Upload
ismy-hoiriyah
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
1/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
GRAVES’ DISEASE
I. PENDAHULUAN
Penyakit Graves adalah penyakit otoimun dimana tiroid terlalu aktif,
menghasilkan jumlah yang berlebihan dari hormon tiroid (ketidakseimbangan
metabolisme serius yang dikenal sebagai hipertiroidisme dan tirotoksikosis) dan
kelainannya dapat mengenai mata dan kulit. Penyakit Graves merupakan bentuk
tirotoksikosis yang tersering dijumpai dan dapat terjadi pada segala usia, lebih
sering terjadi pada wanita dibanding pria. Sindroma ini terdiri dari satu atau lebih
dari gambaran tirotoksikosis,goiter, ophtalmopathy (exopthalmus), dermopathy
(pretibial myxedema) ,!,"
Penyakit Graves adalah nama dari #obert $. Graves untuk dokter yang
pertama kali menggambarkannya di %rlandia. &ia yang pertama mengidentifikasi
gejala'gejala goiter, palpitasi dan exopthalmus pada tahun ". Penyakit ini juga
disebut sebagai penyakit *asedow yang dinamai oleh +dolph $erman arl van
*asedow, pada tahun -. &ia tidak tahu bahwa Graves telah menggambarkan
penyakit yang sama beberapa tahun sebelumnya. %stilah penyakit *asedow ini
lebih sering digunakan di benua /ropa, jika di +merika, ini disebut penyakit
Graves.,!,-
Saat ini diidentifikasi adanya antibodi %gG sebagai thryoid stimulating
antibodies pada penderita Graves0 hipertiroidisme yang berikatan dan
mengaktifkan reseptor tirotropin pada sel tiroid yang menginduksi sintesa dan
pelepasan hormon tiroid. *eberapa penulis mengatakan bahwa penyakit inidisebabkan oleh multifaktor antara genetik, endogen dan faktor lingkungan. !
II. EPIDEMIOLOGI
Penyakit Graves adalah penyebab paling umum dari hipertiroid (1'23
dari semua kasus), urang lebih 3 penderita mempunyai predisposisi genetik,
dengan kurang lebih 3 dari penderita mempunyai autoantibodi tiroid dalam
sirkulasi darah. +ngka kejadian pada wanita sebanyak kali lipat daripada laki'
laki dengan usia bervariasi antara !'- tahun (perempuan4 laki'laki dari kejadian
1
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
2/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
4'4). Graves penyakit juga merupakan penyebab paling umum dari
hipertiroid berat, yang disertai dengan tanda'tanda lebih dan gejala klinis dan
kelainan laboratorium dibandingkan dengan bentuk ringan dari hipertiroidisme.
5entang "'3 orang dengan penyakit Graves juga akan menderita
ophthalmopathy Graves (tonjolan dari salah satu atau kedua mata), yang
disebabkan oleh peradangan pada otot mata dengan menyerang autoantibody.,!
III. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Penyakit Graves merupakan suatu penyakit otoimun yaitu saat tubuh
menghasilkan antibodi yang menyerang komponen spesifik dari jaringan itusendiri, maka penyakit ini dapat timbul se6ara tiba'tiba dan penyebabnya masih
belum diketahui.!,1. 7al ini disebabkan oleh autoantibodi tiroid (5S7#'+b) yang
mengaktifkan reseptor 5S7 (5S7#), sehingga merangsang tiroid sintesis dan
sekresi hormon, dan pertumbuhan tiroid (menyebabkan gondok membesar difus).
eadaan yang dihasilkan dari hipertiroidisme bisa menyebabkan konstelasi
dramatis tanda neuropsikologis dan fisik dan gejala.
Saat ini diidentifikasi adanya antibodi %gG sebagai thryoid stimulating
antibodies pada penderita Graves0 hipertiroidisme yang berikatan dan
mengaktifkan reseptor tirotropin pada sel tiroid yang menginduksi sintesa dan
pelepasan hormon tiroid. *eberapa penulis mengatakan bahwa penyakit ini
disebabkan oleh multifaktor antara genetik, endogen dan faktor lingkungan. !
5erdapat beberapa faktor predisposisi ! 4
. Genetik
#iwayat keluarga dikatakan kali lebih besar dibandingkan populasi
umum untuk terkena Graves. Gen 78+ yang berada pada rangkaian
kromosom ke'1 (1p!.") ekspresinya mempengaruhi perkembangan
penyakit autoimun ini. 9olekul 78+ terutama klas %% yang berada
pada sel 5 di timus memodulasi respons imun sel 5 terhadap reseptor
limfosit 5 (5 lympho6yte re6eptor:56#) selama terdapat antigen.
