51
RANCANGAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian IKM FK. Andalas

RANCANGAN PENELITIAN

  • Upload
    bulan

  • View
    282

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metodologi

Citation preview

  • RANCANGAN PENELITIANEPIDEMIOLOGIOleh :Dr. Edison, MPH

    Bagian IKM FK. Andalas

  • Rancangan :Penelitian Observasional1. Deskriptif2. Analitika. Studi Kohort b. Studi Kasus-kontrolc. Studi Cross-sectionalII. Penelitian Eksperimen 1. Percobaan Klinik ( Clinical Trial = RCT )2. Community trial3. Field trial

  • I. Penelitian Observasional1. Penelitian Deskriptif

    Bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif.Digunakan untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada waktu sekarang.Untuk perbaikan dan peningkatan progran pelayanan kesehatan.

  • Langkah-langkahMemilih masalah yang ditelitiMerumuskan dan mengadakan pembatasan masalahStudi kepustakaan untuk menghimpun informasi dan teori-teori dasar.Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan dataMembuat kriteria / katagori untuk klasifikasi dataMenentukan teknik dan alat pengumpul dataMelaksanakan pengumpulan dataMelakukan pengolahan dan analisis dataMenarik kesimpulanMenyusun dan publikasi hasil penelitian (laporan)

  • Jenis-jenis Penelitian DeskriptifSurvaia. Survai Rumah Tangga ( Household survey )b. Survai morbiditas insidens dan prevalensc. Survai Analisis Jabatan ( Functional Analysis Survey )d. Survai Pendapat Umum ( Public Opinion Survey )

    Studi Komparatif ( Comparative Study )Membandingkan persamaan dan perbedaan terjadinya suatu fenomena pada situasi yang berbeda atau antara dua / lebih kelompok.

  • 3. Studi Kasus ( Case Study )Studi permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal ( individu, sekelompok penduduk yang terke na suatu masalah )Unit kasus tsb dianalisis secara mendalam yang berhu bungan dengan kasus tsbAnalisis meliputi berbagai aspek ; penyebab, faktor yang mempengaruhi, tindakan, reaksi dsb.Mempergunakan berbagai teknik secara integratif.

  • 4. Studi Korelasi ( Correlation Study )Untuk mempelajari hubungan antara satu variabel dgn variabel lainnya.Kedua variabel diidentifikasi pada obyek yang samaBiasanya diuji dengan analisis korelasi.

    5. Studi Prediksi ( Prediction Study )Memperkirakan kemungkinan timbulnya suatu gejala berdasarkan gejala yang sudah ada sebelumnya.Diuji dengan analisis regresiMisal : cakupan imunisasi besar AKB menurun

  • 6. Studi Evaluasi ( Evaluation Study )Dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah berjalan.Hasilnya digunakan untuk perbaikan dan peningkatan program.Hasil penelitian dianalisis secara sederhana.

  • 2. Penelitian Analitik2.1. Studi Cross-Sectional* Penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time approach )* Penelitian ini merupakan yang paling lemah, tapi mudah dilakukan dan sederhana.* Pengumpulan data faktor risiko dan efek dilakukan pada saat yang sama.

  • Faktor RisikoYaitu faktor-faktor atau keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit atau status kesehatan.

    1. Faktor Risiko Intrinsik ( dari organisme )a. Jenis kelamin dan usiab. Anatomi tubuhc. Faktor nutrisid. Sistem kekebalan, dsb.

  • 2. Faktor Risiko EkstrinsikYaitu faktor yang berasal dari lingkungan yang memudah kan seseorang terkena suatu penyakit.( keadaan fisik, kimiawi, biologik, psikologik, sosbud dan perilaku )Faktor RisikoInternalEksternalAgenPeny.ManusiaSakit

  • Langkah-langkah Studi Cross-sectional Menetapkan populasi penelitianMengidentifikasi variabel-variabel, faktor risiko, dan faktor efekMenetapkan subyek penelitianMelakukan observasi dan pengukuran variabel faktor risiko dan variabel efek.Melakukan analisis korelasi dengan cara membanding kan proporsi antar kelompok observasi.

