10
JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online) JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry The Center of The Malay Traditional Game Community In Meranti With The Principle of Frank O Gehry Design Rahmat 1) , Gun Faisal 2) & Pedia Aldy 3) * 1,2,3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau Pekanbaru, Indonesia Diterima: Juli 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020 *Coresponding Email: [email protected] Abstrak Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten di Pesisir Timur dengan memiliki potensi yang besar untuk maju dari sektor pariwisata, salah satunya Tradisi Permainan Tradisional. Dengan adanya permainan tradisional membuat daerah tersebut lebih dikenal masyarakat sekitar baik dalam negeri maupun luar negeri, hanya saja di Kabupaten Meranti masih sangat kurang fasilitas penunjang sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dengan akses yang sangat jauh dan terpisah untuk menuju ke masing-masing permainan tersebut sulit bagi wisatawan dan para komunitas untuk ikut serta mendukung adanya permainan tradisional tersebut. Untuk mendukung kegiatan tersebut agar tetap terlaksana dan mudah dijangkau dibutuhkan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu sebagai wadah para Komunitas Permainan Tradisional di Meranti untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Dalam perancangan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu dengan menggunakan tema rancangan dari Prinsip Desain Frank O Gehry sangat memikirkan hasil perancangan sesuai dengan fungsi yang dimana Frank O Gehry sendiri merupakan salah satu arsitek yang bersifat Postmodern dengan tidak melupakan budaya lokal. Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry ini diharapkan dapat membantu para komunitas di Meranti untuk melaksanakan kegiatan yang dapat memicu majunya daerah tersebut. Luaran yang ingin dicapai adalah sebuah desain yang dapat menampung budaya yang ada dan perkembangan zaman sehingga dapat menghasilkan bangunan yang mempunyai konsep. Kata Kunci: Komunitas; Permainan Tradisional; Frank O Gehry; Melayu; Meranti Abstract Kepulauan Meranti Regency is a Regency on the East Coast with great potential to advance from the tourism sector, one of which is Traditional Game Tradition. With the existence of traditional games, the area is more well-known by local and foreign communities, it's just that in Meranti Regency there are still very few supporting facilities as a place to carry out these activities, with very far and separate access to go to each of these games it is difficult for tourists and communities to participate in supporting the existence of these traditional games. To support these activities in order to remain implemented and easily accessible, the Traditional Malay Game Community Center is needed as a forum for the Traditional Game Communities in Meranti to carry out various activities. In designing the Malay Traditional Game Community Center using the design theme of the Frank O Gehry Design Principles, the thought of the design is in accordance with the function in which Frank O Gehry himself is a Postmodern architect by not

Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)

JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry

The Center of The Malay Traditional Game Community In Meranti With The Principle of Frank O Gehry Design

Rahmat1), Gun Faisal2) & Pedia Aldy3)*

1,2,3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau Pekanbaru, Indonesia

Diterima: Juli 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020 *Coresponding Email: [email protected]

Abstrak

Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten di Pesisir Timur dengan memiliki potensi yang besar untuk maju dari sektor pariwisata, salah satunya Tradisi Permainan Tradisional. Dengan adanya permainan tradisional membuat daerah tersebut lebih dikenal masyarakat sekitar baik dalam negeri maupun luar negeri, hanya saja di Kabupaten Meranti masih sangat kurang fasilitas penunjang sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dengan akses yang sangat jauh dan terpisah untuk menuju ke masing-masing permainan tersebut sulit bagi wisatawan dan para komunitas untuk ikut serta mendukung adanya permainan tradisional tersebut. Untuk mendukung kegiatan tersebut agar tetap terlaksana dan mudah dijangkau dibutuhkan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu sebagai wadah para Komunitas Permainan Tradisional di Meranti untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Dalam perancangan Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu dengan menggunakan tema rancangan dari Prinsip Desain Frank O Gehry sangat memikirkan hasil perancangan sesuai dengan fungsi yang dimana Frank O Gehry sendiri merupakan salah satu arsitek yang bersifat Postmodern dengan tidak melupakan budaya lokal. Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry ini diharapkan dapat membantu para komunitas di Meranti untuk melaksanakan kegiatan yang dapat memicu majunya daerah tersebut. Luaran yang ingin dicapai adalah sebuah desain yang dapat menampung budaya yang ada dan perkembangan zaman sehingga dapat menghasilkan bangunan yang mempunyai konsep. Kata Kunci: Komunitas; Permainan Tradisional; Frank O Gehry; Melayu; Meranti

Abstract

Kepulauan Meranti Regency is a Regency on the East Coast with great potential to advance from the

tourism sector, one of which is Traditional Game Tradition. With the existence of traditional games, the

area is more well-known by local and foreign communities, it's just that in Meranti Regency there are still

very few supporting facilities as a place to carry out these activities, with very far and separate access to go

to each of these games it is difficult for tourists and communities to participate in supporting the existence of

these traditional games. To support these activities in order to remain implemented and easily accessible,

the Traditional Malay Game Community Center is needed as a forum for the Traditional Game

Communities in Meranti to carry out various activities. In designing the Malay Traditional Game

Community Center using the design theme of the Frank O Gehry Design Principles, the thought of the

design is in accordance with the function in which Frank O Gehry himself is a Postmodern architect by not

Page 2: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 30-37

31

forgetting the local culture. The Malay Traditional Game Community Center in Meranti With the Frank

O Gehry Design Principles is expected to help the communities in Meranti to carry out activities that can

trigger the advancement of the area. The output to be achieved is a design that can accommodate the

existing culture and the times so that it can produce a building that has a concept.

Keywords: community; Traditional games; Frank O Gehry; Malay; Meranti How to Cite: Rahmat, Gun Faisal, Pedia Aldy (2020). Pusat Komunitas Permaianan Tradisional Melayu Dengan Prinsip Desain Frank O Gehry. JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 4 (1): 30-37

Page 3: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti
Page 4: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 30-37

31

PENDAHULUAN

Permainan tradisional sangatlah

populer sebelum teknologi masuk ke

Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain

dengan menggunakan alat yang seadanya.

Namun kini, mereka sudah bermain

dengan permainan-permainan berbasis

teknologi yang berasal dari luar negeri dan

mulai meninggalkan permainan

tradisional.

Menurut Putri (dalam Darajat, 2018)

Permainan tradisional adalah suatu hasil

budaya masyarakat yang telah tumbuh dan

hidup sampai sekarang, permainan

tradisional merupakan peninggalan nenek

moyang yang dilakukan dengan hati riang

dan gembira dimana permainan tersebut

dimainkan menggunakan bahasa daerah

masing-masing dan harus dilestarikan guna

mempererat jiwa sosial dan memperkokoh

jati diri bangsa. Permainan tradisional

menjadikan seseoarang bersifat trampil,

ulet dan cekatan serta memiliki manfaat

bagi anak.

Permainan tradisional melayu saat

ini sangat sulit ditemukan di Provinsi Riau

maupun di Kabupaten Meranti,

dikarenakan anak-anak dan para remaja

telah terpengaruh oleh teknologi dan

permainan modern.

Kabupaten Meranti memiliki potensi

yang besar untuk maju dari sektor

pariwisata salah satunya yaitu Permainan

Tradisional melayu yang saat ini hampir

terlupakan. Selain permainan tradisional

melayu, Kabupaten Meranti memiliki

permainan tradisional yang hanya

dimainkan didaerah permainan tersebut

berasal. Permainan tradisional melayu

tersebut bisa dijadikan suatu event tahunan

untuk Kabupaten Meranti yang

mengundang banyak para wisatawan dari

luar daerah untuk berkunjung ke Kabupaten

Meranti. hanya saja di Kabupaten Meranti

masih sangat kurang fasilitas penunjang serta

tempat untuk mewadahi kegiatan tersebut.

Untuk itulah diperlukan Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

yang dapat dijadikan sebagai wadah berupa

Pusat Kegiatan Permainan Tradisional Melayu

Di Meranti.

Pusat Komunitas Permainan Tradisional

Melayu ini adalah suatu wadah bagi

masyarakat meranti untuk mengadakan agenda

tahunan yang mana biasanya agenda tahunan

ini dilaksanakan secara terpisah sesuai

daerahnya masing-masing.

