Rangkuman Diklat JUDAK

Embed Size (px)

Citation preview

Nama : AWANG SUWANDHI, Ir., MSc. Tempat & tgl lahir : Sukabumi, 27 Nov 1958 Alamat rumah : Bumi Rancaekek Kencana Jl. Suplir IX, No. 18, BANDUNG 40394 Ph: 022-779 7227; HP: 0813 20 1817 20 Email: [email protected] Pekerjaan : Wakil Ketua I (bidang akademis) SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA (STTMI), BANDUNG Alamat kerja : Jl. Patuha No. 32 BANDUNG 40271; Ph: 022-7309835; Fax: 022-7312919PENDIDIKAN FORMAL 1. SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN (UPN VETERAN YOGYAKARTA) 2. MASTER OF ENGINEERING SCIENCE IN MINING QUEENSLAND UNIVERSITY, BRISBANE, AUSTRIWAYAT PEKERJAAN 1984 1994 : PUSLITBANG TEKNOLOGI MINERAL, BANDUNG 1993 2000 : PT. SEMEN CIBINONG DIVISI QUARRY MALOKO, RUMPIN, BOGOR 2000 2003 : PT. KARYA MARBELINDO LESTARY QUARRY ANDESITE RUMPIN, BOGOR 1998 sekarang : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN, STTMI, BANDUNG 2002 sekarang : DIPERBANTUKAN DI PUSDIKLAT TEKNO MIN.& BATUBARA, BANDUNG 2/2005 sekarang : KONSULTAN

SNI No. 13-6979.4-2003

Who created nitroglycerin safer by combining it with inert materials, called kieselguhr, to form Blasting Gelatine (Dynamite or Gelignite) in 1866, and also invented the detonator in 1867.

PELEDAKAN OVERBURDEN BATUBARA

BLASTING IN LIMESTONE QUARRY (CEMENT BOSOWA MAKASSAR)

PENGERTIAN BAHAN PELEDAK KLASIFIKASI KARAKTERISTIKTIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI

DEFINISI BAHAN PELEDAK (industri / komersial)Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Hasil ledakan: (Langefors, 1978) P = 100.000 atm $ 101.500 kg/cm2 $ 10.000 Mpa T = s 4000 C Daya (energi) = s 25.000 MW = 25 x 106 kW = 5.950.000 kcal /s (1 kW = 0,238 kcal /s)

Bandingkan, Steel barrel: Kekuatan sampai dengan 5.000 atm$ 500 MPa Titik leleh = 1.500 C Titik didih = 3.000 C

Energi Gelatin explosive dalam 1 m kolom lub.ledak: Power = 1.200 kcal/kg/m ; kecep. detonasi = 4.000 m/s Didalam lubang ledak = 1200

m kcal ! 48 x 10 5 kcal/s x 4000 s m

PEMBAKARAN (COMBUSTION)Reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya berupa pelepasan gas-gas. Contoh: Kriteria: Melibatkan reaksi kimia Okdigen tersedia berlebih di udara bebas Motor bakar (bensin atau solar): tidak perlu tangki oksigen Metoda pemadaman kebakaran: isolasi benda terbakar dari oksigen

CH3(CH2)10CH3 + 18 O2 p 12 CO2 + 13 H2Odiesel oil

LEDAKAN (EXPLOSION)Ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek mekanis yang merusak. Contoh: Tangki bertekanan meledak Balon karet meletus Kriteria: Tidak melibatkan reaksi kimia Transfer energi ke gerakan massa (efek mekanis) Disertai panas dan bunyi

DEFLAGRASI (DEFLAGRATION)Adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (heat/thermal conductivity) Merupakan fenomena reaksi permukaan di mana reaksinya meningkat menjadi peledakan dengan kecepatan rendah, yaitu antara 300-1000 m/s, atau lebih rendah dari kecep suara (subsonic) Deflagrasi terjadi pada reaksi peledakan LOW EXPLOSIVE (black powder): - Potassium nitrat + charcoal + sulfur20NaNO3 + 30C + 10S p 6Na2CO3 + Na2SO4+ 3Na2S +14CO2 +10CO + 10N2

- Sodium nitrat + charcoal + sulfur20KNO3 + 30C + 10S p 6K2CO3 + K2SO4+ 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2

DETONASI (DETONATION)Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehinggamenghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan

panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave) dan membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya. Contoh:TNT meledak ANFO meledak NG meledak NG + AN meledak : C7H5N3O6 p 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C : 3 NH4NO3 + CH2 p CO2 + 7 H2O + 3 N2 : C3H5N3O9 p 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2 : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 p 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2

Kriteria: - Melibatkan reaksi kimia- Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara) - Handak dapat digunakan dalam lubang ledak - Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan - Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara } supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s - Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah ada sebelumnya - Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance - Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas)

SEGITIGA DETONASI

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAKBAHAN PELEDAKBAHAN PELEDAK KUAT (HIGH EXPLOSIVES)PRIMERCONTOH: Pb Azide Pb Stypnate Hg Fulminate

BAHAN PELEDAK LEMAH (LOW EXPLOSIVES)

SEKONDERCONTOH: NG TNT PETN Dinamit Emulsi ANFO

TERSIER PROPELANCONTOH: AN AP DNT

PIROTEKNIKCONTOH: Thermite Delay composition Ignition charge

LIQUID

PADAT

MONOCONTOH: Nitramine Hydrazine

KOMPOSITCONTOH: LOx Fuel

SINGLE BASECONTOH: Nitro cellulose

DOUBLE BASECONTOH: NC / NG

TRIPLE BASECONTOH: NC / NG / NQ

COMPOSITECONTOH: NC / NG / AP / Al / RDX

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK INDUSTRIBAHAN PELEDAK INDUSTRI (Mike Smith, 1988)BAHAN PELEDAK KUATTNT Dinamit Gelatine

AGEN PELEDAKANANFO Slurries

BAHAN PELEDAK KHUSUSSeismik Trimming Permissible

PENGGANTI BAHAN PELEDAKCompressed air/ gas Expansion agents Mechanical methods Jet piercing Water jets

Emulsi Hybrid ANFO Slurry mixtures

Shaped charges Binary LOX Liquid

Densitas Sensitivitas Ketahanan Thd. Air Kestabilan Kimiawi Karakteristik Gas

HUBUNGAN DENSITAS DAN SENSITIVITAS HANDAKDensitas kritis terbentuk bila partikel2 pembentuk handak terlalu rapat, shg tidak terdapat voids sebagai ruang bagi terbentuknya hot spots agar terjadi detonasi Densitas handak berhubungan erat dengan sensitivitasnya Deadpressing terbentuk bila voids untuk gas rusak, misalnya karena tekanan, gelombang kejut, shg mengurangi sensitivitasnya.

Kekuatan Detonasi Kecepatan Detonasi Tekanan Detonasi Tekanan Thd. Lubang Ledak Daya Ledakan Energi Efektif

TEKANAN DETONASI (detonation pressure) Tekanan yg terjadi disepanjang zona reaksi peledakan hingga terbentuk reaksi kimia seimbang sampai ujung handak yang disebut dgn bidang Chapman-Jouguet (C-J plane). Umumnya memp satuan MPa. Dari penelitian oleh Cook menggunakan foto sinarx, diformulasi tekanan detonasi sbb:PD !e

x VD x U p

Up ! 0,25 x VD

PD !

e

x VD 2 4

Dimana: PD = tekanan detonasi, kPa Ve = densitas handak, gr/cc VD = kecep detonasi, m/s

ANFO dgn densitas 0,85 gr/cc dan VOD 3700 m/s memiliki PD = 2900 MPa

TEKANAN THD LUBANG LEDAK (borehole pressure) Tekanan terhadap dinding lubang ledak akibat ekspansi detonasi gas Biasanya sekitar 50% dari tekanan detonasi Volume dan laju kecep gas yang dihasilkan peledakan mengontrol tumpukan dan lemparan fragmen batuan

dikelompokkan sbb: AGEN PELEDAKAN (BLASTING

AGENTS) BAHAN PELEDAK BERBASIS NG PERMISSIBLE EXPLOSIVE BLACK POWDER

KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN

SIFAT-SIFAT ANFO (2)(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO) Densitas: Poured (gr/cc) Blow Loaded (gr/cc) 0,80 0,85 0,85 0,95

Energi (MJ/kg): RWS (%): RBS: Poured (%) Blow Loaded (%) Poured (mm) Blow Loaded (mm)

3,7 100 p (373 kj/gr)100 p (317 kj/cc) 116 75 25

Diameter lubang ledak min.:

Ketahanan thd. air: Shelf Life:

buruk

Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan kelembaban gudang Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan membuat ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau caking yg akan mengurangi kinerja peledakan Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai 6 bulan Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara dramatis waktu tidur

Waktu Tidur (Sleep Time) :

BULK ANFO (1)Oxygen Balance3800 joules of heat / gr expl. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 excess FO deficient Oxygen deficient FO excess Oxygen

Non-absorbent dense prill Distribusi FO tdk merata, shg oxygen balance buruk

Absorbent porous prill FO diserap merata dengan perbandingan yang proporsional

ENERGI PER KG (RWS), %

FUEL OIL, % (berat)

BAHAN PELEDAK SLURRY ATAU WATERGELIstilah slurries dan watergel adalah sama artinya, yaitu campuran oksidator, bahan bakar, dan pemeka (sensitizer) di dalam media air yang dikentalkan memakai gums, semacam perekat, sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau slurries dan mempunyai ketahanan terhadap air yang sempurna. Sebagai campurannya adalah: oksidator bisa dipakai sodium nitrat atau ammonium nitrat bahan bakarnya adalah solar atau minyak diesel, pemekanya bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan peledak Semuanya diaduk dalam 15% media air.

PRINSIP EMULSIONS (1) Adalah matriks yang terbentuk dari fase larutan oksidator di dalam fase fuel yang dipertahankan sifat-sifatnya (continuous fuel phase) ditambah emulsifier (biasanya cuka) agar campuran tetap bersatu. Komposisi ini disebut tipe water in oil. Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk droplets emulsi handak Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air Dapat dibuat di pabrik atau pada truck MMU Densitas antara 1,1 1,35 gr/cc VOD antara 4500 5800 m/s dan RWS < ANFO tapi RBS > ANFOAN (AMMONIUM NITRAT) 94%

ANFO (94% AN + 6% FO) 81%

+6% FO

+18%

EMULSI(76% AN + 5% FO + 18% AIR + 1% EMULSIFIER)

AIR +1% EMULSI FIER

EMULSIONS (2)