%nteraksi ini merangsang aktivasi 5 helper limfosit untuk membentuk
antibodi. 5 supresor limfosit atau faktor supresi yang tidak spesifik
2
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
3/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
(%8' dan 5G;'?3) dan homolog
dengan fragmen pada reseptor ;S7 (!?3)
". Status gi@i dan berat badan lahir rendah sering dikaitkan dengan
prevalensi timbulnya penyakit autoantibodi tiroid.
-. Stress juga dapat sebagai faktor inisiasi untuk timbulnya penyakit
lewat jalur neuroendokrin.
. 9erokok dan hidup di daerah dengan defisiensi iodium.
1. 5oxin, infeksi bakteri dan virus. *akteri Yersinia enterocolitica yang
mempunyai protein antigen pada membran selnya yang sama dengan
5S7# pada sel folikuler kelenjar tiroid diduga dapat mempromosi
timbulnya penyakit Graves0 terutama pada penderita yang mempunyai
faktor genetik. esamaan antigen bakteri atau virus dengan 5S7# atau
perubahan struktur reseptor terutama 5S7# pada folikel kelenjar tiroid
karena mutasi atau biomodifikasi oleh obat, @at kimia atau mediator
inflamasi menjadi penyebab timbulnya autoantibodi terhadap tiroid
dan perkembangan penyakit ini.
>. Periode post partum dapat memi6u timbulnya gejala hipertiroid.
. Pada sindroma defisiensi imun (7%A), penggunaan terapi antivirusdosis tinggi highly a6tive antiretroviral theraphy (7++#5)
berhubungan dengan penyakit ini dengan meningkatnya jumlah dan
fungsi B&- sel 5.
2. 9ultipel sklerosis yang mendapat terapi Bampath'7 mono6lonal
antibodi se6ara langsung, mempengaruhi sel 5 yang sering disertai
kejadian hipertiroid.
. 5erapi dengan interferon C
3
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
4/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
IV. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Gambar . 7ormon tiroid (5" dan 5-) yang diproduksi oleh elenjar 5iroid
dipi6u oleh 5S7 yang terbentuk di elenjar hipofisis. (dikutip dari
referensi no.)
elenjar tiroid pada manusia terletak tepat di depan trakea. Sel'sel yang
memproduksi hormon tiroid tersusun dalam folikel'folikel dan
mengkonsentrasikan iodin yang digunakan untuk sintesis hormon tiroid. 7ormon
yang bersirkulasi adalah tiroksin (5-) dan tri'iodotironin (5"). elenjar paratiroid
menempel pada tiroid dan memproduksi hormon paratiroid (Parathormon D P57).
P57 penting dalam pengontrolan metabolisme kalsium dan fosfat. Sel'Sel
parafolikuler terletak dalam tiroid tersebar di antara folikel. Sel'Sel ini
memproduksi kalsitonin yang menghambat resorpsi kalsium tulang.>
elenjar tiroid juga mengandung 6lear 6ell atau sel parafolikuler atau sel B
yang mensintesis kalsitonin. 5" mempengaruhi pertumbuhan, diferensiasi, dan
metabolisme. 5" selain disekresi oleh kelenjar tiroid juga merupakan hasil
deiodinasi dari 5- di jaringan perifer. 5" dan 5- disimpan terikat pada " protein
4
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
5/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
yang berbeda 4 glikopreotein tiroglobulin di dalam koloid dari folikel, prealbumin
pengikat tiroksin dan albumin serum. 7anya sedikit 5" dan 5- yang tidak terikat
terdapat dalam sirkulasi darah.!
Pengaturan sekresi hormon tiroid dilakukan oleh 5S7 (thyroid'stimulating
hormone) dan adenohipofisis. Sintesis dan pelepasannya dirangsang oleh 5#7
(5hyrotropin'releasing hormone) dari hipothalamus. 5S7 disekresi dalam
sirkulasi dan terikat pada reseptornya pada kelenjar tiroid. 5S7 mengontrol
produksi dan pelepasan 5" dan 5-. /fek 5#7 dimodifikasi oleh 5", peningkatan
konsentrasi hormon tiroid, misalnya, mengurangi respons adenohipofisis terhadap
5#7 (mengurangi reseptor 5#7) sehingga pelepasan 5S7 menurun dan sebagai
akibatnya kadar 5" dan 5- menurun (umpan balik negatif). Sekresi 5#7 juga
dapat dimodifikasi tidak hanya oleh 5" se6ara negatif (umpan balik) tetapi juga
melalui pengaruh persarafan.!
