Upload
lamkhue
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Rancang Bangun
Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola
Alfa Radito Prihartianto
1)
1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer
Surabaya
email: [email protected]
Abstract: Sports Football is the most popular sport in Indonesia and even around the
world. There are so many clubs that have a great coach, however there are still obstacles
faced each coach one of them is the selection of players to fill the team. Selection of
player who tends to be subjective is often a composition of players rarely change. So it is
not uncommon potential player did not get a chance to show his skills.
Application will be made using statistics and profile matching as a method for
determining the core players and game reserves in the game as well as generate an
analysis that can assist coaches in analyzing the game and can also provide a solution to
solve the problems faced by the team.
Keywords: Football, Coach, Statistic, Profile Matching, Mobile
Sepak bola adalah cabang
olahraga yang menampilkan dua tim
dimana masing-masing tim terdapat 11
pemain inti, minimal 3 sampai maksimal
7 pemain cadangan, 1 pelatih, dan staf
lain seperti : assisten pelatih dan tim
medis. (FIFA 2011:17) Olahraga ini
sangat digemari banyak orang, baik dari
Indonesia maupun seluruh dunia. Dalam
olahraga sepak bola dibutuhkan suatu
strategi matang juga analisa yang
mendalam, dan hal itu pun juga
dilakukan ketika pertandingan sedang
berlangsung. Dimulai dari melihat
kondisi tim dan permainan tiap pemain,
mempelajari strategi lawan, hingga
bagaimana menentukan strategi bermain.
Seluruh aktifitas di atas masih dilakukan
secara manual dengan dicatat pada suatu
buku catatan baik oleh pelatih maupun
assisten pelatih dan tidak semua aspek
dapat tercatat dengan baik, sehingga
pelatih kerap salah menentukan strategi
atau strategi tidak berjalan dengan baik
karena kurangnya informasi yang
didapat saat latihan maupun saat
pertandingan berlangsung.
Menurut Jozef Sneyers (1989:18)
ada beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan pelatih untuk
menentukan apakah seorang pemain
harus diganti atau tidak dalam suatu
pertandingan, apakah pemain tersebut
pantas dalam starting line-up atau hanya
2
berada di bangku cadangan. Dimana
beberapa aspek tersebut adalah : passing,
positioning, ball control, shooting,
tackling, heading, dan goalkeeping
(khusus penjaga gawang), selain itu
aspek mental dan aspek fisik juga
mempengaruhi kriteria pemilihan.
Selama masa latihan, pelatih akan
menilai pemain berdasarkan dari aspek
di atas, sehingga hasil akhirnya adalah
pelatih dapat menentukan posisi yang
cocok untuk seorang pemain dan strategi
apa yang cocok untuk pemain tersebut.
Sedangkan saat pertandingan, pelatih
tidak bisa memantau dengan baik seperti
pada saat latihan, hal ini dikarenakan
pelatih sibuk mengarahkan pemainnya
atau disebabkan hal lainnya yang di luar
teknis. Sehingga selama pertandingan
pelatih hanya mendapat sedikit informasi
tentang pertandingan yang seharusnya
dapat membantu untuk melakukan rotasi
pemain, merubah strategi, atau membaca
pola permainan. Dan apabila saat
pertandingan pelatih melakukan
kesalahan strategi akibat kurangnya
informasi, maka hal ini bisa merugikan
tim dan juga merugikan pelatih itu
sendiri.
Permasalahan muncul ketika
banyak pemain yang harus dipilih,
sehingga sulit bagi pelatih untuk
menentukan pemain mana yang pantas
masuk tim inti dan pemain mana saja
yang pantas masuk tim cadangan.
Masalah lain yang muncul adalah ketika
pelatih harus menentukan pemain mana
yang harus diganti pada saat
pertandingan sedang berlangsung dan
pemain cadangan mana yang tepat untuk
menggantikan pemain tersebut. Pada
saat pelatih melakukan evaluasi juga
terdapat permasalahan, pelatih kurang
mendapat catatan data faktual tentang
performa tim pada saat pertandingan.
Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi
pencatatan dan pendukung keputusan
agar pelatih dapat mengevaluasi
performa tim dan mengambil keputusan
yang tepat sehingga bisa menerapkan
strategi yang sesuai.
Seperti dijelaskan di atas terdapat
aspek-aspek yang menjadi bahan
pertimbangan seorang pelatih untuk
menilai seorang pemain. Dari analisis
terhadap aspek-aspek tersebut dapat
menghasilkan suatu gambaran tentang
kondisi tim, karakter bermain per-
individu, dan pola permainan tim. Ketika
berada pada suatu pertandingan pelatih
tidak bisa menganalisa sebaik saat
sedang berlatih dikarenakan kondisi
3
yang sangat berbeda dengan saat latihan.
Hal ini bisa menyebabkan kesalahan
strategi karena apa yang terjadi di
lapangan saat sedang bertanding sangat
jauh berbeda pada saat latihan. Untuk itu
diperlukan suatu catatan tentang
informasi yang mencakup seluruh tim
pada saat pertandingan berlangsung.
Catatan tersebut harusnya berisi tentang
data dan fakta yang terjadi di lapangan.
Untuk membuat catatan tersebut
diperlukan suatu metode statistika
sehingga menghasilkan informasi yang
terukur dan nyata.
Aplikasi analisa sepak bola ini
pernah dibuat oleh saudara Abdul Mujib,
Sarjana Sistem Informasi STIKOM
Surabaya, tahun 2004. Aplikasi tersebut
membahas tentang penentuan strating
line-up. Dimana penentuannya
berdasarkan dari tiga faktor yaitu skill,
mental, dan non-teknis (wasit, kondisi
lapangan, dll). Permasalahan muncul
ketika pemain yang terpilih tidak
menampilkan performa terbaik saat
pertandingan, sehingga membuat pelatih
kerepotan untuk mencari penggantinya.
Dengan adanya aplikasi analisa
olahraga sepak bola ini diharapkan dapat
membantu pelatih mengambil suatu
keputusan dalam penentuan pemain inti,
penentuan pemain cadangan, penentuan
pergantian pemain saat pertandingan,
dan hasil statistik pertandingan yang
dapat menjadi bahan evaluasi bagi
pelatih kepada para pemain.
LANDASAN TEORI
1. Statistika Deskriptif
Adalah metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus
data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Pengklasifikasian menjadi
statistika deskriptif dan statistika
inferensia dilakukan berdasarkan
aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data
yang dipunyai dan sama sekali tidak
menarik inferensia atau kesimpulan
apapun tentang gugus induknya yang
lebih besar. Contoh statistika deskriptif
yang sering muncul adalah, tabel,
diagram, grafik, dan besaran-besaran
lain di majalah dan koran-koran. Dengan
Statistika deskriptif, kumpulan data yang
diperoleh akan tersaji dengan ringkas
dan rapi serta dapat memberikan
informasi inti dari kumpulan data yang
ada. Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran
4
pemusatan data, ukuran penyebaran data,
serta kecenderungan suatu gugus data.
Dibutuhkan suatu data statistik
agar dapat melakukan perhitungan
statistika. Menurut Afgani pada
http://muhammadwinafgani.com/ untuk
dapat dikatakan data statistik, angka
tersebut haruslah menunjukkan dari
suatu penelitian yang bersifat agretatif
serta mencerminkan suatu kegiatan
dalam
bidang atau lapangan tertentu.
Pengertian agretatif ada dua, yaitu :
1. Penelitian boleh hanya satu individu
saja tetapi pencatatannya harus
dilakukan lebih dari satu kali.
2. Penelitian hanya dilakukan satu kali
saja tetapi individunya lebih dari satu.
Seperti yang dijelaskan oleh Budi
Murtiyasa (dalam Matematika dan
Statistika, 2006:20) data statistik dapat
digolongkan berdasarkan sifat, cara
penyusunan,dan waktu pengumpulannya.
2. Profile Matching
Profile matching merupakan suatu
proses yang sangat penting dalam
manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM), dimana terlebih dahulu
ditentukan kemampuan yang diperlukan
oleh suatu posisi. Kemampuan tersebut
haruslah dapat dipenuhi oleh pemain.
