Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SIAMULASI PERPINDAHAN
PANAS HEAT EXCHANGER
MODUL ANALISA HEAT EXCHANGER BERBANTU SOFTWARE
LAB GAMBAR TEKNIK
DEPOK
2015
1
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
v
SIAMULASI PERPINDAHAN PANAS
HEAT EXCHANGER
Simulasi aliran dapat di gunakan untuk mempelajari perpindahan kalor untuk berbagai
rekayasa peralatan. Dalam contoh ini kita mensimulasikan fluida yang mengalir untuk menentukan
efisiensi perpindahan kalor di antaranya counterflow dan pararellflow, Deangan simulasi berbantu
softwere solidworks ini kita dapat mengamati dan menyelidiki aliran, temperature fluida,
temperatur solid dan pola aliran fluida itu sendiri.
Seorang insinyur dapat membuat sebuah desain dan dapat mensimulasikan hasil desainya
terlebih dahulu sebelum di produksi, sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan dalam
desainya. Efisiensi dalam mentransfer panas dari suatu cairan pada suhu yang lebih tinggi ke suhu
yang lebih rendah.
Perpindahan panas sebenarnya dapat di hitung sebagai energy yang hilang oleh cairan
panas atau energi yang didapat dari cairan dingin. Perpindahan kalor terjadi di heat exchanger
karna adanya inputan temperature panas dan inputan temperatur dingin dalam satu HX dan hasil
penyerapan dapat di lihat pada outputan temp tinggi dan temp rendah pada masing-masing
outletnya. Dengan demikian efisiensi conterflow pada HX di definisikan
sebagai berikut Jika tingkat fluida panas kurang dari tingkat kapasitas cairan
2
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
dingin atau Jika tingkat fluida panas lebih dari tingkat kapasitas cairan dingin,
dimana tingkat kapasitas adalah produk dari aliran massa dan kapasitas panas sepsifik.
Tujuan proyek adalah untuk menghitung efisiensi penukar panas counterflow atau pararellflow.
Disini kita akan menentukan nilai suhu rata-rata penukar panas tabung tengah HX.
Klik File > Open folder HX Simulasi > Klik
HX Assembly > Selanjutnya SAVE gambar
tersebut ke folder Uji simulasi “buat folder uji
simulasi di desktop”.
3
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
Membuat Simulasi Uji Perpindahan Panas pada Heat Exchanger
Gambar Heat Exchanger Pararellflow.
Inlet Hot Water 200˚C
Inlet Cold Water 30˚C
Outlet Hot Water? ˚C
Outlet Cold Water? ˚C
Chrome stainless steel
Chopper
4
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
Gambar Heat Exchanger Counterflow.
Langkah-Langkah Uji Simulasi
1. Klik Flow Simulation > Wizard.
Outlet Hot Water? ˚C
Inlet Cold Water 30˚C
Inlet Hot Water 200 ˚C
Outlet Cold Water? ˚C
Chrome stainless steel
Chopper
5
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
2. Ganti nama Project Name
menjadi Uji HX. Kemudian klik
Next.
3. Di kotak dialog unit yang dipilih
system satuan untuk input dan
output (hasil). Untuk proyek ini
kita mengunakan Sistem
International SI secara default.
Selanjutnya merubah satuan
Temp menjadi ˚C dan Pressure
menjadi atm. Klik Next.
6
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
4. Dalam kotak kotak Analisis
type pilih internal “dikarnakan
uji simulasi aliran HX fluida
berada di dalam HX”. Untuk
Pysical Fiture centang kotak
Value Heat Conduction in
Solid. Klik Next.
