Revisi Makalah Food Commoditie

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ingin mengunggah bar equipment

Citation preview

MAKALAHFOOD COMMODITIE AND STORINGBAHAN PANGAN HEWANI : DAGING SAPI, KAMBING DAN BABI

Disusun oleh kelompok 3 :Lutfi Maulan KHadi AnggoroAndita AmeliaFannesaAnjas

JURUSAN MENEJEMEN PERHOTELANAKADEMI PARIWISATA INDONESIAJAKARTA2015

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga Makalah yang berjudul Bahan pangan hewani : Daging sapi, kambing dan babi dapat diselesaikan sebagaimana mestinya dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Food commoditie and storing semester ganjil.Adapun judul ini dipilih untuk menambah wawasan tentangbahan pangan hewani : daging sapi, kambing dan babi terhadap kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia. Penyusun juga mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk kelompok 3 dan umumnya untuk kita semua.Dalam penyusunan tersebut, tidak sedikit rintangan yang dihadapi penyusun dalam segala aspek kegiatan. Maka dari itu penyusun , mengucapkan kata maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ini.Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan maaf jika ditemukan banyak kesalahan. Semoga Tuhan YME memberkati sehingga makalah yang sederhana ini menjadi bermanfaat dan senantiasa dalam ridho-Nya

Jakarta, 28 September 2015

Penulis

DAFTAR ISIKata pengantar2Daftar Isi ..3Bab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang 41.2 Tujuan penulisan . 5

Bab II Pembahasan2.1 Definisi daging .. 62.2 Penggolongan daging .. 72.3 Kualitas daging... 112.4 Karakas daging... 132.5 Teknik persiapan / penanganan daging .. 142.6 Teknik pengolahan daging ..172.7 Teknik penyimpanan daging .. 192.8 Contoh hidangan . 24

Bab III Penutup3.1 Kesimpulan 283.2 Saran .. 28

Daftar Pustaka . 29

BAB IPENDAHULUAN1.1 LatarbelakangBahan makanan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan mampu memelihara tubuhnya serta berkembang biak. Manusia memerlukan bahan pangan untuk menunjang kelangsungan hidupnya, untuk membangun sel-sel tubuh dan menjaga agar tubuh sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya (Winarmo, 1993).Bahan pangan hewani adalah bahan pangan baik bahan mentah atau pun bahan olahan yang berasal dari hewan. Bahan pangan hewani mempunyai sifat-sifat yang khas, baik sifat fisik, sifat kimiawi maupun sifat biologinya, sehingga tidak bias digeneralisasi. Bahan pangan hewani merupakan sumber bahan pangan yang kaya akan protein dan lemak.Daging sapi(Bahasa Inggris:beef) adalahdagingyang diperoleh darisapiyang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah, penggunaandagingini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contohhas luar,daging igadanT-Bonesangat umum digunakan diEropadan diAmerika Serikatsebagai bahan pembuatansteaksehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti diIndonesiadan di berbagai negaraAsialainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan sepertisup konrodanrendang.Daging kambingadalahdagingyang dihasilkan darikambing(Capra aegagrus). Enam persen daging yang diperdagangkan di dunia adalah daging kambing, dan lebih dari 70 persen penduduk dunia memakan daging ini.Daging ini paling banyak dimakan di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Latin, dan tidak jarang di Eropa.Kawasan yang paling banyak menggunakan daging kambing yaituAfrika sub-sahara,Timur Tengah,India,Pakistan,Meksiko, danKaribia.Di Meksiko, kambing yang masih muda (berusia di bawah satu tahun) disebut denganCabritodan dagingnya banyak dikonsumsi di sana.Daging babi(bahasa Inggris:pork) adalah daging yang diproduksi daribabiuntuk disembelih. Dalam beberapa kepercayaanagama abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggapharamuntuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis dalamkitab suciagamaIslamAl-Quran.Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalamagama YahudidanGereja Masehi Advent Hari Ketujuhdi agamaKristen.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah food commoditie and storing2. Mengetahui konsep bahan pangan hewani (daging sapi, kambing dan babi)3. Mengklasifikasikan dan penggolongan4. Mengetahui teknik penyimpanan pada daging sapi, kambing dan babi

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi daging2.1.1 Daging sapiDaging sapi(Bahasa Inggris:beef) adalahdagingyang diperoleh darisapiyang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah, penggunaandagingini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contohhas luar,daging igadanT-Bonesangat umum digunakan diEropadan diAmerika Serikatsebagai bahan pembuatansteaksehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti diIndonesiadan di berbagai negaraAsialainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan sepertisup konrodanrendang.2.1.2 Daging kambingDaging kambingadalahdagingyang dihasilkan darikambing(Capra aegagrus). Enam persen daging yang diperdagangkan di dunia adalah daging kambing, dan lebih dari 70 persen penduduk dunia memakan daging ini.Daging ini paling banyak dimakan di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Latin, dan tidak jarang di Eropa.Kawasan yang paling banyak menggunakan daging kambing yaituAfrika sub-sahara,Timur Tengah,India,Pakistan,Meksiko, danKaribia.Di Meksiko, kambing yang masih muda (berusia di bawah satu tahun) disebut denganCabritodan dagingnya banyak dikonsumsi di sana.Kambing mengkonsumsi lebih sedikitpakandibandingkansapi pedaging. Satu are lahan penggembalaan dapat memelihara 10 kambing, dibandingkan dengan dua ekor sapi pada luas yang sama. Namun kambing hanya menghasilkan hingga 20 kg daging per ekor, lebih sedikit dibandingkansapidanbabisehingga tidak menguntungkan secara ekonomi jika diterapkan dalamindustri dagingmodern.2.1.3 Daging BabiDaging babi(bahasa Inggris:pork) adalah daging yang diproduksi daribabiuntuk disembelih. Dalam beberapa kepercayaanagama abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggapharamuntuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis dalamkitab suciagamaIslamAl-Quran.Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalamagama YahudidanGereja Masehi Advent Hari Ketujuhdi agamaKristen.Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orangEropadan orangAsiakebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain sukuTionghoa-Indonesiamasih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, sepertisuku Bali,Toraja,Papua,Batak, masyarakatManado, dll. Dalam masyarakatJawa, babi disebutcelengdan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnyaagama Islamyang mengharamkan babi di nusantara.2.2 Penggolongan daging2.2.1 Daging sapi

KelompokDiskipsi

VealKarkas yang berasal dari sapi dengan umur di bawah 1Tahun

YearlingKarkas yang berasal dari sapi dengan umur 1 sampaidengan 2 tahun dan belum menunjukkan adanya gigi seripermanen yang terkikis

YoungKarkas yang berasal dari sapi dara dengan 3 sampaidengan 7 gigi seri permanen terkikis

Young PrimeKarkas yang berasal dari sapi kastrasi atau sapi jantanyang tidak menunjukkan tanda kelamin sekunder,mempunyai 3 atau lebih gigi seri permanen yang terkikis

PrimeKarkas yang berasal dari sapi betina atau jantan dengan 8gigi seri permanen terkikis

Cow / Steer / OxKarkas yang berasal dari sapi betina atau jantan yangtelah mencapai dewasa kelamin

2.Klasifikasi Potongan DagingTabel 2 - Klasifikasi Potongan DagingGolongan (kelas)Potongan daging

I1. Has dalam (tenderloin)2. Has luar (striploin/sirloin)3. Iga utuh4. Lamusir (cube roll)

II1. Tanjung (rump)2. Kelapa (round)3. Penutup (topside)4. Pendasar (silverside)5. Gandik (eye round)6. Kijen (chuck tender)7. Sampil besar (chuck)8. Sampil kecil (blade)

III1. Sengkel (shin/shank)2. Daging iga (rib meat)3. Samcan (Thin flank)4. Sandung lamur (brisket)

3.Persyaratan Mutu3.1. KarkasTabel 3 - Tingkatan Mutu KarkasNo.Jenis ujiPersyaratan mutu

IIIIII

1Ketebalan lemak< 12 mm

13 mm - 22 mm> 22 mm

2Konformasi

cekung - agakcekungrata - cembungsangatcembung

3Warnaskor 1- 3skor 4 - 6Skor 7 - 9

4Perubahan warna

Bebas dari memardanfreeze burn

Ada satu memarataufreeze burndengan diameterkurang dari 2 cm dibagian selaindaerahprime cut

Ada satumemar ataufreeze burnlebih dari 2 cmdi bagian selaindaerahprimecutdan atauada lebih darisatu memardengandiameterkurang dari 2cm selain padaprime cut

3.2. DagingTabel 4 - Tingkatan Mutu DagingNo.Jenis ujiPersyaratan mutu

IIIIII

1Warna dagingMerah terangSkor 1- 5Merah kegelapanSkor 6 - 7Merah gelapSkor 8 - 9

2Warna lemakPutihSkor 1- 3Putih kekuninganSkor 4 - 6KuningSkor 7 - 9

3MarblingSkor 9 - 12Skor 5 - 8Skor 1 - 4

4TeksturHalusSedangKasar

2.2.2 Daging kambing

Klasifikasikarkas daging kambingberdasarkan umur dan jenis kelamin :Lamb ( muda) :karkas yang berasal dari kambing/domba berumur dibawah satu tahun yang belum dewasa kelamin dan belum terdapat gigi seri permanent.Yearling mutton (dewasa) :Karkas yang berasal dari kambing yang berumur lebih dari satu tahun yang sudah dewasa kelamin dan 1 gigi seri permanent terkikis.Older mutton :Karkas yang berasal dari kambing/domba jantan dewasa yang telah menapai dewasa kelamin dan 2 gigi seri permanen atau lebih yang sudah terkikis.Standard potongan karkas daging dikelompokkan sebagai berikut :1. Tender Loin2. Leg Shoulder Rack3. Breast Flank ShankPotongan karkas daging kambing dapat dilihat sebagai berikut :

Tingkatan dan syarat mutu daging kambing berdasarkan marbling adalah :

