Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
1
Pengaruh Stabilitas Makro Ekonomi, Stabilitas Keamanan Dan Pertumbuhan Industri
Strategis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Oleh :
1) Guntur Eko Saputro,
Lecturer in Defence Ecomomics Indonesia, Defenese University Indonesia
Email : [email protected]
2) Meirinaldi
Lecturer of Doctor Economic on Borobudur University Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRACT.
The World Economic Forum in The Global Competitiveness Report 2016-2018, places
Indonesia's competitiveness in the 41st rank of 138 countries with a Global Competitiveness
index score of 4.52 on a scale of 1-7. Many factors determine the downgrade of Indonesia's
competitiveness, including the low security and macroeconomic stability. The fundamental
problems in economic development in Indonesia are the low level of welfare, unsustainable
economic growth, and the inadequate development process of economic sectors.
The research aims to find empirical evidence in the framework of developing economic theory
of development regarding the influence of macroeconomic stability structures, security
stability and strategic industrial growth and its impact on economic growth. This study uses
an explanatory method which aims to explain the causal relationship and test the hypothesis
(hypothesis testing study). Secondary data in this study is the semester time series data for the
period 2000-2018.
The research model is formulated as a recursive linear model in the form of a Cobb-Douglas
production function and analyzed using multiple linear regression analysis with the Ordinary
Least Square method. The results show that security stability, strategic industrial growth, and
macroeconomic stability simultaneously influence economic growth.
Keywords: macroeconomic stability, security stability, strategic industrial growth and
economic growth.
PENDAHULUAN.
Pertumbuhan ekonomi dipandang
sebagai bagian terpenting dalam kebijakan
ekonomi di negara maupun sistem ekonomi
manapun. Karena pertumbuhan ekonomi
menjadi salahsatu indikator meningkatnya
kesejahteraan masyarakat. Meskipun
demikian, ditengah pesatnya perkembangan
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
2
dalam bidang industri, sains, dan revolusi
teknologi, di negara-negara maju
kemiskinan absolut dan sejumlah
permasalahan ekonomi lainnya masih
terjadi (Muttaqin 2018).
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dianggap belum stabil, bila basis partisipasi
aktifnya timpang secara struktural, sektoral
dan spasial. Dalam aspek lcehidupan
ekonomi dan sosial-ekonomi, kesenjangan
ini amat mudah memicu kecemburuan.
Selanjutnya kecemburuan social. (Jurnal
Ketahanan Nasional 2015.
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
terdapat tiga komponen utama yaitu
kumulasi modal yang malalui suatu bentuk
investasi, peralatan fisik dan sumber daya
manusia (Todaro 2013). Pertumbuhan
ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam
jangka panjang dari Negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai
barang ekonomi kepada penduduknya
(Sukirno, 2006:132)
Konsep keamanan mengalami
pergeseran isu-isu keamanan tradisional
menuju pada isu keamanan non-tradisional
terutama pada people oriented yang
berkembang menjadi multidimensional
seperti ekonomi, sosial dan lingkungan
yang berkaitan dan tidak terpisahkan satu
sama lain (Buzan, 1991:433). Barry Buzan
menyatakan terdapat lima dimensi yang
saling terkait, yakni : military, political,
economic, societal dan environmental.
Sebagai pertumbuhan ukuran
kuantitatif kinerja perekonomian (Hakim,
2010: 12), pertumbuhan ekonomi
(economic growth) mengukur pertambahan
pendapatan riil, yaitu pendapatan yang
dihitung pada harga yang konstan
(Sukirno, 2013:56).
Keamanan ekonomi merupakan salah
satu elemen utama dalam keamanan
nasional. Saat berbicara mengenai
keamanan nasional, kita tidak bisa
melepaskan diri dari kemampuan ekonomi
suatu negara. (Ronis, 2010). Keamanan
ekonomi diperlakukan sebagai pemenuhan
dasar kebutuhan manusia dan sebagai
unsur yang sangat diperlukan bagi
keamanan manusia (Mesjasz, 2008:578).
