19
DAFTAR PUSTAKA Alnopri. 2004. Variabilitas Genetik Dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta Arabika. Jurnal Ilmu-ilmu pertanian. 6(2) : 91-96. Anonymous. 2007a. Cabai Merah (Capsicum annuum L.). http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=212. Diakses tanggal 15 September 2007. Anonymous. 2007b. Metode Pengamatan Opt Tanaman Sayuran. http://ditlin.hortikultura.go.id/berita_2007/pokja_llt_buah.htm. Diakses tanggal 15 September 2007. Anonymous. 2007c. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian Penyakit Virus Pada Cabai. www.google.com. Diakses tanggal 15 September 2007. Anonymous. 2008d. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian OPT Pada Tanaman Tomat. www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008e. Kenali Musuh-musuh Utama pada Tanaman Cabai. www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008f. Budidaya Hortikultura di Musim Hujan Kendala dan Kiat. Mengatasinya. http://www.tanindo.com/abdi18/hal0401.htm. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008g. Kualitas Dan Produksi Bunga. www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008h. Standar Nasional Indonesia Cabai Merah Segar. http://www.agribisnis.web.id/layanan/data/04-MUTU- STANDARDISASI/%5BSTANDAR%5D/Standar_nasional/SNI_Horti/Pr oduk%20segar/S-16%20(horti).pdf. Diakses tanggal 02 Agustus 2008. Ariffin. 2003. Dasar Klimatologi. Fakultas Pertanian Univarsitas Brawijaya. Malang. Aripin, K Dan Lubis L. 2003. Teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum) di Dataran Rendah. Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Sumatera Utara. Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta. p. 237-242

skripsi akhir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

agriculture

Citation preview

  • 32

    DAFTAR PUSTAKA

    Alnopri. 2004. Variabilitas Genetik Dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta Arabika. Jurnal Ilmu-ilmu pertanian. 6(2) : 91-96.

    Anonymous. 2007a. Cabai Merah (Capsicum annuum L.).

    http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=212. Diakses tanggal 15 September 2007.

    Anonymous. 2007b. Metode Pengamatan Opt Tanaman Sayuran. http://ditlin.hortikultura.go.id/berita_2007/pokja_llt_buah.htm. Diakses tanggal 15 September 2007.

    Anonymous. 2007c. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian Penyakit Virus Pada Cabai. www.google.com. Diakses tanggal 15 September 2007.

    Anonymous. 2008d. Pedoman Pengenalan Dan Pengendalian OPT Pada Tanaman

    Tomat. www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008e. Kenali Musuh-musuh Utama pada Tanaman Cabai.

    www.google.com. Diakses tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008f. Budidaya Hortikultura di Musim Hujan Kendala dan Kiat.

    Mengatasinya. http://www.tanindo.com/abdi18/hal0401.htm. Diakses tanggal 20 juli 2008.

    Anonymous. 2008g. Kualitas Dan Produksi Bunga. www.google.com. Diakses

    tanggal 20 juli 2008. Anonymous. 2008h. Standar Nasional Indonesia Cabai Merah Segar.

    http://www.agribisnis.web.id/layanan/data/04-MUTU-STANDARDISASI/%5BSTANDAR%5D/Standar_nasional/SNI_Horti/Produk%20segar/S-16%20(horti).pdf. Diakses tanggal 02 Agustus 2008.

    Ariffin. 2003. Dasar Klimatologi. Fakultas Pertanian Univarsitas Brawijaya.

    Malang. Aripin, K Dan Lubis L. 2003. Teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)

    Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum) di Dataran Rendah. Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Sumatera Utara.

    Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta. p. 237-242

  • 33

    Cahyono, B. 2003. Cabai rawit Teknik Budidaya Dan Analisa Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

    Detty. 1999. Cabai (Capsicum spp.). www.kpel.or.id/TTGP/komoditi.htm.

    Diakses tanggal 25 April 2006. Ganefianti, D. W; Yulian; dan N. Suprapti. 2006. Korelasi dan Sidik Lintas

    Antara Pertumbuhan, Komponen Hasil dan Hasil. Jurnal Akta Agrosisia. 9(1): 1-6.

    Gunadi, N. 1997. Pengaruh Ketinggian Tempat Dan Bahan Tanam Terhadap

    Pertumbuhan Dan Hasil Kentang Asal Biji Botani. J.Hort.7(2):642-652. Keputusan Menteri Pertanian. 2003. Nomor : 345/Kpts/TP.240/6/2003.