2.3 Kualitas daging2.3.1 Daging sapiDaging Sapi Warna merah pucat, merah keungu-unguan atau kecoklatan dan akan berubah menjadi warna chery biladagingtersebut kena oksigen. Serabutdaginghalus tapi tidak mudah hancur dan sedikit berlemak Konsistensi liat, jika saat dicubit seratnya terlepas makadagingsudah tidak baik. Lemak berwarna kekuning-kuningan Bau dan rasa aromatis

2.3.2 Daging kambingDaging Kambing Daging berwarna lebih pucat daridaging domba Lemak berwarna putih Daging kambingjantan berbau khas2.3.3 Daging babiDaging Babi Daging berwarna pucat hingga merah muda Otot punggung yang banyak mengandung lemak, biasanya nampak kelabu putih Dagingberserat halus, konsistensi padat dan baunya spesifik Pada umur tua,dagingbabi berwarna lebih tua, sedikit lemak dan serabut kasar Lemak jauh lebih lembek dibanding lemak sapi atau kambing

2.4 Karakas Daging2.4.1 Daging sapi

2.4.2 Daging kambing

2.4.3 Daging babi

2.5 Teknik persiapan / penanganan dagingPractices (GMP) dan Good Hygienic Practices (GHP).GMP/GHP merupakan suatu pedoman atau acuan tentang penanganan atau penyediaan daging dalam rangka menghasilkan daging yang aman (safe) dan layak (suitable).Dalam rangka penerapan sistem jaminan keamanan pangan atau yang dikenal sebagai sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), GMP/GHP merupakan persyaratan dasar (prerequsite) untuk penerapan sistem HACCP di industri pangan. Secara umum,penanganan daging dan karkasdilakukan dengan tiga cara, yaitu :1.PelayuanPelayuan adalah penanganan daging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung atau menyimpan selama waktu tertentu pada temperature di atas titik beku daging (-1,50C). Daging yang kita beli di pasar atau swalayan adalah daging yang telah mengalami proses pelayuan. Selama pelayuan, terjadi aktivitas enzim yang mampu menguraikan tenunan ikat daging.Daging menjadi lebih dapat mengikat air, bersifat lebih empuk, dan memiliki flavour yang lebih kuat.Daging biasanya dilayukan dalam bentuk karkas atau setengan karkas.Hal ini dilakukan untuk mengurangi luas permukaan yang dapat diinfeksi oleh mikroba. Tujuan dari pelayuan daging adalah :a)Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen otot berlangsung sempurna sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.b)Pengeluaran darah menjadi lebih sempurna.c)Lapisan luar daging menjadi kering, sehingga kontaminasi mikroba pembusuk dari luar dapat ditahan.d)Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimum serta cita rasa khas.Perubahan Selama PelayuanKarkas sapi biasanya dilayukan dalam waktu sekitar 224 jam. Untuk memperoleh daging yang memiliki keempukan optimum dan cita rasa yang khas, pelayuan dilakukan pada suhu yang lebih tinggi atau dengan waktu yang lebih lama, misalnya suhu 30-40 C selama 7-8 hari atau suhu 200 C selama 40 jam. Bisa juga dilakukan pada suhu 430 C selama 24 jam.Untuk menghambat pertumbuhan mikroba, proses pelayuan dibantu dengan sinar ultraviolet. Berikut ada proses-proses perubahan selama pelayuan pada daging :Daging menjadi lunakDaging menjadi lunak karena terjadi proses kontraksi dan relaksasi pada otot sesaat setelah ternak dipotong yang menyebabkan perubahan biokimia dalam jaringan. Proses kontraksi menyebabkan otot menjadi keras dan kaku sedangkan proses relaksasi menyebabkan jaringan otot menjadi lunak dan empuk.Keempukan daging dapat terjadi karena ternak menyimpan glikogen di dalam otot sebagai sumber persediaan energy, untuk itu mengistirahatkan ternak selama 24 jam dapat meningkatkan jumlah glikogen yang pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otot menjadi lunak dan empuk. Fungsi pengempukan daging dengan pelayuan merupakan fungsi dari waktu dan temperatur. Pada temperatur yang tinggi akan menghasilkan tingkat keempukan tertentu dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan pada temperatur rendah. Keempukan juga dapat ditingkatkan dengan perlakuan pendinginan , perlakuan enzim dan perebusan. Setelah ternak mati dan daging mengalami rigor mortis, ikatan struktur miofibril dilonggarkan oleh enzim proteolitik, rusaknya komponen protein dari miofibril dapat meningkatkan keempukan daging.Karkas sapi biasanya dilayukan dalam waktu sekitar 2 x 24 jam. Untuk memperoleh daging yang memiliki keempukan optimum dan cita rasa yang khas, pelayuan dilakukan pada suhu yang lebih tinggi atau dengan waktu yang lebih lama, misalnya suhu 3-40 C selama 7-8 hari atau suhu 200 C selama 40 jam. Bisa juga dilakukan pada suhu 430 C selama 24 jam.