Dimensi keamanan ekonomi telah
melampaui apek penyediaan mata
pencaharian individu dan juga meliputi
kelangsungan dan keberlanjutan ekonomi
masyarakat global (Tang, 2015: 49).
Teori ekonomi dapat digunakan untuk
memecahkan masalah pilihan kebijakan
pertahanan melalui 3 prinsip ekonomi,
yaitu output akhir (final output),
substitusi, dan kompetisi (Hartley, 2007:
7). Dengan prinsip output akhir, kebijakan
pertahanan perlu fokus pada output akhir
dari pertahanan yang diharapkan, yaitu:
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
3
perdamaian, keamanan, perlindungan, atau
output lainnya yang realistik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih
belum stabil. Pada periode tahun 2012-
2015, pertumbuhan ekonomi turun dari
6,0% menjadi 4,8%; selanjutnya meningkat
menjadi 5,2% di tahun 2016 dan turun
kembali menjadi 5,1% di tahun 2017. Pola
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2012-2017 cenderung paralel dengan pola
pertumbuhan belanja pemerintah pusat.
Masih rendahnya stabilitas
makroekonomi Indonesia. Berdasarkan The
Global Competitiveness Report 2016-2017,
stabilitas makroekonomi Indonesia masih di
bawah beberapa negara ASEAN. Pada
periode 2016-2017, dari 138 negara,
stabilitas makroekonomi Indonesia berada
di peringkat 30 (GCI = 5,51), di bawah
Filipina (20, GCI = 5,88); Singapura (11,
GCI = 6,15); dan Thailand (13, GCI = 6,12)
(WEF, 2017).
Masih rendahnya stabilitas keamanan
di Indonesia. Berdasarkan The Global
Competitiveness Report 2016-2017, dari
138 negara, stabilitas keamanan Indonesia
berada di peringkat 115 (GCI = 4,2) untuk
biaya bisnis karena ancaman terorisme;
peringkat 102 (GCI = 3,9) untuk biaya
bisnis karena ancaman kejahatan dan
kekerasan; peringkat 108 (GCI = 4,1) untuk
kejahatan terorganisasi; dan peringkat 71
(GCI = 4,3) untuk keandalan layanan
kepolisian. Brunei Darussalam memiliki
peringkat stabilitas keamanan yang lebih
baik untuk keempat ukuran (68 [GCI =
5,3], 50 [GCI = 5,0], 40 [GCI = 5,5], dan 57
[GCI = 4,7]), demikian pula Malaysia (78
[GCI = 5,1], 60 [GCI = 4,8], 59 [GCI =
5,1], dan 38 [GCI = 5,4]); dan Singapura
(46 [GCI = 5,6], 7 [GCI = 6,2], 7 [GCI =
6,4], dan 4 [GCI = 6,5]) (WEF, 2017).
Merujuk kepada Hartley, et al. (1995),
secara makroekonomi, ekonomi pertahanan
adalah suatu studi alokasi sumber daya,
distribusi pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan stabilisasi yang diaplikasikan
pada topik-topik yang berhubungan dengan
pertahanan. Masalah dalam ekonomi
pertahanan, sebagaimana dalam bidang
ekonomi lainnya, adalah menentukan
pilihan kebijakan pertahanan yang tepat
dalam kondisi ketidak-pastian. (Hartley,
2007: 6)
Pertumbuhan industri strategis dalam
pertahanan-keamanan hingga saat ini masih
menghadapi kendala rendahnya
kemampuan industri pertahanan nasional
untuk memenuhi kebutuhan alat peralatan
pertahanan-keamanan (Badan Pembinaan
Hukum Nasional, 2011).
Menurut Born dan Flupi (dalam
Perwita, 2006), Security Sector Reform
dalam sistem negara demokrasi memiliki
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
4
tiga konsepsi. Pertama, sebagai alat untuk
menjamin stabilitas keamanan dan politik.
