33
 Sistem Imun

Sistem Imun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem imun adalah

Citation preview

  • Sistem Imun

    *

  • Fungsi Sistem Imun penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh; untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua; sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya.

    *

  • suatu sistem dalam tubuh yang bekerja mempertahankan tubuh kita dari serangan suatu bibit penyakitSistem imun tersusun dari sel-sel dan jaringan yang membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau penyakit

    *

  • Pertahanan Tubuh Alami

    *

  • Sistem pertahanan tubuh dibedakan atas sistem_pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik

    Sistem pertahanan tubuh nonspesifik tidak membedakan mikroorganisme patogen satu dengan lainnya. Sistem ini merupakan pertahanan pertama terhadap infeksi. Sistem pertahanan tubuh spesifik bekerja hanya jika patogen tertentu memasuki tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal

    *

  • Sistem pertahanan tubuh nonspesifik terbagi atas dua jenis, yaitu eksternal dan internal

    Sistem pertahanan tubuh nonspesifik eksternal meliputi jaringan epitel, mukosa, dan sekresi jaringan tersebut.Sistem pertahanan nonspesifik internal meliputi pertahanan tubuh yang dipicu oleh sinyal kimia (kemotaksis) dan menggunakan protein antimikroba, sel fagosit, mekanisme peradangan (inflamasi).

    *

  • Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal

    Pertahanan tubuh terbesar dan paling mudah dilihat yang menjaga tubuh dari infeksi adalah kulit. Permukaan kulit mencegah mikroorganisme patogen memasuki tubuh. Kulit yang utuh, secara normal tidak dapat dimasuki bakteri atau virus. Namun, kerusakan yang kecil dapat menjadi jalan bagi bakteri dan virus memasuki tubuh. Membran mukosa pada saluran pencernaan, pernapasan, dan saluran kelamin, berfungsi juga sebagai penghalang mikroorganisme memasuki tubuh.

    *

  • Lanjutan.......Air liur, air mata dan sekresi mukosa (mukus) yang disekresikan jaringan epitel dan mukosa, melenyapkan banyak bibit penyakit yang potensial. Sekresi ini mengandung lisozim, suatu enzim yang dapat menguraikan dinding sel bakteri. Selain itu, bakteri flora normal tubuh pada epitel dan mukosa dapat juga mencegah koloni bakteri patogen.

    *

  • Sistem Pertahan Tubuh Nonspesifik Internal

    Sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal bergantung pada sel-sel fagosit. Sel-sel fagosit tersebut berupa beberapa jenis sel darah putih, yaitu neutrofil dan monosit. Selain sel-sel fagosit, terdapat protein antimikroba yang membantu pertahanan tubuh nonspesifik internal. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal ini menyerang semua mikroba atau zat asing yang dapat melewati pertahanan terluar tubuh.

    *

  • Beberapa cara antibodi menghancurkan patogen atau antigen

    *

  • Sistem kekebalan tubuh pada organisme tingkat tinggi, terutama burung dan Mammalia, bertumpu pada sel-sel darah putih (leukosit). Leukosit dibentuk di dalam sumsum tulang oleh sebuah jaringan meristematik yang disebut stem cells (sel induk darah)

    *

  • *

  • a. Sel Fagosit1. Neutrofil Neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak, sekitar 60-70%.Sel neutrofil mendekati sel yang diserang mikroba dengan adanya sinyal kimiawi (kemotaksis). Neutrofil dapat meninggalkan peredaran darah menuju jaringan yang terinfeksi dan membunuh mikroba penyebab infeksi.

    *

  • *

  • Lanjutan......2. Sel monosit Sel monosit, meski hanya sebanyak 5% dari seluruh sel darah putih, memberikan pertahanan fagosit yang efektif. Setelah mengalami pematangan, sel monosit bersirkulasi dalam darah untuk beberapa jam. Setelah itu, bergerak menuju jaringan dan berubah menjadi makrofag. Sel mirip Amoeba ini mampu memanjangkan pseudopodia untuk menarik mikroba yang akan dihancurkan enzim perncernaannya.

    *

  • Lanjutan....3. Eosinofileosinofil yang berperan dalam sistem pertahan nonspesifik internal. Sekitar 1,5% sel darah putih merupakan eosinofil.Eosinofil memiliki aktivitas fagositosit yang terbatas, namun mengandung enzim penghancur di dalam granul sitoplasmanyaberperan dalam pertahanan tubuh terhadap cacing parasit. Eosinofil memposisikan diri di permukaan cacing dan menyekresikan enzim dari granul untuk menghancurkan cacing tersebut.

    *

  • b. Protein Antimikroba

    Protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik disebut sistem komplemen. Protein tersebut dapat secara langsung membunuh mikroorganisme ataupun mencegah reproduksinya.Protein komplemen bersirkulasi dalam darah dalam bentuk tidak aktif.Setiap molekul yang teraktifkan, akan mengaktifkan jenis protein komplemen lain.Aktivasi protein komplemen terjadi jika protein komplemen tersebut berikatan dengan protein yang disebut antigen (Antigen telah dimiliki oleh patogen). Aktivasi dapat terjadi ketika protein komplemen berikatan langsung dengan permukaan bakteri.

