Upload
raden-maz-eka
View
160
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proses komunikasi
Citation preview
MODEL COMMUNITY AS PARTNER OLEH ANDERSON DAN MCFARLANE
KONSEP ASKEP KOMUNITAS
COMMUNITY AS PARTNER
E. T. Anderson Judith McFarlane
PENDAHULUAN
Neuman system Model(pendekatan totalitas individu)
Community as client
Community as partner
(u/ menekanx filosofi yankes primer adl landasannya)
Model Community As PartnerPengkajian The
Community Assesment
Wheel
Analisis
Derajat
reaksi
stressor
Dx kep kom
Rencana
Intervensi : pencegahan primer, sekunder, tertier
Evaluasi
Komponen PENGKAJIAN COMMUNITY AS PARTNER
komunitas
The Community Assesment Wheel
Lingkungan
fisik
Transportasi&keamanan
pendidikan
Politik& pemerintahan
Kese
hata
n&
yans
osko
mun
ikasi
ekonomirekreasi
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Upaya mengalihkan peran pelayanan
keperawatan dari tenaga pelaksana keperawatan kepada individu/ keluarga/ kelompok/ masyarakat sebatas kewenangan yang diperbolehkan
I. PENGKAJIAN METODE:
- Pengamatan langsung- Penggunakan data statistik- Angket- Wawancara
PENGKAJIAN
I. CORE: MASYARAKAT/komunitasVariabel dalam masyarakat:a. Physiologis
Struktur dan fungsi masyarakat Perkotaan/ pedesaan/ pinggiran
kota Batas geografi
b. Psycologi
Bahagia/ depresi Pola komunikasi
c. Sosiokultural
POLA SOSIAL EKONOMI DEMOGRAFI POLITIS REKREASI
d. Spiritual
MORAL RELIGI SISTEM NILAI DALAM MASYARAKAT
e. Perkembangan
SEJARAH PERKUMPULAN DALAM MASYARAKAT
II. FAKTOR LINGKUNGAN
A. LINGKUNGAN FISIK- Lingkungan yang mengancam kesehatan- Kondisi jalan, pemukiman- Iklim lingkungan, temperatur
B. PENDIDIKAN- Status pendidikan: tingkat pendidikan,
type sekolah- Pendidikan yang tersedia
C. Keamanan & Transportasi Polisi Pemadam kebakaran Resiko lain Sumber transportasi Tempat transportasi
D. Politik dan Pemerintahan
RT, RW, lurah, Camat PKK, Karang Taruna, LKMD, Panti,
Posyandu Peran serta partai politik dalam
pelayanan kesehatan Kebijakan pemerintah dalam pelayanan
kesehatan
E. Pelayanan kesehatan dan sosial Pelayanan Sumber daya Karakteristik pemakai Jumlah kunjungan Dapat dicapai, diterima Konseling Pusat belanja
F. Komunikasi
Kantor koran Kantor penerangan Kantor pos & telekomunikasi Informasi
G. Ekonomi
Jumlah penghasilan Jumlah pengeluaran
H. Rekreasi
Macam Tempat Bayaran Pengguna
FORMAT PENGUMPULAN DATA
I. DATA DEMOGRAFIA. Kepala keluarga
1. Nama KK: 2. Jenis kelamin 3. Umur 4. Agama 5. Pendidikan
6. Pekerjaan 7. AlamatB. Susunan anggota keluarga
- no, nama, umur, jenis kelamin, hubungan keluarga,
pendidikan, pekerjaan, agama, status, keterangan
II. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
A. Kebutuhan Nutrisi1. Pengadaan makan keluarga sehari-hari2. Komposisi jenis makanan3. Cara penyajian makanan dalam keluarga4. Pantangan/stigma thd makanan5. Kebiasaan pengelolaan air minum6. Kebiasaan mengelola makanan
B. Kebutuhan eliminasi
Ada tidak gangguan BAB/ BAK Jika ada jelaskan
C. Istirahat dan tidur
Kamar tidur Kesulitan tidur, penanganannya.