Kedua, sebagai pendorong iklim ekonomi-
politik, Ketiga, sebagai pendorong
demokratisasi dan terbangunnya hubungan
sipil-militer yang harmonis dan supremasi
sipil.
Dalam sektor ekonomi, pendapatan
sektoral berdasarkan pendekatan
pengeluaran adalah jumlah nilai
pengeluaran/pembelanjaan pada suatu
sektor ekonomi yang dilakukan oleh sektor
rumah tangga (C), perusahaan / penanam
modal (I), pemerintah (G) dan sektor luar
negeri (NX: ekspor netto) atas dasar
formula: Y = C + I + G + NX (Mankiw,
2003: 25).
Ketidak-seimbangan permintaan
dengan penawaran barang/jasa yang
memicu terjadinya inflasi masih tetap
sejalan dengan stabilitas makroekonomi
asalkan dapat dikendalikan sesuai tingkat
inflasi yang ditargetkan. (Nanga, 2005:
241). Kenaikan harga dari satu atau dua
barang/jasa saja tidak disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas
kepada atau mengakibatkan kenaikan
sebagian besar dari harga barang/jasa
lainnya (Budiono, 2009:167).
Kontribusi sektor industri dan jasa
cenderung meningkat sejalan dengan
meningkatnya pendapatan perkapita,
sedangkan kontribusi sektor primer
cenderung menurun sebagai konsekuensi
dari meningkatnya kontribusi sektor
industri dan jasa (Chenery, 1979: 17).
Penelitian bertujuan untuk menemukan
bukti empirik dalam rangka pengembangan
teori ekonomi pembangunan mengenai
pengaruh struktur stabilitas makroekonomi,
stabilitas keamanan dan pertumbuhan
industri strategis serta dampaknya pada
pertumbuhan ekonomi.
BAHAN DAN METODE.
Subjek dalam penelitian ini adalah
Indonesia. Populasi penelitian adalah
seluruh periode pembangunan di Indonesia.
Sampel yang diteliti adalah periode
pembangunan tahun 2000 – 2018 (19
tahun) dalam semesteran (38 semester).
Metode pengambilan sampel (sampling)
yang digunakan adalah convenience
sampling sesuai ketersediaan data
penelitian yang diperlukan. Data yang
digunakan dalam pengukuran variabel
penelitian merupakan data sekunder yang
diperoleh dari Kementerian Pertahanan,
Badan Pusat Statistik (BPS), dan World
Economic Forum (WEF).
Variabel penelitian terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Adapun
variabel bebas adalah: Stabilitas makro
ekonomi (X1), Pertumbuhan industri
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
5
strategis (X2),Stabilitas keamanan (X3), dan
variabel terikat pertumbuhan ekonomi (Y).
Desain penelitian yang digunakan
adalah explanatory study atau hypothesis
testing studi yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menguji hipotesis tentang
hubungan antar variabel. Tehnik analisis
statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linear dalam
model fungsi produksi Cobb-Douglas.
Analisis regresi digunakan untuk mengkaji
pola hubungan antara satu atau lebih
variabel penyebab (eksogen) terhadap satu
variabel akibat (endogen). Seluruh proses
pengolahan dan analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program komputer eViews 10 for
Windows. Dalam analisis regresi dilakukan
uji asumsi klasik yang dipersyaratkan. Uji
asumsi tersebut meliputi: uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
Hipotesis statistik yang diuji untuk
pengaruh Struktur Belanja Pertahanan-
Keamanan terhadap pertumbuhan industri
strategis adalah sebagai berikut:
Ho: seluruh ij = 0; artinya tidak
terdapat pengaruh dari variabel penyebab
terhadap variabel akibat.
Ha: minimal ada satu ij ≠ 0; artinya
terdapat pengaruh dari variabel penyebab
terhadap variabel akibat.
Hipotesis statistik yang diuji untuk
pengaruh Struktur Belanja Pertahanan-
Keamanan terhadap pertumbuhan industri
strategis adalah sebagai berikut:
Ho: ij ≤ 0; artinya tidak ada pengaruh
positif dari suatu variabel penyebab
terhadap variabel akibat.