    *

  • c. Mekanisme inflamasi/ peradangan

    Ketika terjadi luka, histamin dilepaskan oleh mast cell (mastosit), dan sel basofil yang tersebar di seluruh jaringan. Histamin yang diterima reseptor pada otot polos dan endotelium di dinding kapiler darah menyebabkan kapiler darah mengalami vasodilatasi (penambahan diameter), sementara vena menyempit. Hal ini menyebabkan kapiler darah menjadi lebih permeabel. Daerah tersebut akan terlihat memerah dan membengkak

    *

  • *

  • Respons Tubuh pada Sistem Pertahanan TubuhNonspesifikInfeksi mikroba patogen direspons oleh tubuh dengan reaksi peradangan (inflamasi) dan demam. Radang merupakan reaksi tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi, zat-zat kimia, ataupun gangguan fisik lainnya, seperti benturan dan panas.Gejala radang dapat berupa sakit, panas bengkak, kulit memerah dan gangguan fungsi dari daerah yang terkena radang.Suhu tubuh yang tinggi menguntungkan karena bakteri dan virus akan lemah sehingga mati pada suhu tinggi.Metabolisme, reaksi kimia, dan sel-sel darah putih akan lebih aktif dan cepat sehingga mempercepat penyembuhan.

    *

  • Respons Tubuh pada Sistem Pertahanan TubuhSpesifik (Limfosit & antibodi)

    Pertahanan tubuh spesifik ini dipicu oleh antigen (antibody generating), zat asing yang menjadi bagian permukaan virus, bakteri, atau patogen lain.Semua zat asing yang memicu sistem kekebalan tubuh disebut antigen. Antigen dapat berupa karbohidrat, lemak, atau protein.Sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk mengenali dan menghancurkan patogen dan zat asing.Sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap antigen tertentu dengan mengaktifkan sel limfosit dan memproduksi protein khusus yang disebut antibodi

    *

  • Lanjutan....

    Sistem kekebalan tubuh mampu mengingat antigen yang pernah menyerangKekebalan tubuh yang diperoleh setelah pulih dari infeksi penyakit disebut kekebalan aktif (active immunity). Disebut demikian karena kekebalan tubuh ini bergantung pada respons kekebalan tubuh seseorang. Kekebalan pasif diperoleh dengan memberikan antibodi dari seseorang yang telah kebal, kepada orang lain.

    *

  • 1. Limfosit B

    Limfosit B terbentuk dan dimatangkan dalam nodus limfa /limfaDalam sumsum tulang, limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma yang berfungsi bertugas menyekresikan antibodi kedalam cairan tubuh dan sel limfosit B-memori yang berfungsi menyimpan informasi antigen.Informasi ini disimpan dalam bentuk DNA yang dapat memproduksi antibodi yang cocok dengan antigen. Sel limfosit B hidup dalam jangka waktu yang lama.

    *

  • *

  • Limfosit T

    Limfosit T dimatangkan di kelenjar timus.

    Di kelenjar timus, limfosit T juga berdiferensiasi menjadi sel T sitotoksik (cytotoxic T cell), sel T penolong (helper T cell), sel T supressor (supressor T cell), dan sel Tmemori (memory T cell).

    *

  • Lanjutan...

    Sel T sitotoksik berfungsi dalam membunuh sel yang terinfeksiSel T penolong berfungsi mengaktifkan limfosit B dan limfosit T.Sel supressor berfungsi dalam mengurangi produksi antibodi oleh sel-sel plasma dengan cara menghambat aktivitas sel T penolong dan sel T sitotoksikSel T memori diproduksi untuk mengingat antigen yang telah masuk ke dalam tubuh

    *

  • *

  • *

  • Respon ImunAntibody-Mediated ImmunityCell-Mediated Immunity

    *

  • Jenis- Jenis Antibodi

    Sel Limfosit B dapat membentuk struktur protein khusus, yaitu Immunoglobulin atau disebut juga antibodi. Protein khusus ini dimigrasikan ke bagian membran sel, kemudian berfungsi mengenali dan mengikat sel asing atau organisme asing yang ditemui, dan melumpuhkannya. Antibodi pada dasarnya adalah protein yang sangat spesifik yang terbentuk sebagai respons dari kehadiran antigen.

    *

  • IgM merupakan antibodi pertama yang disekresikan sebagai respons kekebalan tubuh. Setelah mengikat antigen, IgM memicu aktifnya protein komplemen. IgM juga dapat mengikat antigen atau patogen menjadi gumpalan sehingga memudahkan fagositosis makrofag.IgG mengaktifkan protein komplemen dan menetralkan banyak racun. Jumlah IgG paling banyak dan tahan lama. IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat melewati plasenta dan menjaga janin dengan kekebalan tubuh ibunya. IgG juga disekresikan dalam kolostrum.

    *

  • Lanjutan....

    IgA mencegah masuknya virus atau bakteri melalui jaringan epitel mukosa sistem pencernaan, pernapasan, dan saluran reproduksi. IgA ditemukan juga pada air liur, air mata, dan kolostrum.IgE memicu peradangan jika cacing parasit menyerang tubuh. IgE juga berperan dalam reaksi alergi.IgD tidak mengaktifkan sistem komplemen dan tidak dapat melewati plasenta. IgD diduga berfungsi dalam diferensi sel limfosit B menjadi sel plasma dan sel B memori..

    *

  • Kekebalan aktif alami dan buatan dan kekebalan pasif

    Kekebalan aktif alami terjadi jika kita pulih dari penyakit. Tubuh akan memproduksi antibodi yang berguna menghancurkan mikroba patogen jika mereka menyerang kembali. kekebalan aktif buatan dengan menyuntikkan antigen bakteri yang tidak aktif, mikroba mati, atau mikroba yang dilemahkan. Cara ini dikenal dengan vaksinasiKekebalan tubuh pasif contohnya terjadi pada bayi yang diberikan air susu pertama (kolostrum) oleh ibunya. Di dalam kolostrum terkandung berbagai macam antibodi ibu yang melindungi bayi dari penyakit.

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *