30
1. Resume Makalah Manajemen Pers Manajemen (management) secara harfiyah artinya mengatur atau mengelola. Encyclopedia Americana mengartikan manajemen sebagai “The art of coordinating the elements of factors of production towards the achievement of the purposes of an organization “. Pencapaian sasaran organisasi terjadi melalui peng-gunaan manusia (men), bahan produksi (materials), dan mesin (machines). Hakikat manajemen adalah “proses koordinasi berbagai sumberdaya” organisasi (men, materials, machines) dalam upaya mencapai sasaran organisasi. Pers adalah lembaga penerbitan media massa cetak, seperti suratkabar, tabloid, majalah, dan buku. Dalam bahasa Inggris, pers (press) berarti mesin pencetak, mencetak, orang-orang yang terlibat dalam kepenulisan atau produksi berita, menekan, dan sebagainya. Dalam Leksikon Komunikasi, pers punya banyak arti, seperti usaha percetakan atau penerbitan; usaha pengumpulan atau penyiaran berita; penyiaran berita melaui media massa; dan orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita. Ada pula pendapat, pers merupakan singkatan dari persuratkabaran.

Resume Makalah Manajemen Pers

Embed Size (px)

DESCRIPTION

document

Citation preview

Page 1: Resume Makalah Manajemen Pers

1. Resume Makalah Manajemen Pers

Manajemen (management) secara harfiyah artinya mengatur atau

mengelola. Encyclopedia Americana mengartikan manajemen sebagai “The art of

coordinating the elements of factors of production towards the achievement of the

purposes of an organization“. Pencapaian sasaran organisasi terjadi melalui peng-

gunaan manusia (men), bahan produksi (materials), dan mesin (machines).

Hakikat manajemen adalah “proses koordinasi berbagai sumberdaya”

organisasi (men, materials, machines) dalam upaya mencapai sasaran organisasi. Pers

adalah lembaga penerbitan media massa cetak, seperti suratkabar, tabloid, majalah,

dan buku.

Dalam bahasa Inggris, pers (press) berarti mesin pencetak, mencetak, orang-

orang yang terlibat dalam kepenulisan atau produksi berita, menekan, dan sebagainya.

Dalam Leksikon Komunikasi, pers punya banyak arti, seperti usaha percetakan atau

penerbitan; usaha pengumpulan atau penyiaran berita; penyiaran berita melaui media

massa; dan orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita. Ada pula pendapat,

pers merupakan singkatan dari persuratkabaran.

Manajemen pers adalah proses pengelolaan berupa koordinasi unsur-unsur

terkait dalam penerbitan pers (media massa, utamanya media cetak). Pembahasan

manajemen pers di bawah ini mengacu pada konsep fungsi manajemen dari Henry

Fayol, yaitu Planning, Organizing, Acting,dan Controlling (POAC).

Planning artinya perencanaan, yakni penyusunan atau penetapan tujuan dan

aturan. Organizingartinya pengorganisasian berupa pembentukan bagian-bagian,

pembagian tugas, atau pengelompokkan kerja. Acting artinya pelaksanaan

rencana. Controling adalah pengawasan dan evaluasi hasil kerja.

Page 2: Resume Makalah Manajemen Pers

2. Resume Makalah Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi yaitu orang yang mengketuai (pimpinan) dalam memimpin

suatu redaksi, apakah berita tersebut layak di publikkan, atau urusan (pengaturan)

yang akan dijalankan dalam mengedit meng layout dan sampai mengsirkulasikan

kepada public.

Pemimpin Redaksi (Chief Editor)  adalah pemimpin tertinggi dalam struktur

keredaksian di media. Ia bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja

struktur keredaksian. Sebagai penanggung jawab keredaksian, Pemimpin Redaksi

menetapkan kebijakan dan mengawasi kegiatan operasional sehari-hari.

Pemimpin Redaksi  bertanggungjawab terhadap isi pemberitaan. Ia menjadi wakil

perusahaan jika ada tuntutan hukum yang berkaitan dengan konten media di

pengadilan.

Adapun tugas pemimpin redaksi secara lebih terperinci yaitu :

a. Bertanggung jawab terhadap isi redaksional / redaksi pemimpin.

b. Bertanggung jawab terhadap kualitas berita / produk penerbitan.

c. Memimpin rapat redaksi.

d. Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat

pada setiap edisi.

Adapun Syarat – Syarat Pemimpin Redaksi yaitu :1. Memiliki jiwa kepemimpinan dan tegas dalam mengambil keputusan.

2. Berpengalaman dalam mengolola media cetak.

3. Menguasai bahasa asing.

4. Bependidikan.

Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan

informasi berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan.

Redaksi merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang

menjalankan visi, misi, atau idealisme media.Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang

Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred yang bertugas

Page 3: Resume Makalah Manajemen Pers

sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab sehari-hari di bagian redaksi.

Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang

mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator

Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan

Kontributor. Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis.

Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat

Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan

orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian. Ada pula yang

disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di

bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat

dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita. Bagian lain

yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang membidangi

tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik) serta Perpustakaan dan

Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

dapat masuk ke bagian Redaksi.

Dalam setiap perusahaan penerbitan pers bagian redaksi akan dipimpin oleh

Pemimpin redaksi atau Pemred. Karena dengan adanya Pemred maka segala kegiatan

kejurnalistikan dalam perusahaan pers tersebut akan dapat terkontrol dengan baik.

Umumnya Pemred adalah orang yang mampu memanajemen SDM dengan baik dan

mempunyai pengalaman dan pemahaman yang tinggi tentang industri jurnalistik.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa isi halaman dari suratkabar

berupa berita dan pendapat. Sebetulnya dalam tiap halaman suratkabar juga terisi oleh

beberapa iklan, namun halaman-halaman iklan tidak akan dijelaskan, karena tugas itu

sudah ditangani oleh bidang yang lain yaitu bidang perusahaan.

Berita-berita yang termuat di halaman-halaman suratkabar adalah hasil rapat

redaksi dari seluruh staf-staf redaksi yang dipimpin oleh Pemred. Nah, di sinilah

tugas utama Pemred, yaitu memimpin setiap rapat redaksi untuk menentukan pilihan-

pilihan berita yang akan terbit.

Page 4: Resume Makalah Manajemen Pers

Kemudian jika anda perhatikan dalam halaman suratkabar pasti terdapat

rubrik opini atau pendapat. Rubrik tersebut umumnya dibagi menjadi dua bagian

yaitu opini eksternal dan opini internal.

Opini Eksternal adalah suatu penulisan pendapat yang datang dari pembaca,

artinya setiap penerbitan pers selalu memberikan ruang kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dalam mengisi halaman suratkabar dengan pendapat mereka tentang

suatu peristiwa atau suatu permasalahan yang sedang hangat dibahas oleh masyarakat

luas. Tulisan-tulisan itu datang dengan jumlah yang sangat banyak setiap harinya,

sedangkan halaman suratkabar sangat terbatas (umumnya hanya 2-4 tulisan yang

mungkin terbit). Kemudian peran Pemred lah yang berpengaruh untuk menentukan

tulisan-tulisan mana yang akan terbit.

Opini internal adalah suatu penulisan pendapat yang datang dari dalam

perusahaan media itu sendiri, artinya dalam halaman opini pasti terdapat suatu

penulisan pendapat untuk menjelaskan sikap media tersebut terhadap suatu peristiwa

atau suatu permasalahan yang sedang hangat dibahas. Opini yang datang dari dalam

perusahaan suratkabar itu sendiri disebut editorial atau tajuk rencana.

Namun siapakah yang menulis editorial tersebut? Ya sudah jelas yang

bertugas untuk menulis editorial adalah Pemred, karena dia bertugas sebagai

pemimpin media, maka apa yang dia tulis dianggap mewakili pendapat dan sikap

media tersebut. Lagipula jika editorial yang terbit ternyata menimbulkan masalah di

masyarakat luas, maka Pemred yang bertanggung jawab, karena dia tertugas sebagai

pemimpin dari halaman-halaman yang terisi.

Page 5: Resume Makalah Manajemen Pers

3. Resume Makalah Penerbitan Pers

Kata pers adalah istilah kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Banyak

orang berasumsi pers identik dengan seorang wartawan, namun sebenarnya bukan itu

saja, melainkan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh media termasuk didalamnya

adalah wartawan. Lalu bagaimana pengertian pers yang sebanarnya, atau pengertian

pers menurut para ahli dan bagaimana sejarah pers islam hingga sampai saat ini, serta

fungsi dan peranan pers islam khususnya di Indonesia.

Istilah “pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti

press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran

secara tercetak atau publikasi secara dicetak (printed publication). Dalam

perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian luas

dan pers dalam pengertian sempit. Dalam pengertian luas, pers mencakup semua

media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang berfungsi

memancarkan/ menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran, atau perasaan

seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. Maka dikenal adanya istilah

jurnalistik radio, jurnalistik televisi, jurnalistik pers. Dalam pengertian sempit, pers

hanya digolongkan produk-produk penerbitan yang melewati proses percetakan,

seperti surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan dan sebagainya

yang dikenal sebagai media cetak.

Menurut leksikon komunikasi, "pers" berarti: (1) usaha percetakan atau

penerbitan; (2) usaha pengumpulan dan penyiaran berita; (3) penyiaran berita melalui

surat kabar, majalah, radio, dan televisi; (4) orang-orang yang bergerak dalam

penyiaran berita; dan (5) medium penyiaran berita.

Sebagai lembaga, ia mengelola informasi yang terdiri dari fakta dan opini,

yang disajikan kepada masyarakat sebagai salah satu komoditi (Totok Djuroto, 2000:

91).

Istilah "pers" yang berasal dari bahasa Inggris, "press", dapat diartikan secara

luas maupun sempit. Dalam pengertian luas, "pers" mencakup semua media

komunikasi-massa seperti radio, televisi, dan film.

Page 6: Resume Makalah Manajemen Pers

Ia berfungsi memancarkan/ menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran,

atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain (Rachmadi, 1990:

9).

Dalam pengertian luas, "pers" merupakan manifestasi dari freedom of

speech (kebebasan berbicara); dalam pengertian sempit, manifestasifreedom of the

press (kebebasan pers). Keduanya tercakup dalam pengertian freedom of

expression (kebebasan berekspresi).

"Penerbitan pers", yang lebih sering disebut media massa cetak, adalah

perusahaan pers yang dalam menyajikan informasinya melewati usaha percetakan

(print-out). Atas perbedaannya itu, ia berbeda dengan "pers" dalam arti luas yang

mencakup media elektronik, seperti radio, televisi, film, dan internet (Totok Djuroto,

2000: 10).

Menurut Indiwan Seto (2006: 10), media cetak bisa dibedakan dari berbagai

segi. Salah satunya, dari bentuk dan ukurannya dalam menyajikan informasi. Ia bisa

berupa kumpulan artikel, berita, cerita, dan iklan. Pembedanya bisa juga dari

periodesasi terbit (harian, mingguan, dwi-mingguan, atau bulanan), jangkauan

sirkulasi, gaya bahasa, dan segmen pembaca.

Berikut ini format-formatnya:

1. Surat kabar (broadsheet)

Untuk ukurannya, rata-rata surat kabar umum di Indonesia dicetak pada

medium kertas ukuran plano (352 x 540 mm). Ia biasanya terbit teratur: harian atau

mingguan.

2. Tabloid

Format ini berukuran setengahnya broadsheet. Dalam sejarahnya di AS, ia

diperkenalkan bagi mereka yang selalu sibuk; sampai-sampai hanya bisa membaca di

bus atau kereta api.

Format ini menjadikan koran praktis dan mudah dibaca di berbagai tempat

sempit. Contohnya dapat kita lihat pada tabloid: Nova, Bintang, Aura, dan Bola. Kini

Page 7: Resume Makalah Manajemen Pers

tak sedikit surat kabar yang mulai menggunakan format ini. Taruh misal Koran

Tempo dan Jawa Pos.

3. Majalah

Format ini setengahnya ukuran tabloid atau seperempat broadsheet. Halaman

demi halamannya diikat dengan kawat atau dilem. Bagian sampul menggunakan jenis

kertas yang lebih tebal dan mengkilat dibandingkan kertas bagian dalam.