Ha: ij > 0; artinya terdapat pengaruh
positif dari suatu variabel penyebab
terhadap variabel akibat.
HASIL DAN PEMBAHASAN.
1. Hasil Pengujian Asumsi
Hasil pengujian asumsi klasik pada
model pengaruh Stabilitas Makro ekonomi,
Pertumbuhan Industri Strategis, dan
Stabilitas Keamanan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi menunjukkan bahwa model telah
memenuhi asumsi klasik yang
dipersyaratkan, yaitu: berdistribusi normal,
tidak terdapat situasi multikolinieritas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas.
Pertimbangan perlunya uji asumsi klasik
dalam model analisis regresi adalah untuk
menghindarkan bias yang membuat hasil
regresi tidak memiliki kemampuan untuk
mengestimasi dengan baik atau bersifat
BLUE (best linear unbiased estimator).
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
6
2. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengaruh.
Hasil pengujian hipotesis mengenai
pengaruh Stabilitas Keamanan,
Pertumbuhan Industri Strategis, dan
Stabilitas Makroekonomi terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dapat dilihat pada
persamaan regresi di bawah ini.
Ln Y = b04 + b14 Ln X1^ + b24 Ln X2^ + b34 Ln X3^ + e4
Ln Y = 1,632 + 0,598 Ln X1^ + 1,343 Ln X2^ + 0,602 Ln X3^ + e4
(0,611) (3,100) (1,642) (3,155)
Y = 5,114.X1^0,598.X2^1,343.X3^0,602.u4 (5,114 = 2,721,632; antilog natural)
Keterangan:
X1 = Stabilitas Makro Ekonomi
X2 = Pertumbuhan Industri Strategis
X3 = Stabilitas Keamanan
X1^ = estimasi Stabilitas Makro ekonomi dari fungsi X1
X2^ = estimasi Pertumbuhan Industri Strategis dari fungsi X2
X3^ = estimasi Stabilitas Keamanan dari fungsi X3
Y = Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 1.
Persamaan Regresi Pengaruh Stabilitas Keamanan, Pertumbuhan Industri Strategis,
dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dependent Variable: Y4
Method: Least Squares
Variable
Coefficie
nt Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.632215 12.02416 0.611205 0.5408
X1^ 0.598357 0.193027 3.099854 0.0047
X2^ 1.343133 0.817931 1.642110 0.1355
X3^ 0.602145 0.190875 3.154651 0.0039
R-squared 0.972151 Mean dependent var 1.152254
Adjusted R-squared 0.942512 S.D. dependent var 0.284682
S.E. of regression 0.069852 Akaike info criterion 1.974668
Sum squared resid 0.075465 Schwarz criterion 1.486221
Log likelihood 34.85644 F-statistic 41.32335
Durbin-Watson stat 1.865541 Prob(F-statistic) 0.000000
Besarnya responsivitas dari
Pertumbuhan Ekonomi atas perubahan
Stabilitas Makro ekonomi, Pertumbuhan
Industri Strategis, dan Stabilitas
Keamanan secara lebih rinci diuraikan
sebagai berikut.
Konstanta: b04 = 1,632; jika
logaritma natural seluruh variabel
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
7
penyebab = 0 (nol) maka nilai matematis
dari logaritma natural Pertumbuhan
Ekonomi sebesar 1,632 satuan. Koefisien
regresi untuk Stabilitas Makro ekonomi:
b14 = 0,598; jika Stabilitas makro
ekonomi naik 1 satuan, pada kondisi
faktor lainnya bernilai konstan, maka
Pertumbuhan Ekonomi cenderung naik
0,598 satuan. Sedangkan koefisien
regresi untuk Pertumbuhan Industri
Strategis: b24 = 1,343; jika Pertumbuhan
Industri Strategis naik 1 satuan, pada
kondisi faktor lainnya bernilai konstan,
maka Pertumbuhan Ekonomi cenderung
naik 1,343 satuan. Adapun koefisien
regresi untuk Stabilitas Keamanan: b34 =
0,602; jika Stabilitas Keamanan naik 1
satuan, pada kondisi faktor lainnya
bernilai konstan, maka Pertumbuhan
Ekonomi cenderung naik 0,602 satuan.