Fungsi dari bangunan Pusat Komunitas

berkaitan erat dengan latar belakang dan tujuan

dari komunitas yang mewadahi didalamnya.

Sebuah bangunan Pusat Komunitas yang satu

dengan yang lainnya akan berbeda tergantung

pada komunitasnya (Putra, 2017). (a) pusat

komunitas yang dibuat oleh pemerintah. (b)

Pusat Komunitas yang dibuat swadaya oleh

masyarakat.

Menurut Hanifah, dkk (2017) Konsep

Dasar Perancangan Frank O Gehry adalah (a)

penggunaan material seng gelombang dan

rantai, kemudian menembus pembungkus

dengan kaca lebar yang diputar sehingga

menimbulkan celah dijadikan material

pembungkus bangunan. (b) dengan konsep

desainnya banyak diperngaruhi oleh seni

membuat kebebasan kepada orang untuk

mengapreasisasi atau mempresepsi secara

berbeda tergantung pada pemahaman masing-

masing. (c) kemampuan berimajinasi frank

gehry yang luar biasa dalam mengotak-atik

bentuk geometri dan menyusun kembali dalam

bentuk yang kompleks. hal ini postmodern,

dangan kebebasan desain yang imajinatif,

inovasi dalam penggunaan material, maupun

struktur dan konstruksi. (d) konsep metafora

Arsitektur merupakan konsep yang digunakan

Page 5: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Rahmat, Gun Faisal & Pedia Aldy, Pusat Komunitas Permianan Tradisional Melayu

32

Frank Gehry dalam perancangan . (e)

Selain itu Frank Gehry juga menyukai

Pluralitas, baginya konsep Pluralism

merupakan sesuatu yang indah. (f) Gehry

mensikapi perkembangan jaman dengan

ekspresi latar belakang budayanya, yang

menurutnya bahwa dunia ini semakin

sibuk. (g) Pendekatan seni dalam

penyelesaian karya Arsitekturnya

merupakan proses dari pencarian dia

terhadap makna seni yang kemudian

mengilhami gagasan-gagasanya

Adapun tujuan penelitian ini adalah

Untuk merencanakan standar fasilitas

penunjang yang terdapat pada Pusat

Komunitas Permainan Tradisional Melayu

Di Meranti, Merancang Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu sebagai

wadah bagi masyarakat Meranti dan

Menerapkan Cirikhas Prinsip Desain

Frank O Gehry pada Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu Di

Meranti.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam

perancangan Pusat Komunitas Permainan

Tradisional Melayu Di Meranti Dengan

Prinsip Desain Frank O Gehry ini yaitu

melalui metode Perancangan konsep

Metafora kombinasi Prinsip Desain Frank

O Gehry.

Strategi perancangan Pusat

Komunitas Permainan Tradisional Melayu

Di Meranti Dengan Prinsip Desain Frank

O Gehry adalah Survei, Analisis Site,

Analisis Fungsi, Program Ruang,

Penzoningan, Studi Literatur, Studi

Banding, Konsep, Tatanan Massa, Bentuk

Massa, Sistem Utilitas, Sistem Struktur,

Detail Lansekap, Fasad Dan Hasil Desain.

Dalam proses perancangan terdapat

cara untuk mendapatkan data guna

mendukung suatu proses perancangan

yaitu dengan melakukan metode pengumpulan

data yang bisa dilakukan dengan beberapa cara

adalah (a) Data primer yaitu Survei instansi,

observasi dan dokumentasi. (b) Data sekunder

yaitu Studi pusataka dan studi banding.

