14

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4939/1/10-.pdfStudi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini bertujuan mendokumentasikan

  • Upload
    lamdiep

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| i

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

Sabtu, 17 November 2018

Penerbit

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| ii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

ISBN: 9786026030658

Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni

Wakil Ketua I : Fathur Rahman

Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi

Sekretaris : Nurlaila Hayati

Bendahara : Riska Yulianti

IT dan Website : Munira Aidhea

Muhammad Fakhri Nawidi

Rahmi Febriani

Humas & Publikasi : Puput Rahayu

Rani Widya Astuti

Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman

Sisiliana B.Z

Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur

Budi Harianto

Ahmad Yani

Melania Saputri

Acara : Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri

Mutiara

Eka Aulia Nisa

Steering Committee:

Drs. Iriani Bakti, M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Muhammad Isra‘i Rahman

Muhammad Rizal

Riviewer:

Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.

Drs. Syahmani, M.Si.

Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.

Drs. Mahdian, M.Si.

Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iii

Editor:

Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.

Drs. Rusmansyah, M.Pd.

Almubarak, S.Pd., M.Pd.

Drs. Parham Saadi, M.Si.

Managing Editor:

Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.

Restu Prayogi, S.Pd.

Tata Letak:

Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Salis Padli

Mustika Suci Lestari

Nasrina Wadhhah

Dina Safira

Penerbit:

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Redaksi:

Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM

Kayutangi-Banjarmasin 70123

Telp 089528398393

Email : [email protected]

Email: [email protected]

Cetakan pertama, November 2018

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini

dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya

Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar

nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.

Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program

Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini

bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang

Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang

diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas

Lambung Mangkurat.

Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada

desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima

kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang

terlibat.

Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar

Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum

mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk

memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.

Semoga prosiding ini bermanfaat.

Banjarmasin, November 2018

Ketua,

Liana Wahyuni

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi

MAKALAH SESI PARALEL

BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI

INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1

I Wayan Redhana

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN

BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20

Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL

BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29

Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39

Habibah Nuhayati

JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI

STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN

BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN

BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44

Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN

LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55

Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU

STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI

PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71

Herlina Apriani

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE

TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77

Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vii

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN

PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL

INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,

PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN

PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84

Khoirotun Nisa SA, M. Pd

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI

KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94

Lisnawati, Abudarin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING

DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF

EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM

LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99

Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR

BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108

Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA

PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117

Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH

FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124

Riya Irianti, Noorhidayati

ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL

PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN

MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129

Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi

PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED

LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135

Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani

PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION

(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| viii

KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146

Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah

AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25

BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS

INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152

Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari

VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN

METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN

KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159

Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI

SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168

Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP

MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN

ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179

Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 94

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI KIMIA

IPA SMP

Development Of Environmental Based Worksheets on Chemical Materials

Junior High School Science

Lisnawati

1, Abudarin

2

Program Magister Pendidikan Kimia, Universitas Palangka Raya

Program Magister Pendidikan Kimia, Universitas Palangka Raya

e-mail: [email protected]

Abstrak. Hasil survey TIMSS dan PISA tentang kemampuan sain (IPA) SMP menunjukan

betapa kemampuan peserta didik kita masih memprihatinkan. Harus ada upaya serius untuk

memperbaiki kondisi tersebut. Penetapan ilmu kimia sebagai bagian dari pelajaran IPA SMP

berpotensi menambah kesulitan peserta didik dalam belajar IPA jika tidak dikembangkan

pendekatan yang tepat.Salah satu cara untuk membantu peserta didik memahami dan

memudahkan guru dalam mengajarkan konsep dengan mengaitkan materi pelajaran

kepada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan

pembelajaran yang membuat peserta didik tertarik dengan kimia.Penggunaan LKS

Berbasis Lingkungan mampu mengubah kondisi pembelajaran, dari peran guru yang

“memberikan pengetahuan” menjadi “menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar

peserta didik”. Pengalaman belajar dapat diperoleh secara efektif melalui serangkaian

kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman,

lingkungan, dan narasumber lain. Penyajian pembelajaran kimia menggunakan LKS berbasis

lingkungan mendekatkan pembelajaran kimia (IPA) dengan pengalaman keseharian peserta

didik dan memberi kesempatan partisifasi aktif dari peserta didik sehingga dapat belajar

secara efektif dan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Kajian ini bersifat

deskriptif dan berbasis literatur yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis lingkungan

untuk meningkatkan keterampilan proses sain, penguasaan konsep dan minat belajar siswa.