Ia terbit teratur: seminggu, dua minggu, atau satu bulan sekali. Contohnya

antara lain majalah Tempo, Femina, Gatra, dan Gadis.

4. Buku

Berukuran setengahnya majalah; sekitar seperdelapan broadsheet. Isinya

biasanya tulisan mengenai ilmu pengetahuan, esai, atau kisah-kisah panjang. Ia

dicetak dalam kertas berukuran setengah kwarto atau folio dan dijilid rapi.

Contohnya: Intisari, Hidayah, Prisma, danSabili.

Pada umumnya, isi produk pers atau produk jurnalistik dapat digolongkan

menjadi tiga kelompok besar, yaitu berita, nonberita, dan fotojurnalistik. Adapun

secara keseluruhan, isi penerbitan pers, yaitu(Totok Djuroto, 2000: 46):

1. Pemberitaan (news getter)

a. Pengertian berita (perception news)

b. Berita langsung (straight news)

c. Penggalian berita (investigative news)

d. Pengembangan berita (depth news)

e. Feature (human interest news)

2. Pandangan atau opini

a. Pendapat masyarakat (public opinion)

1) Komentar

2) Artikel

3) Surat Pembaca

Page 8: Resume Makalah Manajemen Pers

b. Opini penerbit (press opinion)

1) Tajuk rencana

2) Pojok

3) Karikatur

3. Periklanan (advertising)

a. Iklan display

b. Iklan baris

c. Iklan pariwara (advertorial)

Page 9: Resume Makalah Manajemen Pers

4. Koreponden, Kontributor dan Freeleance

a. Koresponden

Selain reporter, media massa biasanya juga memiliki koresponden atau

wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain

(daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat. Sekarang memang sdikit

media nasionala yang punya kontributor di daerah. Mereka umumnya menempatkan

satu reporter yang merupakan karyawan. Apalagi untuk daerah yang terkatagori kota

besar. Bahkan, untuk beberapa daerah, media nasional membuat kantor biro ini,

selain memiliki manajemen khusus, juga punya reporter.

Tapi, untuk ukuran koran lokal,peluang menjadi kontributor atau koresponden

terbuka lebar. Mereka ini dibutuhkan sebab tak jarang peristiwa besar berada di kota

atau kabupaten yang bukan pusat pemerintahan provinsi. Apalagi kalau di daerah itu

punya kekhasan. Misalnya di Lampung, segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan,

pembalak, perambah sangat menarik. Karen punya dua taman nasional besar, Bukit

Barisan Selatan dan Way Kambas, media lokal memandang penting punya

kontributor disana, memang mungkin tak setiap hari ada berita.

Supaya bisa menjadi koreponden, rata-rata personal mesti menjalin hubungan

baik dengan pemimpin koran. Untuk itulah menjalik akses dengan orang media

sangat penting. Yang utama, mereka tahu kita punya kualifikasi meresportase

sehingga mereka yakin. Dari beragam pengalaman, menjadi kontributor atau

koresponden memang lebih pada keaktifan. Misalnya, dengan bertanya kepada

pemimpin redaksi koran, apakah di daerah tertentu butuh koreponden. Biasanya,

kalau dia oke, aplikasi kita diminta.

b.  Kontributor

Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum

dalam struktur organisasi redaksi. la terlibat di bagian redaksi secara fungsional.

Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para

sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya

Page 10: Resume Makalah Manajemen Pers

(puisi, cerpen, esai) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas (Freelance Journalist)

juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada

media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media

mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk

kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). la bekerja untuk sebuah

perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. la

menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.

c. Freeleance

Wartwan lepas (freeleance journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan

lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas

mengirimkan berita untuk dimuat dimedia mana saja, dan menerima honorium atau

tulisan nya yang dimuat.

Jenis pekerjaan yang ini benar-benar bebas dari “tekanan” kalau kontributor

telivisi dan radio, meski kerja lepas, tetap saja ada titah dari kantor pusat. Sedangkan

bekerja sebagai penulis lepas tidak demikian. Ini aktivitas yang pribadi mengaturnya.

Mau menulis ya silahkan. Sedang malas juga tak apa. Menulis artikel, opini dan

resensi buku, misalnya, juga bisa dilakoni sebagai pekerja lepas. Namun, penghasilan

dari bekerja sebagai penulis lepas acap minim. Bayangkan saja, kalau disatu kota

Cuma punya harian yang menyediakan halaman opini, pertarungan bakal sengit. Bisa

dimuat dua artikel perbulan saja sudah bagus.

Bidang yang umum di mana seseorang dapat menjadi tenaga lepas

meliputi: jurnalisme, penerbitan buku, penerbitan jurnal, dan bentuk-

bentuk menulis, redaktur, redaktur-cetak, pengoreksi-cetak, pengindeksan, penyalin

tulisan, programer komputer  dan desain grafis, konsultan dan penerjemah

Praktek tenaga lepas sangat bervariasi. Beberapa memerlukan klien mereka

untuk menandatangani kontrak tertulis, sementara yang lain dapat melakukan

pekerjaan berdasarkan perjanjian lisan, yang mungkin dilaksanakan melalui sifat

pekerjaan tersebut. Beberapa pekerja lepas dapat memberikan perkiraan tertulis dari

hasil kerja mereka dan meminta pembayaran di muka dari klien mereka.

Page 11: Resume Makalah Manajemen Pers

Pembayaran untuk pekerjaan lepas juga bervariasi. Pekerja lepas mungkin

mengenakan biaya pada klien mereka dalam hitungan per hari, per jam, per halaman,

atau pada basis per-proyek. Daripada tarif tetap atau biaya, beberapa pekerja lepas

telah mengadopsi metode "harga berbasis nilai" berdasarkan persepsi nilai dari yang

mereka hasilkan untuk klien. Dengan perubahan sendiri, pengaturan pembayaran

dapat dimuka, persentase dimuka, atau setelah penyelesaian pekerjaan / kontrak.

Untuk proyek yang lebih kompleks, kontrak dapat menetapkan jadwal pembayaran

berdasarkan tonggak atau hasil proyek.

Dalam profesi paling melibatkan penciptaan kekayaan intelektual, "tenaga lepas"

dan istilah turunannya sering disediakan untuk pekerja yang membuat karya atas

inisiatif mereka sendiri, kemudian mencari seseorang untuk menerbitkannya. Mereka

biasanya menjaga hak cipta atas karya mereka dan menjual hak untuk penerbit dalam

kontrak waktu-terbatas. Sebaliknya, pekerja yang dipekerjakan untuk membuat

tulisan / karya sesuai dengan spesifikasi khusus dari penerbit atau pelanggan lain

disebut sebagai "kontraktor independen" dan istilah lain yang serupa. Mereka tidak

memiliki hak cipta terhadap karya-karya tersebut, yang ditulis sebagai karya yang

dibuat karena sewa. Contoh legalitas hal ini adalah diAmerika Serikat, dimana hak

cipta karya yang dibuat oleh pekerja lepas sewaan diatur dalam salah satu kategori

kekayaan intelektual yang didefinisikan dalam undang-undang hak cipta AS

Page 12: Resume Makalah Manajemen Pers

5. Resume Makalah Koordinator Liputan dan Koordinator Daerah

Koordinator liputan adalah orang yang bertugas mengoordinasikan peliputan

sekaligus memimpin rapat/meeting redaksi, memberikan atau menerima usulan

program/tema-tema yang akan diangkat, dan selanjutnya memberikan tugas kepada

reporter/wartawan untuk melakukan reportase sesuai bidang masing-masing.

Koordinator Liputan : bertanggung jawab memantau isu-isu yang sedang

berkembangan  dan menentukan berita apa yang harus diliput oleh seorang reporter

dan kamerawan. Tanggung jawab lainnya :

*menangani buku harian news room yang berisi catatan peristiwa-peristiwa penting

yang sedang      terjadi dan akan terjadi serta terus mengupdatenya.

*mengusulkan rencana liputan harian.

*menentukan pasangan reporter dan kamerawan untuk sebuah liputan.

