16
RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN DUNIA KERJA KEJEPANGAN Agus Budi Cahyono, Efrizal, Fitriana Puspita Dewi Universitas Brawijaya, [email protected] Universitas Brawijaya, [email protected] Universitas Brawijaya, [email protected] ABSTRACT The growth of the Indonesian economy provides an increasingly widespread foreign investment space. One of the main investors in Indonesia is Japan. The large number of Japanese investments provides opportunities for Japanese language learners to gain employment opportunities related to Japanese fields. However, this opportunity is often missed because there is still a gap between the needs in the workplace and the competence of graduates. Through relevance analysis found the root of the problem and handling solutions. From the results of the study reveal : (1) the cause of the gap of the courses that have not support students to enter into the field of work, (2) unorganized information of job and (3)graduation requirements of Japanese Language Proficiency Test that has not been fulfilled. The solution is the improvement of KBK-KKNI-based curriculum that involves alumni, students, and employers of graduates. As solution is job information should be managed by Japanese Department itself and require the student to pass JLPT N3 for graduation. Another solution for development of social skill is through activity in student organization and social activity. Keywords: relevation, graduation, field of work, Japanese company, curriculum PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu faktor yang berperan penting pada era globalisasi. Dengan fungsi komunikatifnya, bahasa menghubungkan antara yang lokal dengan global sehingga arus pertukaran informasi, budaya, ilmu pengetahuan berjalan terus. Salah satu aspek yang tersentuh globalisasi adalah ekonomi. Globalisasi menciptakan kesempatan untuk meningkatkan perekonomian melalui jalur investasi lintas negara dan benua. Salah satu bentuk globalisasi adalah investasi asing di Indonesia. Negara yang merupakan investor terbesar di Indonesia adalah negara Jepang. Sesuai dengan pidato duta besar Jepang untuk Indonesia pada Penyelenggaraan the1st Indonesia-Japan Business Forum oleh Nikkei BP dan Kompas Gramedia tahun 2013 (www.id- emb.go.jp), nilai investasi langsung dari Jepang ke Indonesia pada tahun

RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN DUNIA KERJA KEJEPANGAN

Agus Budi Cahyono, Efrizal, Fitriana Puspita Dewi

Universitas Brawijaya, [email protected] Universitas Brawijaya, [email protected] Universitas Brawijaya, [email protected]

ABSTRACT

The growth of the Indonesian economy provides an increasingly widespread

foreign investment space. One of the main investors in Indonesia is Japan. The large number of Japanese investments provides opportunities for Japanese language learners to gain employment opportunities related to Japanese fields. However, this opportunity is often missed because there is still a gap between the needs in the workplace and the competence of graduates. Through relevance analysis found the root of the problem and handling solutions. From the results of the study reveal : (1) the cause of the gap of the courses that have not support students to enter into the field of work, (2) unorganized information of job and (3)graduation requirements of Japanese Language Proficiency Test that has not been fulfilled. The solution is the improvement of KBK-KKNI-based curriculum that involves alumni, students, and employers of graduates. As solution is job information should be managed by Japanese Department itself and require the

student to pass JLPT N3 for graduation. Another solution for development of social skill is through activity in student organization and social activity. Keywords: relevation, graduation, field of work, Japanese company, curriculum

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan salah satu faktor yang berperan penting pada

era globalisasi. Dengan fungsi komunikatifnya, bahasa menghubungkan

antara yang lokal dengan global sehingga arus pertukaran informasi,

budaya, ilmu pengetahuan berjalan terus. Salah satu aspek yang

tersentuh globalisasi adalah ekonomi. Globalisasi menciptakan

kesempatan untuk meningkatkan perekonomian melalui jalur investasi

lintas negara dan benua. Salah satu bentuk globalisasi adalah investasi

asing di Indonesia. Negara yang merupakan investor terbesar di Indonesia

adalah negara Jepang. Sesuai dengan pidato duta besar Jepang untuk

Indonesia pada Penyelenggaraan the1st Indonesia-Japan Business

Forum oleh Nikkei BP dan Kompas Gramedia tahun 2013 (www.id-

emb.go.jp), nilai investasi langsung dari Jepang ke Indonesia pada tahun

Page 2: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

2 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

2011 bertambah menjadi 1,52 milyar dolar dibanding tahun sebelumnya.

Di tahun 2012 bertambah sekitar 60% dibanding tahun sebelumnya,

menjadi 2,46 milyar dolar. Pada kuartal pertama tahun ini terjadi

peningkatan sekitar 83% dibandingkan dengan waktu yang sama di tahun

sebelumnya, yaitu senilai 1, 15 milyar dolar. Jumlah perusahaan Jepang di

Indonesia juga bertambah sejumlah 250 perusahaan, dari 1005

perusahaan pada tahun 2010 menjadi 1255 perusahaan di tahun 2012,

mampu melalui dampak krisis ekonomi di tahun 1998 dan mencapai level

tertinggi semenjak hubungan diplomatik yang didirikan lima puluh lima

tahun yang lalu.

Indonesia dan Jepang yang memiliki hubungan yang dekat dan

hangat. Keduanya memasuki masa dengan dinamika baru. Saat ini,

berita mengenai Indonesia pun hampir setiap hari ada di surat kabar

Jepang. Kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia utamanya di

bidang industri dan manufaktur, namun sejak diadakannya kerjasama

antara stasiun televisi Indonesia dan Jepang, bidang pariwisata juga ikut

meningkat. Terjadi peningkatan jumlah wisatawan di kedua negara yang

semakin mempererat kerjasama antar keduanya. Jepang sendiri

menyatakan untuk ingin terlibat secara aktif pada program Master Plan

Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

yang dicanangkan Menteri Koordinator Ekonomi sebelumnya, Hatta

Rajasa. Program MP3EI ini merupakan rencana pengembangan ekonomi

Indonesia jangka panjang yang menekankan pada pembangunan

infrastruktur. Salah satu bentuk nyata kontribusi Jepang pada program ini

adalah keterlibatannya pada proyek pembangunan infrastuktur di kawasan

Metropolitan seperti daerah Jabodetabek atau yang lebih dikenal dengan

Metropolitan Priority Area (MPA).

Program MP3EI berimplikasi pada terciptanya Koridor Ekonomi

Indonesia (KEI). Koridor Ekonomi Indonesia adalah rencana

pengembangan ekonomi Indonesia sesuai kawasan, dimana disini

melibatkan pemerintah daerah, bidang industri dan lembaga pendidikan

tinggi yang mencetak lulusan sebagai tenaga kerja. Sesuai potensi

Page 3: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 3

masing-masing kawasan dibuat tema seperti misalnya KEI area Jawa

yaitu Pendorong Industri dan Jasa Nasional, berbasis manufaktur dan

Industri. Untuk itu rumpun-rumpun ilmu yang mendukung KEI wilayah

Jawa adalah Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Teknik dan Ekonomi.

Sayangnya, faktor bahasa tidak dimasukkan padahal jika berbicara

tentang manufaktur dan industri, sebagian besar industri dan manufaktur

di pulau Jawa adalah kerjasama dengan pihak asing dimana

membutuhkan bahasa sebagai penghubungnya. Jika menilik fakta bahwa

Jepang merupakan investor utama di Indonesia, maka pembelajaran

bahasa Jepang di Indonesia memiliki kontribusi yang besar bagi dunia

kerja terkait bidang kejepangan.

Banyaknya jumlah investasi Jepang di Indonesia berimbas pada

banyaknya jumlah kesempatan kerja yang tercipta. Hal ini memberikan

peluang bagi para lulusan pendidikan tinggi, khususnya yang

menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran bahasa Jepang, untuk

mendapatkan pekerjaan. Jenis pekerjaan seperti penerjemah, staf

administrasi, konsultan hingga posisi-posisi manajerial kerap

membutuhkan tenaga kerja lulusan program studi peyelenggara

pengajaran bahasa Jepang. Sayangnya tidak semua kesempatan itu

dapat terserap dengan baik. Meski seharusnya jumlah kesempatan kerja

dan jumlah lulusan berimbang namun faktanya tidak semua lulusan

terserap di dunia kerja sesuai bidangnya.

Hal serupa tidak hanya terjadi pada lulusan bahasa Jepang saja

namun kebanyakan lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Pusat Data

Statistik dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2013

telah melakukan kajian analisis kualitas Program Studi Pendidikan Tinggi

dalam mendukung Pencapaian Koridor Ekonomi Indonesia. Pada kajian

ini pun, ditemukan masalah yang sama yaitu banyaknya tenaga kerja

yang mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan latar belakangnya, juga

banyak industri di Indonesia yang menawarkan lowongan kerja namun

tidak terpenuhi. Menurut analisis awal, hal ini terjadi karena perguruan

tinggi belum link dan match dengan kebutuhan dunia kerja, tingkat

Page 4: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

4 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

kompetensi tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang masih rendah,

juga belum adanya sistem perencanaan tenaga kerja secara nasional

berdasar daerah dan sektor.

Masalah yang sama terjadi pada lingkup yang lebih spesifik yakni

lulusan bahasa Jepang di Indonesia. Meskipun Jepang sebagai investor

utama di Indonesia memberi peluang lowongan kerja yang banyak bagi

lulusan bahasa Jepang namun faktanya tidak semua lulusan bahasa

Jepang terserap ke dunia kerja yang terkait kejepangan. Banyak lulusan

yang bekerja di bidang yang tidak berhubungan dengan bahasa Jepang

sehingga menimbulkan kerugian seperti kesulitan untuk mempelajari

sesuatu yang sama sekali baru, kemampuan bahasa Jepang yang tidak

terpakai dan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu sesuai bidang pun

hilang sama sekali.

Kesenjangan antara lulusan bahasa Jepang dan keterserapannya

di dunia kerja sesuai bidang ini yang menarik perhatian penulis untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dan dalam. Penelitian ini mengambil

contoh studi kasus lulusan dari program studi Sastra Jepang Fakultas

Universitas Brawijaya karena gejala yang sama terlihat pada alumni

lulusan Sastra Jepang pada universitas lain. Tidak semua lulusan terserap

ke dunia kerja sesuai bidang kejepangan. Dengan melakukan kajian

relevansi antara lulusan dan keterserapannya di dunia kerja sesuai bidang

kejepangan maka diharapkan dapat ditemukan faktor-faktor penyebab dan

juga solusinya.

Kesenjangan antara lulusan bahasa Jepang dan keterserapannya

di dunia kerja sesuai bidang ini yang menarik perhatian penulis untuk

melakukan penelitian lebih lanjut. Karena tidak semua lulusan Sastra

Jepang Universitas Brawijaya terserap ke dunia kerja sesuai bidang

kejepangan maka ditentukan rumusan masalah yaitu : bagaimanakah

tingkat relevansi lulusan dengan dunia kerja terkait kejepangan, apa

saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat relevansi, solusi apa yang

bisa diberikan dalam rangka peningkatan relevansi lulusan.

Page 5: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 5

Black dan Champion dalam Ratna (2010 :285) mendefinisikan

model sebagai konseptualisasi sistematik dalam bentuk skema tentang

berbagai unsur yang saling terkait. Pada penelitian kali ini model

penelitian yang digunakan secara sederhana digambarkan sebagai

berikut.

Secara garis besar rancangan penelitian adalah bagaimana data

dikumpulkan dan dianalisis. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif memanfaatkan cara penafsiran dalam bentuk deskripsi. Data

dalam penelitian ini adalah hasil angket alumni Sastra Jepang Universitas

Brawijaya. Selain deskriptif kualitatif penelitian ini juga berupa studi kasus.

Creswell (2015 : 135) menyatakan bahwa dalam studi kasus peneliti

mengeksplorasi kehidupan nyata, satu kasus atau berbagai kasus, melalui

pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam

sumber informasi. Kasus dalam hal ini dibatasi hanya pada profil lulusan

Sastra Jepang Universitas Brawijaya yang bisa diterima dunia kerja yang

terkait dengan bidang kejepangan dan yang tidak terkait.

Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analitik, yakni

metode dengan cara menguraikan sekaligus menganalisis. Dengan

Profil Alumni

(data tracer study

dan angket

Input Proses Output

Kurikulum -Temuan

-Solusi

-Simpulan tingkat

relevansi

Page 6: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

6 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

menggunakan kedua cara secara bersamaan diharapkan obyek dapat

dimaknai secara maksimal. Setelah data diklasifikasikan dan dipaparkan

dalam bentuk tabulasi grafik, data dideskripsikan kemudian dianalisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari data yang masuk,

maka lulusan Sastra Jepang Universitas Brawijaya hanya 54% yang

terserap ke bidang kerja yang masih berhubungan dengan kejepangan.

54% itu terdiri atas berbagai jenis pekerjaan seperti penerjemah atau

interpreter di perusahaan, staf perusahaan Jepang (administrasi, produksi,

pemasaran, personalia), konsultan, pendidikan, pekerja di sektor

pariwisata, staf konsulat dan lain-lain. Sisanya 37 % adalah pekerjaan

yang tidak berhubungan sama sekali dengan kejepangan atau tidak

menggunakan bahasa Jepang dalam pekerjaannya. Jenis Pekerjaan

tersebut antara lain karyawan bank, wiraswasta, pemerintahan, media dan

staf keuangan atau pemasaran. Sisanya 7% adalah para lulusan yang

melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Lingkup pekerjaan mayoritas

di kawasan industri Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto.

Lulusan yang bekerja di luar Jawa Timur adalah yang bukan penduduk

asli Malang sehingga sebisa mungkin mereka mencari kerja di daerah

asalnya.

