proposal TA analisis saluran drainase sekunder

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    1/41

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Palembang yang merupakan ibukota Sumatera Selatan adalah kota

    metropolitan yang memiliki pertumbuhan dinamis. Dapat dilihat dari

     pembangunan infrastruktur, perdagangan dan sektor penyedia jasa maupun

     pertumbuhan populasi penduduknya. Sekitar 30% wilayah di kawasan Palembang

    adalah dataran rendah. Fungsi kawasan dataran rendah di Palembang adalah

    sebagai penyimpanan sementara air baik air yang berasal dari urah hujan

    limpasan maupun air yang berasal dari aliran sungai !usi ketika pasang.

    Sayangnya seiiring pesatnya pertumbuhan di kota Palembang, beberapa dataran

    rendah telah dikon"ersi menjadi kawasan pemukiman, perdagangan dan industri

    tanpa memperhatikan tata guna lahan.

    Pertumbuhan kota dengan disertai bertambahnya penduduk menimbulkan

    dampak yang ukup besar pada siklus hidrologi, sehingga berpengaruh besar 

    terhadap sistem drainase kota, salah satunya di kota Palembang. #ingginya laju

    urbanisasi yang memerlukan lahan hunian dan berkembangnya kawasan industri,

    menyebabkan perubahan yang sangat drastis menyangkut tata guna lahan. $leh

    karena itu setiap perkembangan kota harus diikuti dengan perbaikan sistem

    drainase. Seiiring dengan pertumbuhan kawasan di perkotaan, sering diikuti

    dengan terjadinya genangan banjir di beberapa kawasan. al ini terjadi karena

    lahan kosong yang semula berfungsi sebagai kawasan resapan semakin berkurang

    sehingga menyebabkan terjadinya limpasan permukaan, sementara saluran yang

    ada penampangnya relatif tetap, bahkan ada yang semakin keil akibat

     pendangkalan dasar sungai akibat sedimen dan tidak tersedianya daerah sempadansungai akibat pembangunan rumah disisi kanan dan kiri sungai.

    $leh karena itu penulis ingin melakukan penelitian tentang analisis saluran

    drainase sekunder yang menghubungkan Sungai Sekanak dan &olam 'etensi

    &ambang (wak )esar dalam perannya menampung dan mengalirkan air yang

    keluar maupun air yang masuk dari dan atau ke Sungai Sekanak maupun &olam

    'etensi &ambang (wak )esar. Serta menganalisis pintu air dan sistem pompa

     pada saat pasang surut muka air di saluran sekunder yang menghubungkan Sungai

    Sekanak dan &ambang (wak )esar. Dalam perenanaaan drainase dan

    *

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    2/41

    2

     pengendalian banjir, analisis yang perlu ditinjau adalah analisis hidrologi dan

    analisis hidrolika. nalisis hidrologi dalam tugas akhir ini diperlukan untuk 

    mengetahui besarnya pengaruh pasang surut air di Sungai Sekanak terhadap

    kondisi aliran air di saluran drainase sekunder. Setelah mengetahui kondisi yang

    terjadi, maka dapat diketahui analisis dari pintu air dan pompa yang ada saat ini di

    saluran drainase sekunder tersebut.

    1.2. Rumusan Masalah

    )erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

    masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut-

    a. )agimana keadaan pasang surut muka air maksimum yang terjadi di saluran

    drainase sekunder sungai Sekanak dan &ambang (wak )esar

     b. )agaimana analisis  Backwater  pada saluran drainase sekunder akibat pasang

    surut muka air yang terjadi

    . )agaimana hasil analisis dari kinerja pintu air dan pompa dalam

    menanggulangi pasang surut muka air yang terjadi di saluran drainase

    sekunder yang menghubungkan sungai Sekanak dan &ambang (wak )esar

    1.3 Tujuan Peneltan

    dapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk-

    a. !engetahui keadaan pasang surut muka air yang terjadi pada saluran drainase

    sekunder yang menghubgungkan Sungai Sekanak dan &ambang (wak )esar.

     b. !enganalisis backwater akibat pengaruh pasang surut yang terjadi

    . !enganalisis saluran sekunder yang berkaitan dengan kinerja pintu air dan

     pompa terhadap pasang surut muka air pada saluran drainase sekunder yang

    menghubungkan sungai Sekanak dan &ambang (wak )esar 

    1.! Ruang Lngku" Peneltan

    )erdasarkan permasalahan di atas dalam penelitian ini difokuskan untuk 

    melakukan pengukuran terhadap pasang surut muka air yang terjadi pada saluran

    drainase sekunder yang menghubungkan Sungai Sekanak dan &ambang (wak 

    )esar. Serta menari tahu kapasitas pompa dan data pintu air yang digunakan pada

    saluran drainase sekunder tersebut.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    3/41

    3/

    1.# $stematka Penulsan

    Proposal tugas akhir ini menguraikan pembahasan studi kasus hingga

    mendapatkan suatu hasil analisis. Pembahasan yang akan diuraikan berupa-

    )) (. P1D+2+1

    )ab ini menyajikan penjelasan umum mengenai penyusunan tugas akhir, yang

    terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan,

    )) ((. #(1+1 P+S#&

    )ab ini menyajikan studi literatur yang dilakukan untuk mengumpulkan dasar 

    teori yang digunakan sebagai auan dalam penulisan tugas akhir ini. )ab ini berisi

    teori yang berkaitan dengan aliran pada saluran terbuka, pasang surut, analisis

    backwater serta pintu air dan pompa.

    )) (((. !#$D$2$4( P12(#(1

    )ab ini menyajikan metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini. )ab ini

    mengungkapkan ara pengumpulan data dan interpretasi data yang dilakukan.

    )) (5. '161 41D P12(#(1

    )ab ini berisikan tentang renana dalam pengolahan data sesuai dengan

    metodologi yang dipakai dan renana pembahasan mengenai hasil analisis yang

    telah dilakukan.

    )) 5. '161 DF#' P+S#&

    Diuraikan beberapa referensi dari buku dan jurnal yang dipakai untuk keperluan

     penelitian.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    4/41

    3/

    II. TIN%AUAN PU$TA&A

    2.1 Tnjauan Peneltan Ter'ahulu

    Dalam penelitian yang berjudul 7Studi Perenanaan Drainase (nduk &ota

    )andaaeh Pada 8ona (( di &eamatan &uta 'aja dan )iturrahman9 dijelaskan

    tentang masalah sistem drainase yang terjadi di kota )anda eh. &ota )anda

    eh mempunya kondisi topografi yang relatif datar. Perenanaan saluran

    drainase pada studi ini dimaksudkan pada perenanaan saluran pembawa, dimana

    saluran drainase ini direnanakan karena ele"asi muka air sungai yang lebih tinggi

    daripada ele"asi outlet   dasar saluran drainase. Dari hasil perhitungan didapat

    untuk e"aluasi saluran drainase dengan kala ulang *0 tahun terdapat salurandrainase yang tidak menukupi untuk menerima debit renana. )egitu juga

    dengan pengaruh luapan sungai dan pasang surut terhadap kondisi saluran

    eksisting, pada debit ranangan kala ulang / dan *0 tahun, kapasitas sungai juga

    tidak menukupi. Sehingga debit layanan pada saluran drainase eksisting tidak 

    dapat dibuang ke sungai karena ele"asi muka air sungai lebih tinggi yang

    mengakibatkan terjadinya backwater  pada saluran eksisting dan terjadi genangan

    atau banjir pada daerah drainase tersebut. +ntuk menaggulangi backwater ,

    direnanakan dimensi saluran ulang dan dibuat kolam tampungan dengan

    kapasitas /:;pengosongan tampungan dibutuhkan sebanyak ; pompa banjir 

    dengan kapasitas *m3>dtk. Sisa di dalam tampungan dapat dikeluarkan dengan

    simulasi pintu dengan kondisi bukaan pintu *,:/m dalam waktu : jam sampai

    "olume tampungan kosong. ?!. riandi enu irlangga, :0*;@.

