Steven Jhonson Syndrome

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Steven Jhonson Syndrome

Citation preview

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    1/23

    OLEH:

    SHELLAARIVIA 0918011078

    TRIAGUNGSANJAYA 0918011100

    PEMBIMBING:

    DR. M. SYAFEIHAMZAH, SP.KK

    SMF ILMU KULIT & KELAMIN

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HI. ABDUL MOELOEKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2014

    LAPORAN KASUS

    Stevens

    Johnson Syndrom

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    2/23

    STATUS PASIEN

    Identitas Pasien

    Nama penderita : Ny. NH

    Umur : 19 Tahun

    Jenis kelamin : PerempuanAlamat : Taman Agung, Kec Kalianda,

    Lampung Selatan

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Pendidikan : SMA

    Agama : Islam

    Suku Bangsa : Palembang

    Status : Menikah

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    3/23

    ALLOANAMNESIS

    Keluhan utama : bintil bintil diikuti kerusakan kulitpada dada, leher,perut punggung,lipat pahadan pergelangan tangan serta kaki

    Keluhan tambahan: Sisik kehitaman pada bibir, mata berair,kulit terkelupas

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pada hari Jum,at, 14 maret 2014, pasien mengeluhkan demam yangterus menerus, disertai dengan mencret dengan frekuensi 3x/hari,disertai penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien sempat kontrolberobat ke Bidan dan diberikan amoxicillin dan paacetamol. Karenatidak ada perubahaan, hari Sabtu 15 Maret 2014 pasien dibawa ke RSdaerah dan mendapat perawatan.

    Pada hari kedua perawatan (17 Maret 2014), muncul adanya bintil-bintil berisi air dengan dasar kemerahan yang pada awalnya tersebardi dada dan sekitar leher. Sifatnya tidak gatal Selasa 18 Maret 2014bintil tersebut menyebar sampai ke ketiak dan punggung dan perut.Kulit wajah mulai kemerahan dan bibir mengalami perdarahan.

    Akhirnya pasien dirujuk ke RSUAM.

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    4/23

    Rabu 19 Maret 2014 bintil bintil tersebut pecah meninggalkan

    kerusakan kulit dengan dasar kemerahan, dan tersebar sebagianbesar dada, leher,perut punggung, lipat paha dan pergelangantangan serta kaki. Pada bibir tampak sisik kehitaman. Pasien jugamengeluhkan mata sering mengeluarkan air dan pandanganmenjadi kabur. Kamis 20 Maret 2014, kerusakan kulit disertaidengan adanya bagian kulit yang terkelupas terutama pada bagian

    wajah.

    Tidak pernah menderita gejala seperti ini sebelumnya. Riwayatasma dan alergi makanan maupun alergi obat-obatan pada diripasien dan keluarga disangkal.

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    5/23

    STATUS GENERALIS

    Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Keadaan Gizi : Cukup

    Vital sign TD : 130/80 mmHg

    Nadi : 96 x/menit, teratur, isi cukup

    Respirasi : 26 x/menit

    Suhu : 38,7 OC

    Thoraks : Dalam Batas Normal

    Abdomen : Hepar dan lien teraba

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    6/23

    STATUS DERMATOLOGIS

    Lokasi : Regio volar sinistra et dekstra, regio crurissinistra et dekstra, Dermatom C3-C5 ,Dermatom T1-

    T12

    Inspeksi : Tampak erosi dengan dasar eritemadisertai krusta tebal kehitaman pada daerah tepi erosi

    yang multipel dengan ukuran numular-plakat dengan

    sebaran universal,(efloresensi primer seperti vesikel

    tidak ditemukan lagi)

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    7/23

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    8/23

    LABORATORIUM

    Tidak dilakukan

    Diagnosis Banding

    Nekrolisis Epidermal Toksik Erythema Multiform

    Stafilococcal Scalded Skin Syndrom

    Diagnosis Kerja Stevens-Johnson syndrome

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    9/23

    PENATALAKSANAAN

    UMUM

    Memberikan penjelasan pada orangtua pasien tentang penyakit yang diderita Menghentikan obat yang diduga menyebabkan penyakit yang diderita

    Stabilisasi jalan napas dan hemodinamik, perawatan luka, dan mengontrol nyeri.

    Terapi cairan yang adekuat serta koreksi elektrolit.

    Konsultasi dengan dokter spesialis lain (seperti spesialis mata, penyakit dalamdan saraf)

    KHUSUS

    Sistemik (oral)

    Siprofloxacin 2x400 mg i.v

    Cetirizine 1x1 tab

    Topikal :

    Silver sulfadiazine 1 % krim

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    10/23

    Pemeriksaan Anjuran Pemeriksaan Histopatologi : Biopsi kulit

    Pemeriksaan imunologi : Imunofluoresensi

    Prognosis

    Quo ad vitam : Dubia ad bonam

    Quo ad functionam : Dubia ad bonam

    Quo ad sanationam : Dubia ad malam

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    11/23

    TINJAUAN PUSTAKA

    DEFINISI

    Steven Johnson sindrom merupakan sindrom yangmengenai kulit, selaput lemdir di orifisium, dan matadengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan

    sampai berat ; kelainan pada kulit berupa eritema,vesikel/bula, dapat disertai purpura. Pertama kalidideskrpsikan tahun 1922, SJS merupakan kompleksimun yang memediasi proses hipersentitifitas.

