22
Steven-Johnson Syndrome Associated with Drugs and Vaccines in Children: A Case Control Study Oleh: Ayu Azlina 1110312059 Rizkia Chairani Asri 1110313076 Preseptor dr. Qaira Anum, Sp.KK, FINSDV

jurnal steven johnson's syndrome

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ssj reaksi obat, penelitian case control

Citation preview

Steven-Johnson Syndrome Associated with Drugs and Vaccines in Children: A Case Control Study

Steven-Johnson Syndrome Associated with Drugs and Vaccines in Children: A Case Control Study

Oleh:Ayu Azlina1110312059Rizkia Chairani Asri1110313076

Preseptordr. Qaira Anum, Sp.KK, FINSDV

Steven-Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (NET)Adverse Drug Reactions(ARDs) merupakan masalah penting dalam dunia kesehatan. ARD pada kulit sering dilaporkan : dewasa & anak-anak.pengelupasan kulit dan erosi dari membran mukosaARDs paling serius

LATAR BELAKANGDewasa 60-70% karena obatAnak-anak penelitian masih terbatasPenelitian ttg hubungan SJS dan TEN dengan obatTUJUANMengetahui risiko dari obat-obatan yang telah diketahui berhubungan dengan SJS atau TENMelihat potensi obat lain yang belum diketahui.

METODE PENELITIANPENGUMPULAN DATAWawancara orang tua oleh tenaga medis terlatih questionnaire terstruktur dan pengumpulan data tentang riwayat paparan obat dan vaksin.

Secara spesifik, obat yang diteliti dipakai dalam 3 minggu sebelum timbul gejala sedangkan waktu untuk pemberian vaksin diperpanjang sampai 6 minggu.

KASUSDefinisiKasus terdiri dari : pasien anak-anak yang di rawat melalui UGD dengan kondisi mukokuteneus yang didiagnosis final dengan SSJ atau NET.

Diagnosis telah divalidasi melalui rekam medik dan melalui informasi lain seperti: lokasi lesi (mata, mulut, anus), konsultsi dermatologikus dan terapi selama perawatan.

KONTROLKontrol terdiri atas : anak-anak yang dirawat pada rumah sakit yang memiliki kondisi neurologis non-kejang.

ANALISISUntuk memperhitungkan kemungkinan bahwa beberapa obat telah di resepkan untuk mengobati gejala awal SSJ, analisis lebih lanjut dilakukan setelah mengeksklusikan penggunaan obat pada tanggal indeks atau dalam 2 hari sebelumnya.HASILDari 2,483 anak yang dirawat dengan kondisi mukokutaneus antara 1 November 1999 dan 31 Oktober 2012, 37 anak(1,5%) dirawat dengan kecurigaan SSJ atau NET.

Prosedur validasi tidak mengkonfirmasi 8 kasus (22%). Rekam medis hanya dapat diambil dari 35 anak (95%).Dua puluh sembilan anak (1%) didiagnosis dengan SSJ atau NET dianalisis (termasuk dua anak anak dengan catatan rekam medik yang hilang)

DISKUSIPenelitian ini memberikan bukti tambahan mengenai peranan obat-obatan dan vaksin dalam terjadinya SJS pada anak-anak .

Terutama sekali, peningkatan risiko dua puluh tujuh kali lipat diperkirakan untuk obat antiepilepsi.

Peningkatan risiko tiga kali lipat untuk antibiotik

TERIMA KASIH