    Tentang Pelepasan Cabe Besar Hibrida Hpz Sebagai Varietas Unggul http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/828b6c655a82612e4725666100335d9e/e8183b59bafaa366c7257118002c1db0?OpenDocument Diakses tanggal 30 November 2007.

    Keputusan Menteri Pertanian. 2006a. Nomor : 312/Kpts/SR.120/4/2006. Tentang Pelepasan Cabai Besar Hibrida Restu Sebagai Varietas Unggul. http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/828b6c655a82612e4725666100335d9e/d5a832cc55dbc9b2c72571e8000fba4e?OpenDocument Diakses tanggal 30 November 2007.

    Keputusan Menteri Pertanian. 2006b. Nomor: 163/Kpts/SR.120/3/2006. Tentang Pelepasan Cabai Besar Hibrida Hot Beauty Sebagai Varietas Unggul.http://dokumen.deptan.go.id/doc/BDD2.nsf/6342ec1c781e8e3247256a48001c96ba/961731898364d663c72571cc0022706b?OpenDocument Diakses tanggal 30 November 2007.

    Koesriharti; Moch. Dawam Maghfoer; dan Nurul Aini. 1999. Pengaruh Tingkat dan Fase Pemberian Air Terhadap Tingkat Kerontokan Buah Pada 10 Kultivar Tanaman Lombok Besar (Capsicum annuum L.). Agrivita. 21(1):1-4

    Kumar Krishna. K; Munshi. A. D; Subodh Joshi; and Charanjit Kaur. 2003.

    Correlation And Path Coeficient Analysis For Yield And Biochemical Characters Chilli (Capsicum annuum L.). Capsicum and Eggplant Newsletter. 22. 67-70.

    Lakitan, B. (1995). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Grafindo Persada.

    Jakarta. Nasir, M. 1999. Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan Karakter Agronomi

    Tanaman Lombok (Capsicum annuum L.). Habitat. 11(109):1-8

  • 34

    Nazaruddin. 1995. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran dataran rendah.

    Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 142. Noorhadi dan Sudadi. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa Terhadap Iklim

    mikro Pada Tanaman Cabai Di Tanah Entisol. Jurnal Ilmu-Ilmu dan Lingkungan 4(1):41-49.

    Pitojo, S. 2007. Benih Cabai. Kanisius. Yogyakarta. Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Pemulian Tanaman. Pusat Antar Institut

    Pertanian Bogor. Lembaga sumber Daya Informasi. IPB. Bogor. Pracaya. 2003. Bertanam Lombok. Kanisius. Yogyakarta. p.11-19. Prajnanta, F. 1998. Mengatasi Permasalah Bertanam Cabai. Penebar Swadaya.

    Jakarta. pp. 88. Prajnanta, F. 2005. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwati, E. (1991). Evaluasi Kultivar Tomat Di Dataran Rendah. Jurnal

    Hortikultura. 1(2): 33-37. Rukmana, R. 1996. Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius. pp. 92. Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah

    Mada University Press. Jogjakarta. Sitompul dan Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada

    University Press. Jogjakarta. Setiadi. 1990. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. pp 182. Wijoyo, M. 2000. Keragaman Genotip Varietas Harapan Kedelai dan Implikasi

    Seleksi Untuk Musim Hujan. Habitat 11(111):91-96. Wiryanta, B T. W. 2002. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan. Agro Media

    Pustaka. Jakarta. p. 10-23 Wiyono, S. 2007. Perubahan Iklim dan Ledakan Hama dan Penyakit.

    http://www.rimbawan.com/APHI0611/KUMPULAN_TULISAN/2007/Juli_2007/Seminar28Juni2007/Perubahan%20Iklim_Ledakan%20hama%20dan%20penyakit%20tanaman.pdfDiakses tanggal 05 Juni 2008.

  • 35

    Lampiran 1.

    Kultivar gada Kultivar Omega Kultivar Hot Beauty

    Kultivar Hot Chili Kultivar Restu Kultivar Horizon

    Kultivar Jetset

    Gambar 1. Tanaman Cabai Menjelang Panen Pada Berbagai kultivar

  • 36

    Gambar 2. Areal Penanaman Tanaman Cabai

    Gambar 3. Kualitas Hasil Buah Cabai Merah Besar Pada Berbagai Kultivar. K1 = Gada, K2 = Omega, K3 = Hot beauty, K4 = Hot chili, K5 = Restu, K6 = Horizon, K7 = Jetset.