“ Secara default simulasi hanya menghitung paduan fluida tidak dalam benda solid, tetapi hanya fluida
dengan fluida yang melewati dingding benda solidnya yaitu Konveksi. Dengan memilih Heat Conduction in solid
maka penghitungan di kombinasikan dengan Konveksi dan Konduksi. Dalam hal ini di sebut Konjugat perpindahan
panas. Dalam poyek ini kita menganalisis perpindahan panas antara cairan melalui dinding model, serta di dalam
padatan”
5. Kotak Wizard Fluid dimana
kita memilih jenis fluida yang
akan di simulasikan. Dalam
proyek ini kita mengunakan
Water. Pilih jenis fluida
Liquid kemudian cari Water
dan klik Add, “Untuk
karakteristik aliran Fluida
ditentukan dari hitungan
bilangan Re”. Di proyek ini
jenis aliran campuran maka
pilih Turbulen and Laminer. Klik Next
7
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
6. Karena kita telah memilih panas
heat conduction in solid untuk di
analisis, langkah selanjutnya
memilih bahan dasar part
tersebut dengan memilih Metals
> Copper. klik Next.
“ untuk menetapkan bahan yang berbeda untuk perakitan tertentu komponen yang di butuhkan
maka kita akan memasukan nya di tahap berikutnya”.
7. Dalam kotak wizard Wall
Conditions, Klik Default
outer wall thermal
condition. Pilih Heat
Transfer Coeffisien >
masukan data tersebut,
dengan temperatur of
external 34˚C “sesuai kondisi
suhu lingkungan setempat”
8
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
* Berikut refrensi Heat Transfer Coeffisien:
8. Di kontak dialog kondisi
awal bawah masukan
parameter Termodynamic
sebasar 2 atm dan
Temperatur Fluid 30˚C.
klik Next.
9
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
9. Langkah terahir inputan
Wizard, hasil geometri
kotak resolusi Result
Solution memakai kondisi
default “semakin besar
nilai angka maka semakin
besar nilai ke akuaratan
hasil perhitunganya.
TAHAP INPUTAN DOMAIN
1. Computational Domain
diperlukan untuk range
area simulasi secara default
computational domain
akan mengikuti dimensi
terluar benda. Di sini kita
mengunakan default
computational domain.
“Setelah menyelesaikan Wizard Anda akan menyelesaikan definisi proyek dengan menggunakan aliran simulasi
analisis pohon. Pertama-tama Anda dapat mengambil keuntungan dari simetri penukar panas untuk mengurangi waktu
CPU dan memori yang dibutuhkan untuk perhitungan. Karena model ini simetris, dimungkinkan untuk "memotong"
model setengah dan menggunakan kondisi batas simetri pada bidang simetri. Ini prosedur ini tidak diperlukan, tetapi
dianjurkan untuk analisis efisien” jika dibutuhkan!
10
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
2. Fuid Subdomain Karena
kita telah memilih cairan
sebagai Default jenis fluida
Water sebagai cairan
default di Wizard, kita perlu
menentukan cairan fluida
daerah di dalam tabung di
mana fluida dingin
mengalir. Kita dapat
melakukan ini dengan
menciptakan cairan
subdomain.
Ketika akan menentukan parameter cairan
Subdomain kita akan menentukan jenis cairan untuk
daerah yang dipilih. Water sebagai cairan dan suhu
awal 30 ˚C dan kecepatan aliran 0.05 m/s sebagai
kondisi awal di wilayah cairan yang dipilih.
a. Langkah 1 klik kanan pada icon Fluid
subdomain > Insert Fluid Subdomain
b. Klik permukaan Nozel Inlet Cold Water >
11
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
c. Gambar di samping pilihan, menerima default sistem
koordinat dan sumbu referensi. Vx 0.05 m/s , P 2 atm, dan
T 30˚C. Klik OK
Pada kotak Fluid type, aliran simulasi memungkinkan Anda untuk menentukan jenis
cairan lain yang akan ditugaskan untuk fluida subdomain serta karakteristik aliran,
tergantung pada jenis cairan yang dipilih.
3. Solid Material untuk simulasi dengan Heat
Conduction in Solid maka kita harus memasukan
jenis material yang dipakai pada part assembly.