D. Pola latihan/ Exercise
Kebiasaan olah raga Kapan dilakukan Semua mengikuti OR
E. Kebersihan Diri
Mandi Sikat gigi Cuci rambut Ganti pakaian Alas kaki
F. Spiritual keluarga
Taat beribadah Kegiatan keagamaan Nilai yang bertentangan dengan agama Nilai yang mendukung kesehatan
G. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat kesehatan saat ini Penyakit yang sering diderita Penyakit keturunan Keluarga yang cacat Perilaku mencari kesembuhan Penyakit kronis/ menular
H. Kebiasaan keluarga yang kurang sehat Merokok Minuman keras Penggunaan narkoba Tidak menggunakan alas kaki Kebiasaan mencuci tangan Kebiasaan menggosok gigi Kebiasaan berganti pasangan seksual
I. Kesehatan ibu dan anak
KB- Akseptor Kb- Jenis alat kontrasepsi- Komplikasi alat kontrasepsi- Tempat mendapatkan pelayanan- Alasan mengikuti/ tidak mengikuti KB
Imunisasi balita- Nama, usia, frekuensi
Kesehatan bumil- Riwayat kehamilan dahulu- Jumlah bumil saat ini- Tempat pemeriksaan kehamilan- Keluhan yang dirasakan selama hamil- Alasan tidak di imunisasi TT- Keadaan kehamilan sekarang
Gizi balita- Lama balita mendapat ASi- Makanan bayi- Makanan tambahan yang diberikan- Frekuensi penimbangan balita- Status gizi balita pada KMS
J. Kesehatan remaja
K. Kesehatan Lansia - Tempat tinggal lansia - Hubungan lansia dg keluarga
- Status ekonomi - Pemenuhan ADL - Alat bantu - Riwayat penyakit masa lalu - Penyakit yang diderita - Tempat beresiko
III. DATA LINGKUNGAN FISIK
Perumahan; tipe, luas, luas pekarangan Ventilasi Cahaya Penerangan Lantai Kebersihan rumah Sumber air Bak mandi Pembuangan air kotor
Pembuangan sampah Pembuangan tinja Jarak sumber air dengan WC Kandang ternak Halaman/ pekarangan rumah Lalat Nyamuk Status rumah Frekuensi membersihkan rumah Pemanfaatan pekarangan rumah
IV. FASILITAS SOSIAL DAN FASILITAS KESEHATAN
Perkumpulan kegiatan sosial Fasilitas pelayanan kesehatan Jarak fasilitas kesehatan
terdekat Menggunakan fasilitas
kesehatan Peserta JPKM/ Askes
V. FAKTOR EKONOMI DAN SOSBUD Yang mempunyai penghasilan Sumber penghasilan utama] Pendapatan lain Penggunaan penghasilan Jumlah penghasilan Pengeluaran rata-rata/ bulan Cukup Pengelola keuangan Pendidikan Sistem nilai
SUMBER DATA SEKUNDER
1. VITAL STATISTIKa. Angka kelahiranb. Angka kematian kasarc. Penyebab kematiand. IMRe. MMR
2. Tempat pelayanan kesehatan dan sosiala. Pelayanan kesehatan
- Lokasi sarana kesehatan- Sumber daya yang dimiliki- Karakteristik pemakai- Jumlah kunjungan
b. Fasilitas sosial- Lokasi kepemilikan- Pemilik- Karakteristik pemakai- Jumlah kunjungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS Mempunyai 4 komponen:
1. Masalah/ resiko kesehatan2. Komunitas yang mengalami
perubahan3. Pernyataan penyebab4. Bukti/ sesuatu yang dapat
menguatkan diagnosa
CONTOH
Peningkatan karies gigi di SDN 6 kalibening b.d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan gigi yang dimanifestasikan dengan hasil wawancara: sebagian besar murid jarang gosok gigi, dll. Hasil observasi: sebagian besar murid sering jajan manis, dll, hasil quesioner: 50% murid mempunyai gigi berlubang, 75% murid tidak pernah periksa gigi ke doktergigi.