  • 37

    Lampiran 2. Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Gada (Pitojo, 2007). Asal tanaman : persilangan antara induk jantan 2952 M dan induk betina 2952 F Golongan : hibrida F1 Umur mulai berbunga : 45 hari Umur panen : 90 95 hari Tinggi tanaman : 75 cm 90 cm Bentuk tanaman : tegak Bentuk kanopi : bulat Warna batang : hijau keunguan Ukuran daun : 12 cm x 4,5 cm Warna daun : hijau Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga: putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5 6 Warna kepala putik : ungu Jumlah helai mahkota : 5 6 Bentuk buah : kerucut sempit, bagian ujung runcing Kulit buah : mengkilap Tebal kulit buah : 1,6 mm Warna buah muda : hijau Warna buah tua : merah cerah Ukuran buah : 17 cm x 1,5 cm Berat buah : 9 g/buah Kekompakan buah : kompak Rasa buah : pedas Berat buah per tanaman: 1 kg 1,5 kg Potensi hasil : 30 ton/ha Ketahanan terhadap : tahan terhadap Potato Virus Y (PVY) tipe O dan tipe I, serta hama dan penyakit tahan terhadap penyakit layu bakteri Daerah adaptasi : dataran rendah sampai menengah

  • 38

    Lampiran 3. Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Jet Set (Keputusan Menteri Pertanian, 2003) Asal tanaman : persilangan (HPZ A x HPZ B) x HPZ C Golongan : hibrida Tinggi tanaman : 82 - 96 meter Umur tanaman : mulai berbunga 30 hari - mulai panen 82 hari Bentuk kanopi : tegak agak memayung Warna batang : hijau dengan buku ungu Ukuran daun : panjang 10 cm, lebar 4,5 cm Warna daun : hijau tua Warna kelopak bunga : putih Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga: putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5 - 6 Warna kepala putik : putih Jumlah helai mahkota : 5 - 6 Bentuk buah : pangkal besar dengan ujung meruncing Ukuran buah : panjang 13 - 15 cm, diameter 1,4 - 2 cm Kulit buah : halus mengkilat Tebal kulit buah : 0,1 - 0,15 cm Warna buah muda : hijau tua Warna buah tua : merah Berat per buah : 9,7 - 10,5 gram Rasa buah : pedas Berat buah per tanaman : 1,5 - 2 kg Produksi : 14 - 23 ton buah segar/ton Keterangan : daerah adaptasi pada dataran menengah sampai tinggi (400 -1.300 m di atas permukaan laut) Pengusul/peneliti : P.T. Benih Inti Subur Intani/Kim In Tae, Mulyantoro Ni Made Rahayu, Tauchid.

  • 39

    Lampiran 4. Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Restu (Keputusan Menteri Pertanian, 2006) Asal : PT Benihinti Suburintani, Indonesia Silsilah : HP 1037 A (FM steril) x HP 1037 B (pelestari) x HP 1037 C (M) Golongan varietas : hibrida silang ganda Umur mulai panen : 79 - 82 hari setelah tanam Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 80 cm Lebar tajuk : 70 cm Bentuk kanopi : agak tegak (semi errect) Kerapatan kanopi : rapat Warna batang : hijau bergaris ungu Warna daun : hijau Bentuk daun : bulat memanjang Ukuran daun : panjang 19 cm, lebar 5 cm Tepi daun : rata sedikit bergelombang Ujung daun : lancip Permukaan daun : halus Umur mulai berbunga : 26 - 30 hari setelah tanam Warna mahkota bunga : putih Jumlah helai mahkota bunga : 5 helai Warna kotaksari : ungu Jumlah kotaksari : 5 buah Warna kepala putik : putih Warna kelopak bunga : putih Warna tangkai bunga : hijau Warna buah muda : hijau gelap Warna buah tua : merah cerah Bentuk buah : silindris Ukuran buah : panjang13,6 - 16,1cm, diameter1,2 - 1,5 cm Permukaan kulit buah : halus Tebal kulit buah : 0,21 mm Berat per buah : 10,6 - 15,3 g Berat buah per tanaman : 0,7 - 1,5 kg Jumlah buah per tanaman : 85 - 101 buah Berat 1.000 biji : 6 g Rasa buah : pedas Hasil cabai segar : + 20,6 ton/ha Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 300 - 1.050 m dpl Pengusul : PT. Benihinti Suburintani Peneliti : Mulyantoro, Andi Wahyono, Danang Widhiarso, Tauchid.