Hasil kajian berupa rancangan atau pengembangan LKS berbasis Lingkungan pada materi

kimia SMP.

Kata Kunci: LKS, Berbasis Lingkungan, kimia

Abstract:The survey results of TIMSS and PISA about Science (IPA) ability in Junior High

School shows how our students' ability was still concerned. There must be a serious effort to

improve this condition. Establishment of chemistry as part of Junior High School Science

lessons was the potential to increase students' difficulties in learning natural science, if the

right approach was not developed. One way to help students understand and teacher teaches

concepts was by linking subject matter to real experiences in everyday life. Therefore,

learning was needed to make students interested in chemistry. The use of Environmental

Based Worksheets was able to change the learning conditions, from the role of teachers who

"providing knowledge" into "providing and enriching the learning experience of students".

Learning experiences could be obtained effectively through a series of activities to explore the

environment through active interaction with friends, the environment, and other sources.

Presentation of chemistry learning with environment-based worksheets brought chemistry

learning closer to the students' daily experiences andgave students the opportunity to actively

participate so that they could learn effectively and gain meaningful learning experiences. This

study was descriptive and literature-based which aims to developed environmental-based

worksheets to improve science process skills, mastery of concepts and students’ learning

interest. The results of the study was in the form of design or development of Environmental-

based Student Worksheet (LKS) in Junior High School chemistry materials.

Keywords: Worksheet, Environmental Based, Chemical

PENDAHULUAN

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 95

Hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015

menempatkan kemampuan anak Indonesia (usia 15 tahun) pada peringkat 62 dari 70 negara dalam

bidang sains dan peringkat 63 dari 70 negara dalam bidang matematika (OECD, 2016). Fakta

tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menalar masih rendah mengingat bahwa

kemampuan matematika berhubungan dengan kemampuan berpikir logis demikian pula

kemampuan sains berhubungan dengan habits of mind (Rustaman, 2011). Kondisi ini juga dapat

dimaknai bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum mampu secara optimal

mengembangkan daya nalar siswa.

Salah satu kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah yaitu memasukkan materi

kimia dalam kurikulum SMP. Awalnya kimia hanya dipelajari pada Sekolah Menengah Atas

(SMA), namun sejak tahun 2006 kimia sudah mulai dipelajari di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dalam kemasan IPA terpadu. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar

pelajaran kimia sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di SMA. Sebagai mata

pelajaran baru di SMA, perlu dibangun persepsi siswa bahwa kimia merupakan pelajaran

yang menarik untuk dipelajari dan tidak membosankan serta meruntuhkan persepsi yang

selama ini berkembang bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dan sangat

membosankan karena bersifat abstrak.

Seorang guru berperan penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu strategi

belajar yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar

mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara maksimal. Strategi pembelajaran perlu dikembangkan dengan menekankan pada

kegiatan belajar siswa aktif (active learning) dan melakoninya langsung (learning by doing)

melalui pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning).

Ada kecenderungan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan

diciptakan lebih alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang

dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Salah satu cara untuk membantu siswa memahami dan

memudahkan guru dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut adalah dengan mengaitkan

materi pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

diperlukan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa sehingga dapat tertarik dengan

kimia serta sebagai bekal bagi siswa untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan

kimia.

Kondisi pembelajaran selama ini dimana siswa hanya sebagai objek pembelajaran

yang menerima informasi dari guru merupakan kendala yang relatif sulit untuk diubah. Namun

demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untukdapat mengaktifkan siswa, salah

satunya dengan melalui penggunaan LKS. Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah

kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berperan menentukan “apa yang dipelajari”

menjadi “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman

belajar siswa dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan

melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain (Salirawati, 2010).

Penyajian pembelajaran kimia dengan menggunakan LKS menuntut adanya partisipasi aktif

dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untukmembimbing siswa secara

terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan dayatarik kepada siswa untuk

mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar

dapat ditingkatkan. Pada kenyataannya, meskipun di lapangan banyak ditemukan berbagai bentuk

LKS, namun guru kurang mengetahui bagaimana kriteria LKS yang baik yang dapat digunakan

dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran (Salirawati, 2010).