  • Rancangan Studi C-S PopulasiSampelF. Risiko +F. Risiko -Efek +Efek -Efek +Efek -

  • Keterbatasan Studi C-S1. Diperlukan subyek penelitian yang besar2. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara tepat.3. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecendru- ngan4. Kesimpulan korelasi lemah dibandingkan dengan Kasus kontrol dan Kohort

  • Kelebihan Studi C-SWaktu penelitian singkatBiaya penelitian relatif murahPelaksanaan mudah

  • 2.2 Rancangan Studi Case-controlPenelitian yang mempelajari faktor risiko penyakitDengan pendekatan retrospectiveDimulai dari kasus penyakit dan kontrol yang bebas dari penyakitDapat mengetahui hubungan faktor risiko dengan penyakit.Kekuatan hubungan ditentukan dengan Odds Rasio ( Estimated Relative Risk ).Adanya hubungan faktor risiko dengan penyakit ditentukan dengan Chi-square.

  • Langkah-langkah Penelitian C-CIdentifikasi faktor risiko dan efek yang akan ditelitiMenetapkan populasi penelitianIdentifikasi kasus sesuai kriteriaPemilihan subyek kontrolMelakukan pengukuran retrospective thd faktor risiko.Melakukan analisis dengan membanding kan proporsi antara kasus dan kontrol.

  • Rancangan :Time

    Direction of inquiryPopulationcasescontrolsExposedNot exposedExposedNot exposed

  • Tabel hasil :

    Kelompok Jumlah KasusKontrol Pengalaman Positif a b a+bkhususNegatif c d c+d

    Jumlah a+c c+d a+b+c+d

  • InterpretasiMenilai apakah faktor risiko berhubungan dengan timbulnya penyakit. Dilakukan uji statistik yang sesuai (Chai-square)

    Menilai besarnya risiko terkena penyakit karena faktor risiko, yaitu dengan Odds ratio ( Estimated relative risk )OR=a x d / b x c

  • Kelebihan Case ControlAdanya kesamaan ukuran waktu antara kelompok kasus dgn kelompok kontrolAdanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko shg hasil penelitian lebih tajam dibanding dgn hasil rancangan cross sectionalTidak menghadapi kendala etik seperti pada penelitian eksperiment atau cohort.Tidak memerlukan waktu lama ( lebih ekonomis)

  • Kekurangan case controlPengukuran variabel yg retrospective, objektivitas dan reabilitasnya kurang karena subyek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor resikonya.Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara tehnis tidak dapat dikendalikanKadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar sesuaidengan kelompok kasus karena banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan.

  • 2.3. Studi KohortStudi untuk memepelajari hubungan antara faktor risiko dengan timbulnya penayakit.Dimulai dengan kelompok yang sehat, satu kelompok terpapar faktor risiko dan kelaompok lain tidak terpapar faktor risiko.Kemudian kedua kelompok di follow up kedepan selama waktu tertentu / sampai timbul penyakit ( Prospective study )Selama follow up dicatat segala fenomena yang timbul, kemudian di analisis.

  • Langkah-langkah Penelitian :Identifikasi faktor risiko dan faktor akibatMenetapkan populasi dan besar sampelMemilih kelompok dengan paparan faktor risiko dan kelompok yang tidak terpapar faktor risiko.Mengobservasi kedua kelompok sampai waktu yang ditentukan dan mencatat semua peristiwa / akibat yang terjadi.Menganalisis dengan membandingkan proporsi akibat yang timbul pada kedua kelompok.