  • 40

    Lampiran 5. Deskripsi tanaman cabai besar kultivar Hot Beauty (Keputusan Menteri Pertanian, 2006) Asal : Known You Seed Pte. Ltd, Taiwan. Silsilah : HP 44 (F) x F 56-3 (M) Golongan varietas : hibrida silang tunggal Tinggi tanaman : 87-95 cm Umur mulai berbunga : 44 - 50 hari setelah tanam Umur mulai panen : 87 - 90 hari setelah tanam Kerapan kanopi : rapat berbentuk bulat Warna batang : hijau Bentuk daun : jorong memanjang (lanceolate) Tepi daun : rata Ujung daun : runcing Permukaan daun : halus, licin Ukuran daun : panjang 8 - 13; lebar 2,0 - 3,5 cm Warna daun : hijau Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna kelopak bunga : putih Warna helai mahkota bunga : putih Jumlah helai mahkota bunga : 5 - 6 helai Warna kotaksari : ungu Jumlah kotaksari : 5 - 6 buah Warna kepala putik : putih Bentuk buah : bulat panjang Ukuran buah : panjang 11,5 - 14,1 cm; diameter 0,78 - 0,85 cm Permukaan kulit buah : halus Tebal kulit buah : 1,9 - 2,1 mm Warna buah muda : hijau tua Warna buah tua : merah Berat per buah : 17 - 18 g Berat buah pertanaman: 1,05 - 1,20 kg Berat 1000 biji : 5,4 g Rasa : pedas Hasil : 16 - 18 ton/ha Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 1 - 600 m dpl. Pengusul : Chang Kuang Hsien (Known You Seed Distribution (S.E.A) Pte.Ltd. Indonesia Representative Office). Peneliti : Huang Kuang Hsien (Known You Seed Pte.Ltd).

  • 41

    Lampiran 6.

    a. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Horizon. Golongan varietas : hibrida Bentuk buah : lurus Permukaan kulit buah : halus Jumlah buah per Tanaman : 90->100 buah Rasa : pedas Keterangan : cocok ditanam pada musim kemarau dan penghujan Pengusul : PT. Benih Inti Subur Intani

    Sumber: dari berbagai sumber diolah. b. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Hot Chili.

    Asal : Introduksi dari Hungnong Korea Golongan varietas : hibrida Bunga Terbentuk : terus menerus Umur mulai panen : 80 hst di dataran rendah dan 90 hst di dataran tinggi. Percabangan : Kekar Bentuk buah : lurus panjang Ukuran buah : panjang 13-14 cm, diameter 1.5-1.6 cm Tekstur buah : halus Berat per buah : rata-rata 17-19 g Hasil pertanaman : 1.2-1.4 kg Rasa : pedas Pertumbuhan : kuat Keterangan : tahan terhadap layu bakteri, Phytopthora, dan berbagai penyakit yang menyerang daun. Daerah Adaptasi : daerah dataran rendah sampai tinggi, Cocok ditanam : di daerah dengan ketersediaan air yang memadai

    Sumber: dari berbagai sumber diolah. c. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Kultivar Omega.

    Golongan varietas : hibrida Umur mulai panen : 71-78 hst Ukuran buah : besar dengan panjang 16 cm, diameter 1.5 cm Permukaan kulit buah : halus Warna buah tua : merah mengkilat Rasa : pedas Hasil : 33 ton/ha Keterangan : tahan terhadap layu bakteri Daerah adaptasi : dataran rendah sampai tinggi. Cocok ditanam : di daerah dengan ketersediaan air yang memadai

    Sumber: dari berbagai sumber diolah.

  • 42

    Lampiran 7.

    HUJAN TAHUNAN (mm)

    PETA NO : COORDINAT : KECAMATAN : Bumiaji NAMA STASIUN : Ngujung No. STASIUN 7D KETINGGIAN 1134 M SEKSI BATU TAHUN 2008

    TANGGAL JAN FEB MAR APR 1 23 1 20 2 4 4 14 3 3 38 12 4 14 2 4 5 39 10 24 11 6 4 2 10 1 7 5 3 39 41 8 8 4 8 18 9 4 16

    10 12 2 11 62 11 20 4 12 1 5 13 4 14 16 33 7 15 11 2 16 7 5 9 17 1 4 48 18 5 12 19 18 4 13 20 3 17 21 3 4 22 8 23 12 24 10 25 1 26 7 27 26 28 4 1 29 6 47 30 29 31 41