Daging menjadi kurang transparan. Jika daging segar dipotong ,warnanya adalah merah keunguan dari myoglobin. Ketika berada didalam lingkungan beroksigen, maka permukaan daging segar akan berwarna merah terang karena terjadinya oksigenasi myoglobin menjadi oksimioglobin. Oksigen yang masuk ke dalam otot kemudian dipakai untuk reaksi biokimiawi di dalam otot. Pada konsentrasi oksigen rendah (1-2%), atom fero (Fe+2) akan teroksidasi menjadi feri (Fe+3) dan sisi ikatan keenam akan berikatan dengan air membentuk metmioglobin berwarna coklat. Dari pembentukan warna coklat pada daging ini yang membuat daging menjadi kurangt ransparan.Perubahan PH daging.Perubahan pH menyebabkan sebagian protein terdenaturasi dan perubahan muatan protein. Perubahan muatan protein akan mengubah jarak antar serat-serat daging sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap dan memantulkan cahaya yang akan mempengaruhi penampakan (warna) daging secara visual.Kecepatan penurunan pH daging dan nilai pH akhir post-rigor akan mempengaruhi warna daging. Makin rendah pH maka warna daging akan semakin pucat. Warna pucat ini disebabkan oleh karena banyaknya air bebas yang berada diluar serabut daging. Kandungan air ekstraseluler yang tinggi ini menyebabkan kemampuannya untuk memantulkan cahaya akan meningkat dan penyerapan cahaya menurun sehingga intensitas warna akan menurun (warna terlihat pucat). Kandungan air intraseluler yang tinggi menyebabkan kemampuan untuk memantulkan cahaya akan turun sementara kemampuan untuk menyerap warna akan meningkat sehingga warna akan terlihat lebih terang (gelap).Perubahan WHCWater-holding Capacity (WHC) atau daya ikat air adalah satu dari beberapa sifat daging yang sangat penting untuk membentuk mutu teknologi daging. WHC adalah kemampuan daging untuk mempertahankan kandungan air (bebas)nya pada saat diberikan tekanan dari luar (seperti pemanasan, penggilingan atau pengepressan). Banyak dari sifat fisik daging termasuk warna, tekstur dan kekerasan dari daging mentah, dipengaruhi oleh WHC daging. Pelayuan dapat meningkatkan daya ikat air pada berbagai macam pH karena terjadinya perubahan hubungan air - protein, yaitu peningkatan muatan melalui absorbsi ion K dan pembebasan ion Ca, tetapi penyimpanan yang terlalu lama akan menurunkan daya ikat air dan terjadinya perubahan struktur otot. Walaupun pelayuan dapat meningkatkan daya ikat air tetapi sangat dipengaruhi oleh pH dan pada akhirnya daging kehilangan cairannya. Pelayuan pada temperatur (0 1)oC selama 21 hari dapat meningkatkan daya ikat air dan keempukan daging sapi serta menurunkan susut masak (cooking loss) dan penyusutan daging.Perubahan aroma dagingLemak bersifatmuda hmenyerap bau. Apabila bahan pembungkus dapat menyeraplemak, maka lemak yang terserap ini akan teroksidasi oleh udara sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan diserap oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang mengakibatkan seluruh lemak menjadi rusak. Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh otoksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Otoksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh factor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak, logam berat(Cu, Fe, Co dan Mn), dan enzim-enzim lipoksidase. Sehingga aroma daging tidak terlalu menyengat.

2.6 Teknik pengolahan2.6.1 Daging sapiMengolah cara rebus. Pilih daging bagian sandung lamur ( bagian perut ) karena biasanya liat dan keras, sehingga butuh pengolahan lama dan berada dalam kuah yang membantu melunakkan. Potongan daging jangan terlalu besar supaya cepat lunak dan bumbu meresap.Masukkan daging jika air sudah mendidih. Jika daging mulai lunak, kecilkan api dan masak hingga bumbu meresap sempurna. Mengolah secara tumis.Pilih daging sapi bagian has dalam. Potong daging tipis dan jangan terlalu besar.Bumbui dahulu dengan campur merica bubuk, garam dan minyak zaitun sebelum dimasukkan dalam tumisan. Gunakan api besar, suhu tinggi dan waktu singkat saat mengolahnya. Bisa juga tambahkan tenderizer ( pelunak ) sebelum daging dimasak. Mengolah secara panggang.Pilih daging bagian paha, potong daging melawan serat dengan ukuran agak besar.Rendam daging yang telah dipotong dalam cairan bumbu selama 2 3 jam.Letakkan daging beserta bumbu perendamnya dalam pinggang tahan panas, lalu dimasukkan dalam oven panas.Suhu untuk memanggang antara 180*c 200*c selama 20 30 menit.Mengolah secara rebus ( kaldu ) Pilih tulang atau bagian sancam ( daging dekat paha ). Panggang dahulu daging dan tulang hingga cokelat.Setelah itu memarkan atau remukkan, agar sarinya lebih mudah terestrak cairan. Gunakan api kecil dengan lama saat merebus. Tambahkan bouqet garnie ( pala, merica butiran , kulit wortel, daun bawang, seledri, dan kentang ) yang diikat menggunakan kain kasa untuk memperkuat aroma. Saring kaldu jika talah mendidih.Mengolah secara bakar.Pilih daging has. Potong daging ukuran kecil. Rendam dalam bumbu cair selama 1 2 jam hingga bumbu meresa. Tusuk daging berbumbu ke tusuk sate, baru bakar di atas bara. Mengolah secara goreng.Pilih has, rebus dalam air berbumbu hingga empuk. Potong daging dengan ketebalan antara 1,5 2 cm. Potong melawan serat. Pukul pukul sebentar menggunakan pemukul daging.Goreng dalam minyak jumlah banyak dan temperatur sedang.2.6.2 Daging kambingMengolah secara panggang dan bakar Pilih daging kambing muda dan bagian has. Bumbui, diamkan selama 1 2 jam.Letakkan dalam pinggann tahan panas kemudian panggang dalam oven panas dengan temperatur 200 230*c. Jika warna daging mulai kecoklatan, turunkan temperatur menjadi 120 160*c. Panggang hingga matang.Potongan daging bisa besar tergantung besar kecilnya alat pemanggang. Jika dibakar langsung di atas bara, potong daging dengan ukuran kecil. Mengolah secara rebus.Semua bagian daging dapat digunakan.Potongan jangan terlalu besar.Rebus dalam air mendidih hingga lunak.Pisahkan air dan daging.Gunakan bumbu dan rempah beraroma kuat untuk menyamarkan aroma prengus-nya.Mengolah Secara tumis.Pilih bagian daging has, potong tipis melawan serat. Gunakan wajan cekung dan suhu tinggi.Supaya daging cepat empuk tambahkan air kaldu yang panas.Gunakan sedikit minyak goreng.2.6.3 Daging babiMempersiapkan dan mengolah daging babi