Fakta yang terjadi di lapangan sebagai salah satu kendala yang timbul adalah materi

pokok kimia dikombinasikan dengan materi pokok fisika dan biologi. Sedangkan guru yang

mengajarkan mata pelajaran IPA Terpadu ini hanya satu orang, dan belum tentu bisa

mengajarkan materi tentang kimia, fisika ataupun biologi dengan baik. Sehingga perlunya

bahan ajar yang dirancang lebih dulu secara maksimal misalnya berupa LKS sebagai penunjang

proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mendapatkan nilai ≥ 64, siswa

yang tuntas 84,21% dan keaktifan siswa mencapai kriteria sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Guru

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 96

dan siswa memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap penerapan LKS berbasis lingkungan.

(Natalia, 2011)

Dari paparan di atas, maka perlu dilakukan kajian literatur tentang pengembangan LKS

berbasis lingkungan khususnya pada materi kimia SMP.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif berbasis kajian literatur dimana penulis

mengkaji berbagai literatur.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian LKS

Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992 : 40), LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan

sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas

siswa dalam proses belajar-mengajar. Pada umumnya, LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan

yang bisa dilakukan di rumah, materi untuk diskusi, teka teki silang, tugas portofolio, dan soal-soal

latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak siswa beraktivitas dalam

proses pembelajaran. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Surachman (1998: 46) yang

menyatakanLKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara

terarah (guided discovery activities). Hal ini berarti melalui LKS siswa dapat melakukanaktivitis

sekaligus memperoleh semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasaraktivitas tersebut.

Peran LKS dalam Pembelajaran Kimia

Kondisi pembelajaran selama ini dimana siswa hanya sebagai objek pembelajaran

yang menerima informasi dari guru merupakan kendala yang relatif sulit untuk diubah. Namun

demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk dapat mengaktifkan siswa, salah

satunya dengan melalui penggunaan LKS.

Manfaat LKS bagi siswa adalah membantu siswa menemukan suatu konsep, sebagai

penuntun belajar siswa untuk menciptakan kegiatan belajar secara mandiri dengan bimbingan

guru,serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi. Selain itu sebagai

sumber belajar yang dapat digunakan untuk keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran

(Rahayu:2009).

Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dariyang

biasanya guru berperan menentukan “apa yang dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan

memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melalui

serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman,

lingkungan, dan nara sumber lain (Salirawati, 2010).

Penggunaan LKS membuat siswa lebih terarah dalam pembelajaran dengan metode

praktikum, siswa dapat memahami teori dasarnya terlebih dahulu kemudian melakukan

percobaaan dengan langkah-langkah yang sistematis, dan diakhiri dengan umpan balik berupa

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan praktikum yang telah dilakukan. Penggunaan LKS

juga memudahkan guru dalam membimbing dan mengajar siswa untuk lebih memahami materi.

LKS dapat membantu mengurangi kesulitan siswa dalam belajar perubahan benda-benda di

sekitar kita, secara khusus dalam mengaitkan teori dengan percobaan langsung. Dengan adanya

LKS, siswa dapat diarahkan proses pemikirannya dalam memahami materi secara terorganisir

sehingga diperoleh pemahaman yang utuh terhadap materi (Niken: 2013)

Penyajian pembelajaran kimia dengan menggunakan LKS menuntut adanya partisipasi

aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk membimbing siswa secara

terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan dayatarik kepada siswa untuk

mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar

dapat ditingkatkan.

Mengajar dengan menggunakan LKS ternyata semakin populer terutama pada masa dekade

terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS (Hendro Darmodjo dan Jenny

R.E. Kaligis, 1992 : 40), antara lain :

a. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari

suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 97

b. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui

aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.

c. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah

serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.

d. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar.

Kelebihan LKS Berbasis Lingkungan

Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Berdasarkan Kamus Umum Bahasa

Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari).

Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Literatur lain menyebutkan

bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan

makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup

lainnya.