Dalam proses profile matching
secara garis besar merupakan proses
membandingkan antara kemampuan
individu ke dalam kemampuan posisi
sehingga dapat diketahui perbedaan
kemampuannya (disebut juga gap),
semakin kecil gap yang dihasilkan maka
bobot nilainya semakin besar yang
berarti memiliki peluang lebih besar
untuk pemain menempati posisi tersebut.
Adapun aplikasi yang akan
dibuat adalah software profile matching
yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
mempercepat proses matching antara
profil posisi (soft kemampuan posisi)
dengan profil pemain (soft kemampuan
pemain) sehingga dapat memperoleh
informasi lebih cepat, seperti untuk
mengetahui gap kemampuan antara
posisi dengan pemain yang bermain
dalam posisi tersebut.Dalam
permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek
yang menentukan dalam proses profile
matching.
2.1. Aspek Teknikal
Adalah aspek yang menggambarkan
semua kemampuan teknik individu
dalam sepak bola, menurut Paul Buckle
5
(1989:9) aspek teknikal (ketrampilan)
terbentuk dari beberapa aspek dan aspek
– aspek tersebut dapat dilihat dalam
Table 2.1.
Table 2.1 Aspek Teknikal
Aspek Keterangan
Short
Passing
Kemampuan seorang
pemain untuk
membagi/mengoper bola
kepada teman satu tim.
Dribbling Kemampuan seorang
pemain untuk membawa
bola dan melewati
hadangan lawan.
Tackling Kemampuan seorang
pemain untuk
memotong/menghentikan
pergerakan lawan.
Control Kemampuan seorang
pemain dalam penerimaan
bola yang menuju padanya.
Shooting
Accuracy
Kemampuan seorang
pemain dalam melakukan
tendangan ke gawang
lawan.
Heading Kemampuan seorang
pemain dalam melakukan
pertarungan udara, kontrol,
operan, atau mencetak gol
dengan menggunakan
kepala.
Set Pieces Kemampuan seorang
pemain untuk melakukan
tendangan bebas atau
sepak pojok.
Finishing Kemampuan seorang
pemain untuk mencetak
gol ke gawang lawan.
Block Ketangkasan seorang
pemain dalam
menggagalkan tembakan
lawan atau memotong
umpan.
Long
Passing
Kemampuan seorang
pemain untuk melakukan
umpan jauh.
Ball
Possession
Kemampuan seorang
pemain menguasai bola
pada saat mendapat
tekanan.
Turn Over Kemampuan seorang
pemain untuk merebut bola
dari lawan.
Through
Passing
Kemampuan seorang
pemain dalam memberikan
umpan terobosan.
Grab Kemampuan seorang
pemain dalam
menangkap/merebut bola.
Crossing Kemampuan seorang
pemain dalam melakukan
umpan silang pada daerah
pertahanan lawan.
2.2. Aspek Mental Kerja
Menggambarkan daya tahan,
ketekunan, dan ketelitian kerja yang
merupakan fungsi dari motivasi dan
kemampuan, dimana menurut Robert L.
Mathil (2006:87) pada mental kerja
6
memiliki aspek seperti terlihat pada
Table 2.2.
Table 2.2 Aspek Mental Kerja
Aspek Keterangan
Energi Psikis Mengungkap besarnya
potensi energi kerja,
terutama ketika
dibawah tekanan.
Ketelitian dan
Tanggung
Jawab
Menunjukkan adanya
kesediaan bertanggung
jawab, teliti,
kepedulian, akan tetapi
dapat berarti pula
mudah dipengaruhi,
labil, kurang waspada.
Kehati-hatian Menunjukkan adanya
kecermatan, hati-hati,
konsentrasi, kesiagaan,
dan kemantapan kerja
terhadap pengaruh
tekanan.
Pengendalian
Perasaan
Menunjukkan adanya
ketenangan,
penyesuaian diri,
keseimbangan dan
sebaliknya dapat berarti
menggambarkan penuh
temperamen, mudah
terangsang, dan
cenderung egois.