a. Kenali Berbagai Jenis Potongan.Pada umumnya, daging babi dipotong menjadi empat bagian dasar (meski cara memotong babi di berbagai negara berbeda-beda dan/atau memiliki nama sendiri untuk potongan-potongan khusus tersebut)): bagian bahu, bagian pinggang, bagian sisi/perut, dan bagian paha/kaki. Bagian otot yang berada di sekitar tulang belakang lunak dan tidak berlemak (dan biasanya lebih mahal harganya) karena babi tidak menggunakan otot tersebut sesering otot yang letaknya lebih dekat ke tanah, yang mungkin lebih liat tapi lebih bercita rasa.

b. Sediakan waktu untuk menggarami atau merendam daging dalam bumbu.Karena kini babi diternakkan untuk menghasilkan kadar lemak yang lebih rendah, dagingnya memiliki jaringan lemak yang lebih sedikit untuk menjaganya tetap lembap selama proses pemasakan. Merendam daging dalam larutan garam adalah solusi yang baik untuk mengatasinya, tapi perlu dilakukan lebih awal karena daging memerlukan waktu untuk perlahan-lahan menyerap air secara osmosis selama direndam dalam larutan garam tersebut. Anda juga bisa membuat larutan rendaman yang menggiurkan untuk daging babi dengan memadukan bumbu-bumbu favorit Anda dan mencampurkannya dalam larutan minyak. Biarkan daging terendam dalam larutan tersebut selama beberapa jam atau biarkan semalaman.

c. Mempersiapkan bumbu baluran kering. Cara lain yang populer untuk membumbui berbagai jenis daging adalah dengan menggunakan bumbu baluran kering - yaitu campuran kering dari garam, lada, berbagai jenis rempah, dan bahan kering lainnya (biasanya dalam bentuk bubuk atau butiran). Balurkan campuran bumbu kering pada daging sesaat sebelum dimasak atau sekitar satu jam sampai satu hari sebelum daging diolah. Bumbu baluran kering tidak membantu menjaga kelembapan daging, tetapi memberikan cita rasa yang kuat dan apabila dimasak dengan sempurna, membentuk kulit yang lezat pada bagian permukaan daging.

d. Ketahui terlebih dahulu waktu pemasakan yang diperlukan. Seperti pada jenis daging lainnya, proses pemasakan harus cukup lama untuk mematikan mikroorganisme berbahaya, tetapi jangan sampai daging menjadi kering karena dimasak terlalu lama. Lembaga Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan daging babi untuk dimasak hingga mencapai suhu 70C pada bagian dalamnya (gunakan termometer daging yang dapat membaca suhu secara langsung pada bagian daging yang paling tebal), tetapi beberapa koki memilih untuk menghentikan proses pemasakan pada suhu antara 60 sampai 65C untuk menjaga kelembapan daging, karena parasit trikinosis mati pada suhu 58C.