Alumni yang diterima di bidang kejepangan adalah kebanyakan

yang sudah lulus N3 atau N2 dengan rentang gaji tahun pertama kerja

dari 3 juta sampai 7 juta. Para alumni ini juga bukan hanya lulus N2

namun juga ada faktor penunjang lain seperti pernah mengikuti program

Mombukagakusho selama satu tahun di Jepang dan juga selama kuliah

pernah menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan sehingga

komunikasi dengan orang lain sudah terlatih semenjak masa kuliah.

Bahkan ada alumni yang sudah lulus N2 atau juga N1 dan sama pernah

ikut beasiswa Mombukagasho, namun dari sisi gaji masih kalah bila

dibandingkan lulus N2 dan pernah aktif di organisasi kemahasiswaan

selama kuliah.

Page 7: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 7

Berbeda jauh dengan yang tidak mempunyai sertifikat N3 atau N2

dan tidak bekerja di bidang kejepangan, maka rentang gaji tahun pertama

kerja berkisar antara 1 juta sampai dengan 3 juta. Hal ini bisa terjadi

kebanyakan para alumni tidak menggunakan kemampuan berbahasa

Jepangnya secara optimal, seperti menjadi penerjemah lesan atau

penerjemah tulisan.

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat relevansi adalah dengan

meninjau proses. Dalam hal ini adalah proses pendidikan di jenjang

perkuliahan tinggi yang menjadi bekal mahasiswa untuk terjun di

masyarakat. Selama masa perkuliahan, selain mata kuliah yang

menekankan kompetensi berbahasa Jepang (4ginou), mahasiswa juga

dibekali mata kuliah lain yang mendukung dunia kerja. Mata kuliah

tersebut antara lain Percakapan Bisnis, Penerjemahan, Perkantoran

Jepang, Pariwisata Jepang dan Pengajaran bahasa Jepang. Dari segi

mata kuliah umum, universitas juga menyiapkan mata kuliah Pengantar

Ilmu Komunikasi, Komputer dan Kewirausahaan. Dari sisi budaya

disiapkan mata kuliah Pola Pemikiran Masyarakat Jepang. Sementara

untuk menambah kemampuan bahasa disiapkan juga mata kuliah bahasa

asing lain seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Korea,

bahasa Jerman sebagai mata kuliah pilihan.

Dari hasil kuesioner ditemukan bahwa mata kuliah yang dianggap

paling mendukung dunia kerja selain kemampuan bahasa Jepang

(4ginou) seperti membaca, menulis, percakapan dan menyimak adalah

Percakapan Bisnis, Penerjemahan dan pola pemikiran masyarakat

Jepang. Meski begitu, setelah terjun ke dunia kerja, para alumni

menemukan bahwa mereka juga membutuhkan pengetahuan tentang

etika dan budaya bisnis orang Jepang yang membantu mereka dalam

proses adaptasi di perusahaan. Selain itu dibutuhkan pula pengenalan

istilah-istilah khusus terkait dunia kerja atau senmonyougo. Karena setiap

bidang kerja pasti akan berbeda-beda istilah yang digunakan, maka

pengenalan kosakata khusus bidang kerja misalnya terkait hal-hal umum

seperti istilah di bidang ekspor-impor, bagian personalia, istilah produksi

Page 8: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

8 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

dan lain-lain. Untuk bidang penerjemahan juga diharapkan porsi

berimbang antara pengajaran, penerjemahan tulisan dan lisan karena

selama ini kecenderungannya lebih banyak penerjemahan tulisan.

Perkuliahan penerjemahan secara lisan selama ini lebih diarahkan ke

bidang pariwisata daripada bisnis. Para alumni juga merasa ilmu

komunikasi adalah perkuliahan yang sangat penting dan dibutuhkan.

Selama ini Ilmu Komunikasi adalah mata kuliah umum wajib dari

universitas, alumni menyarankan agar ilmu komunikasi ini bisa diarahkan

ke komunikasi bisnis Jepang.

