5
 SKILL LAB FEBRIS Pembimbing: dr. Hudoyo, Sp.PD Oleh: Indh Ku!um "rdni #$%$###$#$&' S(F In)ern RSD dr Soebndi *ember %$#+

SKILL LAB

  • Upload
    devita

  • View
    212

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SKILL LAB

Citation preview

SKILL LABFEBRIS

Pembimbing:dr. Hudoyo, Sp.PD

Oleh:Indah Kusuma Wardani102011101048

SMF InternaRSD dr Soebandi Jember2013

Febris atau Demam

A. DefinisiFebris / demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi yang normal sebagai akibat peningkatan hypothalamic set point Suhu tubuh NORMAL 36C-37,2C DEMAM keadaan suhu tubuh diatas 37,2C HIPERPIREKSIA keadaan suhu tubuh 41,2C HIPERTERMIA peningkatan suhu tubuh yang tidak terkontrol tanpa perubahan hypothalamic set point & tidak berhubungan dengan adanya pirogen SUBNORMAL suhu tubuh < 36C HIPOTERMIA suhu tubuh < 35C

B. Patogenesis

C. Etiologi DemamEtiologi demam meliputi infeksi, keganasan, dehidrasi, reaksi pemakaian obat, dan kelainan atau gangguan pusat pengaturan suhu di hipotalamus.Penyebab demam akut yang umum adalah influenza, DHF, malaria, Obat, Septikemia, dan demam reumatik. Sedangkan untuk yang lokal respiratorik adalah infeksi saluran napas atas seperti tonsilitis dan infeksi saluran napas bawah seperti bronkitis dan pneumoni. Untuk yang lokal abdominal yaitu gastroenteritis, hepatitis, dan pielonefritis.Penyebab demam kronik umum meliputi tuberkolosis, SLE, poliarteritis nodosa, polimialgia reumatika, septikemia,dan demam reumatik. Sedangkan yang khusus meliputi endokarditis infeksiosa, kelainan tiroid, emboli paru, penyakit hati, abses subfrenikus, infeksi ginjal, dan neoplasia.

D. Tipe Demam1. Demam septic: Suhu badan naik ke tingkat yg tinggi sekali pada malam hari & turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Bila turun ke tingkat yg normal demam hektik.2. Demam Remiten: Suhu badan turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu dpt mencapai dua derajat & tidak sebesar perbedaan suhu pada demam septik. 3. Demam Intermiten: Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila terjadi setiap 2 hari sekali tersiana & bila terjadi 2 hari bebas demam diantara 2 serangan demam kuartana.4. Demam Kontinyu: Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.5. Demam Siklik: Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yg diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yg kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

