9
QUIZ 2 MACROECONOMICS QUESTION 1 : IS –LM ( CH 10-11 ) Given equity in goods market and money market in an economy: C= 100+0.5 (Y-T) G= 800 T= 100 L= 0.2Y -60i I = 900-50i M/P= 500 a. How much output and rate interest in equilibrium using IS-LM b. If government expenditures are 900, explain the impact to output and rate interest in equilibrium! Draw the graph and explain about crowding effect too! c. Explain why IS curve is downward sloping! SOAL 2 Mundell-Flemming Use Mundell – Flemming to answer the following question and draw the appropriate IS-LM curve: In a small open economy with perfect capital mobility and floating exchange rate. Explain what happen in output, rate interest, exchange rates, and trade of balance if there is: a. monetary expansive policy b. fiscal expansive policy QUESTION 3 Aggregate Supply a. Explain 3 theories/model of Aggregate Supply! b. Explain the relationship between Philips curve and AS curve. Why does tradeoff between inflation and unemployment only happen in short run?

soal kuis 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

b

Citation preview

QUIZ 2MACROECONOMICS

QUESTION 1 : IS LM ( CH 10-11 )Given equity in goods market and money market in an economy:

C= 100+0.5 (Y-T)G= 800

T= 100 L= 0.2Y -60i

I = 900-50i M/P= 500

a. How much output and rate interest in equilibrium using IS-LM

b. If government expenditures are 900, explain the impact to output and rate interest in equilibrium! Draw the graph and explain about crowding effect too!c. Explain why IS curve is downward sloping!

SOAL 2 Mundell-Flemming

Use Mundell Flemming to answer the following question and draw the appropriate IS-LM curve:

In a small open economy with perfect capital mobility and floating exchange rate. Explain what happen in output, rate interest, exchange rates, and trade of balance if there is:

a. monetary expansive policy

b. fiscal expansive policy

QUESTION 3 Aggregate Supplya. Explain 3 theories/model of Aggregate Supply!b. Explain the relationship between Philips curve and AS curve. Why does tradeoff between inflation and unemployment only happen in short run?ANSWER

Answer 1

a)

Pasar barang dan jasa (IS) keynessian cross Y=E Y=C+I+G

Y= 100+0.5(Y-100) + 900-50i + 800

Y= 100+0.5 Y 50 +900 -50i +800

0.5Y = 1.750 - 50i

Pasar uang (LM) keseimbangan pasar uang M/P = L

500=0.2Y -60i

0.2Y= 500+60i

Keseimbangan IS-LM IS = LM

0.5Y = 1.750 -50i = 0.2Y = 500+60i solve with elimination.

400i =1000 i=2.5% ,

0.5Y=1.750 50 (2.5) 0.5Y = 1.750- 125 0.5Y = 1625 Y= 3.250.

b)

If G = 900, solve same way like point a.

Y= 100+0.5(Y-100) + 900-50i + 900

Y= 100+0.5 Y 50 +900 -50i +900

0.5Y = 1.850 - 50i Keseimbangan IS-LM IS = LM

0.5Y = 1.850 -50i = 0.2Y = 500+60i will result i=3%, Y=3.400.

Ternyata kenaikan pengeluaran pemerintah (govt exp) akan menyebabkan tingkat suku bunga naik dan Y (output) juga meningkat.

Kondisi awal adalah pada titik A (Y1). Kemudian terjadi peningkatan belanja pemerintah (G naik), hal ini akan berpengaruh terhadap planned exp, yaitu menyebabkan kurva planned exp shifting ke atas. Dan membentuk ekuilibrium keynessian cross yang baru dgn tingkat output (Y) yang lebih tinggi (Y2).

Hal tersebut diterjemahkan ke dalam kurva IS, dimana pada saat planned exp shifting ke atas, hal yang sama terjadi pada kurva IS. Pada tingkat bunga r1 peningkatan IS akan menaikkan output hingga Y2. Akan tetapi, karena LM tetap, peningkatan IS akan menyebabkan tingkat suku bunga naik dari r1 ke r2. Peningkatan suku bunga akan direspon dengan penurunan investasi, sehingga output menurun ke Y3 (crowding-out effect). Hasil akhir dari kebijakan fiscal ekspansif ini adalah peningkatan suku bunga menjadi r2 dan peningkatan output yang hanya sampai Y3.Perhatikan pada kondisi di atas terdapat crowding out effect yang ditunjukkan oleh penurunan output karena naikknya tingkat suku bunga.

Jika tingkat suku bunga tidak naik maka seharusnya:

0.5Y = 1.850 - 50i 0.5Y = 1.850 50 (2.5) 0.5 Y = 1.850 -125 Y2 = 3.450

Selisih output Y2 Y3 = 3.450 3.400 = 50 adalah jumlah penurunan investasi akibat kanaikan suku bunga.

C)

Deriving the IS curve:

1) From Keynessian Cross

Keynes theory pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek ditentukan oleh HH, firms, dan pemerintah untuk membelanjakannya.

teori tersebut diterjemahkan dalam: Keynesian cross perpotongan antara pengeluaran actual (actual expenditure) dengan pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure).