Poin berikutnya yang ditanyakan ke lulusan adalah masa tunggu

sampai mendapat pekerjaan dan hambatan selama proses pencarian

kerja dan adaptasi. Dari kuesioner ditemukan bahwa masa tunggu paling

lama sampai dengan mendapat pekerjaan adalah 19 bulan sementara

pada umumnya lulusan mendapatkan kerja antara 0-6 bulan. Hambatan

yang dialami lulusan terkait proses pencarian kerja salah satunya ialah

persyaratan yang diminta perusahaan harus lulus Ujian Kemampuan

Bahasa Jepang (UKBJ) level N3. Beberapa instansi malah mensyaratkan

sudah lulus UKBJ level N2. Persyaratan ini biasanya menjadi hambatan

utama pencari kerja di bidang kejepangan karena mereka tidak

menyiapkan diri dengan hal ini. Perusahaan Jepang umumnya

menjadikan hasil UKBJ sebagai salah satu prasyarat utama. Artinya meski

lulusan ini memiliki kompetensi dan skill lain yang bagus tapi jika tidak

memiliki sertifikat lulus N3 atau N2 maka akan sulit diterima bekerja di

perusahaan Jepang atau perusahaan yang bekerjasama dengan

perusahaan Jepang.

Hal ini juga yang menjadi salah satu celah mengapa banyak

lulusan Sastra Jepang tidak terserap ke dunia kerja terkait bidang

kejepangan. Pada lokakarya kurikulum berbasis KBK-KKNI level program

studi yang diselenggarakan oleh program studi Sastra Jepang bulan

Februari 2015 yang lalu, masalah persyaratan kelulusan UKBJ ini juga

yang dikemukakan pihak stake holder. Pihak stake holder mengharap

Page 9: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 9

mahasiswa yang mau melamar kerja perusahaan Jepang untuk memiliki

sertifikat kelulusan UKBJ minimal level N3 karena ini kualifikasi utama

yang dilihat perusahaan Jepang. Artinya meski IPK (Indeks Prestasi

Kumulatif) lulusan tersebut baik ( rata-rata 3 ke atas) jika tidak memiliki

sertifikat UKBJ N3 atau N2 tetap sulit bersaing. Hal ini merupakan

tantangan bagi Program Studi Sastra Jepang sendiri. Jika menilik input

yang sangat beragam maka hal ini sulit dilakukan. Namun menimbang

bahwa kelulusan UKBJ level N3 adalah kualifikasi yang diminta pengguna

lulusan maka tentu ini menjadi tanggung jawab program studi sebagai

penyelenggara pengajaran bahasa Jepang. Dari diskusi dengan pihak

stake holder itu juga didapatkan info bahwa pihak perusahaan

mengharapkan agar mahasiswa yang bekerja di perusahaan dibekali

kosakata bidang perusahaan dan bisnis.

Halangan lain yang ditemukan lulusan selama proses pencarian

kerja adalah info lowongan kerja itu sendiri. Kebanyakan mahasiswa

sastra Jepang Universitas Brawijaya berasal dari daerah Jawa Timur

sendiri sementara lowongan kerja biasanya terpusat di kawasan

Jabodetabek dimana perusahaan Jepang lebih banyak. Akibatnya info

lowongan kerja kebanyakan berdatangan dari perusahaan Jepang yang

ada di Jawa Timur saja. Faktor lainnya adalah Program Studi Sastra

Jepang Universitas Brawijaya sendiri masih tergolong baru sehingga

organisasi ikatan alumninya belum berjalan dengan baik. Hal ini

mengakibatkan pertukaran info tentang lowongan kerja belum bisa

mengalir dengan lancar. Adanya Jobfair atau pameran bursa kerja juga

kurang cukup membantu karena biasanya perusahaan Jepang jarang

terlibat dalam Jobfair. Informasi tentang lowongan kerja yang paling

banyak adalah melalui alumni yang sudah bekerja di suatu perusahaan

Jepang tertentu. Maka pada Juni 2015, Program Studi Sastra Jepang

memfasilitasi para alumni untuk membentuk alumni ikatan sastra Jepang

di gedung Fakultas Ilmu Budaya. Program Studi juga memfasilitasi dengan

membuat facebook khusus program studi Sastra Jepang yang di situ juga

dimuat tentang lowongan kerja.

Page 10: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

10 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

Setelah lulusan berhasil mendapatkan pekerjaan masih ada

halangan berikutnya yaitu proses adaptasi. Adaptasi sendiri adalah suatu

proses yang harus dilalui oleh semua orang yang baru masuk dunia kerja.