  • Design of cohort studyTIMEDirection of inquiryPopulationPeople without the diseasesExposedNot exposeddiseasesNo diseasesdiseasesNo diseases

  • Tabel hasil observasi kohort Contoh : Merokok------> Ca- paru MerokokYaTidakTotalabcda + bc + da+cb +da+b+c+dPositifNegatifKanker ParuJumlah

  • InterpretasiMenilai apakah merokok faktor risiko dari Ca-paru.Untuk ini dilakukan uji statistik Chi-square.Menilai besarnya risiko terkena Ca-paru bagi kelompok yang merokok dibandingkan dengan tidak merokok.a. Resiko relatif (RR) : perbandingan insiden penyakit pada kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok yang tidak terpapar.abRR= ------ / ------ a + c b + d

  • Interpretasi lanjutan b. Atributable risk (AR) : resiko atribut adalah selisih antara insiden pada kelompok terpapar dengan insiden pada kelompok tidak terpapar.

    a bAR= -------- - ------- a + c b + d

  • KeuntunganDapat disusun kriteria resp. spt yang diinginkan Dpt diobservasi semua keterangan yg diinginkan,tanpa perlu khawatir terjadinya selection bias.Hasil yang diperoleh lebih dapat dipercaya.

    KerugianMembutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besarKemungkinan drop out responden tinggiSulit dilakukan jika jumlah kasus sedikitApabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa

  • II. Penelitian EksperimenBertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibatAda perlakuan terhadap satu atau lebih variabel yang diatur oleh si peneliti, faktor peneliti dominan.Hasil intervensi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan.Kontrol diperlukan untuk melihat perbedaan perubahan pada variabel dependen antara kelompok perlakuan dengan kelompok tanpa perlakuan.

  • Design of a randomized controlled trial Study populationSelection byDefined criteriaNonparticipants(do not meetselection criteria)PotentialparticipantsInvitation toparticipateParticipantsRandomizationTreatmentControlNon-participants

  • Langkah-langkah :Melakukan tinjauan literatur mengenai hal yg ditelitiMengidentifikasi populasi dan masalah penelitianMerumuskan hipotesis-hipotesis penelitianMenyusun rencana eksperimen, mencakup :a. Variabel independen dan dependenb. Memilih desain yang digunakanc. Menentukan besar sampel dan teknik samplingd. Menetapkan instrumen untuk penelitiane. Menetapkan prosedur pengumpulan dataf. Merumuskan hipotesis penelitian.

  • Langkah-langkah lanj..5. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretes)6. Melaksanakan penelitian ( eksperimen )7. Pengumpulan data tahap kedua (posttes)Mengolah dan analisis dataMenyususn laporan penelitian

    Penelitian eksperimen umumnya menggunakan sampel yang relatif kecil. Untuk itu perlu pengambilan sampel yang tepat dan tes statistik yang tepat.

  • Peranan Kontrol dalam EksperimenMencegah munculnya faktor-faktor yang pengaruhnya tidak diharapkan terhadap variabel dependen.Membedakan berbagai variabel yang tidak diperlukan dari variabel yang diperlukan.Menggambarkan tingkat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (kuantitatif)

  • Faktor2 yang dikontrol dalam Eksperimen

    Sasaran atau objek yang ditelitiPeneliti atau orang yang melakukan eksperimenVariabel bebas dan terikatKelompok eksperimen dan kontrolPopulasi dan sampelSkor rata-rata ( mean ) hasil tes

  • Validitas Hasil EksperimenValiditas InternalKetepatan mengidentifikasi perubahan pada variabel dependen, hanya sbg akibat dari perlakuan.Dipengaruhi oleh :1. Sejarah atau pengalaman5. Instrumen2. Maturitas ( kematangan )6. Mortalitas3. Seleksi anggota kelompok7. Prosedur tes4. Regresi kearah Mean

  • B. Validitas EksternalBerkaitan dengan kemungkinan generalisasi dari hasil eksperimen tersebut.

    Dapat dikontrol dengan pengujian thd :1. Efek bias seleksi2. Efek pelaksanaan pretes3. Efek prosedur eksperimen4. Gangguan penanganan perlakuan ganda.

  • Rancangan Penelitian Eksperimen1. Desain pra-eksperimen ( Pre-experiment designs )2. Desain eksperimen sungguhan ( True experiment designs )3. Desain eksperimen semu ( Quasi experiment designs )* Tidak ada randomisasi* Kontrol thd variabel berpengaruh tdk dilakukan.