V. PATOGENESIS
Gambar !. Patogenesis Graves0 &isease (dikutip dari referensi no.!)
5
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
6/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
7ipertiroidisme pada penyakit Graves0 disebabkan oleh aktivasi reseptor
tiroid oleh thyroid stimulating hormone re6eptor antibodies yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid atau diluar kelenjar tiroid (kelenjar limfe dan sumsum tulang) atau
disebabkan proses imunologi yang menyebabkan penurunan dari sel 5 suppressor
sehingga sel 5 helper akan meningkat (multiplikasi) dan akan merangsang sel *
untuk memproduksi 5S7 re6eptor antibodies. 5S7 re6eptor antibodies akan
berikatan dengan 5S7 re6eptor pada kelenjar tiroid, meningkatkan 6y6li6 +9P
dependent dan merangsang epithel folikular kelenjar tiroid untuk memproduksi
tiroksin dan triiodotironin (5- dan 5") serta merangsang terjadinya hipertrophi
dan hiperplasi kelenjar tiroid. *erikatannya 5hyroid Stimulating +ntibodi dengan
reseptor 5S7 akan merangsang proses inflamasi dengan pengeluaran faktor'faktor
inflamasi (sitokin) interleukin', tumor ne6rosis fa6tor a (5E;'a) dan interferon'F
yang akan merangsang ekspresi molekul adhesi B&- dan molekul regulator
B&- dan 78+ 6lass %% sehingga sel akan mengalami proses inflamasi.
9ekanisme ikatan dan aktifasi antara thyroid stimulating antibodies dengan
re6eptor tirotropin (5S7 re6eptor) tidak diketahui dengan pasti. Suatu studi
mengatakan thyroid stimulating antibodies akan bergabung dengan epitope yang
sesuai pada domain ekstraseluler reseptor tirotropin.!
+da " jenis autoantibodi terhadap reseptor 5S7 saat ini diakui4
a. 5S%, 5hyroid'stimulating imunoglobulin4 antibodi ini (terutama %munoglobulin
G) bertindak sebagai 8+5S (8ong'+6ting Stimulan 5iroid), mengaktifkan sel'
sel dengan 6ara yang lebih lama dan lebih lambat dari hormon thyroid'
stimulating normal (5S7), yang menyebabkan produksi tinggi hormon tiroid.
b. 5G%, 5iroid imunoglobulin pertumbuhan4 antibodi ini mengikat langsung ke
reseptor 5S7 dan telah terlibat dalam pertumbuhan folikel tiroid.
6. 5*%%, 5hyrotropin *inding'9enghambat %munoglobulin4 antibodi ini
menghambat serikat normal 5S7 dengan reseptornya. *eberapa benar'benar
6
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
7/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
akan bertindak sebagai jika 5S7 sendiri adalah mengikat reseptornya, dengan
demikian menyebabkan fungsi thyroid. $enis lain tidak dapat merangsang
kelenjar tiroid, tetapi akan men6egah 5S% dan 5S7 dari mengikat dan
merangsang reseptor.
&alam studi terhadap pasien tirotoksik, Sensenbach dkk . menemukan
aliran darah otak yang akan meningkat, resistensi pembuluh darah otak menurun,
perbedaan oksigen arteri menurun, dan konsumsi oksigen tidak berubah. 9ereka
menemukan bahwa selama pengobatan, ukuran otak terbukti se6ara signifikan
turun, dan ukuran ventrikel meningkat. Penyebab dari perubahan yang luar biasa
tidak diketahui, tetapi mungkin melibatkan regulasi osmotik. Sebuah studi oleh
Singh et al. menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa status thyroidal
diferensial menginduksi apoptosis pada korteks otak dewasa. 5" tindakan
langsung pada mitokondria korteks serebral dan menginduksi pelepasan sitokrom
B untuk menginduksi apoptosis. 9ereka men6atat bahwa otak ke6il dewasa
tampaknya kurang responsif terhadap perubahan status thyroidal.
7ipertiroidisme menyebabkan tingkat yang lebih rendah dari
apolipoprotein (+), 7&8, dan rasio dari total : kolesterol 7&8. Proses'proses dan
jalur menengahi metabolisme perantara karbohidrat, lipid, dan protein semua
dipengaruhi oleh hormon tiroid pada hampir semua jaringan. Protein
pembentukan dan kehan6uran keduanya diper6epat pada hipertiroidisme.