Transisi dari masa perkuliahan ke dunia kerja adalah masa-masa yang

lumayan sulit. Yang tidak kuat menghadapi masa-masa adaptasi ini

biasanya cenderung menyerah dan mengundurkan diri. Padahal meskipun

ia mengundurkan diri, tapi di tempat kerja yang baru nanti dia juga akan

melalui proses adaptasi. Adaptasi adalah proses dari dunia kerja itu

sendiri namun kesulitannya bisa diminimalisir dengan bekal pengetahuan

tentang dunia kerja. Proses adaptasi semakin sulit ketika bertemu dengan

budaya dan pola pikir yang berbeda dengan budaya negeri sendiri. Dalam

kaitannya dengan bidang kerja kejepangan maka sudah selayaknya jika

pembekalan tentang etika dan budaya bisnis Jepang diberikan. Paling

tidak untuk hal-hal yang bersifat umum seperti etos kerja, budaya Kaizen

(perbaikan berkelanjutan) , 5P (Pemilahan, Penataan, Pembersihan,

Pemantapan dan Pembiasaan), Horenso (houkoku/pelaporan,

renraku/kontak dan sodan/berunding) serta hubungan senioritas. Dengan

memahami pola pikir dan budaya orang Jepang, maka proses adaptasi

akan berjalan semakin mudah.

Kemudian yang tak kalah penting adalah kompetensi di luar bahasa

Jepang yang nantinya mendukung karier. Jenjang karier lulusan sastra

Jepang jika tidak didukung kompetensi lain maka akan berjalan di situ-situ

saja. Misalnya jika di awal masuk kerja adalah interpreter maka

seterusnya tetap jadi interpreter tidak naik ke jenjang yang lebih tinggi. Hal

ini terjadi karena kompetensi yang dimiliki hanya kemampuan bahasa

Jepang saja. Jenjang karier ini tentu berpengaruh penting pada tingkat

penghasilan sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih. Diperlukan

kompetensi lain selain yang bersifat akademik tapi lebih berupa soft skill

yang terasah seperti manajemen, komunikasi, jiwa kepemimpinan

(leadership), kreatif, inovatif dan lain sebagainya. Hal ini bisa diasah

melalui kegiatan organisasi intra kampus, seperti Unit Kegiatan

Mahasiswa, Himpuan Mahasiswa semasa kuliah dan juga lewat program

Page 11: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 11

Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN di tingkat fakultas sekarang sudah

diarahkan menjadi 2, yaitu KKN Magang di instansi swasta atau di instansi

negeri dan KKN tematik. KKN tematik berarti, para mahasiswa diterjukan

ke desa-desa untuk mengembangkan masyarakat pedesaan. Hal ini juga

berpengaruh bagi mahasiswa di masa depan untuk mempunyai

ketrampilan pengembangan organisasi baik itu berupa masyarakat industri

ataupun masyarakat secara umum. Dengan memiliki kompetensi lain

selain bahasa Jepang maka kualitas diri seseorang semakin meningkat

sehingga ia bisa menapaki jenjang karier sesuai dengan kualifikasi yang

dimilikinya.

Solusi dan Penanganan

Menurut Brodjonegoro dalam Tritjahjo (2005:57) “kebijakan

program untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan meliputi

empat aspek yaitu kurikulum, tenaga kependidikan, sarana pendidikan

dan kepemimpinan satuan pendidikan”. Dari pernyataan di atas terlihat

bahwa kurikulum merupakan aspek penting untuk meningkatkan relevansi

suatu lembaga pendidikan tinggi. Di Program Studi Sastra Jepang

Universitas Brawijaya sendiri sedang menggodok kurikulum baru dengan

mengacu pada aturan kurikulum KBK-KKNI. Kurikulum KBK-KKNI dirasa

cukup efektif untuk menanggulangi masalah kesenjangan antara peluang

kerja dan keterserapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan mekanisme

penyusunan kurikulum KBK-KKNI melibatkan para alumni dan pengguna

lulusan (stake holder) sehingga dapat dikomunikasikan hal-hal apa saja

yang harusnya disiapkan pendidikan tinggi agar lulusannya bisa terserap

ke dunia kerja semua.

Mekanisme penyusunan kurikulum berangkat dari profil lulusan

kemudian capaian pembelajaran dilanjutkan lagi ke bahan kajian baru

setelah itu dirumuskan mata kuliah. Penyusunan kurikulum di program

studi Sastra Jepang Universitas Brawijaya sudah mengikuti proses

tersebut. Dari data tracer study dirumuskan profil lulusan seperti apa yang

ingin dihasilkan oleh program studi Sastra Jepang. Tidak hanya

berdasarkan data tracer study saja, penyusunan kurikulum juga sudah

Page 12: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

12 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

sampai pada tahap pembicaraan dengan mahasiswa, alumni, stake

holder, juga para ahli di bidang kurikulum baik yang bersifat umum, dalam

hal ini pembicara dari DIKTI, ahli kurikulum di bidang bahasa dan budaya

sampai dengan bidang kejepangan sendiri. Diskusi ini menjadi ruang

komunikasi antara program studi sebagai pencetak lulusan yang harus

memenuhi kebutuhan dunia kerja, mahasiswa yang akan terjun ke dunia

kerja, alumni sebagai lulusan program studi yang sudah terjun ke dunia

kerja juga pihak stake holder sebagai pencari dan pengguna tenaga kerja.