Resiko terjadinya diare di rw 7 kelurahan sukorejo b.d kurang nya pengetahuan warga tentang kebersihan lingkungan
Potensial peningkatan status gizi balita di kelurahan kutoanyar b.d tingginya motivasi warga dalam pemberian nutrisi pada balita
PRIORITAS MASALAH
I. PENAPISAN Mempertimbangkan kriteria:
1. Sesuai peran CHN2. Resiko terjadi3. Resiko parah4. Potensi untuk dilakukan pendidikan kesehatan5. Interest komunitas6. Kemungkinan diatasi
7. Relevan dengan program nasional8. Tersedianya tempat9. Tersedianya waktu10. Tersedianya dana11. Tersedinya fasilitas12. Tersedianya sumber daya
II. PEDOMAN MENENTUKAN PRIORITAS ( CENTRAL DISEASE CONTROL & PREVENTIONA. KRITERIA UNTUK MENENTUKAN SKORING UKURAN MASALAH KESEHATAN
Presentasi populasi
dalam masalah kes
25% atau lebih10% - 24,9%1% - 9,9%0,1 % - 0,9%
< 0,01%
NILAI:
9 atau 10 7 atau 8 5 atau 6 3 atau 4 1atau 2
B. Kriteria skoring keseriusan masalah kesehatan
Tingkatkeseriusan:
Sangat seriusSeriusCukup seriusTidak serius
Nilai 9 atau 10
6,7 atau 83,4 atau 50,1 atau 2
C. Kriteria: skoring keefektifan intervensi
KEEFEKTIFAN
Sgt efektif ( 80%-100%)
Relatif efektif (60%-80%)
Efektif (40-60%)
Cukup efektif (20-40%)
Relatif tdk efektif (5-20%)
Hampir tdk efektif (<5%)
NILAI:
9 atau 107 atau 85 atau 63 atau 41 atau 2 0
PENETAPAN TUJUAN
Hasil akhir yang diharapkan Sasaran: dibuat berdasarkan pada tujuan (SMART) Contoh: - Tujuan/ Goal: sampai dengan akhir juni 2011,
cakupan imunisasi BCG meningkat 55% manjadi 65%- Sasaran/ objective: setelah mengikuti penyuluhan selama 2 x
50 menit, masyarakat RW 03 desa Cinta dapat: . Menjelaskan cara perawatan anak yang mendapat
imunisasi. Mendemonstrasikan kembali cara perawatan anak yang mendapat imunisasi
STRATEGI INTERVENSI
MERENCANAKAN:- Apa yang akan dilakukan- Kapan akan dilakukan- Bagaimana melakukannya- Siapa yang akan melakukan- Berapa banyak yang akan dilakukan
MEMPERHATIKAN- Program dan organisasi yang ada- Situasi- Sumber daya- Program yang lalu
MENETAPKAN AKTIVITAS SETIAP TUJUAN
IMPLEMENTASI
Perlu diperhatikan:- Keterlibatan- Keterpaduan sumber-sumber yang ada- Terselenggaranya rujukan
Strategi dalam implementasi:1. Proses kelompok2. Health promotion3. Partnership
Tiga level prevensi
Elemen dalam proses kelompok
1. Norma2. Kebersamaan kelompok3. Peran4. Leadership5. Power
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT1. TAHAP PERSIAPAN: memilih daerah,
cara berhubungan, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat
2. PENGORGANISASIAN: persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian pola dalam masyarakat, pembentukan kelompok kerja
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN: pertemuan teratur, pengkajian dan membuat program, pelayanan keperawatan langsung
4. TAHAP FORMASI KEPEMIMPINAN; memberikan dukungan, latihan dan pengembangan ketrampilan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan, penkes.
5. TAHAP KOORDINASI SEKTORAL: kerjasama dengan sektor lain
6. TAHAP AKHIR:- Supervisi bertahap- Evaluasi- Pemberian umpan balik- Tindak lanjut hasil
PREPLANNING
1. Harus ada informed consent terlebih dahulu2. Membuat format evaluasi penampilan dan partisipasi3. Membuat proposal pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari:
- Latar belakang- Tujuan umum- Tujuan khusus- Metode- Alat bantu- Materi- Pengorganisasian- Susunan acara- Dana - Daftar pustaka