Besarnya pengaruh Stabilitas
Makro ekonomi, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas Keamanan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi secara
simultan ditunjukkan oleh koefisien
determinasi yang disesuaikan (Adjusted
R2), yaitu sebesar 94,3% dengan nilai
statistik-F = 41,323 dan p-value = 0,000.
Merujuk kepada nilai koefisien korelasi
multipel yaitu sebesar R = 0,971 (sebagai
akar dari Adjusted R2) menunjukkan
bahwa pengaruh simultan dari Stabilitas
makro ekonomi, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas keamanan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
tergolong sangat kuat, yaitu dengan nilai
R antara 0,90 – 1,00 (Guilford, 1956:
145).
Dari hasil uji signifikansi
diperoleh bahwa p-value dari statistik F
adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
( = 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
Stabilitas Makro ekonomi, Pertumbuhan
Industri Strategis, dan Stabilitas
Keamanan berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
pada taraf kesalahan 5%. Dengan
demikian, H0 ditolak dan hipotesis
penelitian mengenai adanya pengaruh
dari Stabilitas makro ekonomi,
Pertumbuhan Industri Strategis, dan
Stabilitas keamanan secara simultan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi diterima.
Besarnya pengaruh, dengan kata lain juga
menunjukkan besarnya variasi
Pertumbuhan Ekonomi yang dapat
dijelaskan oleh seluruh variabel penyebab
secara simultan, yaitu sebesar Adjusted
R2 = 94,3%. Sisa variasi, sebesar 5,7%
atau 1 – Adjusted R2, dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
8
Tabel 2.
Hasil Uji Pengaruh Simultan Stabilitas Keamanan, Pertumbuhan Industri Strategis,
dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pengaruh Simultan R2 Adjusted
R2 Fhitung p-value
Stabilitas Makro
ekonomi, Pertumbuhan
Industri Strategis,
Stabilitas Keamanan
97,2% 94,3% 41,323* 0,000*
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi multipel, Adjusted R2 = R2 yang disesuaikan, * = signifikan
Tabel di atas menunjukkan hasil
uji yang signifikan yang menunjukkan
adanya pengaruh positif dari Stabilitas
Makro ekonomi (X1^), Pertumbuhan
Industri Strategis (X2^), dan Stabilitas
Keamanan (X3^) secara simultan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y^).
Integrasi Stabilitas Makro ekonomi,
Pertumbuhan Industri Strategis, dan
Stabilitas keamanan meningkatkan
efektivitas pencapaian Pertumbuhan
Ekonomi.
Pengaruh Stabilitas Makro
ekonomi secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi ditunjukkan oleh
koefisien regresi b14 = 0,598 dengan nilai
statistik-t = 3,100. Dari hasil uji
signifikansi diperoleh nilai probabilitas
kesalahan (p-value) dari statistik t adalah
sebesar 0,005 yang lebih kecil dari ( =
0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
Stabilitas Makro ekonomi berpengaruh
positif signifikan secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi pada taraf
kesalahan 5%. Dengan demikian, H0
ditolak dan hipotesis penelitian mengenai
adanya pengaruh dari Stabilitas makro
ekonomi secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi diterima. Adanya
arah pengaruh yang positif yang
signifikan ini menunjukkan bahwa
Stabilitas Makro ekonomi yang lebih
tinggi cenderung menghasilkan
Pertumbuhan Ekonomi yang lebih tinggi.
Untuk ringkasnya, sebagaimana bentuk
uraian di atas, pengaruh Stabilitas makro
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
9
ekonomi, Pertumbuhan Industri Strategis,
dan Stabilitas Keamanan secara parsial
terhadap Pertumbuhan Ekonomi disajikan
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.
Hasil Uji Pengaruh Parsial Stabilitas Makro ekonomi, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas Keamanan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pengaruh Parsial bi3 thitung p-value
Stabilitas Keamanan (X1^) 0,598 3,100* 0,005*
Pertumbuhan Industri Strategis
(X2^) 1,343 1,642ns 0,136ns
Stabilitas Makroekonomi (X3^) 0,602 3,155* 0,004*
Keterangan:
bi3 = koefisien regresi, ns = non-signifikan, * = signifikan
Tabel di atas menunjukkan bahwa
Stabilitas Makro ekonomi (X1^) dan
Stabilitas Keamanan (X3^) berpengaruh
positif signifikan secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (Y). Sedangkan
Pertumbuhan Industri Strategis (X2^)
tidak berpengaruh positif signifikan
secara parsial terhadap Pertumbuhan
Ekonomi (Y).
Secara simultan, efek Stabilitas
Makro ekonomi, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas keamanan adalah
signifikan. Secara parsial, hanya
Stabilitas Keamanan dan Stabilitas
Makroekonomi saja yang berpengaruh
positif signifikan secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi pada taraf
kesalahan 5%, sedangkan Pertumbuhan
Industri Strategis tidak berpengaruh
positif secara signifikan.
Keberpengaruhan Pertumbuhan Industri
Strategis dan Stabilitas Makroekonomi
secara positif terhadap Pertumbuhan
Ekonomi menunjukkan bahwa Stabilitas
Keamanan dan Stabilitas Makroekonomi
yang lebih tinggi, pada kondisi faktor
lainnya tetap, mampu mendorong
pemerintah untuk mencapai Pertumbuhan
Ekonomi yang lebih tinggi. Hasil ini
menunjukkan bahwa Stabilitas Keamanan
dan Stabilitas Makroekonomi berperan
penting dalam meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi.
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
10
Berdasarkan hasil analisis
sebagaimana telah diuraikan di atas,
variabel dominan dalam model adalah:
Stabilitas Makroekonomi. Stabilitas
Makroekonomi merupakan variabel
dominan dibandingkan faktor lainnya
yang secara konstruktif mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi. Dari ketiga
faktor yang diteliti, Stabilitas
Makroekonomi memiliki elastisitas
(koefisien regresi) yang paling besar,
demikian pula signifikansinya paling
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
Stabilitas Makroekonomi merupakan
pendorong yang paling kuat dalam
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi.
Walaupun demikian, adanya pengaruh
secara bersama-sama dari Stabilitas
Keamanan, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas Makroekonomi
mengisyaratkan bahwa peningkatan
Stabilitas Keamanan, Pertumbuhan
Industri Strategis, dan Stabilitas
Makroekonomi yang bersifat konstruktif
(berarah pengaruh positif) lebih memiliki
kemampuan untuk meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian,
sebagai temuan, penelitian ini
menunjukkan bahwa model pengaruh
faktor-faktor yang diteliti terhadap
Pertumbuhan Ekonomi mempunyai
tingkat kesesuaian yang sangat tinggi,
sebagaimana tercermin dari nilai
koefisien determinasi. Walaupun
demikian dalam kerangka solusi alternatif
peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, hasil
pemodelan ini masih membuka peluang
dilakukannya penelitian lanjutan untuk
mengembangkan model yang tersusun
atas faktor-faktor lain yang tidak diteliti
yang secara teoritis juga memiliki
pengaruh terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
Sebagai model solusi peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi, hasil pengujian
model menunjukkan bahwa upaya
peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dapat
dilakukan melalui usaha-usaha
peningkatan Stabilitas Makro ekonomi,
Pertumbuhan Industri Strategis, dan
Stabilitas Keamanan yang terbukti
berarah pengaruh positif secara bersama-
sama. Kebijakan pembangunan yang
relevan dalam peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi adalah peningkatan Stabilitas
makro ekonomi, Pertumbuhan Industri
Strategis, dan Stabilitas keamanan secara
sinergik dan berkesinambungan.