Sehingga apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja bisa disiapkan oleh

mahasiswa di masa perkuliahan. Dari sini direncanakan penambahan dan

perubahan isi mata kuliah yang lebih mendukung dunia kerja.

Relevansi juga sangat terkait dengan jaminan mutu lembaga

pendidikan tersebut. Masalah kurikulum ini juga telah dievaluasi dalam

Audit Internal Mutu Universitas Brawijaya pada tahun 2014 lalu. Salah

satu temuannya adalah belum adanya standarisasi capaian pembelajaran

secara nasional. Padahal kurikulum KBK-KKNI sendiri berangkat dari

kondisi jenis dan mutu pendidikan tinggi Indonesia yang salah satu

problemnya adalah ketidaksetaraan capaian pembelajaran oleh program

studi yang sama.

Capaian pembelajaran sesuai dengan draft Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) SNP 2013 mencakup 4 hal

yakni sikap dan tata nilai, pengetahuan, kemampuan psikomotorik serta

kewenangan dan tanggung jawab. Pada penyusunannya capaian

pembelajaran ini dibagi menjadi dua yakni capaian pembelajaran minimum

dan capaian pembelajaran penciri perguruan tinggi. Capaian

Pembelajaran minimum dirumuskan oleh forum pertemuan pengelola

program studi sejenis, yang kemudian disahkan menteri sesuai dengan

kualifikasi KKNInya. Dari capaian pembelajaran minimum inilah yang

akhirnya menjadi kurikulum inti. Sementara capaian pembelajaran penciri

perguruan tinggi adalah capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh

institusi pendidikan tinggi yang menjadi ciri khas lembaga pendidikan

Page 13: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 13

tinggi tersebut. Capaian pembelajaran minimum bisa disebut juga

kompetensi lulusan. Dengan belum adanya standar nasional capaian

pembelajaran untuk program studi Sastra Jepang maka kompetensi

lulusan pun belum bisa dirumuskan sehingga kurikulum inti juga belum

bisa disusun. Oleh karena itu, temuan ini bisa menjadi pekerjaan rumah

bagi Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia sendiri untuk

merumuskan capaian pembelajaran bagi lulusan Sastra Jepang ataupun

Pendidikan Bahasa Jepang .

Penanganan lain untuk masalah persyaratan kelulusan UKBJ level

N3 adalah program studi membuat aturan supaya mahasiswa harus

memiliki sertifikat lulus UKBJ N3. Namun, di sisi lain mengingat input

mahasiswa yang sangat variatif, maka bagi yang belum lulus diadakan

UKBJ internal yang setara N3 dengan bekerjasama dengan pihak Unit

Pelayanan Terpadu Bahasa di Universitas. Namun sebagai saran akan

lebih baik lagi jika masalah standarisasi N3 ini bisa dilakukan secara

nasional. Artinya semua lembaga penyelenggara pendidikan bahasa

Jepang bisa menjadikan sertifikat N3 sebagai syarat kelulusan. Hal ini

juga turut memacu kesetaraan capaian pembelajaran pada program studi

yang sama seperti disebutkan sebelumnya.

Masalah lain yang perlu dicari solusinya adalah mengenai info

lowongan kerja yang belum terorganisir. Sesuai dengan temuan dari

angket yang disebarkan ke lulusan, banyak yang tidak mengetahui

dimana info tentang lowongan kerja terkait kejepangan. Pada kasus

lulusan Sastra Jepang Universitas Brawijaya umumnya info yang datang

dari daerah Jawa Timur saja. Padahal perusahaan Jepang banyak

terpusat di kawasan Jabodetabek. Info lowongan kerja perusahaan

Jepang umumnya datang dari alumni atau dari program studi sendiri.

Mengacu pada analisis kualitas program studi Perguruan Tinggi dalam

Mendukung Pencapaian Koridor Ekonomi Indonesia yang disusun oleh

bidang pendayagunaan dan pelayanan data statistik pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, salah satu faktor

Page 14: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

14 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

tidak terserapnya lulusan ke dunia kerja adalah karena belum terciptanya

sistem perencanaan tenaga kerja secara nasional berdasarkan daerah

dan sektor. Sebagai solusi kongkrit yang ditawarkan para alumni adalah

diadakannya Job Fair atau pameran bursa kerja khusus untuk

perusahaan-perusahaan Jepang yang diadakan di daerah-daerah yang

memiliki lulusan bahasa Jepang yang cukup banyak. Sehingga info

tentang lowongan kerja bisa merata tidak terpusat di kawasan-kawasan

tertentu saja. Selain itu bisa juga dibuat Job Placement Center yang

dikelola program studi. Sehingga info lowongan kerja bisa diakomodir

program studi. Info dari alumni, link dosen dan lowongan kerja yang

masuk ke program studi bisa mengalir dan ditampung dalam satu wadah

ini sehingga info lowongan kerja bisa lebih terorganisir.