    TOTAL 246 248 287 140 HARI HUJAN 22 28 19 6 MAX 41 47 48 62

    TOTAL PER TAHUN 921 MM

  • 43

    Lampiran 8. Standar Mutu Cabai Standar Nasional Indonesia SNI No. 01 - 4480 1998

    Persyaratan mutu cabai merah segar

    Satuan Persyaratan Jenis Uji Mutu I Mutu II Mutu III

    1. Keseragaman warna % merah (95)

    merah (95)

    merah (95)

    2. Keseragaman % Seragam (98)

    Seragam (96)

    Seragam (95)

    - Bentuk % 98 normal 96 normal 95 normal 3. Keseragaman ukuran a. Cabai merah besar - Panjang buah cm 12-14 9-11 < 9 - Garis tengah pangkal cm 1,5-1,7 1,3-12-17 10-1,3-1.5 1,0-

  • 43

    Lampiran 9.

    Tabel 12. Analisis Ragam Variabel Tinggi Tanaman. JK KT

    SK

    db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    Ulangan 3 21.87 41.36 81.95 53.00 27.06 47.81 7.29 13.79 27.32 17.67 9.02 15.94

    Perlakuan 6 63.83 258.42 150.74 384.64 733.73 1251.36 10.64 43.07 25.12 64.11 122.29 208.56

    Galat 18 33.55 65.82 229.49 584.78 570.37 515.62 1.86 3.66 12.75 32.49 31.69 28.65

    Total 27 119.25 365.60 462.17 1022.42 1331.15 1814.80

    F hitung

    SK

    db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    F tabel

    5 %

    Ulangan 3 3.91 3.77 2.14 0.54 0.28 0.56 3.16

    Perlakuan 6 5.71** 11.78** 1.97 1.97 3.86* 7.28** 2.66

    Galat 18

    Total 27

    44

  • 44

    Tabel 13. Analisis Ragam Variabel Jumlah Daun Per Tanaman. JK KT

    SK

    db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    Ulangan 3 19.89 47.40 726.79 1077.12 1671.05 403.94 6.63 15.80 242.26 359.04 557.02 134.65 Perlakuan 6 11.79 83.64 964.56 6260.37 8212.08 10609.76 1.97 13.94 160.76 1043.39 1368.68 1768.29 Galat 18 10.79 77.87 952.19 3546.28 6321.17 14319.83 0.56 4.33 52.90 197.02 351.18 795.55 Total 27 42.48 208.91 2643.54 10883.76 16204.30 25333.53

    F hitung

    SK

    db 14 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    F tabel

    5 %

    Ulangan 3 3.28 3.65 4.58 1.82 1.59 0.17 3.16

    Perlakuan 6 11.06* 3.22* 3.04** 5.30** 3.90* 2.22 2.66

    Galat 18

    Total 27

    45

  • 45

    Tabel 14. Analisis Ragam Variabel Jumlah Ranting Per Tanaman. JK KT

    SK

    db 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    Ulangan 3 2.13 157.20 4618.65 2323.53 929.39 0.71 52.40 1539.55 774.51 309.80 Perlakuan 6 78.48 1378.00 2335.88 3695.17 8985.93 13.71 229.67 389.31 615.86 1497.66 Galat 18 41.04 1142.90 6847.11 12268.44 8290.25 2.28 63.49 380.39 681.58 460.57 Total 27 121.65 2678.09 13801.64 18287.14 18205.57

    F hitung

    SK

    db 28 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    F tabel

    5 %

    Ulangan 3 0.31 0.83 4.05 1.14 0.67 3.16

    Perlakuan 6 5.74** 3.62* 1.02 0.90 3.25* 2.66

    Galat 18

    Total 27

    Tabel 15. Analisis Ragam Variabel Saat Muncul Bunga.

    SK db JK KT F hit F tabel 5%

    Ulangan 3 23.54 7.85 3.35 3.16 Perlakuan 6 673.21 112.20 47.84** 2.66 Galat 18 42.21 2.35 Total 27 738.96

    46

  • 46

    Tabel 16. Analisis Ragam Variabel Jumlah Bunga Per Tanaman. KT JK F hitung

    SK

    db 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    F tabel

    5 %

    Ulangan 3 0.45 62.89 2193.44 398.30 0.15 20.96 731.15 132.77 0.27 0.78 1.97 0.36 3.16

    Perlakuan 6 64.86 1710.89 8407.96 12095.39 10.81 285.15 1401.33 2015.90 19.35** 10.57** 3.77* 5.50** 2.66