*mengarahkan reporter dan kamerawan yang bertugas meliput.

*memantau seluruh tim liputan yang sedang berada di lapangan dan memberi

pengarahan lewat telepon.

*menerbitkan surat tugas liputan

*menerbitkan surat-surat khusus yang dibutuhkan reporter untuk kepentingan liputan.

Tugas

- Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara: seminar, press conference,

acara DPR dll

- Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter

- Memberikan lembar penugasan kepada reporter/wartawan dan fotografer

- Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan kepada setiap reporter

- Memantau tugas-tugas harian para wartawan/reporter

- Melakukan komunikasi setiap saat kepada para redaktur, reporter/wartawan, dan

fotografer

- Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan secara kuantitas maupun kualitas

- Mengarahkan dan membina reporter dalam mencari berita dan mengejar sumber

berita

Page 13: Resume Makalah Manajemen Pers

Syarat

- Berpendidikan S1

- Berpengalaman menjadi reporter/wartawan 2-5 tahun

- Menguasai computer

- Menguasai bahasa asing

- Menguasai administrasi dan pengarsipan

Koordinator Liputan Daerah : bertanggung jawab memantau perkembangan isu yang

terjadi di daerah dan mengarahkan kegiatan liputan di daerah. Tanggung jawab

lainnya:

-Tanggung Korda pada dasarnya sama dengan Korlip. Bedanya: wilayah liputan

Korlip meliputi kota di mana kantor pusat stasiun tv berada dan sekitarnya,

sedangkan wilayah Korda di luar wilayah liputan Korlip.

-Sejak Undang-undang Penyiaran mewajibkan stasiun tv membentuk jaringan untuk

siaran nasional, maka stasiun tv mendirikan kantor biro atau menjalin kerja sama

dengan stasiun tv lokal sebagai jaringannya. Berlakunya UU Penyiaran ini

menyebabkan wewenang Korda banyak berkurang. Korda di kantor pusat hanya

menjadi penghubung stasiun pusat dengan biro atau stasiun tv lokal jaringannya, dan

tidak lagi punya wewenang menentukan tugas liputan di daerah.

Fungsi :

o Pelaksana kebijakan Kepala Pusat Pemberitaan,

o Pelaksana kebijakan Produser,

o Pelaksana rekomendasi Rapat Agenda Setting,

Tugas dan Wewenang

o Melaksanakan hari rapat (Rekomendasi) Agenda Setting,

o Memantau perkembangan situasi IPOLEKSOSBUD-HANKAMNAS, didaerah,

o Menjalin koordinasi dengan para Kepala Pemberitaan RRI Cabang,

o Menerima dan menyeleksi usulan agenda liputan daerah untuk disiarkan di Pro3,

o Membagi tugas peliputan berita kepada para Kepala Pemberitaan dan para Reporter

Page 14: Resume Makalah Manajemen Pers

RRI Cabang, sesuai hasil Rapat Agenda Setting,

o Menghubungi para Reporter RRI Cabang yang ada di lapangan,

o Menjalin koordinasi kerja dengan Desk Editor, Desk Olahraga, Petugas Editing,

dan Pengarah Acara,

o Mengisi Buku Laporan Kerja,

o Bertanggung jawab kepada Produser dan Kepala Bidang Produksi.

Yang berperan menghasilkan item-item berita yang kuat itu adalah jajaran

koordinator peliputan (Korlip) dan koordinator daerah (Korda) di Divisi News.

Korlip bekerja berdasarkan permintaan dari produser program berita

bersangkutan. Korlip bertugas mengkoordinasikan liputan yang dilakukan oleh

reporter, camera person, dan kontributor di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan Korda

mengkoordinasikan liputan yang dilakukan oleh para koresponden dan kontributor

Trans TV di luar Jakarta, baik yang dari Jawa maupun luar Jawa. 

Koresponden dan kontributor adalah wartawan (reporter/camera person) yang

berbasis di luar kantor Trans TV Jakarta. Koresponden berstatus karyawan tetap

Trans TV, sehingga mereka mendapat gaji bulanan. Sedangkan, kontributor tidak

berstatus karyawan tetap, sehingga tidak mendapat gaji. Penghasilan mereka

tergantung pada jumlah item berita yang mereka buat dan ditayangkan di Trans TV. 