      Penelitian yang berjudul 7&inerja Sistem Pengendali )anjir sungai ir 

    )engkulu dengan Pompa9 membahas tentang penanganan masalah banjir yang

    terjadi di kota )engkulu akibat meluapnya air di Sungai ir )engkulu. Penelitian

    ini dilakukan guna mendapatkan informasi komponen apa yang lemah dalam

    system drainase yang ada. nalisis data dilakukan dengan mengetahui kapasitas

    eksisting system saluran drainase menggunakan rumus 'asional untuk analisis

    kebutuhan pompa dan kolam retensi. )erdasarkan hasil perhitungan debit dengan

    kala ulang *,* tahun menunjukkan bahwa kedua bangunan> rumah pompa yang

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    5/41

    3/

    ada di DS ir )engkulu tidak mampu mengatasi banjir. +ntuk mengatasi

    kejadian banjir pada studi ini dilakukan beberapa analisis senario sebagai

     berikut- a@ &apasitas Pompa tetap, kapasitas kolam ditambahA b@ &apasitas Pompa

    ditambah, kapasitas kolam tetapA @ &apasitas pompa tambah, kapasitas kolam

    tambah. ?Fitriyadi, !amok Suprapto, SyafiA(. :00;@

    2.2 $stem Dranase Perk(taan

    !enurut Suripin ?:00;@, drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras

    membuang atau mengalihkan air. Seara umum drainase dapat diartikan sebagai

    serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang

    kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikanseara maksimal.

    Sistem drainase perkotaan adalah prasarana yang terdiri dari kumpulan

    sistem saluran di dalam kota yang berfungsi mengeringkan lahan perkotaan dari

     banjir> genangan akibat hujan dengan ara mengalirkan kelebihan air permukaan

    ke badan air melalui system saluranBsaluran tersebut.?Diseminasi dan Sosialisasi

    &eteknikan )idang P2P Ditjen 6ipta &arya, :0**@.

    2.2.1 )ungs Dranase Perk(taan

    Fungsi dari drainase perkotaan adalah sebagai berikut -

    ?*@ !engeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya lebih rendah

    dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negati"e berupa

    kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat.

    ?:@ !engalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat seepatnya agar 

    tidak membanjiri atau menggenangi kota yang dapat merusak selain harta

     benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan.

    ?3@ !engendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat

    dimanfaatkan sebagai persediaan air.

    ?;@ !eresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.

    ?/@ !elindungi sarana dan prasarana perkotaan yang terbangun

    2.2.2 $stem %arngan Dranase Perk(taan

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    6/41

    3/

    Dalam materi bidang drainase pada Diseminasi dan Sosialisasi &eteknikan

    )idang P2P Ditjen 6ipta &arya ?:0**@ dijelaskan bahwa berdasarkan fungsi

    layanannya, system jaringan drainase perkotaan dibagi atas-

    a. Sistem drainase loal ?minor urban drainage)

     b. Sistem drainase utama (Major urban drainage)

    . Pengendalian banjir ? Flood Control)

    )erdasarkan fisiknya, jaringan system drainase terdiri atas -

    a. Saluran primer dalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari

    saluran sekunder dan>atau saluran tersier. Saluran primer bermuara di badan

     penerima air.

     b. Saluran sekunder dalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi

    menerima aliran air darisaluran tersier dan limpasan air dari permukaan

    sekitarnya, dan meneruskan air kesaluran primer.

    . Saluran #ersier dalah saluran drainase yang menerima air dari saluran

    drainase lokal danmeneruskan kesaluran sekunder>primer. Saluran untuk 

    mengalirkan limbah rumah tangga kesaluran sekunder, berupa pelesteran, pipa

    dan tanah.

    2.2.3 )akt(r *ang Ber"engaruh 'alam $stem Dranase Perk(taan

    FaktorB faktor yang berpengaruh terhadap system drainase perkotaan

    adalah sebagai berikut -

    a. (ntensitass hujan

     b. Catchment area

    . Pertumbuhan daerah perkotaan

    d. Fator medan dan lingkungan

    2.2.! &(m"(nan sstem Dranase Perk(taan

    dapun komponen system drainase perkotaan adalah sebagai berikut -

    a. Saluran

     b. )angunan persilangan seperti gorongBgorong dan Siphon drainase

    . )angunan terjun

    d. #anggul

    e. )angunan penangkap pasir 

    f. Pintu air

    g. &olam retensi> kolam tendon

    h. Stasiun pompa

    i. Trash rack 

     j. Sumur dan kolam resapan

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    7/41

    3/

    2.2.# +"eras(nal 'an Pemelharaan $stem Dranase Perk(taan

    &egiatan operasional dan pemeliharaan ?$CP@ drainase perkotaan

    sebagaimana diatur dalam Permen P+ 1o.*:>P'#>!>:0*;, sebagai berikut -

    ?*@. Perenanaan $CP Drainase Perkotaan

    Pada tahap pertama Perenanaan $CP harus difokuskan pada program

     berikutA

    a. Pemeliharaan rutin

     b. Pemeliharaan berkala

    . Pemeliharaan khusus

    d. 'ehabilitasi

    ?:@. Partisipasi !asyarakat

    !asyarakat sebaiknya diikutsertakan dalamkegiatan $CP dari tahap

     perenanaan sampai dengan tahap pengawasan, terutama dalam sistem drainase

    lokal.

    2.3 $stem Dranase Retens

    Sistem drainase retensi adalah suatu ara penanganan banjir dengan

    kelengkapan bangunan sarana fisik, yang meliputi saluran drainase, kolam retensi,

     pompa air yang dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan. Dengan

    menggunakan sistem retensi, maka lokasi rawan banjir akan dibatasi dengan jelas,

    sehingga ele"asi muka air, debit dan "olume air yang harus dikeluarkan dari

    sistem dapat dikendalikan.