Gambar 1. Bagan Alur Perancangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi tapak dalam perancangan yaitu

berada di Jl. H. Sulaiman, Kel. Selat Panjang

Barat, Kec. Tebing Tinggi, Kab. Kepulauan

Meranti Dengan data fisik sebagai berikut:

Gambar 2. Lokasi Site

Analisa Tapak Analisa Fungsi

Program Ruang

Penzoningan

Prinsip Desain Frank O Gehry

Konsep

Sirkulasi Ruang Dalam Sirkulasi Ruang Luar

Tatanan Ruang Dalam

Bentukan Massa

Sistem Utilitas

Fasad

Bangunan

Sistem Struktur

Tatan Ruang Luar

Detail lansekap

Hasil Perancangan

Feed

Ba

ck

survey

Page 6: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 30-37

33

(Sumber : https://bit.ly/2VVSTfF)

Lokasi tapak memiliki lahan kosong

dengan lahan± 2 Ha, KDB yang

diharuskan dilokasi tersebut yaitu 50%,

dan tidak terlalu berkontur pada lahan

dengan ketinggian 1m dari air laut.

Analisa kegiatan penggunaan

bangunan dalam kebutuhan ruang yang

diperlukan untuk bangunan Pusat

Komunitas Permainan Tradisional Melayu

Di Meranti agar memaksimal fungsi,

terbagi dalam tabel sebgai berikut:

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan

ruang Jenis kegiatan

Luasan

(m2)

Ruang

fasilitas

utama

Edukasi dan

rekreasi dan

produksi

4.227,08

m2

Ruang

fasilitas

pendukung

Administrasi,

berbelanja dan

membaca buku

618,02 m2

Ruang

fasilitas

pengelola

Mengelola

bangunan 234 m2

Servis Servis 725,53 m2

Luasan total kebutuhan ruang

bangunan

5.804,63

m2

Penzoningan pada perancangan

Pusat Komunitas Permainan Tradisional

Melayu Di Meranti terbagi beberapa

zonasi sebagai berikut:

Gambar 3. Zonasi Perancangan

Perancangan Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu Di Meranti ini

menerapkan tema prinsip desain Frank O

Gehry yang dijelaskan sebagai berikut :

Bentuk yang abstrak.

Gambar 4. Bentuk yang abstrak

(Sumber : https://bit.ly/2JbnfEy)

Pada penerapan kebangunan, untuk

bentukan massa mengambil bentuk dari ide

atau konsep awal yang dimana garis abstrak,

lengkung mengalir dan menerus dijadikan

penerapan kebangunan sehingga menghasilkan

bentuk yang abstrak sesuai prinsip yang Frank

Gehry sering gunakan.

Bentuk Tidak Kaku dan Bebas.

Gambar 5. Bentuk tidak kaku dan bebas

(Sumber : https://bit.ly/2jZJJvm)

Pola Denah, Gubahan Massa dan Shape

yang dirancang tidak melalui penyusunan

komposisi-komposisi geometri dasar.

Melainkan berawal dari pengambilan titik 12

permainan yang tersusun bebas kemudian

Pengambilan titik yang

tersusun bebas

kemudian membentuk

bidang geometri

Page 7: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Rahmat, Gun Faisal & Pedia Aldy, Pusat Komunitas Permianan Tradisional Melayu

34

dengan membentuk bidang geometri di

setiap titik, namun susunan tanggapan

rancangan yang mempengaruhi bentuk

bangunan dan menjadi acuan dalam

perancangan.

Mewujudakan Bentuk dari

Transformasi Simbol dan Bentuk. Konsep

yang diterapkan merupakan ide dari

sebuah simbol yang berkaitan dengan

fungsi perancangan yaitu Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu. Konsep

simbol permainan Gasing ini

ditransformasikan kedalam bentuk desain

berdasarkan dengan petimbangan-

pertimbangan fungsi dan konteks tapak.

Penerapan konsep metafora pada

perancangan Frank O Gehry. Konsep

metafora pada bangunannya memiliki

konsep awal sebagai metafora simbolik.

Konsep metafora dari gasing yang

merupakan permainan dominan daerah

tersebut.

Komposisi Bentuk yang baik dan

Proposional.