2.7 Teknik menyimpan daging

a. Penyimpanan dengan PendinginanPendinginan daging dilakukan untuk menurunkan suhu karkas/daging menjadi di bawah +7 oC dan di atas titik beku daging (-1,5 oC). Tujuan pendinginan daging adalah untuk mempertahankan kesegaran daging, memperpanjang masa simpan daging, memberikan bentuk atau tekstur daging yang lebih baik, dan mengurangi kehilangan bobot daging. Dengan pendinginan, maka pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat pada daging akan dihambat, serta aktivitas enzim-enzim dalam daging dan reaksi-reaksi kimia juga akan dihambat. Secara umum, karkas atau daging sebaiknya didinginkan hingga suhu bagian dalam daging (internal temperature) mencapai suhu < +7 oC.Suhu internal karkas/daging sapi sebaiknya dicapai < +7 oC dalam waktu < +3 oC secepat mungkin. Metode pendinginan karkas/daging sapi yang saat ini umum dilaksanakan adalah pendinginan cepat (quick chilling) yang menggunakan suhu ruang pendingin -1 oC sampai +1 oC, kelembaban 85 - 90%, kecepatan udara 1 - 4 m/detik dan lama pendinginan (untuk mencapai suhu internal daging < +7 oC) 24 - 36 jamPenyimpanan dingin biasanya diartikan sebagai pengunaan suhu rendah dalam kisaran 1osampai 3,50C, suhu yang jauh melebihi permulaan pembekuan otot, tetapi masih berada dalam suhu optimum -2oC dan 7oC bagi pertumbuhan mikroorganisme psikrofilik. Dan jika dalam pemasaran daging yang disimpan pada suhu dingin adalah penjualan yang secepat mungkin berdasarkan pada daya tahan yang tidak lebih dari 3-5.Suhu dingin harus tetap terjaga selama penyimpanan dalam jumlah besar, distribusi, penyimpanan di pengecer dan penjualan. Dalam hal karkas, pemilihan kondisi penyimpanan supaya terdapat kelembaban relatif 87-81% sehingga pengeringan permukaan yang mencapai 2-2% dari berat karkas terjadi di permukaan. Hal ini akan menghalangi pertumbuhan bakteri. (Buckle,1985)

b. Penyimpanan dengan Pendinginan dan Pengemasan Potongan-potongan DagingDaging yang ber-pH dibawah 5,8 dipotong dari karkas, ditempatkan dalam suatu kantong yang dapat mengerut karena panas yang sulit ditembus gas seperti cryovac, kantong itu dikosongkan udaranya, ditutup dan didinginkan sampai di bawah 7oC selama 2 jam pemotongan daging. Potongan yang telah didinginkan dan dikemas dimasukkan ke dalam kotak karton berukuran 27 kg dan disimpan pada suhu -2osampai 0,3oC.Untuk didistribusikan pada suhu tersebut. Potongan daging yang diolah secara ini mempunyai daya simpan selama 9-10 minggu pada suhu -1oC, 7 minggu pada suhu 0,5oC dan 5 minggu pada suhu 1,5oC.

c. Penyimpanan dengan PembekuanPembekuan atau penyimpanan beku daging dilaksanakan pada suhu dimana mikroorganisme tidak akan tumbuh dan pada suhu dimana daging masih cukup keras dan tahan pada penimbunan secara besar-besaran. Dalam pelaksanaannya ini berarti penggunaan suhu di bawah -15oC. Terdapat berbagai metode pembekuan yaitu :Pembekuan plat : metode pembekuan ini menggunakan logam sebagai medium yang mentransferkan panas. Daging yang dibekukan berkontak langsung dengan plat pembeku (atau salah satu plat pembeku pada sistem plat ganda). Temperatur pembeku berkisar antara -20oC dan -30oC. Kecepatan pembekuan tergantung pada konduksi transfer panas, dan lebih cepat daripada metode udara diam.Pembekuan cepat : pembekuan dengan metode ini menggunakan medium udara dingin dalam ruang atau sarana lain seperti terowongan yang dilengkapi dengan kipas untuk menggerakkan udara dingin secara cepat. Pembekuan berlangsung lebih cepat daripada metode udara diam atau pembekuan plat. (Soeparno,1994)Pembekuan daging harus dilakukan setelah proses rigor mortis berlangsung. Jika daging belum mengalami rigor mortis dan sudah dibekukan, maka rigor mortis akan terjadi pada saat daging tersebut dicairkan (thawed). Proses tersebut dikenal dengan thaw rigor. Daging yang mengalami thaw rigor akan kehilangan cairan daging (jus daging) yang relatif banyak dan relatif keras (liat atau alot). Agar daging/karkas dapat relatif segera dibekukan setelah proses pemotongan, maka perlu diterapkan stimulasi listrik (electrical stimulation) pada proses pemotongan.PreservasiPreservasi berarti menghambat atau membatasi reaksi-reaksi enzimatis, kemis, dan kerusakan fisik daging dan daging proses. Metode yang banyak digunakan untuk memperpanjang masa simpan daging dan daging proses adalah dengan pendinginan atau yang lazim disebut refrigerasi pada temperatur antara 2oC sampai 5oC. Di samping itu daging dan daging proses dapat diawetkan dengan proses pembekuan, proses termal (pemanasan) dan dehidrasi (pengeringan). Preservasi daging juga dilakukan dengan cara iradiasi, pengepakan, dan perlakuan kimiawi, misalnya dengan cara curing dan pengasaman (Soeparno, 1994).