Actual expenditure jumlah uang yang dikeluarkan oleh agen-agen ekonomi atas barang dan jasa dapat disetarakan dengan GDP.

Planned expenditure jumlah uang yang AKAN dikeluarkan oleh agen-agen ekonomi atas barang dan jasa. Disetarakan dengan agregat expenditure E=C+I+G.

Oleh karena itu, nilai planned exp dapat lebih besar atau lebih kecil daripada actual expenditure-nya. Sehingga perpotongannya akan membentuk keseimbangan Keynesian Cross:

Grafik atas menggambarkan Keynessian Cross, dimana kurva actual exp adalah Y=E (linier dengan kemiringan 45 derajad) dan planned exp adalah kurva pengeluaran agregat agen-agen ekonomi.

Kondisi awal adalah pada titik A (Y1). Kemudian terjadi penurunan r1 ke r2, hal ini akan berpengaruh terhadap planned exp, yaitu peningkatan investasi (I(r)). Hal ini menyebabkan kurva planned exp shifting ke atas. Dan membentuk ekuilibrium keynessian cross yang baru dgn tingkat output (Y) yang lebih tinggi (Y2).

Hal tersebut terangkum dalam kurva IS yang menyatakan hubungan negative antara tingkat bunga dan output. downward sloping

Answer 2

Sebelumnya kita harus mengetahui dulu model pembentukan Mundell-Fleming

Y= C(Y-T)+I(r*)+G+NX ---IS*

M/P = L (r*,Y) ---LM*

Variabel eksogen adalah kebijakan fiskal G dan T, kebijakan moneter M, tinkat harga P, dan tingkat bunga dunia r*. Variabel endogen adalah pendapatan Y dan kurs e. Di dalam kurs mengambang (floating exchange rates) kurs ditentukan oleh pasar dan dibiarkan berfluktuasi dengan bebas untuk menanggapi kondisi perekonomian yang sedang berkembang. Pada kasus ini, kurs e menyesuaikan untuk mencapai keseimbangan simultan di pasar barang dan pasar uang. Ketika sesuatu terjadi pada keseimbangan tersebut, kurs memungkinkan untuk bergerak ke nilai keseimbangan baru.

Answer 3a)

Tiga model AS:

1. Sticky Wage Model

Menjelaskan kurva penawaran jangka pendek memiliki slope positif dikarenakan lambannya persahaan dalam penyesuaian upah nominal pekerjanya.

Ketika upah nominal tidak berubah, kenaikan tingkat harga menurunkan upah riil, yang membuat harga tenaga kerja menjadi lebih murah

Upah tenaga kerja yang lebih rendah mendorong perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja.

Tenaga kerja tambahan yang digunakan akan memproduksi output yang lebih banyak.

Jadi kekakuan upah menyebabkan hubungan positif antara output dan tingkat harga.

2. Sticky Price Model

Model ini menjelaskan bahwa perusahaan tidak secara instan menyesuaikan harga yang mereka tetapkan sebagai respon terhadap perubahan permintaan.

Asumsinya adalah perusahaan sebagai price maker, sehingga perusahaan mempunyai kendali monopoli atas harga-harga yang mereka tetapkan.

Pembentukan harga di pasar, terdapat 2 jenis perusahaan, yaitu perusahaan dengan sticky price dan perusahaan dengan flexible price.

Penetapan tingkat harga dipengaruhi oleh pendaparn agregat, semakin tinggi pendapatan agregat semakin banyak orang akan spending, sehingga produsen meningkatkan harganya.

Semakin besar pengaruh flexible company di pasar, semakin besar perubahan harga sebagai respon dari perubahan pendapatan agregat (Y).

3. Imperfect-information model

Model ini menggunakan asumsi yang berbeda dengan dua model sebelumnya.

Model ini mengasumsikan bahwa tingkat harga bisa menyesuaikan kapanpun untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Model ini mengasumsikan bahwa setiap produsen dalam perekonomian memproduksi barang tunggal dan mengkonsumsi banyak barang.

Infornasi yang tidak sempurna menyebabkan produsen hanya mengetahui harga barang yang mereka produksi, tanpa tahu harga barang-barang yang dikonsumsi.

Model ini menyatakan bila harga aktual dari barang yang mereka produksi melebihi harga yang mereka ekspektasikan, maka para produsen akan meningkatkan output mereka.

b)

Trade off antara inflasi dan pengangguran digambarkan dalam Kurva Phillips. Ketika para pembuat kebijakan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek, pengangguran dan inflasi akan bergerak dalam arah yang berlawanan. Kurva Phillips merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan penawaran agregat karena inflasi dan pengangguran merupakan ukuran kinerja perekonomian yang penting. Sehingga Kurva Phillips merupakan refleksi dari kurva penawaran agregat jangka panjang.

Trade off antara pengangguran dengan inflasi hanya terjadi dalam jangka pendek, karena dalam jangka panjang diasumsikan bahwa tingkat harga dan upah flexible sehingga perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan harganya. Kemudian juga tingkat output dan pengangguran berada pada tingkat alamiahnya sehingga meskipun terjadi shock dan menyebabkan inflasi, perekonomian tetap dalam kondisi full employment sehingga pengangguran tetap pada tingkat alamiahnya.