    Sistem ini dipakai untuk daerahBdaerah rendah, daerah yang berupa

    ekungan, dan daerah yang dipengaruhi pasang surut air laut. &etika air tidak 

    dapat mengalir seara gra"itasi, kolam retensi ini menampung sementara debit air 

    sehingga punak banjir dan genangan air dapat dikurangi. ir yang ditampung

    kemudian seara gra"itasi melalui pintu air atau melalui pompa ketika kondisi

     pasang dan pintu air ditutup. Selain sebagai penampung air sementara saat banjir 

    datang, kolam retensi juga berfungsi sebagai penyimpan air untuk dilepaskan pada

    saat musim kemarau dan meningkatkan konser"asi air tanah karena peresapan air 

    terjadi selama air tertahan.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    8/41

    3/

      &olam retensi merupakan suatu ekungan atau kolam yang dapat

    menampung atau meresapkan air didalamnya, tergantung dari jenis bahan pelapis

    dinding dan dasar kolam. &olam retensi dapat dibagi menjadi : maam, yaitu

    kolam alami dan kolam non alami.

    2.! $aluran

    liran air dalam suatu saluran menurut )ambang #riatmodjo ?:00

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    9/41

    3/

    -amar 2.1 &lasifikasi aliran pada saluran terbuka ?Suripin, :003@

    )erikut adalah beberapa jenis aliran pada saluran terbuka serta penjelasannya-

    ?*@ liran 2aminer dan #urbulen

    liran laminer adalah aliran yang bergerak dengan kondisi lapisanBlapisan

    membentuk garis yang tidak saling berpotongan. liran turbulen adalah aliran

    yang partikelBpartikelnya bergerak seara aak dan tidak stabil. Faktor yang

    menentukan keadaan aliran adalah pengaruh relatif antara gaya kekentalan

    ?"iskositas@ dan gaya inersia. ika gaya "iskositas dominan, alirannya laminer, jika

    gaya inersia yang dominan, alirannya turbulen.

     1isbah antara gaya kekentalan dan inersia dinyatakan dalam bilangan

    'eynold ?'e@, yang didefinisikan sebagai -

    ℜ=

    V . R

    v ?:.*@

    &eterangan -  'e bilangan 'eynold

    5 keepatan aliran ?m>det@

    ' radius ?jariBjari@ hidrolik ,

    v "iskositas ?kekentalan@ kinematik ?m:>det@

    Pada aliran bebas dipakai kedalaman hidraulik atau jariBjari hidraulik 

    sebagai panjang karakteristik. &edalaman hidraulik didefinisikan sebagai luas

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    10/41

    3/

     penampang basah dibagi lebar permukaan air, sedangkan jariBjari hidraulik 

    didefinisikan sebagai luas penampang basah dibagi keliling basah

    )erdasarkan )il. 'eynold ?'e@, aliran dibedakan atas -

    a. liran laminer, 'e E /00

     b. liran peralihan ?transisi@, /00 E 'e E *:./00

    . liran turbulen, 'e *:./00

    ?:@ liran &ritis, Subkritis dan Superkritis

    liran dikatakan kritis apabila keepatan aliran sama dengan keepatan

    gelombag gra"itasi dengan amplitude keil. jika keepatan aliran lebih keil

    daripada keepatan kritis, maka alirannya disebut subkritis, sedangkan jika

    keepatan alirannya lebih besar daripada keepatan kritis maka alirannya disebut

    superkritis.

    Parameter yang menentukan ketiga jenis aliran tersebut adalah nisbah

    antara gaya gra"itasi dan gaya inertia, yang dinyatakan dengan bilangan Froude

    ?Fr@. +ntuk saluran berbentuk persegi, bilangan Froude didefinisikan sebagai -

     F =  V 

    √ g . D ?:.:@

    &eterangan / F bilangan Froude

    " keepatan aliran ?m>det@

    g perepatan gaya tarik bumi ? g =,det:@

    D kedalaman aliran ?m@

    )erdasarkan )il. Froude, aliran dibedakan -

    a. liran sub kritis, gaya tarik bumi gaya inersia, aliran lambat, tenang, F G*

     b. liran kritis, F *,

    . liran super kritis, gaya tarik bumi G gaya inersia, aliran epat, F *

    ?3@ liran Seragam dan #idak Seragam

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    11/41

    3/

    liran seragam ?uniorm low) adalah kondisi dimana kedalaman, debit

    dan keepatan rataBrata sepanjang saluran tidak berubah pada setiap waktu yang

    dinyatakan. liaran tak seragam ?nonuniorm low@ terjadi apabila kedalaman,

    debit dan keepatan rataBrata sepanjang saluran berubah pada tiap waktu yang

    dinyatakan. )erdasarkan laju perubahan keepatan terhadap jarak, maka aliran

    dapat diklasifikasikan menjadi aliran berubah lambat laun ? graduall! "aried low)

    atau aliran berubah tibaBtiba ?rapidl! "aried low).

    -amar 2.2 &lasifikasi liran )erdasarkan 2aju Perubahan &eepatan terhadap

      arak ?'ihard 6. 6oddington,:0*;@

    2.!.2 -e(metrk $aluran

     Saluran yang penampang melintangnya dibuat tidak berubahBubah dan

    kemiringan dasarnya tetap disebut saluran prismatik ? prismatic channel @. Dan

    sebaliknya apabila penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubahBubah

    disebut saluran tak prismatik ?non prismatic channel @, ontohnya pelimpah

    tekanan yang memiliki lebar berubahBubah dengan trase melengkung.

    Penampang saluran ?channel section@ yang dipakai adalah tegak lurus

    terhadap arah aliran, sedangkan penampang melintang "ertikal melalui titik 

    terbawah atau terendah dari penampang saluran. $leh sebab itu pada saluran

    mendatar maka penampang salurannya selalu merupakan penampang "ertikal.

    )entuk penampang yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh

     pertimbangan debit, jenis material tempat saluran mengalir dan lainBlain.

    Penampang empat persegi dan segitiga biasanya digunakan untuk debit yang

    keil, sedangkan penampang trapesium digunakan untuk debit yang besar.

    2.!.3 Dstrus &e0e"atan Alran

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    12/41

    3/

    &eepatan aliran dalam saluran biasanya sangat ber"ariasi dari satu titik ke

    titik lainnya. al ini disebabkan adanya tegaangan geser di dasar dan dinding

    saluran dan keberadaan permukaan bebas. 4ambar :.3 memperlihatkan tipikal

    distribusi keepatan pada beberapa tipe potongan melintang saluran.

    -amar 2.3 Distribusi keepatan pada berbagai bentuk potongan melintang

      saluran ?6how,*=/=@

    -amar 2.! Pola distribusi keepatan sebagai fungsi kedalaman ?Suripin, :003@

    2.# Alran Beruah Lamat Laun Gradually Varied Flow)

    Pada aliran berubah lambat laun, kedalaman air pada saluran berubah seara

    gradual terhadap jarak. Perubahan keepatan terjadi seara gradual terhadap jarak,

    sehingga pengaruh perepatan pada aliran antara dua potongan yang berdekatan

    dapat diabaikan. Perhitungan profil muka air dapat dilakukan berdasarkan prinsip

    energy.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    13/41

    3/

    2.#.1 &las,kas Alran Beruah Lamat Laun

    &edalaman kritis ?  hcr @ memegang peranan sangat penting dalam

    menganalisis aliran berubah lambat laun. )erdasarkan kemiringan dasar saluran,

    kondisi permukaan, geometri penampang melintang, dan debit, maka saluran

    terbuka dapat diklasifikasikan ke dalam lima maam.