Penyerapan vitamin + meningkat dan konversi karoten menjadi vitamin +
diper6epat (persarafan tubuh yang juga meningkat, dan konsentrasi darah rendah
vitamin + dapat ditemukan). Persarafan untuk tiamin dan vitamin *1 dan *!
meningkat. urangnya vitamin * telah terlibat sebagai penyebab kerusakan hati
pada tirotoksikosis. 7yperthryoidism juga dapat meningkatkan kadar kalsium
dalam darah sebanyak !3 (dikenal sebagai hiperkalsemia). Sebuah ekskresi
meningkat kalsium dan fosfor dalam air seni dan tinja dapat menyebabkan
hilangnya tulang dari osteoporosis. 7ormon paratiroid (P57) ditekan pada
hipertiroidisme, mungkin sebagai tanggapan terhadap tingkat kalsium tinggi.
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
8/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
Penyakit Graves0 ditandai dengan adanya baik sel * maupun sel 5 limfosit
yang mudah tersensitisasi oleh paling sedikit - autoantigen tiroid yaitu reseptor
5S7, tiroglobulin, tiroid peroksidase dan sodium atau iodide kotransporter.
#eseptor 5S7 merupakan autoantigen primer pada penyakit Graves0 dan yang lain
merupakan autoantigen sekunder. Pada penyakit Graves0, limfosit 5 menjadi
tersensitisasi oleh antigen dan menstimulasi limfosit * untuk mensintesis antibodi
terhadap antigen tersebut.!
Sel'sel * limfosit yang terkumpul dalam kelenjar tiroid penderita Graves0
menurunkan respons proliferatif terhadap sel * mitogen dan sekresi
imunoglobulin basal meningkat dibandingkan dengan sel * di perifer, ini
menunjukkan status yang aktif. Sel * tiroid ini se6ara invitro juga mensekresi
autoantibodi tiroid se6ara spontan untuk melawan preaktivasi. elenjar tiroid
merupakan tempat primer produksi autoantibodi tiroid pada penderita ini.!
Pada penyakit Graves0, kelenjar tiroid tidak lagi dibawah kontrol 5S7
hipothalamus tapi se6ara terus'menerus distimulasi oleh antibodi TSH-like activity
yang kebanyakan ditemukan dalam subklas %gG. +ntibodi yang terikat pada
reseptor 5S7 dibagi menjadi !, antibodi yang mengawali proses transduksi sinyal
intraseluler disebut sebagai 5S7 re6eptor'stimulating antibodies, sedangkan yang
tidak disebut sebagai 5S7 re6eptor'blo6king antibodies. 5S7 re6eptor'stimulating
antibodies hanya terdeteksi pada penderita Graves0.!
!
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
9/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
Gambar ". Patogenesis ftalmopati Graves0 (dikutip dari referensi no.!)
VI. GEJALA KLINIS
Gambar -. Presentasi linis Graves0 &isease (dikutip dari referensi no. )
"
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
10/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
Pada penderita usia muda pada umumnya didapatkan palpitasi, nervous,
mudah 6apek, hiperkinesia, diare, keringat berlebihan, tidak tahan terhadap udara
panas dan lebih suka udara dingin."
Pada penderita di atas 1 tahun yang menonjol adalah manifestasi
kardiovaskuler dan miopati dengan keluhan utama adalah palpitasi, sesak waktu
melakukan aktivitas, tremor, nervous, dan penurunan berat badan."
Gejala lain didapatkan juga penurunan berat badan tanpa disertai
penurunan nafsu makan, kelenjar tiroid membesar, didapatkan tanda'tanda mata
tirotoksikosis (exopthalmus) dan umumnya terjadi takikardi ringan. elemahan
otot dan kehilangan massa otot terutama pada kasus berat yang ditandai penderita
biasanya tidak mampu berdiri dari kursi tanpa bantuan."
&ermopati merupakan penebalan pada kulit terutama pada tibia bagian
bawah sebagai akibat dari penumpukan glikoaminoglikan (non pitting edema).
eadaan ini sangat jarang, hanya terjadi pada !'" 3 penderita."
Gambar . Presentasi linis Graves0 &isease (dikutip dari referensi no. )
Se6ara rin6i, Gejala'gejala penyakit Graves0 dalam berbagai sistem, adalah
sebagai berikut4
1#
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
11/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
• Hmum I elelahan, kelemahan
• &ermatologi6 ' 7angat, lembab, kulit halus, berkeringatD halus rambutD
ony6holysisD vitiligo, alope6iaD pretibial myxedema
• Eeuromuskular ' Getaran, kelemahan otot proksimal, kelelahan mudah,
kelumpuhan periodik pada orang dari kelompok etnis rentan
• erangka ' Sakit punggung, peningkatan risiko untuk patah tulang
• ardiovaskular ' Palpitasi, dyspnea pada aktivitas, nyeri dada.
