dirumuskan dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut, baik target RKAP maupun RJPP
Manajemen merumuskan kebijakan strategis Perseroan tahun 2016 ke dalam lima lingkup kerja, yaitu efisiensi produksi, perluasan pasar dan diversifikasi produk, pengelolaan Sumber Daya Manusia tanpa menambah jumlah, pembiayaan dari multi financing, hingga peningkatan utilisasi aset. Kebijakan strategis ini diharapkan mampu meletakkan dasar bagi pengelolaan Perseroan pada ruang lingkup usaha yang memiliki profitabilitas yang baik.
The Company is a state-owned enterprise in the pharmaceutical industry with a noble task to meet the needs of quality drugs at affordable prices for the people. The Company has addressed this by dedicating itself to the fulfillment of drugs through the Ministry of Health’s e-catalogue. E-catalogue is a unique mechanism postulated by the Government through the Ministry of Health to meet the needs of drugs for National Health Insurance program (JKN), which is then managed by the Social Security Implementing Agency (BPJS).
Strategic Policies 2016 In every end of the year, the Company has the policy to create Company Work Plan and Budget (RKAP) as a basic reference for the Company’s journey in the following year. Target through the budget is set to be the basis for the Company to measure the level of success, and strategic policies as ways and means to to achieve the budget.
In the Company's Long Term Plan (RJPP) point of view, the year 2016 is a phase for strengthening the Company’s foundation, not only business management foundation but also a foundation for the formation of an accountable organization. Strategic policies in 2016 were then formulated by considering these two things, the RKAP and RJPP targets.
The Management formulates the Company’s strategic policies in 2016 in the scope of work, i.e. the efficiency of production, market expansion and product diversification, human resources management without additional employees, financing through multi-financing, and improvement of assets utilization. All these five strategic policies are expected to lay the foundation for the Company's management on the scope of businesses that have good profitability.
Secara umum, kebijakan strategis tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Efisiensi, seperti yang telah diinisiasi pada tahun sebelumnya, dilakukan melalui kebijakan multi sources bagi pemasok bahan baku produk. Kebijakan ini berhasil memberikan harga bahan baku produk yang kompetitif, yang kemudian berkontribusi pada Harga Pokok Penjualan. Demikian pula dengan kebijakan minus growth jumlah SDM dan pembiayaan melalui multi financing akan menjadi bagian dari proses efisiensi Perseroan.
Sementara kebijakan perluasan cakupan pasar dan diversifikasi produk tak bisa dilepaskan dari captive market Perseroan, yaitu obat generik dengan pangsa pasar pengadaan e-catalogue dari Kementerian Kesehatan. Untuk ragam produk, Perseroan mengacu pada keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/ Menkes/523/2015 tentang Formularium Nasional (FORNAS) sebagaimana terakhir diubah dengan No. HK.02.02/Menkes/636/2016. Dari 29 Kelas Terapi FORNAS tersebut, melalui produk Ethical Generik (OGB) Perseroan telah berkontribusi di 18 Kelas Terapi Formularium Nasional dengan jumlah produk
In general, the strategic policies have been successfully implemented. Efficiency, as had been initiated in the previous year, was carried out through a multi sources policy for suppliers of raw material products. This policy succeeded in providing a competitive price of raw material products, which then contributes to the sales cost price. Likewise, the HR minus growth and financing through multi-financing will be part of the Company’s efficiency process.
Whereas, market coverage expansion and product diversification policies cannot be separated from the Company's captive market, ie generic drugs with the Ministry of Health’s e-catalogue procurement market share. For product variety, the Company refers to the Minister of Health’s Decree No. HK.02.02/Menkes/523/2015 on the National Formulary (FORNAS) as amended by No. HK.02.02/Menkes/636/2016. Out of the 29 classes of the FORNAS Therapy, through the Ethical Generic products (OGB), the Company has contributed in 18 Classes of National Therapeutic Formulary by a
Laporan Direksi Board of Directors's Report
Production Process Efficiency
Assets utilization
improvement
Multi- financing
Pening- katan
utilisasi aset
Multi- financing
sebanyak 145 item produk. Di tahun 2016, Perseroan melakukan penambahan produk baru sebanyak tiga Kelas Terapi dari 11 Kelas Terapi FORNAS yang belum dimiliki Perseroan. Penambahan ini tentunya akan memperbesar peluang Perseroan untuk dapat mengikuti lelang e-catalogue dari Kementerian Kesehatan selanjutnya.
Diversifikasi produk juga ditempuh Perseroan melalui persiapan produksi tempat tidur rumah sakit. Di tahun 2016, Perseroan melalui unit usaha Indomach telah mempersiapkan teknologi untuk melengkapi fasilitas produksi perakitan tempat tidur rumah sakit. Manajemen melihat potensi pasar yang besar, dimana jumlah rumah sakit terus bertambah seiring dengan peningkatan animo masyarakat dalam menggunakan rumah sakit dan klinik sebagai solusi kesehatan.
Di samping itu, investasi pada produksi juga ditempuh sebagai bagian dari peningkatan utilisasi aset Perseroan. Perbaikan fasilitas produksi dilakukan melalui renovasi fasilitas produksi steril non Sefalosporin, sedangkan untuk renovasi fasilitas Produksi Obat Tradisional dan fasilitas Produksi Steril Sefalosporin telah selesai dilaksanakan dan dalam tahap re-sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
Namun demikian, kinerja keuangan Perseroan di tahun 2016 belum menunjukkan hasil yang optimal. Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan Penjualan Bersih sebesar 3,26% dibandingkan tahun 2015, dari Rp1,62 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,67 triliun di tahun 2016. Laba Bruto tumbuh 4,65% dibandingkan tahun 2015, dari Rp321,93 miliar di tahun 2015 menjadi Rp36,91 miliar di tahun 2016. Sementara Laba Usaha turun 39,13% dibandingkan tahun 2015, dari Rp54,93 miliar di tahun 2015 menjadi Rp33,44 miliar di tahun 2016. Sedangkan laba/rugi tahun berjalan turun dari laba Rp6,57 miliar di tahun 2015 menjadi rugi Rp17,37 miliar di tahun 2016. Adanya penurunan yang signifikan terutama disebabkan meningkatnya Beban Distribusi dan Beban Keuangan; khususnya Beban Keuangan yang meningkat 28,57%, dari Rp40,78 miliar di tahun 2015 menjadi Rp52,43 miliar di tahun 2016.
total of 145 product items. In 2016, the Company made additional new products for three Therapeutic Classes from 11 Therapeutic Classes FORNAS not owned by the Company. These additions would certainly increase the Company’s chances to participate in the next the Ministry of Health’s e-catalogue bids.
The Company's product diversification is also pursued by making preparations for hospital beds production. In 2016, the Company through Indomach business unit prepared a technology to complete the production facilities of hospital beds assembly. The management sees huge potential market, where the number of hospitals continues to increase along with an increase in public interest in using hospitals and clinics as a health solution.
In addition, investment in production was also sought as part of the Company’s assets utilization improvement. Improvement of production facilities is done through the renovation of facilities for the production of sterile non cephalosporins, while renovation of production facilities for Traditional Medicine and sterile cephalosporins were already completed and in the stage of re-certification of Good Drugs Manufacturing (CPOB) and Traditional Medicine Manufacturing (CPOT)
However, the Company's financial performance in 2016 remained to show suboptimal results. The Company was able to record 3.26%s growth of Net Sales compared to 2015, from Rp1.62 trillion in 2015 to Rp1.67 trillion in 2016. Gross profit grew 4.65% compared to 2015, from Rp321.93 billion in the year 2015 to Rp36.91 billion in 2016. While Operating Profit was down 39.13% compared to 2015, from Rp54.93 billion in 2015 to Rp33.44 billion in 2016. While the profit/loss for the year was down from Rp 6.57 billion profit in 2015 to Rp17.37 billion loss in 2016. This significant decrease was mainly due to a rise in Distribution Expenses and Finance Expenses; in particular the Finance Expenses that increased by 28.57%, from Rp40.78 billion in 2015 to Rp52.43 billion in 2016.
Laporan Direksi Board of Directors's Report
Perbandingan antara Realisasi dengan Target Tahun 2016 Pencapaian antara hasil atau realisasi dengan anggaran atau target RKAP tahun 2016 dapat dikatakan kurang menggembirakan. Anggaran Penjualan Bersih dipatok mencapai Rp1,95 triliun, dengan pencapaian sebesar 85,72% atau realisasi sebesar Rp1,67 triliun Realisasi kerugian sebesar Rp17,37 miliar sedangkan target laba sebesar Rp31,35 miliar. terjadi karena beberapa faktor antara lain tidak tercapainya Penjualan akibat persaingan pasar yang sangat kompetitif adanya efisiensi pengadaan e-catalogue obat generik dari Kementerian Kesehatan yang berpengaruh terhadap captive market dan penjualan Perseroan. Adanya Beban Keuangan dengan perbandingan 127,65%, atau antara realisasi Rp52,43 miliar dan anggaran Rp41,07 miliar, juga memberikan dampak yang besar; dimana beban keuangan melalui pinjaman bank ini digunakan untuk modal kerja dan investasi renovasi fasilitas produksi dan solusi bisnis. Di samping itu, kenaikan biaya operasional entitas anak turut berperan atas tidak tercapainya antara realisasi dan anggaran tahun 2016.
Kebijakan efisiensi dan multi source untuk bahan baku produk sesungguhnya telah tercermin dari pencapaian antara realisasi dan target tahun 2016. Beban Pokok Penjualan berhasil ditekan dengan pencapaian sebesar 87,63%, yaitu realisasi Beban Pokok Penjualan sebesar Rp1,32 triliun berbanding anggaran Beban Pokok Penjualan yang sebesar Rp1,51 triliun. Demikian pula dengan Beban Usaha, dimana pencapaian antara realisasi dan target mampu mencapai 89,74%, yaitu realisasi Beban Usaha sebesar Rp318,50 miliar berbanding anggaran yang sebesar Rp354,92 miliar. Hal ini menunjukkan keberhasilan kebijakan untuk menekan biaya hingga mampu memberikan dampak yang cukup baik terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan.
Comparison between Actual with Target 2016 It can be said; realization of the 2016 RKAP targets budget or the target RKAP 2016 was less encouraging. Net Sales Budget was targeted at Rp1.95 trillion with 85.72% realization amounting to Rp1.67 trillion. The Company’s Loss was realized Rp17.37 billion, while Profit was targeted at Rp31.35 billion. This unachieved target was attributable to several factors, among others, unachieved sales due to stringent market competition as well as the efficiency in the Ministry of Health’s generic drugs e-catalogue procurement which affected the Company’s captive market and sales. The Finance Expenses with 127.65% ratio or between Rp52.43 billion actual and Rp41.07 budget billion also greatly impacted. The finance expenses were used as working capital and investment in production facilities and business solution. In addition, a hike in the Subsidiaries’ operating costs also contribut

Documents

Strengthening foundation for performance enhancement