Gambar 6. Komposisi Bentuk yang baik

dan Proposional

(Sumber : https://bit.ly/2jZJJvm)

Walaupun dasar bentuk dilakukan

secara abstrak dan bebas tanpa aturan

geometris namun komposisi, irama,

proporsi dan sistem kurva yang

menentukan tinggi rendahnya perletakkan

massa bentuk akan disesuaikan dengan

baik dan juga memperhatikan permainan

skala massa bangunan

Penggunaan Material dan

Perencanaan Struktur. Perancangan Frank

O Gehry dengan menggunakan material

baja yang mengkilap untuk mempermudah

perancangan dan terlihat kontras pada

bangunan ketika menerima pantulan cahaya

matahari. Untuk mendukung penggunaan

material kaca digunakan untuk kesan kontras

yang dihasilkan pada bukaan. Penggunaan

panel titanium yang mengkilap yang sering

digunakan Frank Gehry pada perancangannya

sangat tidak memungkinkan diterapkan pada

perancangan Pusat Komunitas Permainan

Tradisional Melayu Di Meranti namun diganti

dengan material Alumunium Composit (ACP)

yang menyerupai baja, Selain itu untuk struktur

konstruksi dirancang tidak melupakan budaya

yaitu mengambil bentuk dari Cirikhas Budaya

Meran

Gambar 7. Penggunaan Material dan

Perencanaan Struktur.

(Sumber : https://bit.ly/2jZJJvm)

Konsep perancangan pada Pusat

Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di

Meranti yaitu metafora dari gasing dengan

menerapkan prinsip desain Frank O Gehry,

yang dijelaskan analisis konsep sebagai berikut:

Gambar 8. Transformasi Konsep

Perancangan

Gasing Gasing beradu besar sebagai gasing uri dan Kecil sebagai

gasing pangkah

Lilitan Tali Gasing

Di transformasikan Menjadi bidang

Garis abstrak,

Lengkung yang mengalir dan menerus

Titik yang menghasilkan bidang geometri yaitu 12 titik yang merupakan Permainan Tradisional Melayu

Bentukan yang runcing dan membentuk tinggi dan rendahnya suatu bidang merupakan transformasi dari

kapasitas pengguna suatu fungsi dengan sistem kurva yang sering digunakan Frank O Gehry dalam perancangan,

kapasitas terbanyak merupakan bidang yang tertinggi.

Sistem kurva yang

menentukan tinggi

rendahnya perletakkan

massa bangunan

Penggunaan material baja yang

mengkilap

Page 8: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 30-37

35

Konsep penerapan tema kedalam

perancangan dijelaskan dalam analisis

sebagai berikut:

Bentuk yang abstrak

Garis abstrak, lengkung mengalir dan

menerus dijadikan penerapan konsep

perancangan yaitu garis pada lilitan tali.

Gambar 9. Penerapan bentuk yang

abstrak kedalam konsep

Bentuk yang tidak kaku dan bebas

Gambar 10. Penerapan tema dalam

pengambilan titik menjadi bidang geometri

Metafora

Perapan konsep metafora dari gasing

yang merupakan permainan dominan

didaerah tersebut.

Gambar 11. Konsep metafora dari gasing

Komposisi Bentuk yang baik dan

Proposional

Komposisi, irama, proporsi dan Sistem

Kurva yang menentukan tinggi rendahnya

perletakkan massa bentuk.

Gambar 12. Komposisi bentuk yang baik

Penggunaan material dan perencanaan

struktur.

Penggunaan material ACP sebagai

pengganti material titanium agar tetap terlihat

kilap dan kontras.

Gambar 13. Penggunaan material ACP

Struktur portal dan struktur Curved Steel

dengan menggunakan material baja yang sering

digunakan Gehry dalam perancangan.

Pengambilan titik yang

tersusun bebas kemudian

membentuk bidang

geometri

Page 9: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Rahmat, Gun Faisal & Pedia Aldy, Pusat Komunitas Permianan Tradisional Melayu

36

Gambar 14. Penerapan struktur

Berdasarkan penerapan tema

rancangan terhadap pada rancangan Pusat

Komunitas Permainan Tradisional Melayu

Di Meranti ini yaitu didesain dengan

bentukan fasad secara proporsi dengan

pengulangan fasad yang menyelimuti

bangunan.

Gambar 15. Tampak atas

Gambar 16. Perspektif

Konsep pola lansekap diambil dari

Lilitan tali pada gasing yang terpusat

ketika ingin memutar gasing dijadikan

Konsep Pola Lansekap sebagai pedestrian

pada Perancangan Tapak.