    Pada sumber lain( Fitzpatrick:Bahwa SJS maupun TENdigolongkan sebagai suatu kelainan membran mukosakulit yang disebut sebagai Epidermal Necrolysis/EN)

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    12/23

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    13/23

    ETIOLOGI

    Obat obatan merupakan faktor penyebab terpenting. Sedangkan

    selebihnya yang berkembang dalam penyebab terjadinya EN adalahfaktor agen infeksius seperti bakteri atau virus.

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    14/23

    PATOFISIOLOGI

    Patofisiologi dari penyakit EN masih belum jelas, namundapat ditegakkan bahwa Obat obatan merupakan faktorpenyebab terpenting. Sedangkan selebihnya yangberkembang dalam penyebab terjadinya EN adalah faktoragen infeksius seperti bakteri atau virus.

    Sasaran utama SJS dan NET adalah pada kulit berupadekstruksi keratinosit. Pada alergi obat akan terjadiaktifitass sel T, termasuk CD4 dan CD8. IL-5 jugameningkat. , juga sitokin-sitokin yang lain. CD4 terutama

    terdapat dalam dermis, sedangkan CD8 pada epidermis.Faktor resiko yang bisa memperberat SJS antara lain :penyakit HIV atau autoimun yang lain (misal SLE).

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    15/23

    MANIFESTASI KLINIS

    gejala prodormal

    berlangsung selama 1-14 hari. Selain itu dapat ditemukan

    juga gejala lain seperti:demam, sakit tenggorokan,menggigil, sakit kepala, dan

    malaise. Dalam sedikit kasus

    dapat juga ditemukan mualdan muntah

    Lesi pada kulit

    muncul dengan tiba-tiba. Kulitakan mengalami keadaan

    melepuh selama 2-4 minggu,lesi yang terjadi biasanya non

    pruritik. Demam dilaporkanterjadi pada sekitar 85%

    kasus. Lesi yang terjadi pada

    bibir bisa terjadi sangat parahsehingga pasien sampaikesulitan untuk makan

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    16/23

    GAMBARAN FISIK

    Ruam dapat mulai sebagai macula yang berkembang menjadipapul, vesikel, bula, plak, urtikaria, atau eritma konfluen

    Lesi khas memiliki penampilan target.target dianggappatogmonic. Berbeda dengan lesi pada eritema multiforme, lesipada eritema multiforme hanya memiliki dua zona warna. Intimungkin vesikuler, purpura, ataupun nekrotik. Zona tersebutdikelilingi oleh eritema macular. Beberapa menyebutnya target

    lesi Lesi dapat pecah dan meninggalkan kulit yang terbuka. Kulit ini

    rentan terhadap infeksi sekunder

    Lesi urtikarial biasanya tidak gatal

    Infeksi mungkin bertanggung jawab atas bekas luka yangberhubungan dengan morbiditas

    Keterlibatan mukosa termasuk adanya eritema, edema,ulserasi, dan nekrosis.

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    17/23

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    18/23

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    19/23

    DIAGNOSIS BANDING

    Burns Thermal

    Eritema multiforme

    Toxic Epidermal nekrolisis

    Stafilococcal Scalded skin syndrome

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    20/23

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan

    darah Biopsi kulit

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    21/23

    PENATALAKSANAAN

    Simtomatik

    fluid replacement yangadekuat.

    Pemberian nutrisi makanandapat ditunjang denganmenggunakan Nasogastric

    tube(NGT Pemberian antibiotik

    profilaksis tidak diindikasikan,pasien baru dapat diberikanantibiotik bila didugaditemukan gejala klinis infeksi.

    Tindakan debridement takdirekomendasikan karenapada epidermis yangmengalami nekrosis karenanekrosis superfisial bukanberarti tidak mungkin terjadi

    suatu proses re-epitelisasi

    Khusus

    Kortikosteroid sistemik:Penggunaan kortikosteroidmasih kontroversial.

    Imunoglobulin intravena

    Cyclosporin:Adalah agen

    imunosupresif yang kuat dansecara teori berguna dalamkasus EN

    Plasmapheresis atauhemodialisis

    Agen anti Tumor Necrosis

    Factor: Anti TNF monoklonalantibodi secara klinis suksesdalam menurunkan gejala EN

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    22/23

    PROGNOSIS

    Adapun prognosis dari EN tidak dipengaruhi dari dosis ataupun golonganobat yang diduga sebagai penyebab EN. Selain itu juga tidak dipengaruhihuman imunodefisiensy virus. Adapun angka mortalitas berkisar 5 12 %

    untuk SJS sedangkan untuk TEN angka mortalitas melebihi 30%. Telahdibuat prognosis skor untuk EN yang disebut Score Ten.

  • 5/19/2018 Steven Jhonson Syndrome

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Djuanda A. Sindrom Stevens-Johnson. In: Ilmu Penyakit Kulit

    dan Kelamin. 5th edition. Bagian Ilmu Penyakit Kulit danKelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. BalaiPenerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2007.

    Hamzah M. Erupsi Obat Alergik. In: Ilmu Penyakit Kulit danKelamin. 5th edition. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai PenerbitFakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2007.

    Klauss, wolff et al.,Fitzpatrick, Dermatology in General

    Medicine seventh edition Volume 1&2,2008

    Siregar, R.S. Sindrom Stevens Johnson. In : SaripatiPenyakit Kulit. 2ndedition. EGC. Jakarta. 2004.