Konsentrasi Merupakan kemantapan
dalam memahami
sesuatu persoalan.
Kestabilan Menunjukkan
kemampuan individu
untuk mengerjakan
tugas dengan irama
kerja yang stabil.
Keberanian Merupakan energi
positif yang dimiliki
individu yang muncul
dari keberaniannya
terhadap kapasitas
pribadi.
Kerja Tim Menunjukkan
kemampuan individu
untuk bekerja sama
secara berkelompok
dengan individu yang
lain untuk satu tujuan
yang sama.
Antisipasi Merupakan kecakapan
dalam memprediksi
suatu kejadian (akibat)
dan mampu mengenali
akan adanya gejala-
gejala perubahan.
2.3. Aspek Fisik
Menggambarkan kemampuan
fisik pemain, aspek fisik terdiri dari
beberapa aspek yang dapat dilihat pada
Table 2.3.
Table 2.3 Aspek Fisik
Aspek Keterangan
Speed Merupakan kelincahan
berlari pemain pada saat
menggiring bola maupun
mengejar pergerakan
lawan.
Jumping Merupakan kemampuan
melompat saat bola berada
di udara.
Agility Merupakan kelincahan
membaca pergerakan
7
pemain lawan dan
membaca arah bola.
Stamina Mengungkap besarnya
potensi stamina pemain,
terutama ketika bermain di
lapangan.
2.4 Langkah Perhitungan
Kemudian aspek-aspek ini, dibagi
menjadi 2 bagian untuk proses
perhitungannya dengan memilahnya ke
dalam dua kelompok, yaitu:
a. Core Factor (Faktor Utama)
Merupakan aspek yang paling
menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu
posisi yang diperkirakan dapat
menghasilkan kinerja optimal.
Untuk menghitung Core factor
digunakan rumus:
NCT =
Keterangan :
NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal
NC : Jumlah total nilai core factor
teknikal
IC : Jumlah item core factor
b. Secondary Factor (Faktor Pendukung)
Secondary factor adalah item-
item selain aspek yang ada pada core
factor. Untuk menghitung secondary
factor digunakan rumus:
NST =
Keterangan:
NST : Nilai rata-rata secondary factor
teknikal
NS : Jumlah total nilai secondary factor
teknikal
IS : Jumlah item secondary factor
Rumus di atas adalah rumus
untuk menghitung core factor dan
secondary factor dari aspek teknikal.
Rumus di atas juga digunakan untuk
menghitung core factor dan secondary
factor dari aspek mental kerja dan aspek
fisik.
Berdasarkan hasil dari 2 proses
perhitungan diatas nantinya akan
dihitung lagi nilai totalnya yang
diperkirakan berpengaruh terhadap
kinerja tiap-tiap profile. Untuk
menghitung nilai total dari masing-
masing aspek, digunakan rumus:
60%NCT + 40%NST = NT
(Nilai Total Aspek Teknikal)
Hal yang sama juga dilakukan
terhadap aspek mental kerja dan aspek
fisik. Hasil akhir dari proses profile
matching adalah rangking dari kandidat
yang diajukan untuk mengisi suatu
posisi tertentu. Penentuan rangking
NC
IC
NS
IS
8
mengacu pada hasil perhitungan yang
ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
Rangking = 20% NMK + 30%
NF + 50% NT
Keterangan:
NMK : Nilai Mental Kerja
NF : Nilai Fisik
NT : Nilai Teknikal
Setelah setiap kandidat mendapatkan
hasil akhir, maka dapat ditentukan
peringkat atau rangking dari tiap
kandidat dimana semakin besar nilai
akhir, maka semakin besar pula
kesempatan untuk menempati posisi
yang diinginkan, dan begitu pula
sebaliknya.