ANFO

2,00 mm

Semua padat

3500 4500

Dynamit

0,20 mm

Semua padat

4000

Slurry

0,20 mm

Padat / liquid

3300

Emulsi

0,001 mm

Liquid

5000 6000

Bampfield & Morrey, 1984

JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI(kemasan berbentuk cartridge)PRODUSEN SIFATMerk dagang Desitas, gr/cc Berat/karton, kg RWS, % RBS, % VOD, m/s Diameter, mm Ketahanan thd air Penyimpanan, thn

DAHANADayagel magnum 1,25 20 119 183 4600 5600 25 65 Sangat baik 1

DYNO NOBELEmulite 1,18 1,25 25 111 162 5000 5800 25 80 Sangat baik 1

ICI EXPLOSIVESeri Powergel 1,16 1,32 20 98 118 140 179 4600 5600 25 65 Sangat baik 1

SASOL SMXSeri Emex 1,12 1,24 -74 186 97 183 4600 5600 25 65 Sangat baik 1

RUANG UDARA

BUTIRAN ANFO

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

% ANFORUANG UDARA TERISI OLEH EMULSI CAMPURAN EMULSI / ANFO

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

% EMULSI0,80 1,10 1,24 1,33 1,35 1,28 1,29 1,30

DENSITAS, gr/ccTidak Sedang Sangat baik

KETAHANAN THD. AIR4700 6000

VoD TEORITIS, m/sTidak dapat dipompa Sulit dipompa Dapat dipompa dengan mudah

KEMAMPU-POMPAANDapat diulir (auger) dengan mudah Tidak dapat diulir ke arah atas

KEMAMPU-ULIRAN

Didefinisikan sebagai bahan-bahan pembantu peledakan yang HABIS PAKAI, yaitu:

DETONATOR SUMBU PELEDAKAN SAMBUNGANMempersiapkan detonator dan sumbusumbu peledakan

PENTING

1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak menimbulkan gelombang kejut. Bahannya disebut ASA, yaitu campuran lead azide atau lead stypnate dan aluminium. 2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi. Fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut. Jenis bahan peledaknya adalah PETN, TNT, atau kombinasi keduanya dengan perbandingan tertentu.

1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR) 2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR) 3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR) 4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.)Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive) 1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN 2. detonator No. 8 = 0,45 gr PETN 3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN

kabel listrik plastik berwarna selubung kabel

leg wire

penyumbat

penyumbat

fusehead : - kawat halus yg memijar - ramuan pembakar tabung silinder isian utama

elemen waktu tunda tabung silinder

isian dasar

SIMULTANEOUS

DELAY

MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK 1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar. 2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama. 3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama. 4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan lebih besar sesuai beratnya.

A. KELEBIHANNYA: Jumlah lubang yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih banyak Dengan adanya elemen tunda dalam detonator, pola peledakan menjadi lebih bervariasi dan arah serta fragmentasi peledakan dapat diatur dan diperbaiki. Demikian juga getaran bisa dikurangi. Penanganan lebih mudah dan praktis

B. KELEMAHANNYA: Tidak boleh digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai kilat, karena kilatan dapat mengaktifasi aliran listrik, sehingga terjadi peledakan premature. Dipengaruhi gelombang radio, televisi, dan arus liar atau stray currents dan listrik statis (static electricity) dari dalam bumi serta arus listrik lainnya dapat mengaktifasi aliran listrik pada detonator Membutuhkan peralatan peledakan khusus listrik, yaitu sumber arus listrik, alat penguji tahanan, penguji arus, detektor kilat dan peralatan listrik lainnya yang memerlukan biaya.

A. CIRI-CIRI KHUSUS: Dilengkapi sepasang kawat (kabel) dengan warna yang berbeda keluar dari detonator yang disebut LEG WIRE Terdapat waktu tunda yang ditempel pada ujung kawat dengan penomoran dari 0, 1, 2, 3, . dst Kedua ujung kawat selalu dihubungkan sebelum dilakukan perangkaian

B. SIFAT-SIFAT PENTING: Bisa meledak bila terkena panas yang berlebih atau dibakar, dipukul-pukul, dan dibanting keras. Dapat terinisiasi oleh arus liar (stray currents), listrik statis (static electricity) dari dalam bumi, petir atau kilat serta arus listrik lainnya dapat mengaktifasi aliran listrik Untuk menginisiasi harus digunakan alat pemicu khusus yang disebut BLASTING MACHINE atau EXPLODER

WASPADAI DETONATOR LISTRIK YG RUSAK, BILA: LEGWIRE TIDAK ADA ATAU HANYA SATU ATAU PANJANG SEBELAH SELUBUNGNYA PENYOK, BERLUBANG DAN KARET PENYUMBAT TIDAK ADA

Nomor dan nilai nominal waktu tunda detonator listrikICI Explosives (1989) No. Delay0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 dst.

Du Pont ms Delay Series (1980) Half Second Delays (ms)0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500

"L" Series Short Delays (ms)5 30 55 80 105 130 155 180 205 230 255 280 305 335 365 395 dst.

Carrick Delays (ms)5 30 55 80 135 165 195 230 265 300 410 480 560 650

Nominal Delay Time (ms)0 25 50 75 100 125 150 175 200 250 300 350 400 450 500 600

Delay Tag Color-Black Red Blue Lilac Green Orange White Olive Brown Buff White White White White White

1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang diisolasi plastik PVC. Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 23 AWG dan diisolasi plastik PVC.