Preservasi bertujuan, antara lain untuk mengamankan daging dan produk daging proses dari kerusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme dan untuk memperpanjang masa simpannya. Preservasi berarti menghambat atau membatasi reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi dan kerusakan fisik daging dan daging proses. Salah satu tindakan preservasi yang biasa dilakukan adalah pembekuan (Soeparno, 1994).a.IradiasiMetode preservasi daging dengan radiasi pada umumnya menggunakan radiasi mengion terhadap produk.Radiasi mengion adalah radiasi yang mempunyai energi dan cukup untuk melepaskan elektron dari atom serta menghasilkan ion.Dalam praktek tipe radiasi mengion yang banyak digunakan adalah sinar katoda energi tinggi (elektron berkecepatan tinggi yang dihasilkan oleh generator elektron), atau sinar X yang dihasilkan oleh elektron yang mengenai target logam berat, dan sinar gamma dari sumber-sumber radioaktif.(Hannan, dan Thornley, 1957). Radiasi mengion membunuh mikroorganisme pada dan di dalam daging, sehinnga radiasi mengion disebut juga sterilisasi dingin. Jumlah energi radiasi yang diabsorpsi oleh produk daging yang sedang diiradiasi dinyataka dengan unit rad (1 juta rad = 1 megarad, kira-kira sema dengan 2 kalori).b.Proses TermalProses termal adalah metode yang dipergunakan untuk membunuh mikroorganisme pembusuk dan mikroorganisme toksikogenik di dalam daging atau daging proses. Jumlah panas yang dipergunakan pada preservasi daging atau daging proses ada dua macam yaitu pemanasan sedang atau moderat, temperature produk mencapai 58oC sampai 75oC dan pemanasan pada temperature tinggi biasanya lebih tinggi daripada 100oC.c.DehidrasiDehidrasi daging mempunyai pengaruh preservatif, karena penurunan aktivitas air yang relatif rendah, sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat.Produk daging kering mempunyai masa simpan yang relatif lama tanpa penyimpanan refrigerasi.Produk sosis kering atau agak kering dan sapi kering, misalnya dendeng telah banyak diproduksi.Pengeringan dengan menggunakan udara panas banyak dilakukan untuk produk daging giling (lumat) masak.Faktor yang mempengaruhi kualitas produk daging kering udara panas ini adalah temperature, ukuran partikel dan gerakan udara panas. Produk daging kering masih mengandung air kira-kira 5% sampai 6%. (Soeparno, 1994).d.Preservasi dengan OzonOzon adalah toksik, dan pemakaiannya dalam preservasi daging telah sangat dibatasi, karena gas ozon meningkatkan perkembangan ransiditas oksidatif.Seperti halnya sinar ultraviolet, ozon cenderung mempercepat pembentukan metmioglobin (coklat) pada daging (Kaess dan Weidemann, 1973; Lawrie, 1979).Ozon merupakan substansi bakterisidial untuk mikroorganisme yang terdapat di udara (atmosfir), atau yang terdapat di dalam suspensi cairan.Mikroorganisme aerobik secara relatif lebih tahan terhadap ozon daripada bakteri fakultatif dan anaerobik. Makin rendah ttemperatur penyimpanan, makin besar keefektifan ozon (Urbain, 1971)e.Preservasi dengan antibiotikDalam preservasi daging, antibiotik merupakan agensia yang sangat potensial untuk meningkatkan masa simpan. Pemakaiannya telah tidak diizinkan olehFood and Drug AdministrationAmerika Serikat (Urbain, 1971; Forrest et al., 1975), karena kemungkinan toksisitas residu di dalam daging atau karkas atau perkembangan sensitivitas toksisitas residu di dalam daging atau karkas atau perkembangan sensitivitas alergik bagi konsumen serta perkembangan bakteri yang resistan terhadap antibiotik, misalnyaSalmonella.Dengan dasar ini pemakaian antibiotik dalam preservasi daging menjadi tidak efektif bila kemudian dipergunakan untuk suatu terapi atau sebagai bahan aditif.

Macam-macam Preservasi Kimiawi:a.CuringCuring adalah cara prosesing daging dengan menambahkan beberapa bahan seperti garam NaCl, Na-nitrit dan atau Na-nitrat dan gula (dekstrosa atau sukrosa atau pati hidrolisis), serta bumbu-bumbu. Maksud curing antara lain untuk mendapatkan warna yang stabil, aroma, tekstur dan kelezatan yang baik dan untuk mengurangi pengerutan daging selam prosesing serta memperpanjang masa simpan produk daging. Produk daging yang diproses dengan curing disebut daging cured (daging peram).Kelebihan nitrit dalam daging cured dapat menyebabkan daging proses menjadi berwarna hijau dan disebut terbakar nitrit mungkin karena oksidasi pigmen daging cured. Sebaliknya kekurangan nitrit dalam curing dapat menyebabkan warna pucat atau warna lemah.b.Preservasi dengan Asam organik dan anorganikAsam-asam organik dan asam anorganik lemak mempunyai pengaruh bakteriostatik atau fungistatik.Asam asetat dan asam cuka telah banyak dipergunakan dalam preservasi bahan makanan, dan mempunyai pengaruh bakteriostatik yang agak lemah. Tingkat keasaman yang berlebihan akan menghambat aktivitas mikrobia. Penambahan asam asetat sampai kira-kira 3,6% pada fase cair diperlukan untuk preservasi sosis asam (Urbain, 1971).c.Preservasi dengan Karbon dioksidaKarbon dioksida digunakan sebagai bahan preservasi karena mempunyai pengaruh bakteriostatik dan fungistatik.CO2menghambat pertumbuhan sejumlah bakteri aerobik, ragi dan jamur. Kombinasi CO2dan penyimpanan dingin mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap masa simpan produk daging unggas dibandingkan dengan pengaruh masing-masing cara preservasi. Penyimpanan sosis yang lama pada gas CO2dengan konsentrasi lebih dari 50% akan menyebabkan pengasaman karena gas ini akan larut di dalam produk dan mengakibatkan pembentukan asam karbonat.