Adapun tabel sebagai patokan
bobot nilai untuk perhitungan dari selisih
gap. Patokan bobot nilai dapat dilihat
pada Table 2.4
Table 2.4 Tabel Bobot Nilai
NO
Selisih Gap Bobot Nilai
1 0 6
2 1 5,5
3 -1 5
4 2 4,5
5 -2 4
6 3 3,5
7 -3 3
8 4 2,5
9 -4 2
10 5 1,5
11 -5 1
Selain tabel patokan bobot nilai,
ada patokan range persentase untuk
menentukan bobot nilai. Range
persentase ini ditentukan oleh pelatih,
sehingga range persentase akan tidak
sama tiap pelatih. Sedangkan untuk nilai
presentase didapat dari perhitungan hasil
observasi selama di lapangan. Patokan
range presentase secara standar dapat
dilihat pada Table 2.5.
Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase
NO
Range Presentase Bobot Nilai
1 100% - 86% 6
2 85% - 76% 5
3 75% - 66% 4
4 65% - 56% 3
5 55%- 46% 2
6 45% - 0% 1
DESAIN SISTEM
Pada perancangan proses sistem ini
pertama akan dijabarkan arsitektur
aplikasi yaitu gambaran umum
bagaimana sistem berjalan dan
selanjutnya akan dijelaskan urutan
proses yang terjadi pada aplikasi.
1. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi dari aplikasi
Analisis dan Statistik Sepak Bola dapat
dilihat pada gambar 3.1.
9
- Data Pemain
- Aktivitas
- Value
Aktivitas
- Data Area
- Aspek Mental
- Aspek Fisik
Menghitung
performa
pemain pada
saat latihan
Proses
pemetaan Area
Aktivitas pemain
saat latihan
Peta Area
Aktivitas saat
latihan
Menghitung
performa
pemain pada
saat
pertandingan
Proses pemetaan
Area Aktivitas
pemain saat
pertandingan
Peta Area
Aktivitas saat
pertandingan
List Pemain Inti
List Pemain
Cadangan
Statistik Akurasi Passing,
Akurasi Shooting,
Dribbling, Penguasaan
Bola, Finishing, Heading,
Control, Turn Over,
Tackling, Goalkeeping.
Saat latihan
Pemain alternatif
untuk
menggantikan
pemain inti
Pemain Inti
dengan
performa buruk
Perhitungan
pemilihan pemain
cadangan untuk
mengganti
pemain inti.
Statistik Akurasi Passing,
Akurasi Shooting,
Dribbling, Penguasaan
Bola, Finishing, Heading,
Control, Turn Over,
Tackling, Goalkeeping.
Saat pertandingan
INPUT PROSES OUTPUT
Gambar 3.1. Arsitektur Aplikasi
2. Use Case Diagram
Kemampuan system untuk
berinteraksi dengan pengguna dan admin
dapat digambarkan dalam use case
diagram pada gambar 3.2. Pada gambar
tersebut, terdapat dua aktor, yaitu
pengguna dan admin.
System
Pengguna
Admin
Melihat Statistik Pemain
Melihat Daftar Pemain Inti
Melihat Daftar Pemain Cadangan
Melihat Pemain Inti Dengan Performa Buruk
Melihat Pemain Alternatif Pengganti Pemain Inti
Memetakan area aktifitas
Menentukan Bobot Nilai Prosentase
Menentukan Core Factor dan Secondary Factor
Menentukan Standar Nilai Profil Posisi
Manajemen Nilai Pemain
Manajemen Pemain
<<extend>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Gambar 3.2. Use Case Diagram
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen Pemain
Hasil tampilan untuk manajemen
pemain diantaranya tambah, hapus, dan
ubah. Dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Manajemen Pemain
10
Penilaian Pemain
Sebelum menilai pemain pengguna
menentukan formasi, pemain, dan aspek
yang dinilai. Penilaian pemain dapat
dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Penilaian Pemain
1. Penilaian Teknik
Pengguna dapat menilai teknik dari
pemain yang telah dipilih. Penilaian
teknik dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Penilaian Teknik
2. Penilaian Mental
Selanjutnya pengguna dapat menilai
mental dari pemain yang telah dipilih.
Penilaian teknik dapat dilihat pada
gambar 4.4.