    a. Saluran datar ? #ori$ontal channel) - So 0 danhn   ∞

     b. Saluran landau (Mild channel) - So G S danhn  

    hc

    . Saluran kritis ?Critical channel) - So S danhn  

    hc

    d. Saluran terjal ?%teep channel @ - So S danhn  G

    hc

    e. Saluran menanjak ? &d"erse channel) - So G 0

    2.#.2 Pr(,l Muka Ar untuk Beraga &emrrngan Dasar

    &arakteristik profil muka air untuk berbagai maam kemiringan dasar 

    seara ringkas diberikan dalam table :.* berikut-

    Tael 2.1 &arakteristik kur"a profil muka air untuk berbagai kemiringan dasar 

    saluran

    %umber ' %uripin *

    4ambaran profil muka air untuk tiap jenis kemiringan dasar saluran

    diperlihatkan pada gambarBgambar berikut ?Suripin, :003@.

    a. Saluran datar ? #ori$ontal channel)+ So 0

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    14/41

    3/

    -amar 2.# Profil muka air pada kur"a ?saluran oriHontal@

     b. Saluran landai (Mild channel)+ 0 G So G S

    -amar 2. Profil muka air pada kur"a ! (Mild %lope)

    . Saluran kritis ?Critical channel)+ So S

    -amar 2. Profil muka air pada kur"a 6 (Critical %lope)

    d. Saluran terjal ?%teep channel @, So S

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    15/41

    3/

    -amar 2.4 Profil muka air pada kur"a S (%teep %lope)

    e. Saluran menanjak ? &d"erse channel)+ So G 0

    -amar 2.5 Profil muka air pada kur"a (&d"erse %lope)

    2.#.3 Perhtungan Pr(,l Muka Ar

    da beberapa ara yang dapat dipakai untuk menghitung profil muka air 

     pada aliran permanen tidak beraturan, diantaranya adalah metode (ntegrasi 4rafis,

    metode )resse, !etode Deret, !etode Flamant, !etode #ahapan 2angsung,

    !etode #ahapan Standard. Pada aliran tidak beraturan persoalannya adalah

    menghitung perubahan kedalaman air sepaanjang jarak.

    ?*@. !etode #ahapan 2angsung ? ,irect %tep Methode)

    !etode tahapan langsung adalah ara mudah dan simple untuk menghitung

     profil muka air pada aliran tidak permanen. !etode ini dikembangkan dari

    ersamaan energy berikut -

    Z 1+h

    1+

    V 12

    2 g  Z 

    2+h

    2+

    V 22

    2 g +h f  ?:.3@

    Dimana -

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    16/41

    3/

    8 &etinggian dasar saluran dari garis referensi

    h &edalaman air dari dasar saluran

    " &eepatan rataBrata

    g Perepatan gra"itasi

    h f  &ehilangan ebergi karena gesekan dasar saluran

    -amar 2.16 Definisi untuk perhitungan profil muka air dengan !etode #ahapan

      Standar ?Suripin, :003@

    Dari gambar :.*0 diperoleh persamaan berikut -

    h1+

    V 1

    2

    2g  I ∆ Z    h2+

    V 2

    2

    2g   +hf 

      E

    1   E

    2 ?:.;@

     E1+So ∆ X = E

    2+S f  ∆ X  ?:./@

    tau

    ∆ X = E

    2− E

    1

    So− Śf 

    ?:.J@

    dimana

    Ś f   Ś f −Ś f 

    2

    ?:.K@

    S f =Q

    2n2

     A2 R

    4

    3? Manning) ?:.

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    17/41

    3/

    S f =  Q

    2

    C 2 A

    2 R ?Che$!@

    ?:.=@

    Prosedur perhitungannya dimulai dengan kedalaman yang diketahui,h1

    ,

    yang diperoleh dari hubungan kedalaman debit ?discharge rating cur"e). mbil

    ?asumsikan@ kedalaman berikutnyah2 , baik di hulu atau di hilirnya tergantung

     pada jenis aliran subkritis atau superkritis, dan hitung jarak ∆ X   antara kedua

    kedalaman tersebut.

    ?:@. !etode #ahapan Standard ?%tandard %tep Method @

    !etode ini dikembangkan dari persamaan energy total dari aliran pada

    saluran terbuka. Dari persamaan :.*3, selanjutnya dapat dituliskan persamaan

    sebgai berikut -

    h1+

    V 12

    2g  I∆ Z    h2+

    V 2

    2

    2g  +hf 

       E1    E2 ?:.*0@

     E1= E

    2+hf  ?:.**@

    6ara perhitungannya dimulai dengan mengetahui tinggi energy total di titik 

    ontrol E

    1 , dimana kedalaman airh1 , dan ketinggian dasar saluran dari titik 

    referensiZ 

    1 , diketahui. Selanjutnya, tentukan jarak dari titik ontrol ke hulu

    atau ke hilir ?tergantung letak titik ontrol@ sepanjang ∆ X  . Parameter sebelah

    kanan yang dapat langsung dihitung adalahZ 

    2=Z 

    1+∆ Z 

     dimana ∆ Z   adalah

     perkalian antara kemiringan dasar saluran dan selisih jarak kedua titik yang

    dihitung ?   ∆ z=So∆ X ¿ . #iga parameter lainnya merupakan fungsi kedalaman

    air di titik ?:@, tinggi energy di titik ?:@ dapat dihitung. ika persamaan ?:.**@

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    18/41

    3/

     belum dipenuhi maka dioba hargah2  baru sampai peramaan ?:.**@ terpenuhi,

    sampai disini maka kita telah menyelesaikan satu tahap perhitungan. 6ara ini

    diulangi dengan titikBtitik selanjutnya.

    2. Pasang $urut

    Pasang surut adalah gerakan naik turunnya permukaan air laut, dimana

    amplitude dan fasenya berhubungan langsung terhadap gaya geofisika yang

     periodik, yakni gaya yang ditimbulkan oleh gerak regular bendaBbenda angkasa.

    Seara tipe yaitu -

    a. Pasang surut harian ganda ?semi diurnal tides@ - F G 0,:/

    Dalam satu hari dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi yang hampir 

    sama, dan pasang surut terjadi seara beruntun dan teratur 

     b. Pasang surut harian tunggal ?diurnal tides@ F 3

    Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut

    . pasang surut ampuran 0,:/ G F G 3

    dalam satu hari pasang surut kadangBkadang terjadi dua kali pasang dan du

    kali surut namun tidak sma tingginya, kadangBkadang terjadi satu kali pasaang

    dan satu kali surut.

    Pasang surut adalah gelombang panjang dengan periode sekitar *: jam dan

    :; jam. Punak gelombang pasang surut biasa disebut muka air pasang ?high tide@

    dan lembahnya biasa disebut air surut ?low tide@, sedangkan tinggi gelombang

    disebut 9tidal range9.