Kelebihan memanfaatkan media lingkungan antara lain; (1) Menghemat biaya, karena

memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan, (2) Memberikan pengalaman

yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik, (3) Karena benda-

benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda- benda tersebut akan sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan siswa, (4) Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh

siswa melalui medialingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena

siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-

hari, (5) Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa, (6) Dengan

media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau

peristiwa sesungguhnya secara alamiah, (7) Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa

yang ada dilingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media

yang di desain. (Ervina, 2015)

Langkah-Langkah Pengembangan LKS

Pengembangan LKS dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi langkah-langkah

pengembangan Modul / Paket Belajar (B. Suryobroto, 1986: 155). Berdasakan langkah-langkah

pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut, maka LKS dapat dikembangkan melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang

ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) merupakan TPU pada Kurikulum 1994,

sedangkan indikator merupakan TPK.

2. Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a) Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b) Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang ingin

dicapai.

c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.

Kriteria indikator yang baik (Tim Peneliti Program Pascasarjana, 2001: 2), adalah:

a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur.

b) Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur.

c) Berkaitan erat dengan materi yang diajarkan.

d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal.

3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan misi Kurikulum

2004 yang berbasis kompetensi.

4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan peluang

yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses sains

di dalam dirinya.

5. Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai dengan kemampuan

dasar yang akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas (sarana dan prasarana), dan karakteristik

lingkungan siswa.

6. Menyusun LKS yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang telah dilakukan menjadi

sebuah LKS

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 98

Proses Pengembangan LKS

Langkah-langkah pengembangan LKS Berbasis lingkungan pada materi Kimia

IPA,mengacu pada langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall dengan desain

pembelajaran berbasis kelas yang diadaptasi dari ASSURE. Proses pengembangan LKS adalah (1)

melakukan analisis kebutuhan dan analisis kebutuhan menunjukkan bahwa belum ada LKS khusus

yang dibuat olehguru dan perlunya dikembangkan LKS yang menerapkan scientific approach; (2)

merencanakan pengembangan LKS dengan mempertimbangkan hasil analisis kebutuhan yang

menunjukkan perlunya dikembangkan LKS pada materi perubahan benda-benda di sekitar kita; (3)

mengembangkan LKS yang menggunakan scientific approach; (4) dilakukan uji coba terbatas

terhadap LKS, yaitu uji ahli materi, media, bahasa, dan pembelajaran, serta melakukan uji coba

satu lawan satu dan uji kelompok kecil; (5) LKS yang yang telah diuji coba terbatas kemudian

direvisi berdasarkan saran perbaikan yang diberikan oleh para ahli untuk kemudian diuji kembali

pada skala yang lebih luas; (6) LKS yang telah direvisi diuji lapangan pada level kelas

SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa LKS berbasis lingkungan memiliki

kelebihan antara lain; (1) Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah

ada di lingkungan, (2) Memberikan pengalaman yang real kepada siswa, pelajaran menjadi

lebih konkrit, tidak verbalistik, (3) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa,

maka benda- benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, (4) Pelajaran

lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui medialingkungan kemungkinan

besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau

peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari, (5) media lingkungan memberikan

pengalaman langsung kepada siswa, (6) Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi

secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah, (7) Lebih

komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada dilingkungan siswa biasanya mudah dicerna

oleh siswa, dibandingkan dengan media yang di desain.

DAFTAR RUJUKAN

B. Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam

Proses Belajar-Mengajar.Yogyakarta : Amarta

Borg, W dan Gall, M. 1983. Educational Research: An Introduction (4th ed.). New York &

London: Longman

Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta : DepdikbudNiken,

Dewi Ariyanti, Herpratiwi dan Undang Rosidin. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Berbasis Scientific Approach Mata Pelajaran IPA Kelas VII SMP. Bandar Lampung: FKIP

Unila

Natalia, Yhuni Pipit. 2011. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan

Sekitar Sekolah sebagai Bahan Ajar pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 3

Kembang Jepara. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

Rahayu, Yuni Sri. 2009. Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Unesa

University Press.

Rustaman, N., Y. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains dalam mengembangkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi untuk pembanguanan karakter. Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan Biologi, Vol. 8, No.1. Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sebelas

Maret.

Salirawati, Das. 2010.Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran.vol 1 hal 3.

Program Studi kimia Universitas Negeri Yogyakarta