Saat ini, Trans TV memiliki 30 koresponden dan 64 kontributor dari berbagai

kota di Indonesia. Mereka dikendalikan oleh Korda, yang memiliki dua produser

(Dedi Suchyar, Desi Ardiana Hapsari), empat asprod (M. Fakhrulwardi, Dian Indra

Kencana, Monalisa, Dwi Erna), dan satu staf (Trisnawati). 

Sedangkan di Korlip ada tiga producer (Frans Ruffino, Muhammad Walid,

Hidayat S. Gautama), dua asprod (Fajar Nuryadi, Albert Sumilat), dan satu staf (Teti

Rahmawati). Pembagian kerja mereka diatur berdasarkan shift, karena dinamika

berita sebetulnya berlangsung 24 jam sehari. 

Misalnya, Frans menangani shift 1, yaitu dari pukul 7.00 sampai 15.00. Fajar

menangani shift 2, dari pukul 15.00 sampai 22.00. Sedangkan Walid bertugas di shift

Page 15: Resume Makalah Manajemen Pers

3, pukul 22.00 – 7.00 pagi hari berikutnya. Pembagian shift ini juga menyesuaikan

dengan jadwal tayang Reportase, dari yang Pagi, Siang, Sore sampai Malam. 

Karena itu, dalam rapat yang diadakan oleh produser Reportase, ketika

merancang topik yang akan diliput dan mengevaluasi item berita yang sudah

ditayangkan, crew Korlip dan Korda juga dilibatkan. 

Korlip dan Korda pada pukul 8.30 pagi mengikuti rapat budgeting Reportase

Siang. Sesudah tayang, pukul 12.30 ada rapat evaluasi Reportase Siang, dilanjutkan

dengan budgeting Reportase Sore bersama Produser, Asprod, dan Eksekutif Produser

Reportase. Pukul 13.00, rapat evaluasi Reportase Siang. Setelah rapat, hasil evaluasi

–terutama jika ada kritik dan masukan-- disampaikan ke tim liputan bersangkutan.

Setelah melihat tayangan Reportase Sore pukul 17.00, diadakan rapat evaluasi

serta perencanaan liputan untuk besok. Pukul 18.30, ada rapat budgeting Reportase

Malam. Terakhir, pukul 22.00, ada rapat budgeting Reportase Pagi.

Page 16: Resume Makalah Manajemen Pers

6. Resume Makalah Radio, Televisi, Surat Kabar, Internet

Media yang termasuk ke dalam kategori media massa adalah surat kabar,

majalah, radio, TV, dan film. Kelima media tersebut dinamakan "The Big Five of

Mass Media" (lima besar media massa). Media massa sendiri terbagi dua macam,

media massa cetak (printed media), dan media massa elektronik (electronic media).

Yang termasuk media massa elektronik adalah radio, Tv, film (movie), termasuk CD.

Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu:

1. Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano)

2. Tabloid (1/2 broadsheet)

3. Majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio atau kuarto)

4. Buku (1/2 majalah)

5. Newsletter (folio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4-8 halaman)

6. Buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8) (Romly, 2002:6)

Berikut akan diuraikan mengenai media massa yang paling populer dan paling sering

digunakan masyarakat.

1. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur.

Tulisannya dalam entuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau profil),

tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan rumusan 5 W + 1 H.

Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau mempersuasikan secara

rasional/pikiran.

Kelebihan surat kabar adalah harganya murah, informasinya lengkap dan

selalu actual (baru), mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah

dibawa dan disimpan. Sementara kekurangannya adalah isi pesan singkat, penyajian

gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa disampaikan bagi public yang

memiliki kemampuan membaca.

Page 17: Resume Makalah Manajemen Pers

2. Majalah

Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan feature

dan publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah biasanya

terbit seminggu sekali dan dapat dibaa pada saat senggang atau santai.