    &lasifikasi gelombang pasang surut -

     F = K 

    1+O

    1

     M 2+

    S2

    ?:.*:@

    Dimana -

    F 1ilai FarmHahl

     K 1

    danO1 konstanta pasang surut harian utama

     M 2

    dan S2 konstanta pasang surut ganda utama

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    19/41

    3/

    Pasang surut mempunyai pengaruh ukup besar terhadap system drainase

    wilayah perkotaan yang terletak di kawasan pantai, khususnya untuk daerah yang

    datar dengan ele"asi muka tanah yang tidak ukup tinggi. Permasalahan yang

    dihadapi antra lain -

    *@ #erjadinya genangan pada kawasanBkawasan yang ele"asinya berada di bawah

    muka iar pasang

    :@ terhambatnya aliran air>banjir pada saluran yang langsung berhubungan dengan

    laut atau sungai ?yang terpengaruh pasang surut@ akibat naiknya permukaan

    air pada saat terjadi air pasang.

    3@ Drainase system gra"itasi tidak dapat bekerja dengan penuh, sehingga perlu

     bantuan pompa dan perlu dilengkapi pintu otomatis pada outlet-outlet yang

     berfungsi untuk menegah masuknya air laut pada saat pasang, sehingga

     biaya konstruksi maupun operasi dan pemeliharaan system drainase menjadi

    mahal

    ;@ )angunanBbangunan air, khususnya yang terbuat dari metal, mudah berkarat dan

    rusak akibat terkena air laut. al ini akan meningkatkan baiya pemeliharaan.

    Perenanaan system drainase yang dipengaruhi oleh pasang surut perlu

    memperhatikan halBhal sebgai berikut-

    a. tinggi dan tipe pasang surut b. ele"asi kawasan yang menjadi objek drainase.

    2. Analsa Back Water Akat Pasang $urut

     Back ater yang terjadi akibat pengaruh pasang surut di muara sungai

    yaitu pada saat permukaan air laut melebihi permukaan air sungai, sehingga

    alirannya berbalik dari laut masuk menuju sungai. #entunya hal ini dapat

     berpengaruh terhadap sungai itu sendiri diantaranya adalah banjir karena

    meluapnya air yang seharusnya dibuang ke laut.

    Dengan adanya peristiwa pasang surut ini akan mempengaruhi tingginya

     permukaan air pada sungai atau saluran serta sejauh mana air laut tersebut masuk 

    ke arah hulu yang disebut dengan pengaruh back water .  Back ater dihitung

    untuk kondisi muka air dihilir lebih tinggi dari muka air disaluran dan untuk 

    mengetahui seberapa jauh pengaruh backwater .  Back water dapat terjadi karena

    adanya perbedaan tinggi tekanan aliran pada suatu titik ?saluran@ yang ditinjau.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    20/41

    3/

     pabila suatu aliran drainase yang masuk atau bermuara ke sungai atau

    laut, dimana muka air mengalami kenaikan akibat pengaruh pasangnya air laut,

    maka perlu diadkan analisa backwater di saluran drainase tersebut. da : metode

    yang sering digunakan untuk menganalisa untuk menganalisa backwater yaitu

    !etode #ahapan 2angsung ? ,irect %tep Method) dan !etode #ahapan Standar 

    ?%tandard %tep Method)

    2.4 Analss H'r(lka

    nalisa hidrolika dilakukan untuk menganalisa tipe, dimensi dan posisi

    saluran sehubungan dengan pengaliran sejumlah "olume air tertentu dalam waktu

    tertentu. )erikut akan dijelaskan halBhal yang berkaitan dengan analisa hidrolika

    antara lain -

    2.4.1 Bentuk "enam"ang

    )entuk penampang umumnya digunakan bentuk trapesium dan segiempat.

    +ntuk perenanaan saluran dianjurkan perbandingan antara lebar dasar saluran ?b@

    dan tinggi air ?h@.

    'umus yang digunakan untuk dimensi saluran adalah rumus !anning.

    :

    *

    3

    :

    *%  /

    n &0 =

      ?:.*3@

    a. Saluran persegi empat

    -amar 2.11 Penampang melintang saluran persegi empat ?suripin, :003@

    'umus untuk penampang saluran persegi empat

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    21/41

    3/

     & 1 b.h ?:.*;@

     P 1 b 2 h ?:.*/@

     b. Saluran #rapesium

    -amar 2.12 Penampang melintang trapeHium ?Suripin, :003@

     &1 (b 2 m)h3  ?:.*J@

    :*:   mh B P    ++=

      ?:.*K@

    #inggi agaan ? F @ :/%. #    ?:.*detik@

     & - 2uas tampang basah ?m:@

    n - &oefisien kekasaran !anning

     / - 'adius hidrolik ?m@

    %  - &emiringan garis energi

    b - 2ebar dasar saluran ?m@

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    22/41

    3/

    h - &edalaman saluran ?m@

    m - &emiringan dinding saluran

       - #inggi agaan

    +ntuk menentukan radius hidrolika menggunakan rumus -

     P 

     & / =

      ?:.:0@

    Dimana -

     /  'adius hidrolika ?'@

     &  2uas penampang basah ?m:

    @P &eliling penampang basah ?m@

    2.4.2 &a"astas saluran

    +ntuk menghitung kapasitas saluran ?0@, dipergunakan persamaan

    kontuinitas -

    0 1 4&  ?:.:*@

    Dimana -

    0 Debit pengaliran

    4  &eepatan rataBrata dalam saluran ?m>det@

     & 2uas penampang basah ?m:@

    2.4.3 &e0e"atan Alran

    &eepatan liran air pada aliran, ditentukan berdasarkan ?..alim

    asmar, :0**@-

    ?*@ #abel &emiringan saluran "ersus keepatan aliran.

    Tael 2.2 &emiringan saluran "ersus keepatan rataBrata aliran

    &emiringan Saluran ( ?%@ &eepatan 'ataBrata 5 ?m>dt@

    < 1 0,4

    1 - < 2 0,6

    2 - < 4 0,9

    4 - < 6 1,2

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    23/41

    3/

    6 - < 10 1,5

    10 - < 15 2,4%umber ' #.&.#alim #asmar+ 55

    ?:@ )erdasarkan Formula !anning dan 6heHy

    a. 'umus !anning untuk menentukan keepatan rataBrata yaitu -

    :>*3>:*%  /

    n"   =

      ?:.::@

    Dimana -

    4   &eepatan aliran air di saluran ?m>detik@

    n &oefisien kekasaran !anning

     / 'adius hidrolik 

    % &emiringan memanjang saluran

     ,  &edalaman hidraulik

     b. 'umus 6heHy untuk menentukan keepatan rataBrata adalah -

    V =C √  R . I 

    ?:.:3@

    Dimana -

    5 keepatan aliran ?m>detik@

    6 faktor tahanan aliran yang disebut koefisien heHy

    ' 'adius idrolik 

    ( &emiringan Saluran

    Dari kedua rumus keepatan 6heHy dan !anning dapat ditarik korelasi

    antara koefisien 6heHy dan koefisien !anning sebagai berikut -

    C = R

    1

    2

    n?:.:;@

     1ilai koefisien !anning untuk berbagai maam saluran lengkap dapat dilihat

    diberbagai referensi.