2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran 10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)

tabung silinder isian dasar (shell) (base charge)

BAGIAN-BAGIAN UTAMA DAN MEKANISME PELEDAKANNYA1. Bagian-bagian utama detonator biasa adalah Ramuan Pembakar (ignition mixture), Isian Utama (primary charge), dan Isian Dasar (base charge). 2. Terdapat ruang kosong pada salah satu ujungnya yang berfungsi untuk menyisipkan sumbu api atau sumbu bakar atau safety fuse. 3. Mekanisme peledakan detonator biasa diawali dari sumber panas yang berasal langsung dari api melalui sumbu api yang akan membakar Ramuan Pembakar. 4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan Pembakar akan menginisiasi Isian Utama, yang selanjutnya meledakkan Isian Dasar.

ramuan pembakar (Ignition mixture) ruang kosong disediakan untuk sumbu bakar (safety fuse)

isian utama (primer charge)

A. KELEBIHANNYA: Tidak dipengaruhi oleh gelombang radio dan arus liar dari dalam bumi serta arus listrik lainnya karena tidak ada unsur listrik Lebih praktis, murah dan mudah mengontrol bila digunakan untuk meledakkan beberapa lubang ledak (kurang dari 10 lubang) dalam cuaca normal / kering atau untuk secondary blasting.

B. KELEMAHANNYA: Jumlah lubang yang diledakkan terbatas karena detonator biasa sangat dipengaruhi oleh kelembaban Harus terlebih dahulu disambung dengan sumbu api (safety fuse) Tidak ada detonator biasa tunda, kecuali hanya dengan membedakan panjang sumbu apinya, sehingga akurasi tunda sulit dicapai Membutuhkan alat penguat sambungan (cramper) ketika sumbu api disisipkan ke dalam detonator biasa. Membutuhkan pengalaman yang cukup lama untuk trampil dalam proses penyambungan detonator biasa dengan sumbu api.

A. CIRI-CIRI KHUSUS: Salah satu bagian ujungnya terbuka untuk menyisipkan sumbu api Panjang detonator relatif sama Dikemas dalam dos (kotak) yang isinya 100 detonator per kotak

B. SIFAT-SIFAT PENTING: Bisa meledak bila terkena panas yang berlebih atau dibakar, dipukulpukul, dan dibanting keras. Untuk menginisiasi dengan cara menyambungnya terlebih dahulu dengan sumbu api, kemudian sumbu api dibakar menggunakan korek api atau alat khusus yang menghasilkan pijar (ignitor)WASPADAI : JANGAN MENGOREK-NGOREK ISIAN DETONATOR MENGGUNAKAN APA SAJA DETONATOR BIASA RUSAK BILA SELUBUNGNYA PENYOK ATAU BAGIAN ALASNYA BERLUBANG BERLUBANG

Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke detonator biasa pada peledakan dengan menggunakan detonator biasa. Dapat dikata-kan bahwa sumbu merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat digunakan tanpa sumbu api. Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder atau gunpowder yang tergolong bahan peledak lemah (low explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi material kedap air, misalnya aspal dan plastik. Dikemas dalam gulungan (rol) panjang 12,5 m/ rol atau 250 m/rol dengan

Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya. Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat yang biasa diperdagangkan adalah: 1. Ketentuan di Amerika, 130 10 det/meter bila terletak di daerah permukaan laut 2. Ketentuan di Eropa 120 10 det/meter pada kondisi yang sama dengan di atas 3. Ketentuan di Australia 100 10 det/meter pada kondisi sama dengan di atas (60 cm / menit)

MEMASANG SUMBU API DENGAN DETONATOR BIASACramper alat untuk menjepit (mengklem) sambungan sumbu api dengan detonator biasa

bagian ujung yang dipotong miring

bagian ujung yang dipotong tegak lurus

SUMBU API

Blackpowder dibakar

blackpowder bersentuhan dengan ramuan pembakar dalam detonator

Multiple Fuse Ignitor (MFI)adalah: Alat bantu penyulut beberapa sumbu api berupa silinder terbuat dari tembaga atau alumunium dan didalamnya terdapat ramuan pembakar. Diameter silinder dirancang sesuai dengan jumlah sumbu api yang bisa dimasukkan, umumnya sekitar 8 sumbu dan sebuah sumbu pokok (master fuse). Sumbu pokok adalah sumbu yang menghantarkan rambatan api ke dalam silinder MFI untuk menyulut 8 sumbu lainnya secara bersamaan melalui ramuan pembakaran.

1

No. 1, 2 dan 3 adalah master fuse dan yg lainnya adalah sumbu api yang masuk ke masing-masing lubang ledak

2

3

BEANHOLEBean-hole

Penyambungan sumbu api dan beanhole dengan PIC-cepat

SLOT CONNECTOR

Slot penyambung

Penyambungan sumbu api dengan PIC-lambat dan penyambung slot

Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex. Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat dengan kecepatan rambat sekitar 6000 7000 m/s. Jadi sumbu ledak adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu. Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 70 gr/m. Yang sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast.