KESIMPULAN
Stabilitas Makro ekonomi,
pertumbuhan industri strategis, dan
stabilitas keamanan berpengaruh secara
simultan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
11
Temuan ini menunjukkan bahwa
integrasi pembangunan stabilitas
keamanan bersama-sama dengan
peningkatan pertumbuhan industri
strategis dan stabilitas makroekonomi
secara sinergis memiliki kemampuan
untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Secara parsial, pertumbuhan
ekonomi lebih dipengaruhi oleh pengaruh
positif yang signifikan dari stabilitas
makroekonomi dan stabilitas keamanan
daripada pertumbuhan industri strategis.
Temuan ini menunjukkan bahwa
peningkatan stabilitas keamanan dan
stabilitas makroekonomi yang didukung
dengan peran industri strategis yang lebih
efektif, dengan memperhatikan
keterkaitan antara ketiganya, memiliki
kemampuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Diantara faktor-
faktor pertumbuhan ekonomi yang
diteliti, stabilitas makroekonomi
merupakan determinan dominan bagi
pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Barry, 1991, ‘New Patterns of
Global Security in the Twenty-
First Century’. International
Affairs, Vol.67 No.3.
Badan Pembinaan Hukum Nasional,
2011. Pengembangan dan
Pemanfaatan Industri Strategis
untuk Pertahanan. Badan
Pembinaan Hukum Nasional,
Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Jakarta.
Budiono. 2009. Ekonomi Moneter.
Penerbit BPFE UGM.
Yogyakarta.
BPS. 2003. Buletin Statistik Bulanan
Desember. BPS. Jakarta
Chenery, Hollis, 1979. Structural Change
and Development Policy. Oxford
University Press
Guilford, J.P. 1956. Fundamental
Statistic for Psychology and
Education, McGraw-Hill.
Hartley, Keith. 2007. Defense
Economics: Achievements and
Challenges. Asian Proceeding of
the 10th Annual International
Conference on Economics and
Security.
Hakim, Abdul. 2010. Ekonomi
Pembangunan. Yogyakarta:
Ekonisia Kampus Fakultas
Ekonomi UII.
Hartley, Keith; Sandler, Todd. 1995.
Handbook of Defense Economics.
Volume I. Elsevier Science.
Jurnal Ketahanan Nasional (2015)
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 1, Pebruari 2021 Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur ___________________________________________________________________________
12
Penciptaan Dan Pemeliharaan
Keamanan Dan Perdamaian
Dalam Menghadapi Era
Globalisasi• Diiviensiekonomi
Muttaqim R. (2018) Maro, Jurnal
Ekonomi Syariah dan
Bisnis Pertumbuhan Ekonomi
dalam Perspektif Islam Economic
Growth in Islamic Perspective
Mesjasz, Czeslaw, 2008, ‘Economic
Security,’ dalam Hans Günter
Brauch (eds.), Globalization and
Environmental Challenges, Berlin
: Springer Berlin Heidelberg, hlm.
569-580.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi:
Teori, Masalah dan Kebijakan.
Rajawali Pers. Jakarta.
Perwita, Anak Agung Banyu. 2006.
Pengantar Rekam Jejak Proses
Security Sector Reform Indonesia
2000-2005. Propatria Institute,
Jakarta.
Ronis, Sheila R, 2010, ‘Economic
Security Neglected Dimension of
National Security?’, Center for
Strategic Conferencing Institute
for National Strategies Studies,
National Defense University Press
Sukirno, Sadono. (2006). Makro
Ekonomi Teori Pengantar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2013. Ekonomi
Pembangunan: Proses, Masalah
dan Dasar Kebijakan. Edisi
Kedua. Cetakan kelima. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Todaro, Michael P. and Smith,
Stephen C, (2003), Economic
Development, UK : Pearson
Education Limited.
Tang, Siew Mun, 2015, ‘Rethinking
Economic Security in A
Globalized World,’ Contemporary
Politics, terbitan online dari
Routledge Taylor & Francis.
Tickner.
.
.