    Tael 2.3 1ilai &ekasaran !anning

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    24/41

    3/

    )ahan &oefisien !anning ?n@

    )esi tuang dilapis 0,0*;

    kaa 0,0*0

    saluran beton 0,0*3

     bata dilapis mortar 0,0*/

     pasangan batu disemen 0,0:/

    saluran tanah bersih 0,0::

    saluran tanah 0,030

    saluran dengan dasar batu dan tebing rumput 0,0;0

    saluran pada galian batu padas 0,0;0

    Sumber - #riadmodjo, :00<

    2.5 Pntu $(r(ng

    Pada kondisi air di hilir tinggi, baik akibat air pasang maupun air banjir,

    maka air dari drainase tidak dapat mengalir ke pembuang, bahkan dimungkinkan

    terjadi aliran balik. Pada ujung saluran drainase perlu dilengkapi dengan

     bangunan pengatur berupa pintu pengatur untuk menghindari terjadinya aliran

     balik.

    Pintu sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. liran setelah

    melewati pintu sorong mengalami perubahan kondisi dari subkritis menjadi

    superkritis. Ditempat lebih hilir lagi terjadi peristiwa yang dinamakan h!draulic

     jump ?lompatan hidrolis@. ika debit air mengalir seara bebas melalui suatu

    lubang, dimana tidak terjadi konstraksi dibagian dasar dan diisi saluran maka

    aliran ini sama dengan aliran bebas dibawah pintu pembilas "ertikal ?sluie gate@

    atau pintu sorong.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    25/41

    3/

    %umber ' academia.edu (#idrolika Bab 6-7pload b! Ba!u subi!anto)

    -amar 2.13 liran melalui pintu sorong.

    )esarnya debit dibawah aliran pintu sorong merupakan fungsi dari tinggi

     bukaan pintu dan kedalaman air dibagian hulu sehingga dapat dinyatakan dengan

    suatu persamaan A

    Q=C d

    .b . g√ 2 g 1

    ?:.:/@ 

    Sehingga,

    C d=  Q

    b . g √ 2g 1 ?:.:J@

    Dimana -

    L Debit teori

    ) 2ebar pintu sorongC d &oefisien debit

    Mg #inggi bukaan air pintu sorong

    M*   #inggi muka air di hulu pintu sorong

    g Perepatan gra"itasi

    2.5.1 -a*a7ga*a *ang ekerja "a'a "ntu s(r(ng.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    26/41

    3/

    Perhitungan gayaBgaya yang bekerja pada pintu air diperlukan untuk 

    desain kekuatan pintu sehingga bias ditentukan dimensi dan bahan yang

    diperlukan untuk menahan gayaBgaya yang bekerja.

    -amar 2.1! Pengujian 4aya pada Pintu Sorong ?!odul Praktikum +ni"ersitas  endral Soedirman@

    a. 4aya dorong pada pintu sorong.

    ( ):0

    /,0  g h   hh g  F    −×××=   ρ 

    ?:.:K@

     b. 4aya reaksi yang bekerja pada pintu sorong.

       

      

     −

    ××

       

      

     −××××=

    0

    *

    :

    *

    :

    :

    :

    *

    :

    *  **/,0

    h

    h

    hb

    0

    h

    hh g  F    o g 

     ρ  ρ 

    (2.28)

    Keterangan :

     F g 'esultan gaya reaksi pada pintu ?1@

     F h 'esultan gaya reaksi hidrostatis pada pintu ?1@

    Q Debit ?m3>dtk@

     ! 1 'apat massa Fluida ?kgm3@

    hg 1 ketinggian bukaan pintu ?m@

    ho ketinggian air di hulu ?m@

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    27/41

    3/

    h1 ketinggian air di hilir ?m@

    2.5.2 Energ $"es,k 

    nergi spesifik adalah tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari

    dasar saluran atau tenaga tiap satuan berat air pada sembarang tampang air diukur 

    dari dasar saluran. nergi spesifik didefinisikan sebagai jumlah energy pontensial

    ?kedalaman aliran@ dan energy kineti ?tinggi keepatan@. adi, yang dikamsud

    dengan energy spesifik seara matematis dapat ditulis sebagai berikut -

     E"=h+#  V 

    2

    2g

    ?:.:=@

    Dimana - #    koefisien 6oriolis ?* s>d *,*@

    2.5.3 &e'alaman &rts

    &edalaman dimana energy spesifiknya minimum disebut kedalam kritis

    dan alirannya disebut aliran kritis.+ntuk kedalaman kritik ? !c@ -

    3:

    :

    b g 

    0 !c

    ×

    =

    ?:.30@

    nergi

    minimum -

    c !×:

    3

    Dengan b adalah lebar dasar saluran ?m@, g adalah perepatan gra"itasi ?m>det:@,

    dan ! adalah kedalaman aliran ?m@.

    2.16 P(m"a

    Daerah di mana kolam tampungan dibangun umumnya merupakan daerah

    dengan topografi datar bahkan memiliki ele"asi muka tanah lebih rendah

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    28/41

    3/

    dibanding dengan ele"asi muka air banjir dan muka air laut pasang, sehingga pada

    daerah tersebut akan sering terjadi genangan. )anjir atau genangan yang terjadi di

    daerah perkotaan, khususnya daerah yang terletak di daerah dataran rendah dekat

     pantai, dapat berasal dari tiga sumber, yaitu air kiriman dari hulu yang meluao

    dari sungai induk, hujan stempat dan genangan akibat air pasang. System

    drainase yang tidak dapat sepenuhnya mengandalkan gra"itasi sebagai fator 

     pendorong, maka perlu dilengkapi dengan stasiun pompa. Pompa ini berfungsi

    untuk membantu mengeluarkan air dari kolam penampung banjir maupun

    langsung dari saluran drainase pada saat air tidak dapat mengalir seara gra"itasi

    karena air di muaranya>pengurasnya lebih tinggi baik akibat pasang surut maupun

     banjir. Dalam perenanaan hidrolika system pompa, perlu dipelajari halBhal sebgai

     berikut -

    *@ liran masuk ?inlow) ke kolam penampung.

    Dalam perenanaan drainase system pompa yang diperlukan tidak hanya debit

     punak banjir, tetapi juga hidrograf banjir.

    :@ #inggi muka air sungai pada titik outlet 

    Fluktuasi ketinggian muka air saluran induk di titik outlet saluran drainase

     perlu dipelajari. Pada system drainase yang terletak di dekat laut, perlu dipelajari

    adanya pasang surut dan pengaruhnya terhadap muka air di saluran induk,

    khususnya periode dan simpangannya.

    3@ &olam penampung dan "olume tampungan

    &olam penampungan ?retensi@ adalah suatu bangunan atau konstruksi yang

     berfungsi untuk menampung sementara air banjir atau hujan dan sementara itu

    sungai induknya tidak dapat menampung lagi debit banjir yang ada. Perenanaan

    kolam penampungan ini dikombinasikan dengan pompa sehingga pembuangan air dari kolam penampungan bisa lebih epat.