E. Pembagian Demam Berdasarkan Onsetnya DEMAM AKUT- demam >37,5C- < seminggu DEMAM KRONIK- demam 38,5C- > seminggu

F. Diagnosis Demam1. ANAMNESA 80% dx Lama demam berlangsung? Akut/ kronis Timbulnya mendadak atau terus menerus? Sifatnya remiten/ intermiten/ kontinu? Demam timbul apakah dipengaruhi oleh waktu ? (pagi/ siang/ malam) Seberapa tinggi demamnya? Demam ditimbulkan oleh apa? Apa yang anda lakukan jika demam muncul? Sebelum demam apakah ada keluhan yang muncul ? Selain demam apakah didapatkan keluhan lain/gejala penyerta?2. PEMERIKSAAN FISIKPeriksa :1.Tanda-tanda klinis dari demam tifoid, yang penting : demam, hepatosplenomegali, nyeri perut dan meteorismus,diare atau obstipasi,toksemia dan bradikardi relatif.2.Tanda-tanda malaria, yaitu febris intermittent,menggigil, berkeringat, anemia serta splenomegali 3.Tanda dari tuberkulosa paru, misalnya batuk yang menahun, batuk darah, sesak nafas, cachexi.4.Tanda-tanda klinis dari penyakit keganasan misalnya penurunan berat badan, keadaan umum yang jelek, serta adanya benjolan. 5. Tanda-tanda penyakit sistemik seperti lupus eritematosus sistemik, arthritis rematoid, demam rheumatik, dan sebagainya. 6. Tanda-tanda perdarahan seperti hematemesis, melena, hematuri, epistaksis, petechie dan echymosis. 7. Tanda-tanda dari penyakit endokarditis bakterial subakuta, misalnya panas badan, anemia, kelainan katub jantung. 8. Apakah ada pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening. 3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1. Pemeriksaan laboratorium yang utama yaitu: A. Darah lengkap dan urin lengkap B. Pemeriksaan hapusan darah untuk malaria C. Reaksi Widal, biakan darah atas kuman Salmonella D. Biakan air seni E. Foto dada untuk melihat keadaan paru 2. Tes serologi:febrile agglutinins, ASO titer untuk demam rheumatik, tes untuk arthritis rheumatoid, antinuclear antibody, monotest dan heterophyl agglutination.3. Pemeriksaan kimia darah: Ca ,P ,alkalifosfatase, bilirubin,BUN, kreatinin, SGOT, SGPT, LDH, kadar glukosa, dan T4, Elektroforesa protein dan Imunoglobulin 4. Pemeriksaan biopsi sutul, aspirasi cairan lambung untuk hapusan langsung dan biakan atas kuman-kuman tuberkulosa.5.Tes-tes kulit antara lain tes tuberkulin, tes histoplasmin.6.Pemeriksaan radiologi seperti IVP, Barium enema, foto saluran makanan bagian atas, foto tulang. 7. Pemeriksaan radioisotop yang meliputi pemeriksaan scaning paru, hati, dan tulang. 8. Pemeriksaan histopatologis meliputi biopsi kelenjar limfe,tumor,hati,kulit,otot,serta a. temporalis 9. Pemeriksaan angiografi 10.Tindakan pembedahan yang meliputi pemeriksaan:A. Peritoneoskopi B. Laparatomi C. Torakotomi

G. Beberapa Pedoman Dalam Menghadapi Penderita Demam1. Apabila ada seorang penderita dengan demam lebih dari seminggu dan secara klinis kita belum mengetahui kausanya, sambil mencari penyebab yang tepat rawatlah penderita tersebut sebagai penderita demam tifoid. 2. Pasien dengan demam lebih dari seminggu sebelum memikirkan penyakit yang begitu banyak, ingatlah terlebih dahulu akan penyakit yang sering dijumpai, yaitu:a. Demam tifoid b. Malariac. Tuberkulosis d. ISKe. Endokarditis bakterial subakuta f. Penyakit keganasan sistim retikuloendotelial g. Penyakit kolagen 3. Ingatlah akan kemungkinan febris habitualis, ialah demam yang timbul pada sore hari, yang terjadi pada wanita psikoneurosa disertai kelemahan, tetapi laju endap darah dalam batas normal. Dengan jalan menghilangkan stress dan pemberian obat penenang demamnya akan menghilang. 4. Jangan lupa akan kemungkinan malingering, ialah tindakan stimulasi agar kesannya benar-benar demam, terutama dikala dokter melakukan pemeriksaan. Hal ini akan cepat diketahui bila dilakukan pemeriksaan kurve suhu.H. Penatalaksanaan1. Akut Datang dg demam 1 hari & secara klinis kausa belum diketahui, beri terapi simptomatis, setelah 3 hari penderita diminta kontrol kembali. Jika saat kontrol hari ke-4 masih demam dan kausa belum diketahui, lakukan pemeriksaan lab 2. Kronis Atasi penyakit dasar Obat2an yg digunakan adalah obat antipiretik penghambat enzim siklooksigenase, ex. Aspirin dan NSAID, juga digunakan Acetaminofen. Pengobatan ditujukan pada causa