Kelebihan majalah adalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab

secara lengkap pertanyaan 5 W + 1 H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari

berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu

menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa disimpan

dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi. Sementara kelemahannya ialah

pesan tidak bisa segera diperoleh public, harganya relative mahal, serta biaya

produksi lebih mahal dari surat kabar.

3. Radio

Radio adalah media yang menyampaikan pesan melalui stimuli indera

pendengaran. Kelebihan radio ialah isi pesan bisa cepat/langsung diterima publiknya,

pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya

sederhana dan fleksibel, khalayaknya khusus, harga pesawatnya tidak mahal dan

mudah dibawa-bawa, siarannya bisa diterima di mana saja, biaya produksi rendah,

bisa menjangkau wilayah yang sulit (pelosok) bahkan melalui batas negara, isi pesan

bisa dipahami siapapun juga termasuk yang tidak mampu membaca.

Sementara kekurangannya ialah isi pesan cepat berlalu dan tidak bisa diulang

kembali, bila tidak digarap dengan baik, maka dengan mudah pendengar bisa

langsung memindahkan gelombang radionya, umpan balik membutuhkan waktu,

sehingga sulit untuk melakukan evaluasi.

4. Televisi

Televise adalah media yang mampu menyajikan pesan dalam bentuk suara,

gerak, pandangan dan warna secara bersamaan, sehingga mampu menstimuli indera

pendengaran dan penglihatan. Kelebihan televise ialah mampu menampilkan hal

Page 18: Resume Makalah Manajemen Pers

menarikyang ditangkap oleh indera pendengaran dan penglihatan, mampu

menampilkan secara detil suatu peristiwa/kejadian, suatu produk dan pembiara,

karena mempengaruhi dua indera sekaligus, maka efek persuasinya lebih kuat

ketimbang media lainnya, jumlah pemirsanya lebih banyak, sehingga ia merupakan

media yang paling populer.

Sedangkan kekurangannya adalah biaya produksi mahal, waktu yang

dibutuhkan untuk proses produksi sampai selesai sangat lama: khalayaknya sangat

heterogen, sehingga sulit menjangkau public sasaran yang diinginkan, peralatan

peliputannya sangat mahal dan rumit penggunaannya, bila tidak dipersiapkan dengan

matang, maka pesan visual itu justru akan menciptakan image buruk. (Wardhani

2008:30-31)

5. Internet

Sebagian kalangan mengkategorikan internet ke dalam media massa, karena

pesannya bisa diterima oleh banyak orang. Namun ada pihak yang tidak sependapat

dikarenakan karakteristik media internet sangat berlawanan dengan media massa.

Informasi melalui media online, hanya dapat dibaca, jika khalayak aktif mencari. Hal

itulah yang menunjukkan perbedaannya dengan media massa seperti televisi yang

kini makin banyak dipilih masyarakat dalam memperoleh berita terkini.

Media internet memiliki beberapa karakteristik, yakni sifat komunikasinya

dua arah (interaktif), komunikatornya bisa lembaga dan personal, isi pesannya lebih

personal/individual, informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai

dengan kebutuhan komunikannya, serta publiknya homogen (Wardhani 2008:22-23)

Media massa merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa,

karena media massa mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih

banyak, heterogen, anonim, pesannya bersifat abstrak dan terpencar. Media massa

merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan. Dengan adanya

media massa, masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi

masyarakat yang beradab. Media massa dalam masyarakat informasi, memiliki

Page 19: Resume Makalah Manajemen Pers

peranan yang sangat penting. Perkembangan teknologi, memungkinkan informasi

dari belahan dunia lain sekali pun dapat diterima dalam pangkuan khalayak dengan

seketika.

Secara garis besar media massa merupakan "kekuatan keempat" (The Fourth

Estate) dalam menjalankan kontrol sosial terhadap masyarakat setelah lembaga

eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Media massa terbagi dua, yakni: media cetak dan

elektronik. Media cetak meliputi, surat kabar, majalah, tabloid, buku newsletter, dan

buletin. Sedangkan media elektronik meliputi radio, televisi, internet, dan film. Media

massa memiliki fungsi-fungsi, yakni menyiarkan informasi, mendidik, menghibur

dan mempengaruhi.