“Untuk beberapa gabungan part dengan material
yang berbeda seperti sumulasi ini maka part yang
sudah di berikan jenis materialnya kita hanya meng
Import jenis material tersebut”
a. Klik Scan > Klik Import >
Klik Close Tabl
12
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
4. Boundary Conditions menentukan arah aliran yang dituju dengan memasukan data
parameter seperti inlet massflow (aliran massa kg/s), inlet volumeflow (aliran Volume
m^3/s), inlet velocity (kecepatan fluida m/s) dan Outlet flow. Setelah memasukan input
data inlet maka masukan inputan Output data Environment Pressure. Langkah-langkah
boundary condition.
a. Untuk inputan arah fluida dingin, Klik
kanan Boundary Conditions > Insert
Boundary Condition.
b. Pilih Flow Opening kemudian Velocity
kemudian masukan inputan seperti gambar di
samping, Selection pilih flage atas dalam > Type
inlet velocity V 0.05 m/s > T 30˚C. Klik OK
c. Selanjutnya untuk aliran keluar fluida dingin Untuk
inputan arah fluida dingin, Klik kanan Boundary
Conditions > Insert Boundary Condition.
“Flow Parameter model aliran yang akan digunakan normal to face aliran yang
searah sama dengan permukaan, swirl aliran fluida spiral dan 3D direction aliran
yang diarahkan desuai dengan arah vektornya.”
13
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
d. Pilih Presure Opening, Pilih Evironment
Presure ( Tekanan lingkungan ) sebagai outlet, dan
masukan data seperti gambar di samping
dengan 2 atm , T 30˚C. Klik OK
14
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
e. Untuk inputan arah fluida dingin, Klik kanan
Boundary Conditions > Insert Boundary
Condition.
f. Pilih Flow Opening kemudian Velocity
kemudian masukan inputan seperti gambar di
samping, Selection pilih flage atas dalam > Type
inlet velocity V 0.11 m/s > T 200˚C. Klik OK
g. Selanjutnya untuk aliran keluar fluida panas Untuk
inputan arah fluida dingin, Klik kanan Boundary
Conditions > Insert Boundary Condition.
h. Pilih Presure Opening, Pilih Evironment
Presure ( Tekanan lingkungan ) sebagai outlet,
dan masukan data seperti gambar di samping
dengan 2 atm , T 200˚C. Klik OK
15
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
5. Goals, Hasil yang akan dihitung misal mencari kecepatan fluida,temperatur fluida,
temperatur solid tekanan dll. Lagkah-langkah goals
a. Klik kanan Goals > Insert Global Goals >
pilih salah satu inputan data yang akan di
analisis Di sini kita mengambil data
diataranya ceklis kotak dialog Average (rata-
rata) Temp Fluid, Temp Solid dan Velocity.
b. Kemudian Klik OK
16
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
RUNNING THE CALCULATION
1. Klik aliran simulasi > memecahkan > menjalankan. Muncul kotak dialog jalankan.
2. Klik Run.Setelah selesai perhitungan Anda dapat memperoleh suhu menarik dengan
menciptakan sesuai tujuan Plot.
VIEWING CUT PLOTS
Viewing cut plots merupakan gambar potongan hasil simulasi berupa gradasi warna terhadap
temperatur, kecepatan, densitas dan lain lain.
Langkah-langkah melihat hasil simulasi diantaranya cut plot temperatur fluida, solid dan
velocity.
17
SIA
MU
LA
SI
PE
RP
IND
AH
AN
PA
NA
S H
EA
T E
XC
HA
NG
ER
|
1. Klik kanan pada cut plot >klik insert > pilih potongan
tampak depan atau front plane
pilih Display contours > Counturs
dengan sekala 100 klik OK
Hasil dari cotplot simulasi : dengan probe dengan mengklik permukaan warna nya.