• Pernapasan ' &ispnea
• Gastrointestinal ' motilitas usus meningkat dengan peningkatan frekuensi
buang air besar
• phthalmologi6 ' 5earing, sensasi berpasir di mata, fotofobia, nyeri mata,
mata menonjol (exopthalmus) , diplopia, kehilangan penglihatan
• Ginjal ' Poliuria, polidipsia
• 7ematologi ' 9udah memar
• 9etabolik ' Panas intoleransi, penurunan berat badan meskipun nafsu
makan meningkat.
• /ndokrin : reproduksi ' periode menstruasi yang tidak teratur, penurunan
volume menstruasi, ginekomastia, impotensi
• Psikiatri ' Gelisah, 6emas, lekas marah, insomnia
Gambaran klinis dari 8aboratorium, adalah 4
11
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
12/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
• +pabila ada ke6urigaan hipertiroid maka yang diperiksa adalah ;5- (free
tiroksin), ;5" dan 5S7s."
• Pemeriksaan thyroid antibody diantaranya adalah 5g +b (5hyroglobulin
+ntibodi) dan 5P +ntibodi (5hyroperoxidase +ntibodi) biasanya positif
pada penderita Graves0 disease dan 7ashimoto0s thyroiditis tetapi untuk
5S7'# +b (stimulating) adalah khas untuk Graves0 disease."
• %!" uptake atau te6hnetium s6an biasanya digunakan untuk mengevaluasi
ukuran kelenjar dan adanya nodul JhotK atau J6oldK. "
VII. DIAGNOSIS
+. +namnesis L Pemeriksaan ;isis
&okter kadang'kadang dapat mendiagnosa penyakit Graves hanya
berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis. 7ipertiroidisme penyakit
Graves menyebabkan berbagai gejala. &iagnosis Graves0 dapat ditegakkan apabila
didapatkan hipertiroid yang disertai exopthalmus. " 5anda lainnya yang
merupakan diagnosis penyakit Graves0 adalah pretibial myxedema, gangguan kulit
yang langka dengan tingkat terjadinya '-3 , yang menyebabkan kental, kulit
kemerahan pada kaki bagian bawah. $enis gondok (pembesaran kelenjar tiroid)
yaitu dari jenis difus (yaitu, menyebar ke seluruh kelenjar). ;enomena ini juga
terjadi dengan penyebab lain dari hipertiroidisme, meskipun penyakit Graves
adalah penyebab paling umum dari gondok menyebar. Sebuah gondok besar akan
terlihat oleh mata telanjang, tapi gondok yang lebih ke6il mungkin hanya
diketahui dengan pemeriksaan fisik. Pada kesempatan itu, gondok tidak terdeteksi
se6ara klinis tetapi dapat dilihat hanya dengan B5 atau pemeriksaan HSG tiroid.
$. 8aboratorium
12
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
13/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
Gambar 1. Skema kelainan laboratorium pada keadaan hipertiroidisme. (dikutip dari
referensi no. )
Pemeriksaan minimal yang harus dikerjakan bila ada ke6urigaan
hipertiroid adalah ;5- dan 5S7s. +pabila didapatkan peningkatan ;5- dan
penurunan 5S7s, maka diagnosis hipertiroid dapat ditegakkan. "
+pabila ;5- dan 5S7s keduanya meningkat, maka harus di6urigai adanya
tumor pituitary yang memproduksi 5S7."
+pabila ;5- normal sedangkan 5S7s rendah, maka ;5" harus diperiksa,diagnosis Graves0 disease stadium awal dan 5"'se6reting toxi6 nodules dapat
ditegakkan apabila ;5" meningkat. +pabila ;5" rendah didapat pada euthyroid
si6k syndrome atau pada penderita yang mendapatkan terapi dopamine atau
kortikosteroid."
7ipertiroid dengan atau tanpa goiter apabila tidak disertai dengan
exopthalmus harus dilakukan radioiodine uptake. *ila didapatkan peningkatan
uptake, maka diagnosis Graves0 disease dan toxi6 nodular goiter dapat ditegakkan.