Anyaman tekstil sintetis

Serat nylon

Selubung plastik

PETN

Inti katun

SUMBU LEDAK DARI DYNO NOBELExplosives Class: 1.1D U.N. No: 0065

Explosive Type PETN. Velocity of Detonation (m/sec) (min) 6500 Special 25 Colour Nominal Core Load (g/m) Nominal Diameter (mm) Minimum Strength (kg) Packing Reels (m) Green 5.0 4.2 90 2 x 500 Special 50 Blue 10.0 5.0 113 2 x 305

WASPADAI !!! SUMBU LEDAK YANG RUSAK BILA:TERENDAM DALAM LARUTAN MINYAK ATAU AIR SELUBUNGNYA SOBEK, PATAH, ATAU TERLALU MENEKUK

Menggunakan semua jenis detonator standar nomor 6 atau 8 yang ditempelkan kuat (diselotip) pada sumbu ledak.Detonator No. 6 atau 8 Sumbu api

Ke arah rangkaian peledakan

Sumbu ledak

Selotip kuat Leg wire

Ke arah rangkaian peledakan

Detonator No. 6 atau 8

Sumbu ledak

Selotip kuat

SAMBUNGAN ANTAR SUMBU LEDAK

Sambungan L

Sambungan ikat bunga cengkeh

Sambungan ikat bunga cengkeh dgn ujung diseloitip kearah downline

Sambungan 3 putaran

Penyambung plastik antara trunkline dan downline

Simpul mati untuk memperpanjang trunkline

BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONELtabung alumunium elemen transisi penyumbat antistatis sumbu nonel

pelapis baja

isian utama elemen tunda isian dasarWASPADAI DETONATOR NONEL YG RUSAK, BILA:

plug penutup tidak tembus air

TABUNGNYA BERLUBANG, PENYOK, PLUG PENUTUPNONEL LEPAS, ATAU SUMBU NONELNYA TERLIPAT-LIPAT

1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu:Lapisan luar

Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap ultra violet Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau octahydrotetranitro-tetrazine dan aluminium. HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas serta kecep detonasi yang tinggi.

Lapisan tengah

HMX satu layer Lapisan dalamDari Dyno Nobel

2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel meledak.

1. Sumbu nonel, telah diuraikan sebelumnya 2. Detonator nonel, yang berkekuatan nomor 8. Komponen utama dalam detonator nonel sama dengan detonator listrik yang membedakannya hanya pada mekanisme pembentukan energi panasnya. Bagian-bagiannya sudah diuraikan sebelumnya. 3. Label tunda, yaitu label dengan warna tertentu yang menandakan tipe priode tunda halfsecond, quartersecond, atau millisecond dan waktu nominal ledaknya. Hanya saja label ini bisa rusak atau lepas, sehingga identitas waktu tunda tidak diketahui. Bila hal tersebut terjadi bisa membingungkan dan berbahaya. 4. JHook, adalah alat untuk menyisipkan detonating cord. Fasilitas ini tidak selalu ada atau modelnya yang berbeda. Nomor tunda biasanya juga dituliskan pada J Hook ini.

J hook + label tunda

sumbu nonel

deto. nonel

sumbu nonel label tunda

J hook

iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer) tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar lubang cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun dipermukaan.

PENYAMBUNG NONEL DI PERMUKAAN (SURFACE)Dari Dyno NobelExplosives Class: 1.1B NONEL tube colour NONEL tube diameter (mm) NONEL tube VOD (m/sec) SNAPLINE clip capacity U.N. No: 0360 Pink 3.0 (STD) 2100 s 300 5 STD tubes

Will not initiate detonating cord. 2. Tested using standard procedures at 20rC.

1.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DETONATOR NONELA. KELEBIHANNYA: Jumlah lubang yang dapat diledakkan cukup banyak, bisa mencapai ratusan Dengan adanya waktu tunda di dalam lubang ledak maupun di permukaan, maka: akan menghasilkan arah lemparan fragmentasi hasil peledakan lebih presisi, butiran fragmentasi lebih baik dibanding peledakan lainnya, dan getaran dapat lebih dikurangi Dapat dikombinasikan dengan sumbu ledak Tidak terinisiasi oleh arus listrik normal, shg dpt digunakan walaupun cuaca mendung

B. KELEMAHANNYA: Perlu ekstra hati-hati mengatur waktu tunda di permukaan maupun di dalam lubang ledak agar tidak gagal ledak Urut-urutan waktu tunda memerlukan perhatian yang cukup, sehingga mempengaruhi kecepatan perangkaian Membutuhkan peralatan peledakan khusus untuk menginisiasi, paling tidak memerlukan satu detonator listrik atau detonator biasa.

POSISI PRIMER DALAM KOLOM LUBANG LEDAKDari detonator bisa berupa: - Kabel listrik ; - Sumbu Ledak - Sumbu nonel ; - Sumbu Api Penyumbat (stemming) Kolom lubang ledak Bahan peledak utama (Primary Charge) TOP (COLLAR) PRIMING

DECK (MIDDLE) PRIMING

BOTTOM PRIMING

PEMBUATAN PRIMER

1)

a. Cara ke 1

b. Cara ke 2

Detonator listrik2)

3)

Detonator biasa dengan sumbu api

a. Cara ke 1

b. Cara ke 2

Sumbu ledak

BOOSTER YANG DIRANCANG UNTUK PRIMER DARI PABRIK

BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN PERMITTED EXPLOSIVE

CARA MENGINISIASI DETONATOR

Didefinisikan sebagai perangkat pembantu peledakan yang dapat dipakai berulang kali

DIKELOMPOKKAN MENJADI:

1. Peralatan yang langsung berhubungan dengan teknik peledakan 2. Peralatan pendukung peledakan

PERALATAN YG BERHUBUNGAN LANGSUNG DGN PELEDAKAN Alat pemicu ledak: Pada peledakan listrik (Blasting Machine) Pada peledakan nonel (Shot gun/ Shot firer)

Alat bantu peledakan listrik: Blasting Ohmmeter (BOM) Pengukur kebocoran arus listrik Multimeter peledakan Pengukur kekuatan blasting machine Pelacak kilat (lightning detector)

Alat bantu peledakan lain: Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead-in line) Cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan det.biasa) Meteran (50 m) dan tongkat bambu ( 7 m) diberi skala

Alat pencampur dan pengisi

Disebut Blasting Machine (BM) atau Exploder FUNGSI : untuk menyuplai energi listrik yang cukup pada sistem peledakan listrik CIRI-CIRI khusus / bagian-bagian penting: terdapat dua slot kutub listrik, terdapat engkol atau kunci kontak, dan lampu indikator

TIPE GENERATOR: Pengumpulkan energi listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang digunakan. TIPE BATERAIPengumpulan energi listrik melalui baterai, yaitu dengan cara mengontakkan kunci kearah starter dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta siap dilepaskan Untuk pengamanan engkol dan kunci harus bisa dilepas dan hanya dipegang oleh Juru Ledak

Disebut dengan shot gun atau shot firer atau nonel starter FUNGSI : sebagai penyuplai gelombang kejut pada detonator nonel melalui sumbu nonel (nonel tube) TIPE : didasarkan atas pemicunya, digerakkan secara mekanis atau oleh baterai untuk membentuk gelombang kejut terhadap HMX yang terdapat di dalam sumbu nonel CIRI-CIRI khusus : untuk tipe yang digerakkan secara mekanis dilengkapi Shot Shell Primer, sedangkan yang menggunakan baterai dapat menimbulkan percikan api bertekanan tinggi

Striker, sebagai penutup nonel starter sekaligus media yang apabila dipukul atau diinjak kaki akan menggerakkan per di dalam barrel yang akan memberi efek impact terhadap Shot Shell Primer. Barrel, adalah badan nonel starter sebagai penampung Shot Shell Primer dan sumbu nonel yang disisipkan kedalamnya

FUNGSI: Untuk membantu kelancaran sistem peledakan listrik agar tidak terjadi gagal ledak JENIS: pengukur tahanan (blastohmeter) pengukur kebocoran arus (earth leakage tester ) penguji kapasitas BM (rheostat dan fussion tester) multimeter peledakan (blasting multimeter) detektor kilat (lightning detector), dan kawat utama (lead wire atau lead lines atau firing line).

Blastometer digital model 104 buatan Thomas Instruments, Inc. Diproteksi oleh bahan yang tidak mudah pecah. Ukuran 76 x 76 x 38 mm, berat 340 gr

Blastometer 80 buatan ICI Explosives dapat mengukur tahanan antara 030 ohms dan 0 300 ohms. Diproteksi oleh plastik yg dicetak dan kokoh. Ukuran 95 x 140 x 60 mm, berat 500 gr. OHT 13

ALAT PENGUKUR KEBOCORAN ARUS DAN MULTIMETER PELEDAKAN

PENGUKUR KEBOCORAN LISTRIK

MULTIMETER PELEDAKAN

DETEKTOR KILAT(LIGHTNING DETECTOR)

A. THOR LIGHTNING SENTRY, ICI EXPLOSIVE

B. MODEL 350, THOMAS INSTRUMENTS, INC

Panjang kabel utama ditetapkan berdasarkan ukuran jarak paling aman antara lokasi peledakan dengan tempat berlindung agar terhindar dari kemungkinan lemparan batu Kabel utama ditarik ke arah berlawanan atau samping kiri atau kanan dari arah lemparan hasil peledakan Ukuran kabel (kawat) yang cocok sebagai lead wire: untuk peledakan pada kondisi normal adalah kawat tembaga ganda berukuran 23/0,076 yang diisolasi dengan plastik PVC dengan tahanan 5,8 ohms per 100 m atau dapat pula digunakan kawat tembaga ganda berukuran 24/0,20 mm dengan tahanan 4,6 ohms per 100 m untuk peledakan yang berat (heavy duty) dipakai kawat tembaga berukuran 70/0,76 mm dengan isolasi plastik PVC mempunyai tahanan 1,8 ohms/100 m atau dapat dipakai kawat tembaga 50/0,25 mm dengan tahanan 1,4 ohms/100 m.

CONTOH KABEL UTAMA PADA PELEDAKAN LISTRIK

a. Untuk kondisi normal

b. Untuk peledakan berat

Sumbu nonel tergolong pada perlengkapan peledakan karena hanya dapat dipakai satu kali. Tidak seperti kabel utama pada peledakan listrik yang dapat digunakan berulang kali. Panjang sumbu nonel sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya, yaitu antara 500 3000 m per gulung (rol). Dimensi rol sekitar tinggi 30 cm dan diameter 40 cm. Recomendasi penyambungan yang diberikan Dyno Nonel sbb:

CONTOH SUMBU NONEL UTAMA BUATAN DYNO NOBEL

Alat khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu api Sumbu api dikatagorikan juga sebagai sumbu non-electric CARA PENGGUNAAN: Masukkan sumbu api ke dalam detonator biasa. Persyaratan pemotongan sumbu api harus dipenuhi sebelum dimasukkan ke dalam detonator biasa. Yakinkan bahwa sumbu api benar-benar telah menyentuh sumbu pembakar dalam detonator biasa. Posisikan cramper pada ujung detonator biasa, kemudian jepit detonatornya. Saudara bisa melakukan penjepitan lebih dari satu kali untuk meyakinkan sambungan cukup kuat

Umumnya menggunakan meteran berbentuk rol dengan panjang 50 m Meteran terbuat dari plastik atau bahan yang tahan terhadap air dan tahan terhadap tarikan Fungsi meteran pada peledakan: mengukur kedalaman lubang ledak mengukur burden dan spasi, serta ketinggian jenjang

Cara pemakaian meteran untuk mengukur kedlman lubang ledak : Gunakan pemberat yang diikat kuat pada ujung meteran berskala nol Turunkan perlahan-lahan ke dalam lubang sampai ke dasar lubang Apabila penurunan pemberat tidak lancar, maka perlu di tekan menggunakan tongkat bambu secara perlahan. Kuncinya selalu diupayakan kondisi lubang ledak sebagaimana mestinya Catat kedalaman lubang ledak tersebut

OHT 25

Nama lain adalah TEMPER Disarankan tongkat terbuat dari bambu atau sejenisnya Bila menggunakan logam, pakailah bahan alumunium. Tidak diperkenankan menggunakan tongkat besi yang dapat menghantar listrik Panjang tongkat antara 5 7 m Bahan peledak (khususnya ANFO) tidak boleh ditumbuk, cukup dengan hanya menekan perlahan-lahan agar butirannya tidak hancur. Penekanan dimaksudkan agar butiran menyebar kedinding lubang (COUPLING) Stemming perlu ditumbuk hingga butirannya saling mengunci, karena fungsi stemming sebagai penyumbat agar energi ledak tidak mengarah keatas atau terjadi stemming ejection.

1. Alat pencampur bahan peledak harus memenuhi beberapa persyaratan, sebab hasilnya berupa bahan peledak kuat yang berbahaya bagi keselamatan kerja. Persyaratan tersebut yaitu: Bahan yang kontak dengan AN terbuat dari stainless-steel atau diberi lapisan epoxy. Pada waktu bekerja tidak menimbulkan panas yang berlebih atau listrik statis. 2. Pengisian lubang ledak dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat bantu mekanis. Cara pengisian dibedakan berdasarkan diameter lubang ledak dan untuk alasan tersebut lubang ledak dikelompokkan menjadi: Diameter Kecil : < 50 mm (2) Diameter Sedang : 50 100 mm (2 4) Diameter Besar : > 100 mm (4)

ALAT PENCAMPUR DAN PENGISI ANFOPoros tempat engkol bila alat dioperasikan tangan Corong untuk butiran AN

Pipa saluran pengeluaran ANFO (extruder) sistem auger

Inlet untuk Fuel Oil

Pencampur ANFO COXAN (ICI Expl.) ANFO loader

ALAT PENGISI LUBANG KECILPneumatic cartridge charger (blow loader)

PENGISIAN BAHAN PELEDAK PADA PENGGALIAN BAWAH TANAHCartridge Tongkat pendorong dan pemadat

Primer

Pengisian manual lubang ledak pada pembuatan terowonganTongkat pendorong

Pengisian manual lubang ledak pada penambangan batubara bawah tanah

PENGISIAN MANUAL LUBANG LEDAK PADA TAMBANG TERBUKA

Seseorang memegang legwire

ANFO dituang ke lubang ledak

Hose pengukur kedalaman bahan peledak

PENGISIAN LUBANG LEDAK SECARA MEKANIS

Pengisian bahan peledak menggunakan Mobile Mixing/Manufacturing Unit pada lubang ledak besar dan produksi besar di tambang terbuka (PT Dahana Indonesia)

a. alat pendukung utama, berhubungan dengan aspek keselamatan dan keamanan kerja, serta lingkungan, misalnya alat pengangkut dan alat pengaman b. alat pendukung tambahan, terfokus pada penelitian peledakan yang tidak selalu dipakai pada peledakan rutin, misalnya alat pengukur kecepatan detonasi, pengukur getaran, dan pengukur kebisingan.

ALAT PENDUKUNG AKTIFITAS PELEDAKAN1. PENGANGKUT BAHAN PELEDAK Alat atau kendaraan tidak digerakkan oleh listrik Tempat atau penampung bahan peledak dapat ditutup Bahan peledak kuat dan detonator sebaiknya diangkut dalam kendaraan terpisah. Apabila tidak memungkinkan, boleh diangkut dalam kendaraan yang sama dan kedua bahan peledak tersebut harus berada dalam tempat atau penampung yang terpisah. Bagian kendaraan yang kontak dengan bahan peledak terbuat dari kayu atau bahan lain yang bersifat isolator, misalnya dilapisi belt conveyor bekas. Terdapat alat pemadam kebakaran dan tanda dilarang merokok. Pada bagian luar terdapat tanda peringatan bahan peledak atau Explosive yang dapat terbaca dengan jelas atau membawa bendera merah.

2.