    Dimensi kolam penampungan ini didasarkan pada "olume air akibat hujan

    selama t menit yang telah ditentukan, artinya jika hujan sudah menapai t menit,

    maka pompa harus sudah dioperasikan sampai ele"asi air dikolam penampungan

    menapai batas minimum. +ntuk mengantisipasi agar kolam penampungan tidak 

    meluap melebihi kapasitasnya maka petugas yang mengoperasikan pompa harus

    selalu siap pada waktu hujan. Pompa ini berfungsi untuk membantu mengeluarkan

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    29/41

    3/

    air dari kolam penampung banjir maupun langsung dari saluran drainase pada saat

    air tidak dapat mengalir seara gra"itasi. 'umus yang digunakan untuk 

    menghitung kapasitas pompa apabila "olume tampungan ditentukan adalah-

    Q $=Q%a&"−(2'Q%a&" 'V ( n( c   )0,5

    ?:.3*@

    di mana -

    Lp kapasitas pompa ?m3>detik@,

    Lmaks debit banjir maksimum ?m3>detik@,

    5t "olume tampungan total ?m3@,

    nt lama terjadinya banjir ?detik@.

    5olume tampungan total ?5t@ terdiri dari 3 ?tiga@ komponen, yaitu-

    a. 5olume tampungan di kolam retensi ?5k@,

     b. 5olume genangan yang diiHinkan terjadi ?5g@,

    . 5olume tampungan di saluran drainase ?5s@.

    ;@ &etinggian air maksimum dan kapasitas pompa yang diperlukan.

    !uka air maksimum harus ditentukan berdasarkan ele"asi muka air terendah

    dan tata guna lahan di daerah dataran rendah.

    /@ Dimensi penguras

    Pada stasium pompa perlu dilengkapi dengan pintu penguras. &apasitas

     penguras harus mampu mengalirkan debit punak pada kondisi muka air di

    saluran utama normal. le"asi dasar penguras direnanakan dengan

    memperhatikan dasar saluran utama dan kelanaran aliran selama air rendah.

    J@ Pengaruh pompa

    Pengaruh pompa yang dinyatakan dalam penurunan muka air maksimum

    harus diperkirakan untuk beberapa periode ulang untuk memperkirakan

    keuntungan stasiun pompa.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    30/41

    3/

    K@ Pola operasi pompa.

    Pola operasi system drainase dengan system pompa berdasarkan pada

    muka air pada sungai induk dan kolam penampung. Pada saat muka air pada

    kolam lebih rendah daripada muka air di sungai induk, pintu dibuka dan

    dioperasikan. Sebaliknya pada saat muka air di kolam lebih tinggi dibandingkan

    dengan tinggi muka air di sungai induk, operasi pompa dihentikan dan pintu

    dibuka.

    ika sebuah pompa difungsikan untuk menaikkan air dari suatu ele"asi ke

    ele"asi lain dengan selisih ele"asi muka air s, seperti yang ditunjukkan pada

    4ambar ((.*, maka daya yang digunakan oleh pompa untuk menaikkan Hat air 

    setinggi s adalah sama dengan tinggi s ditambah dengan kehilangan energiselama pengaliran. &ehilangan energi adalah sebanding dengan penambahan

    tinggi ele"asi sehingga efeknya sama dengan jika pompa menaikkan air setinggi

    sINhf. Dalam gambar tersebut tinggi keepatan diabaikan sehingga garis

    energi berimpit dengan garis tekanan. (Bambang Triatmodjo+ #idraulika 88)

    -amar 2.1# Pengaliran air dengan pompa ?#riadmodjo, :00

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    31/41

    3/

    sumbu pipa mempunyai tekanan negatif. Sedang pipa : merupakan pipa tekan.

    Daya yang diperlukan pompa untuk menaikkan air adalah -

    D L . . O air > ?kgf m>d@atau

    D L . . O air > K/ ?P@ ?:.3:@

    Dengan, s I Nhf ?:.33@

    Dimana -

    D Daya pompa ? *1m>d * watt K/ P@.

    L Debit banjir ?m3>s@

    Nhf kehilangan energi dalam pipa ?m@

    s tinggi hisap statik ?m@

    O air berat jenis air ?*000 kgf>m3@

    efisiensi pompa ?umumnya solar. ir dapat dibuang langsung ke laut atau sungai>kanal banjir yang

     bagian hilirnya akan bermuara di laut. )iasanya pompa digunakan pada suatu

    daerah dengan dataran rendah atau keadaan topografi atau kontur yang ukup

    datar, sehingga saluranBsaluran yang ada tidak mampu mengalir seara gra"itasi.

    umlah dan kapasitas pompa yang disediakan di dalam stasiun pompa harus

    disesuaikan dengan "olume layanan air yang harus dikeluarkan. Pompa yang

    menggunakan tenaga listrik, disebut dengan pompa jenis sentrifugal, sedangkan

     pompa yang menggunakan tenaga diesel dengan bahan bakar solar adalah pompa

    elup ? submersible pump)

    da beberapa jenis pompa tergantung dari konstruksi, kapasitas,dan

    spesifikasinya. +ntuk jenis pompa drainase umumnya digunakan pompa turbo,

    seperti pompa aliran aksial ?a9ial low) atau pompa aliran semi aksial ?mi9 low)

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    32/41

    3/

    untuk tinggi tekan yang rendah. Sedangkan untuk tinggi tekan yang besar,

    digunakan pompa "alut ("alut pump).

    2.11Analss Pr(,l Alran 'engan Menggunakan He07Ras

    6B'S merupakan program aplikasi yang mengintegrasikan fitur 

     graphical user interace, analisis hidraulik, manajemen dan penyimpanan data,

    grafik, serta pelaporan. 6B'S memiliki empat komponen model satu dimensi

    yaitu -

    *. hitungan profil muka air aliran permanen,

    :. simulasi aliran tak permanen,

    3. hitungan transport sedimen, dan

    ;. hitungan kualitas air.

    (stiarto ?:0**@ menjelaskan seara umum 6'S dapat dipakai untuk 

    menghitung aliran stead!, berubah perlahan dengan penampang saluran prismati

    atau nonBprismatik, baik untuk aliran subkritis maupun superkritis, dan aliran

    non-stead!.

    nalisis penampang eksisting sungai dengan menggunakan program

     #:C/&% digunakan untuk analisa penampang sungai. &omponen sistem

    modeling ini  dimaksudkan untuk menghitung profil permukaan air untuk arus

     ber"ariasi seara  berangsurBangsur tetap ? stead! graduall! "aried low@. Sistem

    mampu menangani  suatu jaringan saluran penuh, suatu sistem dendritic, atau

    sungai tunggal.  &omponen ini mampu untuk memperagakan  subcritical+

     supercritical+ dan ampuran kedua jenis profil permukaan air.

     Dasar perhitungan yang digunakan adalah persamaan energi satu dimensi.

    &ehilangan energi diakibatkan oleh gesekan ?persamaan manning @ dan

    kontraksi>ekspansi ?koefisien dikalikan dengan perubahan tinggi keepatan@.

    Persamaan momentum digunakan dalam situasi dimana>jika permukaan air profil

    dengan  epat ber"ariasi. Situasi ini meliputi perhitungan jenis arus ampuran

    yaitu  lompatan hidrolik dan menge"aluasi profil pada pertemuan sungai

    ?simpangan arus@.

    fek berbagai penghalang seperti jembatan, parit bawah jalan raya,

     bendungan, dan struktur di dataran banjir tidak dipertimbangkan di dalam

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    33/41

    3/

     perhitungan ini. Sistem aliran tetap diranang untuk aplikasi di dalam studi

    manajemen banjir di dataran dan kemampuan yang tersedia untuk menaksir 

     perubahan di dalam permukaan profil air dalam kaitan dengan perubahan bentuk 

     penampang, dan tanggul.