13
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
14/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
#adioiodine uptake yang rendah didapatkan pada hipertiroidism yang baik,
tiroiditis subakut, tiroiditis 7ashimoto fase akut, pengobatan dengan levotyroxin,
yang jarang yaitu struma ovarii."
5jokroprawiro membuat " kriteria diagnosti6 Penyakit Graves0 yaitu 4 "
a) &iagnosis dengan penyakit Graves0 4 struma, gejala umum, gejala
kardiovaskular
b) &iagnosis klinis penyakit Graves0 4 diagnosis dengan %ndeks =ayne M
! atau %ndeks Eew Bastle M -
%ndeks =ayne
Gambar >. %ndeks =ayne. (dikutip dari referensi no. )
14
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
15/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
%ndeks Eew Bastle
Gambar . %ndeks Eew Bastle. (dikutip dari referensi no. )
6) &iagnosis pasti penyakit Graves0 4 diagnosis klinis ditambah ;5-
meningkat dan 5S7s menurun.
&okter juga dapat mempertimbangkan tes %munoglobulin thyroid'
stimulating, karena antibodi tiroid harus diukur (hampir semua pasien dengan
hipertiroidisme Graves memiliki terdeteksi 5S7#'+b atau 5es +ntibodi 5S7) .
Pengukuran thyroid'stimulating imunoglobulin (5S%) adalah yang paling akurat
15
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
16/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
ukuran antibodi tiroid. 9ereka akan menjadi positif dalam 1 sampai 23 anak
dengan penyakit Graves. $ika 5S% tidak tinggi, maka penyerapan yodium
radioaktif harus dilakukanD hasil yang tinggi dengan pola menyebar khas dari
penyakit Graves.,
7asil tes fungsi hati harus diperoleh untuk memantau toksisitas hati yang
disebabkan oleh thioamides (obat antitiroid). !
Penyakit Graves dapat berhubungan dengan anemia normositik, rendah'
normal untuk sedikit tertekan jumlah =*B total dengan limfositosis relatif dan
mono6ytosis, rendah normal untuk jumlah trombosit sedikit tertekan.5hionamides jarang dapat menyebabkan efek samping hematologi yang parah,
tapi rutin skrining untuk peristiwa langka tidak hemat biaya. !
%nvestigasi ginekomastia yang terkait dengan penyakit Graves dapat
mengungkapkan seks meningkat pengikat hormon tingkat globulin dan penurunan
tingkat testosteron bebas. !
Penyakit Graves dapat memperburuk kontrol diabetes dan dapat ter6ermin
oleh peningkatan hemoglobin +B pada pasien diabetes. Sebuah profil lipid puasa
mungkin menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan penurunan tingkat
trigliserida.!
%. #adiologi
S6an tiroid menunjukkan bagaimana dan di mana yodium didistribusikan
tiroid. Pada penyakit Graves, seluruh kelenjar tiroid yang terlibat sehingga
yodium mun6ul di seluruh kelenjar. Penyebab lain hipertiroidisme seperti nodul'
benjolan ke6il di kelenjar'akan menunjukkan pola yang berbeda dari distribusi
yodium.
16
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
17/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
Gambar 2. S6an tiroid yang terkena dampak sebelum dan sesudah terapi
radioiodine. (dikutip dari referensi no. )
&. 7istopatologi
*iopsi untuk mendapatkan pengujian histologis biasanya tidak diperlukan,
tetapi dapat diperoleh jika dilakukan tiroidektomi.
Gambar . Gambaran 7istopatologi Graves0 4 hiperplasia difus dari kelenjar
tiroid (Gejala klinis sebagai hipertiroid). (dikutip dari referensi no.
)
1
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
18/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
VIII. PENATALAKSANAAN
=alaupun yang mendasari penyakit Graves ini adalah suatu proses
autoimun, namun penatalaksanaan ditujukan untuk mengendalikan hipertiroidnya.
+da tiga 6ara yang dapat dikerjakan yaitu 4 "
. bat antitiroid
!. Pembedahan". Pengobatan dengan radioaktif iodine
-. 5erapi medis lain
bat anti tiroid "
. P5H (Propyl thioura6yl) pada umumnya dosis awal adalah ' mg
setiap 1 jam, setelah -' minggu dosis diturunkan menjadi '! mg
sekali atau dua kali dalam sehari. euntungan P5H dibandingkan dengan
methima@ole adalah bahwa P5H dapat menghambat konversi 5- menjadi
5" sehingga lebih efektif dalam menurunkan hormone tiroid se6ara 6epat.