Gambar 4.4. Penilaian Mental
11
3. Penilaian Fisik
Selanjutnya pengguna dapat menilai
fisik dari pemain yang telah dipilih.
Penilaian teknik dapat dilihat pada
gambar 4.5.
Gambar 4.5. Penilaian Fisik
Hasil Penilaian
1. Detil Nilai
Setelah melakukan penilaian, pengguna
dapat melihat detil nilai pemain dari
hasil penilaian sebelumnya. Hasil detil
nilai dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6. Detil Nilai
2. Statistik Grafik Nilai
Selain pengguna dapat melihat detil nilai
pemain, pengguna juga dapat melihat
statistik grafik nilai pemain. Hasil
statistik grafik nilai dapat dilihat pada
gambar 4.7.
Gambar 4.7. Statistik Grafik Nilai
12
3. Penentuan Tim
Dari penentuan tim, pengguna akan
mendapat hasil perhitungan profile
matching yang menentukan anggota tim
inti dan tim cadangan. Hasil penentuan
tim dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8. Penentuan Tim
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembuatan aplikasi analisis sepak bola
ini sesuai uji coba adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil uji coba,
didapatkan bahwa Aplikasi Analisis
Sepak Bola yang telah dibuat,
mampu berjalan pada sistem operasi
Android versi 2.2.
2. Berdasarkan hasil uji coba, dengan
menggunakan metode profile
matching terbentuk suatu aplikasi
sistem pendukung keputusan yang
dapat menyeleksi pemain yang
sesuai untuk ditempatkan pada
posisi tertentu.
SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan lebih lanjut antara lain:
1. Mengembangkan aplikasi dengan
membuat database server yang
digunakan untuk keperluan
menyimpan dan mengambil data.
Sehingga apabila pengguna
mengganti device atau memasang
ulang aplikasi, maka tidak perlu
takut kehilangan data yang sudah
tersimpan.
2. Mengembangkan aplikasi dengan
menambahkan modul yang dapat
melakukan observasi pada pihak
lawan. Sehingga pengguna juga
dapat mengetahui kelebihan dan
kelemahan lawan.
3. Mengembangkan aplikasi dengan
menambahkan desain interaksi yang
lebih baik dan menarik. Sehingga
pengguna lebih nyaman dalam
menggunakan aplikasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Android Developers. 2010. Android
SDK Docs.
http://www.android.com/
diakses tanggal 18 April 2012
Blackduck. 2012. Android – Opporunity,
Complexity, and Abundance.
http://ducks.blackducksoftware.
com/~whitepapers/WP-AND-
0910-UL-AC-W.pdf diakses
tanggal 19 April 2012
Buckle, Paul. 1982, SEPAKBOLA :
Keterampilan, Taktik, Fakta.
London: WHSMITH
DiMarzio, Jerome. 2008. Android A
Programmer’s Guide. USA
America: The McGraw-Hill
Companies.
FIFA. 2011. Laws Of The Game 2011-
2012.
http://www.fifa.com/mm/document/affe
deration/generic/81/42/36/lawso
fthegame_2011_12_en.pdf
diakses tanggal 6 Maret 2012
Johnson, Chris. 2009. Assigning
Positions.
http://www.soccerxpert.com/so
ccertips/id1215.aspx diakses
tanggal 29 Mei 2012
Mathil, Robert L., 2006, Human
Resource Management,
Singapore: Cangage Learning.
Martiningtyas, Nining, 2004, Buku
Materi Kuliah STIKOM
Statistika, STIKOM Surabaya,
Surabaya.
Murtiyasa, Budi. 2006, Matematika dan
Statistika. Bandung: Alfabeta
Scheunemann, Timo. 2008, Dasar
Sepakbola Modern. Malang: Dioma
Media.
Sholiq, Muhammad. 2006, Pemodelan
Sistem Informasi Berorientasi
Objek dengan
UML.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sneyers, Jozef. 1989, Petunjuk dan
Latihan Kesebelasan Sepakbola.
Jakarta: Rosda Jaya Putra.
Suryadi, Kadarsah. & Ramdhani, Ali.
2000. Sistem Pendukung
Keputusan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.