Untuk solusi masalah pengembangan kompetensi di luar bahasa

bisa diterapkan dalam penyusunan kurikulum baru seperti pada

perumusan kompetensi lulusan dan mata kuliah. Kompetensi lain yang

dibutuhkan dunia kerja yang berupa soft skill seperti leadership,

komunikasi, daya inovatif dan kreatifitas, manajemen lainnya bisa dipupuk

melalui metode pembelajaran, kegiatan organisasi mahasiswa juga dalam

kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau Praktek Kerja Industri. Akhirnya, upaya

peningkatan relevansi lulusan suatu lembaga pendidikan tinggi bukan saja

tanggung jawab lembaga itu sendiri namun terkait pihak-pihak yang lebih

luas lagi. Dalam hal ini melibatkan juga alumni, pengguna lulusan dan

asosiasi yang menjadi wadah bagi program studi tersebut.

SIMPULAN

Tingkat relevansi lulusan Sastra Jepang Universitas Brawijaya

dengan dunia kerja terkait bidang kejepangan terbilang masih kurang. Hal

ini dibuktikan dengan baru 54 % jumlah lulusan yang bekerja sesuai

dengan bidang kejepangan. Ditinjau dari mata kuliah yang diberikan,

masih perlu diadakan pembekalan lagi mata kuliah-mata kuliah yang

mendukung dunia kerja seperti komunikasi bisnis, etika dan budaya

perusahaan Jepang serta kosakata seputar perusahaan. Upaya perbaikan

Page 15: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

Agus Budi Cahyono, Relevansi Lulusan Program...

http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa E-ISSN: - | 15

pun dilakukan dengan cara perubahan kurikulum yang melibatkan

pengguna lulusan, mahasiswa dan alumni, menyiapkan aturan syarat

kelulusan yang dibutuhkan oleh tempat kerja, serta memperbaiki metode

pembelajaran dan praktek kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk

memberikan modal kompetensi soft skill bagi mahasiswa.

Analisis relevansi seperti ini perlu dilakukan juga di program studi

Sastra Jepang atau Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang universitas

lain agar bisa mengetahui tingkat relevansi dan problematika yang

melingkupinya sesuai daerah dan sektor. Dengan cara seperti ini, program

studi dapat mengetahui peluang dan tantangan di dunia kerja sesuai

dengan kondisi daerahnya dan bagaimana program studi tersebut

menyiapkan lulusannya agar bisa menangkap peluang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Pusat Data Statistik Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Analisis Kualitas Program Studi Dalam Mendukung Pencapaian Koridor Ekonomi Indonesia. Pusat Data Statistik Pendidikan, Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Creswell, W John. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (terjemahan). 2015. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Dubes Tanizaki: Jepang tingkatkan investasi ke Indonesia 2015

Tersedia pada http://www.antaranews.com/berita/465313/dubes-tanizaki- tingkatkan-investasi-ke-indonesia-2015

Muhsan, Ali dkk.2012. Analisis Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi dengan Dunia Kerja. Journal Economia, Vol.8 No 1 April

Pedoman Pendidikan Fakultas Ilmu Budaya 2013/2014. Malang : Universitas Brawijaya Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Ilmu Budaya

dan Sosial Humaniora. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sudjana, Nana. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :

Sinar Baru Algesindo Tim Pengembang Kurikulum Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI .2013. Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta ; Balai Pustaka

Page 16: RELEVANSI LULUSAN PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG …

ASA, Vol. 4, September 2017

16 | E-ISSN: - http://journal.unesa.ac.id/index.php/asa

Tritjahjo Danny Soesilo dan Setyorini. 2005. Kinerja Alumni BK FISIP UKSW dan Faktor Yang Melatarbelakangi. Satyawidya vol. 18 No.1

Juni 2005 Pidato Duta Besar Jepang Untuk Indonesia. 2013. Penyelenggaraan the1st Indonesia- Japan Business Forum oleh Nikkei BP dan Kompas Gramedia (8 Mei 2013). Tersedia pada http://www.id.emb- japan.go.jp/speech_ dubes_ ijbf. html