!. 9ethima@ole mempunyai duration of a6tion yang lebih panjang sehingga
lebih banyak digunakan sebagai single dose. &osis awal dimulai dengan
- mg setiap pagi selama '! bulan dan selanjutnya dosis diturunkan
menjadi '! mg setiap pagi sebagai dosis rumatan.
5erapi diberikan sampai mengalami remisi spontan, pada sekitar !'-3
mengalami perbaikan dalam 1 bulan sampai tahun. bservasi diperlukan dalam
jangka panjang oleh karena angka kekambuhan sangat tinggi yaitu sekitar 3 '
13 penderita."
5erapi pembedahan
Pada penderita dengan kelenjar gondok yang besar atau dengan goiter
multinoduler maka tiroidektomi subtotal merupakan pilihan. perasi baru bisa
dikerjakan setelah euthyroid dan dua minggu sebelum operasi penderita diberikan
solutio lugol dengan dosis tetes dua kali sehari. Pemberian solutio lugol
1!
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
19/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
bertujuan untuk mengurangi vaskularisasi kelenjar sehingga akan mempermudah
jalannya operasi. Pada sebagian penderita Graves0 disease membutuhkan
suplemen hormone tiroid setelah dilakukan tiroidektomi. omplikasi pembedahan
adalah hipoparatiroidisme dan terjadi kerusakan pada nervus re6urrent laryngeal."
%ndikasi operasi adalah 4 1
. Pasien umur muda dengan struma yang besar serta tidak mempan dengan
bat +nti 5iroid.
!. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan bat +nti 5iroid
dosis tinggi.
". +lergi terhadap bat +nti 5iroid, pasien tidak bisa menerima iodium
radioaktif.
-. +denoma toksik atau struma multinodular toksik.
. Pada penyakit grave yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul.
Gambar . Sepuluh minggu setelah tiroidektomi total. 5eknik bedah saat
ini biasanya meninggalkan bekas luka yang lebih ke6il. (dikutip
dari referensi no. )
5erapi #adioaktif %odine "
&engan menggunakan % ", setelah menggunakan iodine radioaktif,kelenjar akan menge6il dan menjadi eutiroid setelah 1'! minggu. Pada orang tua
dan mempunyai penyakit dasar jantung, tirotoksikosis yang berat atau ukuran
kelenjar yang besar (M gr) harus diterapi dengan methima@ole sampai eutiroid
dulu kemudian methima@ole di stop selama '> hari baru diterapi dengan % ".
5erapi 9edik 8ain "
1"
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
20/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
. Pada saat terjadi tirotoksikosis akut preparat penyekat beta adrenergik
(beta blo6ker) sangat membantu untuk mengendalikan takikardi, hipertensi
dan atrial fibrilasi. Selain itu, *eta blo6ker juga dapat membantu
menurunkan hormone tiroid melalui mekanisme menghambat konversi 5-
menjadi 5".
!. Eutrisi yang adekuat dan multivitamin.
IX. KOMPLIKASI
omplikasi Graves0 disease adalah krisis tiroid (thyroid storm). " risis
tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengan6am jiwa dan ditandai oleh
demam tinggi dan disfungsi sistem kardiovaskular, sistem saraf, dan sistem
saluran 6erna. +walnya, timbul hipertiroidisme yang merupakan kumpulan gejala
akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang beredar dengan atau tanpa kelainan
fungsi kelenjar tiroid. etika jumlahnya menjadi sangat berlebihan, terjadi
kumpulan gejala yang lebih berat, yaitu tirotoksikosis. risis tiroid merupakan
keadaan dimana terjadi dekompensasi tubuh terhadap tirotoksikosis
tersebut. 5ipikalnya terjadi pada pasien dengan tirotoksikosis yang tidak terobatiatau tidak tuntas terobati yang di6etuskan oleh tindakan operatif, infeksi, atau
trauma. Gambaran klinisnya ialah distress berat, sesak napas, takikardia,
hiperpireksia, lemah, bingung, delirium,muntah, diare. Pengobatan terdiri dari
suportif dan obat antitiroid'karbimasol '! mg tiap 1 jam atau P5H '! mg
tiap 1 jam. 8ugol tetes tiap jam. Pengaruh adrenergik diobati dengan
memasukkan hati'hati propanolol '! mg iv. &osis ini dapat diulang tiap setengah
jam dengan monitor /G. emudian dapat diteruskan dengan Propanolol - mg
tiap jam. Pengobatan suportif berupa rehidrasi dengan 6airan infuse, kmpres
dingin, oksigen.!, !