Pengepakan Produk Daging ProsesPengepakan termasuk salah satu cara preservasi daging dan daging proses untuk melindungi daging terhadap kerusakan yang terlalu cepat baik karena perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikrobial serta untuk menampilkan produk dengan cara menarik (Ramsbottom, 1971). Pengepakan tidak memperbaiki kualitas tetapi hanya mempertahankan atau memperlambat kerusakan produk selama penyimpanan.

2.8 Contoh hidangan2.8.1 Daging sapi1. Abon

Abon

Abon Sapi- Abon adalah olahan daging sapi yang dikeringkan dan berwujud serat-serat kasar namun halus dan lembut saat dimakan. Abon sapi ini bisa bertahan sampai berbulan-bulan.Ambil nasi putih hangat dan taburkan abon di atas nasi selanjutnya nikmati santap makan dengan abon yang mempunyai cita rasa tinggi daging sapi.2. Bakso

Bakso

Bakso Sapi- Siapa yang tidak pernah makan bakso? hampir semuanya sudah dan sering menikmati bakso. Bakso merupakan makanan khas masyarakat karena selain murah juga nikmat.Disajikan dengan kuah hangat serta dengan mihun serta sayuran daun sawi dan juga taburan brambang goreng membuat cita rasa tersendiri.Sedangkan bulatan penthol bakso terbuat dari daging sapi yang telah digiling dan dibentuk bulat-bulat. Ada berbagi ukuran dari kecil hingga besar untuk penthol bakso daging sapi tersebut3. Dendeng

Dendeng

Dendeng Sapi- Merupakan salah satu jenis makanan daging sapi yang tahan lama karena diawetkan. Dendeng sapi ini terbuat dari irisan tipis daging sapi yang telah kering dijemur.Kita tinggal menggorengnya saat ingin menyantap dendeng ini.Cita rasa tinggi dari daging sapi dendeng ini bisa anda coba.

2.8.2 Daging kambing1.Sate Kambing

Sate Kambing

Menu masakan daging kambing yang satu ini sudah sering kita jumpai dan hampir kebanyakan orang sudah mencicipinya. Namun untuk jenis masakan sate kambing ini juga banyak pilihan juga, seperti sate kambing bumbu kecap, sate kambing bumbu kacang, sate kambing lontong, dan lainnya.2.Gulai Kambing

Gulai Kambing

Gulai kambing juga sudah umum kita temui, menu masakan gulai kambing ini begitu lezat.Saya pun sangat suka dengan jenis masakan gulai kambing ini. Namun anda bisa mencoba menu masakan gulai kambing ini karena cara memasak gulai kambing di setiap daerah berbeda-beda, temukan aneka cara memasak gulai kambing.

2.8.3 Daging babi1.

Hidangan babi panggang khas Batak.

2.

Casiu (babi panggang merah)

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanBahan makanan yang sehat bagi tubuh kita adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang dan zat yang diperlukan tubuh kita untuk tumbuh dan berkembang. Makanan yang sehat ini seharusnya memiliki kandungan gizi yang banyak antara lain adalah : karbohidrat, mineral, protein, dan lemak tak jenuh dalam jumlah yang sedikit saja3.2 SaranDengan banyaknya sumber bahan pangan sebaiknya kita dapat memilah bahan makanan yang baik perkembangan kesehatan tubuh kita di masa yang akan datang dan terhindar dari ber-bagai macam penyakitMohon bimbingan dan perbaikan dari dosen dalam makalah yang dibuat oleh kelompok 3 apabila ada kesalahan dan kekurangan.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Daging_sapihttps://id.wikipedia.org/wiki/Daging_kambinghttps://id.wikipedia.org/wiki/Daging_babihttp://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/article/detail/44http://yasinthanovitadewi.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-bahan-pangan-hewani-dan.htmlhttp://www.kaskus.co.id/thread/508b520b1c76088e4600001f/13-olahan-daging-sapi-yang-enak-serba-13/1http://suryamalang.tribunnews.com/2015/09/24/cobain-nih-5-resep-olahan-daging-sederhana-tapi-lezat

Nama mahasiswa yang bertanya kepada kelompok 3 :1. Ari suprantoro2. Agil supatmi3. Angga saputra4. Adi jaya5. Astira6. Christian7. Gusti8. Lilik iskandar9. Ignatius10. Andrean11. Izlal30