Gambar 17. Konsep lansekap

Konsep zonasi pada Tapak Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu ini sebagai berikut

:

Gambar 18. Konsep zonasi tapak

Perletakan vegetasi didalam site sesuai

dengan kebutuhan dan berdasarkan analisa

vegetasi yang ada. Vegetasi yang digunakan

adalah Vegetasi Peneduh (pohon mahoni),

Penunjuk Arah (pohon palem) dan Pedestrian

(pohon pucuk merah).

Gambar 19. konsep vegetasi

SIMPULAN

Dari hasil perancangan Pusat Komunitas

Permainan Tradisional Melayu Dimeranti dengan

Prinsip Desain Frank O Gehry. Maka dapat

disimpulkan untuk perancangan fungsi Mewadahi

masyarakat untuk bersilaturahim antar

komunitas/kelompok dan mempermudah mereka

dalam mengembangkan bakat dengan

penggabungan lokasi permainan Tradisional

melayu dalam satu lokasi. Konsep yang digunakan

Curved Steel

Zona permainan dilaut Zona fungsi

administrasi dan fungsi pengelola

Zona fungsi rekreatif dan

fungsi edukatif

Tribun penonton permainan yang

berada dilaut

Tribun penonton permainan yang berada didarat

Zona permainan

didarat

Zona taman

lansekap

Zona gazebo

Zona parkir

kendaraan

portal

pohon pucuk merah pohon palem

pohon mahoni

Page 10: Pusat Komunitas Permainan Tradisional Melayu Di Meranti

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 30-37

37

dalam perancangan yaitu konsep “Gasing”

kemudian dijabarkan sesuai dengan prinsip

Desain Frank O Gehry.

DAFAR PUSTAKA

Community Center http://en.wikipedia.org/wiki/Community centre, Diakses pada tanggal 4 september 2019

Definisi dan sejarah kabupaten meranti. https://bit.ly/2LgDZvy, diakses pada tanggal 03 juli 2019

Darajat, Erlina Zakiah. (2018). Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas 3 Sd Islam Sabilul Khoir. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Fungsi Community Center https://en.wikipedia.org/wiki/Community_centre diakses pada tanggal 01 april 2020.

Hernandes, Edgar. (2018). Grha Permainan Tradisional Di Surabaya. Edimensi Arsitektur. VI. 33-40. Diakses dari https://bit.ly/2ZMs6S5

Jenis-Jenis Permainan Tradisional Melayu, https://bit.ly/2LbKrUJ, Diakses pada tanggal 31 agustus 2019.

Permasalah Permainan Tradisional. https://bit.ly/2NUxKQb, diakses pada tanggal 02 juli 2019

Post-modernisme Frank O gehry. https://bit.ly/2khWVzH, Diakses pada 6 september 2019

Prinsip Desain Frank O Gehry. https://bit.ly/2UlmH3o, diakses pada tanggal 05 juli 2019

Putra, Gilang Rizki Fauzi. (2017), Coffee Community Center Di Sleman. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

Pusat Komunitas. https://bit.ly/3c0uL22, diakses pada 25 februari 2020

Riauwindu, Meyadilah (2017). Frank O Gehry Tokoh Arsitektur Post Modern. Di unduh di https://www.academia.edu/9852114/Frank_O._Gehry_Tokoh_Arsitektur_Post_Modern.

Singgih, Dwijaya Karto. (2018), Community Center Ledhok Timoho Yogyakarta. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Tamba, Erda. 2018, Industri Komik Di Pekanbaru berdasarkan Prinsip Desain Tadao Ando, Seminar Arsitektur, Universitas Riau, Pekanbaru.

Winalda, Yoshua Gilbert. (2019), Pusat Seni Karikatur Di pekanbaru Dengan Prinsip Perancangan Frank O Gehry. Universitas Riau, pekanbaru.

Yandi, Sepli. 2017, Pusat Seni Dan Kebudayaan Di Kuantan Singingi Dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional. Universitas Riau, Pekanbaru.