X. PROGNOSIS
Pada umumnya penyakit Graves0 mengalami periode remisi dan
eksaserbasi, namun pada beberapa penderita setelah terapi tetap pada kondisi
eutiroid dalam jangka lama, beberapa penderita dapat berlanjut ke hipotiroid.
2#
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
21/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
;ollow up jangka panjang diperlukan untuk penderita dengan penyakit Graves0. "
DAFTAR PUSTAKA
. =ikipedia. Graves’ disease. +vailable from 4
http4::en.wikipedia.org:wiki:Graves3!>Ndisease . +66ess in 9ay 1, !!.
!. 9inanti, *atari. Endokrin Metabolik : Kapita Selekta Tiroidologi seri .
Surabaya4 +irlangga Hniversity PressD !1. p.'" D2D-'.
". onthen, Putu Gede.et al. !edo"an #iagnostik #an Terapi SM$ %l"&
!enyakit #ala" : Hipertiroid dan Tirotoksikosis. Surabaya4 ;akultas
edokteran Hniversitas +irlanggaD !. p.'2
-. Oeung, $im. Graves’ disease overvie'. +vailable from 4
http4::emedi6ine.meds6ape.6om:arti6le:!12'overviewa22.+66ess in
9ay 1, !!.
. 5oft, &aniel $. Graves’ disease overvie'. +vailable from 4
http4::www.endo6rineweb.6om:6onditions:graves'disease:graves'disease'
overview . +66ess in 9ay 1, !!.
1. Qulkifli, 9o6h. Graves disease. +vailable from 4
http4::refmedika.blogspot.6om:!2:!:graves'disease.html. +66ess in 9ay
1, !!.
>. Greenstein, *en.et al. (t ( Glance : Siste" Endokrin edisi ked&a. $akarta4
/rlangga 9edi6al SeriesD !. p.2
. +nonym. Grave’ disease. +vailable from 4
http4::lwafpra6ti6e.6om:images:GravesN&isease.P&; . +66ess in 9ay 1,
!!.
21
http://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_diseasehttp://emedicine.medscape.com/article/120619-overview#a0199http://www.endocrineweb.com/conditions/graves-disease/graves-disease-overviewhttp://www.endocrineweb.com/conditions/graves-disease/graves-disease-overviewhttp://refmedika.blogspot.com/2009/02/graves-disease.htmlhttp://lwafpractice.com/images/Graves_Disease.PDFhttp://emedicine.medscape.com/article/120619-overview#a0199http://www.endocrineweb.com/conditions/graves-disease/graves-disease-overviewhttp://www.endocrineweb.com/conditions/graves-disease/graves-disease-overviewhttp://refmedika.blogspot.com/2009/02/graves-disease.htmlhttp://lwafpractice.com/images/Graves_Disease.PDFhttp://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_disease
8/18/2019 Re Far at Graves Edit
22/22
Noorahmah Adiany Ansari. Fakultas Kedokteran
UMI Makassar, Indonesia
2. Oeung, $im. Graves disease )linical !resentation. +vailable from 4
http4::emedi6ine.meds6ape.6om:arti6le:!12'6lini6ala!> .+66ess in 9ay
1, !!.
. &avis, Bharles. Graves’ disease. +vailable from 4
http4::www.medi6inenet.6om:gravesNdisease:page-.htm. +66ess in 9ay 1,
!!.
. +nonym. !enyakit Graves’ . +vailable from 4
http4::medlinux.blogspot.6om:!:>:penyakit'graves.html . +66ess in $une
>, !!.
!. Oeung, $im. Graves disease *ork&p. +vailable from 4 http4::emedi6ine.meds6ape.6om:arti6le:!12'workup .+66ess in 9ay 1,
!!.
13. 7anafi, die. Krisis Tiroid . +vailable from 4
http4::oddiehanafi.blogspot.6om:!:>:krisis'tiroid.html +66ess in 9ay ,
!!.
22
http://emedicine.medscape.com/article/120619-clinical#a0217http://www.medicinenet.com/graves_disease/page4.htmhttp://medlinux.blogspot.com/2008/07/penyakit-graves.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/120619-workuphttp://oddiehanafi.blogspot.com/2011/07/krisis-tiroid.htmlhttp://oddiehanafi.blogspot.com/2011/07/krisis-tiroid.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/120619-clinical#a0217http://www.medicinenet.com/graves_disease/page4.htmhttp://medlinux.blogspot.com/2008/07/penyakit-graves.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/120619-workuphttp://oddiehanafi.blogspot.com/2011/07/krisis-tiroid.html