ALAT PENGAMANAN PELEDAKAN Detektor kilat (lightning detector), dipergunakan untuk memantau kemungkinan adanya petir (lihat Gambar 1.6). Peralatan ini hanya dipakai untuk operasi peledakan dengan sistem peledakan listrik dan untuk daerah-daerah dengan intensitas petir tinggi. Radio komunikasi portable atau handy-talky (HT) Sirine dengan tenaga listrik AC atau DC. Bendera merah atau pita pembatas area yang akan diledakkan dan rambu-rambu di lokasi yang diperkirakan terkena dampak negatif langsung akibat peledakan

Faktor keselamatan dan keamanan kerja harus menjadi pertimbangan utama dalam melaksanakan operasi peledakan

3.

ALAT PEMANTAU PELEDAKANPemantau getaran (vibration) Pemantau kebisingan suara (noise level indicator)

4.

ALAT UNTUK TUJUAN PENELITIAN PELEDAKAN DAN KINERJA BAHAN PELEDAKVOD meter Video camera kecepatan tinggi

Adalah semua kegiatan baik teknis maupun tindakan pengamanan yang ditujukan untuk melaksanakan suatu peledakan dengan efektif, efisien dan aman

AREA PELEDAKAN ADALAH LOKASI YANG AKAN DILEDAKKAN, BAIK PADA TAMBANG TERBUKA MAUPUN BAWAH TANAH PADA TAMBANG TERBUKA UMUMNYA MENCAKUP LOKASI YANG LUAS. LEBAR DAN PANJANG TOTAL LOKASI PELEDAKAN HARUS DIKETAHUI, YAITU DGN MENGUKUR SPASI, BURDEN, DAN JUMLAH BARIS, SHG DAPAT DIHITUNG LUASNYA PADA TAMBANG BWH. TANAH AREANYA LEBIH SEMPIT. CARA MENGHITUNGNYA, Y.I. LUAS AREA BUKAAN DIKALIKAN DGN. KEMAJUAN / KEDALAMAN LUBANG LEDAKNYA LUAS AREA PELEDAKAN DIGUNAKAN UNTUK:1. 2. 3. 4. MENGHITUNG VOLUME PELEDAKAN YANG AKAN TERGALI MENGHITUNG SISA LUAS CADANGAN, YAITU LUAS LOKASI PENAMBANGAN SESUAI IJIN YANG DIMILIKI (KP, SIPD, P2KP) DIKURANGI LUAS AREA PELEDAKAN. MENGHITUNG SISA JUMLAH (BERAT ATAU VOLUME TOTAL) CADANGAN. POINT 2 DAN 3 DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT LAPORAN KEMAJUAN TAMBANG SETIAP ENAM BULAN KE PEMERINTAH

Sangat dipengaruhi oleh kondisi, tujuan peledakan, alat yang digunakan, dan keleluasaan kerja

Tujuan peledakan bawah tanah, antara lain untuk:Pembuatan jalan masuk tambang (dari permukaan bumi), Pembuatan jalur ventilasi tambang, Penghubung antar level, cross cut, drift, adit, dll Produksi

Secara umum persiapan peledakan hampir sama dengan pada tambang terbuka Penekanan persiapan peledakan di bawah tanah terutama pada pengamanan batuan disekitar bukaan yang diperkirakan akan jatuh akibat getaran pengeboran atau aktifitas lain, sehingga membahayakan operator dan karyawan lain disekitar lokasi tersebut

1. Gunakan scaling bar yang ringan dan kuat serta panjangnya cukup menjangkau atap. 2. Apabila atap terowongan tinggi, bisa berdiri di atas alat gali dengan meminta ijin kpd operatornya terlebih dahulu 3. Diperlukan minimal dua orang yang mengerjakan scaling, 1 org memeriksa batu menggantung menggunakan scaling bar dan seorang lagi mengawasinya. 4. Batu menggantung yang akan dijatuhkan harus berada sekitar 3 4 m di depan orang yang mengerjakan scaling atau pada posisi yang diperkirakan aman bila batu terjatuh 5. Pandangan selalu ke atas

1. 2. 3. 4. 5.

Ada-tidaknya air di dalam lubang ledak Kedalaman lubang ledak, spasi, dan burden Adanya penghambat di dalam lubang ledak Rongga dan retakan di dalam lubang ledak Menutup rongga dalam lubang ledak

Beberapa hal yang harus diperhatikan a.l: Hati-hati saat memasukkan primer ke dalam lubang ledak agar detonator atau sumbu tidak terlepas dari cartridge. Setelah primer terletak pada posisinya, ikatlah kawat atau sumbu dengan batu atau kayu di bagian luar agar tidak merosot masuk ke dalam lubang ledak. Kawat detonator listrik (legwire) jangan sampai terkelupas akibat bergesekan dengan dinding lubang. Disamping itu hindari legwire yang terlalu pendek, kalau terpaksa dapat disambung dan sambungannya harus diisolasi agar air tidak masuk ke kawat. Dilarang memadatkan (tamping) primer secara berlebihan. Diameter primer harus lebih kecil sedikit dari diameter lubang ledak. Bila waktu memasukkan primer agak susah turunnya, maka dapat dibantu didorong dengan tongkat kayu dengan perlahan-lahan. Hitung berat primer yang dipakai Untuk lubang tegak mengarah ke atap pada bukaan bahwa tanah diperlukan retainer untuk menahan primer agar tidak jatuh. Setelah itu isian utama, misalnya ANFO, dipompakan ke dalam lubang dengan tekanan antara 270 -340 kPa

Lubang ledak berdiameter kecil berukuran