  • 1. Rancangan Pra-eksperimen1.1. Post-test Only Design- Perlakuan sudah dilakukan, kmd dilakukan pengukuran- Hasilnya tidak mungkin dibandingkan dgn yang lain- Disebut juga The One Shot Case study - Hasil pengukuran hanya memberikan informasi deskriptif.PerlakuanPostes X 02

  • 1.2. One Group Pretest-postestTidak ada kelompok pembanding, ttp sudah ada pretesDapat menguji perubahan akibat perlakuanKelemahan : - Tidak ada jaminan perubahan akibat perlakuan. - Validitas sejarah, testing, maturasi dan instrumen.

    PretesPerlakuanPostes

    01 X 02

  • 1.3. Static Group ComparisonMempergunakan kelompok pembanding.Hasil observasi dibandingkan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.Faktor pengganggu : history, maturation, testing, dan instrumen dapat dikontrol.

    PerlakuanPostes

    Kelompok Eksperimen X 02Kelompok Kontrol 02

  • 2. Rancangan Eksperimen Sungguhan2.1. Pretest-postest with Control Group* Pemilihan anggota kelompok secara randomisasi* Dilakukana pretes pada kedua kelompok dan perlakuan pada kelompok eksperimen.* Rancangan terkuat dari ancaman validitas

    Pretes Perlakuan PostesR ( Kel. Eksp 01X 02

    R ( Kel. Kontrol 01 02

  • 2.2. Randomized SalomonFour GroupMengatasi kelemahan Validitas EksternalMenghilangkan pengaruh dari pretes thd subyek

    Pretes PerlakuanPostes

    R ( Kel. Eksperimen ) 01 X 02R ( Kel. Kontrol ) 01 02R ( Kel. Kontrol ) X 02R ( Kel. Kontrol ) 02

  • 2.3. Postes dengan Kelompok KontrolPada rancangan ini tidak ada pretes.Krn randomisasi, kedua kelompok dianggap samaTidak dapat menentukan besarnya perubahan yang terjadi, krn tidak ada pretes.

    PerlakuanPostes

    R ( Kel. Eksperimen ) X 02

    R ( Kel. Kontrol ) 02

  • 3. Rancangan Eksperimen SemuBiasanya digunakan untuk penelitian lapanganTidak mempunyai pembatasan ketat thd randomisasi

    3.1. Desain Rangkaian Waktu ( Time Series Design )

    PretesPerlakuanPostes

    01 02 03 04 X 05 06 07 08

  • 3.2. Rangkaian Waktu dgn Pembanding( Control Time Series Design )Mrpk rancangan waktu dgn kelompok pembandingLebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi.

    PretesPerlakuan Postes

    Kel. Eksperimen 01 02 03 04 X 05 06 07 08

    Kel. Kontrol 01 02 03 04 05 06 07 08

  • 3.3. Non-equivalent Control GroupMembandingkan hasil intervensi dengan kontrol yang serupa, tapi perlu benar-benar sama.Pengelompokan anggota eksperimen dan kontrol tidak dilakukan secara random.Disebut juga Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design. Baik untuk penelitian lapangan.

    Pretes Perlakuan Postes

    Kel. Eksperimen 01X 02Kel. Kontrol 01 02

  • 3.4. Separate Sample Pretest-posttestDilakukan pretes pada sampel random suatu populasi.Dilakukan intervensi thd seluruh populasiDilakukan postes pada sampel lain dari populasi yang sama.Dapat menghindari pengaruh tes, yang lain tidak.

    Pretes PerlakuanPostes

    R ( Kel. Eksperimen 01 X R ( Kel. Kontrol X 02

  • Penelitian Eksperimen dalam KesehatanAda 2 bentuk :1. Penelitian Intervensi dalam PH ( Operational Research atau Action Research )a. Penelitian Intervensi Preventifb. Penelitian Intervensi Kuratif

    2. Penelitian Klinik ( Clinical Trial )