    Fitur khusus yang dimiliki komponen aliran tetap meliputi- berbagai

    analisa renana ?multiple plan anal!sis@A berbagai perhitungan profil ?multiple

     proile  computations@.  #:C-/&% mampu untuk melakukan perhitungan one-

    dimensional  profil air permukaan untuk arus tetap ber"ariasi seara berangsurB

    angsur ? graduall! "aried low@ di dalam saluran alami atau buatan. )erbagai jenis

     profil air permukaan seperti subkritis, superkritis, dan aliran ampuran juga dapat

    dihitung. #opik dibahas di dalam bagian ini meliputi persamaan untuk perhitungan

     profil dasar, pembagian potongan melintang untuk perhitungan saluran pengantar,

    ngka manning ?n@ komposit untuk saluran utama, pertimbangan koefisien

    keepatan ?Q@, e"aluasi kerugian gesekan, e"aluasi kerugian kontraksi dan

    ekspansi, prosedur perhitungan, penentuan kedalaman kritis, aplikasi menyangkut

     persamaan momentum, dan pembatasan menyangkut aliran model tetap. Profil

     permukaan air dihitung dari satu potongan melintang kepada yang berikutnya

    dengan pemeahan persamaan energi dengan suatu interaktif prosedur disebut

    metode langkah standard .

    III. MET+D+L+-I PENELITIAN

    3.1 Umum

    !etodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan

    menggunakan data sekunder dan data primer yaitu melakukan sur"ei lapangan

    seara langsung dengan pembahasan tentang nalisis saluran sekunder yang

    menghubungkan &olam retensi &ambang (wak )esar dan Sungai Sekanak. Pada

    4ambar 3.* ditampilkan diagram alir penelitian.

    3.2 $tu' Lteratur

    #ahap studi literatur merupakan tahapan mengumpulkan dan mempelajari

    materi yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. !ateri tersebut

    didapat dari tulisan ilmiah, diktat, jurnal, buku, dan internet yang berkaitan

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    34/41

    3/

    dengan masalah yang akan diteliti. (nformasi yang didapat digunakan sebagai

    auan dalam pelaksanaan penelitian.

    3.3 Pengum"ulan Data

    #ahap ini merupakan tahap pengumpulan dataBdata yang akan mendukung

    dan menunjang jalannya penelitian. DataBdata tersebut berupa data sekunder yang

    diantaranya adalah -

    *@ Data primer -

    a@ Penampang saluran sekunder 

     b@ Data luasan dan kedalaman &( )esar 

    @ Pasang surut muka air di hilir saluran

    d@ Dokumentasi:@ Data sekunder berupa debit outflow dari &olam retensi &ambang (wak 

    )esar.

    3.! Peng(lahan Data

    Setelah data yang diperlukan sudah didapatkan, langkah selanjutnya

    adalah melakukan pengolahan data dan pembahasan lebit lanjut.

    3.# Analsa Perhtungan

    dapun analisa perhitungan 2aporan #ugas khir ini dilakukan dengan

    rumusBrumus yang telah ditentukan dibantu dengan bantuan program  Microsot 

     :9el . Selanjutnya data yang diperoleh digunakan untuk input pada program 6B

    'S untuk mengetahui kondisi profil muka air.

    3. Pemahasan

    Setelah dilakukannya perhitungan, maka didapatkan hasil akhir yang

    disesuaikan dengan tujuan dan hasil akhir ini akan dituliskan dalam bentuk 

    2aporan #ugas khir.

    3. &esm"ulan 'an $aran

    khir dari pembahasan akan didapatkan kesimpulan yang telah

    disesuaikan terlebih dahulu dengan masalah dan tujuan yang ingin diapai.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    35/41

    3/

    Setelah ditarik kesimpulan dilanjutkan dengan pemberian saranBsaran mengenai

    hasil dan e"aluasi dari dataBdata yang diperoleh.

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    36/41

    Data Primer :

    Data Pasang S

    uas !an ke!a

    $esar

    Pr%&" 'e"intan

    Data P%ma !

    +e-as'et%!e a/aan

    Stan!ar

    3/

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    37/41

    3/

    -amar 3.1 Diagram alir penelitian

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    38/41

    'u"ai

    #nut:

    Data !eit !i /u"u sa"uran ($)

    P%t%ngan me"intang !an memanang sa"uran (!ata ge%metri)

    Pasang Surut (D$)

    3na"isis Pr%etPemuatan &"e r%et

    'emasukkan !ata ge%metri

    K%n!isi atas /i"ir, k%n!isi atas /u"u !an k%n!isi aa"

    utut:

    Pr%&" enamang me"intang !an memanang sa"uran

    Pr%&" muka air

    Keeatan !an ke!a"aman a"iran a!a sa"uran

    unning:

    unstae!* "% 3na"is*s

    Se"esai

    3/

    -amar 3.2  Flowchart  Simulasi eB'as

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    39/41

    3/

    I8. REN9ANA A-ENDA PENELITIAN

    !.1 L(kas Peneltan

    2okasi penelitian yaitu saluran sekunder yang menghubugnkan Sungai

    Sekanak dan &olam 'etensi &ambang (wak )esar.

    -amar !.1 Peta 2okasi Penelitian ?4oogle maps@

    !.2 :aktu Peneltan

    Raktu penelitian dalam penyusunan tugas akhir diperkirakan selama empat

     bulan, mulai dari studi literatur, pengumpulan data, analisis dan pengolahan data

    maupun penyusunan laporan dari tugas akhir, dari bulan !aret :0*J sampai

    dengan bulan uni :0*J.

    !.3 %a';al Peneltan

    adwal penelitian dibuat agar penelitian ini dapat dilaksanakan tepat waktu.

    dapun renana jadwal penelitian untuk #ugas khir ini akan ditampilkan pada

    tabel dibawah ini -

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    40/41

    3/

    Tael !.1 'enana adwal Pelaksanaan Penelitian

    +ni"ersitas Sriwijaya

  • 8/17/2019 proposal TA analisis saluran drainase sekunder

    41/41

    3/

    8. REN9ANA DA)TAR PU$TA&A

    alim asmar, .. :0**. ,rainasi Terapan. +(( Press. Mogyakarta.

    (stiarto. :0*:.  &nalisis #armonik Pasang %urut. +ni"ersitas 4adjah !ada.

    Mogyakarta.

    (stiarto. :0*;. %imulasi &liran 5 ,imensi dengan Bantuan #:C-/&%. Mogyakarta.

    &amiana, ( !ade. :0**. Teknik Perhitungan ,ebit /encana Bangunan &ir . 4raha

    (lmu. Mogyakarta.

    Suripin. :003. %istem ,rainase Perkotaan Berkelanjutan. ndi $ffset.

    Mogyakarta.

    #riatmodjo, )ambang. *==J. #idraulika 88 . )eta $ffset. Mogyakarta.

    irlangga, !uhammad. :0*;. %tudi Perencanaan ,rainase 8nduk ;ota Banda

     &ceh pada