    Galat 18 10.05 485.65 6693.69 6601.10 0.56 26.98 371.87 366.73

    Total 27 75.36 2259.43 17295.09 19094.79

    Tabel 17. Analisis Ragam Variabel Jumlah Buah Per Tanaman. KT JK F hitung

    SK

    db 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst 42 hst 56 hst 70 hst 84 hst

    F

    tabel

    5 %

    Ulangan 3 3.63 164.76 1235.57 724.48 1.21 54.92 411.86 241.49 1.97 2.04 1.44 0.42 3.16

    Perlakuan 6 29.75 758.83 6261.79 8873.48 4.96 126.47 1043.63 1478.91 8.08** 4.70** 3.65* 2.57 2.66

    Galat 18 11.04 484.48 5146.85 10377.30 0.61 26.92 285.94 576.52

    Total 27 44.42 1408.07 12644.21 19975.26

    47

  • 47

    Tabel 18. Analisis Ragam Variabel Fruitset. SK db JK KT F hit F tabel 5%

    Ulangan 3 174.28 58.09 0.34 3.16

    Perlakuan 6 1240.84 206.81 1.19 2.66

    Galat 18 3115.87 173.10

    Total 27 4530.99

    Tabel 19. Analisis Ragam Variabel Bobot Kering Total Tanaman.

    SK db JK KT F hit F tabel 5%

    Ulangan 3 99.93 33.31 1.81 3.16

    Perlakuan 6 502.15 83.69 4.54** 2.66

    Galat 18 331.82 18.43

    Total 27 933.90

    Tabel 20. Analisis Ragam Variabel Luas Daun Per Tanaman.

    SK db JK KT F hit F tabel 5%

    Ulangan 3 304.08 101.36 0.44 3.16

    Perlakuan 6 5811.96 968.66 4.20** 2.66

    Galat 18 4148.85 230.49

    Total 27 10264.89

    48

  • 48

    Tabel 21. Analisis Ragam Variabel Hasil Panen. JK KT

    SK

    db Diameter

    Buah

    Panjang

    Buah

    Bobot

    Segar

    Buah

    Jumlah

    Buah

    Panen

    Bobot

    Segar Per

    Tanaman

    Jumlah

    Buah

    Rontok

    Diameter

    Buah

    Panjang

    Buah

    Bobot

    Segar

    Buah

    Jumlah

    Buah

    Panen

    Bobot

    Segar

    Per

    Tanaman

    Jumlah

    Buah

    Rontok

    Ulangan 3 0.03 2.24 11.87 94.68 7793.00 460.71 0.01 0.75 3.96 31.56 2597.67 153.57 Perlakuan 6 1.04 17.80 252.58 1177.93 443987.30 12265.64 0.17 2.97 42.10 196.32 73997.89 2044.27 Galat 18 0.17 16.30 59.77 246.07 28160.94 9398.48 0.01 0.91 3.32 13.67 1564.50 522.14 Total 27 1.24 36.34 324.22 1518.68 479941.30 22124.82

    F hitung

    SK

    db Diameter

    Buah

    Panjang

    Buah

    Bobot

    Segar

    Buah

    Jumlah

    Buah

    Panen

    Bobot

    Segar

    Per

    Tanaman

    Jumlah

    Buah

    Rontok

    F tabel

    5 %

    Ulangan 3 1.02 0.82 1.19 0.02 1.66 0.29 3.16

    Perlakuan 6 18.56** 3.28* 12.68** 14.36** 47.30** 3.92 2.66

    Galat 18

    Total 27

    49

  • 49

    Tabel 22. Analisis Ragam Variabel Persentase Tanaman Yang Mati Akibat Serangan Penyakit. JK KT F hitung

    SK

    db Penyakit

    Layu

    Penyakit

    Lain

    Total

    Tanaman

    Mati

    Penyakit

    Layu

    Penyakit

    Lain

    Total

    Tanaman

    Mati

    Penyakit

    Layu

    Penyakit

    Lain

    F tabel

    Total 5 %

    Tanaman

    Mati

    3 Ulangan 395.43 6.39 520.29 131.81 2.13 173.43 2.96 2.87 4.23 3.16 Perlakuan 6 236.00 7.21 280.86 39.33 1.20 46.81 0.88 1.62 1.14 2.66 Galat 18 800.57 13.36 737.71 44.48 0.74 40.98

    27 Total 1432.00 26.96 1538.86

    Keterangan:

    * = Berbeda nyata, ** = Berbeda sangat nyata HST = Hari setelah tanam

    50